MEURAXA RENCANA STRATEGIS RSUD MEURAXA KOTA BANDA ACEH RSUD KOTA BANDA ACEH
|
|
- Inge Lie
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA STRATEGIS RSUD MEURAXA KOTA BANDA ACEH RSUD MEURAXA KOTA BANDA ACEH
2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL ii Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... 5 Bab II TUGAS DAN FUNGSI RSUD MEURAXA 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Sumber Daya Kinerja Pelayanan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bab III GAMBARAN UMUM KONDISI PELAYANAN RSUD MEURAXA 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Telaahan Renstra Penentuan Isu-isu Strategis Bab IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Strategi dan Kebijakan Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Daftar Isi Renstra RSUD ` i
3 Bab VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Daftar Isi Renstra RSUD ` ii
4 DAFTAR TABEL Halaman Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Daftar Isi Renstra RSUD ` iii
5 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan RSUD Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Tabel 4.2 Pencermatan Lingkungan Internal dan Eksternal oada RSUD Tabel 4.3 Matrik Internal Faktor Evaluasi dan Eksternal Faktor Evaluasi Tabel 4.4 Matrik Internal dan Eksternal Tabel 4.5 Kesimpulan Analisis Faktor Internal dan Eksternal Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Daftar Tabel Renstra RSUD ` iii
6 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting sehingga tuntutan akan pelayanan kesehatan yang optimal oleh masyarakat sangat tinggi. Menyikapi hal demikian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUDM) berusaha untuk memenuhi tuntutan itu, maka RSUD akan meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan; dengan melengkapi sarana, prasarana dan mempertahankan mutu pelayanan sehingga masyarakat puas akan pelayanan kesehatan yang diberikan. Persaingan dalam bidang pelayanan kesehatan membawa dampak yang besar bagi kehidupan sosial di dan Pemerintah umumnya. Oleh sebab itu segala perubahan yang terjadi dalam skala Internasional harus segera diantisipasi dan dijawab dengan langkah nyata pembenahan kedalam agar RSUD siap untuk menghadapi tantangan dalam pergaulan Internasional. Persaingan era globalisasi 2013 diperlukan suatu analisis yang komprehensif mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi RSUD. Tujuan analisis tersebut untuk mengetahui posisi dan arah yang akan dijangkau oleh RSUD di masa depan, menyikapi tantangan yang ada dan meraih kesempatan untuk terus maju dan berkembang melalui suatu strategi yang tepat dan terarah. Rencana Strategis RSUD merupakan dokumen kebijakan perencanaan rumah sakit yang disusun berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan pada RSUD untuk 5 (lima) tahun ke depan secara terpadu, terintegrasi dan berkelanjutan. Dengan adanya Rencana Strategis RSUD, maka didapat gambaran rencana pembangunan pemerintah daerah di bidang kesehatan, Bab I Renstra RSUD
7 khususnya perumahsakitan, untuk lima tahun ke depan, yang diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Proses penyusunan Rencana Strategis RSUD dimulai dengan kegiatan pendataan capaian 5 tahun ke belakang, analisis faktor internal dan eksternal, menilai posisi/kondisi RS pada saat ini, merumuskan strategi perencanaan, serta menyusun program dan kegiatan 5 tahun ke depan. Kemudian dokumen ini menjadi acuan bagi RS dalam menyusun rencana kerjanya. Faktor internal adalah: Perlunya rancangan dan perencanaan pelayanan kesehatan akibat penambahan sumber daya manusia baik dari kompetensi pendidikan maupun penambahan jumlah personil, serta peningkatan pemakaian fasilitas kesehatan. faktor eksternal adalah: 1. Terjadinya perubahan peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan sektor kesehatan, khususnya revisi Undang-Undang Kesehatan No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan Daerah oleh Undang-Undang No.32 Tahun 2004, dimana penyelenggaraan Pemerintahan Daerah didasarkan pada Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.41 tentang penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 2. Kondisi ekonomi pasca konflik dan tsunami. 3. Peningkatan kemajuan teknologi dalam bidang elektromedik. Rencana strategis sebagai rencana jangka menengah yang digunakan sebagai pedoman umum pembangunan dan pelayanan kesehatan pada RSUD dapat memberikan arah dan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pembangunan dan pelayanan kesehatan dalam kurun waktu Oleh sebab itu perlu dirumuskan kembali langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, baik di lingkungan eksternal maupun di lingkungan internalnya, sehingga akan didapatkan suatu rencana Bab I Renstra RSUD
8 strategis yang komprehensif dan aktual sebagai basis bagi RSUD untuk meningkatkan kinerjanya Landasan Hukum Yang menjadi landasan hukum penyusunan Rencana Strategis RSUD adalah: 1. Permenkes no. 159 B tahun 1988 yang mengatur tentang akreditasi rumah sakit; 2. Keputusan Presiden Nomor 38 Tahun 1991 tentang Rumah Sakit Unit Swadana dan Tata cara Pengelolaan Keuangannya; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1992 nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3495); 4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 153/MenKes/SK/II/1998, tentang persetujuan Rumah Sakit Umum Daerah yang digunakan sebagai tempat pendidikan calon dokter dan dokter spesialis; 5. Undang - undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah; 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 7. Undang-undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Perangkat Daerah; 10. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Daerah Istimewa sebagai Provinsi Nanggroe Darussalam; Bab I Renstra RSUD
9 11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 14. Qanun Nomor 10 Tahun 2003 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD. 15. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional; 16. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 17. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; 18. Perpu Nomor 2 Tahun 2005 tentang Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Provinsi NAD dan Nias; 19. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum; 20. Undang-undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan ; 21. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan dokumen Perencanaan Stratejik (Renstra) RS untuk memberikan gambaran dan arah yang jelas dalam pemanfaatan secara optimal sumber daya yang dimiliki RSUD untuk mencapai tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Renstra RSUD disusun dengan maksud sebagai berikut : Bab I Renstra RSUD
10 1. Memberikan acuan atau pedoman bagi RSUD dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan. 2. Menyediakan standar evaluasi kinerja tahunan. 3. Menjabarkan visi dan misi pemerintahan daerah dalam bentuk RPJM. 4. Memudahkan RSUD untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui program dan kegiatan yang akan dilaksanakan secara terukur dan terarah. 5. Memudahkan aparatur RSUD dalam memilih kebijakan program dan kegiatan operasional tahunan untuk lima tahun ke depan. Tujuan disusunnya Rencana Strategis adalah: 1. Tujuan Umum Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat secara Islami dan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal. 2. Tujuan Khusus a. Terpenuhi dan terlaksananya Standar Pelayanan Minimal. b. Peningkatan pelayanan kesehatan. c. Pengelolaan rumah sakit dalam rangka Badan Layanan Umum Daerah. d. Menyelenggarakan pelayanan unggulan di bidang pelayanan anak Sistematika Penulisan Rencana Strategis RSUD tahun disusun dengan sistematika sbb: Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan Bab I Renstra RSUD
11 Bab II. Gambaran Pelayanan RSUD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2. Sumber Daya 2.3. Kinerja Pelayanan 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bab III. Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3. Telaahan Renstra 3.4. Penentuan Isu-isu Strategis Bab IV. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1. Visi dan Misi 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 4.3. Stategi dan Kebijakan Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD LAMPIRAN Bab I Renstra RSUD
12 BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD MEURAXA 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD a. Tugas RSUD mempunyai tugas: melaksanakan upaya kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat serta melaksanakan upaya rujukan. b. Fungsi Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, RSUD mempunyai fungsi: 1) Penyelenggaraan Pelayanan Medis; 2) Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis; 3) Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan; 4) Penyelenggaraan Pelayanan Upaya Rujukan; 5) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan; 6) Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan; 7) Penyelenggaraan Administrasi Umum, Kehumasan, Kepegawaian dan Keuangan; c. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah telah berubah status menjadi kelas B non pendidikan sejak bulan Oktober 2010, sampai dengan renstra ini disusun, RSUD masih menganut struktur organisasi kelas C berdasarkan Lampiran Qanun Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah. Struktur Organisasi RSUD terdiri dari: 7
13 a. Direktur dengan tugas : menyusun rencana kebijakan (strategi); merumuskan sasaran pelayanan dan pengendalian mutu, penunjang dan operasional; merencanakan pelaksanaan kegiatan; mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan bidang; mengendalikan pelaksanaan kegiatan; mengkoordinasikan program kegiatan; mengarahkan pelaksanaan kegiatan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya; membina bawahan dalam pelaksanaan kegiatan; menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; menginventarisasi permasalahan serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. b. Bidang Pelayanan Medik dengan tugas : mengkoordinasikan semua kegiatan dan kebutuhan pelaksanaan pelayanan medis rawat jalan (RAJAL), rawat inap (RANAP), rawat intensif (RASIP), rawat darurat (RADAR) dan tindakan medik (TINDIK); memantau, mengawasi dan evaluasi terhadap penggunaan fasilitas medis, kegiatan pelayanan, etika dan mutu pelayanan serta ketenagaan medis; mengendalikan penerimaan dan pemulangan pasien; Bab II Renstra RSUD
14 merumuskan sasaran kegiatan di bidang rawat jalan (RAJAL), rawat inap (RANAP), rawat intensif (RASIP), rawat darurat (RADAR) dan tindakan medik (TINDIK); membina, mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan di Bidang Pelayanan Medis; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja agar tugas-tugas terbagi habis; mengevaluasi hasil kerja bawahan agar sesuai dengan program kerja; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; melakukan kajian dan perencanaan dalam Bidang Pelayanan Medis; menginventarisasi permasalahan Bidang Pelayanan Medis secara keseluruhan serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. Bidang Pelayanan Medik membawahi 2 (dua) Seksi yang terdiri dari: 1) Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan dan Rawat Inap dengan tugas : melaksanakan langkah-langkah kegiatan Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap; memantau pelaksanaan mutu pelayanan, standar pelayanan rawat jalan dan rawat inap; mengkoordinasikan kegiatan pelayanan medis di rawat jalan dan rawat inap; Bab II Renstra RSUD
15 menyusun kebutuhan tenaga medis serta kebutuhan dan fasilitas pelayanan medis; mengendalikan penggunaan fasilitas pelayanan; mengawasi penerimaan dan pemulangan pasien serta pelayanan rujukan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja yang telah ditetapkan, agar tugas-tugas terbagi habis; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; membimbing, mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan tugas; menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; menginventarisasi permasalahan Sub Bidang Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; membuat laporan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. 2) Seksi Pelayanan Gawat Darurat, Intensif dan Bedah Central dengan tugas: melaksanakan langkah-langkah kegiatan Pelayanan Gawat Darurat, Intensif dan Bedah Central; memantau pelaksanaan mutu pelayanan dan standar pelayanan Gawat Darurat, Intensif dan Bedah Central; mengkoordinasikan kegiatan pelayanan medis di gawat darurat, intensif dan bedah central; menyusun kebutuhan tenaga medis serta kebutuhan dan fasilitas pelayanan medis; Bab II Renstra RSUD
16 mengendalikan penggunaan fasilitas pelayanan medis gawat darurat, intensif dan bedah central; mengawasi penerimaan dan pemulangan pasien serta pelayanan rujukan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja yang telah ditetapkan agar tugas-tugas terbagi habis; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; membimbing, mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan tugas; menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; menginventarisasi permasalahan Sub Bidang Pelayanaan Gawat Darurat, Intensif dan Bedah Central serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; membuat laporan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. c. Bidang Pelayanan Penunjang dengan tugas : mengkoordinasikan pelaksanaan Bidang Pelayanan Penunjang; merumuskan sasaran kegiatan Bidang Pelayanan Penunjang; membina, mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan di Bidang Pelayanan Penunjang; mengkoordinasikan semua kegiatan dan kebutuhan pelaksananan Bidang Pelayanan Penunjang; mengkoordinasikan Pendidikan dan Pelatihan pegawai Rumah Sakit; melaksanakan penelitian; merencanakan dan pengembangan program; Bab II Renstra RSUD
17 membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja agar tugas-tugas terbagi habis; mengevaluasi hasil kerja bawahan agar sesuai dengan program kerja; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; melakukan kajian dan perencanaan dalam Bidang Pelayanan Penunjang; menginventarisasi permasalahan Bidang Pelayanan Penunjang secara keseluruhan serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. Bidang Pelayanan Penunjang membawahi 2 (dua) Seksi yang terdiri dari: 1) Seksi Penunjang Medik dan Non Medik dengan tugas : mengkoordinasikan program Penunjang Medis dan Penunjang Non Medis; merumuskan sasaran kegiatan Penunjang Medis dan Penunjang Non Medis; membina, mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan di Bidang Penunjang Medis dan Penunjang Non Medis; mengkoordinasikan kegiatan pelayanan medis di bagian penunjang medis dan non medis; menyusun kebutuhan tenaga penunjang medis dan non medis, serta kebutuhan dan fasilitas pelayanan penunjang medis dan non medis; mengendalikan penggunaan fasilitas pelayanan penunjang medis dan non medis; Bab II Renstra RSUD
18 memantau mutu pelayanan penunjang medis dan non medis; menyusun standar pelayanan penunjang medis dan non medis; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja agar tugas-tugas terbagi habis; mengevaluasi hasil kerja bawahan agar sesuai dengan program kerja; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; melakukan kajian dan perencanaan dalam Bidang Penunjang Medis dan Penunjang Non Medis; menginventarisasi permasalahan Bidang Penunjang Medis dan Penunjang Non Medis secara keseluruhan serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. 2) Seksi Program dan Litbang dengan tugas : mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan bagi pegawai; mengkoordinir pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh institusi lain; melaksanakan penyusunan program dan pengembangan Rumah Sakit. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja agar tugas-tugas terbagi habis; mengevaluasi hasil kerja bawahan agar sesuai dengan program kerja; Bab II Renstra RSUD
19 memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; melakukan kajian dan perencanaan dalam Bidang Penelitian dan Pengembangan; menginventarisasi permasalahan Bidang Penelitian dan Pengembangan secara keseluruhan serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. d. Bidang Pelayanan Keperawatan dengan tugas : melaksanakan langkah-langkah kegiatan Keperawatan; mengkoordinasikan dan melakukan pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan; melakukan bimbingan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi terhadap kegiatan keperawatan; melaksanakan etika profesi keperawatan; mengelola logistik keperawatan; memantau pelaksanaan dan pengendalian mutu keperawatan secara profesional. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja yang telah ditetapkan agar tugas-tugas terbagi habis; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; membimbing dan mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan tugas; Bab II Renstra RSUD
20 menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; menginventarisasi permasalahan Bidang Keperawatan serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; membuat laporan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. Bidang Keperawatan membawahi 2 (dua) Seksi yaitu: 1) Seksi Asuhan Keperawatan dengan tugas : mengkoordinasikan kegiatan keperawatan; melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pelaksanaan Asuhan Keperawatan; menyusun standar keperawatan; menyusun kebutuhan tenaga keperawatan.membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja agar tugas-tugas terbagi habis; mengevaluasi hasil kerja bawahan agar sesuai dengan program kerja; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; melakukan kajian dan perencanaan dalam Bidang Asuhan Keperawatan; menginventarisasi permasalahan Bidang Asuhan Keperawatan secara keseluruhan serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban; Bab II Renstra RSUD
21 2) Seksi Etika dan Logistik Keperawatan dengan tugas : mengkoordinasikan bimbingan pelaksanaan, pemantauan, pengawasan, penilaian, pengembangan, pelaksanaan dan pengendalian Etika Profesi Keperawatan; mengkoordinasikan perencanaan dan penyimpanan kebutuhan logistik keperawatan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja agar tugas-tugas terbagi habis; mengevaluasi hasil kerja bawahan agar sesuai dengan program kerja; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; melakukan kajian dan perencanaan dalam Bidang Etika Profesi dan Logistik Keperawatan; menginventarisasi permasalahan Bidang Etika Profesi dan Logistik Keperawatan secara keseluruhan serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban; e. Bagian Umum dengan tugas : mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan urusan umum dan perlengkapan, kehumasan dan pelayanan administrasi seluruh unit kerja di lingkungan RS ; Bab II Renstra RSUD
22 merumuskan sasaran kegiatan umum dan perlengkapan, kehumasan dan pelayanan administrasi seluruh unit kerja di lingkungan RS ; membina, mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan umum dan perlengkapan, kehumasan dan pelayanan administrasi seluruh unit kerja di lingkungan RS ; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja agar tugas-tugas terbagi habis; mengevaluasi hasil kerja bawahan agar sesuai dengan program kerja; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; melakukan kajian dan perencanaan dalam bidang Administrasi Umum; menginventarisasi permasalahan bidang Administrasi Umum secara keseluruhan serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. Bagian Umum membawahi 3 (tiga) Subbagian yaitu: 1) Sub bagian Umum dan Kehumasan dengan tugas : melaksanakan urusan tata usaha, surat menyurat dan kearsipan dan rumah tangga Badan Rumah Sakit; mengelola urusan perlengkapan dan inventarisasi; mengendalikan pelaksanaan rencana kebutuhan perlengkapan dan perbekalan kantor, listrik, air, alat komunikasi, teknologi informasi; Bab II Renstra RSUD
23 mengelola bangunan, asrama, kegiatan umum, pengoperasian kenderaan, humas, pemasaran dan informasi serta rekam medis; menyajikan informasi dan statistik; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja yang telah ditetapkan, agar tugas-tugas terbagi habis; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; membimbing, mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan tugas; menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; menginventarisasi permasalahan Sub Bagian Umum dan Kehumasan Badan Rumah Sakit serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; membuat laporan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. 2) Sub bagian Kepegawaian Dengan tugas : melaksanakan langkah-langkah kegiatan administrasi kepegawaian, analisa kepegawaian Badan Rumah Sakit; melakukan pembinaan disiplin terhadap pegawai; mengupayakan kesejahteraan pegawai; melakukan analisa jabatan terhadap pegawai; menempatkan pegawai sesuai kebutuhan dan pemberdayaan sumber daya manusia; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja yang telah ditetapkan, agar tugas-tugas terbagi habis; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; Bab II Renstra RSUD
24 membimbing, mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan tugas; menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; menginventarisasi permasalahan Sub Bagian Kepegawaian Badan Rumah Sakit serta mencari alternatif pemecahannya; melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; membuat laporan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. 3) Sub bagian Keuangan dengan tugas : mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan perencanaan keuangan dan anggaran; mengelola administrasi keuangan dan perbendaharaan; melaksanakan pembukuan keuangan; mengolah dan mengevaluasi anggaran keuangan, verifikasi, akutansi dan mobilisasi dana; merumuskan sasaran kegiatan perencanaan keuangan; membina, mengarahkan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang perencanaan keuangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman kerja agar tugas-tugas terbagi habis; mengevaluasi hasil kerja bawahan agar sesuai dengan program kerja; memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; melakukan kajian dan perencanaan dalam bidang Keuangan; menginventarisasi permasalahan bidang Keuangan BLUD-RSUM secara keseluruhan serta mencari alternatif pemecahannya; Bab II Renstra RSUD
25 melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan; melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban. Disamping itu adanya unit-unit fungsional yaitu: a. Komite Medik; dengan tugas : menyusun rencana kegiatan Komite Medik dalam rangka penetapan kebijakan (strategi) rumah sakit berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; membantu merencanakan kebutuhan sumberdaya berupa sarana, prasarana, tenaga, peralatan, bahan dan kebutuhan lainnya, sesuai dengan strategi rumah sakit serta prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; merumuskan standar pelayanan medik, standar peralatan medik, standar tenaga medik dan standar-standar lainnya yang sesuai dengan kode etik profesi, standar profesi berdasarkan referensi keilmuan yang mutahir serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; mendistribusikan tugas dan sumber daya kepada Panitia-panitia dibawah Komite medik agar tugas-tugas terbagi habis dan dapat berjalan dengan lancar; memimpin Panitia-panitia dan staf medis fungsional agar dapat melaksanakan dan mengimplementasikan tugasnya masing-masing, sesuai dengan standar/rencana kerja yang telah ditetapkan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; mengkoordinir Panitia-panitia dan staf medis fungsional agar dapat melaksanakan tugasnya dalam jalinan kerjasama yang sinergis dan harmonis; Bab II Renstra RSUD
26 memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada Panitia-panitia dan staf medis fungsional agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas staf medik, agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; melaksanakan kredensialisasi tenaga medik baik tenaga medik baru maupun yang lama, evaluasi kompetensi staf medik, prestasi kerja staf medik fungsional sebagai bahan pertimbangan pengembangan karier dan pengembangan pelayanan; melaksanakan penelitian, audit klinik dan pengembangan mutu pelayanan medik; mengevaluasi hasil kegiatan Komite Medik secara keseluruhan; membuat laporan hasil kegiatan di bidang tugasnya, sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Komite Medik dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. b. Komite Keperawatan; dengan tugas : menyusun rencana kegiatan Komite Keperawatan dalam rangka penetapan kebijakan (strategi) rumah sakit berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; merumuskan standar pelayanan asuhan keperawatan, standar peralatan, standar tenaga keperawatan dan standar-standar lainnya yang sesuai Bab II Renstra RSUD
27 dengan kode etik profesi, standar profesi berdasarkan referensi keilmuan yang mutahir serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; mendistribusikan tugas dan sumber daya kepada para Kepala Sub Komite, agar tugas-tugas terbagi habis dan dapat berjalan dengan lancar; memimpin para Kepala Sub-Komite dan staf paramedis fungsional agar dapat melaksanakan dan mengimplementasikan tugasnya masing-masing, sesuai dengan standar/rencana kerja yang telah ditetapkan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; mengkoordinir para Kepala Sub Komite dan staf paramedis fungsional agar dapat melaksanakan tugasnya dalam jalinan kerjasama yang sinergis dan harmonis; memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para Kepala Sub Komite dan staf paramedis fungsional agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas Komite Keperawatan Badan Rumah Sakit Umum, agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; melaksanakan evaluasi kompetensi tenaga keperawatan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier; melaksanakan penelitian dan pengembangan mutu pelayanan asuhan keperawatan; membuat usulan kebutuhan sumberdaya berupa sarana, prasarana, tenaga, peralatan, bahan dan kebutuhan lainnya, sesuai dengan strategi rumah sakit serta prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; mengevaluasi hasil kegiatan Komite Keperawatan secara keseluruhan; Bab II Renstra RSUD
BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG
WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. MOHAMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang
Lebih terperinci-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG
-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RSUD DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAKUHAJI
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DENGAN ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT PRATAMA
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG
1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
- 1 - PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RA. BASOENI KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA
PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA 1. SEJARAH RSUD TARAKAN JAKARTA Pada mulanya tahun 1953, rsud tarakan hanya berbentuk balai pengobatan. Kemudian pada tahun 1956, beralih menjadi puskesmas
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT
GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO Menimbang : Mengingat : 1.
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)
LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 6 Tahun 1996 Seri D ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTAMADYA
Lebih terperinciBUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN
SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG SELATAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambah Lembaran Negara Nomor 3445 );
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 42 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN KESEHATAN JIWA PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON NOMOR 6 TAHUN 1997 SERI D. 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II C I R E B O N NOMOR 06 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru Secara singkat perkembangan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 2010
Lebih terperinci- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016
- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
Lebih terperinciBUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. SOEKANDAR KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN
Lebih terperinciQANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH
SALINAN QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 30 Tahun 2001 Seri D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA
Lebih terperinciBUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311
1 BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) 21022 Kode Pos 92311 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 12 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SAMARINDA
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) I. A. MOEIS KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 A TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF.
Lebih terperinciBUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN
BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.886, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 54 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA RUMAH SAKIT UMUM dr. SLAMET KABUPATEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 6 TAHUN 1996 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BESUKI TIPE D KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 103 TAHUN 2013 103 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 37 TAHUN 2017
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA
Lebih terperinciMISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI
MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.
Lebih terperinciBAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI
BAB II RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI A. Sejarah Ringkas Rumah sakit Dr.H.Kumpulan Pane Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat 1 di Kota Tebing Tinggi pada tahun 1958,
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,
BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Rumah Sakit Bina Kasih Rumah Sakit Bina Kasih diresmikan pada tanggal 17 September 2005, yang sudah 8 tahun berdiri dan diresmikan oleh Dr. Hj. Linda Wardani.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. LAKIP RSUD dr. HASRI AINUN HABIBIE PROV GORONTALO 2016 I-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 1.1.1 Tugas dan Fungsi RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo sebagai salah satu SKPD
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI GROBOGAN PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. R. SOEDJATI SOEMODIARDJO PURWODADI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, LEMBAGA TEKNIS DAERAH,
Lebih terperinciBUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO TOLITOLI
SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II RENCANA STRATEGIS
BAB II RENCANA STRATEGIS 2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam lampiran Keputusan Bupati Siak Nomor 378/HK/KPTS/2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Rumah Sakit Umum Daerah Siak disebutkan bahwa
Lebih terperinciQANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 10 TAHUN 2003 TENTANG
QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 10 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM Dr. ZAINOEL ABIDIN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Lebih terperinci2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU
2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU A. DESAIN STRUKTUR ORGANISIASI Struktur organisasi RSUD Indrasari Rengat adalah Organisasi Staf B. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI 1) Direktur Sebagai
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI MANDAILING NATAL
- 1 - BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 54 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN RUMAH
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30. p TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciS A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,
06 JANUARI 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 11 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 11 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALUYO JATI KRAKSAAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 18/2014 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2014 yang penyusunannya berdasarkan pada program
Lebih terperinciBUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017
1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG
PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci-1- PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG
-1- PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ALAIDDIN SAID MAULANA ABDUL AZIZ
Lebih terperinciBUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ALAIDIN SYAH PEUREULAK ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA
Lebih terperinci3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992;
PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN RSUD KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014
PROGRAM DAN KEGIATAN RSUD KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014 Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi Rencana Tahun 2014 Target capaian
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kesehatan dalam perkembangan teknologi dan kemajuan masyarakat saat ini sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dianggap biasa. Kesadaran masyarakat akan arti sehat semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undangundang Nomor 25
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, bahwa dengan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK
PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN, SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDONO MADIUN PROVINSI
Lebih terperinciNOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G
NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA LHOKSEUMAWE
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG
-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ABDUL AZIZ SYAH
Lebih terperinciRUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)
LAPORAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 Disusun : TAHUN 2016 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR BAGAN v IKHTISAR EKSEKUTIF vi BAB
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG
WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT GUSTI HASAN AMAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAGAN RAYA
QANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAGAN RAYA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI NAGAN RAYA Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinci