KORUPSI MERUPAKAN PERILAKU MENYIMPANG DARI PANCASILA
|
|
- Doddy Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KORUPSI MERUPAKAN PERILAKU MENYIMPANG DARI PANCASILA Disusun Oleh : Untuk memenuhi syarat nilai akhir pendidikan pancasila Nama : Putu Tri Sabdojati NIM : Kelompok : D Program Studi : Strata 1 Jurusan : Teknik Informatika Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Tahun 2011/2012
2 KORUPSI MERUPAKAN PERILAKU MENYIMPANG DARI PANCASILA Abstrak Tindakan korupsi sangat merugikan Negara dan rakyat Indonesia, Tindakan korupsi sudah tidak sesuai dengan Pancasila. Sejak zaman dahulu korupsi di Indonesia sudah sangat berkembang. Mulai dari zaman penjajahan, zaman orde baru, sampai zaman revolusi. Penyimpangan wewenang pejabat harus ditindak dengan baik oleh penegak hokum. Korupsi merupakan tindakan suap menyuap untuk mengeruk keuntungan pribadi dan golongan. Kurangnya gaji, moral pejabat yang rendah, ketaatan beragama dan pancasila yang kurang merupakan penyebab pokok korupsi terjadi. Korupsi merugikan Negara mengacaukan seluruh cita-cita bangsa yang terdapat pada Undang-Undang Dasar 1945 dan PANCASILA. Cara terbaik menanggulangi dan memberantas korupsi adalah harus ada rasa bertanggung jawab dari seseorang yang mempunyai wewenagn, menanamkan rasa cinta terhadap Negara, memahami dan mengamalkan pancasila, beragam dengan baik. Dari pihak penegak hukum harus menindak setiap pelaku korupsi dengan hukuman yang setimpal dan tidak pandang bulu.
3 BAB I A. Latar Belakang Masalah Korupsi di Indonesia berkembang pesat, korupsi meluas dimana mana. Sering kali korupsi dilakukan dengan rekayasa yang bagus, sehingga sulit untuk di ungkap. Korupsi memang sudah terjadi sejak zaman dahulu kala. Para pelaku korupsi di indonmesia sudah tak terhitung lagi, dari tahun ketahun korupsi di Indonesia terus meningkat missal : Gayus Tambunan (Gayus Tambunan Mengkorupsi uang pajak yang seharusnya digunakan untuk pembangunan Negara agar lebih maju) dan masih banyak pejabat Negara lainnya yang terlibat praktek korupsi. Dan umumnya jika ada yang mengetahui praktek ini, banyak yang tidak mau bersaksi, dan jika ada yang mau bersaksi aparat penegak hokum tidak melakukan penegakan hokum sebagaimana mestinya. Pada tahun 2005, menurut data Pasific Economic and Risk Consultancy, Indonesia menempati urutan pertama sebagai Negara terkorup se-asia Meningkatnya praktek korupsi yang tidak terkendali akan membawa bencana tidak hanya pada perekonomian nasional, tapi juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua tindakan korupsi memang tidak sesuai dengan pancasila, korupsi menyimpang dari semua sila yang ada pada pancasila. Padahal padaumumnya pelaku korupsi merupakan aparatur Negara, ataupun para penegak hokum yang seharusnya mengerti dan mengamalkan pancasila. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu korupsi? 2. Apa penyebab korupsi terjadi? 3. Apa akibat terjadinya korupsi? 4. Bagaimana cara menanggulangi korupsi?
4 BAB II C. Pendekatan 1. Pendekatan Historis Korupsi di Indonesia sudah membudaya sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi. namun hasilnya masih jauh dari harapan. 2. Pendekatan Yuridis. Dari sisi yuridis akademis, suatu kebijakan itu, baik sebagai kebijakan yang terikat maupun kebijakan yang aktif, bukan menjadi jalan penilaian dari Hukum Pidana. Meskipun suatu kebijakan terjadi suatu penyimpangan, baik penyalahgunaan wewenang dan sewenang-wenang, maka penilaian terhadap penyimpangan harus dalam jalan Hukum Administrasi Negara, baik dilakukan koreksi oleh penerbit kebijakan, atasan maupun peradilan administrasi, bukan Hukum Pidana yang melakukan judgement-nya. Filosofi pertama dari ketentuan ini adalah dihindarinya suatu kriminalisasi kewenangan atau kebijakan yang sebenarnya menjadi jalan Hukum
5 D. Pembahasan 1. Pengertian Korupsi Korupsi berasal dari bahasa latin corruption atau corruptus. Menurut Andi Hamzah dalam bahasa Indonesia adalah suap menyuap, buruk, busuk, menyelewengkan uang atau barang milik perusahaan maupun Negara. Banyak para ahli yang mencoba merumuskan korupsi, yang jika dilihat dari bahasa dan penyampaiannya berbeda, tapi memiliki makna yang sama Kartono (1983) memberi batasan korupsi sebagai tingkah laku individu yang menggunakan wewenang atau jabatan untuk mengeruk keuntungan pribadi. Merugikan kepentingan umum dan Negara. Wertheim (dalam Lubis, 1970) menyatakan bahwa seorang pejabat dikatakan korupsi apabila dia menerima hadiah dari seseorang yang bertujuan mempengaruhinya agar ia mengambil keputusan yang menguntungkan si pemberi hadiah, kadang-kadang orang yang menawarkan hadiah dalam bentuk balas jasa juga termasuk korupsi. Wertheim menambahkan balas jasa dari pihak ketiga yang diterima atau diminta oleh seorang pejabat untuk diteruskan kepada keluarganya atau partainya atau kelompoknya atau orang-orang yang mempunyai hubungan pribadi dengannya juga bisa dianggap korupsi. 2. Penyebab Terjadinya Korupsi Ada beberapa sebab terjadinya praktek korupsi. Singh (1974) menemukan dalam penelitiannya bahwa penyebab terjadinya korupsi di India adalah kelemahan moral (41,3%), tekanan ekonomi (23,8%), hambatan struktur administrasi (17,2%), hambatan struktur sosial (7,08 %). Sementara itu Merican (1971) menyatakan sebab-sebab terjadinya korupsi a. adalah sebagai berikut : b. Peninggalan pemerintahan kolonial. c. Kemiskinan dan ketidaksamaan.
6 d. Gaji yang rendah. e. Persepsi yang populer. f. Pengaturan yang bertele-tele. g. Pengetahuan yang tidak cukup dari bidangnya. Di sisi lain Ainan (1982) menyebutkan beberapa sebab terjadinya korupsi yaitu : a. Perumusan perundang-undangan yang kurang sempurna. b. Administrasi yang lamban, mahal, dan tidak luwes. c. Tradisi untuk menambah penghasilan yang kurang dari pejabat pemerintah dengan upeti atau suap. d. Dimana berbagai macam korupsi dianggap biasa, tidak dianggap bertentangan dengan moral, sehingga orang berlomba untuk korupsi. e. Di India, misalnya menyuap jarang dikutuk selama menyuap tidak dapat dihindarkan. f. Menurut kebudayaannya, orang Nigeria Tidak dapat menolak suapan dan korupsi, kecuali mengganggap telah berlebihan harta dan kekayaannya. g. Manakala orang tidak menghargai aturan-aturan resmi dan tujuan organisasi pemerintah, mengapa orang harus mempersoalkan korupsi. Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebab-sebab Terjadinya korupsi adalah sebagai berikut : 1. Gaji yang Rendah 2. Warisan pemerntahan kolonial 3. sikap mental pegawai yang ingin cepat kaya dengan cara yang tidak halal. Menurut saya pegawai harus memahami dan mengamalkan pancasila agar tidak melakukan praktek korupsi yang merugikan Negara dan orang lain.
7 3. Akibat terjadinya korupsi Akibat-akib adalah sebagai berikut : 1. Gangguan terhadap perusahaan 2. Tata sosial budaya seperti revolusi sosial, ketimpangan sosial. 3. Tata politik seperti pengambil alihan kekuasaan. 4. Tata administrasi seperti tidak efisien, kurangnya kemampuan administrasi, 5. Hilangnya sumber-sumber negara, 6. Hilangnya bantuan luar negeri. Secara umum akibat korupsi adalah merugikan negara mengacaukan seluruh tujuan Negara yang terdapat pada Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila 4. Upaya Penanggulangan korupsi a. Para calon pejabat harus memahami dan mengamalkan pancasila b. Yang paling penting taat beragama c. Sangat selektif dalam memimilh pemimpin. d. Biasakan diri sendiri untuk tidak melakukan tindakan yang menuju ke korupsi e. Penegakan hukum yang konsisten dan tidak pandang bulu f. Selalu berdoa agar mendapat pemimpin yang baik
8 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Korupsi merupakan penyalahgunaan wewenang yang ada pada pejabat atau pegawai untuk mengeruk keuntungan bagi dirinya pribadi, keluaraga ataupun kelompok 2. Korupsi menghambat majunya bangsa, karena merugikan Negara, menghianati panmcasila dan Undang-Undang dasar Cara pencegahan korupsi dapat dilakukan dengan cara pencegahan, dan juga usaha untuk memberantas korupsi Saran Jadilah pejabat atau pegawai yang baik dan bijaksana, amalkan pancasila agar tidak menyalahgunakan wewenang. Daftar Pustaka : Kartono, Kartini Pathologi Sosial. Jakarta. Edisi Baru. CV. Rajawali Press. Makalah Prof. Dr. Indriyanto Seno Adji, S.H., M.H. Makalah Dra. Erika Revida, MS. Makalah Andreas Wibisono
Nama : Mei Linawati NIM : Kelompok : Hak Asasi Prog. Study : S1 Jurusan : Sistem Informasi Dosen : Drs. Muhammad Idris Purwanto, MM
Nama : Mei Linawati NIM : 11.12.5785 Kelompok : Hak Asasi Prog. Study : S1 Jurusan : Sistem Informasi Dosen : Drs. Muhammad Idris Purwanto, MM STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 1 DAFTAR ISI Daftar isi...1
Lebih terperinciMASALAH KORUPSI DI INDONESIA
MASALAH KORUPSI DI INDONESIA Nama : HENDRI YUDHA PERMANA NIM : 11.02.8029 Kelompok Kelas Dosen : A : 11.D3MI.02 : M Khalis Purwanto, Drs, MM Abstrak Korupsi bukanlah kejahatan yang baru, melainkan kejahatan
Lebih terperinciKORUPSI dan CARA PENANGGULANGAN NYA
TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA KORUPSI dan CARA PENANGGULANGAN NYA JAKA SABILUDDIN NIM : 11.12.5855 KELOMPOK : NUSA PROGRAM STUDY :PANCASILA JURUSAN : SISTEM INFORMASI (S1) PENGAMPU : Drs. MUHAMMAD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat dan perkembangannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya tindak pidana korupsi
Lebih terperinciKORUPSI DI INDONESIA: MASALAH DAN SOLUSINYA. Dra. ERIKA REVIDA, MS. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
I. PENDAHULUAN KORUPSI DI INDONESIA: MASALAH DAN SOLUSINYA Dra. ERIKA REVIDA, MS. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Akhir-akhir ini masalah korupsi sedang hangt-hangatnya
Lebih terperinciPANCASILA sebagai SISTEM ETIKA. Modul ke: 10TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur
Modul ke: PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA Fakultas 10TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur Pokok Bahasan Pendahuluan Pengertian Korupsi Pancasila Sebagai Solusi Persoalan Bangsa dan Negara
Lebih terperinciKORUPSI DI INDONESIA
KORUPSI DI INDONESIA KELOMPOK PERADILAN Disusun oleh : 11.12.5960 Angga hermanto Dosen Drs. Muhammad Idris P, MM JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciETIK UMB TINDAKAN KORUPSI DAN PENYEBABNYA
Modul ke: ETIK UMB TINDAKAN KORUPSI DAN PENYEBABNYA Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, SHI., M.Si A. Pengertian Korupsi Berdasarkan hasil
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : GATOT AGUNG NUGROHO NIM : 11.11.4677 KELOMPOK : C PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : TEKNIK
Lebih terperinciKOLUSI MERUSAK MORAL BANGSA
KOLUSI MERUSAK MORAL BANGSA EKA MUHAMAD NUR ROSID / 11.12.5992 KELOMPOK: I (KEADILAN) PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN: SISTEM INFORMASI DOSEN: MOHAMMAD IDRIS.P, DRS, MM LATAR BELAKANG MASALAH
Lebih terperinci1. Latar Belakang Masalah
1. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini masalah korupsi sedang hangat-hangatnya dibicarakan publik, terutama dalam media massa baik lokal maupun nasional. Banyak para ahli mengemukakan pendapatnya tentang
Lebih terperinciMAKALAH PANCASILA KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME KELOMPOK A
MAKALAH PANCASILA KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME KELOMPOK A disusun oleh : Galung Edo Gardika 11.02.8081 D3-MI Dosen pembimbing Drs. M Kalis Purwanto, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan NAMA : Dwi Exteryani NIM : 11.11.4859 KELOMPOK JURUSAN DOSEN : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciMARAKNYA KORUPSI DI INDONESIA
MARAKNYA KORUPSI DI INDONESIA Oleh : Home Group 6 Akmal Nur Faisal Aldilla Annissa Sheila Nabila Putri Zhafir Naufal DEFINISI MASALAH Bagaimana peran Pancasila dan UUD 1945 terhadap korupsi di Indonesia?
Lebih terperinciETIK UMB. Pengembangan Wawasan (Mengenali Tindakan Korupsi) Modul ke: 09Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen
Modul ke: 09Fakultas Gunawan EKONOMI ETIK UMB Pengembangan Wawasan (Mengenali Tindakan Korupsi) Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen Mengenali Tindakan Korupsi Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu menjelaskan
Lebih terperinciModul ke: ETIK UMB. Mengenali Tindakan Korupsi. Fakultas Ilmu Komputer. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi. Sistem Informasi.
Modul ke: ETIK UMB Mengenali Tindakan Korupsi Fakultas Ilmu Komputer Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Mengenal Tindakan Korupsi Masyarakat sepakat bahwa Korupsi
Lebih terperinciETIK UMB. Tindakan Korupsi dan Penyebabnya. Pendahuluan. Modul ke: Daftar Pustaka. 12Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Modul ke: 12Fakultas ISLAHULBEN, Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen ETIK UMB Tindakan Korupsi dan Penyebabnya SE., MM Pendahuluan Bentuk Korupsi Akhiri Presentasi Gratifikasi Daftar Pustaka Pendidikan
Lebih terperinciPENGERTIAN KORUPSI. Bab. To end corruption is my dream; togetherness in fighting it makes the dream come true. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
Bab 01 PENGERTIAN To end corruption is my dream; togetherness in fighting it makes the dream come true. KORUPSI 2 Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu menjelaskan arti kata dan definisi korupsi secara tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangan, dan papan tercukupi. Akan tetapi pada kenyataannya, masih ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Dengan kekayaan yang melimpah tersebut, seharusnya semua kebutuhan
Lebih terperinciPENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA DISUSUN OLEH: Nama : Desi Purwati NIM
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA : FITRIANA NURHADI NIM : 11.12.6145 KELOMPOK : J PROGRAM STUDI : S1 JURUSAN : SI NAMA DOSEN : DJUNAIDI IDRUS,SH.,M.HUM EKSISTENSI
Lebih terperinciFAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN Dosen Nama : Dr. Abidarin Rosyidi, MMA :Ratna Suryaningsih Nomor Mahasiswa : 11.11.5435 Kelompok : E Program Studi dan Jurusan : S1 Sistem Informatika STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga peraturan-peraturan hukum itu dapat berlangsung lurus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu negara yang berdasar atas hukum bukan berdasarkan kepada kekuasaan semata. Hal tersebut dipertegas di dalam Konstitusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. reformasi berjalan lebih dari satu dasawarsa cita- cita pemberantasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alasan mendasar terjadinya reformasi tahun 1998 karena pemerintahan waktu itu yaitu pada masa orde baru telah terjadi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA
PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA DEFINISI KORUPSI 4 DEFINISI KORUPSI KORUPSI dari bahasa Latin corruptio atau corruptus corruptio dari kata corrumpere, corruption, corrupt (Inggris),
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI DISUSUN OLEH : NAMA : ATIN WIDI ASTUTI NIM : 11.12.6290 KELOMPOK : J JURUSAN DOSEN : S1-SI : Junaidi Idrus, SH., M.Hum STMIK AMIKOM
Lebih terperinciY O G Y A K A R T A. : Amri Arifin Hidayat NPM : Kelompok : F Program Studi : Strata 1 Jurusan : Teknik Informatika
Meningkatkan Rasa Persatuan dan Kesatuan Warga Negara Republik Indonesia Untuk Mencapai Kehidupan yang Lebih Baik STMIK AMIKOM Y O G Y A K A R T A Nama : Amri Arifin Hidayat NPM : 11.11.5536 Kelompok :
Lebih terperinciPANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.
PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT ABSTRACT Menjelaskan pengertian
Lebih terperinciPENGERTIAN KORUPSI. Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi 3/8/2013. Bab
Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi 1 Bab 01 To end corruption is my dream; togetherness in fighting it makes the dream come true. PENGERTIAN KORUPSI 2 1 Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu
Lebih terperinciPENGATURAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP CYBERPORN
PENGATURAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP CYBERPORN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan Jenjang Strata I (S1) Ilmu Hukum dengan kekhususan HUKUM PIDANA
Lebih terperinciPENGAMALAN SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA TIMPANG TINDIHNYA KEADILAN DI NEGERI KEPULAUAN. Dosen : Drs.
PENGAMALAN SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA TIMPANG TINDIHNYA KEADILAN DI NEGERI KEPULAUAN Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo DI SUSUN OLEH : NAMA : OKI WAHYU NUGROHO NIM : 11.11.4815 KELOMPOK
Lebih terperinciBAB 11 TINDAKAN KORUPSI DAN PENYEBABNYA
BAB 11 TINDAKAN KORUPSI DAN PENYEBABNYA Modul ke: 11 Mengapa dipelajari? Agar kita tidak ikut melakukan korupsi yang saat ini sudah menyebar ke segala lapisan masyarakat Fakultas Program Studi Rina Kurniawati,
Lebih terperinciPERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA Nama : Nurina jatiningsih NIM : 11.11.4728 Kelompok Jurusan Dosen : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
ABSTRAK Akhir-akhir ini masalah korupsi sedang hangt-hangatnya dibicarakan publik, terutama dalam media massa baik lokal maupun nasional. Banyak para ahli mengemukakan pendapatnya tentang masalah korupsi
Lebih terperinciEksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi
Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi Pengaruh dan kegunaan pancasila dalam dunia modern dan sebelum reformasi. Pancasila sebagai dasar negara republik indonesia sebelum
Lebih terperinciSTUDI KASUS KORUPSI DI INDONESIA
Modul ke: STUDI KASUS KORUPSI DI INDONESIA Disampaikan pada perkuliahan ETIK UMB kelas PKK Fakultas TEKNIK MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA Program Studi TEKNIK INDUSTRI www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara biasa, tetapi dituntut dengan cara yang luar biasa. juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah korupsi sebenarnya bukan masalah baru di Indonesia, karena telah ada sejak tahun 1950-an. Bahkan berbagai kalangan menilai bahwa korupsi telah menjadi
Lebih terperinciPANCASILA KE 5AKTUALISASI PANCASILA DI BIDANG POLITIK. NAMA : INSAN DUTA THORA NIM : KELOMPOK : E DOSEN : DR. AbidarinRosyidi, MMa
PANCASILA KE 5AKTUALISASI PANCASILA DI BIDANG POLITIK NAMA : INSAN DUTA THORA NIM : 11.11.5240 KELOMPOK : E DOSEN : DR. AbidarinRosyidi, MMa SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM
Lebih terperinciEksistensi KPK Dalam Memberantas Tindak Pidana Korupsi Oleh Bintara Sura Priambada, S.Sos., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta
Eksistensi KPK Dalam Memberantas Tindak Pidana Korupsi Oleh Bintara Sura Priambada, S.Sos., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta A. Latar Belakang Hukum sebagai kumpulan peraturan atau kaedah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesa Tahun 1945 (UUD. yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesa Tahun 1945 (UUD 1945) mengamanatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat yang
Lebih terperinciEksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi
Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi DISUSUN OLEH : Nama : Siska Nanda Devi Pratiwi NIM : 11.12.6103 Kelompok : J Dosen pembimbing : Junaidi, M.hum SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan norma hukum. Salah satu dari pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat
Lebih terperinciPENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA
PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA (Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK Pendidikan Pancasila) Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh: Nama : WIJIYANTO
Lebih terperinciJERAT BUDAYA KORUPSI MASYARAKAT DI INDONESIA
JERAT BUDAYA KORUPSI MASYARAKAT DI INDONESIA Kata korupsi mungkin sudah sering terdengar oleh Anda sekalian sebagai mahasiswa dan warga negara Indonesia. Pers dan media sosial hampir setiap hari menuliskan
Lebih terperincihanya di Indonesia melainkan di bebagai Negara lainya. ini bukan hanya di lakukan oleh kalangan menengah melainkan oleh pejabat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak pidana korupsi merupakan suatu tindak pidana yang menjadi perbincangan banyak kalangan, mulai dari kalangan atas sampai kekalangan bawah. Tindak pidana korupsi
Lebih terperinciSIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA
SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA Disusun oleh NAMA : Budiati nur prastiwi NIM : 11.11.4880 Kelompok : c JURUSAN : S1-teknik informatika DOSEN : drs. Tahajudin soedibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikarenakan sistem kontrol sosial yang belum memadai dan penegakan hukum yang
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Korupsi sebenarnya termasuk penyakit universal, sebab hampir seluruh negara dihinggapi penyakit ini, terlebih lagi pada negara yang sedang berkembang dikarenakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nyata. Seiring dengan itu pula bentuk-bentuk kejahatan juga senantiasa mengikuti perkembangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan peradaban dunia semakin berkembang dengan pesat menuju ke arah modernisasi. Perkembangan yang selalu membawa perubahan dalam setiap sendi kehidupan tampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance), sehingga seorang pemimpin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia diwarnai oleh ketidakpercayaan masyarakat kepada aparat pemerintah. Hal ini sudah menjadi kebutuhan khusus dari masyarakat
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR
PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR disusun oleh : Hendra Kusuma 11.11.5636 Kelompok F STRATA - 1 Teknik Informatika Dosen : ABIDARIN ROSIDI, DR, M.MA. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kemajuan dalam kehidupan masyarakat, selain itu dapat mengakibatkan perubahan kondisi sosial
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang mengalami proses pembangunan. Proses pembangunan tersebut dapat menimbulkan dampak sosial positif yaitu
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERAN PERSATUAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERAN PERSATUAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan pada Talk Show dan Kompetisi Debat UNTIRTA 2010 Dewan Perwakilan
Lebih terperinciTIK (Kompetensi Dasar) II. Gambaran Umum III. Relevansi terhadap pengetahuan IV. Sub-sub Bab 1. Pengertian Korupsi
105 106 I. TIK (Kompetensi Dasar) Mahasiswa Mampu memahami, mampu menjelaskan, terjadi perubahan pola berpikir tentang hak dan kewajiban bela negara khususnya tentang pengertian korupsi, tindak korupsi,
Lebih terperinciPENGAMALAN PANCASILA
PENGAMALAN PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PENYUSUN : Andana Eka Oktandri (11.11.4703) Kelompok C S1TI DOSEN PEMBIMBING : Drs. Tahajudin Sudibyo PENGAMALAN PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PENYUSUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik. Akibatnya timbul berbagai masalah seperti korupsi, kolusi dan nepotisme
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia antara lain disebabkan oleh tatacara penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan baik. Akibatnya
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : yatno subagyo NIM : 11.12.5804 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : Pancasila Jurusan : S1-SI Dosen : Drs.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi permasalahan, banyaknya kasus yang ditemukan oleh aparat penegak hukum merupakan suatu bukti
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI Disusun oleh : Alfredo Pamungkas Jagad Gumelar 11.12.6232 Kelompok J Dosen : Junaidi, M.HUM JURUSAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS STMIK
Lebih terperinciMEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI
MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA MEMAHAMI UNTUK
Lebih terperinciKEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DAN HUKUMAN MATI
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DAN HUKUMAN MATI Nama : Shinta Nur Atikah NIM : 11.11.4761 Kelompok : C Jurusan : S1-TI Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK Pancasila
Lebih terperinciPANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU
PANCASILA Modul ke: Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Fakultas MKCU Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pancasila dalam Kajian
Lebih terperinciAKU WARGA NEGARA YANG BAIK
AKU WARGA NEGARA YANG BAIK Dosen Pembimbing: M. Ayub Pramana SH Disusun oleh Nama: Surya Widianto P.Y NIM : 11.12.5487 Kel : G Program studi : Pancasila Jurusan : S1 Sistem Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencatat banyak pemimpin yang dipilih oleh rakyat karena mengangkat isu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Korupsi dalam lingkungan pejabat publik terutama penguasa bukanlah hal baru. Korupsi tidak hanya masalah nasional tetapi juga masalah internasional. Pelaku-pelaku
Lebih terperinciLex Crimen Vol. V/No. 2/Feb/2016
PEMBUKTIAN TERBALIK ATAS HARTA KEKAYAAN SESEORANG TERSANGKA KORUPSI 1 Oleh: Nurasia Tanjung 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian untuk mengetahui apakah alasan yuridis penerapan pembalikan beban pembuktian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nullum delictun, nulla poena sine praevia lege poenali yang lebih dikenal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perbuatan hanya dapat dikenakan pidana jika perbuatan itu didahului oleh ancaman pidana dalam undang-undang. Artinya bahwa suatu perbuatan hanya dapat dikenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pidana yang diancamkan terhadap pelanggaran larangan 1. Masalah pertama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum. Indonesia memiliki banyak keanekaragaman budaya dan kemajemukan masyarakatnya. Melihat dari keberagaman
Lebih terperinciEtik UMB. Tindakan Korupsi Dan Penyebabnya. Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Etik UMB Modul ke: Tindakan Korupsi Dan Penyebabnya Fakultas FEB Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi A. Pengertian Korupsi B. Bentuk-bentuk Korupsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keamanan masyarakat dengan cara merusak lembaga dan nilai-nilai demokrasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak pidana korupsi merupakan salah satu tindak pidana yang sifatnya serius karena menimbulkan masalah serta ancaman terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu pembangunan dewasa ini. Korupsi di Indonesia sudah merupakan wabah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejahatan korupsi merupakan masalah yang sangat sentral dalam kurun waktu pembangunan dewasa ini. Korupsi di Indonesia sudah merupakan wabah penyakit yang tidak mudah
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA MAKALAH KARYA TULIS ILMIAH Dosen Pembimbing : Kalis Purwanto, MM. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Nilai Program Study D3 Untuk Mata Kuliah
Lebih terperinciKEADILAN DI NEGARA INI
KEADILAN DI NEGARA INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Nama : NUGRAHA NANDA PRADANA NIM : 11.11.4709 Kelompok : C Program Studi : STRATA 1 Jurusan : Teknik Informatika DOSEN PEMBIMBING
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PANCASILA. Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern. dan Global Reformasi
TUGAS AKHIR PANCASILA Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Reformasi Nama : WAHYU EKA PRATIWI Nomor Mahasiswa : 11.12.6305 Kelompok Jurusan Nama Dosen : J : S1-Sistem Informasi : Djunaidi
Lebih terperinciKORUPSI dan BIROKRASI 1
KORUPSI dan BIROKRASI 1 Oleh Drs. Faris Ihsan, M.Si 2 Abstraksi Tindakan korupsi menimbulkan banyak kerugian kepada negara, baik itu dari sisi keuangan negara, perekonomian negara, serta menghambat pembangunan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh : Gangsar Indra Permana Putra (11.02.7947) Kelompok A Citra 1 PANCASILA Drs. M Khalis Purwanto,
Lebih terperinciPENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB Disusun oleh : Nama : Oky Prasetya Aji P. NIM : 11.11.4984 Program Studi : Pancasila Jurusan : S1 Teknik Informatika Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo
Lebih terperinciUPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H
1 UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H A. LATAR BELAKANG Pemerintah sangat menjunjung tinggi perlindungan hukum bagi setiap warga negaranya, sehingga diperlukan pemantapan-pemantapan
Lebih terperinciANALISIS STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN : PKN KELAS/SEMESTER : XII / 1 TAHUN PELAJARAN : 2013/2014 SEKOLAH : SMA Negeri 5 Semarang STANDAR KOMPETENSI : 1. Menampilkan sikap positif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asal kata korupsi berasal dari bahasa latin, yang merupakan perpaduan dua kata yaitu com yang berarti bersama-sama dan rumpere yang berarti pecah atau jebol.
Lebih terperinciPidana Korupsi di Indonesia Oleh Frans Simangunsong, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta
Pidana Korupsi di Indonesia Oleh Frans Simangunsong, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta A. Latar Belakang Saat ini, kewenangan untuk merumuskan peraturan perundang undangan, dimiliki
Lebih terperinciKEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PENGADAAN BARANG DAN JASA. Nisa Yulianingsih 1, R.B. Sularto 2. Abstrak
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PENGADAAN BARANG DAN JASA Nisa Yulianingsih 1, R.B. Sularto 2 Abstrak Penelitian ini mengkaji mengenai kebijakan hukum pidana terutama kebijakan formulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga sudah diakui pula sebagai masalah internasional. Tindak pidana korupsi telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak pidana korupsi disamping sudah diakui sebagai masalah nasional juga sudah diakui pula sebagai masalah internasional. Tindak pidana korupsi telah terjadi
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA TANAH SECARA MEDIASI OLEH KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN
TINJAUAN HUKUM TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA TANAH SECARA MEDIASI OLEH KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN S K R I P S I Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas
Lebih terperinciFENOMENA KORUPSI SEBAGAI PATOLOGI SOSIAL DI INDONESIA Disusun oleh : Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H.
FENOMENA KORUPSI SEBAGAI PATOLOGI SOSIAL DI INDONESIA Disusun oleh : Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H. A. LATAR BELAKANG Indonesia adalah Negara Hukum. Sebagai Negara hukum, maka kepentingan mayarakat banyak
Lebih terperinci2 pemerintah yang dalam hal ini yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). 2 Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah bidang sumber daya manusia aparatur sebaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki sejarah panjang dalam sistem pemerintahannya. Sejarah tersebut telah mencatat berbagai permasalahan yang muncul terkait
Lebih terperinciEksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi
Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi NAMA : Bram Alamsyah NIM : 11.12.6286 TUGAS JURUSAN KELOMPOK NAMA DOSEN : Tugas Akhir Kuliah Pancasila : S1-SI : J : Junaidi Idrus,
Lebih terperinciPARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT
PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Di susun oleh NAMA : Aji Guruh Prasetyo NIM : 11.11.4619 PROGRAM JURUSAN : TI : Teknik Informatika
Lebih terperinciPenyalahgunaan Dana APBN yang Bertentangan dengan Sila ke 5 Pancasila
Penyalahgunaan Dana APBN yang Bertentangan dengan Sila ke 5 Pancasila Di Ajukan Oleh : M. Rizeky Yudha Saputra Nim : 11.11.4965 Kelompok : D Program Studi dan Jurusan : S1 Teknik Informatika Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Korupsi dan Tindak Pidana Korupsi
20 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Korupsi dan Tindak Pidana Korupsi a. Pengertian Korupsi Pengertian korupsi menurut masyarakat awam khususnya adalah suatu tindakan mengambil uang negara agar memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara yang luas yang terdiri dari beberapa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara yang luas yang terdiri dari beberapa pulau. Indonesia sebagai negara kepulauan memerlukan peran transportasi yang baik, berupa
Lebih terperinciTUGAS PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012
TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 Nama : Randi Putra NIM : 11.11.4683 Kelompok : C Jurusan : S1- Teknik Informatika Dosen : Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STIMIK AMIKOM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masalah korupsi pada akhir-akhir ini semakin banyak mendapat perhatian dari
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah korupsi pada akhir-akhir ini semakin banyak mendapat perhatian dari berbagai kalangan, bukan saja dalam skala nasional, tetapi juga regional bahkan global, hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan Undang-Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan negara yang berdasarkan hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan, negara Indonesia
Lebih terperinciPENERAPAN BEBAN PEMBUKTIAN TERBALIK PADA TINDAK PIDANA KORUPSI SKRIPSI
PENERAPAN BEBAN PEMBUKTIAN TERBALIK PADA TINDAK PIDANA KORUPSI SKRIPSI Disusun Oleh: AMIRUL IKHSAN NIM. 2005-20-064 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2013 i HALAMAN PENGESAHAN PENERAPAN BEBAN PEMBUKTIAN
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif-Global Corruption Barometer 2007
Ringkasan Eksekutif-Global Corruption Barometer 2007 Setelah analisa selama bertahun-tahun yang dilakukan Transparency International (TI) dan lembaga lain, tidak diragukan lagi efek buruk korupsi terhadap
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA AKU WARGA NEGARA YANG BAIK
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA AKU WARGA NEGARA YANG BAIK Di Susun Oleh : Nama : Barnadin Cahyadi Saputra Nomor : 11.12.5373 Program : Strata
Lebih terperinciPotret Kesenjangan dalam Kehidupan Masyarakat di Indonesia
Tugas Akhir Kuliah Pendidikan Pancasila Potret Kesenjangan dalam Kehidupan Masyarakat di Indonesia Diajukan oleh : Rifda Faticha Alfa Aziza 11.11.4706 S1 Teknik Informatika Kelompok C Dosen Pengampu: Drs.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum dan merugikan masyarakat (Bambang Waluyo, 2008: 1). dengan judi togel, yang saat ini masih marak di Kabupaten Banyumas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), perilaku manusia di dalam hidup bermasyarakat dan bernegara justru semakin kompleks dan
Lebih terperinciHak Asasi Manusia Dalam Pancasila
Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila DISUSUN OLEH: NAMA : LUCKY WAHYU P NIM : 11.11.4996 JURUSAN : S1 TI DOSEN : Tahajudin Sudibyo,Drs DISUSUN UNTUK MEMENUHI SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA STMIK
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERAN KEJAKSAAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA YANG DILAKUKAN OLEH ALIRAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
PELAKSANAAN PERAN KEJAKSAAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA YANG DILAKUKAN OLEH ALIRAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT S K R I P S I Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan
Lebih terperinci