LAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 2010"

Transkripsi

1 LAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 21 DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2 Tujuan dan Target Millennium Development Goals (MDGs) TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya Proporsi Penduduk dengan Tingkat Pendapatan Kurang dari US$ 1 perhari Target 1B: Meneydiakan seutuhnya Pekerjaan yang produktif dan layak, terutama untuk perempuan dan kaum muda Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya Proporsi Penduduk yang Menderita Kelaparan TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN UNTUK SEMUA Target 2A: Menjamin pada 215 semua anak dimanapun, laki-laki maupun perempuan dapat menyelesaikan pendidikan dasar TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan tahun 25, dan disemua jenjang sebelum 215 TUJUAN 4: MENGURANGI KEMATIAN ANAK Target 4.A: Menurunkan Angka Kematian Balita sebesar dua-per-tiganya antara 199 dan 215 TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar tiga-per-empatnya antara 199 dan 215 Target 5B: Mencapai dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada 215 TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA, DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA Target 6A: Mengendalikan Penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunkan kasus baru pada 215 Target 6B: Tersedianya akses universal untuk perawatn terhadap HIV/AIDS bagi yang memerlukan, pada 21 Target 6C: Mengendalikan Penyakit Malaria dan muali menurunnya kasus Malria dan Penyakit lainnya tahun 215 TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Target 7A: Memadukan Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan program nasional serta mengembalikan sumberdaya yang hilang Target 7B: Mengurangi laju hilangnya keragaman hayati, dan mencapai pengurangan yang signifikan pada 21 Target 7C: Menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 215 Target 7D: Memperbaiki kehidupan penduduk miskin yang hidup di pemukiman kumuh pada 22 TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL Target 8A. Mengembagnkan sistem perdanganan dan keuangan yang terbuka, berdasar pada peraturan, dapat diperkirakan dan non-diskriminatif - termasuk komitmen terhadap sistem pemerintahan yang baik, dan penanggulangan kemiskinan - ditingkat nasional dan internasional Target 8D. Penanggulangan Masalah pinjaman luar negeri melalui upaya nasional maupun internasional dala rangka pengelolaan utang luar negeri yang berkelanjutan dan berjangka panjang Target 8F. Bekerjasama dengan sektor swasta dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi

3 Status Pencapaian Indikator MDGs di Indonesia 21 Target Indikator Satuan Status Awal MDGs Status Akhir Tahun Nilai Target 215 Tahun Nilai Keterangan Goal 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan Target 1A: Menurunkan Proporsi Penduduk Miskin 1 Menurunkan persentase penduduk yang tingkat pendapatannya dibawah US$ 1 (PPP) per hari menjadi setengahnya pada kurun waktu Menurunkan persentase penduduk yang tingkat pendapatannya dibawah US$ 2 (PPP) per hari menjadi setengahnya pada kurun waktu Menurunkan persentase penduduk miskin menurut garis kemiskinan nasional menjadi setengahnya pada kurun waktu Tercapai Perlu Kerja Keras (Standar terlalu tinggi) Akan Tercapai (Butuh Perhatian Khusus) 4 Perkembangan indeks kedalaman kemiskinan (P1) Indeks Perkembangan indeks keparahan kemiskinan (P2) Indeks Proporsi konsumsi penduduk termiskin (Kuantil 1) Akan Tercapai Target 1B. Mencapai kesempatan kerja penuh dan produktif serta pekerjaan layak bagi semua termasuk perempuan dan penduduk usia muda 7 Perkembangan Lapangan Kerja Formal Juta Orang Meningkatkan Perlu Kerja Keras Target 1C. Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya dalam kurun waktu Perkembangan balita yang mengalami kekurangan gizi (Umur < 5 tahun) Akan Tercapai 9 Perkembangan balita yang mengalami Gizi Buruk (Umur < 5 tahun) Akan Tercapai (Butuh Perhatian Khusus) 1 Perkembangan balita yang mengalami Gizi Kurang (Umur < 5 tahun) Tercapai

4 Status Pencapaian Indikator MDGs di Indonesia 21 Target Indikator Satuan Status Awal MDGs Status Akhir Tahun Nilai Target 215 Tahun Nilai Keterangan Goal 2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua Target 2A: Menjamin pada 215 semua anak dimanapun, laki-laki maupun perempuan dapat menyelesaikan pendidikan dasar 11 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Akan Tercapai 12 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Akan Tercapai 13 Angka Melek Huruf Penduduk Usia Tahun Akan Tercapai Goal 3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan tahun 25, dan disemua jenjang sebelum Rasio APM Perempuan / Laki-laki SD/MI Akan Tercapai 15 Rasio APM Perempuan / Laki-laki SMP/MTs Akan Tercapai 16 Rasio APM Perempuan / Laki-laki SMA/MA/SMK Akan Tercapai 17 Rasio APM perempuan / laki-laki Perguruan Tinggi Tercapai 18 Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki usia tahun Akan Tercapai Goal 4. Menurunkan angka kematian anak Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita sebesar dua-per-tiganya antara 199 dan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1 kelahiran hidup Orang Akan Tercapai 2 Angka Kematian Balita (AKBA) per 1 kelahiran hidup Orang Akan Tercapai Goal 5. Meningkatkan kesehatan ibu Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar tiga-per-empatnya antara 199 dan Angka Kematian Ibu per 1. kelahiran hidup Orang Butuh Kerja Keras 22 Proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan Meningkatkan Butuh Perhatian Khusus Target 5B: Mencapai dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada Proporsi wanita menikah usia yang menggunakan Alat KB Meningkatkan Butuh Perhatian Khusus

5 Status Pencapaian Indikator MDGs di Indonesia 21 Target Indikator Satuan Status Awal MDGs Status Akhir Tahun Nilai Target 215 Tahun Nilai Keterangan Goal 6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya Target 6A: Mengendalikan Penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunkan kasus baru pada Perkembangan Penemuan Kasus Baru AIDS Orang Menurunkan Butuh Kerja Keras 25 Perkembangan Penemuan Kasus Baru HIV Orang Menurunkan Butuh Kerja Keras Target 6C: Mengendalikan Penyakit Malaria dan mulai menurunnya kasus Malria dan Penyakit lainnya tahun Angka Penemuan Kasus Malaria (Annual Parasite Incidence - API) untuk.17 Menurunkan Akan Tercapai daerah Jawa Bali 27 Angka Penemuan Kasus Malaria (Annual Malaria Incidence - AMI) untuk 24.1 Menurunkan Akan Tercapai daerah luar Jawa dan Bali 28 Proporsi penemuan pasien tuberculosis (CDR) Tercapai 29 Proporsi keberhasilan penyembuhan tuberculosis (SR) Tercapai Goal 7. Menjamin kelestarian lingkungan hidup Target 7A: Pemaduan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan dengan kebijakan program nasional serta mengembalikan sumberdaya yang hilang 3 Perkembangan Penetapan Kawasan Hutan 58,56 Menjaga 28 71,15 Meningkat Perlahan 31 Rasio jumlah emisi CO2 terhadap jumlah penduduk Ton Menurunkan Meningkat 32 Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (ton) Ton Menurunkan Tercapai Target 7C: Menurunkan sebesar separuh, proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada Proporsi Keluarga terhadap Air Minum Layak Akan Tercapai 34 Proporsi Keluarga terhadap Air Minum Perpipaan Butuh Kerja Keras 35 Proporsi Keluarga terhadap Sumber Air Minum Non-Perpipaan Terlindung Akan Tercapai 37 Proporsi RT dengan sanitasi yang layak (total) Akan Tercapai Target 7D. Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun Proporsi Rumah Tangga dengan akses rumah tinggal tetap Meningkatkan Akan Tercapai

6 Status Pencapaian Indikator MDGs di Indonesia 21 Target Indikator Satuan Status Awal MDGs Status Akhir Tahun Nilai Target 215 Tahun Nilai Keterangan Goal 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan Target 8A. Mengembangkan sistem perdanganan dan keuangan yang terbuka, berdasar pada peraturan, dapat diperkirakan dan non-diskriminatif 39 Rasio antara jumlah ekspor dan impor dengan PDB Meningkatkan Menurun 4 Rasio antara kredit dan tabungan (LDR) Bank Umum Meningkatkan Meningkat 41 Rasio antara kredit dan tabungan (LDR) BPR Meningkatkan Meningkat Target 8D. Menangani hutang negara berkembang melalui upaya nasional maupun internasional agar pengelolaan hutang berkesinambungan dalam jangka panjang 42 Rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB Menurunkan Terus Menurun 43 Debt to Service Ratio (DSR) Menurunkan Terus Menurun 44 Debt to Service Export Menurunkan Terus Menurun Target 8F. Bekerjasama dengan sektor swasta dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi 45 Persentase RT yang memiliki telepon Meningkatkan Menurun 46 Persentase RT yang memiliki telepon seluler Meningkatkan Meningkat 47 Persentase RT yang memiliki PC Meningkatkan Meningkat 48 Persentase RT yang memiliki akses internet Meningkatkan Meningkat

7 Target 1A. Menurunkan Proporsi Penduduk Miskin 7 Gambar 1. Proporsi Penduduk dengan Tingkat Pendapatan di Bawah USD 1 PPP/org/hari dan USD 2 PPP/org/hari Persentase penduduk dengan pendapatan di bawah 1$ per hari Persentase penduduk dengan pendapatan di bawah 2$ per hari Target MDGs Target 215 Sumber: Bank Dunia, berbagai publikasi dan tahun terbit Keterangan: Target MDGs adalah menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatnnya dibawah USD 1 PPP per hari menjadi setengahnya dalam kurun waktu

8 6 Gambar 2. Perkembangan Jumlah (Juta Jiwa) dan Persentase Penduduk Miskin () Berdasarkan Garis Kemiskinan Nasional (BPS), Tahun Sumber: BPS, berbagai publikasi dan tahun terbit Populasi Penduduk Miskin (Juta Jiwa) Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan () Target MDGs Target 215

9 4 35 Gambar 3. Persentase Penduduk Miskin Berdasarkan Kriteria BPS, Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Tingkat Kemiskinan di Tingkat Propinsi PersentaseKemiskinan Nasional Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29.

10 Gambar 4. Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), Tahun Indeks kedalaman kemiskinan (P1) Indeks keparahan kemiskinan (P2) Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS), Berbagai Edisi Penerbitan.

11 Gambar 5. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Menurut Propinsi, Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Kedalaman Kemiskinan (P1) Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29. Rata-rata Nasional

12 Gambar 6. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Menurut Propinsi, Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY Keparahan Kemiskinan (P2) JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA Rata-rata Nasional GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29.

13 Gambar 7. Proporsi Konsumsi Penduduk Termiskin (Kuantil 1) Terhadap Total Konsumsi Penduduk () Tahun Proporsi Konsumsi Penduduk Non-Miskin (Kuantil Lainnya) Proporsi Konsumsi Penduduk Termiskin (Kuantil 1) Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS), Berbagai Edisi Penerbitan.

14 11. Gambar 8. Proporsi Konsumsi Penduduk Termiskin (Kuantil 1) Terhadap Total Konsumsi Penduduk Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Proporsi Konsumsi Penduduk Termiskin (Kuantil 1) Rata-rata Nasional Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29.

15 Target 1B. Mencapai Kesempatan Kerja Penuh dan Produktif serta Pekerjaan Layak Bagi Semua Termasuk Perempuan dan Penduduk Usia Muda Gambar 9. Perkembangan Lapangan Kerja Formal (Juta Orang), Tahun Juta Orang Sumber: Survey Angkatan Kerja Nasional (BPS), Berbagai tahun.

16 Target 1C: Menurunkan Proporsi Penduduk yang Menderita Kelaparan Menjadi Setengahnya dalam Kurun Waktu Gambar 1. Perkembangan Balita yang Mengalami Kekurangan Gizi (), Tahun Target 215 Persentase Gizi Kurang < 5 tahun Persentase Gizi Buruk < 5 tahun Persentase Kekurangan Gizi < 5 tahun Target MDGs Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (BPS)Berbagai Tahun dan Riskesdas 27.

17 Gambar 11. Persentase Balita yang Mengalami Kekurangan Gizi Menurut Propinsi (),Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Balita Gizi Kurang Balita Gizi Buruk Rata-rata Balita Kekurangan Gizi Sumber: Riskesdas 27.

18 Target 2A. Memastikan Pada Tahun 215, Semua Anak, di Manapun, Laki-laki Maupun Perempuan, Dapat Menyelesaikan Pendidikan Dasar 12 Gambar 12. Perkembangan APM SD/MI (7-12 tahun) dan APK SMP/MTs (), Tahun Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Target MDGs APM SD Target MDGs APK SMP Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29.

19 Gambar 13. Perkembangan Angka Melek Huruf Penduduk Usia (), Tahun Angka Melek Huruf Usia Tahun Target MDGs Angka Melek Huruf Tahun Target 215 Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS), Berbagai tahun.

20 Gambar 14. Angka Melek Huruf Penduduk Usia Tahun Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Angka Melek Huruf Penduduk Usia Tahun Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29. Rata-rata Nasional

21 Target 3A: Menghilangkan Ketimpangan Gender di Tingkat Pendidikan Dasar dan Lanjutan Tahun 25, dan Disemua Jenjang Pendidikan Sebelum Gambar 15. Perkembangan Rasio APM Perempuan / Laki-laki di Berbagai Jenjang Pendidikan (), Tahun Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS), berbagai tahun Rasio APM Perempuan / Laki-laki SD/MI Rasio APM Perempuan / Laki-laki SMA/MA/SMK Rasio APM Perempuan / Laki-laki SMP/MTs Rasio APM Perempuan / Laki-laki Pendidikan Tinggi 96.1

22 15 Gambar 16. Rasio APM Perempuan / Laki-laki Sekolah Dasar (SD/MI) Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU 1.1 JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG 1.14 BABEL 1.35 KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Rasio APM Perempuan / Laki-laki SD/MI Rata-rata Nasional Keterangan: Angka Sementara Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29.

23 Gambar 17. Rasio APM Perempuan / Laki-laki Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN Rasio APM Perempuan /Laki-laki SMP/MTs BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA Rata-rata Nasional GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Keterangan: Angka Sementara Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29.

24 Gambar 18. Rasio APM Perempuan / Laki-laki Sekolah Menengah Atas (SMA/MA/SMK) Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM Rasio APM Perempuan / Laki-laki SMA/MA/SMK Keterangan: Angka Sementara Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29. BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA Rata-rata Nasional GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA

25 Gambar 19. Rasio APM Perempuan / Laki-laki di Perguruan Tinggi (PT) Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY Rasio APM Perempuan / Laki-laki PT Keterangan: Angka Sementara Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29. JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL Rata-rata Nasional SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA

26 Gambar 2. Rasio Angka Melek Huruf Perempuan / Laki-laki Usia Tahun (), Tahun Rasio Angka Melek Huruf Perempuan / Laki-laki Kelompok Usia Tahun Target MDGs Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS), berbagai tahun.

27 Gambar 21. Rasio Angka Melek Huruf Perempuan / Laki-laki Usia Tahun Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT IRJABAR PAPUA Rasio Angka Melek Huruf Perempuan / Laki-laki Usia Tahun Keterangan: Angka Sementara Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29. Rata-rata Nasional

28 Target 4.A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) Sebesar Dua-pertiganya dalam Kurun Waktu Gambar 22. Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) Nasional, Tahun Jiwa Angka Kematian Bayi (AKB) per 1 kelahiran hidup Target MDGs AKB Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), berbagai tahun Target 215 Angka Kematian Balita (AKABA) per 1 kelahiran hidup Target MDGs AKABA

29 11 Gambar 23. Angka Kematian Balita (AKABA) Per 1 Kelahiran Hidup Menurut Propinsi, Tahun Jiwa NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Angka Kematian Balita (AKABA) Per 1 Kelahiran Hidup Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (BPS), 27. Rata-rata Nasional

30 Gambar 24. Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1 Kelahiran Hidup Menurut Propinsi, Tahun Jiwa NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1 Kelahiran Hidup Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (BPS), 27.. Rata-rata Nasional

31 Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu Sebesar Tiga-per-empatnya Dalam Kurun Waktu 199 dan Gambar 25. Perkembangan Pencapaian Angka Kematian Ibu (AKI) Nasional Per 1. Kelahiran Hidup, Tahun Jiwa Target 215 Angka Kematian Ibu (AKI) Per 1. Kelahiran Hidup Targert MDGs Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (BPS), 27.

32 9 Gambar 26. Perkembangan Persentase Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Terlatih (), Tahun Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS), Berbagai Edisi.

33 Gambar 27. Proporsi Kelahiran yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB Proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR Rata-rata Nasional MALUKU MALUT PABAR PAPUA Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29.

34 Target 5B: Meningkatkan Akses Terhadap Kesehatan Reproduksi Gambar 28. Proporsi Wanita Menikah Usia yang Menggunakan Alat KB (), Tahun Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS), Berbagai Edisi.

35 Gambar 29. Proporsi Wanita Menikah Usia yang Menggunakan Alat KB Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA Proporsi Wanita Menikah Usia Yang Menggunakan Alat KB Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 28. GORONTALO Rata-rata Nasional SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA

36 Target 6A: Mengendalikan Penyebaran HIV/AIDS dan Mulai Menurunkan Kasus Baru Pada Gambar 3. Perkembangan Penemuan Kasus Baru HIV dan AIDS Tahun Orang Penemuan Kasus Baru AIDS Penemuan Kasus Baru HIV Sumber: Profil Kesehatan (Kementerian Kesehatan), Berbagai edisi penerbitan.

37 Target 6C: Mengendalikan Penyakit Malaria dan Mulai Menurunnya Kasus Malaria dan Penyakit Lainnya Tahun 215 Gambar 31. Angka Penemuan Kasus Malaria Nasional, Tahun API () AMI () Insiden Malaria di Luar Daerah Jawa dan Bali (AMI) Insiden Malaria Daerah Jawa dan Bali (API) Keterangan: Indikator yang digunakan untuk mencapai target 6C adalah API dan AMI. API= Annual Parasite Incidence (Per 1 populasi). AMI=Annual Malaria Incidence (per 1 populasi) Sumber: Profil Kesehatan (Kementerian Kesehatan), Berbagai Edisi.

38 Gambar 32. Angka Insiden Malaria Daerah Jawa dan Bali (API), Tahun DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI Sumber: Profil Kesehatan (Kementerian Kesehatan) (Kementerian Kesehatan), 28.

39 Gambar 33. Angka Insiden Malaria di Luar Daerah Jawa dan Bali (AMI), Tahun NAD SUMUT SUMBAR 3.6 RIAU 18.8 JAMBI 5.46 SUMSEL BENGKULU 2.79 LAMPUNG BABEL KEPRI NTB NTT 3.23 KALBAR KALTENG 4.2 KALSEL 8.59 KALTIM SULUT SULTENG 1.51 SULSEL 1.26 SULRA GORONTA SULBAR MALUKU MALUT IRJABAR PAPUA Sumber: Profil Kesehatan (Kementerian Kesehatan) (Kementerian Kesehatan), 28.

40 Gambar 34. Proporsi Penemuan Kasus dan Keberhasilan Penyembuhan Tuberculosis (TB) (), Tahun Proporsi penemuan TB positif baru (Case Detection Rate-CDR) Proporsi Keberhasilan Penyembuhan (Success Rate-SR) Keterangan: Keberhasilan (Success Rate) adalah tingkat keberhasilan penyembuhan TB melalui DOTS Sumber: Profil Kesehatan (Kementerian Kesehatan), Berbagai Edisi.

41 Gambar 35. Proporsi Penemuan Kasus Tuberculosis (TB) Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Proporsi Penemuan Kasus Tuberculosis (CDR TB) Sumber: Profil Kesehatan (Kementerian Kesehatan) 28 Rata-rata Nasional

42 Gambar 36. Proporsi Keberhasilan Penyembuhan Tuberculosis (TB) Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Proporsi Keberhasilan Penyembuhan Tuberculosis (Success Rate) Rata-rata Nasional Sumber: Profil Kesehatan (Kementerian Kesehatan) 28

43 Target 7A: Memadukan Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan dengan Kebijakan Program Nasional Serta Mengembalikan Sumberdaya yang Hilang Gambar 37. Perkembangan Penetapan Kawasan Hutan (Juta Ha) dan Persentase Penetapan Kawasan Hutan Terhadap Luas Daratan (),Tahun Juta Ha ,961 19,961 12,35 126, ,43 127,65 133, Perkembangan penetapan kawasan hutan (Juta Ha) Persentase penetapan kawasan hutan terhadap luas daratan () Sumber: Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup, Berbagai Terbitan.

44 3. Gambar 38. Jumlah Emisi CO2 Perkapita dan Konsumsi Energi Perkapita, Tahun SBM Ton Jumlah Konsumsi Energi Perkapita (SBM) Jumlah Emisi CO2 Perkapita (Ton) Sumber: Kementerian ESDM dan Lingkungan Hidup, Berbagai Terbitan. -

45 Metrik Ton Gambar 39. Jumlah Konsumsi Bahan Perusak Ozon (BPO) Terlarang, Tahun (Metrik Ton) Metrik Ton Konsumsi bahan perusak ozon (Metrik Ton) Potensi perusak Ozon (Metrik Ton) Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup, Berbagai Terbitan.

46 Target 7C. Peningkatan Akses Penduduk Pada Pelayanan Air Bersih dan Sanitasi Gambar 4. Perkembangan Akses Air Minum Layak Nasional (), Tahun Penduduk dengan akses Air Minum Non-Perpipaan Terlindung Penduduk dengan akses Air Minum Perpipaan Penduduk dengan akses Sumber Air minum layak Keterangan: Terdiri dari air leding dan sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata air terlindung yang mempunyai jarak >= 1 m dari tempat penampungan kotoran/limbah serta air hujan (tidak termasuk air kemasan) Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional BPS, Berbagai terbitan.

47 45 4 Gambar 41. Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Minum Perpipaan Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI Keterangan: Terdiri dari air leding (perpipaan) Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29 DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Perpipaan KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR Rata-rata Nasional MALUKU MALUT PABAR PAPUA

48 7 Gambar 42. Proporsi Rumah Tangga Dengan Sumber Air Minum Non-Perpipaan Terlindung Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Non-Perpipaan Terlindung KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT Rata-rata Nasional PABAR PAPUA Keterangan: Terdiri dari air leding dan sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata air terlindung yang mempunyai jarak >= 1 m dari tempat penampungan kotoran/limbah serta air hujan (tidak termasuk air kemasan) Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29

49 8 Gambar 43. Perkembangan Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi Layak, Nasional (),Tahun Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi Layak Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional BPS, Berbagai Terbitan. Target MDGs

50 Gambar 44. Proporsi Rumah Tangga Dengan Sanitasi Layak Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN Keterangan: Sanitasi yang layak : Fasilitas BAB (milik sendiri dan bersama), Jenis kloset: leher angsa, Tempat Pembuangan Akhir Tinja (TPAT): Tanki septik Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29 BALI Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO Rata-rata Nasional SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA

51 Target 7D: Memperbaiki Kehidupan Penduduk Miskin yang Hidup di Pemukiman Kumuh Pada 22 Gambar 45. Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Rumah Tinggal Tetap (), Tahun Proporsi rumah tangga tanpa akses rumah tinggal tetap () Proporsi rumah tangga yang memiliki akses rumah tinggal tetap () Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional BPS, Berbagai Terbitan.

52 Target 8A. Mengembangkan Sistem Keuangan dan Perdagangan yang Terbuka, Berbeasis Peraturan, dapat Dipredikasi dan Tidak Diskriminatif 11 Gambar 46. Posisi Keterbukaan Ekonomi, Bank Umum, dan LDR BPR (), Tahun Keterbukaan Ekonomi LDR Bank Umum LDR BPR Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI), Bank Indonesia (Berbagai Terbitan).

53 Gambar 47. Rasio Kredit dan Tabungan (LDR) BPR Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PAPUA LDR BPR LDR BPR Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Daerah (SEKDA) Bank Indonesia, 29.

54 Gambar 48. Rasio Kredit Dan Tabungan (LDR) Bank Umum Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR LDR Bank Umum JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL Rata-rata Nasional SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Daerah (SEKDA) Bank Indonesia, 29.

55 Target 8D. Penanggulangan Masalah Pinjaman Luar Negeri Melalui Upaya Nasional Maupun Internasional dalam Rangka Pengelolaan Utang Luar Negeri yang Berkelanjutan dan Berjangka Panjang 35 Gambar 49. Rasio Utang Luar Negeri Terhadap PDB, Servis dan Ekspor (), Tahun Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) dan Statistik Utang Luar Negeri (SULNI), Bank Indonesia (Berbagai Terbitan) Debt to GDP DSR Debt to Export

56 Target 8F. Bekerjasama dengan Sektor Swasta dalam Memanfaatkan Teknologi Baru, Terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi 7 Gambar 5. Proporsi Rumah Tangga yang Memiliki Telepon, Seluler, Komputer, dan Internet (), Tahun Kepemilikan Telepon Kepemilikan Seluler Kepemilikan Komputer Kepemilikan Akses Internet Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional BPS, Berbagai Tahun.

57 Gambar 51. Proporsi Rumah Tangga dengan Kepemilikan Telepon Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Proporsi Rumah Tangga dengan Kepemilikan Telpon Rata-rata Nasional Sumber:Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29.

58 Gambar 52. Proporsi Rumah Tangga dengan Kepemilikan Komputer (PC) Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Proporsi Rumah Tangga dengan Kepemilikan Komputer Rata-rata Nasional Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29.

59 Gambar 53. Proporsi Rumah Tangga dengan Kepemilikan Sululer Menurut Propinsi (), Tahun NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA Proporsi Rumah Tangga dengan Kepemilikan Seluler GORONTALO Rata-rata Nasional SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29.

60 Gambar 54. Proporsi Rumah Tangga dengan Kepemilikan Akses Internet Menurut Propinsi (), Tahun SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI Jakarta JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PABAR PAPUA Proporsi Rumah Tangga dengan Kepemilikan Akses Internet Rata-rata Nasional Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (BPS) 29.

PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011

PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011 PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011 ARAHAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN TINGKAT NASIONAL (MUSRENBANGNAS) 28 APRIL 2010

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER RISKESDAS

Lampiran 1 KUESIONER RISKESDAS LAMPIRAN 39 40 Lampiran 1 KUESIONER RISKESDAS 41 42 43 Lampiran 2 TUJUAN, TARGET, DAN INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA No Tujuan Target Indikator 1 Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Lebih terperinci

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan Dr. Hefrizal Handra Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang 2014 Deklarasi MDGs merupakan tantangan bagi negara miskin dan negara berkembang untuk mempraktekkan good governance dan komitmen penghapusan

Lebih terperinci

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator Page 1 Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Uraian Jumlah Jumlah Akan Perlu Perhatian Khusus Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 12 9 1 2 Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua

Lebih terperinci

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM) 1. Menanggulangi Kemiskinan

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN SELAKU SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. KATA PENGANTAR Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia sepakat untuk mengadopsi Deklarasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.

Lebih terperinci

CEDERA. Website:

CEDERA. Website: CEDERA Definisi Cedera Cedera merupakan kerusakan fisik pada tubuh manusia yang diakibatkan oleh kekuatan yang tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diduga sebelumnya Definisi operasional: Cedera yang

Lebih terperinci

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014 NINA SARDJUNANI Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Rakornas

Lebih terperinci

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website: AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi

Lebih terperinci

C UN MURNI Tahun

C UN MURNI Tahun C UN MURNI Tahun 2014 1 Nilai UN Murni SMP/MTs Tahun 2014 Nasional 0,23 Prov. Sulbar 1,07 0,84 PETA SEBARAN SEKOLAH HASIL UN MURNI, MENURUT KWADRAN Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 1 Kwadran 4 PETA SEBARAN

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018 LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018 LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI 1. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI MK 2018 2. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah STRATEGI DAN INOVASI PENCAPAIAN MDGs 2015 DI INDONESIA Oleh Dr. Afrina Sari. M.Si Dosen Universitas Islam 45 Bekasi Email: afrina.sari@yahoo.co.id ABSTRACT Indonesia telah berhasil mengurangi kemiskinan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:

PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website: PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan upaya kesehatan/memperbaiki keadaan kesehatan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Kesehatan Lingkungan. Website:

Kesehatan Lingkungan. Website: Kesehatan Lingkungan Tujuan Menyediakan informasi: 1. Air (keperluan RT dan minum) 2. Sanitasi 3. Perumahan Air Keperluan Ruta dan Air Minum 1) Sumber 2) Rerata pemakaian air 3) Jarak ke penampungan tinja

Lebih terperinci

PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN

PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN DISAMPAIKAN OLEH : DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN, SELAKU

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi banten sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat 111 Telp

Lebih terperinci

EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014)

EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014) EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014) P R A W I D Y A K A R Y A P A N G A N D A N G I Z I B I D A N G 1 : P E N I N G K A T A N G I Z I M A S Y A R A K A T R I S E T P E N

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

IPM 2013 Prov. Kep. Riau (Perbandingan Kab-Kota)

IPM 2013 Prov. Kep. Riau (Perbandingan Kab-Kota) IPM 2013 Prov. Kep. Riau (Perbandingan Kab-Kota) DISTRIBUSI PENCAPAIAN IPM PROVINSI TAHUN 2013 Tahun 2013 Tahun 2013 DKI DIY Sulut Kaltim Riau Kepri Kalteng Sumut Sumbar Kaltara Bengkulu Sumsel Jambi Babel

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi d.i. yogyakarta sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi dki jakarta sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat 111

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi kepulauan riau sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi maluku utara sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat 111

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Ringkasan ini.

KATA PENGANTAR. Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Ringkasan ini. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Laporan Ringkasan Kajian Capaian Target MDGs terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya Buku ini merupakan ringkasan

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi kalimantan tengah sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat

Lebih terperinci

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi bali sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat 111 Telp

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi sulawesi tenggara sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi jambi sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat 10110 Telp

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi maluku sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat 111 Telp

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

FARMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL. Website:

FARMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL. Website: FARMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL RUANG LINGKUP Obat dan Obat Tradisional (OT) Obat Generik (OG) Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) TUJUAN 1. Memperoleh informasi tentang jenis obat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PROFIL KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU, KECUKUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI MASYARAKAT INDONESIA (ANALISIS DATA STUDI DIET TOTAL 2014)

PROFIL KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU, KECUKUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI MASYARAKAT INDONESIA (ANALISIS DATA STUDI DIET TOTAL 2014) PROFIL KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU, KECUKUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI MASYARAKAT INDONESIA (ANALISIS DATA STUDI DIET TOTAL 2014) Dr. Siswanto, MHP, DTM Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi kalimantan selatan sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KESEHATAN ANAK. Website:

KESEHATAN ANAK. Website: KESEHATAN ANAK Jumlah Sampel dan Indikator Kesehatan Anak Status Kesehatan Anak Proporsi Berat Badan Lahir, 2010 dan 2013 *) *) Berdasarkan 52,6% sampel balita yang punya catatan Proporsi BBLR Menurut

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ART UMUR 10 TAHUN Tujuan Memperoleh informasi tentang pengetahuan, sikap dan perilaku individu maupun RT dalam pencegahan kesehatan dan perilaku berisiko terjadinya penyakit.

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi papua barat sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat 111

Lebih terperinci

STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI

STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI Wiko Saputra Peneliti Kebijakan Publik Perkumpulan Prakarsa PENDAHULUAN 1. Peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) 359 per

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi lampung sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat 10110

Lebih terperinci

STATUS GIZI. Website:

STATUS GIZI. Website: STATUS GIZI Baku Standar yang Digunakan 1 Anak balita WHO Anthropometri 2005 2 Anak umur 5-18 th WHO Anthropometri 2007 (5-19 th) 3 Risiko KEK WUS (LiLA 90, P >80) 5 Status

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM 1. Latar Belakang dan Kondisi Umum 2. Dasar Hukum 3. Proses Penyusunan RAD 4. Capaian RAD MDGS Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 2015 5. Permasalahan Pelaksanaan Aksi MDGS 6. Penghargaan yang Diperoleh

Lebih terperinci

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar 2.1 2.2 2.3 Target MDGs Status Sumber 2015 Angka Partisipasi 90,0202 95,74 100%

Lebih terperinci

KESEHATAN REPRODUKSI. Website:

KESEHATAN REPRODUKSI. Website: KESEHATAN REPRODUKSI Tujuan Umum: Menyediakan informasi mengenai indikator kesehatan ibu dan besaran masalah kesehatan reproduksi Khusus: Memperoleh informasi kejadian kehamilan di rumah tangga Memperoleh

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi kalimantan barat sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAFTAR ISI Kondisi Umum Program Kesehatan... 1 1. Jumlah Kematian Balita dan Ibu pada Masa Kehamilan, Persalinan atau NifasError! Bookmark not

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi nusa tenggara timur sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta

Lebih terperinci

RISET KESEHATAN DASAR 2010 BLOK

RISET KESEHATAN DASAR 2010 BLOK RISET KESEHATAN DASAR 2 BLOK KESEHATAN ANAK JENIS DATA Jenis data yang disajikan : berat badan lahir kepemikilan KMS dan Buku KIA, penimbangan balita, kapsul vitamin A, pemberian ASI proses mulai menyusui

Lebih terperinci

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014 IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014 LATAR BELAKANG Sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. (Todaro dan Smith)

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2016 SEBESAR 101,55

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi riau sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat 111 Telp

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/11/18.Th.V, 5 November 2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN III-2015 SEBESAR

Lebih terperinci

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH CAPAIAN MDGs provinsi KALIMANTAN TENGAH BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Palangka Raya, 16 Desember 2015 CAPAIAN INDIKATOR MDGS 2 JUMLAH INDIKATOR 23% 20% 1 Menanggulangi kemiskinan dan Kelaparan 2 Mencapai

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/08/18/Th.VII, 7 Agustus 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN II-2017 SEBESAR

Lebih terperinci

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung 2.11.3.1. Santri Berdasarkan Kelas Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah (Madin) Tingkat Ulya No Kelas 1 Kelas 2 1 Aceh 19 482 324 806 2 Sumut 3 Sumbar 1 7-7 4 Riau 5 Jambi 6 Sumsel 17 83 1.215 1.298 7 Bengkulu

Lebih terperinci

Disabilitas. Website:

Disabilitas. Website: Disabilitas Konsep umum Setiap orang memiliki peran tertentu = bekerja dan melaksanakan kegiatan / aktivitas rutin yang diperlukan Tujuan Pemahaman utuh pengalaman hidup penduduk karena kondisi kesehatan

Lebih terperinci

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH Deskriptif Statistik Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pendataan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Tahun 2007-2008 mencakup 33 propinsi,

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi sulawesi utara sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi sumatera selatan sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat

Lebih terperinci

KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN. Website:

KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN. Website: KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN Pendahuluan Indera penglihatan dan pendengaran saja Data prevalensi kebutaan dan ketulian skala nasional perlu diperbarui Keterbatasan waktu untuk pemeriksaan mata

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi sulawesi selatan sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat

Lebih terperinci

PEMBAHASAN PENGEMBANGAN REGULASI MUTU PELAYANAN KIA DI RS: ANTARA DAERAH TERPENCIL DENGAN DAERAH KOMPETENSI TINGGI

PEMBAHASAN PENGEMBANGAN REGULASI MUTU PELAYANAN KIA DI RS: ANTARA DAERAH TERPENCIL DENGAN DAERAH KOMPETENSI TINGGI PEMBAHASAN PENGEMBANGAN REGULASI MUTU PELAYANAN KIA DI RS: ANTARA DAERAH TERPENCIL DENGAN DAERAH KOMPETENSI TINGGI Dr. Budihardja, dj DTMH, MPH 13 April 2011 1 MDG 5 - Target 5A : Mengurangi 3/4 angka

Lebih terperinci

Buku Indikator Kesehatan

Buku Indikator Kesehatan Buku Indikator Kesehatan www.dinkes.sulbarprov.go.id Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Jalan Kurungan Bassi no 19 Mamuju Telpon 0426-21037 Fax : 0426 22579 BUKU INDIKATOR KESEHATAN PROVINSI SULAWESI

Lebih terperinci

DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017

DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017 Cutoff data tanggal 30-Nov-2017 PDSPK, Setjen Kemendikbud Jakarta, 11 Desember 2017 DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN AJARAN 2017/2018

Lebih terperinci