BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Devi Lanny Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) a. Pengertian Menurut Yulifah & Yuswanto (2009) bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari gram sampai 2500 gram. Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari gram tanpa memandang masa kehamilan (Proverawati & Ismawati, 2010). Bayi berat lahir rendah adalah neonates dengan berat badan pada saat kelahiran kurang dari gram (sampai 2499 gram) tanpa memandang masa kehamilan (Ambarwati & Rismintari, 2009) b. Faktor-faktor terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah Menurut Proverawati & Ismawati (2010) faktor-faktor yang menyebabkan BBLR adalah: 1) Faktor Ibu a) Penyakit:mengalami komplikasi kehamilan seperti anemia sel berat, perdarahan antepartum, hipertensi, pre eklampsi berat, eklampsia, infeksi selama kehamilan (infeksi kandung kemih dan ginjal), malaria, Infeksi Menular Seksual, HIV/AIDS, TORCH. 8
2 9 b) Ibu: kehamilan pada usia kurang dari 20 atau lebih dari 35 tahun, kehamilan ganda (multigravida), jarak kelahiran yang terlalu pendek (kurang dari 1 tahun), riwayat BBLR sebelumnya. c) Keadaan sosial ekonomi: golongan sosial ekonomi rendah, mengerjakan aktivitas fisik beberapa jam tanpa istirahat, keadaan gizi yang kurang baik, prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan tidak sah. d) Sebab lain: ibu perokok, pecandu alkohol, pecandu obat narkotika, pengguna obat anti metabolic. 2) Faktor janin Kelainan kromosom, infeksi janin kronik, radiasi, kehamilan kembar, aplasia pankreas 3) Faktor plasenta Berat plasenta berkurang atau berongga, luas permukaan berkurang, plasentitis vilus (bakteri, virus, dan parasit), plasenta yang lepas, sindrom plasenta yang lepas, sindrom tranfusi bayi kembar. 4) Faktor lingkungan Bertempat tinggal di dataran tinggi, terkena radiasi, terpapar zat racun. c. Klasifikasi Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi: 1) Menurut harapan hidupnya
3 10 a) Bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir antara gram b) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat lahir antara gram c) Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) dengan berat lahir kurang dari gram (Wiknjosastro, 2002) 2) Menurut masa gestasinya a) Prematuritas murni Menurut NKB-SMK (Jitiwiyono dan Kristiyanasari, 2010) prematuritas murni adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan atau disebut dengan neonates kurang bulan sesuai masa kehamilan. b) Dismaturitas Menurut KMK/SGA (Pantiawati, 2010) adalah bayi dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk usia kehamilannya, yaitu berat badan dibawah persentil 10 pada kurve pertumbuhan intra uterin, disebut dengan bayi kecil untuk masa kehamilan. d. Manifestasi klinik Secara umum, gambaran klinis dari bayi berat lahir rendah (BBLR) yaitu berat kurang dari gram, panjang kurang dari 45 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, umur
4 11 kehamilan kurang dari 37 minggu, kepala lebih besar, kulit tipis (transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang), otot hipotonik kurang, pernafasan tidak teratur bisa terjadi apnue, ekstremitas (paha abduksi, sendi lutut/kaki fleksi lurus), kepala tidak mampu tegak, pernafasan kali per menit, nadi kali per menit (Proverawati & Ismawati, 2010). e. Penanganan bayi berat lahir rendah Penanganan dapat dilakukan dengan cara: 1) Mempertahankan suhu dengan ketat Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) mudah mengalami hipotermia, oleh karena itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat. 2) Mencegah infeksi dengan ketat Bayi berat lahir rendah sangat rentan dengan infeksi, oleh sebab itu pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan harus dilakukan sebelum memegang bayi. 3) Pengawasan nutisi/asi Reflek menelan bayi berat lahir rendah (BBLR) belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat. 4) Penimbangan ketat Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu
5 12 penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat (Saiffudin, 2008). 2. Metode Kangguru a. Pengertian Menurut Proverawati & Ismawati (2010) perawatan metode kangguru adalah perawatan bayi baru lahir dengan melekatkan bayi di dada ibu (kontak kulit bayi dan kulit ibu) sehingga suhu tubuh bayi tetap hangat. Pelaksanaan metode kangguru dapat dilakukan di rumah sakit dan di rumah.menurut Suriviana (2009) metode kangguru merupakan cara yang sederhana untuk merawat bayi berat lahir rendah yang menggunakan suhu tubuh ibu untuk menghangatkan bayinya. b. Kriteria bayi yang diberikan metode kangguru Beberapa kriteria dilakukan metode kangguru 1) Bayi dengan berat badan kurang dari gram 2) Tidak terdapat kelainan atau penyakit yang menyertai 3) Reflek dan kordinasi isap menelan yang baik. 4) Suhu tubuh yang stabil (36,5 o C 37,5 o C) 5) Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan (Pantiawati, 2010) c. Manfaat Perawatan Metode Kangguru 1) Manfaat Perawatan Metode Kangguru (PMK) bagi Bayi : Stabilitas suhu (36,5 o C 37,5 o C), stabilisasi laju denyut jantung ( kali/menit) & pernapasan (40-50 kali/menit),
6 13 perilaku bayi lebih baik (menangis kurang, sering menetek ASI & lebih lama), mengurangi stress pada bayi (tidak rewel, tidak gelisah, menangis kurang, berat badan naik, menetek kuat), kenaikan berat badan lebih baik, waktu tidur bayi lebih lama, hubungan lekat bayi dan ibu lebih baik, berkurangnya kejadian infeksi. 2) Manfaat Perawatan Metode Kangguru (PMK) bagi Ibu : Efektif (tidak membutuhkan alat, terjangkau, masih bisa beraktivitas), mempermudah pemberian ASI, mengurangi stress pada ibu, ibu lebih percaya diri, hubungan lekat lebih baik, ibu lebih sayang, pengaruh psikologis ketenangan ibu & keluarga, peningkatan produksi ASI. 3) Manfaat bagi Tenaga Kesehatan Bagi petugas kesehatan akan bermanfaat dari segi keefektifan dan efisiensi tenaga karena ibu lebih banyak merawat bayinya sendiri. Dengan demikian beban kerja petugas akan berkurang. Bahkan petugas dapat melakukan tugas lain yang memerlukan perhatian petugas misalnya pemeriksaan lain atau kegawatan pada bayi maupun memberikan dukungan kepada ibu dalam menerapkan perawatan metode kangguru (DepKes RI, 2008). d. Perawatan Metode Kangguru 1) Perawatan Kangguru Intermiten Perawatan kangguru intermiten adalah perawatan dengan jangka waktu yang pendek (perlekatan lebih dari satu jam per hari)
7 14 dilakukan saat ibu berkunjung. Perawatan ini diperuntukkan bagi bayi dalam proses penyembuhan yang masih memerlukan pengobatan medis (infuse, oksigen).tujuan perawatan ini adalah untuk melindungi bayi dari infeksi. 2) Perawatan Kangguru Kontinu Perawatan Kangguru Kontinu adalah perawatan dengan jangka waktu yang lebih lama dari pada perawatan intermiten. Pada metode ini perawatan bayi dilakukan selama 24 jam sehari (Suriviana, 2009). e. Tahap-tahap Perawatan Metode Kangguru Tahap-tahap pelaksanaan perawatan metode kangguru adalah: 1) Cuci tangan, keringkan dan pakai gel handrub. 2) Ukur bayi dengan dengan thermometer. 3) Pakaikan baju kangguru pada ibu 4) Bayi dimasukkan dalam posisi kangguru, menggunakan topi, popok, dan kaos kaki yang telah dihangatkan terlebih dahulu. 5) Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak atau ekstensi. 6) Dapat pula ibu memakai baju dengan ukuran baju yang lebih besar dari badan ibu dan bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju
8 15 ditangkupkan kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak jatuh. 7) Bila baju tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong untuk dapat menyangga tubuh bayi sedemikian juga. 8) Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri, duduk, jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur posisi ibu setengah duduk dengan meletakkan bantal dibelakang punggung ibu. 9) Bila ibu ingin istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau orang lain (Proverawati & Ismawati, 2010). f. Tahap penggunaan metode kangguru Tahap penggunaan metode kangguru menurut Perinasia 1) Persiapan Ibu a) Membersihakan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun mandi 2-3 kali sehari b) Mempersihakan kuku dan tangan c) Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai d) Selama pelaksanaan metode kangguru ibu tidak memakai BH e) Memakai kain baju yang dapat direnggangkan atau longgar. 2) Persiapan Bayi a) Bayi jangan dimandikan, hanya dibersihakan dengan kain bersih dan hangat.
9 16 b) Bayi perlu menggunakan tutup kepala ataupun topi dan popok selama metode berlangsung. c) Posisi bayi vertikal di tengah payudara atau sedikit kesamping kanan/kiri sesuai dengan kenyamanan ibu dan bayi. Usahakan kulit bayi kontak langsung terus menerus dengan kulit ibunya. d) Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu. Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang disekeliling atau mengelilingi ibu dan bayi (Surviana, 2009). 3. Sikap a. Pengertian Sikap Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut (Azwar, 2011). Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan reaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoatmodjo, 2007). b. Komponen Sikap Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu:
10 17 1) Komponen Kognitif Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial. 2) Komponen Afektif Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. 3) Komponen Konatif Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak / bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Dan berkaitan dengan objek yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku (Wawan dan Dewi, 2010).
11 18 c. Tingkatan Sikap Tingkatan sikap terdiri dari: 1) Menerima (receiving) Menerima, diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). 2) Merespon (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut. 3) Menghargai (valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga, saudara) untuk menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi dalah suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak. 4) Bertanggung jawab (responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi (Wawan & Dewi, 2010).
12 19 d. Sifat Sikap Menurut Purwanto dalam buku Wawan & Dewi (2010) sikap dapat pula bersifat positif dan negatif: 1) Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu. 2) Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu. e. Teori Lawrence Green Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor diluar perilaku (non-behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor : 1) Faktor predisposisi (predisposing factor) Dalam hal ini pendidikan atau promosi kesehatan ditunjukkan untuk menggugah kesadaran, memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan baik bagi diri sendiri, keluarganya, maupun masyarakatnya. Disamping itu, dalam konteks ini juga memberikan pengertian tentang tradisi kepercayaan masyarakat dan sebagainya, baik yang merugikan maupun menguntungkan bagi kesehatan.
13 20 2) Faktor pendukung (enabling factor) Faktor ini berupa fasilitas atau sarana dan prasarana kesehatan, maka bentuk pendidikan kesehatan adalah memberdayakan masyarakat agar mampu mengadakan sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas pelayanan kesehatan ini mencakup Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik dan Rumah Bersalin. 3) Faktor pendorong (reinforcing factor) Faktor ini menyangkut sikap dan perilaku tokoh masyarakat dan tokoh agama serta petugas termasuk petugas kesehatan. Agar sikap dan perilaku petugas dapat menjadi teladan contoh atau acuan bagi masyarakat tentang hidup sehat (perilaku hidup sehat) maka petugas kesehatan melakukan pelatihan bagi toga, toma dan petugas kesehatan sendiri. B. Kerangka Teori Faktor Predisposisi: 1. Pendidikan Tenaga Kesehatan 2. Pengetahuan Tenaga Kesehatan 3. Sikap Tenaga Kesehatan Faktor Pendukung: 1. Keterbatasan Waktu 2. Efektifitas Pelaksanaan Metode pada Kanguru Bayi Berat Lahir Rendah Faktor Pendorong: 1. Dukungan keluarga 2. Motivasi Gambar 2.1 Kerangka Teori Modifikasi Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2005)
14 21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi baru lahir yang berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram.
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 2.1.1. Definisi Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir
Lebih terperinciNEONATUS BERESIKO TINGGI
NEONATUS BERESIKO TINGGI Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) REFERENSI Abdul Bari Saifuddin, Buku Acuan Nasional Palayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Ed. 1, Cet. 3. 2002, Jakarta: YBP-SP (Hal :376-378)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PARITAS 2.1.1 PENGERTIAN PARITAS Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN, 2006). Paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN METODE KANGURU DI RUANG NEONATUS RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA Oleh: Kelompok C Program Profesi B13 1. Jehan Eka Prana S 131131174 2. Devi Hairina L 131131175 3. Silvia Risti
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perawatan BBLR Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu komplikasi pada bayi yang bila tidak ditangani secara benar dapat menyebabkan kematian. Bayi berat lahir rendah
Lebih terperinciTEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU Tim Penyusun Prof. Dr. Djauhariah A. Madjid, SpA K Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A. IBCLC dr. A. Dwi Bahagia Febriani, PhD, SpA(K) CSL SIKLUS HIDUP
Lebih terperinciTEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU Tim Penyusun Prof. Dr. Djauhariah A. Madjid, SpA K Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A. IBCLC dr. A. Dwi Bahagia Febriani, PhD, SpA(K) CSL SIKLUS HIDUP
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui panca
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia dan terjadi setelah manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR. Mei Vita Cahya Ningsih
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR Mei Vita Cahya Ningsih D e f e n I s i Sejak tahun1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby ( bayi berat lahir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pengetahuan (Knowledge) seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo : 2003 : 127).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Fenny Fernando (095102034) adalah mahasisiwi Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek
Lebih terperinciPERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR
PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR 1. Penilaian Awal Untuk semua bayi baru lahir (BBL), dilakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan: Sebelum bayi lahir: Apakah kehamilan cukup bulan?
Lebih terperinciPENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g
ASUHAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH By. Farida Linda Sari Siregar, M.Kep PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari
Lebih terperinciASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada
Lebih terperinciPENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air susu Ibu (ASI) mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Pertumbuhan dan pematangan (maturasi) organ dan alatalat tubuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih Teknologi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGETAHUAN 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN gram pada waktu lahir (Liewellyn dan Jones, 2001). Gejala klinisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) rentan terhadap masalah kesehatan. BBLR adalah bayi yang memiliki berat badan lahir kurang dari 2500 gram pada waktu lahir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANC (Antenatal Care) 1. Pengertian ANC Antenatal care adalah perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), Antenatal
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 2.1.1. Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Menurut Saifuddin (2001), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir
Lebih terperinci*Armi
PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU DENGAN INKUBATOR TERHADAP BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR RENDAH (BBLR) YANG TERPASANG ALAT MEDIS DI RUANG PERINA A DAN NICU RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG 2015 *Armi
Lebih terperinciMei Vita Cahya Ningsih
Mei Vita Cahya Ningsih ASKEP BBLR PENGERTIAN BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan < 2500 gr. Gangguan pertumbuhan dan pematangan (maturitas) organ. Kematian PEMBAGIAN BBLR 1. Bayi kurang bulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI Aniq Maulidya, Nila Izatul D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jalan Mataram No.09 Tegal
Lebih terperinciINFORMASI SEPUTAR KESEHATAN BAYI BARU LAHIR
INFORMASI SEPUTAR KESEHATAN BAYI BARU LAHIR DIREKTORAT BINA KESEHATAN ANAK DEPARTEMEN KESEHATAN R I 2008 DAFTAR ISI Gambar Pesan No. Gambar Pesan No. Pemeriksaan kesehatan 1 selama hamil Kolostrum jangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN KASEDIAAN MENJADI RESPONDEN. Maka saya mengharapkan kesediaan ibu menjadi responden dalam penelitian ini
SURAT PERNYATAAN KASEDIAAN MENJADI RESPONDEN Sehubungan dengan skripsi yang akan saya buat dengan judul tersebut diatas, merupakan salah satu syarat kelulusan dari Keperawatan Sumatera Utara. Maka saya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilahirkan di negara-negara sedang berkembang (Unicef-WHO, 2004). BBLR
6 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah angka kematian bayi pada suatu negara, akan menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat negara itu. Data statistik bisa menampilkan secara jelas tentang banyaknya
Lebih terperinci1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS
1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanpa memandang masa kehamilan. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Definisi BBLR Berat Badan Lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram (Pantiawati, 2010). BBLR adalah bayi yang lahir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 2.1.1 Definisi Buku KIA Buku KIA adalah buku yang berisi catatan kesehatan ibu mulai dari hamil, bersalin, nifas, dan catatan kesehatan anak
Lebih terperinciAsfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur
Asfiksia Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur 1 Tujuan Menjelaskan pengertian asfiksia bayi baru lahir dan gawat janin Menjelaskan persiapan resusitasi bayi baru
Lebih terperinciHUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH
ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 1.1 Kajian Pustaka 1.1.1 Bayi Berat Lahir Rendah 2.1.1.2 Definisi Bayi Berat Lahir Rendah Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Telaah Pustaka Usia ibu
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Usia ibu Menurut Wiknjosastro (2005) usia wanita dapat dibagi menjadi 4 bagian 1. Bayi wanita 2. Masa kanak-kanak 3. Masa pubertas Pubertas merupakan masa
Lebih terperinciTeknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.
Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Pembentukan dan Persiapan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan dan Kesehatan, Volume VI, No.3 September 2015
ORIGINAL RESEARCH GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG PERINATOLOGI RSUD SULTAN SYARIF M. AL QADRIE KOTA PONTIANAK
Lebih terperinciJudul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A
Judul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A Deskripsi Umum 1. Setiap Bayi Baru Lahir (BBL) senantiasa mengalami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Definisi Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan (Knowledge). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai progresif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suka cita, tetapi untuk beberapa wanita melahirkan bisa membuat stress dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut (Wilkins, et al 2009), kelahiran bayi seharusnya membawa suka cita, tetapi untuk beberapa wanita melahirkan bisa membuat stress dan berpengaruh negatif yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KEHAMILAN RISIKO TINGGI 2.1.1 Defenisi Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Defenisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lebih dari 20 juta bayi diseluruh dunia (15,5%) dari seluruh kelahiran merupakan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan 95,6% diantaranya merupakan bayi yang dilahirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko mengalami permasalahan pada sistem tubuh, karena kondisi tubuh yang tidak stabil. Kematian perinatal
Lebih terperinciLBM 1 Bayiku Lahir Kecil
LBM 1 Bayiku Lahir Kecil STEP 1 1. Skor Ballard dan Dubowitz : penilaian dilakukan sebelum perawatan bayi, yang dinilai neurologisnya dan aktivitas fisik 2. Kurva lubschenko dan Nellhause : 3. Hyaline
Lebih terperinciKOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta
KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS 1. Ketuban pecah Dini 2. Perdarahan pervaginam : Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta Intra Partum : Robekan Jalan Lahir Post Partum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kehamilan Risiko Tinggi Kehamilan berisiko adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupun terhadap janin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. rasa percaya diri dalam sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diindonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) diindonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan negara-negara di ASEAN lain. Berabagai faktor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang normal
Lebih terperinciUMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR
UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN Pelalgia Sarsadek Baranafe*, Endang Buda Setyowati* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl.Dukuh Pakis Baru II no. 110 Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id
Lebih terperinciKEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL
Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.
Lebih terperinciBAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14
BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14 1. PENGERTIAN Bayi dari ibu diabetes Bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes. Ibu penderita diabetes termasuk ibu yang berisiko tinggi pada saat kehamilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok adalah suatu kebiasaan yang sudah umum dan meluas di masyarakat, dan pada faktanya kebiasaan merokok susah untuk dihilangkan. Merokok telah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan neonatus merupakan bagian dari perawatan bayi yang berumur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawatan neonatus merupakan bagian dari perawatan bayi yang berumur antara 0 sampai 28 hari. Perawatan yang lazim diberikan pada neonatus adalah pertolongan segera
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Prematur Persalinan merupakan suatu diagnosis klinis yang terdiri dari dua unsur, yaitu kontraksi uterus yang frekuensi dan intensitasnya semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelahiran bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah hingga saat ini masih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kelahiran bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah hingga saat ini masih merupakan masalah diseluruh dunia, karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat, dimana angka kematian bayi di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
7 BAB II TINJAUAN TEORI A. Antenatal Care 1. Pengertian Antenatal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001 yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab utama peningkatan morbiditas dan mortalitas maternal, janin, dan neonatus. Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan (know ladge) adalah hasil atau dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what (Notoatmodjo, 2010). Lebih dijelaskan lagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi ASI Menurut WHO (2005) dalam Kementerian Kesehatan (2014), ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain (bahkan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang bulan (prematur), masih merupakan problem dunia dan nasional karena mempunyai angka kematian yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusui Dini 1. Pengertian Inisiasi menyusui dini (early initation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulan pertama kehidupan merupakan masa paling kritis dalam kelangsungan kehidupan anak. Dari enam juta anak yang meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke lima di tahun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buku KIA 2.1.1 Definisi Buku KIA Buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan penyuluhan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Kesehatan Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian neonatal yaitu sebesar 47,5%. 1 Penyebab kematian neonatal. matur 2,8%, dan kelainan konginetal sebesar 1,4%.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Target Sustainable Development Goals salah satunya yaitu menurunkan angka kematian bayi (0-11 bulan) yaitu sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan laporan
Lebih terperinciPengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.
Pengertian Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. prematur atau berat badan lahir rendah adalah : b. Faktor kehamilan : (1) Hamil dengan hidramnion ; (2) Hamil ganda;
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bayi Prematur 1. Pengertian Bayi Prematur Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan dalam usia gestasi kurang dari 37 minggu (PERINASIA, 2003, hlm. 2). 2. Etiologi Faktor-faktor
Lebih terperinciMengapa disebut sebagai flu babi?
Flu H1N1 Apa itu flu H1N1 (Flu babi)? Flu H1N1 (seringkali disebut dengan flu babi) merupakan virus influenza baru yang menyebabkan sakit pada manusia. Virus ini menyebar dari orang ke orang, diperkirakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kehamilan Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
Lebih terperinciNEONATUS BERESIKO TINGGI
NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan
Lebih terperinciGAMBARAN PENERAPAN METODE KANGURU DALAM PENCEGAHAN HIPOTERMI PADA BBLR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN Oleh
GAMBARAN PENERAPAN METODE KANGURU DALAM PENCEGAHAN HIPOTERMI PADA BBLR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 Oleh Lilik Hanifah 1) dan Evi Ernawati 2) 1) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan perabaan. Dan. dalam bentuk tindakan seseorang (overt behavior).
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Notoatmodjo (2003) mendefinisikan pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA NIKEN ANDALASARI Pengertian Eklampsia Eklampsia adalah suatu keadaan dimana didiagnosis ketika preeklampsia memburuk menjadi kejang (Helen varney;
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Para adalah menujukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah melahirkan satu
Lebih terperinciTindakan keperawatan (Implementasi)
LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kelahiran prematur merupakan masalah kesehatan perinatal yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelahiran prematur merupakan masalah kesehatan perinatal yang penting di seluruh dunia khususnya pada negara berkembang terutama di Afrika dan Asia Selatan serta
Lebih terperinciCarolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE
Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Kala I Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan Jika ibu tampak kesakitan, dukungan yg dapat dierikan : Perubahan posisi, tetapi jika
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSAKA 2.1. Definisi Prematuritas didefinisikan sebagai anak yang baru lahir belum berkembang dengan berat lahir rendah yang lahir sebelum 37 minggu kehamilan. Bayi prematur yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bayi berat lahir rendah (BBLR), dan infeksi (Depkes RI, 2011). mampu menurunkan angka kematian anak (Depkes RI, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan adalah angka kematian bayi (AKB) karena dapat mencerminkan status kesehatan masyarakat. Sebagian besar penyebab
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) atau permulaan menyusui dini adalah bayi mulai menyusui sendiri segera setelah lahir (Roesli, 2008). Inisiasi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. dengan preeklamsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang sesuai kriteria inklusi
BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian ini di dapatkan sebanyak 18 responden (60%) ibu bersalin dengan preeklamsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang sesuai kriteria inklusi berumur 20-35 tahun. Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI DESA TARAMAN SIDOHARJO SRAGEN TAHUN 2013
HUBUNGAN ANTARA KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI DESA TARAMAN SIDOHARJO SRAGEN TAHUN 2013 Muhammad Sowwam, Subiyanto Prodi D3 Keperawatan Akper YAPPI Sragen Abstraks Latar
Lebih terperinciDilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013 Tri Tunggal 1, Syamsuddin Alan 2, Hj.Chairiyah 3 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya peningkatan berat badan yang sesuai dalam masa kehamilan sangat penting untuk mengetahui berat badan janin yang dilahirkan. Peningkatan berat badan
Lebih terperinciMANFAAT ASI BAGI BAYI
HO4.2 MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI: Menyelamatkan kehidupan bayi. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku 2.1.1. Definisi Perilaku Menurut Kwick dalam Azwar (2007), perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. Skiner
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan terjadi
Lebih terperinci