PEMBUATAN APLIKASI UNTUK EVALUASI DATA DISPUTE SETTLEMENT INTERKONEKSI ADVANCED SERVICE PT TELKOM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBUATAN APLIKASI UNTUK EVALUASI DATA DISPUTE SETTLEMENT INTERKONEKSI ADVANCED SERVICE PT TELKOM"

Transkripsi

1 PEMBUATAN APLIKASI UNTUK EVALUASI DATA DISPUTE SETTLEMENT INTERKONEKSI ADVANCED SERVICE PT TELKOM Ratna Mutu Manikam, Dedhy Susamt Prgram Studi Sistem Infrmasi, Fakultas Ilmu Kmputer, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, Abstrak Seiring dengan Visi Perusahaan untuk menjadi perusahaan Infcm yang leading di kawasan reginal, PT Telkm terus berbenah untuk meningkatkan layanan dan meningkatkan pendapatan usahanya. Salah satu imprvement yang dilakukan adalah pengellaan bisnis interkneksi untuk layanan Advance Service. Layanan ini adalah layanan Telkm berbasis IN (Intelegent Netwrk) yang dimanfaatkan leh pelanggan OLO (Other Licence Operatr) yang telah melakukan kerja sama dengan Telkm sebagai pemakai layanan ini. Dengan demikian terjadi bisnis interkneksi advance service antara Telkm dan OLO. Sebagaimana diatur dalam DPI (Dkumen Penawaran Interkneksi) Telkm yang tertuang dalam PKS (Perjanjian Kerja Sama) antara Telkm dan OLO, knsekuensi dalam bisnis ini berbentu hak dan kewajiban dari kedua belah pihak untuk menyelesaian settlement hak dan kewajiban interkneksi setiap bulan. Jika terjadi selisih nilai settlement di atas nilai kesepakatan maka terjadi dispute dan harus diselesaikan kedua belah pihak melalui reknsiliasi. Untuk mendukung prses reknsiliasi ini perlu dilakukan kmparasi data (pembandingan), pemetaan, dan evaluasi terhadap penyebab dispute dminan. Hasil evaluasi kmparasi data ini akan dijadikan rekmendasi untuk penyelesaian dispute dalam frum reknsiliasi. Penelitian ini dibuat untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat melakukan kmparasi data detil dispute settlement trafik interkneksi Advanced Service PT Telkm dan menyajikan lapran hasil evaluasi penyebab dispute yang dminan yang selanjutnya dapat dijadikan rekmendasi bagi unit AM (Accunt Management) guna mempercepat penyelesaian dispute settlement Advanced Service PT Telkm. Hasil Evaluasi sistem untuk data ujicba,terdapat 9 grup penyebab dminan selisih data sama. Penyebab data sama adalah selisih durasi antara pencatatan Telkm dan OLO. Nilai kntribusi penyebab dispute dminan data sama terhadap nilai rupiah Hak adalah 0.81%. Terdapat 3 grup penyebab dminan selisih data beda. Dari ketiga grup tersebut sistem akan memilih kndisi sebagai penyebab selisih terbesar. Hasilnya sistem memilih bahwa penyebab selisih terbesar adalah Unrecrd pada Bnumber. Kata kunci :dispute settlement, kmparasi, pemetaan, evaluasi I. PENDAHULUAN Bisnis telekmunikasi di Indnesia saat ini terus berkembang seiring dengan berkembang teknlgi dan meluasnya kebijakan regulasi dari Pemerintah. Tidak hanya jumlah peratr telekmunikasi yang terus bertambah namun prduk yang ditawarkan tiap peratr juga beragam. Hal ini membawa dampak kepada masyarakat yang menjadi pemakai atau pelanggan maupun peratr telekmunikasi sebagai pelaku bisnis dalam penyelenggaraan jasa telekmunikasi tersebut. Harga, kualitas layanan, dan prduk yang ditawarkan peratr menjadi pertimbangan masyarakat dalam pemilihan penggunaan jasa suatu peratr telekmunikasi. Di sisi lain, kebebasan pelanggan dalam berkmunikasi dengan kleganya yang mungkin menjadi pelanggan dari peratr telekmunikasi lain menjadi bisnis baru antar peratr telekmunikasi. Bisnis ini disebut dengan bisnis interkneksi. Secara knsep, bisnis interkneksi adalah bisnis yang mengatur adanya keterhubungan jaringan antara peratr dan knten jasa yang berada di dalamnya. Karena dalam kenyataan bahwa bisnis ini akan terus berkembang dengan semakin banyaknya peratr telekmunikasi maka pada tahun 2003 PT Telkm sebagai perusahaan Telekmunikasi tertua (incumbent) di Indnesia membentuk satu divisi sendiri untuk menangani bisnis interkneksi ini. Divisi ini selanjutnya disebut dengan Divisi Carrier Intercnectin Service atau Divisi CIS. Bagi PT Telkm dengan dibentuknya Divisi CIS ini diharapkan CIS dapat mengella bisnis interkneksi dengan baik sehingga dapat memberikan kntribusi pendapatan yang tinggi secara whlesale karena secara bisnis retail Vlume III/N.1/Mei/ Vlume III/N.1/Mei/2011 1

2 pendapatan Telkm dari telepn tetap (fixed phne) mengalami penurunan. Operatr telekmunikasi lain dalam istilah Telkm disebut Other Licence Operatr (OLO). Salah satu layanan yang ditawarkan PT Telkm untuk berinterkneksi dengan peratr lain adalah Advanced Service (AS). Advanced Service merupakan layanan akses yang dimiliki Telkm yang berbasis intelegent netwrk (IN). Intelegent Netwrk terdiri atas layanan Premium Call, Call Center, Uni Call, Split Charging, dan Vte Call. Interkneksi Advanced Service Telkm terjadi saat pelanggan OLO melakukan pemanggilan salah satu prduk dari Advanced Service Telkm tersebut. Interkneksi ini juga melalui jaringan Telkm. Kumpulan panggilan pelanggan OLO menuju Advanced Service Telkm ini disebut trafik interkneksi Advanced Service. Dalam bisnis interkneksi, peratr mempunyai Dkumen Penawaran Interkneksi (DPI) yang menjadi panduan peratr dalam penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) interkneksi dengan peratr lain. Dalam PKS interkneksi Telkm dengan OLO, salah satu keja samanya adalah pengaturan tentang trafik interkneksi Advanced Service yang meliputi call scenari, tarif dan settlement serta cara penyelesaian settlement jika terjadi selisih data. Selisih data settlement interkneksi antara Telkm dan OLO disebut dispute settlement. Settlement trafik interkneksi ini dilakukan bulanan melalui media aplikasi yang disepakati dan digunakan secara bersama antara peratr telekmunikasi yang disebut Sistem Otmatisasi Kliring Interkneksi (SOKI). Dalam settlement SOKI tersebut sesuai dengan time frame yang disepakati akan muncul status data dengan kndisi settle dan dispute. Kndisi settle berarti kedua belah pihak sepakat dengan nilai settlement SOKI, sedangkan kndisi dispute terjadi jika selisih data di atas batas selisih yang disepakati. Keduabelah pihak akan melakukan investigasi terhadap penyebab dispute tersebut dengan melakukan kmparasi data detil dan melakukan evaluasi. Hasilnya akan menjadi acuan masing-masing pihak dalam reknsiliasi penyelesaian dispute. Kndisi dispute dapat terjadi untuk beberapa bilateral setiap bulan dan semakin cepat penyelesaian dispute semakin baik perfrmansi (kinerja) keuangan yang terkait dengan penyelesaian hak dan kewajiban kedua belah pihak. Dari sinilah penyusun mengangkat tpik ini untuk dibuat suatu rancangan aplikasi untuk keperluan evaluasi data dispute settlement interkneksi, khususnya trafik advaced service Telkm. Aplikasi ini dapat membantu mempercepat evaluasi dengan hasil yang lebih akurat dalam kmparasi (pembandingan) data detil untuk settlement yang dispute. Hasil pembandingan (kmparasi) dapat dijadikan acuan (referensi) untuk penyelesaian dispute dalam reknsiliasi dengan OLO. A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. menghasilkan sebuah prgram aplikasi yang dapat melakukan kmparasi data detil dispute settlement trafik interkneksi Advanced Service PT Telkm. 2. menyajikan hasil evaluasi penyebab dispute yang dminan yang selanjutnya dapat dijadikan rekmendasi guna mempercepat penyelesaian dispute settlement Advanced Service PT Telkm. B. Batasan Masalah Aplikasi ini dibatasi hanya untuk melakukan kmparasi data detil dan memberikan hasil evaluasi penyebab dispute pada settlement trafik interkneksi khusus Advanced Service PT Telkm dengan OLO. II. LANDASAN TEORI Dalam pembuatan perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak bertujuan untuk memberi landasan teretik pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara sistematis dengan sasaran untuk memperleh prduk yang berkualitas. Perangkat lunak adalah prduk yang seharusnya dirancang dan dibangun melalui aktifitas rekayasa perangkat lunak yang berdisplin dan sistematis. Perangkat lunak dalam arti lebih luas adalah 1. Perintah (prgram kmputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan. 2. Struktur data yang memungkinkan prgram memanipulasi infrmasi secara prprsinal. 3. Dkumen yang menggambarkan perasi dan kegunaan prgram. Tahap-tahap rekaysa perangkat lunak dapat dikelmpkkan ke dalam fase pendefinisian, fase pengembangan, dan fase dukungan. 1. Fase Pendefinisian. Pada fase ini pengembang perangkat lunak harus mengidentifikasi infrmasi apa yang akan diprses, fungsi dan unjuk kerja apa yang dibutuhkan, tingkah laku sistem seperti apa yang diharapkan, antarmuka (interface) apa yang akan dibangun, batasan rancangan apa yang ada, dan kriteria validasi apa yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sistem yang baik. 2. Fase Pengembangan. Vlume III/N.1/Mei/2011 2

3 Pada fase ini pengembang perangkat lunak harus mendefinisikan bagaimana data diknstruksikan, bagaimana fungsi-fungsi diimplementasikan sebagai sebuah arsitektur perangkat lunak, bagaimana detail prsedur akan diimplementasikan, bagaiman antarmuka akan ditandai (dikarakterisasi), bagaimana rancangan akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrgraman, dan bagaimana pengujian akan dilakukan. 3. Fase Pemeliharaan. Fase ini berfkus pada perubahan, yang dihubungkan dengan kreksi kesalahan, penyesuaian yang dibutuhkan ketika lingkungan perangkat lunak berkembang, serta perubahan sehubungan dengan perkembangan yang disebabkan leh perubahan kebutuhan pelanggan. Ada empat tipe perubahan yang terjadi selama fase pengembangan, yaitu : a. Kreksi Kreksi adalah perubahan yang terjadi karena adanya cacat atau kerusakan. b. Adaptasi Adaptasi adalah pemeliharaan untuk mengakmdasi perubahan pada kebutuhan fungsi riginal. c. Perkembangan Perkembangan adalah perubahan untuk memperluas perangkat lunak sehingga melampaui kebutuhan fungsi riginalnya. d. Pencegahan Perubahan ini dilakukan untuk memungkinkan perangkat lunak melayani kebutuhan pemakainya sehubungan dengan berjalannya waktu, sehingga menjadi lebih mudah untuk dikreksi, disesuaikan, dan dikembangkan. Metde rekayasa perangkat lunak adalah prses untuk menghasilkan perangkat lunak terrganisasi dengan menggunakan teknik dan knvensi ntasi yang telah ditentukan. Metde biasanya diprensentasikan sebagai satu rangkaian tahap, dengan teknik-teknik dan ntasi yang diassiasikan pada masing-masing tahap. Tahaptahap prduksi perangkat lunak biasanya dirganisasikan ke dalam siklus hidup yang berisi beberapa fase pengembangan. Siklus hidup perangkat lunak merentang dari frmulasi masalah, analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian perangkat lunak yang selanjutnya diikuti fase perasinal yang meliputi pemeliharaan dan peningkatan. III. ANALISIS DAN PERANCANGAN A. Deskripsi Permasalahan Sebagaimana yang dipaparkan pada Bab II, bahwa salah satu layanan yang disediakan Telkm dalam bisnis Interkneksi adalah Advanced Service, yaitu layanan panggilan yang berbasiskan IN (Intelegent Netwrk) yang dapat dipergunakan leh pelanggan Penyelenggara Lain yang berinterkneksi dengan Telkm. Dengan adanya panggilan dari pelanggan Penyelenggara Lain ke Advanced Service Telkm ini muncul biaya interkneksi yang akan diperhitungkan secara bilateral antara Telkm dan Penyelenggara Lain. Mekanisme ini dilakukan melalui pla settlement trafik interkneksi secara bulanan. Beberapa Operatr Telekmunikasi termasuk Telkm telah menyepakati secara bilateral penggunaan aplikasi SOKI (Sistem Otmatisasi Kliring Interkneksi) sebagai alat bantu untuk settlement. Pihak yang telah bersepakat menggunakan SOKI akan mengikuti time frame SOKI dalam penyelenggaraan settlement. Secara umum, Time Frame SOKI dapat digambarkan sebagai berikut: Peride Trafik (1 30/31) N Input Data Kewajiban (1-12) N+1 Input Data Hak (1-10) N+1 Create Lamp BA By System 13 N+1 Key In Clse fr Dispute untill batas bill peride 13 N+1 - Batas Bill Peride Clser 12 N Batas BP Create BA NPK 17 N+1 Gambar 1. Time Frame SOKI Clsed Settlement By BP Batas BP Deskrispsi gambar time frame SOKI adalah sebagai berikut: Data trafik yang akan di-settlement-kan adalah 1 bulan peride takwim (bulan N) Peride input (masukan) data hak (pengakuan pendapatan) mulai tgl 1 sd 10 bulan N+1. Peride input data kewajiban (pengakuan beban) mulai tgl 1 sd 12 bulan N+1. SOKI secara sistem akan mengeluarkan hasil settlement disertai dengan Lampiran Berita Acara pada tanggal 13 bulan N+1. SOKI secara sistem akan mengeluarkan berita acara NPK (Nta Perhitungan Keuangan) sebagai dasar penagihan pada tanggal 17 bulan N+1. Peride penyelesaian dispute settlement kedua belah pihak adalah tanggal 13 N+1 s.d. 12 N+6. SOKI secara sistem akan melakukan BPC (bill perid clsure) atau batas penyelesaian settlement tanggal 13 N+6 disertai dengan Berita Acara Final Settlement. Acuan penyeleseaian settlement adalah data hak. Berikut disampaikan prses kerja atau bisnis prses settlement dan penyelesaian dispute settlement Advanced Service antara Telkm dan Penyelenggara Lain (OLO). Vlume III/N.1/Mei/2011 3

4 B. Identifikasi Kebutuhan Sistem Gambar 2. Bisnis Prses Penyelesaian Dispute Advanced Service Telkm Deskrispsi gambar 2 adalah sebagai berikut: Masing-masing pihak (Telkm dan OLO) melakukan prses billing kepada Advanced Service Telkm untuk peride trafik bulan N. Masing-masing pihak melakukan input data SOKI s.d. tanggal 10 bulan N+1 (untuk data hak) dan tanggal 12 bulan N+1 (untuk data kewajiban). Hasil settlement jika berada didbawah dispute yang disepakati (1%) maka settlement berakhir dengan Berita acara final settlement. Jika hasil settlement berada di atas batas dispute maka terdapat pengakuan sementara dengan Berita Acara sementara. Selanjutnya untuk dispute settlement, jika penyelesaian dilakukan dengan vlume cmpare maka masing-masing pihak menyiapkan data detil billing untuk dipertukarkan. Selanjutnya, dilakukan kmparasi (pembandingan data) leh masing-masing pihak dan dilakukan evaluasi terhadap penyebab dispute settlement untuk layanan terkait. Pada sisi Telkm, kmparasi dan evaluasi dispute dilakukan leh UBC, hasil evaluasi dispute akan disampaikan ke unit AM (Accunt Management) sebagai bahan untuk penyelesaian dispute melalui frum reknsiliasi. Dalam frum reknsiliasi, jika penyelesaiannya disepakati maka nilai hasil kesepakatan akan dimasukkan ke SOKI untuk menghasilkan Berita Acara Final Settlement dan prses berakhir. Jika belum ada kesepakatan sampai dengan batas bill perid clsure (BPC) maka dispute settlement ditutup secara tmatis leh SOKI pada 13 N+6 dan prses berakhir. Secara umum aplikasi yang dibuat akan mencakup fungsi sebagai berikut: 1. Dapat menyiapkan data detil yang tepat dan cepat untuk keperluan kmparasi data Telkm dan OLO. 2. Mendukung prses percepatan kmparasi data detil untuk penyelesaian dispute settlement interkneksi Advanced Service Telkm. 3. Mampu memberikan gambaran evaluasi terhadap penyebab dispute. 4. Mampu menghasilkan pelapran (reprting) dan data pendukung yang cepat dan representatif yang digunakan leh Unit Accunt Management (AM) untuk penyelesaian dispute. Berdasarkan kndisi tersebut, aplikasi evaluasi data dispute settlement interkneksi Advanced Service ini dirancang dengan rancangan mdel analisis dan rancangan basis data. Realisasi hasil perancangan dibuat dalam suatu prgram aplikasi. C. Pemdelan Prses Setelah permasalahan dijabarkan, selanjutnya digambarkan DAD tingkat 0 (diagram knteks) dari Aplikasi Evaluasi Data Dispute Settlement Interkneksi Advanced Service Telkm yang dirancang seperti pada gambar 3. DAD tingkat 0 dipecah menjadi DAD tingkat 1 yang terdiri atas 5 (lima) prses. Selanjutnya, DAD tingkat 1 ini dipecah lagi menjadi DAD tingkat 2. Gambar 3. DAD Tingkat 0 Vlume III/N.1/Mei/2011 4

5 DAD tingkat 1 disajikan pada gambar 4. Gambar 4. DAD Tingkat 1 DAD tingkat 2 prses penyiapan data kmparasi TLK diperlihatkan pada gambar 5. D. Pemdelan Data Pemdelan data dari suatu sistem memberikan gambaran yang lengkap kepada pemrgram dan rang lain yang terlibat dalam pengembangan sistem. Berikut disajikan rancangan Aplikasi yang terinci berupa file basis data yang diknversi dari E-R diagram, bentuk masukan dan keluaran, dan perancangan menu. Dalam rancangan sistem aplikasi ini terdapat hubungan antar tabel yang tergambar dalam diagram E-R (gambar 8), sementara tabel yang lain independen merupakan tabel parameter, data settlement, data detil, hasil validasi, hasil rating, hasil kmparasi dan summary kmparasi (rangkuman), lihat gambar 9. Gambar 5. DAD Tingkat 2 Penyiapan data kmparasi TLK DAD tingkat 2 prses penyiapan data kmparasi OLO diperlihatkan pada gambar 6. Gambar 8. E-R Diagram Gambar 6. DAD Tingkat 2 Penyiapan data kmparasi OLO DAD tingkat 2 prses analisis dan evaluasi data Dispute diperlihatkan pada gambar 7. Gambar 7. DAD Tingkat 2 Analisa dan Evaluasi Data Dispute Vlume III/N.1/Mei/2011 5

6 pengellaan parameter, input data, validasi, dan kmparasi dengan penjelasan sebagai berikut: A. Menu Pengellaan Parameter Pada halaman ini user dapat melakukan pengellaan data parameter yang digunakan dalam aplikasi. Menu ini terdiri atas pengellaan parameter: 1. Input Data Cntrl pengellaan parameter Input Data Cntrl. Parameter ini berasal dari data hasil billing IN Telkm. Peride pemutakhiran (update) data setiap bulan setelah data hasil billing IN Telkm tersaji di ftp server. 2. Data Hst pengellaan parameter Data Hst. Parameter ini berasal dari data hasil billing IN Telkm. Peride pemutakhiran data setiap bulan setelah data hasil billing IN Telkm tersaji di ftp server. Gambar 9. Entitas yang Independen Rancangan menu dari aplikasi ini dapat dilihat pada gambar 10. APLIKASI EVALUASI DATA DISPUTE SETTLEMENT INTERKONEKSI ADVANCED SERVICE PT. TELKOM PENGELOLAAN PARAMETER INPUT DATA KOMPARASI DATA & ANALISA DATA KELUAR APLIKASI 3. Jenis Layanan IN pengellaan parameter Jenis Layanan IN. Data parameter ini tersimpan dalam tabel JENIS_LAYANAN_IN basis data parameter.mdb. 4. Organisasi Data IN pengellaan parameter Organisasi Data IN. Data parameter ini tersimpan dalam tabel ORGANISASI_DATA_IN basis data parameter.mdb. INPUT DATA CONTROL DATA HOST JENIS LAYANAN IN ORGANISASI DATA IN INPUT CDR TLK REFORMAT DATA TLK INPUT DATA OLO INPUT DATA SETTEMENT VALIDASI DATA RATING DATA KOMPARASI DATA ANALISA KOMPARASI KELUAR 5. Organisasi Settlement pengellaan parameter Organisasi Settlement. Data parameter ini tersimpan dalam tabel ORGANISASI_SETTLEMENT basis data parameter.mdb. ORGANISASI SETTLEMENT TARIF SETTING APLIKASI Gambar 10. Rancangan Menu Aplikasi IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN *) Skenari Pengujian Skenari pengujian system aplikasi. Dalam skenari ini diimplementasikan menu 6. Tarif pengellaan parameter Tarif. Data parameter ini tersimpan dalam tabel TARIF basis data parameter.mdb. 7. Setting Aplikasi pengellaan parameter Setting aplikasi. Data parameter ini tersimpan dalam tabel SETTING_APLIKASI basis data parameter.mdb. Parameter ini digunakan dalam prses kmparasi dan analisis hasil kmparasi. Menu akan menampilkan data setting aplikasi yang sedang berprasi. Vlume III/N.1/Mei/2011 6

7 B. Menu Input Data Pada halaman ini user dapat melakukan pengellaan data detil IN Telkm dan OLO, pengfrmatan ulang (refrmatting) data Telkm dan pengisian (uplad) data settlement dalam aplikasi. Menu ini terdiri atas: 1. Input CDR IN Telkm Halaman ini digunakan untuk memasukan data CDR Telkm hasil billing IN ke dalam basis-data aplikasi. Peride pemasukan data setiap bulan setelah data hasil billing IN Telkm tersaji di ftp server. 2. Refrmat data IN Telkm penyaringan (filtering) data Telkm berdasarkan peride, l dan jenis layanan tertentu dengan frmat data tertentu. Peride refrmatting data dilakukan setiap akan dilakukan pembandingan (kmparasi) data detil dengan OLO tertentu untuk peride dan jenis layanan tertentu. 3. Input data IN OLO pengisian (uplad) data detil OLO berdasarkan peride, l dan jenis layanan tertentu dengan frmat data tertentu. Aplikasi menyediakan frmat pemasukan data OLO dalam excel dan text. Peride Input data IN OLO dilakukan setiap akan dilakukan kmparasi dan setelah penerimaan data dari dan dengan OLO dengan frmat dan struktur yang telah ditentukan. 4. Input data Settlement IN uplad data settlement keluaran SOKI. Frmat keluaran SOKI adalah excel. Peride Input data settlement IN dilakukan setiap bulan sekali setelah hasil settlement SOKI keluar. C. Menu Validasi dan Kmparasi Pada halaman ini pengguna (user) dapat melakukan validasi data detil Telkm dan OLO sebelum dilakukan kmparasi, prses rating, prses kmparasi data untuk menemukan penyebab dispute data settlement advanced service Telkm dan OLO berdasarkan peride dan jenis layanan tertentu, dan prses perangkuman (summary) dan analisis hasil kmparasi data. Menu ini terdiri atas: 1. Validasi Cek Duplikasi Menu ini digunakan untuk memeriksa kemungkinan penyebab dispute karena adanya penggandaan (duplikasi) data Telkm ataupun OLO. Peride prses validasi - cek penggandaan data merupakan rangkaian prses kmparasi data Telkm dengan OLO tertentu terhadap jenis layanan dan peride tertentu pula. 2. Validasi Cek Out f Perid Menu ini digunakan untuk memeriksa kemungkinan penyebab dispute karena adanya data Telkm ataupun OLO yang berada di luar peride trafik yang di-settlement-kan. Peride prses validasi - cek ut f perid merupakan rangkaian prses pembandingan data Telkm dengan OLO, jenis layanan dan peride tertentu. 3. Rating Menu ini digunakan untuk melakukan penghitungan ulang per recrd percakapan berdasarkan durasi dan parameter tarif yang digunakan, ada kemungkinan penyebab dispute karena adanya kesalahan penghitungan tarif data Telkm ataupun OLO. Peride prses rating merupakan rangkaian prses kmparasi data Telkm dengan OLO tertentu terhadap jenis layanan dan peride tertentu pula. 4. Kmparasi (Pembandingan) Menu ini digunakan untuk merangkum dan menganalisis hasil kmparasi data untuk mengetahui gruping penyebab dispute. Peride prses analisis hasil kmparasi merupakan rangkaian prses kmparasi data Telkm dengan OLO tertentu terhadap jenis layanan dan peride tertentu pula. 5. Analisis Hasil Kmparasi Menu ini digunakan untuk merangkum dan menganalisis hasil pembandingan (kmparasi) data untuk mengetahui gruping penyebab dispute. Peride prses analisis hasil kmparasi merupakan rangkaian prses kmparasi data antara data Telkm dan data OLO tertentu untuk jenis layanan dan peride tertentu pula. *) Analisis Hasil Pengujian Aplikasi Pengujian dilakukan dengan menggunakan kmparasi data Telkm dengan OLO HCPT untuk Layanan Telkm Free dengan peride trafik Hasil dan Analisis tahapan pengujian untuk data tersebut adalah sebagai berikut: Pada prses Input Data CDR Telkm untuk data trafik Aplikasi membutuhkan waktu 1 menit 10 detik dengan kapasitas memri 300 MB. Prgram Aplikasi ini menggunakan database Micrsft Access, mempunyai kapasitas maksimal 2 GB. Dengan kapasitas tersebut, satu file database data detil.mdb dapat menampung data 6 bulan trafik. Jika kapasitas tersebut dilampaui maka Vlume III/N.1/Mei/2011 7

8 User harus melakukan backup terhadap database data detil mdb ini, misal diberi nama data_detil_2009_1.mdb. Selanjutnya, database data detil.mdb dapat digunakan untuk data cdr Telkm yang baru dengan menghapus tabel cdr Telkm yang lama. Data Detil Telkm untuk Layanan TLF dg OLO HCPT trafik mempunyai kndisi awal recrd. Data ini diperleh dari Menu Refrmat data Telkm, dimana User melakukan pilihan layanan, l, trafik dan jenis data dengan kndisi TLF, HCP, , dan Kewajiban. Data Detil HCPT berjumlah recrd. Data ini diperleh dari Menu Input Data IN OLO, yaitu dengan melakukan uplad data OLO dengan frmat yang sudah ditentukan. Aplikasi ini menyediakan data input dengan frmat Excel dan frmat Text dengan tab delimeter. Demikian pula dengan struktur data dari file input data OLO, telah ditentukan leh sistem yaitu: Anumber, Bnumber, Tanggal, Waktu, Durasi, Amunt, POC_A, POC_B, POI. Prses refrmat untuk menuju frmat yang diminta aplikasi dilakukan User di luar sistem. Dalam prses validasi terhadap data detil Telkm, tidak ditemukan duplikasi data maupun ut f perid saat dilakukan prses pengecekan duplikasi dan cek ut f perid leh sistem. Dalam prses validasi terhadap data detil HCPT, tidak ditemukan data ut f perid saat dilakukan prses pengecekan ut f perid leh system namun ditemukan data duplikasi sebanyak 10 recrd. Dalam prses rating ulang leh sistem untuk data Telkm, tidak ditemukan selisih dengan penghitungan billing Telkm. Dalam prses rating ulang leh sistem untuk data HCPT, ditemukan selisih 81,5 rupiah dengan penghitungan billing HCPT. Selisih penghitungan ini kemungkinan berasal dari pembulatan data HCPT. Berdasarkan hasil rating kedua data, kndisi dispute adalah 8,8 % (data HCPT lebih besar dalam rupiah daripada data Telkm) Prses Kmparasi Data Telkm dan HCPT untuk layanan TLF trafik menghasilkan data sama (data sama artinya baik Telkm dan HCPT sama-sama mencatat percakapan tersebut untuk kndisi Anumber, Bnumber, Tanggal dan Jam percakapan yang sama) dan 571 data Telkm yang tidak ada di data HCPT serta 470 data HCPT yang tidak ada di data Telkm. Prses kmparasi ini menggunakan setting parameter aplikasi dengan kndisi 30 detik untuk selisih start time dan 10 detik untuk selisih durasi. Penggunaan setting parameter ini bertujuan untuk mengatur batas tleransi atas perbedaan setting jam sistem maupun respn time dalam suatu percakapan pada perangkat switching Telkm dan OLO. Dalam prses kmparasi data di atas, system melakukan evaluasi terhadap kndisi selisih dminan yang mengacu pada nilai prses dminan pada tabel setting parameter. Nilai awal yang digunakan system adalah 0.06 prsen, yang merupakan nilai dari pengamatan penyusun terhadap beberapa kmparasi yang dilakukan prses yang sudah ada (eksisting) di Telkm. Nilai ini diharapkan menjadi nilai representatif dari system untuk dapat memunculkan data-data yang menjadi penyebab selisih dminan. Hasil Evaluasi sistem untuk data ujicba tersebut adalah sebagai berikut: Terdapat 9 grup penyebab dminan selisih data sama. Penyebab data sama adalah selisih durasi antara pencatatan Telkm dan OLO. Nilai kntribusi penyebab dispute dminan data sama terhadap nilai rupiah Hak adalah 0.81%. Terdapat 3 grup penyebab dminan selisih data beda. Dari ketiga grup tersebut sistem akan memilih kndisi sebagai penyebab selisih terbesar. Hasilnya sistem memilih bahwa penyebab selisih terbesar adalah Unrecrd pada Bnumber. Nilai kntribusi penyebab dispute dminan data sama terhadap nilai rupiah Hak adalah 7.19.%, yang berisi Unrecrd Telkm pada Bcde , , , , , , , dan Sistem telah melakukan kalkulasi dampak dari kndisi penyebab dispute yang ditemukan system tersebut terhadap data settlement akhir. Data settlement akhir yang menjadi rekmendasi system berdasarkan penyebab dispute tersebut adalah 0.81 % dari dispute awal 8.8% sehingga nilai tersebut dapat dijadikan rekmendasi untuk penyelesaian dispute settlement Layanan Telkm Free antara Telkm dan HCPT untuk peride trafik Hasil Evaluasi sistem dalam pemetaan dispute settlement ini akan tertuang dalam lapran berbasis web (reprting Web-based) kemudian dicetak untuk ditandatangani leh pejabat UBC terkait, selanjutnya hasil cetakan dan data pendukung tersebut disampaikan ke unit Accunt Management untuk penyelesaian dispute settlement dalam frum reknsiliasi antara Telkm dan HCPT. Vlume III/N.1/Mei/2011 8

9 V. PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pengujian dan pengembangan sistem aplikasi ini dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat menghasilkan aplikasi untuk melakukan kmparasi data detil saat terjadi dispute settlement interkneksi Advanced Service Telkm dengan OLO dan dapat menyajikan hasil evaluasi penyebab dispute dminan yang selanjutnya dapat dijadikan rekmendasi untuk penyelesaian dispute. Namun demikian, dari sistem aplikasi terdapat beberapa kekurangan, antara lain: 1. Sistem aplikasi ini menggunakan database micrsft Access yang mempunyai keterbatasan kapasitas 1 (satu) file database mdb yaitu 2 GB. Antisipasi terhadapan kekurangan ini dilakukan dengan melakukan cmpact database dan atau backup database jika kapasitas mendekati batas maksimum yang diizinkan leh Ms Access. 2. Biasanya, frmat dan struktur data detil dari OLO tidak menentu, sementara frmat dan struktur data detil OLO dalam aplikasi ini sudah ditentukan. Untuk itu, prses refrmating dilakukan leh User di luar aplikasi ini untuk mendapatkan frmat yang sesuai dengan Aplikasi ini. [DPI08] Telkm, Dkumen Penawaran Interkneksi (DPI), PT. Telkm, 2008 [CUR96] Curtis, Dan B; Flyd, James J.; Winsr, Jerryl L., Kmunikasi Bisnis dan Prfesinal, Remaja Rsdakarya, Bandung, 1996 B. Saran Berdasarkan beberapa kekurangan yang dijelaskan pada subbab sebelumnya, penulis memberikan saran agar aplikasi ini dapat dikembangkan, yaitu : 1. Perlu dikembangkan aplikasi yang menggunakan database dengan kapasitas yang lebih besar sehingga effrt untuk pengellaan database dapat dikurangi. 2. Bila perlu dibuatkan mdul refrmating untuk kemudahan User saat menerima data detil OLO sehingga lebih fleksibel. DAFTAR PUSTAKA [ROG02] Rger S. Pressman, Ph.D, Rekayasa Perangkat Lunak, Penerbit ANDI dan McGraw-Hill Bk C., 2002 [NAU69] Naur, P., dan B.Randall, Rekayasa Perangkat Lunak : A Reprt n a Cnference Spnsred by NATO Science Cmmittee, NATO, 1969 [IEE93] IEEE Standards Cllectin: Rekayasa Perangkat Lunak, IEEE Standard , IEEE, 1993 [SOM01] Smmerville Ian, Sftware Engineering 6th, Addisn Wesley, 2001 Vlume III/N.1/Mei/2011 9

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN PT. XL AXIATA, Tbk 2014 DAFTAR ISI 1. PEREKAMAN INFORMASI TAGIHAN... 1 2. PERTUKARAN INFORMASI TAGIHAN... 4 3. PENAGIHAN...

Lebih terperinci

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN DAFTAR ISI 1 Perekaman Informasi Tagihan... 3 2 Proses Kliring Interkoneksi... 4 3 Pertukaran Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknlgi yang semakin maju dan semakin pesat membuat perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfmansinya agar dapat unggul dalam persaingan sekarang

Lebih terperinci

Software Requirement (Persyaratan PL)

Software Requirement (Persyaratan PL) Sftware Requirement ( PL) Arna Fariza 1 Rekayasa Perangkat Lunak Tujuan Memperkenalkan knsep persyaratan user dan sistem Menjelaskan persyaratan fungsinal dan nnfungsinal Menjelaskan bagaimana persyaratan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. agar pekerjaan jauh lebih efisien serta meminimalisir terjadinya human eror. Untuk

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. agar pekerjaan jauh lebih efisien serta meminimalisir terjadinya human eror. Untuk BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada CV. Sinergi Design, prses perhitungan gaji masih menggunakan rumus sendiri sehingga dalam prses pembuatan lapran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini terlebih dahulu akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang bangun

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Setiap usaha yang didirikan dengan rientasi laba (keuntungan) mempunyai tujuan untuk mencapai laba (keuntungan) yang ptimal, sehingga kelangsungan hidup badan usaha

Lebih terperinci

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol PANDUAN UMUM Keijakan umum audit TI Perbedaan rientasi atas pelaksanaan aktifitas satu audit TI dengan yang lainnya Tidak terintegrasinya seluruh aktifitas audit TI dalam rangkaian manajemen risik bisnis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. menginginkan adanya pelaporan yang dapat dilakukan secara berkala tiap periode.

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. menginginkan adanya pelaporan yang dapat dilakukan secara berkala tiap periode. BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Berasarkan hasil survey yang penulis lakukan pada saat kerja praktek di PT Semen Gresik, secara garis besar saat ini pada divisi diklat khususnya seksi perencanaan telah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indoberka Investama pada

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indoberka Investama pada BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indberka Investama pada tanggal 11 Juli 2016 s.d 11 Agustus 2016. PT. Indberka Investama merupakan perusahaan nasinal yang bergerak

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG 8 BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Bimbingan dan Penyuluhan Prayitn dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah prses pemberian bantuan yang dilakukan leh rang yang ahli kepada serang atau

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Semua rganisasi membutuhkan aliran infrmasi yang membantu manajer untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran infrmasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 Prsedur Kerja Berdasarkan hasil pengamatan dan survey yang dilakukan pada saat kerja praktik di PT. Karana Line, terdapat permasalahan tentang prses penggajian yang menggunakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data UNIVERSITAS UNIVERSAL BATAM 2016 PENDAHULUAN Data dan Infrmasi Data merupakan nilai (value) yang turut merepresentasikan deskripsi dari suatu bjek atau kejadian (event) Infrmasi merupakan hasil dari penglahan

Lebih terperinci

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN DAFTAR ISI 1 Perekaman Informasi Tagihan... 3 2 Proses Kliring Interkoneksi... 4 3 Pertukaran Informasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum melakukan prses analisa, tahapan pertama ketika melakukan kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membuat suatu sistem yang baru. Langkah awal yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah, Peluang dan Tujuan Tahap pertama yaitu melakukan identifikasi masalah dan melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara pemilik perusahaan

Lebih terperinci

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pertemuan ke : 1 Alkasi waktu : 0,5 Jam Kmpetensi dasar : 1. Mahasiswa mampu memahami pentingnya mempelajari perancangan antarmuka pengguna. Indikatr : 1. Menuliskan dan menjelaskan knsep

Lebih terperinci

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN DAFTAR ISI 1 Perekaman Informasi Tagihan... 3 2 Proses Kliring Interkoneksi... 4 3 Pertukaran Informasi

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ASCII Art adalah salah satu bentuk penyajian gambar dengan menggunakan karakter-karakter ASCII tertentu yang disusun sehingga sedapat mungkin meghasilkan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya pada saat kerja praktek, maka dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Microsoft Access 2007)

RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Microsoft Access 2007) RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Micrsft Access 2007) A. PENGERTIAN DATABASE Kata Database berasal dari bahasa inggris, dalam bahasa Indnesia database diartikan dengan Pangkalan Data

Lebih terperinci

A. IDENTITAS B. DESKRIPSI MATAKULIAH C. TUJUAN MATAKULIAH

A. IDENTITAS B. DESKRIPSI MATAKULIAH C. TUJUAN MATAKULIAH A. IDENTITAS Nama Mata Kuliah : Sistem Infrmasi Akuntansi Kde Mata Kuliah : AKT 207 Tipe : Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) Bbt SKS : 3 SKS / 3 JP Prasyarat : Aplikasi Kmputer Pengantar B. DESKRIPSI

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN BANK SAMPAH MALANG

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN BANK SAMPAH MALANG SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN BANK SAMPAH MALANG Haryati Wattimena Danang Aditya Nugraha 1 Manajemen Infrmatika,Universitas Kanjuruhan Malang, haryati.watimena@gmail.cm 2 Teknik Infrmatika, Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Fortuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan permintaan dari

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Fortuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan permintaan dari BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di PT. Frtuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan dari custmer, ke pabrik dan pencatatan penawaran

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN A. Latar Belakang Saat ini dunia yang kita tempati berada dalam genggaman revlusi teknlgi dan revlusi infrmasi, mulai dari internet, peningkatan kemampuan micrprcessr, kmputer

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan model waterfall. Pada model waterfall terdapat tahapan analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan model waterfall. Pada model waterfall terdapat tahapan analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada tahapan ini dilakukan beberapa prses yang berhubungan dengan tahapan awal metde penelitian. Pada metde penelitian yang diambil menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan informasi bahwa proses

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan informasi bahwa proses BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan survey dan wawancara yang penulis lakukan saat pertama kali meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan infrmasi bahwa prses penerimaan siswa baru masih dilakukan

Lebih terperinci

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model Desain Sftware Arna Fariza PENS 1 Materi Apakah desain sftware itu? Apakah mdularisasi itu? Mdel 2 Apakah Desain Sftware itu? Desain adalah prses mengubah persyaratan sistem ke dalam prduk yang lengkap

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI P = 1 Analisis dan Perancangan Sistem

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelolaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelolaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pengellaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki prsedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa Fakultas. Hal ini diakibatkan karena sistem yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER BAB I PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER Di tahun 1970-an dan awal 1980-an terlihat perpaduan dari bidang ilmu kmputer dan kmunikasi data yang secara mendalam mengubah teknlgi, prduksi-prduksi

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. cara langsung menemui bagian PPQC (Production Planning and Quality Control)

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. cara langsung menemui bagian PPQC (Production Planning and Quality Control) BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Menganalisa adalah langkah awal dalam merandang dan membuat sistem baru. Langkah pertama yang dilakukan penulis yaitu melakukan bservasi ke lapangan secara

Lebih terperinci

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DI LINGKUNGAN BPJN XI

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DI LINGKUNGAN BPJN XI URAIIAN PENDEKATAN,,METODOLOGII DAN PROGRAM KERJA E.1. Pla Pikir Pendekatan Pla pikir pendekatan merupakan salah satu upaya untuk menentukan metdlgi yang tepat bagi pelaksanaan pekerjaan. Dengan mengacu

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1. Analisa Sistem Pada pengembangan teknlgi infrmasi pada era ini dibutuhkan analisisa dan perancangan sistem penglahan data yang baik. Sistem penglahan data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan sebuah tahapan untuk menganalisis kebutuhan dari sebuah sistem. Al Fatta (2007:44), mengemukakan bahwa analisis sistem adalah sebuah

Lebih terperinci

SILABUS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

SILABUS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SILABUS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Nama Seklah : Mata Pelajaran : Teknlgi Infrmasi dan Kmunikasi Kelas / Semester : XI/1 Standar Kmpetensi : 1. untuk keperluan infrmasi dan kmunikasi Kmpetensi

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom), Tbk. sebagai perusahaan telekomunikasi di Indonesia, harus siap menghadapi persaingan bisnis dengan penyedia-penyedia jasa telekomunikasi

Lebih terperinci

WEB-BASED SOFTWARE CONFIGURATION MANAGEMENT TOOL UNTUK PENGEMBANGAN SOFTWARE DALAM TIM

WEB-BASED SOFTWARE CONFIGURATION MANAGEMENT TOOL UNTUK PENGEMBANGAN SOFTWARE DALAM TIM ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL 20/N. 1/Maret 2014 WEB-BASED SOFTWARE CONFIGURATION MANAGEMENT TOOL UNTUK PENGEMBANGAN SOFTWARE DALAM TIM Hartn Lieyant, Suhatati Tjandra Jurusan Teknik Infrmatika dan Kmputer,

Lebih terperinci

BAB IV. Deskripsi Kerja Praktek. perancangan sistem pengoahan data yang baik dengan analisa yang matang, maka

BAB IV. Deskripsi Kerja Praktek. perancangan sistem pengoahan data yang baik dengan analisa yang matang, maka BAB IV Deskripsi Kerja Praktek 1.1. Analisis Sistem Menurut Kendall (2006:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatanpeningkatan fungsi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Kebutuhan Aplikasi Analisis kebutuhan sistem adalah tahap awal dalam membuat aplikasi baru. Langkah awalnya dengan melakukan wawancara dan pengamatan. Wawancara

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. sistem yang ada saat ini pada CV. Rahayu Sentosa. Hasil yang ditemukan dalam

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. sistem yang ada saat ini pada CV. Rahayu Sentosa. Hasil yang ditemukan dalam BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 1.1 Analisis Sistem Dalam pengembangan teknlgi dibutuhkan analisis dan perancangan sistem yang ada saat ini pada CV. Rahayu Sentsa. Hasil yang ditemukan dalam analisa sistem

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) Sutrisn Badri, Rmadhn Prgram Studi Manajemen Fakultas Eknmi-Universitas

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pesanan barang oleh distributor. Saat ini, kegiatan pemesanan barang dimulai dari

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pesanan barang oleh distributor. Saat ini, kegiatan pemesanan barang dimulai dari BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Aplikasi yang akan dibangun, digunakan leh bagian pemasaran tentang pesanan barang leh distributr. Saat ini, kegiatan pemesanan barang dimulai dari distributr

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPATU DENGAN METODE PROMETHEE DI TOKO SEPATU STARS

JURNAL SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPATU DENGAN METODE PROMETHEE DI TOKO SEPATU STARS JURNAL SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPATU DENGAN METODE PROMETHEE DI TOKO SEPATU STARS DECISION SUPPORT SYSTEM OF SHOES SELECTION WITH PROMETHEE METHOD OF STARS SHOES STORE Oleh: PRASETYO AJI

Lebih terperinci

Fungsi Program Pos & Inventori Klinik, Salon & Spa Sistem GATRASoft

Fungsi Program Pos & Inventori Klinik, Salon & Spa Sistem GATRASoft Fungsi Prgram Ps & Inventri Klinik, Saln & Spa Sistem GATRASft - 081315511936 Pencatatan penjualan pelayanan/jasa & barang. Pencatatan penjualan pelayanan/jasa per visit dan paket. Pencatatan inventri

Lebih terperinci

Technology Solution PENDAHULUAN

Technology Solution PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN INAMO tech merupakan penyedia Jasa Knsultansi dalam bidang Teknlgi Infrmasi yang telah berpengalaman dan diakui sejak tahun 2013 leh perusahaan dari kalangan besar maupun kecil, berasal dari

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi Loketagen.com. (Privasi Policy)

Kebijakan Privasi Loketagen.com. (Privasi Policy) Kebijakan Privasi Lketagen.cm (Privasi Plicy) Kebijakan privasi adalah ketentuan yang mengatur akun Anda dan infrmasi yang Anda berikan kepada Perusahaan yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Ikhtisar

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Infrmatika S1 Object Oriented Analysis and Design Pendahuluan Disusun Oleh: Egia Rsi Subhiyakt, M.Km, M.CS Teknik Infrmatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 AGENDA PERKULIAHAN Kntrak

Lebih terperinci

APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL

APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL Prpsal Sftware PERPUSTAKAAN DIGITAL Sistem Infrmasi Perpustakaan adalah sebuah sftware perpustakaan praktis yang telah teruji keandalannya serta telah digunakan leh

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

Modifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata

Modifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata Mdifikasi Mtif Kain Tradisinal Menggunakan Cellular Autmata Purba Daru Kusuma Prgram Studi Sistem Kmputer Universitas Telkm Bandung, Indnesia purbdaru@gmail.cm Abstrak Metde cellular autmata telah diimplementasikan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

Dindin Nugraha. I. Otomatiskan Semuanya. Lisensi Dokumen:

Dindin Nugraha. I. Otomatiskan Semuanya. Lisensi Dokumen: Kuliah Umum IlmuKmputer.Cm Cpyright 2003 IlmuKmputer.Cm Pengantar Pengellaan Sistem Dindin Nugraha dinesea@lycs.cm Lisensi Dkumen: Cpyright 2003 IlmuKmputer.Cm Seluruh dkumen di IlmuKmputer.Cm dapat digunakan,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN PENILAIAN SEKOLAH BERDASAR KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS : SMA PGRI SUMBERREJO)

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN PENILAIAN SEKOLAH BERDASAR KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS : SMA PGRI SUMBERREJO) SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN PENILAIAN SEKOLAH BERDASAR KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS : SMA PGRI SUMBERREJO) Friesta Isyateen S 1, Rangsang Purnama 2, Latifah Rifani 3 1,2,3 Prgram Studi Sistem Infrmasi,

Lebih terperinci

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Prsiding Seminar Nasinal Sains dan Teknlgi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 Nvember 2008 RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED B. M. Wibawa, I M. Jni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Grup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memarkirkan mobilnya di tempat-tempat perparkiran yang cukup sibuk seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. memarkirkan mobilnya di tempat-tempat perparkiran yang cukup sibuk seperti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin banyaknya pemilik mbil di kta besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya akan menimbulkan masalah bagi pemilik mbil untuk memarkirkan mbilnya di tempat-tempat

Lebih terperinci

Rancangan Sistem Informasi Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Job Order Costing

Rancangan Sistem Informasi Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Job Order Costing Simpsium asinal Ilmu Pengetahuan dan Teknlgi (SIMASIPTEK) 2013 ISB: 978-602-61268-3-2 Rancangan Sistem Infrmasi Perhitungan Hga Pkk Prduksi Dengan Metde Jb Order Csting Sah Apriliani 1, Lis Saumi Ramdhani

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. praktek ini, baik di dalam memperoleh data, menyelesaikan, dan memecahkan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. praktek ini, baik di dalam memperoleh data, menyelesaikan, dan memecahkan BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Prsedur Kerja Praktek Cara pengumpulan data yang akan digunakan untuk menyelesaikan kerja praktek ini, baik di dalam memperleh data, menyelesaikan, dan memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Di Indonesia, tempat yang paling populer untuk mengakses internet adalah warung internet (warnet). Untuk dapat mengakses internet di warnet, pengguna (user) harus membayar biaya sewa. Maka

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ditulis dan diterjemahkan oleh language software (bahasa Pemrograman) untuk

BAB II LANDASAN TEORI. ditulis dan diterjemahkan oleh language software (bahasa Pemrograman) untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Jogiyanto (2005), Perangkat lunak aplikasi adalah program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software (bahasa Pemrograman) untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

E-journal Teknik Informatika, Volume 5, No. 1 (2015), ISSN :

E-journal Teknik Informatika, Volume 5, No. 1 (2015), ISSN : E-jurnal Teknik Infrmatika, Vlume 5, N. 1 (2015), ISSN : 2301-8364 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION DI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_APLIKASI. kontrak kru yaitu menggunakan metode System Development Lyfe Cycle (SDLC)

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_APLIKASI. kontrak kru yaitu menggunakan metode System Development Lyfe Cycle (SDLC) BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_APLIKASI 3.1 Analisis Metde yang digunakan dalam pembutan Aplikasi pengendalian dkumen kntrak kru yaitu menggunakan metde System Develpment Lyfe Cycle (SDLC) mdel waterfall

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN LANJUTAN APLIKASI SIREKA (SISTEM INFORMASI RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN) BAGIAN PENYUSUNAN RENCANA BADAN PUSAT STATISTIK

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN LANJUTAN APLIKASI SIREKA (SISTEM INFORMASI RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN) BAGIAN PENYUSUNAN RENCANA BADAN PUSAT STATISTIK ANALISIS DAN PENGEMBANGAN LANJUTAN APLIKASI SIREKA (SISTEM INFORMASI RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN) BAGIAN PENYUSUNAN RENCANA BADAN PUSAT STATISTIK Abu Bukhori 1, Anis Cherid 2 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM SMS GATEWAY BERBASIS WEB SERVICE UNTUK PENYEBARAN INFORMASI ANTAR ANGGOTA PERUSAHAAN DENGAN METODE SMS GROUPING

PENGEMBANGAN SISTEM SMS GATEWAY BERBASIS WEB SERVICE UNTUK PENYEBARAN INFORMASI ANTAR ANGGOTA PERUSAHAAN DENGAN METODE SMS GROUPING PENGEMBANGAN SISTEM SMS GATEWAY BERBASIS WEB SERVICE UNTUK PENYEBARAN INFORMASI ANTAR ANGGOTA PERUSAHAAN DENGAN METODE SMS GROUPING Agung Tri Hikmawan Jurusan Sistem Infrmasi, Fakultas Teknlgi Infrmasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Dalam perancangan sistem aplikasi ini, infrmasi yang sangat diperlukan adalah analisis kebutuhan sistem. 3.1.1 Kebutuhan Hardware Hardware minimum

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Infrmasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014 A. LATAR BELAKANG Kebijakan pembinaan kebinamargaan sejalan

Lebih terperinci

Konsep Basisdata Bab 1

Konsep Basisdata Bab 1 Knsep Basisdata Bab 1 Sebuah Pengantar Pengampu Matakuliah A Didimus Rumpak, M.Si. hp.: 085691055061 dimurumpak@yah.cm 1 Bab Tujuan Identifikasi tujuan dan ruang lingkup buku ini Survei mengapa, apa, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kendaraan bermtr ataupun tak bermtr, khususnya kendaraan rda dua sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang dilaluinya. Karena

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. 4 Berdasarkan hasil wawancara dengan Supervisor TI PT Kimia Farma

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. 4 Berdasarkan hasil wawancara dengan Supervisor TI PT Kimia Farma BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4 Berdasarkan hasil wawancara dengan Supervisr TI PT Kimia Farma Aptek Surabaya dapat diketahui slusi aplikasi yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Analisis

Lebih terperinci

Proses Software. Tujuan

Proses Software. Tujuan Prses Sftware Arna Fariza PENS-ITS 1 Tujuan Memperkenalkan mdel prses sftware Menggambarkan beberapa mdel prses dan kapan digunakan Menggambarkan utline mdel prses untuk rekayasa persyaratan, pengembangan

Lebih terperinci

1. Mendiskusikan Metoda backup dan recovery dalam organisasi dan keamanan data

1. Mendiskusikan Metoda backup dan recovery dalam organisasi dan keamanan data Materi Merancang web data base untuk cntent server Kmpetensi dasar : Menentukan kebutuhan system Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa mampu : 1. Mendiskusikan Metda backup

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam merancang dan membangun aplikasi menggunakan knsep System Develpment Life Cycle (SDLC). Tahapan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada tahap ini merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem telah dilakukan. Pada bab ini perancangan sistem yang telah dibuat diterjemahkan

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Praja Puri Lestari didirikan pada tahun 1984 leh Bapak Ir. Deddy Kusuma. PT. Praja Puri Lestari

Lebih terperinci

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA Oleh : MOCH AFIF BAHTIYAR NIM : 04113029 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 1. ALASAN PENDIRIAN USAHA Mendirikan usaha sendiri

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAJEMEN PADA JAYA MANDIRI OPTIK SUBANG Muhammad Faizal *1, Ratih Anggraeni Putri #2

PEMBUATAN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAJEMEN PADA JAYA MANDIRI OPTIK SUBANG Muhammad Faizal *1, Ratih Anggraeni Putri #2 PEMBUATAN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAJEMEN PADA JAYA MANDIRI OPTIK SUBANG Muhammad Faizal *1, Ratih Anggraeni Putri #2 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK Subang Jl. Marsinu No. 5 - Subang,

Lebih terperinci

BUKU AJAR PERANCANGAN DAN PRINSIP PENGEMBANGANNYA. Oleh: Trini Prastati, dkk

BUKU AJAR PERANCANGAN DAN PRINSIP PENGEMBANGANNYA. Oleh: Trini Prastati, dkk BUKU AJAR PERANCANGAN DAN PRINSIP PENGEMBANGANNYA Oleh: Trini Prastati, dkk Buku Ajar Kumpulan materi kuliah yang digunakan leh mahasiswa untuk belajar mandiri yang disusun secara sistematis, dilengkapi

Lebih terperinci

Computer Aided Design / Computer Aided Manufactur [CAD/CAM]

Computer Aided Design / Computer Aided Manufactur [CAD/CAM] Cmputer Aided Design / Cmputer Aided Manufactur [CAD/CAM] Dewi Handayani Untari Ningsih Fakultas Teknlgi Infrmas, Universitas Stikubank Semarang email : dewi@unisbank.ac.id ABSTRAK : Cmputer-aided design

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prsedur Pendaftaran Sistem Pendaftaran Wajib Pajak Masal Selama ini pandangan masyarakat terhadap instansi-instansi pemerintah identik dengan birkrasi yang berbelit-belit,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Analisis merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan data yang telah diperleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain sistem merupakan langkah yang harus ditempuh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah melakukan identifikasi permasalahn dan analisis permasalahan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah melakukan identifikasi permasalahn dan analisis permasalahan. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perencanaan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Penjualan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang BAB IV PERANCANGAN Pada tahap perancangan ini akan dilakukan perancangan proses pengadaan barang yang sesuai dengan proses bisnis rumah sakit umum dan perancangan aplikasi yang dapat membantu proses pengadaan

Lebih terperinci

Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek. UPADAYA PT.PLN (Persero) Surabaya, maka didapatkan proses-proses yang terjadi

Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek. UPADAYA PT.PLN (Persero) Surabaya, maka didapatkan proses-proses yang terjadi Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek 4.1 Analisa Sistem Berdasarkan hasil survey dan pengamatan yang dilakukan di Bagian KOPEG UPADAYA PT.PLN (Perser) Surabaya, maka didapatkan prses-prses yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus terhubung dengan telepon rumah. Hal ini dikenal dengan Dial-Up

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus terhubung dengan telepon rumah. Hal ini dikenal dengan Dial-Up BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknlgi infrmasi berkembang dengan sangat pesat. Bisa dibayangkan bahwa beberapa tahun yang lalu untuk dapat bisa menikmati internet para pengguna harus

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 31 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), belum memiliki sebuah sistem informasi yang terprogram, belum adanya aplikasi khusus yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS TOGAF ADM PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS TOGAF ADM PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA Ygyakarta, 15-16 Juni 2012 PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS TOGAF ADM PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA Arfive Gandhi 1, Angelina Prima Kurniati 2 1,2 Prgram Studi S1

Lebih terperinci

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Dalam beberapa kesempatan training, saya sering menanyakan, apa yang lebih penting: target atau activity plan? Hampir 90% peserta training

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Berdasarkan tahaptahap

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Berdasarkan tahaptahap BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi penjualan perangkat kmputer pada CV. Data Baru. Berdasarkan tahaptahap analisis dan perancangan

Lebih terperinci