FORMULA PKM WAREHOUSE DENGAN INVENTORY SIMULATOR
|
|
- Liana Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FORMULA PKM WAREHOUSE DENGAN INVENTORY SIMULATOR () (BRANCH BANDUNG 1) YUNI WARTONO - (143) INNOVATION AWARD PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk
2 SUGGESTION SYSTEM INNOVATION REPOSITORY A. JUDUL FORMULA PKM WAREHOUSE DENGAN INVENTORY SIMULATOR B. LATAR BELAKANG INOVASI Warehouse yang baik bukan bicara seberapa besar warhouse tersebut mampu menyimpan barang, tapi seberapa optimal sirkulasi barang yang masuk dan keluar dalam warehouse tersebut. Bayangkan jika dalam sehari warehouse melakukan pengiriman sebesar 5 milliar untuk 5 toko, dan pada hari yang sama kita menerima barang yang sama sebesar 5 milliar dari supplier, mungkin itulah gambaran dari warehouse yang sempurna, hanya ada lokasi transit saja. Jika kasus tersebut diukur DSI warehouse adalah 1 hari artinya di warehouse hanya ada inventory untuk 1 hari penjualan seluruh toko. Ketika barang datang 5 milliar dari supplier pada hari yang sama barang yang terkirim ke toko sudah terjual 5 milliar apalagi bila dihitung beserta keuntungannya (margin). Cashflow yang sangat sehat bukan? Tetapi dalam operasionalnya ada beberapa alasan mengapa warehouse tetap harus punya fungsi buffer (penyimpanan) yaitu: Tidak semua supplier bisa datang setiap hari ke warehouse kita karena supplier tersebut juga memberikan pelayanan ke warehouse-warehouse lain dari account yang berbeda. Masing-masing supplier punya jadwal kirim supplier.
3 Jarak gudang supplier dengan warehouse kita juga akan berpengaruh. Oleh sebab itu ada jeda antara pemesanan barang hingga barang tersebut diterima baik secara fisik dan on hand (jumlah yang tertera secara data komputer) di warehouse kita. Jeda waktu tersebut disebut lite time. Permintaan toko ke warehouse adalah permintaan atas barang-barang yang sudah terjual ke konsumen. Penjualan hari ini, kemarin, dan yang akan datang tentunya fluktuativ. Ada saatnya permintaan naik ada saatnya turun. Selain itu keterlambatan kedatangan supplier dan pemenuhan supplier tidak sesuai order juga akan menjadi suatu kendala dalam pemenuhan permintaan toko. Yang bisa dilakukan warehouse adalah melakukan monitoring rata-rata permintaan toko perhari dan melakukan evaluasi karakteristik pemenuhan supplier kemudian menyimpan stock lebih untuk berjaga-jaga jika hal tersebut terjadi (safety stock). Tentunya dengan ukuran yang bisa dipertanggung jawabkan. Pengiriman supplier tentunya dengan minimal order karena alasan biaya operasional. Jika supplier hanya mengantar 1 karton menggunakan mobil besar tentunya akan rugi di solar, driver, kuli, parkir dan biaya-biaya lain yang mungkin dikeluarkan. Jadi DSI adalah ukuran berapa hari nilai inventory warehouse (nilai seluruh stock warehouse) mampu melayani rata-rata nilai penjualan seluruh toko perhari. Ketika warehouse dihadapkan dengan factor jadwal kirim supplier, lite time, safety stock, dan minimum order yang menjadi syarat permintaan barang ke supplier, maka diperlukan batas/ kapasitas maksimum (PKM Warehouse) yang menjadi ukuran berapa hari dan berapa nilai stock harus disimpan agar stock berada pada
4 posisi sirkulasi yang efektiv dan efisien. Tentunya PKM Warehouse akan dihitung dengan mempertimbangkan factor-faktor diatas. Untuk menghitungnya maka kita harus menggunakan alat bantu Inventory Simulator. Program simulasi inventory yang menggambarkan pola grafik inventory atau stock setelah dipengaruhi oleh factor jadwal kirim supplier, lite time, safety stock, dan minimum order. C. TUJUAN & MANFAAT INOVASI Tujuan Selama ini belum ada batasan yang jelas berapa PKM WH harus disetting sehingga belum ada pula tolok ukur yang jelas mana PKM WH yang salah dan mana PKM WH yang benar. JIka PKM WH belum ada batasan dan tolok ukur yang jelas maka WHM pun akan ragu-ragu dalam menentukan PKM WH dan akibatnya akan timbul Overstock, OOS, dan drop SL DC to Store karena kurangnya akurasi PKM WH yang akan mengakibatkan kerugian baik dari DSI besar (Ingat kita dihadapkan dengan TOP yang merupakan biaya jika barang ngendap lama dan belum berputar ketika tiba waktu untuk membayar ke supplier atas pembelian kita), OOS (Ingat kita dihadapkan dengan loss sales), dan drop SL DC (Ingat kita dihadapkan dengan loss sales). Jika dihitung dengan rupiah bisa miliaran bahkan triliunan. Inventory Simulator menjawab permasalahan terbesar dari permasalahan DSI yang dihadapi Alfamart beberapa tahun kebelakang. Bahkan lebih dari itu inventory simulator sangat membantu WHM meningkatkan akurasi PKM WH sehingga dapat menjawab permasalahan besar lain yaitu OOS dan SL WH to Store.
5 Manfaat Jika semua warehouse punya akurasi dalam seeting PKM WH maka DSI akan kecil (efektiv dan efisien), OOS akan kecil, dan tentunya SL DC akan meningkat. Keuntungan Alfamart dari cash flow yang sehat (DSI yang rendah) dan minimnya loss sales bukan bicara keuntungan jutaan tetapi sudah miliaran bahkan triliunan. D. RENCANA INOVASI Inventory Simulator sudah saya selesaikan dan sudah saya trial di WH Bandung1 2 tahun ke belakang dan terbukti. Total 4 tahun membuat rumusan dan simulator ini dari versi pertama hingga versi yang terakhir. Jika akan di trial lebih lanjut di WH lain maka time table dapat disesuaikan. Butuh waktu 2 s/d 3 bulan untuk menyelesaikan permaslahan DSI, OOS, dan SL WH ke angka maksimal dengan menggunakan Inventory Simulator dan formula PKM WH tersebut terhitung dari sejak PKM disetting. Berikut penjelasan dan contoh kasus menggunakan Inventory Simulator dan formula PKM WH. Variabel Inventory: 1. Jadwal kirim supplier Jadwal kirim supplier bermacam-macam ada yang dalam 1 minggu supplier melakukan pengiriman 1x, 2x, 3x, 4x, 5x, x, bahkan x atau setiap hari. Jika supplier bisa datang lebih dari 3x dalam seminggu untuk apa menyimpan stock banyak? Semakin tinggi frekuensi jadwal kirim dalam satu minggu seharusnya kita menyimpan stock semakin sedikit, sebaliknya
6 semakin rendah frekuensi pengiriman misalnya 1x atau 2x dalam seminggu maka kita akan menyimpan stock semakin banyak. 2. Lite time Jeda waktu antara pemesanan barang (order date) hingga barang diterima(arrive date) menjadi variable selanjutnya yang harus diperhitungkan dalam perhitungan kapasitas maksimum karena disaat jeda waktu tersebut kita tetap harus melakukan pemenuhan permintaan toko. 3. Safety Stock Fluktuasi sales, keterlambatan pengiriman dan ketidak sesuaian jumlah antara permintaan barang dengan pemenuhan supplier akan mengakibatkan pemenuhan warehouse atas permintaan toko terganggu. Misalnya rata-rata permintaan toko atas item A 1 juta kita sudah melakukan permintaan ke supplier 1 juta namun hanya terpenuhi juta dan terlambat 2 hari dari jadwal kedatangannya. Secara otomatis warehouse juga hanya mampu memberikan juta dengan waktu yang terambat pula. Untuk menjaga performa warehouse dari kondisi diatas maka warehouse harus punya buffer variable untuk tetap mampu memberikan pemenuhan sesuai permintaan toko. 4. Minimum order Supplier juga melakukan efisiensi dalam operasionalnya agar bisnisnya tetap menguntungkan. Oleh sebab itu ada syarat minimum order yang ditetapkan oleh supplier ketika melakukan pengiriman ke warehouse kita. Namun jika volume sales kita sudah sangat besar dan supplier kelangsungan bisnisnya sudah tergantung pada kita maka kita bisa
7 tentukan sendiri berapa minimum order kita ke supplier tersebut. Sebagai contoh penjualan cabang H atas item A dalam satu minggu hanya 3 karton, tentunya sangat rugi jika supplier menggunakan mobil besar hanya mengantar 3 karton. Supplier tersebut pasti akan menentukan minimal order dengan menyesuaikan kapasitas box mobil atau penawaran yang lain dengan alasan efisiensi. Disisi lain penjualan cabang N atas item A satu minggu 2 carton maka supplier tidak akan keberatan jika kita yang atur minimum ordernya misalnya 12 karton dengan alasan volume 1 box full. Kemudian minimum order berlaku kelipatan untuk mempermudah operasional. Bagaimana merumuskan Kapasitas maksimum agar searah dengan target DSI kita? Kapasitas Maksimum dirumuskan sebagai berikut (((Jumlah hari dalam 1minggu / Frekuensi kirim dalam 1minggu) x 2) + Lite Time + Safety Stock) x Rata-rata penjualan per hari Note : Dibuktikan kembali dengan Inventory Simulator Untuk (Jumlah hari dalam 1minggu / Frekuensi kirim dalam 1minggu) dibulatkan ke atas. Contoh: Supplier Akbar dengan item Kacang Kulit untuk Warehouse Bandung memiliki jadwal setiap senin, rabu, dan jumat (3x dalam 1 minggu), jeda order hingga datang barang 3 hari karena supplier dari Surabaya, kendala supplier tersebut sering terlambat 2 hari, jika tepat waktupun kadang permintaan kita hanya dipenuhi 5%, penjualan rata-rata perhari adalah 5 karton dengan konversi 24pcs per kartonnya.
8 Kapasitas 1 mobil L3 untuk item tersebut adalah 4 karton, jika lebih maka minimum order bisa diatur oleh warehouse Bandung yang memperhitungkan minimum order 25% dari kapasitas maksimum. Atas dasar pertimbangan diatas maka dirumuskan: ((( / 3) x 2) ) x (5 x 24) 11 x 1.2 = > Minimum Order 25% = 3.3 Mari kita buktikan dengan 2 satuan sekaligus dalam hari dan piece. Berikut table dan Grafik Inventory Simulator: SATUAN (HARI) SATUAN (PCS) TGL MC MO ORD REC OH DC SLS JADWAL KIRIM MC MO ORD REC OH DC SLS 1- Nov MINGGU 13,2 3,3 1, 1,2 2- Nov SENIN 13,2 3,3, 1,2 3- Nov SELASA 13,2 3,3, 1,2 4- Nov RABU 13,2 3,3 33,4 1,2 5- Nov KAMIS 13,2 3,3 5,2 1,2 - Nov JUMAT 13,2 3,3 33 4, 1,2 - Nov SABTU 13,2 3,3,1 1,2 - Nov MINGGU 13,2 3,3 4,9 1,2 9- Nov SENIN 13,2 3,3 3, 1,2 1- Nov SELASA 13,2 3,3 9,1 1,2
9 11- Nov RABU 13,2 3,3 33,9 1,2 12- Nov KAMIS 13,2 3,3 13,2 1,2 13- Nov JUMAT 13,2 3, , 1,2 14- Nov SABTU 13,2 3,3 13,2 1,2 15- Nov MINGGU 13,2 3,3 12, 1,2 1- Nov SENIN 13,2 3,3 1, 1,2 1- Nov SELASA 13,2 3,3 9, 1,2 1- Nov RABU 13,2 3,3 33,4 1,2 19- Nov KAMIS 13,2 3,3,2 1,2 2- Nov JUMAT 13,2 3,3 33, 1,2 21- Nov SABTU 13,2 3,3,1 1,2 22- Nov MINGGU 13,2 3,3,9 1,2 23- Nov SENIN 13,2 3,3 33 5, 1,2 24- Nov SELASA 13,2 3,3 11,1 1,2 25- Nov RABU 13,2 3,3 33 9,9 1,2 2- Nov KAMIS 13,2 3,3 12, 1,2 2- Nov JUMAT 13,2 3,3 1, 1,2 2- Nov SABTU 13,2 3,3 9, 1,2
10 29- Nov MINGGU 13,2 3,3,4 1,2 3- Nov SENIN 13,2 3,3 33,2 1,2 1- Dec SELASA 13,2 3,3, 1,2 2- Dec RABU 13,2 3,3 33 4, 1,2 3- Dec KAMIS 13,2 3,3,9 1,2 4- Dec JUMAT 13,2 3,3 5, 1,2 5- Dec SABTU 13,2 3,3 11,1 1,2 - Dec MINGGU 13,2 3,3 9,9 1,2 - Dec SENIN 13,2 3,3, 1,2 - Dec SELASA 13,2 3,3 13,2 1,2 RATA-RATA.2 1 RATA-RATA,4 1,2
11 Grafik Stock (Hari) MC OH DC SLS Kita dapat melihat dari rumusan yang dijelaskan diatas dalam grafik Inventroy Simulator ini, posisi terendah stock masih menyimpan 3 hari dan secara rata-rata stock harian hari. 14, 12, 1,,, 4, 2, 1,, 9,1,,9,4,1 5,2 4,9 4, 3, Grafik Stock (Piece) 13,2 13,2 12, 12, 1, 9,,4,2,1,9, 5, 12, 11,1 1, 9,9 9,,4,2, 4,,9 5, 13,2 11,1 9,9, MC OH DC SLS Grafik Inventory Simulator diatas sama saja hanya berbeda satuan atau parameter yang diukur, avg sales 12 pcs maka titik terendah berada pada stock 3 pcs maka serendah-rendahnya stock WH masih dapat memberikan pelayanan 3 hari permintaan toko.
12 Lalu bagaimana gambaran jika kita menghitung dengan perhitungan dengan angka lain tanpa menggunakan rumusan diatas dan dibuktikan dengan Inventory Simulator? Berikut table dan grafik Inventory Simulator jika kita menggunakan kapasitas maksimum hari dengan minimum order 1 hari. SATUAN (HARI) SATUAN (PCS) TGL MC MO ORD REC OH WH SLS JADWAL KIRIM MC MO ORD REC OH WH SLS 1- Nov 1 1 MINGGU,4 1,2,4 1,2 2- Nov 1 1 SENIN,4 1,2,2 1,2 3- Nov SELASA,4 1,2, 1,2 4- Nov RABU,4 1,2 12 4, 1,2 5- Nov KAMIS,4 1,2 3, 1,2 - Nov JUMAT,4 1,2 12 2,4 1,2 - Nov SABTU,4 1,2 4 2,4 1,2 - Nov MINGGU,4 1,2 1,2 1,2 9- Nov SENIN,4 1,2 4 1,2
13 1- Nov SELASA,4 1,2 3, 1,2 11- Nov RABU,4 1,2 3 2,4 1,2 12- Nov 1 1 KAMIS,4 1,2,2 1,2 13- Nov JUMAT,4 1,2 3, 1,2 14- Nov SABTU,4 1,2 12,4 1,2 15- Nov 1 1 MINGGU,4 1,2,2 1,2 1- Nov SENIN,4 1,2 12, 1,2 1- Nov SELASA,4 1,2, 1,2 1- Nov RABU,4 1,2 12 4, 1,2 19- Nov KAMIS,4 1,2 3, 1,2 2- Nov JUMAT,4 1,2 12 2,4 1,2 21- Nov SABTU,4 1,2 4 2,4 1,2 22- Nov MINGGU,4 1,2 1,2 1,2 23- Nov SENIN,4 1,2 4 1,2 24- Nov SELASA,4 1,2 3, 1,2
14 25- Nov RABU,4 1,2 3 2,4 1,2 2- Nov 1 1 KAMIS,4 1,2,2 1,2 2- Nov JUMAT,4 1,2 3, 1,2 2- Nov SABTU,4 1,2 12,4 1,2 29- Nov 1 1 MINGGU,4 1,2,2 1,2 3- Nov SENIN,4 1,2 12, 1,2 1- Dec SELASA,4 1,2, 1,2 2- Dec RABU,4 1,2 12 4, 1,2 3- Dec KAMIS,4 1,2 3, 1,2 4- Dec JUMAT,4 1,2 12 2,4 1,2 5- Dec SABTU,4 1,2 4 2,4 1,2 - Dec MINGGU,4 1,2 1,2 1,2 - Dec SENIN,4 1,2 4 1,2 - Dec SELASA,4 1,2 3, 1,2 RATA-RATA RATA-RATA 4,23 1,2
15 Tabel diatas adalah gambaran jika kita tidak menggunakan rumusan diatas dan hanya mengejar angka seminimal mungkin tanpa perhitungan. Pada tanggal 9 November, 23 November, dan tanggal Desember stock tidak mencukupi untuk memberikan pelayanan ke toko. Berikut jika digambarkan dalam grafik Inventory Simulator: Grafik Stock (Hari) MC OH DC SLS 9,,,, 5, 4, 3, 2, 1,,4,2, 4, 3, 2,4 2,4 Grafik Stock (Piece) 1,2 3, 2,4,2,,4,2,, 4, 3, 2,4 2,4 1,2 3, 2,4,2,,4,2,, 4, 3, 2,4 2,4 1,2 3, MC OH WH SLS
16 Grafik inventory Simulator tersebut menggambarkan tanpa rumusan diatas maka dapat kita lihat adanya kondisi stock dibawah permintaan barang pada tanggal 9 November, 23 November, dan tanggal Desember. Jika dikur dengan DSI memang benar sangat rendah dengan rata-rata DSI hanya 3.55 hari. E. ANGGARAN Jika Inventory Simulator dinilai perusahaan efektiv dan dapat menjadi solusi maka anggaran yang dibutuhkan oleh perusahaan hanyalah menyusun rangkaian training beserta modul untuk Warehouse Manager dan Admin Coordinator. Dan selanjutnya Warehouse Manager dan Admin coordinator menggunakannya dalam analisa, evaluasi dan selanjutnya setting PKM Warehouse. Dan kita bisa lihat saat DSI, OOS, dan SL DC to Store mengalami perkembangan perbaikan signifikan disitulah kita bisa hitung hasil efisiensi serta keuntungan perusahaan, dan disitulah keberhasilan kita. Keberhasilan dari DSI yang rendah berdampak langsung dengan cashflow yang menghasilkan efisiensi miliaran bahkan lebih jika bisa digunakan disemua Warehouse. Sehingga untuk keluar dari permasalahan DSI, SL, & OOS tidak perlu ada konsultan logistic yang dibayar mahal dari luar negri karena Logistic Team dan WHM Alfamart masih jauh lebih unggul. F. PENUTUP Demikian pengajuan ide saya untuk Alfamart jauh lebih hebat. Terimakasih
OPTIMALISASI MONITORING DAN PENJUALAN KARDUS
01YIM001YIM OPTIMALISASI MONITORING DAN PENJUALAN KARDUS (LAPORAN IMPLEMENTASI ) (BRANCH REMBANG) Anto Darmawan-07030168-CA-Rembang Yulianto-15127892-CA-Rembang Tetyana-08120512-CA-Rembang INNOVATION AWARD
Lebih terperinciAGEN PULSA ALFAMART & DO
AGEN PULSA ALFAMART & DO (PROPOSAL ) (BRANCH MANADO) SUTARNO - (04090250 - KETUA - GS - 0816715107) YOAP S. - (05020390 - ANGGOTA - IT - 08161664089) INNOVATION AWARD PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk IMPLEMENTATION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentu memiliki kebutuhan akan suatu barang atau alat tertentu agar operasinya dapat berjalan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan
Lebih terperinciSISTEM MONITORING DAN PEMANAS MESIN GENSET TOKO BERBASIS MIKRO CONTROLER
SISTEM MONITORING DAN PEMANAS MESIN GENSET TOKO BERBASIS MIKRO CONTROLER (PROPOSAL ) (BRANCH BALI) A.A.DEDI DARMA S - (14033880 - KETUA - GS - 089646680369) ADI SLAMET - (09120613 - ANGGOTA - GS - 081333017688)
Lebih terperinciSIMULASI DISTRIBUSI PELUMAS PT.PERTAMINA UPms V
SIMULASI DISTRIBUSI PELUMAS PT.PERTAMINA UPms V Rasky Sahnan Pilpala, Abdullah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS email: rasky_mmt_its@yahoo.co.id ABSTRAK Sejak awal berdirinya PT.PERTAMINA
Lebih terperinciMASTER POP TOKO (INNOVATION AWARD 2016)
MASTER POP TOKO () (BRANCH JAMBI) UMAR DANI - (14098644 - KETUA - MARKETING - 085268306926) MAIVA A. S - (12122671 - ANGGOTA - MARKETING - 081617131995) AKHMAD M - ( 11061593- ANGGOTA - IT - 081617131169)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Perusahaan yang beralamatkan Jl Petemon II A No A Surabaya ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Tidar Jaya adalah sebuah perusahaan jasa yang berdiri pada tahun 1989. Perusahaan yang beralamatkan Jl Petemon II A No. 136-138 A Surabaya ini bergerak pada bidang
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan terhadap usulan distribusi dengan metode Distribution Requirement Planning, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Perbandingan
Lebih terperinciRak Dua Fungsi (Moving Storage)
Rak Dua Fungsi (Moving Storage) (LAPORAN IMPLEMENTASI INNOVATION AWARD 2016) (TULISKAN NAMA TIM & BRANCH) Marfin (12060061 - ANGGOTA DEPARTEMEN NO HP) Eko Kristanto (04110572 - ANGGOTA - DEPARTEMEN NO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciALFAMART DRIVE TRUE MOTOR
ALFAMART DRIVE TRUE MOTOR () (BRANCH SEMARANG) YULIA S.R - (14085353 - KETUA - ADMIN FRANCHISE - 085600034506) INNOVATION AWARD PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk SUGGESTION SYSTEM INNOVATION REPOSITORY A.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO
IMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO Siti Rohana Nasution Leili Septianingrum Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila Srengseng
Lebih terperinciSTORE S COMMERCIAL WALL SPACE
STORE S COMMERCIAL WALL SPACE (LAPORAN IMPLEMENTASI ) (BRANCH SEMARANG) DIMAS RAHMAT-14113802-ACC-HZ01 ERLI SURONINGSIH-07071217 -FAM-HZ01 LIA SEPTI K-15075534-AP-HZ01 SYAIFUL ANAM-14113804-ACC-HZ01 CHRISTIANA
Lebih terperinciDAILY ACTIVITY. Lakukan pemeriksaan detail di setiap area penjualan : BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN APOTEK HARI INI :
DAILY ACTIITY BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN APOTEK HARI INI : 1 Datang pada pagi hari 15 menit sebelum jam kerja dimulai. 2 Periksa area luar dari Apotek dan area belakang untuk memastikan kondisi dan keamanannya.
Lebih terperinciSTUDI KASUS SIKLUS PENDAPATAN ALFAMART
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS SIKLUS PENDAPATAN ALFAMART Rachmadi Kusentyo Putro (125020301111016) Auditya Dwi P (125020301111023) Muhlis Isnanto (125020301111026) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?
Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi yang dipakai dalam pemecahan masalah merupakan penerapan dari metode perbaikan proses berkesinambungan (Continuous Prosess Improvement)
Lebih terperinciAPLIKASI REPORT KERUSAKAN CCTV
APLIKASI REPORT KERUSAKAN CCTV (LAPORAN IMPLEMENTASI ) (BRANCH KLATEN) DWI ARIF K (11083678 - KETUA IT 081617131256) IWAN S (12034517 - ANGGOTA IT 085729033122) SEPTIAWAN B P (13096856 - ANGGOTA IT 085728559834)
Lebih terperinciKONTROL LPT TUNAI TOKO, MELALUI PEMBUATAN PROGRAM BANTU
KONTROL LPT TUNAI TOKO, MELALUI PEMBUATAN PROGRAM BANTU (PROPOSAL ) (BRANCH MEDAN) JUNI YANTY L.GAOL - (12062969 - KETUA - ACC - 08158801103) SRI DWINA - (14082363 - ANGGOTA - ACC - 082160712502) JACKY
Lebih terperinciPersediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan
Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan Persediaan merupakan faktor yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan, karena kekurangan/kelebihan persediaan akan
Lebih terperinciUPDATE PRICE TAG DAN STOCK DIGITAL TOKO
UPDATE PRICE TAG DAN STOCK DIGITAL TOKO (PROPOSAL ) (BRANCH MANADO) HANDRI S. NUGROHO - (10010767 - KETUA - IT - 081617131665) RIZKY E.A - (13098672 - ANGGOTA - IC - 08973911103) INNOVATION AWARD PT. SUMBER
Lebih terperinciSOP PROSES ORDER BARANG
Revisi : 1 Divisi : Parts Depo Tgl Eff : 1-Dec-15 Bagian : Halaman : 1 dari 3 Seksi : SOP PROSES ORDER BARANG No : MM-SOP-SPI-01 1 TUJUAN : SOP ini dibuat untuk menjamin bahwa Proses pembelian Barang khusus
Lebih terperinciBAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN 10.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan: a. Persediaan Bahan Baku, Faktor- faktor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pendistribusian barang dalam hal ini adalah distributor.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya era pasar bebas mengakibatkan tingkat persaingan yang ketat dalam dunia industri baik yang bergerak dalam produksi barang maupun pendistribusian barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang ada sekarang ini telah memungkinkan pengembangan produk baru bisa berlangsung dengan cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat ketat dan
Lebih terperinciSistem Pemesanan Outline:
Sistem Pemesanan Outline: I. What is Order Point? II. Safety Stock III. Service Level IV. Penentuan Order Point V. Periodic Order Quantity (POQ). Kuliah ke-9 Rabu, 2 8 Nov 2008 Case: Inventory or Just
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan
Lebih terperinciEFISIENSI PENGGUNAAN KERTAS (INVOICE, NOTA RETUR PAJAK, FAKTUR PPN-K)
EFISIENSI PENGGUNAAN KERTAS (INVOICE, NOTA RETUR PAJAK, FAKTUR PPN-K) (PROPOSAL ) (BRANCH KARAWANG) EVI S - (10032778 - KETUA - ACCOUNTING - 087741472296) A. FAUZI - (15074966 - ANGGOTA - ACCOUNTING -
Lebih terperinciBAB PEN EN A D HU LU N 1.1 Lat L ar B l e ak G mb m ar 1.1
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, serta sistematika penulisan dalam laporan penelitian. 1.1 Latar Belakang Industri Air Minum Dalam Kemasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pasar yang semakin mengglobal, persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen persediaan yang meliputi prinsip, konsep serta teknik dalam perencanaan dan pengawasan aktivitas-aktivitas penanganan barang dalam persediaan memiliki
Lebih terperinciJurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN:
ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN LINE CONVEYOR UNTUK MEMINIMALISASIKAN BIAYA PERSEDIAAN Juliana Program Studi Teknik Informatika,Universitas Indraprasta PGRI Email: Kallya_des@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciPerhitungan Jangka Waktu SBI. Contoh perhitungan jangka waktu SBI 1 (satu) bulan. Tanggal lelang : 1 Desember 2010
LAMPIRAN 1 PERIHAL PERUBAHAN KEENAM ATAS NOMOR Perhitungan Jangka Waktu SBI Contoh perhitungan jangka waktu SBI 1 (satu) bulan Data transaksi : Tanggal lelang : 1 Desember 2010 Tanggal setelmen hasil lelang
Lebih terperinciASSESSMENT ONLINE (INNOVATION AWARD 2016)
ASSESSMENT ONLINE () (BRANCH SIDOARJO) IRINE ANASTASIA - (12110971 - KETUA - P&D - 087853101252) KARIZA A - (07090679 - ANGGOTA - P&D - 081230300544) INNOVATION AWARD PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk SUGGESTION
Lebih terperinciDOWNLINE PULSA (LAPORAN IMPLEMENTASI INNOVATION AWARD 2016)
DOWNLINE PULSA (LAPORAN IMPLEMENTASI INNOVATION AWARD 2016) (TIM IT BRANCH MANADO) SUTARNO (NIK - KETUA DEPT NO HP) YOAP SARANA (NIK - ANGGOTA DEPT NO HP) INNOVATION AWARD PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di masa yang akan datang, siap ataupun tidak, sistem industri manufaktur
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di masa yang akan datang, siap ataupun tidak, sistem industri manufaktur akan menghadapi suasana ketidakpastian yang tinggi. Perilaku konsumen yang tidak menentu
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN MODEL
36 BAB IV PERANCANGAN MODEL 4.1 Karakteristik Sistem Model simulasi yang akan dikembangkan menggambarkan sistem persaingan yang terjadi antara tiga produsen semen besar di Indonesia dalam memaksimalkan
Lebih terperinciLAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP. Kabel Listrik, dan Senter bagi Pasar Domestik.
LAMPIRAN LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 INTERVIEW GUIDE KEPADA INTERNAL PP I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP 1. Apa visi dan misi perusahaan? - Visi perusahaan: Menjadi Distributor Lampu, Kabel Listrik,
Lebih terperinci1 KLIKTOS AUTOMATION INSTALLATION (WINDOWS UNATTENDED)
1 KLIKTOS AUTOMATION INSTALLATION (WINDOWS UNATTENDED) (LAPORAN IMPLEMENTASI INNOVATION AWARD 2016) (BRANCH BANDUNG 2) TUBAGUS F (08110131 - KETUA DEPT 081617131270) AHMAD S (07090061 - ANGGOTA DEPT HP)
Lebih terperinciMINIMALISASI GAP DATA ASSESSMENT
MINIMALISASI GAP DATA ASSESSMENT (PROPOSAL ) (BRANCH MALANG) NURINDAH R S - (11073043 - KETUA - P&D DEPT - 081334535749) WAWAN W - (08070918 - ANGGOTA - P&D DEPT - 081519076427) NOVITA R W - (11111236
Lebih terperinciManajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4
Manajemen Produksi dan Operasi Inventory M-4 1 2 PENGERTIAN PERSEDIAAN Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang tertanam dalam bahan baku, barang setengah jadi, maupun berupa barang jadi tergantung
Lebih terperinciV. PEMODELAN PENJADWALAN
V. PEMODELAN PENJADWALAN 5.1 Asumsi Perhitungan Model Dalam perencanaan penjadwalan produksi ini, digunakan beberapa asumsi berkaitan dengan penjadwalan produksi secara keseluruhan. Pembuatan model dibatasi
Lebih terperinciSOLUSI TERBAIK JIKA TIDAK ADA SCANNER DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SMARTPHONE DENGAN APLIKASI OFFICE LENS
SOLUSI TERBAIK JIKA TIDAK ADA SCANNER DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SMARTPHONE DENGAN APLIKASI OFFICE LENS (LAPORAN IMPLEMENTASI ) (EL CAPITAN & HO CIKOKOL) MARFIN (12060061- KETUA BRANDING MANAGEMENT 081585326500)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Dan Liris merupakan industri yang bergerak di bidang textile yang memproduksi benang, kain dan juga pakaian jadi. Pada bagian textile khususnya divisi Weaving
Lebih terperinciPrinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Tujuan perencanaan dan pengendaliaan persediaan:
Prinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Penentuan jumlah dan jenis barang yang disimpan haruslah sedemikian rupa sehingga produksi dan operasi perusahaan tidak terganggu, tetapi dilain pihak sekaligus harus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Persediaan Persediaan adalah bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi, bahan penolong yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Definisi
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: TIPE, MANFAAT DAN BIAYA Jenis Persediaan: a. Persediaan bahan mentah. Bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang dagangan. b. Persediaan barang
Lebih terperinciGALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING BAB 4 INTI TRAINING 4.1 ALUR PEMBELIAN. Diagram Alur Transaksi Pembelian 4.1.1
GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING BAB 4 INTI TRAINING 4.1 ALUR PEMBELIAN Diagram Alur Transaksi Pembelian 4.1.1 GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING 4.1.1 Analisa PR Menu analisa PR ini digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di gudang tidak mengalami penumpukan ataupun kekurangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Agar memenuhi order dari konsumen, maka perusahaan perlu meningkatkan kinerjanya dalam perencanaan produksi. Salah satu bentuk perencanaan produksi adalah
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data di dalam tulisan ini yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan di pengolahan dan analisis data terdiri dari : 1. Data Total
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL
PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL Indri Hapsari, Dermanto Ang Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Keadaan Saat ini 6.1.1.1 Struktur Organisasi dan Job Description Saat Ini Struktur organisasi dan job description saat ini tergambar dalam bab 4 pengumpulan
Lebih terperinciINVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :
INVENTORY Model ini digunakan untuk memecahkan kasus yang berhubungan dengan persediaan barang untuk proses produksi dan biaya produksi dalam kaitannya dengan permintaan pelanggan terhadap suatu produk
Lebih terperinciPersediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan
EMA402 - Manajemen Rantai Pasokan EMA-402 Manajemen Rantai Pasokan Materi #11 Manajemen Persediaan Definisi Persediaan Sekumpulan produk fisik pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah
Lebih terperinciFILTERISASI UNTUK PENETAPAN KARYAWAN TETAP DEPARTEMEN AREA & SSP
FILTERISASI UNTUK PENETAPAN KARYAWAN TETAP DEPARTEMEN AREA & SSP (LAPORAN IMPLEMENTASI ) (BRANCH MALANG) RANTI Z P - (01020006 - KETUA - P&D DEPT - 081585055271) WAWAN W - (08070918 - ANGGOTA - P&D DEPT
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Lampiran 3 tersebut telah diketahui yang akan menjadi itemstock di store adalah 8. Tabel 5. 1 Hasil Klasifikais Item
BAB V ANALISA HASIL 1.1 Analisa Hasil ABC Analysis Dalam penentuan itemapa saja yang dapat di stock di store, peneliti menggunakan metode ABC Analysis melihat dari transaksi penjualan dalam bulan per satu
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Economic Order Quantity Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen PERSEDIAAN Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan (inventory) dapat diartikan sebagai sumber daya mengganggur (idle resource) yang keberadaanya menunggu proses yang lebih lanjut (Nur Bahagia, 2006),
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, persediaan bahan baku memiliki peranan yang penting dalam mendukung proses produksi. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ Hanna Lestari, M.Eng 1 Masalah produksi merupakan hal penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan pencapaian laba perusahaan. Jika proses
Lebih terperinciPEMBERIAN QR CODE PADA LPB DAN PEMANFAATAN QR CODE E-FAKTUR UNTUK INPUT DATA TTF
PEMBERIAN QR CODE PADA LPB DAN PEMANFAATAN QR CODE E-FAKTUR UNTUK INPUT DATA TTF () (BRANCH KARAWANG) MUHAMMAD K. H - (04081056 - KETUA - TAFIC - 08551428113) EKO VALENTINO - (11041917 - ANGGOTA - TAX
Lebih terperinciCONVERT FAKTUR LPB (BKL) & RETUR TOKO
CONVERT FAKTUR LPB (BKL) & RETUR TOKO (LAPORAN IMPLEMENTASI INNOVATION AWARD 2016) (TAFIS HO) Sudargo (NIK - KETUA IC NO HP) Mohamad Arief (NIK - ANGGOTA IC NO HP) INNOVATION AWARD PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA,
Lebih terperinciMONITORING QUALITY CONNECTION CLOSE LOOP IN STORE
MONITORING QUALITY CONNECTION CLOSE LOOP IN STORE (LAPORAN IMPLEMENTASI INNOVATION AWARD ) (BRANCH JEMBER) DENI B - (08110118 - KETUA - IT - 081617328382) BAYU P. P - (12103061 - ANGGOTA - IT - 081617131037)
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/23/DPM TANGGAL 24 DESEMBER 2014 PERIHAL OPERASI PASAR TERBUKA
LAMPIRAN I SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/23/DPM TANGGAL 24 DESEMBER 2014 PERIHAL OPERASI PASAR TERBUKA LAMPIRAN I... 1 PENERBITAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)... 2 A. Perhitungan Jangka Waktu
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH. pengkapalan propylene termasuk dalam kategori sebagai berikut:
BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Jenis Simulasi Metode simulasi sederhana yang akan kami pergunakan dalam penjadwalan propylene unit ROPP, berdasarkan teori simulasi yang telah dibahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai oleh
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai oleh semua pihak yang ada di dalam perusahaan. Proses penetapan tujuan membutuhkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara. Proses interaksi antar negara terjadi di berbagai bidang, salah satunya adalah
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA
Oktavianus: PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME... PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA Ferry Oktavianus ),
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Keuangan Modul ke: Pengelolaan Persediaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengelolaan Persediaan Materi Pembelajaran Persediaan
Lebih terperinciBerupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier
Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Inventory Management Persediaan berguna untuk : a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya setiap perusahaan baik jasa maupun perusahaan produksi selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan
Lebih terperinciEvaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ
Evaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ Maulida Nurfajrianti 1, Yusuf Widharto 2 Program Studi Teknik Industri,Universitas Diponegoro 1 Program Studi Teknik Industri,Universitas Diponegoro 2 yudidito@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan
Lebih terperinciCDS PLATINUM ALUR PERSEDIAAN Permintaan Stok Opname GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING. Diagram Alur Transaksi Persediaan
GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING.. ALUR PERSEDIAAN Diagram Alur Transaksi Persediaan.. Permintaan Stok Opname Fungsi menu ini adalah untuk menginput permintaan perhitungan fisik barang yang ada digudang,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Manajemen Investasi dan Pasokan Julius Nursyamsi MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk Persediaan dikelompokan : 1. Bahan baku 2.
Lebih terperinciPengelolaan Persediaan
Modul ke: Pengelolaan Persediaan Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan. Pengolahan persediaan dengan teknik ABC dan EOQ Fakultas EKONOMI Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peningkatan persaingan industri baik industri manufaktur maupun industri jasa akibat adanya perdagangan bebas menyebabkan seluruh industri berusaha untuk melakukan
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Persediaan merupakan aset terbesar yang dimiliki supply chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaanya melebihi 25% dari nilai keseluruhan aset. Manajemen persediaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventory merupakan salah satu hal yang penting dalam berjalannya proses produksi. Pengendalian inventory merupakan salah satu cara dalam mengendalikan proses produksi
Lebih terperinciPert 12. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016
Pert 12 Team Teaching Universitas Islam Malang 2016 Bahan dibagi menjadi 2 golongan, yaitu: Bahan baku (bahan langsung) adalah bahan yang menjadi bagian produk jadi dan dapat diidentifikasi ke produk jadi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Logistik Menurut Bowersox (2000: 13), manajemen logistik dapat didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku
Lebih terperinciBAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang
BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris, pengendalian persediaan merupakan fungsi-fungsi yang sangat penting, karena dalam persediaan melibatkan Investasi rupiah terbesarnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil observasi dan praktek kerja langsung yang dilakukan penulis di PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Dari hasil pemeriksaan operasional yang telah dilakukan penulis pada PT Norita Multiplastindo, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas pengelolaan persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu usaha di Indonesia dapat dikatakan sebagai bisnis yang tidak pernah surut, yaitu usaha percetakan. Saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian pada penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sujarweni (2015:74), penelitian komparatif adalah
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis
Manajemen Persediaan Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Perencanaan Kebutuhan Material Perencanaan Kebutuhan
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL
PERBAIKAN SISTE PERSEDIAAN GUDANG ENGGUNAKAN ECONOIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC ODEL Indri Hapsari, Yenny Sari, Lianny P. Rajimin Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya
Lebih terperinciALFAMART WASTE MANAGEMENT PROGRAM
ALFAMART WASTE MANAGEMENT PROGRAM () (BRANCH BATAM) REZA RINDY ANTIKA - (14084438 - KETUA - MD - 081584598416) INNOVATION AWARD PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk SUGGESTION SYSTEM INNOVATION REPOSITORY A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri retail dan chain store telah berkembang pesat dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan customer, baik dalam skala internasional, nasional, bahkan lokal. Walmart
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan
Lebih terperinci