KONTRIBUSI KEKUATAN PEGANGAN, KESEIMBANGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN DALAM PERMAINAN ANGGAR SENJATA DEGEN.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONTRIBUSI KEKUATAN PEGANGAN, KESEIMBANGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN DALAM PERMAINAN ANGGAR SENJATA DEGEN."

Transkripsi

1 Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 10 KONTRIBUSI KEKUATAN PEGANGAN, KESEIMBANGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN DALAM PERMAINAN ANGGAR SENJATA DEGEN Ilham Kamaruddin Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) Abstract: Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan Dalam Permainan Anggar Senjata Degen. Penelitian bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya kontribusi kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Sampel dalam penelitian adalah 60 orang mahasiswa yang telah dan sementara memprogramkan mata kuliah anggar di FIK UNM yang diambil dengan teknik random sampling. Data dianalisis dengan statistik deskriptif, dan uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk Test, dan untuk Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi (R) pada taraf signifikan 95% atau α 0,05. Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1). Ada kontribusi kekuatan pegangan FIK UNM. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,751 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,564. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 56,4% dapat ditentukan oleh faktor kekuatan pegangan. (2). Ada kontribusi keseimbangan terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,638 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,407. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 40,7% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor keseimbangan. (3). Ada kontribusi daya ledak tungkai terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,713 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,508. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 50,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor daya ledak tungkai. (4). Ada kontribusi antara kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,773 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05, sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,598. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai dapat memprediksi ketepatan tusukan, dimana 59,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan secara bersama-sama oleh ketiga variabel tersebut Kata kunci: kekuatan pegangan, keseimbangan, daya ledak tungkai, dan ketepatan degen. Prestasi permainan anggar di negara kita Indonesia belum terlalu menggembirakan, jika dibandingkan dengan negara lain seperti China, Jepang dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu permainan anggar belum memasyarakat, sarana prasarana, peralatan anggar yang digunakan masih belum memadai dan masih kurangnya club anggar. Bertitik tolak dari hal itu maka PB IKASI melakukan beberapa program untuk mendorong dan meningkatkan prestasi permainan anggar dengan mengadakan try out ke negara-negara lain untuk melatih atau menatar para pelatih-pelatih anggar di Indonesia. Lutan (1988:9) mengungkapkan pandangannya tentang kegiatan olahraga sebagai berikut: Inti dari kegiatan adalah bermain dan dalam kegiatan itu pada manusia memperagakan keterampilannya dalam melakukan suatu gerakan. Berbagai cabang olahraga telah diciptakan dan dikembangkan dalam masyarakat modern. Dari berbagai macam ciri yang singkat dan padat itu, pada akhirnya kita dapat 10

2 Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 11 menyimpulkan bahwa ciri khas kegiatan olahraga adalah peragaan keterampilan fisik untuk mencapai kemenangan atau tingkat kemampuan terbaik, tujuan ini direalisasi dimana seorang terkait dengan peraturan-peraturan. Sebagai atlet anggar berusaha bagaimana supaya olahraga anggar dapat diminati oleh masyarakat luas seperti olahraga lainnya, karena di Sulawesi Selatan atlet anggar masih sangat kurang, ini disebabkan masyarakat kurang berminat dan belum mengetahui tentang olahraga anggar itu sendiri secara luas, juga karena masih kurangnya klub anggar, sarana dan prasarana untuk latihan anggar, peralatanperalatan yang digunakan dalam latihan anggar seperti masker, pakaian anggar dan peralatan lainnya. Walaupun atlet anggar masih kurang, tetapi keikutsertaan atletatlet anggar Sulawesi Selatan disetiap even nasional maupun internasional masih dapat meraih medali atau tempat terhormat, baik kejuaraan nasional seperti PON dan kejurnas-kejurnas lainnya, ini terbukti pada kejurnas tahun 2006 dan pada PON XVII tim anggar Sulawesi-Selatan tampil sebagai juara umum, dan juga pemanggilan atletatlet anggar Sulawesi Selatan masuk Pelatnas. Menurut Harsono (1988) dalam Amahoru (2002:2) Prestasi ditentukan oleh empat aspek penting yaitu fisik, teknik, taktik dan mental, disamping itu faktor sarana dan prasarana juga sangat mendukung peningkatan suatu prestasi. Untuk lebih meningkatkan prestasi anggar di Sulawesi Selatan, maka hal utama yang perlu diperhatikan yaitu peningkatan dan penguasaan teknik dasar baik untuk semua jenis senjata dalam permainan anggar yaitu: senjata floret, degen dan sabel. Menurut Nur dan Tato (1995:8) bahwa: Teknik dasar olahraga anggar terdiri dari langkah maju, langkah mundur, lompat kebelakang, dan serangan. Disamping teknik dasar, dikenal juga tangkisan yang terdiri dari tangkisan satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan. Pelaksanaan gerakan pada beberapa teknik dalam permainan anggar menuntut agar tusukan/serangan yang dilancarkan tepat pada sasaran dan dalam waktu yang singkat membutuhkan unsur kondisi fisik yang baik. Namun dalam kenyataannya sebagian besar atlet masih kurang memahami kontribusi unsur kondisi fisik dalam melakukan serangan pada permainan anggar. Berdasarkan uraian di atas, maka untuk meningkatkan prestasi anggar usaha yang perlu dilakukan adalah bagaimana semua hal tersebut di atas dapat dimiliki oleh atlet, khususnya kemampuan serangan yang menuntut agar tusukan/serangan yang dilancarkan tepat pada sasaran dan dalam waktu singkat dengan tidak mengabaikan kemampuan fisik. Ketepatan tusukan ini sangat menentukan kemenangan dalam pertandingan. Apalagi dalam senjata degen yang sasarannya adalah seluruh tubuh dan tidak diberlakukannya hak menyerang, jadi lawanpun bisa mendapatkan poin secara bersamaan ketika kita melakukan serangan. Kenyataan yang terjadi dilapangan adalah seorang pemain anggar terkadang melakukan tusukan tidak tepat pada sasaran yang sah, sehingga serangan yang dilakukan tidak menghasilkan sebuah poin, malahan situasi ini dijadikan sebagai momen oleh lawan untuk mendapatkan poin pada dirinya. dalam permainan anggar senjata degen, sasarannya yang sah adalah seluruh tubuh dan yang melekat padanya. Hal ini berarti bahwa seorang pemain anggar senjata degen dituntut bisa mendapatkan poin setiap kali ia melakukan serangan. Setidaknya setiap kali melakukan serangan pemain sama-sama mendapatkan poin akibat dari tusukan rangkap (coup double). Hal inilah yang harus dijadikan sebagai bahan evaluasi oleh atlet dan pelatih untuk terus mengasah ketepatan degen, sehingga hasil diharapkan dalam pertandingan yang akan datang seorang atlet dapat melakukan tusukan tepat pada sasaran yang diinginkannya. Dengan demikian serangan yang dilakukan dalam permainan anggar senjata degen tidak siasia. Masih banyak atlet dan pelatih masih kurang menerapkan latihan-latihan yang mendukung ketepatan tusukan seperti latihan untuk melatih kekuatan pegangan, latihan unutk melatih keseimbangan, dan latihan untuk melatih daya ledak otot tungkai. Padahal unsur-unsur ini dapat mempengaruhi ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Masih

3 12 Jurnal Ilham, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan I I, Pegangan, Nomor 1, Keseimbangan Juni 2011, hlm. Dan Daya 10 - Ledak 21 Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 12 minimnya pengetahuan tentang pentingnya melatih atau mengaplikasikan latihan tersebut membuat atlet sukar unutk mendapatkan ketepatan tusukan yang maksimal, baik dalam latihan maupun saat bertanding. Sehingga hal ini perlu dikaji lebih jauh untuk dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman pada atlet dan pelatih tentang latihan-latihan yang perlu dilakukan untuk mencapai ketepatan tusukan yang maksimal dalam permainan anggar senjata degen. Permainan anggar merupakan serangkaian gerakan dasar yang dilakukan melibatkan aktivitas fisik, seperti gerakan dasar menyerang, menangkis, menghindar, ataupun mengelak semuanya memiliki unsur kekuatan pegangan, keseimbangan, dan daya ledak tungkai sehingga diharapkan para atlet anggar memiliki unsur-unsur tersebut. Unsur kekuatan pegangan merupakan unsur yang penting dalam kemampuan memegang senjata juga untuk melakukan gerakan-gerakan cepat dalam waktu yang singkat dengan kekuatan yang maksimal, sehingga dapat menunjang teknik dan kecepatan guna melakukan serangan, gerakan menangkis dan secara tiba-tiba kembali melakukan serangan. Kekuatan pegangan juga berguna untuk mempermudah mempelajari teknikteknik dasar permainan anggar, mencegah terjadinya cedera dan memantapkan sikap percaya diri. Kekuatan pada pegangan digunakan pada saat memukul senjata lawan, menangkis serta melakukan gerakan tangan yang dibutuhkan dalam permainan anggar, karena hanya dengan kekuatan pegangan pemain dapat mempermainkan senjata dengan efektif, apabila pegangan tidak kuat, maka kemungkinan untuk mempertahankan sasaran senjata sangatlah sulit, lawan juga akan lebih mudah untuk memukul senjata kita sehingga membuat sasaran kita jadi terbuka dan akhirnya lawan dengan gampang melakukan tusukan. Kekuatan pegangan dalam permainan anggar senjata degen juga berguna untuk memelihara tekanan yang kuat pada tangan saat melakukan tusukan, tangkisan atau memukul senjata. Evektifitas serangan dalam permainan anggar bagaimana kita dapat menusuk secara tepat pada bidang sasaran yang sah untuk mendapatkan nilai atau poin. Untuk melakukan hal tersebut maka seorang pemain anggar harus ditunjang oleh beberapa hal seperti kekuatan pegangan, percaya diri yang tinggi, keseimbangan yang baik, daya ledak tungkai yang baik, dan memiliki kepekaan terhadap tempo (timing). Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mempertahankan sistem tubuh, baik dalam posisi gerak dinamis yang mana keseimbangan juga merupakan hal yang sangat penting didalam melakukan suatu gerakan, karena dengan keseimbangan yang baik, maka seseorang mampu mengkoordinasikan gerakan-gerakan, dan dalam beberapa hal ketangkasan unsur kelincahan, seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988) dalam Henriyadi (2008:18) bahwa Keseimbangan berhubungan dengan koordinasi diri, dan dalam beberapa keterampilan, juga agilitas. Dengan demikian untuk menjaga keseimbangan dalam melakukan kegiatan jasmani, maka gerakan-gerakan yang dilakukan perlu dikoordinasikan dengan baik sebagai usaha untuk mengontrol semua gerakan. Keseimbangan merupakan salah satu faktor utama dalam pelaksanaan serangan. Dalam melakukan serangan sangat dibutuhkan keseimbangan yang baik untuk tetap menjaga posisi tubuh agar tetap pada posisi serangan yang sesungguhnya, sehingga arah ujung senjata kita tetap pada sasaran yang ada Pada saat melakukan tangkisan dan serangan dalam permainan anggar atlet harus dapat bergerak dengan cepat, menangkis serangan lawan atau melompat kebelakang dan secepat itu pula kembali melakukan serangan balik dengan gerakan-gerakan yang dapat mengecoh lawan sehingga serangan dapat mengenai daerah sasaran pada lawan, artinya ketika atlet bergerak atau bertindak, secepatnya pula dapat menimbang untung ruginya apabila menempatkan posisi badannya yang tidak seimbang dibandingkan dengan posisi badan yang lebih seimbang guna lebih mengefektifkan gerakan. Faktor pendukung ketepatan serangan pada permainan anggar senjata degen yang lain adalah daya ledak tungkai. Daya ledak tungkai biasa juga di sebut dengan istilah power yang sangat di butuhkan dalam

4 Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 13 berbagai cabang olahraga apalagi kalau olahraga itu menuntut aktifitas yang berat dan cepat atau kegiatan itu harus dilakukan dalam waktu singkat dengan beban yang berat. Untuk melaksanakan aktifitas seperti itu di perlukan perpaduan antara kekuatan dan kecepatan otot yang di kerahkan secara bersama-sama dalam mengatasi tahanan beban dalam waktu yang relatif singkat. Menurut Sajoto (1988:58) bahwa: Power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum,dengan usahanya yang di kerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. Dalam hal ini di katakan bahwa daya ledak otot atau power = kekuatan atau force x kecepatan atau velocity. Daya ledak sangat penting dalam setiap aktifitas pada cabang-cabang olahraga terutama yang mengharuskan atlet untuk menolak dengan kaki dan juga olahraga yang mengharuskan atlet untuk mengerahkan tenaga secara cepat dan kuat dalam waktu yang terbatas. Begitu pula dalam permainan anggar, daya ledak tungkai sangat dibutuhkan pada saat melakukan serangan agar bisa tepat pada sasaran yang diinginkan. Ketika ujung senjata tidak dapat sampai pada sasaran yang diinginkan, maka yang mendorongnya adalah daya ledak tungkai. Begitu pula saat seorang pemain mendapatkan momen atau timing untuk melakukan serangan, maka yang banyak membantu untuk memanfaatkan waktu yang singkat itu adalah daya ledak tungkai. Meskipun pelatih dan atlet telah mengetahui unsur- unsur tersebut penting untuk dikembangkan, namun dalam kenyataannya sebagian besar atlet masih kurang memahami kontribusi unsur kondisi fisik dalam melakukan serangan pada permainan anggar, sehingga hampir pada setiap pertandingan masih nampak adanya atlet yang tidak dapat mempertahankan keterampilan dan kemampuan serangan yang dimiliki mulai dari awal sampai akhir pertandingan, salah satu penyebab utama yaitu karena tidak ditunjung oleh kondisi fisik yang prima, seperti kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai. Selama ini FIK UNM merupakan sumber atlet anggar Sulawesi Selatan. Terbukti bahwa sebagian besar atlet anggar Sulawesi Selatan adalah alumni dan masih berstatus mahasiswa pada FIK UNM. Mata kuliah anggar sekarang ini adalah mata kuliah pilihan yang disajikan pada FIK UNM. Mahasiswa yang memprogramkan anggar juga semakin meningkat, sehingga setelah mendapatkan perkuliahan anggar, banyak berminat lebih memperdalamnya lagi. Tetapi di sisi lain klub anggar yang ada dikampus tidak berkembang sesuai apa yang diharapkan, sehingga mahasiswa yang telah memprogramkan mata kuliah permainan anggar dan ingin lebih mendalaminya, mereka diarahkan untuk bergabung pada klub IPASS yang sampai sekarang masih eksis dan satu-satunya klub yang membina permainan anggar di Sulawesi Selatan. Namun demikian, hal ini tidak menyurutkan minat mahasiswa untuk bisa tetap menekuni dan mengetahui lebih jauh tentang permainan anggar. METODE Jenis penelitian. penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kontribusi kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap ketepatan tusukan pada permainan anggar senjata degen. Untuk mendukung maksud tersebut di atas, maka digunakan jenis penelitian deskriptif. Variabel merupakan obyek peneliti atau sesuatu yang hendak diselidiki sebagai titik pusat perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti atau diselidiki adalah: Variabel bebas: Kekuatan pegangan, keseimbangan dan dayaledak tungkai. Variabel terikat Ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Untuk dapat dijadikan sebagai acuan yang akan mengarahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu menentukan desain penelitian. Model desain penelitian disesuaikan dengan jenis penelitian, variabel yang terlibat dan teknik analisis data yang digunakan. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan jenis analisis statistik berbentuk analisis korelasi ganda serta analisis regresi. Instrumen tes yang digunakan untuk mengukur kekuatan pegangan, kecepatan reaksi. kelentukan dan serangan langsung adalah instrumen yang digunakan

5 14 Jurnal Ilham, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan I I, Pegangan, Nomor 1, Keseimbangan Juni 2011, hlm. Dan Daya 10 Ledak 21 Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 14 untuk mendapatkan data kekuatan pegangan adalah dengan menggunakan Hand Grip Dynamometer (Jhonson and Nelson). Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data keseimbangan yaitu dengan menggunakan tes keseimbangan dinamis (Jhonson and Nelson). Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data daya ledak tungkai yaitu dengan menggunakan tes lompat jauh tanpa awalan atau standing broad jump (Jhonson and Nelson). Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan ketepatan tusukan yaitu dengan menggunakan Kuhajda Fencing Tes. Penelitian ini populasinya adalah mahasiswa yang telah dan sementara memprogramkan mata kuliah anggar di FIK UNM sebanyak 185 orang. Menurut Sugiyono (2006:55) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas;objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang telah memprogramkan mata kuliah anggar. Kriteria pengambilan sampel adalah telah mempelajari teknik dasar anggar. Berdasarkan jumlah populasi tersebut, kemudian diambil sebagai sampel sebanyak 60 orang putra. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data kekuatan pegangan terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM, diperoleh nilai korelasi (r) 0,751 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, maka Ho ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan dengan senjata degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti semakin baik kekuatan pegangan maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,564. Hal ini berarti 56,4% senjata degen dijelaskan oleh kekuatan pegangan. Sedangkan sisanya (100% - 56,4% = 43,7%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain. Dari uji F test, didapat F hitung adalah 75,142 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (ketepatan tusukan dalam permaianan anggar senjata degen). Nilai t hitung diperoleh 8,668 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah 0,05. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima atau koefisien regresi signifikan, atau kekuatan pegangan benar berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Dengan demikian ada kontribusi antara kekuatan pegangan terhadap ketepatan degen mahasiswa FIK UNM, sebesar 56,4%. Hipotesis statistik yang akan diuji:ho : ρx 2 y = 0, H 1 : ρx 2 y 0, Jika rho (P value.> α 0, 05), maka, terima H 0 dan tolak H 1. Jika rho (P value.< α 0, 05), maka tolak H 0 dan terima H 1. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data Keseimbangan terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM, diperoleh nilai korelasi (r) 0,638 dengan tingkat probabilita (0,000) < 0,05, maka Ho ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dengan ketepatan degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti semakin baik keseimbangan maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,407. Hal ini berarti 40,7% senjata degen dijelaskan oleh

6 Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 15 keseimbangan. Sedangkan sisanya (100% - 40,7% = 59,3%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain. Dari uji F test, didapat F hitung adalah 39,830 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (ketepatan tusukan dalam permaianan anggar senjata degen). Nilai t hitung diperoleh 6,311 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah 0,05. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima atau koefisien regresi signifikan, atau keseimbangan benar berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Dengan demikian ada kontribusi antara keseimbangan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, sebesar 40,7%. Hipotesis statistik yang akan diuji: Ho : ρx 3 y = 0, H 1 : ρx 3 y 0, Jika rho (P value.> α 0, 05), maka terima H 0 dan tolak H 1..Jika rho (P value.< α 0, 05), maka tolak H 0 dan terima H 1. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data daya ledak tungkai terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM, diperoleh nilai korelasi (r) 0,713 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, maka Ho ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan ketepatan degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti semakin baik daya ledak tungkai maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,508. Hal ini berarti 50,8% senjata degen dijelaskan oleh daya ledak tungkai. Sedangkan sisanya (100% - 50,8% = 49,2%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji atau F test, didapat F hitung adalah 59,947 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (ketepatan tusukan dalam permaianan anggar senjata degen). Nilai t hitung diperoleh 7,743 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah 0,05. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima atau koefisien regresi signifikan, atau daya ledak tungkai benar berpengaruh secara signifikan permainan anggar senjata degen. Dengan demikian ada kontribusi antara daya ledak tungkai FIK UNM, sebesar 49,2%. Ada kontribusi kekuatan pegangan FIK UNM. Dari pengolahan data regresi yang dilakukan dengan bantuan komputer melalui program SPSS Versi telah diperoleh hasil pada Tabel 7 berikut: Hipotesis statistik yang akan diuji: Ho : Rx 1,2,3 y = 0, H 1 : Rx 1,2,3 y 0, Jika rho (P value.> α 0, 05), maka terima H 0 dan tolak H 1..Jika rho (P value.< α 0, 05), maka tolak H 0 dan terima H 1. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai FIK UNM pada Tabel 7, diperoleh nilai korelasi (r) 0,773 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, maka Ho ditolak dan H 1 diterima dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap ketepatan degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti semakin baik kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar

7 16 Jurnal Ilham, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan I I, Pegangan, Nomor 1, Keseimbangan Juni 2011, hlm. Dan Daya 10 Ledak 21 Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 16 kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,589. Hal ini berarti 58,9% senjata degen dijelaskan oleh kekuatan pegangan keseimbangan dan daya ledak tungkai maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Sedangkan sisanya (100% - 58,9% = 41,1%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji atau F test, didapat F hitung adalah 0,589 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (ketepatan tusukan dalam permaianan anggar senjata degen). Nilai t hitung diperoleh 1,384 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah 0,05. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima atau koefisien regresi signifikan, atau kekuatan pegangan keseimbangan dan daya ledak tungkai berpengaruh secara signifikan terhadap senjata degen. Dengan demikian ada kontribusi antara kekuatan pegangan keseimbangan dan daya ledak tungkai FIK UNM, sebesar 58,9%. Pembahasan Hasil-hasil analisis kontribusi antara ketiga variable bebas terhadap varuabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teoriteori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Adapun penjelasan untuk memberikan kejelasan keterkaitan variablevariabel bebas terhadap variable terikat adalah sebagai berikut: Ada kontribusi kekuatan pegangan terhadap ketepatan degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,751 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,564. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 56,4% dapat ditentukan oleh faktor kekuatan pegangan. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan pegangan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, kekuatan otot merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik, melindungi atlet dari kemungkinan cedera. Hal ini di perjelas oleh pendapat Halim (2004:18) kekuatan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan adalah tenaga yang dipakai untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk dari suatu benda. Dengan kekuatan, suatu benda dapat bergerak atau berubah arah tergantung pada fisik benda, besarnya kekuatan, titik tumpuan dan arah kekuatan. Namun dalam permainan anggar secara khusus, kekuatan lebih di arahkan pada kemampuan fisik pegangan. Kekuatan pegangan pada permainan anggar sangat penting, karena hanya dengan pegangan yang kuat pemain dapat melakukan tangkisan yang baik, pemain dapat melakukan gerakan-gerakan tangan serta melakukan serangan dengan tepat. Hal ini diperkuat oleh Ihsan (2006:82) mengatakan bahwa: Kekuatan pegangan pada senjata merupakan salah satu faktor yang penting, karena hanya dengan kekuatan pegangan pemain dapat mempermainkan senjata secara efektif. Dalam permainan anggar, kekuatan pegangan merupakan salah satu unsur kemampuan gerak sebagai kemampuan biomotorik yang dominan. Permainan anggar merupakan sebuah permainan yang menggunakan alat berupa senjata, senjata tersebut dimainkan oleh pemain dengan menggunakan tangan. Untuk itu selama latihan atau bertanding tentu tangan yang memegang senjata harus ditunjang dengan kemampuan fisik kekuatan. Oleh karena itu pegangan pemain dalam memainkan senjata harus kuat selama melakukan teknik-teknik gerakan dalam permainan

8 Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 17 anggar. Dan dengan dasar tersebut kekuatan pegangan digunakan untuk melakukan pergerakan seperti memukul senjata lawan, menangkis serta melakukan gerakan tangan yang dibutuhkan dalam permainan anggar. Kekuatan pegangan juga digunakan untuk mempertahankan posisi ujung senjata agar tetap berada pada daerah sasaran, dan menjaga agar senjata tidak mudah lepas dari pegangan ketika lawan memukul senjata kita, selain itu seorang pemain anggar harus selalu siap siaga dalam menghadapi situasi secara tiba-tiba atau tidak boleh lalai dalam memegang senjata. Oleh karena itu kekuatan pegangan memiliki kontribusi sebesar 56,4% permainan anggar senjata degen pada mahasiswa FIK UNM. Ada kontribusi keseimbangan FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,638 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,407. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 40,7% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor keseimbangan. Hasil menunjukkan bahwa keseimbangan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencapai ketepatan tusukan dalam permainan anggar yang maksimal. Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot untuk menahan beban atau tahanan yang dilakukan dalam beraktifitas baik secara statis maupun secara dinamis. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Sajoto (1988:58) tentang kemampuan mengatasi titik berat badan yang lebih dikenal dengan istilah keseimbangan bahwa: Keseimbangan atau balance adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ syaraf otot selama melakukan gerakan-gerakan yang cepat dengan perubahan letak titik berat badan yang cepat pula baik dalam keadaan statis maupun lebih-lebih dalam keadaan gerak dinamis.pendapat yang lain yang mendukung hasil penelitian ini adalah Harsono (1988) dalam Rustanto (2008:25) mengemukakan bahwa keseimbangan atau balance adalah Kemampuan untuk mempertahankan sistem neuromuscular kita dalam kondisi statis, atau mengontrol sistem neuromuscular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efesien selagi kita bergerak. Keseimbangan sangat dibutuhkan pada permainan anggar, terutama pada saat mengarahkan tusukan pada saat menyerang dalam permainan anggar, disini dibutuhkan keseimbangan yang tinggi untuk meletakkan titik berat yang sekecil mungkin agar tusukan pada saat serangan dilakukan dapat terkontrol dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan dan diinginkan, serta dapat dengan mudah dalam menentukan maupun melakukan gerakan selanjutnya, seperti melakukan tangkisan, melompat kebelakang atau melanjutkan serangan itu dengan gerakan langkah dalam serang ataupun dengan gerakan flash. Keseimbangan badan yang baik dapat memberikan dukungan dalam hal ini mempertahankan sasaran ujung senjata permainan anggar senjata degen. Sebagai contoh pada saat melakukan tangkisan dan serangan dalam permainan anggar atlet harus dapat bergerak dengan cepat menangkis serangan lawan atau melompat kebelakang dan secepat itu pula kembali melakukan serangan balik dengan gerakangerakan yang dapat mengecoh lawan sehingga serangan dapat mengenai daerah sasaran pada lawan, artinya ketika atlet bergerak atau bertindak, secepatnya pula dapat menimbang untung ruginya apabila menempatkan posisi badannya yang tidak seimbang dibandingkan dengan posisi badan yang lebih seimbang guna lebih mengefektifkan gerakan. Dari uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa apabila keseimbangan terus ditingkatkan akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Selanjutnya semakin baik keseimbangan seseorang maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permaianan anggar senata degen. Dengan demikian keseimbangan sangatlah dibutuhkan dalam senjata degen, ini diperkuat dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa

9 18 Jurnal Ilham, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan I I, Pegangan, Nomor 1, Keseimbangan Juni 2011, hlm. Dan Daya 10 Ledak 21 Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 18 keseimbangan memiliki kontribusi sebesar 40,7% permainan anggar senjata degen pada mahasiswa FIK UNM. Ada kontribusi daya ledak tungkai FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,713 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,508. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 50,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor daya ledak tungkai. Hasil ini menunjukkan bahwa daya ledak tungkai dapat memprediksi senjata degen mahasiswa FIK UNM. Dari hasil R square (koefisien determinasi) dapat dikatakan bahwa peranan daya ledak tungkai cukup besar terhadap ketepatan degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini sesuai dengan uraian pada sebelumnya bahwa pemain anggar yang mempunyai daya ledak tungkai yang prima akan mudah melakukan gerakan menyerang dan mengarahkan senjata dengan baik, karena daya ledak tungkai merupakan perpaduan antara kekuatan otot dan kecepatan otot dalam menggerkkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan dan kemampuan otot untuk mengarahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sajoto (1988:58) bahwa: Power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum,dengan usahanya yang di kerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. Dari pendapat tersebut di atas menyebutkan dua unsur yang penting dalam power yaitu kekuatan otot dan kecepatan otot dalam menggerakkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan, batasan power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Daya ledak tungkai atau tenaga eksplosif ini sangat diperlukan pada saat melakukan serangan, karena setelah tangan diluruskan dan ujung senjata diarahkan kesasaran maka gerakan selanjutnya mengangkat kaki kedepan dibarengi dengan muluruskan tungkai kaki belakang yang disertai tolakan sekuat dan secepat mungkin sehingga lutut kaki depan berada diatas sejajar dengan ujung jari-jari kaki. Dengan demikian, untuk membawa ujung senjata kepusat sasaran diperlukan daya ledak tungkai. Untuk menampilkan gerak eksplosif diperlukan unsur kekuatan otot maupun kecepatan otot yang dikombinasikan dalam suatu gerakan terpadu. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ateng (1992:140) bahwa tenaga otot adalah kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu yang singkat. Dalam permainan anggar, Daya ledak sangat penting dalam setiap aktifitas pada cabang-cabang olahraga terutama yang mengharuskan atlet untuk menolak dengan kaki dan juga olahraga yang mengharuskan atlet untuk mengerahkan tenaga secara meledak dalam waktu yang terbatas. dalam permainan anggar, daya ledak tungkai sangat dibutuhkan pada saat melakukan serangan agar bisa tepat pada sasaran yang diinginkan. Ketika ujung senjata tidak dapat sampai pada sasaran yang diinginkan, maka yang mendorongnya adalah daya ledak tungkai. Begitu pula saat seorang pemain mendapatkan momen atau timing untuk melakukan serangan, maka yang banyak membantu untuk memanfaatkan waktu yang singkat itu adalah daya ledak tungkai. Dari uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa apabila daya ledak tungkai terus ditingkatkan akan sangat berpengaruh pada peningkatan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Selanjutnya semakin baik daya ledak tungkai seseorang maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permaianan anggar senata degen. Dengan demikian daya ledak tungkai memiliki kontribusi sebesar 50,8% terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen pada mahasiswa FIK UNM. Ada kontribusi antara kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,773 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05, sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,598.

10 Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 19 Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai dapat memprediksi ketepatan tusukan, dimana 59,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan secara bersama-sama oleh ketiga variabel tersebut Pelaksanaan gerakan pada beberapa teknik dalam permainan anggar yang menuntut agar serangan yang dilancarkan tepat pada sasaran dan waktu yang singkat sehingga membutuhkan unsur kondisi fisik atau kemampuan fisik yang baik. Kemampuan fisik pemain atau atlet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan harus direncanakan secara baik serta sistematis ditujukan untuk meningkatkan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan memungkinkan pemain untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Sehingga jika peningkatan kondisi fisik tercapai dengan baik, maka: Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung. Akan ada peningkatan kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan. Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan. Kalau faktor tersebut tidak atau kurang tercapai setelah suatu masa latihan tertentu, berarti perencanaan dan sistematik latihan kurang sempurna. Sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi. Semakin jelas kemampuan fisik yang tinggi memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan mutu permainan. Kondisi fisik atau kemampuan fisik yang dimaksud adalah kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai FIK UNM. Dalam permainan anggar serangan merupakan proses gerakan yang dilakukan oleh pemain untuk memperoleh nilai. Nilai diperoleh apabila pemain dapat mengenai bidang sasaran atau perkenaan yang sah pada senata degen. Serangan adalah suatu pergerakan yang dilakukan oleh pemain dimulai dengan meluruskan lengan yang memegang senjata dengan ujung senjatanya diarahkan ke bidang sasaran. Serangan dapat merupakan tindakan atau gerakan lanjutan dari posisi bertahan, perubahan dari sikap bertahan ke sikap menyerang dapat dimulai dengan melakukan langkah maju yang bertujuan untuk mendekati lawan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Sajoto (1998:59) Ketepatan merupakan kemampuan untuk mengendalikan gerakgerak bebas terhadap suatu sasaran. Berdasarkan pendapat diatas ada dua hal yang perlu untuk pahami bahwa ketepatan bukan hanya dalam bergerak (bertindak) yang sesuai, tetapi lebih diarahkan pada sasaran yang dapat tercapai dengan tepat. Rangkaian gerak serangan untuk melakukan tusukan harus dimulai dengan melakukan lengan yang memegang senjata dengan ancaman ujung senjata tertuju pada bidang sasaran lawan. Dalam suatu serangan tangan yang memegang senjata diluruskan dengan cepat dan lancar, senjata dipegang dengan lembut namun kuat dan langsung diluruskan pada arah sasaran yang dikehendaki kemudian kembali ke posisi semula. Pada saat dua pemain anggar berada pada jarak yang cukup berjauhan sehingga tidak satupun yang dapat menjangkau bidang sasaran, hanya dengan meluruskan lengan dengan senjata, disamping perlu mengambil langkah yang panjang. Dari analisa gerak tersebut dapat diungkapkan senjata dapat diluruskan atau bertahan dengan baik di tangan, bilamana tangan yang memegang senjata ditopang dengan adanya kemampuan fisik kekuatan pegangan. Sebab senjata akan bergerak dengan lurus dalam melakukan serangan. Untuk mempertahankan senjata agar maksimal didalam melakukan tusukan harus ditunjang dengan kekuatan pegangan. Oleh karena itu kekuatan pegangan sangat berfungsi untuk mempertahankan senjata, karena hanya dengan kekuatan pegangan pemain dapat mempermainkan senjata dengan efektif, apabila pegangan tidak kuat, maka kemungkinan mempertahankan sasaran senjata sangatlah sulit. Disamping itu gerakan tusukan dapat diperoleh dengan mencapai nilai atau poin harus memiliki suatu gerakan yang cepat dan tepat pada

11 20 Jurnal Ilham, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan I I, Pegangan, Nomor 1, Keseimbangan Juni 2011, hlm. Dan Daya 10 Ledak 21 Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 20 sasaran. Cepat dan tepat dapat diperoleh bila pemain memiliki keseimbangan dalam melakukan serangan dengan baik. Dalam melakukan serangan sangat dibutuhkan keseimbangan yang baik untuk tetap menjaga posisi tubuh agar tetap pada posisi serangan yang sesungguhnya, sehingga arah ujung senjata kita tetap pada sasaran yang ada. Disisi lain bahwa tungkai yang menopang sebuah pergerakan harus ditunjang dengan adanya daya ledak tungkai. Sebab tungkai akan selalu bergerak untuk memperoleh nilai dalam menyerang. Tusukan dengan melakukan serangan sebagai suatu gerakan tunggal yang terpenting dan harus dikuasai oleh pemain anggar. Dengan demikian ketepatan tusukan dapat dilakukan dengan baik bila ditunjang dengan adanya kemampuan fisik seperti kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai. Permainan anggar suatu kesatuan pelaksanaan pergerakan lengan dan kaki. Oleh karena itu dalam melatih anggar, pelatih harus meningkatkan latihan antara tangan dan kaki. Namun perlu diketahui bahwa ketiga variabel yang diteliti adalah sebagian dari penunjang dalam pencapaian ketepatan tusukan dalam permainan anggar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga variabel bebas, yang paling banyak memberikan kontribusi terhadap ketepatan tusukan adalah kekuatan pegangan yaitu sebesar 56,4%. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai dapat memprediksi senjata degen, dimana 59,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan secara bersamasama dari ketiga variabel tersebut di atas. Selebihnya ketepatan tusukan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dari hasil koefisien determinasi tersebut dapat dikatakan bahwa peranan secara bersama-sama kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai sangat besar terhadap ketepatan degen dan ini menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut tidak bisa berdiri sendiri untuk meningkatkan ketepatan tusukan. Apabila salah satu dari variabel itu tidak ada maka akan sulit menampilkan ketepatan tusukan yang baik dan maksimal. Dengan demikian, jika kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terus ditingkatkan akan sangat berpengaruh pada peningkatan kemampuan senata degen. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen sebaiknya memiliki kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai yang baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan: Kekuatan pegangan cukup memberikan kontribusi yang berguna FIK UNM. Keseimbangan memberikan kontribusi yang berguna terhadap ketepatan degen mahasiswa mahasiswa FIK UNM. Daya Ledak Tungkai cukup memberikan kontribusi yang berguna terhadap ketepatan degen mahasiswa mahasiswa FIK UNM. Kekuatan pegangan, Keseimbangan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama cukup memberikan kontribusi yang berguna mahasiswa FIK UNM. Saran Berdasarkan hasil ananlisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: Kepada atlit anggar, agar selalu memperhatikan dan melatih diri dan membekali diri mengenai pengetahuan tentang pentingnya mengembangkan kemampuan fisik seperti kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai untuk meningkatkan senjata degen. Kepada pembina maupun pelatih anggar, direkomendasikan bahwa kiranya dalam upaya meningkatkan

12 Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 21 ketepatan tusukan dalam permainan snggar senjata degen, hendaknya perlu memperhatikan unsur-unsur kemampuan fisik yang dapat menunjang, seperti kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai. Bagi siapa saja yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. DAFTAR RUJUKAN AFA Know the Game Fencing. London: A & C Black Publishers Ltd. Amahoru, Nurul Musfira Kontribusi koordinasi, Reaksi Tangan dan daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan serangan Dalam Permainan anggar. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Bower, Muriel and Mori. Torao Fencing. USA:WMc.Brown Company Publishers. Crosnier, Roger Fencing With The Foil. London:Printed in Great Britain. Deladrier, Clovis Modern Fencing A Comprehensive Manual For the Foil, the Epee, the Sabre. Annapolis: The United States Naval Institute. Elaine, Charis Fencing, Steps to Success. Amerika:Kinetis Publisher. Inc. Garret, Maxwell R Fencing Athletic Institute. New York, Series Sterling Publishing Co. Inc. Halim, Nur Ichsan Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. Makassar: Sum Press. Harsono Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta:P2LPTK. Hendryadi Kontribusi Kekuatan Pegangan Kecepatan Reaksi Tangan dan Kelentukan Terhadap Kemampuan Serangan Dalam Permainan Anggar Senjata Floret Mahasiswa FIK UNM.Makassar. Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Ihsan, Andi Permainan Anggar. Makassar: Badan Penerbit UNM. Jensen, C.R, Gorden W, and Begester,BL Aplied Kinesiology and Boimekanic. New York: McGrow Hill Book Company. Lutan, Rusli Belajar Pilihan Soft Ball. Jakarta: FPOK Dirjen DIKTI, Departemen P & K. Norc Ross Rom Fencing the Foil. London: Pentos Group. Nurhasan Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani.. Jakarta: Dirjen Olahraga Nur, Jacob dan Tato, Kahar Pedoman Permainan dan Peraturan Permainan Anggar. Makassar: Diktat FIK UNM Pedoman Penyusunan Tesis dan Disertasi Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Rahantoknam, BE Belajar Motorik; Aplikasi Didalam Pendidikan Jasmani dan Olah Raga. Jakarta:Dirjen Dikti. PALPTK.. Rustanto Analisis kecepatan Reaksi Tangan, Kekuatan Tungkai dan Keseimbangan dengan Kecepatan Serangan dalam Olahraga Anggar Jenis Sensata Floret.Makassar: FIK UNM Sajoto, Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga. Jakarta: Dirjen Dikti. P2LPTK. Santoso Singgih Menguasai statistik di Era Informasi dengan SPSS 15. Jakarta:Elex Media Komputindo Suhantoro Pedoman Pembinaan Kesegaran Jasmani untuk Tenaga Kerja. Jakarta:Menpora.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga anggar merupakan salah satu olahraga tertua di dunia, hal ini terbukti dengan dipertandingkannya olahraga anggar pada olimpiade pertama di Athena

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI Mappaompo, Kontribusi Koordinasi Mata-Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola 88 KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Olahraga merupakan salah satu kegiatan jasmani yang terdapat didalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh kemenangan dan prestasi

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR. Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw 11 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN

Lebih terperinci

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis. Indrawansyah, Hubungan Panjang Tungkai, Kelentukan dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Servis 93 HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW

Lebih terperinci

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO Adil, Hubungan Panjang Tungkai, Daya Ledak Tungkai, Dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Lompat Jauh 20 HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang. 17 HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN 2015 Rahman Situmeang Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara power

Lebih terperinci

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru Latuheru, Koordinasi Mata-Kaki, Keseimbangan, dan Kelincahan dengan Keterampilan Menggiring Bola 1 KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN

Lebih terperinci

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BOLAVOLI SISWA SMA NEGERI 14 MAKASSAR DITINJAU DARI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN OLEH : NASRIADI )* Guru SMA Negeri 14 Makassar ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam permaianan beregu, permainan sepak bola ini terdiri dari sebelas pemain yang berada dilapangan

Lebih terperinci

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MUHAMMAD SYAHRUL SALEH, SYAHRUDDIN Staf Pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar 1 FIK UNM

Lebih terperinci

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar   ABSTRAK KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKSILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW SISWA SMP NEGERI 1 TANASITOLO KABUPATEN WAJO Andi Rizal Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

JUJUR GUNAWAN MANULLANG

JUJUR GUNAWAN MANULLANG HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA WADOKAI DOJO SMK GAJAH MADA PALEMBANG JUJUR GUNAWAN MANULLANG Pendidikan Olahraga Universitas PGRI Palembang Email :jujurgm@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga sudah menjadi suatu keperluan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Olahraga juga telah menjadi kebutuhan setiap lapisan masyarakat, baik untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki dimensi kompleks. Dalam berolahraga individu mempunyai tujuan yang berbeda-beda, antara

Lebih terperinci

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK KONTRIBUSI KELENTUKAN TOGOK, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA CLUB VOLI KECAMATAN LORE TENGAH DESA LEMPE Esra Fitriyanti Kedo Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Rimasa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Rimasa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu kegiatan jasmani yang terdapat didalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh kemenangan dan prestasi.

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR Indrawansyah, Hubungan Power Lengan dan Koordinasi Mata-Tangan dengan Kemampuan Memukul Bola Kasti 11 HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA

Lebih terperinci

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga permainan tenismeja di Indonesia boleh dikatakan sedikit demi sedikit mengalami kemajuan.ini dapat dilihat pada setiap event atau pertandingan

Lebih terperinci

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012 HUBUNGAN DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN JUMP SHOOT PADA PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA SMA NEGERI 2 SINJAI OLEH: WAHYU JAYADI )* ABSTRAK Daya ledak lengan dan daya ledak tungkai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer

Lebih terperinci

2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN REAKSI DENGAN HASIL SERANGAN LANGSUNG PADA OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FIORET

2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN REAKSI DENGAN HASIL SERANGAN LANGSUNG PADA OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FIORET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga anggar merupakan salah satu keterampilan dalam membela diri dengan cara menangkis atau menyerang yang menggunakan kayu, besi, dan bahkan barang apapun

Lebih terperinci

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencak silat merupakan hasil karya budaya bangsa Indonesia yang telah dikembangkan secara turun temurun hingga mencapai bentuknya seperti sekarang ini. Definisi Pencak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek mental dan fisik tidak dapat dipisahkan dari kegiatan para atlet dalam meraih prestasi. Motif menjadi pendorong seseorang untuk berlatih atau meraih prestasi terbaik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. Menurut sugiyono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anggar adalah senibudaya olahraga beladiri dengan menggunakan senjata

BAB I PENDAHULUAN. Anggar adalah senibudaya olahraga beladiri dengan menggunakan senjata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggar adalah senibudaya olahraga beladiri dengan menggunakan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memarang, menusuk atau menangkis. Dalam olahraga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Power Otot Tungkai a. Pengertian Power otot tungkai Power otot tungkai adalah sekelompok otot tungkai dalam berkontraksi dengan beban tertentu. Salah

Lebih terperinci

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari PENDAHULUAN Atletik merupakan induk dari semua cabang olaharaga, hal ini dikarenakan di dalamnya terdapat semua unsur gerak yang ada pada semua cabang olahraga. Selain itu pula cabang olahraga ateltik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia olahraga yang sifatnya persaingan satu dengan lainnya, termasuk dalam olahraga permainan sepakbola untuk mencapai prestasi dibutuhkan kemampuan kondisi

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktivitas fisik yang besar manfaatnya bagi manusia. Olahraga dapat berfungsi sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan, untuk prestasi dan

Lebih terperinci

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016 SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016 Skripsi Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd.) pada jurusan PENJASKESREK OLEH : WIDYA

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran

Lebih terperinci

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum PENDAHULUAN Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum memasyarakat bila dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya seperti sepak bola, bola basket, bola voli dan lain-lain. Salah

Lebih terperinci

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG Giri Prayogo 1 Universitas Islam 45 Bekasi giriprayogo91@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*)

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*) HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW *) Abstrak: Keterampilan smash sepaktakraw dapat dikaitkan dengan kecepatan reaksi kaki, daya ledak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima dan dapat digemari oleh masyarakat, gejala ini terjadi karena permainan bola

Lebih terperinci

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga, proses latihan seyogyanya berpedoman pada teori dan prinsip-prinsip serta norma-norma latihan yang benar, sehingga

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli dimainkan hampir di seluruh daerah di Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara. Bola voli menjadi permainan yang menyenangkan karena olahraga ini

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bulutangkis adalah olahraga yang dapat dikatakan olahraga yang terkenal atau memasyarakat. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA SP VOL 1 NO 1 2016 HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA Yusup Rochmat Gunawan, Ayi Suherman, Encep Sudirjo yrg.uput@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Dupri Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik juga merupakan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar Oleh : M. Sahib Saleh, FIK Universitas Negeri Makassar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membawa dampak dalam berbagai kehidupan termasuk olahraga. Sepak Takraw adalah salah satu cabang permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya manusia sadar bahwa dirinya sebagai individu sekaligus makhluk sosial yang terdiri dari jasmani dan rohani, yang keduanya tidak bisa dipisahkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Lebih terperinci

Muhammad Adam Mappaompo

Muhammad Adam Mappaompo 29 HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA TIM GELORA KABUPATEN SINJAI Muhammad Adam Mappaompo Jurusan Pendidikan Olahraga

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA TENDANGAN (OBJEK STUDI PADA PEMAIN USIA 12 TAHUN DI MITRA TULUNGAGUNG TAHUN 2015) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga Artikel Tesis PENGARUH DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA ATLET VOLI SMA WAHIDIYAH KOTA KEDIRI TESIS Diajukan

Lebih terperinci

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan olahraga dayung di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang dan menunjukkan perkembangan yang terus meningkat. Salah satu indikatornya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kemampuan atau kondisi fisik. Menurut Harsono (2000:4) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua didunia, karena gerak dasar yang terdapat didalamnya sudah dilakukan sejak jaman peradaban manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, baik sebagai hiburan, mulai dari latihan peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi untuk

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN CROSS JUMP TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMAK ANALISIS KIMIA MAKASSAR.

PENGARUH LATIHAN CROSS JUMP TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMAK ANALISIS KIMIA MAKASSAR. Saharullah, Pengaruh Latihan Cross Jump Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola 39 PENGARUH LATIHAN CROSS JUMP TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh PP 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan cabang olahraga tertua, karena gerakan-gerakan dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian,

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016 ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 016 Osa Maliki 1), Husnul Hadi ), Ibnu Fatkhu Royana 3) Universitas PGRI Semarang osamaliki04@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (00: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas fisik dan bertujuan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas fisik dan bertujuan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latihan merupakan suatu proses yang sistematik untuk meningkatkan kualitas fisik dan bertujuan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Untuk itu metode latihan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai. Fahrizal, Kontribusi Kekuatan Lengan, Kelentukan Togok Ke Depan, dan Kekuatan Tungkai 87 KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KELENTUKAN TOGOK KE DEPAN, DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KE DEPAN PADA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS Reza Hermansyah, Iman Imanudin, Badruzaman Program Studi Ilmu Keolahragaan Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

KONDISI FISIK DAN STRUKTUR TUBUH ATLET SEPAKBOLA USIA 18 TAHUN PSM MAKASSAR. Ilham Kamaruddin

KONDISI FISIK DAN STRUKTUR TUBUH ATLET SEPAKBOLA USIA 18 TAHUN PSM MAKASSAR. Ilham Kamaruddin Kamaruddin, Kondisi Fisik dan Struktur Tubuh Atlet Sepakbola Usia 8 Tahun PSM Makassar 8 KONDISI FISIK DAN STRUKTUR TUBUH ATLET SEPAKBOLA USIA 8 TAHUN PSM MAKASSAR Ilham Kamaruddin Jurusan Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencak Silat adalah salah satu cabang olahraga yang sudah dipertandingkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencak Silat adalah salah satu cabang olahraga yang sudah dipertandingkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencak Silat adalah salah satu cabang olahraga yang sudah dipertandingkan hingga tingkat Nasional dan Internasional dan Pencak Silat juga merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam bidang olahraga mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga mempunyai tujuan yang berbeda,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli dalam perkembangannya merupakan salah satu cabang olah raga yang sangat digemari di Indonesia. Hal ini terjadi karena permainan bola voli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pencak silat merupakan suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Nusantara yang merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan atau disebarluaskan.

Lebih terperinci

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FKIP UNMUL SAMARINDA OLEH: JANCE J. SAPULETE

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH : KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DEPAN PADA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT DI SMK AHMAD YANI KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat dilakukannya penelitian ini berlokasi di Kampus UPI Bandung yang berada di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini olahraga sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik. Masyarakat

Lebih terperinci

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM : Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA TIM PERSATUAN SEPAK BOLA KANDANGAN SKRIPSI Diajukan untuk penulisan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VI SDN NO. 022 SAMARINDA ULU.

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VI SDN NO. 022 SAMARINDA ULU. Ruslan, Hubungan Kecepatan Reaksi Kaki, Kekuatan Tungkai Dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Lari 60 Meter 39 HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demi menghadapi perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai

Lebih terperinci

NUSANTARA PGRI KEDIRI

NUSANTARA PGRI KEDIRI HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TUBUH DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI I NGUNUT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH : HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA ATLET SSB GALASISWA USIA 12-14 TAHUN KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. BLITAR Johan Kalpirtanata Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DZIKRY PURNAMA, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DZIKRY PURNAMA, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu kegiatan jasmani yang terdapat didalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh kemenangan dan prestasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan olahraga dalam kehidupan manusia sangat penting karna melalui olahraga dapat di bentuk manusia yang sehat jasmani rohani serta mempunyai watak disiplin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan tidak

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016 HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga yang tinggi selalu jadi impian oleh setiap atlet. Kemampuan prestasi ini tidak terlepas dari perkembangan yang dicapai dalam bidang ilmu kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN Asep Dedi Paturohman NPM: GIC.14.0703 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI Hendra Saputra,Program Studi Pendidikan Jasmani,Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Jabal Ghafur Sigli Aceh Email:hendrasaputra882@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik adalah olahraga yang disebut sebagai induk dari cabang olahraga (de mother aller sporte). Atletik merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan bagian dari budaya kehidupan yang telah lama dianggap sebagai cara yang tepat untuk meningkatkan kesehatan baik sehat jasmani maupun rohani, disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak takraw berasal dari abad ke 15. Permainan ini disebut takraw dalam bahasa Thai, dan sepak raga dalam bahasa Melayu. Bolanya terbuat dari anyaman rotan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pendekatan ilmiah sangat diperlukan untuk memecahkan berbagai masalah di berbagai bidang, termasuk bidang olahraga. Untuk meningkatkan olahraga diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini diakui bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan hal terpenting untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan suatu bangsa. Olahraga merupakan

Lebih terperinci

PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan  ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERI PADA ATLET KARATEKA WADOKAI DOJO KHUSUS UNIMED PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin hari semakin modern didukung dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda 1 KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA Muchamad Samsul Huda Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP

Lebih terperinci