BAB I PENDAHULUAN. Alam dan Sumber Daya Manusia yang melimpah, sehingga Indonesia
|
|
- Handoko Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang melimpah, sehingga Indonesia dijadikan negara dengan peluang investasi yang besar. Oleh karena itulah kalangan investor asing beramai-ramai menanamkan modalnya di Indonesia untuk memperoleh keuntungan baik pribadi maupun bagi negaranya sendiri. Apalagi pada tahun 2015 ini, Indonesia memasuki pasar bebas Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang artinya adalah bahwa Indonesia harus semakin berbenah diri untuk mengembangkan berbagai sektor, terutama sektor industri dikarenakan Indonesia termasuk lambat dibandingkan dengan negara lainnya. Perkembangan yang terjadi seiring dengan meningkatnya investor asing menyebabkan pembangunan mengalami kemajuan pesat sehingga menyebabkan terjadinya globalisasi di wilayah Indonesia. Globalisasi adalah sebuah proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama. 1 Dampak yang diakibatkan dari suatu globalisasi pastinya bersifat positif dan negatif. 1 Selo Soemardjan, Globalisasi, diakses pada tanggal 6 Juli 2015
2 2 Dampak positif dari globalisasi diantaranya adalah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, serta transportasi di Indonesia. Selain memberikan dampak positif, globalisasi juga memberikan dampak negatif yaitu semakin mudahnya budaya asing yang masuk dan tidak sesuai dengan budaya nasional, timbulnya sifat hedonisme di kalangan masyarakat menjadi salah satu wujud nyata demi memenuhi kebutuhan masa kini yang semakin meningkat, dan timbulnya sifat untuk lebih mementingkan diri sendiri. Tindak pidana penyalahgunaan narkotika di dalam masyarakat merupakan dampak negatif dari globalisasi yang terjadi di Indonesia. Narkotika memiliki istilah populer di kalangan masyarakat yakni NARKOBA (Narkotika dan Bahan/Obat Berbahaya), selain itu terdapat istilah lain yakni NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya). Apabila terdapat istilah narkoba dalam penelitian hukum ini, hal tersebut merujuk pada narkotika. Gaya hidup masyarakat yang harus selalu mengikuti perkembangan jaman, sikap hedonisme yang semakin menjauhkan manusia dari makna hidup yang sebenarnya karena terlalu terbuai dengan kenikmatan duniawi yang ditawarkan, menyebabkan masyarakat menjadi lupa atau bahkan tidak dapat memilah-milah perbuatan yang baik dengan yang buruk. Pada Senin, 5 Januari 2015, Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penggerebekan penyelundupan 840 kilogram sabu di Lotte Mart Kalideres, Jakarta Barat. Jaringan ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
3 3 Sebelumnya di Asia Tenggara menurut BNN belum pernah ada yang menangkap di atas 150 kilogram. 2 Berdasarkan kasus tersebut dapat dikatakan pula bahwa Indonesia merupakan salah satu tempat yang sangat menjanjikan untuk peredaran dan perdagangan narkotika. Hal ini bukanlah suatu hal yang dapat dibanggakan melainkan justru sangat memprihatinkan karena dari kejadian tersebut secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa tidak sedikit dari masyarakat di Indonesia yang menjadikan narkotika sebagai barang yang halal untuk dikonsumsi. Padahal secara hukum, tindak pidana penyalahgunaan narkotika jelas dilarang di Indonesia sebagaimana telah diatur di dalam Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sebagai contoh pada tahun 2013, seorang publik figur yakni seorang artis Raffi Ahmad menjadi salah satu target operasi BNN yang pada akhirnya tidak dilanjutkan ke pengadilan. Kasus yang paling mengejutkan adalah penyalahgunaan narkotika yang melibatkan seorang akademisi hukum pada akhir tahun 2014 kemarin. Sebagaimana diberitakan bahwa Guru Besar Universitas Hasanuddin, Prof Dr Musakkir SH, MH, warga kompleks Universitas Hasanuddin Blok A1/8 dan Ismail Alrip SH, MKN, Ketua LBH Universitas Hasanuddin, warga Jalan Kutacane Utara No 24, Baruga Antang, 2 Hussein Abri Yusuf, Kasus Sabu 840 Kg Temuan Terbesar di Asia Tenggara, Asia-Tenggara, diakses pada tanggal 13 Januari 2015
4 4 menyalahgunakan narkotika jenis sabu bersama mahasiswinya di Hotel Grand Malibu kamar 312, Jumat (14/11/2014). 3 Bertolak dari dua contoh kasus di atas dapat disimpulkan bahwa penyalahgunaan narkotika di Indonesia telah merajalela karena sudah tidak lagi mengenal status dan pekerjaan dari para pelaku. Apalagi kasus penyalahgunaan narkotika yang menimpa seorang Guru Besar, yang justru seharusnya menjadi model bagi para mahasiswanya dalam mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Hal tersebut sangatlah mencoreng wajah pendidikan di Indonesia. Penyalahgunaan narkotika yang semakin marak di Indonesia tentunya menjadikan fokus bagi seluruh aparat penegak hukum untuk sebisa mungkin memotong jaringan penyalahgunaan narkotika yang ada di Indonesia. Banyaknya peluang bagi para pelaku untuk memasuki berbagai kalangan sebagai upaya untuk melancarkan bisnis narkotika yang ditekuni, menjadi tantangan tersendiri bagi aparat penegak hukum. Salah satu kalangan yang patut untuk diwaspadai dan dijaga adalah mahasiswa yang kini sering menjadi target dari para pelaku untuk melancarkan bisnis narkotika. Tabel I Data Penyalahgunaan Narkotika di Indonesia Tahun No Tingkat Tahun Pendidikan PNS TREND 0,40% 34,26% -5,04% -29,06% 2 Polri/TNI TREND -26,52% 29,52% -2,38% -8,71% 3 Swasta Hendra Cipto, Tertangkap "Nyabu" Bareng Mahasiswinya, Guru Besar Unhas Sudah Lama Diincar, winya.guru.besar.unhas.sudah.lama.diincar, diakses pada tanggal 13 Januari 2015
5 5 TREND -4,17% 25,11% -7,87% 23,23% 4 Wiraswasta TREND -33,56% 3,34% -2,39% 20,68% 5 Petani TREND 15,64% 19,62% 28,64% 51,87% 6 Buruh TREND 9,62% -10,62% 14,18% 23,08% 7 Mahasiswa TREND -20,67% 17,95% 16,20% 22,54% 8 Pelajar TREND -16,38% 13,94% 14,88% 61,29% 9 Pengangguran TREND -10,56% -10,42% -9,95% 16,87% Sumber: Polri dan BNN, Maret 2014 Berdasarkan Analisis Data Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia pada tahun tersebut di atas, menunjukkan bahwa mahasiswa ikut terlibat dalam peningkatan tindak pidana narkotika di Indonesia. Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa mahasiswa yang menjadi penyalahguna dan pengedar narkotika sempat menurun di tahun 2010 sampai 2012, namun terjadi peningkatan kembali di tahun 2013 sebanyak 6,34%. Mahasiswa merupakan suatu fase perubahan dari masa remaja dan masa dewasa. Pertumbuhan seseorang dalam masa remaja menjadi dewasa akan membentuk karakter dan perilaku. Karena itulah bila masa remaja sudah rusak karena narkotika, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti tren dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan para mahasiswa untuk terdorong menyalahgunakan narkotika. Ini yang mendorong para bandar
6 6 narkotika membidik para mahasiswa untuk menjadi target pemasarannya. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkotika yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. 4 Masalah menjadi lebih gawat lagi karena penggunaan narkotika, para mahasiswa tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangannya. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkotika melalui jarum suntik secara bergantian. Jika masalah ini tidak dicegah, bangsa ini akan kehilangan generasi akibat penyalahgunaan narkotika dan merebaknya penyakit yang mematikan yakni HIV/AIDS, dan hingga kini belum ditemukan obatnya. Kehilangan generasi muda sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. 5 Daerah Istimewa Yogyakarta sejak dahulu dikenal sebagai kota pelajar dikarenakan terdapat banyak sekolah maupun perguruan tinggi yang terdapat di dalam propinsi tersebut. Menurut dinas pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat 22 Universitas, 52 Sekolah Tinggi, 5 Institut, 9 Politeknik, dan 42 Akademi di Daerah Istimewa Yogyakarta 6. Angka tersebut merupakan jumlah yang banyak bagi perguruan tinggi di dalam satu Propinsi di seluruh Indonesia. Jumlah perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut, berkorelasi dengan mahasiswa yang menempuh pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mahasiswa yang belajar tentu saja tidak hanya dari dalam propinsi melainkan dari berbagai macam propinsi dari seluruh Indonesia, apalagi mengingat di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat salah 4 Tim Ahli BNN, 2012, Mahasiswa dan Bahaya Narkotika, BNNP DIY, Yogyakarta, hlm 16 5 Ibid, hlm Jumlah Perguruan Tinggi di DIY, diakses pada tanggal 13 Januari 2015
7 7 satu Universitas terbaik di Indonesia. Mahasiswa yang datang dari berbagai budaya yang ada di Indonesia juga menyebabkan bercampurnya budaya baik itu adat maupun kehidupan sosial di dalam kehidupan mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini menjadi patut diwaspadai karena memberikan kesempatan untuk menjadikan mahasiswa sebagai korban ataupun bahkan justru menambah daftar pelaku penyalahgunaan narkotika di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut merupakan data kasus narkotika di Daerah Istimewa Yogyakarta: Tabel II Data Rekapitulasi Kasus Narkotika DIY Tahun 2013
8 8 Sumber: BNNP DIY, September 2014 Berdasarkan rekap data tersebut, pada tahun 2013 jumlah penyalahguna di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 336 orang, sedangkan untuk pengedar berjumlah 136 orang dan tidak ada jumlah tersangka yang menanamkan narkotika. Disamping data yang dilaporkan oleh BNNP Daerah Istimewa Yoyakarta tersebut, pada Agustus 2014 Jajaran Satuan Resnarkoba Kepolisian Resort Kota Yogyakarta menangkap empat mahasiswa tersangka penyalahguna narkoba jenis ganja di tempat yang berbeda dengan menyita total ganja 623,2 gram. Keempat tersangka tersebut dikenakan Pasal 111 ayat (1) jo Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman masing-masing pidana penjara maksimal 12 tahun 7. Apabila ditelaah lebih lanjut tentu akan terdapat kasus penyalahgunaan narkotika yang menjerat mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta, oleh karena itu hal tersebut juga telah dijadikan fokus utama aparat penegak hukum khususnya Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) untuk memutus jaringan penyalahgunaan Narkotika di kalangan mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta. 7 Julkifli Marbun, Polresta Yogyakarta Tangkap Empat Mahasiswa Pengguna Narkoba, diakses pada tanggal13 januari 2015
9 9 Adanya kerja sama aparat penegak hukum maupun instansi khusus yang dibentuk, serta masyarakat guna menanggulangi penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tentu akan sangat baik. Sebagai contoh, pada akhir 2014 kemarin, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi ( BNNP) DI Yogyakarta mengadakan acara Pemberdayaan Satgas Anti Narkoba di Lingkungan Kampus Dalam Menciptakan Lingkungan Kampus Bebas Narkoba di Kampus di salah satu Universitas Swasta di Yogyakarta yang diikuti oleh 20 kampus terbaik di Yogyakarta. 8 Penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa serta keprihatinan yang diberikan dari setiap lapisan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta membuat penulis ingin meneliti lebih jauh terkait dengan penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa. Dalam penulisan hukum ini, penulis mengkhususkan masalah penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa pada wilayah Kabupaten Sleman saja karena di dalamnya berdomisili sebagian besar dari jumlah perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu di dalam Kabupaten Sleman terdapat salah satu Universitas terbaik di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil judul, Penanggulangan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika di Kalangan Mahasiswa di Kabupaten Sleman. B. Perumusan Masalah 8 Ivan Aditya, Mahasiswa Target Utama Peredaran Narkoba, diakses pada tanggal 13 Januari 2015
10 10 Bertolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, dan Satuan Tugas di BNN Kabupaten Sleman dalam menanggulangi tindak pidana penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa? 2. Apa saja faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, dan Satuan Tugas di BNN Kabupaten Sleman dalam menanggulangi tindak pidana penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa? C. Tujuan Penelitian Dalam melakukan penelitian hukum ini, penulis memiliki dua tujuan yaitu: 1. Tujuan Objektif a. Untuk mengetahui upaya-upaya Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, dan Satuan Tugas BNNK Sleman dalam menanggulangi tindak pidana penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa. b. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, dan Satuan Tugas BNNK Sleman dalam menanggulangi tindak pidana penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa. 2. Tujuan Subjektif yaitu untuk memperoleh data yang akurat guna penyusunan penulisan hukum sebagai syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum di Universitas Gadjah Mada. D. Manfaat Penelitian
11 11 Bertolak dari tujuan penulisan hukum diatas, diharapkan penulisan hukum ini memberikan manfaat berupa: 1. Kegunaan akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu Hukum Pidana khususnya dalam Ilmu Politik Kriminal mengenai penanggulangan tindak pidana penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa di Kabupaten Sleman. 2. Kegunaan praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai masukan bagi para aparat penegak hukum dan seluruh instansi terkait yang ikut dalam menanggulangi tindak pidana penyalahgunaan narkotika khususnya di kalangan mahasiswa di Kabupaten Sleman. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan pula mampu memberikan informasi kepada masyarakat luas terkait upaya-upaya yang telah dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam menanggulangi tindak pidana penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa.
12 12 E. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran penulis di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, terdapat beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, diantaranya: 1. Penulisan Hukum berjudul Penegakan Hukum Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika Terhadap Penyalahguna Narkotika di Kota Yogyakarta yang ditulis oleh Setyo Istiawan pada tahun Penelitian tersebut mengangkat permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimana upaya penegakan hukum Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 terhadap penyalahguna narkotika di kota Yogyakarta? b. Apa saja kendala yang dihadapi dalam penegakan hukum Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 terhadap penyalahguna narkotika di kota Yogyakarta? 9 2. Penulisan Hukum berjudul Pemidanaan Terhadap Anak pelaku Penyalahgunaan Narkotika di Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditulis oleh Sekar Asri Ramadhana pada tahun Penelitian tersebut mengangkat permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimanakah pemidanaan terhadap anak pelaku penyalahgunaan narkotika di Daerah Istimewa Yogyakarta? 9 Setyo Istiawan, 2013, Penegakan Hukum Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika Terhadap Penyalahguna Narkotika di Kota Yogyakarta, Penulisan Hukum, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
13 13 b. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penjatuhan sanksi pidana terhadap anak pelaku penyalahgunaan narkotika di Daerah Istimewa Yogyakarta? 10 Melihat dari judul dan rumusan masalah yang digunakan kedua penulis tersebut dalam penelitiannya, jelas menunjukkan perbedaan dengan rumusan masalah yang dipilih penulis dalam penelitian ini, sehingga penelitian yang penulis lakukan ini menghasilkan data yang berbeda pula dengan yang dibuat oleh kedua penulis tersebut di atas. 10 Sekar Asri Ramadhana, 2010, Pemidanaan Terhadap Anak pelaku Penyalahgunaan Narkotika di Daerah Istimewa Yogyakarta, Penulisan Hukum, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Narkotika yang pada awal mula penggunaannya bertujuan untuk memenuhi perkembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan kesehatan, kini keberadaannya menjadi ancaman bagi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan narkotika pada akhir-akhir tahun ini dirasakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyalahgunaan narkotika pada akhir-akhir tahun ini dirasakan semakin meningkat. Dapat kita amati dari pemberitaan-pemberitaan baik di media cetak maupun elektronika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran gelap narkotika di Indonesia menunjukkan adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peredaran gelap narkotika di Indonesia menunjukkan adanya kecenderungan yang terus meningkat. Hal ini merupakan ancaman yang serius bukan saja terhadap kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketergantungan bagi penggunanya dimana kecenderung akan selalu
A. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Bahaya narkotika di Indonesia saat ini semakin mengkhawatirkan bangsa-bangsa beradab hingga saat ini. Sehingga Pemerintah Indonesia mengeluarkan pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. legal apabila digunakan untuk tujuan yang positif. Namun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika menyebutkan bahwa salah tujuan dari pengaturan narkotika adalah untuk menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. yang sangat mengkhawatirkan. Terutama pada remaja-remaja saat ini yang makin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahngunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (selanjutnya disebut narkoba) merupakan permasalahan kompleks baik dilihat dari faktor penyebab maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat terbatas. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba itulah yang mendorong terjadinya penyalahgunaan terhadap
Lebih terperinciUpaya Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Oktober 2015; disetujui: 15 Oktober 2015
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Oktober 2015; disetujui: 15 Oktober 2015 Permasalahan narkotika merupakan salah satu permasalahan global yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 "... yang melindungi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mewujudkan cita-cita dari sebuah negara. Indonesia merupakan negara yang dikategorikan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan pada keadaan yang sangat mengkhawatirkan akibat semakin maraknya penggunaan narkoba, kekhawatiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertama kalinya konferensi tentang psikotropika dilaksanakan oleh The United
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di masa sekarang ini Pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik pembangunan fisik maupun pembangunan mental spiritual manusia
Lebih terperinciSKRIPSI PELAKSANAAN TEKNIK PEMBELIAN TERSELUBUNG OLEH PENYELIDIK DALAM TINDAK PIDANA PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DI KOTA PADANG
SKRIPSI PELAKSANAAN TEKNIK PEMBELIAN TERSELUBUNG OLEH PENYELIDIK DALAM TINDAK PIDANA PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DI KOTA PADANG Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana Hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial, dan politik dalam dunia internasional, Indonesia telah ikut berpatisipasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ancaman bahaya narkoba telah melanda sebagian besar negara dan bangsa di dunia. Kecenderungan peredaran narkoba sebagai salah satu cara mudah memperoleh keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba, istilah yang di perkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar narkoba terbesar di level Asean. Menurut United Nation Office on Drugs and
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahaya narkoba sudah mencengkeram Indonesia. Saat ini Indonesia menjadi pasar narkoba terbesar di level Asean. Menurut United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tindak pidana narkoba ini, diperlukan tindakan tegas penyidik dan lembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini peredaran narkoba semakin merajalela, dan dalam menjalankan aksinya pun para pengedar menggunakan berbagai macam cara. Untuk mengatasi tindak pidana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba baik ditingkat global, regional dan nasional, sejak lama telah merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat memprihatinkan. Bahkan jumlah kasus. narkotika selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Masalah penyalahgunaan narkotika di Indonesia berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Bahkan jumlah kasus penyalahgunaan narkotika selalu mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi pengobatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyalahgunaan Narkotika merupakan masalah yang kompleksitasnya memerlukan upaya penanggulangan secara menyeluruh. Upaya penanggulangan tersebut dilakukan dengan melibatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. konsekuen dan konsisten. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse), badan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyalahgunaan obat seperti narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya merupakan masalah yang sangat kompleks dan memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan mengenai penggunaan Narkotika semakin hari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan mengenai penggunaan Narkotika semakin hari semakin memprihatinkan terlebih di Indonesia. Narkotika seakan sudah menjadi barang yang sangat mudah
Lebih terperinciANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H
ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H A. PENDAHULUAN Narkoba sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia, narkoba sudah menjadi momok bagi orang tua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kejahatan yang bersifat trans-nasional yang sudah melewati batas-batas negara,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kejahatan narkoba merupakan kejahatan yang bersifat merusak, baik merusak mental maupun moral dari para pelakunya, terlebih korban yang menjadi sasaran peredaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbendung lagi, maka ancaman dahsyat semakin mendekat 1. Peredaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini peredaran narkotika semakin merajalela dikarenakan Indonesia bukan lagi tempat transit, tetapi menjadi sasaran pemasaran, dan bahkan tempat produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Trend perkembangan kejahatan Narkoba di Indonesia akhir-akhir ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Trend perkembangan kejahatan Narkoba di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan yang sangat tajam. Hasil analisis Polri atas tingginya angka kejahatan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perjalanan waktu dan kemajuan teknologi. tiga bagian yang saling terkait, yakni adanya produksi narkotika secara gelap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan persoalan internasional, regional dan nasional. Sampai dengan saat ini, penyalahgunaan narkotika di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sudah membuat kalangan masyarakat resah dan tidak nyaman.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada kehidupan yang tidak sehat sehingga memprihatinkan akibat beredarnya narkotika yang meluas di setiap wilayah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. anak-anak yang kurang perhatian orang tua, dan begitu beragamnya kegiatan yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses perubahan sosial yang tengah berlangsung di Indonesia menandai pula perkembangan kota-kota dengan kompleksitas fungsinya yang tidak lagi hanya mempunyai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1998, dimana banyak terjadi peristiwa penggunaan atau pemakaian barang-barang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah narkoba tergolong belum lama, istilah narkoba ini muncul sekitar tahun 1998, dimana banyak terjadi peristiwa penggunaan atau pemakaian barang-barang yang termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia juga ditujukan, agar masyarakat semakin sejahtera, sehat jiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia tidak hanya dilakukan secara fisik, tetapi pembangunan manusia juga ditujukan, agar masyarakat semakin sejahtera, sehat jiwa dan raga. Masalah yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya non tembakau dan alkohol) baik di tingkat global, regional
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahgunaan NAPZA merupakan salah satu ancaman yang cepat atau lambat dapat menghancurkan generasi muda. Negara Indonesia merupakan negara yang tidak lepas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah adalah mahluk sosial yang dianugrahkan suatu kebebasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah adalah mahluk sosial yang dianugrahkan suatu kebebasan akan tetapi yang perlu dipertimbangkan kembali adalah kebebasan hakiki manusia adalah kebebasan
Lebih terperinciBUPATI MALANG. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.
BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA KEGIATAN DISEMINASI INFORMASI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN, PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) KEPADA PELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KONVENSIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. cepat dari proses pematangan psikologis. Dalam hal ini terkadang menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Usia remaja merupakan masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat dari proses pematangan psikologis. Dalam hal ini terkadang menimbulkan tingkah laku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus menerus termasuk derajat kesehatannya. dengan mengusahakan ketersediaan narkotika dan obat-obatan jenis tertentu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
Lebih terperinciUPAYA PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta
1 UPAYA PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta A. LATAR BELAKANG Kejahatan narkotika yang sejak lama menjadi musuh bangsa kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan ilmu pengetahuan. Indonesia dan negara-negara lain pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narkotika pada hakekatnya sangat bermanfaat untuk keperluan medis dan pengembangan ilmu pengetahuan. Indonesia dan negara-negara lain pada umumnya mengatur secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tujuan pembangunan nasional Indonesia ialah untuk mewujudkan manusia Indonesia yang sejahtera, adil dan
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. sebanyak orang dan WNA sebanyak 127 orang 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak Pidana Narkotika merupakan salah satu tindak pidana yang cukup banyak terjadi di Indonesia. Tersebarnya peredaran gelap Narkotika sudah sangat banyak memakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkotika diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narkotika diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang pengobatan dan studi ilmiah sehingga diperlukan suatu produksi narkotika yang terus menerus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara hukum, sebagaimana tertuang dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara hukum, sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945. Hal Itu berarti bahwa penegakan hukum menjadi yang utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu masalah pidana yang diancamkan terhadap pelanggaran tertentu 2. Topik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara tegas menuliskan bahwa negara Indonesia adalah Negara Hukum. Salah satu prinsip penting negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum seperti telah diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang No. 35 Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyalahgunaan narkotika sebagai bentuk tindakan yang melanggar hukum seperti telah diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) adalah sejenis zat (substance) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narkoba (Narkotika dan obat-obat terlarang) atau Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) adalah sejenis zat (substance) yang penggunaannya di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk didapat, melainkan barang yang amat mudah didapat karena kebutuhan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Narkoba sendiri merupakan barang yang tidak lagi dikatakan barang haram yang susah untuk didapat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik pembangunan fisik maupun pembangunan mental spiritual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (narkotika, zat adiktif dan obat obatan berbahaya) khususnya di kota Medan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peredaran dan penyalahgunaan narkotika tidak hanya menjadi masalah nasional, namun sudah menjadi masalah Internasional. Tidak memandang usia, status, lokasi
Lebih terperinciAssalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi Kita Semua Yth. Para Narasumber, Para Peserta Sosialisasi, Serta hadirin yang berbahagia.
1 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA SOSIALISASI PENCEGAHAN, PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA BAGI ASN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN TANGGAL : 13 NOVEMBER 2017 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kesulitan lainnya dan sampai kepada kematian tahun). Data ini menyatakan bahwa penduduk dunia menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penyalahgunaan narkoba terus menjadi permasalahan global. Permasalahan ini semakin lama semakin mewabah, bahkan menyentuh hampir semua bangsa di dunia ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bangsa Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan nasional. Adanya pertumbuhan dan kemajuan perkembangan kehidupan pembangunan di segala bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat sejumlah kecil kelompok penyalahguna heroin dan kokain. Pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Narkotika dalam pengertian opium telah dikenal dan dipergunakan masyarakat Indonesia khususnya warga Tionghoa dan sejumlah besar orang Jawa sejak tahun 1617, 1 selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun kenakalan anak selalu terjadi. Apabila dicermati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun kenakalan anak selalu terjadi. Apabila dicermati perkembangan tindak pidana yang dilakukan anak selama ini, baik dari kualitas maupun modus operandi, pelanggaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemberantasan penyalahgunaan narkotika merupakan masalah yang sangat penting,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberantasan penyalahgunaan narkotika merupakan masalah yang sangat penting, penyalahgunaan narkotika dapat berdampak negatif, merusak dan mengancam berbagai aspek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. segala bidanng ekonomi, kesehatan dan hukum.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Negara Indonesia secara konstitusional adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur yang merata materiil dan spiritual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di Indonesia saat ini menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat dan telah sampai ke semua lapisan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Narkotika disebut juga sebagai obat-obatan yang dipakai untuk anastesi yang dapat mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi permasalahan, banyaknya kasus yang ditemukan oleh aparat penegak hukum merupakan suatu bukti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dalam pergaulan di tengah kehidupan masyarakat dan demi kepentingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia dikenal dengan Negara Hukum, sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bertujuan mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perubahan tersebut ditegaskan bahwa ketentuan badan-badan lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan secara tegas bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Sejalan dengan ketentuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat dewasa ini menimbulkan banyak masalah yang mengancam berbagai aspek kehidupan masyarakat terutama generasi muda. Salah satunya adalah penyalahgunaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya yang lebih dikenal dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya yang lebih dikenal dengan sebutan narkoba, pada sisi penyalahgunaan narkoba, dewasa ini justru menunjukkan perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Fenomena penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan persoalan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan persoalan internasional, regional dan nasional. Sampai dengan saat ini, penyalahgunaan narkotika di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Meningkatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dapat dikatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dapat dikatakan tanggung-jawab bersama, karena penyelesaiannya melibatkan banyak faktor dan kerjasama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian awal dari bab in akan dibahas tentang permasalahan narkoba dan mengenai ditetapkannya Strategi Nasional Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan peredaran Gelap Narkotika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan peredaran gelap narkotika telah meluas di dunia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan peredaran gelap narkotika telah meluas di dunia dan termasuk juga berdampak di tanah air. Indonesia tidak hanya sebagai tempat transit dalam perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pidana yang diancamkan terhadap pelanggaran larangan 1. Masalah pertama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum. Indonesia memiliki banyak keanekaragaman budaya dan kemajemukan masyarakatnya. Melihat dari keberagaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Narkotika selain berpengaruh pada fisik dan psikis pengguna, juga berdampak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Narkotika selain berpengaruh pada fisik dan psikis pengguna, juga berdampak pada kehidupan sosial ekonomi individu, masyarakat, bahkan negara. Gagal dalam studi,gagal dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Kepolisian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara hukum, berdasarkan Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maka hendaknya setiap aturan hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks, baik dari sudut medis, psikiatri, kesehatan jiwa, maupun psikososial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan penyalahgunaan narkoba memiliki dimensi yang sangat kompleks, baik dari sudut medis, psikiatri, kesehatan jiwa, maupun psikososial ekonomi, politik, sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internasional. Tidak mustahil peredaran narkotika yang sifatnya telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan negara Indonesia secara konstitusional adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur yang merata materiil dan spirituil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. harus dilindungi. Anak tidak dapat melindungi diri sendiri hak-haknya, berkepentingan untuk mengusahakan perlindungan hak-hak anak.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu prinsip yang digunakan dalam perlindungan anak adalah anak itu modal utama kelangsungan hidup manusia, bangsa dan keluarga, untuk itu hakhaknya harus
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. United Nation, New York, telah menerbitkan World Drugs Report 2015 yang
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) yang bermarkas besar di United Nation, New York, telah menerbitkan World Drugs Report 2015 yang melaporkan bahwa
Lebih terperinciBUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DI KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Narkoba sendiri barang yang tidak lagi susah untuk didapatkan, melainkan barang yang amat mudah untuk
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara dengan
48 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 0 14 dengan 105 0 45 Bujur Timur dan 5 0 15 6 0. Mengingat letak yang demikian ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bahwa visi atau tujuan Nasional Negara Republik Indonesia adalah untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya dengan berbagai implikasi dan dampak negatifnya merupakan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika, dan bahan berbahaya lainnya dengan berbagai implikasi dan dampak negatifnya merupakan suatu masalah Internasional
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengkhawatirkan. Narkotika sendiri merupakan barang yang tidak lagi dikatakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena penyalahgunaan narkotika di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Narkotika sendiri merupakan barang yang tidak lagi dikatakan barang haram yang susah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan NAPZA merupakan suatu pemakaian obat yang bukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyalahgunaan NAPZA merupakan suatu pemakaian obat yang bukan digunakan untuk pengobatan dan digunakan secara illegal, atau barang haram yang dinamakan narkoba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan pengobatan manusia, yaitu sebagai obat untuk mengobati suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah narkotika pada mulanya adalah zat yang dipergunakan untuk kepentingan pengobatan manusia, yaitu sebagai obat untuk mengobati suatu penyakit, danreaksi dari zat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pergaulan masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pergaulan masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan oleh tingginya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat- zat adiktif lainnya (NAPZA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat- zat adiktif lainnya (NAPZA) yang selanjutnya di sebut narkoba merupakan masalah yang perkembangannya di Indonesia sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur yang merata baik materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran narkotika semakin mengkhawatirkan di Indonesia karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peredaran narkotika semakin mengkhawatirkan di Indonesia karena peredarannya melingkupi disemua lapisan masyarakat baik miskin, kaya, tua, muda, dan bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat- zat adiktif lainnya (NAPZA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat- zat adiktif lainnya (NAPZA) yang selanjutnya di sebut narkoba merupakan masalah yang perkembangannya di Indonesia sudah
Lebih terperinciUPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR
UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR Oleh : Wahyu Beny Mukti Setiyawan, S.H., M.H. Fakultas Hukum Universitas Surakarta Hp : 0857-2546-0090, e-mail : dosenbeny@yahoo.co.id Bahaya
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) ------------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. 1. adanya pengendalian, pengawasan yang ketat dan seksama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional identik dengan cita-cita dan tujuan nasional, sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya, setiap warga masyarakat berusaha agar hidupnya aman dan bahagia. Untuk mencapai hidup yang aman dan tentram itu diperlukan adanya peraturan, hukum dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, kian meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda. Sehingga maraknya penyimpangan
Lebih terperinciPENEGAKAN HUKUM. Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)
Modul E-Learning 3 PENEGAKAN HUKUM Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) 3.5 Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) 3.5.1 Kewenangan Penyidikan oleh BNN Dalam melaksanakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S -1 Keperawatan
Lebih terperinciHUKUMAN MATI NARAPIDANA NARKOBA DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh : Nita Ariyulinda *
HUKUMAN MATI NARAPIDANA NARKOBA DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh : Nita Ariyulinda * Naskah diterima: 12 Desember 2014; disetujui: 19 Desember 2014 Trend perkembangan kejahatan atau penyalahgunaan narkotika
Lebih terperinciA. PENDAHULUAN. I. Latar Belakang
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI III DPR-RI KE LAPAS NARKOTIKA II A PROVINSI DI YOGYAKARTA PADA MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2014 A. PENDAHULUAN I.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang untuk mencapai tujuannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang untuk mencapai tujuannya diperlukan adanya pembangunan. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Universitas Indonesia
14 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini semakin banyak masalah yang dihadapi oleh negara, baik negara maju maupun negara berkembang, tak terkecuali dengan negara kita. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembiusan sebelum pasien dioperasi. Seiring dengan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awalnya narkotika hanya digunakan untuk pengobatan, adapun jenis narkotika pertama yang digunakan pada mulanya adalah candu atau lazim disebut sebagai madat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan negara Indonesia yang ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara hukum dan tidak berdasarkan kekuasaan semata, hal ini berdasarkan penjelasan umum tentang sistem pemerintahan negara Indonesia
Lebih terperinci