PENGURUS DAERAH IKATAN APOTEKER INDONESIA JAWA TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGURUS DAERAH IKATAN APOTEKER INDONESIA JAWA TIMUR"

Transkripsi

1 KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH Nomor : 120/IAI-JATIM/SK/IX/2012 TENTANG STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI APOTIK Menimbang : a. bahwa perjanjian Kerja Sama penyertaan modal Apoteker Penanggung Jawab dan Pemilik Modal merupakan uraian bentuk kerja sama antara Apoteker dengan Pemilik Modal b. bahwa perjanjian Kerja Sama tersebut harus dapat menggambarkan hak dan kewajiban semua pihak tanpa meninggalkan ciri apotik sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker kepada masayarakat sesuai dengan standar kompetensi apoteker indonesia c. bahwa salah satu hak dari Apoteker Pengelola Apotik adalah Jasa Profesi Apoteker atas seluruh tanggung jawab dan pekerjaan yang dilaksanakan di apotik d. bahwa sehubungan dengan hal di atas perlu ditetapkan keputusan Pengurus Daerah IAI Jawa Timur tentang Standar Jasa Profesi Apoteker di Apotik Mengingat : a. Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia b. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia c. Keputusan Rakerda IAI Jatim 2012 MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama : Keputusan Pengurus Daerah IAI Jatim tahun 2012 tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI APOTIK Kedua : Standar Jasa Profesi Apoteker di Apotik secara lengkap dan rinci tercantum dalam lampiran keputusan ini; Ketiga : Mencabut Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia Jawa Timur Nomor : 03/ISFI-JATIM/SK/V/2009 Tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI APOTIK Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan : di Surabaya Pada tanggal : 8 September 2012 Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Drs. Totok Sudjianto. M.Kes. Apt Ketua Tenny Inayah Erowati, S.Si., Apt Sekretaris

2 Lampiran : Surat Keputusan Pengurus Daerah Jawa Timur Ikatan Apoteker Indonesia Nomor : 120/IAI-JATIM/SK/IX/2012 Tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI APOTIK 1. Jasa Profesi merupakan hak apoteker pengelola apotik 2. Jasa Profesi meliputi : a. Jasa Pengelolaan Apotik, sebesar minimal Rp ,- diterimakan sebanyak 14 kali, termasuk THR dan Jasa Akhir Tahun. b. Jasa Pelayanan konsultasi yang (diterima langsung dari pasien) minimum sebesar Rp ,- per pasien, per konsultasi 3. Apoteker Pengelola Apotik berhak mendapatkan Tunjangan Kesehatan 4. Apoteker Pengelola Apotik berhak mendapatkan 1% omzet (pendapatan kotor) 5. Jasa Pengelolaan Apotik naik secara berkala, disesuaikan dengan Kenaikan Indeks Biaya Hidup Rata-rata (BPS) 6. Apoteker Pengganti minimal menerima jasa profesi seperti Apoteker yang digantikan 7. Jasa Profesi diberikan paling lambat sejak penanda tanganan Perjanjian Kerja Sama, minimal sejumlah 50 %. Penerimaan 100 % diberikan setelah SIA terbit

3 KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH Nomor : 121/IAI-JATIM/SK/IX/2012 TENTANG STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT Menimbang : a. Bahwa seorang Apoteker di Rumah Sakit wajib melakukan pekerjaan kefarmasian sesuai dengan kompetensinya, baik kompetensi dibidang asuhan kefarmasian maupun dibidang manajemen b. bahwa atas kewajiban yang dilakukan tersebut, apoteker mempunyai hak tertentu c. bahwa salah satu hak dari Apoteker Pengelola Apotik adalah Jasa Profesi Apoteker atas seluruh tanggung jawab dan pekerjaan yang dilaksanakan di rumah sakit d. bahwa sehubungan dengan hal di atas perlu ditetapkan keputusan Pengurus Daerah IAI Jawa Timur tentang Standar Jasa Profesi Apoteker di Rumah Sakit Mengingat : a. Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia b. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia c. Keputusan Rakerda IAI Jatim 2012 MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama : Keputusan Pengurus Daerah IAI Jatim tahun 2012 tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT Kedua : Standar Jasa Profesi Apoteker di Rumah Sakit secara lengkap dan rinci tercantum dalam lampiran keputusan ini; Ketiga : Mencabut Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia Jawa Timur Nomor : 04/ISFI-JATIM/SK/V/2009 Tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan : di Surabaya Pada tanggal : 8 September 2012 Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Drs. Totok Sudjianto. M.Kes. Apt Ketua Tenny Inayah Erowati, S.Si., Apt Sekretaris

4 Lampiran : Surat Keputusan Pengurus Daerah Jawa Timur Ikatan Apoteker Indonesia Nomor : 121/IAI-JATIM/SK/IX/2012 Tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT 1. Jasa Profesi merupakan hak apoteker di Rumah Sakit 2. Jasa Profesi meliputi : a. Jasa Pengelolaan, sebesar minimal Rp ,- diterimakan sebanyak 14 kali, termasuk THR dan Jasa Akhir Tahun, untuk Apoteker baru. b. Jasa Kefarmasian meliputi : (1) Skrining/validasi resep, Rasionalisasi Obat Manajemen Pengobatan, Penyerahan obat atas resep, Konseling obat atau pengobatan : Rp ,- (kasuistik) (2) Pemilihan obat atas swamedikasi : Rp 1.000,- per item (3) Konseling obat atau pengobatan : Rp 5.000,- per konsul (kasuistik) (4) Home Care/Visite Apoteker : Rp ,- per visite (kasuistik) 3. Apoteker di Rumah Sakit berhak mendapatkan Tunjangan Kesehatan 4. Apoteker di Rumah Sakit berhak mendapatkan pembagian omzet 5. Jasa Pengelolaan naik secara berkala, disesuaikan dengan Kenaikan Indeks Biaya Hidup Rata-rata (BPS) 6. Dan lain-lain sesuai keadaan

5 KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH Nomor : 122/IAI-JATIM/SK/IX/2012 TENTANG STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI Menimbang : a. Bahwa seorang Apoteker di Industri Farmasi wajib melakukan pekerjaan kefarmasian sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan b. bahwa atas kewajiban yang dilakukan tersebut, apoteker mempunyai hak tertentu c. bahwa salah satu hak dari Apoteker Pengelola Apotik adalah Jasa Profesi Apoteker atas seluruh tanggung jawab dan pekrjaan yang dilaksanakan di industri farmasi d. bahwa sehubungan dengan hal di atas perlu ditetapkan keputusan Pengurus Daerah IAI Jawa Timur tentang Standar Jasa Profesi Apoteker di Industri Farmasi Mengingat : a. Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia b. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia c. Keputusan Rakerda IAI Jatim 2012 MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama : Keputusan Pengurus Daerah IAI Jatim tahun 2012 tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI Kedua : Standar Jasa Profesi Apoteker di Industri Farmasi secara lengkap dan rinci tercantum dalam lampiran keputusan ini; Ketiga : Mencabut Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia Jawa Timur Nomor : 05/ISFI-JATIM/SK/V/2009 Tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan : di Surabaya Pada tanggal : 8 September 2012 Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Drs. Totok Sudjianto. M.Kes. Apt Ketua Tenny Inayah Erowati, S.Si., Apt Sekretaris

6 Lampiran : Surat Keputusan Pengurus Daerah Jawa Timur Ikatan Apoteker Indonesia Nomor : 122/IAI-JATIM/SK/IX/2012 Tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI 1. Jasa Profesi merupakan hak apoteker di Industri Farmasi sebesar minimal Rp ,- diterimakan sebanyak 14 kali, termasuk THR dan Jasa Akhir Tahun, untuk Apoteker baru. 2. Apoteker di Industri Farmasi berhak mendapatkan Tunjangan Kesehatan 3. Jasa Profesi naik secara berkala, disesuaikan dengan Kenaikan Indeks Biaya Hidup Rata-rata (BPS) 4. Dan lain-lain sesuai dengan keadaan

7 KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH Nomor : 123/IAI-JATIM/SK/IX/2012 TENTANG STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI DISTRIBUSI FARMASI DAN PENYALUR ALAT KESEHATAN Menimbang : a. Bahwa seorang Apoteker di Distribusi Farmasi dan Penyalur Alat Kesehatan (PAK) wajib melakukan pekerjaan kefarmasian sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan b. bahwa atas kewajiban yang dilakukan tersebut, apoteker mempunyai hak tertentu c. bahwa salah satu hak dari Apoteker Pengelola Apotik adalah Jasa Profesi Apoteker atas seluruh tanggung jawab dan pekerjaan yang dilaksanakan di Distribusi Farmasi dan PAK d. Bahwa sehubungan dengan hal di atas perlu ditetapkan keputusan Pengurus Daerah IAI Jawa Timur tentang Standar Jasa Profesi Apoteker di Distribusi Farmasi dan PAK Mengingat : a. Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia b. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia c. Keputusan Rakerda IAI Jatim 2012 MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama : Keputusan Pengurus Daerah IAI Jatim tahun 2012 tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI DISTRIBUSI FARMASI DAN PENYALUR ALAT KESEHATAN Kedua : Standar Jasa Profesi Apoteker di Distribusi Farmasi dan PAK secara lengkap dan rinci tercantum dalam lampiran keputusan ini; Ketiga : Mencabut Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Nomor : 07/IAI-JATIM/SK/I/2011 Tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI DISTRIBUSI FARMASI Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan : di Surabaya Pada tanggal : 8 September 2012 Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Drs. Totok Sudjianto. M.Kes. Apt Ketua Tenny Inayah Erowati, S.Si., Apt Sekretaris

8 Lampiran : Surat Keputusan Pengurus Daerah Jawa Timur Ikatan Apoteker Indonesia Nomor : 123/IAI-JATIM/SK/IX/2012 Tentang STANDAR JASA PROFESI APOTEKER DI DISTRIBUSI FARMASI DAN PENYALUR ALAT KESEHATAN 1. Jasa Profesi merupakan hak apoteker di Distribusi Farmasi dan PAK sebesar minimal Rp ,- diterimakan sebanyak 14 kali, termasuk THR dan Jasa Akhir Tahun, untuk Apoteker baru. 2. Apoteker di Distribusi Farmasi dan PAK berhak mendapatkan Tunjangan Kesehatan 3. Jasa Profesi naik secara berkala, disesuaikan dengan Kenaikan Indeks Biaya Hidup Rata-rata (BPS) 4. Dan lain-lain sesuai dengan keadaan

9 KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH Nomor : 124/IAI-JATIM/SK/IX/2012 TENTANG PROSEDUR REGISTRASI ANGGOTA Menimbang : a. bahwa Apoteker secara aktif dapat menjadi anggota Ikatan Apoteker Indonesia b. bahwa sebagai Anggota Ikatan Apoteker Indonesia wajib mematuhi AD/ART IAI, kode etik Apoteker Indonesia, peraturan organisasi dan peraturan pemerintah c. bahwa sebagai Anggota Ikatan Apoteker Indonesia berhak mendapat pendampingan dan binaan dari Ikatan Apoteker Indonesia d. bahwa Apoteker Baru secara otomatis berhak untuk menerima Sertifikat Kompetensi e. bahwa sehubungan dengan hal di atas perlu ditetapkan keputusan Pengurus Daerah IAI Jawa Timur tentang Prosedur Registrasi Anggota Mengingat : a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI b. Kode Etik Apoteker Indonesia c. Surat Keputusan Pengurus Pusat IAI No. 001/PO/PP.IAI/V/2010 tentang Peraturan Organisasi tentang Registrasi Anggota Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Kerja Nasional Keputusan Rakerda IAI Jatim Tahun 2012 MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama : Keputusan Pengurus Daerah IAI Jatim tahun 2012 tentang Prosedur Registrasi Anggota Kedua : Prosedur Registrasi Anggota secara lengkap dan rinci tercantum dalam lampiran keputusan ini; Ketiga : Mencabut Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Nomor : 01/IAI-JATIM/SK/I/2011 Tentang PROSEDUR REGISTRASI ANGGOTA Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan : di Surabaya Pada tanggal : 8 September 2012 Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Drs. Totok Sudjianto. M.Kes. Apt Ketua Tenny Inayah Erowati, S.Si., Apt Sekretaris

10 Lampiran : Surat Keputusan PENGURUS DAERAH IAI JATIM Nomor : 124/IAI-JATIM/SK/IX/2012 Tentang Prosedur Registrasi Anggota PROSEDUR REGISTRASI ANGGOTA IAI JATIM BAGI APOTEKER BARU 1. Apoteker baru mengajukan permintaan menjadi anggota IAI kepada Pengurus Daerah IAI Jawa Timur 2. Permintaan menjadi anggota dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut : a. Mengisi Formulir Registrasi Reg 1 dan menyerahkan kepada Pengurus Daerah IAI Jawa Timur dilengkapi dengan : - Fotocopy ijazah Sarjana Farmasi yang dilegalisir - Fotocopy ijazah Program Profesi Apoteker yang dilegalisir (bagi apoteker yang sudah memiliki Ijasah Apoteker) dan bagi lulusan baru yang belum mendapatkan ijazah Program Profesi Apoteker dapat menggunakan Keterangan Telah Lulus. - Fotocopy Surat Sumpah yang dilegalisir - Fotocopy STRA - Foto copy Kartu Tanda Penduduk - Surat Pernyataan Kesediaan untuk melaksanakan Sumpah / Janji Apoteker, Kode Etik Profesi, Peraturan Perundang-undangan di bidang farmasi, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI serta Peraturan Organisasi b. Menyerahkan Foto Berwarna dengan latar belakang warna merah sebanyak 2 (dua) lembar ukuran 3 x 4 dan 3 (tiga) lembar Foto Berwarna ukuran 2 x 3 c. Membayar biaya administrasi sebesar Rp ,- dengan rincian : - Rp ,- : uang pangkal - Rp ,- : biaya pembuatan Kartu Tanda Anggota - Rp ,- : Iuran Anggota selama 1 tahun, terhitung sejak mengajukan permintaan registrasi 3. Setelah semua prosedur tersebut dilaksanakan, Apoteker Baru tercatat sebagai anggota IAI di Propinsi Jawa Timur dan akan menerima : a. Kwitansi Pembayaran Iuran sebagai Anggota selama satu tahun b. Kartu Tanda Anggota/Surat Keterangan Keanggotaan yang berlaku 1 (satu) tahun 4. Anggota baru harus mengikuti pembekalan dari Pengurus Daerah IAI Jawa Timur paling lama 6 (enam) minggu setelah pengucapan Sumpah Apoteker Setelah mengikuti pembekalan maka kepada apoteker baru diberikan : Sertifikat Pembekalan dari IAI Jawa Timur. PROSEDUR REGISTRASI ANGGOTA IAI DI JAWA TIMUR BAGI APOTEKER DARI LUAR PROPINSI JAWA TIMUR 1. Apoteker dari luar propinsi Jawa Timur berkonsultasi dengan Pengurus Cabang dimana Apoteker yang bersangkutan akan melakukan praktik kefarmasian. Selanjutnya Apoteker tersebut mengajukan permintaan menjadi anggota IAI kepada Pengurus Daerah IAI Jawa Timur 2. Permintaan menjadi anggota dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut : a. Mengisi Formulir Registrasi Reg 2 dan menyerahkan kepada Pengurus Daerah IAI Jawa Timur dilengkapi dengan : - Fotocopy ijazah Sarjana Farmasi - Fotocopy ijazah Program Profesi Apoteker - Fotocopy Surat Sumpah - Sertifikat atau Surat Keterangan Pembinaan dari PD IAI asal - Sertifikat Kompetensi - Fotocopy STRA - Surat Lolos Butuh/Surat Pengantar Pindah Propinsi dari PD IAI asal - Foto copy Kartu Tanda Penduduk - Surat Pernyataan Kesediaan untuk melaksanakan Sumpah / Janji Apoteker, Kode Etik Profesi, Peraturan Perundang-undangan di bidang farmasi, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI serta Peraturan Organisasi

11 b. Menyerahkan Foto Berwarna dengan latar belakang warna merah sebanyak 2 (dua) lembar ukuran 3 x 4 dan 3 (tiga) lembar Foto Berwarna ukuran 2 x 3 c. Membayar biaya administrasi sebesar Rp ,- dengan rincian : - Rp ,- : uang pangkal - Rp ,- : biaya pembuatan Kartu Tanda Anggota - Rp ,- : Iuran Anggota selama 1 tahun, terhitung sejak mengajukan permintaan registrasi - Rp ,- : Biaya Pembekalan Anggota Butir a, b dan bukti pembayaran biaya administrasi dimasukkan dalam map kuning d. Mengikuti Pembinaan dari Pengurus Daerah IAI Jawa Timur. Untuk Apoteker yang sudah mengikuti pembinaan atau OSCA dari Propinsi lain, tidak perlu mengikuti pembinaan dari Pengurus Daerah IAI Jawa Timur 3. Anggota baru dari luar propinsi Jawa Timur harus mengikuti pembekalan dari Pengurus Daerah IAI Jawa Timur 4. Setelah memenuhi tata cara tersebut Apoteker akan menerima : - Kartu Tanda Anggota/Surat Keterangan Keanggotaan IAI Jawa Timur - Sertifikat Pembekalan IAI Jawa Timur. PROSEDUR REGISTRASI ANGGOTA IAI LAMA YANG BELUM MELAKSANAKAN REGISTRASI 1. Apoteker yang belum melakukan registrasi mengajukan permintaan menjadi anggota IAI kepada Pengurus Daerah IAI Jawa Timur 2. Permintaan menjadi anggota dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut : a. Mengisi Formulir Registrasi Reg 3 dan menyerahkan kepada Pengurus Daerah IAI Jawa Timur dilengkapi dengan : - Fotocopy ijazah Sarjana Farmasi - Fotocopy ijazah Program Profesi Apoteker - Fotocopy Surat Sumpah - Fotocopy STRA - Fotocopy sertifikat kompetensi - Foto copy Kartu Tanda Penduduk - Surat Pernyataan Kesediaan untuk melaksanakan Sumpah / Janji Apoteker, Kode Etik Profesi, Peraturan Perundang-undangan di bidang farmasi, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI serta Peraturan Organisasi b. Menyerahkan Foto Berwarna dengan latar belakang warna merah sebanyak 2 (dua) lembar ukuran 3 x 4 dan 3 (tiga) lembar Foto Berwarna ukuran 2 x 3 c. Membayar biaya administrasi sebesar Rp ,- dengan rincian : - Rp ,- : uang pangkal - Rp ,- : biaya pembuatan Kartu Tanda Anggota - Rp ,- : Iuran Anggota selama 1 tahun, terhitung sejak mengajukan permintaan registrasi Butir a, b dan bukti pembayaran biaya administrasi dimasukkan dalam map kuning 3. Setelah memenuhi tata cara tersebut Apoteker akan menerima : - Kartu Tanda Anggota/Surat Keterangan Keanggotaan IAI Jawa Timur PROSEDUR REGISTRASI ANGGOTA IAI LAMA YANG TIDAK MEMPERPANJANG KEANGGOTAANNYA 1. Apoteker yang tidak memperpanjang keanggotaannya mengajukan permintaan perpanjangan anggota IAI kepada Pengurus Daerah IAI Jawa Timur 2. Permintaan memperpanjang keanggotaan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut : a. Mengisi Formulir Registrasi Reg 4 dan menyerahkan kepada Pengurus Daerah IAI Jawa Timur dilengkapi dengan : - Fotocopy ijazah Sarjana Farmasi - Fotocopy ijazah Program Profesi Apoteker - Fotocopy Surat Sumpah

12 - Fotocopy sertifikat kompetensi - Fotocopy STRA - Foto copy Bukti Keanggotaan yang lama - Foto copy Kartu Tanda Penduduk - Surat Pernyataan Kesediaan untuk melaksanakan Sumpah / Janji Apoteker, Kode Etik Profesi, Peraturan Perundang-undangan di bidang farmasi, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI serta Peraturan Organisasi b. Menyerahkan Foto Berwarna dengan latar belakang warna merah sebanyak 2 (dua) lembar ukuran 3 x 4 dan 3 (tiga) lembar Foto Berwarna ukuran 2 x 3 c. Membayar biaya administrasi sebesar Rp ,- untuk keperluan pembuatan KTA, dan membayar iuran anggota terhitung sejak tidak memperpanjang keanggotaan paling lama 3 (tiga) tahun ke PD IAI JATIM Butir a, b dan bukti pembayaran biaya administrasi dimasukkan dalam map kuning 3. Setelah memenuhi tata cara tersebut Apoteker akan menerima : - Kartu Tanda Anggota/Surat Keterangan Keanggotaan IAI Jawa Timur Proses penyelesaian registrasi 10 (sepuluh) hari kerja setelah pengajuan perpanjangan keanggotaan.

13 Reg - 1 FORMULIR REGISTRASI ANGGOTA IAI JAWA TIMUR UNTUK APOTEKER BARU Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Alamat : Tempat lahir : Tanggal lahir : Telepon dan HP : Nomor KTP : Lulus Sarjana Tahun : Perguruan Tinggi : Nomor Ijazah : Lulus Apoteker Tahun : Perguruan Tinggi : Nomor Ijazah : Nomor STRA : Tanggal : Dengan ini menyatakan permintaan untuk menjadi Anggota IAI di Jawa Timur. Bersama formulir ini, kami juga menyerahkan : Lampiran 1 Fotocopy ijazah Sarjana Farmasi 2 Fotocopy ijazah Program Profesi Apoteker 3 Fotocopy Surat Sumpah 4 Fotocopy sertifikat kompetensi 5 Fotocopy STRA 6 Fotocopi Kartu Tanda Penduduk 7 Pas Photo berwarna dengan latar belakang merah ukuran 2 x 3 sebanyak 3 lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 lembar 8 Surat Pernyataan Kesediaan untuk melaksanakan Sumpah / Janji Apoteker, Kode Etik Profesi, Peraturan Perundang-undangan di bidang Farmasi, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI 9. Tanda bukti pembayaran iuran...,... (...)

14 Reg - 2 FORMULIR REGISTRASI ANGGOTA IAI JAWA TIMUR BAGI APOTEKER DARI LUAR PROPINSI JAWA TIMUR Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Alamat : Tempat lahir : Tanggal lahir : Telepon dan HP : Nomor KTP : Lulus Sarjana Tahun : Perguruan Tinggi : Nomor Ijazah : Lulus Apoteker Tahun : Perguruan Tinggi : Nomor Ijazah : Nomor STRA : Tanggal : Dengan ini menyatakan permintaan untuk menjadi Anggota IAI di Jawa Timur. Bersama formulir ini, kami juga menyerahkan : Lampiran 1 Fotocopy ijazah Sarjana Farmasi 2 Fotocopy ijazah Program Profesi Apoteker 3 Fotocopy Surat Sumpah 4 Sertifikat atau Surat Keterangan Pembinaan dari PD IAI asal 5 Sertifikat Kompetensi 6 Fotocopy STRA 7 Surat Lolos Butuh/Pengantar Pindah dari PD IAI asal 8 Fotocopi Kartu Tanda Penduduk 9 Pas Photo berwarna dengan latar belakang merah ukuran 2 x 3 sebanyak 3 lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 lembar 10 Surat Pernyataan Kesediaan untuk melaksanakan Sumpah / Janji Apoteker, Kode Etik Profesi, Peraturan Perundang-undangan di bidang Farmasi, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI serta Peraturan Organisasi 11 Tanda bukti pembayaran iuran...,... (...)

15 Reg - 3 FORMULIR REGISTRASI ANGGOTA LAMA IAI JAWA TIMUR YANG BELUM MELAKSANAKAN REGISTRASI Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Alamat : Tempat lahir : Tanggal lahir : Telepon dan HP : Nomor KTP : Lulus Sarjana Tahun : Perguruan Tinggi : Nomor Ijazah : Lulus Apoteker Tahun : Perguruan Tinggi : Nomor Ijazah : Nomor STRA : Tanggal : Dengan ini menyatakan permintaan untuk menjadi Anggota IAI di Jawa Timur. Bersama formulir ini, kami juga menyerahkan : Lampiran 1 Fotocopy ijazah Sarjana Farmasi 2 Fotocopy ijazah Program Profesi Apoteker 3 Fotocopy Surat Sumpah 4 Fotocopy Sertifikat Kompetensi 5 Fotocopy STRA 6 Fotocopi Kartu Tanda Penduduk 7 Pas Photo berwarna dengan latar belakang merah ukuran 2 x 3 sebanyak 3 lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 lembar 8 Surat Pernyataan Kesediaan untuk melaksanakan Sumpah / Janji Apoteker, Kode Etik Profesi, Peraturan Perundang-undangan di bidang Farmasi, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI serta Peraturan Organisasi 9 Tanda bukti pembayaran iuran terakhir...,... (...)

16 Reg - 4 FORMULIR REGISTRASI ANGGOTA LAMA IAI JAWA TIMUR YANG TIDAK MEMPERPANJANG KEANGGOTAANNYA Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Alamat : Tempat lahir : Tanggal lahir : Telepon dan HP : Nomor KTP : Lulus Sarjana Tahun : Perguruan Tinggi : Nomor Ijazah : Lulus Apoteker Tahun : Perguruan Tinggi : Nomor Ijazah : Nomor STRA : Tanggal : Dengan ini menyatakan permintaan untuk menjadi Anggota IAI di Jawa Timur. Bersama formulir ini, kami juga menyerahkan : Lampiran 1 Fotocopy ijazah Sarjana Farmasi 2 Fotocopy ijazah Program Profesi Apoteker 3 Fotocopy Surat Sumpah 4 Fotocopy Sertifikat Kompetensi 5 Fotocopy STRA 6 Fotocopi Kartu Tanda Penduduk 7 Pas Photo berwarna dengan latar belakang merah ukuran 2 x 3 sebanyak 3 lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 lembar 8 Foto copy bukti keanggotaan yang lama 9 Surat Pernyataan Kesediaan untuk melaksanakan Sumpah / Janji Apoteker, Kode Etik Profesi, Peraturan Perundang-undangan di bidang Farmasi, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI serta Peraturan Organisasi 10 Tanda bukti pembayaran iuran terakhir...,... (...)

17 Surat Pernyataan Kesediaan Untuk Melaksanakan Sumpah/Janji Apoteker, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia, Kode Etik Apoteker Indonesia, Peraturan Per-Undang-Undangan Serta Peraturan Organisasi Yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a :... Tempat dan tgl. lahir :... Alamat :... Lulus Apoteker Tahun : Perguruan Tinggi : Nomor Ijazah : dengan ini menyatakan bahwa : sungguh Sumpah/Janji Apoteker, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia, Kode Etik Apoteker Indonesia, Peraturan Perundang- Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tidak di bawah tekanan....,... (meterai Rp ,-) tanda tangan (nama lengkap)

18 SURAT KETERANGAN KEANGGOTAAN Nomor :... Setelah mempelajari permohonan dan dokumen pendukung Registrasi Anggota, bersama dengan ini Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur memutuskan bahwa nama yang tersebut di bawah ini adalah Anggota Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur : Nama : Tempat dan Tgl. Lahir : Alamat : Asal Perguruan Tinggi : Tanggal Lulus Apoteker : Demikian Surat Keterangan Keanggotaan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Surabaya Pada tanggal :... Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Drs. Totok Sudjianto. M.Kes. Apt Ketua Tenny Inayah Erowati, S.Si., Apt Sekretaris Surat Keterangan Keanggotaan ini berlaku untuk 1 (satu) tahun atau setelah dikeluarkannya Kartu Tanda Anggota

19 KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH Nomor : 125/IAI-JATIM/SK/IX/2012 TENTANG PROSEDUR MENDAPATKAN SURAT KETERANGAN KELAYAKAN PRAKTIK KEFARMASIAN Menimbang : a. bahwa Apoteker wajib menjadi anggota Ikatan Apoteker Indonesia b. bahwa Apoteker dapat melakukan praktik kefarmasian sesuai kompetensi yang dimiliki c. bahwa sebagai pengakuan atas kompetensi yang dimiliki, seorang Apoteker mendapat Sertifikat Kompetensi d. bahwa berdasar Sertifikat Kompetensi yang dimiliki, seorang Apoteker layak melakukan praktik kefarmasian e. bahwa sehubungan dengan hal di atas perlu ditetapkan keputusan Pengurus Daerah IAI Jawa Timur tentang Prosedur Mendapatkan Surat Keterangan Kelayakan Praktik Kefarmasian Mengingat : a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI b. Kode Etik Apoteker Indonesia Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Kerja Nasional Keputusan Rakerda IAI Jatim Tahun 2012 MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama : Keputusan Pengurus Daerah IAI Jatim tahun 2012 tentang Prosedur Mendapatkan Surat Keterangan Kelayakan Praktik Kefarmasian Kedua : Prosedur Mendapatkan Surat Keterangan Kelayakan Praktik Kefarmasian tersebut secara lengkap dan rinci tercantum dalam lampiran keputusan ini; Ketiga : Mencabut Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Nomor : 02/IAI-JATIM/SK/I/2011 Tentang Prosedur Mendapatkan Surat Keterangan Kelayakan Praktik Kefarmasian Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan : di Surabaya Pada tanggal : 8 September 2012 Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Drs. Totok Sudjianto. M.Kes. Apt Ketua Tenny Inayah Erowati, S.Si., Apt Sekretaris

20 Lampiran : Surat Keputusan PENGURUS DAERAH IAI JATIM Nomor : 125/IAI-JATIM/SK/IX/2012 Tentang PROSEDUR MENDAPATKAN SURAT KETERANGAN KELAYAKAN PRAKTIK KEFARMASIAN 1. Ketentuan ini berlaku untuk : a. Apoteker baru lulus yang akan melakukan praktik kefarmasian di propinsi Jawa Timur b. Apoteker dari luar propinsi Jawa Timur yang akan melakukan praktik kefarmasian di propinsi Jawa Timur c. Apoteker yang mutasi dari satu Cabang ke cabang yang lain 2. Apoteker yang akan melakukan praktik kefarmasian disatu wilayah cabang terlebih dahulu berkonsultasi dengan Pengurus Cabang dimana Apoteker yang bersangkutan akan melakukan praktik kefarmasian. Selanjutnya Apoteker yang bersangkutan mengajukan permohonan ke Pengurus Daerah IAI Jatim untuk mendapatkan Surat Keterangan Kelayakan, yang diperlukan sebagai salah satu syarat untuk mengurus SIPA/SIKA. 2. Permohonan dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : a. Mengisi formulir Permohonan Mendapatkan Surat Keterangan Kelayakan serta melengkapi dengan : Sertifikat Pembekalan sesuai dengan surat keputusan tentang kelayakan praktik kefarmasian (untuk lulusan Jawa Timur) Kartu Tanda Anggota / Bukti keanggotaan dari PD IAI Jawa Timur atau PC IAI di Jawa Timur Sertifikat Kompetensi Fotocopy ijazah Sarjana Farmasi Fotocopy ijazah Program Profesi Apoteker Fotocopy Surat Sumpah Fotocopy STRA Foto copy Kartu Tanda Penduduk Bukti pembayaran iuran terakhir Keterangan Sudah Menyelesaikan Magang (bagi Apoteker baru untuk cabang yang sudah mewajibkan melakukan magang) yang dimasukkan dalam map Kuning b. Pengurus Daerah IAI Jawa Timur akan membuat Surat Penerimaan Melakukan Praktik Kefarmasian kepada Ketua Pengurus Cabang dimana Apoteker yang bersangkutan akan melakukan praktik kefarmasian melalui c. Pengurus Cabang tersebut (baik untuk Apoteker yang memenuhi syarat maupun tidak memenuhi syarat) memberikan jawaban kepada Pengurus Daerah melalui dengan mencantumkan : Nomor Anggota di Pengurus Cabang apabila yang bersangkutan diterima Nama Instansi Alamat Instansi Jabatan dalam melakukan praktik kefarmasian Alasan penerimaan/penolakan d. Berdasarkan surat dari Ketua Pengurus Cabang bahwa Apoteker yang bersangkutan telah memenuhi syarat melakukan praktik kefarmasian, maka Ketua Pengurus Daerah akan mengeluarkan Surat Keterangan Kelayakan Melakukan Praktik Kefarmasian e. Proses penyelesaian Surat Keterangan Kelayakan Melakukan Praktik Kefarmasian paling lama 10 (sepuluh) hari kerja

21 FORMULIR PERMOHONAN MENDAPATKAN SURAT KETERANGAN KELAYAKAN MELAKUKAN PRAKTIK KEFARMASIAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Alamat : Tempat dan tgl. lahir : Nomor KTP : Lulus Apoteker :... Tahun... Perguruan Tinggi : STRA Nomor :... Tanggal :... Sertifikat Pembinaan : Nomor :... Tanggal : Tempat Kerja Lama :... Alamat :... Dengan ini menyatakan permintaan untuk mendapatkan Surat Keterangan Kelayakan Melakukan Praktik Kefarmasian dalam kaitan dengan rencana melakukan praktik kefarmasian di : Apotek/PBF/Industri... yang berlokasi di... sebagai... Bersama formulir ini, kami juga menyerahkan : Lampiran 1 Fotocopy ijazah Sarjana Farmasi 2 Fotocopy ijazah Program Profesi Apoteker 3 Fotocopy Surat Sumpah 4 Fotocopi Kartu Tanda Penduduk 5 Sertifikat Pembinaan 6 Sertifikat Kompetensi 7 Fotocopy STRA 8 Kartu Tanda Anggota / Bukti keanggotaan dari PD IAI Jawa Timur atau PC IAI di Jawa Timur 9 Keterangan Sudah Menyelesaikan Magang (bagi Apoteker baru) 10 BA. Serah Terima (untuk apoteker yang pindah praktik) 11 Bukti bayar iuran anggota...,... (...)

22 Nomor :...,... Lampiran : - Perihal : Penerimaan Melakukan Praktik Kefarmasian Kepada : Yth. Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia... di... Berdasarkan Surat Permohonan tertanggal..., bersama ini disampaikan data-data pemohon sebagai berikut : Nama : Tempat dan Tgl. Lahir : Alamat : Asal Perguruan Tinggi :... Tanggal Lulus Apoteker :... Sertifikat Pembinaan PD. IAI Jawa Timur :... No. Anggota PD. IAI Jawa Timur :... Apoteker yang tersebut di atas, merencanakan melakukan Praktik Kefarmasian di :... yang berlokasi di :... sebagai :... Sehubungan dengan permohonan tersebut di atas, diharapkan sejawat Ketua Pengurus Cabang dapat melakukan telaah dan pertimbangan terhadap permohonan yang bersangkutan apakah dapat memenuhi ketentuan/persyaratan ataukah tidak, untuk melakukan praktik kefarmasian pada alamat tersebut di atas. Diharapkan surat jawaban oleh Pengurus Cabang memuat : Nomor Anggota di Pengurus Cabang (apabila memenuhi syarat), Nama dan Alamat Instansi, serta Jabatan dalam melakukan praktik kefarmasian disertai alasan memenuhi/tidak memenuhi syarat. Demikian surat kami, dan atas perhatian serta kerja samanya disampaikan terima kasih. Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur

23 Nomor :...,... Lampiran : - Perihal : Penerimaan Melakukan Praktik Kefarmasian Kepada : Yth. Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur di Surabaya Menjawab surat Saudara No.... tanggal... perihal Penerimaan Melakukan Praktik Kefarmasian bersama ini disampaikan bahwa : Nama :... Tempat dan Tgl. Lahir :... Alamat : Asal Perguruan Tinggi :... Tanggal Lulus Apoteker :... Nomor Anggota PC :... telah memenuhi syarat/ketentuan untuk melakukan praktik kefarmasian di : Nama Tempat Praktek / Kerja : Jabatan : Alamat : Kabupaten / Kota : Alasan :... Demikian surat kami, dan atas perhatian serta kerja samanya disampaikan terima kasih. Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Ketua... Sekretaris

24 SURAT KETERANGAN KELAYAKAN MELAKSANAKAN PRAKTIK KEFARMASIAN DI APOTIK, RUMAH SAKIT, DISTRIBUSI DAN INDUSTRI Nomor :... Setelah mempelajari dokumen serta surat Pengurus Cabang... No.... tgl.... perihal... bersama ini diputuskan bahwa kepada : Nama : Tempat dan Tgl. Lahir : Alamat : Asal Perguruan Tinggi : Tanggal Lulus Apoteker : No. Anggota : PC. IAI... No. dapat melakukan praktik kefarmasian sebagai :... di... Alamat :... Demikian Surat Keterangan Kelayakan Melaksanakan Praktik Kefarmasian ini ditetapkan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Surabaya Pada tanggal :... Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur... Ketua... Sekretaris Surat Keterangan Kelayakan Melaksanakan Praktik Kefarmasian ini berlaku untuk 1 (satu) kali pemakaian, dan hanya berlaku selama 3 (tiga) bulan sejak tanggal ditetapkan

25 KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH IKATAN SARJANA FARMASI INDONESIA JAWA TIMUR Nomor : 126/IAI-JATIM/SK/IX/2012 TENTANG PEMBERIAN REKOMENDASI IJIN PRAKTIK ATAU IJIN KERJA APOTEKER Menimbang : a. Bahwa untuk menciptakan keseragaman dalam pemberian rekomendasi ijin praktik atau kerja oleh Pengurus Cabang perlu adanya peraturan organisasi yang mengatur tentang mekanisme pemberian rekomendasi ijin praktik atau kerja bagi anggota. b. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan sutau Peraturan Organisasi tentang Rekomendasi Ijin Praktik atau Ijin Kerja dengan Surat Keputusan Pengurus Daerah Jawa Timur Ikatan Apoteker Indonesia Mengingat : a. Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia b. Keputusan Rakerda IAI Jatim 2012 MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama : Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Tahun 2012 tentang PEMBERIAN REKOMENDASI IJIN PRAKTIK ATAU IJIN KERJA APOTEKER Kedua : Pelaksanaan Pemberian Rekomendasi Apoteker di Jawa Timur secara lengkap dan rinci tercantum dalam lampiran keputusan ini; Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan : di Surabaya Pada tanggal : 8 September 2012 Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Drs. Totok Sudjianto. M.Kes. Apt Ketua Tenny Inayah Erowati, S.Si., Apt Sekretaris

26 Lampiran : Surat Keputusan PENGURUS DAERAH IAI JATIM Nomor : 126/IAI-JATIM/SK/IX/2012 Tentang PEMBERIAN REKOMENDASI IJIN PRAKTIK ATAU IJIN KERJA APOTEKER 1. Pemohon mengajukan permohonan kepada Pengurus Cabang setempat dengan melampirkan : a) Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan dari Pengurus Daerah bagi yang masih dalam pengurusan Kartu Tanda Anggota b) Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker c) Surat Keterangan dari tempat praktek / bekerja d) Bagi yang akan mendirikan apotik sendiri membuat Surat Pernyataan bermaterai cukup e) Akta Notaris Perjanjian kerja sama antara Apoteker dengan Investor bagi apoteker yang bukan Pemilik Sarana f) Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker g) Untuk apoteker yang berasal dari Cabang / Daerah lain harus melampirkan Surat Lolos Butuh h) Surat Keterangan Domisili i) Untuk daerah-daerah perbatasan antar Kabupaten / Kota atau Propinsi maka ketentuan lebih lanjut diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pengurus Daerah 2. Surat Rekomendasi dikeluarkan oleh Pengurus Cabang dan memberikan tembusan kepada Pengurus Daerah sebagai laporan

27 CONTOH SURAT REKOMENDASI Yang bertandatangan di bawah ini, Pengurus Cabang Kab/Kotanya). Sesuai dengan permohonan sejawat : Nama Tempat/tanggal lahir Alamat No. STRA No & tgl Sertifikat Kompetensi Setelah mempertimbangkan, yang bersangkutan : 1. Memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktik kefarmasian sesuai dengan standar profesi 2. Memenuhi persyaratan kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan praktik kefarmasian 3. Tidak sedang menjalani sanksi akibat PELANGGARAN disiplin dan kode etik Memberikan rekomendasi kepada yang bersangkutan untuk melaksanakan praktik kefarmasian di Nama Sarana Alamat Apabila dikemudian hari yang bersangkutan tidak memenuhi pertimbanagan tersebut diatas, maka rekomendasi dapat dibatalkan. Kota, tanggal pembuatan PENGURUS CABANG IKATAN APOTEKER INDONESIA KABUPATEN/KOTA... Ketua... Sekretaris

28 SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : N a m a : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan: 1. Saya telah mempelajari dan memahami Kode Etik Apoteker Indonesia. 2. Saya akan mematuhi dan melaksanakan Kode Etik Apoteker Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang ada dengan baik dan benar, dalam rangka menjaga dan memelihara serta meningkatkan kesehatan masyarakat dimanapun saya melaksanakan praktek profesi saya. 3. Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari siapapun. Demikianlah pernyataan ini saya buat untuk saya laksanakan dengan sepenuh hati. Kota tempat membuat pernyataan, tanggal-bulan-tahun. Yang membuat pernyataan, Meterai Rp ,- Tanda Tangan (Nama Terang)

29 KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH Nomor : 127/IAI-JATIM/SK/IX/2012 TENTANG TATALAKSANA PERMINTAAN SATUAN KREDIT PARTISIPASI Menimbang : a. bahwa sertifikasi ulang (resertifikasi) adalah proses pemberian keterangan pengakuan terhadap kemampuan seorang apoteker untuk menjalankan praktik kefarmasian di seluruh Indonesia setelah melalui program pengembangan pendidikan berkelanjutan yang memenuhi persyaratan. b. bahwa salah satu program pengembangan pendidikan berkelanjutan yang diakui dan dapat dinilai di lingkungan Ikatan Apoteker Indonesia adalah Kegiatan Ilmiah Lisan : Simposium (Temu Ilmiah), Seminar, Lokakarya, Semiloka, Diskusi Panel, Pertemuan Klinik dan Penataran Etik Profesi c. bahwa pengakuan dan penilaian kegiatan ilmiah lisan dilakukan oleh Badan Sertifikasi Apoteker dan dituangkan dalam Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia d. bahwa perlu disusun tatalaksana permintaan Satuan Kredit Partisipasi Mengingat : a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI b. Kode Etik Apoteker Indonesia c. Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia No. 063/SK/IAI/V/2011 tentang Pedoman Akreditasi dan Sertifikasi Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Kerja Nasional Keputusan Rakerda IAI Jatim Tahun 2012 MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama : Keputusan Pengurus Daerah IAI Jatim tahun 2012 tentang Tata Laksana Permintaan Satuan Kredit Partisipasi Kedua : Tata Laksana Permintaan Satuan Kredit Partisipasi secara lengkap dan rinci tercantum dalam lampiran keputusan ini; Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan : di Surabaya Pada tanggal : 8 September 2012 Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Drs. Totok Sudjianto. M.Kes. Apt Ketua Tenny Inayah Erowati, S.Si., Apt Sekretaris

30 Lampiran : Surat Keputusan PENGURUS DAERAH IAI JATIM Nomor : 127/IAI-JATIM/SK/IX/2012 Tentang Tata Laksana Permintaan Satuan Kredit Partisipasi 1. Pengajuan Akreditasi untuk mendapatkan Satuan Kredit Partisipasi adalah dengan cara : Panitia Penyelenggara mengajukan permohonan kepada Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia melalui Pengurus Daerah Jawa Timur Ikatan Apoteker Indonesia dengan melampirkan : a. Kerangka Acuan (Term of Reference) b. Susunan Panitia Pelaksana c. Susunan acara lengkap dengan rincian waktu, judul/topik pembicaraan, daftar nama pembicara dan moderator d. Target yang ingin dicapai e. Perkiraan jumlah peserta (terkait dengan jumlah sertifikat yang akan dikirimkan oleh Pengurus Daerah Jawa Timur Ikatan Apoteker Indonesia) 2. Nilai akreditasi dan Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia dicantumkan dalam piagam atau sertifikat yang diterbitkan oleh panitia sebagai keikut sertaan aktif baik bagi pembicara, moderator, panitia, fasilitator maupun peserta. 3. Biaya akreditasi : Sesuai ketentuan dari Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia yang berlaku mulai bulan Februari 2012, biaya akreditasi ditetapkan sebagai berikut : a. Kegiatan ilmiah lisan yang dilaksanakan tidak memungut biaya kepada peserta, maka tidak dikenakan biaya akreditasi b. Kegiatan ilmiah lisan yang dilaksanakan atas nama Pengurus Daerah/Pengurus Cabang/Himpunan Seminat apabila memungut biaya kepada peserta, maka biaya akreditasi per SKP adalah : Rp. 200 ribu/1 SKP. c. Kegiatan ilmiah lisan yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Farmasi apabila memungut biaya kepada peserta, maka biaya akreditasi per SKP adalah : Rp. 200 ribu/1 SKP d. Kegiatan ilmiah lisan yang dilaksanakan bukan oleh Pengurus Daerah/Pengurus Cabang/ Himpunan Seminat ataupun Perguruan Tinggi Farmasi apabila memungut biaya kepada peserta, maka biaya akreditasi per SKP adalah : Rp. 300 ribu/1 SKP Biaya Akreditasi dikirimkan sendiri oleh Panitia Penyelenggara ke Rekening Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia 4. Dengan pertimbangan adanya pengendalian penerbitan sertifikat berkaitan dengan salah satu syarat pada proses resertifikasi maka bersama ini ditetapkan bahwa : a. Seluruh Sertifikat akan diterbitkan oleh Pengurus Daerah Jawa Timur Ikatan Apoteker Indonesia dengan disertai nomor seri Sertifikat b. Biaya Penggantian Sertifikat yang diterbitkan oleh Pengurus Daerah Jawa Timur Ikatan Apoteker Indonesia sebesar Rp ,- (Lima Ribu Rupiah)/sertifikat c. Kontribusi yang harus disampaikan oleh Pelaksana Kegiatan Ilmiah Lisan di luar Pengurus Cabang/Himpunan Seminat dan Perguruan Tinggi Farmasi kepada Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur (termasuk didalamnya kontribusi yang akan disampaikan kepada Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia dan ) adalah sebagai berikut : (1) Sertifikat dengan SKP untuk peserta = 2 SKP maka biaya penggantian sertifikat adalah Rp ,- (2) Sertifikat dengan SKP untuk peserta = 3 SKP maka biaya penggantian sertifikat adalah Rp ,- (3) Sertifikat dengan SKP untuk peserta = 4 SKP maka biaya penggantian sertifikat adalah Rp ,- (4) Sertifikat dengan SKP untuk peserta = 5 SKP maka biaya penggantian sertifikat adalah Rp ,-

31 5. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan disampaikan oleh Panitia Penyelenggara kepada Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia melalui Pengurus Daerah Jawa Timur Ikatan Apoteker Indonesia dengan melampirkan : a. Hard copy materi kegiatan ilmiah b. Copy daftar presensi peserta dan pembicara c. Bukti transfer biaya penggantian sertifikat d. Bukti transfer Biaya Akreditasi ke Rekening Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia e. Berita Acara Penggunaan Sertifikat

32 KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH Nomor : 128/IAI-JATIM/SK/IX/2012 TENTANG PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA APOTEKER DAN PEMILIK MODAL Menimbang : a. bahwa Perjanjian Kerja Sama Apoteker Pengelola Apotik (APA) dan Pemilik Modal/Investor merupakan uraian bentuk kerja sama antara Apoteker dengan Pemilik Modal/Investor b. bahwa Perjanjian Kerja Sama APA dan Pemilik Modal/Investor tersebut mempunyai kekuatan hukum yang mengikat ke dua belah pihak c. bahwa Perjanjian Kerja Sama tersebut harus dapat menggambarkan hak dan kewajiban semua pihak tanpa meninggalkan ciri Apotik sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker kepada masayarakat sesuai dengan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia d. bahwa sehubungan dengan hal di atas perlu ditetapkan keputusan Pengurus Daerah IAI Jawa Timur tentang Standar Perjanjian Kerja Sama Apoteker Pengelola Apotik dengan Pemilik Modal/Investor Mengingat : a. Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga b. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia c. Keputusan Rakerda IAI Jatim 2012 MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama : Keputusan Pengurus Daerah IAI Jatim tahun 2012 tentang PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA APOTEKER DAN PEMILIK MODAL Kedua : Standar Perjanjian Kerja Sama Apoteker Pengelola Apotik dengan Pemilik Sarana Apotik secara lengkap dan rinci tercantum dalam lampiran keputusan ini; Ketiga : Mencabut Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Nomor : 06/IAI-JATIM/SK/I/2011 Tentang BUTIR BUTIR STANDAR PERJANJIAN KERJA SAMA APOTEKER PENGELOLA APOTIK DENGAN PEMILIK SARANA APOTIK Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan : di Surabaya Pada tanggal : 8 September 2012 Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Drs. Totok Sudjianto. M.Kes. Apt Ketua Tenny Inayah Erowati, S.Si., Apt Sekretaris

33 Lampiran : Surat Keputusan PENGURUS DAERAH IAI JATIM Nomor : 128/IAI-JATIM/SK/IX/2012 Tentang PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA APOTEKER DAN PEMILIK MODAL PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA APOTEKER DAN PEMILIK MODAL Nomor Akta : Pada hari, tanggal Jam :, bertempat di, Pihak-pihak di bawah ini: 1. XXXA (tuliskan nama apoteker), apoteker di, berdasarkan Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) No. tertanggal yang diterbitkan sesuai Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, beralamat tinggal di Dan 2. ABCINV (tuliskan nama orang atau perusahaan pemodal), sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia (atau perorangan), berkantor pusat di, Dan pihak Apoteker dan Pemilik Modal bersama-sama disebut Para Pihak dengan ini menerangkan bahwa: a. Pihak Apoteker adalah tenaga kefarmasian yang memiliki kewenangan dan kompetensi sebagai Tenaga Kefarmasian dan karena itu berwenang penuh untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada umumnya dan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian sesuai Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian berikut peraturan-peraturan perundang-undangan pelaksananya; b. Pihak Apoteker telah menyatakan maksud dan kehendaknya untuk mendirikan dan menyelenggarakan sebuah fasilitas pelayanan kefarmasian dalam bentuk Apotek; c. Pihak Pemilik Modal adalah (perorangan atau badan hukum) yang menguasai dan/atau memiliki kewenangan berdasarkan hukum untuk bertindak bebas atas sejumlah aset dalam wujud (barang bergerak, barang tetap atau barang-barang modal lain) yang (seluruh atau sebagian darinya) dapat dimanfaatkan dan dipisahkan untuk penyelenggaraan dan pengembangan sebuah fasilitas pelayanan sediaan farmasi dalam bentuk Apotek yang akan dimanfaatkan sepenuhnya oleh pihak Apoteker; d. Pihak Pemilik Modal telah menyatakan maksud dan kehendaknya untuk memanfaatkan aset sebagaimana dimaksud pada butir c di atas untuk memperoleh bagian keuntungan atas penyelenggaraan praktik kefarmasian yang dilaksanakan oleh Apoteker. Maka Para Pihak telah bersepakat untuk : Menjalin kerjasama yang baik berdasarkan prinsip kesetaraan, keadilan dan kepercayaan yang bertimbal-balik dengan mengacu pada ketentuan Pasal 25 PP51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian melalui Perjanjian Kerjasama Penyertaan Modal Apote hak dan kewajiban sesuai apa yang dituangkan di dalam pasal-pasal Perjanjian ini. Pasal 1 DEFINISI DAN PENGERTIAN Dalam Perjanjian ini, yang dimaksud dengan : a. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan Sumpah Jabatan Apoteker, memperoleh Sertifikat Kompetensi dan telah teregistrasi sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

34 b. Apotek adalah adalah sarana pelayanan kefarmasian yang didirikan, dimiliki dan sekaligus merupakan tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker sesuai Peraturan Perundangundangan yang berlaku. Dan yang khusus dimaksud dalam Perjanjian ini adalah yang isilah alamat dengan lengkap termasuk kodepos) c. Pemilik Modal adalah (perorangan atau badan hukum pilih*) yang telah menyatakan kesediaan, kesanggupan serta kemampuannya untuk menyertakan (sejumlah modal dan atau asset dan atau uang tertentu pilih satu atau lebih*) sebagai penyerta untuk penyelenggaraan Apotek sesuai persyaratan di dalam Kerjasama ini dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Modal Investasi adalah sejumlah uang atau sesuatu selain obat dan/atau perbekalan farmasi yang dapat diuangkan yang diperlukan atau dipergunakan oleh Apoteker untuk dapat menyelenggarakan Apotek menurut Perjanjian ini. e. Obat adalah semua jenis bahan-bahan yang secara sah dapat diperoleh dan digunakan oleh orang dalam upaya pemeliharaan dan atau pemulihan kesehatan jasmani dan rohani, baik atas dasar preskripsi (atau resep) dokter atau secara bebas, termasuk namun tidak terbatas pada bahan-bahan tradisional dan kosmetika. f. Pasien adalah setiap anggota masyarakat umum yang memperoleh Obat melalui Apotek dan atas petunjuk profesional Apoteker, baik berdasarkan preskripsi (atau resep) dokter maupun tanpa preskripsi (atau resep) dokter, untuk digunakan dalam upaya pemeliharaan dan atau pemulihan kesehatan jasmani dan rohani, atau setiap anggota masyarakat umum yang memperoleh jasa konsultansi profesional kefarmasian dari Apoteker ; Pasal 2 KETENTUAN UMUM Para pihak menyadari sepenuhnya : (1) bahwa pihak Apoteker memiliki independensi penuh untuk menjalankan profesi dan praktik kefarmasian berupa Apotek sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa campur tangan dalam bentuk dan/atau cara apapun dari Pemilik Modal atau pihak ketiga; (2) bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan kefarmasian yang berlaku saat ini tidak membenarkan bagi perorangan yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dan/atau perusahaan dengan alasan apapun untuk dapat mendirikan dan/atau mengusahakan suatu praktik kefarmasian berupa Apotek; (3) bahwa pihak Apoteker memiliki kewenangan penuh untuk mengadakan, menyelenggarakan dan menguasai seluruh perbekalan farmasi dan seluruh tatanan pelaksanaan praktik kefarmasian di Apotek tanpa campur tangan dalam bentuk dan/atau cara apapun dari Pemilik Modal atau pihak ketiga. Pasal 3 Para pihak menyadari sepenuhnya : (1) bahwa Apoteker memiliki kewenangan penuh untuk menentukan persyaratan dan mengangkat tenaga kefarmasian lain akan bekerja pada Apotek sebagai Apoteker Pendamping atau Tenaga Teknis Kefarmasian atau tenaga-tenaga lainnya sesuai kebutuhan. (2) bahwa untuk menghindari dan/atau mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama berlangsungnya Perjanjian, Pemilik Modal tidak akan terlibat dalam segala urusan yang terkait dengan pemanfaatan modal yang telah diserahkan kepada Apoteker. (3) bahwa untuk menghindari dan/atau mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama berlangsungnya Perjanjian, Pemilik Modal tidak akan menyuruh, meminta dan/atau mengkondisikan siapapun tanpa kecuali untuk dan/atau akan terlibat dalam urusan-urusan yang berhubungan dengan praktik kefarmasian yang dijalankan oleh Apoteker termasuk tetapi tidak hanya terbatas pada ketentuan ayat (1).

35 Pasal 4 Para pihak menyadari sepenuhnya : (1) bahwa dalam keadaan tertentu menurut pertimbangannya sendiri pihak Apoteker memiliki kewenangan penuh untuk mengamankan dan/atau memindah-tangankan sebagian atau seluruh perbekalan kefarmasian kepada Apoteker lain yang sah berdasarkan peraturan perundangundangan tanpa syarat dan/atau tanpa meminta persetujuan dalam bentuk apapun dari Pemilik Modal. (2) bahwa dalam keadaan tertentu pihak Apoteker memiliki kewenangan penuh untuk menyerahkan sebagian atau seluruh perbekalan kefarmasian kepada institusi Pemerintah yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan tanpa syarat dan/atau tanpa meminta persetujuan dalam bentuk apapun dari Pemilik Modal. (3) bahwa pemindahtanganan sebagian atau seluruh perbekalan kefarmasian kepada Apoteker lain yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) Pasal ini hanya dapat dilakukan kepada Apoteker yang telah memiliki STRA dan SIPA sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku serta Apoteker tersebut berhak mengendalikan sebagian atau seluruh penyelenggaraan praktik kefarmasian di Apotek. (4) bahwa untuk dan dalam rangka pengamanan dan/atau dalam rangka penyerahan perbekalan kefarmasian kepada institusi Pemerintah yang berwenang, maka institusi semacam itu pada dasarnya tidak berwenang untuk mengendalikan sebagian atau seluruh penyelenggaraan praktik kefarmasian di Apotek kecuali setelah dipenuhinya seluruh ketentuan menurut ayat (3). Pasal 5 POKOK KERJASAMA (1) Perjanjian ini adalah bersifat terbatas dan sebatas penyertaan sejumlah modal tertentu dari Pihak Pemilik Modal kepada Apoteker. (2) Sejumlah modal tertentu yang telah diserahkan kepada Apoteker tidak dapat diikatkan dengan pihak manapun dan dengan cara apapun berdasarkan Perjanjian ini. (3) Kepemilikan dan/atau penyertaan sejumlah modal baik besar maupun kecil yang diserahkan kepada Apoteker tidak dapat dipergunakan oleh Pemilik Modal untuk mengajukan klaim dan/atau tuntutan dan/atau gugatan dalam bentuk apapun kepada Pengadilan atau pihak manapun sedemikian seolah-olah menyatakan bahwa Apotek adalah didirikan dan/atau dimiliki dan/atau dikuasai oleh dirinya. (4) Pihak Apoteker dapat secara bebas menjalin kerjasama permodalan dengan pihak lain melalui suatu perjanjian tersendiri terpisah dari Perjanjian ini tanpa perlu terlebih dahulu meminta persetujuan Pemilik Modal. (5) Pihak Pemilik Modal dapat secara bebas menjalin kerjasama permodalan dengan apoteker lain melalui suatu perjanjian tersendiri terpisah dari Perjanjian ini tanpa perlu terlebih dahulu meminta persetujuan Apoteker untuk suatu modal dan/atau aset dan/atau uang yang tidak sedang diikatkan pada Apoteker. (6) Apoteker berjanji untuk mempergunakan modal secara profesional dan pihak Pemilik Modal berjanji serta bersedia untuk menyertakan sejumlah (uang dan atau aset lain miliknya yang dapat dinilai dengan uang pilih satu atau keduanya*) sebagai Modal/Investasi untuk mendukung penyelenggaraan dan pengelolaan Apotek melalui mekanisme pembagian keuntungan investasi (investation profit share) sesuai persyaratan di dalam Perjanjian ini. (7) Pembagian keuntungan investasi (investation profit share) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Apoteker, bersifat tetap (fixed) terhadap besarnya masing-masing investasi yang disertakan dan tidak bergantung pada fluktuasi kegiatan Apotek menurut Perjanjian ini. Pasal 6 PENYERTAAN MODAL OLEH PEMILIK MODAL

PERATURAN ORGANISASI IKATAN APOTEKER INDONESIA

PERATURAN ORGANISASI IKATAN APOTEKER INDONESIA PERATURAN ORGANISASI SURAT KEPUTUSAN NO: 001 /PO/PP-IAI/V/2010 TENTANG PERATURAN ORGANISASI TENTANG REGISTRASI ANGGOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA PENGURUS PUSAT, Menimbang : 1. Bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

IKATAN APOTEKER INDONESIA

IKATAN APOTEKER INDONESIA SURAT KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR NOMOR: Kep-057/PD IAI/Jawa Timur/VIII/2015 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PERMOHONAN REKOMENDASI IJIN PRAKTIK ATAU KERJA APOTEKER DI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 002 / PP.IAI/1418/IX/2016

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 002 / PP.IAI/1418/IX/2016 SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 002 / PP.IAI/1418/IX/2016 PERATURAN ORGANISASI TENTANG REKOMENDASI SURAT IZIN PRAKTIK APOTEKER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PENGURUS

Lebih terperinci

IKATAN APOTEKER INDONESIA

IKATAN APOTEKER INDONESIA FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI IJIN PRAKTIK KERJA IKATAN APOTEKER INDONESIA (isi dengan huruf kapital) Kepada Yth. Ketua PC IAI Badung Untuk Permohonan Sebagai Apoteker di Industri Farmasi & Pedagang

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 002/PP.IAI/1418/IX/2017 TENTANG PENDAFTARAN ANGGOTA IKATAN APOTEKER INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 002/PP.IAI/1418/IX/2017 TENTANG PENDAFTARAN ANGGOTA IKATAN APOTEKER INDONESIA SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT Nomor : TENTANG PENDAFTARAN ANGGOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA PENGURUS PUSAT Menimbang : a. bahwa tuntutan pengelolaan organisasi profesi senantiasa berkembang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga dengan tersusun Peraturan Organisasi, pengelolaan organisasi Ikatan Apoteker Indonesia bisa lebih berkualitas dan transparan.

KATA PENGANTAR. Semoga dengan tersusun Peraturan Organisasi, pengelolaan organisasi Ikatan Apoteker Indonesia bisa lebih berkualitas dan transparan. KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya, Peraturan Organisasi yang dibahas dalam forum Rapat Kerja Nasional pada tanggal 8-9 Mei 2015 di Bukittinggi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 889/MENKES/PER/V/2011

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 889/MENKES/PER/V/2011 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 889/MENKES/PER/V/2011 TENTANG REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 006/ PP.IAI/1418/IV/2014

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 006/ PP.IAI/1418/IV/2014 SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 006/ PP.IAI/1418/IV/2014 Tentang PETUNJUK TEKNIS RESERTIFIKASI PROFESI APOTEKER DENGAN METODA SATUAN KREDIT PARTISIPASI (SKP) 2014

Lebih terperinci

IKATAN APOTEKER INDONESIA

IKATAN APOTEKER INDONESIA SURAT KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR NOMOR: Kep-055/PD IAI/Jawa Timur/VIII/2015 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PERMOHONAN REGISTRASI ANGGOTA DI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PENGURUS

Lebih terperinci

Blitar,... Nomor :... Kepada : Lampiran : 1 ( satu ) berkas Yth. Kepala KP2T Kota Blitar Perihal : Permohonan SIA Jl. Jawa No.

Blitar,... Nomor :... Kepada : Lampiran : 1 ( satu ) berkas Yth. Kepala KP2T Kota Blitar Perihal : Permohonan SIA Jl. Jawa No. 00/Form-37/KP2T/2016 Blitar,... Nomor :... Kepada : Lampiran : 1 ( satu ) berkas Yth. Kepala KP2T Kota Blitar Perihal : Permohonan SIA Jl. Jawa No. 64b di - Blitar Bersama ini kami mengajukan permohonan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 889/MENKES/PER/V/2011 TENTANG REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 889/MENKES/PER/V/2011 TENTANG REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 889/MENKES/PER/V/2011 TENTANG REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 094/ PP.IAI/1418/X/2016

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 094/ PP.IAI/1418/X/2016 SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 094/ PP.IAI/1418/X/2016 Tentang TATA LAKSANA PELAPORAN SKP TAHUNAN PROGRAM RESERTIFIKASI PROFESI APOTEKER DENGAN METODA SATUAN KREDIT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 63

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS RESERTIFIKASI PROFESI APOTEKER DENGAN METODA SATUAN KREDIT PARTISIPASI (SKP) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS RESERTIFIKASI PROFESI APOTEKER DENGAN METODA SATUAN KREDIT PARTISIPASI (SKP) TAHUN 2015 Lampiran SK No. Kep. 053/ PP.IAI/1418/II/2015 PETUNJUK TEKNIS RESERTIFIKASI PROFESI APOTEKER DENGAN METODA SATUAN KREDIT PARTISIPASI (SKP) TAHUN 2015 A. PENDAHULUAN Dengan diberlakukannya Pedoman Resertifikasi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

IKATAN APOTEKER INDONESIA

IKATAN APOTEKER INDONESIA SURAT KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR NOMOR: Kep-058/PD IAI/Jawa Timur/VIII/2015 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PERMOHONAN PENILAIAN SATUAN KREDIT PARTISIPASI (SKP) DI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

IKATAN APOTEKER INDONESIA

IKATAN APOTEKER INDONESIA SURAT KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR NOMOR: Kep-056/PD IAI/Jawa Timur/VIII/2015 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PERMOHONAN MUTASI ANGGOTA DI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PENGURUS DAERAH

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 004/PP.IAI/1418/IX/2017. Tentang IKATAN APOTEKER INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 004/PP.IAI/1418/IX/2017. Tentang IKATAN APOTEKER INDONESIA SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT Nomor : Tentang PERATURAN ORGANISASI TENTANG MUTASI ANGGOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PENGURUS PUSAT Menimbang : a. bahwa dengan dinamika serta perubahan peraturan

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.04/2017 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.04/2017 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.04/2017 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 679/MENKES/SK/V/2003 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA ASISTEN APOTEKER

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 679/MENKES/SK/V/2003 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA ASISTEN APOTEKER KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 679/MENKES/SK/V/2003 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA ASISTEN APOTEKER MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.761, 2014 KEMENKEU. Konsultan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

a. bahwa apotek dan pedagang eceran obat merupakan pelayanan kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh swasta;

a. bahwa apotek dan pedagang eceran obat merupakan pelayanan kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh swasta; BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 10 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DAN PEDAGANG ECERAN OBAT (TOKO OBAT) WALIKOTA BOGOR, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 003/PP.IAI/1418/IX/2017. Tentang

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 003/PP.IAI/1418/IX/2017. Tentang SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Tentang PERATURAN ORGANISASI TENTANG IURAN ANGGOTA IKATAN APOTEKER INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 007/ PP.IAI/1418/IV/2014. Tentang

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 007/ PP.IAI/1418/IV/2014. Tentang SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 007/ PP.IAI/1418/IV/2014 Tentang PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENGAJUAN PENILAIAN DAN PENGAKUAN SATUAN KREDIT PARTISIPASI (SKP) PROGRAM

Lebih terperinci

PERPANJANGAN SURAT IZIN APOTIK

PERPANJANGAN SURAT IZIN APOTIK PERPANJANGAN SURAT IZIN APOTIK CEK LIST PERSYARATAN PERMOHONAN / PERPANJANGAN SURAT IZIN APOTIK Nama Apotik Alamat No. Telp. Nama APA No. STRA No. SIPA :.. :.. :.. :.. :.. :.. Cek Kelengkapan Ada Tidak

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ketentuan mengenai

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2017, No Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (

2017, No Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ( No.276, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Apotek. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG APOTEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

CEK LIST PERSYARATAN PERMOHONAN / PERPANJANGAN SURAT IZIN APOTIK

CEK LIST PERSYARATAN PERMOHONAN / PERPANJANGAN SURAT IZIN APOTIK CEK LIST PERSYARATAN PERMOHONAN / PERPANJANGAN SURAT IZIN APOTIK Nama Apotik Alamat No. Telp. Nama APA No. STRA No. SIPA :.. :.. :.. :.. :.. :.. No. Syarat Permohonan 1 Surat permohonan yang ditujukan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA APOTEK DAN IZIN USAHA PEDAGANG ECERAN OBAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA APOTEK DAN IZIN USAHA PEDAGANG ECERAN OBAT PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA APOTEK DAN IZIN USAHA PEDAGANG ECERAN OBAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1363/MENKES/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK FISIOTERAPIS

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1363/MENKES/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK FISIOTERAPIS KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1363/MENKES/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK FISIOTERAPIS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA APOTEK DAN IZIN USAHA PEDAGANG ECERAN OBAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA APOTEK DAN IZIN USAHA PEDAGANG ECERAN OBAT PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA APOTEK DAN IZIN USAHA PEDAGANG ECERAN OBAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR:../POJK.04/2016 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL OTORITAS JASA KEUANGAN

LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR:../POJK.04/2016 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL OTORITAS JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR:../POJK.04/2016 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL PERMOHONAN PENDAFTARAN NOTARIS SEBAGAI PROFESI

Lebih terperinci

CEK LIST PERMOHONAN PINDAH ALAMAT APOTIK (SIA BERUBAH)

CEK LIST PERMOHONAN PINDAH ALAMAT APOTIK (SIA BERUBAH) CEK LIST PERMOHONAN PINDAH ALAMAT APOTIK (SIA BERUBAH) Apotik lama baru No. Telp. APA No. SIPA No. Syarat Permohonan 1 Surat permohonan yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kabupaten Sukoharjo (asli bermaterai

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor: PO.005/PP.IAI/1418/IX/2017 Tentang PERATURAN ORGANISASI TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENGAJUAN PENILAIAN DAN PENGAKUAN SATUAN KREDIT

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI SURAT IJIN PRAKTIK APOTEKER IKATAN APOTEKER INDONESIA

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI SURAT IJIN PRAKTIK APOTEKER IKATAN APOTEKER INDONESIA FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI SURAT IJIN PRAKTIK APOTEKER IKATAN APOTEKER INDONESIA Kepada Yth. Ketua PC IAI BANYUMAS Bersama ini saya mengajukan permohonan rekomendasi ijin praktik dengan data sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa aktuaris dibutuhkan dalam pengembangan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/Permentan/HK.310/11/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/Permentan/HK.310/11/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/Permentan/HK.310/11/2013 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGANGKATAN KONSULTAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 544/MENKES/SK/VI/2002 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA REFRAKSIONIS OPTISIEN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 544/MENKES/SK/VI/2002 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA REFRAKSIONIS OPTISIEN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 544/MENKES/SK/VI/2002 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA REFRAKSIONIS OPTISIEN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa sebagai

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH DI KABUPATEN TANGERANG

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 003/ PP.IAI/1418/IX/2016. Tentang

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 003/ PP.IAI/1418/IX/2016. Tentang SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 003/ PP.IAI/1418/IX/2016 Tentang PERATURAN ORGANISASI TENTANG PEMBINAAN PRAKTIK KEFARMASIAN DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN IKATAN

Lebih terperinci

CEK LIST PERMOHONAN PERGANTIAN APOTEKER

CEK LIST PERMOHONAN PERGANTIAN APOTEKER CEK LIST PERMOHONAN PERGANTIAN APOTEKER Apotik :.. lama :.. No. Telp. :.. APA Lama :.. No. SIPA :.. APA Baru :.. No. STRA :.. No. Syarat Permohonan 1 Surat permohonan yang ditujukan kepada Kepala Dinas

Lebih terperinci

IKATAN APOTEKER INDONESIA

IKATAN APOTEKER INDONESIA SURAT KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR NOMOR: Kep-048/PD IAI/Jawa Timur/VIII/2015 T E N T A N G KERJA SAMA ANTARA APOTEKER DAN PEMILIK MODAL/INVESTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PENGURUS DAERAH

Lebih terperinci

KOP SURAT PPNI. SURAT REKOMENDASI Nomor:...

KOP SURAT PPNI. SURAT REKOMENDASI Nomor:... KOP SURAT PPNI SURAT REKOMENDASI Nomor:... Dewan Pengurus Wilayah Provinsi atas nama Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia menerangkan bahwa: Nama Tempat/tanggal lahir NIRA Rumah :...

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 004/ PP.IAI/1418/VII/2014. Tentang

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 004/ PP.IAI/1418/VII/2014. Tentang SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 004/ PP.IAI/1418/VII/2014 Tentang PERATURAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN DISIPLIN APOTEKER INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.967, 2017 KEMEN-ATR/BPN. PPAT. Ujian, Magang, Pengangkatan dan Perpanjangan Masa Jabatan. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Lebih terperinci

Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin Apotek dengan data data sebagai berikut :

Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin Apotek dengan data data sebagai berikut : Nomor :, Lampiran : 1 ( satu ) berkas Hal : Permohonan Izin Apotek Baru Kepada Yth : Walikota Cq. Kepala DPM&PTSP Kota Di - Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin Apotek dengan data

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Kerja Bidan (SIK) Bidan pada :

Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Kerja Bidan (SIK) Bidan pada : Perihal : Permohonan Surat Izin Kerja Bidan Kepada : ( SIK.B ) Baru / Perpanjangan Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo Dokter Gigi/Dokter Spesialis Di PROBOLINGGO Dengan hormat, Yang bertanda

Lebih terperinci

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL. BAB I KETENTUAN UMUM

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL. BAB I KETENTUAN UMUM No.288, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Kegiatan. Notaris. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6156) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENDIRIAN APOTIK ( Perubahan Nama Apotik )

FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENDIRIAN APOTIK ( Perubahan Nama Apotik ) ( Perubahan Nama Apotik ) Dengan ini mengajukan permohonan untuk perubahan / penggantian Nama Apotik : Nama Apotik Lama :.... Nama Apotik Baru :.... 1. Surat Izin Apotik yang Lama (Asli) 2. Pas foto berwarna

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014 PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KERANGKA RPMK AKTUARIS. Perubahan Nama dan/atau Bentuk Badan Usaha Konsultan Aktuaria

KERANGKA RPMK AKTUARIS. Perubahan Nama dan/atau Bentuk Badan Usaha Konsultan Aktuaria KERANGKA RPMK AKTUARIS Kerangka RPMK Aktuaris BAB I Bagian Kesatu Bagian Kedua Bagian Ketiga BAB II BAB III Bagian Kesatu Bagian Kedua BAB IV Bagian Kesatu Bagian Kedua Bagian Ketiga Bagian Keempat Bagian

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 66 /POJK.04/2017 TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 66 /POJK.04/2017 TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 66 /POJK.04/2017 TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian

BAB I PENDAHULUAN. Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi yang digulirkan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan pemerintahan bersih sudah merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Sehingga semua Satuan

Lebih terperinci

KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR:../POJK.04/2016 TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL PERMOHONAN PENDAFTARAN KONSULTAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 372/BL/2012 TENTANG PENDAFTARAN PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA

Lebih terperinci

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERSYARATAN ASOSIASI PERUSAHAAN YANG DIBERIKAN KEWENANGAN VERIFIKASI DAN VALIDASI AWAL PERMOHONAN SERTIFIKAT BADAN USAHA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1392/Menkes/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1392/Menkes/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1392/Menkes/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/148/I/2010 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/148/I/2010 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/148/I/2010 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA UJIAN,

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN PUSAT PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA Nomor:2284/SK/DPP-PERSAGI/XI/2014 T E N T A N G

SURAT KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN PUSAT PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA Nomor:2284/SK/DPP-PERSAGI/XI/2014 T E N T A N G SURAT KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN PUSAT PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA Nomor:2284/SK/DPP-PERSAGI/XI/2014 T E N T A N G PANDUAN PERHITUNGAN SATUAN KREDIT PROFESI (SKP) KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN PERSATUAN

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL SURAT IJIN APOTIK (SIA)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL SURAT IJIN APOTIK (SIA) 1. Dasar Hukum a. Undang-undang RI mor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; b. Undang-undang RI mor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; c. Undang-undang RI mor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika ; d. Undang-undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DOKTER, BIDAN, AHLI GIZI, PENGOBATAN TRADISIONAL, APOTEKER DAN ASISTEN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA CABANG JAWA BARAT V NOMOR : 001 /PDHI-CAB/II/2015

KEPUTUSAN KETUA PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA CABANG JAWA BARAT V NOMOR : 001 /PDHI-CAB/II/2015 PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA INDONESIA VETERINARY MEDICAL ASSOCIATION CABANG JAWA BARAT V Sekretariat : Ruko Bumi Satri Kencana Blok A9 Jl KH Noer Ali Kalimalang Bekasi Telp. 62-21-8448043 / 08129730016

Lebih terperinci

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang No.307, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Keperawatan. Pelayanan. Praktik. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PRAKTEK DOKTER, PRAKTEK PERAWAT, PRAKTEK BIDAN DAN PRAKTEK APOTEKER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PRAKTEK DOKTER, PRAKTEK PERAWAT, PRAKTEK BIDAN DAN PRAKTEK APOTEKER PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PRAKTEK DOKTER, PRAKTEK PERAWAT, PRAKTEK BIDAN DAN PRAKTEK APOTEKER DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PERIZINAN DI BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS HULU, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

Dengan ini mengajukan permohonan Izin Praktik untuk dapat melakukan pekerjaan sebagai Konsultan Pajak.

Dengan ini mengajukan permohonan Izin Praktik untuk dapat melakukan pekerjaan sebagai Konsultan Pajak. LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 111/PMK.03/2014 TENTANG : KONSULTAN PAJAK FORMAT SURAT PERMOHONAN IZIN PRAKTIK KONSULTAN PAJAK : Nomor :... (1)... Perihal : Permohonan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TENTANG IZIN KERJA DAN PRAKTIK PERAWAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TENTANG IZIN KERJA DAN PRAKTIK PERAWAT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 18 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG IZIN KERJA DAN PRAKTIK PERAWAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 184/MENKES/PER/II/1995 TENTANG PENYEMPURNAAN PELAKSANAAN MASA BAKTI DAN IZIN KERJA APOTEKER

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 184/MENKES/PER/II/1995 TENTANG PENYEMPURNAAN PELAKSANAAN MASA BAKTI DAN IZIN KERJA APOTEKER PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 184/MENKES/PER/II/1995 TENTANG PENYEMPURNAAN PELAKSANAAN MASA BAKTI DAN IZIN KERJA APOTEKER MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1325, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Varietas Tanaman. Konsultan. Tata Cara Pendaftaran. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PERMENTAN/HK.310/11/2013

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI MENTERI KESEHATAN Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004

Lebih terperinci

PERATURAN PERUNDANGAN PRAKTEK APOTEKER

PERATURAN PERUNDANGAN PRAKTEK APOTEKER PERATURAN PERUNDANGAN PRAKTEK APOTEKER Oleh Dra. Liza Pristianty,MSi,MM,Apt Fakultas Farmasi Universitas Airlangga PC IAI Surabaya Disampaikan pada pertemuan Korwil PC Surabaya Tanggal 9,16 dan 23 April

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PRAKTEK DOKTER, PRAKTEK PERAWAT, PRAKTEK BIDAN DAN PRAKTEK APOTEKER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PRAKTEK DOKTER, PRAKTEK PERAWAT, PRAKTEK BIDAN DAN PRAKTEK APOTEKER PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PRAKTEK DOKTER, PRAKTEK PERAWAT, PRAKTEK BIDAN DAN PRAKTEK APOTEKER DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.04/2014 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.04/2014 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

PERIJINAN DI BIDANG KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAK

PERIJINAN DI BIDANG KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAK PERIJINAN DI BIDANG KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAK 1. Surat Ijin Praktek (SIP) Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi b. Fotocopy STR dokter/dokter gigi yang diterbitkan dan dilegalisir

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER MANDIRI Diundangkan dalam Berita Daerah Kota Bogor Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 867/MENKES/PER/VIII/2004 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK TERAPIS WICARA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 867/MENKES/PER/VIII/2004 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK TERAPIS WICARA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 867/MENKES/PER/VIII/2004 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK TERAPIS WICARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Nomor : 1332/MENKES/SK/X/2002 TENTANG NOMOR. 922/MENKES/PER/X/1993

Nomor : 1332/MENKES/SK/X/2002 TENTANG NOMOR. 922/MENKES/PER/X/1993 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 1332/MENKES/SK/X/2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR. 922/MENKES/PER/X/1993 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN USULAN VERIFIKASI. Kepada Yth. Ketua DPD PPNI Kabupaten/ Kota...

FORMULIR PERMOHONAN USULAN VERIFIKASI. Kepada Yth. Ketua DPD PPNI Kabupaten/ Kota... Lampiran 1 Perihal : Permohonan Verifikasi SKP FORMULIR PERMOHONAN USULAN VERIFIKASI Kepada Yth. Ketua DPD PPNI Kabupaten/ Kota...... Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap (termasuk

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA MUKADIMAH Bahwa para Apoteker Indonesia merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang dianugerahi bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta keahlian di bidang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN, SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.01/2008 TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam rangka mendukung perekonomian yang sehat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH KABUPATEN TANGERANG UNTUK TENAGA MEDIS DAN PARA MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/MENKES/PER/V/2007 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK OKUPASI TERAPIS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/MENKES/PER/V/2007 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK OKUPASI TERAPIS PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/MENKES/PER/V/2007 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK OKUPASI TERAPIS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG APOTEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG APOTEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG APOTEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan aksesibilitas,

Lebih terperinci

PERMENKES No. 889/MENKES/PER/V/2011 Tentang REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN 4/1/2013 1

PERMENKES No. 889/MENKES/PER/V/2011 Tentang REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN 4/1/2013 1 PERMENKES No. 889/MENKES/PER/V/2011 Tentang REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN 4/1/2013 1 PENDAHULUAN Bab I. Ketentuan Umum Bab II. Registrasi Bab III. Izin Praktik dan Izin Kerja

Lebih terperinci

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 9 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN ASOSIASI PROFESI DAN INSTITUSI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN YANG DIBERIKAN KEWENANGAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN TENAGA MEDIS SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH DI KABUPATEN TANGERANG Menimbang DENGAN

Lebih terperinci