IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA"

Transkripsi

1 PERTANYAAN DAN JAWABAN 01 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Penerapan Berbasis I Secara Proposional Sesuai Ukuran Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

2 ii Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01

3 PENDAHULUAN Dewan Dewan Standar Standar Profesional Profesional Akuntan Akuntan Publik Publik ( ( DSPAP ) DSPAP ) Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia ( IAPI ) ( IAPI ) telah telah menerbitkan menerbitkan Standar Standar Audit Audit ( ) ( ) baru baru berlaku berlaku efektif efektif atas atas laporan laporan keuangan keuangan periode periode dimulai dimulai atau atau setelah setelah tanggal tanggal 1 Januari Januari ( ( Emiten), Emiten), atau atau 1 Januari Januari ( ( selain selain Emiten). Emiten). Penerapan Penerapan d d dianjurkan dianjurkan selain selain Emiten. Emiten. tersebut tersebut bersumber bersumber dari dari International International Standards Standards on on Auditing Auditing ( I ). ( I ). Tanya-Jawab Tanya-Jawab () () diterbitkan diterbitkan oleh oleh Komite Komite Asistensi Asistensi Implementasi Implementasi Standar Standar Profesi Profesi ( KAISP ) ( KAISP ) IAPI IAPI membahas membahas bagaimana bagaimana menerapkan menerapkan berbasis berbasis I I tersebut tersebut proporsional proporsional sesuai sesuai ukuran ukuran kompleksitas kompleksitas.. Sementara Sementara berlaku berlaku semua semua ukuran ukuran kompleksitas, kompleksitas, berfokus berfokus hal-hal hal-hal berhubungan berhubungan bisnis bisnis kecil kecil (EBK), (EBK), karaktersistik karakteristik utama utama mempunyai mempunyai kegiatan kegiatan transaksi transaksi bisnis, bisnis, pengendalian pengendalian internal, internal, sistem sistem informasi informasi relatif relatif sederhana. sederhana. bisa bisa membantu membantu menjelaskan menjelaskan efektif efektif penerapan penerapan berbasis berbasis I I bagi bagi pelaku pelaku bisnis bisnis EBK, EBK, or, or, pihak pihak lain lain berkepentingan berkepentingan atas atas laporan laporan keuangan. keuangan. tidak tidak mengubah mengubah atau atau mengganti mengganti,, teks-teks teks-teks otoritatif otoritatif diterbitkan diterbitkan oleh oleh DSPAP DSPAP IAPI IAPI regulasi regulasi lainnya. lainnya. 1 1 bukan bukan dimaksudkan dimaksudkan sebagai sebagai pengganti pengganti maupun maupun sebagai sebagai referensi referensi lengkap. lengkap. Pengguna Pengguna diharapkan diharapkan mengacu mengacu langsung langsung ke ke.. Pemahaman Pemahaman tentang tentang akan akan membantu membantu or or EBK EBK menerapkan menerapkan relevan relevan efektif efektif efisien. efisien. 1 Seluruh referensi terhadap adalah berlaku efektif atas laporan keuangan periode dimulai atau setelah tanggal 1 Januari 2013 ( emiten), atau 1 Januari ( selain Emiten) Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab iii 1

4 iv Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01

5 PENERAPAN BERBASIS I SECARA PROPORSIONAL SESUAI UKURAN DAN KOMPLEKSITAS SUATU ENTITAS Tanya-Jawab ( ) disusun oleh Komite Asistensi Implementasi Standar Profesi ( KAISP ) Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ) membahas bagaimana menerapkan Standar Audit ( ) diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Akuntan Publik ( DSPAP ) IAPI mengacu ke International Standards on Auditing ( I ) dapat diterapkan proporsional sesuai ukuran kompleksitas. Jakarta, 16 Oktober Komite Asistensi Implementasi Standar Profesi ( KAISP ) Ketua: Anggota: Handoko Tomo Ahmad Sapudin Bambang Sulistiyanto Fahmi Heng Tanusdjaja Jumadi Mikail Jam an Rahmat Zuhdi Rakhmawan Tri Nugroho Sahat Pardede Wahyu Hidayat Widartoyo Zarya Nugroho Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab v

6 vi Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01

7 DAFTAR DAFTAR ISI ISI T 1: 1: menangani menangani fakta fakta karakteristik karakteristik EBK EBK signifikan signifikan berbeda berbeda lebih lebih besar besar lebih lebih kompleks? kompleks? T2: T2: beban beban kerja kerja EBK EBK berbeda berbeda dari dari lebih lebih besar? besar? T3: T3: memberikan memberikan panduan panduan penerapan penerapan bagi bagi or or T4: T4: Apakah Apakah or or harus harus mematuhi mematuhi seluruh seluruh saat saat melakukan melakukan T5: T5: Apakah Apakah or or harus harus mematuhi mematuhi seluruh seluruh dari dari setiap setiap relevan relevan ketika ketika melakukan melakukan T6: T6: dokumentasi dokumentasi membantu membantu or or T7: T7: dapat dapat memberikan memberikan panduan panduan bagi bagi Auditor Auditor menerapkan menerapkan dokumentasi dokumentasi cara cara efektif efektif efisien? efisien? Halaman Halaman Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab vii 3

8 viii Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01

9 T1: menangani fakta karakteristik EBK signifikan T1: berbeda menangani fakta lebih besar karakteristik lebih kompleks? EBK signifikan berbeda lebih besar lebih kompleks? Tujuan or adalah sama atas berbeda ukuran Tujuan kompleksitas. or Namun, adalah hal sama tidak berarti atas setiap berbeda direncanakan ukuran kompleksitas. dilaksanakan Namun, cara hal persis tidak sama. berarti mengakui setiap direncanakan spesifik dilaksanakan dilakukan cara mencapai persis tujuan sama. or mengakui mematuhi spesifik dapat sangat dilakukan bervariasi, tergantung mencapai ukuran tujuan or kompleksitas mematuhi di. Oleh karena dapat sangat itu, bervariasi, tergantung berfokus ukuran hal-hal kompleksitas perlu diperhatikan di. or Oleh karena itu, biasanya tidak berfokus merinci hal-hal spesifik perlu diperhatikan seharusnya or dilaksanakan or. 2 biasanya tidak merinci spesifik seharusnya dilaksanakan or. 2 juga menjelaskan pendekatan tepat merancang melaksanakan juga menjelaskan lanjutan pendekatan tergantung tepat penilaian risiko merancang oleh or. melaksanakan Sebagai contoh, setelah memahami lanjutan tergantung lingkungannya, penilaian termasuk risiko pengendalian oleh or. Sebagai internal contoh, risiko setelah salah saji memahami material telah dlai, lingkungannya, or dapat termasuk menentukan pengendalian internal pendekatan risiko gabungan salah menggunakan saji material telah dlai, pengujian or pengendalian dapat menentukan substantif pendekatan adalah gabungan pendekatan menggunakan efektif menanggapi pengujian risiko pengendalian telah dlai substantif tersebut. 3 adalah Dalam kasus pendekatan lain, jika misalnya efektif or menanggapi tidak mengidentifikasi risiko telah banyak dlai tersebut. aktivitas 3 Dalam pengendalian, kasus or lain, jika dapat misalnya memutuskan or tidak akan mengidentifikasi lebih efisien banyak melaksanakan aktivitas pengendalian, or lanjutan dapat mengutamakan memutuskan akan substantif. lebih efisien 4 melaksanakan lanjutan mengutamakan substantif. 4 Hal juga penting dicatat adalah, penggunaan pertimbangan Hal profesional juga penting tepat merupakan dicatat adalah hal pokok melaksanakan, penggunaan pertimbangan professional layak. Pertimbangan tepat profesional merupakan diperlukan, hal pokok terutama melaksanakan membuat keputusan tentang layak. sifat, saat, Pertimbangan luas profesional diperlukan, digunakan terutama memenuhi membuat keputusan tentang sifat, mengumpulkan saat, luas bukti. 5 Namun, ketika digunakan or EBK memenuhi memerlukan penggunaan mengumpulkan pertimbangan profesional, bukti. 5 Namun, tidak berarti ketika or or EBK dapat memerlukan memutuskan penggunaan pertimbangan menyimpang dari profesional, tidak berarti kecuali or keadaan dapat luar biasa memutuskan sepanjang menyimpang or dapat dari melaksanakan kecuali alternatif keadaan mencapai luar biasa tujuan sepanjang or tersebut. dapat 6 melaksanakan alternatif mencapai tujuan tersebut , Tujuan Keseluruhan Auditor Independen Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit, paragraf 19, mengharuskan or memahami keseluruhan teks memahami tujuan menerapkan 2 persyaratan 200, Tujuan Keseluruhan tepat. 200, Auditor paragraf Independen A59, menjelaskan, Pelaksanaan jika diperlukan, Audit Berdasarkan materi penerapan Standar Audit, penjelasan paragraf lain 19, mengharuskan menyediakan penjelasan or lebih lanjut memahami tentang keseluruhan teks panduan memahami melaksanakannya. tujuan menerapkan Secara persyaratan khusus, materi penerapan tepat. 200, penjelasan paragraf A59, lain dapat: menjelaskan, jika diperlukan, materi penerapan penjelasan lain menyediakan Menjelaskan penjelasan lebih lebih akurat lanjut apa tentang diharuskan oleh panduan apa melaksanakannya. hendak dicakup. Secara khusus, Mencakup materi contoh-contoh penerapan penjelasan lain mungkin dapat: tepat sesuai kondisinya. Meskipun Menjelaskan panduan tersebut lebih akurat tidak apa sendirinya diharuskan merupakan oleh, apa panduan hendak tersebut dicakup. relevan Mencakup penerapan contoh-contoh tepat atas mungkin tepat. sesuai Materi penerapan kondisinya. penjelasan lain juga dapat Meskipun menyediakan panduan latar belakang tersebut hal-hal tidak diatur sendirinya merupakan., panduan tersebut relevan 3 330, Respons penerapan Auditor Terhadap tepat atas Risiko Yang Telah Dlai. paragraf Materi penerapan A4. penjelasan lain juga dapat 4 menyediakan 330, paragraf latar A18. belakang hal-hal diatur , 330, paragraf Respons A23. Auditor Terhadap Risiko Yang Telah Dlai paragraf A , 330, paragraf paragraf 23. A , paragraf A , paragraf 23. Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab

10 T2: beban kerja EBK berbeda dari lebih besar? Sering kali, kegiatan EBK relatif sederhana transaksi bisnisnya, berarti menggunakan akan menjadi relatif lebih mudah umumnya. Sebagai ilustrasi, melaksanakan 315, or harus memperoleh pemahaman tentang lingkungannya. 7 Meskipun pertimbangan mendasari relevan baik besar maupun kecil, proses struktur EBK lebih sederhana, or dapat memperoleh pemahaman atas lingkungannya lebih mudah mendokumentasikannya cara lebih sederhana. Serupa di atas, pengendalian internal EBK dapat lebih sederhana. Hal ditekankan beberapa kali, misalnya: Entitas lebih kecil dapat menggunakan cara kurang terstruktur serta proses lebih sederhana mencapai tujuan mereka. 8 Sistem informasi proses bisnis terkait relevan pelaporan keuangan kecil kemungkinan tidak serumit hal sama lebih besar Komunikasi mungkin saja kurang terstruktur lebih mudah dicapai kecil dari lebih besar. 10 Konsep mendasari aktivitas pengendalian kecil kemungkinan sama lebih besar, tetapi formalitas digunakan menjalankannya mungkin berbeda. 11 Meskipun perolehan pemahaman tentang pengendalian internal relevan adalah sama pentingnya EBK, or cenderung dapat memperoleh mendokumentasikan pemahaman diperlukan lebih mudah. T3: memberikan panduan penerapan bagi or Secara spesifik mengantisipasi penerapannya EBK. Sebagai contoh, kaitannya : 7 315, Pengindentifikasian & Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman Atas Entitas & Lingkungannya, paragraf , paragraf A , paragraf A , paragraf A , paragraf A93. 2 Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01 Tanya Jawab 01 5

11 menentukan alternatif terkait pemahaman atas proses penilaian risiko ketika tersebut belum menetapkan proses tersebut atau memiliki proses khusus (umum terjadi di EBK). 12 menentukan pilihan berdasarkan kondisi tertentu (misalnya, pilihan atas respons terhadap risiko telah dlai terkait estimasi akuntansi 540, hal terdapat pilihan menggunakan bukti timbul dari peristiwa terjadi setelah tanggal laporan keuangan sering menjadi respon efektif EBK, ketika bukti-bukti tersebut relevan estimasi akuntansi terdapat jeda waktu panjang antara tanggal laporan posisi keuangan tanggal laporan or). 13 mengindikasikan mungkin tidak perlu dilakukan (kondisional) ketika pihak bertanggung jawab atas tata kelola manajemen adalah pihak sama (situasi sering terlihat di EBK). 14 Fakta juga mencakup panduan membantu or memahami atau menerapkan spesifik konteks EBK sangat relevan bagi or tersebut. Panduan tersebut telah tercakup seksi dari materi penerapan di di bawah subjudul, Pertimbangan Spesifik bagi Entitas Lebih Kecil. 15 Beberapa contoh dari jenis panduan tersedia tertera di bawah : Program standar atau checklist disusun asumsi hanya terdapat beberapa aktivitas pengendalian relevan, dapat digunakan rencana dari EBK tersebut dimodifikasi sesuai keadaan perikatan. 16 Karena informasi keuangan interim atau bulanan mungkin tidak terdapat di EBK tujuan analitis mengidentifikasi menilai risiko kesalahan penyajian material, or mungkin perlu merencanakan melaksanakan analitis ketika draft awal laporan keuangan tersedia. 17 Bukti unsur-unsur lingkungan pengendalian EBK mungkin tidak tersedia bentuk dokumen. Sebagai konsekuensinya, sikap, kesadaran, tindakan manajemen atau pemilik-pengelola merupakan hal penting bagi pemahaman or atas lingkungan pengendalian EBK. 18 Pertimbangan spesifik EBK juga menangani bagaimana menerapkan jika dilaksanakan seluruhnya oleh rekan perikatan, sebagai contoh, kaitannya rekan perikatan bertanggung jawab mengarahkan supervisi anggota tim perikatan , paragraf , Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar & Pengungkapan Ybs, paragraf , Komunikasi Dengan Pihak Yang Bertanggung Jawab Atas Tata Kelola, paragraf Ketika panduan telah dikembangkan terutama tertutup, maka beberapa pertimbangan mungkin dapat berguna terbuka (tbk) yg lebih kecil , Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan, paragraf A , paragraf A , paragraf A77-A , Pengendalian Mutu Untuk Audit Atas Laporan Keuangan, paragraf , paragraf A15. Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab

12 Sebagai tambahan, pedoman lainnya mengindikasikan aspek-aspek tertentu dari akan bervariasi sesuai ukuran, kompleksitas, sifat, misalnya, berhubungan : Sifat luas aktivitas perencanaan or. 20 Pertimbangan or atas faktor-faktor risiko kecurangan relevan. 21 Proses komunikasi antara or pihak bertanggung jawab atas tata kelola, bentuk komunikasi tersebut. 22 Tingkat kerincian mengomunikasikan defisiensi signifikan pengendalian internal. 23 Pertimbangan apakah pengendalian relevan. 24 T4: Apakah or harus mematuhi seluruh saat melakukan Kewajiban dasar di adalah sebagai berikut: Auditor harus mematuhi seluruh relevan. Suatu relevan bila tersebut berlaku terdapat hal-hal diatur oleh tersebut. 25 Auditor tidak diperkenankan menyatakan kepatuhannya terhadap laporan or kecuali or telah mematuhi [ 200] seluruh lainnya relevan. 26 Namun, penting dicatat tidak seluruh dari mungkin relevan setiap yaitu saat berlaku kemungkinan tidak terdapat kondisi terkait tersebut di perikatan. Sejatinya, EBK, beberapa dari kemungkinan tidak relevan karena alasan tersebut. Sebagai contoh, beberapa tidak akan relevan EBK meliputi: 402, 27 jika EBK tidak menggunakan organisasi jasa. 510, 28 jika EBK berulang, bukan perikatan tahun pertama. 600, 29 jika perikatan EBK bukan bagian dari atas laporan keuangan grup. 610, 30 jika EBK tidak memiliki fungsi internal , paragraf A , Tanggung Jawab Auditor Terkait Kecurangan Suatu Audit atas Laporan Keuangan, paragraf A , paragraf A30 A , Pengomunikasian Defisiensi Dlm Pengendalian Internal Kpd Pihak Yg Bertanggung Jawab Atas Tata Kelola & Manajemen, paragraf A , paragraf A , paragraf , paragraf , Pertimbangan Audit Terkait Dengan Entitas Yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa , Perikatan Audit Tahun Pertama-Saldo Awal , Pertimbangan Khusus-Audit Atas Laporan Keuangan Grup (Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen) , Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal. 4 Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01 Tanya Jawab 01 7

13 800, 805, 810, 31 jika perikatan EBK pelaporan atas laporan keuangan bertujuan umum. Selanjutnya, beberapa, seperti 705 berhubungan modifikasi op or, kondisinya mungkin tidak relevan. 32 Auditor tidak perlu khawatir tidak relevan. Namun demikian, or perlu memahami ruang lingkup masing-masing menentukan apakah itu relevan atau tidak kondisinya. T5: Apakah or harus mematuhi seluruh dari setiap relevan ketika melakukan Meskipun relevan, tidak seluruh mungkin relevan kondisi tertentu saat. Jika nya adalah bergantung kondisi kondisi tersebut tidak terjadi, tidak perlu bagi or mematuhi tersebut. 33 Seringkali, hal itu jelas dari situasi perikatan apakah kondisi menentukan terdapatnya relevansi dari persyaratan kondisional. Beberapa contoh tidak perlu diterapkan jika tidak terdapat kondisi relevan, meliputi:: Mendiskusikan tim perikatan ditugaskan sebagai bagian dari aktivitas penilaian risiko jika tim hanya beranggota satu orang. 34 Melaksanakan substantif tertentu lainnya jika or belum mengidentifikasi pihak berelasi atau transaksi signifikan pihak berelasi tidak diidentifikasi atau diungkapkan sebelumnya. 35 Memperoleh bukti cukup tepat menentukan apakah terdapat ketidakpastian material jika or belum mengidentifikasi peristiwa atau kondisi dapat menyebabkan keraguan atas kemampuan mempertahankan kelangsungan usahanya. 36 Terdapat dokumentasi spesifik kondisi luar biasa ketika or mempertimbangkan perlu menyimpang dari spesifik. Ketentuan dokumentasi hanya diterapkan relevan kondisi tertentu. tidak mengharuskan kepatuhan terhadap tidak relevan kondisi , Pertimbangan Khusus-Audit Atas Laporan Keuangan Yang Disusun Sesuai Dengan Kerangka Bertujuan Khusus; 805, Pertimbangan Khusus-Audit Atas Laporan Keuangan Tunggal & Suatu Unsur, Akun Atau Pos Tertentu Dalam Laporan Keuangan; 810, Perikatan Untuk Melaporkan Ikhtisar Laporan Keuangan , Modifikasi Terhadap Op Laporan Auditor Independen , paragraf , paragraf , Pihak Berelasi, paragraf , Kelangsungan Usaha, paragraf , paragraf A74; 230, Dokumentasi Audit, paragraf A19. Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab

14 T6: dokumentasi membantu or Pada tahap awal, dokumentasi EBK membantu or perencanaan pelaksanakan. Hal membutuhkan supervisi riviu atas pekerjaan telah dilaksanakan oleh asisten, serta evaluasi bukti telah diperoleh kesimpulan ditarik sebelum laporan or difinalkan. Juga, menyimpan catatan atas hal-hal relevan berkelanjutan dapat mudah dimutakhirkan, dokumentasi menyediakan saldo awal memulai tahun berikutnya. pun, paling penting adalah dokumentasi dapat membantu meningkatkan kualitas hal kualitas pertimbangan or. Keputusan lebih baik seringkali ketika or menggunakan waktunya mendokumentasikan fakta-fakta hal signifikan alasan-alasan kesimpulan or; logika kejelasan berpikir umumnya meningkat. Oleh karena itu, dokumentasi membantu keseluruhan proses serta menyediakan catatan akan membantu otoritas pengawasan lainnya ketika mereviu berkas. T7: dapat memberikan panduan bagi Auditor menerapkan dokumentasi cara efektif efisien? Dokumentasi tepat seharusnya tidak memberatkan. banyak mendorong or menyiapkan dokumentasi dapat dimengerti efektif efisien. Pertama, dokumentasi di, menetapkan apa diharapkan dari or, dirancang menghasilkan dokumentasi cukup tepat sebagai dasar laporan or bukti-bukti telah direncanakan dilaksanakan sesuai serta hukum peraturan berlaku. 38 Untuk tujuan, 230 mengharuskan or menyusun dokumentasi memungkinkan seorang or berpengalaman, tidak memiliki keterkaitan sebelumnya tersebut, dapat memahami hal-hal spesifik. Hal menetapkan tolok ukur memandu or menentukan isi luasnya dokumentasi. Dalam konteks, 230 mengharuskan dokumentasi memasukkan hal-hal signifikan timbul selama proses pertimbangan profesional signifikan , paragraf A6 menyatakan: " Pada prinsipnya, kepatuhan terhadap akan menghasilkan dokumentasi cukup tepat sesuai kondisinya. lain berisi dokumentasi tertentu dimaksudkan mengklarifikasi penerapan kondisi tertentu lain tersebut. Ketentuan dokumentasi tertentu dari lain tidak membatasi penerapan. Lebih lanjut, ketiadaan dokumentasi tertentu tidak berarti tidak terdapat dokumentasi akan disiapkan sebagai akibat dari kepatuhan terhadap tersebut. 6 Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01 Tanya Jawab 01 9

15 dibuat mencapai kesimpulan-kesimpulan atas hal-hal signifikan tersebut. 39 Penekanannya adalah atas hal-hal signifikan pertimbangan profesional signifikan. menjelaskan satu faktor penting menentukan bentuk, isi, luas dokumentasi atas hal signifikan adalah luasnya pertimbangan profesional digunakan pelaksanaan pekerjaan evaluasi atas hasilnya. 40 Kedua, juga mengakui tidak realistis berharap setiap aspek dapat didokumentasikan. Oleh karena itu, 230 menjelaskan sebagai berikut:... tidak diperlukan atau tidak praktis bagi or mendokumentasikan atas setiap hal dipertimbangkan, atau pertimbangan professional dibuat. or tidak perlu mendokumentasikan terpisah. kepatuhan terhadap hal-hal kepatuhannya telah tercermin dokumentasi terdapat di folder. Sebagai contoh, keberadaan dokumen perencanaan memadai menunjukkan or telah merencanakan. 41 Ketiga, jelas mendorong or mempraktikkan pertimbangan profesional menentukan bentuk isi dari dokumentasi. juga mengakui bagaimana luasnya dokumentasi dapat bervariasi sesuai keadaan. Contohnya, seperti berikut, termasuk di 230 lainnya: Cara pendokumentasian or memenuhi 315 dilakukan menggunakan pertimbangan profesional. 42 Bentuk, isi, luas dokumentasi bergantung berbagai faktor, termasuk ukuran komplektisitas, 43 serta metodologi perangkat digunakan. Dokumentasi atas lebih kecil umumnya tidak seekstensif dokumentasi atas lebih besar. 44 Dokumentasi dapat berbentuk sederhana relatif ringkas. 45 Terakhir, membantu or lebih lanjut, memberikan contoh bagaimana dokumentasi EBK pendekatan efisien efektif. Sebagai contoh, disarankan sebagai berikut: Dapat memperoleh manfaat efisiensi mendokumentasikan beberapa aspek bersama-sama di satu dokumen, referensi silang ke kertas kerja pendukung memadai. 46 Dokumentasi pemahaman atas dapat dimasukkan sebagai bagian dari dokumentasi or atas strategi rencana keseluruhan. Sama halnya, , paragraf , paragraf A , paragraf A , paragraf A , paragraf A2; 315, paragraf A , paragraf A , paragraf A17; 315, paragraf A , paragraf A17. Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab

16 hasil penilaian risiko dapat didokumentasikan sebagai bagian dokumentasi or atas lebih lanjut. 47 Tidak perlu mendokumentasikan keseluruhan pemahaman or tentang EBK hal-hal berkaitan nya. 48 Suatu memorandum singkat dapat menjadi dokumentasi atas strategi. Pada tahap penyelesaian, memorandum singkat dapat dibuat dimutakhirkan menjadi strategi didokumentasi perikatan tahun berikutnya , paragraf A , paragraf A , paragraf A11 A19. 8 Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01 Tanya Jawab

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI TANYA DAN JAWAB TJ 01 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

Lebih terperinci

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 03 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 04 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PELAPORAN AUDIT TERKAIT PENERAPAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA

Lebih terperinci

PENCANTUMAN IDENTITAS AP DAN KAP PADA LAPORAN KEUANGAN KLIEN

PENCANTUMAN IDENTITAS AP DAN KAP PADA LAPORAN KEUANGAN KLIEN PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 06 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENCANTUMAN IDENTITAS AP DAN KAP PADA LAPORAN KEUANGAN KLIEN KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK

Lebih terperinci

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 02 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK

Lebih terperinci

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit SA 0 Dokumentasi Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 DOKUMENTASI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK

ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 07 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

STANDAR PERIKATAN AUDIT

STANDAR PERIKATAN AUDIT EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia

Lebih terperinci

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Guidelines for auditing management systems. Standar ISO

Lebih terperinci

PERMINTAAN AKSES ATAS KERTAS KERJA AUDITOR OLEH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERMINTAAN AKSES ATAS KERTAS KERJA AUDITOR OLEH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 05 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PERMINTAAN AKSES ATAS KERTAS KERJA AUDITOR OLEH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT

Lebih terperinci

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus SA 00 Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 PERTIMBANGAN KHUSUS AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG

Lebih terperinci

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal SA 0 Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN AUDIT 0 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada

Lebih terperinci

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SPR 0 Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 0 REVIU ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM YANG DILAKSANAKAN

Lebih terperinci

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing dan Atestasi Oleh : Robert Renovan (NIM. 2015250974) Yoga Pradana (NIM. 2015250975)

Lebih terperinci

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI

Lebih terperinci

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit SA 0 Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 MATERIALITAS DALAM TAHAP PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 :0: AM STANDAR AUDIT 0 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup

Lebih terperinci

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis SA 0 Representasi Tertulis SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 REPRESENTASI TERTULIS (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i)

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN SUPERVISI

PERENCANAAN DAN SUPERVISI Standar Profesionail Akuntant Publik SA Seksi 3 1 1 PERENCANAAN DAN SUPERVISI Sumber: PSA No. 05 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan pertama mengharuskan bahwa Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya

Lebih terperinci

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal SA 0 Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau

Lebih terperinci

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 0:0: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT

Lebih terperinci

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI EXPOSURE DRAFT STANDAR PENGENDALIAN MUTU STANDAR PERIKATAN JASA 0 PERIKATAN KOMPILASI PENGENDALIAN MUTU BAGI KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Exposure Draft

Lebih terperinci

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit SA 0 Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PENGEVALUASIAN ATAS KESALAHAN PENYAJIAN YANG DIIDENTIFIKASI SELAMA AUDIT (Berlaku efektif

Lebih terperinci

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA 0 Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 BUKTI AUDIT PERTIMBANGAN SPESIFIK ATAS UNSUR PILIHAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk

Lebih terperinci

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA 0 Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 RESPONS AUDITOR TERHADAP RISIKO YANG TELAH DINILAI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha SA 0 Kelangsungan Usaha SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 KELANGSUNGAN USAHA (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi,

Lebih terperinci

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA 0 Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA paket 00.indb // 0:: AM STANDAR AUDIT 0 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI, TERMASUK ESTIMASI

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN SA yang berlaku umum mengenai pekerjaan lapangan yang pertama mengharuskan dilakukannya perencanaan yang memadai. Auditor harus melakukan perencanaan kerja yang memadai

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 315. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

Standar Audit SA 315. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya SA Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT PENGINDENTIFIKASIAN DAN PENILAIAN RISIKO KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL MELALUI PEMAHAMAN

Lebih terperinci

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam pelaporan atas dokumen yang dibuat oleh

Lebih terperinci

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga STANDAR AUDITING SA Seksi 200 : Standar Umum SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga SA Seksi 500 : Standar Pelaporan Keempat STANDAR UMUM 1.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT SA Seksi 325 KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT Sumber: PSA No. 35 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan melaporkan

Lebih terperinci

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan (SA) 0 Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN

Lebih terperinci

Standar Audit SA 550. Pihak Berelasi

Standar Audit SA 550. Pihak Berelasi SA 0 Pihak Berelasi SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 PIHAK BERELASI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk

Lebih terperinci

STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Indonesian Institute of Certified Public Accountants STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

Lebih terperinci

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan SPR 00 Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 00 PERIKATAN UNTUK REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk reviu atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar audit Sa 500. Bukti audit

Standar audit Sa 500. Bukti audit Standar audit Sa 500 Bukti audit SA paket 500.indb 1 Standar Audit Standar audit 500 BuKti audit (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari

Lebih terperinci

TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON

TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON Lampiran I Tata cara verifikasi pengalaman praktik berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Asosiasi Nomor

Lebih terperinci

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit. SA Seksi 722 INFORMASI KEUANGAN INTERIM Sumber : PSA No. 73 PENDAHULUAN 01. Seksi ini memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lingkup prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Harjanto (1999, dalam Santosa, 2015), perkembangan dunia usaha dan globalisasi perekonomian Indonesia menyebabkan kebutuhan terhadap jasa akuntan publik dari

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit Standar Prof SA Seksi 3 1 2 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi

Lebih terperinci

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

Standar Audit SA 500. Bukti Audit SA 00 Bukti Audit SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 BUKTI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam

Lebih terperinci

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis SA 0 Prosedur Analitis SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PROSEDUR ANALITIS (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

Kuliah Umum Terkait ISA FBE Jurusan Akuntansi Universitas Surabaya Pembicara: Dr. Hendang Tanusdjaja, CPA Surabaya, 11 Dec

Kuliah Umum Terkait ISA FBE Jurusan Akuntansi Universitas Surabaya Pembicara: Dr. Hendang Tanusdjaja, CPA Surabaya, 11 Dec Kuliah Umum Terkait ISA FBE Jurusan Akuntansi Universitas Surabaya Pembicara: Dr. Hendang Tanusdjaja, CPA Surabaya, 11 Dec. 2013 1 Handbook of International Quality Control, Auditing, Review, Other Assurance,

Lebih terperinci

SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI

SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI Semarang, 15 Desember 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait,

Lebih terperinci

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3 AUDIT LAPORAN KEUANGAN Pertemuan 3 HUBUNGAN ANTARA AKUNTANSI DAN AUDITING Akuntansi Auditing MANFAAT EKONOMI SUATU AUDIT Akses ke pasar modal Biaya Modal yang Rendah Penangguhan infesiensi dan kecurangan

Lebih terperinci

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No.

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No. SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR Sumber: PSA No. 36 Lihat SA Seksi 9553 untuk Interpretasi Seksi ini PENDAHULUAN 01

Lebih terperinci

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No. SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH Sumber: PSA No. 62 PENDAHULUAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini berisi standar untuk pengujian

Lebih terperinci

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL SA Seksi 323 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL Sumber: PSA No. 56 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI SA Seksi 315 KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI Sumber: PSA No. 16 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang komunikasi antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kompetitif, bukan hanya dengan perusahaan dalam negeri namun dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan kompetitif, bukan hanya dengan perusahaan dalam negeri namun dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan di Indonesia saat ini harus mampu bertahan dalam era globalisasi. Dalam era globalisasi perusahaan harus mengikuti aturan yang berlaku didunia Internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak

Lebih terperinci

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN SA Seksi 317 UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN Sumber: PSA No. 31 PENDAHULUAN 01 Seksi mengatur sifat dan lingkup pertimbangan yang harus dilakukan oleh auditor independen dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian SA 0 Peristiwa Kemudian SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 PERISTIWA KEMUDIAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari

Lebih terperinci

2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit )

2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit ) 2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit ) Standar Audit ini mengatur tanggung jawab keseluruhan auditor independen ketika melaksanakan

Lebih terperinci

Menyelesaikan Tahap Penilaian Risiko Tugas Matakuliah Auditing 1. Oleh : Nama : I anatun Nikmah NIM :

Menyelesaikan Tahap Penilaian Risiko Tugas Matakuliah Auditing 1. Oleh : Nama : I anatun Nikmah NIM : Menyelesaikan Tahap Penilaian Risiko Tugas Matakuliah Auditing 1 Oleh : Nama : I anatun Nikmah NIM : 140810301062 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember 2016 PENDAHULUAN : Tahap penyelesaian

Lebih terperinci

SURAT UNTUK PENJAMIN EMISI DAN PIHAK TERTENTU LAIN YANG MEMINTA

SURAT UNTUK PENJAMIN EMISI DAN PIHAK TERTENTU LAIN YANG MEMINTA SA Seksi 634 SURAT UNTUK PENJAMIN EMISI DAN PIHAK TERTENTU LAIN YANG MEMINTA Sumber: PSA No. 54 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi akuntan dalam melaksanakan dan melaporkan hasil perikatan

Lebih terperinci

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA 40 4. Standar pelaporan Ke-4: Tujuan standar pelaporan adalah untuk mencegah salah tafsir tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh akuntan bila namanya dikaitkan dengan laporan keuangan: 01. Seorang akuntan

Lebih terperinci

Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik

Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Auditing 2015-12-11 Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini dunia bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pelaku bisnis maupun bagi para kalangan masyarakat yang bukan pelaku bisnis. Dunia bisnis

Lebih terperinci

STANdAR PENGENDALIAN MUTU 1 PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS

STANdAR PENGENDALIAN MUTU 1 PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS STANdAR PENGENDALIAN MUTU PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Tanggapan tertulis atas exposure draft paling lambat diterima pada Agustus 0. Dewan Standar Profesi

Lebih terperinci

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN Sumber: PSA No. 29 Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN 01 Seksi ini berlaku untuk laporan auditor yang diterbitkan berkaitan

Lebih terperinci

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N Atestasi Kepatuhan SAT Seksi 500 ATESTASI KEPATUHAN S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan bagi perikatan

Lebih terperinci

Auditing 1. I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali

Auditing 1. I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali Auditing 1 I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali 2013 Satuan Acara Pengajaran (SAP) Chapter Materi Meeting I Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) dan Profesi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA SA Seksi 623 LAPORAN KHUSUS Sumber: PSA No. 41 PENDAHULUAN 01 Seksi ini berlaku untuk laporan auditor yang diterbitkan dalam hubungannya dengan: a. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan basis akuntansi

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tipe Opini Auditor Opini yang terdapat dalam laporan audit sangat penting sekali dalam proses audit atapun proses atestasi lainnya karena opini tersebut merupakan informasi utama

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan

Lebih terperinci

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI Laporan praktisi tentang prosedur yang disepakati yang berkaitan dengan asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau tentang efektivitas

Lebih terperinci

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI Audit atas Estimasi Akuntansi SA Seksi 342 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI Sumber: PSA No. 37 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit kompeten

Lebih terperinci

Laporan keuangan bertujuan umum Kerangka bertujuan umum

Laporan keuangan bertujuan umum Kerangka bertujuan umum LAPORAN AUDITOR Definisi Laporan keuangan bertujuan umum : laporan yang disusun berdasarkan suatu kerangka bertujuan umum. Kerangka bertujuan umum : suatu kerangka pelaporan keuangan yang dirancang untuk

Lebih terperinci

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL Latar Belakang Definisi dan Ruang Lingkup Standar Atribut dan Standar Kinerja Kode Etik tedi last 01/17 LATAR BELAKANG. Faktor yang mendorong Manajemen membentuk

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam melakukan evaluasi perencanaan audit pada KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, langkah awal yang penulis lakukan adalah dengan membuat permohonan izin kepada pihak KAP

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 319 PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber : PSA No. 69 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang pertimbangan auditor atas pengendalian intern klien

Lebih terperinci

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL Halaman 1 dari 5 1. TUJUAN Tujuan utama dari Piagam Audit Internal ( Piagam ) ini adalah untuk menguraikan kewenangan dan cakupan dari fungsi Audit Internal di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi perekonomian Indonesia pada umumnya menyebabkan peningkatan pesat tuntutan masyarakat atas mutu dan jenis jasa profesi akuntan publik sehingga

Lebih terperinci

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07 SA Seksi 332 AUDITING INVESTASI Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN TERHADAP KETERTERAPAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mengaudit investasi dalam efek, yaitu efek utang dan efek ekuitas,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penilai yang bebas terhadap seluruh aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. penilai yang bebas terhadap seluruh aktivitas perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen tersebut perlu diaudit oleh auditor independen (akuntan publik), untuk menghasilkan informasi atau laporan keuangan

Lebih terperinci

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis. SA Seksi 710 PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM AUDIT BISNIS KECIL Sumber : PSA No. 58 PENDAHULUAN 01. Pernyataan Standar Auditing yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diterapkan dalam audit informasi

Lebih terperinci

STANDAR UMUM DAFTAR I SI. 201 Sifat Standar Umum Tanggal Berlaku Efektif 02

STANDAR UMUM DAFTAR I SI. 201 Sifat Standar Umum Tanggal Berlaku Efektif 02 Daftar Isi Standar Umum SA Seksi 200 STANDAR UMUM Sifat standar umum; pelatihan dan keahlian auditor; independensi; penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama dalam pelaksanaan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan meningkatnya pertumbuhan perusahaan dalam bentuk badan hukum di Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi perekonomian Indonesia pada umumnya menyebabkan peningkatan pesat tuntutan masyarakat atas mutu dan jenis jasa profesi akuntan publik sehingga

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

pt iapi manufaktur Suatu Ilustrasi Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia - Industri Manufaktur Edisi Februari 2017

pt iapi manufaktur Suatu Ilustrasi Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia - Industri Manufaktur Edisi Februari 2017 pt iapi manufaktur Suatu Ilustrasi Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia - Industri Manufaktur Edisi Februari 2017 www.iapi.or.id Suatu Ilustrasi Laporan Keuangan Berdasarkan

Lebih terperinci

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Daftar Isi Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 300 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Penunjukan auditor independen; perencanaan dan supervisi; risiko audit dan materialitas dalam pelaksanaan audit; pengujian

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) Piagam Audit Internal ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 Tahun 2015 tanggal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan profesi akuntan publik di Indonesia erat kaitannya dengan semakin banyaknya perusahaan yang memutuskan go public. Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lebih terperinci

LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU DAN LAPORAN AUDIT TIDAK BAKU

LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU DAN LAPORAN AUDIT TIDAK BAKU Makalah Auditing LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU DAN LAPORAN AUDIT TIDAK BAKU Disusun oleh: KELOMPOK 9 NUR REZEKI ASRIFA SALAM A32112013 SRI ASRIYANI SUMADI A32112024 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

Lebih terperinci

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci tedi last 09/17 TINJAUAN KONSEPTUAL PERENCANAAN AUDIT Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku profesional akuntan publik salah satunya diwujudkan dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional audit behavior). Perilaku

Lebih terperinci