PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN TA MIRUL ISLAM. (Telaah Historis dari Tahun 2003 s/d 2012) NASKAH PUBLIKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN TA MIRUL ISLAM. (Telaah Historis dari Tahun 2003 s/d 2012) NASKAH PUBLIKASI"

Transkripsi

1 PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN TA MIRUL ISLAM (Telaah Historis dari Tahun 2003 s/d 2012) NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: Ary Haryanto Putro NIM: G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 i

2 ii

3 ABSTRAK Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan. Tujuan pendidikan dalam Islam sendiri adalah untuk mencapai manusia sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT, serta untuk mencapai kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Keberadaan Pondok Pesantren dimaksudkan untuk mempertahankan nilai-nilai keislaman dengan titik berat pada pendidikan. Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren adalah pendidikan Islam yang banyak dipakai dan berlaku di beberapa negara Islam termasuk di Indonesia. Pola pendidikan Pondok Pesantren yang dilakukan era sekarang adalah merupakan konsekuensi logis dari perjalanan Pesantren.Perubahan dan penyesuaian yang terjadi dalam dunia Pesantren menunjukan bahwa visi, misi dan kepemimpinan Pondok Pesantren mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan masyarakat serta sistem pendidikan nasional. Perubahan dan dinamika yang terjadi dalam pesantren sampai saat ini menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sebagian pesantren mampu bersaing dengan sekolah negeri baik di bawah Kemendiknas maupun Kemenag. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskipsikan bentuk pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta serta tujuan dari pendidikan yang diterapkan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (kualitatif), dalam artian cara untuk menyelesaikan masalah dengan cara memaparkan keadaan obyek yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta dan yang dijadikan subjek penelitian adalah Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta yang meliputi para ustadz, karyawan dan para santri serta sarana dan prasarana penunjang lainnya. Metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian disusun dan dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa Pondok Pesantren Ta mirul Islam memakai pola Pondok Modern berasrama (Islamic Boarding School). Akan tetapi tidak mengesampingkan pembelajaran-pembelajaran yang diterapkan di Pondok salaf. Adapun sistem pendidikan yang diterapkan adalah: 1) Pendidikan KMI selama 6 tahun (setara SMP dan SMA) dengan sistem asrama. 2) Kurikulum yang dipakai adalah gabungan kurikulum lembaga pendidikan KMI Gontor dan Kemendiknas/Kemenag. 3) Bahasa harian dalam lingkungan Pondok Pesantren adalah bahasa Arab dan Inggris. 4) Lulusan dapat bersaing dengan lulusan sekolah yang lain, dapat melanjutkan studi di berbagai universitas baik negeri maupun swasta, baik dalam negeri maupun luar Negeri, serta dapat memparaktekkan bahasa Arab dan Inggris dalam percakapan maupun tulisan. Kata Kunci : Pendidikan, Pondok Pesantren, Ta mirul Islam. iii

4 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia. Manusia itu sendiri adalah pribadi yang utuh dan pribadi yang komplek sehingga sulit dipelajari secara tuntas. Oleh sebab itu, masalah pendidikan tak akan pernah selesai, ini dikarenakan hakikat manusia itu sendiri selalu berkembang mengikuti dinamika kehidupannya. Tujuan pendidikan dalam Islam sendiri adalah untuk mencapai manusia sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Dalam rangka mencapai tujuan ini, ilmu dan agama tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Agama tanpa ilmu tidak akan membawa manusia kepada hidup yang terang, sementara ilmu sendiri yang terlepas dari agama dapat menyesatkan manusia. Pondok pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan Islam dengan fasilitas asrama yang digunakan para santri untuk menerima pendidikan agama. Namun bukan berarti setiap lembaga pendidikan yang menyediakan asrama bagi peserta didiknya dapat dikatagorikan sebagai pesantren. Menurut Dhofier (1982: 44) karakteristik fisik yang membedakan antara pendidikan pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya antara lain dibedakan dari unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, yang biasanya terdiri dari kyai, masjid, asrama, santri dan kitab kuning. 1

5 Pesantren adalah dimensi pendidikan yang memiliki elemen-elemen penunjang yang khas, baik elemen yang bersifat hard-ware seperti masjid, pondok, ruang belajar, kitab-kitab dan lain sebagainya. Selain itu pesantren mempunyai elemen yang bersifat soft-ware, seperti tujuan pendidikan, kurikulum, metode pengajaran, sistem evaluasi, dan perangkat lainnya yang menunjang proses belajar mengajar. Kegiatan pendidikannya pun diselenggarakan menurut aturan pesantren itu sendiri dan didasarkan atas prinsip keagamaaan. Namun demikian, pesantren bukan berarti tidak mempunyai kelemahan dan kekurangan. Menurut Amien Rais (1987: 24) ada beberapa kelemahan pesantren yang perlu segera dibenahi antara lain (1) alumni pesantren umumnya mempunyai pikiran yang sempit dan tidak percaya diri ketika bersentuhan dengan kehidupan riil di masyarakat yang selalu berkembang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; (2) pesantren pada umumnya tidak melengkapi para santrinya dengan berbagai skill yang patut diandalkan untuk menghadapi tantangan hidup di zaman modern ini; (3) pesantren umumnya tertutup untuk menerima perubahan sehingga amat susah untuk mengikuti perkembangan yang terus bergerak. Untuk itu perlu adanya perbaikan dengan cara melakukan rekonstruksi terhadap pendidikan yang ada. Kesadaran dalam mengadakan perubahan terhadap pendidikan pesantren, untuk memperbaharui atau modernisasi pendidikan Islam, akhirnya banyak pondok pesantren yang mulai berbenah dan 2

6 memodernisasi sistem pendidikan, manajemen dan kurikulumnya, terutama dengan mengenalkan ilmu-ilmu sekuler kepada santri. Corak kelembagaan pondok pesantren yang dilakukan era sekarang adalah merupakan konsekuensi logis dari perjalanan pesantren. Perubahan dan penyesuaian yang terjadi dalam dunia pesantren menunjukan bahwa visi, misi dan kepemimpinan pondok pesantren mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan masyarakat serta sistem pendidikan nasional. Fakta diatas merupakan suatu bukti bahwa pesantren dapat melakukan pembaharuan pendidikannya. Perubahan dan dinamika yang terjadi dalam pesantren sampai saat ini menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sebagian pesantren mampu bersaing dengan sekolah negeri baik di bawah Kemendiknas maupun Kemenag. Sebagian para santri menguasai dan punya prestasi yang lebih unggul dari siswa-siswi di sekolah yang bukan pesantren. Mereka mampu bersaing dalam mata pelajaran umum dan agama. Dan bahkan beberapa pesantren senantiasa menyelenggarakan pendidikan, pembinaan dan pengembangan santri untuk keunggulan dan kesempurnaan melalui program pendidikan yang utuh dan terpadu. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta yang beralamatkan di Jln. KH. Samanhudi No.03 Tegalsari Bumi Laweyan Surakarta. Pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam menerapkan sistem pendidikan modern sebagaimana lembaga pendidikan sekolah yang menerapkan sistem asrama (Islamic Boarding School). Pondok ini memiliki motto Iso Ngaji Lan Ora Kalah Karo Sekolah Negeri, tidak heran jika kurikulum pesantren 3

7 didesain dengan mengkolaborasikan antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum secara seimbang. Salah satu karakteristik modernisasi Pondok Pesantren Ta mirul Islam ditandai dengan digunakannya bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan keseharian di Pondok Pesantren. Kegiatan Belajar Mengajar Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta meliputi beberapa unit kegiatan dari Kelompok Bermain (KB)/ Taman Kanak- Kanak (TK) sampai Ma had Aly (Setingkat Perguruan Tinggi). dan sampai saat ini pada kenyataannya pesantren Ta mirul Islam telah mampu melahirkan out put yang mampu berkiprah di berbagai lapisan masyarakat dan bisa bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan yang ada. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pendidikan di Pondok Pesantren Ta mirul Islam. Adapun judul yang penulis ajukan adalah: Pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam (Telaah Historis dari Tahun 2003 s/d 2012). B. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi salah penafsiran pada judul yang penulis ajukan, maka penulis jelaskan pengertian judul di atas: 1. Pendidikan Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (Ahmad D.Marimba, 1989: 19). Dari keterangan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu bentuk atau model pendidikan oleh pendidik terhadap peserta 4

8 didik dalam rangka mengubah sikap dan tata laku baik jasmani maupun rohani menuju terbentuknya kedewasaan dan perilaku yang utama melalui pengajaran dan pelatihan. 2. Pondok Pesantren Pondok pesantren adalah gabungan dari kata pondok dan pesantren. Istilah pondok, berasal dari kata funduk, dari bahasa Arab yang berarti rumah penginapan atau hotel. Akan tetapi, pesantren di Indonesia khususnya di pulau Jawa, lebih mirip dengan pemondokan dalam lingkungan padepokan, yaitu perumahan sederhana yang dipetak-petak dalam bentuk kamar-kamar yang merupakan asrama bagi santri. Istilah pesantren berasal dari kata santri, dengan awalan pe di depan dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri. (Zamakhsyari Dhofier, 1984: 18). Dari pengertian diatas dapat kita pahami bahwa pondok pesantren adalah tempat orang-orang yang belajar agama Islam dengan adanya bimbingan seorang guru/kyai/ustadz serta mereka menjadikan tempat itu juga sebagai penginapan. 3. Ta mirul Islam Ta mirul Islam adalah salah satu nama lembaga pendidikan Islam di kota Surakarta, sejenis pondok pesantren modern yang menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan beberapa unit pendidikan serta menyediakan asrama untuk tempat tinggal para santrinya. Adapun maksud judul diatas adalah suatu bentuk atau model pendidikan yang digunakan di Pondok Pesantren Ta mirul Islam dalam 5

9 rangka mengubah sikap dan tata laku para santri baik jasmani maupun rohani menuju terbentuknya kedewasaan dan prilaku yang utama melalui pengajaran dan pelatihan. C. Rumusan Masalah Berangkat dari permasalahan di atas, maka persoalan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana bentuk pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam? 2. Apa Tujuan pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian: 1. Tujuan Tujuan penelitian ini mengacu pada permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu: a. Untuk mendiskripsikan bentuk pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta b. Mengetahui tujuan pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta. 2. Manfaat Hasil penelitian tentang pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat teoritisnya yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Karya ilmiah ini diharapkan mampu memberi sumbangsih pemikiran mengenai kajian pesantren khususnya tentang pendidikan di pondok pesantren. 6

10 b. Menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya tentang pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam. c. Sebagai dasar pijakan untuk penelitian selanjutnya. Sedangkan manfaat praktis yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah : a. Bagi Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta, karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk pengembangan dan kemajuan dalam meningkatkan mutu pendidikan di pondok pesantren. b. Bagi Universitas Muhammadiyah Surakarta, karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi bahan jurnal ilmiah dalam kategori hasil karya mahasiswa. E. Kajian Pustaka Penelitian ini mengkaji tentang pendidikan pondok pesantren. Pembahasan mengenai pendidikan pondok pesantren sebenarnya bukanlah hal yang baru. Namun demikian bukan berarti pembahasan mengenai pendidikan pondok pesantren menjadi tidak penting. Dalam skripsi ini penulis akan lebih spesifik membahas tentang pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam. Beberapa penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang peneliti angkat antara lain adalah : 1. Nurjanah, Suci UMS (2010), skripsi berjudul Peran Pendidikan Pesantren dalam membentuk kemandirian belajar santri (Studi Kasus Santriwati Kulliyatul Mu allimat Al-Islamiyyah Ta mirul Islam Surakarta tahun

11 2010). Dengan hasil penelitian bahwa peran pendidikan Pesantren Ta mirul Islam adalah dengan menerapkan pendidikan partisipatif baik dalam pendidikan formal maupun non-formal, yaitu pendidikan yang lebih melibatkan keaktifan santri. 2. Susnawati, Ayuk UMS (2011), skripsi berjudul Pondok Pesantren Ta mirul Islam (Tinjauan Historis dan Filosofis Pendidikan yang diterapkan) dari hasil penelitian ini adalah : Pola pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam memakai pola/bentuk Pondok Pesantren Kholafi/Modern, akan tetapi tidak mengesampingkan pembelajaranpembelajaran yang diterapkan di pondok salafi/salaf, Pondok Modern Ta mirul Islam di atas dan untuk semua golongan, Motto Pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam Iso Ngaji Lan Ora Kalah Karo Sekolah Negeri. 3. Azyumardi Azra (2001), dalam bukunya Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru menyatakan bahwasannya karakteristik pendidikan yaitu: a. Karakteristik pendidikan Islam adalah penekanan pada pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan dan pengembangan atas dasar ibadah kepada Allah. b. Karakteristik berikutnya adalah pengakuan akan potensi dan kemampuan seseorang untuk berkembang dalam suatu kepribadian. Setiap pencari ilmu dipandang sebagai makhluk Tuhan yang perlu 8

12 dihormati dan disantuni, agar potensi-potensi yang dimiliki dapat teraktualisasi dengan sebaik-baiknya. 4. Syukri Zarkasyi (2005), dalam bukunya Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren mengemukakan bahwa manajemen pendidikan di Pondok Modern Gontor dapat dijadikan salah satu rujukan oleh lembagalembaga pendidikan sejenis dalam melakukan transformasi di pesantren. Hal ini berdasarkan pengalaman Pondok Gontor yang selalu istiqomah untuk tidak merubah sistem pendidikan yang sudah ada sejak mulai didirikan sampai sekarang (kurang lebih 82 tahun), bahkan tidak mau mengikuti kurikulum pemerintah dengan madrasahnya). Berdasarkan penelitian diatas, serta kajian terhadap beberapa buku tentang pendidikan dan pondok pesantren, maka penulis terinspirasi untuk meneliti tentang pendidikan di Pondok Pesantren Ta mirul Islam Jl. KH Samanhudi No. 03 Tegalsari, bumi, Laweyan, Surakarta yang sebelumnya belum pernah diteliti, sehingga penelitian ini memiliki unsur kebaruan. F. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur atau cara untuk menyelesaikan masalah dengan cara memaparkan keadaan obyek yang akan diteliti baik seseorang, masyarakat atau lembaga sebagaimana semestinya berdasarkan fakta yang ada. Penelitian ini terjun kelapangan, mempelajari, menganalisis, 9

13 menafsirkan dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada dilapangan (Margono, 1997: 38). Kualitatif adalah penelitian yang dilakukan secara ilmiah atau penelitian yang tidak mengadakan perhitungan (Moleong, 2002: 2). Oleh karena dalam penelitian ini hanya menggambarkan tentang pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta. 2. Subyek dan Tempat Penelitian Penentuan subjek dan penetapan lokasi penelitian berkaitan dengan data dan informasi yang akan diperoleh sesuai dengan masalah dan subyek penelitian. Yaitu dimana melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Subyek penelitian ini adalah Pondok Pesantren Ta mirul Islam yang meliputi para ustadz, karyawan dan para santri serta sarana dan prasarana penunjang lainnya. Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat di pondok pesantren Ta mirul Islam Jl. KH Samanhudi No. 03 Tegalsari, bumi, Laweyan, surakarta Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta. Peneliti memilih tempat di Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta karena ditunjang dengan letaknya strategis yang berada di tengah kota sehingga mudah dijangkau oleh kendaraan umum. 3. Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan penelitian ini, maka metode pengumpulan data yang di gunakan adalah sebagai berikut : a. Metode Wawancara 10

14 Lexy J. Moleong ( 2002 : 135 ) mengatakan bahwa wawancara adalah metode percakapan yang di lakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan di wawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut yang di kerjakan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penelitian. Dengan metode wawancara diharapkan mampu memperoleh data yang detail dari informan. Wawancara ini dibutuhkan untuk memperoleh data mengenai pendidikan di Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta secara langsung dan transparan. b. Metode Observasi Observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Metode observasi digunakan untuk mengamati pelaksaaan aktivitas di Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta. c. Metode Dokumentasi Menurut Lexy J. Moleong ( 2002 : 161 ), dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film. Metode ini digunakan untuk memperoleh data teori yang ilmiah serta landasan teori yang benar, akurat dan terpercaya. Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui data daftar ustadz/kyai dan pemimpin, alamat ustadz/kyai dan pemimpin serta untuk mengambil dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pendidikan di Pondok 11

15 Pesantren Ta mirul Islam Surakarta seperti profil, gambar, dan dokumendokumen penunjang lainnya. G. Sistematika Penulisan Untuk menjadikan penulisan skripsi ini lebih sistematis dan terfokus, maka penulis menyajikan sistematika pembahasan sebagai gambaran umum penulisan skripsi. Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, penegasan istilah, parumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan Bab II : Pendidikan Pondok Pesantren. Pada bab ini akan diuraikan berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, khususnya yang berkaitan dengan teori dan pengertian pendidikan pondok pesantren, bentukbentuk pendidikan pondok pesantren serta faktor-faktor pendukung pendidikan pondok pesantren. Bab III : Pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta. Dalam bab ini dibahas tentang berbagai hal yang terkait dengan Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta yang meliputi kajian historis, struktur kelembagaan, keadaan ustadz/ustadzah dan santri, sarana dan prasarana. selanjutnya akan membahas tentang pendidikan yang dilaksanakan. Bab IV : Analisis Data. Pada bab ini dibahas tentang pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta yang meliputi proses pendidikan dan tujuan pendidikannya. Bab V : Penutup. Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran. 12

16 PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN TA MIRUL ISLAM (Telaah Historis dari Tahun 2003 s/d 2012) A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil pembahasan mengenai pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam. Maka dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa : 1. Pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam menerapkan sistem Pondok Modern (Islamic Boarding School) tetapi masih melestarikan pembelajaranpembelajaran yang diterapkan di pondok salaf. Adapun sistem dan ciri-ciri pendidikan yang diterapkan adalah: a) pendidikan KMI selama 6 tahun dengan sistem asrama; b) kurikulum yang dipakai adalah gabungan kurikulum lembaga pendidikan Gontor dan Diknas/Kemenag; c) adanya program wajib berbahasa asing. Dengan digunakannya bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan keseharian di pondok pesantren d) Pelaksanaan kegiatan pendidikan dibagi menjadi dua yaitu di dalam kelas (klasikal) yang diampu penuh oleh KMI, dan di luar kelas (non klasikal) yang diampu penuh oleh staf pengasuhan santri. e) dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajarannya telah ditangani oleh suatu kepengurusan yang dilengkapi dengan struktur dan personalianya. 2. Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam yaitu Sesuai dengan visi misinya Menciptakan kader ulama bagi umat, Maka tujuan utama yaitu menyiapkan kader ulama dan reorientasi arah pendidikan Pondok Pesantren Ta mirul Islam Surakarta berdasarkan realita tuntutan kebutuhan masyarakat yang tidak hanya membutuhkan figur ulama, tetapi figur birokrat 13 65

17 atau pengusaha yang dilahirkan dari pendidikan di pesantren tersebut, dan santri lulusan pondok ini diharapkan bisa berbahasa Arab dan bahasa Inggris secara aktif, baik secara lisan maupun tulisan. B. Saran Saran 1. Pimpinan Pondok a. Mempertahankan serta mengembangkan pendidikan yang telah digunakan di Pondok Pesantren Ta mirul Islam. b. Meningkatkan kinerja kepengurusan pondok pesantren, khususnya yang menangani masalah kegiatan belajar-mengajar. 2. Dewan Asatidz a. Mengembangkan pelaksanaan pengajaran dengan metode metode baru dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan pesantren. b. Membuat tata tertib yang mengatur kedisiplinan serta mengontrol pelaksanaannya dan melakukan tindakan tegas bagi yang melanggar. 3. Para Santri a. Menggunakan kesempatan menimba ilmu dengan sebaik-baiknya b. Mentaati kedisiplinan yang ada C. Kata Penutup Matur sembah nuwun kepada Allah SWT raya yang telah memberi kemudahan dan jalan terang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga 14

18 skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mambantu dalam penulisan skripsi ini. 15

19 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman Mas'ud Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik. Yogyakarta: Gama Media. Arikunto, Suharsimi.2007, Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktek. Jakarta: Asdimahasatya Arifin, M. 1994, Filsafat Pendidikan Islam, BumiAksara, Jakarta, Depag RI Pola Pembelajaran di Pesantren,Jakarta: Ditpekapontren. Depag. 2001,Pola Pengembangan Pondok Pesantren, Jakarta: Ditpekapontren. Depdiknas.2007,.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka Dhofier, Zamakhsary Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES. Hadi, Sutrisno Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM Kafrawi Pembaharuan Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Sebagai Usaha Peningkatan Prestasi Kerja Dan Pembinaan Kesatuan Bangsa, Jakarta:Cemara Indah Margono Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Marimba, Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda karya Omar Muhammad at-taumy al syaibani, Filsafat Pendidikan Islam (Terjemahan Hasan Langgulung). Jakarta: Bulan Bintang. Pondok Modern Gontor Warta Dunia Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor. Ponorogo: Darussalam Press Rais, Amien. 1987, Sosial Issues in Shoutheast Asia, kompilasi hasil Workshop, editor : Sharom Ahmad dan Sharon Shoddque, Institute of Shoutheast Asian Studies Ramayulis. 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Kalam Mulia 16

20 Syukri Zarkasyi, Abdullah Gontor Dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren. Cet.1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ziemek, Manfred Pesantren Dalam Perubahan Sosial. Jakarta: Perhimpunan Perkembangan Pesantren Dan Masyarakat (P3M). Zuhairini, dkk.1981, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Usaha Nasional, 17

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia. Manusia itu sendiri adalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN DI AL WUSTHO ISLAMIC DIGITAL BOARDING COLLEGE CEMANI SUKOHARJO

IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN DI AL WUSTHO ISLAMIC DIGITAL BOARDING COLLEGE CEMANI SUKOHARJO IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN DI AL WUSTHO ISLAMIC DIGITAL BOARDING COLLEGE CEMANI SUKOHARJO NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Setiap orang sejak awal sampai akhir sangat berurusan

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Setiap orang sejak awal sampai akhir sangat berurusan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kegiatan yang melibatkan setiap orang dan seluruh lapisan masyarakat. Setiap orang sejak awal sampai akhir sangat berurusan dengan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya moral agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia tidak diragukan lagi peranannya dan kiprahnya dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Indonesia dimulai. Pada tahap awal, pendidikan Islam. muslim atau mubaligh dengan masyarakat sekitar sehingga terbentuklah

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Indonesia dimulai. Pada tahap awal, pendidikan Islam. muslim atau mubaligh dengan masyarakat sekitar sehingga terbentuklah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sejak masuknya Islam ke Indonesia maka sejak itu pula pendidikan Islam di Indonesia dimulai. Pada tahap awal, pendidikan Islam berlangsung secara informal. Para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek kehidupan, yaitu pandangan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan adalah segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus diberikan terhadap seorang anak. Pendidikan terbagi menjadi tiga yaitu pendidikan formal seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap anak terlahir ke dunia dalam keadaan tidak mengetahui apapun. Akan tetapi setiap anak membawa bakat yang diperoleh dari orang tuanya. Bakat merupakan

Lebih terperinci

PERAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN

PERAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN PERAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2005-2010 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat dan Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak maupun memanggil umat manusia untuk beriman serta taat kepada Allah Swt, serta sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara sederhana pondok pesantren dapat kita artikan sebagai sebuah tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam berbagai masa memegang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan penelitian, dan teknik analisa

Lebih terperinci

POLA PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL-AMIN PALUR MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

POLA PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL-AMIN PALUR MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 POLA PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL-AMIN PALUR MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd. I) Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan terjun langsung ke lapangan dan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan selain karena manusia tercipta sebagai makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik ke arah kedewasaan, kemandirian dan bertanggung jawab. Untuk. hal itu terjadi walaupun memakan waktu lama.

BAB I PENDAHULUAN. didik ke arah kedewasaan, kemandirian dan bertanggung jawab. Untuk. hal itu terjadi walaupun memakan waktu lama. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan dan kemajuan manusia, di mana proses pendidikan harus bisa membawa peserta didik ke arah kedewasaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan khazanah pendidikan dan budaya Islam di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia, peran pesantren tidak diragukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu sarana penting dan strategis yang mudah diterapkan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), yang mempunyai tujuan menuntun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan memiliki peran yang penting dalam suatu negara yakni sebagai saran untuk menciptakan manusia yang unggul. Pendidikan tidak bisa terlepas dari kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. BAB I A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam khas Indonesia merupakan pendidikan alternatif dari pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah. Pertama, karena pesantren

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009 Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009 Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di. bidang pendidikan Nasional dan merupakan bagian integral dari upaya

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di. bidang pendidikan Nasional dan merupakan bagian integral dari upaya BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan Nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekaan kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN BAB V PEMBAHASAN A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin Kedisiplinan adalah kata kunci keberhasilan pendidikan. Kedisiplinan erat kaitannya dengan kepemimpinan, yang dalam organisasi pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan koperasi diberbagai bagian dunia cenderung berbedabeda. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang misalnya, telah memasuki tahap perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013 PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo Oleh : ISKANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah berdiri sejak abad ke-13 seiring dengan masuknya agama Islam di

BAB I PENDAHULUAN. telah berdiri sejak abad ke-13 seiring dengan masuknya agama Islam di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia (Nusantara). Lembaga ini menurut para peneliti sejarah pesantren, telah berdiri sejak abad

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 0 KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG A. Analisis Implementasi Sekolah Berbasis Pesantren di SMP Darul Ma arif Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pendidikan. Untuk itu setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, dijalani dalam lingkup masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, dijalani dalam lingkup masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia ini, dijalani dalam lingkup masyarakat. Masyarakat terdiri dari beberapa keluarga yang saling hidup berdampingan, dan mereka hidup bertetangga.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PONDOK PESANTREN KHALAFIAH DI KUDUS NASKAH PUBLIKASI. Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PONDOK PESANTREN KHALAFIAH DI KUDUS NASKAH PUBLIKASI. Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PONDOK PESANTREN KHALAFIAH DI KUDUS (Studi Kasus Pada Madrasah Aliyah Di Pondok Pesantren Assalam Desa Tanjung Karang Kecamatan Jati Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak disampaikan menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. banyak disampaikan menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Sehingga BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan memberikan tuntutan kepada setiap orang untuk dapat meningkatkan dirinya. Salah satu modal untuk membentuk sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah mengembangkan individu sebagai manusia. Sehingga dapat hidup optimal, baik sebagai pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup berdampingan dengan manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat yang diantaranya

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PERAN GURU PAMONG DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAMI DI SMP ISALM TERPADU AT-TAQWA KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN

PERAN GURU PAMONG DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAMI DI SMP ISALM TERPADU AT-TAQWA KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN PERAN GURU PAMONG DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAMI DI SMP ISALM TERPADU AT-TAQWA KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN Skripsi Diajukan guna memenuhi sebagian syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih optimal, berdaya guna,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih optimal, berdaya guna, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Pondok Pesantren bertugas untuk mencetak manusia yang benarbenar

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Pondok Pesantren bertugas untuk mencetak manusia yang benarbenar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang keberadaannya sangat penting dalam sejarah perkembangan agama Islam dan juga perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ma had Walisongo Semarang merupakan unsur penunjang pendidikan di lingkungan UIN Walisongo yang bersifat komplementer. Ma had tidak memberikan gelar khusus, akan tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul 1.1.1 REDESAIN : Kegiatan perencanaan dan perancangan kembali suatu perubahan sehingga terjadi perubahan fisik tanpa merubah fungsinya melalui perluasan maupun pemindahan

Lebih terperinci

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO Diajukan untuk Memenuhi sebagian Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR NAMA DAYAH YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR LOKASI/ALAMAT Jl. Banda Aceh Medan Km 318 Gampong Matang Kumbang Kec. Baktiya Kabupaten Aceh Utara Propinsi

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK A. Latar Belakang Pemikiran Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragamannya yang terdapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 175 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan diambil dari analisis dan penafsiran terhadap hasil penelitian berdasarkan pada rumusan masalah yang dikemukakan pada Bab I. Oleh karena, itu kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah sebuah cara untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan ilmiah. Rumusan masalah penelitian hanya dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi di MA Islamiyah Senori Tuban dengan alasan bahwa di MA Islamiyah Senori menggunakan kitab Adab Islamiyah sebagai mata pelajaran akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tradisional pertama yang bergerak dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan yang awalnya sangat berperan

Lebih terperinci

PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Eksistensi pondok pesantren Mamba us Sholihin dalam memenuhi kebutuhan

PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Eksistensi pondok pesantren Mamba us Sholihin dalam memenuhi kebutuhan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Eksistensi pondok pesantren Mamba us Sholihin dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperjelas arah dan mempermudah pencapaian tujuan penelitian, perlu adanya metode yang harus dilakukan agar hasilnya harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. di lapangan mengenai rekonstruksi kurikulum Ponpes Salafiyah di Ponpes

BAB V PENUTUP. di lapangan mengenai rekonstruksi kurikulum Ponpes Salafiyah di Ponpes 242 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan kajian teoritis dan analisis data berdasarkan temuan di lapangan mengenai rekonstruksi kurikulum Ponpes Salafiyah di Ponpes Al-Ma dar yang meliputi desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedangkan sifat

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedangkan sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan formal yang dipercaya masyarakat sebagai wadah untuk membentuk manusia yang berwawasan luas dan berpendidikan adalah sekolah menurut Wahyu Sumidjo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku orang, peristiwa lapangan, serta

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku orang, peristiwa lapangan, serta ١ BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah maka penelitian ini, maka penulis mengguanakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penggunaan pendekatan ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya, sehingga hal yang tidak dapat ditinggalkan manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya, sehingga hal yang tidak dapat ditinggalkan manusia adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Hal ini yang mengakibatkan manusia selalu menjalin interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perancang pengajaran, pengelola pengajaran, penilai hasil pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perancang pengajaran, pengelola pengajaran, penilai hasil pembelajaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan komponen yang memiliki peran penting dalam pendidikan, hal ini disebabkan keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī munkar berasas Islam bersumber Al-Qur an dan As-Sunnah, yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN BAB III METODE PENILITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami suatu peristiwa atau fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan peserta didik maka ia dituntut untuk memiliki kecakapan holistik dan profesionalisme yang tinggi. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan agar hasil yang dicapai dalam penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Yang dimaksud dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah adanya metodologi penelitian. Secara garis besar metodologi penelitian dapat dikatakan sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dewasa ini pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting demi kelangsungan kehidupan. Baik kelangsungan kehidupan seseorang hingga kelangsungan suatu bangsa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia telah melahirkan suatu perubahan dalam semua aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak tertutup kemungkinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan manusia yang cerdas dan berkarakter. Pendidikan sebagai proses

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan manusia yang cerdas dan berkarakter. Pendidikan sebagai proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar mengoptimalkan bakat dan potensi anak untuk memperoleh keunggulan dalam hidupnya. Unggul dalam bidang intelektual, memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pesantren memiliki peranan yang penting dalam sejarah pembangunan pendidikan di indonesia. Di antara lembaga pendidikan yang pernah muncul di Indonesia, pendidikan

Lebih terperinci

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN 2014-2015 NASKAH PUBLIKASI Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif dan kuantitatif. 17 Pendekatan

Lebih terperinci

Agung Cahyono NIM. G

Agung Cahyono NIM. G HUBUNGAN KEMAMPUAN HAFALAN AL-QUR'AN DENGAN PRESTASI PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS I MTs AL IRSYAD TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

INTEGRASI SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN DAN MADRASAH DI PONDOK PESANTREN TARUNA AL-QUR AN PUTRI SLEMAN YOGYAKARTA

INTEGRASI SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN DAN MADRASAH DI PONDOK PESANTREN TARUNA AL-QUR AN PUTRI SLEMAN YOGYAKARTA INTEGRASI SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN DAN MADRASAH DI PONDOK PESANTREN TARUNA AL-QUR AN PUTRI SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati dan. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati dan. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tentang "Aplikasi Ta'zir Dengan Pola Ritual Keagamaan (Studi Kasus di Pondok Pesantren Raudlotul Qur'an Mangkang Kulon Tugu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia berhak menentukan nasib bangsanya sendiri, hal ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan. Pembangunan merupakan

Lebih terperinci

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008 FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Al-Qur'an adalah kitab suci yang merupakan sumber utama ajaran Islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara dalam melakukan penelitian ilmiah yang digunakan untuk menentukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal BAB III METODE PENELITIAN Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan banyak dipengaruhi dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan kini sedang dalam kondisi kritis dan memprihatinkan. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga ketiadaan visi serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren yang dikenal berbasis Entrepreneur. Hal ini bisa dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren yang dikenal berbasis Entrepreneur. Hal ini bisa dibuktikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan adalah salah satu Pondok Pesantren yang dikenal berbasis Entrepreneur. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyak unit usaha yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan menusia, dengan iman dan pendidikan manusia akan mencapai kehidupan yang bahagia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk mewujudkan pembangunan nasional di Negara Indonesia. Tanpa adanya pendidikan tentu Negara akan lemah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering diartikan juga sebagai sekolah agama bagi pelajar muslim (Sumadi,

BAB I PENDAHULUAN. sering diartikan juga sebagai sekolah agama bagi pelajar muslim (Sumadi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok pesantren merupakan salah satu macam lembaga pendidikan berbasis Islam di Indonesia yang sudah ada sejak masa kolonial. Pesantren sering diartikan juga sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat ditelaah dan dicari hubungan sebab akibat atau kecenderungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. dapat ditelaah dan dicari hubungan sebab akibat atau kecenderungannya. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ilmiah dilakukan sebagai suatu cara untuk merealisasikan keingintahuan sesorang dengan menggunakan metode dan cara yang sistematis, ilmiah disertai dengan keyakinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi, dalam rangka

Lebih terperinci

MODEL PENELITIAN AGAMA

MODEL PENELITIAN AGAMA MODEL PENELITIAN AGAMA Diajukan Sebagai Tugas Makalah Dalam Mata Kuliah Metodologi Studi ISlam DOSEN PEMBIMBING Fitri Oviyanti, M.Ag DISUSUN OLEH Lismania Nina Lingga Sari FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci