ANALISIS PENGARUH KOMPOSISI SILICONE RUBBER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH KOMPOSISI SILICONE RUBBER"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH KOMPOSISI SILICONE RUBBER DAN PASIR SILIKA PADA SPESIMEN BERBAHAN RESIN EPOKSI TERHADAP SUDUT KONTAK, TEGANGAN FLASHOVER, DAN KEKUATAN MEKANIK Cintya Ayu Daniswari 1, Juningtyastuti 2, Abdul Syakur 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia 1 cintyadanis@gmail.com 2 juningastika@yahoo.com 3 gakusei2003@yahoo.com Abstrak- Energi listrik disalurkan dan didistribusikan dari pusat pembangkit listrik ke pusat-pusat beban menggunakan saluran transmisi dan jaringan listrik distribusi. Untuk membatasi antara konduktor saluran bertegangan tinggi dengan bodi menara atau bodi tiang, maka digunakan isolator. Bahan isolator yang telah banyak digunakan adalah keramik, sementara untuk bahan polimer masih terus dikembangkan, salah satu bahan polimer yang telah dikembangkandan digunakan sebagai isolator adalah Resin Epoksi. Dalam aplikasinya di lapangan, isolator yang terletak pada pasangan luar banyak sekali terpengaruh oleh keadaan lingkungan di sekitarnya, sehingga tidak tertutup kemungkinan menjadikan kemampuan isolator menurun atau berada di bawah kemampuan kerja seharusnya. Sehingga dibutuhkan suatu isolator yang memiliki unjuk kerja yang baik untuk mendukung keandalan sistem. Pada penelitian tugas akhir ini bahan yang digunakan adalah sampel Resin Epoksi dengan pengisi silane/sillicone rubber dan pasir silika dengan persentase yang divariasikan antara 10% - 50%. Dimensi sampel untuk uji sudut kontak dan tegangan flashover adalah 120 mm x 50 mm x 5 mm. Sedangkan untuk uji tarik sesuai dengan standar ASTM D638. Semua pengujian dilakukan di laboratorium dengan kondisi temperatur ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan persentase bahan pengisi silane/sillicone rubber maupun bahan pengisi pasir silika menyebabkan kenaikan sudut kontak yang berarti resistensi permukaan bahan isolasi semakin naik. Sehingga nilai tegangan flashover semakin meningkat tetapi kekuatan mekanik cenderung menurun. Nilai sudut kontak yang paling besar adalah pada RTV 15 yaitu 79,29. Sedangkan nilai tegangan flashover yang paling besar dalah pada RTV 14 yaitu 34,93 kv. Dan untuk pengujian mekanik nilai yang paling besar adalah pada RTV 03 yaitu 43,1 MPa untuk pengujian tarik dan 109,1 MPa untuk pengujian tekan. Kata kunci : Isolator, resin epoksi, tegangan flashover, sudut kontak, pengujian mekanis I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama yaitu pusat pembangkit listrik, saluran transmisi, dan sistem distribusi. Saluran transmisi berfungsi menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke beban. Agar penyaluran energi listrik optimal, maka semua peralatan yang terkait dengan energi listrik harus dijaga dengan baik. Salah satu yang harus diperhatikan adalah sistem isolasi. Sistem isolasi untuk memisahkan bagian yang bertegangan (penghantar) dengan bagian lain, sehingga dibutuhkan isolator yang baik. Berdasarkan perkembangan teknologi tentang sifat bahan 1 isolasi yang merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembuatan isolator. Isolator yang digunakan untuk sistem tegangan tinggi yang berada di daerah industri mempunyai tingkat polusi, suhu, dan kadar garam berlebihan yang akan menyebabkan tingkat kerusakan, seperti isolator yang berada di daerah pantai yang mempunyai kadar garam yang tinggi, dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya arus bocor dan jika hal ini dibiarkan terjadi maka lama kelamaan akan menyebabkan kerusakan pada isolator. Isolator yang banyak digunakan pada saat ini adalah isolator keramik dan isolator kaca. Kelebihan dari isolator keramik dan isolator kaca ini adalah harganya yang murah, dan mempunyai kekurangan yaitu mempunyai rapat massa tinggi sehingga dalam penggunaannya akan membebani menara transmisi karena berat isolator dan memerlukan suhu pembuatan yang tinggi (lebih dari 1000 O C) sehingga memerlukan energi yang besar untuk pembuatannya. Oleh karena itu, sejak 30 tahun lalu telah dikembangkan isolator dengan bahan polimer yang mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan isolator bahan keramik dan kaca. Bahan isolasi polimer memiliki keuntungan antara lain: sifat dielektris, sifat termal lebih baik, konstruksi relatif lebih ringan, kedap air (hidrophobik), proses pembuatan relatif lebih cepat, dapat dibuat pada suhu ruang tergantung pada pemilihan bahan pengerasnya. Dan salah satu bahan polimer yang digunakan untuk isolator adalah Resin Epoksi. Meskipun memiliki keunggulan tetap saja suatu bahan pasti juga memiliki kelemahan. Demikian halnya dengan resin epoksi, maka untuk mengatasi kelemahan pada isolator bahan resin epoksi, ditambahkan bahan lain yang disebut filler (pengisi). Penggunaan filler (pengisi) bertujuan untuk memperbaiki kinerja polimer sekaligus menekan biaya pembuatan isolator polimer. Silane atau Silicone rubber merupakan salah satu contoh bahan pengisi (filler). B. Tujuan Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui, menguji dan menganalisis pengaruh penambahan silicone rubber dan pasir silika terhadap sampel isolator bahan resin epoksi. Parameter yang dianalisis adalah tegangan flashover, sudut kontak dan kekuatan mekanik yang meliputi uji tarik dan uji tekan.

2 2 II. DASAR TEORI Isolasi adalah sifat bahan yang berfungsi dapat memisahkan secara elektris dua atau lebih penghantar listrik bertegangan yang berdekatan, sehingga tidak terjadi kebocoran arus, tidak terjadi lompatan api atau lewat denyar (flashover), ataupun atau percikan api (sparkover). Sedangkan isolator adalah alat yang dipakai untuk mengisolasi. [18] Kemampuan bahan isolasi untuk menahan tegangan disebut kekuatan dielektrik. Kekuatan dielektrik dari bahan isolasi sangat penting dalam hal menentukan kualitas isolator yang nantinya akan mendukung keseluruhan sistem tenaga listrik. Semakin tinggi kekuatan dielektrik bahan isolasi semakin baik dipakai, terutama pada peralatan listrik tegangan tinggi. A. Isolasi Polimer Polimer merupakan zat yang terdiri atas rangkaian panjang molekul kecil (monomer) yang berulang-ulang membentuk molekul besar (makromolekul). Material polimer mengalami perkembangan pesat. Pada umumnya polimer dikenal sebagai plastik. Sifat bahan polimer yaitu ringan, mudah dibentuk, liat, elastis, dan bersifat isolator karena tidak memiliki elektron bebas, sehingga cocok digunakan untuk isolasi kabel dan isolator.[20] B. Resin Epoksi [2] Resin epoksi merupakan suatu produk dari reaksi bahan dasar dan pengeras. Bahan dasar resin epoksi yang sering banyak digunakan adalah DGEBA dan MPDA. Resin epoksi termasuk golongan polimer termoset dimana campuran dua komponen yang berbentuk seperti kaca pada temperatur ruang yang mempunyai sifat isolasi listrik yang baik dan juga mempunyai kekedapan air yang tinggi. C. Bahan Pengisi Secara teknis, penggunaan bahan pengisi untuk meningkatkan sifat mekanis dan secara ekonomis penggunaan bahan pengisi sebagai bahan upaya untuk mereduksi biaya. Bahan pengisi silane (silicone rubber) dan pasir silika digunakan untuk memperbaiki karakteristik dari isolator polimer, dengan komposisi DGEBA, MPDA, silane (silicone rubber), dan pasir silika yang bervariasi. D. Sudut Kontak Bahan Isolasi Resin Epoksi Sudut kontak merupakan sudut yang dibentuk antara permukaan bahan uji dengan air destilasi yang diteteskan ke permukaan bahan uji. Pengukuran sudut kontak pada suatu bahan isolasi dilakukan untuk mengetahui sifat permukaan bahan, hidofobik atau hidrofilik. Sifat hidrofobik merupakan suatu karakteristik bahan isolasi, dalam keadaan terpolusi, bahan masih mampu bersifat menolak air yang jatuh di permukaannya. Sifat hidrofobik berguna untuk isolasi outdoor karena dalam keadaan basah atau lembab tidak akan terbentuk lapisan air yang kontinu pada permukaan isolator, sehingga permukaan isolator tetap memiliki konduktivitas yang rendah. a. basah sebagian b. Tidak basah c.basah keseluruhan Gambar 2.1 Klasifikasi Sudut Kontak[11] Permukaan material diklasifikasikan dengan kuantitas sudut kontak yaitu permukaan material sangat basah (hidrofilik) bila sudut kontak cairan pada permukaannya lebih kecil dari 30 o. Bila sudut kontak antara 30 o sampai dengan 89 o, permukaan material disebut basah sebagian (partially wetted). Sudut kontak lebih dari 90 o disebut hidrofobik atau bersifat menolak air. [11][4][2] Pada penelitian ini, pengukuran sudut kontak dilakukan dengan menggunakan software Image Pro Plus yang hasilnya bisa langsung terbaca setelah dilakukan pengolahan datanya. Adapun setelah pengolahan data, perlu dilakukan pengukuran sudut kontak rata-rata yang diperoleh dari persamaaan sebagai berikut : Sudut kontak = (2.1) E. Flashover Pada Isolator Kekuatan dielektrik suatu isolator ditentukan oleh tegangan flashover, semakin tinggi tingkat tegangan flashover isolator semakin baik. Flashover adalah gangguan eksternal yang terjadi pada permukaan isolator atau proses loncatan api pada permukaan suatu isolator yang disebabkan oleh berbagai faktor. Kemampuan permukaan isolator ditentukan oleh besarnya resistansi permukaan bahan dan jenis bahan. Juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti adanya kontaminasi pada permukaan isolator, kelembaban udara, suhu udara dan tekanan udara. Tegangan flashover pada keadaan permukaan isolator kering dan bersih dinyatakan pada keadaan standar. Untuk mengoreksi tegangan Pengukuran (V) terhadap tekanan udara dan suhu dipakai rumus : Dengan: Bahan air Bahan V = (2.2) V : tegangan flashover isolator pada keadaan standar (volt) Vs : tegangan flashover isolator pada saat pengukuran (volt) d : kepadatan udara relative/faktor koreksi udara Besarnya kerapatan udara relatif/faktor koreksi udara dapat dilihat pada persamaan di bawah : Bahan d = 0,386 (2.3) dengan b = tekanan udara pada saat Pengukuran (mmhg) t = suhu sekeliling pada saat Pengukuran ( o C)

3 3 F. Pengujian Mekanis Bahan Pengujian kekuatan mekanis pada suatu bahan isolator perlu dilakukan karena isolator selain harus mampu menjalankan fungsi dielektrisnya yaitu memisahkan dua buah penghantar atau lebih yang tidak boleh berhubungan, tetapi secara mekanis harus baik kekuatan tariknya, karena isolator sebagai penyangga pada saluran. Pengujian mekanis yang dilakukan pada penelitian ini terhadap sampel isolator dari bahan resin epoksi silicone rubber dan pasir silika ini adalah uji tarik dan uji tekan, karena isolator sebagai penyangga pada saluran diharapkan mempunyai kekuatan tarik dan tekan yang kuat. Dan penjelasan mengenai pengujian tarik dan pengujian tekan adalah sebagai berikut : 1. Pengujian Tarik Uji tarik merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan, digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang berlawanan arah. Adapun standar bentuk spesimen bahan yang dipergunakan dalam pengujian mekanis adalah standar ASTM (American Society for testing and Materials Standart) D adalah : Tegangan luluh (σ y ) = (2.7) P maks = beban tekan maksimum yang menyebabkan bahan hancur (kgf) A = luas penampang asal (mm 2 ). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Diagram Alir Penelitian Langkah-langkah proses penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut Pembuatan Spesimen Uji Sudut Kontak & V fo Mulai Persiapan Penelitian Pembuatan Spesimen Uji Tarik Pembuatan Spesimen Uji Tekan Tebal = 3 mm 19 mm Mempersiapkan Peralatan Uji Sudut Kontak Pengujian Uji Tarik Pengujian Uji Tekan 50 mm 12 mm 165 mm Gambar 2.2 Ukuran spesimen uji tarik sesuai dengan ASTM D638 Data dari hasil pengujian mekanis digunakan untuk menghitung : a. Tegangan tarik maksimum/ultimate Tensile Strength σ maks = (2.4) Pengujian Sudut Kontak Mempersiapkan Peralatan Uji Flashover Pengujian Flashover Data hasil uji sudut kontak, V fo, uji tarik & uji tekan Pengolahan Data b. Regangan (ԑ) ԑ = (2.5) σ maks = tegangan tarik maksimum (kgf/mm 2 atau MPa) F = gaya tarik maksimun (kgf atau N) A = luas penampang batang uji mula-mula (mm 2 ) ԑ = regangan l = selisih panjang batang uji sebelum dan sesudah patah (mm) L 0 = panjang batang mula-mula (mm) Analisis Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 2. Pengujian Tekan B. Bahan Pengukuran Uji tekan digunakan untuk mengetahui nilai kuat tekan Bahan isolator polimer resin epoksi silane silika dalam pada material resin epoksi silane. Pada pengukuran ini, pengukuran ini adalah sebagai berikut: pengujian uji tekan menggunakan alat Universal Testing 1. Bahan dasar polimer resin epoksi jenis DGEBA Machine dimana hasil pengukuran dapat dilihat pada (Diglycidyl Ether of Bisphenol A), bahan milimeterblok kemudian diolah dengan menggunakan pematang/pengeras MPDA (Metaphenylenediamine). persamaan sebagai berikut. 2. Bahan pengisi yaitu Silicone rubber atau Silane dan pasir P max luluh = x P max (2.6) silika. (2.14) Kekuatan tekan (σ y) didapat dari persamaan

4 4 C. Pembuatan dan Pencetakan Spesimen Uji Pada penelitian ini langkah-langkah pembuatan spesimen bahan yang akan diuji mengacu pada diagaram alir pada Gambar 3.2 berikut: Gambar 3.2 Diagram alir pembuatan spesimen bahan Adapun komposisi bahan uji dapat dilihat pada tabel 3.1, 3.2 dan 3.3 berikut Tabel 3.1 penyusun bahan uji variasi I Spesim en uji Spesimen uji DGEBA MPDA RTV RTV RTV RTV RTV Tabel 3.2 penyusun bahan uji variasi II Spesimen uji Tabel 3.3 penyusun bahan uji variasi III DGEBA Mulai Menyiapkan Alat dan Bahan Menimbang Bahan Mencampur Bahan (Mixing) Menuang Bahan ke Cetakan kaca Mengeringkan spesimen uji Memotong dan menghaluskan bahan sesuai ukuran Pengamplasan dan Melubangi spesimen (khusus untuk spesimen V fo) DGEBA Selesai MPDA MPDA silane Silane RTV RTV RTV RTV RTV Variasi bahan pengisi pasir silika RTV RTV RTV RTV RTV D. Peralatan Pengukuran Peralatan yang digunakan terdiri atas peralatan untuk mencetak bahan uji, peralatan untuk mengukur tegangan flashover, peralatan pengukuran sudut kontak, peralatan pengujian tarik dan peralatan pengujian tekan yang digunakan selama penelitian. 1. Peralatan pencetak bahan uji. a. Cetakan kaca b. Mesin bor kayu c. Mesin gerinda duduk d. Neraca digital e. Kotak tupperware f. Peralatan lain yang meliputi Kertas mika, Entong nasi, Penjepit kertas, Spidol permanen, Alas kayu persegi. 2. Peralatan pengukuran sudut kontak a. seperangkat lampu sebagai sumber cahaya tambahan b. kamera c. komputer 3. Peralatan pengukuran tegangan flashover a. Elektroda Batang b. Transformator AC 4. Peralatan pengukuran pengujian mekanik a. Kertas milimeter blok b. Universal Testing Machine E. Proses Pengukuran 1) Pengukuran Sudut kontak Pengujian sudut kontak ini dimaksudkan untuk menentukan sifat permukaan bahan isolasi bersifat hidrofobik atau hidrofilik. Sudut hidrofobik mencerminkan sifat kedap air dari permukaan bahan, semakin besar sudut hidrofobik, maka semakin baik sifat bahan untuk dapat menahan air tidak masuk ke dalam bahan isolator. Berikut adalah gambar pengujian sudut kontak. Komputer Kamera Spesimen Lampu 1000W Gambar 3.3 Rangkaian pengukuran sudut kontak[2] 2) Pengukuran Tegangan Flashover Pengukuran tegangan flashover dilakukan dengan memberikan tegangan yang dinaikkan secara terus-menerus sampai terjadi flashover. Tujuan pengukuran tegangan Flashover ini adalah untuk mengetahui kekuatan dielektrik isolator terhadap tegangan tinggi. Skema pengujian tampak pada gambar dibawah ini :

5 5 NFB1 MC KV 25/50 KV T 200V-5KV R beban 50kΩ Berdasarkan pengukuran dan perhitungan, makadidapatkan hasil sebagai berikut. 220V PL1 PL2 SL OCR SVR 5kVA KV A V Benda Uji NFB1 MC Gambar 3.4 Rangkaian Uji Tegangan Lewat Denyar (Flashover) 3) Pengukuran Kekuatan mekanik bahan Pengujian kekuatan mekanis pada suatu bahan isolator perlu dilakukan karena isolator selain harus mampu menjalankan fungsi elektriknya, yaitu memisahkan dua penghantar atau lebih yang tidak boleh berhubungan, tetapi secara mekanis harus baik kekuatan tariknya, karena isolator sebagai penyangga pada saluran. Pengujian mekanik ini menyangkut uji tarik dan uji tekan. Alat yang digunakan untuk pengujian mekanik ini adalah Universal Testing Machine. Gambar 4.2 Grafik sudut kontak spesimen uji RTV 01 RTV 05 Gambar 4.3 Grafik sudut kontak spesimen uji RTV 11 RTV 15 Gambar 3.5 Universal Testing Machine IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Adapun hasil pengukuran dan perhitungan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh variasi komposisi filler terhadap sudut kontak 2. Tegangan lewat denyar (flashover) pada spesimen uji 3. Pengaruh variasi komposisi filler terhadap tegangan lewat denyar (flashover). 4. Data uji mekanis pada spesimen uji A. Hasil pengujian Sudut Kontak Contoh pengukuran sudut kontak dari hasil pengamatan pada bahan resin epoksi RTV 02 sebagai berikut. Gambar 4.4 Grafik sudut kontak spesimen uji RTV 21 RTV 25 Gambar 4.1 Profil tetesan air dan perhitungan sudut kontak RTV 02 Grafik 4.8 Grafik Sudut Kontak RTV 01 RTV 05, RTV 11 RTV 15, RTV 21 RTV 25

6 6 Dari penelitian ini, penambahan silane/silicone rubber dan pasir silika sebagai bahan pengisinya akan menjadikan nilai sudut kontak secara umum semakin meningkat, nilai sudut kontak ini dikategorikan bersifat partially wetted (basah sebagian). Kriteria partially wetted (basah sebagian) adalah bila sudut kontak antara 30 o sampai dengan 89 o. B. Hasil pengujian Tegangan Flashover Pengambilan data tegangan flashover setiap variasi campuran dilakukan pada tiga spesimen, dan masing-masing spesimen dilakukan lima kali pengambilan data. Sehingga masing-masing variasi didapatkan 15 data yang kemudian dirata-rata. Gambar 4.9 Grafik Tegangan Lewat Denyar RTV 01 RTV 05 Gambar 4.12 Grafik Tegangan Lewat Denyar RTV 01 - RTV 25 Ditinjau dari tegangan flashover, terlihat bahwa setelah ditambahkan pengisi pasir silika yaitu pada RTV 21 RTV 25 menunjukkan kinerja yang relatif tidak lebih baik dibandingkan apabila diberi penambahan pengisi silane/silicone rubber saja. Sehingga berdasarkan gambar 4.12 dapat diketahui bahwa bahan isolasi resin epoksi dengan pengisi sillicone rubber/silane ideal untuk digunakan tetapi komposisi bahan pengisi tersebut dengan catatan kurang dari 50%. Tegangan flashover menunjukkan kinerja yang baik apabila ditambahkan pengisi silicone rubber/silane kurang dari 50%, sedangkan apabila ditambahkan pengisi silicone rubber/silane lebih dari 50% maka justru akan menunjukkan kinerja yang tidak baik (nilai rendah). C. Hasil pengujian Mekanis 1. Pengujian Tarik Uji tarik digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang berlawanan arah. Dalam pengujiannya, bahan uji ditarik sampai putus. Gambar 4.10 Grafik Tegangan Lewat Denyar RTV 11 RTV 15 Gambar 4.13 Grafik Tegangan Tarik Maksimal RTV 01 RTV 05 Gambar 4.11 Grafik Tegangan Lewat Denyar RTV 21 RTV 25 Gambar 4.14 Grafik Regangan RTV 01 RTV 05

7 7 Gambar 4.15 Grafik Tegangan Tarik Maksimal RTV 11 RTV 15 Gambar 4.22 Grafik Tegangan Tarik maksimal RTV 01 -RTV 05, RTV 11 -RTV 15 dan RTV 21 -RTV 25 Dilihat dari ketiga variasi campuran tersebut, tegangan yang paling tinggi adalah pada RTV 03, yaitu sampel dengan campuran DGEBA : MPDA = 50% : 50%. Penambahan filler/pengisi akan menurunkan tegangan tarik maksimal Gambar 4.16 Grafik Regangan RTV 11 RTV 15 Gambar 4.23 Grafik Regangan RTV 01 -RTV 05, RTV 11 -RTV 15 dan RTV 21 -RTV 25 Gambar 4.17 Grafik Tegangan Tarik Maksimal RTV 21 RTV 25 Penambahan MPDA menjadikan nilai regangannya berangsur-angsur turun. Dan setelah ditambahkan silane/silicone rubber nilai regangannya menurun apabila dibandingankan dengan tidak ditambahkan silane/silicone rubber. Namun, penambahan komposisi silane/silicone rubber cenderung menaikkan nilai tegangan, walaupun pada RTV 13 dan RTV 15 nilai tegangannya menurun. Hal ini disebabkan pencampuran/pengadukan tidak merata. Dan penambahan pasir silika juga akan menurunkan regangan. 2. Pengujian Tarik Pengujian tekan adalah salah satu pengujian mekanik untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tekan. Caranya adalah dengan memberikan gaya tekan kepada bahan uji. Tegangan (stress) yang mengakibatkan bahan menunjukkan mekanisme luluh disebut tegangan luluh (yield stress). Grafik 4.18 Grafik Regangan RTV 21 RTV 25

8 8 Gambar 4.24 Grafik Tegangan Luluh RTV 01 RTV 05 Gambar 4.25 Grafik Tegangan Luluh RTV 11 RTV 15 Grafik 4.21 Grafik Tegangan Luluh RTV 21 RTV 25 Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa campuran resin epoksi yaitu DGEBA dan MPDA (RTV 01 -RTV 05 ) nilai tekanan luluh yang paling tinggi adalah pada RTV 03 yaitu dengan campuran DGEBA : MPDA = 50% : 50%. Sehingga komposisi campuran variasi ini digunakan sebagai patokan dalam pengujian berikutnya, yaitu dengan ditambahkan silane/silicone rubber dan pasir silika. Campuran resin epoksi setelah ditambahkan silane/silicone rubber tegangan luluhnya menurun. Semakin banyak prosentase penambahan silane/silicone rubber maka tegangan luluhnya semakin menurun. Untuk campuran resin epoksi ditambahkan silane/silicone rubber dan pasir silika, terlihat bahwa penambahan pasir silika mempunyai tegangan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penambahan silane/silicone rubber saja. Penambahan prosentase komposisi pasir silika akan menurunkan tegangan luluh. V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data-data yang diperoleh dan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Sudut kontak permukaan spesimen bahan dipengaruhi oleh bahan pengisi. Kenaikan persentase bahan pengisi menyebabkan sudut kontak yang terbentuk semakin besar, Namun dari semua pengukuran pada spesimen tersebut, sudut kontak yang paling besar adalah spesimen dengan kode RTV 15 dengan besar sudut kontak 72,188. Sehingga bahan dikategorikan bersifat partially wetted (basah sebagian). 2. Ditinjau dari tegangan flashover, penambahan bahan pengisi pasir silika yaitu pada sampel RTV 21 RTV 25 menunjukkan nilai tegangan flashover lebih kecil dibandingkan dengan spesimen yang hanya diberi pengisi silane/sillicone rubber saja. 3. Ditinjau dari tegangan flashover, bahan isolasi resin epoksi dengan pengisi silane/sillicone rubber yang digunakan sebagai bahan pengisi dengan komposisi 40% yaitu kode spesimen RTV 14, mempunyai nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan komposisi lain yaitu sebesar 34,93 kv. 4. Pada pengujian mekanik, mencari perbandingan MPDA dan DGEBA, ternyata yang paling optimal pada variasi 50% : 50% yaitu pada RTV 03. Nilai tegangan tarik maksimal pada pengujian tarik sebesar 43,1 MPa dan nilai tegangan luluh pada pengujian tekan sebesar MPa. 5. Pada pengujian tarik, setelah ditambahkan silane/silicone rubber tegangan tarik maksimalnya menurun apabila dibandingkan ketika bahan tidak diberi pengisi. Gambar 4.24 Grafik Tegangan Luluh RTV 01 -RTV 05, RTV 11 -RTV 15 dan RTV 21 -RTV Penambahan pasir silika mempunyai tegangan tarik maksimal yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penambahan silane/silicone rubber saja. 7. Pada pengujian tekan, setelah ditambahkan silane/silicone rubber tegangan luluhnya menurun. Dan penambahan

9 pasir silika mempunyai tegangan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penambahan silane/silicone rubber saja. B. Saran Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan penelitian ini adalah : 1. Penelitian perlu dikembangkan dengan bahan pengisi dan bahan dasar mengenai pengaruh perubahan bahan dasar dari resin epoksi ke bahan dasar isolasi lain terhadap kinerja elektrik dan mekanik bahan uji isolasi untuk mendapatkan bahan yang ideal sebagai isolasi isolator. 2. Perlu didikembangkan metode proses pembuatan bahan uji terbebas dari void dan campurannya benar-benar homogen. 3. Perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh suhu, kelembaban dan tekanan udara terhadap tegangan lewat denyar dan pengujian mekanik. DAFTAR PUSTAKA [1] Anggraini, Ika Novia., Pengaruh Bahan Isolasi Resin Epoksi dengan Bahan Pengisi Silicone Rubber terhadap Proses Tracking dan Erosi, Tesis S-2, Fakultas Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, [2] Arismunandar, A., Teknik Tegangan Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta, [3] Berahim, Hamzah, Metodologi untuk Mengkaji Kinerja Isolasi Polimer Resin Epoksi Silane Sebagai Material Isolator Tegangan Tinggi di Daerah Tropis, Disertasi S-3 Fakultas Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, [4] Dissado, L.A., Fothergill J.C., Electrical Degradation and Breakdown in Polymers, Peter Peregrinus Ltd, London, [5] Lee, Henry, Kris Neville, Epoxy Resins Their Applications And Technology, McGraw-Hill Book Company, INC, New York Toronto London, 1957 [6] Nurlailati, Analisis Degradasi Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi karena Proses Penjejakan dan Erosi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, [7] Simanjuntak, Jerry C. M., Karakteristik Flashover dan Mekanis Pada Variasi Material Isolasi Komposit Bahan Dasar Resin Epoksi dan Pengisi SiR dan ATH Terkontaminasi Polutan Parangtritis dan Industri Gresik, Skripsi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2005 [8] Surdia, Tata, M.S. Met E dan Prof. Dr. Shinroku Saito, Pengetahuan Bahan Teknik, cetakan ke-3 PT. Pradnya Paramita, Jakarta, [9] Susilawati, Dyah Ika, Analisa Arus Bocor Permukaan Sampel Bahan Isolasi resin Epoksi Silane Menggunakan Metode Pengukuran Inclined-Plane tracking Dengan Polutan Pantai Parangtritis, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2010 [10] Tobing, Bonggas L, Peralatan Tegangan Tinggi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, [11] Waluyo, Pengaruh Bahan Resin Epoksi dengan Bahan Pengisi Rice Husk Ask (RHA) terhadap Arus Bocor dengan Metode IEC 587, Tugas Akhir, Universitas Bengkulu, [12] Wildi, Theodore, Electrical Machines Drives, And Power Symtems Fifth Edition, Laval University. BIOGRAFI PENULIS Mengetahui / Mengesahkan, Pembimbing I Pembimbing II Ir. Juningtyastuti, M.T NIP Tanggal : Cintya Ayu Daniswari( ). Lahir di Semarang, 22 Juli Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang konsentrasi Teknik Tenaga Listrik. Abdul Syakur, ST. MT. NIP Tanggal : 9

ANALISIS ARUS BOCOR DAN TEGANGAN FLASHOVER PADA ISOLATOR SUSPENSI 20 kv 3 SIRIP DENGAN 4 TIPE SIRIP BERBAHAN POLIMER RESIN EPOKSI SILANE SILIKA

ANALISIS ARUS BOCOR DAN TEGANGAN FLASHOVER PADA ISOLATOR SUSPENSI 20 kv 3 SIRIP DENGAN 4 TIPE SIRIP BERBAHAN POLIMER RESIN EPOKSI SILANE SILIKA ANALISIS ARUS BOCOR DAN TEGANGAN FLASHOVER PADA ISOLATOR SUSPENSI 20 kv 3 SIRIP DENGAN 4 TIPE SIRIP BERBAHAN POLIMER RESIN EPOKSI SILANE SILIKA Dwi Aji Sulistyanto 1, Hermawan 2, Abdul Syakur 3 Jurusan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VARIASI DAN KOMPOSISI BAHAN PENGISI TERHADAP UNJUK KERJA SAMPEL ISOLATOR RESIN EPOKSI SILANE

ANALISA PENGARUH VARIASI DAN KOMPOSISI BAHAN PENGISI TERHADAP UNJUK KERJA SAMPEL ISOLATOR RESIN EPOKSI SILANE ANALISA PENGARUH VARIASI DAN KOMPOSISI BAHAN PENGISI TERHADAP UNJUK KERJA SAMPEL ISOLATOR RESIN EPOKSI SILANE Aji Suryo Alam *), Abdul Syakur, and Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka perlu dilakukan suatu perencanaan dalam sistem

BABI PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka perlu dilakukan suatu perencanaan dalam sistem BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karena ketergantungan akan kebutuhan energi listrik dari hari kehari semakin meningkat, maka perlu dilakukan suatu perencanaan dalam sistem ketenagaan yang dapat menyediakan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN SILANE TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR BAHAN RESIN EPOKSI DENGAN KONTAMINAN PANTAI

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN SILANE TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR BAHAN RESIN EPOKSI DENGAN KONTAMINAN PANTAI ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN SILANE TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR BAHAN RESIN EPOKSI DENGAN KONTAMINAN PANTAI Hermawan 1, Dyah Ika Susilawati 1, Abdul Syakur 1,2, Hamzah Berahim 2, Tumiran 2, Rochmadi 3

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia. Abstrak

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia. Abstrak ANALISA PENGARUH VARIASI DAN KOMPOSISI BAHAN PENGISI TERHADAP UNJUK KERJA SAMPEL ISOLATOR RESIN EPOKSI SILANE Aji Suryo Alam 1), Abdul Syakur 2), Agung Nugroho 3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Unjuk Kerja Isolator 20 kv Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi Basah dan Kering

Unjuk Kerja Isolator 20 kv Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi Basah dan Kering Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 14 (2), 2012, 68-72 Research Article Unjuk Kerja Isolator 20 kv Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi

Lebih terperinci

PENGUJIAN TEGANGAN FLASHOVER DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR 20 KV BERBAHAN RESIN EPOKSI SILANE KONDISI BASAH DAN KERING

PENGUJIAN TEGANGAN FLASHOVER DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR 20 KV BERBAHAN RESIN EPOKSI SILANE KONDISI BASAH DAN KERING PENGUJIAN TEGANGAN FLASHOVER DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR 20 KV BERBAHAN RESIN EPOKSI SILANE KONDISI BASAH DAN KERING Muhammad Ervan Dwi Setiaji #1, Yunigtyastuti #2, Abdul Syakur #3 # Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

ANALISA ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE MENGGUNAKAN METODE PENGUKURAN INCLINED- PLANE TRACKING

ANALISA ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE MENGGUNAKAN METODE PENGUKURAN INCLINED- PLANE TRACKING ANALISA ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE MENGGUNAKAN METODE PENGUKURAN INCLINED- PLANE TRACKING Dyah Ika Susilawati 1, Hermawan 2, Abdul Syakur 2 Abstrak - Material polimer sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pusat pembangkit,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pusat pembangkit, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pusat pembangkit, saluran transmisi, dan sistem distribusi. Letak pembangkit tenaga listrik ada kalanya

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ISOLASI RESIN EPOKSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENYALURAN ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK HIDROFOBIK

PEMANFAATAN ISOLASI RESIN EPOKSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENYALURAN ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK HIDROFOBIK PEMANFAATAN ISOLASI RESIN EPOKSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENYALURAN ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK HIDROFOBIK Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama, yakni pusat pembangkit, saluran transmisi dan sistem distribusi. Pusat pembangkit listrik ada kalanya berlokasi

Lebih terperinci

T. Haryono 1, Avrin Nur Widiastuti 1, Arya Bagus Sanjaya 2

T. Haryono 1, Avrin Nur Widiastuti 1, Arya Bagus Sanjaya 2 PENGARUH KONTAMINAN ABU VULKANIK GUNUNG MERAPI PADA TEGANGAN LEWAT DENYAR DAN KINERJA BAHAN ISOLATOR EPOKSI RESIN DENGAN PENGISI PASIR PANTAI KUKUP T. Haryono 1, Avrin Nur Widiastuti 1, Arya Bagus Sanjaya

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS BOCOR DAN SUDUT KONTAK PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM

ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS BOCOR DAN SUDUT KONTAK PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS BOCOR DAN SUDUT KONTAK PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM PADI PADA KONTAMINAN NH 4 Cl DAN AIR HUJAN Gilang Prasetyo *), Hermawan, and Abdul Syakur Departemen

Lebih terperinci

FLASHOVER PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN BAHAN PENGISI ALUMINA, PASIR SILIKA DAN FIBER GLASS

FLASHOVER PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN BAHAN PENGISI ALUMINA, PASIR SILIKA DAN FIBER GLASS FLASHOVER PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN BAHAN PENGISI ALUMINA, PASIR SILIKA DAN FIBER GLASS TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PEMBUATAN DAN ANALISIS PENGARUH KONDISI PERMUKAAN TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR POLIMER 20 KV TIPE SIRIP TAK SERAGAM DENGAN VARIASI TEGANGAN UJI

PEMBUATAN DAN ANALISIS PENGARUH KONDISI PERMUKAAN TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR POLIMER 20 KV TIPE SIRIP TAK SERAGAM DENGAN VARIASI TEGANGAN UJI PEMBUATAN DAN ANALISIS PENGARUH KONDISI PERMUKAAN TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR POLIMER 20 KV TIPE SIRIP TAK SERAGAM DENGAN VARIASI TEGANGAN UJI Muhamad Mukti Ali *), Agung Nugroho, and Abdul Syakur Departemen

Lebih terperinci

ANALISIS DEGRADASI PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGISI PASIR PANTAI YANG MENGANDUNG BANYAK KALSIUM. Jl. Kasipah No.

ANALISIS DEGRADASI PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGISI PASIR PANTAI YANG MENGANDUNG BANYAK KALSIUM. Jl. Kasipah No. ANALISIS DEGRADASI PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGISI PASIR PANTAI YANG MENGANDUNG BANYAK KALSIUM Moh Toni Prasetyo *, Hamzah Berahim, T. Haryono Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia. ANALISIS ARUS BOCOR PADA BAHAN ISOLATOR RESIN EPOKSI CAMPURAN SILICONE RUBBER DAN SILIKA ABU SEKAM PADI DENGAN VARIASI TEGANGAN MENGGUNAKAN METODE PENGUKURAN INCLINED-PLANE TRACKING Dzulfikar Ali *), Abdul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Namun masalah utama dalam energi listrik adalah menyangkut. menimbulkan masalah baru yaitu masalah isolasi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Namun masalah utama dalam energi listrik adalah menyangkut. menimbulkan masalah baru yaitu masalah isolasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok dihampir semua sendi kehidupan masyarakat contohnya : penerangan, panas, suara, dan sebagainya. Namun

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BATU BERSILIKA, SILANE, DAN VINYL SILANE SEBAGAI PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

PEMANFAATAN BATU BERSILIKA, SILANE, DAN VINYL SILANE SEBAGAI PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK PEMANFAATAN BATU BERSILIKA, SILANE, DAN VINYL SILANE SEBAGAI PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK Moh Toni Prasetyo 1)a), Solechan 2) 1,2) Fakultas Teknik Jl. Kasipah No.12 Semarang

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK Moh Toni Prasetyo 1*, Achmad Solichan 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Pengaruh Equivalent Salt Deposit Density (ESDD) Terhadap Tegangan Flashover

Pengaruh Equivalent Salt Deposit Density (ESDD) Terhadap Tegangan Flashover Pengaruh Equivalent Salt Deposit Density () Terhadap Tegangan Flashover dan Arus Bocor pada Isolator Berbahan Resin Epoksi Silane dengan Pengisi Bahan Pasir Silika Hafizh Rahman 1, Abdul Syakur, Yuningtyastuti

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN FILLER PASIR BERKALSIUM PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGUJIAN DEGRADASI PERMUKAAN

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN FILLER PASIR BERKALSIUM PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGUJIAN DEGRADASI PERMUKAAN EFEKTIFITAS PENAMBAHAN FILLER PASIR BERKALSIUM PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGUJIAN DEGRADASI PERMUKAAN M. Toni Prasetyo Jurusan Teknik Elektro FT Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kasipah

Lebih terperinci

The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN

The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI KUKUP DAN SILANE SEBAGAI FILLER BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK Moh Toni Prasetyo 1*, Aris Kiswanto 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

STUDI ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE DENGAN VARIASI PENGISI PASIR SILIKA (Dengan Polutan Pantai)

STUDI ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE DENGAN VARIASI PENGISI PASIR SILIKA (Dengan Polutan Pantai) STUDI ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE DENGAN VARIASI PENGISI PASIR SILIKA (Dengan Polutan Pantai) Johanadib Heri 1, Yuningtyastuti 2, Abdul Syakur 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS SIFAT MEKANIK UNTUK FEEDTHROUGH

ANALISIS SIFAT MEKANIK UNTUK FEEDTHROUGH ANALISIS SIFAT MEKANIK UNTUK FEEDTHROUGH Totok Darmawan*, Darsono**, Elin Nuraeni** *) STTN-BATAN, Jl.BabarsariKotakPos 6101 YKBB 55281 **)PTAPB-BATAN, Jl. BabarsariKotakPos 6101 YKBB 55281 ABSTRAK ANALISIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena sebagian besar energi listrik yang telah di konversikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena sebagian besar energi listrik yang telah di konversikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Energi listrik saat ini dapat dikatakan sebagai kebutuhan pokok manusia, karena sebagian besar energi listrik yang telah di konversikan menjadi bentuk energi

Lebih terperinci

Pengaruh Sinar Ultraviolet dan Komposisi Bahan Pengisi Pasir Silika terhadap Arus Bocor Permukaan Bahan Isolator Resin Epoksi Silane

Pengaruh Sinar Ultraviolet dan Komposisi Bahan Pengisi Pasir Silika terhadap Arus Bocor Permukaan Bahan Isolator Resin Epoksi Silane Pengaruh Sinar Ultraviolet dan Komposisi Bahan Pengisi Pasir Silika terhadap Arus Bocor Permukaan Bahan Isolator Resin Epoksi Silane Tommy Perdana Putra 1, Hermawan 2, Abdul Syakur 3 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Pengaruh Radiasi UV Buatan Terhadap Kerusakan Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane

Pengaruh Radiasi UV Buatan Terhadap Kerusakan Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane JNTETI, Vol. 2, No. 4, November 2013 299 Pengaruh Radiasi UV Buatan Terhadap Kerusakan Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane Yanolanda Suzantry H 1, Suharyanto 2 Abstract Polymer is now developed

Lebih terperinci

Pengaruh Kontaminan terhadap Sudut Kontak Hidropobik dan Karakteristik Arus Bocor pada Sampel Isolator Resin Epoksi Silane

Pengaruh Kontaminan terhadap Sudut Kontak Hidropobik dan Karakteristik Arus Bocor pada Sampel Isolator Resin Epoksi Silane 52 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 1, April 2012 Pengaruh Kontaminan terhadap Sudut Kontak Hidropobik dan Karakteristik Arus Bocor pada Sampel Isolator Resin Epoksi Silane Abdul Syakur, Karnoto

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN KARET SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN PADA BAHAN RESIN EPOKSI

PENGARUH PENAMBAHAN KARET SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN PADA BAHAN RESIN EPOKSI PENGARUH PENAMBAHAN KARET SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN PADA BAHAN RESIN EPOKSI Abdul Syakur 1*), Ika Novia A 1), Sarjiya 2), Tumiran 2), Hamzah Berahim

Lebih terperinci

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM RINGKASAN LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM Oleh: Hasyim Asy ari, S.T,. M.T : 100. 981 Ir. Jatmiko,

Lebih terperinci

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA Isolator memegang peranan penting dalam penyaluran daya listrik dari gardu induk ke gardu distribusi. Isolator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPOSISI RESIN TERHADAP SIFAT ELEKTRIK DAN MEKANIK UNTUK BAHAN ISOLATOR TEGANGAN TINGGI

PENGARUH KOMPOSISI RESIN TERHADAP SIFAT ELEKTRIK DAN MEKANIK UNTUK BAHAN ISOLATOR TEGANGAN TINGGI PENGARUH KOMPOSISI RESIN TERHADAP SIFAT ELEKTRIK DAN MEKANIK UNTUK BAHAN ISOLATOR TEGANGAN TINGGI Totok Dermawan*, Elin Nuraini**, Suyamto** Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN)* Pusat Teknologi Akselerator

Lebih terperinci

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia. PEMBUATAN DAN ANALISIS PENGARUH KONDISI PERMUKAAN TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR POLIMER RESIN EPOKSI 0 kv TIPE SIRIP SERAGAM DENGAN VARIASI TEGANGAN UJI Elok Faiqoh *), Agung Nugroho, and Abdul Syakur

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam kehidupan. Energi listrik dibangkitkan melalui pembangkit dan disalurkan ke konsumen-konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sangat bergantung pada kebutuhan energi. Energi tersebut diperoleh dari berbagai sumber, kemudian didistribusikan dalam bentuk listrik. Listrik

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN RESIN EPOKSI

PENGARUH PENAMBAHAN SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN RESIN EPOKSI PENGARUH PENAMBAHAN SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN RESIN EPOKSI Abdul Syakur *, Ika Novia A **), Sarjiya, Hamzah Berahim ***) Abstract Currently,

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. berlangsung secara aman dan efisien sepanjang waktu. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyalurkan listrik secara

BAB I LATAR BELAKANG. berlangsung secara aman dan efisien sepanjang waktu. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyalurkan listrik secara BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Pendahuluan Kebutuhan akan energi listrik yang handal dan kontinyu semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan beban. Penyaluran energi listrik diharapkan dapat berlangsung secara

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH COATINGTERHADAP SUDUT KONTAK, ARUS BOCOR, DAN THD PADA ISOLATOR POLIMER 20 KV KONDISI TERKONTAMINASI

ANALISIS PENGARUH COATINGTERHADAP SUDUT KONTAK, ARUS BOCOR, DAN THD PADA ISOLATOR POLIMER 20 KV KONDISI TERKONTAMINASI ANALISIS PENGARUH COATINGTERHADAP SUDUT KONTAK, ARUS BOCOR, DAN THD PADA ISOLATOR POLIMER 20 KV KONDISI TERKONTAMINASI Novriani Tria Pratiwi *), Hermawan, and Abdul Syakur Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATIONS 29 Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas Syafriyudin, ST,MT Jurusan teknik Elektro Institut

Lebih terperinci

Pengaruh Kelembaban dan Suhu Terhadap Karakteristik Arus Bocor pada Isolator Bahan Resin Epoksi dengan Pengisi Bahan Pasir Silika

Pengaruh Kelembaban dan Suhu Terhadap Karakteristik Arus Bocor pada Isolator Bahan Resin Epoksi dengan Pengisi Bahan Pasir Silika Pengaruh Kelembaban Suhu Terhadap Karakteristik Arus Bocor pada Isolator Bahan Resin Epoksi dengan Pengisi Bahan Pasir Silika Agung Aprianto 1, Abdul Syakur 2, Yuningtyastuti 2 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam menunjang kehidupan sehari hari. Kebutuhan akan energi listrik tersebut selalu meningkat setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern seperti saat ini. Tenaga listrik banyak dimanfaatkan baik dalam kegiatan rumah tangga, industri,

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik tenaga listrik sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan dalam sistem penyaluran tenaga listrik. Namun, masih ada daerah yang masih sulit dijangkau

Lebih terperinci

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN Disusun oleh : SWITO GAIUS AGUSTINUS SILALAHI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM TINGGI SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM TINGGI SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM TINGGI SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK M. Toni Prasetyo Jurusan Teknik Elektro FT Universitas Muhammadiyah Semarang

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penyedia tenaga listrik. Standar yang lebih tinggi tersebut adalah

1 BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penyedia tenaga listrik. Standar yang lebih tinggi tersebut adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses penyaluran daya adalah tugas utama yang dilakukan oleh perusahaan penyedia tenaga listrik sebagai upaya memenuhi permintaan konsumen dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat

1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Listrik saat ini merupakan sebuah kebutuhan pokok yang tak tergantikan. Dari pusat kota sampai pelosok negeri, rumah tangga sampai industri, semuanya membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga. transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga. transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang ini, listrik adalah salah satu komponen terpenting dalam kehidupan manusia. Hampir seluruh manusia membutuhkan listrik demi menjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di wilayah iklim

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di wilayah iklim BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di wilayah iklim tropis dan terdiri dari berbagai pulau yang tersebar luas di samudra. Kondisi ini mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA 3.1. Pendahuluan Setiap bahan isolasi mempunyai kemampuan menahan tegangan yang terbatas. Keterbatasan kemampuan tegangan ini karena bahan isolasi bukanlah

Lebih terperinci

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia PENGARUH SINAR ULTRAVIOLET DAN KOMPOSISI FLY ASH PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE TERHADAP NILAI ARUS BOCOR DENGAN KONTAMINAN NH4Cl DAN AIR HUJAN Adhitya Fauzan Hidayat *), Hermawan, and Abdul Syakur

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA Join Wan Chanlyn S, Hendra Zulkarnaen Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini, karena hampir semua aktifitas manusia dipermudah dengan menggunakan peralatan listrik.

Lebih terperinci

PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI

PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI Alfonso Manogari Siregar, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Analisis Degradasi Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi dengan Pengisi Pasir Pantai yang Mengandung Banyak Kalsium

Analisis Degradasi Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi dengan Pengisi Pasir Pantai yang Mengandung Banyak Kalsium 36 JNTETI, Vol. 1, No. 3, November 2012 Analisis Degradasi Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi dengan Pengisi Pasir Pantai yang Mengandung Banyak Kalsium Moh Toni Prasetyo 1, Hamzah Berahim 2, T. Haryono

Lebih terperinci

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER RESIN EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER RESIN EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER RESIN EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM Oleh: Hasyim Asy ari, S.T,. M.T : 100. 981 Ir. Jatmiko,

Lebih terperinci

BAB II ARUS BOCOR DAN KELEMBABAN UDARA

BAB II ARUS BOCOR DAN KELEMBABAN UDARA BAB II ARUS BOCOR DAN KELEMBABAN UDARA II.1 Jenis Isolator Isolator merupakan salah satu bahan dielektrik yang digunakan untuk memisahkan konduktor bertegangan dengan kerangka penyangga yang dibumikan.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung dan Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di Laboratorium Fisika Material FMIPA Unila, Laboratorium Eksperimen Fisika

Lebih terperinci

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: , 532

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: , 532 TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 532 ANALISIS PENGARUH JENIS KONTAMINAN TERHADAP ARUS BOCOR DAN THD (Total Harmonic Distortion) PADA ISOLATOR POLIMER RESIN EPOKSI 20 KV DENGAN

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN KAJIAN UNJUK KERJA KELISTRIKAN ARESTER PORSELEN DAN ARESTER POLIMER PADA SISTEM TEGANGAN 20 KV

LEMBAR PERSETUJUAN KAJIAN UNJUK KERJA KELISTRIKAN ARESTER PORSELEN DAN ARESTER POLIMER PADA SISTEM TEGANGAN 20 KV LEMBAR PERSETUJUAN KAJIAN UNJUK KERJA KELISTRIKAN ARESTER PORSELEN DAN ARESTER POLIMER PADA SISTEM TEGANGAN 20 KV Makalah Seminar Hasil Kosentrasi Energi Elektrik Disusun oleh: Muhammad Iqbal Bayhaqi Fauzy

Lebih terperinci

ISOLATOR 2.1 ISOLATOR PIRING. Jenis isolator dilihat dari konstruksi dan bahannya dibagi seperti diagram pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara

ISOLATOR 2.1 ISOLATOR PIRING. Jenis isolator dilihat dari konstruksi dan bahannya dibagi seperti diagram pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara ISOLATOR Pada sistem penyaluran daya listrik dari pembangkit listrik ke konsumen, perlu digunakan tegangan tinggi untuk mengurangi rugi-rugi daya di sepanjang saluran. Pada saluran transmisi dan distribusi,

Lebih terperinci

TINJAUAN SIFAT HIDROFOBIK BAHAN ISOLASI SILICONE RUBBER

TINJAUAN SIFAT HIDROFOBIK BAHAN ISOLASI SILICONE RUBBER TINJAUAN SIFAT HIDROFOBIK BAHAN ISOLASI SILICONE RUBBER Nurhening Yuniarti, A.N. Afandi Abstrak : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui sifat hidrofobik bahan isolasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut: 1. Tempat pengambilan data : Laboratorium Bahan Teknik Departemen Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Isolator 2.1.1 Umum Penggunaan isolator banyak dijumpai pada transmisi hantaran udara. Pada jaringan distribusi hantaran udara, gardu induk, dan panel pembagi daya. Penggunaan

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE Harini Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 agustus 1945 Jakarta yos.nofendri@uta45jakarta.ac.id

Lebih terperinci

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG Zainal Abidin Teknik Elektro Politeknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei-Alam, Bengkalis Riau zainal@polbeng.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium Metrologi Industri Teknik Mesin serta Laboratoium Kimia Teknik Kimia Universitas

Lebih terperinci

ANALISA PENGUJIAN TARIK SERAT AMPAS TEBU DENGAN STEROFOAM SEBAGAI MATRIK

ANALISA PENGUJIAN TARIK SERAT AMPAS TEBU DENGAN STEROFOAM SEBAGAI MATRIK ANALISA PENGUJIAN TARIK SERAT AMPAS TEBU DENGAN STEROFOAM SEBAGAI MATRIK Burmawi 1, Kaidir 1, Ade Afedri 1 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Padang adeafedriade@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Pengujian Karakteristik Limbah Pasir PLTP Dieng Sebagai Bahan Pengisi Isolator Resin Epoksi Silane

Pengujian Karakteristik Limbah Pasir PLTP Dieng Sebagai Bahan Pengisi Isolator Resin Epoksi Silane Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 4, Oktober 2011 177 Pengujian Karakteristik Limbah Pasir PLTP Dieng Sebagai Bahan Pengisi Isolator Resin Epoksi Silane Abdul Syakur 1, Tumiran 2, Hamzah Berahim 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai disebabkan oleh kegagalan isolasi dalam menjalankan fungsinya sebagai isolator tegangan

Lebih terperinci

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN Riza Aryanto. 1, Moch. Dhofir, Drs., Ir., MT. 2, Hadi Suyono, S.T., M.T., Ph.D. 3 ¹Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, ² ³Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS DISTORSI HARMONIK TOTAL ARUS BOCOR PERMUKAAN ISOLATOR RESIN EPOKSI PENGISI SILIKA KONDISI KERING DAN BASAH

ANALISIS DISTORSI HARMONIK TOTAL ARUS BOCOR PERMUKAAN ISOLATOR RESIN EPOKSI PENGISI SILIKA KONDISI KERING DAN BASAH ANALISIS DISTORSI HARMONIK TOTAL ARUS BOCOR PERMUKAAN ISOLATOR RESIN EPOKSI PENGISI SILIKA KONDISI KERING DAN BASAH Andri Wibowo *), Hermawan, and Abdul Syakur Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU.

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU. PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU Slamet Hani 1 1 Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta, e-mail : shani.akprind.@yahoo.com ABSTRACT Transformer

Lebih terperinci

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM SINGUDA ENSIKOM VOL. NO. /Maret PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM Christian Daniel Simanjuntak, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tegangan tinggi merupakan suatu bagian dari Sistem Tenaga Listrik yang memiliki peranan penting. Dalam proses penyaluran daya, tegangan yang dibangkitkan oleh sebuah

Lebih terperinci

Mekanisme Degradasi Permukaan dan Penentuan Tracking Index Bahan Resin Epoksi Silane Silica

Mekanisme Degradasi Permukaan dan Penentuan Tracking Index Bahan Resin Epoksi Silane Silica Mekanisme Degradasi Permukaan dan Penentuan Tracking Index Bahan Resin Epoksi Silane Silica Abdul SYAKUR 1, Rochmadi 2 1 Mahasiswa Doktor Teknik Elektro, FT, UGM 2 Jurusan Teknik Kimia, FT, UGM Jln. Grafika

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin, Laboratorium Mekanik Politeknik Negeri Sriwijaya. B. Bahan yang Digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ISOLATOR PIRING 2.1.1 Umum Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki tegangan dan juga tidak bertegangan. Sehingga bagian yang tidak bertegangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3. 1Diagram Alur Penelitian Mulai Studi literatur Identifikasi masalah Persiapan spesimen uji Pemilihan material spesimen ( baja SS-400 ) Pemotongan dan pembuatan kampuh las Proses

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang mempunyai beda potensial dalam suatu rangkaian listrik. Bahan ini mempunyai sifat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir. III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengambilan Sampel 1. Tanah Lempung Anorganik Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang meliputi parameter penelitian, alat dan bahan yang digunakan selama penelitian, serta tahapan-tahapan proses penelitian

Lebih terperinci

EFEK KONTAMINAN PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI YANG MENGALAMI PERLAKUAN FILLER BERBEDA TERHADAP KINERJA SUDUT HIDROFOBIK

EFEK KONTAMINAN PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI YANG MENGALAMI PERLAKUAN FILLER BERBEDA TERHADAP KINERJA SUDUT HIDROFOBIK EFEK KONTAMINAN PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI YANG MENGALAMI PERLAKUAN FILLER BERBEDA TERHADAP KINERJA SUDUT HIDROFOBIK Wa Ode Zulkaida 1 dan Siti Nawal Jaya, (1&) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem transmisi listrik merupakan salah satu aspek penting dalam proses penyaluran daya listrik dari produsen kepada konsumen. Kebutuhan terhadap pasokan energi listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini listrik tegangan tinggi banyak digunakan dalam berbagai bidang. Listrik tegangan tinggi digunakan dalam bidang sistem tenaga listrik, medis, industri, dan

Lebih terperinci

Studi Arus Bocor Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane Dengan Variasi Pengisi Pasir Silika ( Dengan Polutan Pantai)

Studi Arus Bocor Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane Dengan Variasi Pengisi Pasir Silika ( Dengan Polutan Pantai) Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 14 (1), 2012, 20-37 Research Article Studi Arus Bocor Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane Dengan

Lebih terperinci

Polimer saat ini telah banyak diteliti orang dengan harapan bisa didapatkannya

Polimer saat ini telah banyak diteliti orang dengan harapan bisa didapatkannya PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA MEKANIS BAHAN ISOLASI RESIN BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN RICE HUSK ASH (ABU SEKAM PADI) THE EFFECT OF INDUSTRIAL POLLUTION TO THE MECHANICAL PERFORMANCE OF

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material Jurusan Fisika FMIPA Unila dan Laboratorium Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Isolator. Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Isolator. Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki BAB II DASAR TEORI 2.1 Isolator Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki tegangan dan juga tidak bertegangan. Sehingga bagian yang tidak bertegangan ini harus dipisahkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat. 49 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 1. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

Lebih terperinci

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei 17 III.METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 20 Kv

Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 20 Kv Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 2 Kv Erhaneli*,Musnadi** *Dosen Jurusan Teknik Elektro **Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di Laboratorium Fisika Material FMIPA Universitas Lampung. Karakterisasi sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksperimen. Metode eksperimen dilakukan mulai dari proses pembuatan atau fabrikasi komposit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena Partial Discharge (PD) pada bahan isolasi yang diakibatkan penerapan tegangan gelombang AC sinusoidal pada listrik bertegangan tinggi sekarang ini telah banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan bagian peralatan yang terhubung secara fisik dengan tanah. berfungsi sebagai penggantung atau penopang konduktor [2].

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan bagian peralatan yang terhubung secara fisik dengan tanah. berfungsi sebagai penggantung atau penopang konduktor [2]. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Isolator Pada instalasi tenaga listrik dan peralatan listrik dijumpai konduktorkonduktor yang berbeda potensialnya, sehingga dibutuhkan isolator untuk mengisolir konduktor dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat penelitian Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut : a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik, III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung dan dilaksanakan pada

Lebih terperinci