KEMAMPUAN SISWA MEMBACA MEMINDAI UNTUK MENEMUKAN INFORMASI SECARA CEPAT DI KELAS SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO. Oleh.
|
|
- Harjanti Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 KEMAMPUAN SISWA MEMBACA MEMINDAI UNTUK MENEMUKAN INFORMASI SECARA CEPAT DI KELAS SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh Asriyanti Jusuf Pembimbing I : Dra.Dajani Suleman, M,Hum Pembimbing II : Dra.Hj.Pertiwi Laboro, M.Pd (Mahasiswa Program Studi S1 PGSD) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kemampuan siswa untuk menemukan informasi secara cepat pada siswa kelas V di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan siswa membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat pada siswa kelas V di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif melalui observasi, wawancara dan tes hasil belajar berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati. Jenis penelitian ini adalah kualitatif.dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 13 dari 33 orang atau (40 %) dari seluruh siswa kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo yang mampu dalam membaca memindai.
2 2 Setelah wali kelas melakukan upaya-upaya meningkat menjadi 30 dari 33 orang atau (95%) siswa yang sudah mampu dalam membaca memindai (M), dan 3 orang (5%) siswa yang kurang mampu membaca memindai (KM). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo sudah mampu membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat. Kata Kunci : Kemampuan, Membaca Memindai, Menemukan Informasi. PENDAHULUAN Salah satu cara yang sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuuan disegala bidang ilmu pengetahuan adalah dengan membaca. Dewasa ini membaca banyak dilakukan oleh orang, baik di kalangan pakar, tokoh, orang tua, atau masyarakat biasa, akan tetapi hingga saat ini tampaknya membaca belum menjadi kebiasaan yang sangat membudaya dikalangan masyarakat. Melalui kegiatan membaca siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman baru dan dapat menjelajahi batas ruang dan waktu. Dengan kegiatan membaca pula siswa dapat memperoleh sesuatu atau informasi yang dibutuhkan baik yang bersifat abstrak ( tidak nyata ) maupun yang bersifat konkrit ( nyata ). Pelaksanaan kegiatan membaca khususnya di lingkungan pendidikan sangat tepat, karena kegiatan ini akan memberikan kebiasaan kepada siswa agar sejak dini untuk membaca. Namun pada kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa kegiatan membaca pada siswa kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo pada keterampilan membaca memindai dikategorikan masih rendah. Hal ini disebabkan
3 3 proses pembelajaran membaca memindai selama ini hanya difokuskan pada segi kecepatan siswa dalam membaca saja, sedangkan informasi yang didapatkan dari membaca kurang diperhatikan. Pembelajaran membaca memindai selama ini dilakukan dengan menggunakan teks bacaan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo kemampuan siswa dalam membaca memindai dikategorikan masih rendah atau dari 33 orang siswa kelas V hanya 13 orang siswa yang mempunyai kemampuan membaca memindai. Hal ini disebabkan antara lain (1) kurang tersedianya media pembelajaran (2) siswa kurang dalam aktivitas membaca, mereka lebih banyak mendengar sajian guru dan (3) kurangnya pemahaman siswa tentang mrembaca memindai. Guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca. Padahal dengan membaca memindai siswa mendapatkan informasi penting dari teks yang dibaca. Pembelajaran membaca memindai atau membaca scanning sebenarnya telah diterapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu penerapan tersebut pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sebagaimana telah terdapat dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dimiliki siswa pada kurikulum tersebut adalah menemukan informasi dari teks khusus ( buku petunjuk telepon, jadwal perjalanan,d aftar acara, menu dan lain-lain ) secara cepat melalui membaca memindai (Edi Warsidi dan Farinka,2008:80). Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian yang berjudul Kemampuan Siswa Membaca Memindai Untuk
4 4 Menemukan Informasi Secara Cepat Di Kelas V Di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo. PEMBAHASAN 1. Pengertian Membaca Memindai Kecepatan membaca dapat ditingkatkan dengan cara mengetahui dan terlatih dengan teknik membaca yang tepat yaitu membaca sekilas (skimming) dan membaca memindai (scanning). Membaca scanning umumnya digunakan untuk daftar isi buku atau majalah, indeks dalam buku teks, jadwal, advertensi dalam surat kabar buku petunjuk telepon dan kamus. Menurut Haryadi (2007:170) membaca memindai atau scanning adalah teknik membaca cepat dan langsung pada sasarannya. Dalam penggunaannya, pembaca langsung mencari informasi tertentu atau fakta khusus yang diinginkan tanpa memperhatikan atau membaca bagian lain dalam bacaan yang tidak dicari. Setelah menemukan informasi yang dicari pembaca membaca dengan teliti untuk memperoleh informasi tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, teknik membaca memindai digunakan dengan tujuan, antara lain menemukan topik tertentu, memilih acara tertentu, menemukan kata dalam kamus, mencari nomor telepon dari buku petunjuk telepon, dan mencari entri pada indeks (Soedarso,2010:81). Selanjutnya, Farida Rahim (2005:52) mengemukakan membaca memindai (scanning) ialah membaca sangat cepat, membaca cepat artinya membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya. Biasanya kecepatan itu dikaitkan dengan tujuan pembaca, keperluan, dan bahan bacaan artinya, seseorang pembaca cepat yang baik tidak menerapkan kecepatan membacanya secara konstan diberbagai cuaca dan keadaan
5 5 membaca, jadi siswa melakukan kegiatan membaca memindai yaitu membaca dengan cepat tetapi siswa tidak, mengabaikan informasi yang didapatkannya. Hamijaya dkk(2008:150) mengemukakan hal yang sama tentang membaca scanning yaitu teknik membaca sangat cepat untuk menemukan informasi spesifik, seperti membaca indeks, daftar isi, jadwal, iklan, direktori, brosur, rumus defenisi dan kamus. Dari keempat pendapat para ahli maka peneliti berkesimpulan bahwa membaca memindai atau membaca scanning merupakan suatu teknik membaca cepat untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lainya yang dapat dilakukan dengan pada buku petunjuk telepon, kamus, daftar isi, jadwal iklan, diktori, brosur, dan rumus defenisi, jadi siswa yang melakukan membaca memindai langsung kemasalah yang ditemui yaitu berupa fakta khusus dan informasi tertentu yang dilakukan pada sumber informasi lainnya yang biasa diperoleh siswa di perpustakaan sekolah dan di rumah. Penerapan kemampuan membaca memindai disesuaikan dengan tujuan membacanya, aspek bacaan yang digali (keperluan) dan berat ringannya bahan bacaan. Ketika siswa membaca memindai dia akan melampaui banyak kata. Membaca memindai sangat penting untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa yang melakukan membaca memindai akan mendapatkan beberapa informasi secepat mungkin. Banyak siswa mencoba membaca setiap kata dari setiap kalimat yang dibacanya. Dengan berlatih membaca memindai, siswa bisa belajar membaca untuk memahami teks bacaan dengan cara yang lebih cepat serta mendapatkan informasi secara cepat. 2. Pengertian Informasi
6 6 Banyak para ahli yang telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang informasi, kata informasi berasal dari kata Prancis kuno informacion yang diambil dari Bahasa Latin informationem yang berarti garis besar, konsep, dan ide. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam pengetahuan yang dikomunikasikan. Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Tetapi seringkali perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain, dalam uraian ini penulis akan mengulas beberapa perumusan saja, guna melengkapi dan memperluas pandangan tentang pengetahuan siswa. Biasanya, siswa mendapatkan informasi melalui kegiatan membaca. Kegiatan membaca merupakan proses yang dilakukan oleh siswa secara sadar dan sistematis. Menurut Hartono(2005:8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, dan menurut Krismiaji(2005:15) Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dengan memiliki manfaat. Sedangkan menurut Raymond Mc.leod (2005:15) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Dari ketiga pendapat para ahli, peneliti berkesimpulan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerima informasi untuk membuat suatu keputusan saat ini atau mendatang. Informasi dapat diperoleh siswa dari kegiatan membaca, seperti halnya membaca majalah, makalah artikel dan daftar buku pada waktu tertentu. Berdasarkan jenis bacaan, waktu membaca dan
7 7 penyajian informasinya, sumber informasi dibedakan menjadi beberapa sumber informasi. Menurut Komarudin (2002:12) sumbersumber informasi dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu; Berdasarkan jenis bacaannya, sumber informasi dibagi menjadi dua, yaitu sumber informasi primer dan sumber sekunder a. Sumber informasi primer Sumber informasi primer adalah sumber informasi yang melaporkan adanya informasi tersebut misalnya penemuan baru. Contoh sumber informasi primer ini adalah : 1. Makalah pertemuan dan laporan 2. Tesis dan dsertasi 3. Karangan asli atau artikel ilmiah 4. Majalah atau jurnal ilmiah dan surat kabar b. Sumber informasi sekunder Sumber informasi sekunder merupakan sumber informasi yang berupa daftar atau pencatatan informasi. Contoh informasi sekunder adalah : (1) Daftar buku, (2) katalog, (3) bibliografi, dan (4) majalah indeks dan majalah abstrak. Pada sumber informasi berdasarkan jenis bacaannya siswa menemukan informasi secara cepat melalui membaca cepat dilakukan pada sumber informasi primer yaitu surat kabar atau biasa dikenal oleh siswa dengan koran. Sedangkan pada sumber informasi sekunder siswa melakukan membaca memindai pada daftar buku yang ada di perpustakaan sekolah. Sedangkan jenis sumber informasi lainnya berupa makalah, laporan, tesis dan disertasi serta majalah abstrak kurang tersedia di perpustakaan sekolah Berdasarkan waktu terbitnya, sumber informasi dapat dikelompokan menjdi :
8 8 1. Monograf yang informasinya berasal dari buku, brosur, selebaran dan pamflet 2. Berkala atau majalah/jurnal Majalah ini ada yang terbitnya secara teratur misalnya seperti terbit tiap mingguan, bulanan, tiga bulanan, tahunan, dan ada pula yang terbitnya tidak teratur tetapi terbit secara terus menerus dengan judul yang sama dan mempunyai nomor urut yang teratur atau lebuh dikenal per edisi. Pada sumber informasi berdasarkan waktu terbitnya siswa dapat membaca memindai dalam menemukan informasi secara cepat yang biasanya dilakukan pada sumber informasi berupa buku, brosur dan selebaran lainnya yang berada di rumah ataupun di lingkungan masyarakat. Berdasarkan penyajian informasinya, sumber informasi dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Koleksi rujukan atau koleksi referensi (reference material) yang sumber informasinya dari kamus ensiklopedi, buku petunjuk atau direktori, buku panduan atau manual, sumber biografi, sumber geografi, abstrak, indeks, dan paten. 2. Buku buku biasa atau yang dikenal dengan koleksi umum seperti buku teks, buku ajar dan sebagainya. Sumber informasi yang berdasarkan bentuk penyajiannya siswa dapat melakukan membaca memindai dalam menemukan informasi secara cepat melalui buku bahan ajar dan buku-buku yang ada diperpustakaan sekolah. Selain dari sumber informasi yang telah dikemukakan, siswa mendapatkan informasi melalui radio, televisi dan juga melalui jaringan internet.
9 9 Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo sebanyak 33 siswa, yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Setiap siswa memiliki latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda serta tingkat kemampuan yang berbeda-pula pula. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Penetapan pendekatan dan jenis penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang kemampuan siswa membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat pada siswa kelas V di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo dan juga berusaha untuk menemukan suatu solusi terbaik dalam rangka pemecahan masalah. Cara yang ditempuh adalah dengan jalan memperhatikan dan menganalisis fenomena yang ada. Menurut Keirl dan Miller (Dalam Tizar Hermawan 2009:26) yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia pada kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang orang tersebut dalam bahasannya dan peristilahannya. Dengan demikian dalam penelitian ini lebih mengutamakan proses dari pada hasil, informasi dan data merupakan aspek utama dalam mengkaji fenomena-fenomena yang terjadi pada saat berlangsungnya suatu proses pembelajaran. Data yang dikumpulkan melalui penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif dari pada kuantitatif, lebih berupa kata-kata dari pada angka. jelaslah bahwa data kualitatif yang diproses di lokasi penelitian secara alami dituangkan dalam bentuk paparan atau katakata yang mengacu pada fokus permasalahan. Pendekatan kualitatif
10 10 dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis kemampuan berfikir logis anak. Asumsi penggunaan metode kualitatif yaitu karena dengan metode ini data yang diperoleh lebih lengkap, lebih mendalam dan lebih dipercaya serta seluruh kejadian dalam suatu kontekas dapat ditemukan. Dalam memecahkan suatu masalah harus menggunakan cara atau metode tertentu yang sesuai dengan pokok masalah yang akan dibahas. Di samping itu, metode-metode tersebut dipilih juga agar penelitian dapat menghasilkan data-data akurat dan dipercaya kebenarannya. Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif dilakukan jika peneliti ingin menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena yang ada atau berlaku sekarang. Ini mencakup baik studi tentang fenomena sebagaimana adanya, maupun pengkajian hubunganhubungan antara sebagia variabel dan fenomena yang diteliti. Dalam penelitian deskriptif ini penulis menggunakan pola penelitian lapangan (field research), karena yang ditelitih adalah sesuatu yang ada dilapangan secara langsung. Dalam hal ini, objek yang ditelitih adalah kemampuan siswa membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat pada siswa kelas V di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Observasi Metode observasi adalah teknik pengumpulan data di lapangan dengan jalam mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran di kelas V di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo. Teknik ini digunakan untuk mengamati permasalahan yang diteliti yaitu mengamati
11 11 pelaksanaan proses pembelajaran bagaimana kemampuan siswa membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat pada siswa kelas V di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo? b. Metode Wawancara Metode wawancara merupakan alat utama dalam mengumpulkan data dan juga informasi bagi objek yang diteliti. Dalam kegiatan wawancara dilakukan secara langsung yaitu mengadakan tanya jawab dengan respoden seperti guru, siswa dan ditunjang dari berbagai data lainnya tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran membaca memindai dalam menemukan informasi secara cepat pada siswa kelas V di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo. Dalam prosedur ini peneliti menggunakan instrumen pedoman wawancara berstruktur dengan maksud mencari informasi yang dibutuhkan. c. Tes Hasil Belajar Tes yang diberikan kepada siswa dalam hal ini berbentuk tulisan. Tes ini berfungsi untuk menjaring data dari siswa yang dijadikan sumber, dalam hal ini ditetapkan di kelas V di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013. Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, dikumpulkan untuk diolah secara sistimatis. Dimulai dari wawancara, mengedit, mengklasifikasi, selanjutnya penyajian data serta menyimpulkan hasil data. Tahap-tahap Penelitian
12 12 Kemampuan siswa membaca memindai dalam menemukan informasi secara cepat pada siswa kelas V di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo. Prosedur penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut: 1. Persiapan Diri Pada tahap ini penelitian harus menyelesaikan dengan keadaan dilapangan dan menjaga etika penelitian dan memperhatikan waktu penelitian. Kegiatan dalam rangkah persiapan antara lain: 1. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi, instrumennya anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi pengelola selanjutnya. 2. Pengecekan kelengkapan data, artinya memeriksa instrumen pengumpulan data 2. Memasuki Lapangan Penelitian Peneliti berusaha untuk menjaga keakraban dengan para informasi, dan memperhatikan dan mengamati kegiatan belajar siswa kelas V yang sedang berlangsung sambil mengkonfirmasi dengan pengetahuan yang peneliti miliki berdasarkan yang diteliti yaitu kemampuan siswa membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat pada siswa kelas V di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo. 3. Berperan Serta Sambil Mengumpulkan Data Pada penelitian ini mencatat tentang kemampuan siswa membaca memindai dalam menemukan informasi secara cepat (upaya apa yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca memindai dalam menemukan informasi secar cepat).
13 13 Keseluruhan hal yang diamati kemudian dibuatkan kesimpulan dianalisis. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan uraian pada pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat pada siswa kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo tergolong mampu. Sesuai dengan hasil peneliti yaitu dari 33 orang siswa yang ada kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo terdapat 30 (95%) orang siswa kelas V memperoleh nilai dengan kategori Mampu (M), disisi lain terdapat 3 (5%) orang siswa yang masih termasuk pada kategori Kurang Mampu (KM) dan (0%) siswa yang Tidak Mampu (TM). Saran Berdasarkan simpulan tersebut di atas, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Diharapkan hasil penelitian dijadikan bahan informasi dan masukan bagi pembaca guna memperluas pengetahuan dan kemampuan siswa tentang membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat 2. Diharapkan hasil penelitian ini hendaknya mendorong bagi guruguru sekolah dasar untuk senantiasa memelihara bahkan meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca memindai 3. Pelaksanaan penelitian tentang kemampuan siswa membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat kiranya
14 14 menjadi dasar bagi teman-teman mahasiswa untuk melakukan kajian-kajian selanjut DAFTAR PUSTAKA Hartono Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : PT. Prenhallindo Haryadi Pendidikan Keterampilan Berbahasa.Jakarta : Gramedia pustaka utama Krismiaji Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : PT. Prenhallindo Moh. Nazir.Ph,D Mertode Penelitian. Jakarta : PT. Ghalia Indonesia Soedarso, 2010 Speed Reading, Sistem Membaca Cepat Dan Efektif, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Raymond Mc.leod.2005.Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : PT.Prenhallindo Rahim, Farida Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara Suyatno,H Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia.Jakarta : PT.Mentari Pustaka Warsidi Edi dan Farinka.2008.Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas.Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Bruns Membaca bagi peserta didik. (on line). ( membaca.peserta-didik,diakses 012 februari 2013).
15 15 Hamijaya,dkk Jenis jenis membaca cepat.(on line). ( memindai,diakses 12 februari 2013) Helmian dalam resmindi,dkk Membaca bagi peserta didik. (on line). ( membaca.peserta-didik,diakses 01 maret 2013). Komaruddin Sumber sumber informasi. ( Online), ( Diakses 12 februari 2013).
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Membaca Memindai Kecepatan membaca dapat ditingkatkan dengan cara mengetahui dan terlatih dengan teknik membaca yang tepat yaitu membaca sekilas (skimming) dan membaca
Lebih terperinciPENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF
Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Pengaruh keefektifan membaca cepat terhadap kemampuan menemukan ide pokok paragraf yang diteliti di SMA Informatika
Lebih terperinciPELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd
PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd Disajikan pada Pendidikan pada Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan Perpustakaan para guru se-kota Mojokerto Tanggal 5-7 Januari 2012 Pendahuluan
Lebih terperinciPELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI
PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Makalah ini disampaikan pada Diklat calon tenaga pustakawan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam II Depok Tanggal 21 April 2009 OLEH : SETIAWAN, S.Sos (Pustakawan Pertama) UPT PERPUSTAKAAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan
Lebih terperinciSumber Informasi. Sugeng Priyanto LOGO
Sumber Informasi Sugeng Priyanto LOGO Materi Kuliah Temu Balik Informasi D3 Perpustakaan dan Informasi Undip 2012 Fakta dan Data Fakta adalah kenyataan yang ada, baik yang material (material thing) maupun
Lebih terperinciRAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI
RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI Mata Kuliah Akusisi Selasa, 23 Maret 2010 Dosen: 1. Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Hada Hidayat M., S.Sos. 3. Damayanty, S.Sos. 23 Maret 2010 MATA KULIAH AKUISISI, DY 2010 1 KOLEKSI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam proposal adalah sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian. Ini berguna sebagai petunjuk dalam melaksanakan penelitian. Diantara rangkaian metode penelitian dalam proposal
Lebih terperinciPengajuan judul serta persiapan dan penyusunan proposal penelitian
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data berupa dokumen yaitu novel karya Iwan Setyawan sebagai objek kajiannya, maka penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, aktivitas membaca tidak hanya kegiatan yang dilakukan para siswa di kelas tetapi juga dilakukan oleh hampir setiap orang. Membaca telah menjadi
Lebih terperinciBerikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan.
TAHAPAN PENELUSURAN INFORMASI Oleh Arief Surachman Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan. Pemakai Kebutuhan Pencatatan Analisa Penelusuran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian Field Research
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan hal yang paling dasar yang harus dilakukan sebelum melakukan sebuah penelitian, karena apabila dari pemilihan jenis penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. 1 Metode dapat diartikan juga sebagai suatu cara atau teknis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik, dan dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bemaksud untuk memahami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, diantaranya adalah: A. Pendekatan
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. saja tanpa memerlukan penelitian lapangan (Field Research). 1 Penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian studi kepustakaan (Library Research). Suatu jenis penelitian yang membatasi kegiatannya hanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa saja yang ada di lokasi penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu peneliti dalam hal ini berusaha untuk menggambarkan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peneletian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri yang bertempat di Jl. Sidogiri No. 05 Sidogiri Kraton Pasuruan Jawa Timur. Telp./Fax.0343-417
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain dan Jenis Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian menurut Sugiyono (2011: 3) pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciBAB 1. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh. pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
Lebih terperinciPeraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Dosen PT minimal 50% berpendidikan S2/S3 Peraturan baru kenaikan jabatan dosen (Kep Kep.. Menko Wasbangpan No. 38, 2828-8-1999) 1 Disajikan dalam Seminar Penulisan Karya Ilmiah: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena dengan pembelajaran Bahasa Indonesia tingkat kemampuan berpikir
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia yang diajarkan di sekolah merupakan bagian sangat penting, karena dengan pembelajaran Bahasa Indonesia tingkat kemampuan berpikir seseorang
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa
Lebih terperinciTEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,
Lebih terperinciPENGUASAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA GORONTALO PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 LIMBOTO BARAT ARTIKEL
PENGUASAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA GORONTALO PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 LIMBOTO BARAT ARTIKEL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti wisudah OLEH ANNA MAGDALENA B.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai
65 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian tesis ini dilakukan di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)
34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... ix MODUL 1: PENULISAN ARTIKEL DI MEDIA MASSA 1.1 Media Cetak dan Elektronik... 1.2 Latihan... 1.19 Rangkuman... 1.19 Tes Formatif 1..... 1.20 Teknik Menaklukkan Redaktur...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
76 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitiaan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis menggunakan pendekatan ini karena data yang dikaji adalah deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berguna dalam kehidupan sehari hari pada peserta didik dan. Madrasah Ibtidaiyah sudah terpetakan menjadi empat SK yaitu :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah karena bahasa indonesia sangat berguna dalam kehidupan sehari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah profil pelaku perkawinan poliandri, sebab dan akibat yang
23 BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Lokasi sebagai tempat untuk menggali data dalam penelitian ini adalah di Desa Ngasem dan Desa Krangan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Obyek penelitian
Lebih terperinciLAYANAN REFERENSI DAN PROMOSI KOLEKSI REFERENSI
LAYANAN REFERENSI DAN PROMOSI KOLEKSI REFERENSI Materi disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Pustakawan STAH Santika Dharma Malang Di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Malang Oleh: Nining
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP 2.1.1 Standar Kompetensi Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
86 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Setiap kegiatan yang bersifat ilmiah itu harus didasarkan pada sistem dan metode tertentu karena sistem dan metode tersebutlah yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi pada penelitian ini bertempat di SDN 3 Nagarawangi, Jl. KH. Lukmanul Hakim No. 6, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Lokasi tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
Lebih terperinciNurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Penerapan Strategi Survey Questions Reading Recite Review (SQ3R) Nurdia Artu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SCANNING PADA SISWA KELAS V SD LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SCANNING PADA SISWA KELAS V SD LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Sumarni Mohamad Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Abstract:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desain komunikasi visual merupakan disiplin ilmu yang berperan dalam penyampaian informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia diatur dalam undang-undang, termasuk pola pendidikan. Pendidikan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum. Segala bentuk aspek kehidupan manusia diatur dalam undang-undang, termasuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP Nila Maulana 1 Imam Agus Basuki 2 Bustanul Arifin 3 Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No. 5 Malang Email: nila_maulana@yahoo.co.id
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA REVISI TAHUN 2016 PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR Setiap mahasiswa yang akan mengerjakan Tugas Akhir sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai. Umumnya tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan yang didirikan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan industri selalu mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai. Umumnya tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah mendorong berbagai upaya lapisan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Febriyeni A1B110019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode,
58 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau bisa disebut juga metode riset ini memiliki makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode, yang berarti ilmu yang menerangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini dianggap tepat untuk menggambarkan dan mengintrepetasikan secara sistematis fakta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu proses yang panjang, penelitian berawal dari minat
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang panjang, penelitian berawal dari minat yang ada dalam diri seseorang dalam memahami fenomena tertentu yang kemudian berkembang
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi
KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas negeri
Lebih terperinciPeningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.
Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com
Lebih terperinciSEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA
MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA MENENTUKAN IDE POKOK PADA WACANA DI KELAS IV SDN NO. 39 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO. Oleh : Adrian Brahim
KEMAMPUAN SISWA MENENTUKAN IDE POKOK PADA WACANA DI KELAS IV SDN NO. 39 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO Oleh : Adrian Brahim Pembimbing I Dr. Rusmin Husain, S.Pd. M.Pd Pembimbing II Dra. Dajani Suleman, M.Hum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dasar (SD) ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan latihan pada siswa agar mereka mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kos merupakan salah satu bentuk hunian yang bersifat sementara. Kos pada umumnya memiliki desain bagunan minimalis yang terdiri dari beberapa kamar dengan tujuan untuk
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG Oleh Muhamad Nasir dan Abstrak Tulisan ini berawal dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan sekilas pada bab satu, bahwa dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
Lebih terperinciPezi Awram
315 PROBLEMATIKA MEMBACA CEPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Pezi Awram Pezi.awram@yahoo.com ABSTRAK Makalah ini disusun untuk menjelaskan problema apa saja dalam membaca cepat khususnya siswa
Lebih terperinciRAGAM BAHAN PUSTAKA. UMUM: Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan KHUSUS: khusus yang hanya mencakup salah. menurut bagian-bagian dan seksi-seksi
TAJUK SUBJEK RAGAM BAHAN PUSTAKA UMUM: Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan KHUSUS: khusus yang hanya mencakup salah satu cabang ilmu pengetahuan yang terinci menurut bagian-bagian dan seksi-seksi Prinsip
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK MEMBACA SEKILAS UNTUK MENENTUKAN GAGASAN POKOK SISWA KELAS IV SDN 015 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM
72 PENERAPAN TEKNIK MEMBACA SEKILAS UNTUK MENENTUKAN GAGASAN POKOK SISWA KELAS IV SDN 015 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM mariyana15@gmail.com SDN 015 Pagaran Tapah Darussalam ABSTRACT This research is motivated
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab III ini penulis akan memberikan data dalam metodologi penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, penentuan lokasi, sumber data, teknik pengumpulan
Lebih terperinciBahasa Indonesia UMB MENULIS. KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi.
Bahasa Indonesia UMB Modul ke: MENULIS Fakultas Ilmu Komunikasi KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam keterampilan menulis. Permasalahan yang terjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara bertindak menurut sistem aturan tertentu yang bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga dapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang
58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Kemampuan juga disebut kompetensi.
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan 1. Pengertian Kemampuan Siswa sekolah dasar merupakan individu-individu yang sedang tumbuh dan berkembang dalam rangka pencapaian kepribadian yang dewasa. Pertumbuhan individu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setelah mengemukakan kerangka teori, maka peneliti melakukan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Agar dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Tanpa bahasa manusia tidak akan dapat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB III. Metodelogi Penelitian. Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan Penelitian
42 BAB III Metodelogi Penelitian A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Menejemen Pengembangan Wirausaha Sekolah Sebagai Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
52 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian atau Metodologi Riset adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang peneliti laksanakan ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini merupakan pengembangan penelitian terpakai (applied
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 Artikel Publikasi Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan
1 BAB I PENDAHULUAN peserta didik agar dapat mengenali siapa dirinya, lingkungannya, budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan perasaannya. Penggunaan bahan ajar yang jelas, cermat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.
Lebih terperinciThohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta, Rajawali Pers, 2013, hlm. 1
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( field research). Dimana penelitian lapangan ini bertujuan mengetahui efektifitas penggunaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. Jenis penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan jenis penelitiannya dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Risca Olistiani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki empat keterampilan berbahasa. Dua keterampilan berbahasa reseptif yaitu membaca dan menyimak, dan dua keterampilan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA Etyn Nurkhayati SD YPKP I Sentani Jayapura Papua Abstrak:Kesulitan siswa dalam menulis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciIlmu Pendidikan Dra.Dajani Suleman, M.Hum. Dr.Hj. Rusmin Husain, S.Pd. M.Pd
KEMAMPUAN SISWA MEMBACA CEPAT DI KELAS V SD INPRES SUKA JAYA KABUPATEN BANGGAI SULAWESI TENGAH Tuti andayani, Dajani Suleman, Rusmin Husain Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciKETERAMPILAN MAHASISWA BARU DALAM MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN
KETERAMPILAN MAHASISWA BARU DALAM MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN Makalah OLEH : JUNAIDA, S.Sos NIP. 132303359 PERPUSTAKAAN DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 1 KATA PENGANTAR Puji dan
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari
Lebih terperinci30 JAM PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 30 JAM PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH PELAKSANA: IDHA NURHAMIDAH, M.Hum NIDN: 0605038102 TIM PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS BAHASA UNISSULA 2016 i ii KATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat membaca karya sastra sama halnya dengan minat membaca, namun minat membaca karya sastra lebih diarahkan dan difokuskan dalam bidang sastra baik itu puisi
Lebih terperinci