LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2013"

Transkripsi

1 POLRI DAERAH JAWA BARAT BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN RUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2013 Bandung, Januari 2014

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucap Puji dan Syukur ke hadirat Illahi Robbi, karena atas rahmat dan ridhonya Rumah Sakit BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG dapat menyelesaikan pertanggung jawaban yang tersusun dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumkit Bhayangkara Bandung T.A 2013 sesuai amanat dari Peraturan Kapolri Nomor 20 tanggal 30 Oktober 2012 tentang penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Isi dari LAKIP pada intinya merupakan uraian pertanggungjawaban pelaksanaan yang telah digariskan dan kebijaksanaan operasional Rumkit, pencapaian visi dan misi Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung serta penjelasan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja dan analisis capaian kinerja yang tertuang dalam bentuk Analisa efisiensi dan efektifitas kinerja kegiatan tahun berjalan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung tahun 2013 merupakan media pertanggungjawaban yang dikaitkan dengan Revisi Rencana Strategis Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung tahun , hal ini merupakan wujud dari Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung untuk dapat menyajikan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel, dalam mencapai sasaran dan tujuan sesuai rencana kerja Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung T.A Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu hingga dapat tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung T.A 2013 ini. Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas ini dapat diterima dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja Rumah Sakit dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Polri khususnya dan masyarakat umum di Jawa Barat untuk masa yang akan datang. Bandung, Januari 2014 KARUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG dr. HISBULLOH HUDA, Sp.PD KOMBES POL NRP

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung telah ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sesuai Keputusan Menteri Keuangan No.265/KMK.05/2011 tanggal 15 Agustus 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung pada Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Dalam perkembangan dan kemajuan di bidang kesehatan Rumah Sakit dituntut untuk dapat mewujudkan suatu kebutuhan masyarakat khususnya di bidang pelayanan kesehatan secara global. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi di bidang kesehatan, Rumah Sakit Bhayangkara Bandung dituntut untuk mampu menjawab tantangan di masa mendatang, untuk itu Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung harus memiliki Visi dan Misi yang jelas guna menciptakan suatu pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Pertumbuhan kinerja tahun 2013 secara keseluruhan pencapaian kinerja program sebesar 85% Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung tahun 2013 mendapat dukungan anggaran sebesar Rp ,- meliputi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Polri sebesar Rp ,-, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri sebesar Rp ,- dan Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana sebesar Rp ,-. Dari dukungan anggaran dan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sesuai Peraturan Kapolri Nomor 11 Tahun 2011, hal-hal yang dapat dilaksanakan sesuai penetapan kinerja diantaranya adalah : Satker Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung sudah menyusun produk-produk perencanaan disertai dengan pendukung kegiatannya antara lain dokumen Rancangan Rencana Kerja, Rencana Kerja, Penetapan Kinerja, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), dokumen DIPA/RKA, dokumen hubungan dan Tata Cara Kerja (HTCK) disertai dengan hasil analisa beban kerja (ABK). Rencana...

4 Rencana aksi program pelayanan kesehatan yang telah disusun dapat mempermudah Satker dalam mengimplementasikan programnya sehingga sasaran untuk mewujudkan tata kelola perumahsakitan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel dapat terwujud. Rumah Sakit sebagai Institusi pelayanan kesehatan menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan kebijakan yang telah dituangkan dan ditetapkan oleh Kepala Rumah Sakit. Disadari sepenuhnya bahwa dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut ada beberapa kendala/hambatan namun berkat keseriusan seluruh personel Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung, hambatan/kendala tersebut dapat dilalui sehingga pada akhir tahun 2013 dapat tersaji LAKIP Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung Tahun 2013.

5 POLRI DAERAH JAWA BARAT BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN RUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Kondisi Umum Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung merupakan Unit Pelaksana Teknis Pusdokkes Polri yang berkedudukan dibawah Kapusdokkes Polri selaku pembina fungsi teknis kedokteran kepolisian dan kesehatan kepolisian. Untuk pelaksanaan teknis operasional dan administratif Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung berada dibawah Kapolda melalui Kabiddokkes menyelenggarakan kegiatan pelayanan kedokteran kepolisian untuk mendukung tugas operasional Polri dan pelayanan kesehatan kepolisian bagi pegawai negeri pada Polri dan keluarganya serta masyarakat umum secara prima. Berdasarkan surat Izin Nomor : 445/1752-Dinkes/05-SIPRS/II/13 tentang Izin Operasional Sementara Rumah Sakit dari Walikota Bandung, diizinkanlah Rumah Sakit Bhayangkara Bandung untuk menyelenggarakan kegiatan Rumah Sakit. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat pada tanggal 15 Agustus 2011 Rumah Sakit Bhayangkara Bandung ditetapkan oleh Pemerintah menjadi Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) berdasarkan PMK No. 265/KMK.05/2011. Sehingga adanya flexibilitas dalam pengelolaan keuangannya agar lebih efektif dan efisien dalam menunjang tugas dan fungsi Rumah Sakit. Rumah Sakit Bhayangkara Bandung merupakan lembaga milik Pemerintah dibawah koordinasi Kepolisian Daerah Jawa Barat yang berstatus Rumah Sakit tingkat II, terus berbenah dan berupaya memenuhi apa yang disyaratkan oleh suatu Badan Layanan Umum (BLU). Terjadinya Perubahan..

6 perubahan sistem pengelolaan keuangan, maka tata kelolapun mengalami perubahan yang mengacu pada pola pengelolaan keuangan BLU yang akan digunakan. 2. Dasar a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tanggal 8 Januari 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan; d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun ; e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 dan 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) serta Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga (RKA-KL); f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU); g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga; i. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah; j. Peraturan Kapolri Nomor 11 Tahun 2011 tanggal 30 Juni 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia; k. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 265 / KMK.05 / 2011 tanggal 15 Agustus 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit Bhayangkara Bandung pada Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU); l.peraturan Kapolri..

7 l. Peraturan Kapolri Nomor 11 Tahun 2012 tanggal 1 Maret 2012 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; m. Peraturan Kapolri Nomor 17 Tahun 2012 tanggal 26 Juli 2012 tentang Sistem Perencanaan Strategis Kepolisian Negara Republik Indonesia; n. Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2012 tentang Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; o. Peraturan Kapolri Nomor 20 Tahun 2012 tanggal 30 Oktober 2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; p. Keputusan Kapolri Nomor : Kep/547/VIII/2010 tanggal 30 Agustus 2010 tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; q. Surat Keputusan Kapolri No. Pol : Skep/572/XI/2009 tentang Draft Ahir Panduan Penyusunan Rencana Kerja Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; r. Surat Edaran Kapolri Nomor : SE/2/IV/2012 tanggal 16 April 2012 tentang Pedoman Perencanaan Kapolri Tahun Anggaran 2013; s. Keputusan Kapolda Jabar Nomor : Kep/5/I/2010 tentang Rencana Strategis Polda Jabar tahun ; t. Keputusan Kapolda Jabar Nomor : Kep/1039/XII/2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang Rencana Strategis Polda Jabar tahun (Revisi). u. Surat Pengesahan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor : DIPA /2013 tanggal 5 Desember 2012 DS : tentang Pengesahan DIPA BLU Rumkit Bhayangkara Bandung beserta Revisinya; v. Penetapan Kinerja Rumkit Bhayangkara Bandung Tahun 2012; w. Keputusan Kepala Rumkit Bhayangkara Bandung Nomor : Kep / 02 / IV / 2013 tanggal 8 April 2013 tentang Rencana Strategis Rumkit Bhayangkara Bandung tahun (Revisi); /B.TUGAS DAN FUNGSI..

8 B. TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 11 tanggal 30 Juni Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia. Rumkit Bhayangkara bertugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan Kedokteran Kepolisian untuk mendukung tugas operasional Polri dan pelayanan kesehatan Kepolisian bagi Pegawai Negeri pada Polri dan keluarganya serta masyarakat umum secara prima. Fungsi Rumkit Bhayangkara adalah : 1. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan secara internal pada bidang pengelolaan sumber daya dan operasional pelayanan sesuai dengan standar pelayanan Rumkit Bhayangkara; 2. Pembinaan perencanaan dan administrasi Rumkit Bhayangkara meliputi bidang personel, materiil, logistik dan keuangan; 3. Pembinaan fungsi pelayanan kesehatan yang meliputi Sistem Informasi Manajemen (SIM), Rekam Medik (RM), dan pendidikan pelatihan serta penelitian pengembangan; 4. Pelayanan medik dan keperawatan untuk mewujudkan pelayanan prima dan paripurna; 5. Pelayanan Kedokteran Kepolisian yang meliputi kegiatan Kedokteran Forensik, Disaster Victim Identification (DVI) dan kesehatan Kamtibmas; 6. Pelayanan penunjang medik dan penunjang umum untuk mewujudkan pelayanan prma dan paripurna; dan 7. Penatausahaan dan urusan dalam kegiatan Rumkit Bhayangkara. Rumkit Bhayangkara Bandung dengan fasilitas kesehatannya harus memenuhi komitmen dalam mendukung tugas operasional Kepolisian dalam bentuk dukungan kesehatan terhadap anggota Polri, PNS dan Keluarganya serta masyarakat umum sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat Polri maupun masyarakat umum, kondisi internal yang dapat mempengaruhi komitmen dalam mendukung tugas tersebut antara lain : a.perkembangan..

9 a. Perkembangan aspek tinjauan sesuai Tupoksi 1) Aspek Pelayanan Aspek pelayanan medis, perawatan, penunjang medis dan administrasi yang terus menerus ditonjolkan menuju pelayanan prima. Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung telah memiliki sertifikat akreditasi 5 (lima) pelayanan dasar dengan bedah sebagai layanan unggulan. Telah mendapatkan perpanjangan izin operasional serta penetapan tipe Rumah Sakit. Sehingga dapat menjamin kualitas mutu jasa yang diberikan kepada masyarakat. 2) Aspek Keuangan Tahun 2012 Sistem Informasi Akuntansi yang dimiliki Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung belum terintegrasi dengan baik dan belum berdasarkan unit cost serta remunerasi yang belum sesuai ketentuan, sehingga belum dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu. Namun demikian tarif yang berlaku saat ini cukup terjangkau bagi masyarakat sekitar. 3) Aspek Organisasi dan SDM Pegawai Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi masih terbatas, perlu penambahan pegawai di bidang tersebut dan perlu pengembangan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan mengenai akuntansi dan keuangan. Namun demikian kapasitas pegawai di bidang teknis pelayanan sudah memadai dan terstruktur. 4) Aspek Sarana Prasarana Dengan adanya perangkat alkes yang dimiliki Rumah sakit memperkuat layanan unggulan bedah di Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung. Namun dari sisi bangunan dan alkes yang tersedia rata-rata sudah berumur tua. b.analisa SWOT...

10 b. Analisa SWOT Sejalan dengan perkembangan dunia kesehatan yang banyak menuntut kualitas pelayanan yang prima, maka Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung melakukan analisis lingkungan dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Objek untuk analisis yang dilakukan berasal dari internal dan eksternal lingkungan Rumah Sakit, dimana satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan sehingga berpengaruh bagi kinerja Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung, adapun hasil dari analisis tersebut adalah sebagai berikut : 1) Kekuatan (Strengths) a) SDM di Rumah Sakit Bhayangkara Bandung dengan jumlah 38 orang POLRI, 84 PNS, 160 orang Pegawai BLU non PNS dan 34 orang dokter Mitra sebagai tenaga Medis dan Paramedis, relatif lengkap; b) Dokter dan paramedis di IGD siap di tempat; c) Dokter Spesialis Bedah Onsite; d) Telah terakreditasi 5 pelayanan dasar tim KARS; e) Rumah Sakit Bhayangkara Bandung memiliki fasilitas 24 jam yang cukup lengkap meliputi 5 ruang rawat inap dengan jumlah tempat tidur 109 TT, Rawat jalan, ICU, Instalasi bedah, IGD, Instalasi Laboratorium, Farmasi, Instalasi Radiologi, Gizi dan Instalasi Pengolahan limbah, Dokpol dan ruang Rawat Tahanan; f) Lokasi, posisi, letak Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung strategis antara pintu Tol Moch.Toha dan kawasan industri serta kawasan padat penduduk; g) Tarif di Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung relatif murah sehingga dapat bersaing dengan Rumah Sakit lain; h) Billing system (antara lain layanan lebih cepat, resep obat tidak membeli keluar Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung). 2)Kelemahan (Weakness)...

11 2) Kelemahan (Weakness) a) SDM yang dimiliki, keterampilan dan kemampuannya perlu ditingkatkan; b) Manajemen penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit masih belum efesien; c) Fisik bangunan dan alkes yang sudah tua membutuhkan biaya ekstra; d) Kemampuan pembayaran gaji/honor karyawan yang belum sesuai dengan UMR; e) Kepercayaan internal atas penyelenggaraan manajemen Rumah Sakit masih kurang; f) Kemampuan pembiayaan mandiri masih terbatas. 3) Peluang (Opportunities) a) Sarana transportasi umum yang tersedia siang malam yang mampu menjangkau hingga halaman Rumah Sakit sehingga dapat mengenalkan lebih luas keberadaan Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung sebagai Rumah Sakit yang menerima pasien umum; b) Mempunyai peluang pangsa pasar menengah kebawah di lingkungan padat penduduk dan kawasan industri; c) Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung merupakan Rumah Sakit yang digunakan praktek untuk mahasiswa kesehatan; d) Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung bekerjasama dengan Dinkes Provinsi Jawa Barat sehingga diharapkan dokter mitra yang bergabung membawa pasien dari luar; e) Kerjasama dengan LSM terkait masalah TRAFICKING. 4) Ancaman (Threats) a) Rumkit di sekitar Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung sudah menggunakan tenaga professional dengan sarana dan prasarana yang lebih canggih; b)rumah Sakit..

12 b) Rumah Sakit Bhayangkara Bandung masih sangat menggantungkan pasar utamanya pada karyawan pabrik yang pembiayaannya di tanggung oleh Perusahaan, tetapi terdapat ancaman penutupan perusahaan dan PHK akibat tidak mampu bersaing dalam perdagangan bebas; c) Berdirinya poliklinik-poliklinik dan apotik di daerah Bandung Selatan. c. Identifikasi Masalah 1. Pengembangan dan peningkatan fasilitas kesehatan (sarana prasarana, peralatan dan ketenagaan) dan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung (manajemen, operasional dan kultural) belum sesuai standard dan peningkatan cakupan dan jangkauan pelayanan masih terbatas karena didukung anggaran yang kurang memadai dan SDM yang terbatas; 2. Terbatasnya tenaga medis dan paramedis yang merupakan anggota Polri dan PNS, sehingga membutuhkan penambahan tenaga pegawai BLU Non PNS dan ini berdampak pada pengeluaran anggaran; 3. Letak Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung berada di pintu tol Moch.Toha sehingga memiliki posisi strategis dalam kerawanan lalu lintas tindak kriminal dan tindakan anarkis yang melalui jalan Tol; 4. Kondisi gedung eks logistik menyebabkan masalah dalam penataan ruangan dan pemeliharaan gedung; 5. Terbatasnya sarana dan prasarana Rumah Sakit sehingga dapat menghambat pelayanan kesehatan yang optimal. C.STRUKTUR ORGANISASI..

13 C. STRUKTUR ORGANISASI Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Rumkit Bhayangkara Bandung sesuai Peraturan Kapolri No.11 tahun 2011 tanggal 30 Juni 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Bhayangkara, bahwa Karumkit Bhayangkara Bandung dalam melaksanakan tugasnya yaitu : 1. Unsur Pimpinan : a. Kepala Rumkit Bhayangkara (Karumkit Bhayangkara) b. Wakil Kepala Rumkit Bhayangkara (Waka Rumkit Bhayangkara) 2. Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf : a. Subbagian Pengawasan Internal (Subbag Wasintern) 1) Kaurwasbin 2) Kaurwasopsyan 3) Pamin 4) Bamin/Banum b. Subbagian Perencanaan dan Administrasi (Subbag Renmin) 1) Kaurtu 2) Kaurren 3) Kaurmin 4) Kaurkeu 5) Pamin 6) Bamin/Banum c. Subbagian Pembinaan Fungsi (Subbag Binfung) 1) Kaur SIM dan RM 2) Kaur Diklit 3) Pamin 4) Bamin/Banum 3. Unsur Pelaksana Utama : a. Sub Bidang Pelayanan Medik dan Kedokteran Kepolisian (Subbid Yanmed Dokpol) 1) Kaur Yanmed 2) Kaur Yanwat 3)Kaur Yandokpol..

14 3) Kaur Yandokpol 4) Paur 5) Pamin 6) Banim/Banum b. Sub Bidang Bidang Penunjang Medik dan Umum (Subbid Jang Medum) 1) Kaur Jang Med 2) Kaur Jang Um 3) Paur 4) Pamin 5) Bamin/Banum Struktur organisasi Rumkit Bhayangkara Bandung sebagaimana terlampir. D. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung T.A.2013 disajikan dengan sistematika sebagai berikut : Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tugas dan Fungsi C. Struktur Organisasi D. Sistematika Penyajian II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategi B. Penetapan Kinerja III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Capaian Kinerja B. Capaian Indikator Kinerja Utama C. Analisa Capaian Indikator Kinerja D. Akuntabilitas Keuangan IV. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran dan Tindak Lanjut Lampiran...

15 Lampiran-lampiran 1. Pengukuran Kinerja 2. Struktur Organisasi 3. Penetapan Kinerja 4. Penghargaan Yang Diperoleh Satfung/Satwil Dalam Mencapai Keberhasilan Kinerja BAB II..

16 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategi 1. Visi Polda Jabar Terwujudnya pelayanan Kamtibmas prima, tegaknya hukum dan Kamdagri mantap serta terjalinnya sinergi polisional yang proaktif. 2. Misi Polda Jabar a. Melaksanakan deteksi dini dan peringatan dini melalui kegiatan / operasi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan; b. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara mudah, responsive dan tidak diskriminatif; c. Menjaga keamanan ketertiban kelancaran lalu lintas untuk menjamin keselamatan dan kelancaran arus orang dan barang; d. Menjamin keberhasilan penanggulangan gangguan keamanan dalam negeri; e. Mengembangkan Perpolisian masyarakat yang berbasis pada masyarakat patuh hukum; f. Menegakan hukum secara profesional, objektif, proporsional, transparan dan akuntabel untuk menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan; g. Mengelola secara profesional, transparan akuntabel dan modern seluruh sumber daya Polri guna mendukung operasional tugas Polri; h. Menerapkan sistem polisional interdepartemen/lembaga dan komponen masyarakat dalam rangka membangun dan memelihara kemitraan dan jejaring kerja (networking). 3. Visi Rumah Sakit Bhayangkara Bandung Menjadi Rumah Sakit Bhayangkara pilihan utama bagi pasar menengah kebawah di Jawa Barat. /Dengan...

17 Dengan penjelasan substansi sebagai berikut : a. Maksud dari Rumah Sakit Bhayangkara pilihan utama adalah menjadi Rumah Sakit pilihan satu-satunya dengan tarif yang terjangkau dibandingkan rumah sakit yang ada disekitarnya; b. Pasar menengah kebawah meliputi masyarakat yang berpenghasilan / ekonomi menengah kebawah; c. Jadi diharapkan Rumah Sakit Bhayangkara Bandung merupakan satu-satunya Rumah Sakit dengan mutu layanan berkualitas tetapi dengan harga terjangkau. 4. Misi Rumah Sakit Bhayangkara Bandung a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara optimal bagi anggota Polri / PNS dan keluarga serta masyarakat umum; b. Menyelenggarakan dukungan kesehatan di Rumah Sakit, bagi tugas operasional Polri di Jawa Barat; c. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui program kemitraan / kerjasama serta perluasan pasar; d. Menyelenggarakan kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas Rumah Sakit. 5. Tujuan Polda Jabar a. Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dalam bentuk kepuasan masyarakat atas perlindungan, pengayoman dan pelayanan; b. Terbangunnya kerjasama dengan masyarakat dalam wadah Pemolisian Masyarakat (Polmas) dan dalam Sistem Sinergi Polisonal Inter Departemen (Sis Spindep); c. Tergelarnya operasional Polri baik pre-emtif maupun preventif pada satuan-satuan kewilayahan; d.tertanggulanginya...

18 d. Tertanggulanginya trend perkembangan kejahatan, meningkatnya penuntasan kasus kriminalitas terhadap 4 (empat) golongan jenis kejahatan yaitu kejahatan konvensional, transnasional, terhadap kekayaan negara dan yang berimplikasi kontinjensi; e. Terjaminnya roda pemerintahan dan roda demokrasi yang kondusif baik tingkat pusat maupun daerah agar tercipta sistem pemerintahan yang kredibel; f. Terwujudnya keamanan di wilayah hukum Polda Jabar yang semakin kondusif dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri; g. Ikut serta mendorong dan menciptakan iklim usaha yang dipercaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri; h. Tergelarnya struktur organisasi Polri yang berorientasi pada tugas pokok Polri dan pelayanan dengan memperhatikan postur kekuatan Polri yang telah tergelar yaitu semakin ramping di tingkat atas, penguatan tingkat menengah pada Polda, serta makin efisien dan efektif pada pemberdayaan pelayanan di bawah pada tingkat Polres dan Polsek sebagai tolak ukuran remunerasi. 6. Tujuan Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan optimal bagi anggota Polri, PNS dan keluarga di Polda Jawa Barat; b. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dengan harga terjangkau bagi masyarakat umum; c. Terselenggaranya dukungan kesehatan di Rumkit, bagi tugas operasional Kepolisian di Polda Jabar; d. Terselenggaranya program kemitraan yang mendukung peningkatan kualitas pelayanan; e. Tercapainya derajat kualitas pelayanan kesehatan tertentu; f. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. 7.Kebijakan Polda Jabar...

19 7. Kebijakan Polda Jabar a. Melaksanakan pengamanan garis pantai dan danau; b. Bersama-sama dengan Mabes Polri Membasmi kejahatan terorisme dan akar penyebabnya; c. Membangun hukum kepolisian berlandaskan UUD 45; d. Membangun kerjasama dengan dinas/instansi dalam mewujudkan pembangunan berwawasan keamanan; e. Mengawal agenda demokrasi; f. Mendukung situasi keamanan bagi tumbuhnya daya saing ekonomi; g. Menjangkau semua titik sebaran pelayanan dengan kwalitas pelayan prima; h. Memperkuat Polsek sebagai unit pelayan terdepan; i. Memantapkan situasi keamanan pada wilayah daerah rawan konflik menjadi wilayah tentram permanen; j. Bersama-sama Mabes Polri, menjalin kerjasama kepolisian internasional dalam menghadapi kasus Internasional Crime; k. Membangun kemampuan deteksi yang menjangkau semua sendi kehidupan masyarakat dan semua tingkat situasi keamanan; l. Memajukan pendidikan kepolisian dalam upaya menuju era kwalitas pada pembangunan SDM kepolisian; m. Membangun kemampuan manajemen kepolisian dalam rangka meningkatkan internal service yang efektif, efesien dan akuntabel; n. Membangun kemampuan leadership kepolisian di semua strata melalui meryt system berlandaskan paradigma pelayanan untuk mewujudkan public trust dalam kinerja kepolisian; o. Menjamin kelancaran, keamanan dan ketertiban arus barang dan orang sehingga sendi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat; p. Melembagakan Polres dan Polsek di seluruh desa dan komunitas; q. Membangun kemampuan keamanan swakarsa dengan besar dalam era komunitas; r.membangun...

20 r. Membangun citra polisi pelayan masyarakat yang tegas dan humanis melalui semua bentuk media secara sistematis; s. Menyusun system kesejahteraan anggota polisi sejalan dengan prestasi kinerja yang dihasilkan; t. Menyusun sistem penghargaan terhadap prestasi kinerja anggota Polisi dan komponen keamanan swakarsa. 8. Kebijakan Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung a. Di bidang proses : 1) Kegiatan yang sifatnya pelayanan pendukung yang tidak berkaitan dengan pelayanan medis langsung (cleaning service, dapur, har alkes, har sarpras, laundry) dilakukan dengan cara outsourcing; 2) Peralatan medis tertentu selagi belum mampu memiliki, RS akan menyelenggarakan dengan cara kerjasama operasional (KSO); 3) Penyelenggaraan layanan kesehatan utama difokuskan pada pelayanan kesehatan yang tenaga ahlinya benar-benar merupakan tenaga ahli organik Rumkit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung dan penguatan lapis kemampuan diselenggarakan melalui program kemitraan. b. Di bidang kualitas : 1) Di IGD harus selalu stand by dokter dan tenaga medis 24 jam; 2) Dikembangkan system pengolahan data transaksi, dalam rangka akurasi data transaksi, menjamin efektifitas administrasi dan dokumentasi serta efisiensi dalam menyerap tenaga kerja. c. Di bidang kapasitas : 1) Menurunkan kapasitas terpasang hingga mencapai angka hunian optimal di rawat inap; 2) Mengutamakan dan memajukan bagian bedah sebagai unggulan meraih pangsa pasar; 3) Proses produksi penyelenggaraan dilaksanakan secara efisien. 9.Sasaran Polda Jabar...

21 9. Sasaran Polda Jabar a. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan Kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-hari dengan indikator 1) Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata; 2) Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas; 3) Prosentase penurunan wilayah konflik sosial. b. Terwujudnya penyebaran personel di seluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan indikator : 1) Prosentase penyebaran personel di masing-masing Polsek; 2) Prosentase ideal jumlah Polsek; 3) Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas dengan jumlah desa. c. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesian tindak pidana yang transparan, akuntabel, objektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dengan indikator : 1) Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana; 2) Prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP). d. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian secara mudah, responsif,transparan, akuntabel dan tidak diskriminasi dengan indikator : 1) Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standar dalam Kota atau luar kota; 2) Prosentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri. e. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban dengan indikator : 1) Prosentase Mou yang efektif; 2) Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti; 3) Menurunnya perilaku main hakim sendiri. f.terwujudnya...

22 f. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas dengan indikator : 1) Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas; 2) Prosentase penurunan Laka Lantas; 3) Prosentase penurunan daerah rawan macet. 10. Sasaran Rumah Sakit Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung a. Tetap terwujudnya pelayanan kesehatan (bagi pasien dinas) yang sudah ada, bisa dan biasa dikerjakan (zero cost),dengan indikator : 1) Prosentase jumlah layanan kesehatan pasien dinas; 2) Prosentase kepuasan pasien dinas terhadap layanan Rumah Sakit; 3) Prosentase keluhan pasien dinas terhadap layanan obat: 4) Prosentase keluhan pasien dinas terhadap layanan di rawat inap. b. Terwujudnya penyelenggaraan standar mutu pelayanan medis dan pelayanan non medis yang setara / wajar sesuai harga yang ditawarkan, dengan indikator : 1) Prosentase indikator mutu pelayanan medis; 2) Prosentase indikator mutu pelayanan non medis; 3) Prosentase keluhan pasien. c. Terwujudnya penyelenggaraan PPT korban kekerasan terhadap wanita dan anak di Rumah Sakit dan dukungan pemeriksaan kedokteran forensik Rumah Sakit yang cepat dan cermat, dengan indikator : 1) Adanya ruang PPT yang sesuai standar; 2) Prosentase layanan PPT di Rumah Sakit; 3) Prosentase layanan forensik di Rumah Sakit; 4) Prosentase kerjasama dengan pihak-pihak terkait. d. Terwujudnya pemenuhan seluruh kebutuhan tenaga medis dan paramedis untuk menyelenggarakan semua jenis pelayanan kesehatan dan dukungan kesehatan yang sudah ada, bisa dan biasa dikerjakan di Rumah Sakit Bhayangkara Bandung melalui program kemitraan, dengan indikator : 1) Prosentase...

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Sartika Asih Bandung Rumah sakit Bhayangkara Tk. II Sartika Asih Bandung berdasarkan peraturan Kepala

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERATAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2011, No Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambaha

2011, No Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambaha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.374, 2011 KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Bhayangkara. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

TENTANG PERATURAN KAPOLRI NO. POL: // TAHUN 2007 ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA. i f. ..li

TENTANG PERATURAN KAPOLRI NO. POL: // TAHUN 2007 ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA. i f. ..li ..li I KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR i f PERATURAN KAPOLRI NO. POL: // TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA JAKARTA, ' ' T 2007 i PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN

PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategi Biro Rena Polda NTB Rencana Strategis Polri Tahun 2015-2019, sedang berjalan ada beberapa keberhasilan yang telah dicapai namun disisi lain tentunya masih

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT UNIT ORGANISASI : KEPOLISIAN DAERAH NTB TAHUN ANGGARAN : 2016 LAPORAN PENGUKURAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Strategi Polres Sidoarjo Strategi Polres Sidoarjo dalam rangka pencapaian kebijakan Polda Jawa Timur dibidang keamanan dan dalam rangka menghadapi berbagai perkembangan lingkungan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN)

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN 2015-2019 (PERUBAHAN) 1 Terpenuhinya Alpalkam / Almatsus dan kapor Polri guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat

Lebih terperinci

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BENGKULU BIDANG PROFESI DAN PENGAMANAN STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA Bengkulu, September 2014

Lebih terperinci

2014, No Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 11

2014, No Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 11 No.370, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN. Pelayanan Kesehatan. Tertentu. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN

Lebih terperinci

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang saya hormati : Segenap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1084, 2012 KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

Terlampir. Terlampir

Terlampir. Terlampir KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Lawang dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Rumah Sakit Rujukan Tingkat

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat, baik

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, Polri sebagai salah satu organ pemerintahan dan alat negara penegak hukum mengalami beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya peyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO. NO Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO. NO Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO NO Sasaran Indikator Kinerja Target 1 Terpenuhinya Alpalkam / Almatsus dan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Perubahan Anggaran berdasarkan sumber Pendapatan. dan Jenis Belanja

Perubahan Anggaran berdasarkan sumber Pendapatan. dan Jenis Belanja B. Realisasi Anggaran Satker Polres Sidoarjo Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015. Realisasi

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM OPERASIONAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM OPERASIONAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HSL RPT TGL 5 MART 09 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM OPERASIONAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, perubahan dalam pelayanan kesehatan terjadi sangat cepat, tumbuhnya beberapa rumah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, perubahan dalam pelayanan kesehatan terjadi sangat cepat, tumbuhnya beberapa rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar bebas dengan kerangka Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015 merupakan tantangan dan hambatan bangsa Indonesia kedepan. Khususnya bidang pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA KOTA TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN 2015-2019 PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1

INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATASOP INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 NO JENIS TAHUN TENTANG JUMLAH KET 1 2 3 4 5 6 1 SOP YANG DIBUAT OLEH KABAG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1527, 2013 KEPOLISIAN. Keuangan. Sistem Akuntasi. Rumah Sakit. Pengelolaan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN ----------------- ----------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

LKIP Biro Rena Polda NTB PENDAHULUAN

LKIP Biro Rena Polda NTB PENDAHULUAN BAB PENDAHULUAN I A. Umum Bahwa sebagai pertanggung jawaban Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam menggunakan anggaran dan pendapatan belanja negara dalam rangka pelaksanaan fungsi, peran dan tugasnya,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

2011, No Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Kedokteran Kepolisian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepo

2011, No Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Kedokteran Kepolisian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.466, 2011 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Kedokteran Kepolisian. Kegiatan. Pengawasan dan Pengendalian. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH 1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) LAPORAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 Disusun : TAHUN 2016 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR BAGAN v IKHTISAR EKSEKUTIF vi BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini didasarkan pada dasar hukum yang telah ditetapkan sebagai berikut 1. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS SKPD VISI DAN MISI 1. Pernyataan Visi Visi RSUD

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 133 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan dari data dan fakta yang ada, dan memberikan saran sebagai pertimbangan dan masukan kepada pihak-pihak yang

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 DAFTAR ISI Halaman Penetapan Kinerja... Kata Pengantar.... Daftar

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh Subhanahu Wa Ta ala, karena

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN I. PENDAHULUAN. 1. Umum

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN I. PENDAHULUAN. 1. Umum KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG KECEPATAN PELAYANAN TEAM QUICK RESPON DITPOLAIR MENDATANGI TKP GANGGUAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I R. SAID SUKANTO TAHUN (PERUBAHAN) B A B PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I R. SAID SUKANTO TAHUN (PERUBAHAN) B A B PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS LAMP. KEPUTUSAN KARUMKIT BHAY. TK.I RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I R. SAID SUKANTO TAHUN 2010 2014 (PERUBAHAN) B A B PENDAHULUAN I 1. Kondisi Umum Renstra Rumah Sakit Bhayangkara Tk I

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEGIS

BAB II RENCANA STRATEGIS BAB II RENCANA STRATEGIS 2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam lampiran Keputusan Bupati Siak Nomor 378/HK/KPTS/2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Rumah Sakit Umum Daerah Siak disebutkan bahwa

Lebih terperinci

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DAIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.767, 2012 KEPOLISIAN. Sistem Perencanaan Strategis Kepolisian. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2011 TUPOKSI, RENCANA STRATEGIS, KINERJA, PENGUKURAN, EVALUASI, ANALISIS AKUNTABULITAS KINERJA, ASPEK KEUANGAN SERTA KEBERHASILAN, HAMBATAN / MASALAH DAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat 57 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat pertahanan negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS

A. RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru telah berdiri pada tahun 1980 dan beroperasi pada tanggal 5 Juli 1984 melalui

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT(BBKPM) SURAKARTA Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan i NILAI-NILAI BBKPM

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG SURAT KEPUTUSAN No.../.../.../.../2015 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN DIREKTUR RUMAH

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi serta peningkatan

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG -1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RSUD DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategi Polda NTB Rencana Strategis (Renstra) Polda NTB Tahun 2015-2019 merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA NOMOR : /SK/THURSINA/XII/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENDELEGASIAN WEWENANG DI RS. THURSINA DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA

KEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA NOMOR : /SK/THURSINA/XII/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENDELEGASIAN WEWENANG DI RS. THURSINA DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA Bismillaahirrahmaanirrahiim KEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA NOMOR : /SK/THURSINA/XII/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENDELEGASIAN WEWENANG DI RS. THURSINA DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA Menimbang : 1. Bahwa Pendelegasian

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Pasal 3 menyatakan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN. Pelayanan Kesehatan. Penggantian. Biaya.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN. Pelayanan Kesehatan. Penggantian. Biaya. No.100, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN. Pelayanan Kesehatan. Penggantian. Biaya. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan A. SEJARAH Rumah Sakit Daerah Soreang adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG KEDOKTERAN KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG KEDOKTERAN KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG KEDOKTERAN KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN ASRENA POLRI --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2015-2016 Masa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 RSUD KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi.... Kata Pengantar.... i ii BAB I Pendahuluan...

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 RSUD KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 DAFTAR ISI Halaman Penetapan Kinerja...... Kata Pengantar...... Daftar Isi...

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk seluruh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk seluruh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya satu orang, tetapi untuk seluruh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhonya. Laporan Kinerja (LKj)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Intensitas tantangan dunia peradilan ke depan cenderung semakin meningkat dan komplek. Dampak dari perkembangan teknologi informasi dan tingginya tuntutan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Buleleng disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah secara periodik dalam mencapai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah berhasil menyusun Rencana Strategis tahun 2014. Rencana Strategis ini akan dijadikan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA

INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA A. VISI DAN MISI ITWASDA POLDA DIY 1. Visi Itwasda Polda D.I. Yogyakarta. Mendorong terwujudnya peningkatan kinerja Satker yang terbatas dari kolusi,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA RSUD KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Latar belakang, maksud dan tujuan Sebagai salah satu SKPD Pemerintah Kota Tangerang, RSUD Kota Tangerang mepunyai kewajiban menyusun Renstra ( Rencana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945

Lebih terperinci

1. Persentase peningkatan pasien rawat inap : BOR LOS TOI BTO Penunjang Medis : Laboratorium Radiologi Fisioterapi 68,20 3,31 1,57 74,07

1. Persentase peningkatan pasien rawat inap : BOR LOS TOI BTO Penunjang Medis : Laboratorium Radiologi Fisioterapi 68,20 3,31 1,57 74,07 Lampiran 1. RENCANA STRATEGIK (RS) TAHUN 2011 S/D 2015 Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima Visi : Terwujudnya Pelayanan Prima pada Tahun 2015 Misi : Menyelenggarakan Pelayanan yang Bermutu,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG SATUAN POLAIR POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG SATUAN POLAIR POLRES PARIAMAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG SATUAN POLAIR POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN : RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL. Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Bantul, Yogyakarta, 55714

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN : RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL. Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Bantul, Yogyakarta, 55714 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. PROFIL Nama Rumah Sakit : RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Bantul, Yogyakarta, 55714 Telepon : +62 0274367386 Pemilik Tipe Status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Setiap orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Setiap orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain adalah kesehatan. Setiap orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan yang prima. Seseorang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017 RUMAH SAKIT dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI JALAN DR. SUMERU NO 114 BOGOR RENCANA KERJA TAHUNAN Unit

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN 2016 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanggungjawaban Renstra kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pelaksanaan praktik kedokteran seperti rumah sakit, harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA DAN RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN MAHKAMAH KONSTITUSI, SEKJEN DPD RI DAN ASRENA POLRI. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT PRATAMA

Lebih terperinci