BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
|
|
- Dewi Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan yang ingin dicapai, serta metode penelitian yang mencakup teknik pengumpulan dan pengolahan data. 1.1 LATAR BELAKANG Tanah Lot adalah sebuah Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang menduduki peringkat pertama di Bali. Menurut data Disparda-Bali kunjungan ke DTW Tanah Lot dari tahun selalu menduduki peringkat pertama untuk DTW yang ada di Bali, menyusul DTW lainnya seperti Uluwatu dan Ulun Danu Beratan. Pada tahun 2003 jumlah kunjungan ke DTW Tanah Lot tercatat dan pada tahun 2013 jumlah kunjungan ke DTW Tanah Lot tercatat (Disparda-Bali.2013). Jumlah ini jauh memimpin dibandingkan dengan 10 besar kunjungan DTW lainnya yang ada di Bali. DTW yang masuk ke jajaran 10 besar jumlah kunjungan di Bali tahun 2013 antara lain Tanah Lot ( ), Uluwatu ( ), Ulun Danu Beratan ( ), Bedugul ( ), Penelokan Batur ( ), Tirta Empul Tampaksiring ( ), Kebun Raya Eka Raya ( ), Taman Ayun ( ), Goa Gajah ( ), Bali Safari ( ). Menurut Ketut Toya Adnyana, Manajer Operasional Daerah Tujuan Wisata Tanah Lot (JayaPos ), mayoritas wisatawan yang datang adalah wisatawan domestik dari seluruh Indonesia. Para pengunjung ini kebanyakan berasal dari kota besar, seperti Kota
2 Jakarta, Malang, Surabaya dan Solo. Hal ini dapat diketahui dari nomor polisi bis atau mobil yang digunakan. Rata-rata jumlah kunjungan wisatawan mencapai an wisatawan per hari, jika libur panjang. Sementara pada hari-hari biasa kunjungan berkisar antara orang per hari. Menurut Maryani (1991:11), sebuah tempat bisa dijadikan tujuan wisata jika memenuhi lima syarat : what to see (apa yang bisa dilihat), what to do (apa yang bisa dilakukan), what to buy (apa yang bisa dibeli), how to arrived (apa yang digunakan untuk mencapai lokasi) dan where to stay (apa yang bisa ditinggali/diinapi). Untuk 4 syarat teratas DTW Tanah Lot sudah memenuhi syarat tersebut, tetapi untuk syarat where to stay, DTW Tanah Lot masih terlihat rendah. Menurut PHRI-Bali ( ) Tingkat penghunian kamar (TPK) di Tabanan cukup tinggi yaitu sebesar 83 persen. Sedangakan untuk tingkat hunian kamar yang ideal adalah 70 persen. Dari an kunjungan perhari yang dimiliki DTW Tanah Lot hanya memiliki 3 hotel yakni hotel Pan Pasific Nirwana yang merupakan hotel bintang 5, Natya Hotel yang merupakan hotel bintang 3, dan Dewi Sinta Hotel bintang 3 (booking.com). Sedangkan menurut penjelesan lebih lanjut dari Maryani (1991:11) tentang syarat where to stay harus meliputi hotel berbintang dan hotel non-bintang. Hal ini juga dirasakan oleh pemerintah kabupaten Tabanan, melalui situs berita online kabupaten Tabanan ( ) Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti menyampaikan harapannya agar wisatawan pengunjung DTW Tanah Lot bisa stay bukan hanya mengunjungi terus lewat begitu saja. Terdapat beberapa jenis penginapan yang dapat menunjang suatu daerah tujuan wisata. Mulai dari Hotel, Villa, Apartement, Hostel, Homestay, Cottage dll. Untuk Hotel, villa dan lain sejenisnya memiliki keuntungan privasi yang lebih dibandingkan dengan hostel. Namun untuk tipe pengunjung yang berupa suatu rombongan wisata hotel dan sejenisnya kurang begitu cocok karena jumlah suatu rombongan wisata rata-rata terdiri dari orang. Sehingga tak jarang suatu rombongan wisata harus menginap di 2 atau lebih hotel yang berbeda. Hal ini akan mengganggu kordinasi antar rombongan dan tentunya akan mengurangi tingat kebersamaan, terutama bagi rombongan pelajar yang biasanya sangat mementingkan kebersamaan. Menurut wikipedia ( , pukul wita) Hostel adalah penyedia akomodasi berbasis budget-oriented, akomodasi yang ramah di mana para tamu dapat menyewa tempat tidur, biasanya berupa di asrama yang berbagi kamar mandi, lounge dan kadang-kadang dapur. Kamar tidur bisa dicampur atau satu jenis kelamin. Jenis penginapan berupa Hostel ini cocok untuk wisatawan tipe rombongan, mulai dari rombongan pelajar SMP, SMA,
3 rombongan kantor, pabrik, perkumpulan, ibu-ibu pengajian dan masih banyak rombongan lainnya. Selain itu keuntungan menginap di hostel adalah dapat menekan biaya, jika dibandingkan dengan hotel biasa. Hotel rata-rata memiliki tarif menginap 300rb-500rb perkamar yang memiliki 2-bed, sedangkan untuk hostel memiliki tarif 1jt-2jt per kamar (dorm) yang berisi bed. Selain itu kelebihan Hostel adalah dari sisi kebersamaan, karena berlibur itu untuk mendapatkan kebersamaan bukan untuk dipisahkan. Akan tetapi hostel memiliki kelemahan yaitu adanya beberapa tamu yang tidak dapat dicampur dalam satu dorm, misalnya saja pada suatu rombongan pelajar tentunya terdapat guru pembimbing yang ikut di rombongan tersebut. Para guru tersebut akan memerlukan kamar-kamar pribadi. Selain itu jumlah dari rombongan wisata yang berbeda akan membutuhkan kebutuhan jumlah bed per-dorm yang berbeda pula. Misalnya saja rombongan suatu komonitas yang hanya terdiri dari 6 orang akan membutuhkan dorm dengan 6-bed, hal ini kan berbeda dengan rombongan pelajar atau rombongan suatu kantor yang lebih dari 6 orang. Oleh karena itu solusi dari permasalahan tersebut dapat dipecahkan dengan Hostel yang memiliki jumlah bed yang beragam. Mulai dari adanya kamar single-bed dan double, dorm kapasitas 4-bed, 8-bed, 12-bed dan 20-bed. Selain itu juga diperlukan perbedaan kelas untuk setiap dorm misalnya saja dorm tipe ekonomis, tipe standar dan dorm tipe delux. Hal ini sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah beragamnya karakter dari setiap tamu. Pada penelitian ini akan didisain sebuah Hostel di Tanah Lot sebagai daya dukung penginapan DTW Tanah Lot. Hostel yang didisain akan memiliki kapasitas dan kelas kamar yang beragam sehingga dapat menyesuaikan diri dengan karakter pengunjung DTW Tanah Lot yang beragam dan mampu menampilkan kareakter dari arsitektur Tabanan pada umumnya dan Tanah Lot pada khususnya. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang terkait, antara lain: 1. Apa saja tipe kamar Hostel yang diperlukan untuk Hostel di Tanah Lot? 2. Apa saja fasilitas pendukung yang diperlukan untuk Hostel di Tanah Lot? 3. Apa tema yang sesuai untuk Hostel di Tanah Lot? 4. Bagaimana pemograman ruang untuk Hostel di Tanah Lot? 5. Bagaimana konsep perancangan untuk Hostel di Tanah Lot?
4 1.3 TUJUAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui segala jenis data yang diperlukan dalam merancang sebuah hostel, mulai dari spesifikasi umum, spesifikasi khusus yang dimiliki hostel, tema rancangan dari hostel, pemograman-pemograman ruang, dan konsep-konsep dalam perancangan hostel pada nantinya. 1.4 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dikelompokkan menjadi teknik pengumpulan data dan teknik analisis data Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan informasi terkait dengan data-data tentang Hostel yang nantinya digunakan untuk perancangan Hostel di Tanah Lot. Data-data yang diperoleh dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. a) Data Primer Data primer merupakan data yang didapat langsung dari pihak pertama. Data primer dapat didapat dengan cara : Observasi Pada penyususnan makalah ini akan dilakukan observasi pada Kayun Hostel di Kuta untuk membandingkan proyek sejenis yang ada di Bali. Observasi ditujukan untuk memperoleh data-data real seperti keadaan real lapangan, foto - foto dokumentasi, tapak, fasilitas yang disediakan dan data dari tinjauan proyek sejenis yang ada. Wawancara Wawancara dilakukan di Kayun Hostel yang berada di Kuta dengan salah seorang pegawai Kayun Hostel. Wawancara tersebut membahas tentang data-data yang tidak dapat dilihat secara langsung seperti jam ramai pengunjung, fasilitas yang sering dipakai pengunjung dan lain-lain. b) Data Sekunder Data sekunder merupakan data - data yang diperoleh dari sumber kedua yang berupa data literatur yang bersumber dari buku bacaaan maupun pencarian lewat internet.
5 Data literatur Pencarian data-data literatur digunakan untuk mendapatkan data mengenai pengertian hostel, jenis-jenis hostel, dan data-data lain yang dapat melengkapi penyusunan makalah ini. Studi Instansional Pengumpulan data yang didapatkan dari instansi pemerintah seperti Badan Peraturan Daerah, Dinas PU, BPS Tabanan, Disparda berupa data fisik maupun non fisik daerah yang menjadi wilayah pembangunan proyek Hostel di Tanah Lot Pencarian melalui internet Pencarian data melalui internet dilakukan untuk mendapatkan data yang sulit dijangkau misalnya data mengenai proyek sejenis yang ada di luar negeri. Pencarian data dari internet juga dilakukan untuk data-data resmi yang di unggah di internet oleh suatu instansi, misalnya saja data dari website resmi kabupaten Tabanan. Alamatalamat website resmi yang digunakan antara lain : Teknik Analisis Data Berdasarkan kompilasi data, dilakukan analisis dengan berbagai pertimbangan. Teknik analisis dilakukan dengan dua cara yaitu : Kualitatif, yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data dan membuat digramatik seperti menyimpulkan beberapa studi banding dan lain-lain. Kuantitatif, yaitu menganalisis data dengan cara perhitungan matematis. Analisis Data yang akan digunakan di dalam proses perancangan ini adalah dengan menyederhanakan seluruh data yang telah dikumpulkan, kemudian menyajikannya secara sistematis.
6
BAB 2 PEMAHAMAN TERHADAP HOSTEL
BAB 2 PEMAHAMAN TERHADAP HOSTEL Pada bab ini akan diuraikan pemahaman tentang Hostel secara umum, proyek sejenis, simpulan proyek sejenis dan spesifikasi umum dari proyek Hostel 2.1 HOSTEL SECARA UMUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. City Hotel di Denpasar
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali sudah dikenal oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata di daerah Bali merupakan sektor paling maju dan berkembang, tetapi masih berpeluang untuk dikembangkan lebih modern lagi. Daerah ini memiliki obyek wisata
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL FEBRUARI 32,07 PERSEN
BPS KOTA TEGAL 27 Maret 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL FEBRUARI 32,07 PERSEN Pada bulan ini secara umum, hampir semua indikator produktivitas usaha hotel/jasa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL JANUARI 28,02 PERSEN
BPS KOTA TEGAL 27 Februari 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL JANUARI 28,02 PERSEN Pada bulan ini secara umum, hampir semua indikator produktivitas usaha hotel/jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Bali termasuk terletak di garis khatulistiwa, memiliki sumber daya alam yang berlimpah seperti sinar matahari sepanjang tahun, udara dan angin yang akrab
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG METODOLOGI Desk Research i DAFTAR ISI KOTA MALANG BAB 1. PERTUMBUHAN KOTA MALANG Grafik 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang, 2010-2014 Grafik 1.2. Pertumbuhan
Lebih terperinciKOTA BATU KATALOG BPS : 35794. 15.01 KOTA BATU ISSN : No. Publikasi : 35794.14.01 Katalog BPS : Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm Jumlah Halaman : V + 30 Halaman Naskah : Seksi Statistik Distribusi Kota Batu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL BULAN DESEMBER 2015 TPK HOTEL 32,84 PERSEN
BPS KOTA TEGAL 25 Januari 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL BULAN DESEMBER 2015 TPK HOTEL 32,84 PERSEN Pada bulan Desember 2015 ini secara umum, hampir semua indikator produktivitas
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 53,21% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,97%
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/07/18/Th.X, 1 Juli 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 53,21% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,97% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia yang memiliki potensi besar sebagai daerah
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR NOVEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 50,38% DAN AKOMODASI LAINNYA 37,26%
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/01/18/Th.X, 4 Januari 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR NOVEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 50,38% DAN AKOMODASI LAINNYA 37,26% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel
Lebih terperinciSEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kabupaten Jepara teletak di Pantura Timur Jawa Tengah, dimana bagian barat dan utara dibatasi oleh laut. Jepara memiliki garis pantai sepanjang 82,73 km termasuk keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota yang terus berkembang di berbagai aspek.kondisi dunia pariwisata saat ini pun makin berkembang cepat sehingga kepariwisataan dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perancangan Seiring perkembangan manusia yang semakin pesat, maka kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia menjadi bertambah dan bervariasi. Terlebih lagi di industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN -1- pepeoeoeoekonhcfkjsnfo. SEMINAR TUGAS AKHIR FASILITAS PENUNJANG pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang dilakukannya Fasilitas Penunjang Wisata Alam di Cluster Destinasi Abang Airawang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU APRIL 2015
PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU APRIL No. 04/06/81/Th. VI, 1 Juni Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang Maluku bulan April adalah 40,82 persen. TPK hotel bintang
Lebih terperincihttps://ambonkota.bps.go.id
PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU JUNI No. 04/08/81/Th. VI, 3 Agustus Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang Maluku bulan Juni adalah 63,17 persen. TPK hotel
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011
No. 40/08/33/Th.V, 01 Agustus 2011 TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Tengah periode Juni 2011 tercatat sebesar 44,18
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Bandung merupakan ibukota provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia. Berdasarkan letak geografisnya, Kota Bandung berada pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL JULI 28,55 PERSEN
No. 16/3373/4/08/13/Th.V, 16 Agustus 2013 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL JULI 28,55 PERSEN Pada bulan 2013 ini dari semua indikator produktivitas
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 35,11 PERSEN
No. 20/3373/4/10/15/Th.VII, 19 Oktober 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 35,11 PERSEN Pada bulan 2015 ini secara umum, hampir semua indikator produktivitas
Lebih terperinciNo. 04/06/81/Th. VII, 1 Juni 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU APRIL Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang Maluku bulan April adalah 44,23 persen. TPK hotel
Lebih terperinciPaket sudah termasuk: Mobil yang nyaman dengan full AC dan BBM, driver, mineral water.
PAKET BALI 4D3N CHEAP & FREE Rundown Acara Hari 01 : (Transfer-In, Check-In) Transfer to Hotel & Free Program Kedatangan di Bali, anda akan di sambut guide tebejowo dan di antarkan menuju HOTEL untuk Check-In
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 50,62 PERSEN
No. 08/3373/4/04/17/Th.IX, 28 April 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 50,62 PERSEN Pada bulan Maret ini seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JANUARI 45,68 PERSEN
No. 4/3373/4/2/7/Th.IX, 22 Februari 27 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JANUARI 45,68 PERSEN Pada bulan ini seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa akomodasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Semarang mempunyai potensi sebagai pusat ekonomi dan bisnis di Indonesia karena mempunyai beberapa fasilitas penunjang yang memadahi sehingga dapat memudahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan diuraikan pendahuluan dari pemilihan judul perancangan balai kota di Denpasar yang menjabarkan beberapa sub bab. Mulai dari latar belakang dari pemilihan judul, rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK 1.1.1. Gagasan Awal Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah sebuah perancangan baru hotel resort di kawasan Pantai Sepanjang, Gunungkidul,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu ini menjabarkan mengenai latar belakang dari Redesain Polsek Ubud, Gianyar, beserta rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang nantinya akan digunakan dalam merangkum
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2014
PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2014 No. 21/04/33/Th.VIII, 01 April 2014 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU FEBRUARI 2016
No. 04/04/81/Th. VI, 1 April 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU FEBRUARI Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang Maluku bulan Februari adalah 36,59 persen.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MEI 55,02 PERSEN
No. 12/3373/4/06/17/Th.IX, 20 Juni 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MEI 55,02 PERSEN Pada bulan Mei ini seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa akomodasi
Lebih terperincihttps://ambonkota.bps.go.id
No. 04/05/81/Th. VII, 2 Mei 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU MARET Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang Maluku bulan Maret adalah 43,28 persen. TPK hotel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Restoran merupakan sebuah tempat yang didirikan dengan tujuan komersial yang melayani pelanggan serta menyajikan makanan atau minuman yang baik untuk dikonsumsi. Makanan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN
No. 08/3373/4/04/16/Th.VIII, 20 April PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN Pada bulan seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa akomodasi di
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 43,98 PERSEN
No. 16/3373/4/08/16/Th.VIII, 22 Agustus 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 43,98 PERSEN Bertepatan dengan hari raya idul fitri 1437 H, pada bulan Juli 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan setiap kota dalam hal jumlah penduduk, tingkat ekonomi, tingkat pendidikan dan semakin terbukanya akses ke kota lain, menyebabkan semakin bertambahnya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2013
No. 34/06/33/Th.VII, 03 Juni 2013 PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2013 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL FEBRUARI 45,14 PERSEN
No. 06/3373/4/03/17/Th.IX, 31 Maret 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL FEBRUARI 45,14 PERSEN Pada bulan ini seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa akomodasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 60,12 PERSEN
No. 16/3373/4/08/17/Th.IX, 24 Agustus 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 60,12 PERSEN Pada bulan Juni ini seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR JULI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 52,52% DAN AKOMODASI LAINNYA 49,93%
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/09/18/Th.XI, 4 September 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR JULI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 52,52% DAN AKOMODASI LAINNYA 49,93% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Berpenampilan menarik merupakan suatu kebutuhan hidup setiap individu karena penampilan merupakan sarana representatif bagi setiap individu yang dapat mencerminkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2014
PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2014 No. 73/12/33/Th.VIII, 01 Desember 2014 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI METODOLOGI Desk Research i DAFTAR ISI BAB I. PERTUMBUHAN HOTEL 1.1. HOTEL BINTANG Grafik 1.1. Jumlah Hotel Bintang di Bekasi, 2011-2015 Grafik 1.2. Jumlah
Lebih terperinciSTATISTIK HOTEL DAN PARIWISATA DI KOTA TARAKAN, BULAN APRIL 2017
BPS KOTA TARAKAN No.07/06/6571/Th.XI, 02 Juni STATISTIK HOTEL DAN PARIWISATA DI KOTA TARAKAN, BULAN APRIL TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BERBINTANG BULAN APRIL MENCAPAI 35,28 PERSEN Tingkat Penghunian
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 42,95% DAN AKOMODASI LAINNYA 36,06%
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/11/18/Th.IX, 2 November 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 42,95% DAN AKOMODASI LAINNYA 36,06% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
I.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Dalam kurun lima tahun terakhir pertumbuhan perekonomian kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang tengah dialami kota Bandung tidak hanya karena saat ini
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL AGUSTUS 45,38 PERSEN
Wsw, No. 18/3373/4/09/16/Th.VIII, 20 September 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL AGUSTUS 45,38 PERSEN Pada bulan Agustus 2016 ini beberapa indikator produktivitas
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 52,03% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,18%
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/07/18/Th.XI, 3 Juli 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 52,03% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,18% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode penelitian, yang diperlukan dalam penulisan landasan konseptual Laporan Seminar Tugas Akhir
Lebih terperinciSTATISTIK PERHOTELAN KOTA BATU TAHUN 217 ISSN : No. Publikasi : 3579.17.5 Katalog BPS : 8435.3579 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 17,6 cm x 25 cm : IV + 42 Halaman Penyunting Naskah : Seksi Statistik Distribusi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 40,86 PERSEN
No. 20/3373/4/10/16/Th.VIII, 20 Oktober 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 40,86 PERSEN Pada bulan September 2016 ini secara umum beberapa indikator produktivitas
Lebih terperinciPaket Wisata di Bali 5 Hari 4 Malam : Edisi Free & Easy
Paket Wisata di Bali 5 Hari 4 Malam : Edisi Free & Easy Bali adalah pulau yang sangat mempesona dengan keindahan alamnya dan sebagai tujuan utama wisata di Indonesia. Kehidupan kota yang dinamis, penuh
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET 2010
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET No. 22/05/61/Th. XIII, 3 Mei Jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Kalimantan Barat melalui 2 pintu masuk
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR FEBRUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 47,74% DAN AKOMODASI LAINNYA 44,75%
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/04/18/Th.XI, 3 April 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR FEBRUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 47,74% DAN AKOMODASI LAINNYA 44,75% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR APRIL 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,97% DAN AKOMODASI LAINNYA 41,87%
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/06/18/Th.X, 1 Juni 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR APRIL 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,97% DAN AKOMODASI LAINNYA 41,87% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT JULI 2016
Pr BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 54/09/76/Th.X, 1 SEPTEMBER TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT JULI Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Sulawesi Barat periode mencapai 33,61
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR JANUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,19% DAN AKOMODASI LAINNYA 45,15%
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/03/18/Th.XI, 1 Maret 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR JANUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,19% DAN AKOMODASI LAINNYA 45,15% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk meningkatkan pendapatan suatu daerah salah satu caranya adalah dapat memanfaatkan potensi pariwisata daerah lokal yang ada. Kota Magelang merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman modern ini pariwisata telah berubah menjadi sebuah industri yang menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO (United Nations World
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI , 39 %
No. 12/04/34/TH.X, 01 April 2008 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2008 42, 39 % Pada Januari 2008 Tingkat Penghunian Kamar hotel (TPK) pada hotel bintang Provinsi D.I.
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN SIMALUNGUN No. 01 /04/1209/Th.XIII, April 2014 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Kabupaten Simalungun pada Maret 2014 sebesar 32,77 persen Tingkat Penghunian
Lebih terperinciMekarsari Bali Guesthouse
Mekarsari Bali Guesthouse Lokasi Menginap di Mekarsari Bali Guesthouse saat anda sedang berada di Wilayah Padang Sambian Kecamatan Denpasar Barat, adalah sebuah pilihan cerdas. Karena lokasi Mekarsari
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 58/10/76/Th. X, 3 Oktober TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG AGUSTUS MENCAPAI 61,93 PERSEN Tingkat Penghunian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupkan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional. Peranan pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam sektor
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2015 25/04/51/Th. IX, 1 April 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 338.991 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2013
PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2013 No. 62/11/33/Th.VII, 01 Nopember 2013 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR APRIL 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,20% DAN AKOMODASI LAINNYA 46,27%
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/06/18/Th.XI, 2 Juni 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR APRIL 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,20% DAN AKOMODASI LAINNYA 46,27% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rekreasi dan hiburan telah menjadi unsur penting dalam kehidupan masyarakat modern saat ini. Seiring perkembangan zaman, padatnya aktivitas,dan tingginya tuntutan hidup
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI METODOLOGI Desk Research i METODOLOGI Dalam melakukan riset industri, kami menggunakan metodologi desk research atau melakukan data gathering dan data intelligent
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata (DTW) yang terkenal di Indonesia dan mancanegara. Pariwisata di Bali memberikan pesona wisata yang berbeda dari daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dalam memperoleh pendapatan negara dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah di Indonesia. Termasuk bagi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011
39/08/51/Th. V, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 245.652 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 245.248
Lebih terperinciHotel Bintang 5 di Kota Batam TA- 138
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Batam merupakan pulau di provinsi Kepulauan Riau yang terletak di perlintasan pelayaran internasional. Pulau Batam merupakan pulau di Indonesia yang paling berdeketan
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN JULI 2015 SEBESAR 52,11 PERSEN
No. 51/09/34/Th.XVII, 1 September 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN JULI 2015 SEBESAR 52,11 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL DESEMBER 47,54 PERSEN
No. 02/3373/4/01/17/Th.IX, 20 Januari 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL DESEMBER 47,54 PERSEN Pada bulan Desember ini indikator beberapa produktivitas usaha hotel/jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Indonesia adalah salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh wisatawan mancanegara, bukan saja karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010
17/04/51/Th. V, 1 April PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 207.195 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 201.457
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kurun lima tahun terakhir pertumbuhan perekonomian kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang tengah dialami kota Bandung tidak hanya karena saat
Lebih terperinciPaket Tour Bali 7 Hari
Hari 01. Arrival - Check In Paket Tour Bali 7 Hari Kami akan menjemput anda di Bandara/Hotel. Setelah makan malam, kami akan mengantar anda ke Hotel untuk Check In dan beristirahat. Hari 02. Watersport
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008
06/02/51/Th. III, 2 Pebruari 2009 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2008 mencapai 166.851 orang, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/05/62/Th.IX, 4 Mei PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang sebesar 55,30 persen,
Lebih terperinciBPS PROVINSI SULAWESI BARAT
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 24/05/76/Th. XI, 2 Mei TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG MARET MENINGKAT 4,59 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN MANGGARAI BARAT
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN MANGGARAI BARAT No. 01/05/5315/Th. III, 01 Agustus 2013 PERKEMBANGAN USAHA JASA AKOMODASI/HOTEL DAN ANGKUTAN UDARA TRIWULAN I (APRIL-JUNI) TAHUN 2013 Jumlah tamu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 peranan Bali dengan sektor unggulan pariwisata telah memiliki posisi strategis pada
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 61,03 PERSEN
No. 70/12/34/Th.XVII, 1 Desember 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 61,03 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata favorit di Indonesia. Keragaman budaya, kekayaan potensi alam, dan keramah-tamahan masyarakatnya dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di mata Dunia Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki beraneka ragam budaya serta keindahan panorama alam yang menakjubkan. Objekobjek pariwisata
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2012
23/05/51/Th. VI, 1 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 230.957 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 222.950
Lebih terperinciPada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan, serta metode penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan, serta metode penulisan. 1.1. Latar Belakang Kesehatan masyarakat merupakan salah satu unsur
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN DESEMBER 2011
No.8/02/63/Th.XVI, 1 Februari 2012 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN DESEMBER 2011 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Selatan pada bulan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011
46/09/51/Th. V, 5 September PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 283.524 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 279.219
Lebih terperinciPerkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah
No. 10/11/62/Th. XI, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama September 2017, TPK Hotel Berbintang Sebesar 58,44 persen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.
Lebih terperinciPaket sudah termasuk: Mobil yang nyaman dengan full AC dan BBM, driver, mineral water.
PAKET BALI 4D3N CHEAP Rundown Acara Hari 01 : (Transfer-In, Check-In) Transfer to Hotel & Free Program Kedatangan di Bali, anda akan di sambut guide tebejowo dan di antarkan menuju HOTEL untuk Check-In
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2010
No. 44/11/51/Th. IV, 5 Nopember PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan ember mencapai 240.947 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya hotel-hotel baru bertarif ekonomis (budget) menjadi fenomena baru. Posisinya yang berada antara guest house dan hotel bintang 3 menarik para pebisnis dan
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER 2015 SEBESAR 63,17 PERSEN
No. 61/11/34/Th.XVII, 2 November 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER 2015 SEBESAR 63,17 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta
Lebih terperinci