ANALISIS TANDA-TANDA DALAM TEKS LAGU SLANK. Oleh: Budi Fernando Saputra ( )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TANDA-TANDA DALAM TEKS LAGU SLANK. Oleh: Budi Fernando Saputra ( )"

Transkripsi

1 ANALISIS TANDA-TANDA DALAM TEKS LAGU SLANK Oleh: Budi Fernando Saputra ( ) ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Tanda-tanda Dalam Teks Lagu Slank, dengan tujuan untuk mengetahui makna-makna dari teks lagu Slank secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan tinjauan semiotik Rifatterre dengan menggunakan metode kualitatif. Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti sangat erat hubungannya dengan faktor kontekstual, yaitu mengumpulkan sebanyak mungkin informasi mengenai objek kajian dari berbagai sumber. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan membaca teks lagu, kemudian memilih dan memilih teks sebagai bahan yang menjadi kebutuhan dalam penelitian. Populasi penelitian adalah semua teks lagu Slank dari tahun , yaitunya satu lagu per-album, kemudian sampel penelitian ini adalah kata-kata yang terdapat dalam teks lagu slank yang memiliki makna tersirat atau metafora dan kekuatan kata. Pada analisis kata, akan dilakukan sesuai dengan teori atau pendekatan yang digunakan, yaitu: melakukan pembacaan heuristik yang sesuai dengan konvensi bahasa, melakukan pembacaan hermeneutik yang sesuai dengan konvensi sastra, kemudian mencari matriks atau kata kunci pada setiap teks lagu dan mencari hipogram teks lagu Slank. Setelah melakukan analisis dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa teks-teks lagu Slank memiliki keberagaman ide dan makna tersirat. Keberagaman ide teks lagu terlihat dari judul lagu dan teks-teks lagu. Teks lagu Lembah Baliem, memperlihatkan kehidupan masyarakat di Papua. Daerah yang kaya dengan hasil hutannya, mulai dikuras oleh perusahaan-perusahaan tambang yang berada di sana. Kemudian sindiran-sindiran kepada penguasa dengan menggunakan katakata binatang; kambing, sapi, kucing, anjing, babi dan sapi yang terdapat pada teks lagu Naluri Binatang. Begitu pun pada teks lagu Preman Urban, memperlihatkan kerasnya hidup di ibukota. Bahaya-bahaya selalu mengancam masyarakat Jakarta. Kata kunci: heuristik, hermeneutik, matriks dan hipogram.

2 1. Pendahuluan Teks sastra merupakan aktivitas bahasa yang berbeda dengan pemakaian bahasa pada umumnya. Teks sastra memiliki bahasa yang dapat menyatakan beberapa konsep secara tidak langsung, seperti: metafora, metomini, dan ambiguitas. Dalam teks sastra, ketidaklangsungan ekspresi menduduki posisi yang utama, karena ketaklansungan ekspresi signifikansi dalam karya sastra. Kata-kata dan kalimat dalam teks sastra, memiliki banyak arti dan makna atau disebut juga dengan multi tafsir. Karena teks sastra memiliki nilai estetik dan memiliki gaya bahasa. Teks sastra memerlukan kepadatan dan ekspresivitas, karena teks sastra hanya menghadirkan inti masalah yang dihadirkan. Kemudian hubungan antar kalimatnya adalah implisit atau memiliki makna yang tersirat. Karena itu, teks sastra berbeda dengan bahasa sehari-hari. Teks sastra dipenuhi oleh simbol-simbol makna yang saling berkaitan antar kalimat, frasa dan kata-katanya. Penelitian ini memilih teks lagu Slank sebagai objek kajian. Pemilihan teks lagu Slank disebabkan karena teks-teks lagu Slank memuat tanda-tanda dan memiliki ketaklansungan ucapan, seperti: metafora, personifikasi dan metomini. Slank merupakan grup band yang ada di Indonesia, berdiri pada 26 Desember Hingga tahun 2013, Slank hampir berusia 30 tahun. Grup Slank telah menghasilkan belasan album, yaitu: Suit-suit Hehe (gadis sexy) (1990), Kampungan (1991), Piss (1993), Generasi Biru (1995), Minoritas (1996), Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1998), 999 (1999), Virus (2001), Satu-satu (2003), Bajakan! (2003), Road to Peace (2004), plur Plur (2005), Slankisme (2006) dan Slow but Sure (2007) ( Data penelitian adalah teks-teks dalam lagu Slank dengan menggunakan pendekatan Semiotik Rifatterre dan metode yang digunakan adalah kualitatif. Pada tahap pengumpulan data, Pengumpulan data diambil setelah membaca teks (lirik lagu) sebagai objek kajian. Penulis memilih dan memilah data-data yang akan diteliti setelah melakukan pembacaan terhadap teks, sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data-data yang diambil berupa kata-kata berdasarkan teksteks lagu yang memiliki tanda-tanda seperti: metafora, personifikasi dan metomini yang memiliki makna-makna yang tersirat.

3 Kemudian pada tahap analisis data, akan dilakukan empat tahapan, yaitu: melakukan pembacaan heuristik, melakukan pembacaan hermeneutik, menentukan matriks dan mencari hipogram dari teks. 2. Kerangka Teori Dalam penelitian ini, konsep semiotik yang akan digunakan adalah konsep yang didasarkan pada pemikiran Riffaterre. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa konsep semiotik yang dikembangkan oleh Riffaterre, tepat untuk diterapkan dalam penelitian ini. Konsep dan teori yang digunakan Riffaterre lebih mengkhususkan pada pemaknaan teks secara semiotik, sehingga lebih memberikan ruang untuk interpretasi makna yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Untuk pemaknaan puisi secara semiotik, Riffaterre dalam bukunya Semiotics of Poetry (1978) mengemukakan hal pokok sebagai langkah pemroduksian makna. Teks sastra merupakan aktivitas bahasa yang berbeda dengan pemakaian bahasa pada umumnya. Teks sastra memiliki bahasa yang dapat menyatakan beberapa konsep secara tidak langsung. Pertama adalah pembacaan heuristik. Pembacaan heuristik adalah pembacaan pada taraf mimesis atau pembacaan yang didasarkan konvensi bahasa. Karena bahasa memiliki arti referensial, pembaca harus memiliki kompetensi linguistik agar dapat menangkap arti (meaning). Kompetensi linguistik yang dimiliki oleh pembaca itu berfungsi sebagai sarana untuk memahami beberapa hal yang disebut sebagai ungramatikal (ketidakgramatikalan teks). Dalam pembacaan pada tataran ini, masih banyak arti yang beraneka ragam, arti yang tidak utuh, dan ketakgramatikalan. Untuk itu, pembacaan pada tataran ini masih perlu dilanjutkan ke pembacaan tahap kedua. Pembacaan tataran kedua yang dimaksud adalah pembacaan hermeneutik. Pada pembacaan ini, akan terlihat hal-hal yang semula tidak gramatikal menjadi himpunan kata-kata yang ekuivalen (Riffaterre, 1978:5 6). Dalam teks, ketidaklangsungan ekspresi menduduki posisi yang utama. Ketidaklangsungan ekspresi yang dimaksud disebabkan oleh adanya penggantian arti (displacing of meaning), penyimpangan arti (distorting of meaning), dan penciptaan arti

4 (creating of meaning). Riffaterre (1978: 2) menyatakan bahwa penggantian arti disebabkan oleh penggunaan metafora dan metonimi, serta bahasa kiasan yang lain. Penyimpangan arti disebabkan oleh tiga hal, yaitu ambiguitas (ketaksaan), kontradiksi, dan nonsens. Hal ketiga adalah menentukan matriks. Dalam hal ini, matriks dapat dimengerti sebagai konsep abstrak yang tidak pernah teraktualisasi. Konsep ini dapat dirangkum dalam satu kata atau frase. Meskipun demikian, kata atau frase yang dimaksud tidak pernah muncul dalam teks puisi yang bersangkutan, tetapi yang muncul adalah aktualisasinya (Riffaterre, 1978: 19-21). Matriks (kata kunci) merupakan kata yang menjadi kunci penafsiran teks yang dikonkretisasikan. Matriks itu tidak dieksplesitkan dalam teks (karya sastra). Matriks ini adalah kata kunci (keyword) dapat dibaca berupa satu kata, gabungan kata, kalimat, atau kalimat sederhana. Matriks ini mengarah pada tema. Kemudian, mencari hipogram dari teks. Hipogram adalah teks yang menjadi latar atau dasar penciptaan teks lain. Dalam praktiknya, hipogram dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hipogram potensial dan hipogram aktual. Hipogram potensial dapat ditelusuri dalam bahasa yang bersifat hipotesis, seperti yang terdapat dalam matriks, sedangkan hipogram aktual bersifat nyata atau eksplisit (Rifattere, 1978; 2). Teks sastra mempunyai sistem tanda dan satuan-satuan tanda seperti bahasa kiasan, seperti: personifikasi dan metafora. Tanda-tanda tersebut mempunyai konvensi-konvensi sastra dan memiliki gaya bahasa. 3. Analisis 3.1 Pembacaan Heuristik dan Gaya Bahasa Pembacaan heuristik adalah pembacaan pada taraf mimesis atau pembacaan yang didasarkan konvensi bahasa. Karena bahasa memiliki arti referensial, pembaca harus memiliki kompetensi linguistik agar dapat menangkap arti (meaning). Kompetensi linguistik yang dimiliki oleh peneliti berfungsi sebagai sarana untuk memahami beberapa hal yang disebut sebagai ungramatikal (ketidakgramatikalan teks). Dalam pembacaan pada tataran ini, masih banyak arti

5 yang beraneka ragam, arti yang tidak utuh, dan ketakgramatikalan. Untuk itu, pembacaan pada tataran ini masih perlu dilanjutkan ke pembacaan tahap kedua. Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa secara khusus untuk mendapatkan nilai seni (Pradopo, 1990:264), dikemukakan bahwa dalam stilistika (gaya bahasa), dibedakan antara stilistika deskriptif dan genesis. Stilistika deskriptif mendekati gaya bahasa sebagai keseluruhandaya ekspresi kejiwaan yang terkandung dalam suatu bahasa dan meneliti nilai-nilai ekspresivitas khusus yang terkandung dalam suatu bahasa. Sedangkan stilistika genesis merupakan stilistika individual yang memandang gaya bahasa sebagai suatu ungkapan yang khas pribadi. Gaya bahasa di bagi menjadi tiga, yaitu: gaya kalimat, gaya bahasa dalam kata dan gaya bahasa dalam bunyi. Ada pun pembacaan heuristik adalah: Lirik Lagu Lembah Baliem-Slank aku gak perlu uang ribuan yang aku mau uang merah cepe -an aku gak butuh kedudukan yang penting masih ada lahan tuk makan asal ada babi untuk di panggang asal banyak ubi untuk kumakan dan akupun tenang aku gak ngerti ada banyak tambang yang aku tahu banyak hutan yang hilang aku gak perduli banyak nada sumbang kita orang ini dianggap terbelakang asal ada babi untuk di panggang asal banyak ubi untuk ku makan dan akupun tenang Hei yamko rambe yamko aronawa ombe Hei yamko rambe yamko aronawa ombe Hei ngino kibe kumbano kumbu beko Yumano kumbu awe ade (Slank, album Virus; 2001) Pembacaan heuristik bait pertama lirik lagu Lembah Baliem adalah:

6 aku gak perlu uang ribuan aku (tidak memerlukan) uang ribuan yang aku mau uang merah cepe -an yang aku mau uang merah cepe -an aku gak butuh kedudukan aku (tidak membutuhkan) kedudukan yang penting masih ada lahan tuk makan yang penting masih ada lahan (untuk) makan Bait kedua adalah: asal ada babi untuk dipanggang asal ada babi untuk dipanggang asal banyak ubi untuk kumakan asal banyak ubi untuk kumakan dan akupun tenang dan akupun tenang Bait ketiga adalah: aku gak ngerti ada banyak tambang aku (tidak mengerti) ada banyak tambang yang aku tau banyak hutan yang hilang yang aku tau banyak hutan yang hilang aku gak peduli banyak nada sumbang aku (tidak mempedulikan) banyak nada sumbang kita orang ini dianggap terbelakang kita (ini) dianggap orang terbelakang Bait keempat adalah: asal ada babi untuk dipanggang asal ada babi untuk dipanggang

7 adalah: asal banyak ubi untuk kumakan asal banyak ubi untuk kumakan dan akupun tenang dan akupun tenang Bait kelima adalah: hei yamko rambe yamko, aronawa ombe. hei yamko rambe yamko, aronawa ombe. hei ngino kibe, kumbano kumbu beko. yumano kumbu awe ade Ada pun bentuk-bentuk gaya bahasa dalam lirik lagu Lembah Baliem - Gaya Kalimat Gaya kalimat dalam teks ini tampak pada baris 3 dan 4 bait ketiga dan di antaranya disisipkan kata penghubung atau imbuhan untuk memperjelas. aku (tidak mempedulikan) banyak nada sumbang kita (ini) dianggap orang terbelakang Begitu pun pada baris 1 dan 3 bait pertama: aku (tidak memerlukan) uang ribuan aku (tidak membutuhkan) kedudukan Gaya bahasa dalam lirik ini adalah ironi, tampak pada baris 1, 2, 3 dan 4 bait ketiga yaitu: aku (tidak mengerti) ada banyak tambang, yang aku tau banyak hutan yang hilang, aku (tidak mempedulikan) banyak nada sumbang, kita (ini) dianggap orang terbelakang. Terjadinya penebangan liar di hutan untuk pertambangan dan melakukan pembodohan kepada orang lain (pribumi). a. Gaya bahasa dalam Kata Bait pertama, kedudukan merupakan posisi suatu jabatan, baik dalam pemerintahan mau pun perusahaan. Bait kedua, babi adalah binatang yang

8 memiliki kandungan penyakit di dalam tubuhnya. Ubi adalah makanan yang dikonsumsi oleh penduduk di perkampungan. Nada sumbang adalah ucapanucapan negatif, seperti cemoohan. Terbelakang adalah tidak berpendidikan. b. Gaya bahasa dalam Bunyi Bunyi berfungsi untuk mendukung atau memperkeras arti kata atau pun kalimat. Gaya bunyi untuk memperdalam makna kata dan kalimat. Dalam lirik Lembah Baliem, terdapat kombinasi bunyi a-u, yaitu: uang ribuan, uang merah cepe an, kedudukan dan lahan tuk makan. Kombinasi bunyi a-u juga ditambahkan dengan bunyi sengau n yang memberi suasana tentang keinginan dan harapan. Kemudian asonansi bunyi a dikombinasikan dengan bunyi sengau ng yaitu: banyak tambang, yang hilang, nada sumbang dan terbelakang yang memberi suasana kesedihan, tentang penebangan-penebangan, dan anggapananggapan orang. Lirik Lagu Aktor Intelektual-Slank kuingin menangis lihat disana-sini apa yang sedang terjadi? rakyat terinjak, diinjak suasana ini dan keadaan ini memanaskan hati aku tersentak, tersentak apa yang kulakukan apa ini belum perlu haruskah kudiam saja apa (Slank, Album Mata Hati Reformasi; 1998) Pembacaan heuristik bait pertama lirik lagu Aktor Intelektuala adalah: kuingin menangis lihat disana-sini (aku) ingin menangis (melihat) disana-sini apa yang sedang terjadi? apa yang sedang terjadi? rakyat terinjak, diinjak rakyat terinjak, diinjak

9 Bait kedua adalah: suasana ini dan keadaan ini suasana ini dan keadaan ini memanaskan hati memanaskan hati Bait ketiga adalah: aku tersentak, tersentak aku tersentak, tersentak apa yang kulakukan apa yang (aku) lakukan apa ini belum perlu (apakah) ini belum perlu haruskah kudiam saja apa (apakah aku) harus diam saja adalah: Ada pun bentuk-bentuk gaya bahasa pada lirik Aktor Intelektual a. Gaya Kalimat Gaya kalimat dalam teks ini tampak pada baris 1 bait pertama dan baris 4 bait ketiga yang di antaranya disisipkan kata penghubung atau imbuhan untuk memperjelas. (Aku) ingin menangis (melihat) di sana-sini (apakah aku) harus diam saja Gaya bahasa dalam lirik ini adalah ironi, tampak pada baris 1, 2 dan 3 bait pertama, yaitu: (aku) ingin menangis (melihat) di sana-sini, apa yang sedang terjadi, rakyat terinjak, diinjak. Kerusuhan dan kekerasan sedang terjadi, sebagai korban adalah rakyat. b. Gaya bahasa dalam Kata Pada bait pertama, terinjak adalah prilaku kekerasan atau penganiayaan. Bait kedua, memanaskan adalah menimbulkan emosi atau kemarahan. Bait ketiga, tersentak adalah keadaan yang memunculkan kesadaran.

10 c. Gaya bahasa dalam Bunyi Bunyi berfungsi untuk mendukung atau memperkeras arti kata atau pun kalimat. Gaya bunyi untuk memperdalam makna kata dan kalimat. Dalam lirik Aktor Intelektual, terdapat kombinasi bunyi a-i, yaitu: menangis melihat di sanasini, yang sedang terjadi, terinjak, diinjak, memanaskan hati. Kombinasi bunyi a- i ini memberi suasana sedih tentang suatu keadaan dan kejadian. Kemudian kombinasi bunyo a-e, yaitu: tersentak yang memberi suasana keterkejutan pada suatu melihat kejadian di sekitar. 3.2 Pembacaan Hermeneutik, Matriks Dan Hipogram Pembacaan hermeneutik dilakukan dengan membaca teks berdasarkan konvensi-konvensi sastra menurut sistem semiotik. Teks yang bermakna menurut konvensi sastra yaitu ke tidak langsungan ucapan (ekspresi) teks (Riffaterre, 1978: 1). Dikemukakan Riffaterre ke tidak langsungan ekspresi teks itu disebabkan oleh 1) penggantian arti (displacing of meaning), 2) penyimpangan arti (distorting of meaning), 3) penciptaan arti (creating meaning) (Jabrohim (ed), 1994:131). Untuk memperjelas dan mendapatkan makna teks (karya sastra), lebih lanjut dicari tema dan masalahya dengan menentukan matriks (Riffaterre, 1978: 13, 19-21). Matriks (kata kunci) merupakan kata yang menjadi kunci penafsiran teks yang dikonkretisasikan. Matriks itu tidak dieksplesitkan dalam teks (karya sastra). Matriks ini adalah kata kunci (keyword) dapat dibaca berupa satu kata, gabungan kata, kalimat, atau kalimat sederhana. Matriks ini mengarah pada tema. Jadi, matriks bukan tema atau belum merupakan tema. Dengan ditemukan matriks, nanti akan ditemukan tema. Kemudian, mencari hipogram dari teks. Hipogram adalah teks yang menjadi latar atau dasar penciptaan teks lain. Dalam praktiknya, hipogram dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hipogram potensial dan hipogram aktual. Hipogram potensial dapat ditelusuri dalam bahasa yang bersifat hipotesis, seperti yang terdapat dalam matriks, sedangkan hipogram aktual bersifat nyata atau eksplisit (Rifattere, 1978; 2). Ada pun pembacaan hermeneutik dan matriks adalah:

11 Lirik Lagu Lembah Baliem-Slank aku gak perlu uang ribuan yang aku mau uang merah cepe -an aku gak butuh kedudukan yang penting masih ada lahan tuk makan asal ada babi untuk dipanggang asal banyak ubi untuk kumakan dan akupun tenang aku gak ngerti ada banyak tambang yang aku tahu banyak hutan yang hilang aku gak perduli banyak nada sumbang kita orang ini dianggap terbelakang asal ada babi untuk dipanggang asal banyak ubi untuk ku makan dan akupun tenang Hei yamko rambe yamko aronawa ombe Hei yamko rambe yamko aronawa ombe Hei ngino kibe kumbano kumbu beko Yumano kumbu awe ade (Slank, album Virus, 2001) Teks lagu Lembah Baliem bermakna kemiskinan. Kemiskinan menurut teks lagu ini ditafsirkan dengan babi dan ubi, pertambangan dan tidak berpendidikan. Penafsiran babi dan ubi berdasarkan bait kedua dan keempat. Babi menjadi binatang yang sangat dihargai di daerah Baliem. Baliem terletak di dataran tinggi Papua. Babi mewakili derajat seseorang atau kelompok suku di Baliem. Semakin banyak babi yang dimiliki seseorang atau kampung, maka semakin tinggi derajat seseorang. Binatang ini menjadi peliharaan masyarakat Baliem dan dibiarkan lepas di halaman rumah. Kemudian tanaman batata (ubi) menjadi pagar, merupakan makanan pokok masyarakat Baliem. Pada siang hari, babi dibiarkan lepas dan pada malam hari, babi diberikan ubi oleh pemiliknnya. Terdapat beberapa suku yang mendiami daerah Baliem, yaitu suku Ngalum, suku Dani dan suku Kepauku. Masyarakat Baliem tidak mengkonsumsi nasi dan laukpauk, tetapi hanya mengkonsumsi ubi sebagai makanan pokok. Mengkonsumsi

12 babi hanya dilakukan pada upacara kematian (pembakaran mayat), perkawinan dan acara religius (ritus inisiasi). Kesempatan memakan babi yang paling sering terjadi pada saat pesta babi dan upacara pembakaran mayat. Pesta babi (Joewo) adalah peristiwa sosial yang penting bagi masyatrakat Baliem, karena mengundang masyarakat suku lain di daerah sekitar, sehingga dapat menjalin hubungan perdagangan dan melakukan perjanjian. Pada upacara pembakaran mayat, babi dapat dikonsumsi berminggu-minggu. Hal ini untuk menghormati mayat. Baik laki-laki, perempuan dan anak-anak dapat mengkonsumsi babi selama berminggu-minggu. Kematian seekor babi, menjadi malapetaka bagi masyarakat Baliem, karena babi sangat dihargai oleh suku-suku yang berada di daerah Baliem ( Babi dan ubi menyimbolkan bahwa daerah Baliem adalah daerah yang masih terisolir. Penafsiran pertambangan berdasarkan bait ketiga, bahwa Baliem merupakan daerah yang memiliki kekayaan alam, sehingga banyak pertambangan yang ada di Baliem. Meski pun demikian, pertambangan belum memberikan dampak (pengaruh) yang positif, baik dari segi penghasilan mau pun dari segi kehidupan (status sosial). Pada bait ketiga, ditafsirkan juga bahwa kekayaan alam Baliem terus menipis, karena terjadinya penebagan-penebangan liar. Pohon-pohon ditumbangkan demi kepentingan pribadi. Penafsiran tidak berpendidikan berdasarkan bait ketiga baris empat, bahwa rendahnya mutu pendidikan di Baliem, sehingga disebut sebagai orang terbelakang. Tidak berpendidikan sangat mempengaruhi pola pikir dan cara hidup masyarakat. Kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan di wilayah tersebut, termasuk di daerah Baliem yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Ada pun yang menjadi matriks (kata kunci) pada teks lagu Lembah Baliem adalah kemiskinan. Hal ini didasarkan dari pembacaan hermeneutik yang telah dilakukan. Kemiskinan merupakan suatu keadaan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan primer dan sekunder dalam menjalankan kehidupan. Kemiskinan di lembah Baliem disebabkan cara hidup masyarakatnya yang masih menanam ubi sekaligus mengkonsumsi ubi sebagai makanan pokok, pertambangan yang

13 menguras kekayaan alam Baliem dan tingkat pendidikan di Baliem yang masih rendah. Lirik Lagu Aktor Intelektual-Slank kuingin menangis lihat disana-sini apa yang sedang terjadi? rakyat terinjak, diinjak suasana ini dan keadaan ini memanaskan hati aku tersentak, tersentak apa yang kulakukan apa ini belum perlu haruskah kudiam saja apa (Slank, Album Mata Hati Reformasi; 1998) Teks lagu Aktor Intelektual bermakna empati. Empati ditafsirkan melalui tokoh aku yang mewakili pengarang di dalam teks. Empati pengarang ditunjukkan melalui pernyataan dan pertanyaan, yaitu: kuingin menangis lihat di sana-sini/ apa yang sedang terjadi/ suasana ini dan keadaan ini, memaskan hati/ aku tersentak/ apa yang harus kulakukan?/ apa ini belum perlu?/ haruskah kudiam saja?. Penafsiran kuingin menangis lihat di sana-sini berdasarkan bait pertama baris satu, bahwa adanya kejadian-kejadian di berbagai tempat yang membawa pengarang pada kesedihan. Penafsiran apa yang sedang terjadi berdasarkan bait pertama baris dua, bahwa kejadian-kejadian tersebut memunculkan pertanyaanpertanyaan bagi pengarang. Penafsiran suasana ini dan keadaan ini, memanaskan hati berdasarkan dari bait kedua, bahwa kejadian-kejadian tersebut memunculkan amarah dari pengarang. Penafsiran aku tersentak berdasarkan dari bait ketiga baris satu, bahwa kejadian-kejadian tersebut menggugah hidup dari pengarang. Penafsiran apa yang harus kulakukan, apa ini belum perlu ditafsirkan dan apakah aku harus diam saja dari bait ketiga baris dua, tiga dan empat, bahwa kejadian-kejadian tersebut memberikan pertanyaan dan pernyataan dari pengarang tentang sikap yang harus dilakukan. Sikap empati pengarang ini juga tidak terlepas sebagai anggota masyarakat (anak bangsa). Penafsiran tentang sikap empati pengarang ini juga didasarkan pada tahun penciptaan teks, yaitu Kejadian-kejadian dalam teks

14 ini merujuk kepada penindasan, yang mengacu kepada rakyat terinjak, diinjak (bait pertama baris tiga). Penindasan di tahun 1998, memberikan sikap empati dari pengarang. Ada pun yang menjadi matriks (kata kunci) pada teks lagu Aktor Intelektual adalah empati. Hal ini didasarkan dari pembacaan hermeneutik yang telah dilakukan. Empati merupakan kondisi mental yang membuat seseorang merasa dirinya dalam perasaan sama dengan orang lain (Wiyono, 2007:150). Kejadian-kejadian di tahun 1998 telah memberikan empati dari Slank melalui teks lagu Aktor Intelektual. Aktor intelektual ditafsirkan sebagai pelaku dalam kejadian-kejadian di tahun 1998, yaitu penguasa yang berkuasa saat itu. Acuan dari penguasa tersebut adakah kata rakyat yang terdapat di dalam teks. Artinya, penindasan di tahun 1998 terhadap rakyat dilakukan oleh penguasa di tahun tersebut. 4. Penutup Penelitian ini memiliki sepuluh data teks lagu Slank. Berdasarkan analisis data, pada tahap pembacaan hermeneutik dan gaya bahasa belum menemukan makna secara keseluruhan. Pada teks lagu Lembah Baliem, dilakukan penormatifan bahasa, seperti: kata ga diganti dengan tidak, menyisipkan imbuhan me-kan untuk memperjelas arti kata seperi: memerlukan, membutuhkan dan mempedulikan. Kemudian gaya bahasa pada teks lagu Lembah Baliem adalah ironi, terlihat dari kalimat aku (tidak mengerti) ada banyak tambang, yang aku tau banyak hutan yang hilang. Pada tahap pembacaan hermeneutik, telah didapatkan makna teks lagu Lembah Baliem, yaitu: kemiskinan. Kemiskinan di lembah Baliem disebabkan cara hidup masyarakatnya yang masih menanam ubi sekaligus mengkonsumsi ubi sebagai makanan pokok, pertambangan yang menguras kekayaan alam Baliem dan tingkat pendidikan di Baliem yang masih rendah. Pada teks lagu Aktor Intelektual, dilakukan penormatifan bahasa, seperti: menyisipkan imbuhan me- seperti melihat untuk memperjelas arti kata. Kemudian gaya bahasa dalam lirik ini adalah ironi, tampak pada baris 1, 2 dan 3 bait pertama, yaitu: (aku) ingin menangis (melihat) di sana-sini, apa yang sedang terjadi, rakyat terinjak, diinjak. Pada tahap pembacaan hermeneutik, telah

15 didapatkan makna dari teks lagu Aktor Intelektual, yaitu: empati pengarang. Kejadian-kejadian di tahun 1998 telah memberikan empati dari Slank melalui teks lagu Aktor Intelektual. Aktor intelektual ditafsirkan sebagai pelaku dalam kejadian-kejadian di tahun 1998, yaitu penguasa yang berkuasa saat itu. Acuan dari penguasa tersebut adakah kata rakyat yang terdapat di dalam teks. Artinya, penindasan di tahun 1998 terhadap rakyat dilakukan oleh penguasa di tahun tersebut. Daftar Pustaka Atmazaki Ilmu Sastra: Teori Dan Terapan. Padang: Citra Budaya Endaswara, Swardi Metodologi Penelitian Sastra. Jogyakarta: FBS Universitas Negeri Jogyakarta Jabrohim (ed) Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Masyarakat Poetika Indonesia Ikip Muhammadiyah Kurniawan Semiologi Roland Barthes. Jakarta: Yayasan Indonesitera Moleong, Lexi J.T Metode Penelitian Kualiitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya Pradopo, Rachmat Djoko Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM Ratna, Nyoman Kuta Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Jogyakarta: Pustaka Pelajar Riffaterre, Michael Semiotics of Poetry. London: Indiana University Press Taum, Yoseph Yapi Pengantar Teori Sastra. Bogor: Mardiyuana Wellek, Renne dan Warren, Austin Teori Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Wiyono, Eko Hadi Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta: Palanta Mulya, Fitri Budaya Melayu dalam Novel Mariamah Karprov. Skripsi Sarjana S1. Padang: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Syukri, Ahmad Fenomena Dalam Puisi Emha Ainun Najib. Skripsi Sarjana S1. Padang: Fakultas Sastra Universitas Andalas Wahyudi, Heri Slank dan Slankers di Kota Makasar. Skripsi Sarjana S1. Makasar: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanudin

16 diakses pada 28 Desember 2010 pukul Wib diakses pada 28 Desember 2010 pukul Wib diakses pada 3 Mei 2012 pukul Wib diakses pada 23 November 2012 pukul wib.

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN  A. Bahasa Karya Sastra BAB I PENDAHULUAN Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena kehidupan itu beraneka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam arti, yaitu ragam sastra yang bahasanya terikat oleh rima atau pengulangan bunyi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu. tahun Skripsi tersebut menggunakan semiotik Michael Riffatterre sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu. tahun Skripsi tersebut menggunakan semiotik Michael Riffatterre sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Sebelumnya, ada beberapa penelitian yang memiliki tema yang sama. Pertama, Intertekstual Lirik-Lirik Lagu Karya Ahmad Dhani: Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media bahasa (Pradopo, 2010: 121). Bahasa merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media bahasa (Pradopo, 2010: 121). Bahasa merupakan media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan sebuah struktur yang bermakna. Hal ini disebabkan karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang menggunakan media

Lebih terperinci

banyak orang yang meneliti gaya bahasa puisi kontemporer. Gaya bahasa yang dideskripsikan melalui penelitian Gaya Bahasa dalam

banyak orang yang meneliti gaya bahasa puisi kontemporer. Gaya bahasa yang dideskripsikan melalui penelitian Gaya Bahasa dalam 12 Telepon Genggam terdapat banyak gaya bahasa yang khas dan unik serta belum banyak orang yang meneliti gaya bahasa puisi kontemporer. Gaya bahasa yang dideskripsikan melalui penelitian Gaya Bahasa dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Puisi merupakan bentuk karya sastra yang tersaji menggunakan kata-kata yang indah dan kaya bahasa yang penuh makna (Kosasih, 2008: 31). Keindahan puisi ditentukan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan.hal tersebut berarti bahwa sebagian besar tindakan manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan.hal tersebut berarti bahwa sebagian besar tindakan manusia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari manusia sebagai makhluk budaya terus menjalankan kebudayaan.hal tersebut berarti bahwa sebagian besar tindakan manusia adalah kebudayaan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, diberi irama dengan bunyi yang padu, dan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, diberi irama dengan bunyi yang padu, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Puisi dalam Kamus Istilah Sastra (1984) adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Hal yang sama

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM KAMAR GELAP KARYA EFEK RUMAH KACA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM KAMAR GELAP KARYA EFEK RUMAH KACA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM KAMAR GELAP KARYA EFEK RUMAH KACA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Puisi merupakan karya sastra tertua (Waluyo, 1987: 1). Waluyo juga

BAB I PENDAHULUAN. Puisi merupakan karya sastra tertua (Waluyo, 1987: 1). Waluyo juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Puisi merupakan karya sastra tertua (Waluyo, 1987: 1). Waluyo juga menambahkan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya. Puisi pada dasarnya merupakan sarana ekspresi seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. katanya. Puisi pada dasarnya merupakan sarana ekspresi seseorang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi sebagai salah satu jenis karya sastra memiliki nilai seni kesusastraan yang tinggi melalui bahasanya yang padat dan bermakna dalam setiap pemilihan katanya. Puisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa. Hal ini ditegaskan oleh Wellek dan Werren, bahwa karya sastra dipandang sebagai suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan salah satu media yang digunakan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan salah satu media yang digunakan seseorang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Semi, 1998:

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA Oleh: Supriyadi Wibowo Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak masih terpinggirkan dalam khazanah kesusastraan di Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang sastra anak. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah sistem yang kompleks sehingga untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah sistem yang kompleks sehingga untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah sebuah sistem yang kompleks sehingga untuk memahami karya sastra dibutuhkan analisis. Definisi karya sastra menurut KBBI (1989:76) adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Pada umumnya, sebuah lagu memiliki dua elemen penting didalamnya,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Pada umumnya, sebuah lagu memiliki dua elemen penting didalamnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lagu adalah salah satu bentuk seni populer yang ada pada masa kini. Lagu menjadi salah satu bentuk seni audio yang memadukan antara seni musik dan seni bahasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari adanya Restorasi Meiji. Pada masa Meiji ini banyak dihasilkan karya

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari adanya Restorasi Meiji. Pada masa Meiji ini banyak dihasilkan karya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggunakan salah satu karya sastra yang berasal dari kesusastraan Jepang modern sebagai objeknya. Kesusastraan Jepang modern dimulai dari adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran danperasaan manusia dengan keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalaman pesan.genre sastra

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA Oleh: Ulin Niswah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Adi_Jaddati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu karya seni yang disampaikan oleh seorang sastrawan melalui media bahasa. Keindahan dalam suatu karya sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI x. ABSTRAK.xii

DAFTAR ISI x. ABSTRAK.xii DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL....i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.ii LEMBAR PENGESAHAN iii HALAMAN PENETAPAN UJIAN...iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI x ABSTRAK.xii

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemunculan dan perkembangan bahasa merupakan tanda-tanda dari kemunculan

BAB I PENDAHULUAN. kemunculan dan perkembangan bahasa merupakan tanda-tanda dari kemunculan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keberadaan manusia dalam proses perkembangan akal budinya tidak dapat lepas dari bahasa. Hal ini didasari atas kedudukan bahasa sebagai penunjang aktualisasi ide, gagasan,

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Hal

BAB I PENDAHULUAN. bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum terdapat tiga genre sastra, yaitu puisi, prosa, dan drama. Puisi adalah pemadatan ide atau gagasan yang jika kadar kepadatannya diencerkan akan berwujud

Lebih terperinci

Interpretasi dan Pesan Moral dalam Lirik Lagu Slank (Analisis Semiotika) Abstrak

Interpretasi dan Pesan Moral dalam Lirik Lagu Slank (Analisis Semiotika) Abstrak Interpretasi dan Pesan Moral dalam Lirik Lagu Slank (Analisis Semiotika) R. Maulana Febryanto Sarjana Program Sastra Indonesia Universitas Diponegoro acdc.febryan@gmail.com Abstrak Skripsi 2017 oleh R.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asal mula keberadaan lagu di negara Jepang diawali pada zaman Joodai

BAB I PENDAHULUAN. Asal mula keberadaan lagu di negara Jepang diawali pada zaman Joodai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asal mula keberadaan lagu di negara Jepang diawali pada zaman Joodai yaitu dengan munculnya kayo. Kayo lahir di Jepang dari kebudayaan bercocok tanam yang mana kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Oleh karena itu, puisi selalu diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Oleh karena itu, puisi selalu diciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi sebagai salah satu jenis karya sastra memiliki nilai seni kesusastraan yang tinggi, melalui bahasanya yang padat dan bermakna dalam setiap pemilihan katanya.

Lebih terperinci

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Lebih terperinci

PEMAKNAAN TERHADAP PUISI ПОДРАЖАНИЯ КОРАНУ TIRUAN QUR AN KARYA A.S PUSHKIN (TERAPAN TEORI SEMIOTIKA RIFFATERRE)

PEMAKNAAN TERHADAP PUISI ПОДРАЖАНИЯ КОРАНУ TIRUAN QUR AN KARYA A.S PUSHKIN (TERAPAN TEORI SEMIOTIKA RIFFATERRE) PEMAKNAAN TERHADAP PUISI ПОДРАЖАНИЯ КОРАНУ TIRUAN QUR AN KARYA A.S PUSHKIN (TERAPAN TEORI SEMIOTIKA RIFFATERRE) SKRIPSI Diajukan untuk menempuh ujian sarjana pada Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tertentu, menekankan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, menunjukkan bahwa bahasa kias mempunyai peranan yang penting dalam

BAB V PENUTUP. tertentu, menekankan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, menunjukkan bahwa bahasa kias mempunyai peranan yang penting dalam BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam novel AW karya Any Asmara ditemukan enam jenis penggunaan bahasa kias, yaitu simile, metafora, personifikasi, metonimia, sinekdoke dan hiperbola. Fungsi bahasa kias yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran-saran, sebagai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran-saran, sebagai BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran-saran, sebagai bab penutup. Kesimpulan yang dimaksud adalah memberikan gambaran yang jelas dari hasil analisis data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu karya seni yang disampaikan oleh seorang sastrawan melalui media bahasa. Keindahan dalam suatu karya sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu hasil dari kebudayaan. Sastra merupakan kreasi manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra manusia bisa menuangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan refleksi atau cerminan kondisi sosial masyarakat yang terjadi di dunia sehingga karya itu menggugah perasaan orang untuk berpikir tentang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian

BAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian 112 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian Kedaulatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keindahan dalam karya sastra dibangun oleh seni kata atau seni bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari ekspresi jiwa pengarang.

Lebih terperinci

Gaya Bahasa dan Makna dalam Lirik Lagu Band Efek Rumah Kaca Album Sinestesia (Kajian Stilistika) Abstrak

Gaya Bahasa dan Makna dalam Lirik Lagu Band Efek Rumah Kaca Album Sinestesia (Kajian Stilistika) Abstrak Gaya Bahasa dan Makna dalam Lirik Lagu Band Efek Rumah Kaca Album Sinestesia (Kajian Stilistika) Hangga Uryatantra Sarjana Program Sastra Indonesia Universitas Diponegoro hanggauryatantra93@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup diperhitungkan karya-karyanya dan dianggap sebagai pengarang produktif

Lebih terperinci

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN INSTAGRAM @PuisiLangit SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, Veronica Melinda Nurhidayati Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya Kla Project yang dipopulerkan pada tahun 2010 dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan bangsa lainnya. Kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dengan bangsa lainnya. Kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat suatu bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan secara umum diakui sebagai unsur penting dalam proses pembangunan suatu bangsa. Lebih-lebih suatu bangsa yang sedang membangun watak dan kepribadiannya yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Untuk memperjelas dan memantapkan ruang lingkup permasalahan, sumber data, dan kerangka teoretis penelitian ini,

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI 0 ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan masyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana

Lebih terperinci

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Peryaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan sastra memiliki hubungan yang erat. Kekuatan sastra berada pada kekuatan dan cara pengarang menggunakan bahasa. Melalui bahasa, seorang pengarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar penggunaan bahasa dalam sastra bukan sekedar paham, tetapi yang penting adalah keberdayaan kata untuk meninggalkan kesan kepada pembaca atau pendengarnya. Dalam

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, akan diuraikan mengenai latar belakang, masalah, tujuan, manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian. 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sejenis Penelitian lain yang membahas tentang Citra Perempuan adalah penelitian yang pertama dilakukan oleh Fitri Yuliastuti (2005) dalam penelitian yang berjudul

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan maksud tertentu oleh seseorang kepada orang lain. Dengan kata lain, untuk berkomunikasi. Menurut Keraf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi merupakan bentuk karya sastra yang sangat populer di kalangan masyarakat sampai saat ini. Puisi digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena kemajuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berikut adalah metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan maka peneliti yang sifatnya ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hidup berbudaya dan berkomunikasi. Salah satu cara manusia untuk berkomunikasi yaitu melalui sastra. Sastra merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Agar peneliti dan pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan oleh : EMA WIDIYAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sehingga memberikan efek estetik di dalam karya sastra. berbahasa, demi pencapaian suatu efek estetika.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sehingga memberikan efek estetik di dalam karya sastra. berbahasa, demi pencapaian suatu efek estetika. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stilistika merupakan ilmu linguistik yang mengkaji tentang aspek gaya atau style di dalam karya sastra dengan menggunakan medium bahasa sebagai media telaahnya.

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA IRONI DAN PESAN MORAL LAGU-LAGU SLANK DALAM ALBUM ANTIKORUPSI TINJAUAN SEMIOTIK

ANALISIS GAYA BAHASA IRONI DAN PESAN MORAL LAGU-LAGU SLANK DALAM ALBUM ANTIKORUPSI TINJAUAN SEMIOTIK ANALISIS GAYA BAHASA IRONI DAN PESAN MORAL LAGU-LAGU SLANK DALAM ALBUM ANTIKORUPSI TINJAUAN SEMIOTIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya imajinatif bermediumkan bahasa yang fungsi estetikanya dominan. Bahasa sastra sangat komunikatif, mengandung banyak arti tambahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah salah satu bentuk karya seni yang pada dasarnya merupakan sarana menuangkan ide atau gagasan seorang pengarang. Kehidupan manusia dan pelbagai

Lebih terperinci

ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO

ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Oleh : TYAS PUJI PRAMESTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran manusia. Dalam musik terdapat lirik lagu dan alunan musik yang harmonis, dapat membawa seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian secara umum, bahasa merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yang berupa lambang bunyi melalui alat ucap yang dikeluarkannya akan memunculkan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembaca pada khususnya dan oleh masyarakat pada umumnya. Hal-hal yang diungkap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembaca pada khususnya dan oleh masyarakat pada umumnya. Hal-hal yang diungkap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan dinikmati oleh pembaca pada khususnya dan oleh masyarakat pada umumnya. Hal-hal yang diungkap oleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 289 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian sebagaimana perumusan masalah yang telah diajukan di bagian pendahuluan, maka peneliti menyimpulkan berikut ini. 1. Aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan

BAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah lagu merupakan hasil salah satu jenis karya sastra yaitu puisi yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan manusia. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya mengalami perubahan baik dari segi isi maupun bahasanya. Salah satu perubahan di dalam

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Landasan Teori 2.1.1 Konsep Konsep adalah (1) rancangan atau buram surat dan sebagainya; (2) ide atau pengertian yang diabstrakkan dari

Lebih terperinci

Karya Ahmad Tohari. Heisma Arya Demokrawati dan Widowati. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Karya Ahmad Tohari. Heisma Arya Demokrawati dan Widowati. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Tinjauan Semiotika Riffaterre pada Cerpen Bulan Kuning Sudah Tenggelam Karya Ahmad Tohari Heisma Arya Demokrawati dan Widowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Lebih terperinci

PEMAKNAAN PUISI GADIS PEMINTA-MINTA KARYA TOTO SUDARTO BACHTIAR MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA DAN INTERTEKSTUALITAS

PEMAKNAAN PUISI GADIS PEMINTA-MINTA KARYA TOTO SUDARTO BACHTIAR MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA DAN INTERTEKSTUALITAS 73 PEMAKNAAN PUISI GADIS PEMINTA-MINTA KARYA TOTO SUDARTO BACHTIAR MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA DAN INTERTEKSTUALITAS wardah_hanafiah@yahoo.com Abstract As homo semioticus, humans communicate to others

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata merupakan alat penyalur gagasan atau ide yang akan disampaikan kepada orang lain. Kata-kata dijalin-satukan melalui penggabungan dalam suatu konstruksi yang lebih

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai seni dalam sebuah karya tidak selalu berwujud pada benda tiga dimensi saja. Adapun kriteria suatu karya dapat dikatakan seni jika karya tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dalam bahasanya yaitu puisi. Waluyo (1991:3) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua.

Lebih terperinci

BAB 1 MENGENAL KRITIK SASTRA

BAB 1 MENGENAL KRITIK SASTRA BAB 1 MENGENAL KRITIK SASTRA A. Pendahuluan Salah satu objek dalam studi sastra atau cabang ilmu sastra yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap karya sastra, yaitu kritik sastra. Kritik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bentuk karya sastra mempunyai bahasa yang khas salah satunya yaitu puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan oleh penulisnya. Menulis

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X Oleh: Supriyanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya sastra terdapat kenyataan yang dialami oleh masyarakat itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya dengan seni dan sastra seperti permainan rakyat, tarian rakyat, nyanyian rakyat, dongeng,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disaksikannya, gagasan hidup, hingga cita-cita. Pengungkapan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. disaksikannya, gagasan hidup, hingga cita-cita. Pengungkapan tersebut harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni adalah pengungkapan pengalaman dan merupakan hasil kreativitas manusia dalam menghayati dan memaknai kehidupan. Seorang seniman bermaksud menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bahasa dipahami sebagai alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat saling menyampaikan pikiran dan perasaannya. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Bahasa sebagai medium karya sastra. Bahasa sudah menjadi sistem

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan imajinasi pengarang yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian dinikmati oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut Tarigan (1986:3), menulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi yang diciptakan oleh sastrawan melalui kontemplasi dan suatu refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari bahasa. Sebab bahasa merupakan alat bantu bagi manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Segala aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari sebuah kesusastraan, terlepas dari apakah kegiatan bersastra dilakukan didasari ataupun tanpa didasari kesadaran untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh

Lebih terperinci

Analysis of Song Lyric and Its Application in Language Style and Poetry Learning in Primary School

Analysis of Song Lyric and Its Application in Language Style and Poetry Learning in Primary School p-issn: 2477-3859 e-issn: 2477-3581 JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DASAR The Journal of Innovation in Elementary Education http://jipd.uhamka.ac.id/index.php/jipd Volume 1 Number 1 November 2015 9-14 Analisis

Lebih terperinci

Analisis Semiotik Syair-Syair Tembang Campursari karya Didi Kempot pada Volume 1, 2, 3

Analisis Semiotik Syair-Syair Tembang Campursari karya Didi Kempot pada Volume 1, 2, 3 Analisis Semiotik Syair-Syair Tembang Campursari karya Didi Kempot pada Volume 1, 2, 3 Oleh: Aditya Apriliyani Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Tyaapriliyani559@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Kepedulian Sosial dalam Puisi Anak pada Rubrik Peer-Kecil Surat Kabar Pikiran Rakyat Edisi

Kepedulian Sosial dalam Puisi Anak pada Rubrik Peer-Kecil Surat Kabar Pikiran Rakyat Edisi Kepedulian Sosial dalam Puisi Anak pada Rubrik Peer-Kecil Surat Kabar Pikiran Rakyat Edisi 2010 2011 Oleh: Sheila Fera Phina 1 Abstrak Judul skripsi ini adalah Kepedulian Sosial dalam Puisi Anak pada Rubrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mengiringi kebudayaan dari zaman ke zaman.akibat perkembangan itu

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mengiringi kebudayaan dari zaman ke zaman.akibat perkembangan itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra Bali merupakan salah satu aspek kebudayaan Bali yang hidup dan berkembang mengiringi kebudayaan dari zaman ke zaman.akibat perkembangan itu maka di Bali lahirlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi 1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab 1, peneliti akan memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi operasional. 1.1 Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang

Lebih terperinci

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap kali gurindam disebut, maka yang terbesit tidak lain ialah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Seakan-akan hanya Gurindam Dua Belas satu-satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaikinya. Tentu saja seseorang pengarang tidak harus menggurui

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaikinya. Tentu saja seseorang pengarang tidak harus menggurui 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa. Peran karya sastra sangat penting bagi masyarakat, karena karya sastra sangat mempengaruhi

Lebih terperinci