BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lingkup, output yang diharapkan serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lingkup, output yang diharapkan serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi data hasil penelitian. 1.1 Penyusunan program pengawasan Kegiatan pengawasan sekolah pasti harus diawali dengan penyusunan program kerja. Dengan adanya program kerja maka kegiatan pengawasan dapat terarah dan memiliki sasaran serta target yang jelas. Segala aktivitas pengawasan termasuk ruang lingkup, output yang diharapkan serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program yang disusun. Hal ini sekaligus menjadi dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam bekerja. Untuk dapat menyusun program pengawasan dengan baik, seorang pengawas perlu memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai lingkup tugasnya, menguasai prosedur penyusunan program kerja, serta kemampuan berpikir sistematis untuk merancang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sehinggar produktif dan memberi kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan. Evaluasi penyusunan program pengawasan dituangkan dalam beberapa indikator,dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

2 Tabel 1 : hasil evaluasi penyusunan program pengawasan NO INDIKATOR SKOR CAPAIAN 1 Menyusun program pengawasan 16 tahunan 2 Matriks program pembinaan guru 12 Matriks program pembinaan kepala 3 sekolah 16 Matriks program pemantauan 4 pelaksanaan SNP 16 Matriks program penilaian kinerja 5 guru 16 Matriks penilaian kinerja kepala 6 sekolah 16 Menyusun program pengawasan 7 semesteran 16 Menyusun Rencana Pengawasan 8 Akademik (RPA)/ Rencana 16 Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) % KESIMPULAN 100 Sangat baik 75 baik 100 Sangat baik 100 Sangat baik 100 Sangat baik 100 Sangat baik 100 Sangat baik 100 Sangat baik Dari tabel diatas digambarkan bahwa komponen penyusunan program pengawasan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, menyusun program pengawasan, matriks program pembinaan guru, matriks program pembinaan kepala sekolah, matriks program pemantauan SNP, matriks program penilaian kinerja guru, matriks penilaian kepala sekolah, menyusun program pengawasan semesteran, Menyusun Rencana Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa menyusun program pengawasan memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100%, dengan

3 kesimpulan sangat baik. matriks program pembinaan guru memenuhi memperoleh skor capaian 12 dengan persentase 75 % dangan kesimpulan baik, matriks program pembinaan kepala sekolah memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, matriks pe\rogram pemantauan SNP memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, matriks penilaian kinerja guru memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, matriks penilaian kepala sekolah memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, menyusun program semesteran memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik dan Menyusun Rencana Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

4 Tabel 2 : Perolehan skor informan terhadap indikator dalam komponen penyusunan program pengawasan. No Skor % KS Soal F x % F X % f X % F x % capaian Jumlah keseluruhan Untuk butir indikator menyusun program pengawasan, seluruh informan menjawab dengan memberi skor empat, dengan jumlah keseluruhan skor yang dicapai sebesar 16 dengan persentase capaian 100% dengan kesimpulan sangat baik. Selanjutnya untuk butir indikator matriks program pembinaan guru keseluruhan informan menjwab dengan memberi skor tiga, dengan jumlah keseluruhan skor yang

5 dicapai 12 dengan persentase capaiaan 75% dengan kesimpulan baik. Kemudian untuk butir indikator matriks program pembinaan kepala sekolah,, matriks program pemantauan SNP, matriks program penilaian kinerja guru, matriks penilaian kepala sekolah, menyusun program pengawasan semesteran, Menyusun Rencana Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) semua informan menjawab dengan memberikan skor empat dengan jumlah keseluruhan skor yang dicapai untuk masing masing indikator 16 dengan persentase 100% untuk masing masing indikator. Secara keseluruhan komponen penyusunan program pengawasan memperoleh skor capaian sebesar 124 dari empat orang responden, dengan persentase 96.87% dengan kesimpulan sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan yaitu pengawas sekolah yang ada di dinas pendidikan kabupaten bone bolango diperoleh penjelasan tentang penyusunan program pengawasan. Adapun hasil wawancara di uraikan sebagai berikut : a. Menyusun program pengawasan tahunan Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Penyusunan Program pengawasan tahunan merupakan pedoman bagi pengawas sekolah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Program pengawasan tahunan hendaknya disusun selaras dengan visi, misi dan tujuan pendidikan di

6 sekolah binaan. Program yang disusun diarahkan pada layanan profesional pengawas sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut : Penyusunan program pengawasan tahunan dikembangkan atas dasar hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan sekolah harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Dalam hal ini diterapkan prinsip peningkatan mutu berkelanjutan (continous quality improvement). Walaupun terjadi pergantian pengawas, pengawas sekolah yang baru harus tetap memperhatikan apa yang telah dilaksanakan serta dicapai oleh pengawas sebelumnya. Kegiatan pengawasan sekolah mengacu pada kebijakan pendidikan, baik itu kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) di tingkat pusat ataupun Dinas Pendidikan setempat (kabupaten/kota). Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Sebagai pedoman pelaksanaan tugas kepengawasan perlu disusun Program Kepengawasan dalam jangka waktu satu tahun pelajaran yang selanjutnya dikenal dengan Program Tahunan yang terdiri dari kegiatan penilaian, pembinaan, dan pemantauan terutama menyangkut dimensi kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Untuk menyusun program pengawasan tahunan seorang pengawas harus memiliki pemahaman tentang ruang lingkup tugas, menguasai prosedur program kerja serta kemampuan berpikir sistematis untuk merancang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga produktif dan memberi kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan. Dari hasil wawancara yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa menyusun program pengawasan tahunan merupakan pedoman bagi pengawas sekolah

7 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam waktu jangka menengah (1 tahun). Program pengawasan dikembangkan atas dasar hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan sekolah harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Program Tahunan yang terdiri dari kegiatan penilaian, pembinaan, dan pemantauan terutama menyangkut dimensi kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan. Untuk menyusun program tersebut seorang pengawas harus memiliki pemahaman dan menguasai prosedur penyusunan program. b. Matrisk program pembinaan guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Aspek pembinaan terdiri dari empat kompetensi (pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial). Program pembinaan guru berisikan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Pembinaan,yaitu suatu usaha untuk mempertinggi kecakapan guru dalam pengembangan profesinya. Oleh sebab itu, kemampuan mengajar guru perlu memperoleh pembinaan supaya mereka memiliki kewenangan mengajar sesuai dengan tuntunan zaman Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut: Pembinaan guru dilakukan kerena guru dituntut lebih kritis dan aktif dalam menjalankan tugasnya, pembinaan terhadap mereka menjadikan guru bukan sekedar pelaksana teknis, melainkan seorang petugas profesional yang mengerti dan memahami bagaimana seharusnya memberi layanan belajar kepada peserta didiknya.

8 Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Pembinaan guru merupakan salah satu bentuk usaha guna meningkatkan kompetensi profesional guru dalam jangka mencapai kualitas pembelajaran yang sudah ditetapkan. Pembinaan guru meliputi pembinaan kompetensi yang dimiliki guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Pembinaan guru pada prisipnya merupakan kegiatan membantu dan melayani guru agar diperoleh guru yang selanjutnya diharapkan dapat menciptakan situasi atau proses belajar mengajar lebih baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pembinaan guru merupakan suatu keharusan untuk mengatasi permasalah guru dilapangan. Dari hasil wawancara yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa, Aspek pembinaan terdiri dari empat kompetensi (pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial). Pembinaan guru dilakukan kerena guru dituntut lebih kritis dan aktif dalam menjalankan tugasnya Pembinaan guru merupakan suatu keharusan untuk mengatasi permasalah guru dilapangan c. Matriks program pembinaan kepala sekolah Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Pembinaan kepala sekolah dilakukan untuk menilai kompetensi kepala sekolah, yaitu kompotensi: kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan sekolah, manajemen sumber daya, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran.

9 Pembinaan ini dilakukan untuk mempertimbangkan hasil kinerja kepala sekolah dan kepala sekolah yang dibina harus memenuhi beban kerja minimal. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut: Pembinaan dilakukan berdasarkan hasil pertimbangan kinerja kepala sekolah. Pembinaan kepala sekolah meliputi kompetensi yang dimiliki kepala sekolah. Pembinaan harus dilakukan dengan mengarah kepada peningkatan kinerja dan kompetensi yang dimiliki kepala sekolah. Untuk itu pembinaan harus dilakukan secara berkesinambungan. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Pembinaan harus dilakukan untuk kepentingan peningkatan pemehaman kepala sekolah terhadap tugas tugasnya, dan juga untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan. Selanjutanya kepala sekolah juga dapat memahami pemecahan masalah yang dihadapi melalui kegiatan yang dilakukan oleh pengawas. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Pembinaan dilakukan tidak hanya untuk memperkaya pemahaman kepala sekolah tentang kompetensinya, akan tetapi pembinaan harus bermuara pada kesadaran kepala sekolah akan fungsi tugasnya sebagai kepala sekolah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa program pembinaan kepala sekolah dilakukan untuk menilai kompetensi kepala sekolah, yaitu kompotensi: kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan sekolah, manajemen sumber daya, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran. Pembinaan dilakukan tidak hanya untuk memperkaya pemahaman kepala sekolah

10 tentang kompetensinya, akan tetapi pembinaan harus bermuara pada kesadaran kepala sekolah akan fungsi tugasnya sebagai kepala sekolah. d. Matriks program pemantauan pelaksanaan SNP Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Pemantauan pelaksanaan SNP dilakukan pengawas untuk mendorong sekolah untuk dapat menyelenggarakan pendidikan agar mencapai kriteria sesuai standar nasional. Disamping itu pengawas memberikan arahan dalam melakukan pembaharuan sekolah untuk memenuhi standar nasional pendidikan serta memiliki keunggulan. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut: Program pemantauan pelaksanaan SNP dilakukan pengawas untuk memberikan pendampingan kepada sekolah untuk mewujudkan keunggulan sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkannya melalui SNP. Pemantauan dilakukan untuk mendorong cita cita pendidikan nasional yang tertuang dalam SNP. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Pemantauan pelaksanaan SNP dilakukan oleh pengawas untuk melihat sejauh mana pemenuhan SNP dilakukan oleh guru dan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional dan cita cita pendidikan nasional. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan yusuf diperoleh penjelasan berikut: Pelaksanaan pemantauan SNP dilakukan meliputi delapan standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar pendidik dan tenaga kependidikan dan standar sarana.

11 Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa program pemantauan pelaksanaan SNP dilakukan pengawas untuk mendorong sekolah, untuk dapat menyelenggarakan pendidikan agar mencapai kriteria sesuai standar nasional. Program pemantauan pelaksanaan SNP dilakukan pengawas untuk memberikan pendampingan kepada sekolah untuk mewujudkan keunggulan sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkannya melalui SNP. e. Matriks program penilaian kinerja guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Proram penilaian kinerja guru meliputi penilaian yang terdiri dari empat kompetensi (pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial dan juga penilaian beban kerja guru. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebu Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut : Sistem PK GURU adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Penilaian kinerja guru untuk Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran,

12 pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Penilaian kinerja guru Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, bimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa program penilaian kinerja guru adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Program penilaian kinerja guru meliputi penilaian yang terdiri dari empat kompetensi (pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial dan juga penilaian beban kerja guru. f. Matriks penilaian kinerja kepala sekolah Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Penilaian kinerja kepala sekolah bertujuan untuk melihat sejauh mana kepala sekolah melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan funsgsi dan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah. Penilaian juga untuk melihat sejauh mana kompetensi kepala sekolah terlaksana. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut

13 Penilaian dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil kerja kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai kepala sekolah. Tugas pokok kepala sekolah adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang dipimpinnya Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. penilaian kinerja kepala sekolah ada-lah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang kualitas pekerjaan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya seba-gai kepala sekolah. Penilaian dilakukan untuk Memperoleh data tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dan supervisi/pengawasan pada sekolah yang dipimpinnya. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Penilaian kinerja kepala sekolah untuk Memperoleh data hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai peminpin sekolah dan Menentukan kualitas kerja kepala sekolah sebagai dasar dalam promosi dan penghargaan yang diberikan kepadanya. Hasil penilaian kepala sekolah bermanfaat bagi pengawas untuk dapat dijadikan dasar dalam menyusun program pengawasan khususnya dalam membina kemampuan profesional kepala sekolah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja kepala sekolah bertujuan untuk melihat sejauh mana kepala sekolah melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan funsgsi dan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah. penilaian kinerja kepala sekolah adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang kualitas pekerjaan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya seba-gai kepala sekolah. g. Menyusun program pengawasan semesteran

14 Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Menyususn program semeste dilakukan dengan menyesuaikan format penyususnan yang berupa identitas sekolah, visi dan misi, identifikasi masalah dan deskripsi kegiatan. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Penyusunan program pengawasan semesteran merupakan program yang natinya akan dilaksanakan dalan jangka pendek, yaitu satu semester. Penyusunan dilakukan dengan melampirkan secara jelas identitas sekolah, visi dan misi, identifikasi masalah dan deskripsi kegiatan. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut. Dalam menyusun program pengawasan semesteran, pengawas sudah memiliki petunjuk tentang bagaimana menyusun program tersebut, adpun petunjuk tersebut seperti, identitas sekolah harus jelas, visi misi, identifikasi masalah, dan deskripsi kegiatan. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Program pengawasan yang akan dilakukan pengawas dalam jangka satu semester harus disusun dan dituliskan dalam program pengawasan semesteran dengan mengacu pada sistematika penulisan program pengawasan yang sudah ditetapkan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Menyusun program pengawasan semesteran dilakukan dengan menyesuaikan format penyususnan yang berupa identitas sekolah, visi dan misi, identifikasi masalah dan

15 deskripsi kegiatan. Penyusunan program pengawasan semesteran merupakan program yang natinya akan dilaksanakan dalan jangka pendek, yaitu satu semester. h. Menyusun Rencana Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Rencana pengawasan Manajerial (RPM), Rencana pengawasan Akademik (RPA) dan Rencana pengawasan bimbingan konseling (RPBK) merupakan penjabaran dari program semester yang lebih rinci dan sistematis sesuai dengan aspek/masalah prioritas yang harus segera dilakukan kegiatan supervise dan denga memuat aspek sekolah/sasaran, pembinaan, tujuan, indikator keberhasila, Strategi/metode/teknik, skenario kegiatan, sumber daya yang digunakan, penilaian dan instrumen, rencana tindak lanjut dan waktu. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Menyusun Rencana Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) meliputi kegiatan monitoring, supervisi, penilaian, pembinaan/ pengembangan dan pelaporan tindak lanjut dengan memuat aspek sekolah/sasaran, pembinaan, tujuan, indikator keberhasila, Strategi/metode/teknik, skenario kegiatan, sumber daya yang digunakan, penilaian dan instrumen, rencana tindak lanjut dan waktu. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Penyusunan RPA, RPM dan RPBK ini diperkirakan berlangsung 1 (satu) minggu. Kegiatan supervisi akademik dan kegiatan supervisi manajerial yang meliputi

16 pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan merupakan kegiatan dimana terjadi interaksi langsung antara pengawas satuan pendidikan dengan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya dengan memuat aspek berikut, sekolah/sasaran, pembinaan, tujuan, indikator keberhasila, Strategi/metode/teknik, skenario kegiatan, sumber daya yang digunakan, penilaian dan instrumen, rencana tindak lanjut dan waktu. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Menyusun Rencana Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) harus memuat aspek Menyusun Rencana Pengawasan Akademik (RPA)/ Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Menyusun RPA, RPBK dan RPM merupakan penjabaran dari program semester yang lebih rinci dan sistematis sesuai dengan aspek/masalah prioritas yang harus segera dilakukan kegiatan supervise dan dengan memuat aspek sekolah/sasaran, pembinaan, tujuan, indikator keberhasila, Strategi/metode/teknik, skenario kegiatan, sumber daya yang digunakan, penilaian dan instrumen, rencana tindak lanjut dan waktu. Penyusunan RPA, RPM dan RPBK meliputi kegiatan monitoring, supervisi, penilaian, pembinaan/ pengembangan dan pelaporan tindak lanjut dengan memuat aspek sekolah/sasaran, pembinaan, tujuan, indikator keberhasilan, Strategi/metode/teknik, skenario kegiatan, sumber daya yang digunakan, penilaian dan instrumen, rencana tindak lanjut dan waktu. 1.2 Pelaksanaan program pengawasan

17 Pelaksanaan program pengawasan emilputi kegiatan pembinaan, pembinaan dimaksud adalah pembinaan guru dan kepala sekolah. Disamping itu pelaksanaan merupakan kegiatan memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan (SNP) dan melaksanakan penilaian, baik penilaian terhadap guru dan juga penilaian terhadap kepala sekolah. Evaluasi penyusunan program pengawasan dituangkan dalam beberapa indikator,dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3 : hasil evaluasi pelaksanaan program pengawasan NO INDIKATOR SKOR CAPAIAN 1 Melaksanakan pembinaan guru 16 2 Melaksanakan pembinaan 16 kepala sekolah 3 Memantau pelaksanaan 16 delapan SNP 4 Melaksanakan penilaian kinerja 16 guru 5 Melaksanakan penilaian kinerja 16 kepala sekolah 6 Melaksanakan Penelitian 12 Pengembangan % KESIMPULAN Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik baik Dari tabel diatas digambarkan bahwa komponen pelaksanaan program pengawasan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, melaksanakan pembinaan guru, melaksanakan pembinaan kepala sekolah, memantau pelaksanaan

18 SNP, melaksanakan penilaian kinerja guru, melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah,melaksanakan penelitian pengembaangan yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa melaksanakan pembinaan guru memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik. melaksanakan pembinaan kepala sekolah memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100% dangan kesimpulan baik, memantau pelaksanaan SNP memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, melaksanakan penilaian kinerja guru memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, melaksanakan penelitian pengembangan memperoleh skor capain 12 dengan persentase 75%, dengan kesimpulan baik. dibawah ini : Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel

19 Tabel 4 : Perolehan skor informan terhadap indikator dalam komponen pelaksanaan program pengawasan. No Skor % KS Soal F X % F X % f X % F X % capaian Jumlah keseluruhan Untuk butir indikator melaksanakan pembinaan guru seluruh informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100% yang berati sangat baik. untuk indikator berikutnya yaitu melaksanakan pembinaan kepala sekolah semua informan menjawab dengan skor empat dan skor capaian semua informan yaitu 16 dengan persentase 100% atau sangat baik. indikator berikunya adalah memantau pelaksanaan SNP. pada indikator ini semua informan juga menjawab dengan skor empat dan jumlah skor capaian

20 semuan unforman adalah 16 dengan persentase 100% atau sangat baik. indikator berikut adalah melaksanakan penilaian kinerja guru, untuk indikator ini semua informan menjwab dengan skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100% atau sangat baik. selanjutnya indikator melaksanakan penilaian kinerja keoala sekolah juga semua informan menjawab dengan memberi skor empat atau sama dengan 16 dan persentase 100% yang berarti sangat baik. sementara untuk indikator terakhir dalam komponen pelaksanaan pengawasan adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan, pada indikator ini semua informan menjawab dengan memberi skor tiga atau sama dengan 12 dan persentase 75% yang berarti baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan yaitu pengawas sekolah yang ada di dinas pendidikan kabupaten bone bolango diperoleh penjelasan tentang pelaksanaan program pengawasan. Adapun hasil wawancara di uraikan sebagai berikut : a. Melaksanakan pembinaan guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Guru merupakan bagian paling penting utnuk mewujudkan tujuan pendidikan, untuk itu perlu dilakukan pembinaan. Pembinaan guru meliputi kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan social. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut

21 Bentuk pembinaan guru sangat erat kaitannya dengan peningkatan tugas pokok guru yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih pserta didik. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Pembinaan dilakukan berdasarkan masalah yang dihadapi oleh guru. Adapun masalh tersebut berupa masalah yang meliputi kompetensi guru dan tugas pokok guru yaitu merencanakan, membimbing dan menilaipeserta didik. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Untuk melaksanakan pembinaan guru diakukan harus dilengkapi dengan surat keterangan, daftar hadir dan jadwal pembinaan guru, tindak lanjut hasil pembinaan guru dan materi pembinaan yaitu Materi kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan social Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa melaksanakan pembinaan guru dilakukan berdasarkan masalah yang dihadapi oleh guru. Adapun masalah tersebut berupa masalah yang meliputi kompetensi guru dan tugas pokok guru yaitu merencanakan, membimbing dan menilai peserta didik. Untuk melaksanakan pembinaan guru diakukan harus dilengkapi dengan surat keterangan, daftar hadir dan jadwal pembinaan guru, tindak lanjut hasil pembinaan guru dan materi pembinaan yaitu Materi kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan social. b. Melaksanakan pembinaan kepala sekolah

22 Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Pembinaan kepala sekolah dilakukan untuk meminimalisit tingkat kesalah yang dilakukan kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai kepala sekolah. Materi pembinaan yaitu tentang kompetensi kepala sekolah. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Dalam melaksanakan pembinaan kepala sekolah seorang pengawas harus melengkapi dokumen dokumen tertentu untuk mendukung terlaksananya kegiatan pembinaan. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Melaksanakan pembinaan harus memuat surat keterangan, daftar hadir, jadwal, kesimpulan hasil pembinaan, tundak lanjut hasil pembinaan dan materi pembinaan. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Materi pembinaan kepala sekolah meliputi kopetensi kompetensi kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan sekolah, manajemen sumber daya, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Melaksanakan pembinaan kepala sekolah dilakukan untuk meminimalisit tingkat kesalah yang dilakukan kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai kepala sekolah.

23 Dalam melaksanakan pembinaan kepala sekolah seorang pengawas harus melengkapi dokumen dokumen tertentu untuk mendukung terlaksananya kegiatan pembinaan. c. Memantau pelaksanaan delapan SNP Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: SNP atau standar nasional pendidikan berisi delapan standar yaitu, standar isi, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar penilaian, standar sapras proses dan standar pembiayaan.

24 Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Memantau pelaksanaan delapan SNP berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. SNP atau standar nasional pendidikan berisi delapan standar yaitu, 1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan, 3) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 4) standar pengelolaan, 5) standar penilaian, 6) standar proses, 7) standar pembiayaan dan 8) standar sarana. a. Melaksanakan penilaian kinerja guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap-tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Penilaian kinerja guru merupakan penghargaan atas prestasi kerja guru, sehingga dikaitkan dengan peningkatan dan pengembangan karir guru Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Penilaian kinerja guru dilaksanakan untuk menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan oleh guru adalah berkualitas Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut:

25 Penilaian kinerja guru dilakukan untuk mejamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya secara professional dan terkait langsung dengan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa melaksanakan penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap-tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Penilaian kinerja guru dilakukan untuk mejamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya secara professional dan terkait langsung dengan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran. b. Melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun dan secara kumulatif setiap empat tahun; Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Guru Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah perlu senantiasa meningkatkan kemampuan, pengabdian dan kreativitasnya, agar dapat melaksanakan tugas secara profesional. Untuk itu perlu dilakukan penilaian secara berkala. Sementara wawancara yang dilakukan denga pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Penilaian kinerja kepala sekolah dilakukan untuk melihat sejauh mana kepala sekolah meimipin dan meyelenggarakan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

26 Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Penilaian kepala sekolah juga harus dilengkapi dengan dokumen dokumen sebagai syarat administrarif dan juga materi penilaian meliputu komptensi kepala sekolah dan fungsi kepala sekoalah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah dilakukan untuk melihat sejauh mana kepala sekolah meimipin dan meyelenggarakan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun dan secara kumulatif setiap empat tahun. c. Melaksanakan Penelitian Pengembangan Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut Untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan seorang pengawas harus mampu Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan dan Menentukan masalah kepengawasan yang penting untuk diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan, pemecahan masalah pendidikan, dan pengembangan profesi. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut penelitian dan pengembangan dilakukan yaitu merupakan proses menentukan masalah kepengawasan yang penting guna untuk diteliti. Penelitian dan pengembangan dilakukan baik untuk keperluan tugas pengawas maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas serta untuk menawarkan solusi-solusi terhadap masalah kepengawasan.

27 Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut penelitian dan pengembangan merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas,dalam tahap pelaksanaan penelitian dan pengembangan berdasarkan surat keterangan melakukan penelitian penelitian pengembangan, melakukan pengembangan, melakukan uji coba terbatas, melakukan analisis uji coba model, melakukan uji coba meluas, dan melakukan analisis uji coba meluas. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: penelitian dan pengembangan adalah salah satu bagian penting yang harus dimiliki oleh seorang pengawas karena kedua faktor tersebut merupakan faktor pendukung dalam diri seorang pengawas. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas,dalam tahap pelaksanaan penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut 1) surat keterangan melakukan penelitian penelitian pengembangan, 2) melakukan pengembangan, 3) melakukan uji coba terbatas, 4) melakukan analisis uji coba model, 5) melakukan uji coba meluas, dan 6) melakukan analisis uji coba meluas. Penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menentukan masalah kepengawasan yang penting guna untuk diteliti. 1.3 Evaluasi program pengawasan Evaluasi program kepengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membimbing, menilai guru dan kepala sekolah dalam menentukan aspek-aspek yang

28 penting dinilai dalam pembelajaran dan melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagai guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran. Disamping itu evaluasi program pengawasan dilakukan untuk memantau pelaksanaan pembelajaran dan membina guru dan kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Evaluasi program pengawasan dituangkan dalam beberapa indikator,dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5 : hasil evaluasi program pengawasan NO INDIKATOR SKOR CAPAIAN 1 Mengevaluasi hasil pelaksanaan 16 program pembinaan guru 2 Mengevaluasi hasil pelaksanaan 16 program pembinaan kepala sekolah 3 Mengevaluasi hasil pelaksanaan 16 program pemantauan delapan SNP 4 Mengevaluasi hasil pelaksanaan 16 % KESIMPULAN 100 Sangat baik 100 Sangat baik 100 Sangat baik 100 Sangat baik

29 5 6 7 program penilaian kinerja guru Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasn tingkat kabupaten/kota/provinsi Membuat laporan pengawasan tahunan Sangat baik Sangat baik Sangat baik Dari tabel diatas digambarkan bahwa komponen evaluasi program pengawasan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru,mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah,mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasn tingkat kabupaten/kota/provinsi, Membuat laporan pengawasan tahunan yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah memperoleh skor capaian 16 dengan persentase 100% dangan kesimpulan baik, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat

30 baik, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100%, dengan kesimpulan sangat baik, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasn tingkat kabupaten/kota/provinsi memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100 %, dengan kesimpulan baik dan Membuat laporan pengawasan tahunan memperoleh skor capain 16 dengan persentase 100 %, dengan kesimpulan baik. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 6 : Perolehan skor informan terhadap indikator dalam komponen evaluasiprogram pengawasan. No Skor % KS Soal F x % F X % f X % F X % capaian

31 Jumlah keseluruhan Untuk butir indikator Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru seluruh informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100% yang berati sangat baik. untuk indikator berikutnya yaitu Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah semua informan menjawab dengan skor empat dan skor capaian semua informan yaitu 16 dengan persentase 100% atau sangat baik. indikator berikunya adalah Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP, pada indikator ini semua informan juga menjawab dengan skor empat dan jumlah skor capaian semuan unforman adalah 16 dengan persentase 100% atau sangat baik. indikator berikut adalah mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru, untuk indikator ini semua informan menjwab dengan skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100% atau sangat baik. selanjutnya indikator mengevaluasi hasil pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah juga semua informan menjawab dengan memberi skor empat atau sama dengan 16 dan persentase 100% yang berarti sangat baik.sedangkan untuk indikator berikutnya yaitu mengevaluasi hasil

32 pelaksanaan program pengawasan tingkat kabupaten kota dan provinsi, semua informan menjwab dengan skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase 100% atau sangat baik. sementara untuk indikator terakhir dalam komponen pelaksanaan pengawasan adalah membuat laporan pengawasan tahunan, pada indikator ini semua informan menjawab dengan memberi skor empat atau sama dengan 16 dan persentase 100% yang berarti sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan yaitu pengawas sekolah yang ada di dinas pendidikan kabupaten bone bolango diperoleh penjelasan tentang evaluasi program pengawasan. Adapun hasil wawancara di uraikan sebagai berikut : a. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru dilaksanakan dengan melihat data hasil penilaian sebagai acuan dalam menentukan keputusan untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut dilakukan dalam bentuk pembimbingan pada guru atau kepala sekolah terhadap masalah-masalah yang dialami. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru dilakukan untuk melihat sejauh mana kompetensi yanng dimiliki guru. Kemudian evaluasi dilanjutkan dengan tindakanberupa bimbingan kepada guru.

33 Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Evaluasi pelaksanaan program pembinaan guru harus berdasarkan data hasil pembinaan guru. Data hasil pembinaan tersebut kemudian dianalisis untuk ditindak lanjuti. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Tindak lanjut hasil evaluasi biasanya dalam bentuk kegiatan bimbingan dan pelatihan yang terkait dengan masalah yang disimpulkan berdasarkan data hasil pembinaan. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru dilaksanakan berdasarkan laporan hasil penelitian dan hasil analisis pembinaan guru untuk kemudian disimpulkan dan ditindak lanjuti. b. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah sama halnya dengan evaluaasi pembinaan guru yaitu harus ada laporan data hasil penelitian dan hasil analisis.stelah itu disimpulkan dan ditindak lanjuti. Kemudian hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail di jelaskan sebagai berikut

34 Data hasil pembinaan merupakan dokumen penting untuk melksanakan evaluasi, dan dari data hasil pembinaan tersebut dapat disimmpulkan apakah pembinaan berjalan lancar atau tidak. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Evaluasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana dampak pembinaan dilakukan terhadap kepala sekolah. Hal teersebut dapat dilihat pada data hasil penelitian. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Evaluasi pembinaan kepala sekolah dilaakukan dengan menganalisis data pembinaan kepalasekolah untuk kemudian ditindak lanjuti. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa megevaluasi hasi program pembinaan kepala sekolah dilakukan dengan melihat laporan data hasil penelitian dan kemudian dianalisis untuk disimpulkan. Stelah dismpulkan maka ditindal lanjuti. c. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP berdasarkan yaitu data hasil pemantauan delapan SNP, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak lanjut. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail dijelaskan sebagai berikut :

35 Data hasil pelaksanaan SNP merupakan dasar penilaian dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP. Kemudian dilanjutkan dengan analisis hasil dan kesimpulan serta tindak lanjut. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut : pelaksanaan program pemantauan delapan SNP merupakan hasil evaluasi dari data hasil pemantauan delapan SNP, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak lanjut. Data hasil pelaksanaan SNP merupakan dasar penilaian dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP merupakan hasil penilaian berdasarkan data hasil pemantauan delapan SNP, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak lanjut. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP ditunjukkan dengan empat bukti yaitu 1) data hasil pemantauan delapan SNP, 2) hasil analisis, 3) kesimpulan, dan 4) tindak lanjut. d. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Untuk Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja harus Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja guru.

36 Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail dijelaskan sebagai berikut : Laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja guru ditunjukan dengan data hasil penilaian kinerja guru, hasil analisis kesimpulan dan tindak lanjut tindakan. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut : Data hasil penilaian kinerja guru merupakan data yang dijadikan rujukan untuk menganalisis hasil evaluasi dan tindak lanjut pasca evaluasi dilaksanakan. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Evaluasi ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kegiatan pelaksanaan kinerja guru terlaksana. Berdasarkan hasil wawancara diata dapa disimpulkan bahwa, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru dilaksanakan berdasrkan laporan penilaian kinerja guru yang ditunjukan dengan data hasil penilaian kinerja guru, hasil analisis kesimpulan dan tidak lanjut. e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut : Untuk Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja harus Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah.

37 Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Sumiyati Ismail dijelaskan sebagai berikut : Laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah ditunjukan dengan data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, hasil analisis kesimpulan dan tindak lanjut tindakan. Sementara wawancara yang dilakukan dengan pengawas yang bernama Maskun Daud dijelaskan sebagai berikut Data hasil penilaian kinerja kepala sekolah merupakan data yang dijadikan rujukan untuk menganalisis hasil evaluasi dan tindak lanjut pasca evaluasi dilaksanakan. Selanjutnya hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Ridwan Yusuf diperoleh penjelasan berikut: Evaluasi ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kegiatan pelaksanaan kinerja kepala sekolah terlaksana. Berdasarkan hasil wawancara diata dapa disimpulkan bahwa, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah dilaksanakan berdasrkan laporan penilaian kinerja guru yang ditunjukan dengan data hasil penilaian kinerja guru, hasil analisis kesimpulan dan tidak lanjut. f. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasn tingkat kabupaten/kota/provinsi Dari hasil wawancara dengan pengawas yang bernama Yusuf Jabali di peroleh penjelasan sebagai berikut :

BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam bekerja. Untuk dapat menyusun

BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam bekerja. Untuk dapat menyusun BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Deskripsi data hasil penelitian 1.1 Evaluasi Penyusunan Program Pengawasan Segala aktivitas pengawasan termasuk ruang lingkup, output yang diharapkan

Lebih terperinci

KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN. Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3.

KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN. Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3. KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3. Universitas Negeri Gorontalo Fakultas lmu Pendidikan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 : Nama Pengawas : Dr. Rahmat, M.Pd. NIP : 195805161981011004 NUPTK : 884873663720012 Bidang Tugas : Pengawas SMA Kota : Bogor Provinsi : Jawa Barat DINAS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan tentang hasil pembahasan analisis kinerja pengawas sekolah menengah kejuruan dalam pelaksanaan program supervisi

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan; meliputi input, proses, output, dan outcome; yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 : Nama Pengawas : Dr. Rahmat NIP : 195805161981011004 NUPTK : 884873663720012 Bidang Tugas : Pengawas SMA Kota : Bogor Provinsi : Jawa Barat DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 : Nama Pengawas : Dr. Rahmat NIP : 195805161981011004 NUPTK : 884873663720012 Bidang Tugas : Pengawas SMA Kota : Bogor Provinsi : Jawa Barat DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH 1 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH Oleh: Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNP, Padang. Abstrak: Pengawas sekolah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Sujana (2011:7)

BAB II KAJIAN TEORITIS. pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Sujana (2011:7) BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengawas Sekolah 2.1.1 Pengertian Pengawas Pengawas sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MATERI DAN ALOKASI WAKTU

RUANG LINGKUP MATERI DAN ALOKASI WAKTU PENGELOLAAN TUGAS POKOK DAN ETIKA PENGAWAS BIMBINGAN TEKNIS CALON MENTOR PENGAWAS SELEKSI CALON PENGAWAS 2016 Peta konsep KUALIFIKASI PENGEMBANGAN PROFESI PENGAWAS TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1 PENGAWAS KUALIFIKASI

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MENGACU STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI WILAYAH PESISIR

ANALISIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MENGACU STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI WILAYAH PESISIR Enditiyas Pratiwi, Muhsinah Annisa. (2017). Analisis Pelaksanaan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar Mengacu Standar Nasional Pendidikan Di Wilayah Pesisir. Journal Of Education Research And Evaluation.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut : 350 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan program supervisi akademik pengawas SMK di Kabupaten Bandung khususnya program

Lebih terperinci

TASK AND MANAGEMENT SUPERVISION OF GUIDANCE AND COUNSELING. Tri Anjar Universitas Muhammadiyah Metro

TASK AND MANAGEMENT SUPERVISION OF GUIDANCE AND COUNSELING. Tri Anjar Universitas Muhammadiyah Metro 22 Pengawas Bimbingan dan Konseling Volume 4 No 1 September 2014 P-ISSN : 2088-9623 Guidena Journal of Guidance and Counseling E-ISSN : 2442-7802 TASK AND MANAGEMENT SUPERVISION OF GUIDANCE AND COUNSELING

Lebih terperinci

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SATUAN PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN ATAU DIDIRIKAN PEMERINTAH DAERAH Menimbang : Mengingat : DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan formal. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan formal. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengawas pendidikan mempunyai kedudukan yang strategis dan penting dalam membina dan mengembangkan kemampuan profesional guru dan kepala sekolah dengan tujuan agar sekolah

Lebih terperinci

PENGAWASAN AKADEMIK DAN MANAJERIAL SERTA TATA CARA PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGAWAS SEKOLAH

PENGAWASAN AKADEMIK DAN MANAJERIAL SERTA TATA CARA PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGAWAS SEKOLAH PENGAWASAN AKADEMIK DAN MANAJERIAL SERTA TATA CARA PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGAWAS SEKOLAH (Bukti Fisik, Kriteria dan Angka Kredit) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuantitatif maupun kualitatif yang harus dilaksankan secara terus menerus,

BAB I PENDAHULUAN. kuantitatif maupun kualitatif yang harus dilaksankan secara terus menerus, BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Seseorang dituntut untuk memiliki keterampilan yang mendasar agar dapat bersaing dengan orang lain, dimasa yang sekarang ini, persaingan kualitas atau mutu, menuntut

Lebih terperinci

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017 Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017 Tujuan Peserta dapat menjelaskan tentang konsep, prosedur pelaksanaan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR 53 LAMPIRAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga atau sarana dalam melaksanakan pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan formal, sekolah memiliki tanggung

Lebih terperinci

BAB III. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA TINDAK LANJUT

BAB III. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA TINDAK LANJUT BAB III. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA TINDAK LANJUT A. Supervisi Manajerial Salah satu tugas pokok pengawas adalah menyusun, melaksanakan, mengevaluasi hasil pelaksanaan pengawasan manajerial. Fokus utama

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Supervisi Manajerial Menguasai metode, teknik dan prinsipprinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Supervisi Manajerial Menguasai metode, teknik dan prinsipprinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Regulasi utama dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia adalah Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt Menimbang : jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR

Lebih terperinci

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung) STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung) INSTRUMEN PENELITIAN FUNDAMENTAL Tim Peneliti: Dr. Diding Nurdin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGELOLA PERPUSTAKAAN

IMPLEMENTASI SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGELOLA PERPUSTAKAAN IMPLEMENTASI SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGELOLA PERPUSTAKAAN Resi Yulia Wulandari SMK Negeri 3 Seluma Kabupaten Seluma e-mail: resiwulandari@gmail.com Abstract:

Lebih terperinci

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10 LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : 0216-7433 Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10 PENERAPAN COACHING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM SUPERVISI AKADEMIK PADA SMP BINAAN DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA PENGAWAS SEKOLAH

PANDUAN KERJA PENGAWAS SEKOLAH PANDUAN KERJA PENGAWAS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan salah satu tenaga kependidikan yang dituntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan salah satu tenaga kependidikan yang dituntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan salah satu tenaga kependidikan yang dituntut keprofesionalannya dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1301, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pendidikan. Agama. Madrasah. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DALAM LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa guru dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Supervisi merupakan tahapan proses yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program yang telah direncanakan demi tercapainya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan pembahasan uraian dan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, ada empat faktor yang mempengaruhi Implementasi Standar Pengawas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah telah menetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan sosok yang sangat memegang peranan penting dalam proses pembelajaran siswa di sekolah, yang harus dapat membawa perubahan besar dalam meningkatkan

Lebih terperinci

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Bapak/Ibu/Sdr Kepala Sekolah yang terhormat, RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Dengan ini pekenankanlah saya Wisnu Subagyo mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Pedidikan UKSW mohon kebaikan hati Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Diberlakukannya Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjadi titik tolak acuan standarisasi dalam pengelolaan pendidikan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa dalam arti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa dalam arti BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa dalam arti pendidikan dilaksanakan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

PEMENUHAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BAGI GURU SDN DAN SDN KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG

PEMENUHAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BAGI GURU SDN DAN SDN KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG PEMENUHAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BAGI GURU SDN. 101801 DAN SDN. 108075 KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG Halimatussakdiah, Khairul Anwar Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Jln. Willem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu fungsi manajemen pendidikan yang harus diaktualisasikan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu fungsi manajemen pendidikan yang harus diaktualisasikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas berkaitan erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan

Lebih terperinci

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP Makalah disampaikan pada Pelatihan dan Pendampingan Implementasi KTSP di SD Wedomartani Oleh Dr. Jumadi A. Pendahuluan Menurut ketentuan dalam Peraturan

Lebih terperinci

EVALUASI PENDIDIKAN DAN KINERJA GURU PAI

EVALUASI PENDIDIKAN DAN KINERJA GURU PAI PROGRAM S2 BEASISWA KUALIFIKASI CALON PENGAWAS PAI PROGRAM PASCASARJANA IAIN SALATIGA EVALUASI PENDIDIKAN DAN KINERJA GURU PAI Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. Rabu, 10 JUNI 2015 EVALUASI PERKULIAHAN SEMESTER

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 957, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tingkat Satuan Pendidikan. Dasar. Menengah. Kurikulum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN

Lebih terperinci

Guru. Kepala sekolah dan Tendik lainnya PENGAWASAN AKADEMIK PENGAWASAN MANAJERIAL. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Guru. Kepala sekolah dan Tendik lainnya PENGAWASAN AKADEMIK PENGAWASAN MANAJERIAL. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Kementerian Jenderal Guru Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha apapun yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Usaha apapun yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan sebagai tuntutan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di era globalisasi terus berlangsung. Persaingan di era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang bermutu. Karwati (2013:47) ada tiga pilar fungsi sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang bermutu. Karwati (2013:47) ada tiga pilar fungsi sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan institusi paling depan dalam menjalankan proses pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus mampu mengembangkan seluruh potensi

Lebih terperinci

RENCANA TINDAKAN KEPEMIMPINAN SEBUAH UPAYA MENGASAH KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN CALON KEPALA SEKOLAH. Oleh: Yuli Cahyono Korwi LPPKS

RENCANA TINDAKAN KEPEMIMPINAN SEBUAH UPAYA MENGASAH KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN CALON KEPALA SEKOLAH. Oleh: Yuli Cahyono Korwi LPPKS RENCANA TINDAKAN KEPEMIMPINAN SEBUAH UPAYA MENGASAH KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN CALON KEPALA SEKOLAH Oleh: Yuli Cahyono Korwi LPPKS I. PENDAHULUAN Jalan baru membuka harapan baru. Harapan baru adalah kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui, visi, misi dan strategi pembangunan. Pendidikan nasional mempunyai visi yaitu: Terwujudnya sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salis Edward, Total quality Manajement in Educational, Terj. Ali Riyadi dan Fahrurrazi, IRCiSoD, Yogyakarta, 2012, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Salis Edward, Total quality Manajement in Educational, Terj. Ali Riyadi dan Fahrurrazi, IRCiSoD, Yogyakarta, 2012, hlm. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan nasional, terutama dalam mempersiapkan peserta didik untuk menjadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)

PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA OLEH : PASKALIS K. SAN DEY NIM. 1407046007 PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/12 1 Judul STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 06 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/12 2 Lembar Pengendalian

Lebih terperinci

Pengawas Tumpuan Peningkatan Mutu

Pengawas Tumpuan Peningkatan Mutu Pengawas Tumpuan Peningkatan Mutu OLEH : HELMIATI PENGAWAS MADRASAH KAB. SIJUNJUNG ABSTRAK Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggungjawab dan dan wewenang secara penuh oleh pejabat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, pada bagian akhir ini penulis mengemukakan

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 i KATA PENGANTAR Pembelajaran merupakan jiwa institusi satuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dibagi menjadi 3 tingkat

BAB I PENDAHULUAN. serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dibagi menjadi 3 tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dibagi menjadi 3 tingkat yaitu sekolah dasar,

Lebih terperinci

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik PENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU NON PNS DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI CABEAN 2 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Al Munawar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Evaluasi Kinerja Pengawas Sekolah. kedalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Evaluasi Kinerja Pengawas Sekolah. kedalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Evaluasi Kinerja Pengawas Sekolah 2.1.1 Pengertian Evaluasi berasal dari kata evaluation(bahasa inggris). Kata tersebut diserap kedalam perbendaharaan istilah bahasa

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 730 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 730 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 730 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam jenjang pendidikan. Sekolah juga merupakan tempat untuk menyiapkan peserta didik menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk bekerja sama

Lebih terperinci

PENGAWAS AKAN DIBEBASKAN DARI JABATANNYA???? OLEH : HELMIATI SULAIMAN PENGAWAS MADRASAH KAB. SJUNJUNG

PENGAWAS AKAN DIBEBASKAN DARI JABATANNYA???? OLEH : HELMIATI SULAIMAN PENGAWAS MADRASAH KAB. SJUNJUNG PENGAWAS AKAN DIBEBASKAN DARI JABATANNYA???? OLEH : HELMIATI SULAIMAN PENGAWAS MADRASAH KAB. SJUNJUNG Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggungjawab dan dan wewenang secara penuh

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan terus menjadi topik yang sering diperbicangkan oleh banyak pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam kehidupan

Lebih terperinci

INSTRUMEN UJI KOMPETENSI INTI PENGAWAS SEKOLAH (PENILAIAN ESAY/MAKALAH)

INSTRUMEN UJI KOMPETENSI INTI PENGAWAS SEKOLAH (PENILAIAN ESAY/MAKALAH) SKENARIO SIMULASI KEGIATAN OJT 1 Kegiatan OJT 1 diperuntukkan bagi peserta yang sudah lolos seleksi administrasi dengan terlebih dahulu peserta menyusun makalah/essay berdasarkan tema tentang kepengawasan

Lebih terperinci

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH Kompetensi Kepribadian 1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin : Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pelaksanaan supervisi akademik pengawas, perencanaan,pemantauan, penilaian, dan pembinaan dan pembimbingan Pengawas.

Kata Kunci: Pelaksanaan supervisi akademik pengawas, perencanaan,pemantauan, penilaian, dan pembinaan dan pembimbingan Pengawas. ANALISIS PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS PADA SMA NEGERI 1 WATAMPONE Muhammad Subaer SMA Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone subaermuhammad@yahoo.com Abstrak MUHAMMAD SUBAER. 2015. Analisis Pelaksanaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling mendukung dalam rangka mencapai tujuannya.

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007

PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007 PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007 Materi : WAWASAN KEPENDIDIKAN Hari/Tanggal : - Waktu : Pukul : - Tingkat/Jenjang : KEPALA SMA/SMK/MA Petunjuk pengerjaan: - Berilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel :

KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel : KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel : halimatussakdiahnst11@gmail.com ABSTRAK Analisis awal pada 2016 (Januari s.d Maret) terhadap 36 orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa sentralisasi segala sesuatu seperti: bangunan sekolah, kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. masa sentralisasi segala sesuatu seperti: bangunan sekolah, kurikulum, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di masa desentralisasi berbeda dengan sentralisasi. Pada masa sentralisasi segala sesuatu seperti: bangunan sekolah, kurikulum, jumlah siswa,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 16 Mei 2005 menetapkan standar pendidikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yaitu Standar Nasional

Lebih terperinci

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) SUMEDANG DITETAPKAN DI SUMEDANG, 19 AGUSTUS 2014 OLEH KETUA STMIK SUMEDANG SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010 NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci