BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan logo Industri Kreatif di Dewan Kesenian Jawa Timur.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan logo Industri Kreatif di Dewan Kesenian Jawa Timur."

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang konsep dan teori yang mendukung dalam perancangan logo Industri Kreatif di Dewan Kesenian Jawa Timur. 2.1 Logo Definisi Logo Bagi orang awam dalam mendesain sebuah logo yang efektif sebagai suatu identitas perusahaan bukanlah perkara yang mudah dan dapat diselesaikan secara singkat. Tentu saja diperlukan sejumlah tahapan pekerjaan dan pengetahuan antara lain: Riset dan analisa brand, Menentukan strategi komunikasi dan visual sesuai dengan karakter brand, pengetahuan yang mendalam tentang proses pembuatan symbol yaitu karakteristik bentuk, tipografi, pengetahuan tentang gestalt, dan kecenderungan optis mata manusia, karakteristik warna, paham akan penerapan di media, pengetahuan bidang percetakan. Bagi orang yang sudah bekerja di bidang ini tentu saja paham dengan pengetahuan dan diperlukan tahap akan kemampuan memahami dan mengidentifikasi problem klien, menawarkan solusi yang tepat, keterampilan komunikasi analisa situasi, presentasi dan pengembangan kepribadian. Mengapa logo diperlukan? Logo diperlukan oleh setiap perusahaan atau organisasi guna memperkenalkan identitas dan menyebarkan citra. Di lain pihak dengan adanya logo maka konsumen akan dipermudah mencari produk yang diinginkan.

2 Secara sekilas pekerjaan dalam pembuatan logo tampak mudah dan sederhana, namun sesungguhnya jauh lebih kompleks dari pada pembuatan brosur, poster, iklan atau cover buku. Logo dituntut mampu berbicara kepada public bahwa ia adalah representasi dariperusahaan atau organisasi yang professional, kredibel dan berkualitas. Logo juga merupakan bagian dari marketing tools yang sangat menentukan karena logo lah yang pertama kali dilihat oleh konsumen. (Surianto Rustan:2009: -2) Logo berasal dari bahasa yunani ialah logos yang berarti pikiran, pembicaraan dan akal budi. Pada awalnya istilah yang leboh popular ialah logotype bukan logo. Berikut ialah perkembangan definisi tentang logo : Logotype Logotype muncul tahun diartikan sebagai tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Logotype berbentuk tulisan khas yang mengidentifikasikan suatu nama atau merek. Jadi awalnya logotype elemen tulisan saja. Pada perkembangannya orang membuatnya makin unik / berbeda satu sama lain. (Surianto Rustan:2009:12)

3 2.1.3 Logo Logo penyingkatan dari logotype, istilah logo baru muncul tahun Pada logo ini bias menggunakan elemen apa saja antara lain : tulisan, logogram, gambar, ilustrasi dan lain lain. Logogram ialah elemen gambar pada logo. Kemungkinan besar istilah logogram ini telah mengalami perubahan makna dikarenakan kemiripan dengan logotype. Logogram merupakan symbol tulisan yang mewakili sebuah kata/makna. (Surianto Rustan:2009:13) Wordmark ialah logo yang terdiri dari tulisan saja, serupa dengan makna awal istilah logotype. Namun wordmark telah mengalami perubahan makna, sebagian orang mengatakan hanya elemen tulisannya saja yang disebut wordmark ( untuk logo yang memiliki elemen lain) (Surianto Rustan:2009:15) Teori Gestalt Gestalt adalah sebuah teori psikologi yang mengatakan bahwa seseorang akan mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai satu kesatuan utuh. Dikembangkan oleh Max Wertheirmer ( ) bersama rekanrekannya, teori ini dapat menjelaskan kecenderungan persepsi yang terbentuk di benak seseorang. Prinsip-prinsip Gestalt banyak diterapkan dalam logo antara lain similarity, Closure, Figure Ground dan impossible figure. Similarity objek- objek yang bentuk / elemennya sama / mirip akan dilihat sebagai satu kelompok tersendiri. Closure melengkapi sebuah onjek menjadi sesuatu yang utuh walau sebenarnya tidak komplit. Figure Ground melihat foreground objek atau back groundnya keduanya dapat dilihat sebagai objek.

4 Impossible figure Objek yang tidak mungkin dibuat dalam dunia nyata tiga dimensi. (Surianto Rustan:2009:49) 2.2 Tahapan Membuat Logo Pada dasarnya untuk mendesain apapun, sangat disarankan untuk menggunakan tahapan-tahapan kerja yang benar supaya menghasilkan karya dengan kualitas yang optimal. Tahapan itu akan menjadi panduan bagi seorang desainer agar ide yang dituangkan tidak terlepas dari rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dan dapat dikembangkan lagi. Tahapan yang sangat perlu diperhatikan dalam pembuatan logo yang menjadi panduan dalam perancangan logo pada karya tulis ini ialah sebagai berikut: 1. Riset dan Analisa 2. Thumbnails 3. Komputer 4. Review 5. Pendaftaran Merk 6. Sistem Identitas 7. Produksi

5 2.2.1 Riset dan Analisa Hal pertama kali yang dilakukan adalah mencari fakta-fakta tentang entitas, termasuk pesaingnya. Contoh : apabila entitas adalah perusahaan maka yang diriset pertama kali ialah sector industry, visi, misi, struktur perusahaan, analisa pasar, target group, keunggulan dan kelemahan (analisa S.W.O.T) dan lain-lain. Kemudian menanyakan alasan dan tujuan pembuatan logo. Dan kemudian melakukan wawancara khusus untuk menggali informasi yang diperlukan dan kemudian dikumpulkan sehingga nantinya akan mempunyai keyword / kata kunci. Keseluruhan hasil riset akan dirangkum dalam creative brief yang akan digunakan untuk tahap berikutnya Thumbnails Berdasarkan creative brief, tahap selanjutnya ialah kita membuat thumbnails yang merupakan visual brain storming didalam thumbnail ini meruapakan bentuk kumpulan sketsa-sketsa kasar dari pensil atau bolpen yang dilakukan secara manual. Dan dalam tahap ini tidak dianjurkan menggunakan computer secara langsung, sampai benar-benar medapatkan bentuk yang sesuai dengan konsep dan persetujuan. Dalam pembuatan thumbnail ini seorang desainer akan menuangkan seluruh idenya ke dalam bentuk sketch-sketch kasar yang nantinya akan terpilih salah satu. Pada tahap ini guna untuk mendapatkan bentuk yang sempurna dan hasil pemilihan akhir dari pihak klien dan juga desainer.

6 2.2.3 Komputer Tahap berikutnya ialah menggunakan komputer. Pada tahap ini kita akan melakukan bentuk penyempurnaan logo. Thumbnails yang telah kita buat dan kumpulkan pada akhirnya akan terpilih salah satu dan hasil dari thumbnail yang dibuat lalu dipindahkan kedalam computer dengan cara discan. Tahap ini kita mulai membentuk logo dan memberikan warna yang sesuai dengan apa yang sudah didapat dari keyword riset dan analisis. Dari sini nanti akan dibuat beberapa alternative warna dan peletakan bentuk sehingga menjadi optimal Review Setelah membuat beberapa alternative desain yang sudah diedit dan dirapikan, maka tahap selanjutnya ialah mengajukan ke klien untuk dipilih. Pada tahap ini keikutsertaan klien harus aktif bahkan sejak awal klien sudah menyediakan data yang diperlukan. Pada tahap ini designer juga jangan terlalu banyak berharap pengajuan logo pertama ini akan disetjui oleh klien. Oleh karena itu perlu dibuat beberapa alternative kedua, ketiga dan seterusnya. Apabila ada yang terpilih maka alternative logo akan dipersempit lagi sehingga akan terpilih satu logo saja.

7 2.2.5 Pendaftaran Merek Logo yang sudah selesai kemudian didaftarkan ke Dirjen HAKI. Departemen hokum dan HAM untuk mendapatperlindungan hak dari penggunaan secara tidak sah oleh pihak lain Sistem Identitas Dalam tahap ini menentukan atributlain seperti warna, tipografi dan bagaimana penerapan logo pada media dan lain-lain. Semua dirangkum dalam pedoman system identitas. (Surianto Rustan:2009:41) Produksi Berdasarkan pedoman dari sitem identitas dan penggunaan dalam media internal atau eksternal maka akan segera di produksi dengan menggunakan identitas yang sudah dipatenkan. Dengan begitu maka hasil dari semuanya memiliki kekuatan hokum dan hak milik dari perusahaan. (Surianto Rustan:2009:42)

8 2.3 Tipografi Tipografi merupakan dapat diartikan sebagai ilmu cetak mencetak. Tipografi berasal dari kata tupos (yang diguratkan) dan graphoo (tulisan). Orang yang memiliki keahlian dalam tipografi disebut tipografer. Dalam perkembangannya, istilah tipografi lebih dikaitkan dengan gaya atau model huruf cetak. Bahkan saat ini pengertian tipografi lebih berkembang luas lagi yaitu mengarah pada disiplinilmu yang mempelajari spesifikasi dan karakteristik huruf bagaimana memilih dan mengelola huruf untuk tujuan tertentu. Huruf dan tipografi dalam perkembangannya menjadi ujung tombak guna menyampaikan pesan lewat verbal dan pesan visual kepada seseorang, sekumpulan orang bahkan masyarakat luas yang dijadikan tujuan akhir proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikasikan atau target sasaran. Huruf dan tipografi diyakini sebagai saudara kembar yang tidak bisa dipisahkan secara genetikal dalam hubungannya dengan Desain Komunikasi Visual. Huruf dan tipografi merupakan elemen penting yang sangat diperlukan guna untuk menyampaikan proses pesan verbal maupun visual. Seorang komunikator ketika sedang menyampaikan informasi yang terkait dengan produk atau jasa hanya mengandalkan aspek pesan visual yang berbentuk deretan gambar atau ilustrasi tanpa menerapkan pesan verbal berbentuk susunan huruf yang dikemas dalam balutan pilihan tipografi yang persuasive dan komunikatif. Hal itu barangkali dapat dilakukan sebagai salah satu strategi komunikasi untuk mencuri perhatian khalayak sasaran.

9 Tipografi dalam hal ini ialah seni memilih dan menata huruf untuk berbagai kepentingan menyampaikan informasi berbentuk pesan social atau pun komersial. Pada perkembangan ini tipografi banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital. Tipografi dalam konteks desain komunikasi visual mencakup pemilihan bentuk huruf, besar huruf, cara dan teknik penyusunan huruf menjadi kata atau kalimat sesuai dengan karakter pesan (social atau komersial) yang ingin disampaikan. Dalam perkembangannya, ada lebih dari seribu macam huruf Romawi atau Latin yang telah diakui oleh masyarakat dunia. Huruf-huruf tersebut merupakan perkawinan silang dari lima jenis huruf berikut: 1. Huruf Romein. Garis hurufnya memperlihatkan perbedaan antara tebal-tipis dan mempunyai kaki atau kait lancip pada setiap batang hurufnya. 2. Dengan demikian dalam pemilihan font yang cocok untuk diletakkan sebagai wordmark atau logotype, sebuah logo maka dalam pemilihan font dan peletakkannya harus sesuai dengan komposisi agar tercipta suatu harmoni kesatuan logo. Sehingga hal itu dapat menyempurnakan logo yang telah dibuat. Tipografi bisa juga dapat dikatakan sebagai visual language atau dapat berarti Bahasa yang dapat dilihat. Tipografi atau typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak.

10 Menurut Kusrianto, Adi ( 2010, pengantar tipografi). Sebelum era digital, Tipografi adalah ilmu atau skill yang berkaitan dengan profesi penata aksara di percetakan maupun seniman seniman yang bekerja di perusahaan pembuatan aksara (disebut type foundry). Pendifinisian umum, tipografi adalah ilmu yang berkaitan dengan aksara cetak. Dan tipografi dalam pengertian yang lebih bersifat ilmiah adalah seni dan tekhnik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual baik cetak maupun non cetak. Tipografi sebagai salah satu elemen desain juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen desain yang lain serta dapat mempengaruhi keberhasilan suatu karya desain secara keseluruhan. Penggunaan tipografi dalam desain komunikasi visual disebut dengan desain tipografi.( Menurut Supriyono, Rakhmat ( 2010, Desain Komunikasi Visual ). Tujuan mendesain adalah menyampaikan informasi kepada pembaca secara cepat, mudah, dan menyenangkan, bukan sebaliknya. Maka pemilihan jenis dan karakter huruf, serta cara pengelolaanya akan sangat menentukan keberhasilan Desain Komunikasi Visual. Dibaca tidaknya sebuah pesan tergantung pada penggunaaan huruf (type face) dan cara penyusunanya. Informasi semenarik apapun bisa tidak dilirik pembaca karena disampaikan dengan tipografi yang buruk. Sebagai contoh, ukuran huruf terlalu kecil jenis huruf sulit dibaca, spasi terlalu rapat dan layout berdesakan (crowded) sehingga menyebabkan orang tidak berselera untuk membaca.

11 Berdasarkan fungsinya, huruf dapat dipilah menjadi dua jenis, yaitu Huruf text (text type) dan huruf judul (display type). Huruf dapat digolongkan menjadi tujuh gaya atau style, yaitu: 1. Huruf Klasik (Classical Typefaces) Huruf yang memiliki kait (serif) lengkung ini juga disebut Old Style Roman, memiliki bentuk yang cukup menarik, kemudahan membaca (redibility) cukup tinggi, salah satu contohnya adalah Garamond, memiliki kait (serif) sudut lengkung, dan tebal-tipis yang kontras. 2. Huruf Transisi (Transitional) Hampir sama dengan huruf Old Style Roman, hanya berbeda pada ujung kaitnya yang runcing dan memiliki sedikit perbedaan tebal-tipis pada tubuh huruf, font yang termasuk jensi transis adalah Baskerville dan Century. 3. Huruf Modern Roman Memiliki ketebalan huruf sangat kontras bagian yang vertikal tebal, garisgaris horizontal dan serifnya sangat tipis sehingga untuk text berukuran kecil sulit dibaca dan bahkan sering tidak terbaca. 4. Huruf San Serif Salah satu ciri huruf ini adalah memiliki bagian-bagian tubuh yang sma tebalnya. Contoh huruf sana serifn yang populer antara lain Arial, Helvetica, Futura, dan Gill majalah karena memiliki citra dinamis dan simpel. Sans.Sering digunakan untuk buku dan

12 5. Huruf Berkait Balok Huruf Egyptian memiliki kait berbentuk balok yang ketebalanya hampir sama dengan ketebalan tubuh huruf sehingga terkesan elegan, jantan dan kaku. 6. Huruf Tulis Berasal dari tulisan tangan (hand-writting) sangat sulit dibaca dan melelahkan jika dipakai untuk teks yang panjang. 7. Huruf Hiasan (Decorative) Bukan termasuk huruf teks sehingga sngat tidak tepat jika digunakan untuk teks panjang lebih cocok untuk satu kata atu judul yang pendek. 2.4 Psikologi Warna Pada masa sekarang ini masyarakat dalam memilih warna tidak hanya sekedar mengikuti selera pribadi berdasarkan perasaannya saja. Pada abad ke 15 lama sebelum para ilmuwan memperkenalkan warna, Leonardo da Vinci menemukan warna utama yang fundamental, yang kadang- kadang disebut warna utama psikologis yaitu merah, kuning, hijau, biru, hitam dan putih. Marian L. David dalam bukunya Visual Drsign in Dress (1987:119), menggolongkan warna menjadi dua yaitu eksternal dan internal. Warna eksternal ialah bersifat fisika dan faali, sedangkan warna internal ialah sebagai persepsi manusia, cara manusia meloihat warna kemudian mengolahnya di otak dan cara mengekspresikannya.

13 Hideaki Chijiwa dalam bukunya Color Harmony membuat klasifikasi lain dari warna-warna, ia pun mengambil dasar dari karakteristiknya: 1. Warna hangat : merah, kuning, coklat dan jingga. Dalam lingkaran warna terutama warna-warna yang berada dari merah ke kuning. 2. Warna sejuk : dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu melalui biru. 3. Warna tegas : warna biru, merah, kuning, putih dan hitam. 4. Warna tua/gelap : warna-warna tua yang mendekati warna hitam (coklat tua, biru tua dan sebagainya.) 5. Warna muda/terang : warna-warna yang mendekati warna putih. 6. Warna tenggelam : warna yang diberi campuran abu-abu Komposisi warna Karakteristik warna perlu dijadikan pertimbangan dalam aplikasi warna agar menjadi tujuan yang diinginkan oleh seniman atau pedesain. Oleh karena itu dalam pemilihan warna dalam pembuatan logo juga harus diperhatikan. Karena setiap warna yang digunakan dalam pembuatan logo harus memiliki arti dan penjelasan mengapa menggunakan warna tersebut. Sehingga dalam arti keseluruhan selain memperhatikan bentuk logo, peranan pemilihan warna juga harus diperhatikan. Intensitas warna yaitu menyatakan kekuatan atau kelemahan warna, daya pancar warna dan kemurnian warna. Dapat juga dikatakan seberapa jauh suatu warna jaraknya dari kelabu atau dari netral. Intensitas warna adalah kualitas warna yang menyebabkan warna itu berbicara, berteriak atau berbisik dalam nada

14 lembut. Warna yang sangat penuh intensitasnya akan sangat menarik perhatian atau menonjol dan memberikan penampilan yang cemerlang. Warna yang intensitasnya rendah lebih subtil (halus, lembut) Sulasmi Darmaprawira, 2002:61. Pada komposisi warna yang berasal dari bahasa inggris compotition, dari kata kerja to compose yang berarti mengarang,menyusun atau mengubah. Komposisi warna adalah susunan warna-warna yang diatur untuk tujuan-tujuan seni, baik seni rupa murni seperti lukisan, seni grafis,seni keramik maupun seni yang terpakai untuk desain. Keseimbangan warna dalam komposisi warna juga cukup penting seperti horizontal, vertical diagonal, melingkar atau kombinasi dari semuanya akan merupakan ungkapan tersendiri. Sulasmi Darmaprawira, 2002:65. Interaksi warna merupakan pengenalan yang mutlak dituntut dari seorang pedesain, seorang seniman seni rupa atau bagi mereka yang berkecimpung di bidang warna. Bagi seorang pedesain interaksi warna itu harus sangat diperhitungkan dengan tepat karena berhubungan erat dengan penggunaan dan pemakaian karya desainnya. Sulasmi Darmaprawira, 2002:68. Pengulangan warna artinya menggunakan warna yang sama lebih dari skeali yang diatur pada tempat yang berbeda, pada sebuah komposisi. Pengulangan adalah prinsip yang paling mudah dan paling mendasar diantara semua prinsip desain. Efek pengulangan warna akan membuat mata bergerak mengikuti arah pengulangan tersebut. Secara psikologis pengulangan yang teratur dalam sebuah desain memberikan kesan tenang dan halu, tetapi bila sering atau terlalu banyak ada kecenderungan mengesankan bosan.

15 Sebuah warna yang dibuat perulangan akan mengahsilkan riteme atau irama. Irama adalah kontinuitas atau kualitas menerus dari suatu karya cipta yaitu upaya pendesain melalui pengelolaan unsure-unsur visual untuk maksud membawa mata secara mudah dan cepat menelusuri desain secara keseluruhan. Dikutip dari Adi Kusrianto dalam buku Pengantar Desain Komunikasi Visual secara visual warna memiliki kekuatan yang mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing masing warna mampu memberikan respons secara psikologis. Molly E. Holzschlag, pakar warna dalam tulisannya Creating Color Scheme membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons secara psikologis, berikut beberapa penjelasan : 1. Merah dapat diartikan dengan : kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta agresif, bahaya. 2. Biru dapat diartikan dengan : kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah. 3. Hijau dapat diartikan dengan : alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaruan. 4. Orange dapat diartikan : energy, keseimbangan, kehangatan. 5. Coklat dapat diartikan : bumi, dapat dipercaya, nyaman bertahan.

16 Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya. Warna merupakan unsure yang tajam untuk menyentuh kepekaan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat dan lain lain. Berbicara tentang warna maka banyak sekali ilmu yang mendasarinya berikut ialah beberapa teori yang dapat menjadi acuan diantaranya ialah sebagai berikut : Teori Sir Isaac Newton Dari percobaannya, Newton menyimpulkan bahwa apabila dilakukan pemecahan warna spectrum dari sinar matahari, akan dihasilkan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu alias mejikuhibiniu. Warna itu bias ditangkap manusia jika ada pelangi. (Adi Kusrianto: Pengantar Desain Komunikasi Visual : 48) Teori Brewster Teori ini Brewster menyatakan bahwa warna pokok primer adalah warna yang berdiri sendiri dan bukan pencampuran warna lain. Sementara itu yang merupakan hasil pencampuran ialah warna sekunder. Warna pokok terdiri dari merah, kuning dan hijau. Warna sekunder ialah warna hijau, jingga dan ungu. Sedangkan warna tersier ialah merupakan campuran antara warna primer dan sekunder. Rumus yang diperoleh dari Teori Brewster memampukan Herbert Ives untuk menciptakan lingkaran warna. (Adi Kusrianto: Pengantar Desain Komunikasi Visual : 48)

17 2.4.4 Teori Munsell Tahun 1858, menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek fisik dan psikis. Teorinya menyatakan bahwa warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila. (Adi Kusrianto: Pengantar Desain Komunikasi Visual : 48) 2.5 Penggunaan Warna Menggunakan warna dengan baik dan tepat merupakan masalah desain yang rumit. Langkah pertama untuk memahami warna secara intelektual adalah mengenal warna dari skema warna, pengaruh nilai kelabu netral untuk mengetahui skala kecerahannya, mengenal warna dalam berbagai tahap intensitasnya, dan langkah terakhir adalah mencampur dan menggambarkannya dalam berbagai eksperimen penciptaan warna-warna baru. Kesetimbangan adalah perasaan yang kukuh, yang merupakan hal penting untuk susunan warna yang baik. Makin lebar warna yang digunakan makin diam (lemah), dan makin kecil warna kontrasnya makin keras teriaknya. Kontras yang mengimbanginya dapat berupa kontras nilai, kontras warna (hue) atau kontras intensitasnya.

18 Warna yang fungsional bisa dibatasi dengan suatu sistem atau metode penggunaan warna yang hasilnya bisa ditentukan melalui criteria. Dengan kata lain keindahannya bisa dibuat berguna atau mencapai sasaran yang dituju. Penggunaan warna dewasa ini tidak sebagaimana penggunaan seperti masa lampau ketika masyarakat masih mempertimbangkan nilai nilai simbolisnya.penggunaan warna pada dewasa ini lebih dititikberatkan kepada nilai psikologis, baik psikologis individu maupun psikologi massa. Pertimbangan psikologi massa dapat dispesifikasikan lagi menjadi tipe masyarakat yang bagaimana dan psikoloogis individu dapat diterangkan melalui individual dimana selera termasuk didalamnya. 2.6 Mengenal Desain Komunikasi Visual Sebelum membahas lebih lanjut tentang strategi komunikasi visual, alangkah baiknya jika mengetahui apa itu Desain Komunikasi Visual?. Menurut definisinya Desain Komunikasi Visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan ( Adi Kusrianto : 2) Tujuan belajar mengolah kreativitas dalam komunikasi visual adalah agar dapat memahami dan menganalisis prinsip-prinsip Komunikasi Visual lewat Ilmu Semiotik, memanfaatkan visual sebagai alat komunikasi yang efektif serta prinsipprinsipnya pada beragam media, memahami suatu proses kreatif pencarian ide yang efektif, studi mengenai cara mengkombinasi tipografi, photography, printing dan lain-lain. (Adi Kusrianto : 13)

19 Komunikasi visual, yang dalam bentuk kehadirannya sering kali perlu ditunjang dengan suara, menurut A.D. pirous (1989) pada hakikatnya ialah suatu bahasa. Tujuan utamanya adalah membawakan pesan dari seseorang, lembaga atau kelompok masyarakat tertentu kepada orang lain. Dengan memahami pesan yang disampaikan maka seorang desainer akan mudah mengendalikan target sasaran untuk masuk kedalam jejaring komunikasi visual. Umar Hadi (1998) dalam catatannya menuliskan bahwa bahasa, desain komunikasi visual adalah ungkapan ide dan pesan dari perancang kepada masyarakat yang dituju melalui sombol-simbol berwujud gambar, warna dan tulisan. Ia akan menjadi komunikatif apabila bahasa yang disampaikan dapat dimengerti oleh khalayak sasaran. Profesi desainer komunikasi visual menjadi bagian dari mata rantai sebuah penelitian social. Seorang desainer komunikasi visual sebelum berkarya haruslah melakukan berbagai kajian dalam pendekatan. Sehingga penggambaran kreatifnya diawali dari mengawali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang berdasarkan karakteristik target sasaran sampai dengan penentuan visualisasi final desan untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbal-visual yang fungsional, persuasive, artistic, estetis dan komunikatif. Menurut widagdo (1993:31) desain komunikasi visual dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi pengetahuan, bersifat rasional, dan pragmatis.

20 Dalam pandangan Sanyoti (2006:8) desain komunikasi visual memiliki pengertian secara menyeluruh yaitu rancangan penelitian yang bersifat kasat mata. Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreaatifi yang diaplikasikan dalam berbagai bentuk media komunikasi visual dengan menegolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf dan tipografi, warna, komposisi dan layout. Menurut sumbo tinarbuko, desain komunikasi visual dapat dipahami sebagai salah satu upaya pemecahan masalah (komunikasi, atau komunikasi visual) untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru diantara desain yang baru (tinarbuka, 1998:66) 2.7 Strategi dan Teori Desain Komunikasi Visual Dalam Teori Ilmu Komunikasi kepenerimaan komunikan akan pesan yang disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan proses komunikasi (effendi 1981). Teori komunikasi ialah suatu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk & kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Strategi pesan ditentukan maka selanjutnya adalah menciptakan sesuatu secara kreatif, maksudnya adalah bagaimana cara menyampaikan sebuah pesan yang telah ditentukan dengan gaya yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian sasaran. Gaya juga berfungsi sebagai pemicu ingatan, pemancing untuk

21 membuat orang ingat kembali. Secara otomatis gaya merupakan asosiasi terhadap identitas merek (Sutherland & Alice K, 2005). Strategi visual mampu membuat masyarakat untuk mengingat logo tersebut. Penggunaan elemen desain logo tidak hanya unik akan tetapi juga visioner. Mampu membawa kebutuhan mereka untuk berkembang di masa yang akan datang. Nutrisi pemerekan bagi perupa logo akan berimbas pada strategi lain seperti strategi merek tersebut. Contoh : jika desain logo hanya berdasarkan pada trend saat ini maka desain logo akan sulit di akomodir oleh strategi komunikasi merek pada beberapa tahun mendatang. Ini bukan berarti strategi komunikasi gagal tetapi ialah konseptualnya. Resiko inilah yang kemudian mendorong lahirnya strategi rejuvenation dan brand revitalize. Kedua strategi tersebut memiliki tujuan yang sama untuk menghindari kematian merek. Bedanya jika logo rejuvenation konsen terhadap sisi visual, maka brand revitalize mengeksploitasi segi nilainya. Logo rejuvenation menawarkan retouch, redesign dan change untuk menyegarkan visual logo yang sudah tampak renta. Begitulah warna warni dalam pembuatan desain logo. kerja seorang desainer yang tampak tidak beda dengan yang lain, tetapi sebenarnya butuh suplemen nutrisi pemerekan agar lebih kaya perspektif. Sebagai desain logo tidak hanya membuat visualnya saja akan tetapi strategi nilai yang akan disematkan pada logo tersebut. ( dgi-indonesia.com)

22 2.8 Media Promosi Logo sangat penting untuk perusahaan atau kelompok karena logo merupakan suatu identitas diri yang dapat diperkenalkan pada masyarakat luas. Oleh karena itu logo harus terbuat dengan unik dan jelas sehingga bentuk logo langsung dapat diingat dan dimengerti oleh masyarakat. Media promosi ialah salah satu cara untuk memperkenalkan suatu perusahaan kepada masyarakat luas. Media Promosi yang paling tua adalah media dari mulut ke mulut. Media ini memang sangat efektif, tetapi kurang efisien karena kecepatan penyampainya kurang biasa diukur dan diperkirakan. Media promosi umumnya dibagi menjadi 2 dari jenis yaitu media promosi pada umumnya dapat dibagi menjadi Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). Above The Line (ATL) adalah aktifitas marketing/promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan. Menurut Bahruddin (blog.stikom.edu/bahruddin). Above The Line (ATL) merupakan Jenis iklan yang mengharuskan pembayaran komisi kepada biro iklan. Iklan ini biasanya ini sebagai media utama dalam periklanan dan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis media lain yang sama-sama memiliki daya jangkau yang luas. Contoh media ATL yaitu:

23 1. Surat Kabar Menurut ONong Uchjana Effendi dalam sebuah web ( Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan cirri-ciri terbit secara periodic bersifat umum isinya termasa dan actual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca. 2. Majalah Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yang memuat artikel-artikel dari berbagai penulis Menurut (Assegaf, 1983 : 127) dalam sebuah web ( 3. Papan reklame (billboard) Billboard merupakan bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar. Bias disebut juga billboard adalah bentuk poster dengan ukuran yang lebihh besar yang diletakkan tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui banyak orang. Billboard adalah media promosi yang terletak diluar ruang (outdoor advertising) Below The Line (BTL) adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk kita. Menurut Bahruddin (blog.stikom.edu/bahruddin). Media BTL ini memiliki jumlah audiensi yang terbatas, tetapi media atau kegiatannya dapat memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau berinteraksi bahkan langsung action membeli, Contoh media BTL yaitu:

24 4. Brosur Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul, keras. Menurut definisi UNESCO, brosur tapi tidak menggunakan jilid adalah terbitan tidak berkala yang tidak dijilid keras, lengkap (dalam satu kali terbitan), memiliki paling sedikit 5 halaman tetapi tidak lebih 5. Flyer dari 48 halaman, di luar perhitungan sampul. Flyer adalah Pamplet yang terdiri hanya satu lembar halaman saja atau selebaran (leaflet), Flyer berasal dari kata Fly (terbang) karena pada zaman Perang Dunia I dan II, cara yang paling efektif untuk menyebarkan informasi, pengumuman dan propaganda sebanyak mungkin yaitu dengan disebarkan dari udara dengan pesawat perang ke kerumunan massa sehingga selebaran tadi berterbangan seperti hujankertas. 6. Sticker Sticker adalah suatu display berukuran kecil yang dibuat pada plastik atau kertas dengan berisikan gambar-gambar atau tulisan yang telah sesuaikan.

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

Pertemuan 07 Typografi

Pertemuan 07 Typografi Mata Kuliah : Design Grafis Tahun : 2015 Pertemuan 07 Typografi Desain Grafis Yudha Yudhanto, SKom 1 TYPOGRAPHY Ilmu Tipography Typography can defined a art of selected right type printing in accordance

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1. Gambaran Media Produksi Berdasarkan dari pengamatan penulis, selama ini industri tersebut belum menggunakan media komunikasi yang memadai yang dilakukan oleh pemilik industri

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Setelah mengetahui bahwa PT. Earth Color tidak memiliki Graphic Standard Manual, Penulis melakukan riset dan menanyakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Informasi. Observasi Pengumpulan Data Diskusi dan Wawancara. Perancangan Konsep Logo

BAB III METODE PERANCANGAN. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Informasi. Observasi Pengumpulan Data Diskusi dan Wawancara. Perancangan Konsep Logo BAB III METODE PERANCANGAN Bab ini membahas tentang cara dan metode yang digunakan dalam perancangan logo indistri kreatif di dewan kesenian jawa timur berikut bagan perancangannya : Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

Menggambar Simbol dan Logo / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Simbol dan Logo / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang bagaimana menggambar simbol dan logo. Menggambar simbol dan logo merupakan kemampuan dasar yang sebaiknya dimiliki oleh para peserta didik apabila ingin

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 TATA LETAK Tata letak atau disebut Layout (manajemen bentuk dan bidang) yaitu : penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo. konsep desain yang tertulis pada bab sebelumnya.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo. konsep desain yang tertulis pada bab sebelumnya. BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo Deli's Studio Photo & Printing, seperti yang telah terencana pada analisis data dan konsep desain yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra 38 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Metode Penelitian Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

BAB III METODE PERANCANGAN. dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Dalam laporan ini, penulis menemukan beberapa permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s Studio Photo & Printing.

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dari hasil analisa yang dilakukan juga brief yang didapatkan dari klient, dalam upaya mengoptimalkan unsur positif serta meminimalkan unsur negatif

Lebih terperinci

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA 3.1. Konsep Perancangan 3.1.1. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah didapatkannya tampilan logo baru dan brand identity yang baik dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Menurut Susanto (2004, Hlm. 79), merek dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbol yang membedakan sebuah produk atau layanan dari para pesaingnya. Jadi, merek

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis Grafis dalam bahas inggris disebut graphic diartikan sebagai goresan yg berupa titik-titik atau garis yang berhubungan dengan kegiatan mencetak, desain diartikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Photoshop Photoshop merupakan salah satu software yang paling banyak dipakai dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual lainnya,

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 73 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Dalam proses sketsa rancangan ulang pada logo Yayasan AP Foundation ini, untuk sketsa rancangan yang telah dibuat akan dibuat kedalam format

Lebih terperinci

Faktor-Faktor dalam. Perancangan Desain

Faktor-Faktor dalam. Perancangan Desain Faktor-Faktor dalam Perancangan Desain Perancangan dalam komunikasi visual dapat diartikan sebagai penuangan ide, gagasan, konsep perancangan ke dalam wujud yang komunikatif terhadap kebutuhan tertentu

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN A. Kelompok Data berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Media cetak adalah sebuah media yang memiliki fungsi sebagai penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu 14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,

Lebih terperinci

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Maimunah 1), Yusuf Hadi 2), Sartim 3) STMIK Raharja Jl.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Visual Dalam buku Illustration, A Theoritical and Contextual Perspective karya Alan Male (2007) dikatakan bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN KARYA. ini adalah metode penelitian kualitatif sehingga dapat menjadi dasar dan sumber

BAB III METODE DAN PERANCANGAN KARYA. ini adalah metode penelitian kualitatif sehingga dapat menjadi dasar dan sumber 3.1 Metode Penelitian BAB III METODE DAN PERANCANGAN KARYA Untuk meredesign logo Deli s Studio Photo & Printing sebagai upaya meningkatkan Brand Awareness, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Sabtu, 1 Desember 2012

Sabtu, 1 Desember 2012 BlanKonf #4 Desain Grafis Sabtu, 1 Desember 2012 princeofgiri@di.blankon.in @princeofgiri Komponen Desain Grafis Garis Bentuk (Shape) Warna Ilustrasi / Gambar Huruf (Teks) / Tipografi Ruang (Space) Garis

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis dalam Perancangan Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dilakukan disimpulkan dari beberapa pemecahan masalah dari bahaya minuman beralkohol pada remaja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logo Brand atau merek tidak dapat dipisahkan dari logo, karena logo merupakan elemen utama dalam membentuk identitas sebuah perusahaan. Logo bukanlah hanya sekedar pelengkap

Lebih terperinci

BAB IV VISUALISASI A.LOGO. 1.Studi Tipografi

BAB IV VISUALISASI A.LOGO. 1.Studi Tipografi BAB IV VISUALISASI A.LOGO 1.Studi Tipografi Seperti yang telah dijelaskan pada Bab III, pada perancangan visual corporate identity Musick Bus ini akan dilakukan redesain logotype Musick Bus, jenis huruf

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka 28 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka dibutuhkan beberapa teori / metode dsain sebagai landasan penunjang permbuatannya. Teori-teori

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk perhiasan khas suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekilas Sejarah Istilah Desain Komunikasi Visual di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sekilas Sejarah Istilah Desain Komunikasi Visual di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era modern sekarang ini, kita sering mendengar istilah Desain Komunikasi Visual, tetapi banyak orang masih kurang memahami peranan dari Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi sebuah desain, dalam desain komunikasi visual mempunyai peranan yang sangat penting, dalam penciptaan sebuah desain harus melalui tahap yang sesuai dengan kaidah kaidah pada

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI

BAB III KERANGKA TEORI BAB III KERANGKA TEORI 3.1 Pengertian Desainer Grafis Pekerjaan desain grafis menuntut pemahaman terhadap esensi dunia visual dan seni (estetika). Sebab desain grafis menerapkan elemen-elemen dan prinsipprinsip

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku Layout Dasar dan Penerapannya yang ditulis oleh Surianto Rustan, S.Sn (2009:0)Layout merupakan sebagai tata letak elemen-elemen desain

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Elemen Warna Logo Gambar 5.1 Warna B/W Gambar 5.2 Warna Biru dan Orange Pada gambar 5.1 warna B/W dapat dijelaskan sebagai alternative warna yang dapat digunakan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 47 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 STRATEGI KOMUNIKASI Komunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang menimbulakan respons melalui lambang-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan

Lebih terperinci

BAB II Analisis Data dan Fakta

BAB II Analisis Data dan Fakta BAB II Analisis Data dan Fakta 2.1 Analisis Kelayakan Masalah Saat ini Handlettering sedang banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia khususnya dikota-kota besar, dan bermunculan penggiat-penggiat baru

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Berdasarkan hasil penelitian dari penulis, keyword konsep dan image dari keseluruhan produk adalah smart, youthful dan comforting. Dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran berbagai media saat ini, baik cetak maupun elektronik semakin memperlihatkan persaingan yang ketat di Indonesia. Arah media semakin bersaing dan dampaknya

Lebih terperinci

PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI

PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI Dasar - Dasar Tipografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode Logotype Logo Logogram

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode Logotype Logo Logogram BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Logotype Asal kata logo dari bahasa Yunani logos, yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Pada awalnya yang lebih dulu populer adalah istilah

Lebih terperinci

typos = bentuk grapho = menulis

typos = bentuk grapho = menulis TypoGrafi INTRODUCTION Sejarah huruf, sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri, sejak manusia mengenal bentuk visual untuk berkomunikasi dan merekam peristiwa, sejak itulah sejarah huruf mulai

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan berbagai informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis ( unsur grafis, ilustrasi,

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK 3. 1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan Waktu pada pelaksanaan kerja praktek, Penulis sebagai praktikan ditempatkan pada departemen kreatif. Dimana harus bertanggung jawab

Lebih terperinci

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN SMK Negeri 4 Malang Jl. Tanimbar 22 Malang 65117Telp. ( 0341) 353798,Fax (0341) 353798 E-mail : surat@smkn4-mlg.info Definisi Warna Warna adalah salah satu elemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di PT. Centro Media Indonesia (bedrock hotel) adalah : 1.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUANPUSTAKA

BAB III TINJAUANPUSTAKA BAB III TINJAUANPUSTAKA Dalam Bab III,TinjauanPustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan- penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan Pengerjaan Cover Video Klip

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada:

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Buku Publikasi buku merupakan salah satu industri yang berkembang saat ini, begitupun juga penerbit-penerbit baru yang bermunculan dan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Buku Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corel draw Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik dan menjaga loyalitas konsumen, salah satunya melalui iklan.

BAB I PENDAHULUAN. menarik dan menjaga loyalitas konsumen, salah satunya melalui iklan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat pada era modern ini menuntut perusahaan untuk menjaga kelangsungan kegiatan ekonomi yang dijalankannya. Masing-masing perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, peneliti berusaha menganalisa dan menemukan informasi sebagai jalan keluar untuk permasalahan yang ada pada bimbingan belajar Bright n

Lebih terperinci

Gambar 3. Contoh prinsip keseimbangan horizontal

Gambar 3. Contoh prinsip keseimbangan horizontal Prinsip Desain Komunikasi Visual Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Imunisasi Campak Di Denpasar Bali Kiriman I Ketut Baskara, Mahasiswa PS. Desain Komunikasi Visual ISI Denpasar

Lebih terperinci

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap BAB III METODE KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap Technovation Unggul. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang Logo dan katalog produk profile hotel budget Bangkalan sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,

Lebih terperinci

Apa yang dimaksud Design Grafis

Apa yang dimaksud Design Grafis Apa yang dimaksud Design Grafis Azwaruddin Tanwir kapanpun@ymail.com Lisensi Dokumen : Seluruh dokumen ini dapat dipakai, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komersil (Perusahaan) Sasaran Karya Perancangan Branding pada produk sayuran hidroponik dan organik merek AVA FARM. AVA FARM merupakan usaha penjualan sayur yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Aplikasi final desain dan pedoman sistem identitas dari perancangan karya yang telah dijabarkan pada bab III disajikan bersama konsep dan penempatan pada media- media promosi.

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Modul ke: TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf Bagian Isi Memberikan pemahaman dan wawasan

Lebih terperinci

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik Perancangan Visual Unsur Visual (Foto, gambar, grafik) TIM Media Pembelajaran FT Unsur teks/huruf 1.Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik a. Perataan b. Bentuk c.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada perancangan desain peta dan buku wisata diperlukan keterkaitan antara rancangan produk dengan lingkungan disekitarnya. Hasil rancangan produk

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA KATALOG SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA AMARTA GALLERY

PERANCANGAN MEDIA KATALOG SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA AMARTA GALLERY PERANCANGAN MEDIA KATALOG SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA AMARTA GALLERY Dadan Hermawan 1, Nur Sheira Sucihati 2 1 Multimedia dan Desain Grafis, 2 Manajemen Informatika, PKN LPKIA 3 Jln. Soekarno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan salah satu bidang yang disenangi oleh hampir seluruh manusia di dunia. Bahkan musik saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia. Berbagai

Lebih terperinci

Berkomunikasi Lewat Tanda (Visual)

Berkomunikasi Lewat Tanda (Visual) Berkomunikasi Lewat Tanda (Visual) Pertemuan VIII Widagdo (1993:31) Desain yang dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi pengetahuan, bersifat rasional dan pragmatis T.Sutanto (2005:15-16) Desain komunikasi

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

PENCIPTAAN LOGO DIES NATALIS UNY KE 43 TAHUN 2007

PENCIPTAAN LOGO DIES NATALIS UNY KE 43 TAHUN 2007 PENCIPTAAN LOGO DIES NATALIS UNY KE 43 TAHUN 2007 Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. pihak lain, agar dapat saling mempengaruhi diantara keduanya.

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. pihak lain, agar dapat saling mempengaruhi diantara keduanya. BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Komunikasi Pengertian komunikasi yaitu sebuah proses dalam penyampaian sebuah informasi baik itu sebuah pesan, ide ataupun gagasan dari pihak

Lebih terperinci

Pertemuan X. Ali Tarmuji, S.T., M.Cs. Pemrograman Web. Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri.

Pertemuan X. Ali Tarmuji, S.T., M.Cs. Pemrograman Web. Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri. Pertemuan X Ali Tarmuji, S.T., M.Cs. 1 Materi minggu ini: (Opimasi grafik + Integrasi Desain + Programming) 1. Konsep Dasar Desain web 2. Image Slice (mecah gambar) 2 KONSEP DASAR DESAIN WEB 3 Konsep Keseimbangan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Perancangan Beberapa tujuan hasil perancangan dari sign system ini, yaitu memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi yang diberikan di

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Branding Menurut buku Designing Brand Identity, A Complete Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands, Alina Wheeler, brand adalah janji, ide besar, dan harapan yang

Lebih terperinci

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK 3.1. Prosedur Mendapatkan Proyek Dalam mendapatkan proyek praktikan secara langsung melihat tugas harian di email masuk yang sebelumnya telah diberikan oleh penanggung jawab

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis (garis, bidang, ruang gempal,

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif PENGGUNAN HURUF DISPLAY. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN

Tipografi Aplikatif PENGGUNAN HURUF DISPLAY. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN Modul ke: PENGGUNAN HURUF DISPLAY 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf DISPLAY DISPLAY DISPLAY DISPLAY Adalah memamerkan

Lebih terperinci

Klasifikasi Font Belajar tentang Tipografi

Klasifikasi Font Belajar tentang Tipografi Klasifikasi Font Belajar tentang Tipografi You are here: 1. Home 2. Seputar Desain Klasifikasi Typeface ( font ) Kebanyakan font bisa dikategorikan dalam 4 grup besar yaitu serifs, san-serif, script dan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Packaging Packaging/kemasan, diartikan secara umum adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari

Lebih terperinci

Gambar III.1 SWOT Sumber: Data Pribadi (15 juni 2016)

Gambar III.1 SWOT Sumber: Data Pribadi (15 juni 2016) BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN III.1 Strategi Perancangan Untuk memberikan pemahaman K3 kepada pekerja tentang pentingnya pemakaian alat pelindung diri maka dibutuhkan suatu komunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Ilustrasi Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang bersifat mitologi dan fantasi tidak memiliki model yang dapat dijadikan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1 Konsep Tema Perancangan Pada perancangan Desain Label Kemasan Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) Susu Kacang Kedelai Milky Soya akan dirancang

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN VISUAL

BAB III KONSEP PERANCANGAN VISUAL BAB III KONSEP PERANCANGAN VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Permasalahan yang ditemukan penulis setelah melakukan penelitian adalah mengenai kurangnya perhatian pengelola terhadap media informasi berupa

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa 21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa brand identity adalah ekspresi secara visual dan verbal dari sebuah

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang saya buat agar bisa menaikkan pangsa pasar clas mild dan bisa mempromosikan band band lokal agar bisa menjadi band nasional.

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Konsep Dasar Desain Web. Konsep Dasar Desain Web (2) 20/01/2012. Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout

Pokok Bahasan. Konsep Dasar Desain Web. Konsep Dasar Desain Web (2) 20/01/2012. Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout Pokok Bahasan Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout Konsep Dasar Desain Web Konsep Keseimbangan Merupakan hasil susunan satu atau lebih elemen dari desain yang sama antara yang satu

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout

Pokok Bahasan. Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout Pokok Bahasan Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout Konsep Dasar Desain Web Konsep Keseimbangan Merupakan hasil susunan satu atau lebih elemen dari desain yang sama antara yang satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN adalah: BAB III METODE PERANCANGAN Metode yang digunakan selama kerja praktik di PT Radar Media Surabaya Gambar 3.1 : Bagan Perancangan Langkah-langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 3.1 Observasi

Lebih terperinci

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Gaya illustrasi yang dipakai adalah gaya illustrasi yang bersifat fun dengan penggunaan vector tools, khususnya karena target audience utama adalah

Lebih terperinci

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Pengertian Warna Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan ruang dan membentuk/menciptakan kesan pada ruang. Merupakan sifat dasar visual yang dimiliki oleh

Lebih terperinci