D. Bambang Setiono Adi, Alfan Jauhari. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "D. Bambang Setiono Adi, Alfan Jauhari. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya"

Transkripsi

1 Studi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Kabupaten Trenggalek dengan Menggunakan Metode SWOT (Strenghts Weakness Opportunity Threats) dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) D. Bambang Setiono Adi, Alfan Jauhari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Abstract: Port development pattern that is expected to be a fishing port can enhance economic growth and community of fishermen in the port development area. The purpose of this study is to analyze the internal and external factors, as well as referrals to formulate the development planning strategies in PPN Prigi. Research method used is descriptive analytical, using the Strengths Weakness Opportunity Threats (SWOT) analysis and analysis of Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The results of this study indicate that the internal factors are greater than the influence of external factors in the development of PPN Prigi. As for the development of PPN Prigi is at quadrant 1 of the Grand Strategy Matrix, which means that the development of PPN Prigi support an aggressive growth policy (Oriented Growth Strategy). QSPM obtained from the analysis that the institution takes precedence in the development compared with the alternative implementation of integrated policy strategy. Keywords: PPN Prigi, SWOT, QSPM PENDAHULUAN Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Trenggalek secara geografis mempunyai nilai yang sangat strategis yaitu menghadap langsung dengan Samudera Hindia dan berbentuk teluk sehingga sangat menguntungkan bagi nelayan untuk melakukan aktivitasnya seperti bongkar ikan, melelang ikan, pemeliharaan/perbaikan kapal dan alat tangkap, pengolahan ikan, dan lain sebagainya. Hasil tangkapan yang diperoleh para nelayan secara umum merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting dan merupakan komoditas ekspor. Untuk menunjang peran dan fungsi pelabuhan sebagai aktifitas produksi, distribusi dan kegiatan masyarakat nelayan, maka perlu dilengkapi dengan berbagai sarana penunjang sebagai sarana pokok, melalui suatu perencanaan pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Sarana dan prasarana Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi cukup memenuhi kebutuhan terhadap kegiatan nelayan namun belum optimal digunakan, maka dari permasalahan tersebut diatas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui strategi pengembangan pelabuhan. Hasil penelitian ini diarahkan untuk mengetahui dua faktor lingkungan yang saling mempengaruhi yaitu faktor lingkungan internal dan eksternal. Dimana lingkungan internal terdiri dari strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) sedangkan lingkungan eksternal terdiri dari opportunities (kesempatan) dan threats (ancaman), serta implementasi strategi pertumbuhan institusi yang agresif. 40

2 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan cara survei. Menurut Nazir (2003) penelitian deskriptif adalah penyelidikan yang diadakan dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang diteliti secara obyektif. Teknik pengumpulan datanya meliputi data primer yaitu wawancara dan penyebaran kuesioner (Singarimbun dan Efendi, 1989); sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari instansi PPN Prigi, instansi terkait, serta dari hasilhasil penelitian sebelumnya. Metode analisis datanya menggunakan analisis Strengths Weakness Opportunity Treats (SWOT) dan analisis Quantitative Stragtegic Planning Matrix (QSPM). Proses penyusunan perencanaan strategi dapat digambarkan pada kerangka formulasi strategis seperti pada tabel 1. Tabel 1. Tahapan Perencanaan Strategi Tahap masukan ( Input Stage ) a. Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) b. Matrik Evaluasi Internal (IFE) Tahap analisis (Mactching Stage) Matrik SWOT, Matrik Grand Strategi Tahap pengambilan keputusan (Decition Stage) Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Stragtegic Planning Matrix / QSPM) Rangkuti (2005), menyebutkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis yang digunakan untuk merumuskan strategi. Matriks analisis SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi instansi/ perusahaan/kegiatan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT merupakan mactching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat strategi. Adapun Matriks analisis SWOT diperlihatkan pada tabel 2. Tabel 2. Matrik Analisis SWOT Intern faktor ( IFAS ) Extern faktor ( EFAS ) OPPORTUNITIES ( O ) Tentukan faktor peluang eksternal THREATS ( T ) Tentukan faktor ancaman eksternal STRENGTH ( S ) Tentukan faktor kekuatan internal STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman WEAKNESSES ( W ) Tentukan faktor kelemahan Internal STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Untuk melihat posisi strategi yang sesuai untuk sebuah perusahaan/instansi/kegiatan dituangkan dalam urutan daya tarik di masing-masing kuadran matrik grand strategi dapat dilihat Studi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara.. 41

3 pada gambar dibawah ini. Matrik grand strategi ini didasarkan dua demensi penilian, yaitu posisi persaingan dan pertumbuhan pasar. PELUANG 3. Mendukung strategi turn around 1. Mendukung strategi agresif KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL 4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diversifikasi BERBAGAI ANCAMAN Gambar 1. Matrik Grand Strategi HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan variabel kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal PPN Prigi Kabupaten Trenggalek maka diperoleh Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Strategy) seperti pada Tabel dibawah ini : Tabel 3. Matrik IFAS (Internal Factor Analysis Strategy) Peubah Kekuatan Bobot Rating Skor Dukungan pemerintah bahwa PPN Prigi sebagai prioritas pembangunan 0, ,215 Kegiatan perikanan memberikan multi effect bagi 0, ,312 pertumbuhan ekonomi masyarakat Lokasi PPN Prigi yang berada di kawasan perkampungan 0, ,205 dan aktifitas nelayan Adanya dukungan dan keinginan masyarakat nelayan 0, ,205 Akses menuju lokasi PPN Prigi yang cukup lancar 0, ,338 Total 0,529 1,275 Peubah Kelemahan Bobot Rating Skor Lahan yang tersedia kurang begitu luas 0, ,188 Kondisi perairan cukup terbuka dengan gelombang yang 0, ,087 besar Kurang tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas 0, ,320 Kurangnya sarana dan prasarana pengawasan 0, ,190 Manajemen pengolahan PPN Prigi yang kurang optimal 0, ,176 Total 0,471 0,961 Total Keseluruhan 1 2, Neptunus, Vol. 15, No. 2, Januari 2009: 40-47

4 Berdasarkan critical succes factor analisa lingkungan internal PPN Prigi diperoleh Matrik IFAS sebagai berikut: (a) Bobot (weight ) memiliki range antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting) untuk setiap faktor. Penentuan bobot ini memperhatikan peran dan tingkat kontribusi dari masing-masing faktor terhadap perkembangan PPN Prigi; (b) Nilai (range) 1 4 diberikan penilian atas kekuatan (sangat kurang sangat baik sekali), dan penilian 1 4 diberikan atas kelemahan (sangat ringan berat sekali); (c) Hasil penilian matrik IFAS menunjukkan nilai kekuatan 1,275 dan kelemahan 0,961. Penilian matrik IFAS menghasilkan nilai keseimbangan 0,314. Nilai keseimbangan ini mengindikasikan kelemahan internal yang tidak begitu berat, dan pihak PPN Prigi mempunyai kemampuan untuk dapat menyelesaikannya. Berdasarkan variabel peluang dan ancaman dari analisa lingkungan eksternal wilayah pesisir dan laut Trenggalek maka diperoleh Matriks EFAS (External Factor Analysis Strategy) seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 4. Matrik EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) Perubah Kekuatan Bobot Rating Skor Permintaan ikan yang selalu meningkat 0, ,364 PPN Prigi akan menjadi pusat pendaratan dan pemasaran 0, ,179 ikan Meningkatnya penyerapan tenaga kerja 0, ,189 Produk perikanan yang mempunyai akses pasar dalam dan 0, ,214 luar negeri Kegiatan perikanan yang terpusat akan meningkatkan 0, ,234 pendapatan masyarakat Total 0,529 1,180 Perubah Kelemahan Bobot Rating Skor Menurunnya hasil produksi penangkapan dan kelestarian 0, ,210 populasi ikan Belum tersedianya dana pembangunan untuk seluruh 0, ,179 fasilitas yang dibutuhkan Belum adanya dana bantuan untuk peningkatan ukuran 0, ,179 kapal dan perbaikan teknologi penangkapan Terjadinya konflik dalam penempatan rumpon 0, ,069 Adanya IUU ( illegal unreported unregulated ) fishing 0, ,236 Total 0,471 0,873 Total Keseluruhan 1 2,052 Berdasarkan critical succes factor analisa lingkungan internal PPN Prigi diperoleh Matrik EFAS sebagai berikut : (a) Bobot (weight) memiliki range antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting) untuk setiap faktor. Penentuan bobot ini memperhatikan peran dan tingkat kontribusi dari masing-masing faktor terhadap perkembangan PPN Prigi; (b) Nilai (range) 1 4 diberikan penilian atas peluang (sangat kurang sangat baik sekali), dan penilian 1 4 diberikan atas ancaman (sangat ringan berat sekali); (c) Hasil penilian matrik EFAS menunjukan nilai peluang 1,180 dan ancaman 0,873. Penilian matrik IFAS menghasilkan nilai keseimbangan 0,307. Nilai keseimbangan ini mengindikasikan ancaman internal yang tidak begitu berat, dan pihak PPN Prigi mempunyai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk dapat mengatasinya. Studi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara.. 43

5 Analisa SWOT digunakan untuk menentukan strategi optimalisasi kekuatan dan peluang serta untuk meminimalisir kelemahan dan ancaman. Masing-masing strategi dibuat berdasarkan indikator-indikator yang ada. Kelemahan maupun ancaman tidak hanya bertindak sebagai faktor penghambat, namun juga sebagai faktor pendukung. Dengan adanya kelemahan dan ancaman tersebut, maka pemanfaatan kekuatan dan kelemahan dapat dioptimalkan, oleh sebab itu untuk masing-masing strategi dapat dijelaskan sebagai berikut : Strategi SO: (1) Dukungan pemerintah dapat ditunjukkan dengan cara menyederhanakan birokrasi dalam usaha perikanan serta penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan perikanan tangkap; (2) Pembangunan industri pengolahan ikan dengan pemberdayaan masyarakat sekitar dan pembangunan tempat-tempat usaha yang tersentral dengan memperhatikan desain bangunan yang tidak bercampur antara kegiatan pelelangan dengan kegiatan perekonomian yang lain; (3) Pengembangan ekonomi lokal yang kuat dan secara sistemik sehingga mengsinergiskan dukungan masyarakat dengan lintas aktor-aktor pembangunan (stakeholder); (4) Pengadaan armada distribusi khusus untuk hasil perikanan laut yang telah dilengkapi dengan sistim pendingin (mini coldstorage). Strategi ST: (1) Pemberlakuan sistem kuota (jumlah) penangkapan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan dan pemerintah sebagai regulator; (2) Adanya pemeriksaan untuk ukuran atau berat minimum jenis ikan yang boleh ditangkap, hal ini dapat dilakukan oleh petugas dengan cara melakukan sampling pada hasil tangkap; (3) Pembuatan peraturan lokal (local wisdom) yang mengatur dampak yang ditimbulkan dari multi effect perekonomian; (4) Penggabungan jumlah kelompok nelayan guna memaksimalkan modal yang ada, agar nelayan dapat mempunyai kapal dan alat tangkap sendiri; (5) Perlu adanya penyuluhan untuk perijinan dalam penempatan rumpon guna pemetaan fishing ground; (6) Perlu adanya standarisasi alat tangkap, pengawasan, penegakan dan pemberdayaan hukum yang dilakukan secara terpadu untuk mencegah terjadinya IUU ( illegal unreported unregulated ) fishing. Strategi WO: (1) Ketersediaan lahan dapat disiasati dengan membuat desain bangunan yang memaksimalkan lahan yang ada untuk pelelangan; (2) Tersedianya breakwater untuk mengurangi kuatnya gelombang dan arus pada saat memasuki kolam pelabuhan serta pembangunan tempattempat pendaratan dan pemasaran ikan yang tersentral dengan memperhatikan desain bangunan yang tidak bercampur saling / bercampur; (3) Adanya program pemerintah untuk menyediakan program pengembangan kompetensi SDM baik melalui pendidikan formal ataupun non formal. Sehingga dapat mengundang investor untuk menanamkan modal untuk membuka perusahaan pengolahan hasil perikanan yang dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitarnya; (4) Pembenahan dan peningkatan system protect terhadap kekayaan alam bahari dari pihak pemerintah maupun dari masyarakat serta pemberdayaan koperasi nelayan yang dilakukan secara chain of command (rantai komando) dimana otoritas kewenangan dilakukan dalam satu komando; (5) Perbaikan manajemen yang ada untuk meningkatkan pelayanan bagi kapal yang sandar, tambat dan bongkar muat agar hasil tangkap dapat segera didistribusikan sekaligus pembuatan sistem informasi perikanan yang dapat diakses masyarakat secara mudah dan cepat. Strategi WT: (1) Perbaikan dan perawatan dari fasilitas infrastruktur yang telah ada serta peningkatan dari kualitas hasil tangkapan; (2) Pembuatan breakwater yang efektif dan efisien; (3) Peningkatan mutu sumberdaya manusia dengan cara penyuluhan, pelatihan dan pembinaan kepada nelayan untuk melakukan penangkapan ikan dengan memperhatikan aspek-aspek kelestarian sumberdaya ikan untuk dapat berkompetisi dalam dana hibah untuk mengadakan perbaikan teknologi penangkapan ikan; (4) Dengan memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada serta memberdayakan masyarakat untuk bekerjasama dengan pemerintah melakukan pengawasan dan penegakan hukum berbasis komunitas, sehingga masyarakat merasa dilibatkan dan memiliki; (5) Peningkatan kualitas dan jumlah sumberdaya manusia petugas pengawas 44 Neptunus, Vol. 15, No. 2, Januari 2009: 40-47

6 perikanan disertai fasilitas daya dukung dan alat monitoring untuk pengawasan dan penegakan hukum terhadap IUU (Illegal Unreported Unregulated ) fishing baik dari petugas DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan) atau polisi air. Analisis Matrik Grand Strategi melalui pengolahan data internal dan eksternal, diperoleh total skor masing-masing faktor. Total skor untuk faktor kekuatan 1,275, faktor kelemahan 0,961, faktor peluang 1,180 dan skor untuk faktor ancaman 0,873. Kemudian untuk skor total dari faktor internal (2,236) lebih besar dari faktor eksternal (2,052). Hal ini menunjukan bahwa faktor internal lebih berpengaruh terhadap pengembangan PPN Prigi dibandingkan dengan faktor eksternal, sehingga untuk pengembangan PPN Prigi mengoptimalkan faktor internal untuk mengurangi faktor eksternalnya. Hasil perhitungan dari faktor eksternal dan internal ini digunakan untuk menentukan titik koordinat strategi pengembangan PPN Prigi menggunakan analisis Matrixs Grand Strategic. Dalam hal ini sebagai sumbu horisontal (X) adalah faktor-faktor internal, nilai X = (1,275 0,961) : 2 = 0,1570. Sedangkan sebagai sumbu Vertikal (Y) adalah faktor-faktor eksternal, nilai Y = (1,180 0,873) : 2 = 0,1535. Titik koordinat strategi pengembangan PPN Prigi berada pada posisi kuadran 1, berarti bahwa PPN Prigi mempunyai peluang yang sangat besar untuk dikembangkan menurut kekuatan yang dimiliki, dengan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Menurut Iskandarini (2002), bahwa dari hasil analisis Quantitative Stragtegic Planning Matrix (QSPM) didapatkan rekomendasi strategi yang harus diimplementasikan terlebih dahulu adalah perkembangan institusi/lembaga (institution development) (5,078) setelah itu integrated policy (6,121). Dimana contoh dari institution development adalah adanya dukungan dan keinginan dari kelompok nelayan, dari koperasi sebagai institusi perekonomian, sedangkan integrated policy seperti dukungan dari pemerintah dalam pembuatan suatu peraturan seperti adanya undang-undang yang mengatur illegal fishing. Analisa QSPM dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5. Analisa Quantitative Stragtegic Planning Matrix (QSPM) Strategy Institution Development Integrated Policy Critical succes factor Weight AS TAS AS TAS Kekuatan Dukungan pemerintah bahwa PPN Prigi 0, , ,432 sebagai prioritas pembangunan Kegiatan perikanan memberikan multi 0, , ,416 effect bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Lokasi PPN yang berada di kawasan perkampungan dan aktifitas nelayan 0, , ,306 Adanya dukungan dan keinginan 0, , ,306 masyarakat nelayan Akses menuju lokasi PPN yang cukup 0, , ,452 lancar Kelemahan Lahan yang tersedia kurang begitu luas 0, , ,376 Kondisi perairan cukup terbuka dengan gelombang yang besar 0, , ,087 Kurang tersedianya sumberdaya 0, , ,428 manusia yang berkualitas Studi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara.. 45

7 Strategy Institution Development Integrated Policy Critical succes factor Weight AS TAS AS TAS Kurangnya sarana prasarana 0, , ,285 pengawasan Manajemen pengelolaan PPN yang 0,88 2 0, ,352 kurang optimal Peluang Permintaan ikan yang selalu meningkat 0, , ,363 PPN Prigi akan menjadi pusat 0,89 2 0, ,178 pendaratan dan pemasaran ikan Meningkatnya penyerapan tenaga kerja 0, , ,285 System permodalan kredit perbankan 0, , ,321 dalam menunjang kegiatan perekonomian masyarakat Kegiatan perikanan yang terpusat akan 0, , ,234 meningkatkan pendapatan masyarakat Ancaman Menurunnya hasil produksi 0, , ,315 penangkapan dan kelestarian populasi ikan Belum tersedianya dana pembangunan 0, , ,356 untuk seluruh fasilitas yang dibutuhkan Belum adanya dana bantuan untuk 0, , ,178 peningkatan ukuran kapal dan perbaikan teknologi penangkapan Terjadinya konflik dalam penempatan rumpon 0, , ,138 Adanya IUU (illegal unreported 0, , ,354 unregulated) fishing KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini antara lain : Dalam pengembangan PPN Prigi Trenggalek diketahui ada dua faktor lingkungan yang menentukan atau yang berpengaruh yaitu lingkungan internal dan eksternal. Dimana lingkungan internal (2,236) memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan dengan lingkungan eksternal (2,052) sehingga skenario pengelolaannya adalah mengoptimalkan lingkungan internal untuk meminimalkan lingkungan eksternal. Dari analisa strategi didapatkan bahwa PPN Prigi terletak pada posisi di kuadran 1 sehingga prioritas alternatif strategi yang harus diimplementasikan adalah strategi pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Secara kuantitatif strategi institution development dengan nilai 5,078 dan strategi integrated policy dengan nilai 6,121 berarti strategi instition development lebih diutamakan dalam implementasi dibandingkan dengan strategi integrated policy, meskipun demikian strategi ini dapat diterapkan bersamaan, yaitu dengan strategi pengembangan instansi (PPN Prigi) sebagai strategi utama dengan strategi kebijakan yang terpadu sebagai pendukung. 46 Neptunus, Vol. 15, No. 2, Januari 2009: 40-47

8 DAFTAR PUSTAKA Iskandarini Analisis Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan. Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Diakses tanggal 3 April Nazir, M Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Rangkuti dan Freddy Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Singarimbun, M dan Sofian, E Metode Penelitian Survei. Jakarta: Lembaga Peneletian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3S). Studi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara.. 47

PENDAHULUAN. maka perlu dilengkapi dengan berbagai sarana penunjang sebagai sarana pokok, melalui suatu perencanaan pengembangan

PENDAHULUAN. maka perlu dilengkapi dengan berbagai sarana penunjang sebagai sarana pokok, melalui suatu perencanaan pengembangan STUDI PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PRIGI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT (STRENGHTS WEAKNESS OPPORTUNITY THREATS) DAN QSPM (QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX) D.

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR 45 Komposisi hasil tangkapan yang diperoleh armada pancing di perairan Puger adalah jenis yellowfin tuna. Seluruh hasil tangkapan tuna yang didaratkan tidak memenuhi kriteria untuk produk ekspor dengan

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel 14 IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2009. Tempat penelitian berlokasi di Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 4.2 Metode Penelitian

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Jenis dan Sumber Data

4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Jenis dan Sumber Data 4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Pengambilan data di lapangan dipusatkan di PPN Brondong dan pusat pemerintahan Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelaksanaan Strategi

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelaksanaan Strategi 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelaksanaan Strategi Strategi adalah istilah yang sering kita dengar untuk berbagai konteks pembicaraan, yang sering diartikan sebagai cara untuk mencapai keinginan tertentu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

PPN Palabuhanratu. PPN Palabuhanratu ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '

PPN Palabuhanratu. PPN Palabuhanratu ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' 9 3 METODOLOGI PENELITIAN 3. Waktu dan Tempat Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada bulan Juli 00 hingga Januari 0 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Peta

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS Ajat 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi iis.iisrina@gmail.com Dedi Sufyadi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

4. IDENTIFIKASI STRATEGI

4. IDENTIFIKASI STRATEGI 33 4. IDENTIFIKASI STRATEGI Analisis SWOT digunakan dalam mengidentifikasi berbagai faktor-faktor internal dan eksternal dalam rangka merumuskan strategi pengembangan. Analisis ini didasarkan pada logika

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Business Development Strategies Of Processing Fish Floss (Case Study Of Rumah Abon In Bandung) Rizkia Aliyah, Iwang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian adalah kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari s/d Juli 2007 di Kabupaten Jayapura dan Merauke Provinsi Papua.

3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari s/d Juli 2007 di Kabupaten Jayapura dan Merauke Provinsi Papua. 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari s/d Juli 2007 di Kabupaten Jayapura dan Merauke Provinsi Papua. 3.2 Identifikasi kegiatan IUU-Fishing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga

Lebih terperinci

VI. PERUMUSAN STRATEGI

VI. PERUMUSAN STRATEGI VI. PERUMUSAN STRATEGI 6.1. Analisis Lingkungan Dalam menentukan alternatif tindakan atau kebijakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, dibutuhkan suatu kerangka kerja yang logis. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU Almasdi Syahza Pusat Pengkajian Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PPKPEM) Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id:

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif.

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif. 46 BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI Pada dasarnya metode penelitian yang digunakan untuk merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data-data sekunder

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Halaman.. i..vi.. viii.. ix I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang.. 1 1.2. Identifikasi Masalah..5 1.3. Rumusan Masalah.. 6 1.4. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU P R O S I D I N G 447 EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU Hendro prasetyo 1 dan Tri Oktavianto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi akan dijelaskan mengenai metode pendekatan studi, metode analisa dan metode pengumpulan data yang akan digunakan pada saat menyusun laporan Strategi Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

PS Pemanfaatan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 1*) 2*) 3*)

PS Pemanfaatan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 1*) 2*) 3*) STRATEGI OPTIMALISASI TAMBAT LABUH DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) PONDOKDADAP KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR Anang F. Rachman 1*), Alfan Jauhari 2*) dan Martinus 3*) PS Pemanfaatan Hasil Perikanan Fakultas

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

Analisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara

Analisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(2): 43-49, Desember 2012 Analisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara Strategic analysis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.

RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko. RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, 2005. Analisis Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Agribisnis di Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat. Di Bawah bimbingan E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.

Lebih terperinci

2 METODOLOGI PENELITIAN

2 METODOLOGI PENELITIAN 11 2 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2013 di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Pelabuhan Singapura (Port of Singapore Authority).

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang 63 BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang Samudra Utama. Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG Rifki Fauzi 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi rif.scream@gmail.com D. Yadi Heryadi 2 ) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi

Lebih terperinci