PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA ANAK ABSTRACT

Transkripsi

1 ERANCANGAN SISTEM AKAR DIAGNOSA ENYAKIT ARU-ARU ADA ANAK Reny Apriana. (), Andesita rihantara (2), Setyawan emandu (3 () (2) (3) rogram Studi Teknik Informatika oliteknik Cilacap Jalan Dr Sutomo Sidakaya, Cilacap Tengah (), (2), (3) ABSTRACT Tuberculosis on children often becomes the reason of children s death due to the less parent s knowledge about the disease and the parent s activity. So, the child doesn't quite get attention. Along with the development technology, it is also developed a technology which is able to adopt the human process and way of thinking is artificial intelligence technology. Artificial intelligence technology has enable a growing the expert system to be applied. This expert system is designed for diagnose the tuberculosis on children by using Forward Chaining method and it can know the symptom of the disease. With facilities provided to users and administrator, allowing both users and administrator to use the system according to the needs of each. Users are provided lwith acces to several types of information to know tuberculosis on children with clinical symptoms, as well as consultation with a doctor like trough some of the questions that must be answered user to determine the diagnosis. While the administrator a simpple way to manage the system, both procceses add, delete, and update the latest data. Key words: expert system, consultation, forward chaining, tuberculosis, children I. ENDAHULUAN Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfaatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat luas. ekerjaan yang sangat sibuk dari seorang dokter mengakibatkan bidang sistem pakar mulai dimanfaatkan untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam penyakit, seperti ginjal, stroke, kanker, gigi, kulit dan juga paru-paru Sistem pakar merupakan suatu program aplikasi komputerisasi yang berusaha menirukan proses penalaran dari seorang ahlinya dalam menyelesaikan masalah spesifikasi atau bisa dikatakan merupakan duplikat dari seorang pakar karena pengetahuannya disimpan di dalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah. Data yang tersimpan dalam database akan menginformasikan suatu keluhan pasien dengan akurat dan dapat menyimpulkan jenis penyakit yang diderita oleh anak atau pasien. Anak adalah dambaan setiap orang tua dalam keluarga, terlebih mengingat usia anakanak yang rentan terhadap penyakit merupakan ketakutan tersendiri bagi orang tua. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gejala dari sebuah penyakit yang menjadi salah satu faktor keterlambatan dalam penanganan, sehingga kebutuhan informasi yang cepat dan tepat dari seorang pakar kesehatan anak sangatlah dibutuhkan. Hal inilah yang mendorong pembangunan sebuah sistem pakar kesehatan paru-paru anak untuk diwujudkan. II. TINJAUAN USTAKA enelitian sebelumnya yang berkaitan dengan diagnosis penyakit yaitu Expert system based on neuro-fuzzy rules for diagnosis breast cancer, namun pada penelitian ini dilakukan Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 23 24

2 untuk mendiagnosis penyakit kanker payudara dengan menggunakan neuro fuzzy. [] enelitian lainnya yang berjudul Fish-Expert: a web-based expert system for fish disease diagnosis, mengenai kepakaran dalam mendiagnosis penyakit binatang yakni ikan. [] Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT). Sistem ini dapat digunakan masyarakat untuk memperoleh hasil diagnosa penyakit THT berdasarkan gejala yang yang diberikan. Dengan menggunakan metode bayes untuk mendapatan kesimpulan dari gejala-gejala yang diberikan. [2] enelitian lain dari yang di atas adalah penelitian yang menerapkan aplikasi sistem pakar untuk tes kepribadian. Aplikasi ini dibuat sebagai bentuk baru dalam pelaksanaan pengukuran kepribadian (tes kepribadian) yang dibuat dalam sebuah aplikasi perangkat lunak yang sedemikian rupa sehingga menarik, mudah dan nyaman untuk digunakan. [2] Sistem akar Diagnosa enyakit aru ada Anak menggunakan metode Forward Chaining dan Backward Chaining untuk mendiagnosa penyakit paru pada anak. Sistem ini dibuat dengan menggunakan AS.Net, dan SQL Server 25 sebagai database. Jenis-jenis penyakit paru-paru sangatlah beragam. Namun, hampir semuanya berbahaya, sebab penyakit ini menyerang organ terpenting dalam tubuh manusia. Berikut jenis penyakit paru beserta gejalanya yang diperoleh dari narasumber yang kemudian dijadikan sebagai data dalam pembuatan sistem, dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Tabel enyakit aru dan Gejalanya No Nama enyakit Gejala.. Bronkitis batuk berdahak setelah 2-3 hari, batuk kering, dahak kental dan kuning, mengi, sakit retrostenal (sakit di belakang tulang dada), sesak napas, suara ada lendir 2. Asma Episodik Jarang 3. Asma Episodik Sering batuk disertai pilek, dahak kental dan kuning, gejala di malam hari, mengi, serangan 3-4x setahun, sesak napas, suara ada lender, usia 3-6 tahun batuk disertai pilek, dahak kental dan kuning, gejala di malam hari, hay fever, mengi, serangan 3-4x setahun, sesak napas, suara ada lender, usia 8-3 tahun. 4. Asma Kronik/ersistan batuk disertai pilek, gangguan pertumbuhan, gejala di malam hari, mengi, sesak napas, suara ada lender, usia <3 tahun 5. Asma Episodik batuk disertai pilek, dahak kental dan kuning, ISA (Infeksi Saluran Berat dan Napas Atas), mengi, sesak napas, suara ada lender, usia <3 tahun, Berulang usia 3-6 tahun 6. Asma ersisten ada Bayi batuk disertai pilek, mengi, sesak napas, suara ada lender, usia <3 tahun 7. Asma Hipersekresi batuk disertai pilek, dahak kental dan kuning, mengi, sesak napas, suara ada lender, suara napas berderak, usia <3 tahun, usia Asma Karena batuk disertai pilek, dahak kental dan kuning, mengi, sesak napas, Beban Fisik suara ada lender, terasa sakit setelah melakukan kegiatan fisik 9. Asma dengan batuk kering, batuk malam saat jam -4 pagi, dahak kental dan Alergen kuning, mengi, sesak napas, setelah terkena allergen, suara ada. Batuk Malam asma saat jam -4 pagi, batuk malam saat jam -4 pagi, mengi, Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 23 25

3 . Asma Buruk di agi Hari 2. Bronkopneumon ia 3. neumonia Lobaris anak menjadi gelisah, kejang disertai demam, muntah disertai diare, pernapasan cuping hidung (lewat mulut), pernapasan dangkal dan cepat, sianotik (kebiruan), suhu badan naik, usia <3 tahun batuk berdahak setelah 2-3 hari, batuk kering, kejang disertai demam, nyeri di dada, pernapasan cuping hidung (lewat mulut), sesak napas, sianotik (kebiruan), suhu badan naik anak menjadi gelisah, batuk disertai pilek, ISA (Infeksi Saluran Napas Atas), mengi, pernapasan cuping hidung (lewat mulut), pernapasan dangkal dan cepat, sesak napas, sianotik (kebiruan) disertai penyakit lain : asma, bronkitis, bronkopneumonia 4. Bronkiolitis Akut 5. Atelektasis anak menjadi gelisah, nyeri di dada, sesak napas, sianotik (kebiruan), suhu badan naik, takikardia (nadi cepat) terjadi 24 jam setelah operasi 6. Atelektasis Masif anak menjadi gelisah, nyeri di dada, ronki bash dan nyaring (ada suara di paru-paru), sesak napas, sianotik (kebiruan), suhu badan naik, takikardia (nadi cepat), terjadi 24 jam setelah operasi 7. Emfisema krepitasi di daerah kulit (seperti ada udara di bawah kulit) Obstruktif 8. Emfisema Bulosa batuk disertai pilek, bersin, nyeri di dada, sesak napas, terasa sakit setelah melakukan kegiatan fisik 9. neumotoraks batuk berdahak setelah 2-3 hari, mengi, sesak napas, suara ada lender, terasa sakit setelah melakukan kegiatan fisik 2. Empiema Torasis badan menggigil, batuk disertai pilek, sianotik (kebiruan), suhu badan naik, takikardia (nadi cepat), tampak sakit berat III. ERANCANGAN SISTEM Sistem Yang Dirancang menjelaskan alur dari sitem yang dirancang yaitu pada awal sistem pengguna dapat memilih dua metode yaitu Forward Chaining untuk pertanyaan gejala atau konsultasi dan Backward Chaining untuk mengetahui gejala-gejala dari penyakit yang ingin diketahui. Gambar. Flowchart Sistem Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 23 26

4 ada saat konsultasi pengguna akan menjawab pertanyaan dengan jawaban YA atau TIDAK. Jika pengguna menjawab YA maka sistem akan mengecek hingga pertanyaan terakhir hingga mendapatkan hasil diagnosa dari laporan penyakit. Jika pengguna menjawab TIDAK sistem akan terus mencari pertanyaan gejala berikutnya hingga sistem mengecek pertanyaan terakhir dan mendapatkan hasil diagnosa dari laporan penyakit. Matrix enyakit dan Gejala Matrix penyakit dan gejala merupakan relasi antara gejala dan penyakit. Matrix dapat dilihat pada Tabel 2. N o Kode enyakit Kode Gejala 2 Tabel 2. Tabel Matrix enyakit dan Gejala G 2 G2 3 G3 4 G4 5 G5 6 G6 7 G7 8 G8 9 G9 G G 2 G2 3 G3 4 G4 5 G5 6 G6 7 G7 8 G8 9 G9 2 G2 2 G2 22 G22 23 G23 24 G24 25 G25 26 G26 27 G27 28 G28 29 G29 3 G3 3 G3 32 G32 33 G33 34 G34 35 G35 36 G36 37 G37 Keterangan : - Kode yang berawalan dengan huruf G merupakan kode untuk gejala. Berikut keterangan dari masing-masing kode : G : batuk kering G2 : batuk berdahak setelah 2-3 hari G3 : suara ada lendir G4 : dahak kental dan kuning Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 23 27

5 G5 : sesak napas G6 : sakit retrostenal (sakit di belakang tulang dada) G7 : Mengi G8 : serangan 3-4x setahun G9 : gejala di malam hari G : takikardia (nadi cepat) G : tampak sakit berat G2 : hay fever G3 : suara napas berderak G4 : usia <3 tahun G5 : usia 3-6 tahun G6 : usia 8-3 tahun G7 : gangguan pertumbuhan G8 : ISA (Infeksi Saluran Napas Atas) G9 : batuk disertai pilek G2 : pernapasan dangkal dan cepat G2 : anak menjadi gelisah G22 : sianotik (kebiruan) G23 : pernapasan cuping hidung (lewat mulut) G24 : disertai penyakit lain : asma, bronkitis, bronkopneumonia G25 : terasa sakit setelah melakukan kegiatan fisik G26 : nyeri di dada G27 : terjadi 24 jam setelah operasi G28 : ronki basah dan nyaring (ada suara di paru-paru) G29 : krepitasi di daerah kulit (seperti ada udara di bawah kulit) G3 : Bersin G3 : suhu badan naik G32 : setelah terkena alergen G33 : batuk malam saat jam -4 pagi G34 : asma saat jam -4 pagi G35 : kejang disertai demam G36 : muntah disertai diare G37 : badan menggigil - Kode yang berawalan dengan huruf merupakan kode untuk penyakit. Berikut keterangan dari masing-masing kode : : Bronkitis 2 : Asma Episodik Jarang 3 : Asma Episodik Sering 4 : Asma Kronik/ersisten 5 : Asma Episodik Berat dan Berulang 6 : Asma ersisten ada Bayi 7 : Asma Hipersekresi Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 23 28

6 8 : Asma Karena Beban Fisik 9 : Asma dengan Alergen : Batuk Malam : Asma Buruk di agi Hari 2 : Bronkopneumonia 3 : neumonia Lobaris 4 : Bronkiolitis Akut 5 : Atelektasis 6 : Atelektasis Masif 7 : Emfisema Obstruktif 8 : Emfisema Bulosa 9 : neumotoraks 2 : Empiema Torasis Rancangan DFD (Data Flow Diagram) Data Flow Diagram Level Data Flow Diagram Level menjelaskan tentang hubungan input/output antara sistem dengan dunia luarnya, suatu diagram konteks selalu mengandung satu proses saja yang mewakili proses seluruh sistem. erancangan sistem dimulai dari hal yang paling global hingga menjadi model yang paling detail. Aliran data bersumber dari pengetahuan yang didapatkan dari seorang pakar atau dokter, dimasukan ke dalam sistem, kemudian akan diproses. engguna menjawab pertanyaan berdasarkan gejala yang dirasakan untuk keperluan diagnosa, kemudian pengguna mendapatkan hasil diagnosa. Gambar 2. Data Flow Diagram Level Data Flow Diagram Level Data Flow Diagram Level merupakan pengembangan dari diagram konteks. roses pada data flow diagram level terdiri dari 2 yaitu proses pengolahan data dan proses diagnosa penyakit. roses merupakan proses yang mengatur data-data yang diperlukan untuk sistem. roses 2 merupakan proses yang melakukan dialog interaktif dengan pengguna berdasarkan jawaban (Forward Chaining) serta menampilkan gejala dari penyakit yang dipilih oleh pengguna (Backward Chaining). Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 23 29

7 Gambar 3. Data Flow Diagram Level Data Flow Diagram Level 2 Data Flow Diagram Level 2 menjelaskan proses pengolahan data penyakit yang akan disimpan dalam tabel penyakit dan data gejala yang akan disimpan dalam tabel gejala yang dapat diakses oleh dokter. Gambar 4. Data Flow Diagram Level 2 Rancangan Basis Data (Entity Relation Diagram) Entity Relation Diagram menjelaskan hubungan antar tabel, sebagai berikut : a. Masing-masing penyakit memiliki banyak penyakit gejala (one to many). b. Masing-masing gejala memiliki banyak penyakit gejala (one to many). c. Dalam banyak matrik pertanyaan terdapat banyak gejala (many to many). Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 23 3

8 Gambar 5. Entity Relation Diagram IV. HASIL DAN EMBAHASAN enulis mengintegrasikan sistem pakar diagnosa penyakit paru pada anak yang ada di Rumah Sakit ertamina Cilacap agar dapat diakses melalui intranet. Sistem ini dapat digunakan melalui komputer atau laptop. Sistem yang dijalankan melalui komputer dapat digunakan oleh pasien di ruang tunggu untuk media pengetahuan atau konsultasi untuk mendapatkan diagnosa awal penyakit paru pada anak. Sedangkan dokter dapat menjalankannya melalui komputer atau laptop untuk membantu proses diagnosa penyakit pasien serta mengolah data di dalam sistem karena dokter berperan juga sebagai administrator. ada tampilan awal atau halaman utama, kita akan dihadapkan pada beberapa pilihan menu yaitu, konsultasi, daftar penyakit, lokasi rumah sakit dan administrator. Untuk menu administrator terdapat autentifikasi yang hanya diketahui oleh administrator atau dokter saja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.. Gambar 6. Halaman Utama Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 23 3

9 Halaman Konsultasi Informasi yang didapatkan pada menu konsultasi adalah representasi dari metode forward chaining. User akan diberi pertanyaan mengenai gejala yang paling sering dialami untuk semua jenis penyakit paru anak. User akan diberikan pilihan jawaban yaitu jawaban YA untuk representasi user mengalami gejala tersebut dan jawaban TIDAK untuk representasi user tidak mengalami gejala tersebut. Representasi pengetahuan yang kita gunakan adalah dengan menggunakan kaidah reproduksi, yang digunakan untuk menentukan proses pencarian/pertanyaan selanjutnya. Begitu seterusnya sistem akan berjalan hingga pertanyaan gejala terakhir, setelah itu dianalisa oleh sistem dan didapatkan kesimpulan penyakit yang diderita user seperti yang terlihat pada Gambar 4.2. Gambar 7. Halaman Konsultasi Analisis terhadap hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut : a. engujian fungsionalitas dari Sistem akar Diagnosa enyakit aru pada Anak sudah dapat menghasilkan output yang diharapkan. b. engujian fungsi-fungsi bagian dari Sistem akar Diagnosa enyakit aru pada Anak untuk sementara tidak ditemukan kesalahan atau error. Berikut hasil evaluasi sistem berdasarkan pendapat responden dalam kuesioner dengan beberapa aspek : a. Tampilan sistem 2 dari responden (2%) menyatakan sangat baik, 5 dari responden (5%) menyatakan baik, dan 3 dari responden (3%) menyatakan cukup. b. Membantu proses diagnosa 4 dari responden (4%) menyatakan sangat baik, 5 dari responden (5%) menyatakan baik, dan dari responden (%) menyatakan cukup. c. Kemudahan mendapatkan informasi 4 dari responden (4%) menyatakan sangat baik dan 6 dari responden (6%) menyatakan baik. d. Kejelasan informasi yang ada 4 dari responden (4%) menyatakan sangat baik dan 6 dari responden ( 6%) menyatakan baik. e. Kegunaan sistem 4 dari responden (4%) menyatakan sangat baik, 5 dari responden (5%) menyatakan baik, dan dari responden (%) menyatakan cukup. Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 23 32

10 f. Kelayakan sistem dari responden (%) menyatakan sangat baik, 8 dari responden (8%) menyatakan baik, dan dari responden (%) menyatakan cukup. g. eilaian sistem secara menyeluruh 2 dari responden (2%) menyatakan sangat baik dan 8 dari responden (8%) menyatakan baik. V. KESIMULAN Secara umum hasil dari pengujian sistem pakar untuk user umum telah memenuhi tujuan dari pembuatan sistem pakar yang telah dipaparkan pada Bab I yaitu dapat melakukan diagnosa penyakit paru-paru pada anak serta menampilkan gejala teknis dari beberapa penyakit paru-paru pada anak dalam aplikasi berbasis web. Dari pengujian sistem pakar untuk administrator, diketahui bahwa sistem pakar bersifat fleksibel, dalam arti data di dalam sistem dapat diubah bila ada perubahan. Sedangkan berdasarkan pendapat dari responden dalam proses diagnosa 4% menyatakan sangat baik, 5% menyatakan baik, dan % menyatakan cukup. Serta kegunaan sistem dapat diprosentasekan dengan 4% menyatakan sangat baik, 5% menyatakan baik, dan (%) menyatakan cukup. Saran dalam pengembagan Sistem akar Diagnosa enyakit aru ada Anak adalah sebagai berikut :. erlu adanya penambahan data agar lebih menunjang pengetahuan dari sistem pakar tersebut. 2. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh sistem ditambah lagi, misalnya ada tim paramedis/pakar, penanganan lebih lanjut dan pemberian resep obat bagi user. 3. Untuk mengembangkan sistem dapat diperbaiki dengan melengkapi sistem dengan algoritma (matrix) yang dibuat otomatis oleh sistem. 4. Ditambahkan fasilitas untuk mengubah password bagi Administrator. DAFTAR USTAKA [] Anonim. 23. enelitian Sebelumnya Tentang Sistem akar. Diakses Kamis, April 23 [2] Windiarto utra, Brista. 22. Rancang Bangun Sistem akar Karakteristik Mahasiswa TI (Teknik Informatika) di oliteknik Cilacap. Cilacap [3] Indrajit. 2. Analisis dan erancangan Sistem Berorientasi Object. Bandung, Informatika [4] Jogiyanto HM. 25. Sistem Teknologi Informasi. Andi, Yogyakarta [5] Robert G Murdick, dkk. Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Jakarta : Erlangga, 99 [6] Jerry FitzGerald, Fundamentals of Systems Analysis, 98 [7] Tim enerbit. 23. engembangan Sistem akar Menggunakan Visual Basic. Andi. Yogyakarta Jurnal INFOTEKMESIN Volume 6 Edisi Juli 23 33