BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang diraih oleh setiap perusahaan. Namun kenyataannya tidak semua
|
|
- Vera Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat penjualan produk yang maksimal tentu dijadikan target penjualan oleh setiap perusahaan. Target penjualan produk ini erat kaitannya dengan tingkat keuntungan yang diraih oleh setiap perusahaan. Namun kenyataannya tidak semua produk dapat mencapai tingkat penjualan yang maksimal, karena dihadapkan pada sejumlah masalah penjualan. Sebagian masalah penjualan produk ini terungkap dari tanggungjawab eksekutif pemasaran. Dalam konteks ini persoalannya adalah bagaimana suatu produk itu berproses dalam dinamika pemasaran. (Kotler dan Amstrong, 1997 : 277) Tahap Introduksi mulai ketika produk baru pertama kali diluncurkan. Introduksi membutuhkan waktu, dan pertumbuhan penjualan cenderung lambat. Produk yang terkenal seperti kopi instan, sari jeruk beku, dan bubuk krim kopi selama bertahun-tahun berada dalam tahap hidup enggan mati tak mau sebelum memasuki tahap yang cepat. Dalam tahap ini kalau dibandingkan dengan tahap-tahap lain, perusahaan masih merugi atau berlaba kecil karena penjualan yang lambat dan biaya distribusi serta promosi yang tinggi. Banyak dana perlukan untuk menarik distributor untuk menarik mereka agar mau menumpuk sediaan. Pengeluaran promosi relatif tinggi untuk memberi tahu konsumen tentang produk baru dan mendorong agar mereka mau mencoba. Karena pada umumnya pasar belum siap untuk penyaringan 1
2 2 produk dalam tahap ini memfokuskan penjualan pada pembeli yang paling siap untuk membeli. (Kotler, 1997 : 327) Sebuah perusahaan mungkin menjalankan satu dari beberapa strategi pemasaran untuk memperkenalkan produk baru. Perusahaan dapat menetapkan level yang tinggi atau rendah untuk setiap variabel pemasaran, seperti harga, promosi, distribusi, dan mutu produk. Dengan hanya memperhatikan harga, dan promosi, misalnya, manajemen mungkin meluncurkan produk baru dengan harga tinggi dan pengeluaran promosi rendah. Harga tinggi mampu meraih laba kotor setinggi mungkin per unit sementara pengeluaran promosi yang rendah menjaga biaya pemasaran rendah. Strategi seperti itu masuk akal kalau ukuran pasar terbatas, ketika sebagian besar konsumen di pasar sudah mengetahui produk dan sedia membayar harga tinggi, dan kalau hanya terdapat sedikit pesaing potensial langsung. Sebaliknya, sebuah perusahaan dapat memperkenalkan produk barunya dengan harga rendah dan pengeluaran promosi tinggi. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar terbesar. Adalah masuk akal bila pasarnya besar dan pembeli potensialnya peka terhadap harga serta tidak menyadari keberadaan produk, pasti ada persaingan potensial yang kuat, dan biaya produksi per unit turun sejalan dengan skala produksi serta pengalaman manufaktur yang terakumulasi. (Kotler, 1997 : 327)
3 3 Sebuah perusahaan, terutama pelopor pasar, harus memilih strategi peluncuran yang konsisten dengan keinginan pemosisian produk. Perusahaan harus menyadari bahwa strategi awal hanyalah langkah pertama dalam rencana pemasaran yang lebih utama untuk seluruh daur hidup produk. Bila perusahaan pelopor memilih strategi peluncuran untuk melakukan Pembunuhan, dia akan mengorbankan penghasilan jangka panjang demi keuntungan jangka pendek. Ketika kemudian sang pelopor bergerak melewati tahap-tahap daur hidup, dia harus terus merumuskan penetapan harga baru, promosi, dan strategi pemasaran yang lain. (Kotler, 1997 : 328) Bila berhasil memuaskan pasar, produk baru akan memasuki tahap pertumbuhan, yang ditandai dengan cepat meningkatnya penjualan. Pembeli awal tetap membeli, dan pembeli belakangan akan mulai memikuti pemimpinnya, terutama bila mendengar berita yang mendukung. (Kotler, 1997 : 328) Penjualan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang telah ditentukan atas persetujuan bersama. (Basu Swastha, 2004 : 403) Bagi unit kerja pemasaran yang dibentuk secara khusus untuk melakukan penjualan produk secara progresif seperti misalnya Divisi Telemarketing AXA Mandiri, tuntutan tersebut kini menjadi tantangan aktual bagi divisi tersebut. Tantangan aktual ini mengacu pada kebijakan dan arah berikut :
4 Pasca tuntasnya penambahan kepemilikan saham Bank Mandiri di AXA Mandiri Financial Service (AXA Mandiri) menjadi 51%, pemasaran produk asuransi AXA akan semakin ekspansif. AXA Mandiri mengincar nasabah baru dari basis data kelompok usaha Bank Mandiri. Saat ini, tercatat sebanyak nasabah AXA Mandiri. Nasabah kami minimal bisa 10% dari total nasabah Bank Mandiri dalam dua tahun ke depan, ujar Direktur Utama AXA Mandiri Albertus Wiroyo, Kami (26/8). Tahun 2012 mendatang, AXA Mandiri menargetkan bisa memiliki satu juta nasabah. Sekedar informasi, Bank Mandiri kini memiliki 10 juta nasabah yang tersebar di cabang di 300 kota di Indonesia. Menurut Albertus, sinergi ini akan membantu pemasaran produk asuransi AXA Mandiri. AXA Mandiri juga berniat menggarap nasabah dari anak-anak usaha Bank Mandiri lain, seperti Mandiri Tunas Finance dan Bank Sinar Harapan-Bali. Di sisi lain, Bank Mandiri akan mendorong pemasaran produk bancassurance AXA Mandiri. Maklum, sampai hari ini kanal distribusi lewat bank mendominasi pemasaran produk asuransi jiwa AXA Mandiri, porsinya mencapai 80%. Sedangkan sisanya dipasarkan melalui telemarketing. Nanti kami akan menambah tenaga Financial Advisor yang saat ini sebanyak orang. Ungkap Albertus. (kontan.co.id, 2010) Kebijakan dan arah perusahaan yang demikian itu agaknya layak diaktualisasikan, karena dua kekuatan di bidang perbankan dan industri asuransi bergabung menyatukan keahlian dengan membangun AXA Mandiri. Sebuah perusahaan asuransi yang bertekad menjadi pilihan nasabah. PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) berdiri pada Desember 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Bank Mandiri dan AXA. Kedua perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian besar pada bidang perbankan dan industri asuransi. Izin operasional AXA Mandiri sebagai perusahaan asuransi jiwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor S-071/MK.06/2004 tanggal 11 Februari (kontan.co.id, 2010) Sampai saat ini AXA Mandiri ini telah melayani nasabah melalui lebih dari cabang Bank Mandiri dan 180 cabang Bank Syariah Mandiri tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan asuransi jiwa, AXA Mandiri fokus 4
5 5 memasarkan produk asuransi seperti proteksi, unit link beserta asuransi tambahan, dengan memberikan jaminan alternatif dan perlindungan yang tepat sesuai kebutuhan nasabah. Berbagai saluran distribusi melalui kantor cabang, telemarketing, dan kumpulan menjadi saluran dalam memasarkan beragam produk unggulan AXA Mandiri. Hasilnya, lebih dari 1,7 juta polis telah diterbitkan sampai dengan AXA Mandiri didukung lebih dari Financial Advisor, 250 Telesales Officers, dan 294 karyawan yang berkomitmen menghadirkan produk dan layanan terbaik. Jumlah ini akan terus ditingkatkan seiring peningkatan kebutuhan SDM, jaringan, infrastruktur, ditambah potensi bisnis yang masih besar. (kontan.co.id, 2010) AXA Mandiri meyakini sepenuhnya bahwa teknologi informasi merupakan infrastruktur strategis yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam proses bisnisnya secara cepat, akuran, dan efisien. Penggunaan infrastruktur ini merupakan kunci yang memungkinkan implementasi dari sistem inovasi, mengurangi biaya, meningkatkan bargaining power, mendefinisikan kembali, meningkatkan pelayanan dan memungkinkan perusahaan untuk menawarkan produk-produk baru. Teknologi Informasi mempunyai peranan sangat penting dalam menjalankan operasional perusahaan, antara lain : untuk meningkatkan pelayanan kepada para nasabah AXA Mandiri, mendukung pengembangan usaha, mempermudah dan mempercepat proses kerja serta memberikan informasi manajemen yang tepat waktu, akurat untuk mendukung dalam pengambilan keputusan. (kontan.co.id, 2010)
6 6 AXA Mandiri juga telah menyiapkan IT Strategic Roadmap untuk memberikan komitmen dalam pelaksanaan inisiatif-inisiatif yang mendukung Strategi Bisnis AMFS di Inisiatif-inisiatif yang menjadi fokus di IT Strategic Roadmap 2012, antara lain pengembangan infrastruktur untuk mendukung bisnis telemarketing dan pembangunan koneksi B2B bersama rekanan bisnis, pembangunan sistem dan jaringan infrastruktur untuk mendukung bisnis asuransi Grup dan Kesehatan, pengembangan sistem berbasiskan web dan otomatisasi untuk mendukung peningkatan volume bisnis. (kontan.co.id, 2010) Berbagai upaya yang dilakukan AXA Mandiri tersebut menjadikan AXA Mandiri sebagai telemarketing AXA Mandiri nomor 1 di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penguasaan 45,3% pangsa pasar jalur distribusi melalui telemarketing berdasarkan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada tahun ( Selain penguasaan pangsa pasar, sebelumnya pada tahun 2009, sejak sistem pemasaran baru diluncurkan, rata-rata penjualan asuransi yang dilakukan Telesales Officers mencapai Rp. 40 Miliar perbulan. ( tidak hanya sampai disitu, tingkat penjualan Telesales Officers dari tahun ke tahun meningkat dengan sangat signifikan, sebagaimana dilansir ( bahwa tingkat penjualan premi pada tahun 2010 sebesar Rp. 275 Miliar, dan semakin meningkat yaitu pada tahun 2011 dengan penjualan premi TSO hampir Rp. 500 Miliar. Mengacu pada kebijakan bahwa pada tahun 2012 AXA Mandiri yang menargetkan bisa memiliki satu juta nasabah, dan dengan meyakini sepenuhnya bahwa teknologi informasi merupakan infrastruktur strategis yang
7 7 dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam proses bisnisnya secara cepat, akuran, dan efisien, maka dengan sendirinya pencapaian tingkat penjualan produk yang setinggi-tingginya menjadi tantangan yang sangat aktual. Tantangan dalam penjualan produk ini tentu menimbulkan sejumlah konsekuensi. Konsekuensi yang dimaksud bisa terkait dengan peran strategis sumber daya manusia, sumber daya perusahaan lainnya, dan bisa juga terkait dengan sumber daya teknologi yang diaplikasikan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Jika dicermati secara mendalam, ternyata proses penjualan produk AXA Mandiri yang dilaksanakan oleh Divisi Telemarketing AXA Mandiri dan secara teknis dilakukan oleh Telesales Officers (TSO) tampak menunjukkan pentingnya kompetensi TSO dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk memikat nasabah dan mencapai omset penjualan produk yang sebanyakbanyaknya. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Identifikasi Masalah Dari uraian yang dipaparkan terungkap bahwa kompetensi Telesales Officers merupakan faktor penting dalam penjualan produk AXA Mandiri. Mengenai kompetensi ini, Spencer & Spencer (1993:9) mengatakan ada lima karakteristik kompetensi yaitu motives, traits, self-concept, knowledge, dan skills. Spencer & Spencer (1993:9) menjelaskan kelima karakteristik kompetensi tersebut berikut :
8 8 Motives adalah hal-hal yang secara konsisten terpikirkan oleh seseorang dan menyebabkan ia melakukan suatu tindakan. Motif dapat juga diartikan sebagai dorongan langsung perilaku dalam melakukan tindakan tertentu atau mencapai tujuan-tujuan tertentu. Misalnya kita belajar agar mendapatkan ilmu, kita bekerja dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau pengalaman, dsb. Traits adalah karakteristik fisik dan respons-respons yang konsisten terhadap situasi yang informatif. Karena traits adalah sifat bawaan seseorang, maka dengan sendirinya traits merupakan faktor internal seseorang yang menjadi cermin karakteristik bagaimana ia berperilaku. Self-concept adalah sikap, nilai, atau citra diri seseorang. Misalnya : percaya diri, keyakinan seseorang bahwa ia dapat efektif dalam hampir setiap situasi adalah sebagian dari konsep diri seseorang. Knowledge adalah informasi yang dimiliki oleh seseorang dalam konten yang spesifik. Pengetahuan yang dimiliki seseorang adalah suatu kapasitas informasi yang terolah dari proses pendidikan dan pengalaman serta pandangan dan harapannya. Pengetahuan ini sering dijadikan tolok ukur dalam penilaian kompetensi. Skills adalah Kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan baik secara fisik maupun mental. Dengan dukungan teori kompetensi dari Spencer & Spencer, maka ruang lingkup atau masalah yang dijadikan obyek penelitian adalah analisis motives, traits, self-concept, knowledge, dan skills Telesales Officers terhadap penjualan produk AXA Mandiri, baik secara parsial maupun secara bersama-sama.
9 Rumusan Masalah Berdasarkan penetapan batasan masalah tersebut, rumusan masalah diajukan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian (research questions) sebagai berikut : 1. Apakah kompetensi komunikasi yang mencakup motives, traits, self-concept, knowledge, dan skills Telesales Officers, meningkatkan penjualan produk AXA Mandiri? 2. Bagaimana kompetensi komunikasi Telesales Officers dalam melakukan penjualan produk AXA Mandiri? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut maka penelitian dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar eksplanasi kompetensi motives, traits, self-concept, knowledge, dan skills Telesales Officers secara parsial dan secara bersama-sama terhadap penjualan produk AXA Mandiri. Dengan maksud penelitian yang demikian itu maka tujuan penelitian adalah berikut : 1. Menganalisis dan mengkonfirmasikan tingkat kompetensi komunikasi yang mencakup motives, traits, self-concept, knowledge, dan skills Telesales Officers, dalam meningkatkan penjualan produk AXA Mandiri. 2. Menjelaskan kompetensi komunikasi Telesales Officers dalam melakukan penjualan produk AXA Mandiri.
10 Manfaat Penelitian Manfaat atau kegunaan yang diharapkan dari seluruh rangkaian aktivitas penelitian serta hasil penelitian adalah sebagai berikut : Manfaat Teoritis Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan bila diterima menjadi dokumen akademik dan bermanfaat menjadi kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama pengembangan ilmu komunikasi. Bagi mahasiswa, hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi studi dan bisa mengembangkannya ke dalam suatu konsep penelitian yang mendalam dan komprehensif Manfaat Praktis Bagi pihak yang diteliti, hasil penelitian diharapkan berkenan diterima sebagai masukan oleh Divisi Telemarketing AXA Mandiri yang bermanfaat untuk meningkatkan omset penjualan produk-produk AXA Mandiri. Bagi pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan hasil penelitian, diharapkan hasil penelitian bisa juga acuan praktis peningkatan efektivitas manajemen pemasaran produk-produk asuransi.
Bisnis indonesia 04/01/2017, hal. 22 Saatnya Utak-atik Portofolio
Bisnis indonesia 04/01/2017, hal. 22 Saatnya Utak-atik Portofolio 31/12/2016 Industri asuransi nasional meningkat sepanjang 2016 http://www.antaranews.com/berita/604335/industri-asuransi-nasional-meningkat-sepanjang-2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai Negara yang berpenduduk 220 juta jiwa, Indonesia sangat potensial bagi industri barang, jasa maupun keuangan. Dalam industri keuangan, selain perbankan,
Lebih terperinciBisnis Indonesia 19/07/2016, hal 7 Asuransi Jiwa Premi Jiwasraya Manado Tumbuh 20% EX-CC-AAJI
Bisnis Indonesia 19/07/2016, hal 7 Asuransi Jiwa Premi Jiwasraya Manado Tumbuh 20% EX-CC-AAJI-06-001 19/07/2016 Premi Jiwasraya Manado Tumbuh 20% http://finansial.bisnis.com/read/20160719/215/567154/premi-jiwasraya-manado-tumbuh-20
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia akan berkembang apabila manusia itu sendiri dapat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia akan berkembang apabila manusia itu sendiri dapat berhubungan baik dengan manusia lainnya di dalam lingkungan sosial, tidak hanya secara pasif
Lebih terperinciHarian Kontan 25/02/2017, Hal. 11 Kerjasama Taspen Life dan Kementerian Pariwisata
Harian Kontan 25/02/2017, Hal. 11 Kerjasama Taspen Life dan Kementerian Pariwisata 24/02/2017 Genjot Premi, Taspen Life Gaet Kemenpar http://keuangan.kontan.co.id/news/genjot premi taspen life gaet kemenpar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan era informasi ini sangatlah pesat, sehingga berpotensi memicu persaingan yang semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan jasa karena akan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Tentu saja Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya peningkatan dan perkembangan terhadap pengguna jasa asuransi dari tahun ke tahun telah menjadi perhatian di kalangan masyarakat. Hal tersebut
Lebih terperinciBisnis Indonesia 02/09/2016, hal. 21 Monopoli & Upfront Fee Bikin Ngeri EX-CC-AAJI
Bisnis Indonesia 02/09/2016, hal. 21 Monopoli & Upfront Fee Bikin Ngeri EX-CC-AAJI-06-001 Bisnis Indonesia 02/09/2016, hal. 22 FWD Life Dorong Bancassurance Investor Daily 02/09/2016, hal. 23 FWD Life
Lebih terperinciMedia Indonesia 18/08/2016, hal. 26 AAJI Bantu Priwisata Danau Toba EX-CC-AAJI
Media Indonesia 18/08/2016, hal. 26 AAJI Bantu Priwisata Danau Toba EX-CC-AAJI-06-001 Harian Kompas 18/08/2016, hal. 25 Memasyarakatkan Asuransi, Mengasuransikan Masyarakat Harian Kompas 18/08/2016, hal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, persaingan usaha sudah berkembang sedemikian kompleksnya sehingga upaya untuk mempertahankan daya saing sebuah barang atau jasa, menjadi bertambah
Lebih terperinciKinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III-2016:
SIARAN PERS UNTUK DISIARKAN SEGERA Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III-2016; Total Pendapatan Asuransi Jiwa Meningkat Pesat 78,1% Seiring Perbaikan Hasil Investasi Yang Signifikan Total pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dipaparkan mengenai latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, tujuan, manfaat dan ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan penelitian.
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 6/43/DPNP Jakarta, 7 Oktober 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Kerjasama Pemasaran dengan Perusahaan Asuransi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank X mempertajam fokus bisnis untuk meningkatkan kinerja. Memasuki usia ke-11 pada 2009, Bank X akan mengembangkan bisnis yang memberi nilai tambah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat. Timbulnya persaingan tersebut menyebabkan kalangan dunia usaha saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri asuransi dewasa ini telah menunjukkan perkembangannya yang semakin membaik. Dengan semakin bertambahnya pengetahuan masyarakat, mereka tidak lagi memandang
Lebih terperinciMENGENAI AAJI. Kompas, 11/2, hal 2, [Foto] CEO Meeting dan HUT Ke 14 Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia
MENGENAI AAJI Kompas, 11/2, hal 2, [Foto] CEO Meeting dan HUT Ke 14 Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Wartaekonomi.co.id, 9/2, AAJI Rayakan Ulang Tahun Ke-14 http://m.wartaekonomi.co.id/berita89799/aaji-rayakan-ulang-tahun-ke14.html
Lebih terperinciBisnis Indonesia 26/04/2017, Hal. 22 Bancassurance Masih Jadi Andalan
Bisnis Indonesia 26/04/2017, Hal. 22 Bancassurance Masih Jadi Andalan Bisnis Indonesia 26/04/2017, Hal. 21 Premi Dua Perusahaan Tumbuh Stagnan 25/04/2017 Laba Bersih Allianz Indonesia Turun Rp2,51 Miliar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan sangat kompetitif seiring banyaknya kompetitor dari dalam maupun luar negeri yang masuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk
Lebih terperinciInvestor Daily 06/01/2017, Hal. 23 Juni, Asuransi Wajib Sampaikan Rencana Single Presence Policy
Investor Daily 06/01/2017, Hal. 23 Juni, Asuransi Wajib Sampaikan Rencana Single Presence Policy Koran Sindo 06/01/2016, Hal. 19 Tampung Dana Amnesti Pajak, BCA Life Luncurkan 12 Produk Bisnis Indonesia
Lebih terperinciBAB I. A. Latar belakang. semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan
BAB I A. Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan informasi yang semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan dalam dunia bisnis dan industri, tentunya
Lebih terperinciBisnis Indonesia 03/02/2017, Hal. 21 Zurich Topas Rillis Proteksi Kesehatan
Bisnis Indonesia 03/02/2017, Hal. 21 Zurich Topas Rillis Proteksi Kesehatan Investor Daily 03/02/2017, Hal. 23 Zurich Hadirkan Rider dengan Limit Tahunan Rp 10 Miliar 02/02/2017 Zurich Topas Life Luncurkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi diwaktu yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi diwaktu yang akan datang secara sempurna meskipun dengan menggunakan beberapa alat analisis. Hal itu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era pembangunan sekarang ini manajemen di bidang sumber daya manusia juga mengalami kemajuan yang pesat. Karena itulah perlunya diadakan perencanaan dan penanganan
Lebih terperinciKontan 29/04/2016, hal.24 Hasil Investasi Jatuh, Laba Tertekan EX-CC-AAJI
Hasil Investasi Jatuh, Laba Tertekan EX-CC-AAJI-06-001 Produk Baru Bancassurance Kamis, 28 April 2016 14:18 Allianz Indonesia Bukukan Premi Bruto Rp 10,04 Triliun http://www.beritasatu.com/asuransi/362336-allianz-indonesia-bukukan-premi-bruto-rp-1004-triliun.html
Lebih terperinciBisnis Indonesia 24/08/2016, hal. 21 Premi Kesehatan Makin Menurun
Bisnis Indonesia 24/08/2016, hal. 21 Premi Kesehatan Makin Menurun Harian Analisa 24/08/2016, hal. 17 AIA Menangkan Top Agent Of The Year AAJI Untuk Empat Tahun Berturut-Turut Investor Daily 24/08/2016,
Lebih terperinciBisnis Indonesia 07/02/2017, Hal. 21 AXA Financial Lebarkan Jangkauan
Bisnis Indonesia 07/02/2017, Hal. 21 AXA Financial Lebarkan Jangkauan Investor Daily 07/02/2017, Hal. 23 AXA Financial Indonesia Targetkan Premi Tumbuh 20% 06/02/2017 Ini Strategi AXA Financial Indonesia
Lebih terperinciHarian Kontan 04/05/2017, Hal. 24 Ciputra Life Mulai Garap Pasar Grup Usaha
Harian Kontan 04/05/2017, Hal. 24 Ciputra Life Mulai Garap Pasar Grup Usaha Ciputra Life Bidik 50% Nasabah Dari Ciputra Tunas Group http://infobanknews.com/ciputra life bidik 50 nasabah dari ciputra tunas
Lebih terperinciAXA Mandiri Corporate Solutions. solusi asuransi bagi perusahaan dalam mengelola kesejahteraan karyawan. AXA Mandiri Customer Care Centre
solusi asuransi bagi perusahaan dalam mengelola kesejahteraan karyawan AXA Mandiri Corporate Solutions Fleksibilitas manfaat yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan AXA Mandiri Customer Care Centre
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menjual produk atau jasa sangat membutuhkan pelanggan untuk kelangsungan usaha mereka, walaupun produk dan jasa berbeda dalam hal apa
Lebih terperinciKomisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia
VERSI PUBLIK Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 01/KPPU/PDPT/I/2015 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT. ASURANSI
Lebih terperinciTahun ini ada 5 tantangan industri asuransi jiwa
MENGENAI AAJI Kontan.co.id, 12/1, Tahun ini ada 5 tantangan industry asuransi jiwa http://m.kontan.co.id/news/tahun-ini-ada-5-tantangan-industri-asuransi-jiwa BISNIS ASURANSI JIWA Tahun ini ada 5 tantangan
Lebih terperinciHarian Kontan 02/02/2017, Hal. 24 Tantangan Asuransi di Tahun Ayam Api
Harian Kontan 02/02/2017, Hal. 24 Tantangan Asuransi di Tahun Ayam Api Bisnis Indonesia 02/02/2017, Hal. 21 Pendapatan Meroket Bisnis Indonesia 02/02/2017, Hal. 21 OJK Siap Beri Informasi Berkala Suara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur secara merata baik materil maupun spiritual dalam suasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha semakin hari terasa semakin kuat, kondisi ini berdampak kepada prinsip-prinsip yang dilakukan oleh kalangan pengusaha khususnya strategi
Lebih terperinciAsuransi Yakin Penuhi Wajib SBN Tahun Ini
EX-CC-AAJI-06-001 Senin, 13 Juni 2016 / 11:30 WIB Asuransi Yakin Penuhi Wajib SBN Tahun Ini http://keuangan.kontan.co.id/news/asuransi-yakin-penuhi-wajib-sbn-tahun-ini Rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di negara maju, asuransi bukan industri sembarangan karena tidak ada bidang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi di Indonesia memang masih dipandang sebelah mata. Peranan industri keuangan ini memang belum terlalu signifikan dibanding perbankan. Padahal di negara
Lebih terperinciWarta Ekonomi Oktober 2016, Hal. 38 Pendapatan Premi Jadi Kontributor Capaian Laba
Warta Ekonomi Oktober 2016, Hal. 38 Pendapatan Premi Jadi Kontributor Capaian Laba Warta Ekonomi Oktober 2016, Hal. 38 Unggulkan Pendapatan Premi Warta Ekonomi Oktober 2016, Hal. 39 Terus Jaga Kinerja
Lebih terperinciBisnis Indonesia 01/09/2016, hal. 21 FWD Life Siapkan Produk Baru EX-CC-AAJI
Bisnis Indonesia 01/09/2016, hal. 21 FWD Life Siapkan Produk Baru EX-CC-AAJI-06-001 Bisnis Indonesia 01/09/2016, hal. 21 Astra Aviva Targetkan Rp3 Triliun Investor Daily 01/09/2016, hal. 23 Sequis Financial
Lebih terperinciTahun Ini Perasuransian Akan Rekrut Agen, Ini Rinciannya
MENGENAI AAJI Bisnis.com, 28/3, Tahun Ini Perasuransian Akan Rekrut 750.000 Agen, Ini Rinciannya http://finansial.bisnis.com/read/20160328/215/531740/tahun-ini-perasuransian-akan-rekrut- 750.000-agen-ini-rinciannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Didirikan pada 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
Lebih terperinciInvestor Daily - 22/11/2016, Hal. 23 Kuartal III, Investasi Asuransi Di SBN Tumbuh 44%
Investor Daily - 22/11/2016, Hal. 23 Kuartal III, Investasi Asuransi Di SBN Tumbuh 44% Harian Kontan 22/11/2016, Hal. 24 Asuransi Jiwa Belum Penuhi Investasi SUN Indopos 22/11/2016, Hal. 5 Asuransi Jiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa masyarakat untuk hidup mengikuti trend yang berlaku. Adanya masa peralihan dari zaman ke zaman telah menghasilkan
Lebih terperinciMENGENAI AAJI Kontan.co.id, 5/3, Asuransi Jiwa Raih Premi Rp 128 Triliun http://keuangan.kontan.co.id/news/asuransi-jiwa-raih-premi-rp-128-triliun Asuransi jiwa raih premi Rp 128 triliun Sabtu, 05 Maret
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan, asuransi, pasar modal dan lainnya pada dasarnya merupakan suatu proses sejarah yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah asuransi dalam bahasa Belanda adalah Verzekering dan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah asuransi dalam bahasa Belanda adalah Verzekering dan dalam bahasa Inggris adalah Insurance yang berarti jaminan atau pertanggungan. Dalam sejarah perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.
Lebih terperinciSindo 30/05/2017, Hal. 19 MNC Life Luncurkan Program iilucky Reseller
Sindo 30/05/2017, Hal. 19 MNC Life Luncurkan Program iilucky Reseller Bisnis Indonesia 30/05/2017, Hal. 21 MNC Life Garap Digital Investor Daily 30/05/2017, Hal. 23 MNC Life Bukukan Premi Rp 100 Miliar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini pemasaran tidak hanya mengembangkan produk yang baik, Menetapkan harga dan membuat produk itu secara mudah dijangkau oleh konsumen
Lebih terperinciMENGENAI AAJI Bisnis.com, 9/2, Migrasi Agen Asuransi Jiwa Didorong Selesai Di Organisasi http://surabaya.bisnis.com/read/20160209/8/86386/migrasi-agen-asuransi-jiwa-didorong-selesai-diorganisasi Migrasi
Lebih terperinciACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE
1 Press Statement UNTUK DISIARKAN SEGERA Kontak Media: Priska Rosalina +62 21 2356 8888 priska.rosalina@acegroup.com ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE Jakarta, 19 Juni 2014 PT
Lebih terperinciRepublika 27/05/2016, hal. 27 (Berita Photo) BNI Life Insurance Unit Usaha Syariah Raih Penghargaan
Republika 27/05/2016, hal. 27 (Berita Photo) BNI Life Insurance Unit Usaha Syariah Raih Penghargaan Bisnis Indonesia 27/05/2016, hal. 21 (Berita Photo) AXA Mandiri Luncurkan Produk Baru Asuransi Unitlink
Lebih terperinciRakyat Merdeka 29/11/2016, Hal. 18 Asuransi Syariah Ngarep Sukuk Negara Dirilis Lebih Banyak
Rakyat Merdeka 29/11/2016, Hal. 18 Asuransi Syariah Ngarep Sukuk Negara Dirilis Lebih Banyak Media Indonesia 29/11/2016, Hal. 19 FWD Life Kembangkan Asuransi Syariah Bisnis indonesia 29/11/2016, hal. 22
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 :
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG Suatu perusahaan didirikan untuk menghasilkan laba yang optimal, dengan adanya laba yang diperoleh tersebut, perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan mempertahankan
Lebih terperinciBisnis Indonesia 02/05/2016 (KINERJA ASURANSI JIWA) Premi Diproyeksikan Tumbuh 25% EX-CC-AAJI
Bisnis Indonesia 02/05/2016 (KINERJA ASURANSI JIWA) Premi Diproyeksikan Tumbuh 25% EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily 02/05/2016, hal.23 Allianz Bukukan Premi Rp 10,04 T 02/05/2016 07:14 WIB Allianz Indonesia
Lebih terperinciMENGENAI AAJI. Investor Daily, 12/2, Hal 23, Kontribusi Premi Bancassurance akan Menyamai Keagenan
MENGENAI AAJI Investor Daily, 12/2, Hal 23, Kontribusi Premi Bancassurance akan Menyamai Keagenan Bisnis Indonesia, 12/2, Hal 21, Bancassurance Makin Diandalkan Bisnis Indonesia, 12/2, Hal 21, [Foto] Kerja
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi merupakan lembaga keuangan non bank yang mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa yang diberikan kepada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler & Amstrong (2008:5) pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah
Lebih terperinciInvestor Daily 11/05/2016, hal. 24 Allianz Life Syariah Sasar Premi Naik 15% EX-CC-AAJI
Investor Daily 11/05/2016, hal. 24 Allianz Life Syariah Sasar Premi Naik 15% EX-CC-AAJI-06-001 Selasa, 10 Mei 2016 19:35 WIB Sepanjang 2015, Pendapatan Premi Bruto Allianz Life Syariah Rp 739,10 Miliar
Lebih terperinciInvestor Daily 08/12/2016, Hal. 23 Prudential Dan Bank Mestika Jalin Kemitraan Strategis Baru
Investor Daily 08/12/2016, Hal. 23 Prudential Dan Bank Mestika Jalin Kemitraan Strategis Baru Harian Kontan 08/11/2016, HaL.24 Prudential Gandeng Bank Rakyat Merdeka 08/11/2016, Hal. 18 Prudential Gaet
Lebih terperinciMajalah Investor Edisi Mei 2016, hal Pergeseran Investasi Asuransi Pasca Kewajiban SBN EX-CC-AAJI
Majalah Investor Edisi Mei 2016, hal. 22-23 Pergeseran Investasi Asuransi Pasca Kewajiban SBN EX-CC-AAJI-06-001 Majalah Investor Edisi Mei 2016, Hal. 72 (Berita Photo) DIRE Peluang Investasi Untuk Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi wacana yang menarik bagi para pemasar. Mengetahui dan mengamati apa saja faktor-faktor
Lebih terperinciKinerja Industri Asuransi Jiwa Indonesia Meningkat di Kuartal Keempat Total Pendapatan (Income) meningkat 21,7%
SIARAN PERS UNTUK DISIARKAN SEGERA Kinerja Industri Asuransi Jiwa Indonesia Meningkat di Kuartal Keempat 2017 Total Pendapatan (Income) meningkat 21,7% Total pendapatan industri asuransi jiwa kuartal keempat
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XXV MERENCANAKAN KEGIATAN USAHA PENGOLAHAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini komunikasi memegang peran penting di segala sendi kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Kesuksesan perusahaan atau organisasi saat ini sangat
Lebih terperinciInvestor Daily 10/06/2016, hal. 14 (Berita Photo) Kinerja Prima BNI Life EX-CC-AAJI
Investor Daily 10/06/2016, hal. 14 (Berita Photo) Kinerja Prima BNI Life EX-CC-AAJI-06-001 Harian Jakarta Pos 10/06/2016, hal. 15 All Good (BNI Life) WARTA EKONOMI 09 Juni 2016 21:59:00 WIB Bni Life Optimistis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nilai pasar semen nasional pada semester I 2012 mencapai IDR (Indonesian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai pasar semen nasional pada semester I 2012 mencapai IDR (Indonesian Rupiah) 28,5 triliun atau naik sekitar 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asuransi diambil bukan karena ada orang yang akan meninggal, tetapi karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life Insurance merupakan salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi sangat pesat jika dibandingkan dengan masa-masa lampau, teknologi dalam industri turut pula merombak kehidupan
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Akuntabilitas publik adalah kewajiban pemerintah untuk mengelola sumber daya, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis, terlebih bagi perusahaan lokal. Karena semakin banyaknya
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat bertahan dalam arus persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha yang ketat dewasa ini mengharuskan perusahaan untuk berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai mengubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup pesat dan memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia dewasa ini. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk terbesar ke-4 di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk terbesar ke-4 di dunia, dengan jumlah penduduk mencapai 253,60 juta jiwa, menjadikan Indonesia sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia dalam hidupnya selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Jumlah penduduk indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang mempunyai pikiran dan perasaan yang membedakannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam organisasi karena manusia inilah yang mampu menggerakkan seluruh komponen yang berada dalam organisasi.
Lebih terperinciPaparan Publik PT Panin Financial Tbk 09 Desember 2016
Paparan Publik 2016 PT Panin Financial Tbk 09 Desember 2016 1 Agenda Gambaran Umum Perseroan Kinerja Keuangan dan Kinerja Operasional Strategi Perseroan 2 Gambaran Umum Perseroan 3 Gambar Umum Perseroan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki kehidupan dan kegiatan yang bersifat konsumtif sehingga memudahkan pelaku usaha untuk menawarkan berbagai produk baik barang dan/atau jasa kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan di dunia, manusia selalu dihadapkan pada sejumlah ketidakpastian yang bisa menyebabkan kerugian finansial di masa yang akan datang. Manusia tidak dapat
Lebih terperinciBANCATAKAFUL Potensi dan Tantangan Untuk Pertumbuhan Unit Syariah
BANCATAKAFUL Potensi dan Tantangan Untuk Pertumbuhan Unit Syariah September 2016 DAFTAR ISI 1. Latar Belakang dan Tujuan 2. Bisnis Model BancaTakaful 3. Mengapa BancaTakaful penting bagi Bank? 4. Persiapan
Lebih terperinciHarian Kontan 15/05/2017, Hal. 24 Kinerja Asuransi Jiwa Masih Lesu
Harian Kontan 15/05/2017, Hal. 24 Kinerja Asuransi Jiwa Masih Lesu 14/05/2017 Kuartal I, premi asuransi jiwa bertumbuh 28% http://keuangan.kontan.co.id/news/kuartal-i-premi-asuransi-jiwa-bertumbuh-28 JAKARTA.
Lebih terperinciBAB II BANCASSURANCE
20 BAB IV : TINJAUAN HUKUM DALAM PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM HAL BANCASSURANCE DI BANK SYARIAH (RISET PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG ISKANDAR MUDA KOTA MEDAN) Dalam bab ini akan menjawab tentang
Lebih terperinciBAB IV PERAN AGEN DALAM PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN POLIS ASURANSI KERUGIAN
BAB IV PERAN AGEN DALAM PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN POLIS ASURANSI KERUGIAN A. Sistem Agensi PT. Asuransi Takaful Umum Cabang Surabaya Sistem agensi dirancang dalam sebuah sistem yang melibatkan kedua
Lebih terperinciJiwasraya Ditargetkan Kuasai 40% Pasar Asuransi Jiwa
INDUSTRI ASURANSI JIWA Bisnis.com, 20/3, Jiwasraya Ditargetkan Kuasai 40% Pasar Asuransi Jiwa http://finansial.bisnis.com/read/20160320/215/529913/jiwasraya-ditargetkan-kuasai-40-pasarasuransi-jiwa Jiwasraya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak berlangsungnya krisis nilai tukar pada pertengahan tahun 1997 yang diikuti krisis ekonomi, sampai akhir tahun 1999 perbankan masih terpuruk. Posisi keuangan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini mengalami perkembangan yang pesat khususnya didalam menjual produk atau jasa. Dalam
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi
Lebih terperinciInvestor Daily 16/05/2017, Hal. 23 Sequis Life Bukukan Premi Rp 2,9 Triliun
Investor Daily 16/05/2017, Hal. 23 Sequis Life Bukukan Premi Rp 2,9 Triliun 15/05/2017 Laba Commonwealth Life 2016 Tumbuh 17 Persen http://mediaasuransinews.co.id/2017/05/15/laba-commonwealth-life-2016-tumbuh-17-persen/
Lebih terperinciMempertahankan arah, menjadi lebih kuat.
Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 18 Laporan Direktur Utama Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Di tahun 2006 Bank Danamon memperingati ulang tahunnya yang ke-50 dan menjadi lebih kuat pada akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun internasional mulai merambah
Lebih terperinciBisnis Indonesia 06/12/2016, Hal. 21 Mega Jiwa Dorong Bancassurance
Bisnis Indonesia 06/12/2016, Hal. 21 Mega Jiwa Dorong Bancassurance Investor Daily 06/12/2016, Hal. 23 Zurich Jadikan Jatim Pendongkrak Pertumbuhan Premi Jawapos 06/12/2016, Hal. 6 Garap Kelas Menengah
Lebih terperinciBNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN dan PEMBERDAYAAN NASABAH BANK DALAM ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 1
PERLINDUNGAN dan PEMBERDAYAAN NASABAH BANK DALAM ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 1 Muliaman D. Hadad 2 I. Pendahuluan Fungsi lembaga perbankan sebagai perantara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan yang besar dalam hal pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan transaksi antara bank
Lebih terperinci