SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA PEMAIN UMUR TAHUN DI KLUB PSD KABUPATEN DEMAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA PEMAIN UMUR TAHUN DI KLUB PSD KABUPATEN DEMAK"

Transkripsi

1 SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA PEMAIN UMUR TAHUN DI KLUB PSD KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh : Ari Widianto JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009

2 SARI Ari Widianto Survei Keterampilan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Pada Pemain Umur Tahun di Klub PSD Kabupaten Demak. Fakultas Ilmu Keolahragaan Tahun 2009 Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd. Pembimbing II Rumini, S.Pd., M.Pd Kata Kunci : Keterampilan, teknik dasar bermain sepak bola, dan sepak bola. Sepak bola adalah cabang olahraga permainan beregu yang membutuhkan kerjasama tim yang baik, oleh karena itu setiap pemain harus menguasai semua bagian-bagian dan macam teknik dasar serta keterampilan bermain sepak bola. Tanpa menguasai dasar-dasar teknik dan keterampilan bermain sepak bola dengan baik, untuk selanjutnya pemain tidak dapat melakukan pola-pola permainan atau pengembangan taktik modern dan tidak akan dapat membaca permainan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana keterampilan teknik dasar permainan sepak bola pada pemain umur tahun di Klub PSD Kabupaten Demak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan teknik dasar permainan sepak bola pada pemain umur tahun di Klub PSD kabupaten Demak. Populasi penelitian ini adalah peserta yang mengikuti latihan sepak bola di PSD kabupaten Demak Tahun 2009 yang berjumlah 55 peserta. Dalam penelitian ini menggunakan Total sampling sehingga sampel yang digunakan adalah seluruh peserta yang mengikuti latihan sepak bola di PSD Kabupaten Demak yang berjumlah 55 peserta. Berdasarkan hasil penelitian terhadap peserta yang mengikuti latihan sepak bola di PSD kabupaten Demak melalui 5 macam item tes diperoleh hasil bahwa keterampilan teknik dasar bermain sepak bola pada peserta yang mengikuti latihan sepak bola di PSD kabupaten Demak tergolong sedang terbukti dari 30,91% memiliki keterampilan dasar bermain sepak bola dalam kategori baik, 60,00% dalam kategori sedang dan sisanya 9,09% dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keterampilan teknik dasar permainan sepak bola pada pemain umur tahun di klub PSD Kabupaten Demak berada dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti memberikan saran bahwa pemberian latihan teknik dasar bermain sepak bola hendaknya diberikan sejak usia dini agar lebih mudah dipahami dan dikuasai oleh pemain. ii

3 PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan siding Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan pada : Hari : Senin Tanggal : 24 Agustus 2009 Ketua Panitia Ujian Sekretaris Drs. M. Nasution, M. Kes Drs. Hermawan Pamot R, M. Pd NIP NIP Ketua Penguji Drs. Cahyo Yuwono, M.Pd NIP Anggota Penguji 1 Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd NIP Anggota Penguji 2 Rumini, S.Pd., M.Pd NIP iii

4 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain) (QS. Al-Insyirah 6-7) Seorang pejuang rela berkorban demi tanah airnya, sedangkan orang tua berkorban demi membela anaknya (Penulis) Hidup itu indah jika manusia dapat menikmatinya (Penulis) PERSEMBAHAN Bapak (Wahyudi) dan ibu (Ery Tyastuti) yang selalu mendoakanku serta membimbingku Dosen-dosen ku yang telah membimbingku dan mendidikku Kedua adikku (Budi Erviyanti dan Citra Nur Fitriani),S Nox (Nur Oktafiya) yang selalu mendoakanku Seluruh keluarga besarku yang selalu memberi dorongan dalam studi Teman-teman seperjuanganku PJKR_04 yang mendukungku di UNNES Semua orang yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan kepadaku tanpa pamrih dan tanpa mengenal lelah. iv

5 KATA PENGANTAR Bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Survei Keterampilan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Pada Pemain Umur Tahun di Klub PSD Kabupaten Demak. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rosul Muhammad SAW. Maksud dari penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah skripsi pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang. Mengingat semua kegiatan dari penulis tidak luput dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Mugiyo Hartono, M. Pd. Selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi 4. Rumini, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi v

6 5. Bapak Mustofa sebagai Wakil Ketua PSD Kabupaten Demak, beserta pengurusnya yang telah memberikan fasilitas dalam melaksanakan penelitian ini. 6. Peserta latihan sepak bola PSD Kabupaten Demak yang telah sudi menjadi sampel dalam penelitian. 7. Staf Laboratorium PJKR Universitas Negeri Semarang. 8. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini, yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Saran dan kritik dari pembaca sangat diperlukan demi menambah wawasan penulis. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Semarang, April 2009 Penulis vi

7 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SARI... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Tujuan Penelitian Penegasan Istilah Manfaat Penelitian... 6 BAB II LANDASAN TEORI Sejarah Sepak Bola Keterampilan Teknik Dasar Sepak Bola Teknik Dasar Tanpa Bola Teknik Dengan Bola Menendang Bola Menghentikan Bola Menggiring Bola Menyundul Bola Lemparan Kedalam Gerak Tipu Dengan Bola Merampas Bola Penjaga Gawang vii

8 2.3 Teknik Permainan Sepak Bola Teknik Individu Teknik Unit Teknik Beregu Keterampilan Gerak Klasifikasi Keterampilan Gerak Unsur-Unsur Pendukung Gerakan Terampil Karakteristik Gerak Anak Usia Tahun Ukuran Tubuh Usia Tahun Bentuk Tubuh Usia Tahun Perkembangan Sikap dan Perilaku BAB III METODE PENELITIAN Metode Penentuan Obyek Penelitian Penentuan Populasi Sampel Penelitian Variabel Penelitian Instrumen Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

9 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1 Keterampilan Dasar Bermain Sepak Bola Keterampilan Tendangan kaki bagian dalam Keterampilan Tendangan kura-kura bagian dalam Keterampilan menggiring Keterampilan Menyundul Bola Keterampilan Melempar Bola Hasil Penelitian Menyundul Bola Hasil Penelitian Menggiring Bola Hasil Penelitian Melempar Bola Hasil Penelitian Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam Hasil Penelitian Menendang Dengan Kura-Kura Bagian Dalam Hasil Penelitian Teknik Dasar Sepak Bola ix

10 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1 Menendang bola dengan kaki bagian dalam Menendang dengan punggung kaki Menendang dengan punggung kaki bagian dalam Menendang dengan punggung kaki bagian luar Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam Menghentikan bola dengan kaki bagian luar Menghentikan bola dengan punggung kaki Menggiring bola dengan kaki bagian dalam Menggiring bola dengan kaki bagian luar Menggiring bola dengan punggung kaki Menyundul bola Melempar bola Grafik Keterampilan dasar bermain sepak bola Grafik keterampilan tendangan kaki bagian dalam Grafik keterampilan tendangan kura-kura bagian dalam Grafik keterampilan menggiring bola Grafik keterampilan menyundul bola Grafik keterampilan melempar bola Diagram lapangan tes menendang bola dengan kaki bagian dalam x

11 20 Diagram lapangan tes menendang bola dengan kura-kura bagian dalam Diagram lapangan tes menyundul bola Diagram lapangan tes menggiring bola Diagram lapangan tes melempar bola xi

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1 Hasil Penelitian Tes Menyundul Bola Hasil Penelitian Tes Menggiring Bola Hasil Penelitian Tes Melempar Bola Hasil Penelitian Tes Menendang Kaki Bagian Dalam Hasil Penelitian Tes Menendang Kura-kura Bagian Dalam Hasil Penelitian Tes Keterampilan Dasar Sepak Bola Instrumen Penelitian Pengajuan Judul Skripsi 13 Usulan Penetapan Pembimbing 14 Penetapan Dosen Pembimbing 15 Permohonan Ijin Observasi 16 Permohonan Ijin Penelitian 17 Foto Penelitian xii

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di kota maupun di desa. Kenyataan ini dapat dilihat, bahwa perkembangan permainan sepak bola mengalami kemajuan yang begitu pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya klubklub sepak bola baik di desa, di kota maupun instansi pemerintah dan swasta. Banyaknya klub-klub sepak bola di masyarakat mengakibatkan persaingan di kalangan klub lebih tinggi, maka setiap klub jelas dituntut untuk berusaha meningkatkan prestasi yang semaksimal mungkin. Bagi sebagian orang permainan sepak bola dimainkan tidak sekedar sebagai hiburan dan pengisi waktu senggang, akan tetapi sudah dituntut suatu prestasi yang tinggi. Hal ini wajar, karena permainan sepak bola sudah dipertandingkan baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional, selain itu sepak bola dewasa ini dapat dijadikan sebagai ladang pekerjaan yang menjanjikan. Sepak bola adalah cabang olahraga permainan beregu atau permainan tim, maka suatu kesebelasan yang baik, kuat dan tangguh adalah kesebelasan yang terdiri atas pemain-pemain yang mampu menyelenggarakan permainan yang kompak, artinya mempunyai kerja tim yang baik, untuk itu diperlukan pemainpemain yang dapat menguasai semua bagian-bagian dan macam-macam teknik dasar serta keterampilan permainan sepak bola. Salah satu tugas pelatih klub sepak bola adalah mampu mengembangkan kemampuan pemain dan sanggup 1

14 2 memotivasi pemain untuk senantiasa berlatih dengan baik dan penuh semangat. Suasana latihan yang kondusif akan berdampak positif bagi perkembangan pemain yang pada akhirnya mampu menciptakan pencapaian prestasi yang maksimal. Di kabupaten Demak hampir keseluruhan desa memiliki perkumpulan sepak bola. Perkembangan ini mendorong klub-klub sepak bola yang ada berlomba-lomba untuk meningkatkan prestasi. Untuk dapat menciptakan prestasi yang baik sebuah klub sepak bola harus memiliki pemain-pemain yang mampu menguasai berbagai macam teknik dasar permainan sepak bola, sehingga pelatih dapat menerapkan berbagai strategi dalam setiap pertandingan, untuk membantu klub memenangkan pertandingan. Hasil observasi awal diperoleh data bahwa klub PSD (Persatuan Sepak Bola Demak) bermula dari kegiatan bermain sepak bola anak-anak kampung Kauman Desa Bintoro Kecamatan Demak bertempat di Alun-Alun Demak (depan Masjid Agung Demak), kemudian dirintis sebuah klub sepak bola dengan nama Persatuan Sepak Bola Baruklinting (PS Baruklinting). Tergoda dengan adanya kegiatan tersebut, pada tahun 1959 adalah Raden Mas Sumardiono (Komandan Polisi Kabupaten Demak) berinisiatif membentuk klub sepak bola di tingkat Kabupaten Demak, maka bersama Sie Tam Bah (seorang pemain sepak bola dari PS Baruklinting) merintis terbentuknya kesebelasan sepak bola. Untuk merealisasikan keinginan tersebut Raden Mas Sumardiono dan Sie Tam Bah mengajak dan mendekati orang-orang (pemain sepak bola) yang ada di wilayah atau lingkungan Kelurahan Bintoro, maka pada tahun tersebut juga terbentuklah

15 3 Bondem Sepak Bola (Persatuan Sepak Bola Setingkat Kabupaten Demak) dengan Persatuan Sepak bola Demak (PERSIDEM), dan pada tahun tersebut juga Bondem ini didaftarkan ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mendapat pengesahan. Setelah menjalani tes uji coba sebagai persatuan diakuinya sebuah Bondem sepak bola oleh PSSI, pada tahun 1962 saat kongkres PSSI ke 31 di Solo Bondem PERSIDEM ditetapkan dan dikukuhkan sebagai sebuah Persatuan Sepak Bola oleh kongkres PSSI. Karena nama PERSIDEM ternyata dirasa kurang tepat maka Bondem disesuaikan dengan nama Persatuan Sepak Bola Demak dengan singkatan (PSD). Dirintis mulai tahun 2000 setelah terjadi pergantian kepengurusan periode tahun 2001 hingga 2006 di bawah Drs. Muhamad Ridwan, kesebelasan PSD mengikuti turnamen atau kejuaraan yang diselenggarakan oleh kepanitiaan. Adapun rincian kegiatan atau kejuaraan sebagai berikut: 1) Juara I Turnamen Sepak Bola dan Dim Cap Kota Semarang tahun ) Juara I Turnamen Sepak Bola dan Dim Cap Kota Semarang tahun ) Juara I Turnamen Sepak Bola dan Dim Cap Kota Semarang tahun ) Juara II Kompetisi Divisi II.B. PSSI Pengda Jateng tahun ) Juara III Kompetisi Yunior PSSI Pengda Jateng ) Kompetisis Divisi III PSSI Pengda Jateng, lolos mengikuti putaran Kompetisi Nasional Zona Jawa di Tasikmalaya tahun Persoalan yang timbul ialah bagaimana kesebelasan PSD dapat mengembangkan dan memilih pemain yang tepat sehingga klub yang berasal dari

16 4 Desa Kauman Bintoro Demak mampu bersaing mengikuti kompetisi yang ada dan mampu menghasilkan prestasi yang membanggakan. Di Demak banyak sekali bermunculan sepak bola, hal tersebut sangat menggembirakan karena dari klubklub tersebut diharapkan dapat ditemukan bibit-bibit pemain yang dapat mengharumkan nama bangsa. Sungguh suatu hal yang patut disesalkan, apabila meningkatnya jumlah klub-klub yang ada baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Karena pada dasarnya sepak bola merupakan sebuah permainan yang sederhana, dan rahasia permainan sepak bola yang baik adalah melakukan hal-hal sederhana sebaik-baiknya. Berdasarkan beberapa alasan diatas penulis tertarik mengambil judul Survey Keterampilan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Pada Umur Tahun Di Klub PSD Kabupaten Demak. Adapun alasan peneliti memilih judul penelitian di atas, adalah sebagai berikut : 1. PSD Demak dalam melakukan beberapa pertandingan terakhir prestasi dan kualitas permainannya mulai menurun. 2. Penurunan prestasi ini disebabkan karena keterampilan gerak pemain yang mengalami penurunan secara kualitas sehingga mempengaruhi hasil permainan. 3. Untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan gerak dasar para peserta PSD Demak.

17 5 1.2 Permasalahan Dasar atau pondasi yang penting dan harus dimiliki pemain sepak bola yaitu teknik gerak dasar sepak bola yang baik. Sehingga teknik dasar mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain pada Klub Sepak Bola Demak. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut: Bagaimana Keterampilan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Pada Pemain Umur Tahun Di Klub PSD Kabupaten Demak?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan teknik dasar permainan sepak bola pada pemain umur tahun di Klub PSD Kabupaten Demak. 1.4 Penegasan Istilah Untuk mengerti dan memahami apa yang terkandung dalam suatu penulisan peneliti, maka terlebih dahulu harus mengerti dengan pasti dari judul penelitian tersebut. Sehingga tidak akan timbul salah penafsiran tentang judul penelitian, maka dari itu perlu peneliti tegaskan istilah-istilah dalam judul skripsi ini Teknik Dasar Sepak Bola Teknik dasar sepak bola merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepak bola, jadi belum sampai pada pengertian bermain sepak bola di dalam latihan untuk menguasai teknik dasar dapat dilakukan bersama teman,

18 6 misalnya menggunakan dinding papan atau tembok untuk memantulkan bola, atau dengan bola gantung (Sukatamsi, 1984: 83) Sepak Bola Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain. Masing-masing regu berusaha memasukkan bola sebayak-banyaknya kedalam gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan dengan peraturanperaturan permainan yang sudah ditetapkan. (A. Sumpaet, Zulfar Djazet,dkk, 1992:5) Keterampilan Sepakbola Keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya menurut Depdikbud (2005:23) adalah mampu melakukan suatu (pekerjaan, aktivitas) secara baik. Yang dimaksud keterampilan sepakbola adalah melakukan sepakbola dengan mampu melakukan gerakan-gerakan dasar dalam sepakbola Keterampilan Gerak Keterampilan gerak adalah gerakan berorientasi yang diwakili oleh koordinasi respons terhadap tanda-tanda tertentu (Menurut Amung Ma mun dan Yudha M. Saputra,2000:43). Keterampilan gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau dari titik tertentu (Menurut Soedarminto,1992:77). Keterampilan gerak adalah sesuatu yang ditampilkan oleh manusia secara nyata dan dapat diamati (Menurut Phil Yanuar Kiram).

19 7 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis 1) Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang di dapat selama kuliah di program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Imu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. 2) Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran di bidang ilmu keolahragaan terutama mengenai olahraga sepak bola Manfaat Praktis 1) Manfaat bagi pemain sepak bola Dapat membantu meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan pengalaman dalam hal kompetisi sepak bola serta dapat meningkatkan motifasi untuk meningkatkan prestasi. 2) Manfaat bagi pelatih Memberikan masukan kepada guru-guru olahraga, pembinaan maupun pelatih sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk memperoleh prestasi yang lebih baik. 3) Manfaat bagi peneliti Peneliti mendapat pengalaman dan pengetahuan yang sangat berharga mengenai keterampilan tenik dasar sepak bola pada pemain umur tahun di Klub PSD Kabupaten Demak.

20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Singkat Permainan Sepak Bola Pada tahun sebelum masehi permainan sepak bola sudah dimainkan di Tiongkok dengan nama Tsu-chiu. Kemudian pada abad ke-11 di Inggris mengenal permainan sepak bola tersebut dari usus lembu. Pada abad 14 Jepang mengenal permainan sepak bola dengan nama Kemari, dimainkan oleh delapan orang untuk masing-masing regu dan pada tahun 1530 Italia mengenal permaianan sepak bola dengan nama Giugo de calico. Pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi sepak bola dengan nama Federation Internationale de Football Association ( FIFA ) atas inisiatif Gueron dari Perancis dan baru beranggotakan tujuh anggota. Pertandingan-pertandingan permainan sepak bola yang diselenggarakan FIFA adalah pertandingan permainan sepak bola Olympiade dan pertandingan permainan sepak bola piala dunia. Kejuaraan dunia baru diselenggarakan pada tahun 1930 di Montevideo (Uruguai), atas inisiatif A Jules Rimet. Karena jasa-jasa Jules Rimet, maka mulai tahun 1946 piala dunia itu disebut Jules Rimet Cup dan diadakan tiap 4 (empat) tahun sekali. Permainan sepak bola modern berkembang di Indonesia mulai kapan dan siapa yang mengembangkannya tidak diketahui dengan jelas. Tetapi banyak orang berpendapat bahwa permainan sepakbola di Indonesia di bawa oleh penjajah Belanda. 8

21 9 Usaha untuk mendirikan organisasi permainan sepakbola baru terwujud pada tanggal 19 April 1930 yang terdiri dari tujuh anggota perkumpulan yaitu: PERSIJA, PERSIB, PSIM, PERSIS, PPSM, MVB, PERSEBAYA. Dari ketujuh perkumpulan itu kemudian mendirikan PSSI, nama itu sampai sekarang tetap dipakai dan pengurus PSSI pertama diketahui oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo. Pada tahun kompetisi PSSI diadakan tiap 1 tahun sekali. Pada zaman Jepang dan perang kemerdekaan tahun tidak ada kompetisi PSSI berjalan kembali dan mulai tahun 1966 diadakan kejuaraan remaja taruna, piala itu diambil untuk menghargai jasa-jasa Ir. Soeratin dalam membina dan mengembangkan PSSI. 2.2 Keterampilan Teknik Dasar Sepak Bola Teknik dasar bermain sepak bola adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan untuk bermain sepak bola (Sukatamsi, 1984: 33). Menurut Sukatamsi (1984: 34) teknik dasar bermain sepak bola meliputi: (a) menendang bola, (b) menghentikan bola, (c) menyundul bola, (d) menggiring bola. Pemain harus dibekali dengan teknik dasar bermain sepak bola agar menghasilkan permainan yang baik. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepak bola adalah menendang (kicking), menghentikan (stoping), menggiring (dribling), meyundul (heading), merampas (tackling), lemparan ke dalam (throw-in) dan menjaga gawang (goal keeping) ( Sucipto, 2000: 17 ). Pada dasarnya teknik dasar bermain sepak bola terbagi atas dua bagian yaitu teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan menggunakan bola.

22 Teknik Dasar Tanpa Bola Teknik dasar tanpa bola meliputi: (a) Lari, (b) melompat, (c) gerak tipu tanpa bola, (d) gerakan khusus penjaga gawang (Sukatamsi, 1984 : 34) Teknik Dengan Bola Teknik dengan bola yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola yang meliputi (1) Menendang bola, (2) Menghentikan bola, (3) Menggiring bola, (4) Menyundul bola, (5) Melempar bola, (6) Gerak tipu dengan bola, (7) Merampas atau merebut bola, (8) Teknik-teknik khusus penjaga gawang (Sukatamsi, 1984: 34) Menendang Bola ( kicking ) Menendang bola adalah teknik dasar bermain sepak bola yang paling digunakan dalam permainan sepak bola. Memiliki passing yang akurat adalah harga mati bagi seorang pemain sepak bola. Mengingat passing begitu sering dilakukan dalam sebuah pertandingan, pelatih yang baik akan memulai tugasnya dengan memperbaiki kemampuan passing para pemainnya (Sceunemann T, 2005 : 33). Menendang bola merupakan teknik dengan bola yang paling banyak dilakukan dalam permainan sepak bola. Maka teknik menendang bola merupakan dasar di dalam bermain sepak bola. Seorang pemain yang tidak menguasai teknik menendang bola dengan baik, tidak akan mungkin menjadi pemain yang baik. (Sukatamsi, 1984 : 44).

23 11 Seorang pemain perlu menguasai prinsip-prinsip teknik menendang bola, guna menunjang hasil tendangan yang baik. Menurut Remmy Muchtar (1992 : 30), prinsip-prinsip menendang bola yang baik terdiri dari: Pandangan Mata Pandangan mata terutama untuk mengamati situasi atau keadaan permainan. Pada waktu akan menendang bola, pandangan mata ke arah sasaran ke mana bola akan ditendang, kemudian pandangan jalannya arah bola Kaki Tumpu Kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada saat persiapan akan menendang bola. Kaki tumpu merupakan letak titik berat badan. Posisi kaki tumpu terhadap bola akan menentukan arah lintasan bola dan tinggi rendahnya lambungan bola. Lutut kaki sedikit ditekuk dan pada waktu menendang lutut diluruskan merupakan kekuatan mendorong ke depan Kaki yang Menendang Kaki yang menendang adalah kaki yang digunakan untuk menendang bola. Pergelangan kaki pada saat akan menendang bola dikuatkan atau ditegangkan. Tungkai kaki yang menendang diangkat ke belakang kemudian diayunkan ke depan sehingga bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang mengenai bagian bola yang ditendang, kemudian dilanjutkan dengan gerakan lanjutan ke depan dan seterusnya bergerak untuk mencari posisi Bagian bola yang ditendang

24 12 Bagian bola yang ditendang merupakan bagian bola yang di sebelah mana yang ditendang, ini akan menentukan arah jalannya bola dan tinggi rendahnya lambungan bola Sikap badan Sikap badan pada waktu menendang bola sangat dipengaruhi oleh posisi atau letak kaki tumpu terhadap bola. Posisi kaki tumpu tepat di samping bola maka pada saat menendang bola badan berada tepat di atas bola dan sikap badan akan sedikit condong ke depan, sikap badan ini untuk tendangan bola menggulir rendah atau sedikit melambung sedang. Menurut Remmy Muctar (1992 : 29) ada empat cara dalam menendang bola yaitu : 1. Dengan kaki bagian dalam (Insede-foot) Berikut ini adalah Ilustrasi serta cara pelaksanaan tendangan dengan kaki bagian dalam : Gambar 1 Tendangan kaki bagian dalam (Insede-foot) Remmy Muchtar (1992 : 30)

25 13 Pelaksanaan : a. Kaki tumpu ditempatkan sejajar dan dekat dengan bola. Lutut sedikit dibengkokkan. b. Kaki tendang datang dari arah belakang, dengan lutut berputar arah keluar. c. Posisi badan berada diatas bola (menutup). d. Tangan membentang kesamping untuk menjaga keseimbangan tubuh. e. Bola ditendang pada bagian tengah-tengah bola. Bagian kaki menyentuh bola adalah tengah-tengah kaki bagian dalam. f. Mata melihat pada bola. 2. Dengan punggung kaki (Instep-foot) Berikut ini adalah ilustrasi serta cara pelaksanaan tendangan dengan punggung kaki (Instep-foot) : Pelaksanaan : Gambar 2 Tendangan punggung kaki (Instep-foot) Remmy Muchtar (1992 : 31) a. Kaki tumpu diletakkan disamping dan sejajar dengan bola. Lutut sedikit bengkok.

26 14 b. Kaki tendang diayun dari belakang. Saat perkenaan kaki dengan bola, ujung sepatu mengarah ketanah, dan harus ditegangkan. Bagian kaki yang mengenai bola adalah punggung kaki, atau bagian dimana terdapat tali sepatu. c. Gerakan kaki tendang terutama datang dari persendian lutut. Lutut dari kaki tendang pada saat perkenaan, berada diatas bola. d. Setelah tendangan, kaki tendang masih terus mengikuti gerakan (followtrough). 3. Dengan punggung kaki bagian dalam (Insede-instep) Berikut ini adalah ilustrasi serta cara pelaksanaan tendangan punggung kaki bagian dalam (Insede-instep) : Gambar 3 Tendangan dengan punggung kaki bagian dalam (Insede-instep) Remmy Muchtar (1992 : 31) Pelaksanaan : a. Kaki tumpu diletakkan disamping belakang bola. b. Kaki tendang diayun dari belakang, tenaga datang mulai dari paha. c. Perkenaan bagian kaki adalah daerah batas antara kaki depan dan kaki bagian dalam.

27 15 d. Tangan direntangkan untuk keseimbangan. e. Pandangan mata pada bola. f. Follow-trough dari kaki tendang. 4. Dengan punggung kaki bagian luar (outside-instep) Berikut ini adalah ilustrasi serta cara pelaksanaan tendangan dengan punggung kaki bagian luar (outside-instep) : Gambar 4 Tendangan dengan punggung kaki bagian luar (outside-instep) Remmy Muchtar (1992 : 32) Pelaksanaan : a. Kaki tumpu sejajar dengan bola atau sedikit dibelakangnya. b. Kaki tendang diayun dari belakang, dan pada saat menyentuh bola ujung sepatu (ujung kaki) diputar arah kedalam. c. Gerakan kaki tendang terutama dari sendi lutut. d. Tangan direntang. e. Mata tertuju pada bola. f. Follow through dari kaki tendang

28 16 Selain keempat cara tersebut kita harus mengetahui letak kaki tumpu terhadap sentuhan bola yaitu terletak disamping bola kurang lebih cm dari bola, dengan sikap badan sedikit condong kedepan, kedua lengan terbuka kesamping badan untuk menjaga keseimbangan badan, serta pandangan mata melihat pada bola dan kearah sasaran. Dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa menendang bola merupakan teknik dasar permainan sepak bola yang harus dikuasai setiap pemain sepak bola. Pemain sepak bola yang baik harus menguasai teknik menendang bola dengan cepat, cermat, dan tepat pada sasaran, sasaran teman maupun dalam membuat gol ke mulut gawang lawan. Tujuan menendang bola di sini adalah untuk mengumpan (passing), menembak ke gawang (shooting at the goal) dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping). Dalam melakukan teknik dasar ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu menggunakan kaki dalam, kaki luar dan punggung kaki Menghentikan Bola (Controling) Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikannya untuk mengontrol bola, yang termasuk di dalamnya untuk mengatur tempo permainan. Mengalihkan laju permainan dan memudahkan untuk passing. Dilihat dari perkenaan bagian badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha dan dada. Bagian kaki yang biasa digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan telapak kaki (Sucipto dkk, 2000: 22).

29 17 Menghentikan bola diartikan sebagai cara menangkap bola, menghentikan bola atau menguasai bola. Menghentikan bola dapat dilakukan dengan seluruh bagian badan dari kaki sampai dahi (kepala), kecuali dengan lengan dan tangan. Dalam menghentikan bola atau menerima bola pada dasarnya adalah dengan cara mengurangi kekuatan atau kecepatan bola hingga bola berhenti untuk kemudian dikuasai (Sukatamsi, 1984: 124). Dalam teknik ini ada 3 macam jalan bola yaitu : a Bola menyusur tanah (ground-ball) Dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam dan telapak kaki. Pelaksanaan : Gambar 5 Bola Menyusur Ketanah dengan Kaki Bagian Dalam (Remmy Muchtar 1992 : 33) 1. Lari meyongsong datangnya bola, pandangan mata kearah bola, berhenti. 2. Kaki tekuk terarah pada bola, lutut kaki tumpu ditekuk sedikit. 3. Kaki penerima menerima bola tepat pada kaki bagian dalam. 4. Kaki penerima dengan bola digerakkan mengikuti arah lintasan bola. 5. Kaki penerima bersama bola berhenti, bola dikuasai. b Bola memantul (bouncing-ball)

30 18 Teknik menahan bola dengan bola pantul dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, telapak kaki dan perut. Pelaksanaan : Gambar 6 Bola Memantul Ketanah Dengan Kaki Bagian Luar (Remmy Muchtar 1992 : 34) 1. Mata mengawasi bola. 2. Badan condong sedikit kearah datangnya bola. 3. Berat badan pada kaki tumpu, kaki yang berada pada sebelah datangnya bola. 4. Lutut kaki tumpu bengkok sedikit dan mengarah kedatangannya bola. 5. Kaki penahan sedikit diangkat dari tanah, lutut bengkok, kaki bagian dalam menghadap ketanah. Bola ditahan antara kaki bagian dalam. 6. Kaki penahan digantung dengan lepas. 7. Tangan direntang menjaga keseimbangan. c Bola tinggi atau bola udara Teknik menahan bola diudara (tanpa jatuh ketanah) dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, dengan paha, dengan dada, punggung kaki dan dengan kepala.

31 19 Pelaksanaan : Gambar 7 Bola Memantul Ketanah Dengan Punggung Kaki (Remmy Muchtar 1992 : 35) 1. Kaki tumpu kearah datangnya bola, lutut kaki tumpu sedikit ditekuk. 2. Kaki penerima digerakkan ke depan ke arah datangnya bola. 3. Kaki penerima, menerima bola tepat pada kaki bagian dalam, sedikit diangkat di atas tanah. 4. Kaki penerima dengan bola digerakkan mengikuti arah lintasan bola. 5. Bola dijatuhkan ke tanah, bola berhenti dan dikuasai. Dari pendapat diatas, dapat penulis simpulkan bahwa menahan bola merupakan usaha menghentikan bola atau mengambil bola untuk selanjutnya di kuasai sepenuhnya. Dengan demikian bola dapat di mainkan dalam usaha menyusun serangan, begitu juga dalam membangun serangan balik Menggiring Bola ( Dribbling ) Menggiring bola dapat diartikan dengan gerakan lari menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus diatas tanah, menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan. (Sukatamsi, 1984 : 159). Ada beberapa prinsip-prinsip teknik menggiring bola yaitu:

32 20 a Bola didalam penguasaan pemain, bola selalu dikaki, badan pemain terletak antara bola dan lawan serta bola tetap terkontrol. b Didepan pemain terdapat daerah kosong, bebas dari lawan. c Bola digiring dengan kaki bagian dalam atau luar dengan irama sentuhan kaki pada bola tidak mengubah irama kaki. d Pandangan pada waktu menggiring bola tidak selalu kearah bola saja, akan tetapi harus memperhatikan dan mengamati gerakan lawan e Badan condong kedepan, gerakan tangan bebas seperti pada waktu lari biasa. Menurut Remmy Muchtar (1992 : 40) dribbling pada umumnya dibagi menjadi 3 cara yaitu : a Dengan kaki bagian dalam Pelaksanaan : Gambar 8 Menggiring bola dengan kaki bagian dalam (Remmy Muchtar, 1992: 40) 1. Mata melihat pada bola. 2. Kepala dan badan di atas bola. 3. Bola didorong dengan bagian dalam kaki, dan tetap dalam jarak penguasaan. 4. Bola didorong kedepan dalam garis lurus. 5. Posisi badan berada antara bola dan lawan.

33 21 b Menggiring bola dengan kaki bagian luar Gambar 9 Menggiring bola dengan kaki bagian luar (Remmy Muchtar, 1992: 41) Pelaksanaan : 1. Mata melihat pada bola. 2. Kepala dan badan di atas bola. 3. Bola disentuh kedepan dalam garis lurus, dengan kaki bagian luar. 4. Kaki yang digunakan mendorong bola diputar kedalam, sehingga bagian kaki yang menyentuh bola adalah bagian kaki dekat kelingking. 5. Langkah dalam lari tidak boleh terhalang. 6. Jarak bola tetap dalam penguasaan pemain. 7. Posisi badan berada antara bola dan lawan. c Menggiring bola dengan punggung kaki Gambar 10 Menggiring bola dengan punggung kaki (Remmy Muchtar, 1992: 43).

34 22 Pelaksanaan : 1. Mata melihat pada bola. 2. Kepala dan badan diatas bola. 3. Bola disentuh kedepan dengan punggung kaki. 4. Ujung kaki yang menyentuh bola menghadap ketanah. 5. langkah-langkah dalam lari pendek-pendek. 6. Jarak bola tetap dalam penguasaan pemain. 7. Badan berada antara bola dan lawan. Dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa menggiring bola (dribbling) merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola dengan cara menendang terputus-putus atau pelan yang bertujuan untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan dan menghambat permainan. Dalam melakukan teknik ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu menggunakan kaki dalam, kaki luar dan punggung kaki Menyundul Bola ( Heading ) Teknik menyundul bola merupakan teknik yang sering digunakan dalam pertandingan sepak bola didalam menciptakan peluang dimulut gawang lawan pada duel diudara baik secara langsung maupun tidak langsung akibat umpan lambung dari teman. (Wiel Coerver, 1985 : 161). Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah untuk mengumpan, mencetak gol dan untuk mematahkan serangan lawan. Ditinjau dari posisi tubuhnya,

35 23 menyundul bola dapat dilakukan sambil berdiri, melompat dan sambil meloncat (Sucipto dkk, 2002 : 32). Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam menyundul bola yaitu: a. Mata mengawasi bola yang datang. b. Badan condong sedikit kebelakang pada pinggang (untuk mendapatkan tenaga lecutan). c. Kedua tangan direntang kesamping. d. Pada saat kontak, bagian depan kening mengenai bagian tengah bola. e. Bola disundul dengan lecutan yang tenaganya datang dari pinggang dan leher. f. Arah bola datang dapat diatur dengan gerakan leher. Gambar 11 Menyundul bola (Remmy Muchtar 1992 : 45) Dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa heading merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola dengan cara menyundul bola yang bertujuan untuk mencetak gol, mengumpan dan mematahkan serangan lawan. Tingkat penguasan dalam heading menjadi bagian yang penting karena pemain dapat mengontrol bola melalui gerakan sundulan tersebut.

36 Lemparan ke dalam (Throw-in) Lemparan ke dalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan sepak bola yang dimainkan dengan lengan dari luar lapangan permainan. Lemparan ke dalam dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan, baik dengan posisi kaki sejajar maupun salah satu kaki ke depan (Sucipto dkk, 2002 : 36). Lemparan bola ke dalam atau throw-in, sesuai dengan peraturan pasal 15 dari peraturan sepak bola, adalah cara untuk menilai kembali permainan setelah bola meninggalkan lapangan permainan melalui garis tepi lapangan (touch-line) dan dilakukan dengan kedua belah tangan melalui diatas kepala. Menurut Remmy muchtar (1992 : 49) cara melakukan throw-in adalah : a Bola dipegang dengan seluruh jari dan telapak tangan pada kedua sisi bola atau dibelakang bola. b Lemparan dilakukan dari atas garis atau luar garis tepi lapangan permainan. c Saat melempar, kedua kaki harus tetap berpijak ke tanah. d Bola harus dilempar kearah lapangan permainan dengan kedua tangan, melalui atas belakang kepala. Gambar 12 Melempar Bola (Throw-in) (Remmy Muctar 1992 : 49)

37 25 Dari pendapat diatas dapat penulis simpulkan, bahwa lemparan ke dalam (Throw-in) merupakan metode untuk memulai kembali setelah bola keluar dari garis samping. Bola di pegang dengan kedua tangan dan di lepaskan langsung di atas kepala, kedua kaki harus menyentuh permukaan lapangan saat bola di lepaskan, lemparan kedalam dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan baik dengan posisi kaki sejajar maupun salah satu kaki kedepan Gerak Tipu dengan Bola Gerak tipu dengan bola adalah gabungan gerak tipu badan dengan gerakan membawa bola (Sukatamsi, 1984 : 189). Gerak tipu dilaksanakan apabila seorang pemain sedang menguasai bola berusaha melewati lawan dengan melakukan gerakan yang tidak sebenarnya, sehingga lawan-lawan mengira gerakan tersebut adalah gerakan yang sebenarnya (Sukatamsi, 1984 : 187). a. Gerak tipu menarik bola dengan sol sepatu Gerak tipu tersebut dilakukan dengan menggiring bola ke depan datang lawan dari sisi pemain,dengan sol sepatu kaki bola dihentikan bola segera ditarik kebelakang. Selanjutnya memperhatikan gerakan reaksi lawan, dengan segera memperhatikan reaksi lawan, dengan segera melakukan gerakan menggiring bola cepat ke depan, atau melakukan gerakan memutar badan seperempat putaran ke bagian samping kanan atau ke kiri membelakangi lawan, sesuai dengan posisi lawan, kemudian bola segera digiring menjauhi lawan (Sukatamsi, 1984: ). b. Gerak tipu dengan menggiring bola

38 26 Gerak tipu tersebut dilakukan dengan menggiring bola dengan kura-kura bagian dalam kaki kanan ke arah kiri. Dengan mendadak dengan kura-kura kaki sebelah luar kaki kanan bola dibawa ke arah kanan, bersamaan dengan gerakan kaki tumpu kaki kiri menolak ke arah kanan, badan condong ke arah kanan (Sukatamsi, 1984: ). Tujuan gerak tipu adalah untuk menipu lawan dengan gerakan-gerakan yang menggiurkan, sehingga pemain yang menguasai bola tersebut dapat melampaui lawan. Pada umumnya gerak tipu ini dilakukan dengan gerakan kaki, ayunan badan (swervig), atau berhenti dengan tiba-tiba (Remmy Muchtar, 1992 : 43-44) Merampas atau Merebut Bola ( tackling ) Merampas bola (tackling) ialah teknik merampas bola dari lawan yang sedang menguasai bola (Sukatamsi, 1984 : 191). Merampas bola adalah suatu teknik mengambil atau merampas bola dari lawan yang sedang menguasai bola. Untuk keberhasilan merampas bola kecuali teknik merampas bolanya sendiri, juga masih ditentukan faktor-faktor lain yaitu keberanian, kekuatan dan ketenangan pemain. Teknik merampas bola sering dilakukan oleh pemain bertahan di dalam usahanya untuk melindungi dan mematahkan serangan lawan. Walaupun demikian sebaiknya semua pemain dapat melakukannya. Sesungguhnya tujuan utama melakukan tackling adalah memenangkan bola dari kaki lawan dan menggunakannya untuk suatu umpan yang baik ke teman kita. Dengan kata lain, kita harus belajar kapan kita melakukan tackling, dan kapan kita tidak melakukannya (Batty, 1987 : 13).

39 27 Menurut Sukatamsi (1984: 191) merampas bola ialah teknik merampas bola dari lawan yang sedang menguasai bola. Teknik merampas bola terdiri dari : a. Merampas bola dengan memblok Merampas bola dengan memblok (memblokir) adalah menahan atau menutup jalan lawan yang sedang menguasai bola. b. Merampas bola mendorong bola dengan bahu Merampas bola mendorong dengan bahu dilakukan dengan mendorong bahu lawan dengan menggunakan bahu sendiri sehingga lawan kehilangan keseimbangan dalam menguasai bola. c. Merampas bola dengan meluncur (the sliding tackle) Merampas bola dengan meluncur merupakan teknik merampas bola yang sering digunakan oleh pemain belakang untuk menggagalkan serangan pemain lawan. Langkah-langkah dalam merampas bola dengan meluncur : 1. Lari mendekati lawan, hingga memungkinkan untuk dapat meluncur ke arah bola. 2. Pada langkah terakhir kaki tumpu, lutut dibengkokan hingga titik berat badan menjadi lebih rendah, dekat dengan tanah. 3. Kaki yang lain untuk meluncur ke arah bola, dengan kaki bagian dalam atau denga sol sepatu bola dibuang atau didorong ke luar lapangan, badan direbahkan dengan dibantu tangan. 4. Gerakan lanjutan setelah meluncur, segera badan dan tungkai diputar ke samping, lutut harus melekat di tanah, cepat berdiri.

40 28 Dari pendapat diatas dapat penulis simpulkan, bahwa merampas bola merupakan upaya untuk merebut bola dari penguasaan lawan. Merampas bola dapat dilakukan sambil berdiri (standing tacling) dan sambil meluncur (sliding tackling) Tenik-teknik Khusus Penjaga Gawang Ada beberapa teknik khusus penjaga gawang yaitu : sikap badan keadaan siaga, teknik menangkap bola bawah, menangkap bola atas, meninju bola, menepis bola, menerkam bola, melayang menangkap bola, melempar dan menendang bola (Sukatamsi, 1984 : ). Menurut Remmy Muchtar (1992 : 50-51), teknik penjaga gawang yaitu : menangkap bola yang bergulir ketanah, menangkap bola setinggi perut, menangkap bola setinggi dada, men-tip bola tinggi melalui atas gawang. Klub-klub sepak bola profesional pada umumnya memiliki seorang khusus yang melatih penjaga gawang. Seorang penjaga gawang harus terlatih baik secara fisik maupun mental, seorang penjaga gawang yang cerdik dan aktif akan selalu waspada sepanjang permainan (Batty, 1986 : 74-87). Dari pendapat penulis simpulkan, bahwa penjaga gawang merupakan palang pintu terakhir pertahanan maka perlu mendapat pelatihan yang intensif guna menjaga fisik dan mental, agar selalu siap menjaga daerahnya hingga pertandingan berakhir. 2.3 Teknik Permainan Sepak Bola Teknik merupakan suatu cara untuk memenangkan pertandingan. Dalam menerapkan teknik dalam permainan dibutuhkan syarat-syarat seperti kondisi

41 29 fisik, kemampuan teknik, stabilitas mental, dan kecerdasan pemain. Teknik diterapkan pada saat permainan sedang berlangsung. Berdasarkan penggunaannya, tenik dibedakan menjadi: teknik, individu, unit, dan tim Teknik Individu Teknik individu diterapkan oleh individu atau pemain dalam menghadapi disituasi-situasi dalam permainan, seperti : 1. Mengambil inisiatif kapan bola harus ditendang, dikontrol, dilindungi, diumpan, digiring, dan dikeluarkan dari lapangan permainan. 2. Mengambil inisiatif kemana bola akan diumpan pada saat dilakukannya tendangan gawang, tendangan sudut, tendangan bebas langsung atau tidak langsung, dan lemparan ke dalam Teknik Unit Teknik unit diterapkan oleh tiap-tiap unit permainan (belakang, tengah, dan depan) dalam menghadapi disituasi-situasi dalam permainan, seperti : 1. Mengambil inisiatif dalam mengambil tendangan penjuru. 2. Mengambil inisiatif untuk menjebak off side pada lawan. 3. Mengambil inisiatif untuk melakukan tipuan-tipuan pada waktu dilakukannya tendangan bebas langsung atau tidak langsung Teknik Beregu Teknik beregu diterapkan oleh regu atau tim dalam menghadapi situasisituasi dalam permainan, seperti : 1. Mengambil inisiatif untuk memancing lawan supaya memperlambat tempo permainan atau mempercepat tempo permainan.

42 30 2. Mengambil inisiatif untuk memancing lawan supaya naik atau tidak menarik mundur didaerah pertahanan. 2.4 Keterampilan Gerak Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas (2005: 1180). Menurut Yanuar Kiram (1992:11) keterampilan adalah tindakan yang memerlukan aktivitas gerak yang harus dipelajari supaya mendapatkan bentuk gerakan yang benar. Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efisien dan efektif. (Amung Ma mun dan Yudha M. Saputra, 2000:57). Sedangkan Gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau dari titik pandang tertentu. (Soedarminto,1992:77). Menurut Phil. Yunuar Kiram (1992:1) menjelaskan bahwa gerak yaitu sesuatu yang ditampilkan oleh manusia secara nyata dan dapat diamati. Keterampilan gerak merupakan kemampuan yang penting didalam kehidupan sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Salah satu tujuan pemberian program pendidikan jasmani kepada pelajar adalah agar pelajar menjadi terampil dalam melakukan aktivitas fisik. Keterampilan gerak fisik yang diperoleh melalui pendidikan jasmani bukan saja berguna untuk menguasai cabang olahraga tertentu atau menjadi olahragawan berprestasi baik, tetapi juga berguna dalam melakukan tugas yang memerlukan gerak fisik dalam kehidupan sehari-hari (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:243). Keterampilan gerak meliputi tiga kategori yaitu : a Keterampilan adaptif sederhana.

43 31 b Keterampilan adaptif terpadu. c Keterampilan adaptif kompleks. Untuk menguasai gerakan keterampilan tersebut diperlukan proses belajar dan berlatih. Gerakan bisa dikuasai dengan baik apabila dipraktekan berulangulang. Jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan proses belajar dan berlatih untuk kategori gerakan keterampilan seperti didepan tidak sama. Semakin kompleks gerakan keterampilan yang dipelajari, akan memerlukan waktu yang lebih lama Klasifikasi Keterampilan Gerak Pengklasifikasian keterampilan gerak bisa dibuat berdasarkan beberapa sudut pandangan. Berikut ini disajikan beberapa klasifikasi, yaitu berturut-turut mengenai : Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerakan Keterampilan gerak dikaji berdasarkan kecermatan pelaksanaan. Kecermatan pelaksanaan gerakan bisa ditentukan antara lain oleh jenis otot-otot yang terlibat. Ada gerakan yang melibatkan otot-otot besar, dan ada yang melibatkan otot-otot halus Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan Apabila diperlukan, gerakan keterampilan ada yang dengan mudah diketahui. Dengan karakteristik seperti itu, keterampilan gerak bisa dibedakan menjadi tiga ketegori yaitu keterampilan gerak diskret, keterampilan gerak serial, keterampilan gerak kontinu Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan

44 32 Didalam melakukan suatu gerak keterampilan, ada kalanya pelaku meghadapi kondisi lingkungan yang tidak berubah dan ada kalanya berubah-ubah Unsur Unsur Pendukung Gerakan yang Terampil Seseorang yang memiliki gerakan terampil adalah seseorang yang mampu melakukan gerakan secara efisien dan secara mekanis. Misalnya orang yang terampil bermain sepak bola, maka ia mampu antara lain menyepak, menggiring, atau menghentikan bola dengan gerakan yang benar dan melakukannya secara efisien. Melakukan secara efisien berarti menggunakan tenaga sekecil mungkin untuk menyelesaikan tugas gerak dengan sebaik-baiknya (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:256). Adapun berbagai unsur-unsur kemampuan atau kondisi yang diperlukan untuk mendukung gerakan yang efisien adalah : Unsur kemampuan fisik Fisik merupakan sarana utama untuk melakukan gerakan. Agar gerakan yang dilakukan bisa efisien, kemampuan dan kondisi fisiknya harus baik. Mengenai kamampuan dan kondisi fisik sendiri ada berbagai macam yang diperlukan untuk mendukung gerakan. Macam-macam kemampuan itu yaitu kecepatan reaksi, kekuatan, katahanan, kecepatan, fleksibilitas, dan ketajaman indera Unsur Kemampuan Mental Mental adalah pikiran, jadi kemampuan mental yaitu kemampuan untuk berfikir. Didalam kemampuan mental ini termasuk juga kemampuan imajinasi Unsur Kemampuan Emosional

45 33 Seperti halnya unsur fisik dan mental, unsur emosional juga merupakan faktor penentu penampilan yang efisien. Yaitu pada kemampuan mengendalikan emosi dan perasaan, tidak ada gangguan emosional, merasa perlu dan ingin mempelajari atau melakukan gerakan dan memiliki sikap yang positif terhadap prestasi gerak. 2.5 Karakteristik gerak anak usia tahun Ukuran dan bentuk tubuh usia tahun Ukuran tubuh pada usia tahun Perubahan fisik utama pada masa ini adalah perubahan ukuran tubuh dalam tinggi dan berat badan dan rata-rata perubahannya dari tahun ketahun mengalami peningkatan baik itu perempuan (setelah haid) maupun laki-laki perubahan fisik bertambahnya berat badan anak tidak hanya karena lemak, tetapi juga karena tulang dan jaringan otot bertambah besar, jadi meskipun anak usia tahun dengan pesat bertambah berat, tetapi sering kelihatannya kurus dan kering ( Elizabeth B. Hurlock,1999 : 188) Bentuk tubuh pada usia tahun Perubahan bentuk atau proporsi tubuh pada masa ini terjadi pada daerahdaerah tubuh tertentu yang tadinya terlampau kecil sekarang menjadi terlampau besar karena kematangan tercapai lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain. Hal ini tampak jelas pada hidung, kaki, dan tangan. Barulah pada bagian akhir masa remaja seluruh daerah tubuh mencapai ukuran dewasa, meskipun perubahan besar terjadi sebelum masa puber usai (Elizabeth B. Hurlock, 1999 : 188).

46 Perkembangan sikap dan perilaku Perkembangan sikap dan perilaku pada usia tahun terjadi pada saat tertentu akibat dari perubahan sosial dan bukan akibat dari perubahan kelenjar yang berpengaruh pada keseimbangan tubuh. Semakin sedikit simpati dan pengertian yang diterima pada anak usia ini dari orang tuanya, kakak-adik, guru, dan teman-teman, semakin besar harapan-harapan sosial pada periode ini, semakin besar akibat psikologis dari perubahan-perubahan fisik. Perubahan anak pada sikap dan perilaku pada umumnya yang paling serius, paling kuat terjadi karena anak ingin menyendiri, adanya sifat kebosanan, emosi yang terlalu tinggi, seringnya kurang percaya diri dan terlalu sederhana Elizabeth B. Hurlock (1999 : ).

47 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian penggunaan metodologi penelitian adalah syarat mutlak, karena berbobot atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung jawaban metodologi penelitiannya. Menurut Sutrisno hadi (1998 : 4), metodologi penelitian sebagai kita kenal sekarang memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang keras, maksudnya adalah agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat mempunyai karya ilmiah setinggi-tingginya. Penggunaan metodologi penelitian harus tepat dan diarahkan pada tujuan penelitian, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal pertanggung jawaban metodologi penelitian yaitu : 3.1 Metode Penentuan Obyek Penelitian Metode penentuan obyek penelitian ini meliputi cara penentuan populasi, sampel penelitian dan variabel penelitian Penentuan Populasi Populasi yaitu keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitianya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya disebut studi populasi atau studi sensus ( Suharsimi Arikunto, 1997:108 ). 35

48 36 S. Margono ( 2005: 118 ), menjelaskan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Berdasarkan pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah pemain PSD umur tahun yang berjumlah 55 peserta Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 1997 : 109). Menurut Sutrisno Hadi (1998 : 221) sampel adalah sebagian dari populasi. Sedangkan teknik sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel. Dalam penelitian pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu semua populasi pemain PSD umur tahun yang berjumlah 55 peserta Variabel Penelitian Variabel penelitian dapat diartikan sebagai obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1997 : 99). Variabel yang diteliti harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tingkat keterampilan gerak dasar sepak bola pemain PSD umur tahun. 3.2 Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat maka diperlukan alat pengukur data yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu alat ukur atau instrumen penelitian. Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode (Suharsimi Arikunto, 1997 : 126).

49 37 Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Suharsimi Arikunto, 1997 : 126). Dalam hal ini alat yang digunakan yaitu bola, stopwacth, kerucut, tali, lapangan, meteran, peluit dan lain-lain. Sedangkan tes yang digunakan yaitu tes keterampilan sepak bola, Menurut Sukatamsi (1984: 234) Tes mengukur keterampilan teknik dasar bermain sepak bola, mencakup beberapa butir tes yaitu sebagai berikut : 1) Menendang bola dengan kaki bagian dalam. 2) Menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam. 3) menyundul bola. 4) Menggiring bola. 5) Melempar bola. 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data juga merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian, karena berhubungan dengan data yang diperoleh. Untuk memperoleh data yang sesuai maka peneliti menggunakan metode survei dan teknik tes. Metode ini dimaksudkan untuk mengumpulkan mengenai kemampuan teknik dasar sepak bola dengan menggunakan teknik tes dan pengukuran keterampilan teknik dasar bermain sepak bola. 3.4 Metode Analisis Data Analisis data atau penggolongan data merupakan satu langkah penting dalam penelitian. Dalam pelaksanaannya terdapat dua jenis analisa data yang dikatakan Sutrisno Hadi (1998 : 221), bahwa dalam suatu penelitian seorang

50 38 peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis statistik dan analisis non statistik. Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan perhitungan statistik menggunakan analisis deskriptif presentase. Adapun rumus yang digunakan: n DP = N x 100% Keterangan: n = jumlah nilai faktor faktual N = jumlah seluruh nilai jawaban ideal % = tingkat prosentase yang dicapai (M. Ali, 1993: 186) Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut: a. Menentukan nilai tertinggi Skor maksimal yang diperoleh adalah 5 x 8 = 40 b. Menentukan angka persentase terendah Skor maksimal yang diperoleh adalah 5 x 4 = 20 c. Rentang nilai : = 20 d. Interval kelas persentase : 20 : 3 = 6,67 Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan dengan tabel criteria.

51 39 Tabel 3. Kriteria Analisis Deskriptif Persentase No Interval Kriteria 1 33,34 40, ,68 33, ,00 26,67 (Mohammad Ali, 1987:184) Baik Sedang Kurang

52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap tes keterampilan gerak dasar sepak bola di PSD Kabupaten Demak yang diperoleh dengan survey tes, dapat dihitung dengan analisis data statistik dibawah ini yaitu : Analisis Deskriptif Presentase Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Hasil analisis deskriptif persentase keterampilan gerak dasar sepak bola secara keseluruhan dengan menghitung total item yang telah diujikan mulai dari tes gerak menendang, menggiring bola, menyundul, sampai Throw- in dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Grafik Keterampilan Dasar Bermain Sepak Bola Interval kriteria frekuensi persentase Rata-rata 33,34 40,00 baik % 26,68 33,33 sedang % 30,8 20,00 26,67 kurang % Jumlah % Terdapat 33 peserta (60%) memiliki keterampilan dasar bermain sepak bola dalam kategori sedang dengan persentase skor antara 57-77, selebihnya 17 peserta (31%) dalam kategori baik dengan persentase skor antara dan sebanyak 5 peserta atau (9%) dalam kategori kurang dengan persentase skor antara Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini 40

53 % 60.00% Persentase 40.00% 20.00% 0.00% 30.91% 9.09% Baik Sedang Kriteria Kurang Gambar 13. Keterampilan Dasar Bermain Sepak Bola Analisis Deskriptif Persentase Keterampilan Tiap Item Gerak Dasar Sepak Bola Hasil analisis deskriptif keterampilan tiap item gerak dasar bermain sepak bola yang telah dilaksanakan oleh peserta latihan PSD Kabupaten Demak yaitu : Tendangan Dengan Kaki Bagian Dalam Persentase 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% 29.09% 61.82% 9.09% Baik Sedang Kriteria Kurang Gambar 14 Grafik Keterampilan Tendangan Kaki Bagian Dalam Dari grafik diatas dapat diperoleh hasil, peserta yang dapat melakukan item tendangan kaki bagian dalam dengan kategori baik sebanyak 16 peserta

54 42 untuk kategori sedang sebanyak 34 peserta, dan untuk kategori kurang sebanyak 5 peserta. Tabel 4.2. Keterampilan Tendangan Kaki Bagian Dalam Interval kriteria frekuensi persentase 8 baik % 6 7 sedang % 5 kurang % Jumlah % Terlihat dari tabel 4.2 terdapat 34 peserta (62%) mampu menendang bola dengan kaki bagian dalam sebanyak 6-7 kali dalam kategori sedang, selebihnya 16 peserta (29%) mampu menendang bola dengan kaki bagian dalam sebanyak 8 kali dalam kategori baik. Meskipun demikian masih perlu upaya meningkatkan kemampuan ini sebab masih ada 5 peserta (9%) yang mampu menendang bola dengan kaki bagian dalam sebanyak 5 kali dalam kategori kurang Tendangan Dengan Kaki Kura-Kura Bagian Dalam 80.00% 69.09% Persentase 60.00% 40.00% 20.00% 14.55% 16.36% 0.00% Baik Sedang Kriteria Kurang Gambar 15 Grafik Keterampilan Tendangan Kura Bagian Dalam

55 43 Dari grafik diatas dapat diperoleh hasil, peserta yang dapat melakukan item tendangan dengan kura-kura bagian dalam dengan kategori baik sebanyak 8 peserta, dengan kategori sedang sebanyak 38 peserta, dan dengan kategori kurang sebanyak 9 peserta. Tabel 4.3. Keterampilan Tendangan Kura Bagian Dalam Interval kriteria frekuensi persentase 8 baik % 6 7 sedang % 5 kurang % Jumlah % Terlihat dari tabel 4.3 terdapat 38 peserta (69%) mampu menendang bola dengan kura-kura bagian dalam sebanyak 6-7 kali dalam kategori sedang, selebihnya 8 peserta (15%) mampu menendang bola dengan kura-kura bagian dalam sebanyak 8 kali dalam kategori baik. Meskipun demikian masih perlu upaya meningkatkan kemampuan ini sebab masih ada 9 peserta (16%) yang mampu menendang bola dengan kura-kura bagian dalam sebanyak 5 kali dalam kategori kurang Menggiring Bola Persentase 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 21.82% 61.82% 16.36% 0.00% Baik Sedang Kurang Kriteria Gambar 16. Grafik Keterampilan Menggiring Bola

56 44 Dari grafik diatas dapat diperoleh hasil, peserta yang dapat melakukan item tendangan dengan menggiring bola dengan kategori baik sebanyak 12 peserta, dengan kategori sedang sebanyak 34 peserta, dan dengan kategori kurang sebanyak 9 peserta. Tabel 4.4. Keterampilan Menggiring Bola Interval kriteria frekuensi persentase <23 baik % sedang % > 26 kurang % Jumlah % Terlihat dari tabel 4.4 terdapat 34 peserta (62%) mampu menggiring bola antara detik dalam kategori sedang, selebihnya 12 peserta (22%) mampu menggiring bola <23 detik dalam kategori baik. Meskipun demikian masih perlu upaya meningkatkan kemampuan ini sebab masih ada 9 peserta (16%) yang mampu menggiring bola >26detik dalam kategori kurang Menyundul Bola Persentase 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% 25.45% 61.82% 12.73% Baik Sedang Kriteria Kurang Gambar 17 Grafik Keterampilan Menyundul Bola

57 45 Dari grafik diatas dapat diperoleh hasil, peserta yang dapat melakukan item tendangan dengan menyundul bola dengan kategori baik sebanyak 14 peserta, dengan kategori sedang sebanyak 34 peserta, dan dengan kategori kurang sebanyak 7 peserta. Tabel 4.5. Keterampilan Menyundul Bola Interval kriteria frekuensi persentase 8 baik % 5 7 sedang % 5 kurang % Jumlah % Terlihat dari tabel 4.5, terdapat 14 peserta (25%) yang memiliki keterampilan heading dalam kategori baik karena mampu melakukan heading sebanyak 8 kali, selebihnya 34 peserta (62%) sudah memiliki kemampuan sedang karena mampu melakukan heading sebanyak 6 kali. Meskipun demikian masih perlu upaya meningkatkan kemampuan ini sebab masih ada 7 peserta (13%) yang masih dalam kategori kurang karena hanya mampu melakukan heading sebanyak 4 kali Melempar Bola 80.00% 70.91% Persentase 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% 16.36% 12.73% Baik Sedang Kriteria Kurang Gambar 18. Grafik Keterampilan Melempar Bola

58 46 Dari grafik diatas dapat diperoleh hasil, peserta yang dapat melakukan item tendangan dengan melempar bola dengan kategori baik sebanyak 9 peserta, dengan kategori sedang sebanyak 39 peserta, dan dengan kategori kurang sebanyak 7 peserta. Tabel 4.6. hasil deskriptif tes keterampilan melempar bola Interval kriteria frekuensi persentase 16 baik % sedang % 12 kurang % Jumlah % Terlihat dari tabel 4.6 terdapat 39 peserta (71%) mampu melempar bola antara meter dalam kategori sedang, selebihnya 9 peserta (16%) mampu melempar bola 16 meter dalam kategori baik. Meskipun demikian masih perlu upaya meningkatkan kemampuan ini sebab masih ada 7 peserta (13%) yang mampu melempar bola 12 meter dalam kategori kurang. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Keterampilan dasar bermain sepak bola merupakan syarat mutlak yang harus dikuasai oleh para peserta latihan sepak bola untuk meningkatkan kemampuan bermain sepak bola. Berdasarkan hasil analisis ternyata sebagian besar memiliki kemampuan yang sedang, hanya sepertiga dari seluruh peserta yang memiliki kemampuan baik dan sisanya memiliki kemampuan yang kurang, secara keseluruhan diperoleh 5 peserta yang memiliki kemampuan kurang. Menurut keterangan dari pelatih sepak bola di PSD Kabupaten Demak, tidak semua peserta latihan sepak bola yang beliau latih menguasai teknik dasar

59 47 bermain sepak bola dengan baik. Ada beberapa peserta yang kurang dalam penguasaan teknik dasar. Karena disebabkan kurangnya porsi latihan yang didapat dari beberapa peserta dan jarak antara rumah dengan tempat latihan yang terlalu jauh. Penyebab lain adalah kurang terprogramnya pelatih dalam memberikan pelatihan. Hal ini terlihat ketika peneliti melakukan observasi awal, tampak bahwa pelatih dalam pemberian latihan monoton dan tidak memperhatikan prinsipprinsip latihan yang meliputi penambahan beban, pengulangan meningkat dan memiliki target, sehingga peserta menjadi cepat bosan karena tidak adanya variasi-variasi latihan yang diberikan oleh pelatih. Sarana dan prasarana yang kurang memadai juga berpengaruh dalam mendukung kegiatan latihan, seperti lapangan, bola, gawang dan sarana pendukung lainnya, disamping itu faktor lain yang menyebabkan kurangnya kemampuan peserta adalah minimnya pertandingan-pertandingan yang dilakukan sebagai tolak ukur dan pembanding dengan tim sepak bola lain. Berdasarkan data yang diperoleh ternyata masih ada peserta yang memiliki keterampilan tendangan kaki bagian dalam, tendangan dengan kura-kura bagian dalam, menggiring bola, menyundul bola, dan melempar bola dengan kategori kurang. Menurut keterangan dari pelatih, peserta yang kurang menguasai teknik dasar sepak bola disebabkan adanya beberapa peserta yang kurang cepat menangkap setiap kali diberikan materi latihan baru sehingga cenderung tertinggal dengan peserta lain.

60 48 Teknik dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam dapat dilakukan dengan pemberian latihan khusus, antara lain dengan latihan menendang bola dengan kaki bagian dalam di depan tembok yang jaraknya 5 meter atau 10 meter. Cara lain yang dapat dilakukan dengan latihan menendang bola dengan kaki bagian dalam dengan bola yang digantung dengan tali (Sukatamsi, 1984: 54-55). Sedangkan untuk melatih menendang bola dengan kura-kura bagian dalam, caranya hampir sama dengan menendang bola dengan kaki bagian dalam tetapi hanya jarak nya saja yang berbeda, jarak nya 8 sampai 15 meter (Sukatamsi, 1987: 119). Keterampilan peserta dalam menggiring bola tergolong sedang, tetapi masih terdapat peserta yang kurang menguasai teknik tersebut, hal ini diakui juga oleh pelatih. Untuk melatih teknik dasar menggiring bola dapat dilakukan dengan latihan menggiring bola melewati lintasan yang berbentuk angka delapan melalui dua buah tiang pancang dengan jarak masing-masing 8-10 meter (Sukatamsi, 1987: 166). Keterampilan peserta dalam menyundul bola juga tergolong sedang, tetapi masih terdapat peserta yang kurang menguasai teknik tersebut. Untuk melatih teknik dasar menyundul bola yaitu dengan menyundulkan bola pada dinding dengan jarak kurang lebih 2-3 meter. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menyundul bola secara berpasangan yang saling berhadapan dengan jarak antara peserta masing-masing 3-8 meter (Sukatamsi, 1984: ). Sedangkan untuk melatih teknik dasar melempar bola yaitu dengan melempar bola secara berhadap-hadapan (Sukatamsi, 1987: ).

61 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penelitian Dalam penelitian ini telah diusahakan menghindari adanya kemungkinan kesalahan selama melakukan penelitian sehubungan dengan pengambilan data, maka dibawah ini dikemukakan adanya variasi yang dikendalikan meliputi beberapa faktor tersebut adalah : a). Faktor Kesungguhan Hati Kesungguhhan hati setiap anak dalam melakukan kegiatan penelitian tidaklah sama, sehingga mempengaruhi hasil penelitian. Untuk menghindarinya maka diupayakan agar anak sungguh-sungguh dalam melakukan tes dengan pelatih sebanyak dua orang. b). Faktor Cuaca Karena pelaksanaan tes di lapangan terbuka, maka faktor cuaca sangat diperhitungkan, khususnya hujan yang dapat mengganggu jalannya penelitian. Bila hal ini terjadi, maka proses penilaian pada hari itu diganti hari lain. c). Faktor Peralatan Faktor peralatan juga diperhatikan, maka sebelum pelaksanaan tes semua peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tes harus tersedia, sehingga pelaksanaan tes dapat berjalan dengan lancar. d). Faktor Tenaga Penilai Karena kegiatan dalam tes ini membutuhkan kecermatan dan ketelitian yang sangat tinggi, maka faktor penilai harus diperhatikan. Dengan penelitian ini, tenaga pembantu dalam pelaksanaan penelitian harus dibekali tentang cara-cara proses penelitian dan segala peraturan dalam pelaksanaan sebelum tes

62 50 dilaksanakan, sehingga dalam pelaksanaan pengambilan tes bejalan dengan benar dan kesalahan dapat dikurangi sekecil mungkin.

63 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keterampilan teknik dasar permainan sepak bola pada pemain umur tahun di klub PSD Kabupaten Demak berada dalam kategori sedang. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran antara lain sebagai berikut: 1. Keterampilan teknik dasar bermain sepak bola pada dasarnya dapat dimiliki serta dikuasai pemain sepak bola secara maksimal melalui latihan-latihan yang terprogram dan direncanakan dengan baik serta didukung dengan pertandingan-pertandingan yang terencana. 2. Pemberian latihan teknik dasar bermain sepak bola hendaknya diberikan sejak usia dini agar lebih mudah dipahami dan dikuasai oleh pemain. Dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya tidak meninggalkan prinsip-prinsip latihan diantaranya penambahan beban, pengulangan, meningkat, dan memiliki target. 51

64 52 DAFTAR PUSTAKA Ali, M Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Jakarta:Gramedia Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Fuchs, Erich dkk Sepak Bola Pembinaan Teknik dan Kondisi. Jakarta: Gramedia Luxbacher, Joseph A Sepak Bola edisi kedua. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada Masri Singarimbun Metode Penelitian Survey. Jakarta: PT. Pustaka Nurhasan Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip- Prinsip dan Penerapannya. Jakarta Phil Yanuar Kiram Belajar Motorik. Jakarta: Dirjendikti Remmy Muchtar Olahraga Pilihan Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti Scheuneumann, Timo Dasar Sepak Bola Modern untuk Pemain dan Pelatih. Malang: Dioma Sucipto, dkk Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti Suharsimi Arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineke Cipta Suherman, A Dasar-Dasar Penjas. Jakarta: Depdikbud Sukatamsi Teknik dasar bermain sepak bola. Solo : Tiga serangkai Sumardianto Sejarah Olahraga. Jakarta: Depdikbud Sutrisno, Hadi Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset Syarifudin, A Atletik. Jakarta: Depdikbud Wiel, Coerver Petunjuk Latihan Dasar Sepakbola. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

65 53

66 54 Lampiran 1 No Tabel 7 Hasil Penelitian Survey Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Menyundul Bola Nama Menyundul Bola Hasil Nilai Keterangan 1 khoiril anam 7 6 Sedang 2 oki 7 6 Sedang 3 Puji Listiyono 6 6 Sedang 4 Ryan 7 6 Sedang 5 Bowo 7 6 Sedang 6 Sofi 5 4 Cukup 7 Iyas 7 6 Sedang 8 Arma 9 8 Baik 9 Puji 8 8 Baik 10 Ibnu 6 6 Sedang 11 safi'i 7 6 Sedang 12 Slamet 8 8 Baik 13 Titan 7 6 Sedang 14 Anan 6 6 Sedang 15 Tri Haryanto 6 6 Sedang 16 David 8 8 Baik 17 Hery 8 8 Baik 18 Adit 5 4 Cukup 19 Harmoko 7 6 Sedang 20 Sukirman 8 8 Baik 21 Edy Siswanto 6 6 Sedang 22 Siswo Utomo 7 6 Sedang 23 Muzaidin 7 6 Sedang 24 M. Arifin 6 6 Sedang 25 Moh. Anwar 8 8 Baik 26 Agung Wibowo 8 8 Baik 27 Dwi Yulianto 5 4 Cukup

67 55 Lanjutan tabel 7 28 Saefudin 7 6 Sedang 29 Iwan kardiman 9 8 Baik 30 Kurniawan 7 6 Sedang 31 Tri setiyo 8 8 Baik 32 Agus purwanto 7 6 Sedang 33 Solikin 7 6 Sedang 34 Edi winarno 6 6 Sedang 35 A.zaim 6 6 Sedang 36 Aris riyanto 5 4 Cukup 37 Zaenal abidin 7 6 Sedang 38 M.ramdani 7 6 Sedang 39 Siswoyo 8 8 Baik 40 Hartanto 9 8 Baik 41 Purnomo 7 6 Sedang 42 Sutikno 7 6 Sedang 43 Kristanto 5 4 Cukup 44 Aritin 6 6 Sedang 45 Toni kristanto 6 6 Sedang 46 Teguh riyanto 7 6 Sedang 47 Nur azis 7 6 Sedang 48 Eri utomo 9 8 Baik 49 M. sodig 8 8 Baik 50 Ali mustofa 7 6 Sedang 51 Efendi 6 6 Sedang 52 Arif hidayat 7 6 Sedang 53 Angga indrawan 7 6 Sedang 54 A. samuri 5 4 Cukup 55 Zamroni 4 4 Cukup Keterangan : Baik : Poin 8 (dengan meloncat) Sedang : Poin 6 (dengan meloncat) Cukup : Poin 4 (dengan berdiri)

68 56 Lampiran 2 No Tabel 8 Hasil Penelitian Survey Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Menggiring Bola Nama Menggiring Bola Hasil Nilai Keterangan 1 khoiril anam 25,34 6 Sedang 2 oki 21,76 8 Baik 3 Puji Listiyono 25,27 6 Sedang 4 Ryan 21,06 8 Baik 5 Bowo 24,8 6 Sedang 6 Sofi 29 4 cukup 7 Iyas 23,97 6 Sedang 8 Arma 25,28 6 Sedang 9 Puji 23,42 6 Sedang 10 Ibnu 24,48 6 Sedang 11 safi'i 26,84 4 cukup 12 Slamet 24,36 6 Sedang 13 Titan 30,38 4 cukup 14 Anan 23,4 6 Sedang 15 Tri Haryanto 25,3 6 Sedang 16 David 22,3 8 Baik 17 Hery 25,3 6 Sedang 18 Adit 26,57 4 cukup 19 Harmoko 24,2 6 Sedang 20 Sukirman 22,25 8 Baik 21 Edy Siswanto 25,36 6 Sedang 22 Siswo Utomo 24,5 6 Sedang 23 Muzaidin 23,45 6 Sedang 24 M. Arifin 25,3 6 Sedang 25 Moh. Anwar 21,45 8 Baik 26 Agung Wibowo 22,3 8 Baik 27 Dwi Yulianto 31,45 4 cukup

69 57 Lanjutan tabel 8 28 Saefudin 24,75 6 Sedang 29 Iwan kardiman 22,13 8 Baik 30 Kurniawan 23,45 6 Sedang 31 Tri setiyo 21,3 8 Baik 32 Agus purwanto 25,34 6 Sedang 33 Solikin 24,8 6 Sedang 34 Edi winarno 23,97 6 Sedang 35 A.zaim 25,97 6 Sedang 36 Aris riyanto 30,67 4 cukup 37 Zaenal abidin 23,8 6 Sedang 38 M.ramdani 24,86 6 Sedang 39 Siswoyo 22,65 8 Baik 40 Hartanto 21,43 8 Baik 41 Purnomo 23,45 6 Sedang 42 Sutikno 24,22 6 Sedang 43 Kristanto 27,78 4 cukup 44 Aritin 25,56 6 Sedang 45 Toni kristanto 24,45 6 Sedang 46 Teguh riyanto 25,8 6 Sedang 47 Nur azis 23,45 6 Sedang 48 Eri utomo 22,25 8 Baik 49 M. sodig 21,67 8 Baik 50 Ali mustofa 24,56 6 Sedang 51 Efendi 25,45 6 Sedang 52 Arif hidayat 23,8 6 Sedang 53 Angga indrawan 25,78 6 Sedang 54 A. samuri 27,8 4 cukup 55 Zamroni 26,75 4 cukup Keterangan : Baik : Poin 8, 23 detik Sedang : Poin 6, detik Cukup : Poin 4, 26 detik

70 58 Lampiran 3 No Tabel 9 Hasil Penelitian Survey Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Melempar Bola Nama Melempar Bola Hasil Nilai Keterangan 1 khoiril anam 15,2 6 Sedang 2 oki 16,05 8 Baik 3 Puji Listiyono 12,52 6 Sedang 4 Ryan 13,1 6 Sedang 5 Bowo 14,75 6 Sedang 6 Sofi 11,55 4 Cukup 7 Iyas 15,35 6 Sedang 8 Arma 13,4 6 Sedang 9 Puji 14,5 6 Sedang 10 Ibnu 12,55 6 Sedang 11 safi'i 13,08 6 Sedang 12 Slamet 13,09 6 Sedang 13 Titan 14,6 6 Sedang 14 Anan 12,85 6 Sedang 15 Tri Haryanto 15,7 6 Sedang 16 David 13,3 6 Sedang 17 Hery 14,25 6 Sedang 18 Adit 11,35 4 Cukup 19 Harmoko 16,25 8 Baik 20 Sukirman 13,45 6 Sedang 21 Edy Siswanto 14,25 6 Sedang 22 Siswo Utomo 15,2 6 Sedang 23 Muzaidin 13,75 6 Sedang 24 M. Arifin 12,45 6 Sedang 25 Moh. Anwar 16,11 8 Baik 26 Agung Wibowo 16,3 8 Baik 27 Dwi Yulianto 11,67 4 Cukup

71 59 Lanjutan tabel 9 28 Saefudin 13,45 6 Sedang 29 Iwan kardiman 16,25 8 Baik 30 Kurniawan 12,52 6 Sedang 31 Tri setiyo 13,2 6 Sedang 32 Agus purwanto 14,35 6 Sedang 33 Solikin 15,2 6 Sedang 34 Edi winarno 13,78 6 Sedang 35 A.zaim 14,67 6 Sedang 36 Aris riyanto 11,45 4 Cukup 37 Zaenal abidin 13,9 6 Sedang 38 M.ramdani 14,35 6 Sedang 39 Siswoyo 16,63 8 Baik 40 Hartanto 17,35 8 Baik 41 Purnomo 13,8 6 Sedang 42 Sutikno 14,45 6 Sedang 43 Kristanto 11,87 4 Cukup 44 Aritin 14,9 6 Sedang 45 Toni kristanto 13,35 6 Sedang 46 Teguh riyanto 12,9 6 Sedang 47 Nur azis 12,95 6 Sedang 48 Eri utomo 16,25 8 Baik 49 M. sodig 17,5 8 Baik 50 Ali mustofa 13,85 6 Sedang 51 Efendi 14,76 6 Sedang 52 Arif hidayat 13,6 6 Sedang 53 Angga indrawan 14,65 6 Sedang 54 A. samuri 11,5 4 Cukup 55 Zamroni 11,45 4 Cukup Keterangan : Baik : Poin 8, 16 m Sedang : Poin 6, m Cukup : Poin 4, 12 m

72 60 Lampiran 4 No Tabel 10 Hasil Penelitian Survey Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Menendang Menggunakan Kaki Bagian Dalam Nama Kaki bagian dalam Hasil Nilai Keterangan 1 khoiril anam 7 6 Sedang 2 oki 9 8 Baik 3 Puji Listiyono 8 8 Baik 4 Ryan 7 6 Sedang 5 Bowo 7 6 Sedang 6 Sofi 9 8 Baik 7 Iyas 8 8 Baik 8 Arma 7 6 Sedang 9 Puji 8 8 Baik 10 Ibnu 8 8 Baik 11 safi'i 8 8 Baik 12 Slamet 7 6 Sedang 13 Titan 8 8 Baik 14 Anan 7 6 Sedang 15 Tri Haryanto 7 6 Sedang 16 David 7 6 Sedang 17 Hery 7 6 Sedang 18 Adit 6 6 Sedang 19 Harmoko 8 8 Baik 20 Sukirman 7 6 Sedang 21 Edy Siswanto 7 6 Sedang 22 Siswo Utomo 6 6 Sedang 23 Muzaidin 7 6 Sedang 24 M. Arifin 6 6 Sedang 25 Moh. Anwar 8 8 Baik 26 Agung Wibowo 8 8 Baik 27 Dwi Yulianto 5 4 Cukup

73 61 Lanjutan tabel Saefudin 6 6 Sedang 29 Iwan kardiman 8 8 Baik 30 Kurniawan 7 6 Sedang 31 Tri setiyo 6 6 Sedang 32 Agus purwanto 6 6 Sedang 33 Solikin 7 6 Sedang 34 Edi winarno 6 6 Sedang 35 A.zaim 6 6 Sedang 36 Aris riyanto 4 4 Cukup 37 Zaenal abidin 6 6 Sedang 38 M.ramdani 7 6 Sedang 39 Siswoyo 8 8 Baik 40 Hartanto 8 8 Baik 41 Purnomo 7 6 Sedang 42 Sutikno 6 6 Sedang 43 Kristanto 5 4 Cukup 44 Aritin 6 6 Sedang 45 Toni kristanto 7 6 Sedang 46 Teguh riyanto 7 6 Sedang 47 Nur azis 6 6 Sedang 48 Eri utomo 8 8 Baik 49 M. sodig 8 8 Baik 50 Ali mustofa 7 6 Sedang 51 Efendi 6 6 Sedang 52 Arif hidayat 7 6 Sedang 53 Angga indrawan 7 6 Sedang 54 A. samuri 5 4 Cukup 55 Zamroni 4 4 Cukup Keterangan : Baik : Poin 8, artinya jumlah memasukan bola 8 Sedang : Poin 6, artinya jumlah memasukan bola 6 dan 7 Cukup : Poin 4, artinya jumlah memasukan bola 5

74 62 Lampiran 5 No Tabel 11 Hasil Penelitian Survey Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Bagian Dalam Nama Kura-Kura Kaki Bagian dalam Hasil Nilai Keterangan 1 khoiril anam 7 6 Sedang 2 oki 6 6 Sedang 3 Puji Listiyono 6 6 Sedang 4 Ryan 5 4 Cukup 5 Bowo 5 4 Cukup 6 Sofi 6 6 Sedang 7 Iyas 5 4 Cukup 8 Arma 6 6 Sedang 9 Puji 7 6 Sedang 10 Ibnu 5 4 Cukup 11 safi'i 7 6 Sedang 12 Slamet 6 6 Sedang 13 Titan 6 6 Sedang 14 Anan 6 6 Sedang 15 Tri Haryanto 6 6 Sedang 16 David 7 6 Sedang 17 Hery 7 6 Sedang 18 Adit 6 6 Sedang 19 Harmoko 8 8 Baik 20 Sukirman 7 6 Sedang 21 Edy Siswanto 6 6 Sedang 22 Siswo Utomo 6 6 Sedang 23 Muzaidin 7 6 Sedang 24 M. Arifin 7 6 Sedang 25 Moh. Anwar 8 8 Baik 26 Agung Wibowo 8 8 Baik 27 Dwi Yulianto 5 4 Cukup

75 63 Lanjutan tabel Saefudin 7 6 Sedang 29 Iwan kardiman 8 8 Baik 30 Kurniawan 7 6 Sedang 31 Tri setiyo 6 6 Sedang 32 Agus purwanto 6 6 Sedang 33 Solikin 7 6 Sedang 34 Edi winarno 6 6 Sedang 35 A.zaim 7 6 Sedang 36 Aris riyanto 5 4 Cukup 37 Zaenal abidin 6 6 Sedang 38 M.ramdani 6 6 Sedang 39 Siswoyo 8 8 Baik 40 Hartanto 8 8 Baik 41 Purnomo 7 6 Sedang 42 Sutikno 6 6 Sedang 43 Kristanto 4 4 Cukup 44 Aritin 6 6 Sedang 45 Toni kristanto 6 6 Sedang 46 Teguh riyanto 7 6 Sedang 47 Nur azis 7 6 Sedang 48 Eri utomo 8 8 Baik 49 M. sodig 8 8 Baik 50 Ali mustofa 6 6 Sedang 51 Efendi 7 6 Sedang 52 Arif hidayat 7 6 Sedang 53 Angga indrawan 6 6 Sedang 54 A. samuri 4 4 Cukup 55 Zamroni 5 4 Cukup Keterangan : Baik : Poin 8, artinya jumlah memasukan bola 8 Sedang : Poin 6, artinya jumlah memasukan bola 6 dan 7 Cukup : Poin 4, artinya jumlah memasukan bola 5

76 64 Lampiran 6 Tabel 12 Survei Keterampilan Teknik Dasar Pada Permainan Sepak Bola Pada Pemain Umur tahun PSD Kabupaten Demak Pada Tahun Ajaran No Nama Kura-Kura Menyundul Menggiring Melempar Kaki bagian Bola Ketera Bola Ketera Bola Ketera Kaki Bagian Rat Keteran dalam Ketera Total Kriteri ngan ngan ngan dalam a- % gan ngan Nilai a rata Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai 1 khoiril anam 7 6 Sedang 25,34 6 Sedang 15,2 6 Sedang 7 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 2 oki 7 6 Sedang 21,76 8 Baik 16,05 8 Baik 6 6 Sedang 9 8 Baik 7, Baik 3 Puji Listiyono 6 6 Sedang 25,27 6 Sedang 12,52 6 Sedang 6 6 Sedang 8 8 Baik 6, Baik 4 Ryan 7 6 Sedang 21,06 8 Baik 13,1 6 Sedang 5 4 Cukup 7 6 Sedang Sedang 5 Bowo 7 6 Sedang 24,8 6 Sedang 14,75 6 Sedang 5 4 Cukup 7 6 Sedang 5, Sedang 6 Sofi 5 4 Cukup 29 4 cukup 11,55 4 Cukup 6 6 Sedang 9 8 Baik 5, Sedang 7 Iyas 7 6 Sedang 23,97 6 Sedang 15,35 6 Sedang 5 4 Cukup 8 8 Baik Sedang 8 Arma 9 8 Baik 25,28 6 Sedang 13,4 6 Sedang 6 6 Sedang 7 6 Sedang 6, Baik 9 Puji 8 8 Baik 23,42 6 Sedang 14,5 6 Sedang 7 6 Sedang 8 8 Baik 6, Baik 10 Ibnu 6 6 Sedang 24,48 6 Sedang 12,55 6 Sedang 5 4 Cukup 8 8 Baik Sedang 11 safi'i 7 6 Sedang 26,84 4 cukup 13,08 6 Sedang 7 6 Sedang 8 8 Baik Sedang 12 Slamet 8 8 Baik 24,36 6 Sedang 13,09 6 Sedang 6 6 Sedang 7 6 Sedang 6, Baik 13 Titan 7 6 Sedang 30,38 4 cukup 14,6 6 Sedang 6 6 Sedang 8 8 Baik Sedang 14 Anan 6 6 Sedang 23,4 6 Sedang 12,85 6 Sedang 6 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 15 Tri Haryanto 6 6 Sedang 25,3 6 Sedang 15,7 6 Sedang 6 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 16 David 8 8 Baik 22,3 8 Baik 13,3 6 Sedang 7 6 Sedang 7 6 Sedang 6, Baik 17 Hery 8 8 Baik 25,3 6 Sedang 14,25 6 Sedang 7 6 Sedang 7 6 Sedang 6, Baik 18 Adit 5 4 Cukup 26,57 4 cukup 11,35 4 Cukup 6 6 Sedang 6 6 Sedang 4, Sedang 19 Harmoko 7 6 Sedang 24,2 6 Sedang 16,25 8 Baik 8 8 Baik 8 8 Baik 7, Baik

77 65 20 Sukirman 8 8 Baik 22,25 8 Baik 13,45 6 Sedang 7 6 Sedang 7 6 Sedang 6, Baik Lanjutan lampiran 6 Lanjutan Tabel Edy Siswanto 6 6 Sedang 25,36 6 Sedang 14,25 6 Sedang 6 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 22 Siswo Utomo 7 6 Sedang 24,5 6 Sedang 15,2 6 Sedang 6 6 Sedang 6 6 Sedang Sedang 23 Muzaidin 7 6 Sedang 23,45 6 Sedang 13,75 6 Sedang 7 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 24 M. Arifin 6 6 Sedang 25,3 6 Sedang 12,45 6 Sedang 7 6 Sedang 6 6 Sedang Sedang 25 Moh. Anwar 8 8 Baik 21,45 8 Baik 16,11 8 Baik 8 8 Baik 8 8 Baik Baik 26 Agung Baik 22,3 8 Baik 16,3 8 Baik 8 8 Baik 8 8 Baik 8 40 Wibowo 0 Baik 27 Dwi Yulianto 5 4 Cukup 31,45 4 cukup 11,67 4 Cukup 5 4 Cukup 5 4 Cukup Cukup 28 Saefudin 7 6 Sedang 24,75 6 Sedang 13,45 6 Sedang 7 6 Sedang 6 6 Sedang Sedang 29 Iwan Baik 22,13 8 Baik 16,25 8 Baik 8 8 Baik 8 8 Baik 8 40 kardiman 0 Baik 30 Kurniawan 7 6 Sedang 23,45 6 Sedang 12,52 6 Sedang 7 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 31 Tri setiyo 8 8 Baik 21,3 8 Baik 13,2 6 Sedang 6 6 Sedang 6 6 Sedang 6, Baik 32 Agus purwanto 7 6 Sedang 25,34 6 Sedang 14,35 6 Sedang 6 6 Sedang 6 6 Sedang Sedang 33 Solikin 7 6 Sedang 24,8 6 Sedang 15,2 6 Sedang 7 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 34 Edi winarno 6 6 Sedang 23,97 6 Sedang 13,78 6 Sedang 6 6 Sedang 6 6 Sedang Sedang 35 A.zaim 6 6 Sedang 25,97 6 Sedang 14,67 6 Sedang 7 6 Sedang 6 6 Sedang Sedang 36 Aris riyanto 5 4 Cukup 30,67 4 cukup 11,45 4 Cukup 5 4 Cukup 4 4 Cukup Cukup 37 Zaenal abidin 7 6 Sedang 23,8 6 Sedang 13,9 6 Sedang 6 6 Sedang 6 6 Sedang Sedang 38 M.ramdani 7 6 Sedang 24,86 6 Sedang 14,35 6 Sedang 6 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 39 Siswoyo 8 8 Baik 22,65 8 Baik 16,63 8 Baik 8 8 Baik 8 8 Baik Baik 40 Hartanto 9 8 Baik 21,43 8 Baik 17,35 8 Baik 8 8 Baik 8 8 Baik Baik 41 Purnomo 7 6 Sedang 23,45 6 Sedang 13,8 6 Sedang 7 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang

78 66 42 Sutikno 7 6 Sedang 24,22 6 Sedang 14,45 6 Sedang 6 6 Sedang 6 6 Sedang Sedang 43 Kristanto 5 4 Cukup 27,78 4 cukup 11,87 4 Cukup 4 4 Cukup 5 4 Cukup Cukup Lanjutan lampiran 6 Lanjutan tabel Aritin 6 6 Sedang 25,56 6 Sedang 14,9 6 Sedang 6 6 Sedang 6 6 Sedang Sedang 45 Toni kristanto 6 6 Sedang 24,45 6 Sedang 13,35 6 Sedang 6 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 46 Teguh. R 7 6 Sedang 25,8 6 Sedang 12,9 6 Sedang 7 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 47 Nur azis 7 6 Sedang 23,45 6 Sedang 12,95 6 Sedang 7 6 Sedang 6 6 Sedang Sedang 48 Eri utomo 9 8 Baik 22,25 8 Baik 16,25 8 Baik 8 8 Baik 8 8 Baik Baik 49 M. sodig 8 8 Baik 21,67 8 Baik 17,5 8 Baik 8 8 Baik 8 8 Baik Baik 50 Ali mustofa 7 6 Sedang 24,56 6 Sedang 13,85 6 Sedang 6 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 51 Efendi 6 6 Sedang 25,45 6 Sedang 14,76 6 Sedang 7 6 Sedang 6 6 Sedang Sedang 52 Arif hidayat 7 6 Sedang 23,8 6 Sedang 13,6 6 Sedang 7 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang 53 Angga 7 6 Sedang 25,78 6 Sedang 14,65 6 Sedang 6 6 Sedang 7 6 Sedang Sedang indrawan 54 A. samuri 5 4 Cukup 27,8 4 cukup 11,5 4 Cukup 4 4 Cukup 5 4 Cukup Cukup 55 Kriteria Zamroni 4 4 Cukup 26,75 4 cukup 11,45 4 Cukup 5 4 Cukup 4 4 Cukup Cukup f % f % f % f % f % f % Baik Sedang Cukup

79 1 Lampiran 7 Menendang bola dengan kaki bagian dalam Bola diam terletak ditanah, dengan ancang-ancang bola ditendang dengan kaki bagian dalam kearah sasaran dengan lebar satu meter, jarak tempat menendang dengan sasaran 10 meter. Kesempatan menendang bola lima kali dengan kaki kanan, lima kali dengan kaki kiri. Mengukur keterampilan menendang bola dengan kaki bagian dalam. Alat yang digunakan berupa : a. Bola 10 buah b. Stop watch c. Kerucut d. Lapangan e. Meteran f. Peluit Keberhasilan : Jumlah bola yang masuk kedalam sasaran. Penilaian : Baik : poin 8, artinya jumlah memasukkan bola 8 Sedang : poin 6, artinya jumlah memasukkan bola 6 dan 7 Cukup : poin 4, artinya jumlah memasukkan bola 5

80 2 Gambar 19 Diagram lapangan tes menendang bola dengan kaki bagian dalam Sukatamsi (1984:254)

81 3 Lampiran 8 Menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam Bola diam terletak ditanah, dengan ancang-ancang bola ditendang dengan kura-kura kaki bagian dalam, bola harus melambung diudara dan diarahkan jatuh kedalam sasaran bujur sangkar 4 meter x 4 meter. Jarak antara tempat menendang dengan titik tengah sasaran meter. Kesempatan menendang bola lima kali dengan kaki kanan dan lima kali dengan kaki kiri Mengukur keterampilan menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam. Alat yang digunakan berupa : a. Bola 10 buah b. Stop watch c. Kerucut d. Lapangan e. Meteran f. Peluit Keberhasilan : Jumlah bola yang masuk dalam sasaran Penilaian : Baik : poin 8, artinya jumlah memasukkan bola 8 Sedang : poin 6, artinya jumlah memasukkan bola 6 dan 7 Cukup : poin 4, artinya jumlah memasukkan bola 5

82 4 Gambar 20 Diagram lapangan tes menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam Sukatamsi (1984:255)

83 5 Lampiran 9 Menyundul bola Pemain dengan bola berdiri pada jarak 5,5 meter didepan tengah-tengah, atau berdiri didepan garis batas daerah gawang. Bola dilemparkan sendiri keatas, kemudian disundul kearah sasaran separuh mulut gawang melalui diatas garis gawang. Gawang ukuran normal dibagi menjadi dua sama luasnya dengan tali. Kesempatan sundulan bola kearah tiap-tiap sasaran separuh mulut gawang lima kali. Mengukur keterampilan menyundul bola. Alat yang digunakan berupa : a. Bola 10 buah b. Stop watch c. Lapangan d. Meteran e. Peluit f. Kerucut g. Tali Keberhasilan : Jumlah bola yang masuk dalam sasaran Untuk cukup menyundul bola dengan dengan berdiri Untuk baik dan sedang menyundul bola dengan meloncat. Penilaian : Baik : poin 8, (dengan meloncat)

84 6 Sedang : poin 6, (dengan meloncat) Cukup : poin 4, (dengan berdiri) Gambar 21 Diagram lapangan tes menyundul bola Sukatamsi (1984:257)

85 7 Lampiran 10 Menggiring bola Menggiring bola berliku-liku (zig-zag) melalui 10 buah tiang pancang, jarak antara masing-masing tiang pancang dua meter. Garis start sama dengan garis finish dan terletak dua meter dari tiang pancang pertama. Pemain berdiri dengan bola diletakkan diatas tanah dibelakang garis start, menggiring bola berliku-liku melalui 10 tiang pancang, pada tiang pancang ke-10 berputar kembali menggiring bola berliku-liku melalui tiang pancang hingga bersama bola melului finish. Setiap terjadi kesalahan, bola terlanjur melampaui beberapa tiang pancang atau bola bergulir kesamping, bola segera diambil dengan menggiring bola ketiang pancang yang seharusnya dilaluinya. Mengukur keterampilan menggiring bola. Alat yang digunakan berupa : a. Bola 1 buah b. Stop watch c. Kerucut d. Lapangan e. Meteran f. Peluit Kesempatan melaksanakan tes 2 kali Keberhasilan : Waktu yang dicapai mulai start hingga kembali kefinish dicatat dalam detik. Waktu terbaik yang dinilai. Penilaian :

86 8 Baik : poin 8, (< 23 detik) Sedang : poin 6, (23-26 detik) Cukup : poin 4, ( > 26 detik) Gambar 22 Diagram lapangna tes menggiring bola Sukatamsi (1984:258)

87 9 Lampiran 11 Melempar bola Melempar bola tanpa maupun dengan ancang-ancang kearah yang telah ditentukan. Kesempatan melempar 2 kali. Mengukur keterampilan melempar bola. Alat yang digunakan berupa : a. Bola 1 buah b. Kerucut c. Lapangan d. Meteran e. Stop watch f. Peluit Keberhasilan: Jarak lemparan dihitung dari garis batas melempar sampai pada titik jatuhnya bola diukur dalam meter. Keberhasilan jarak yang terjauh. Penilaian : Baik : poin 8, ( 16 meter) Sedang : poin 6, (13-15 meter) Cukup : poin 4, ( 12 meter)

88 10 Gambar 23 Diagram lapangan tes melempar bola Sukatamsi (1984:259)

89 11 Gambar 24 Tes Melempar Bola Gambar 25 Tes Menendang dengan Kura-Kura Bagian Dalam Gambar 26 Tes Menyundul Bola

90 Gambar 27 Alat-Alat Penelitian 12

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakekat Sepak Bola Ikman Suleman (2008 : 3) menjelaskan sepak bola merupakan jenis olahraga yang fenomenal. Minat masyarakat terhadap sepak

Lebih terperinci

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Pada abad ke 2 dan ke 3 sebelum masehi di Cina, dimasa Dinasti Han, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Ini dapat dilihat dari antusias penonton di stadion, dan siaran televisi yang banyak menyiarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan sebagai suatu hiburan bahkan suatu permainan untuk peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika diamati kegiatan-kegiatan olahraga yang ada di lingkungan masyarakat sekarang ini, telah cukup tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd. Sepakbola Oleh: Rano Sulisto,S.Pd Untuk bermain bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Di Indonesia sendiri permainan sepakbola berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola keberbagai arah untuk diperebutkan oleh para pemainnya, yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang terpopuler di dunia, tidak ada satu pun cabang olahraga lainnya yang mampu menyamai kepopuleran

Lebih terperinci

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra SEPAK BOLA III Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik seorang pemain harus dibekali dengan skill/teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar bisa menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan

Lebih terperinci

SURVEI TEKNIK DASAR DAN KONDISI FISIK PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SE KABUPATEN DEMAK TAHUN 2012

SURVEI TEKNIK DASAR DAN KONDISI FISIK PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SE KABUPATEN DEMAK TAHUN 2012 SURVEI TEKNIK DASAR DAN KONDISI FISIK PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SE KABUPATEN DEMAK TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di dunia adalah sepakbola. Sucipto (2000: 7) berpendapat sepakbola adalah permainan beregu

Lebih terperinci

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga telah mengalami kemajuan yang begitu pesat seiring dengan perkembangan jaman. Hal tersebut ditandai dengan semakin meningkatnya perhatian dan antusiasme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya

Lebih terperinci

dikehendaki sesuai dengan rencana.

dikehendaki sesuai dengan rencana. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Keterampilan Dasar Keterampilan seharusnya mendapat perhatian pada tingkat awal, dan pengajaran berlangsung berkesinambungan. Istilah terampil dapat dinyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer dan mengagumkan. Hal itu bisa kita lihat dengan banyaknya orang yang menggemari olahraga ini, baik dari pelosok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Demikian juga di Indonesia bahkan mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses belajar mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL Oleh MAIZUL HENDRI FAUZI 1103183/2011 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

BAB II KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN 12 BAB II KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN A. Permainan Sepak Bola 1. Sejarah Permainan Sepak Bola Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam permaianan beregu, permainan sepak bola ini terdiri dari sebelas pemain yang berada dilapangan

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING

PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING LAMBUNG PADA PEMAIN PS UNNES TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi

Lebih terperinci

Belitung. Hasil ini dapat dipergunakan untuk : pembinaan usia dini terutama pada KU tahun.

Belitung. Hasil ini dapat dipergunakan untuk : pembinaan usia dini terutama pada KU tahun. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain sepakbola siswa sekolah sepakbola (SSB) KU 14-15 tahun di kabupaten Belitung. F. Kegunaan Penelitian Dari hasil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang sepakbola juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga permainan sepakbola adalah cabang olahraga yang sangat terkenal dan digemari masyarakat, meskipun persepakbolaan Indonesia belum menunjukkan prestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Fakta membuktikan bahwa saat ini sepakbola menduduki peringkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik dikota, didesa,maupun sampai pelosokpelosok tanah air,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 1 SURVEY KEMAMPUAN TEKNIK DASAR SEPAK BOLA DAN KEMAMPUAN FISIK SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) INDONESIA MUDA (IM) KABUPATEN PURWOREJO USIA 10-12 TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam rangka Penyelesaian studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad modern ini, banyak orang yang memahami pentingnya melakukan olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk kesehatan, rekreasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat di gemari diseluruh dunia. Sepakbola dalam perkembangan makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola Sepakbola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tegantung pada pemain

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola Sepak bola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung pada pemain

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dimiliki oleh seorang ketika mengontrol bola menggelinding dengan kontrol kaki bagian

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dimiliki oleh seorang ketika mengontrol bola menggelinding dengan kontrol kaki bagian BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Mengontrol Bola Dengan Kaki Bagian Dalam Keterampilan yang dimaksud pada pembahasan ini adalah keterampilan gerak yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di seluruh belahan dunia. Demikian juga di Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola 6 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing

Lebih terperinci

TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS HASSANUDIN KECAMATAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS HASSANUDIN KECAMATAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS HASSANUDIN KECAMATAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Lebih terperinci

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini olahraga sepakbola telah menjadi salah satu olahraga yang populer dan digemari banyak orang hampir di seluruh belahan dunia. Mulai dari kalangan anak kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya menjadi sekedar hobi telah berkembang menjadi fanatik. Fanatik dari para pecinta sepak bola membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana yang baik untuk mencapai pola hidup sehat, demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang sangat

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TEKNIK TENDANGAN TERHADAP HASIL KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG PADA PEMAIN SSB PUTRA MAYONG KABUPATEN JEPARATAHUN 2013

EFEKTIVITAS TEKNIK TENDANGAN TERHADAP HASIL KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG PADA PEMAIN SSB PUTRA MAYONG KABUPATEN JEPARATAHUN 2013 EFEKTIVITAS TEKNIK TENDANGAN TERHADAP HASIL KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG PADA PEMAIN SSB PUTRA MAYONG KABUPATEN JEPARATAHUN 2013 SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan jasmani adalah bagian krusial dari sistem pendidikan. Sebab secara esensi pendidikan jasmani membantu kelancaran proses pembelajaran. Hal

Lebih terperinci

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW BAHAN AJAR MATA KULIAH OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW Oleh Drs. H. M. Husni Thamrin, M.Pd Disampaikan untuk memenuhi tugas mandiri dalam rangka Pelatihan APPLIED APPROACH (AA) Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan olahraga harus diupayakan dikarenakan tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah proses terus menerus

Lebih terperinci

KEMAMPUAN FISIK DAN TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA SSB SE-DISTRIK JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2015

KEMAMPUAN FISIK DAN TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA SSB SE-DISTRIK JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2015 KEMAMPUAN FISIK DAN TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA SSB SE-DISTRIK JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuattafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuattafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuattafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan suatu olahraga permainan yang menggunakan bola lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu disebut dengan kesebelasan. Permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang di bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Hampir

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Hampir 1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Permainan Sepak Bola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan

Lebih terperinci

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

pemassalan harus dimulai pada usia dini. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di dunia. Bahkan permainan sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola dalam perkembangan dewasa ini makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat. Gejala ini terjadi karena permainan sepakbola merupakan

Lebih terperinci

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI Survey Passing, Shooting, and Dribbling Skills in The Game of Football in SSB Siswa

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di desa. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam 1 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam Teknik dasar bermain sepak bola adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2013

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2013 PERBEDAAN LATIHAN SHOOTING BOLA DENGAN ARAH TETAP DAN BERPINDAH TERHADAP AKURASI SHOOTING BOLA PADA SSB UNDIP KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk mencapai gelar

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TEKNIK DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA SSB SELABORA UNY YOGYAKARTA SKRIPSI

IDENTIFIKASI TEKNIK DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA SSB SELABORA UNY YOGYAKARTA SKRIPSI IDENTIFIKASI TEKNIK DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA SSB SELABORA UNY YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. Semua orang suka dengan sepakbola. Baik orang tua, dewasa hingga anakanak. Tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dan digemari oleh orang tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin menjadi seorang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin meningkat yang banyak ditandai dengan munculnya alat-alat modern dan makin meningkatnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini sangat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola didefinisikan sebagai penguasaan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola didefinisikan sebagai penguasaan BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Dribling Bola Pada hakikatnya dribbling merupakan teknik dasar dalam bermain sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola

Lebih terperinci

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto FUTSAL A. Sejarah Futsal Asal mula olahraga futsal muncul sekitar tahun 1930 di Montevideo, Uruguay dan dikenalkan oleh pelatih sepak bola yang terkenal pada masa itu, yaitu bernama Juan Carlos Ceriani.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan. BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakikat Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh 11 orang termasuk penjaga gawang. Dalam bermain sepakbola hanya diizinkan melakukan gerakan kaki, kepala,

Lebih terperinci

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Hal : Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola Kepada Yth. : Bapak Drs. Subagyo Irianto, M.Pd. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY Disampaikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas (11) orang pemain, yang lazim disebut kesebelasan. Masing-masing

Lebih terperinci

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola Hal : Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola Kepada Yth. : Bapak Budi Aryanto,S.Pd., M.Pd. Dosen Program Studi PKO Jurusan PKL FIK UNY Disampaikan dengan hormat, sehubungan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak digemari masyarakat di Indonesia. Perkembangan prestasi sepakbola di Indonesia nampaknya masih

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya

KAJIAN PUSTAKA. kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya II. KAJIAN PUSTAKA 1. Sejarah Sepak Bola a. Awal mula sepak bola Permainan sepak bola awal mulanya berasal dari negeri Tiongkok pada masa musim semi dan musim gugur, catatan tertua mengenai sepak bola

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33) BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah air sejak lama. Sangatlah beralasan bila sepakbola adalah permainan penuh aksi menakjubkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA Jurnal Oleh Chandra Sasongko FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan olahraga di Indonesia pada hakikatnya adalah usaha mengenai pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan nasional yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan bagian dari kehidupan manusia, dengan berolahraga kesegaran jasmani seseorang dapat ditingkatkan sehingga untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan oleh dua kesebelasan yang berlawanan, yang masing-masing terdiri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi anak yang beriman, cerdas, disiplin, terampil, bertanggung jawab serta sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga yang banyak digemari oleh semua kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba ingin menjadikan dirinya popular

Lebih terperinci

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan permainan paling populer di dunia saat ini. Sepak bola berkembang pesat dikalangan masyarakat karena permainan ini dapat dimainkan oleh

Lebih terperinci