Learning How to Learn

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Learning How to Learn"

Transkripsi

1 Learning How to Learn The Most Important Skills for University by : Ir. Drs. DJOHAN YOGA, MSc. MOT, BLI.Ed, TLI, Adv. ili International Mind Map & Character Education Certified Trainer Universitas Ciputra Surabaya, 10 & 17 March 2012

2 Revolutions of The Mind Sejak munculnya peradaban sekitar tahun lalu, umat manusia telah mengalami beberapa kali revolusi besar yang selanjutnya telah mengubah cara manusia berpikir. Setidaknya ada tiga revolusi yang sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia yaitu : Learning How to Learn Sejak dari Pra sekolah hingga saat ini, kalangan pendidikan lebih banyak memberi perhatian untuk kurikulum dan mata pelajaran yang dikenal sebagai Learning W to Learn. Sebaliknya cara untuk mempelajari isi yang terdapat dalam setiap matapelajaran yang tercantum dalam kurikulum atau dikenal sebagai Learning H to Learn lebih banyak diserahkan kepada peserta didik untuk mempelajarinya sendiri. Tony Buzan seorang ahli otak dan pembelajaran paling terkemuka saat ini, telah menyusun suatu program untuk Learning How to Learn ini yang terdiri dari ketrampilan yaitu : Revolusi Kecerdasan selanjutnya telah mendorong penelitian yang sangat mendalam tentang alat yang berperan penting dalam zaman sekarang yaitu : Otak Manusia. Saat ini pengetahuan manusia tentang otak hampir mencapai taraf paripurna.

3 Speed Reading Membaca merupakan aktifitas paling mendasar dari suatu upaya untuk mendapatkan sekaligus juga untuk menyerap informasi. Sejak kecil kita semua telah diajar membaca bahkan siswa/i pra sekolah secara prematur telah setengah dipaksa untuk bisa membaca. Hasil dari semua aktifitas ini adalah : Bisa membaca 1. WPM = (Word Per Minute) 2. ERR = x C (Effective Reading Rate) di mana : C = % C Teknik Membaca terdiri dari kategori sesuai dengan tujuannya yaitu : Namun kita sering melupakan bahwa saat ini bisa membaca belumlah cukup untuk menghadapi era Banjir Informasi yang kita hadapi. Kita harus naik kelas dari sekedar bisa membaca menjadi : Terampil membaca Terampil berarti bisa membaca lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat dengan pemahaman yang lebih tinggi. Ada 2 besaran yang digunakan untuk mengukur kecepatan membaca seseorang yaitu : Teknik Meningkatkan Kecepatan : terkait dengan cara cara untuk mengoptimalkan gerakan mata pada saat membaca yang dikenal juga sebagai : Q

4 Ada macam teknik yang banyak digunakan : Jumlah kata ini sangat menentukan kecepatan membaca. Ada orang yang bisa membaca hingga kata sekaligus tapi ada juga yang hanya kata saja. Peripheral Vision : teknik untuk pandangan mata agar dapat melihat beberapa dan dalam sekali pandang. Visual Guiding : teknik yang menggunakan alat bantu untuk mata pada setiap kalimat agar lebih dan. Alat bantu yang umum dipakai adalah seperti pensil, pena atau stabilo. Kurang dianjurkan untuk menggunakan jari tangan karena dapat menutupi ruang baca. Teknik Meningkatkan Pemahaman : terkait dengan cara cara untuk menemukan kata kata kunci dan ide pokok dari materi yang sedang dibaca. Ada macam teknik yang banyak digunakan : Words Clustering : teknik untuk jangkauan mata agar dapat meningkatkan jumlah kata yang dapat dibaca dalam sekali pandang.

5 Key word Marking : teknik untuk menandai kata kata yang memiliki dalam rangka untuk memahami dan mengingat suatu informasi. Kata kunci pada umumnya terdiri dari : 1. Kata B 2. Kata K 3. Kata S 4. Kata K Back Browsing : teknik untuk mencari gambaran awal dari materi yang akan dibaca. Hal ini ada dalam atau yang biasanya terdapat di belakang setiap Bab dalam buku. Berguna sebagai tentang informasi yang harus dicari pada saat membaca materi. Skimming : teknik untuk mencari dari materi yang sedang dibaca. Berguna untuk materi tanpa perlu membaca seluruhnya serta untuk mengetahui penulisan dan urutan dari ide ide pokoknya Cara men Skimming sebuah Buku : 1. Baca 2. Telusuri 3. Baca 4. Baca dan 5. Perhatikan dan 6. Baca dari setiap paragraph 7. Perhatikan tanda tanda khusus seperti : 8. Baca Scanning : teknik untuk mencari informasi atau (nama, benda, lokasi, tanggal, %, dll) dari materi yang sedang dibaca. Berguna untuk waktu dalam mencari suatu informasi yang dibutuhkan.

6 Mind Mapping Setelah membaca, proses belajar selanjutnya adalah mencatat atau meringkas intisari dari materi yang telah dibaca. Linier Thinking vs Radiant Thinking : Linier Radiant A A Pada umumnya, catatan yang dibuat berbentuk kalimat kalimat yang disusun secara linier dan monoton sehingga di sebut. Berdasarkan penelitian Prof. Roger Sperry, antara otak kiri dan otak kanan terdapat pembagian tugas yang berbeda S L F S C B Sesuai dengan prinsip Sinergi antara otak kiri dan otak kanan, kombinasi antara Radiant Thinking (Bloom) dengan Linier Thinking (Flow) akan menghasilkan suatu pola berpikir yang baru yaitu : Bloom + Flow =

7 Komponen Pembentuk Mind Map : Jembatan Keledai : Pusat terdiri dari : dan Pusat : merupakan dari suatu materi yang akan dibahas, dianalisa atau dipelajari.

8 Kadang kala, ada kegiatan kegiatan yang agak sulit untuk dicari atau yang bersifat abstak sehingga tidak memiliki gambar. Kategori : merupakan informasi dari suatu topik yang akan dibahas seperti Subtopik, Sub tema atau Laksana Bab dalam buku atau Sub bab dalam Bab Kategori di mulai dari arah jam 1 dan selanjutnya bergerak sesuai arah jarum jam.

9 Hirarki : merupakan dari informasi yang saling berkaitan yang terdapat dalam setiap kategori. Bila stuktur materi kurang jelas atau jumlahnya terlalu banyak maka digunakan teknik berikut. Urutan dari kata kata kunci akan mengikuti pola :

10 Bila ada kalimat, frasa atau definisi yang harus dicantumkan maka gunakan metode berikut. Korelasi : menunjukkan antar informasi yang berada di Hirarki dan/atau Kategori yang berbeda seperti hubungan sebab akibat, keterkaitan tempat/waktu/pelaksana dll.

11 Untuk mengoptimalkan manfaat dari sebuah Mind Map, berikut ini ada beberapa tips yang dianjurkan. MMapplication for Note taking : mencatat dan meringkas materi kuliah merupakan suatu aktifitas yang paling sering dilakukan. Untuk itu, akan dibahas suatu metodologi berbasis Mind Map yang disebut : Multilevel Mind Map MLMM Mind Map Application MMapplication : 1. Note taking 2. Note making 3. Reviewing 4. Reporting 5. Analysing 6. Memorizing 7. Planning 8. Problem Solving 9. Presenting Pembuatan Mind Map dari suatu mata kuliah dalam beberapa tingkatan sesuai dengan luas dan kompleksitas suatu materi yaitu : 1. Master Mind Map 2. Chapter Mind Map 3. Sub chapter Mind Map 4. Paragraph Mind Map Level Pusat Kategori Hirarki Master Judul Buku Judul Bab Judul Sub Bab Chapter Judul Bab Judul Sub Bab Detail Sub chapter Judul Sub Bab Butir Utama Detail Paragraph Butir Utama Paragraph Detail

12 Master Mind Map Mind Map untuk merangkum seluruh materi yang ada untuk 1 semester dan bersifat umun saja. M3 ini bertujuan untuk memberi gambaran besar kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari selama 1 semester. Chapter Mind Map Mind Map untuk setiap Bab sehingga lebih detail dari M3. Untuk materi yang sederhana, Mind Map cukup sampai di level CMM ini saja. M3 ini dibuat pada awal semester dan hanya 1 buah untuk satu semester. Dengan M3 ini siswa dapat menyusun strategi belajar sesuai dengan beban materi yang ada untuk setiap mata pelajarannya. Sub Chapter Mind Map Mind Map untuk setiap Sub Bab sebagai kelanjutan dari CMM. Biasanya SMM hanya dibuat untuk Sub Bab yang sangat padat saja sehingga tidak tepat kalau tetap berada di dalam CMM. Jadi tidak semua Sub Bab harus dipisahkan ke dalam SMM, Sub Bab yang sederahana harus tetap berada di CMM.

13 Hybrid System Sistem ini merupakan kombinasi dari Linier Note dan Mind Map. Hal ini untuk mengantisipasi orang yang sudah terbiasa dengan Linier Note sehingga tidak bisa sepenuhnya langsung dialihkan ke Mind Map. Paragraph Mind Map Mind Map level terendah ini dibuat untuk materi yang sangat rumit sehingga memiliki informasi yang banyak. Selain itu, PMM ini dapat juga digunakan dalam masa transisi yaitu pada saat siswa dilatih untuk mengubah pola linier menjadi Mind Map. Ada 2 jenis dari Sistem Hibrida ini mengikuti pola dari materi pelajarannya yaitu : Pola Hafalan : digunakan untuk meringkas pelajaran yang bersifat hafalan seperti bahasa, sejarah dll.

14 Pola Hitungan : digunakan untuk pelajaran yang banyak membutuhkan hitungan seperti Matematika, Fisika dll. Ada 2 jenis Mind Map yang harus dibuat yaitu : b. Problem Map : digunakan pada saat mengerjakan soal soal yang terdiri dari 3 bagian yaitu : 1. Mind Map of Problem : tempat melakukan analisis soal 2. Computation : kolom tempat perhitungan 3. Result : kolom hasil (sementara/akhir) a. Tool Map : Mind Map yang berisi ringkasan teori, rumus, definisi, algortima dll yang nantinya akan dipakai sebagai tool (alat) dalam mengerjakan soal soal.

15 Super Memory Setelah membaca dan mencatat, kita harus menyimpan intisari dari materi ke dalam memori kita. Ada 3 macam memori yang terkait dalam proses menyimpan informasi yaitu : 1. Memori Kerja (sering juga disebut dengan memori sensorik) 2. Memori Jangka Pendek 3. Memori Jangka Panjang Cara menduplikasi Primacy & Recency Effect :

16 Why Break Needed : 1. Menghilangkan 2. Menyeimbangkan otak dan 3. Memungkinkan terjadinya 4. Meningkatkan 5. Disenangi oleh Timing of Break : a. Setiap menit, ambil short break selama menit b. Setiap menit, ambil long break selama menit. Activity During Break : a. G b. M c. D d. C e. D Buzan Brain Formula 1 : STM + 5R LTM di mana : STM : Short Term Memory R : Repitition R1 : R2 : R3 : R4 : R5 : LTM : Long Term Memory

17 Buzan Brain Formula 2 : di mana : E + M = C E M C Story Boarding System: Digunakan untuk mengingat serangkaian kata kata secara berurutan. Otak Kiri : A Otak Kanan : I A + I = W B Teknik yang sudah sering digunakan dalam menghafal : 1. Deret warna : 2. Tata Surya : 3. Sistem Periodik : Teknik ini dikenal sebagai Mnemonic atau Jembatan Keledai

18 Peg Systems : Digunakan untuk mengingat serangkaian kata kata secara acak/tidak berurutan. Ada 3 varian dari system ini yaitu : Peg Location Peg Number Shape Peg Number Rhythm Peg Location No. Tubuh No. Rumah Peg Number : No. Shape/Visual Rhythm/Verbal Mengingat Angka : Teknik yang sering kita gunakan untuk mengingat : 1. PIN (ATM/BB/dll) 2. Nomor : Teknik ini dikenal sebagai : Teknik xx/yyy/zzzz

MODALITAS BELAJAR (VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK) LEARNING STYLE (MODEL KERJA OTAK) (3 JAM)

MODALITAS BELAJAR (VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK) LEARNING STYLE (MODEL KERJA OTAK) (3 JAM) Kholid A.Harras KONSEP DASAR Perbedaan proses pembelajaran di Perguruan Tinggi Perlu dibantu cara pembelajaran yang mendukung actived learning Perlu strategi belajar yang dapat mengarah pada proses life-long

Lebih terperinci

LEARNING SKILLS (Keterampilan Membaca) Program PPKB UGM FAKULTAS PERTANIAN

LEARNING SKILLS (Keterampilan Membaca) Program PPKB UGM FAKULTAS PERTANIAN LEARNING SKILLS (Keterampilan Membaca) Program PPKB UGM FAKULTAS PERTANIAN KONSEP DASAR 1. Perbedaan proses pembelajaran di Perguruan Tinggi. 2. Perlu dibantu cara pembelajaran yg mendukung actived learning.

Lebih terperinci

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oman Farhurohman 35 Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oleh: Oman Farhurohman 1 Abstrak Upaya dalam mengoptimalkan hasil pembelajaran, seyogyanya ketika proses pembelajaran

Lebih terperinci

SPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK :

SPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK : SPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK : Memilah Informasi Penting Cepat Menguasai Informasi Meningkatkan Pemahaman Speed Reading dalam banyak hal justru membantu menyerap informasi dengan lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat berperan untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah merupakan aktivitas yang paling penting bagi mahasiswa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah merupakan aktivitas yang paling penting bagi mahasiswa. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kuliah merupakan aktivitas yang paling penting bagi mahasiswa. Dalam perkuliahan terjadi aktivitas belajar-mengajar serta penyebaran informasi antara dosen dengan mahasiswa.

Lebih terperinci

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis Oleh Susana Widyastuti, M.A. Disampaikan pada Seminar Metode Belajar yang Efektif Yang diselenggarakan pada Sabtu, 25 September 2010 Oleh Pusat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping BAB V PEMBAHASAN A. Pelaksanaan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode Mind Mapping Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping dilaksanakan di kelas VII E yaitu pada hari Rabu,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dari hari ke hari semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perkembangan tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diwariskan. Tanpa belajar individu akan kesulitan dalam. juga tidak boleh membiarkan proses belajar terjadi begitu saja.

BAB I PENDAHULUAN. yang diwariskan. Tanpa belajar individu akan kesulitan dalam. juga tidak boleh membiarkan proses belajar terjadi begitu saja. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Individu tidak akan terlepas dari proses belajar dimulai dari awal kehidupannya. Belajar (learning) merupakan proses yang sedeharna yang dialami oleh individu namun

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Segala macam aktivitas belajar tentu melibatkan ingatan dan segala macam proses belajar melibatkan aspek ingatan. Jika tidak dapat mengingat apapun mengenai materi yang telah disampaikan, maka

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SOSIAL DAN BUDAYA BERDASARKAN KENAMPAKAN ALAM KELAS IV SEMESTER 1 SD NEGERI 2 BUGISAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map Mind map atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era kemajuan teknologi dan perdagangan bebas yang dimulai pada awal abad ke-21 diperlukan kesiapan berbagai bidang agar tidak menjadi mangsa pasar bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan yang harus dikuasai oleh siswa mulai dari tingkat SD hingga

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan yang harus dikuasai oleh siswa mulai dari tingkat SD hingga 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam setiap jenjang pendidikan yang harus dikuasai oleh siswa mulai dari tingkat SD hingga perguruan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) FR-JUR-01A-16 STIA MANDALA INDONESIA JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA PROGRAM SARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : STIAMI PERSONALITY DEVELOPMENT Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan yang amat penting terutama pada era global sekarang ini. Ekonomi perlu dipahami dan dikuasai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : Reading I

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : Reading I 1. Fakultas / Program Studi : Bahasa dan Seni/ Pendidikan Bahasa Inggris 2. Mata Kuliah & Kode : Reading I Kode : ING 209 3. SKS : Teori : 2 SKS Praktik : SKS 4. Sem : 1 Waktu : 100 menit 5. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pendidikannya (Rusman, 2012 : 93). kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pendidikannya (Rusman, 2012 : 93). kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah keahlian dasar yang akan mendukung kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya, artinya tinggi rendahnya motivasi seorang guru akan terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu krisis terhadap masalah, sehingga peserta didik (mahasiswa) mampu merasakan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu krisis terhadap masalah, sehingga peserta didik (mahasiswa) mampu merasakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan sebagai salah satu sains merupakan sebuah proses dan produk. Proses yang dimaksud disini adalah proses melalui kerja ilmiah,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. University Press (2014), ingatan adalah kemampuan pikiran dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. University Press (2014), ingatan adalah kemampuan pikiran dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Mengingat 1. Defenisi Ingatan Menurut Matlin (2005), ingatan adalah proses untuk mempertahankan informasi dalam kurun waktu tertentu. Menurut Oxford University Press

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini yang dikenal dengan era globalisasi dan teknologi informasi, adalah merupakan fakta yang tak dapat dipungkiri bahwa telah terjadi perubahan yang sangat

Lebih terperinci

Memory Program for School Students

Memory Program for School Students Memory Program for Students School Memahami dan Mengingat merupakan satu kesatuan proses yang saling mendukung dalam penguasaan suatu ilmu. Memahami cara kerja otak dalam menyerap informasi membantu kita

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini berisi tentang beberapa pendapat para ahli mengenai pembelajaran IPA, metode pembelajaran mind mapping, hasil belajar, penerapan mind mapping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana untuk mendidik seseorang agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan kini mengalami banyak perkembangan yang

Lebih terperinci

UPAYA PENERAPAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK N 3 SALATIGA SKRIPSI

UPAYA PENERAPAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK N 3 SALATIGA SKRIPSI UPAYA PENERAPAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK N 3 SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd Mind Mapping Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 1. Hakikat Mind Mapping Mind Mapping atau peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak yang menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang mampu mendukung dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang mampu mendukung dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang mampu mendukung dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa. Menurut Sukmadinata (2012) pendidikan berfungsi membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia zaman modern dihadapkan pada perkembangan pengetahuan yang begitu pesat akibat kemampuan berpikir dan penelitian para ahli. Pengetahuan tidak dapat dimiliki

Lebih terperinci

Perlunya Memahami Jurnal

Perlunya Memahami Jurnal Andriani Kusumawati Perlunya Memahami Jurnal Tidak hanya buku, jurnal bisa menjadi referensi untuk sebuah karya ilmiah. Review jurnal merupakan sebuah strategi untuk bisa mempermudah memahami inti dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen utama dalam proses pembelajaran adalah faktor metode. Upaya perbaikan hasil belajar peserta didik dapat diupayakan secara maksimal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan ketepatan dalam memilih teknik mengajar. Disamping penguasaan materi, seorang guru dituntut memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAMAN PUSTAKA

BAB II KAMAN PUSTAKA BAB II KAMAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Peta Pikir dan Peta Konsep dengan Kemampuan Generik Peta Pikir atau Mind Mapping merupakan teknik pencatat yang dikembangkan oleh Tony Buzan dan didasarkan pada riset

Lebih terperinci

2015 ANALISIS TEKNIK MENCATAT DALAM JURNAL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI ANIMALIA

2015 ANALISIS TEKNIK MENCATAT DALAM JURNAL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI ANIMALIA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Biologi merupakan salah satu bidang studi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Selain merupakan ilmu yang cukup berperan penting dalam bidang studi IPA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelajaran Sejarah di SMA/MA adalah mata pelajaran yang mengkaji tentang perubahan dan perkembangan kehidupan masyarakat baik di Indonesia maupun di luar Indonesia dari

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR Oleh Delia Putri Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon) UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon) H. Abdul Rojak 1 1. Guru SMP Negeri 3 Kota Cirebon Abstrak Model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerolehan proses belajar di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah salah satu masalah yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran guru dalam proses belajar mengajar sangat penting karena guru sering dianggap yang paling bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan. Dalam hal ini

Lebih terperinci

Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis Mind Map

Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis Mind Map Applied Real-time Mind Map @ Classroom*) Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis Mind Map Oleh : Ir. Drs. Djohan Yoga, M.Sc, MOT**) Indomindmap Learning Center ILC***) *) Telah

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER Mohammad Aienor R. 1), Trapsilo Prihandono 2), Subiki 3) Program Studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA DEVELOPMENT OF WORKSHEET WITH ORIENTED BY PROBLEM SOLVING WITH MIND

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Pengertian Hasil Belajar Siswa Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD LINGUISTIKA AKADEMIA, Special Edition, May 2016 ISSN: 2089-3884 accredited by DGHE (DIKTI), Decree No: 51/Dikti/Kep/2010 193 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD Marwati MTsN Galur,

Lebih terperinci

Salah satu materi biologi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah mengenal dunia hewan. Salah satu sub materi dalam dunia hewan yaitu filum

Salah satu materi biologi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah mengenal dunia hewan. Salah satu sub materi dalam dunia hewan yaitu filum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tenaga kependidikan merupakan suatu komponen yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan, yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti,

Lebih terperinci

Volume 1 Nomer 2 Desember 2015

Volume 1 Nomer 2 Desember 2015 Volume 1 Nomer 2 Desember 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ahmad Fadillah Universitas Muhammadiyah Tangerang fadiel_algebra@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab V ini berisi simpulan dan saran. Simpulan didasarkan pada hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab V ini berisi simpulan dan saran. Simpulan didasarkan pada hasil 250 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V ini berisi simpulan dan saran. Simpulan didasarkan pada hasil analisis data pada Bab IV. Simpulan berisi pernyataan-pernyataan sebagai jawaban dari masalah penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hakikat Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang

Lebih terperinci

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING Meningkatkan Aktivitas Belajar... (Wildan Amirudin) 2.547 MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian BAB I PENDAHULUAN E. Latar belakang Dalam proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan pendidikan lanjutan, hal ini menyebabkan beberapa mahasiswa baru mengalami kegagalan dalam belajar.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BINJAI PADA MATERI LINGKARAN MELALUI METODE PEMETAAN PIKIRAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BINJAI PADA MATERI LINGKARAN MELALUI METODE PEMETAAN PIKIRAN OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 3, No. 1. Oktober 2017 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 020580

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa efektif berarti ada efeknya (akibat, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab, dapat membawa hasil. Efektivitas

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

PUBLIKASI ILMIAH. Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DENGAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DENGAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DENGAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP HERI RISWANTO 087878635181 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Teknik, Matematika & Ilmu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu pengetahuan alam atau dikenal juga dengan sains menurut Bundu (2006) merupakan sejumlah proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Geografi sebagai salah satu mata pelajaran dari beberapa mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Mengah Atas (SMA). Geografi juga masuk dalam mata pelajaran yang diujikan

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH RASIO PROTEIN DAN KARBOHIDRAT DALAM SARAPAN TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK

ABSTRAK PENGARUH RASIO PROTEIN DAN KARBOHIDRAT DALAM SARAPAN TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK ABSTRAK PENGARUH RASIO PROTEIN DAN KARBOHIDRAT DALAM SARAPAN TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK Oktarina, 2017, Pembimbing I : Dr. Oeij Anindita Adhika, dr., MKes. Pembimbing II: Dr. Hana Ratnawati, dr., MKes.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Dalam proses ini perubahan tidak terjadi sekaligus tetapi terjadi secara bertahap tergantung pada

Lebih terperinci

Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn

Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017 4 Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn Pokok Bahasan : 1. Desain Komunikasi Visual sebagai pemecah masalah

Lebih terperinci

2016 HUBUNGAN KEMAMPUAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

2016 HUBUNGAN KEMAMPUAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan suatu proses terjadinya perubahan perilaku pada seseorang sebagai akibat pengalaman. Salah satu pengalaman yang dimaksud adalah aspek kognitif yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Mind Mapping Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Mengajar itu sendiri menurut Ulih dalam Slameto (2003:65)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru dalam mengembangkan model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR Harfin Lanya Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura Alamat : Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Deskripsi memiliki makna gambaran. Gambaran akan suatu keadaan atau perwujudan sebuah benda atau seseorang. Mendeskripsikan adalah cara agar seorang pembaca dapat membayangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa, selain keterampilan menulis, berbicara, dan mendengar, yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa, selain keterampilan menulis, berbicara, dan mendengar, yang perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan membaca merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa, selain keterampilan menulis, berbicara, dan mendengar, yang perlu dikuasai

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL MIND MAP DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL MIND MAP DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD PENERAPAN MODEL MIND MAP DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD Tri Lestari 1, Suripto 2, Triyono 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jl. Slamet Riyadi No. 449,

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Abstract

PENGARUH NILAI MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Abstract Vol. 1 No. 1 (1) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part : Hal. 7-74 PENGARUH NILAI MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Yulia Rahmi 1), Helma ), Mirna ) 1) FMIPA UNP, email: kit_amee@yahoo.com,)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, karena sebagian besar pelajaran disekolah adalah mengingat.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, karena sebagian besar pelajaran disekolah adalah mengingat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Salah satu komponen dalam belajar adalah komponen ingatan dari peserta didik, karena sebagian besar pelajaran disekolah adalah mengingat. Mengingat juga memegang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita berada di ruang sekolah atau kampus. Dengan melakukan kegiatan membaca, kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suci Primayu Megalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suci Primayu Megalia, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya penting untuk mencerdaskan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu upaya itu adalah dengan adanya pendidikan formal maupun informal yang di

Lebih terperinci

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA)

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA) KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA) Tri Hapsari Utami Abstract: This article discusses a design of mathematics learning at what

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran hendaknya dapat dilaksanakan dengan baik yang memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan berikut ini: Proses pembelajaran

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd 0 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN TEKSCERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR TAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narasi sebenarnya merupakan karangan yang mudah ditulis oleh siswa karena karangan ini dikembangkan melalui kegemaran siswa dalam mendengarkan cerita atau bercerita.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksikan

I. PENDAHULUAN. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksikan pengetahuannya. Dalam hal ini, sangat memungkinkan bagi siswa untuk mencoba berbagai macam representasi

Lebih terperinci

Long Term Memory. Memori jangka panjang. Wakid Rima Oktafianto

Long Term Memory. Memori jangka panjang. Wakid Rima Oktafianto Long Term Memory Memori jangka panjang Wakid Rima Oktafianto 0403514012 Seperti halnya kemampuan biologis lainnya, memori disesuaikan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan hidup sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman ini berasal dari kata Faham yang memiliki tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 Disini ada pengertian tentang pemahamn yaitu kemampuan

Lebih terperinci

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING Suhel Madyono Universitas Negeri Malang Alamat: Tunjung, Udanawu, Blitar, HP: 085733311038 e-mail: suhel.madyono.fip@um.ac.id Abstrak: Metode pembelajaran di SD

Lebih terperinci

Pezi Awram

Pezi Awram 315 PROBLEMATIKA MEMBACA CEPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Pezi Awram Pezi.awram@yahoo.com ABSTRAK Makalah ini disusun untuk menjelaskan problema apa saja dalam membaca cepat khususnya siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini proses pembelajaran lebih sering diartikan sebagai pengajar menjelaskan materi kuliah dan mahasiswa mendengarkan secara pasif. Namun telah banyak

Lebih terperinci

MODUL MEMBACA EFEKTIF MENGGUNAKAN SQ3R

MODUL MEMBACA EFEKTIF MENGGUNAKAN SQ3R MODUL MEMBACA EFEKTIF MENGGUNAKAN SQ3R A. MENGAPA KEAHLIAN INI PENTING Membaca merupakan salah satu kegiatan yang harus dilalui dalam rangkaian keahlian literasi informasi bagi seseorang. Keahlian ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan landasan utama dalam menciptakan generasi bangsa yang cerdas, bermoral, mampu mengikuti perkembangan teknologi dunia, dan memiliki kecakapan individu

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. pengetahuan yang berkaitan, pengaplikasiannya dan lain-lain

Bab 3. Analisis Data. pengetahuan yang berkaitan, pengaplikasiannya dan lain-lain Bab 3 Analisis Data Untuk menganalisa suatu proses pembelajaran, diperlukan suatu konsep yang dapat mendukung suatu analisa. Penulis menggunakan strategi Kognitif dalam menganalisis proses pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA Farida Atma Dwi Desyanti 1, Susanah 2 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya 1 Email: decy15yhantee@yahoo.com 1, susanah.alfian@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pekerjaan yang menuntut seseorang terampil menulis, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pekerjaan yang menuntut seseorang terampil menulis, misalnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi kemampuan menulis sangat diperlukan. Banyak pekerjaan yang menuntut seseorang terampil menulis, misalnya wartawan, editor, pengarang, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Vina Agustina, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Vina Agustina, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Cockroft (dalam Abdurrahman, 2003:253):

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Cockroft (dalam Abdurrahman, 2003:253): 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan jiwa manusia untuk berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Pendidikan juga merupakan faktor pendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, perdagangan bebas, dan otonomi daerah telah mendesak

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, perdagangan bebas, dan otonomi daerah telah mendesak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi, perdagangan bebas, dan otonomi daerah telah mendesak dunia pendidikan terutama pendidikan tinggi untuk mulai secara sungguhsungguh dan berkelanjutan

Lebih terperinci

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Disusun Oleh : INTAN JULIANA Mahasiswi Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sri Wahyuni, Tesis : Kemampuan Koneksi Matematika siswa SMP dalam Memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sri Wahyuni, Tesis : Kemampuan Koneksi Matematika siswa SMP dalam Memecahkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang kemajuan teknologi. 1 Matematika juga menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bermain merupakan aktivitas yang penting dilakukan oleh anak-anak. Sebab dengan bermain anak-anak akan bertambah pengalaman dan pengetahuannya. Moeslichatoen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia.

Lebih terperinci