No. 5 - September 2009 Teknik Pengemasan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "No. 5 - September 2009 Teknik Pengemasan"

Transkripsi

1 No. 5 - September 2009 Teknik Pengemasan Þ«²¹ б ±²¹ Ó Bunga mawar sebagai bunga potong bermanfaat untuk dekorasi ruangan baik perkantoran, hotel, maupun restoran tampil baik secara tunggal, bergerombol, dan rangkaian bentuk parcel. Selain bunga potong mawar yang dipajang baik secara tunggal dan bergerombol dalam rangkaian akan menambah suasana rumah, perkantoran, hotel-hotel, dan restoran menjadi sejuk dan nyaman. Warnawarna yang indah dan cerah akan menciptakan kesan dinamis yang bisa menggairahkan semangat penghuninya. Tanaman mawar tumbuh di daerah dengan ketinggian m dpl. Tanaman mawar menghendaki penyinaran matahari penuh sepanjang hari. Apabila kekurangan cahaya, tanaman tidak rajin berbunga dan batang tidak kokoh. Kondisi temperatur yang dikehendaki berkisar antara o C. Lokasi penanaman pada tanah-tanah yang mempunyai tekstur dan drainase yang baik, gembur, cukup banyak mengandung bahan organik, dan tidak terlalu masam. Derajat kemasaman tanah (ph 6-7) sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman bunga mawar. Komposisi media tanam yang baik di lapangan maupun di pot terdiri dari pupuk kandang, pasir, dan tanah dengan perbandingan 1:3:1 (Budhiarti 2004). Sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat serta pesatnya industri pariwisata, permintaan terhadap bunga mawar senantiasa menunjukkan peningkatan. Dalam tahun

2 iptek hortikultura produksi bunga mawar potong Indonesia mencapai tangkai. Peningkatan produksi tanaman hias utama Indonesia dalam tahun mencapai 9,65 % (BPS 2007). Sebagai bunga potong, permintaan bunga mawar di kota-kota besar di Indonesia cukup tinggi, bahkan lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis bunga potong lainnya. Volume permintaan ini cenderung terus meningkat sejalan dengan perkembangan gaya hidup dan kegemaran masyarakat dalam penggunaan tanaman hias. Permintaan yang tinggi dari luar negeri akan bunga potong mawar berasal dari Jepang dan Taiwan. Dilihat dari kondisi pasar di dalam dan di luar negeri, Indonesia mempunyai peluang yang besar untuk mengembangkan usaha bunga potong mawar. Namun demikian untuk mendominasi pasar global dibutuhkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang mampu bersaing secara komersial serta terjamin kesinambungan produksinya. Berdasarkan survei terhadap mutu bunga mawar yang dihasilkan oleh para produsen bunga di Indonesia secara umum mutu bunga sudah cukup baik, namun pada umumnya para produsen belum menerapkan teknologi pascapanen yang menjamin mutu bunga tetap prima sampai di tangan konsumen. Para produsen bunga potong mengemas bunga dengan cara memasukkan ke dalam keranjang atau kotak karton berukuran 88x40x40 cm. Apabila pesanan terdiri atas beberapa jenis bunga tetapi masing-masing hanya sedikit, bunga dikemas secara padat dan ketat menjadi satu di dalam 1 kotak karton dengan alasan untuk penghematan biaya angkutan. Dalam pengangkutan jarak dekat, biasanya bunga hanya dikirim dalam wadah/ember plastik berisi air menggunakan mobil boks berpendingin. Setiap 20 tangkai bunga, diikat dan dikemas dengan kertas/ koran berbentuk corong. Ujung tangkai bunga direndam air atau larutan penyegar setinggi 5-10 cm dalam ember plastik. Para petani dan pedagang bunga di daerah Cipanas/Cianjur dan Lembang masih menggunakan daun pisang untuk melindungi kehilangan air selama pengangkutan. Biasanya setiap kemasan bunga terdiri dari tangkai bunga mawar yang diikat dan kemudian dibungkus dengan daun pisang (Gambar 1). Hal ini akan mengakibatkan mutu bunga menurun. Kendala mengatasi hal tersebut dan untuk menghadapi persaingan dalam industri bunga, mutu bunga menjadi faktor penentu, sehingga diperlukan teknik penanganan bunga mawar yang tepat dan salah satu di antaranya dengan teknik pengemasan. Dengan demikian bunga tetap dalam kondisi prima sampai di tangan konsumen. Mutu bunga potong mawar, selain ditentukan oleh panjang tangkai dan diameter bunga (Sutater dan Darliah 1994), juga oleh daya tahan kesegaran bunganya selama dalam penyimpanan dan peragaan. Tampilan bunga yang bagus dengan daya tahan kesegaran bunga yang panjang menjadi harapan para konsumen. Pada kenyataannya, kesegaran bunga potong mawar hanya mampu bertahan selama 2-4 hari pada peragaan di dalam suhu ruang. Ketahanan segar bunga potong mawar selain dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal tanaman seperti kultivar, bibit, iklim, budidaya, teknik pemanenannya, dan penanganan pascapanen juga memegang peranan penting, terutama dalam menjaga keseimbangan nutrisi untuk perkembangan bunga lebih lanjut selama dalam penyimpanan dan peragaan, mengingat bunga potong merupakan bagian tanaman yang masih hidup. Penurunan mutu bunga antara lain ditandai dengan kelayuan petal bunga, pemudaran warna petal dan terjadinya bent neck (Gambar 2). Bent neck merupakan bentuk kerusakan pada bunga Gambar 1. Pengemasan bunga mawar dengan daun pisang 11

3 No. 5 - September 2009 Gambar 2. Bent neck Bent neck pada bunga potong mawar potong, di mana bagian leher bunga tidak mampu lagi menahan beban dari kuntum bunga. Hal ini disebabkan oleh terjadinya kekurangan air pada bagian leher bunga (Halevy dan Mayak 1979). Masa kesegaran bunga yang relatif pendek selama penyimpanan dan peragaan, dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti suhu lingkungan yang relatif tinggi dan terjadinya infeksi mikroorganisme terutama bakteri dan cendawan. Namun demikian, penggunaan suhu dingin dan pemberian segera larutan penyegar setelah panen atau selama penyimpanan/peragaan dapat memelihara dan meningkatkan mutu serta memperpanjang masa kesegaran bunga (Halevy dan Mayak 1979, Suissuwan 1986, Sacalis 1993, Tirtosoekotjo 1996, Sabari et al. 1997, Amiarsi et al. 2002, Amiarsi et al. 2003). Pemberian larutan penyegar (pulsing dan holding) pada bunga potong dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan energi bunga dalam perkembangan lanjut selama proses transportasi, penyimpanan, dan peragaan. Sedangkan penggunaan suhu rendah atau dingin dapat menghambat proses respirasi dan transpirasi bunga potong, sehingga daya tahan kesegaran bunga dapat lebih panjang. Pengemasan secara umum berfungsi untuk melindungi bunga dari dan kondisi lingkungan lainnya yang dapat mempercepat kerusakan bunga; mempermudah penyusunan baik di dalam alat pengangkutan maupun di dalam gudang penyimpanan; dan mempermudah di dalam penghitungan. PROSES PENGEMASAN Proses pengemasan akan berhasil baik kalau tahapan-tahapan berikut diperhatikan: 1) Bunga dipanen pada pagi hari saat bunga masih segar dan udara masih cukup dingin. Bunga yang hendak dipotong, dipilih yang tingkat kemekarannya cukup, tidak terlalu tua atau terlalu muda. Bunga yang dipotong terlalu tua akan mengakibatkan petal/kelopak bunganya cepat layu dan mudah rontok. Bila bunga dipotong saat tingkat kemekaran kurang tua, nantinya bunga tidak mekar penuh. Untuk menentukan tingkat ketuaan bunga dapat dilihat pada stadia kuncup dengan pucuk helaian petal terluar mulai membuka. 2) Bunga dipilih yang mempunyai warna indah, mulus, bersih, tidak bernoda, cacat maupun rusak. 3) Bunga mawar dipotong dengan gunting/pisau yang tajam dengan panjang tangkai bunga cm, bergantung dari varietas mawar. Bunga mawar yang telah dipotong, langsung dikelompokkan menurut varietasnya, kemudian diikat dalam ikatan besar. Satu ikat berisi tangkai. Ikatan dibungkus dengan kertas koran agar tidak mudah kotor dan rontok. 4) Bunga dalam ikatan besar kemudian diangkut ke ruang penanganan pascapanen dan dimasukkan ke dalam bak air untuk segera dilakukan sortasi, pengkelasan berdasarkan panjang tangkai, kelurusan tangkai, diameter kuncup bunga, serta kesegaran bunga dan daun. Mutu air perlu diperhatikan terutama tingkat kemasaman/ph air, yang kemungkinan besar mengandung garam dan jasad renik penyebab busuk. Selanjutnya di meja grading ikatan dibuka, lalu diadakan pengkelasan bunga potong mawar berdasarkan panjang tangkai yaitu panjang (long), sedang (medium), dan pendek (small). 5) Segera setelah itu, tangkai bunga direndam sedalam 10 cm pada larutan pulsing yang mengandung 20 ppm perak nitrat + 5% gula tebu ppm asam sitrat selama 12 jam (Amiarsi et al. 2002). 12

4 Sebelum pengemasan, semua bahan dan kebutuhan disiapkan, meliputi: 1) Dooz karton dengan ukuran panjang 78 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 8 cm dengan lubang ventilasi berdiameter 2 cm sebanyak 3 lubang pada setiap dinding sisi panjang dan 2 lubang pada dinding sisi lebar dan mampu untuk menampung 20 tangkai bunga atau 4 ikat bunga potong mawar. 2) Kertas koran 3) Vial atau tube plastik, untuk merendam tangkai bunga 4) Plastik polietilen untuk membungkus bunga 5) Seal tape untuk pelekat penutup kotak karton. 6) Selanjutnya dilakukan pengemasan dengan tahapan sebagai berikut. a) Setelah tangkai bunga direndam dalam larutan pulsing, tangkai bunga direndam dalam vial berisi akuades, kemudian diikat per 5 tangkai (untuk memudahkan perhitungan) dan dibungkus dengan plastik yang panjangnya sesuai dengan ukuran long, medium, small dari masing-masing jenis varietas bunga potong mawar. b) Sebelum bunga potong dimasukkan, kotak karton dialasi terlebih dahulu dengan kertas koran supaya keadaan packing padat, sehingga tahan terhadap tekanan dari tusukan benda tajam. c) Selanjutnya bunga potong mawar dimasukkan ke dalam kotak karton dalam posisi horizontal dengan ujung kuncup bersilangan. Setelah penuh, sisa kertas koran dilipat atau dibungkuskan pada seluruh tumpukan bunga dalam kotak karton. Kotak karton kemudian ditutup dengan seal tape sehingga benar-benar tertutup rapat. Bunga potong yang sudah siap kemas dapat disimpan dan diangkut ke tempat pemasaran. Pada pengiriman jarak jauh, pengangkutan bunga biasanya dilakukan dalam kemasan dooz/ karton ( ) berventilasi, yang kuat menahan beban tumpukan dan mempunyai sirkulasi udara yang baik. Menurut Nowak (1990) luas areal ventilasi sebaiknya berkisar antara 4-5% iptek hortikultura dari luas dinding kemasan. Amiarsi et al. (2003) menggunakan kemasan kotak karton dengan single corrugated berukuran 78x20x8 cm, dengan lubang ventilasi berdiameter 2 cm sebanyak 3 lubang pada setiap dinding sisi panjang dan 2 lubang pada dinding sisi lebar. Pengangkutan bunga potong mawar dapat menggunakan mobil boks berpendingin pada suhu 5-10 o C. Setelah pengangkutan selama 20 jam, tidak terjadi kesegaran bunga tetap terpelihara. Bunga potong mawar memerlukan larutan penyegar untuk dapat mencapai tingkat kemekaran maksimal, dan suhu penyimpanan yang lebih rendah untuk memperpanjang masa kesegaran pada saat pemajangan. Penggunan larutan penyegar sangat nyata menentukan masa kesegaran dan persentase kemekaran bunga. Hal ini disebabkan karena air dan karbohidrat dalam larutan tersebut tersedia sebagai cadangan bahan makanan untuk kelangsungan proses metabolisme bunga selama peragaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kemekaran bunga tertinggi dihasilkan dari perlakuan perendaman awal dalam larutan penyegar yang dilanjutkan dengan perendaman dalam vial berisi akuades dan pengemasan dalam kotak karton berukuran 78x20x8 cm berkapasitas 20 tangkai bunga serta pengangkutan dengan mobil boks pendingin dengan suhu 5-10 o C selama 20 jam, yaitu 100%. Tingginya persentase kemekaran bunga potong tersebut disebabkan oleh cadangan karbohidrat yang dibutuhkan cukup untuk tersedia proses respirasi. Selanjutnya energi hasil respirasi digunakan untuk kemekaran bunga. Adanya perak nitrat dan asam sitrat turut berperan dalam mencegah sumbatan pada batang atau tangkai, sehingga penyerapan larutan tidak terganggu. Umur peragaan atau masa kesegaran bunga yang terendah dihasilkan dari perlakuan perendaman awal yang dilanjutkan dengan pengemasan kering yang diangkut selama 20 jam, yaitu 2,8 hari. Masa kesegaran bunga tertinggi dihasilkan dari bunga potong mawar setelah dilakukan perendaman awal yang dilanjutkan dengan perendaman dalam vial isi akuades, pengemasan, dan pengangkutan selama 20 jam sebesar 9,3 hari. Lamanya umur peragaan bunga potong mawar disebabkan bunga yang 13

5 No. 5 - September 2009 telah dipotong dari tangkainya masih melakukan aktivitas metabolisme dan selanjutnya diberi perlakuan perendaman awal sebelum pengemasan dan pengangkutan (Halevy dan Mayak 1979). Perak nitrat berfungsi sebagai penghambat atau pencegah pertumbuhan bakteri dan adanya asam sitrat didalam larutan perendam sebelum pengemasan dan pengangkutan sangat berperan dalam menunda kelayuan dan memperpanjang masa kesegaran bunga. Adanya perak nitrat dan gula pasir akan mempercepat mekarnya kuncup dan memperpanjang masa kesegaran bunga, sedangkan gula pasir merupakan penyedia karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi untuk aktivitas respirasi dan metabolisme bunga (Halevy dan Mayak 1981, Ketsa dan Boonrote 1990). Dengan demikian adanya kandungan gula yang tinggi dalam larutan perendam memungkinkan ketersediaan karbohidrat yang cukup banyak untuk aktivitas respirasi bunga potong, sehingga masa kesegarannya dapat lebih lama dipertahankan. Pada pengemasan kering tanpa perendaman awal selama peragaan setelah pengangkutan hanya menggunakan akuades saja, kebutuhan akan karbohidrat bagi perkembangan bunga hanya diperoleh dari hasil fotosintesis yang semula terdapat pada batang atau tangkai dan organ lainnya sebelum bunga tersebut dipotong. Di Indonesia, para petani bunga tidak melakukan penyimpanan. Petani hanya memasok bunganya kepada pedagang pengumpul. Beberapa pengusaha bunga melakukan penyimpanan bunga mawar dalam ruang bersuhu 5-10 o C, dengan cara merendam ujung tangkai bunga pada wadah berisi air yang sebelumnya dilakukan perendaman larutan penyegar, di mana ujung tangkai bunga direndam dalam larutan penyegar selama 2 jam segera setelah panen. Dengan sistem penyimpanan seperti ini tekanan turgor pada bunga dapat lebih terjaga, sehingga kesegaran bunga lebih terpelihara. Pengemasan basah dilakukan dengan merendam ujung tangkai bunga dengan air atau larutan penyegar selama dalam pengangkutan dan penyimpanan. Air atau larutan pengawet yang diperlukan bunga ditempatkan dalam kantong plastik atau tube plastik dengan penutup karet dan ditempatkan pada setiap ujung tangkai bunga atau dapat pula menggunakan kapas yang sudah dibasahi air dan kemudian ditempatkan pada ujung tangkai bunga, kemudian dibungkus dengan kantong plastik/aluminium foil dan diikat kuat. Setelah itu, setiap 5 tangkai bunga dibungkus dengan plastik dan dimasukkan ke dalam kotak pengemas. Menurut Sacalis (1993) dan Amiarsi et al. (2002) pembungkusan bunga potong mawar dengan kertas/koran atau plastik dalam pengemasan dan penyimpanan dapat melindungi Gambar 3. Pengemasan bunga potong mawar dengan koran dalam kotak karton Pengemasan kering pada bunga mawar biasanya banyak dilakukan di daerah beriklim subtropis. Setelah dipanen, ujung tangkai bunga mawar direndam dalam larutan yang mengandung 500 mg/l asam sitrat atau chrysal RVB selama 2-4 jam, dan kemudian disimpan pada suhu 0-1 o C (Hofman 1988 dan Nowak 1990). Namun demikian, cara ini tidak dilakukan untuk jenis-jenis mawar di daerah tropis seperti di Indonesia. Selain terlalu mahal juga dapat menyebabkan chilling injury pada kuntum bunga. KESIMPULAN Bunga potong mawar yang tangkainya direndam dalam larutan penyegar yang dilanjutkan dengan perendaman dalam vial berisi akuades yang dikemas dalam kotak karton berukuran 78x20x8 cm berkapasitas 20 tangkai bunga dalam posisi horizontal dengan ujung kuncup bersilangan 14

6 iptek hortikultura selama pengangkutan 20 jam pada suhu 5-10 o C berpengaruh pada masa kesegaran bunga, persentase kemekaran bunga, dan tidak dijumpai adanya kerusakan. IMPLIKASI Dengan teknik pengemasan mutu bunga dapat dipertahankan dan diperpanjang masa kesegarannya setelah pengangkutan. Selanjutnya teknik pengemasan ini dapat dipergunakan sebagai perlakuan pada bunga potong mawar yang akan dikirim ke daerah konsumen yang jaraknya jauh dari sentra produksi. PUSTAKA 1. Amiarsi D, Yulianingsih, Murtiningsih dan Sjaifullah Penggunaan Larutan Perendam Pulsing untuk Mempertahankan Kesegaran Bunga Mawar Potong Idole dalam Suhu Ruangan. J. Hort. 12(3): , dan Sjaifullah Pengaruh Larutan Perendaman dalam Pengemasan dan Pengangkutan Bunga Mawar Potong. J. Hort. 12(4): BPS Statistik Hortikultura. Badan Pusat Satistik. Jakarta. 4. Budhiarti, R.A Rekayasa Komposisi Media Tanam dan Formula Hara serta Pengaruhnya terhadap Hasil dan Kualitas Mawar Pot. Skripsi. Fakultas Pertanian UNSIL, Tasikmalaya. 5. Halevy, A.H. and S. Mayak Senescence and Postharvest Physiology of Cut Flower-part. 1. Hort. Rev. 1: Senescence and Postharvest Physiology of Cut Flower-part. 2. Hort. Rev. 3: Hofman, N The Importance of Preshipment Treatments. International Floriculture Seminar. Amsterdam Pathfast Pub. Essex. P Ketsa, S dan A. Boonrote Holding Solutions for Maximating Bud Opening and Vaselife of Dendrobium Youppadeewan Flowers. J.Hort. Sci.65(1): Nowak, J. and R.M. Rudnicki Postharvest Handling and Storage of Cut Flowers, Florist Green, and Potted Plants. Duncan. A.A (Ed). Timber Press. Oregon. 10. Sabari, SD., Yulianingsih, B. Trisna, dan Sunarmani Komposisi Larutan Perendam untuk Menjaga Kesegaran Bunga Mawar Potong dalam Vas. J. Hort. 7(3): Sacalis. J. N., Cut Flowers Prolonging Freshness. Postproduction Care and Handling. Edited by Joseph. L. Seals (second edition). Ball Publishing. Batavia, Illionis USA. 12. Suissuwan. C Effect of Preservation Solutions on Quality and Vase Life of Dendrobium youppadee Wan Spray. In. Vacharotayam S. (Ed). Proceeding of the sixth ASEAN Orchid Congress Seminar, Bangkok, Thailand November Poster Session pp Sutater, T., dan Darliah, Hasil Penelitian Mawar Selama Pelita VI. Makalah Pembahasan Hasil Penelitian Selama Pelita VI di Segunung Juni Tirtosoekotjo Peranan Larutan Sukrosa terhadap Kesegaran Bunga Mawar Selama Penyimpanan Suhu Dingin. J.Hort. 6(1): Amiarsi, D. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Jl. Tentara Pelajar No. 12 Cimanggu-Bogor

PASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN)

PASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN) PASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN) Post 04 Desember 2014, By Ir. Elvina Herdiani, MP. bbpplbungapotperkembangan bisnis bunga potong meningkat dengan cukup pesat dari waktu ke waktu, hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bunga potong dapat diartikan sebagai bunga yang dipotong dari tanamannya dengan tujuan sebagai penghias ruangan atau karangan bunga. Menurut Widyawan dan Prahastuti

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum 15 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Suhu ruangan selama pelaksanaan penelitian ini berkisar 18-20 0 C. Kondisi suhu ini baik untuk vase life bunga potong, karena kisaran suhu tersebut dapat memperlambat

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA Ir Sitawati, MS Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang Disampaikan dalam Kegiatan Pelatihan Pengembangan Model Pemasaran Tanaman Hias/Bunga di Kota Batu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mawar merupakan salah satu bunga yang sangat diminati masyarakat, karena

I. PENDAHULUAN. mawar merupakan salah satu bunga yang sangat diminati masyarakat, karena I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Florikultura merupakan sektor bisnis yang menjanjikan, salah satunya agribisnis bunga potong. Bisnis bunga potong berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

Memperpanjang Masa Kesegaran Bunga Potong Alpinia purpurata

Memperpanjang Masa Kesegaran Bunga Potong Alpinia purpurata Memperpanjang Masa Kesegaran Bunga Potong Alpinia purpurata Di Indonesia, Alpinia purpurata belum begitu populer dikarenakan minimnya petani membudidayakan tanaman hias ini. Padahal tanaman tersebut, cantik

Lebih terperinci

Formula Larutan Perendam (Pulsing) untuk Bunga Potong Mawar

Formula Larutan Perendam (Pulsing) untuk Bunga Potong Mawar Formula Larutan Perendam (Pulsing) untuk Bunga Potong Mawar Dwi Amiarsi 1) dan R.Tejasarwana 2) 1) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Jl. Tentara Pelajar No. 12 Bogor. Telp/fax.

Lebih terperinci

Jurnal Agrijati V. 14 (1); Agustus, 2010

Jurnal Agrijati V. 14 (1); Agustus, 2010 Pengaruh Konsentrasi Gula dan AgNO 3 dalam Larutan Pulsing terhadap Mutu Keragaan Bunga Mawar Potong (Rosa sinensis L.) Oleh : Siti Wahyuni Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Pengawet untuk Menjaga Kualitas Bunga Potong Mawar Selama Penyimpanan

Pengawet untuk Menjaga Kualitas Bunga Potong Mawar Selama Penyimpanan J. Hort. Vol. 21 No. 3, 2011 J. Hort. 21(3):274-279, 2011 Pengawet untuk Menjaga Kualitas Bunga Potong Mawar Selama Penyimpanan Amiarsi, D. 1) dan R. Tejasarwana 2) 1) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktur, Dr. Ir. Ani Andayani, M.Agr. SOP Pascapanen Mawar

KATA PENGANTAR. Direktur, Dr. Ir. Ani Andayani, M.Agr. SOP Pascapanen Mawar KATA PENGANTAR Mawar merupakan jenis tanaman berbunga indah yang sangat diminati pasar dimana bunga ini memiliki aneka ragam warna yang sangat memikat serta semerbak baunya. Oleh karena itu, guna menjaga

Lebih terperinci

Pengaruh Pengemasan dan Penyimpanan terhadap Masa Kesegaran Bunga Mawar Potong

Pengaruh Pengemasan dan Penyimpanan terhadap Masa Kesegaran Bunga Mawar Potong miarsi, D dan Yulianingsih: Pengaruh Pengemasan dan Penyimpanan J. Hort. 22(1):95 102, terhadap Masa 2012... Pengaruh Pengemasan dan Penyimpanan terhadap Masa Kesegaran unga Mawar Potong miarsi, D dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman hias yang populer dalam tatanan kehidupan manusia karena bentuk dan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman hias yang populer dalam tatanan kehidupan manusia karena bentuk dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bunga potong mawar (Rosa hybrida L.) merupakan salah satu kelompok tanaman hias yang populer dalam tatanan kehidupan manusia karena bentuk dan warna yang menarik,

Lebih terperinci

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Penanganan pascapanen sangat berperan dalam mempertahankan kualitas dan daya simpan buah-buahan. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati dan

Lebih terperinci

Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev.) dengan Larutan Perendam Sukrosa dan Asam Sitrat

Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev.) dengan Larutan Perendam Sukrosa dan Asam Sitrat Agritrop, 26 (3) : 129-135 (2007) issn : 0215 8620 C Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev.) dengan

Lebih terperinci

Peningkatan Lama Kesegaran Bunga Gerbera dengan Penambahan 8-Hidroquinolin Sulfate, Sukrosa dan Asam Sitrat pada Larutan Perendam

Peningkatan Lama Kesegaran Bunga Gerbera dengan Penambahan 8-Hidroquinolin Sulfate, Sukrosa dan Asam Sitrat pada Larutan Perendam Peningkatan Lama Kesegaran Bunga Gerbera dengan Penambahan 8-Hidroquinolin Sulfate, Sukrosa dan Asam Sitrat pada Larutan Perendam Syariful Mubarok *), Ade Salimah, Farida, Nursuhud dan Ai Yanti Rismayanti

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek

TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek Menurut Sheehan (1992) anggrek merupakan tanaman hias yang unik. Tanaman ini memiliki perbedaan vegetatif yang luas. Berdasarkan taksonomi, anggrek termasuk famili yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) termasuk dalam klasifikasi kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, sub-divisi Angiospermae, kelas Dicotiledonae, ordo Asterales,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bunga potong adalah bunga yang kini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan rangkaian bunga salah satunya adalah Bunga Krisan. Hasil observasi di Pasar

Lebih terperinci

Pengawet Berbentuk Tablet untuk Kesegaran Bunga Potong Anggrek

Pengawet Berbentuk Tablet untuk Kesegaran Bunga Potong Anggrek Pengawet Berbentuk Tablet untuk Kesegaran Bunga Potong Anggrek Sunarmani dan Dwi Amiarsi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Jl. Tentara Pelajar No. 12 Bogor. Telp/fax. 0251-8321762

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. = µ + A i + B j + (AB) ij + C k + ijk

BAHAN DAN METODE. = µ + A i + B j + (AB) ij + C k + ijk 10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Hortikultura. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Lebih terperinci

Penggunaan Larutan Perendam Pulsing Untuk Mempertahankan Kesegaran Bunga Sedap Malam Dalam Suhu Ruang

Penggunaan Larutan Perendam Pulsing Untuk Mempertahankan Kesegaran Bunga Sedap Malam Dalam Suhu Ruang Penggunaan Larutan Perendam Pulsing Untuk Mempertahankan Kesegaran Bunga Sedap Malam Dalam Suhu Ruang Dwi Amiarsi dan Sunarmani Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Jl. Tentara

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN III.1. PENANGANAN PASCA PANEN BUAH

PENANGANAN PASCA PANEN III.1. PENANGANAN PASCA PANEN BUAH III. PENANGANAN PASCA PANEN III.1. PENANGANAN PASCA PANEN BUAH Potensi pengembangan buah-buahan di indonesia sangat besar. keanekaragaman varietas dan didukung oleh iklim yang sesuai untuk buah-buahan

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Bahan Pengawet Chrysal terhadap Kesegaran Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa)

Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Bahan Pengawet Chrysal terhadap Kesegaran Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) AGROTROP, 7 (1): 79-88 (2017) ISSN: 2088-155X Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Bahan Pengawet Chrysal terhadap Kesegaran Bunga Sedap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

I. PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

Peranan Larutan Pengawet terhadap Mutu Bunga Potong Alpinia Selama Peragaan

Peranan Larutan Pengawet terhadap Mutu Bunga Potong Alpinia Selama Peragaan Amiarsi, D. dan Pudji K. Utami: Peranan Larutan Pengawet thd. Mutu Bunga Potong Alpinia... J. Hort. 21(2):185-190, 2011 Peranan Larutan Pengawet terhadap Mutu Bunga Potong Alpinia Selama Peragaan Amiarsi,

Lebih terperinci

Fisiologi Pasca Panen Pada Bunga Anggrek Potong FISIOLOGI PASCA PANEN PADA BUNGA ANGGREK POTONG

Fisiologi Pasca Panen Pada Bunga Anggrek Potong FISIOLOGI PASCA PANEN PADA BUNGA ANGGREK POTONG FISIOLOGI PASCA PANEN PADA BUNGA ANGGREK POTONG Oleh : Siswadi PENDAHULUAN Anggrek merupakan tanaman yang sangat banyak jenisnya, terutama keindahan bunganya. Bentuk, ukuran variasi warna, dan corak bunga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) klasifikasi tanaman mawar adalah sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) klasifikasi tanaman mawar adalah sebagai berikut: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Mawar Menurut Steenis (1987) klasifikasi tanaman mawar adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub Divisio Classis Ordo Familia Genus Species : Plantae

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN

PENANGANAN PASCA PANEN PENANGANAN PASCA PANEN Pasca Panen Sayuran yang telah dipanen memerlukan penanganan pasca panen yang tepat agar tetap baik mutunya atau tetap segar seperti saat panen. Selain itu kegiatan pasca panen dapat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Krisan (Crysanthemum sp.) Krisan (Crysanthemum sp.) adalah tanaman yang berasal dari Cina.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Krisan (Crysanthemum sp.) Krisan (Crysanthemum sp.) adalah tanaman yang berasal dari Cina. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Krisan (Crysanthemum sp.) Krisan (Crysanthemum sp.) adalah tanaman yang berasal dari Cina. Menurut Rukmana dan Mulyana (1997), tingkatan takson dari krisan adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN CABAI Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

PENANGANAN PASCA PANEN CABAI Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. PENANGANAN PASCA PANEN CABAI Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai segar mempunyai daya simpan yang sangat singkat. Oleh karena itu, diperlukan penanganan pasca panen mulai

Lebih terperinci

TEKNIK PENGEMASAN DALAM TRANSPORTASI UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU BUNGA POTONG ALPINIA

TEKNIK PENGEMASAN DALAM TRANSPORTASI UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU BUNGA POTONG ALPINIA TEKNIK PENGEMASAN DALAM TRANSPORTASI UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU BUNGA POTONG ALPINIA (Alpinia purpurata) PACKAGING TECHNIQUES IN TRANSPORTATION TO RETAIN THE QUALITY OF ALPINIA (Alpinia purpurata) CUT FLOWERS

Lebih terperinci

Bunga lili termasuk bunga potong yang memiliki nilai

Bunga lili termasuk bunga potong yang memiliki nilai Buletin 16 Teknik Pertanian Vol. 16, No. 1, 2011: 16-20 Abdul Muhit: Teknik pengujian tingkat suhu dan lama penyimpanan umbi terhadap pembungaan lili TEKNIK PENGUJIAN TINGKAT SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN

Lebih terperinci

Pengaruh Transportasi, Kultivar Anggrek Pot terhadap Kesegaran Bunga Selama Peragaan pada Berbagai Kondisi Ruangan

Pengaruh Transportasi, Kultivar Anggrek Pot terhadap Kesegaran Bunga Selama Peragaan pada Berbagai Kondisi Ruangan J. Hort. 16(1):50-56, 2006 Pengaruh Transportasi, Kultivar Anggrek Pot terhadap Kesegaran Bunga Selama Peragaan pada Berbagai Kondisi Ruangan Amiarsi, D. 1), Yulianingsih 1), dan Sabari, S.D. 2) 1) Balai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Anggrek Dendrobium

TINJAUAN PUSTAKA Anggrek Dendrobium TINJAUAN PUSTAKA Anggrek Dendrobium Anggrek termasuk golongan Monocotyledoneae dan family Orchidaceae. Famili ini terdiri atas 900 genus dan lebih dari 25,000 spesies (Llmas, 2003). Dendrobium adalah salah

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Pertumbuhan Tanaman Lily

PEMBAHASAN Pertumbuhan Tanaman Lily 62 PEMBAHASAN Pertumbuhan Tanaman Lily Pengamatan terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif dilakukan terhadap 20 tanaman contoh untuk setiap varietas. Lily yang dibudidayakan di kebun produksi Cibodas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1 Rata-rata volume larutan holding yang diserap oleh tangkai bunga disajikan pada Tabel 2. Hasil percobaan 1 menunjukkan bahwa konsentrasi aplikasi chitosan tidak memberikan

Lebih terperinci

PENGARUH PULSING DENGAN AIR KELAPA DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP MUTU BUNGA POTONG MAWAR (Rosa hybrida) ABSTRACT ABSTRAK

PENGARUH PULSING DENGAN AIR KELAPA DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP MUTU BUNGA POTONG MAWAR (Rosa hybrida) ABSTRACT ABSTRAK PENGARUH PULSING DENGAN AIR KELAPA DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP MUTU BUNGA POTONG MAWAR (Rosa hybrida) Riva R. Rengkuan ) Ireine A. Longdong STP, MP ) Dr. Ir Lady C. Ch. Lengkey, MSi ) ABSTRACT Effects

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (2017) TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Pengaruh Transportasi, Tingkat Kemekaran Bunga, dan Kultivar Anggrek Pot Berbunga terhadap Ketahanan Segar pada Rumah Sere

Pengaruh Transportasi, Tingkat Kemekaran Bunga, dan Kultivar Anggrek Pot Berbunga terhadap Ketahanan Segar pada Rumah Sere Amiarsih, D.: Pengaruh transportasi, tingkat kemekaran bunga dan kultivar anggrek... J. Hort. 16(1):57-62, 2006 Pengaruh Transportasi, Tingkat Kemekaran Bunga, dan Kultivar Anggrek Pot Berbunga terhadap

Lebih terperinci

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 1, Februari 2014, 44-52

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 1, Februari 2014, 44-52 Perancangan dan Implementasi Standard Operating Procedure (SOP) Pasca Panen Pada Budidaya Tanaman Krisan (Dendranthema grandiflora) di Perkebunan Nongkojajar Pasuruan Evi Wahyu Dianti 1*, Musthofa Lutfi

Lebih terperinci

Rabu, 27 Maret Juliana Maisyara PANEN DAN PASCA PANEN ANGGREK PANEN DAN PASCA PANEN ANGGREK

Rabu, 27 Maret Juliana Maisyara PANEN DAN PASCA PANEN ANGGREK PANEN DAN PASCA PANEN ANGGREK PANEN DAN PASCA PANEN ANGGREK Keistimewaan tanaman anggrek terletak pada penampilannya saat konsumsi, sehingga usaha untuk mempertahankan mutu penampilan selama mungkin menjadi tujuan utama penanganan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI DAN CARA APLIKASI CaCl 2 TERHADAP VASE LIFE BUNGA ANGGREK DENDROBIUM WOXINIA. Asti Adha Perdani

PENGARUH KONSENTRASI DAN CARA APLIKASI CaCl 2 TERHADAP VASE LIFE BUNGA ANGGREK DENDROBIUM WOXINIA. Asti Adha Perdani PENGARUH KONSENTRASI DAN CARA APLIKASI CaCl 2 TERHADAP VASE LIFE BUNGA ANGGREK DENDROBIUM WOXINIA Asti Adha Perdani DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistematika Ilmiah dan Botani Tanaman Krisan. Klasifikasi ilmiah tanaman krisan menurut Direktorat Jendral Hortikultura

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistematika Ilmiah dan Botani Tanaman Krisan. Klasifikasi ilmiah tanaman krisan menurut Direktorat Jendral Hortikultura II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika Ilmiah dan Botani Tanaman Krisan Klasifikasi ilmiah tanaman krisan menurut Direktorat Jendral Hortikultura (2013) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub divisi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari 4 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari Menurut Kristio (2007) dalam taksonomi tumbuhan, bunga matahari dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta

Lebih terperinci

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek Potensi ekonomi anggrek sebagai salah satu komoditas tanaman hias telah banyak dimanfaatkan dan dikembangkan oleh banyak negara. Di Indonesia, potensi

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House Fak. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek Dendrobium sp

TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek Dendrobium sp 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek Dendrobium sp Anggrek termasuk golongan Monocotyledoneae dan famili Orchidaceae. Famili ini terdiri atas 900 genus dan lebih dari 25.000 spesies (Llamas, 2003). Kontribusi

Lebih terperinci

Karakteristik Mutu dan Ketahanan Simpan Bunga Potong Sedap Malam di Sentra Produksi

Karakteristik Mutu dan Ketahanan Simpan Bunga Potong Sedap Malam di Sentra Produksi Sunarmani dan D. Amiarsi: Karakteristik Mutu dan Ketahanan Simpan Bunga Potong... J. Hort. 21(2):191-196, 2011 Karakteristik Mutu dan Ketahanan Simpan Bunga Potong Sedap Malam di Sentra Produksi Sunarmani

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember 2016, tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan pertanian Universitas Muhamadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu buah yang memiliki produktivitas tinggi di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu buah yang memiliki produktivitas tinggi di Indonesia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu buah yang memiliki produktivitas tinggi di Indonesia adalah buah pisang. Tahun 2014, buah pisang menjadi buah dengan produksi terbesar dari nilai produksi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) TINJAUAN PUSTAKA Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk buah eksotik yang digemari oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri, karena rasanya yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman hias mempunyai peran sangat penting dalam perdagangan komoditas pertanian dan akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut Sari (2008), komoditas agribisnis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN

PENANGANAN PASCA PANEN PENANGANAN PASCA PANEN KENAPA PERLU PENANGANAN PASCA PANEN??? Buah-buahan, setelah dipanen masih tetap merupakan jaringan hidup, untuk itu butuh penanganan pasca panen yang tepat supaya susut kuantitas

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinggi Tanaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan yang telah diperoleh terhadap tinggi tanaman cabai setelah dilakukan analisis sidik ragam (lampiran 7.a) menunjukkan bahwa pemberian pupuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

Pengaruh Konsentrasi Larutan Sukrosa dan Waktu Perendaman Terhadap Kesegaran Bunga Potong Oleander (Nerium oleander L.)

Pengaruh Konsentrasi Larutan Sukrosa dan Waktu Perendaman Terhadap Kesegaran Bunga Potong Oleander (Nerium oleander L.) Biocelebes, Juni 2011, hlm. 71-81 ISSN: 1978-6417 Vol. 5 No. 1 Pengaruh Konsentrasi Larutan Sukrosa dan Waktu Perendaman Terhadap Kesegaran Bunga Potong Oleander (Nerium oleander L.) Eny Yuniati 1) dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Bunga gladiol yang berasal dari daratan Afrika Selatan ini memang sangat indah. Bunga ini simbol kekuatan, kejujuran, kedermawanan, ketulusan

Lebih terperinci

PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN

PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN Oleh : drh. Linda Hadju Widyaiswara Madya BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN Oleh : drh. Linda Hadju Widyaiswara Madya BALAI PELATIHAN PERTANIAN

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA PENANGANAN PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU

INSTRUKSI KERJA PENANGANAN PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU PENANGANAN PENDAHULUAN Instruksi kerja merupakan dokumen pengendali yang menyediakan perintah-perintah untuk pekerjaan atau tugas tertentu dalam penanganan pascapanen mangga Gedong Gincu. 1. Struktur kerja

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017 7 PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS Nafi Ananda Utama Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017 Pengantar Manggis merupakan salah satu komoditas buah tropika eksotik yang mempunyai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. 19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak

Lebih terperinci

KAJIAN KERAGAAN PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN PENAMPILAN BUNGA BEBERAPA VARIETAS DAN GENOTIP SEDAP MALAM DI DATARAN MEDIUM

KAJIAN KERAGAAN PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN PENAMPILAN BUNGA BEBERAPA VARIETAS DAN GENOTIP SEDAP MALAM DI DATARAN MEDIUM KAJIAN KERAGAAN PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN PENAMPILAN BUNGA BEBERAPA VARIETAS DAN GENOTIP SEDAP MALAM DI DATARAN MEDIUM Donald Sihombing, Wahyu Handayati dan R.D. Indriana Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Pisang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Pisang 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Pisang Pisang adalah salah satu jenis tanaman pangan yang sudah dibudidayakan sejak dahulu. Pisang berasal dari kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia, kemudian menyebar luas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena hampir semua orang menyukai dan mengenal mawar. Warna bunga. yang cantik menawan dengan aneka ragam warna warni seakan

BAB I PENDAHULUAN. karena hampir semua orang menyukai dan mengenal mawar. Warna bunga. yang cantik menawan dengan aneka ragam warna warni seakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bunga mawar sangat pantas menyandang julukan si Ratu Bunga karena hampir semua orang menyukai dan mengenal mawar. Warna bunga yang cantik menawan dengan aneka ragam

Lebih terperinci

SOP PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM

SOP PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM SOP PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANEN SAYURAN DAN TANAMAN OBAT 2011 PENGARAH : Dr. Ir. Yul Harry Bahar Direktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan hortikultura meningkat setiap tahunnya, tetapi hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan hortikultura meningkat setiap tahunnya, tetapi hal tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan hortikultura meningkat setiap tahunnya, tetapi hal tersebut tidak diimbangi dengan jumlah produksi yang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa peluang untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Tanaman tebu dalam dunia tumbuh-tumbuhan memiliki sistematika sebagai berikut : Kelas : Angiospermae Subkelas : Monocotyledoneae Ordo : Glumaceae Famili : Graminae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mawar Menurut Tjitrosoepomo (1996), Morfologi tanaman mawar adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub- Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermathopyta

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan 24 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan Stroberi mulai berbuah pada umur 4 5 bulan setelah tanam. Buah stroberi yang bisa dipanen ditandai dengan kulit buah didominasi warna merah, hijau kemerahan, hingga kuning

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH AIR KELAPA DAN ASAM SITRAT UNTUK MEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA POTONG SEDAP MALAM

PEMANFAATAN LIMBAH AIR KELAPA DAN ASAM SITRAT UNTUK MEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA POTONG SEDAP MALAM PEMANFAATAN LIMBAH AIR KELAPA DAN ASAM SITRAT UNTUK MEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA POTONG SEDAP MALAM (Polianthes tuberose) Hairurraziqin 1), Budi Santosa 2), Kgs Ahmadi 3) Program Studi Teknologi Indunstri

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Penyusunan Buah Dalam Kemasan Terhadap Perubahan Suhu Penelitian ini menggunakan dua pola penyusunan buah tomat, yaitu pola susunan acak dan pola susunan teratur. Pola

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Desa Sidoharjo Rt 5 Rw 10 Kelurahan Banaran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

Lebih terperinci

Kajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat

Kajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat Kajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat Emmy Darmawati 1), Gita Adhya Wibawa Sakti 1) 1) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

PENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN

PENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN PENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangga ( Mangifera indica L. ) adalah salah satu komoditas hortikultura yang mudah rusak dan tidak

Lebih terperinci

MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP

MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP KERUSAKAN FISIK/MEKANIS KERUSAKAN KIMIAWI KERUSAKAN MIKROBIOLOGIS KEAMANAN PANGAN, CEGAH : o CEMARAN FISIK o CEMARAN KIMIAWI o CEMARAN

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti

TEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti TEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang memiliki arti penting bagi masyarakat, baik dilihat dari penggunaannya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika dan kini telah menyebar di kawasan benua Asia termasuk di Indonesia. Tomat biasa ditanam di dataran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN AIR KELAPA (Cocos nucifera ) DENGAN PENAMBAHAN LARUTAN GULA TERHADAP KESEGARAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN AIR KELAPA (Cocos nucifera ) DENGAN PENAMBAHAN LARUTAN GULA TERHADAP KESEGARAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN AIR KELAPA (Cocos nucifera ) DENGAN PENAMBAHAN LARUTAN GULA TERHADAP KESEGARAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI DAN JENIS BAHAN PEMBAWA (Carrier) KMnO 4

PENGARUH KONSENTRASI DAN JENIS BAHAN PEMBAWA (Carrier) KMnO 4 Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Bahan Pembawa KMnO 4 Sebagai Absorban Etilen (Maria Melita Rahardjo, Suprihati, Maria Marina) PENGARUH KONSENTRASI DAN JENIS BAHAN PEMBAWA (Carrier) KMnO 4 (Kalium Permanganat)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Buah Naga 3 TINJAUAN PUSTAKA Buah Naga Tanaman buah naga termasuk dalam kingdom Plantae, divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, ordo Caryophyllales, famili Cactaceae, subfamili Cactoidae, genus Hylocereus Webb.

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial

Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial Teknologi Budidaya Untuk Menghasilkan Bunga Krisan yang Berkualitas dan Berdaya Saing Secara Komersial Krisan merupakan salahsatu bunga potong dengan nilai ekonomi yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran

Lebih terperinci

KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI

KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005 ABSTRAK DESY NOFRIATI.

Lebih terperinci

Bunga. Sayuran. Cold Storage. Hortikultura

Bunga. Sayuran. Cold Storage. Hortikultura Cold Storage Hortikultura Panen C 6 H 12 O 6 + O 2 Respirasi 6 CO 2 + 6 H 2 O + 673 Kal Umur simpan produk Tergantung dari laju evolusi panas Kondisi lingkungan daun buah Sayuran : kailan, brokoli, horenzo,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perkecambahan benih kopi A. Hasil Untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan benih kopi, dilakukan pengamatan terhadap dua variabel yaitu daya berkecambah

Lebih terperinci