MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENIRU GERAKAN SHOLAT MELALUI TEKNIK PEMODELAN DI KELOMPOK A TK MANGGIS KECAMATAN BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENIRU GERAKAN SHOLAT MELALUI TEKNIK PEMODELAN DI KELOMPOK A TK MANGGIS KECAMATAN BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENIRU GERAKAN SHOLAT MELALUI TEKNIK PEMODELAN DI KELOMPOK A TK MANGGIS KECAMATAN BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO Ningsi Hulima Samsiah, Nunung Suryana Jamin Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini ABSTRAK Meningkatkan kemampuan anak meniru gerakan sholat melalui teknik pemodelan di kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I. Samsiah, S.Pd. M.Pd dan Pembimbing II. Nunung Suryana Jamin, SE. M.Si. Permasalahan dalam penelitian adalah apakah teknik pemodelan dapat meningkatkan kemampuan meniru gerakan sholat pada anak kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anak meniru gerakan sholat melalui teknik pemodelan di kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian observasi awal menunjukkan bahwa kemampuan anak meniru grakan sholat masih sangat rendah. Hal ini Nampak pada data yang diperoleh dari 20 orang anak kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango pada observasi awal 6 orang atau 30% yang mampu meniru gerakan sholat seperti : 1). berdiri tega, 2). takbir, 3). rukuk, 4). i tidal, 5). sujud, 6). duduk antara dua sujud, 7). tahiyat awal, 8). tahiyat akhir, 9). salam. Pada siklus I mulai ada peningkatan yaitu kemampuan anak meniru gerakan sholat seperti : 1). berdiri tega, 2). takbir, 3). rukuk, 4). i tidal, 5). sujud, 6). duduk antara dua sujud, 7). tahiyat awal, 8). tahiyat akhir, 9). salam ada 12 orang atau 60%. Pada siklus II terjadi peningkatan yaitu kemampuan anak meniru gerakan sholat seperti : 1). berdiri tega, 2). takbir, 3). rukuk, 4). i tidal, 5). sujud, 6). duduk antara dua sujud, 7). tahiyat awal, 8). tahiyat akhir, 9). salam ada 17 orang atau 85%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik pemodelan dapat meningkatkan kemampuan anak meniru gerakan sholat seperti : 1). berdiri tega, 2). takbir, 3) rukuk., 4). i tidal, 5). sujud, 6). duduk antara dua sujud, 7). tahiyat awal, 8). tahiyat akhir, 9). salam di kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Kata Kunci : Gerakan Sholat, Teknik Pemodelan. 1

2 PENDAHULUAN Anak-anak dilahirkan dengan kecerdasan yang tinggi, tetapi perlakuan orang tua dan lingkungan menyebabkan anak kehilangan potensi-potensi tersebut. Padahal pengembangan kecerdasan sejak dini akan memberi dasar bagi terbentuknya kecerdasan intelektual dan emosional dan spiritual pada usia selanjutnya (Mahayana, 2011:12). Sementara itu lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat kurang memberikan dukungan terhadap pengembangan kecerdasan spiritual pada anak. Di lingkungan keluarga anak lebih banyak berinteraksi dengan sesuatu yang justru menyebabkan semakin jauhnya kepekaan anak, bahkan yang lebih parah lagi apabila proses dehumanisasi itu terjadi justru di tengah lingkungan keluarga. Keluarga sebagai tempat pendidikan yang utama kurang memperhatikan aspek-aspek tersebut (Mulyadi, 2010:1). Salah satu bentuk peningkatan kecerdasan spiritual anak yang dapat dibelajarkan pada anak usia dini adalah kemampuan meniru gerakan beribadah seperti gerakan sholat. Menurut Mulyadi (2010:1) bahwa kecerdasan anak untuk meniru gerakan sholat merupakan kemampuan manusia untuk mengenali potensi fitrah dalam dirinya serta kemampuan seseorang mengenali Tuhannya yang telah menciptakannya, sehingga di manapun berada merasa dalam pengawasan Tuhannya. Sehubungan dengan kemampuan meniru gerakan sholat pada anak usia 4-5 tahun, peneliti melakukan observasi di TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Dari hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2013 diketahui bahwa dari 20 anak kelompok A hanya 6 orang atau 30% yang sudah mampu meniru gerakan beribadah sedangkan 14 orang masih mengalami kesulitan meniru gerakan beribadah. Rendahnya kemampuan anak untuk melaksakanan gerakan beribadah dapat dilihat dari beberapa hal seperti kemampuan meniru gerakan sholat yang masih berbeda-beda, ada anak yang sudah menguasai gerakan takbiratul ihram sampai salam, ada anak yang belum tahu urutan gerakan sholat dan ada pula anak yang tidak menguasai gerakan-gerakan sholat. Selain itu 2

3 rendahnya kemampuan anak meniru gerakan sholat karena metode pembelajaran yang diterapkan seperti memperlihatkan gambar gerakan sholat ternyata belum dapat mengembangkan kemampuan anak meniru gerakan sholat. Selain itu diketahui bahwa tidak semua guru memberikan latihan dan petunjuk kepada anak-anak dalam melakukan gerakan sholat karena dianggap anak belum diwajibkan untuk beribadah padahal salah satu hal yang harus diberikan sejak dini sehingga untuk kegiatan melakukan gerakan sholat hanya disampaikan secara sekilas melalui penggunaan media gambar. Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan pada anak kelompok A di TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango menunjukkan bahwa kemampuan anak meniru gerakan sholat menggunakan media gambar belum memberikan hasil yang diharapkan. Teknik pemodelan merupakan pembelajaran sosial agar seseorang dapat belajar melalui pengamatan (observation learning) terhadap suatu model (Sanjaya, 2007). Peneliti cenderung memilih teknik pemodelan karena dari kegiatan pemodelan ini dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memahami materi pembelajaran dan dapat melatih anak untuk belajar berdasarkan contoh yang disampaikan oleh guru. Melalui penerapan teknik pemodelan, diharapkan kemampuan meniru gerakan beribadah anak kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dapat meningkat. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dengan mengangkat judul Meningkatkan Kemampuan Anak Meniru Gerakan Sholat Melalui Teknik Pemodelan di Kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak meniru gerakan sholat melalui teknik pemodelan di kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. 3

4 TINJAUAN TEORI 2.1 Hakikat Kemampuan Meniru Gerakan Sholat Pengertian Kemampuan Meniru Sofo (2003:12) mendefinisikan bahwa kemampuan (ability) sebagai karakterisik individual seperti intelegensia, manual skill, traits yang merupakan kekuatan potensial seseorang untuk berbuat dan sifatnya stabil. Selain itu kemampuan dinyatakan sebagai seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Kemampuan (ability) merupakan suatu potensi untuk melakukan sesuatu. Sajadah (2001:23) bahwa kemampuan anak terhadap gerakan sholat belum sempurna bahkan masih pada tahap meniru gerakan dari orang dewasa. Pembelajaran gerakan-gerakan sholat pada anak usia dini masih dalam rangka pembiasaan. Oleh karena itu guru harus melatih anak dengan beberapa cara yaitu : 1. Teladan 2. Melatih berulang-ulang 3. Tidak Memaksa 4. Tidak Membanding-Bandingkan Pengertian Gerakan Sholat Menurut Gazalba (2000:88) bahwa sholat secara lahiriah berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. Selanjutnya Asy-Sidiqi (2001:59) mengatakan bahwa secara hakiki sholat ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan- Nya atau memohonkan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua duanya. Dalam pengertian lain sholat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang 4

5 tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara ( Assayuthi, 1998:30). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sholat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara. Juga sholat merupakan penyerahan diri secara lahir dan batin kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho-nya Dalam Permendiknas No. 58 Tahun 2009 bahwa tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia 4-5 tahun. Perkembangan anak usia 4-5 tahun yang dicapai merupakan tingkat pencapaian perkembangan nilai-nilai agama dan moral diantaranya meniru gerakan sholat atau beribadah. Urutan gerakan sholat yaitu : 1) Takbir : Nabi saw selalu memulai sholatnya dengan mengucapkan Allahu akbar. 2) Mengangkat Kedua Tangan: mengangkat kedua tangan bersamaan dengan takbir, terkadang sesudah di ucapkan, dan terkadang sebelum ucapan takbir. Adapun cara mengangkat kedua tangan adalah dengan membuka jari-jari lurus keatas tidak merenggangkannya atau pula menggenggamnya. 3) Bersedekap di dada: Nabi meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya. 4) Memandang Tempat Sujud Dan Khusyu. 5) Doa-doa iftitah. 6) Membaca Al-Fatihah. 7) Bacaan Setelah Al- Fatihah 8) Rukuk: Setelah membaca al qur`an lalu rasulullah berhenti sejenak kemudian beliau mengangkat tangan kanan dan kirinya lalu beliau mengucapkan allahu akbar, lalu rukuk. 9) Berdiri i`tidal dan do`anya. 10) Sujud : nabi menyuruh takbir ketika turun untuk sujud. beliau mengucapkan takbir dan merenggangkan tangannya dari lambungnya kemudian sujud. 11) Duduk diantara sujud. 12) Sujud kembali, 13) Tahiyat 5

6 2.1.3 Tujuan Sholat Sholat adalah suatu ibadah yang mengandung beberapa ucapan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Sholat adalah tiang agama, barang siapa yang, menegakkannya maka dia telah menegakkan agama, barangsiapa yang menghancurkannya dia menghancurkan agama. Menurut Supriyadi (2009:1) bahwa tujuan dan fungsi sholat antara lain: 1) Sholat dapat memberikan ketentraman dan ketabahan hati, sehingga orang tidak mudah kecewa/gelisah mentalnya jika menghadapi musibah,dan tak mudah lupa daratan jika mendapat kenikmatan/kesenangan, sebagaimana firman Allah dalam surat Al- Maarij ayat Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat. 2) Mencegah seseorang melakukan perbuatan keji dan munkar, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur an surat Al Ankabut ayat 45: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan 3) Menumbuhkan Disiplin Pribadi Dalam sholat kita dituntut untuk fokus dan selalu tepat waktu sehingga akan menumbuhkan rasa disiplin bagi setiap individu yang melaksanakan sholat. 4) Menyehatkan Fisik Ternyata tak hanya manfaat sholat tak hanya berupa manfaat rohani tapi, manfaat sholat juga berupa manfaat fisik. Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang menyatakn bahwa posisi dalam sholat sangat berguna untuk kesehatan fisik. Salah satunya adalah posisi badan ketika sujud yang dapat memperlancar darah masuk ke otak sehingga otak lebih banyak 6

7 mendapat pasokan oksigen dan nutrisi. Hal ini dapat menyebabkan pikiran kita terasa lebih jernih Manfaat Sholat Jowir (2008:2) mengatakan bahwa sholat secara kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri luar dalam. Manfaat itu dapat dilihat sebagai berikut : 1. Memacu Kecerdasan 2. Memperindah Postur 3. Memudahkan Persalinan 4. Meningkatkan Kesuburan 5. Memperawet Muda Mengenalkan Sholat Pada Anak Usia Dini Anak usia dini adalah anak yang sedang mengalami perkembangan fisik dan mental. Dikatakan anak usia dini sejak anak-anak berusia 4 sampai 6 tahun atau ketika anak sedang masuk TK. Anak usia dini masih mempunyai sifat dan mental yang masih labil, maka dari itu anak usia dini masih memerlukan media pembelajaran baik itu faktor dari dalam seperti dari dirinya sendiri dan faktor dari luar seperti orang tua, guru, lingkungan, maupun teman sekitarnya Nilai-Nilai Agama Islam yang Ditanamkan Pada Anak TK Toto Suryana (2005:12) mengatakan bahwa aspek nilai-nilai ajaran Islam pada intinya dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : a. Ditinjau dari Pola Sikap dan Perilaku kepada Allah b. Ditinjau dari Pola Perilaku kepada Sesama Manusia c. Ditinjau dari Pola Perilaku kepada Alam 2.2 Teknik Pemodelan Pengertian Teknik Pemodelan (Modeling) Metode modeling atau pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial dan teori ini merupakan pengembangan atau perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional. Melalui pembelajaran sosial seseorang dapat belajar 7

8 melalui pengamatan (observation learning) terhadap suatu model (Sanjaya, 2007:167). Teknik modeling adalah suatu cara belajar dengan melihat terlebih dahulu model yang dijadikan contoh oleh peserta didik. Diharapkan setelah melihat model yang ditampilkan peserta didik dapat meniru hal yang telah dilakukan model (Zaini, 2005:87). Oleh karena itu dalam menentukan model harus dipertimbangkan hal-hal seperti: (a) Kemampuan model menampilkan pembelajaran; (b) Kondisi fisik model; (c) Kompetensi pedagogik model dan (d) Rasa percaya diri. Untuk menjadi model dapat diambil peserta didik di luar peserta didik di kelas yang dibelajarkan. Guru juga dapat jadi model bila tidak ada model yang diyakini mampu memodelkan pembalajaran yang dibelajarkan. Menurut Sari (2008:12) bahwa teknik modeling merupakan beberapa bentuk perilaku (model) yang kemudian diikuti oleh performance atau perilaku yang sama. Terdapat beberapa cara pandang yang berbeda dalam mengartikan modeling: (a) belajar imitasi, (b) belajar observasi, (c) belajar sosial, dan (d) belajar pengalaman. Dijelaskan pula oleh Indria (2008:12) bahwa karakteristik teknik modeling adalah kesamaan model, kesamaan karakteristik model dengan pengamat; status model, bisa berupa posisi (jabatan) dari model atau peran model. Jika model yang diamati cukup terhormat, maka pengamat tidak hanya mempertimbangkan perilaku nyata dari model tetapi juga standar performan yang ditunjukkan oleh model Kelebihan dan Kelemahan Teknik Modeling Teknik modeling sama halnya dengan metode pembelajaran lain yang memiliki kelebihan dan kelemahannya. Menurut Sanjaya (2007:168) bahwa kelebihan teknik modeling dalam proses pembelajaran adalah :1) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. 2) Melatih peserta didik untuk belajar berdasarkan contoh yang disampaikan oleh guru. 3) Memudahkan peserta didik dalam meningkatkan keterampilannya dalam pembelajaran. 8

9 Sanjaya (2007:168) memberikan pendapat bahwa kelemahan teknik modeling adalah.: 1) Menjadikan peserta didik bekerja berdasarkan contoh sehingga perilaku inovatif sulit untuk dicapai. 2) Membutuhkan tutor atau guru yang dapat memahami karakteristik peserta didik. 3) Membutuhkan tutor atau guru yang dapat memperagakan atau menjadi model dalam pembelajaran. 4) Membutuhkan tutor atau guru yang menguasai bahan ajar/kegiatan yang akan dilaksanakan Langkah-Langkah Teknik Modeling Menurut Zaini (2005:90) bahwa langkah-langkah teknik modeling meliputi: 1) Setelah pembelajaran satu topik tertentu, carilah topik-topik yang menuntut peserta didik untuk mencoba mempraktekkan keterampilan yang baru diterapkan. 2) Bagilah peserta didik ke dalam beberapa kelompok kecil sesuai dengan jumlah mereka. Kelompok ini akan mendemonstrasikan suatu keterampilan tertentu sesuai skenario yang dibuat. 3) Beri peserta didik waktu menit untuk menciptakan skenario kerja. 4) Beri waktu 5-7 menit untuk berlatih. 5) Secara bergiliran tiap kelompok dimintai mendemonstrasikan kerja masingmasing, beri kesempatan kepada kelompok yang lain untuk memberikan masukan pada setiap demonstrasi yang dilakukan. 6) Guru memberi penjelasan secukupnya untuk mengklarifikasi 2.3 Meningkatkan Kemampuan Meniru Gerakan Sholat Pada Anak TK Melalui Teknik Pemodelan Rendahnya kemampuan meniru gerakan sholat pada anak TK dapat ditingkatkan melalui teknik pemodelan. Zaini (2005:90) mengatakan bahwa dengan teknik pemodelan yang ditampilkan pada anak didik dalam hal ini memodelkan gerakan sholat dapat meningkatkan kemampuan anak untuk meniru. Hal ini dilakukan berdasarkan langkah-langkah dalam teknik pemodelan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Guru membagi anak menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang anak. b. Guru memodelkan gerakan-gerakan sholat c. 9

10 Guru memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk melakukan gerakan-gerakan sholat. d. Saat melakukan latihan gerakan sholat, guru memberikan arahan kepada anak-anak yang belum mampu melakukan gerakan sholat. e. Setelah anak-anak melakukan latihan gerakan sholat, kemudian guru meminta masing-masing kelompok untuk melakukan gerakan sholat dan dimodelkan oleh anak yang sudah mampu. f. Guru memberi penjelasan secukupnya untuk mengklarifikasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Subyek penelitian ini adalah anak kelompok A yang berjumlah 20 orang yakni 10 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Sebagian besar anak kelompok A berumur antara 4-5 tahun. Ditinjau dari latar belakang sosial ekonomi diketahui bahwa sebagian besar berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah dengan pekerjaan orang sebagai buruh tani, karyawan swasta, pedagang kecil, pengemudi bentor dan PNS. Variabel penelitian ini terbagi tiga yakni variabel input, variabel proses dan variabel output. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini melibatkan peneliti sebagai pengajar dan guru mitra sebagai observer dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun prosedur penelitian yang akan dilaksanakan adalah persiapan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi, analisis dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, dan dokumentasi. a. Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap segala kegiatan anakanak dalam meniru gerakan sholat melalui teknik pemodelan. b. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil gambar/foto/video pelaksanaan tindakan kelas dari hasil pengamatan kegiatan siswa mengenai kemampuan meniru gerakan sholat melalui teknik pemodelan. 10

11 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada hari Selasa 8 Januari 2013 menunjukkan bahwa kemampuan anak meniru gerakan sholat seperti : 1). berdiri tega, 2). Takbir, 3). rukuk, 4). i tidal, 5). sujud, 6). duduk antara dua sujud, 7). tahiyat awal, 8). tahiyat akhir, 9). Salam. Anak yang mampu meniru gerakan sholat ada 6 atau 30%, anak yang kurang mampu meniru gerakan sholat ada 4 orang atau 20%, anak yang tidak mampu meniru gerakan sholat ada 10 orang atau 50%. Berdasarkan hasil pengamatan pada observasi awal menunjukkan bahwa anak yang mampu meniru gerakan sholat masih rendah, hal ini menjadi dasar pelaksanaan siklus I. Dengan demikian pelaksanaan tindakan pada siklus I diharapkan dapat memperbaiki serta meningkatkan kemampuan anak meniru gerakan sholat melalui teknik pemodelan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan tentang kemampuan anak meniru gerakan-gerakan sholat pada siklus I dapat diketahui bahwa kemampuan anak meniru gerakan sholat seperti : 1). berdiri tega, 2). Takbir, 3). rukuk, 4). i tidal, 5). sujud, 6). duduk antara dua sujud, 7). tahiyat awal, 8). tahiyat akhir, 9). Salam. Anak yang mampu meniru gerakan sholat ada 12 atau 60%, anak yang kurang mampu meniru gerakan sholat ada 3 orang atau 15%, anak yang tidak mampu meniru gerakan sholat ada 5 orang atau 25%. Berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti dan observer, diperoleh temuantemuan sebagai berikut : 1) Guru kurang mampu memonitoring semua anak yang melakukan meniru gerakan-gerakan sholat, 2) sebagian anak sibuk bermain dengan temannya pada saat guru melakukan pemodelan gerakan-gerakan sholat, 3) masih nampak anak sulit meniru gerakan-gerakan sholat secara berurutan, 4) kurangnya perhatian anak pada guru memodelkan gerakan-gerakan sholat. Berdasarkan temuan-temuan tersebut kemudian dibuat perencanaan untuk melaksanakan kegiatan siklus berikutnya. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan tentang kemampuan anak meniru gerakan sholat seperti : 1). berdiri tega, 2). Takbir, 3). rukuk, 4). i tidal, 5). 11

12 sujud, 6). duduk antara dua sujud, 7). tahiyat awal, 8). tahiyat akhir, 9). Salam sudah ada peningkatan. Anak yang mampu meniru gerakan sholat ada 17 atau 85%, anak yang kurang mampu meniru gerakan sholat ada 2 orang atau 10%, anak yang tidak mampu meniru gerakan sholat ada 1 orang atau 5%. Pada siklus II peneliti dan pengamat telah melaksanakan keseluruhan rangkaian tindakan dengan maksimal. Karenanya peneliti masih melakukan refleksi terhadap tindakan siklus II. Adapun hasil refleksi adalah sebagai berikut : a. Sebagian besar aktivitas pelaksanaan pembelajaran guru sudah terlaksana dengan baik b. Terjadi peningkatan terhadap kemampuan anak meniru gerakan sholat, hal ini terlihat dalam pelaksanaan pembelajaran anak melalui teknik pemodelan. Dari hasil capaian yang diperoleh pada tindakan siklus II, menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan telah memenuhi indikator kinerja yang diharapkan. Sehingga tidak perlu lagi tindakan pada siklus selanjutnya serta dapat disimpulkan bahwa teknik pemodelan dapat meningkatkan kemampuan anak meniru gerakan sholat pada anak kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan hasil yang diperoleh baik pada observasi awal, siklus I maupun siklus II terlihat peningkatan dari kemampuan anak. Pada observasi awal anak yang mampu meniru gerakan sholat seperti : 1). berdiri tega, 2). Takbir, 3). rukuk, 4). i tidal, 5). sujud, 6). duduk antara dua sujud, 7). tahiyat awal, 8). tahiyat akhir, 9). Salam, ada 6 orang atau 30%. Pada siklus I terjadi peningkatan yaitu anak yang mampu meniru gerakan seperti 1). berdiri tega, 2). Takbir, 3). rukuk, 4). i tidal, 5). sujud, 6). duduk antara dua sujud, 7). tahiyat awal, 8). tahiyat akhir, 9). Salam, ada 12 orang atau 60%, namun hasil ini belum mencapai indikator yang diharapkan. Dan pada siklus II lebih meningkat dari siklus I yaitu anak yang mampu meniru gerakan sholat seperti : 1). berdiri tega, 2). Takbir, 3) rukuk., 4). i tidal, 5). sujud, 6). duduk antara dua sujud, 7). tahiyat awal, 8). tahiyat akhir, 9). Salam, ada 17 orang atau 85%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar anak telah memenuhi indikator 12

13 kinerja. Adapun hasil yang diperoleh pada setiap pelaksanaan tindakan setiap siklus, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Pelaksanaan Tindakan Persentase Aspek yang diamati Mampu meniru gerakan sholat M KM TM Observasi Awal 6 (30%) 4 (20%) 10 (50%) Siklus I 12 (60%) 3 (15%) 5 (25%) Siklus II 17 (85%) 2 (10%) 1 (5%) Berdasarkan tabel di atas dapat menunjukkan bahwa hasil tindakan kelas pada siklus I dan siklus II telah berhasil menjawab hipotesis tindakan yang berbunyi Jika guru menggunakan teknik pemodelan, maka kemampuan anak meniru gerakan sholat pada anak kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango akan meningkat. KESIMPULAN Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan tercapainya indikator kinerja yang ditetapkan peneliti pada pelaksanaan tindakan mencapai target yang diharapkan yaitu 85% atau 17 orang yang mampu meniru gerakan sholat dengan melihat model dan mampu meniru gerakan sholat secara berkelompok. Dengan tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka hipotesis yang telah diajukan yakni : dengan menggunakan teknik pemodelan, kemampuan anak meniru gerakan sholat pada anak kelompok A TK Manggis Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango meningkat. 13

14 Saran Berdasarkan simpulan tersebut, dikemukakan saran yaitu teknik pemodelan hendaknya dijadikan sebagai salah satu teknik yang digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan anak TK tentang gerakan-gerakan sholat dari sejak dini. DAFTAR PUSTAKA Hasbi Asy-Syidiqi Pengertian Sholat. Download diakses 20 April 2013 Imam Bashari Assayuthi Pengertian Sholat. Download diakses 20 April 2013 Jowir Shalat dan Cara Macamnya. Jakarta : Gramedia Pustaka Mahayana Kecerdasan Spiritual. Jakarta: Gramedia Pustaka Mulyadi, Seto Kemampuan Meniru Gerakan Ibadah Anak. Dalam diakses tanggal 12 Maret 2013 Permendiknas No. 58 Tahun Standar Pendidikan Anak Usia Dini Sanjaya Wina Metode Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Balai Pustaka Sidi Gazalba Asas Agama Islam. Jakarta. Bulan Bintang Sari Indria Metode Pembelajaran Dalam yang diakses tanggal 12 Desember Sajadah Tips Melatih Gerakan Sholat Pada Anak Usia Dini. Jakarta : Gramedia Pustaka Supriyadi Shalat dan Cara Macamnya. Jakarta : Gramedia Pustaka Toto Suryana. Pendidikan Agama Islam. Bandung : Mutiara. Zaini M Metode Pembelajaran Anak TK. Dalam diakses 12 mei

BAB I PENDAHULUAN. tua dan lingkungan menyebabkan anak kehilangan potensi-potensi tersebut. Padahal

BAB I PENDAHULUAN. tua dan lingkungan menyebabkan anak kehilangan potensi-potensi tersebut. Padahal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak dilahirkan dengan kecerdasan yang tinggi, tetapi perlakuan orang tua dan lingkungan menyebabkan anak kehilangan potensi-potensi tersebut. Padahal

Lebih terperinci

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا PENGERTIAN SHALAT Secara bahasa sholat bermakna do a. sedangkan secara istilah, sholat merupakan suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri

Lebih terperinci

BAB VI SHALAT WAJIB. Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara. Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan. Indikator

BAB VI SHALAT WAJIB. Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara. Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan. Indikator Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara Shalat Wajib Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan ketentuanketentuan shalat wajib 6.2 Mempraktik kan shalat wajib BAB VI SHALAT WAJIB Indikator 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

PERANAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERANAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1 PERANAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Sakinah Astuti 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah penerapan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Mata pelajaran : Fiqih B. Kelas/semester : VII/2 C. Alokasi : 4 x 40 (2 kali pertemuan) D. Standar kompetensi : 2. Melaksanakan tata cara shalat fardhu dan sujud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Suwawa Timur Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Adapun lokasi pelaksanaan penelitian dilakasanakan di TK Aster Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Pemilihan

Lebih terperinci

Lesson Sheet Kelas : Mars

Lesson Sheet Kelas : Mars Lesson Sheet Kelas : Mars Meneladani Perilaku Tobatnya Nabi Adam A.s. Pada bab sebelumnya, kamu telah memelajari tentang kisah Nabi Adam. Kamu tentu masih ingat bahwa Nabi Adam adalah manusia pertama sekaligus

Lebih terperinci

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan-nya. Manusia akan merasa tenang dan tentram hatinya kalau dapat mendekatkan

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan-nya. Manusia akan merasa tenang dan tentram hatinya kalau dapat mendekatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama dalam jiwa manusia ada satu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa, tempat berlindung

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

BAB II KAJIAN TEORI. dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Rasulullah SAW bersabda: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Shalat Pembelajaran shalat yang terdapat dalam ilmu fiqih bahwa shalat merupakan rukun islam yang kedua setelah syahadat. Shalat merupakan salah satu bentuk ibadah yang

Lebih terperinci

1. Jangan sekali-kali fikir bahawa kita akan masih hidup setelah menghabiskan solat ini.

1. Jangan sekali-kali fikir bahawa kita akan masih hidup setelah menghabiskan solat ini. - Berbicara tentang solat, ada banyak cara untuk mencapai solat yang khusyuk, tapi saranan saya, tak perlu banyak tips atau petua untuk mencapai solat yang lebih khusyu. Tak perlu berlembar-lembar atau

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat, secara etimologi berarti doa (memohon) dan secara terminologi berarti perkataan dan perbuatan berdasarkan syarat-syarat tertentu yang diawali dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. April sampai bulan Juni tahun pelajaran 2011/2012. SDN 5 Suwawa Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. April sampai bulan Juni tahun pelajaran 2011/2012. SDN 5 Suwawa Tengah 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Suwawa Tengah Kecamatan Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Tsanawiyah Muhammadiyah Kabila Kabupaten Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

dihadapan-nya dan ikhlas karena-nya, serta hadir hati dalam berzikir, berdoa dan memuji. (Ahlul Ma rifah) 9. II 27 salatlah kalian sebagaimana kalian

dihadapan-nya dan ikhlas karena-nya, serta hadir hati dalam berzikir, berdoa dan memuji. (Ahlul Ma rifah) 9. II 27 salatlah kalian sebagaimana kalian DAFTAR TERJEMAH No. KUTIPAN TERJEMAH BAB HAL 1. I 2 Hisyam bin Ammar berkata kepada kami, Hafsh bin Sulaiman berkata kepada kami, Katsir bin syindhir berkata kepada kami, dari Muhamad bin Sirin, dari Anas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

Soal Instrumen Tes. Objektive

Soal Instrumen Tes. Objektive Soal Instrumen Tes Objektive 1. Sholat merupakan suatu ibadah kepada Allah dibawah ini pengertian shalat secara bahasa adalah a. Pelaksanaan\ b. Do a c. Perintah d. Harapan 2. Dibawah ini yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana utuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi manusia karena dengan pendidikan manusia dapat maju dan berkembang supaya

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B PAUD TERPADU HARAPAN MULIA PALU

PENGARUH METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B PAUD TERPADU HARAPAN MULIA PALU PENGARUH METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B PAUD TERPADU HARAPAN MULIA PALU Indrah Ningsih 1 ABSTRAK Masalah yang berkaitan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota Gorontalo pada bulan April tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dan yang menjadi subjek adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teknik modeling pada anak Kelompok B TK Aster berlangsung dalam tiga siklus pembelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teknik modeling pada anak Kelompok B TK Aster berlangsung dalam tiga siklus pembelajaran. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Proses Pelaksanakan Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan budaya antri melalui teknik modeling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Bulango

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Bulango BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Penlitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada anak yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas, dan yang menjadi mitra kerja adalah guru kelas kelompok A.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas, dan yang menjadi mitra kerja adalah guru kelas kelompok A. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B TK Melati Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun contoh dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam mengucap salam dan doa. Saidah

BAB I PENDAHULUAN. maupun contoh dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam mengucap salam dan doa. Saidah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan bimbingan maupun contoh dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam mengucap salam dan doa. Saidah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penerapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penerapan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian akan dikaitkan dengan tujuan penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bab I, maka dapat diuraikan dengan hasil penelitian dan pembahasan.

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Selasa, 10 September :56 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 10 September :15

Ditulis oleh Administrator Selasa, 10 September :56 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 10 September :15 Rasullullah pernah bersabda bahwa ada 3 hal yang menunjuk pada pintu kebaikan, yaitu puasa, sedekah yang bisa menghapus dosa dan mengerjakan sholat tahajjud di tengah malam. Sholat tahajjud merupakan salah

Lebih terperinci

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin Pendahuluan SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad yang telah menyampaikan risalah dengan

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah 1 4 I Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Shalat a. Pengertian shalat Pengertian shalat dari bahasa Arab As-sholah, sholat menurut Bahasa / Etimologi berarti Do a dan secara terminology/istilah, para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak akan terbentuk secara efektif apabila ditanamkan sejak usia dini. Hal tersebut untuk membekali anak agar lebih matang menghadapi permasalahan kehidupan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Kartini Desa Modelomo Kabila Kabupaten Bone

Lebih terperinci

NIAT DAN BACAAN SHALAT

NIAT DAN BACAAN SHALAT NIAT DAN BACAAN SHALAT 1. NIAT Berdiri tegak menghadap kiblat sambil berniat mengerjakan shalat. Niat shalat menurut shalat yang sedang dikerjakan, misalnya shalat shubuh dan sebagainya. Niat shalat ialah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SHOLAT ANAK USIA DINI MELALUI METODE MODELLING DI KELOMPOK A TK AISYIYAH BA BENDO NOGOSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN SHOLAT ANAK USIA DINI MELALUI METODE MODELLING DI KELOMPOK A TK AISYIYAH BA BENDO NOGOSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENINGKATAN KEMAMPUAN SHOLAT ANAK USIA DINI MELALUI METODE MODELLING DI KELOMPOK A TK AISYIYAH BA BENDO NOGOSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Erwin Hidayat NPM :

SKRIPSI. Oleh : Erwin Hidayat NPM : PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIS PEMBELAJARAN AL-QUR AN (P3Q) UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR AN PADA SISWA KELAS III DI SDN III SONGBLEDEG SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan-nya (sahadat),

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan-nya (sahadat), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam didirikan atas 5 fondasi utama yaitu pengakuan terhadap ketiadaan Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan-nya (sahadat), shalat, puasa, zakat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas II yang berjumlah 24 orang. Adapun permasalahan dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas II yang berjumlah 24 orang. Adapun permasalahan dalam penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIS Istiqamah Balabau Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI TEKNIK MODELING DI PAUD CENDEKIA DESA KETAPANG KECAMATAN GENTUMA KABUPATEN GORONTALO UTARA

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI TEKNIK MODELING DI PAUD CENDEKIA DESA KETAPANG KECAMATAN GENTUMA KABUPATEN GORONTALO UTARA 1 2 MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI TEKNIK MODELING DI PAUD CENDEKIA DESA KETAPANG KECAMATAN GENTUMA KABUPATEN GORONTALO UTARA ABSTRAK Rina Mahan, Tuti Wantu, M.Pd, Kons, Irpan Kasan, S.Ag, M.Pd

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh : Muhamad Saepuloh Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK. Oleh : Muhamad Saepuloh Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas III Di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Kabupten Bandung. Oleh : Muhamad Saepuloh Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan kegiatan belajar mengajar, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan kegiatan belajar mengajar, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi antara guru dan anak didik. Interaksi yang edukatif ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (Mustari, 2014 : 35). Sedangkan menurut ahli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B di TK Kartini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B di TK Kartini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B di TK Kartini Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di PAUD Kalimas Kecamatan Dulupi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di PAUD Kalimas Kecamatan Dulupi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di PAUD Kalimas Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo. Yang menjadi subyek dalam penelitian tindakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS III SDN NO. 72 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO.

Lebih terperinci

BAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN?

BAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN? BAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN? Assalamu alaikum wr. wb. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhannahu wa Ta'ala yang telah menjadikan kita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Pertiwi Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN 2 Telaga. Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan untuk tetap survive dalam meniti masa depan dan cita-cita.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan untuk tetap survive dalam meniti masa depan dan cita-cita. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin besarnya arus globalisasi yang membawa suasana kehidupan semakin penuh dengan persaingan, sehingga semua disibukkan dengan keinginan-keinginan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biometrik fingerprint akan mengurangi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. biometrik fingerprint akan mengurangi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fingerprint merupakan salah satu bentuk biometrik, yang menggunakan karakteristik fisik penduduk untuk mengidentifikasi. Penggunaan sistem presensi biometrik fingerprint

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perspektif pendidikan, terdapat tiga lembaga utama yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perspektif pendidikan, terdapat tiga lembaga utama yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perspektif pendidikan, terdapat tiga lembaga utama yang sangat berpengaruh dalam perkembangan kepribadian seorang anak yaitu lingkungan keluarga, lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana Kota Gorontalo,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Hasil Belajar, Al-Kausar, Mencari Pasangan. Utiatullaili Dinas Pendidikan Kota Pagar Alam Sumsel

Kata Kunci: Hasil Belajar, Al-Kausar, Mencari Pasangan. Utiatullaili Dinas Pendidikan Kota Pagar Alam Sumsel 189 JIP: Jurnal Ilmiah PGMI Volume 2, Nomor 2, Juli 2016 Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik dalam Menghafal Ayat-Ayat Pendek Al-Quran Surah Al-Kausar dengan Model Pembelajaran Mencari Pasangan di

Lebih terperinci

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa Guru PAI berperan sangat sentral dalam memberdayakan sekolah sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas karena suatu jabatan profesional. Profesi guru tidak dapat dipegang oleh sembarang orang yang tidak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal BAB V PEMBAHASAN A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal Pogalan Trenggalek Segala sesuatu yang ditetapkan dalam lembaga pendidikan khususnya pada pondok pesantren, mulai dari tata

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH No. Keterangan Hal Terjemah

DAFTAR TERJEMAH No. Keterangan Hal Terjemah 1 DAFTAR TERJEMAH No. Keterangan Hal Terjemah 1 Al- Ankabut ayat 45 4 Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi telah membawa kehidupan manusia menjadi semakin universal pada setiap asepek, baik budaya, adat istiadat maupun kehidupan beragama.sehingga masyarakat

Lebih terperinci

MAKNA ISRO MI ROJ DAN HIKMAH SHOLAT

MAKNA ISRO MI ROJ DAN HIKMAH SHOLAT MAKNA ISRO MI ROJ DAN HIKMAH SHOLAT Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya sehingga hingga detik ini masih dipertemukan kembali

Lebih terperinci

Assalamu alaikum wr. wb.

Assalamu alaikum wr. wb. Assalamu alaikum wr. wb. Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam Pokok Bahasan 1. Makna Ibadah 2. Fungsi Ibadah 3. Kewajiban Beribadah bagi Manusia 4. Bentuk-bentuk Peribadatan a. Shalat: Makna, Tata Cara, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rukun Islam adalah pokok-pokok utama ajaran islam. Kita semua sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Rukun Islam adalah pokok-pokok utama ajaran islam. Kita semua sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rukun Islam adalah pokok-pokok utama ajaran islam. Kita semua sebagai manusia yang beragama islam harus berpegang teguh kepada ajaran Allah yakni ajaran islam. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango tempat peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 3 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 3 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SDN 3 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Arab, kata shalat mengandung dua pengertian. Pertama, shalat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Arab, kata shalat mengandung dua pengertian. Pertama, shalat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam bahasa Arab, kata shalat mengandung dua pengertian. Pertama, shalat berarti ikatan, yaitu saling bertemu untuk mengikat tali kasih sayang. Kedua, shalat

Lebih terperinci

CARA I TIDAL. Pengertian

CARA I TIDAL. Pengertian MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IX MACAM - MACAM SUJUD : 6. Memahami macam-macam sujud Kompetensi Dasar : 6.1. Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah. 6.2. Menjelaskan tatacara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG Pendidikan adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia, sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992) xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang melalui pemberian rangsangan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN HAFALAN BACAAN SHALAT ANAK MELALUI PRAKTEK LANGSUNG DI SENTRA IMTAQ PADA RA RABBY RADHIYYA OLEH :

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN HAFALAN BACAAN SHALAT ANAK MELALUI PRAKTEK LANGSUNG DI SENTRA IMTAQ PADA RA RABBY RADHIYYA OLEH : KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN HAFALAN BACAAN SHALAT ANAK MELALUI PRAKTEK LANGSUNG DI SENTRA IMTAQ PADA RA RABBY RADHIYYA OLEH : SRI WAHYUNI NPM. A1/111177 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Lebih terperinci

PANDUAN MENGERJAKAN SOLAT KHAS

PANDUAN MENGERJAKAN SOLAT KHAS PANDUAN MENGERJAKAN SOLAT KHAS 101 Surah Yasin dan Amalan Pilihan SOLAT MUSAFIR Panduan Mengerjakan Solat Khas 1. SOLAT JAMAK Menghimpunkan dua solat fardhu ke dalam satu waktu solat. Solat yang boleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi umat muslim, shalat merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat fundamental dan esensial. Shalat merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT

Lebih terperinci

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Ruh Dari Shalat Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif 18 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini penelitian tindakan dimana peneliti berinteraksi langsung dengan subjek di lapangan, atau sering dinamakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas 1 SDN 10 Paguyaman Kecamatan Paguyaman Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM Keinginan seorang guru untuk mendidik anak didiknya menjadi orang yang pintar, berbudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Al Qur an merupakan petunjuk dari Allah Swt bagi makhluknya, jin dan manusia, yang harus diikuti sebagai pedoman dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO NOVITA Evi Hasim 1 Wiwy T. Pulukadang 2 Jurusan /

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN 90 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN A. Analisis implementasi bimbingan sosial pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang Bimbingan sosial dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka disini peneliti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka disini peneliti BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka disini peneliti mengadakan suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal yang terjadi selama sebelum penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten

Lebih terperinci

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman (Saba'

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT MEMBACA PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MINAT MEMBACA PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN MINAT MEMBACA PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN BAB III METODOLOGI PENELITIAAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri I Telaga Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri I Telaga Kabupaten 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri I Telaga Kabupaten Gorontalo, siswa yang dikenakan tindakan adalah siswa kelas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS PADA SISWA KELAS V SDN 5 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS PADA SISWA KELAS V SDN 5 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO 1 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS PADA SISWA KELAS V SDN 5 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO Tuti Wantu, Meiske Puluhulawa, Dinco Karim ABSTRAK Masalah dalam penelitian

Lebih terperinci

Perbaikan atas Shalat

Perbaikan atas Shalat 1 sujud Syahwi. Syarah al-mursyidul Mu'in oleh Syaikh Ali Laraki al-husaini Perbaikan atas Shalat Sujud Karena Lupa (Sujud Syahwi) Sunnah untuk melakukan dua sujud setelah tasyahud dan sebelum salam (sujud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama Allah yang kepada Nabi Muhammad SAW, dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu sendiri didirikan atas lima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Disebarluaskan melalui: website:    TIDAK untuk tujuan KOMERSIL Judul Penyusun Lay out : Ayo Shalat Bersamaku : Ummu Abdillah al-buthoniyyah : MRM Graph Disebarluaskan melalui: website: http://www.raudhatulmuhibbin.org e-mail: redaksi@raudhatulmuhibbin.org TIDAK untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eni Suratmi Ningsih, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eni Suratmi Ningsih, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna dan ciptaan yang terbaik. Ia dilengkapi dengan akal pikiran, yang membedakannya dengan makhluk lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Suwawa. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti

Lebih terperinci