BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah data. Dengan statistik deskriptif data mentah diubah menjadi informasi yang dapat menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data (Herliansyah, 2013). Dalam penelitian ini, statistik deskriptif digunakan sebagai teknik analisis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan informasi pendistribusian instrumen penelitian, demografi responden penelitian. 1. Pendistribusian Instrumen Penelitian Responden yang menjadi objek penelitian adalah akuntan publik atau auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang didistribusikan kepada responden untuk mendapatkan data primer. Pendistribusian kuesioner dilakukan secara langsung dengan mendatangi langsung Kantor Akuntan Publik dan secara tidak langsung melalui . Pendistribusian dilakukan terhadap 16 KAP yang terdapat di wilayah Jakarta yang dtunjukkan dalam tabel

2 67 Tabel 5.1 Nama KAP No. Nama KAP 1. KAP Purwatono, Suherman, Surja 2. KAP Sidharta & Widjaya 3. KAP Tanubrata, Sutanto,Fahmi & Rekan 4. KAP Amir Abadi Jusuf Saptoto & Mawar 5. KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan 6. KAP Hendrawinta Eddy Sidharta & Tanzil 7. KAP Tjiendradjaja & Handoko Tomo 8. KAP Doli, Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali 9. KAP Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja 10. KAP Hertanto Grace Karunawan 11. KAP Djoko,Siddik & Indra 12. KAP Wirawan 13. KAP Jansen & Ramdan 14. KAP Armandias 15. KAP Y Santosa dan Rekan 16. KAP Rama Wendra Sumber: data primer yang diolah Pendistribusian sebanyak 160 kuesioner dan pengumpulan data dilakukan selama periode Januari May Sebanyak 120 kuesioner kembali tetapi yang bisa diolah hanya 103 kuesioner. Ringkasan pendistribusian dan pengumpulan kuesioner dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel berikut: Tabel 5.2 Rincian Pendistribusian dan Pengumpulan Kuesioner Keterangan Jumlah Pendistribusian kuesioner 160 Kuesioner yang tidak terkumpul 40 Kuesioner yang terkumpul 120 Kuesioner yang tidak bisa diolah 17 Kuesioner yang bisa diolah 103 Tingkat pengembalian (respon rate) 120/160 * 100% 75% Sumber: data primer yang diolah

3 68 Dari data pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa 160 kuesioner yang didistribusikan yang terkumpul sebanyak 120 kuesioner atau sekitar 75,00% dari total kuesioner. Hal ini menunjukkan tingkat response rate yang cukup baik. 2. Demografi Responden bentuk tabel. Berikut ini adalah demografi responden yang disajikan dalam Tabel 5.3 Demografi Responden Keterangan Frekuensi Absolut Persentase Jumlah Responden % Jenis Kelamin Pria Wanita ,02% 33,98% Usia > 45 tahun tahun tahun < 25 tahun Pendidikan S3 S2 S1 D3 Jenjang Profesi Partner Manager Senior Auditor Junior Auditor Masa Kerja > 5 tahun 3-5 tahun < 3 tahun Register Akuntan Publik CPA Non CPA Sumber: data primer yang diolah ,88% 8,74% 31,07% 56,31% 0,00% 7,77% 77,67% 14,56% 4,58% 7,77% 31,07% 56,31% 12,62% 31,07% 56,31% 4,85% 95,15%

4 69 Berdasarkan tabel 5.3 diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki sekitar 66,02%. Dari segi usia sebagian besar kisaran dibawah 25 tahun sebesar 56,31% kemudian diikuti kisaran tahun sebesar 31,07%. Dari latar belakang pendidikan sebagian besar setingkat strata satu (S1) sebesar 77,67%. Responden sebagian besar berprofesi sebagai junior auditor sekitar 56,31%, kemudian diikuti senior auditor sekitar 31,07%. Dari segi masa kerja sebagian besar kisaran dibawah 3 tahun sebesar 56,31%, diikuti kisaran 3-5 tahun sebesar 31,07%. Berikutnya sebagian besar responden tidak punya register akuntan sebesar 95,15%. 3. Deskripsi Variabel Penelitian Deskripsi variabel penelitian merupakan bagian dari analisa data yang memberikan gambaran awal setiap variabel yang digunakan. Gambaran atau deskripsi data tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), maksimum, minimum, dan standar deviasi dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel eksogen yaitu profesionalisme (PRO), Pengalaman (PGL), Etika Profesi (EP), serta 2 variabel endogen yaitu kualitas audit (KA) dan pertimbangan tingkat materialitas (KA). Dari sampel sebanyak 103 pada 16 KAP di wilayah Jakarta, statistik deskriptif variabel penelitian disajikan pada tabel-tabel di bawah ini:

5 70 Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Variabel Profesionalisme Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO PRO Valid N (listwise) 103 Sumber: hasil pengolahan data SPSS Pada hasil pengujian pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Profesionalisme (PRO) dengan jumlah sampel yang di uji sebanyak 103 responden dan dengan jumlah butir pertanyaan sebanyak 20 pertanyaan. Untuk nilai minimum kumulatif dari jawaban para responden adalah 45 sedangkan nilai maksimum dari 98 dan nilai minimum masing-masing instrumen sebesar 1 dan nilai maksimum masing-masing instrumen sebesar 5 responden, skor rata-rata responden sebesar 70,05 dengan standar deviasi sebesar 14,613, sedangkan standar deviasi masing-masing instrumen rata-rata mendekati 0. Standar deviasi merupakan cerminan dari

6 71 nilai mean, jika standar deviasi lebih besar dari nilai mean maka representasi yang buruk bagi seluruh data, begitu sebaliknya. Sehingga data dalam penelitian ini dapat di teruskan untuk analisis selanjutnya. Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Variabel Pengalaman Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PGL PGL PGL PGL PGL PGL PGL PGL PGL PGL PGL Valid N (listwise) 103 Sumber: hasil pengolahan data SPSS Pada variabel Pengalaman (PGL) terdapat 10 pertanyaan dengan skor simultan tertinggi 50 dan skor terendah 22, sedangkan mean 35,64 dengan standar deviasi 6,608, sedangkan untuk masing-masing instrumen pertanyaan skor minimum 1 dan skor maksimumnya 5, serta didapat nilai standar deviasi yang mendekati nol dan dibawah nilai mean, karena nilai mean merupakan cerminan dari nilai rata-rata dari setiap skornya, sehingga bisa merepresentasikan seluruh data yang diuji. Kesimpulannya bahwa hasil pada tabel diatas dapat merepresentasikan seluruh data dan dapat dilanjutkan untuk analisis selanjutnya.

7 72 Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Variabel Etika Profesi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation EP EP EP EP EP EP EP EP EP EP EP EP EP EP EP Valid N (listwise) 103 Sumber: hasil pengolahan data SPSS Pada variabel etika profesi (EP) terdapat 14 pertanyaan dengan skor simultan tertinggi 69 dan skor terendah 28, mean sebesar 50,87 dengan standar deviasi 11,095, sedangkan untuk masing-masing instrumen pertanyaan skor minimum 1 dan skor maksimumnya 5, serta didapat nilai standar deviasi yang mendekati nol dan dibawah nilai mean, standar deviasi lebih besar dari mean maka nilai mean merepresentasikan data bagi seluruh data, begitu sebaliknya. Karena nilai mean merupakan cerminan dari nilai rata-rata dari setiap skornya, sehingga bisa merepresentasikan seluruh data yang diuji. Kesimpulannya bahwa hasil pada tabel diatas dapat merepresentasikan seluruh data dan dapat dilanjutkan untuk analisis selanjutnya.

8 73 Tabel 5.7 Statistik Deskriptif Variabel Kualitas Audit Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KA KA KA KA KA Valid N (listwise) 103 Sumber: hasil pengolahan data SPSS Pada variabel penerimaan perilaku kualitas audit (KA) terdapat 4 pertanyaan yang diuji dengan skor simultan tertinggi 20 dan skor terendah 7, mean sebesar 14,03 dengan standar deviasi 3,216, sedangkan untuk masing-masing instrumen pertanyaan skor minimum 1 dan skor maksimumnya 5, serta didapat nilai standar deviasi yang mendekati nol dan dibawah nilai mean, standar deviasi lebih besar dari mean maka nilai mean merepresentasikan data bagi seluruh data, begitu sebaliknya. Karena nilai mean merupakan cerminan dari nilai rata-rata dari setiap skornya, sehingga bisa merepresentasikan seluruh data yang diuji. Kesimpulannya bahwa hasil pada tabel pengujian deskriptif variabel independensi diatas dapat merepresentasikan seluruh data pada variabel tersebut dan dapat dilanjutkan untuk analisis selanjutnya.

9 74 Tabel 5.8 Statistik Deskriptif Variabel Pertimbangan Tingkat Materialitas Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation MT MT MT MT MT MT MT MT MT MT MT MT MT MT Valid N (listwise) 103 Sumber: hasil pengolahan data SPSS Pada variabel pertimbangan tingkat materialitas (MT) terdapat 13 pertanyaan yang diuji dengan skor simultan tertinggi 63 dan skor terendah 28, mean atau rata-rata skor sebesar 45,84 dengan standar deviasi 9,467, sedangkan untuk masing-masing instrumen pertanyaan skor minimum 1 dan skor maksimumnya 5, serta didapat nilai standar deviasi yang mendekati nol dan dibawah nilai mean, standar deviasi lebih besar dari mean maka nilai mean merepresentasikan data bagi seluruh data, begitu sebaliknya. Karena nilai mean merupakan cerminan dari nilai rata-rata dari setiap skornya, sehingga bisa merepresentasikan seluruh data yang diuji. Kesimpulannya bahwa hasil pada tabel pengujian deskriptif variabel independensi diatas dapat merepresentasikan seluruh data pada variabel tersebut dan dapat dilanjutkan untuk analisis selanjutnya.

10 75 B. Uji Kelayakan Model dan Kualitas Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) sebagai alat analisis multivariate sehingga memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi untuk menghubungkan teori dan data. Selanjutnya, software yang digunakan adalah SmartPLS sebagai alat untuk memecahkan permasalahan SEM. Oleh karena PLS tidak mengasumsikan adanya distribusi tertentu untuk estimasi parameter, maka teknik untuk menguji signifikansi parameter tidak diperlukan. Uji kelayakan model dalam PLS dikenal dengan istilah evaluasi model structural (inner model). Untuk dapat melakukan kedua evaluasi model tersebut maka terlebih dahulu dilakukan pengujian model penelitian (full structural model). Adapun hasil dari pengujian full structural model tersebut dapat dilihat pada gambar 5.1 di bawah ini: Gambar 5.1. Full Structural Model (Model Awal)

11 76 Dari hasil uji full structural model di atas maka dapat dianalisa untuk setiap model yang harus dipenuhi dalam PLS agar dapat menjawab permasalahan yang ditetapkan dalam penelitian. Adapun evaluasi model yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Evaluasi Model Pengukuran atau Outer Model a. Uji Validitas Konstruk Melalui Convergent Validity Convergent validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score/component score yang diestimasi dengan software PLS. Indikator individual dikatakan valid jika nilai korelasi di atas 0,7 dengan konstruk (variabel laten) yang diukur. Namun penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading factor 0,5 s.d 0,6 dianggap cukup (Ghozali, 2012). Dari hasil convergent validity pada gambar 5.1 di atas, terdapat 3 (tiga) korelasi indikator dengan konstruk dengan hasil loading factor (outer loading) dibawah 0,5 (tidak valid) untuk indikator PGL7 pada konstruk pengalaman sebesar 0,467, PGL8 pada konstruk pengalaman sebesar 0,497 PGL9 pada konstruk pengalaman sebesar 0,497, PGL10 pada konstruk pengalaman sebesar 0,488. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menentukan untuk mengeliminasi indikator yang memiliki loading factor di bawah 0,5 dari analisa. Berikut hasil loading factor setelah indikator PGL7, PGL8, PGL9 dan PGL10 dikeluarkan:

12 77 Gambar 5.2. Full Structural Model (Model Akhir) Berdasarkan hasil PLS Algorithm output yang tertera pada gambar 5.2. dapat dilihat bahwa semua konstruk menghasilkan nilai loading factor > 0,7 yang berarti bahwa semua indikator konstruk adalah valid. Ada beberapa indikator yang menghasilkan loading factor > 0,6 yang menurut Hair et al (2011) dalam Ghozali (2012) masih dapat diterima. Loading factor masing-masing indikator dapat dilihat pada lampiran 5.1. Selain berdasarkan nilai loading factor, uji convergent validity juga dilakukan dengan melihat nilai Average Variance Extracted (AVE), harus memenuhi syarat di atas 0,5. Nilai AVE untuk masingmasing variabel adalah variabel Profesionalisme (PRO) sebesar 0.401,

13 78 variabel Pengalaman (PGL) sebesar 0.593, variabel Etika Profesi (EP) sebesar 0.487, variabel Kualitas Audit sebesar 0.505, dan variabel Pertimbangan Tingkat Materialitas (MT) sebesar Dari hasil AVE terdapat tiga variabel yang nilai tidak memenuhi syarat. Namun variabel tersebut tetap dipertahankan karena (1) data penelitan disajikan apa adanya; (2) ukuran ini bersifat pelengkap saja bagi realibilitas konstruk; dan (3) loading factor untuk masing-masing konstruk telah memenuhi syarat. b. Uji Validitas Konstruk Melalui Discriminant Validity Selain melakukan uji convergent validity di atas, juga dilakukan uji discriminant validity dari model dengan pengukuran indikator refleksif. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai cross loading antara indikator dengan konstruknya. Korelasi konstruk dikatakan dapat memprediksi indikatornya lebih baik jika korelasi konstruk dengan item pengukurannya (indikator) lebih tinggi dibanding dengan indikator konstruk lainnya. Cross loading dari masing-masing konstruk terhadap indikatornya dan dengan indikator konstruk lainnya dapat dilihat pada lampiran 5.2. Dari hasil cross loading terlihat bahwa masing-masing konstruk memiliki korelasi lebih tinggi dengan indikatornya dibandingkan dengan indikator lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok lainnya.

14 79 Metode lain untuk menilai discriminant validity adalah dengan membandingkan akar kuadrat dari average variance extracted ( ) untuk setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk lainnya. Nilai akar kuadrat AVE harus lebih besar daripada nilai korelasi antar konstruk. Berikut hasil pengujian validitas dengan melalui nilai AVE terlihat pada tabel 5.9. Konstruk Tabel 5.9 AVE dan Akar AVE Average Variance Extracted (AVE) Discriminant Validity Profesionalisme (PRO) ,633 Valid Pengalaman (PGL) ,770 Valid Etika Profesi (EP) ,697 Valid Kualitas Audit (KA) ,710 Valid Pertimbangan Tingkat ,646 Valid Materialitas (MT) Sumber: hasil pengolahan data SmartPLS Dari tabel 5.9 dapat disimpulkan bahwa nilai akar kuadrat AVE lebih besar dibanding nilai AVE atau korelasi antar konstruk dalam model. Hal ini menunjukkan bahwa setiap konstruk memiliki nilai validitas diskriminan yang baik.

15 80 c. Uji Realibilitas Melalui Composite Reliability Disamping uji validitas konstruk, dilakukan juga uji reliabilitas konstruk yang diukur dengan composite reliability. Konstruk dinyatakan reliabel jika nilai composite reliability diatas 0,7. Berikut ini hasil output composite reliability. Tabel 5.10 Composite Realibility Profesionalisme (PRO) Pengalaman (PGL) Etika Profesi (EP) Kualitas Audit (KA) Pertimbangan Tingkat Materialitas (MT) Sumber: hasil pengolahan data SmartPLS Composite Realibility Nilai composite reliability yang dihasilkan semua konstruk sangat baik yaitu di atas 0,7 sehingga dapat disimpulkan bahwa semu indikator konstruk adalah reliabel atau memenuhi uji reliabilitas. 2. Uji Model Struktural atau Inner Model Dalam menilai model struktural atau inner model dapat dilihat berdasarkan nilai R-Square (R 2 ) dan Q-Square (Q 2 ) untuk setiap variabel laten endogen. Menurut Hair et al. (2011) sebagaimana dikutip dalam Ghozali (2012), variabel laten endogen dalam model struktural mengindikasikan Baik jika R 2 sebesar 0,75, Moderat Baik jika R 2 sebesar 0,50, dan Lemah Baik jika R 2 sebesar 0,25. Tabel 5.9 menunjukkan nilai

16 81 R 2 konstruk Kualitas Audit (KA) masuk dalam kategori moderat dan pertimbangan tingkat materilitas (MT) termasuk dalam kategori kuat. Tabel 5.11 R-Square Konstruk R-Square Profesionalisme (PRO) Pengalaman (PGL) Etika Profesi (EP) Kualitas Audit (KA) 0,648 Pertimbangan Tingkat Materialitas (MT) 0,914 Sumber: hasil pengolahan data SmartPLS Tabel 5.9 menunjukkan hasil R-Square konstruk Kualitas audit (KA) sebesar 0,648. Nilai ini diinterpretasikan bahwa variabel Profesionalisme (PRO), Pengalaman (PGL), Etika Profesi (EP) mampu menjelaskan 64,8% variabel Kualitas audit (KA). Sedangkan sisanya 35,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. hasil R-Square konstruk pertimbangan tingkat materialitas (MT) sebesar 0,914 dapat diinterpretasikan bahwa konstruk pertimbangan tingkat materialitas (MT) dapat dijelaskan oleh variabel Profesionalisme (PRO), Pengalaman (PGL), Etika Profesi (EP) sebesar 91,4% sedangkan 8,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti. Q-square test juga dilakukan untuk mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Q 2 = 1 ( 1 R 1 2 ) ( 1 R 2 2 ), dimana R 1 2 = R 2 kualitas audit dan R 2 2 = R 2 pertimbangan tingkat materalitas. Sehingga diperoleh nilai sebagai berikut:

17 82 Q 2 = 1 ( 1 0,648 ) ( 1 0,914 ) Q 2 = 1 ( 0,352 ) ( 0,086 ) Q 2 = 1 0,030 Q 2 = 0,970 Dari hasil perhitungan diketahui nilai Q2 sebesar 0,970, artinya besarnya keragaman dari data penelitian yang dapat dijelaskan oleh model struktural yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebesar 97%. Berdasarkan hasil ini, model struktural pada penelitian telah memiliki goodness of fit yang cukup baik. C. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini terdapat 7 hipotesis yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. Hipotesis 1 sampai dengan 3 (H1 s.d H3) dirumuskan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel Profesionalisme (PRO), Pengalaman (PGL), Etika Profesi (EP) terhadap Kualitas Audit (KA). Sedangkan Hipotesis 4 sampai dengan 6 (H4 s.d H6) dirumuskan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel variabel Profesionalisme (PRO), Pengalaman (PGL), Etika Profesi (EP) dan dan Hipotesis 7 (H7) dirumuskan untuk menguji Kualitas Audit (KA) terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (MT). Dengan menggunakan PLS dapat dilihat hasil inner loading pada nilai koefisien parameter dengan nilai signifikan t-statistik seperti pada tabel 5.10.

18 83 Tabel 5.10 Inner Loading Sumber: hasil pengolahan data SmartPLS Hasil inner loading menunjukkan bahwa Semua hipotesis mempunyai pengaruh signifikan. Adapun penjelasan atas hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dijelaskan pada subbab pembahasan. D. Pembahasan Pembahasan atas hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini sesuai dengan yang diajukan pada awal penelitian dan terlihat pada tabel 5.10 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. H1. Terdapat pengaruh positif profesionalisme terhadap Kualitas Audit. Hasil penelitian atas pengujian profesionalisme terhadap Kualitas Audit signifikan berpengaruh positif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.10 bahwa nilai t-hitung sebesar lebih besar dari t-tabel 1,96 (6.272 > 1,96). Artinya profesionalisme dapat mempengaruhi dalam kualitas audit. Sehingga hipotesis (H1), diterima. Hasil penelitian konsisten dengan Mayasari (2012) yang diperkuat oleh penelitian Baotham (2007), Ussahawanitchakit (2008) yang menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit

19 84 Profesionalisme dapat diartikan bahwa auditor tidak dapat diintimidasi oleh orang lain dan tidak tunduk karena tekanan yang dilakukan oleh orang lain guna mempengaruhi sikap dan pendapatnya. Semakin tinggi profesionalisme maka semakin baik kualitas auditnya. Hal ini terjadi karena responden mempunyai sikap profesionalisme yang bagus. Dalam proses pemeriksaan, responden berusaha bersikap professional, tidak dapat di intimidasi oleh siapa pun. Walaupun dalam praktiknya dimungkinkan terdapat beberapa auditor melakukan penyimpanganpenyimpangan terhadap standar audit dan kode etik. 2. H2. Terdapat pengaruh positif pengalaman terhadap kualitas audit. Hasil pengujian atas pengaruh Pengalaman terhadap Kualitas Audit signifikan berpengaruh negatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.10 bahwa nilai t-hitung sebesar 3,618 lebih besar dari t-tabel 1,96 (3,618 > 1,96). Nilai negatif pada koefisien parameter menunjukkan bahwa semakin berpengalaman seorang auditor semakin rendah kualitas audit yang dihasilkan ataupun sebaliknya. Karena hasil penelitian memiliki koefisien parameter negatif sedangkan hipotesis yang diajukan positif. Sehingga hipotesis (H2) ditolak, walaupun nilai t-hitung sebesar 3,618 lebih besar dari t-tabel 1,96 (3,618 > 1,96). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Sukriah dkk (2013). Yang menyatakan bahwa pengalaman memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan karena sebagaian besar

20 85 responden dalam penelitian ini adalah junior auditor, dimana kompleksitas tugas yang dihadapi junior auditor masih relatif rendah, sehingga kemampuan menilai risiko audit juga rendah. Akibatnya ada kemungkinan kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan masih kurang. Dalam prakteknya untuk memitigasi hal tersebut, tim audit melakukan tindakan supervisi atas pekerjan auditor junior. Sehingga pemahaman junior auditor atas penilaian risiko dapat lebih baik lagi. Penilaian resiko audit yang lebih baik menghasilkan kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan menjadi lebih baik. Hasilnya kualitas audit dapat dipertahankan. Sebaliknya untuk pemeriksaan yang dilakukan oleh posisi diatas auditor junior, seperti auditor senior seringkali melemahkan tindakan supervisi yang dilakukan dalam proses pemeriksaan. Hal ini bisa diakibatkan oleh anggapan bahwa auditor senior telah berpengalaman dan memiliki keahlian lebih, jadi tindakan supervise lemah. Padahal ini justru mengakibatkan penilaian resiko audit yang lebih buruk oleh auditor tersebut. Dengan demikian dapat menurunkan kualitas audit. Dengan demikian hasil penelitian pengalaman berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas audit, dapat diterima. 3. H3. Terdapat pengaruh positif Etika Profesi terhadap Kualitas Audit. Hasil pengujian atas pengaruh Etika Profesi terhadap Kualitas Audit signifikan berpengaruh positif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.10 bahwa

21 86 nilai t-hitung sebesar 4,285 lebih besar dari t-tabel 1,96 (4,285 > 1,96). Semakin tinggi etika profesi makan akan menghasilkan kualitas audit Sehingga hipotesis (H3), diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan Futri dan Juliarsa (2014) yang diperkuat oleh Hutabarat (2012) menunjukkan bahwa Etika profesi berpengaruh positif terhadap kualitas audit, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi etika auditor maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya kualitas audit. 4. H4. Terdapat pengaruh positif profesionalisme terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hasil penelitian atas pengujian profesionalisme terhadap pertimbangan tingkat materialitas signifikan berpengaruh positif. Pada tabel 5.10 bahwa nilai t-hitung sebesar 6,093 lebih besar dari t-tabel 1,96 (6,093 > 1,96), Semakin tinggi profesionalismen maka akan semakin meningkatkan pertimbangan tingkat materialitas. Sehingga hipotesis (H4), diterima. Hasil penelitian konsisten dengan penelitian Herawati dan Susanto (2009). Yang diperkuat oleh penelitian Febrianty (2012), Sinaga dan Isgiyarta (2012), Lestari dan Utama (2013), Kurniawanda (2013), Muhammad (2013). yang dapat membuktikan bahwa profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hal ini diperkirakan terjadi karena responden mempunyai profesionalisme yang baik maka akan meningkatkan pertimbangan tingkat materialitas.

22 87 5. H5. Terdapat pengaruh postif Pengalaman terhadap Pertimbangan tingkat materialitas. Hasil penelitian atas pengujian Pengalaman terhadap Pertimbangan tingkat materialitas signifikan berpengaruh negatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.10 bahwa nilai t-hitung sebesar 4,238 lebih besar dari t-tabel 1,96 (4,238 > 1,96). Nilai negatif pada koefisien parameter menunjukkan bahwa semakin berpengalaman seorang auditor semakin rendah pertimbangan tingkat materialitas yang dihasilkan. Karena hasil penelitian memiliki koefisien parameter negatif sedangkan hipotesis yang diajukan positif. Sehingga hipotesis (H5) ditolak, walaupun nilai t-hitung sebesar 4,238 lebih besar dari t-tabel 1,96 (4,238 > 1,96). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Herawati dan Susanto (2009) menyatakan bahwa auditor yang berpengalaman akan menghasilkan pengetahuan yang lebih dalam pertimbangan tingkat materialitas. Hal ini disebabkan karena sebagaian besar responden dalam penelitian ini adalah junior auditor dan masa kerjanya tidak lebih dari 3 tahun. Hal ini berpengaruh dalam pertimbangan tingkat materialitasnya dalam mendeteksi salah saji. Dengan pengalaman yang masih relatif rendah, kompleksitas tugas yang dihadapi junior auditor juga relatif rendah, sehingga kemampuan menilai risiko audit juga rendah. Akibatnya ada kemungkinan kemampuan auditor melakukan pertimbangan tingkat materialitas masih rendah. Dalam

23 88 prakteknya untuk memitigasi hal tersebut, tim audit melakukan tindakan supervisi atas pekerjan auditor junior. Sehingga pemahaman junior auditor atas penilaian risiko dapat lebih baik lagi. Penilaian resiko audit yang lebih baik menghasilkan kemampuan auditor dalam membuat pertimbangan tingkat materialitas lebih baik. Sebaliknya untuk pemeriksaan yang dilakukan oleh posisi diatas auditor junior, seperti auditor senior. Auditor senior yang merasa dirinya telah berpengalaman dan memiliki keahlian lebih, terkadang menilai suatu proses pemeriksaan sebagai sesuatu yang mudah karena sudah biasa mereka laukakn. Padahal ini justru mengakibatkan penilaian resiko audit yang lebih buruk oleh auditor tersebut. Akibatnya dapat mempengaruhi pertimbangan tingkat materialitas yang ditetapkan menjadi lebih rendah. Dengan demikian hasil penelitian pengalaman berpengaruh negatif signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas, dapat diterima. 6. H6. Terdapat pengaruh positif Etika Profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hasil penelitian atas pengujian Etika Profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas signifikan berpengaruh positif.nilai t-hitung sebesar 4,263 lebih besar dari t-tabel 1,96 (4,263 > 1,96), Semakin tinggi etika profesi seorang auditor akan meningkatkan pertimbangan tingkat materialitas. Sehingga hipotesis (H6), diterima.

24 89 Hasil penelitian ini konsisten dengan Herawati dan Santoso (2009) dengan memegang teguh etika profesi, keputusan yang dihasilkan oleh seorang auditor dalam mempertimbangkan tingkat materialitas akan lebih independen dan objektif. Hal ini sejalan dengan hasil hipotesis H6. 7. H7. Terdapat pengaruh positif kualitas audit terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hasil pengujian atas pengaruh kualitas audit terhadap pertimbangan tingkat materialitas signifikan berpengaruh positif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.10 bahwa nilai t-hitung sebesar 6,503 lebih besar dari t-tabel 1,96 (6,503 > 1,96). Artinya peningkatan atas kualitas audit dapat meningkatkan pertimbangan tingkat materialitas. Sehingga hipotesis (H7), diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Trisnaningsih (2010). Akuntan publik dapat mengetahui tingkat mutu atau kualitas auditnya melalui tingkat tercapainya kepuasan klien. Oleh karena itu seorang akuntan publik harus mampu meningkatkan kualitas auditnya. Kepuasan yang dirasakan oleh klien akan menimbulkan kepercayaan terhadap kemampuan yang dimiliki oleh akuntan publik. Untuk dapat mencapai mutu dan kualitas yang baik tentunya hal yang dipertimbangkan salah satunya adalah tingkat materialitas. Audit yang berkualitas adalah audit yang dilaksanakan sesuai dengan standar profesional akuntan publik sehingga memungkinkan

25 90 auditor menemukan terjadinya salah saji material dan melaporkannya untuk tujuan pengambilan keputusan. Dengan demikian, seorang auditor yang mengharapkan audit yang berkualitas akan melakukan proses pemerikasaan mulai dari perencanaan sampai dengan pekerjaan lapangan dengan baik. Salah satu tahap dalam perencanaan audit adalah pertimbangan tingkat materialitas. Jadi, Semakin auditor mengharapkan kualitas audit yang tinggi mengharuskan auditor menetapkan pertimbangan tingkat materialitas yang baik. Dari pembahasan hasil hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat terdapat 5 (tiga) hipotesis yang diterima yakni H1, H3, H4, H6, dan H7. Sedangkan hipotesis lainnya ditolak, walaupun menunjukkan t-hitung yang signifikan. Ringkasan hasil hipotesis disajikan dalam tabel Hipotesis Terdapat pengaruh positif Profesionalisme terhadap kualitas audit Tabel 5.13 Ringkasan Hasil Hipotesis Original sample estimate T- Statistic Kesimpulan Diterima Terdapat pengaruh Positif pengalaman terhadap kualitas audit Ditolak Terdapat pengaruh positif Etika Profesi terhadap kualitas audit Diterima Terdapat pengaruh positif Profesionalisme terhadap pertimbangan tingkat materialitas Terdapat pengaruh postif pengalaman terhadap pertimbangan tingkat materialitas Diterima Ditolak

26 91 Hipotesis Terdapat pengaruh positif etika porfesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas Terdapat pengaruh positif kualitas audit terhadap pertimbangan tingkat materialitas Sumber: hasil pengolahan data SmartPLS Original sample estimate T- Statistic Kesimpulan Diterima 0, Diterima Berdasarkan tabel di atas, peneliti akan membahas mengenai analisis direct dan indirect yang bertujuan untuk melihat apakah jalur dalam penelitian ini harus melalui variabel intervening atau harus melalui antar variabel secara langsung. Analisis tersebut disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5.14 Analisis Direct dan Indirect PRO MT PGL MT EP MT Pengaruh 0,696-0,347 0,198 Langsung Pengaruh Tidak Langsung 1,098 x 0,471 = 0,517 (-0,595) x 0,471 = -0,280 0,297 x 0,471 = 0,140 Pengaruh Total 1,213-0,627 0,338 Kesimpulan Pengaruh total > pengaruh langsung Pengaruh total < pengaruh langsung Pengaruh total > pengaruh langsung Sumber: hasil pengolahan data Dari hasil analisis pada tabel 5.14 dapat dilihat bahwa variabel profesionalisme (PRO) terhadap variabel pertimbangan tingkat materialitas (MTR) dihasilkan kesimpulan bahwa nilai pengaruh total 1,213 lebih besar dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung 0,696. Dengan demikian variabel intervening diperlukan, yakni melalui variabel kualitas audit (KA).

27 92 Untuk variabel pengalaman (PGL) terhadap variabel pertimbangan tingkat materialitas (MTR) dihasilkan kesimpulan bahwa nilai pengaruh total -0,627 lebih kecil dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung -0,347, dengan demikian sebaiknya variabel pengalaman (PGL) terhadap variabel pertimbangan tingkat materialitas (MTR) seharusnya tidak melalui variabel intervening. Sehingga pengaruh variabel intervening kualitas audit (KA), dapat diabaikan. Sedangkan variabel etika profesi (EP) terhadap variabel pertimbangan tingkat materialitas (MTR) dihasilkan kesimpulan bahwa nilai pengaruh total 0,338 lebih besar dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung 0,198. Dengan demikian variabel intervening diperlukan, yakni melalui variabel kualitas audit (KA).

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS. Ahmad Winanto Istianingsih ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS. Ahmad Winanto Istianingsih ABSTRACT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS Ahmad Winanto Istianingsih ABSTRACT The purpose of this study was to determine profesionalism, professional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 48 BAB IV ANALISIS DATA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi skeptisisme profesional auditor pada KAP di Yogyakarta. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran faktor,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdapat di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Provinsi Yogyakarta. Terdapat 100 kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik

BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden IV.1.1 Distribusi Kuesioner Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik Berafiliasi yang berada di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional. 65 D. Statistik Deskriptif Statistik deskritif menunjukkan gambaran umum kecenderungan sampel yang diobservasi. Jawaban dari responden secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada Tabel 5 berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab dalam mempersiapkan pelaporan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab dalam mempersiapkan pelaporan informasi keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peran auditor dalam penyajian informasi keuangan sangatlah besar. Auditor merupakan orang yang ada di belakang informasi keuangan yang disajikan oleh sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik (auditor) yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta. Auditor yang berpartisipasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rotaryana Prima didirikan pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No. 03526/P-01/1-824.271. Dengan memulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Data Responden Untuk dapat memberikan gambaran mengenai deskripsi data responden, peneliti menggunakan tabel distribusi sebaran untuk menunjukkan data responden

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. kompleksitas tugas, dan pengalaman dalam mempengaruhi variabel dependennya

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. kompleksitas tugas, dan pengalaman dalam mempengaruhi variabel dependennya BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai keahlian audit, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, dan pengalaman dalam mempengaruhi variabel dependennya yaitu audit judgment

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan Teknik snowball sampling dan diukur. melaksanakan pekerjaan di bidang auditing.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan Teknik snowball sampling dan diukur. melaksanakan pekerjaan di bidang auditing. 80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor dari tingkatan partner, manajer, senior

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan objek Kantor Akuntan Publik yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan 4 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Aplikasi Brilian Brilian adalah aplikasi hybrid learning Stikom Surabaya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran,

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data dari laporan tahunan dan laporan keuangan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran 54 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan Yogyakarta dengan menggunakan responden seluruh auditor yang terdapat dalam KAP dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Jumlah kuesioner kembali dan dapat diolah 1 Riza, Adi, Syahril Achmad,Rasyid,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Jumlah kuesioner kembali dan dapat diolah 1 Riza, Adi, Syahril Achmad,Rasyid, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyebaran Kuesioner Tabel berikut menunjukkan hasil penyebaran kuesioner penelitian : Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner No Nama KAP Jumlah Auditor yang mengisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang Computer Center adalah pusat jual-beli komputer yang berdiri sejak 1 April 2004 di area lantai 4 dan 5 Plasa Simpang Lima Semarang. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data. 40 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai arah dan cara melaksanakan penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang ada di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Adapun hasil penyebaran kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang ada di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Adapun hasil penyebaran kuesioner BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi, independensi, profesionalisme, tingkat pendidikan dan pengalaman terhadap kualitas audit (studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Auditor eksternal yang berada pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. supervisor, manager, auditor junior, dan auditor senior.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. supervisor, manager, auditor junior, dan auditor senior. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan objek penelitian adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Wilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan survey crossectional. Penelitian ini menjelaskan hubungan antar variabel independen dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK RESPONDEN. Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3 Lainnya. Jabatan di KAP : Senior Auditor Manajer Supervisor Partner.

KARAKTERISTIK RESPONDEN. Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3 Lainnya. Jabatan di KAP : Senior Auditor Manajer Supervisor Partner. KARAKTERISTIK RESPONDEN Nama Nama KAP : : Jenis Kelamin : Pria Wanita Usia :... Tahun Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3 Lainnya Lama Bekerja : 3 Tahun 4-5 Tahun 3 4 Tahun > 5 Tahun Jabatan di KAP : Senior

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner dimana kuesioner yang disebar sebanyak 550 buah kuesioner virtual yang disebar melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang beralamatkan di Jl Gatot Subroto Kav 31 Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Deskripsi Objek Penelitian Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed (VACA),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil dari analisis data yang telah dilakukan berdasarkan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pembahasan bab ini diawali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data 1. Hasil Pengumpulan Data Bab ini menjelaskan data yang dikumpulkan dan dianalisis untuk membuktikan analisis pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1. Deskripsi Responden Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan kepada 36 auditor Inspecção Geral do Estado, República Democrátika de Timor Leste (RDTL). Tahapan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis data dan hasil penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pemberian opini oleh auditor.

Lebih terperinci