FIGUR RAJA DALAM BEBERAPA MANTRA JAWA BARAT BAGIAN TIMOR DARI SUMBER LISAN DAN TULISAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FIGUR RAJA DALAM BEBERAPA MANTRA JAWA BARAT BAGIAN TIMOR DARI SUMBER LISAN DAN TULISAN"

Transkripsi

1

2 FIGUR RAJA DALAM BEBERAPA MANTRA JAWA BARAT BAGIAN TIMOR DARI SUMBER LISAN DAN TULISAN oleh Kalsum 1 - Mantra Sunda Mantra berasal dari Bahasa Sansekerta yang mengandung pengertian, teks suci, doa atau tukang doa, sair suci, ilmu-ilmu yang bersifat gaib ( Zoetmulder, 1982). Istilah mantra dalam Bahasa Sunda tidak dikenal lagi. Uraian ini menggunakan istilah mantra untuk memberikan kejelasan makna yang bersifat generik dari berbagal ke-giatan masyarakat Sunda yang mengacu ke arah pengertian tersebut. Jika mantra mengacu kepada pengertian doa, maka Sunda bisa diklasifikasikan mantra verbal dan mantra non verbal. Mantra non verbal misalnya, masyarakat Baduy selalu menggantungkan daun pepek dan daun penuh pada leuitnya dengan harapan tetap penuh, pada masyarakat Sunda lainnya menyediakan persyaratan pada upacara kehamilan, kelahiran, penanaman padi dan lain-lainnya. Uraian ini tidak mengacu pada mantra non verbal, selanjutnya istilah mantra mengacu kepada pengertian mantra verbal. Istilah yang lazim digunakan oleh masyarakat yaitu; jampe, jampe pamake, keuna ku pamake keuna ku wisaya (terkena guna-guna). Semula mantra mengacu ke hal yang suci, namun akhirnya berkembang ke hal yang bersifat negatif. Jenis-jenis mantra yang terdapat di daerah Sunia menurut istilah penghayatnya di antaranya gendam, pelet, asihan, jangjavokan, singlar, parancah, ajian, rajah, kidung (macamnya Artati, Salamet, Siliwangi/ Pakuan, Saripanggung, panundung) sawer (jenisnya: panganten, sunat,orok), teluh, pamuradan, piburungan piwurungan, pipahokan, halimunan, pileumpeuhan, pangabaran, jampe, wieaya, tumbal. Rusyana mengklasifikasikan mantra sebagai berikut: 1. Asihan digunakan untuk menguasai orang lain supaya tampak menarik dan dicintai. 2. Jangjawokan digunakan untuk mengerjakan sesuatu supaya selamat. 3. Ajian dipakai untuk kekuatan lahir maupun batin. 4. Singlar digunakan untuk menghindarkan diri dari gangguan roh halus, 5. Rajah digunakan untuk membuka hutan, memasuki hutan, membangun rumah untuk menaklukkan roh gaib. 6. Jampe digunakan untuk mengobati (1970) Uraian selanjutnya akan menggunakan klasifikasi tersebut ditambah kidung (digunakan untuk ruwatan) sawer (seperti tersebut di atas) dan teluh (digunakan untuk membinasakan orang lain). Klasifikasi-klasifikasi tersebut di atas tidaklah terpisah secara tegas. selain mantra tersebut di atas ada pula mantra naratif yaitu cerita yang dipergelarkan untuk upacara kelahiran dan penanaman padi yaitu cerita Sulanjana dalam pantun/lakon wayang/wawacan, wawacan ogin dan wawacan samaun khusus untuk kelahiran, cerita Batara Kala untuk ruwatan dalam pantun/lakon wayang/wawacan. Jika mantra dipandang sebagai sastra, maka sastra menurut Damono :... menampilkan gambaran kehidupan; dan kehidupan merupakan kenyataan sosial. (1979:1). Mantra- Mantra mendokumentasikan sejarah budaya, sejarah keagamaan, seni dan filsafat masyarakatnya. oleh karena penciptaan mantra secara mistis, dalam mantra sangat dominan gambaran keagamaan masyarakat penciptanya. Adapun kepercayaan/keagamaan, tampak dari unsur yang diseru dalam mantra seperti kakek nenek yaitu, Nini Korojok Koeong Aki Korojok Kosong, Nini Bagawat Hyang Sri Aki Bagawat Hyang Sri, Nini Untang-Untang Aki Untang-Untang, Nini Kandayan Tani Aki Kandayan Tani, Nini Ambet Jaya Nini Utu-Utu Aki Utu-Utu, Nini Oke-Oke Aki Oke-Oke, Nini Kuderuk Aki Kuderuk,

3 Nini Opong Aki Opong dan lainnya. Seruan kepada penguasa setempat misalnya; nu calik digunung Manik, nu calik di wetan Sang Ratu Giling putih, nu calik di kaler Sang Ratu Inten putih, Sang Ratu Bebeng Lempeng, Sang Ratu Umpak-Umpakan dan lainnya, seruan kepada kepercayaan Sunda Lama misalnya, Sang Rumuhun, sunan Ambu Ratnararang, pohaci Lakea Larang, pohaci. Mayasari, Pohaci Langgeng Sari, pohaci Lugas putih, pohaci permu putih, pohaci Genclang Herang, pohaci Teteg Ireng, pohaci Rangga Seah dan lainnya, seruan yang dilatarbelakangi agama Hindu/Budha Ong, Ahung, Hong, Batara, Safari, Dewa Dewa Sang Jagat pratingkah dan lainnya, seruan yang dilatarbelakangi Agama Islam, seruan kepada Allah, nama malaikat, nama.nabi, wali, dibubuhkan petikan dari Al Qur an, dan kalimat-kalimat suci. penyebutan tingkat sosial manusia, ratu, menak, resi, pandita, guru, panghulu dan lainnya, nama tempat, Cisadane, Cihaliwung, Mataram, Pakuan, Cirebon Girang dan lainnya, penyebutan binatang, maung, ungkut-ungkut, banteng lilin dan lainnya, penyebutan nama tumbuhan, solasih, sembung, gadung dan lainnya. Rupanya penyebutan tingkat sosial manusia, nama tempat, nama binatang, nama tumbuhan, selain fungsi irama dan estetika bunyi, mengandung latar belakang dan maksud tertentu. Misalnya nama tempat Sabrang, Palembang, Mataram, Laut Kidul memiliki citra jelek. (Ada peristiwa apa di balik itu?). Mantra pada dasarnya merupakan karya lisan walaupun ada mantra-mantra tertulis. Dalam kelisanannya terjadi dua gejala yang kuat yang saling bertentangan. Gejala pertama, konsep dasar mantra yang berasal dari pencetus sangat tipis sekali kemungkinan terjadi perubahan dalam proses peralihan dari penghayat ke penghayatnya di setiap generasi karena mantra secara konvensi tidak boleh diubah supaya tetap bertuah. Dengan demikian kita bisa melihat gambaran kepercayaan/keagamaan seperti yang sudah disebutkan di atas, konsep budaya lama misalnya mendahulukan perempuan (lady first) seperti penyebutan Nini selalu didahulukan daripada Aki dan lainnya. Kedua, penyimpangan secara alami terjadi juga karena yang diandalkan hanya daya ingat. selain itu alat bicara penutur yang kurang sempurna, alat dengar penerima yang kurang baik, pergeseran bahasa sehingga menimbulkan penafsiran yang salah dari penghayatnya. Contoh varian-varian di bawah ini, Nini Korojok Kosong Aki Korojok Kosong (Talaga) Nini poronyo Kosong Aki poronyo Kosong ( Kokonyo dan Colonyo) (cikalong), Nini Bagawat Sang Hyang Sri menjadi Nini Bagawat Cangcri Aki Bagawat Cangcri (Talaga), Nini Bagawat Sangsi Aki Bagawat Sangsi. Teja mentrangan, kaca mentrangan, gajah mentrangan dari raja mentrangan. Dilihat dari persamaannya mantramantra di berbagai daerah rupanya proses penyebaran (diffusion) yang terjadi bukan penciptaan yang paralel (parailel invention). perubahan/ kepercayaan pun tidak merubah konsep dasar mantra tetapi penghayat menjadi pencetus dengan menambahkan unsur latar belakang kepercayaannya sehingga dalam mantra sinkretisme tampak jelas. Keterangan mengenai mantra dalam sumber tulisan disebut-sebut seperti di bawah ini Dalam Sanghyang Siksa Kandang Karesian yang penulisannya tahun 1440 saka atau 1518 M sebagai berikut: Hayang nyaho di sakweh ning aji mantra ma: jampa- jampa, geugeui(ng), susuratan, sasaranaan, kaseangan. pawayagahan, puspaan, susudaan, hurip-huripan, tu(n)duk iyem, pararasen, pasakwan, sing sawatek aji ma sang brahmana tanya. (Danasasmita, 1987: 85). Dalam Amahat dari Galunggung (pemberian judul oleh Danasasmita) yang disampaikan oleh Rakeyan Darmasiksa. Rakeyan Darmasikea memerintah tahun Masehi, Jampe mwa matih, mangmang sasra guna, patulis tawur tan mretyaksa ku padan ngalawan sipat (ibid: 120). Dalam Naskah Ciburuy lainnya; ditulis sebelum abad 17:

4 hala hidep hala tenang manueya neluh ngaracun ngagunaan mijaheutan (Partini, 1988; 22) Dilihat dari roh-roh yang diseru dalam mantra, mantra lahir jauh sebelum keterangan tersebut di atas. Ada keterangan lain dalam naskah tentang diciptakan mantra yaitu dalam naskah kolekei EFEO nomor 1565 Ms 19d. Lan kaping sapuluh nama sang ratu shahadat buyut lingkung sang parmu putih sang ratu parkasa jati. Eta nama eukeurna ngarsakeun adamel sakehe pupujian, sakehe basa jaja(m)pean. Gambaran di atas tampak gambaran pandangan masyarakat Sunda Lama periodisasi Islam tentang mantra. Ada gejala bahwa mantra berasal dari Kitab Ajaran Agama/Keagamaan contohnya, mantra pengurung hujan diambil dari surat Al-Fill (terdapat di Kabupaten Bandung), pekasih yang dicuplik dari surat Yusuf dan lainnya (Ke-duanya dari Kitab Qur an). Kidung Salamet yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat berasal dari Tarekat Adam dalam punika Kitab Tarekat (lihat lampiran) 2. Raja dalam Kedudukannya Di daerah pasundan terdapat rasa kegandrungan ke-pada masa lalu dengan pengungkapan yang tulus dan bangsa seuweusiwi Siliwangi, apakah fenomena ini ada kaitan sebab akibat peristiwa. Beberapa keterangan di bawah ini tentang raja dan kedudukannya relatif memberikan gambaran terhadap pertanyaan di atas. Sinonim dari kata raja, ratu (paling produktif dalam mantra dan naskah Sunda dari istilah lainnya) nata, narendra, Sang Katong, aji/haji, prabu/prebu, bupati, dalem, menak. Di dalam Sanghyang Siksa Kandang Raresian dipaparkan secara terperinci aturan perilaku hulun (abdi) baik lahir maupun batin dalam rangka mengabdi kepada raja, merupakan darma yang ada kaitannya dengan dosa dan pah la. Citra mulia terhadap raja tak mungkin mendarah daging jika hanya didasari mematuhi dogma, karena setelah sistem kepercayaan bergeser kebanggaan pun pudar pula. Ada beberapa pegangan kaprabonan yang masih tersisa di antaranya bahwa raja dalam menjalankan pemerintahan tunduk kepada dewa (sanghyang Siksa Kandang Karesian tentang Dasa prabakti). Perilaku hulun kepada raja kaitannya dengan agama dan raja dalam menjalankan perintahnya pun tanggung jawab keagamaan pula. Sisa-sisa yang masih tampak misalnya istilah narendra (laki-laki dari keindraan, atau wakil dewa?). Dalam mantra dengan jumlah yang cukup banyak susunan itu masih tampak, bisa mengarah ke atas bisa pula sebaliknya Contoh: beunang guguru ti ratu beunang nanya ti dewata geusan ngangkus sewu ratu geusan ngangkus sewu dewata Dalam Sanghyang Siksa Kandang Karesian raja-raja berkewajiban menjalankan Dasa Kerta yaitu menjaga telinga, mata, kulit, lidah, hidung, mulut, tangan, kaki, tumbung, baga purusa dari pintu bencana dasar neraka. Dalam Amanat Galunggung (menurut terjemahan Danasasmita) ada peringatan keras yang ditujukan kepada raja bahwa lebih berharga nilai kulit lasun di tempat sampah daripada raja putra, bila kabuyutan jatuh kepada orang lain, pernyataan tersebut jika dilihat dari isi amanat lainnya, bukan saja kabuyutan secara fisik yang harus menjadi perhatian, akan tetapi pegangan hidup kaprabonan yang dijunjung tinggi leluhur harus dipegang teguh. Adapun pegangan raja di antaranya pemerintahan tanggung jawab Sang Prabu, Jangan berebut kedudukan jangan berebut penghasilan, jangan berebut hadiah. (Rama, resi, prabu (tritangtu) bersama-sama berbuat kemuliaan dengan perbuatan ucapan itikad yang bijaksana, selalu berdasarkan

5 kebenaran yang hakiki yang sesungguhnya, memikat hati, suka mengalah, murah senyum, berseri hati dan mantap berbicara. Bagi tua dan muda jangan berteriak jangan menyindirnyindir dan menjelekkan sesama orang, Jangan berbicara mengada-ada, agar unggul perang dan lama berjaya maka sempurnalah agama, kasih sayang kepada sesama manusia. Maka jika ada raja yang menjalankan darma yang sesungguh-sungguhnya tidak anehlah jika ada kenangan yang tak pernah pudar terhadap seorang raja. Ungkapan lisan lainnya yang menjunjung tinggi kedudukan raja; ratu tara muguran menak tara ngarangrangan, terus ing ratu rembes ing kusumah, guru ratu wang atuwa karo. Guru yang mana yang melebihi tingkatan raja? Guru yang menyerahkan tahta, lalu pergi ke hutan untuk mendekatkan diri kepada Yang Mana Memiliki atau guru yang berasal dari keluarga raja, yang tidak mabuk kekuasaan tetapi memilih pertapaan. Seperti dalam naskah Sunda lainnya... bersakitsakit di hutan, bersakit-sakit hakekat yang satu memikir-mikirkan yang tidak tahu (Partini, I988: 50). Dilihat dari sudut penciptaan, mantra.merupakan pencetusan rasa keterbatasan kemampuan pada diri manusia dengan setulus-tulusnya kepada yang dianggap memiliki kekuatan agar tercapai harapannya, Menurut Teeuw; Tanpa mengetahui latar belakang konvensi sastra pembaca tidak mempunyai jalan masuk, ke hakikat sebuah karya (1984: 61). Pembayangan realitas keagamaan dan pandangan hidup masyarakat pencipta sangat dominan dalam mantra, Unsur yang diseru dalam mantra membentuk mantra secara stereotipe, misalnya Semar untuk tipe mantra pekasih, Nabi Dawud untuk mantra suara dan lainnya. Ratu banyak disebut-sebut dalam mantra. Bagaimana figur ratu dalam mantra? 3. Figur Raja dalam Mantra Struktur, penulis, pembaca dan kenyataan seringkali berhubungan erat satu sama lain (Teeuw, 1984: 58). Untuk mengungkapkan figur ratu dalam mantra perlu memaknai mantra dari sudut pandang yang kompleks. Dalam mantra dilihat selain pendekatan obyektif dilihat pula dari makna yang relatif mendekati pencetus pertama, makna dari pemaknaan penghayat yaitu makna maksud dari setiap jenis mantra, dan kaitannya dengan kenyataan. untuk itu disajikan hasil suntingan mantra dengan perbaikan ditulis di dalam kurung. Jika terdapat variannya dipilih mantra yang paling arkhaik dari segi bahasanya yang paling lengkap dan yang lainnya hanya dicuplik larik yang mendukung figur ratu karena maksud mantra secara menyeluruh sudah terungkapkan melalui judul. 1) Keberadaan Ratu Galuh Punika Jampe Nyitu atawa Nyusuk (Ini jampe membuat danau) Pun kawlu run (kawruh) amit anebut... Buyut Galuh ratu kahung anu ngawindu anu ngawisesa di buana jagat kabeh, dideuleu kawas nu hanteu diteang kawas nu aya, horenganan nya eta anu diwisesakeun sorangan di buana jagat kabeh rep peuting ngaran naga sosopan rek beunang ngaran sang buta siang ngaran beurang ngaran hujan (hujaran), sang ratu bojajalma awak werang wentis (wenteh) ku kitu apa awak werang teja mula akasa sira acining hening nu herang nu tapa di Sangiang Kala keuna kahahamokaha (1565 Ms 19 d) (Mohon ampun, diberitahukan, mohon izin menyebut... Buyut Galuh Ratu yang diagungkan yang menitis menguasai jagat raya, di indra (penglihatan) seperti tidak ada, dicari seperti ada, ternyata yaitu yang dikuasakan menyendiri di jagat raya, jika malam bernama Naga Sosopan jika siang Sang Buta Beurang konon, Sang Ratu bojajalma (dengan bentuk).badan membesar (tersebar) dengan bentuk hakiki karena badan menyebarkan sinar angkasa yang paling awal, beliau sari kesucian yang terang yang bertapa di Sang Hyang Kala (seiring waktu?) tidak terkena apa-apa (?) Tentang keberadaan Ratu Galuh, dihubungkan dengan asal mula keberadaan manusia dalam keterangan sebelumnya memberikan gambaran yang relatif jelas.

6 Punika Waruga Lemah nu medal Sang Hyang Hanteu, enya ti aing ules-ules putih basa jagat hanteu acan aya, enya ti aing anu geus diayakeun ti heula, basana dijanti, dipanggirikeun dipasang di awang-awang aing ngenggon di nu kosong nicakeundi nu hanteu aya baya-bayana ku aya dewata oge hanteu acan aya da aing eukeur miraga sukma sang lenggang // mulinang aya ti aya ka hanteu aya wit miraga mula Tanana (tan ana) manana mula wisesa enya aing anu diwisesakeun sorangan dibawana (di buwana) sajagat kabeh dukuh aing ngaranna Sang Yuga Sang Rasik Seda. Aing asup ka Tanana (tan ana) tanah ka aya ka pangiuh jeung bayu pituturna Sang Barsapona Ulon Bojongsoang Sargeh Gandawati. (Ini Waruga Lemah (bentuk bumi) yang terjadi (dari) Sang Hyang Hanteu (ketidakadaan), seperti (juga) aku yang berupa putih semasa jagat belum ada, akulah yang sudah dijadikan lebih dahulu, ketika mula-mula (dijati?) dimuliakan (derajat manusia mulia dari mahluk lain?) disimpan di angkasa, aku menempati kosong tempat berpijak di termpat yang tak ada bahaya (yang tidak digoda hawa nafsu?), dewata belum ada, sebab aku menempati raga sukma Sang Lenggang Mulinang (Yang Suci tak bisa di indra?), ada, dari ada ke tidak ada, mula-mula menempati raga mula Tan ana (ada hubungan dengan Tanana dalam cerita Batara Kala?) rusak mula wisesa (kewisesaan permulaan manusia, yang dimuliakan), yaitu akulah yang dikuasakan menyendiri di dunia sejagat raya, tempatku bernama Sang Yuga Sang Rasikang Sargeh Gandawati. perjalanan manusia yang ada di dunia sekarang menurut mantra di atas, dari Ada yang tan ana (yang tak berwujud) beralih ke Ada yang aya ka pangiuh (Ada yang me-maeuki kurungan/raga). Sedangkan Buyut Ratu Galuh, sudah berada di alam peralihan yang lebih tinggi yaitu Acining hen ing nu herang (Sari kesucian yang terang). Tidaklah dibuat-buat jika menafsirkan sastra-sastra lama dengan membuka secara simbolis. Mantra di atas, membuka tabir, bahwa tokoh Tanana (Cerita Batara Kala) yang mengakibatkan turunnya kama salah (sebenarnya tan ana) Bahwa kehidupan manusia yang dirongrong oleh hawa nafsu sebenarnya tan ana (maya) untuk menuju kehidupan yang Ada (keabadian). Konsep Ada dan tidak Ada dalam bentuk lain banyak dibahas dalam naskah Sunda lainnya di antaranya dalam Babad Cirebon (pandita Sawang) (KBN YR no 804). (Lampiran III) Keberadaan Buyut Ratu Galuh Ada yang kembali menempati Ketidakadaan dalam tingkatan Acining Hening nu Herang (Sari Kesucian yang Jernih). 2) Kodrat Ratu Bismillahirrahmanirrohim pun sapun amit ampun (Mohon ampun) ampun neda ka Nu Agung (mohon ampun kepada Yang Agung) tobat teh ka Ku Kawasa (bertobat kepada Yang Maha Kuasa) tumut ka Jungjunan Agung (menuruti jungjungan Agung) ka Kanjeng Nabi Muhamad (kepada Kanjeng Nabi Muhammad) nu dianut pedah ratu (yang dituruti karena rasanya) nu disembah putra menak (yang disembah putra bangsawan/raja) dianut pedah ratuna (dituruti sebab ratu) disembah pedah menakna (disembah karena menak/raja) (Sawer buhun dari Sagalaherang Subang), variannya Sawer Sunat dari Cikalong)....Seuweu ratu nu diemut (putra ratu yang diingat seuweu menak nu disemed (disembe) (putra hangsawan/raja yang disembah) disembah ku pada menak (disembah oleh sesama bangsawan) dedeg jaya karantenan (perkaea jaya keturunannya) jaya ka buana (membawa kejayaan dunia) di buana panca tengah (di dunia)... Kodrat raja keberadaannya untuk disembah, diabdi, karena membawa kejayaan dunia sesuai dengan konsep dasa prabakti dan konsep narendra. dibedakan dengan manusia pada umumnya. Dalam rajah carita pantun Kembang panyarikan (KUningan):

7 nu lembut mah seuweu ratu (yang halus putra ratu) nu badag mah seuweu kaula (yang kasar putra rakyat biasa) 3) Raja Ukuran citra Tertinggi Asihan aing Pamanahrasa (pekasihku pamanahrasa) dipanah beunang nyawana (dipanah kena nyawanya) rempug pulusna (pucusna) rempag bayahna (haneur hatinya terbelah paru-parunya) pegat rantunan (putus ikatannya) angenna seuweu ratu (ulu hati putra raja) komo rusuk (kumurusuk) seuweu menak komo hayang (pikiran putra raja mengembara berangan-angan cinta) upadi seuweu dewata (mencari putra dewata (pamanahrasa?) teka welas teka asih ;. (datanglah belasdatanglah kasih) sih asih ka badan aing (mengasihilah kepada diriku) (Asihan dari Banjaran) Mantra di atas mengingatkan kepada tokoh pamanahrasa pada sayembara Putri Mrajalarangtapa yang digandrungi putri-putri raja. Raja merupakan ukuran ketinggian citra. Mantra semacam ini terdapat pada asihan Sagalaherang, Sumedang, Cikelet, Cikalong. Contoh mantra yang lain :...seuweu ratu kaparigi seuweu menak kabancana kabancani... 4) Ratu Memiliki Bentuk Lahiriah yang Menarik Bentuk lahiriah yang menarik dari figur raja dalam mantra, antara lain duduk, tersenyum, paras, cara berkain, bentuk badan (bungkuk), hentakan kaki, rambut. Haji dedeg haji tanjeur (raja perkasa raja unggul) haji tanjeuran jati (raja unggul sejati) Raden Jaya Suwarna ( emas terindah) Sang Perebu Dene Cereme inya bekas manik (beliau permata: Indah) sangkuligar padang (pancaran (?) terang) sangkuligar putih (pancaran putih) bungkuk ratu tenjrag menak (bungkuk raja hentakan kaki bangsawan) clak putih asihan katalagaan (menetes putih asihan ketalagaan) (Asihan, dari Talaga) Cuplikan mantra lainnya: Kinasihan Ki Bagusrangin (Dikasihi Ki Bagusrangin) (Asihan, dari Banjaran) Diuk aing diuk ratu (dudukku duduk raja) caling aing calik ratu (dudukku duduk raja)... (Asihan, dari Banjaran) Seuri aing Gunung Jati (tertawaku Gunung Jati) emut (imut) aing Ratu Galuh (senyumku Ratu Galuh)... (Asihan, dari Sumedang) Adapun mantra berminyak atau bersisir merata di variasi. Contoh: seluruh daerah ada dengan berbagai

8 Bismillahirahmanirrahim minyak aing minyak watu (minyakku minyak batu) meunang guguru ti ratu (hasil berguru dari raja) meunang nanya ti dewata (hasil bertanya dari dewata) seuweu ratu jadi asih (putra raja menjadi kasih) seuweu menak pada hayang (putra bangsawan bersama-sama mengangankan) mangka welas mangka asih (semoga belas semoga kasih) asih ka badan awaking ( mengasihi diriku) ( Asihan, dari Sagalaherang). Lahiriah raja yang menarik mengingatkan pada Amanat untuk murah senyum, hati, muka merupakan cerminan hati. dan berseri 5) Raja Pemberi Restu Keselamatan dan kesejahteraan Raja diseru pada jangjawokan pengantin, memotong tali ari-ari untuk meminta restu keselamatan dan kesejahteraan. Contoh: Ya hu ngirab (ngirib) sawujud ( wahai miriplah sewujud) karoneng tunggal sajati (serba kuning tunggal sejati) Sang Kiyai panganten Kuda Laliyan patah ingsun Sang Kamajaya lan Ratik (ikatlah aku (seperti) Dewa Kamajaya dengan Dewi Ratih) kang angsung cahya hiyang jaya pratingkah (yang mempersembahkan cahaya indah kejayaan) para dewa pada mara (para dewa berdatangan) turut kukus ing dupa (menuruti asap dupa) pada paring rupa (bereama-sama menganugrahkan rupa) Hong ilaheng awignam (awighnam) astu Nama Siddhi (OM ilaheng semoga tidak ada godaan) (Jangjawokan Pengantin, dari Sagalaherang), Prabu Taji Malela, susunan Gunung jati, Haji sulaeman. 7) Raja Pengatur Kesejahteraan... Allahuma Guruminda Perebu Lutung Kasarung neda jejel ne da tanggel (mohon padat mohon tahan) ulah unggut kalinduan (jangan goyah karena goncangan) ulah gedag kaanginan (jangan goncang terkena angin)... ( Jangjawokan bercocok tanam dari Banjaran)... bul kukus kadering (kaider ing) menyan (kepul asap penyebar kemenyan) di buana panca tengah ( di dunia) ka Seda ka nu sakti ( kepada Seda yang sakti) tegesing ratu rembesing kusumah (raja sejati terdarah kusumah) abdi nyuhunkeun pangdongkapkeun ( saya mohon sampaikan) ka Sunan Ambu Ratna Rarang (kepada Sunan Ambu Ratna Rareng)... (Jangjawokan tandur, dari Cikelet) BismillahirramanirrahTm Anggalarang ulah gedur ulah reuwas (Anggalarang jangan kaget jangan tercengang)... ( Jangjawokan nyawen (menutupi beras dengan daun) dari Talaga)

9 Figur raja dalam mantra lebih jelas lagi dalam Wawacan Sulanjana, tokoh Raja Siliwangi mendapat tugas dari Dewa sejak penanaman padi. sampai penggunaan padi untuk rakyat. prabu Siliwangi menolak padi untuk diperjualbelikan karena padi merupakan bahan makanan pokok yang menyangkut kesejahteraan umum. (Kalsum, ) (Viviane, 1985: 2). Puasa ratu, puasa yang ada kaitannya dengan makan nasi yang tidak berlebihan dan dilakukan seumur hidup. Diserunya raja dalam mantra sebagai permohonan supaya hasil pertanian dapat mensejahterakan. Adapun raja yang diseru, yaitu: Anggalarang, prebu Lutung Kasarung, dan raja pada umumnya. Jadi, raja secara umum sebagai pengatur kesejahteraan. Secara menyeluruh mantra bercocok tanam ada hubungannya dengan cerita sulanjana, secara umum dalam mantra dinyatakan nitip Sri di bumi (menitip Sri di bumi). Jangjawokan untuk memotong tali ari-ari dari Sagalaherang menyeru Kian Santang dan Gagak Lumayung. Mantra untuk memohon keselamatan lainnya, yaitu: Kidung siliwangi (dari Cibodasdas Kecamatan Majalengka), Sahadat Sunda menyeru Kusumah Sanusa Jawa ( Sagalaherang). 6) Raja Sebagai Pelindung Hutan Raja diseru dalam singlar, tumbal, dan jangjawokan, untuk memasuki hutan dengan maksud memohon keselamatan. Dalam mantra lain, roh-roh penghuni tempat diseru supaya tidak mengganggu dan memberikan keselamatan. Berdasarkan analogi dengan mantra-mantra tersebut, untuk memasuki hutan menyeru nama raja, maka figur raja dalam mantra semacam ini sebagai pelindung hutan. Masih tertinggal bekas-bekas kebudayaan lama, bahwa raja menguasai/melindungi hutan adanya leuweung larangan (hutan terlarang), tanah ratu (tanah raja), nama tempat Wanaraja (hutan raja), Rajamandala (wilayah perlindungan raja). Contoh mantra: Singlar aing singlar Pakuan (singlarku singlar pakuan) prebu Kian Santang Sang Rumajang Prebu Gagak Lumayung Ong Bayu kasinglar putri ayu (terhindari putri ayu) Laillaha illallahu Muhammadurrasulullah ( Digunakan untuk masukhutan dan jika melihat harimau, dari cikelet) Sang Ratu Hideung Keupeul nu tapa na dampal leungeun (yang bertapa di telapak tangan) Kian Santang kang lumajang (rumajang) (Kian Santang yang mencabik-cabik) Papatih Gagak Lumayung Tuan haji Kudratullah (Tuan Raja Kudrat Allah) (untuk memasuki hutan, dari Banjaran) Mantra yang lainnya semacam itu, Tumbal Kagaluhaii, dari Cikupa kawali, digunakan untuk segala hal terutama memasuki dan mengobati. Raja yang diseru, Ratu Galuh 8) Raja Memiliki Kekuatan Batin yang Tinggi Raja memiliki kekuatan batin yang tinggi untuk mempengaruhi batin orang lain, diseru pada mantra ajian untuk diperiksa di pengadilan, jangjawokan melucu, pangabaran (supaya berwibawa di muka orang lain), menundukkan mahluk halus dalam panyinglar kunti (penghsir kuntilanak). Bismillahirrahmanirrahim Nyi Dadru Nyi Bambrang Sera

10 siaulah lengok depong ka dieu (kau janganlah melihat mengintip-intip ke sini) di dieu mah lain tahaneun (kahanan) sia (di sini bukan tempatmu) di Sabrang di Palembang (di Sabrang di Palembang) di laut Nusatengah (di laut Nusatengah) sirah (sira) mati kunti anak (kau mati kuntilanak) hurip saanak-anak sang ratu (hidup sejahteralah seluruh anak-anak (lindungan) Sang Raja) lingkang (ingkang) buwana (di dunia) muras (murus) maris maring ingeun (mengasuh dengan kasih sayang kepadaku) clag hurip sia ulah lengok depong ka dieu (pergilah, hidupmu jangan mencoba-coba di sini) di dieu mah lain tahaneun (kahanan) sia (di sini bukanlahtempatmu) tuh di ditu di tetelan mega malang ( di sanalah di tetelan mega malang) (pengusir kuntilanak, dari Banjaran). Ong galudra tumpuk (tumpak) di muka (OM Garuda (tunggangan Wisnu) tunggangan di muka) nya biwir capit kapiting (bibir capitan kepiting) ciduh aing sakaracak geni (ludahku sekobaran api) kiceup aing marangi (marangi) kilat (kedipanku seperti kilat) batuk aing sada gugur (batukku suara guntur) sora aing sada gelap (suaraku bunyi geledek) diuk aing tandaning langit (dudukku bercirikan langit) napsu sia henteu tulus beh tanya (nafsumu tak jadi bertanya) bawana welas karunya ka raga anaking (perbawanya kasih sayang ke badan ananda) aing pangabaran eyang prabu Siliwahgi (akulah pangabaran Eyang Prabu Siliwangi) sajagat kabeh sahiji (sejagat raya satu) saraga sanyawa jeung Ashaduallaillahaillallah Waashadu anna Muhammadarasululah (sebadan senyawa dengan...) (pangabaran, dari Kiarakohok, Cikelet). 9) Raja Menurunkan Kekuatannya kepada Keturunannya sehingga jika Menyeleweng Memiliki Kekuatan pula Raja Galuh nu di Jampang (Raja Galuh yang beraaa di Jampang) raina Sang Ratu Banjaransari (adiknya Saiag Raja Banjaransari) dewata nu langkung agung (dewata yang paling agung) parawan langkung hade (perawan yang baik) bareng ngaping gaduh Jenggala nu tunggu (bersama-sama mengaping Jenggala yang menunggu) dewa nu aya di Renghae (dengan dewa yang berada di Renghae) anu jenengan Sang Raja Pering (yang bernama Sang Raja Pering) Sindulak Sipahanjingan Guha Lepas nu ngaraksa Raden Dewi (Guha Lepas, Raden Dewi lah yang menjaganya) Ratna Mindolarang Ratu (Ratu Ratna Mindolarang) lenjang ing hade sadaya (cantik semampai) Ratu Teluh Sang Brahma geus kamashur (Ratu Teluh Sang Brahma termashur) basisir kidul pernahna (di pesisir selatan letaknya) eta nu boga abdi (dialah yang memiliki anak buah) Kabeh pada carita (Semua bercerita) Roro Kidul eta nu kagungan abdi (Roro Kidul itulah yang memiliki anak buah)

11 saturut basisir Kidul (sepanjang pantai Kidul)... (Kidung Ruwatan Wawacan Batara Kala, naskah milik Kaim Sukatma Cibodas, Majalengka) Adik Raja Banjaransari yaitu Roro Kidul diseru dalam mantra teluh. Kekuatan: gaib yang dimiliki oleh anggota keluarga raja bila digunakan dalam hal yang negatif akan memiliki tuah pula. Hal ini sejalan dengan teluh yang didokumentasikan oleh Rusyana, yaitu Paneluhan pakuan pajajaran jeung pamulangkeunana (1970: 77), Nama Pakuan dianggap mengandung kekuatan magis oleh penghayat mantra. Citra Roro Kidul pada mantra Lais Cikalong tidak mencerminkan citra yang jelek. KESIMPULAN 1. Mantra merupakan fenomena yang ada kaitannya dengan sejarah kebudayaan, keagamaan, seni dan filsafat. II. Figur ratu/raja/pemimpin dalam mantra 1. Keberadaan Ratu Galuh ada tapi menempati ada dalam ketidakadaan. 2. Kodrat raja untuk diabdi. 3. Raja sebagai ukuran tingkat citra tertinggi. 4. Raja memiliki bentuk lahir yang menarik. 5. Raja pemberi restu kesejahteraan. 6. Raja pelindung hutan. 7. Raja pengatur Kesejahteraan (dihubungkan dengan mantra untuk pertanian). 8. Raja memiliki kekuatan batin yang tinggi. 9. Raja menurunkan kekuatan batinnya sehingga jika digunakan untuk penyelewengan memiliki kekuatan yang tinggi pula, III. Nama Raja yang disebut-sebut; Siliwangi, Banjaransari, Anggalarang, Kean Santang, Taji Malela, Bagus Rangin, pamanah Rasa, Gagak Lumayung, Lutung Kasarung, Kuda Laliyan. prebu Dene Cereme. LAMPIRAN LAMPIRAN I Kidung salamet (Dicuplik dari Wawacan Sulanjana, Majalengka) Biemillahirrohmanirrohim Ana Kidung rumeksa ing wengi... ingideran widadari rinaksa ing malaikat sakatahe rosul Nabi antemahna tunggal ati Adam uteku Bagenda Sis pangucapku Nabi Musa Ing napasku Nabi Isa linuwih Nabi Yakub pamiarsa ningwang rupaku ing Nabi Yusuf mangko Nabi Daud suaraku Yang Sulaeman ksakten mahi Nabi Ibrahim nyawa ningwang

12 Idris ing rambutku Bagenda Ali kulit ing wang Abubakar getih daging singgih alungku Bagenda Usman Ing sumsumku Dewi patimah kang minangka rahayu ning jasad Ayub minangka ususe... LAMPIRAN II Punika Tarekat Adam (punika Kitab Tarekat KBN YR no 807) Bismillahirrohmanirrohim Ane sirullah ya Allah ya Allah ya Allah pangambung isun isropil paningal isun Ijroil pamiharsa isun malakalmaut pangucap isun Harun ambekan isun... Adam dedeg isun Muhamad bismi isun Icis sirah isun Idris catur isun Sulaeman nyangkem isun Sueb tangan isun Yunus lambung isun Yueuf pupuh isun Abubakar rarahi isun Umar kulit isun Usman getih isun Ali daging isun LAMPIRAN III Babad Cirebon/pandita Sawang (KBN YR noj 804)... nu caang jeung anu caang tatapi eta dinyana geus tangtu aya nu nyumput di dinya mah kuma dinya jeung caang teu bisa jadi lamun taya kolongna mah teu hurung eta caang teh bisa soteh jadi caang nya eta ku suwungna caang dijieun ku suwung suwung dijieun ku caang

13 DAFTAR PUSTAKA Ahdiati Ikram., Hikayat sri Rama, Universitas Indonesia. Jakarta, Danandjaja, James., Folklor Indonesia, PT Temprint, Jakarta. Danasasmita, Salch dkk., 1987 Sewaka Parma, Sanghyaag Siksakandang Karesian, Amanat Galungguhgr Sundanologi, Bandung. Faruk HT., 1988 Strukturalisme Genetik dan Epistemologi Sastra, P.D. Lukman Ofset. Yogkarta Fatimah Djajasudarma Idat, Dr. T. f 1988 Semantik I, II, Fakultas, Sastra Unpad, Bandung. Haryati Soebadio., 1985 jnanasiddhanta, Ddambatan, Jakarta Analieis wawacan sulanjana dari-kecaiiatan Majaiir lengica (skrlpel), fakultas Sastra Unpad, Bandung. Kosoh S f Dre, dkk., 1979 Sejarah Baerah Jawa Bar at, pep. p dan %, proyck penerbltan Buku Bacaan dan Saetra Indonesia dan Daerah, Jakarta. Mardiwareito, L. f ^81 gam us Jawa Rung- Indonesia, Kusa Indah, Ende-Plores. Maryati Sastrawidjaja, dkk., 1988 Sastra Lisan Sunda Kabupaten Bandung (Lanjutan) Pakultas Sastra Unpad, BalfurTg. Mulyono, Tr Sri., 1982 Apa & Slapa gemar, PT Inti Idayu prese, Jakarta. Martini sarjono, prof. Dr f dkk., 1987 Naskah sunda Kuna, Sundanolbgi, Jawa Barat. prawiroatmojo., 1981 Bausaetra ^ Jawa- Indonesia I, II, Gunung Agimg» Jakarta. Rochaeti, Etti., 1984 Fungsi dan peran wawacan Batara Kala (skripsi) Fakultas Sastra Unpad, Bandung. Rosidi, Ayip., Car it a Kembang p anyarikan, Dipantuakan oleh Ii Kamal (Lebakwajogi, Kunlagan) p proyek penelitiafi Pantun & Folklor Sunda. Rueyana, 1970., Bagbagan puiai Mantra pantun & Folklore sunda, Bandung. projek penelitian gobari, Adjun.,..., 1986 Satu Kajian Struktur puisi Asihan Studi I as us di 3)esa Regol Wetan Kecamatan gumedang Eabupaten Sumedan^ (skrlpsl), Fakultas Unpad, Bandung. gunarto H. & Yiviane Sukanda - 5?e8sier., 1983 Cariosan prabu Silihwangi, Lembaga p.enelitlan perancis untuk Timur Jauh, Ecole D 1 Extreme-Orient, Jakarta Bandung.

14 Teeuw, A. t 1984 Sastra dan Ilmu Sastra, pustaka Jaya, Jakarta, yiviane sukanda - Tessier., 1985 Siliwangi sebagai Figur dalam Mite Dewi Sri/ padi Menurut sumber Lisan dan Tertulis, Semi-nar sejarah dan Tradisi tentang prabu silin~ wangl, Bandung 2u~24 Maret iyb5. Vp^pwasito, s. prof. Drs Kamus Kawi-Indonesia, CV pengarang, ^oetmulder, p. J. with the collaboration of S.O Robson cl Javanese-English Dictionary, KITLV, Leiden, Neterlands Kalangwan, sastra Jawa Kuno selayang pandang, penerjemah Dick Hartoko S3» Jainbgtan. Naekah; 1. punika Kitab Tarekat (KBN YR no 807 ) 2. Babad cirebon (pandita Sawang) (KBN YR no 804) 5. Tarekat satariyah (1595 Ms 19 d) 4. Vawacan Batara Kala (pemilikj Kaim Sukatma Cibodas Majalengka)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa yang digunakan terdiri atas bahasa lisan dan bahasa tulis. Oleh karena itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa yang digunakan terdiri atas bahasa lisan dan bahasa tulis. Oleh karena itu, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks sastra adalah teks artistik yang disusun dengan menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan terdiri atas bahasa lisan dan bahasa tulis. Oleh karena itu, ada sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kearifan nenek moyang yang menciptakan folklor (cerita rakyat, puisi rakyat, dll.)

BAB I PENDAHULUAN. kearifan nenek moyang yang menciptakan folklor (cerita rakyat, puisi rakyat, dll.) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada peribahasa yang menyebutkan di mana ada asap, di sana ada api, artinya tidak ada kejadian yang tak beralasan. Hal tersebut merupakan salah satu kearifan nenek

Lebih terperinci

2016 PANDANGAN MASYARAKAT SUNDA TERHADAP ORANG BANGSA ASING

2016 PANDANGAN MASYARAKAT SUNDA TERHADAP ORANG BANGSA ASING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mantra merupakan puisi lisan yang bersifat magis. Magis berarti sesuatu yang dipakai manusia untuk mencapai tujuannya dengan cara-cara yang istimewa. Perilaku magis

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Danandjaja, James, 1984, Folklor Indonesia; Ilmu Gosip, Dongeng, Dan Lain-lain, PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta

Daftar Pustaka. Danandjaja, James, 1984, Folklor Indonesia; Ilmu Gosip, Dongeng, Dan Lain-lain, PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta Daftar Pustaka Danandjaja, James, 1984, Folklor Indonesia; Ilmu Gosip, Dongeng, Dan Lain-lain, PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta Sutaarga, Drs. Moh. Amir, 1966, Prabu Siliwangi ; Ratu Purana Prebu Guru

Lebih terperinci

2015 KONSEP PERCAYA DIRI PEREMPUAN SUNDA DALAM JANGJAWOKAN PARANTI DISAMPING

2015 KONSEP PERCAYA DIRI PEREMPUAN SUNDA DALAM JANGJAWOKAN PARANTI DISAMPING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat Sunda istilah mantra dikenal dengan berbagai sebutan, diantaranya jangjawokan dan jampe. Bahkan Wibisana dkk. Menggunakan istilah ajimantra yang diambil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belum pernah dilakukan kegiatan transliterasi teks atas naskah Wawacan Rawi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belum pernah dilakukan kegiatan transliterasi teks atas naskah Wawacan Rawi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian-penelitian naskah Sunda, baik yang telah dilakukan oleh orang Barat maupun oleh bangsa pribumi, sejauh pengetahuan penulis hingga kini belum pernah dilakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal

BAB 1 PENDAHULUAN. Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal bahwa tradisi lisan masih hidup di berbagai suku bangsa di Indonesia. Tradisi lisan sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Sunda pada umumnya sudah mengenal dengan kata Siliwangi dan Padjajaran. Kedua kata tersebut banyak digunakan dalam berbagai hal. Mulai dari nama tempat,

Lebih terperinci

DATA INFORMAN. 1. Dangdaring burung Dangdaring 1 2. Eunteup dina tungtung samping 2. Hinggap pada ujung kain. 1 3.

DATA INFORMAN. 1. Dangdaring burung Dangdaring 1 2. Eunteup dina tungtung samping 2. Hinggap pada ujung kain. 1 3. DATA INFORMAN INFORMAN DESA CICADAS. Nama : Ma Urmi. Jenis Kelamin : Perempuan. Usia : 9 tahun. Pekerjaan : Paraji (sekarang sudah tidak bekerja) 5. Status : Janda 6. Jumlah Anak : ( perempuan, laki-laki)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,

Lebih terperinci

Prasasti ini dimaksudkan untuk memperingati perintah Rakryan Juru Pangambat pada tahun Saka 854 untuk mengembalikan kekuasaan kepada raja

Prasasti ini dimaksudkan untuk memperingati perintah Rakryan Juru Pangambat pada tahun Saka 854 untuk mengembalikan kekuasaan kepada raja Prasasti ini dimaksudkan untuk memperingati perintah Rakryan Juru Pangambat pada tahun Saka 854 untuk mengembalikan kekuasaan kepada raja Sunda..ba(r) pulihkan haji sunda.. Dengan Sanjaya dalam ki tab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (1984 : 1) menyatakan bahwa folklore adalah pengindonesiaan

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (1984 : 1) menyatakan bahwa folklore adalah pengindonesiaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Danandjaja (1984 : 1) menyatakan bahwa folklore adalah pengindonesiaan kata Inggris folklore. Kata itu adalah kata majemuk, yang berasal dari dua kata dasar folk dan

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL. Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0

Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL. Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0 Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0 a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebanyak 17 Mantra Pengasih dari 13 narasumber yang berbeda.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebanyak 17 Mantra Pengasih dari 13 narasumber yang berbeda. 89 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Mantra Pengasih merupakan rapalan doa yang bertujuan memikat hati dan mendatangkan belas kasih serta kepatuhan objek yang ditujukan. Penelitian Mantra Pengasih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan peradaban manusia tidak pernah terlepas dari apa yang disebut karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota masyarakat

Lebih terperinci

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. 1 Tesalonika Salam 1:1 1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. Kepada jemaah Tesalonika yang ada dalam Allah, Sang Bapa kita, dan dalam Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. Anugerah dan sejahtera menyertai

Lebih terperinci

5 JENIS ILMU PELET SEMAR DI NUSANTARA

5 JENIS ILMU PELET SEMAR DI NUSANTARA 5 JENIS ILMU PELET SEMAR DI NUSANTARA Di samping memiliki keberagaman budaya, nusantara juga memiliki kekayaan dalam ranah spiritual. Di antaranya yaitu kekayaan ilmu pelet kuno yang tersebar dari Sabang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Membicarakan mantra dalam ranah linguistik antopologi tidak akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Membicarakan mantra dalam ranah linguistik antopologi tidak akan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membicarakan mantra dalam ranah linguistik antopologi tidak akan terlepas dari gambaran akan bahasa dan budaya penuturnya. Peran bahasa sangatlah penting dalam kehidupan

Lebih terperinci

Laki-laki yang Tidak Mau Membungkuk

Laki-laki yang Tidak Mau Membungkuk Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Laki-laki yang Tidak Mau Membungkuk Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Jonathan Hay Disadur oleh: Mary-Anne S. Diterjemahkan

Lebih terperinci

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR As-Saffat 37:107 Assalamu alaikum! Kitab Suci Al-Qur an memberikan deskripsi ilustrasi mengenai kepatuhan kepada Firman dari Allah di dalam hidup Ibrahim. Kita harus mempertimbangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan peradaban manusia tidak pernah terlepas dari apa yang disebut karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota masyarakat

Lebih terperinci

Mutiara Islahul Qulub 6

Mutiara Islahul Qulub 6 0 Mutiara Islahul Qulub 6 Sesungguhnya tidak ada yang lain selain Allah dan diri kamu sendiri. Diri manusia itu bertentangan dengan Tuhan. Segala sesuatu itu tunduk kepada Allah dan diri manusia itupun

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 29 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 29, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 29 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 29, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 29 in Indonesian Langguage Seri kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 29, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #45 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #45 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #45 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #45 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah naskah Wawacan Pandita Sawang yang beraksara Arab (Pegon) dan berbahasa Sunda, teks di dalamnya berbentuk puisi/wawacan. Naskah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat. pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat. pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran. Kerajaan Pajajaran sendiri adalah nama lain dari Kerajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan sistem nilai yang terkandung dalam sebuah masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh kebudayaan yang membentuk lapis-lapis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Puisi rakyat merupakan salah satu genre folklor lisan. Puisi rakyat memiliki arti sebagai kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, biasanya terdiri atas beberapa

Lebih terperinci

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Orang-orang yang percaya pada pelayanan Ellen G. White sebagai seorang nabi sejati, seringkali menjadi yang paling sulit untuk menerima Sabat lunar. Alasannya

Lebih terperinci

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #5 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #5 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Permukaan Bulan. Bulan merupakan satu-satunya satelit alam yang dimiliki bumi. Kemunculan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Permukaan Bulan. Bulan merupakan satu-satunya satelit alam yang dimiliki bumi. Kemunculan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Gambar 1.1 Permukaan Bulan Bulan merupakan satu-satunya satelit alam yang dimiliki bumi. Kemunculan bulan saat malam hari, membuat malam menjadi

Lebih terperinci

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi.

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi. PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

Beristirahat Dalam Damai Apa Yang Terjadi Setelah Kematian?

Beristirahat Dalam Damai Apa Yang Terjadi Setelah Kematian? Beristirahat Dalam Damai Apa Yang Terjadi Setelah Kematian? Kematian orang yang dikasihi membawa dukacita, penyesalan, keinginan untuk mendapat kesempatan yang kedua, dan sering kali berbagai pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Juita, 2014 konsep hidup rahayu dalam kidung rahayu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Juita, 2014 konsep hidup rahayu dalam kidung rahayu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kidung merupakan teks lagu mantra yang dinyanyikan atau syair yang dinyanyikan yang populer di masyarakat, khususnya masyarakat Jawa. Kidung ini sangat populer

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian) (Bahasa Indonesian) INJIL BAGI DUNIA Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tutur merupakan salah satu jenis teks sastra tradisional yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Tutur merupakan salah satu jenis teks sastra tradisional yang mengandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tutur merupakan salah satu jenis teks sastra tradisional yang mengandung nilai filsafat, agama, dan nilai kehidupan. Tutur adalah 'nasehat' atau 'bicara'. Kata perulangan

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (3/10)

Seri Iman Kristen (3/10) Seri Iman Kristen (3/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : S e t a n Kode Pelajaran : DIK-P03 Pelajaran 03 - S E T A N DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Asal usul Setan 2. Dosa

Lebih terperinci

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna www.scriptural-truth.com APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE 1611 Sejarah Susanna [dalam Daniel] Susanna Temukan awal Daniel, karena tidak di bahasa Ibrani, bukan narasi Bel dan naga. {1:1} sana tinggal

Lebih terperinci

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya Yesus Kristus "Ya, tentu saja saya percaya kepada Yesus Kristus," kata teman baru saya. "Ia seorang nabi besar, seorang utusan Allah yang memberi banyak ajaran yang harus kita ikuti." "Baik sekali," jawab

Lebih terperinci

Kisah " Telaga Warna "

Kisah  Telaga Warna Kisah " Telaga Warna " Tokoh Drama: 1. Prabu Suwartalaya Bagaskara 2. Ratu Purbamanah Dewi Indah 3. Gilang Rukmini Dias Pratiwi 4. Penasehat Dias Pratiwi 5. Tukang Perhiasan Dias Pratiwi 6. Rakyat Bagaskara

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia Alkitab mengatakan bahwa kita harus MEMILIH: untuk beribadah kepada Tuhan, atau untuk menolak-nya. Yosua 24:14-15 berbunyi, Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-nya dengan tulus

Lebih terperinci

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa Salah satu ayat yang paling serius di dalam Alkitab adalah ketika Yahushua mengucapkan: Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat

Lebih terperinci

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-32

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-32 Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-32 1. Lagu Pembukaan: HAI DUNIA BUKA PINTUMU (PS 549) Pengantar Tobat Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian Ziarah merupakan istilah yang tidak asing di masyarakat. Ziarah adalah salah satu bentuk kegiatan berdoa yang identitik dengan hal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #19 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Syiah meyakini adanya dua belas imam yang menjadi penerus. kenabian. Bagi syiah, masalah imamah sudah tidak bisa ditawar lagi,

Syiah meyakini adanya dua belas imam yang menjadi penerus. kenabian. Bagi syiah, masalah imamah sudah tidak bisa ditawar lagi, Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com

Lebih terperinci

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36 Kita adalah rumah doa dan tubuh kita yang sudah dibeli dengan darah Yesus juga adalah rumah doa dan tempat dimana kita memuji TUHAN juga disebut rumah doa karena Firman TUHAN menuliskan kalau TUHAN juga

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL JURNAL untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LTRG SABDA Bacaan Pertama Yes. 52 : 7-10 Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya:

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #24 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017

TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017 TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017 PERSIAPAN *. Sebelum ibadah dimulai mohon HP di non aktifkan *. Doa Pribadi Warga

Lebih terperinci

A: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini?

A: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini? MALAM KETIGA Yesus Adalah Utusan (Rasul) Tuhan A: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini? B: Memang demikian, karena kedatangan kami kemari khususnya

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Hari Raya Korban? (Idul Adha) Hari Raya Korban? (Idul Adha) Ini merupakan cerita yang terkenal pada saat Allah bertanya pada Abraham untuk mengorbankan anaknya. Juga merupakan cerita seorang anak muda yang dihukum mati oleh Tuhan.

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #23 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) KAJIAN DALIL (AL-Qur an & Hadits) 30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan: Yesus menyatakan: Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Seni tradisi Gaok di Majalengka, khususnya di Dusun Dukuh Asem Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di wilayah tersebut. Berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian yang lebih mendalam. Pengumpulan data di lapangan dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian yang lebih mendalam. Pengumpulan data di lapangan dilakukan 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriftif analisis. Metode deskriftif analisis pada penelitian ini dimaksudkan tergambarnya

Lebih terperinci

Mutiara Islahul Qulub 3

Mutiara Islahul Qulub 3 0 Mutiara Islahul Qulub 3 Keluarlah dari dirimu sendiri dan serahkanlah segalanya kepada Allah. Penuhi hatimu dengan Allah. Patuhlah kepada perintah-nya dan larikanlah dirimu dari larangan-nya, agar nafsu

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

3. Laklak Debata Bulan (Kitab Debata Bulan)

3. Laklak Debata Bulan (Kitab Debata Bulan) MERAH Menyala Bulan adalah cerminan kekuatan Allah. Kitab ini berisi kekuatan manusia dalam menjalani hidup termasuk bumi dan seni bela diri batak dalam menjalani hidup sehari-hari. 3. Laklak Debata Bulan

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS. 5.8.1 Nabi Syu aib AS. dan Kaum Madyan Kaum Madyan, kaumnya Nabi Syu aib, adalah segolongan bangsa Arab yang tinggal di sebuah daerah bernama Aikah di pinggir negeri Syam. Mereka terdiri dari orang-orang

Lebih terperinci

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pernasakahan di Indonesia bisa dikatakan sangat kurang peminat, dalam hal ini penelitian yang dilakukan terhadap naskah. Sedikitnya penelitian terhadap

Lebih terperinci

Chapter I. Saudaraku,

Chapter I. Saudaraku, Chapter I Michael sedang berbicara dengan para malaikat yang lain. Rupanya di surga, tempat yang kudus, tenang, dan dipenuhi oleh sungai-sungai yang dialiri susu, telah terjadi kejadian yang menggemparkan,

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman jemaat Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus. Salam

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari.. Keangkatan Orang Percaya Pemerintahan Yesus Di Bumi Pengakuan Orang-orang Yang Tak Percaya

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari.. Keangkatan Orang Percaya Pemerintahan Yesus Di Bumi Pengakuan Orang-orang Yang Tak Percaya Masa Depan Semua orang menaruh perhatian terhadap masa depan. Banyak buku bermutu maupun yang tidak bermutu telah ditulis yang membentangkan pendapat manusia tentang halhal yang akan terjadi. Para negarawan

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS. 5.1.2 Penciptaan Manusia Allah berkehendak menciptakan Adam dan keturunannya untuk menghuni bumi dan memakmurkannya. Allah menyampaikan kabar kepada para Malaikat bahwa Dia akan menciptakan makhluk lain

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG. lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa dengan kultur budaya dan

BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG. lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa dengan kultur budaya dan BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG 2.1 Cerita Rakyat Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyat atau legenda adalah cerita pada

Lebih terperinci

a l m eri a a ta a t S N l H!

a l m eri a a ta a t S N l H! a r i Na t a Selamat H l! Jutaan orang di dunia merayakan hari Natal pada tanggal 25 Desember. Orang-orang melihat adanya pesta, pohon Natal, lampu-lampu yang gemerlap, hadiah, hiasan, bayi dalam palungan,

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN HAYATI SEBAGAI SUMBER BAHAN PANGAN DALAM PERSPEKTIF KULTUR RELIGIUS MASYARAKAT SUNDA. Ana

KEANEKARAGAMAN HAYATI SEBAGAI SUMBER BAHAN PANGAN DALAM PERSPEKTIF KULTUR RELIGIUS MASYARAKAT SUNDA. Ana KEANEKARAGAMAN HAYATI SEBAGAI SUMBER BAHAN PANGAN DALAM PERSPEKTIF KULTUR RELIGIUS MASYARAKAT SUNDA Ana Mitologi Nyi Pohaci: penghargaan masyarakat Sunda pada Keanekaragaman hayati sumber pangan Dalam

Lebih terperinci

Bible Conference Yogyakarta Daniel. Hidup Bagi Allah di Bawah Tekanan Zaman

Bible Conference Yogyakarta Daniel. Hidup Bagi Allah di Bawah Tekanan Zaman Bible Conference Yogyakarta 2015 Daniel Hidup Bagi Allah di Bawah Tekanan Zaman Tekanan untuk Ikut Arus Bag. 1 Daniel adalah manusia bagi zamannya, yang dipakai Allah dengan luar biasa menjadi terang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naskah kuno merupakan hasil kebudayaan suatu bangsa yang tak ternilai harganya. Di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur yang ingin disampaikan oleh nenek moyang

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus (Sumber bacaaan: Injil Yohanes,16:12-15) Betapa mengagumkan! Allah Bapa adalah Pencipta kita, Allah Putra adalah Penebus

Lebih terperinci

OTORITAS ORANG PERCAYA

OTORITAS ORANG PERCAYA Level 2 Pelajaran 6 OTORITAS ORANG PERCAYA Oleh Andrew Wommack Di sesi hari ini saya ingin bahas mengenai otoritas yang Allah telah berikan kepada kita sebagai orang percaya. Dalam pembahasan ini, kita

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LEBAK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LEBAK Nomor : 1 Tahun 1991 Seri D PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LEBAK NOMOR : 13 TAHUN 1990 T E N T A N G PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN LEMBAGA ADAT

Lebih terperinci

Hingga akhirnya, hadirlah Kala yang saat ini menjadi sahabat terbaikku. Kala, yang tengah duduk di sampingku. Bagaimana ujian pendadaranmu tadi?

Hingga akhirnya, hadirlah Kala yang saat ini menjadi sahabat terbaikku. Kala, yang tengah duduk di sampingku. Bagaimana ujian pendadaranmu tadi? Sangkala Jingga Aku tengah duduk berdua bersama sahabatku. Kuperkenalkan dia dengan nama Sangkala Jingga. Parasnya ayu, laksana rembulan malam yang bersinar dengan keayuannya yang menghibur gelap langit.

Lebih terperinci

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2 1 Tesalonika 1 Salam 1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.

Lebih terperinci

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! Xc3 Kunjungan ke Kaisarea Filipi 96 Petrus Mengakui untuk Kedua-kalinya bahwa Yesus adalah Mesias 88 Matius 16:13-20, Mar kus 8:27-30, Lukas 9:18-21 13 Setelah Yesus beserta murid-muridnya berangkat ke

Lebih terperinci

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH PERSIAPAN - Umat bersaat teduh - Lonceng berbunyi - Penyalaan Lilin JEMAAT BERHIMPUN PANGGILAN

Lebih terperinci

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata)

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Sinopsis Kisah bermula bermula apabila Indera Jenaka tiba ke negeri Rom setelah sekian lama mengembara dan sampai ke rumah bondanya Si Batu Kembar. Bondanya bertanya

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I)

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I) Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I) Setelah Allah selesai menciptakan langit, bumi dan segala isinya maka pada hari ke 6 Allah menciptakan manusia supaya berkuasa atas segala ciptaannya (Kejadian

Lebih terperinci

Dalam Surat Asy Syura ayat 51 diatas disebutkan bahwa ada 3 cara Allah berkomunikasi dengan manusia :

Dalam Surat Asy Syura ayat 51 diatas disebutkan bahwa ada 3 cara Allah berkomunikasi dengan manusia : Fadhil ZA Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan

Lebih terperinci

APOCRYPHA Surat Yeremia KING JAMES BIBLE Surat Yeremia

APOCRYPHA Surat Yeremia KING JAMES BIBLE Surat Yeremia www.scriptural-truth.com APOCRYPHA Surat Yeremia KING JAMES BIBLE 1611 Surat Yeremia Surat [atau surat] Yeremia [Jeremy] {6:1} salinan surat, yang Jeremy dikirim kepada mereka: yang itu harus dipimpin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno adalah benda budaya yang merekam informasi dan pengetahuan masyarakat lampau yang diturunkan secara turun temurun semenjak dulu sampai saat ini. Warisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai ilmu pengetahuan yang ada pada jaman sekarang dapat dikatakan merupakan buah pikir dari warisan leluhur. Warisan leluhur dapat berupa artefak yang tidak hanya

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Ratu Ester yang Cantik Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

BAB I M A N T R A. Apakah gerangan manfaat membaca novel bagi remaja yang diputuskan cintanya itu? Diskusikan dengan teman-teman Anda!

BAB I M A N T R A. Apakah gerangan manfaat membaca novel bagi remaja yang diputuskan cintanya itu? Diskusikan dengan teman-teman Anda! BAB I M A N T R A Pengantar Rekan-rekan mungkin masih ingat, mengapa orang belajar sastra, baik lisan maupun tulisan? Dulu, suatu kebiasaan orang tua, sebelum anaknya tidur suka diberi cerita (dongeng)

Lebih terperinci

Surat Pertama Dari Rasul Yohannes. Educational Courses P.O. Box 0623 Cagayan de Oro 9000 Mindanao, Philippines

Surat Pertama Dari Rasul Yohannes. Educational Courses P.O. Box 0623 Cagayan de Oro 9000 Mindanao, Philippines Surat Pertama Dari Rasul Yohannes Educational Courses P.O. Box 0623 Cagayan de Oro 9000 Mindanao, Philippines Surat Pertama dari Rasul Yohannes ini adalah buku ke62 dalam Kitab Suci. Terjemahan ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Folklor merupakan sebuah elemen penting yang ada dalam suatu sistem tatanan budaya dan sosial suatu masyarakat. Folklor merupakan sebuah refleksi sosial akan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya tertentu. Sebuah pernyataan tentang kesenian Jawa, kesenian Bali, dan kesenian flores, semuanya

Lebih terperinci