ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PT. PUPUK KUJANG (PERSERO) CIKAMPEK PERIODE Oleh HUSNUL BUDIMAN H
|
|
- Yuliani Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PT. PUPUK KUJANG (PERSERO) CIKAMPEK PERIODE Oleh HUSNUL BUDIMAN H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
2 ABSTRAK Husnul Budiman H Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Di bawah Bimbingan Pramono D. Fewidarto Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan (laba) yang sebesar-besarnya. Namun secara luas tujuan dari setiap perusahaan adalah memproduksi barang atau jasa dengan biaya se-minimum mungkin, mencapai tingkat penjualan yang maksimum dan berupaya agar perusahaan tetap berada dalam keadaan sehat. Artinya perusahaan berkembang baik atau meningkat kondisi keuangannya. Tujuan tersebut dapat dicapai oleh setiap perusahaan dengan syarat perusahaan tersebut selalu meningkatkan kinerja keuangannya. Penilaian kinerja keuangan perusahaan adalah salah satu upaya perusahaan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mempelajari dan menganalisis laporan keuangan perusahaan selama lima tahun terakhir ( ) dengan menggunakan metode analisis trend, analisis persentase per-komponen, analisis rasio serta analisis Du Pont. (2) Mempelajari penilaian kinerja perusahaan berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002. (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kinerja keuangan perusahaan selama lima tahun terakhir ( ). Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan menggunakan berbagai metode analisis laporan keuangan yang terdiri dari analisis trend; analisis common size statement; analisis rasio yang terdiri dari empat kelompok analisis, yakni likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas; serta analisis Du Pont. Selain menggunakan metode analisis laporan keuangan di atas, penilaian kinerja keuangan juga ditinjau dari analisis laporan keuangan berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 mengenai penilaian kinerja perusahaan BUMN. Hasil Penelitian menunjukkan perkembangan kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang cenderung menurun untuk periode lima tahun terakhir ( ). Hal ini terlihat dari tingkat pengembalian ekuitas (ROE) hasil analisis Du Pont yang relatif rendah dan menurun. Namun jika dilihat dari standar penilaian kinerja berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002, kinerja perusahaan dalam kondisi yang sangat baik dengan perolehan total skor sebesar 95,32 atau sehat dengan nilai AAA. Perbedaan ini menunjukkan bahwa standar penilaian kinerja yang ditetapkan PT. Pupuk Kujang berbeda dengan perusahaan lain pada umumnya. Banyak faktor yang menyebabkan profit perusahaan menurun diantaranya adalah tingginya biaya produksi perusahaan yang hampir 70 persennya adalah gas alam, sehingga sebagian besar keuntungan penjualan terserap dalam komponen biaya ini. Selain itu rendahnya tingkat perputaran aktiva perusahaan menjadi salah satu penyebab turunnya profit perusahaan dari tahun ke tahun.
3 ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PT. PUPUK KUJANG (PERSERO) CIKAMPEK PERIODE Oleh HUSNUL BUDIMAN H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
4 ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PT. PUPUK KUJANG (PERSERO) CIKAMPEK PERIODE SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh HUSNUL BUDIMAN H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ii
5 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PT. PUPUK KUJANG (PERSERO) CIKAMPEK PERIODE SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh HUSNUL BUDIMAN H Menyetujui, Juni 2006 Ir. Pramono D.Fewidarto, MS Dosen Pembimbing Mengetahui, Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen Tanggal Ujian : 12 Juni 2006 Tanggal Lulus :
6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Karawang pada tanggal 21 Agustus 1984 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan H. Endik Sodikin dan Hj. Sriyanah. Pada tahun 1989 penulis memulai pendidikan di TK. YWKA Cikampek. Setelah itu penulis melanjutkan ke pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Cikampek Utara VII. Pada tahun 1996 penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTPN 2 Cikampek. Lalu pada tahun 2002 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di SMUN 1 Cikampek. Dan pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) dalam Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manejemen. iv
7 KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini disusun dengan judul Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Cikampek Periode Penulis menyadari bahwa kesuksesan penulis tidak lepas dari dukungan semua pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, yaitu kepada: 1. Ir. Pramono D. Fewidarto, MS selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, kritik, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis dari awal penyusunan proposal hingga penulisan skripsi ini selesai. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ir. Budi Purwanto, ME serta Ibu Heti Mulyati, STP, MT atas kesediaannya untuk menjadi dosen penguji, dan juga kepada seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis serta semua staf TU di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. 2. Pimpinan PT. Pupuk Kujang (Persero) yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian terutama untuk Bapak Kiki Lukmanul Hakim SE. Ak. atas segala bantuan dan informasi yang diberikan kepada penulis. 3. Kedua orang tua serta kakak-kakakku yang telah memberikan dukungan, motivasi serta doa yang tulus, serta semua saudara-saudara yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan perhatiannya selama ini. 4. Teman-teman seperjuangan di manajemen angkatan 39 serta semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan semuanya. Penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna karena penulis sadar bahwa tak ada gading yang tak retak. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan v
8 demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang jauh dari sempurna ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Bogor, Juni 2006 Penulis vi
9 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK* RIWAYAT HIDUP... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Laporan Keuangan Laporan Neraca Laporan Laba-Rugi Laporan Arus Kas Analisis Laporan Keuangan Analisis Trend Analisis Persentase Per-Komponen Analisis Rasio Analisis Du Pont Penelitian Terdahulu III. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengolahan dan Analisis Data Analisis Berdasarkan Penilaian Kinerja Perusahaan BUMN Analisis Trend Analisis Persentase Per-Komponen Analisis Rasio Keuangan Analisis Du Pont Tahapan Alir Penelitian IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Profil Perusahaan Selintas Sejarah vii
10 Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Administrasi Keuangan Pemasaran Fasilitas Perusahaan Pengembangan Proses Produksi Unit-unit Produksi Pengolahan Air Buangan V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Berdasarkan Penilaian Kinerja Perusahaan BUMN Aspek Keuangan Aspek Operasional Aspek Administrasi Perkembangan (Trend) Laporan Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Perkembangan Neraca Perkembangan Laba Rugi Persentase Per-Komponen Laporan Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Proporsi Neraca Proporsi Laba Rugi Analisis Rasio Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Analisis Likuiditas Analisis Solvabilitas Analisis Profitabilitas Analisis Aktivitas Analisis Du Pont VI. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii
11 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Kerangka Analisis Du Pont Kerangka Pemikiran Konseptual Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian Bagan Struktur Organisasi PT. Pupuk Kujang (Persero) Diagram Proses Produksi Perkembangan (trend) Indikator Profitabilitas Aspek Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) Indikator Likuiditas Aspek Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) Indikator Aktivitas Aspek Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) Indikator Solvabilitas Aspek Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) Komponen Likuiditas dalam Laporan Neraca PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) Komponen-komponen Neraca PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) Komponen-komponen Laba Rugi PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) Proporsi Komponen Aktiva Terhadap Total Aktiva PT. Pupuk Kujang (Persero) Perkembangan (trend) Proporsi Komponen Pasiva Terhadap Total Pasiva PT. Pupuk Kujang (Persero) Perkembangan (trend) Proporsi Komponen Laba Rugi Terhadap Penjualan PT. Pupuk Kujang (Persero) Perkembangan (trend) Rasio Cepat PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) Rasio Solvabilitas PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) Rasio Ekuitas Terhadap Aktiva Tetap PT.Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) Rasio Profitabilitas PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) Rasio Aktivitas PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Perkembangan (trend) ROE PT. Pupuk Kujang (Persero) dan Komponen Du Pont lainnya berdasarkan analisis Du Pont Perkembangan Nilai ROE Berdasarkan SK Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 dan ROE Hasil Perhitungan Du Pont ix
12 DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Penilaian Indikator-indikator Aspek Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Tarif Gas Alam, Air dan Rata-rata Kurs Dollar periode Penilaian Indikator-indikator Aspek Operasional PT. Pupuk Kujang (Persero) periode Realisasi Produksi Urea PT. Pupuk Kujang (Persero) Penilaian Indikator-indikator Aspek Administrasi PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode x
13 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Laba Rugi PT. Pupuk Kujang ( ) Neraca PT. Pupuk Kujang ( ) Realisasi Biaya PT. Pupuk Kujang ( ) Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Berdasarkan SK. MENTERI BUMN NO. KEP 100/M-BUMN/ Ringkasan Penilaian Kinerja PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Analisis Trend Neraca PT. Pupuk Kujang ( ) Analisis Trend Laba Rugi PT. Pupuk Kujang ( ) Analisis Persentase Per-Komponen Neraca PT. Pupuk Kujang ( ) Analisis Persentase Per-Komponen Laba Rugi PT. Pupuk Kujang ( ) Hasil Analisis Rasio Keuangan PT. Pupuk Kujang ( ) xi
14 ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PT. PUPUK KUJANG (PERSERO) CIKAMPEK PERIODE Oleh HUSNUL BUDIMAN H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
15 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang berpotensi di sektor pertanian. Luasnya lahan pertanian membuat sebagian besar penduduknya banyak yang bekerja di sektor pertanian. Sektor pertanian tersebut bertujuan untuk menghasilkan pangan bagi tiap penduduknya sehingga dapat tercipta suatu ketahanan pangan nasional. Sebab tanpa adanya ketahanan pangan, kemakmuran dan kesejahteraan penduduk tidak akan tercapai. Ketahanan pangan tidak akan tercapai bila tidak adanya komponen yang menunjang keberhasilan dalam sektor pangan ini. Salah satu komponen keberhasilan sektor pangan di Indonesia tidak terlepas dari peran serta produsen pupuk, yang tetap berusaha mensuplai kebutuhan akan pupuk yang terus meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan pangan. PT. Pupuk Kujang (Persero) merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang industri kimia dasar, yaitu menghasilkan pupuk. Sebagai salah satu produsen pupuk di Indonesia, PT. Pupuk Kujang dituntut untuk mensuplai kebutuhan akan pupuk di Indonesia khususnya di Jawa Barat demi terciptanya ketahanan pangan nasional. Namun kebutuhan akan penyediaan pupuk yang semakin besar tidak diimbangi dengan ketersediaan input produksi pupuk seperti gas. Dengan adanya pabrik baru yakni Kujang 1B, PT. Pupuk Kujang tidak mendapat sulpai gas dari Pertamina sebagai bahan baku utama produksi pupuk untuk pabrik lamanya (Kujang 1A). Apabila pabrik Kujang IA tidak lagi beroperasi, maka untuk mencukupi kebutuhan pasokan pupuk di Jawa Barat, harus didatangkan dari produsen pupuk di luar Jawa. Hal ini tentu akan mengalami banyak kendala diantaranya masalah transportasi. Selain itu, dengan biaya distribusi dari luar Jawa yang cukup tinggi, PT Pupuk Kujang harus mengeluarkan biaya distribusi yang lebih besar dari Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk di pasaran. Tentunya jika hal ini sampai terjadi maka PT. Pupuk Kujang akan mengalami kerugian yang besar. Seperti telah diketahui bahwa keinginan setiap perusahaan ialah memperoleh keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya, memproduksi barang
16 2 dengan biaya se-minimum mungkin dan mencapai tingkat penjualan yang maksimum. Disamping itu perusahaan berusaha untuk tetap berada dalam keadaan sehat artinya perusahaan dapat berkembang dengan baik atau meningkat kondisi keuangannya. Untuk mencapai keinginan tersebut, maka PT. Pupuk Kujang dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja keuangannya demi tercapainya kondisi keuangan perusahaan yang sehat. Tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang salah satunya terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan sumber dan penggunaan dana atau yang biasa disebut dengan laporan perubahan modal. Laporan-laporan keuangan lainnya yang sifatnya membantu didalam memberikan penjelasan lebih lanjut juga dapat mendukung dalam menilai kinerja keuangan, seperti laporan arus kas, laporan perubahan modal kerja, laporan biaya produksi dan lain sebagainya. Penilaian kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang adalah salah satu upaya untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengelola keuangannya. Untuk menilai sejauh mana baik atau tidaknya kinerja keuangan suatu perusahaan, diperlukan suatu indikator sebagai tolok ukur dalam memperbandingkan kondisi keuangan perusahaan satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu dalam penilaian tingkat kinerja keuangannya didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara RI Nomor 100 tahun 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN sebagai pengganti SK. Menteri Pemberdayaan BUMN No. Kep-215/M-BUMN/1999. Melalui laporan keuangan perusahaan, kita dapat mengetahui kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. Hal ini sangat penting untuk diketahui baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan, agar perusahaan dapat tetap bertahan dalam persaingan dengan perusahaan pesaingnya di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian diatas, maka PT. Pupuk Kujang sebagai salah satu produsen pupuk yang besar sangat membutuhkan gambaran mengenai kondisi internal perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangannya.
17 Perumusan Masalah Berkurangnya pasokan gas yang disuplai dari Pertamina, membuat satu pertanyaan besar mengapa hal ini bisa terjadi, mengingat gas adalah input utama dalam proses produksi pupuk. Apakah PT. Pupuk Kujang sudah tidak mempunyai dana untuk membeli gas dari pertamina demi tersedianya pasokan gas yang cukup untuk proses produksinya. Ataukah tarif gas yang semakin tinggi sedangkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah terlalu rendah sehingga profitabilitas PT. Pupuk Kujang mengalami kerugian sehingga tidak mempunyai cukup dana lagi untuk memasok gas. Pembangunan proyek Kujang 1B yang baru diresmikan tahun 2006, rencananya akan menggantikan pabrik Kujang 1A yang telah beroperasi sejak akhir tahun Pembangunan proyek Kujang 1B tersebut tentunya tidak menghabiskan dana yang sedikit. Disinilah letak pentingnya sebuah manajemen didalam mengelola dan mengendalikan dana baik yang masuk maupun yang keluar sebagai langkah awal dalam mengantisipasi terjadinya kekosongan dana dalam kas perusahaan. Kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang dapat menggambarkan keberhasilan dari manajemen perusahaan didalam mengelola dan mengendalikan dana baik yang masuk ataupun yang keluar. Kinerja keuangan yang baik, akan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sehat. Sebaliknya kinerja keuangan yang buruk, mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang buruk pula. Penilaian kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang dapat diketahui dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan secara periodik untuk dapat diketahui perkembangannya dari tahun ke tahun. Dengan demikian laporan keuangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan kinerja keuangan perusahaan dari tahun ke tahun. PT. Pupuk Kujang selalu melakukan penilaian kinerja perusahaan secara keseluruhan dari tahun ke tahun yang terlihat dalam laporan keuangannya mengenai penilaian tingkat kesehatan BUMN berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 yang meliputi penilaian terhadap tiga aspek yaitu aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi.
18 4 Suatu laporan keuangan tidak dapat memberikan informasi apapun sebelum kita menganalisis dan menginterpretasikannya terlebih dahulu. Setelah kita menganalisis dan menginterpretasikan suatu laporan keuangan, barulah laporan keuangan tersebut dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang mungkin dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan di dalam maupun di luar perusahaan. Berbagai alat analisis atau metode dapat digunakan, diantaranya analisis trend, analisis persentase per komponen, analisis rasio (likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas), analisis Du Pont, dan lain-lain. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah khususnya kementerian BUMN dan PT. Pupuk Kujang sendiri untuk meningkatkan kinerjanya. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pencapaian upaya tersebut maka perlu dilakukan analisis perkembangan kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini perlu diketahui berbagai permasalahan yang menyangkut: 1. Kinerja keuangan perusahaan selama lima tahun terakhir ( ) berdasarkan analisis trend, analisis persentase per-komponen, analisis rasio serta analisis Du Pont? 2. Konfirmasi terhadap penilaian kinerja perusahaan berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan kinerja keuangan perusahaan selama lima tahun terakhir ( )? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Mempelajari dan menganalisis laporan keuangan perusahaan selama lima tahun terakhir ( ) dengan menggunakan metode analisis trend, analisis persentase per-komponen, analisis rasio serta analisis Du Pont. 2. Mempelajari penilaian kinerja perusahaan berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/ Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kinerja keuangan perusahaan selama lima tahun terakhir ( ).
19 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan, antara lain : 1. Bagi perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dan bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan dalam penyusunan strategi. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan mengenai perkembangan kondisi keuangan dan penilaian kinerja keuangan perusahaan. 2. Bagi pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi (masukan) dalam merumuskan berbagai kebijakan pembinaan BUMN yang lebih baik di masa mendatang. 3. Bagi Penulis Melalui penelitian ini penulis diharapkan mampu mengimplementasikan teori atau ilmu khususnya teori manajemen keuangan yang telah diperoleh penulis di bangku perkuliahan Ruang Lingkup Laporan keuangan yang akan dianalisis difokuskan pada laporan neraca, dan laporan laba-rugi, namun tidak menutup kemungkinan penggunaan laporan keuangan perusahaan lainnya yang sifatnya membantu dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan alat analisis atau metode yang dipergunakan antara lain analisis trend (analisis horizontal), analisis persentase per komponen (analisis vertikal), analisis rasio (likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas), serta analisis Du Pont. Dalam penelitian ini digunakan juga berupa bahan acuan analisis laporan keuangan perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 mengenai penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan yang meliputi aspek keuangan. Seluruh analisis diatas digunakan untuk melihat sejauh mana perkembangan kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) dalam kurun waktu lima tahun terakhir yaitu dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
20 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Perusahaan Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya bedasarkan sasaran standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 1993). Kinerja perusahaan perlu dinyatakan dalam tolak ukur yang spesifik, dianalisis dan diinterpretasikan ke dalam kriteria-kriteria relevan dalam upaya menerjemahkan faktor-faktor keberhasilan ke dalam kriteria prestasi yang dapat diukur (Glueck, 1993 dalam Irwan). Menurut Husein Umar (2003), kinerja perusahaan dapat dilihat dari sisi keuangan yang didasarkan pada laporan keuangan. Analisis kinerja perusahaan dari sisi keuangan dapat ditelusuri dari berbagai sisi, salah satunya melalui laporan keuangan perusahaan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2002). Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (Sawir, 2005), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
21 7 2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. 3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan (laporan) rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan (Munawir, 2002) Laporan Neraca Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu (Munawir, 2002). Sedangkan menurut Harahap (2002) neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan di tentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender. Laporan neraca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu aktiva, hutang dan modal (Munawir, 2002). Aktiva merupakan kekayaan perusahaan baik yang berwujud (Tangible Assets) maupun yang tidak berwujud (Intangible Assets). Aktiva dibagi menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap (Mulyadi, 1993). Aktiva lancar mencakup uang kas, dana di bank, piutang dagang, persediaan dan aktiva lain yang dapat direalisir menjadi uang tunai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Aktiva tetap merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang berwujud dan dipergunakan dalam operasi yang bersifat permanen serta tidak habis digunakan dalam satu periode. Aktiva ini memiliki umur kegunaan yang akan susut nilainya selama waktu penggunaan. Sedangkan yang dimaksud aktiva lain-
22 8 lain adalah kekayaan atau aktiva yang belum atau tidak dapat dimasukan dalam klasifikasi sebelumnya (Mulyadi, 1993). Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban dapat dibedakan ke dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang tidak lancar (hutang jangka panjang). Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo) lebih dari satu tahun (Munawir, 2002). Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutanghutangnya (Munawir, 2002) Laporan Rugi Laba Laporan rugi laba adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu (Munawir, 2002). Menurut Agnes Sawir (2005), laporan rugi laba biasanya disusun dengan dua pendekatan, yakni pendekatan Kontribusi dan pendekatan Fungsional. Pendekatan Kontribusi membagi biaya-biaya ke dalam dua sifat pokok, yakni biaya variabel dan biaya tetap. Sedangkan laporan rugi laba yang disusun dengan pendekatan fungsional memberikan informasi mengenai biayabiaya yang dikeluarkan oleh setiap fungsi utama dalam perusahaan (fungsi produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan umum, serta keuangan). Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep perbandingan (matching concept) yakni memperbandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut (Niswonger, et al., 1999).
23 9 Laporan laba rugi pada dasarnya merupakan ringkasan dari empat jenis kegiatan (Keown, et al., 2001), yaitu: 1. Menjual produk atau jasa. 2. Beban produksi atau usaha untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual. 3. Beban yang timbul dalam memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasa kepada konsumen, serta yang berkaitan dengan beban administrasi operasional. 4. Beban keuangan dalam menjalankan bisnis, contohnya; bunga yang dibayarkan kepada kreditur dan pembayaran deviden kepada pemegang saham. Walaupun belum ada keseragaman tentang susunan laporan rugi laba bagi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut (Munawir, 2002) : 1. Bagian pertama menunjukan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang dan jasa) diikuti dengan harga pokok dari barang atau jasa yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor. 2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum atau administrasi. 3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok. 4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil, sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah suatu ikhtisar mengenai penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun (Niswonger, et al., 1999). Laporan arus kas terdiri dari tiga kelompok utama : (1) arus kas operasional, (2) investasi yang dilakukan perusahaan, serta (3) transaksi pendanaan, seperti pengeluaran saham, peminjaman serta pembayaran kembali kewajiban (Keown, et al., 2001). Laporan arus kas ini dinilai banyak memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas di masa yang
24 10 akan datang. Laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, pembiayaan dan investasi (Harahap, 2002). Menurut Harahap (2002) laporan arus kas dapat digunakan untuk : 1. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus keluar perusahaan pada masa lalu. 2. Menilai kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar deviden. 3. Menyajikan informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan. 4. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa yang akan datang. 5. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. 6. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu Analisis Laporan Keuangan Menurut Munawir (2002), laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari hubungan-hubungan atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Ada dua metode analisa yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan (Munawir, 2002) yaitu analisa horizontal dan analisa vertikal. Analisa horizontal atau yang biasa disebut dengan analisis trend adalah analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga diketahui perkembangannya. Sedangkan analisa vertikal adalah metode analisis yang menganalisis laporan keuangan untuk satu periode saja, yaitu dengan
25 11 memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan yang sama Analisis Trend Analisis trend atau analisis horizontal adalah suatu analisis yang memperbandingkan laporan keuangan perusahaan seperti neraca dan laporan labarugi untuk beberapa tahun terakhir (Munawir, 2002). Dalam menganalisis laporan keuangan dengan metode analisis trend, dibutuhkan satu tahun yang dapat dijadikan sebagai tahun dasar. Setiap pos dalam laporan keuangan baik neraca maupun laporan laba-rugi dalam tahun dasar akan diberi nilai 100. Selanjutnya setiap pos dalam periode yang diperbandingkan akan dibagi dengan pos yang sama dalam laporan keuangan di tahun dasar dan dikalikan 100 persen untuk melihat nilai persentase kenaikan ataupun penurunan dari setiap pos tersebut. Analisis ini merupakan pelengkap dari analisis rasio karena hasil dari analisis ini akan membantu didalam menginterpretasikan hasil analisis rasio. Analisis trend secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Rx t = Px t x 100%... 1) Px o Dimana; Rx t = nilai persentase untuk tahun ke-t Px t = pos x dalam laporan keuangan yang akan dianalisis Px o = pos x dalam laporan keuangan sebagai tahun dasar Analisis Persentase Per-Komponen (Common-Size Statement) Analisis persentase per komponen (common-size statement) atau analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan dengan cara menghitung proporsi dari pos-pos yang ada dalam laporan keuangan, untuk melihat proporsi dari pos-pos tersebut terhadap suatu pos yang dibandingkan dalam laporan keuangan (Munawir, 2002). Pos dalam laporan keuangan yang akan diperbandingkan dibagi dengan nilai pos yang dijadikan sebagai pos dasar dalam laporan keuangan di tahun yang sama dan dikalikan 100 persen.
26 12 Analisis ini dapat digunakan sebagai pendukung dari analisis rasio dimana hasilnya akan digunakan dalam menginterpretasikan hasil analisis rasio. Analisis persentase per komponen secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Ry t = Pyt x 100%... 2) Py o Dimana; Ry t = nilai persentase pos yang dibandingkan Py t = pos y dalam laporan keuangan tahun ke-t Py o = pos dasar sebagai pembanding Analisis Rasio Menurut Sawir (2005), untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, diperlukan tolok ukur berupa rasio atau indeks yang menghubungkan antara data yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interpretasi dari bermacam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik mengenai kinerja keuangan dan prestasi perusahaan. Rasio keuangan dapat membantu dalam mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan (Keown, et al., 2001). Rasio keuangan memberikan dua cara untuk membuat perbandingan dari data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti yakni pertama, dapat meneliti rasio antar waktu untuk mengetahui arah pergerakannya; kedua, dapat memperbandingkan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lain. Analisis ini mencakup empat kelompok analisis yang meliputi analisis likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas (Munawir, 2002). Alat analisis rasio ini dapat memberikan gambaran mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka pembanding yang digunakan sebagai standar. a. Analisis Likuiditas Likuiditas didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban keuangannya yang sudah jatuh tempo (Munawir, 2002). Jadi analisis likuiditas menunjukkan apakah perusahaan mampu memenuhi kewajiban keuangannya yang akan jatuh tempo. Analisis rasio ini dapat digunakan untuk
27 13 menganalisis dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, serta membantu manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat apabila mampu memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus dibayar tepat pada waktunya, memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi normal, membayar bunga dan deviden yang dibutuhkan dan memelihara tingkat kredit yang menguntungkan. Analisis likuiditas pada umumnya diukur dengan menggunakan rasio berikut: 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar. Rasio lancar yang rendah menunjukkan bahwa dalam perusahaan terdapat masalah likuiditas. Namun rasio lancar yang tinggi menunjukkan ketidakmampuan perusahaan dalam mengoptimalkan aktiva yang ada untuk menghasilkan laba (Sawir, 2005). Rasio lancar dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Lancar = Aktiva Lancar... 3) Hutang Lancar 2. Rasio Cepat (Quick Ratio) Rasio cepat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan. Menurut Sawir (2005) persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya rendah sehingga sulit untuk direalisasikan menjadi uang kas dalam waktu yang singkat. Jadi rasio ini dinilai lebih baik dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio cepat dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Cepat = Aktiva Lancar - Persediaan Hutang Lancar... 4)
28 14 3. Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio ini mengukur kemampuan sesungguhnya dari perusahaan dalam memenuhi hutang-hutangnya tepat pada waktunya (Munawir, 2002). Rasio ini membandingkan aktiva lancar yang sangat liquid (mudah dicairkan atau diuangkan) yakni uang kas dan surat berharga dengan hutang lancar. Rasio kas dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Kas = Kas + Surat Berharga Hutang Lancar... 5) b. Analisis Solvabilitas Analisis Solvabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban finansialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang (Munawir, 2002). Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutanghutangnya. Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi keuangan yang baik juga dalam jangka panjang. Rasio-rasio yang umum digunakan dalam analisis solvabilitas antara lain (Munawir, 2002). 1. Rasio Hutang (Debt to Total Asset Ratio) Rasio ini menunjukkan proporsi antara total kewajiban perusahaan dengan total kekayaan perusahaan yang dimiliki. Semakin tinggi nilai persentase rasio utang maka semakin tinggi pula resiko perusahaan yang harus ditanggung perusahaan (Sawir,2005). Rasio hutang dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Hutang = Total Total Hutang Aktiva... 6) 2. Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio) Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang dan ekuitas (modal) yang digunakan dalam mendanai aktiva dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya (Sawir, 2005). Rasio hutang terhadap ekuitas dapat dirumuskan:
29 15 Rasio Hutang terhadap Ekuitas = Total Hutang Total Ekuitas... 7) 3. Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Ekuitas (Long Term Debt to Equity Ratio) Rasio ini menunjukkan proporsi hutang jangka panjang dan modal sendiri dalam pembiayaan aktiva, dan juga merupakan jaminan terhadap hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2001). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Hutang Jgk. Panjang thd Ekuitas = Hutang Jgk. Panjang Total Ekuitas... 8) 4. Rasio Ekuitas terhadap Total Aktiva (Equity to Total Asset Ratio) Rasio ini menunjukkan besarnya modal sendiri yang digunakan untuk mendanai seluruh aktiva perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio maka semakin kecil jumlah pinjaman perusahaan yang digunakan untuk mendanai seluruh aktiva perusahaan. Rasio ekuitas terhadap total aktiva dirumuskan sebagai berikut (Riyanto, 2001): Rasio Ekuitas terhadap Total Aktiva = Ekuitas... 9) Total Aktiva 5. Rasio Ekuitas terhadap Aktiva Tetap (Equity to Fixed Asset ratio) Rasio ini menunjukkan besarnya proporsi modal sendiri yang digunakan untuk mendanai aktiva tetap perusahaan (Munawir, 2002). Jika aktiva tetap perusahaan didanai dari modal sendiri, maka keadaan ini akan lebih menguntungkan mengingat aktiva tetap berjangka panjang. Maka sudah sewajarnya jika aktiva tetap didanai dari modal sendiri supaya tidak mengganggu likuiditas perusahaan jika sewaktu-waktu pembayaran hutang harus dilaksanakan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Ekuitas terhadap Aktiva Tetap = Ekuitas Aktiva Tetap... 10)
30 16 c. Analisis Profitabilitas Analisis profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profit) dalam periode tertentu. Profitabilitas perusahaan diukur dari kemampuannya dalam menggunakan aktiva secara produktif. Dengan demikian profitabilitas perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau modal yang dimiliki perusahaan dalam periode yang sama (Munawir, 2002). Rasio-rasio yang umumnya digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah: 1. Rasio Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Rasio marjin laba kotor merupakan rasio antara laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama. Rasio ini mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari setiap rupiah penjualan. Semakin besar nilai rasio maka semakin besar pula perusahaan memperoleh laba kotor. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Marjin Laba Kotor = Penjualan - Harga Pokok Penjualan Penjualan...11) 2. Rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) Rasio marjin laba bersih merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan besarnya laba bersih yang dapat dihasilkan perusahaan dari setiap rupiah penjualan. Selain itu rasio ini digunakan untuk menghitung tingkat keuntungan bersih yang diperoleh (Munawir, 2002). Rasio marjin laba bersih dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Marjin Laba Bersih = Laba Bersih Penjualan... 12) 3. Rasio Operasi (Operating Ratio) Rasio operasi merupakan perbandingan antara harga pokok penjualan ditambah dengan biaya operasi terhadap hasil penjualan bersih. Rasio ini
31 17 menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam memperoleh laba dimana rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi yang kurang baik (Munawir, 2002). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Operasi = HPP + Biaya Operasi Penjualan... 13) 4. Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return Of Equity) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba atas modal yang ditanam oleh pemilik modal. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan keberhasilan dari manajemen perusahaan dalam mengelola modal yang ditanam oleh pemilik perusahaan, dimana laba yang diperoleh tinggi. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE) = Laba Bersih Ekuitas... 14) 5. Rasio Tingkat Pengembalian Investasi (Return Of Invesment) Rasio ini menunjukkan hasil yang dicapai dari investasi-investasi yang ditanam dalam perusahaan oleh para investor. Selain itu rasio ini juga mengukur efektifitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Dengan demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasinya perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan dari operasi tersebut (Munawir, 2002). Manajemen dapat menggunakan ROI sebagai peringatan dini atas tindakan yang perlu diambil agar perusahaan dapat tetap berjalan lancar dan terus menghasilkan keuntungan (profit). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Tingkat Pengembalian Investasi (ROI) = Laba Bersih Total Aktiva... 15) d. Analisis Aktivitas Analisis aktivitas menunjukkan bagaimana tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan didalam mengelola dan menggunakan asset untuk memperoleh
32 18 keuntungan (profit) dari penjualan. Analisis aktivitas dapat dihitung dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut; 1. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio) Rasio ini menunjukkan sejauh mana tingkat efektivitas penggunaan seluruh aset perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan dan memperoleh laba (profit) (Riyanto, 2001). Nilai rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan bersih yang dapat dilakukan untuk setiap rupiah total aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Perputaran Total Aktiva = Penjualan Total Aktiva... 16) 2. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turn Over Ratio) Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan aktiva tetap dalam kegiatan yang menghasilkan pendapatan penjualan. Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan Aktiva Tetap... 17) 3. Periode Pengumpulan Piutang (Collection Period) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menagih atau mengumpulkan piutangnya. Semakin lama waktu pengumpulan piutang (penagihan), maka semakin besar resiko piutang tersebut menjadi tak tertagih (Riyanto, 2001). Periode pengumpulan piutang dapat dirumuskan sebagai berikut : Piutang Periode Pengumpulan Piutang = x ) Penjualan
33 19 4. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over Ratio) Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini mencerminkan besarnya nilai penjualan yang dilakukan perusahaan untuk setiap persediaan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Penjualan Rasio Perputaran Persediaan = Persediaan... 19) 5. Rasio Perputaran Piutang ( Account Receivable Turn Over Ratio) Rasio ini menunjukkan berapa kali perusahaan menagih piutangnya dari penjualan dalam satu periode. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Perputaran Piutang = Penjualan Piutang... 20) Analisis Du Pont Analisis ini merupakan pendekatan terpadu terhadap analisis rasio keuangan dimana analisis ini dirancang untuk mengevaluasi profitabilitas dan mencari tingkat pengembalian ekuitas. Analisis ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham biasa. Semakin tinggi nilai ROE suatu perusahaan maka semakin baik perusahaan dalam pengelolaan manajemen keuangannya (Keown, et al. 2001). Manfaat lain dari analisis Du Pont adalah (Keown, et al. 2001) : 1. Untuk menganalisis cara meningkatkan prestasi perusahaan. 2. Untuk melihat efektivitas pengelolaan sumber daya guna memaksimalkan tingkat pengembalian para pemilik saham. Analisis Du Pont menggabungkan rasio-rasio aktivitas dan profit marjin dan menunjukkan bagaimana rasio-rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan profitabilitas aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan. Jika rasio perputaran aktiva dikalikan dengan marjin laba penjualan hasilnya adalah tingkat pengembalian aktiva (ROA) atau sering disebut juga tingkat pengembalian investasi (ROI) (Sawir, 2005). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
34 20 ROA = Marjin Laba Bersih x Perputaran Total aktiva... 21) ROA harus dibagi dengan pengurangan satu dengan rasio hutang terhadap total aktiva untuk mendapatkan ROE. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: ROE = ROA : (1- rasio hutang terhadap total aktiva)... 22) Marjin Laba Bersih Pengembalian Aktiva Tingkat Pengembalian Ekuitas dikali dibagi Perputaran Total Aktiva Total Hutang 1 Total Aktiva Laba Bersih dibagi Penjualan Penjualan dibagi Total Aktiva Penjualan dikurangi Total Beban Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Lain Kas dan Surat Berharga Beban Pokok Penjualan Beban Operasi Tunai Depresiasi Piutang Dagang Persediaan Aktiva Lancar Lain Beban Bunga Beban Pajak Gambar 1. Kerangka Analisis Du Pont (Keown, et al., 2001)
35 Penelitian Terdahulu Irwan, tahun 2003 melakukan penelitian dengan judul Kinerja Keuangan PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk. Periode Tujuan dari penelitiannya ialah melihat perkembangan dan proporsi keuangan perusahaan selama 5 tahun terakhir yaitu tahun ; menganalisis kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio, yang tercermin dari tingkat rentabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan aktivitas; menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan; serta mengidentifikasi strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang. Metode yang digunakan dalam penelitiannya antara lain menggunakan analisis trend, analisis persentase per komponen, analisis rasio yang terdiri dari rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas serta analisis Du Pont. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal perusahaan yaitu biaya pokok, biaya operasional dan perputaran persediaan yang kurang efisien. Sedangkan faktor eksternal yang bersifat sementara dan tidak bisa dikontrol perusahaan. Penelitian Nurhasanah tahun 2005 yang berjudul Analisis Laporan Keuangan dan upaya Perbaikan Kinerja Keuangan Perusahaan PT. (Persero) Biro Klasifikasi Indonesia. Tujuan dari penelitiannya adalah mengetahui perkembangan dan proporsi keuangan perusahaan, menganalisis kinerja keuangan perusahaan, serta mengidentifikasi strategi bagi keberlangsungan operasional selanjutnya. Metode yang digunakan dalam penelitiannya anatara lain analisis trend, analisis persentase per komponen, analisis rasio serta analisis Du Pont. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa kondisi perusahaan selama lima tahun terakhir menunjukkan kondisi yang cukup baik. Senny Oktaviani pada tahun 2004 melakukan penelitian dengan judul Analisis Kinerja Koperasi Pada Koperasi Badan Pusat Statistik Jakarta. Tujuan yang mendasari penelitiannya adalah menganalisis kinerja koperasi-bps dengan menggunakan acuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2003, mengetahui masalah yang mempengaruhi kinerja Koperasi-BPS, serta memberikan saran untuk perbaikan kinerja Koperasi-BPS dimasa yang akan datang. Metode yang dipergunakan dalam penelitiannya antara lain menggunakan
36 22 alat analisis berupa analisis trend, persentase per komponen, dan analisis rasio. Selain itu digunakan juga metode analisis standar penilaian kinerja Koperasi untuk mengetahui kinerja koperasi secara keseluruhan. Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitiannya adalah berdasarkan analisis standar penilaian kinerja koperasi maka koperasi BPS pada tahun-tahun analisis sudah termasuk dalam kategori Koperasi yang berkinerja baik, hanya saja kecenderungan nilainya menurun.
37 23 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin dari laporan keuangannya dari tahun ke-tahun. Kinerja keuangan itu sendiri dapat diartikan sebagai prestasi perusahaan dalam mengelola sumber daya keuangannya didalam usahanya yang tercermin dalam laporan keuangan. Selain itu kinerja keuangan juga mencerminkan keberhasilan manajemen perusahaan didalam melaksanakan berbagai kebijakan-kebijakan keuangan perusahaan yang terlihat dari laporan keuangannya. Gambaran mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diperoleh dengan cara melakukan interpretasi atau analisis terhadap laporan keuangannya, sehingga laporan keuangan tersebut bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) dapat dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu. Perkembangan kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) dianalisis melalui analisis laporan keuangan biasa, diantaranya analisis Trend, analisis presentase per-komponen, analisis rasio (likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas) serta analisis Du Pont. Juga analisis laporan keuangan yang berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/M- BUMN/2002 mengenai penilaian kinerja perusahaan yang meliputi aspek keuangan. Hasil analisis laporan keuangan tersebut menggambarkan perkembangan kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) untuk periode lima tahun terakhir ( ) dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Secara ringkas kerangka pemikiran konseptual dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagaimana disajikan dalam Gambar 2.
38 24 Kebijakan Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Pelaksanaan Kebijakan Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Laporan Keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) Periode Penilaian Kinerja Perusahaan BUMN (SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002) Analisis Keuangan; - Analisis Trend - Analisis Vertikal - Analisis Rasio - Analisis Du Pont Aspek Keuangan Aspek Operasional Aspek Administrasi Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 Perkembangan Kinerja Keuangan PT. Pupuk Kujang (persero) Periode Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual
39 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yakni pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2006 di PT. Pupuk Kujang (Persero) yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani No. 39 Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini ada dua bentuk, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui konfirmasi dengan pihak manajemen perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang meliputi laporan neraca kurun waktu lima tahun terakhir ( ), laporan laba-rugi kurun waktu lima tahun terakhir ( ), profil perusahaan serta literatur-literatur perusahaan yang terkait dalam kebutuhan data penelitian. Sebagai data penunjang, dikumpulkan pula data-data yang telah diolah pada instansi-instansi terkait, serta berbagai literatur lainnya yang berhubungan dengan penelitian Metode Pengolahan dan Analisis Data Data dan informasi yang telah dikumpulkan (melalui proses editing) dari penelitian, diolah (tabulasi) secara manual maupun dengan menggunakan alat bantu (komputer). Data yang telah dikumpulkan, disusun dan diolah kemudian dianalisis secara kuantitatif dan diinterpretasikan secara deskriptif. Analisis perkembangan kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) dilakukan dengan menggunakan berbagai metode analisis laporan keuangan yang terdiri dari analisis trend; analisis common size statement; analisis rasio yang terdiri dari empat kelompok analisis, yakni likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas; serta analisis Du Pont. Selain menggunakan metode analisis laporan keuangan biasa, penilaian kinerja keuangan juga ditinjau dari analisis laporan keuangan berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 mengenai penilaian kinerja perusahaan BUMN dalam aspek keuangan.
40 26 Pembahasan dilakukan dengan membagi periode analisis ke dalam dua tahapan, yaitu tahapan sebelum dimulainya persiapan dan pelaksanaan pembangunan proyek Pupuk Kujang 1B ( ), serta tahapan dimulainya persiapan dan pelaksanaan proyek Pupuk Kujang 1B ( ) Analisis Berdasarkan Penilaian Kinerja Perusahaan BUMN Penilaian kinerja perusahaan BUMN berdasarkan pada ketentuan Kementerian BUMN yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 yang meliputi penilaian terhadap tiga aspek, yaitu aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Dalam penelitian ini digunakan standar penilaian kinerja berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep- 100/M-BUMN/2002 mengenai Tingkat Kesehatan BUMN berdasarkan penilaian terhadap kinerja perusahaan yang meliputi aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Tata cara penilaian Tingkat Kesehatan BUMN selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 4. Penilaian Tingkat kesehatan BUMN berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 dapat digolongkan menjadi tiga kategori yaitu: a. Sehat, yang terdiri dari : AAA apabila total skor (TS) > 95 AA apabila 80<TS<=95 A apabila 65<TS<=80 b. Kurang Sehat, yang terdiri dari : BBB apabila 50<TS<=65 BB apabila 40<TS<=50 B apabila 30<TS<=40 c. Tidak Sehat, yang terdiri dari : CCC apabila 20<TS<=30 CC apabila 10<TS<=20 C apabila TS<=10 Data sekunder (terutama data mengenai penilaian aspek operasional dan aspek administrasi) yang digunakan untuk menilai kinerja PT. Pupuk Kujang
41 27 (Persero) ini merupakan data yang sudah tersedia di perusahaan dan tanpa dilakukan perhitungan sendiri (data diasumsikan sebagai data yang sudah diaudit oleh pihak perusahaan) Analisis Trend Metode analisis ini digunakan untuk melihat gambaran mengenai perkembangan kondisi keuangan perusahaan dari tahun ke-tahun. Dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan dari tahun ke-tahun dapat diketahui kecenderungan ataupun trend dari hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan, apakah tetap, meningkat atau menurun (Munawir, 2002) Analisis Persentase Per-Komponen (Common-Size Statement) Metode analisis ini digunakan untuk melihat gambaran mengenai perubahan-perubahan dalam masing-masing pos dari tahun ke-tahun dalam hubungannya dengan total aktiva atau dengan total penjualan (Munawir, 2002). Analisis ini dilakukan dengan menghitung persentase dari setiap pos dalam aktiva dengan total aktivanya, dan setiap pos dalam pasiva dengan total pasivanya, serta setiap pos dalam laba-rugi dengan total penjualannya Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik mengenai kondisi keuangan perusahaan dan prestasi perusahaan dibandingkan analisis yang hanya didasarkan pada data keuangan yang tidak berbentuk rasio (Sawir, 2005). Analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis likuiditas, analisis solvabilitas, analisis profitabilitas dan analisis aktivitas. Analisis Likuiditas, yang terdiri atas; 1. Rasio Lancar (Current Ratio) 2. Rasio Cepat (Quick Ratio) 3. Rasio Kas (Cash Ratio) Analisis Solvabilitas, yang terdiri atas; 1. Rasio Hutang (Debt to Total Asset Ratio)
42 28 2. Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio) 3. Rasio Hutang Jangka Panjang thdp Ekuitas (Long Term Debt to Equity Ratio) 4. Rasio Ekuitas terhadap Total Aktiva (Equity to Total Asset Ratio) 5. Rasio Ekuitas terhadap Aktiva Tetap (Equity to Fixed Asset ratio) Analisis Profitabilitas, yang terdiri atas; 1. Rasio Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin) 2. Rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) 3. Rasio Marjin Operasi (Operating Margin Ratio) 4. Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return Of Equity) 5. Rasio Tingkat Pengembalian Investasi (Return Of Invesment) Analisis Aktivitas, yang terdiri atas; 1. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio) 2. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turn Over Ratio) 3. Periode Pengumpulan Piutang (Collection Period) 4. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over Ratio) 5. Rasio Perputaran Piutang ( Account Receivable Turn Over Ratio) Analisis Du Pont Metode analisis Du Pont digunakan untuk menunjukkan bagaimana tingkat profitabilitas dari setiap aktiva yang dimiliki perusahaan serta mengetahui tingkat pengembalian ekuitas para pemegang saham biasa. Tingkat pengembalian ekuitas dapat dihitung dengan cara membagi tingkat pengembalian aktiva (hasil perkalian rasio perputaran aktiva dengan marjin laba bersih) dengan 1 dikurangi rasio hutang terhadap total aktiva Tahapan Alir Penelitian Kegiatan penelitian dimulai dengan menentukan desain penelitian yang terdiri dari menentukan tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan metode penelitian. Setelah menentukan bentuk desain penelitian, selanjutnya ditentukan teknik pengumpulan data dan cara pengolahan data serta analisis data yang telah dikumpulkan melalui studi pustaka.
43 29 Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dari objek penelitian dalam hal ini PT. Pupuk Kujang (Persero) berupa laporan keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) yang terdiri dari laporan neraca periode ( ), laporan laba rugi periode ( ), data gambaran umum mengenai PT. Pupuk Kujang (Persero), serta literatur-literatur perusahaan lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan metode pengolahan dan analisis data yaitu dengan menggunakan metode analisis laporan keuangan yang terdiri dari analisis trend, analisis persentase per-komponen, analisis rasio keuangan (likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas) serta analisis Du Pont. Data yang telah dikumpulkan (melalui proses editing) dari penelitian, diolah (tabulasi) secara manual maupun dengan menggunakan alat bantu (komputer). Data yang telah dikumpulkan, kemudian dihitung dengan menggunakan alat analisis laporan keuangan yaitu trend, persentase per-komponen, rasio, serta Du Pont. Setelah dilakukan perhitungan terhadap data selanjutnya dilakukan interpretasi terhadap hasil yang diperoleh berdasarkan perhitungan tadi dalam menilai kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang periode Interpretasi dilakukan dengan mengacu kepada Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 yang digunakan sebagai standar penilaian kinerja perusahaan untuk diperoleh gambaran mengenai perkembangan kinerja keuangan PT. Pupuk Kujang (Persero) periode
44 30 Penentuan Desain Penelitian Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Metode Penelitian Studi Pustaka Penentuan Teknik Pengumpulan data Penentuan Cara Pengolahan dan Analisis data Pengumpulan Data - Laporan keuangan PT. Pupuk Kujang Periode Data Gambaran Umum PT. Pupuk Kujang Metode Pengolahan Data & Analisis Data - Analisis Trend - Analisis Persentase Per- Komponen - Analisis Rasio Keuangan - Analisis Du Pont Tidak OK Ya Tabulasi Data yang diperoleh Perhitungan - Perhitungan Trend - Perhitungan Persentase Per-komponen - Perhitungan Rasio - Perhitungan Du Pont Tidak OK Standar Penilaian Kinerja Perusahaan BUMN Berdasarkan SK. Menteri BUMN No. Kep-100/M-BUMN/2002 dalam Aspek Keuangan Ya Interpretasi (Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan) Perkembangan Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Pupuk Kujang (Persero) Gambar 3. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian
45 31 IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Profil Perusahaan Nama Perusahaan Alamat Kantor Alamat Pabrik Jenis Industri Kapasitas Produksi : PT. Pupuk Kujang (Persero) : 1. Pusat: Jl. Jenderal A. Yani No. 39 Cikampek 41373, Jawa Barat-Indonesia PO. BOX 4 Cikampek. 2. Jakarta: Gedung Umawar Lantai II dan III. Jl. Kapten P. Tendean Kav. 28 Jakarta Selatan Indonesia, PO BOX 1371 Jakarta. : Jl. Jenderal A. Yani No. 39 Cikampek 41373, Jawa Barat-Indonesia PO. BOX 4 Cikampek : Industri pupuk dan petrokimia : Ton/Tahun 4.1. Selintas Sejarah Tahun enam puluhan, pemerintah mencanangkan pelaksanaan Program Peningkatan Produksi Pertanian di dalam usaha Swasembada Pangan. Demi suksesnya program pemerintah ini maka kebutuhan akan pupuk mutlak harus dipenuhi mengingat produksi PUSRI 1 (Pupuk Sriwidjaya) waktu itu diperkirakan tidak akan mencukupi. Menyusul ditemukannya beberapa sumber gas alam di bagian Utara Jawa Barat, muncullah gagasan untuk membangun pabrik urea di Jawa Barat. PT. Pupuk Kujang sebagai sebuah BUMN di lingkungan Departemen Perindustrian lahir pada tanggal 9 Juni 1975, mengemban tugas untuk membangun pabrik urea di desa Dawuan, Cikampek, Jawa Barat. Bulan Juli 1976, pembangunan pabrik mulai dilakukan dengan kontraktor utama Kellogg Overseas Corporation (USA) dan Toyo Engineering Corp (Japan) sebagai kontraktor pabrik urea. Pembangunan berjalan lancar sehingga pada tanggal 7 November 1978 pabrik sudah mulai berproduksi dengan kapasitas ton/tahun dan ini terjadi 3 (tiga) bulan lebih awal dari jadwal. Dan pada tanggal 12 Desember 1978, Presiden Soeharto berkenan meresmikan pembukaan pabrik dan 1 April 1979, PT. Pupuk Kujang mulai dengan operasi komersial.
46 Visi dan Misi Perusahaan Visi perusahaan menjadi perusahaan dibidang industri pupuk dan petrokimia yang efisien dan kompetitif di pasar global. Sedangkan misi perusahaaan yaitu : Menciptakan laba yang memadai dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya bidang pertanian serta memperhatikan pemegang kepentingan lainnya, membangun Industri petrokimia nasional berbasis gas alam dan berwawasan lingkungan dan melakukan tanggung jawab sosial melalui kemitraan mutualistis Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 4. Bagan Struktur Organisasi PT. Pupuk Kujang (Persero) Keterangan: 1. Satuan Pengawasan Intern 2. Biro Pembinaan Pengusaha Kecil & Koperasi 3. Biro Hukum & Tata Usaha 4. Biro Adm. Perusahaan Patungan 5. Hubungan Masyarakat 6. Biro Pengawasan Proses 7. Biro Inspeksi & Pengawasan 8. Biro Material 9. Bagian Ekologi 10. Divisi Produksi 11. Divisi Pemeliharaan 12. Biro Sistem Manajemen 13. Biro Pengadaan 14. Biro Pengembangan 15. Divisi Konstruksi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2000), kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau untuk meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2005), kinerja adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola perusahaan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu
50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max
Lebih terperinciDalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:
Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan. Kinerja keuangan adalah suatu alat analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2000 : 17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu ringkasan dari transaksi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2000), kinerja adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi siapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap
Lebih terperinciRASIO LAPORAN KEUANGAN
RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan banyak dikemukakan beberapa ahli dan salah satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.
LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,
18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian
58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun
Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN i iii vi vii viii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Batasan Masalah 6 D. Rumusan Masalah.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu
Lebih terperinciGambar 4. Kerangka pemikiran penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tahap awal yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja keuangan pada usaha budiaya ikan kerapu macan yang dilakukan oleh Bapak X adalah membuat laporan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi
Lebih terperinciAlat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K
Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Analisis Laporan Keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelahaan atas laporan keuangan perusahaan dengan mendasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
Lebih terperinciPENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi dari hasil operasi
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Djarwanto (2004:2), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan unsur yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu bentuk informasi untuk melihat dan menilai perkembangan kinerja perusahaan ialah laporan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku
Lebih terperinciANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN
ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan
Lebih terperinciAnalisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN
Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Penilaian kinerja keuangan bagi manajemen dapat diartikan sebagai pengukiran atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian pencapaian
Lebih terperinciMODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu David Lianto (2013) yang mengkaji tentang Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan
Lebih terperinciBab 9 Teori Rasio Keuangan
D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio
Lebih terperinciANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk Disusun oleh : Nama : Rafly Liberto NPM : 17213139 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing
Lebih terperinci