BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar Teori Pompa Pengertian Pompa Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi atau dari satu tempat yang bertekanan rendah ke tempat yang bertekanan tinggi melalui sistem pemipaan dan berlangsung secara terus-menerus. Pompa beroperasi dengan megadakan perbedaan tekanan antara bagian masuk menjadi energi fluida yang bergerak (sumber tenaga) dan bagian keluar, untuk mengalirkan energi fluida yang akan mengakibatkan pertambahan head tekanan, head kecepatan, dan head potensial dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang proses. Pada industri, pompa banyak digunakan untuk mensirkulasi air atau minyak pelumas atau pendingin mesin-mesin industri. Pompa juga dipakai pada motor bakar yaitu sebagai pompa pelumas, bensin atau air pendingin. Universitas Mercu Buana 6

2 Jadi pompa sangat penting untuk kehidupan manusia secara langsung yang dipakai di rumah tangga atau tidak langsung seperti pada pemakaian pompa di industri Prinsip Kerja Pompa Impeler dipasang pada poros pompa yang berhubungan dengan motor pengerak, biasanya motor listrik atau motor bakar. Poros pompa akan berputar apabila penggeraknya berputar. Karena poros pompa berputar impeler dengan sudu-sudu impeler berputar, zat cair yang ada di dalamnya akan ikut berputar sehingga tekanan dan kecepatannya naik dan terlempar dari tengah pompa ke saluran yang berbentuk volut atau spiral kemudian ke luar melalui nosel Klasifikasi Pompa Klasifikasi atau pengelompokkan pompa dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu menurut jenis, bentuk, dan cara kerja pompa itu sendiri A. Positive Displacement Pump atau Pompa Perpindahan Positif - Ciri-Ciri Umum Pompa Positif : Head yang dihasilkan relatif tinggi dibanding dengan kapasitas. Mampu beroperasi pada suction yang kering, sehingga tidak memerlukan proses priming. Kapasitas atau aliran zat cair tidak berkelanjutan. Jenis Positive Displacement Pump atau Pompa Perpindahan Positif : Universitas Mercu Buana 7

3 Pompa Rotary atau Pompa Berputar Berdasarkan desainnya, pompa rotary dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Screw Pumps atau Pompa Sekrup Adapun kelebihan dari pompa ini adalah: Efisiensinya totalnya tinggi (70 % 80%) Ukuran pompa relatif kecil, ringan karena rotor dapat bekerja pada putaran tinggi. Aliran hampir benar-benar uniform. Getarannya relatif kecil. Kapasitas isapnya baik sekali. Dapat beroperasi dalam berbagai posisi, horizontal, vertikal, miring dan lain-lain. Gambar 2.1 Screw Pump atau Pompa Sekrup Sumber: Tyler, H., G., Edwadrs, T., 1971, Pump Application Engneering, McGraw-hill, Singapore. Universitas Mercu Buana 8

4 Gear Pumps atau Pompa Roda Gigi - Kelebihan pompa roda gigi adalah: Alirannya seragam. Konstruksi sederhana. Kapasitasnya relatih besar dibanding ukuran pompa yang kecil. Instalasi sederhana. - Gear Pumps atau Pompa Roda terbagi atas beberapa bagian, yaitu: External Gear Pumps atau Pompa Roda Gigi Luar Pompa ini merupakan jenis pompa putar yang paling sederhana. Yaitu menghindarkan terjadinya tekanan berlebih yang akan membebani bantalan secara berlebihan dan menimbulkan kebisingan. Gambar 2.2 External Gear Pumps atau Pompa Roda Gigi Luar Sumber: Tyler, H., G., Edwadrs, T., 1971, Pump Application Engneering, McGraw-hill, Singapore. Internal Gear Pumps atau Pompa Roda Gigi Dalam Pompa jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang berpasangan dengan roda gigi kecil dengan penggigian luar yang Universitas Mercu Buana 9

5 bebas (idler). Sebuah sekat yang berbentuk bulan sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke sisi hisap pompa. Gambar 2.3 Internal Gear Pumps atau Pompa Roda Gigi Dalam Sumber: Tyler, H., G., Edwadrs, T., 1971, Pump Application Engneering, McGraw-hill, Singapore. Lobe Pumps atau Pompa Cuping Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal aksinya dan mempunyai dua rotor. Dalam penggunaannya memiliki tipe rotari yang berbeda, ada yang menggunakan rotari dua, ataupun lebih. Gambar 2.4 Lobe Pumps atau Pompa Cuping Sumber: Tyler, H., G., Edwadrs, T., 1971, Pump Application Engneering, McGraw-hill, Singapore. Universitas Mercu Buana 10

6 Vane Pumps atau Pompa Baling-baling Vane Pumps ini merupakan jenis pompa yang dapat menangani cairan viskositas sedang. Pompa ini unggul dalam viskositas rendah seperti gas LPG (propana), amonia, pelarut, alkohol, minyak bahan bakar, bensin dan refrigeran. Adapun keuntungan dan kerugian dari pada pompa baling adalah, sebagai berikut: Keuntungan: 1. Menangani kecilnya kapsitas pada tekanan yang relatif lebih tinggi. 2. Mengkompensasi keausan melalui perpanjangan baling-baling. 3. Kadang-kadang pilihan untuk pelarut LPG. Kerugian: 1. Tidak cocok untuk tekanan tinggi. 2. Tidak cocok untuk viskositas tinggi. Pompa Reciprocating (bolak-balik) Pompa reciprocating merupakan suatu pompa yang dapat mengubah energi mekanis menjadi energi aliran fluida dengan menggunakan piston yang dapat bergerak bolak-balik didalam silinder. Jenis-jenis Pompa Reciprocating: Pompa Piston Prinsip kerja dari pompa ini adalah sebagai berikut: berputarnya selubung putar akan menyebabkan piston bergerak naik-turun sesuai dengan ujung piston. Fluida terisap ke dalam silinder dan kemudian Universitas Mercu Buana 11

7 dialirkan ke saluran buang akibat gerakan turun-naiknya piston. Pompa ini di rancang untuk head yang sangat tinggi dengan kapasitas aliran rendah. Dalam aplikasinya pompa piston banyak digunakan untuk keperluan pemenuhan tenaga hidrolik pesawat angkat. Pompa Torak Prinsip kerjanya adalah torak melakukan gerakan isap terbuka dan katup tekan tertutup. Sedangkan pada saat torak mulai melakukan gerakan tekan, katup isap tertutup dan katup tekan terbuka. Kemudian fluida yang terisap dibuang pada katup tekan. Pompa ini biasa digunakan untuk memenuhi head tinggi dengan kapasitas rendah. Dalam aplikasinya pompa torak banyak digunakan untuk pemenuhan tenaga hidrolik. Jenisjenis Pompa Torak: 1. Pompa Aksi Langsung 2. Pompa Tenaga Kapasitas Kecil 4. Pompa Jenis Diafragma 3. Pompa Jenis Tenaga Gambar 2.5 Skema Pompa Torak Sumber: Edward, Hick. Teknologi Pemakaian Pompa. Erlangga.1996 Universitas Mercu Buana 12

8 Keuntungan dari Pompa Reciprocating: 1. Efisiensi lebih tinggi. 2. Dapat digunakan langsung tanpa memerlukan pancingan. 3. Bila bekerja pada kecepatan konstan, pompa ini akan mempunyai a. kapasitas dan tekanan yang konstan pula. 4. Industri proses. 5. Perkapalan, dock, dan lepas pantai. 6. Oil dan gas. 7. Aplikasi umum lainnya. B. Pompa Dinamik Pompa dinamik adalah pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa bekerja. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah rotor dengan satu impeller yang berputar dengan kecepatan maupun tekanannya absolut dan melemparkan aliran melalui volute. Yang tergolong pompa dinamik antara lain: Pompa Aksial Prinsip kerja pompa ini adalah sebagai berikut: berputarnya impeller akan mengisap fluida yang akan dipompakan dan menekannya ke ssi tekan dalam arah aksial (tegak lurus), head rendah dengan kapasitas aliran besar. Dalam aplikasinya pompa jenis ini banyak digunakan untuk irigasi. Universitas Mercu Buana 15

9 Gambar 2.6 Skema Pompa Aksial Sumber: Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha Pompa Sentrifugal Pompa ini terdiri dari satu atau lebih impeller yang dilengkapi dengan sudu-sudu pada poros yang berputar dan diselubungi chasing. Fluida diisap pompa melalui sisi isap, akibat berputarnya impeller yang menghasilkan tekanan vakum. Pada sisi isap selanjutnya fluida yang telah terisap kemudian terlempar ke luar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida Pompa Sentrifugal Pengertian Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal ini mempunyai tujuan untuk mengubah energi dari suatu pemindah utama (motor electric atau turbin) menjadi kecepatan atau energi kinetik dan kemudian menjadi energi tekanan dari suatu fluida yang dipompakan. Perubahan energi terjadi melalui sifat dari kedua bagian utama pompa, impeller dan volute atau diffuser. Impeller adalah bagian yang berotasi (berputar) yang mengubah energi menjadi energi kinetik. Volute dan Universitas Mercu Buana 16

10 diffuser adalah bagian yang stationer (tidak bergerak) yang mengubah dari kinetik menjadi tekan. Gambar 2.7 Pompa Sentrifugal Sumber : Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha Klasifikasi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara yaitu: A. Menurut Jenis Aliran Dalam Impeller 1. Pompa Aliran Radial Pompa ini mempunyai konstruksi sedemikian sehingga aliran zat cair yang keluar dari impeler akan tegak lurus poros pompa (arah radial). Gambar 2.8 Pompa Sentrifugal Aliran Radial Sumber : Universitas Mercu Buana 17

11 2. Pompa Aliran Aksial Aliran zat cair yang meninggalkan impeler akan bergerak sepanjang permukaan silinder (arah aksial). Gambar 2.9 Pompa Sentrifugal Aliran Aksial Sumber : 3. Pompa Aliran Campur Aliran zat cair didalam pompa waktu meninggalkan impeler akan bergerak sepanjang permukaan kerucut (miring) sehingga komponen kecepatannya berarah radialdan aksial. Gambar 2.10 Pompa Sentrifugal Aliran Campur Sumber : Universitas Mercu Buana 18

12 B. Menurut Jenis Impeller 1. Impeller Tertutup Sudu sudu ditutup oleh dua buah dinding yang merupakan satu kesatuan, digunakan untuk pemompaan zat cair yang bersih atau sedikit mengandung kotoran. 2. Impeller Setengah Terbuka Impeler jenis ini terbuka disebelah sisi masuk (depan) dan tertutup di sebelah belakangnya. 3. Impeller Terbuka Impeler jenis ini tidak ada dindingnya di depan maupun di belakang. Jenis ini banyak digunakan untuk pemompaan zat cair yang banyak mengandung kotoran. Gambar 2.11 Jenis-Jenis Impeller Sumber : C. Menurut Bentuk Rumah 1. Pompa Volute Bentuk rumah pompanya seperti rumah keong/siput (volute), sehingga kecepatan aliran keluar bisa dikurangi dan dihasilkan kenaikan tekanan. Universitas Mercu Buana 19

13 Gambar 2.12 Jenis Pompa Volute Sumber : 2. Pompa Diffuser Pada keliling luar impeler dipasang sudu diffuser sebagai pengganti rumah keong. Gmbar 2.13 Jenis Pompa Diffuser Sumber : 3. Pompa Turbin Pompa sumur jenis diffuser sering disebut pompa turbin, dikenal juga dengan pompa vortex, periphery, dan regenerative. Pompa sentrifugal jenis turbin dapat dilihat pada Gambar Universitas Mercu Buana 20

14 Gambar 2.14 Jenis Pompa Turbin Sumber : 4. Pompa Aliran-Campur dan Aliran-Aksial Pompa aliran-campur menghasilkan tinggi-tekan (head) sebagian oleh pengangkatan (lift) baling-baling pada cairan. Diameter sisi buang baling- baling ini lebih besar dari diameter sisi masuknya. Diameter baling-baling pada sisi hisap sama dengan pada sisi buang. Pompa Propeler merupakan jenis pompa aliran - aksial. D. Menurut Jumlah Tingkat 1. Pompa Satu Tingkat Pompa ini hanya mempunyai satu impeler. Head total yang ditimbulkan hanya berasal dari satu impeller, jadi relatif rendah. Gambar 2.15 Pompa Satu Tingkat Banyak Sumber : Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha Universitas Mercu Buana 21

15 2. Pompa Bertingkat Banyak Pompa ini menggunakan beberapa impeler yang dipasang secara seri pada satu poros. jumlahan dari masing masing impeller sehingga relatif tinggi. Gambar 2.16 Pompa Bertingkat Banyak Sumber : Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha E. Menurut Letak Poros Menurut letak porosnya, pompa dapat dibedakan menjadi poros horizontal dan poros vertical seperti pada gambar berikut ini : Gambar 2.17 Pompa Poros Vertical dan Poros Horizonatal Sumber : Universitas Mercu Buana 22

16 F. Pompa Efek Khusus 1. Pompa Jet Pump Pompa jet merupakan suatu kombinasi pompa sentrifugal volute dan susunan ventury nozzle. Pompa jet biasanya digunakan untuk mengangkat atau menarik air dari sumur yang dalam ke suatu tempat yang lebih tinggi. Gambar 2.18 Skema Sistem Pompa Jet Sumber : ft.unsada.ac.id/jet-pump-minimalis/pompa-sentifugal_jurnal.pdf Keuntungan: 1. Tinggi daya kerapatan (terhadap volume) baik propulsor dan penggerak utama (karena unit, lebih kecil kecepatan yang lebih tinggi dapat digunakan). Universitas Mercu Buana 23

17 2. Meningkatkan kecepatan sebelum timbulnya kavitasi, karena tekanan dinaikkan dinamis internal. 3. Perlindungan dari elemen berputar, operasi membuat lebih aman sekitar perenang dan kehidupan air. 4. Peningkatan dangkal-air operasi, karena hanya inlet perlu terendam. 5. Peningkatan manuver, dengan menambahkan nozzle steerable untuk menciptakan daya dorong vektor. 6. Pengurangan kebisingan, sehingga tanda sonar rendah; ini sistem tertentu memiliki banyak kesamaan dengan propulsors pompa-jet lainnya dan juga dikenal sebagai "terselubung konfigurasi balingbaling", aplikasi: kapal selam. Kekurangan: 1. Dapat kurang efisien dari baling-baling pada kecepatan rendah. 2. Lebih mahal. 3. Tinggi berat di dalam perahu karena air entrained. 4. Tidak akan bekerja dengan baik jika kapal lebih berat daripada jet ini berukuran untuk mendorong. 5. Dapat menderita lebih mudah dari kavitasi dari baling-baling konvensional. Universitas Mercu Buana 24

18 2. Pompa Elektromagnetik Menggunakan prinsip elektromagnetik untuk memindahkkan fluidanya. Dimana prinsip kerja dari pompa ini impeller dalam satu poros dengan motor penggeraknya. Sehingga daya yang dihasilkan dalam satu putaran rpm secara bersamaan. Gambar 2.19 Pompa Jenis Elektromagnetik Portable Sumber : Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal mempertinggi tekanan air dengan jalan mula-mula menaikkan kecepatannya dan kemudian merubah energi kecepatan menjadi energi tekanan. Impeller adalah bagian pompa yang memindahkan energi mekanik ke aliran air. Mengalir ke bagian masuk pompa, air masuk ke bagian pusat impeller yang disebut mata impeller. Impeller diputar oleh sebuah poros yang digerakkan oleh motor. Air yang masuk ke mata impeller diberi gaya sentrifugal (ke arah radial) oleh sudut-sudut impeller yang berputar sehingga kecepatannya naik, kemudian air mengalir melalui rumah pompa (volute) dimana secara berangsur-angsur Universitas Mercu Buana 25

19 energi kinetik diubah menjadi energi tekanan, sehingga tekanannya naik dan merupakan head (tinggi) pompa Konstruksi Pompa Sentrifugal Ada empat bagian utama pompa, yaitu rumah volute (diffuser), impeller, poros dan motor penggerak, yaitu : Impeller Yaitu bagian dari pompa yang berputar dan memberikan gaya pada air. Pada waktu impeller berputar, air akan memperoleh tekanan dan kecepatan sehingga akan mengalir dari bagian tengah kebagian tepi impeller, sehingga tekanannya naik dan merupakan head pompa. Diffuser dan Rumah Volute Rumah pompa yang mempunyai saluran bersudut disebut pompa diffuser, sedangkan jika tidak bersudut disebut pompa volute. Perbedaan yang utama dari pompa diffuser dengan pompa volute terletak pada perolehan head totalnya. Pada pompa diffuser, kecepatan aliran yang keluar dari impeller diturunkan secara berangsur-angsur sehingga energi kinetik aliran dapat diubah menjadi energi tekanan secara efisien. Ring Seal (gelang pelapis) Untuk menghindari adanya gesekan antara impeller (bagian yang berputar) dan pompa (bagian yang diam) harus diberi celah. Namun demikian untuk mengurangi kebocoran melalui celah tersebut dan Universitas Mercu Buana 26

20 untuk menghindarkan penurunan efisiensi pompa maka diantara celah tersebut harus diberi ring seal. Jadi fungsi dari seal ini adalah untuk mencegah air bertekanan tinggi yang keluar dari impeller masuk kembali ke bagian isap impeller (tekanan rendah). Penggerak Pompa Pada umumnya pompa digerakkan oleh sebuah motor listrik melalui sebuah poros secara langsung. Ada dua tipe transmisi langsung yang menggunakan kopling yaitu : a. Kopling fleksibel: kopling ini banyak dipakai karena dapat dengan mudah disambungkan serta tidak menimbulkan sentakan jika karena suatu hak pemasangan poros kurang tepat pada tempatnya. b. Kopling kaku: kopling jenis ini menghubungkan secara langsung motor dengan pompa Bagian Bagian Utama Pompa Sentrifugal Komponen-komponen pompa sentrifugal adalah sebagai berikut : A. Stuffing Box Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus casing. B. Packing Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon. Universitas Mercu Buana 27

21 C. Shaft (poros) Shaft (poros) berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya. D. Shaft Sleeve Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal Bearing dan interstage atau distance sleever. E. Vane Vane merupakan sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller. F. Eye of Impeller Eye of impeller merupakan bagian sisi masuk pada arah isap impeller. G. Impeller Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontiniu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya. Impeller di bagi beberapa jenis antara lain: Universitas Mercu Buana 28

22 1. Closed Impeller, 2. Semi open impeller, 3. Open impeller. H. Wearing Ring Wearing Ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing dengan impeller. I. Bearing (bantalan) Bearing berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil. J. Casing Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan guide vane, inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage). K. Discharge Nozzle Discharge Nozzle adalah saluran cairan keluar dari pompa dan berfungsi juga untuk meningkatkan energi tekanan keluar pompa. Universitas Mercu Buana 29

23 Gambar 2.20 Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal Sumber : Karakteristik Pompa Sentrifugal Beberapa hal penting pada karakteristik pompa adalah: 1. Head (H) Head adalah energi angkat atau dapat digunakan sebagai perbandingan antara suatu energi pompa per satuan berat fluida. Pengukuran dilakukan dengan mengukur beda tekanan antara pipa isap dengan pipa tekan, satuannya adalah meter. Head ada dalam tiga bentuk yang dapat saling berubah: Head potensial/head ketinggian. Head kinetik/head kecepatan. Head tekanan. 2. Kapasitas (Q) Kapasitas adalah jumlah fluida yang dialirkan persatuan waktu. Universitas Mercu Buana 30

24 3. Putaran (n) Putaran dinyatakan dalam rpm dan diukur dengan tachometer. 4. Daya (P) Daya dibedakan atas 2 macam, yaitu daya dengan poros atau daya motor penggerak (Nm) yang diberikan motor listrik dan daya air yang dihasilkan pompa atau daya pompa. Daya motor penggerak adalah daya mekanik keluaran motor penggerak yang diberikan kepada pompa sebagai daya masukan. Daya pompa (Np), Daya pompa adalah daya output pompa terukur yang diberikan kepada fluida. 5. Efisiensi Pompa Pompa tidak dapat mengubah seluruh energi kinetik menjadi energi tekanan karena ada sebagian energi kinetik yang hilang dalam bentuk losses. Efisiensi pompa adalah suatu faktor yang dipergunakan untuk menghitung losis ini. Efisiensi pompa terdiri dari: Efisiensi hidrolis, memperhitungkan losses akibat gesekan antara cairan dengan impeller dan losses akibat perubahan arah yang tiba-tiba pada impeller. Efisiensi volumetris, memperhitungkan losses akibat resirkulasi pada ring, bush, dll. Efisiensi mekanis, memperhitungkan losses akibat gesekan pada seal, packing gland, bantalan, dll. Efisiensi pompa akan mencapai maksimum pada designed point tersebut, yang dinamakan dengan titik Universitas Mercu Buana 31

25 BEP. Untuk kapasitas yang lebih kecil atau lebih besar efisiensinya akan lebih rendah Head Pompa Head Total Pompa Head total pompa adalah beban yang harus dilawanoleh pompa untuk mengalirkan sejumlah fluida (cairan) seperti yang direncanakan, misalnya untuk mengatasi head akibat tekanan di dalam reservoir, perbedaan ketinggian (Elevasi), gesekan-gesekan antara fluida (cairan) dengan permukaan dalam pipa, katup, belokan, pengecilan penampang, sambungan, dan lainnya, dapat dikatakan head total pompa dipengaruhi oleh kondisi instalasi yang akan dilayani oleh pompa. Berdasarkan teorema Bernouli energi total fluida adalah sama dengan jumlah head tekanan, head ketinggian dan head kecepatan. (Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha).... (2.1) Di mana : H = Head total pompa (m) = Tekanan ( ) = Berat jenis zat cair ( ) = Kecepatan ( ) g = Percepatan gravitasi (9,81 ) z = Head Potensial ( ) Universitas Mercu Buana 32

26 Bila theorema ini digunakan untuk menghitung head total pompa maka harus diperhitungkan head kerugian akibat gesekan dan rugi-rugi turbulensi, maka persamaan tersebut menjadi (Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha).... (2.2) Head tekanan atau head statis... (2.3) Atau... (2.4) Head kinetik atau head kecepatan keluar... (2.5) Head kerugian pada sistem pemipaan... (2.6) Head potensial atau head elevasi (geodetic head)... (2.7) Head tekanan, head kecepatan dan head potensial adalah energi mekanik yang dikandung oleh satu satuan berat (N) zat cair (fluida) yang mengalir pada Universitas Mercu Buana 33

27 satu penampang. Satuan energi per satuan adalah ekuivalen dengan satuan panjang atau tinggi Head Losses (Kerugian Head) Head kerugian yaitu head untuk mengatasi kerugian-kerugian, terdiri atas head kerugian gesek di dalam pipa-pipa, dan head kerugian di dalam belokanbelokan, redusir, katup-katup. Di bawah ini akan diberikan cara menghitungnya, satu persatu. Hloss = Hgesekan + Hsambungan Head kerugian gesek dalam pipa (Hgesekan) Untuk menghitung kerugian gesek di dalam pipa dapat dipakai salah satu dari dua rumus berikut ini: v =... (2.8) R = [ Jari-Jari Hidrolik ]... (2.9) S = [ Gradien Hidrolik ]... (2.10) = [ Head kerugian gesek di dalam pipa ]... (2.11) = Kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa ( ) C,p,q = Koefesien koefesien Universitas Mercu Buana 34

28 = Head kerugian gesek dalam pipa (m) = Koefesien kerugian gesek g = Percepatan gravitasi (9,81 ) L D = Panjang pipa (m) = Diameter dalam pipa (m) Selanjutnya, untuk aliran yang laminer dan yang turbulen, terdapat rumus yang berbeda. Sebagai patokan apakah satu aliran itu laminer atau turbulen, dipakai bilangan Reynolds:... (2.12) Re = Bilangan Reynolds (tak berdimensi) V = Kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa ( ) ν = Viskositas kinematik zat cair ( ) D = Diameter dalam pipa (m) Pada Re < 2300, aliran bersifat laminer. Pada Re > 4000, aliran bersifat turbulen. Pada Re = terdapat daerah transisi, dimana aliran dapat bersifat laminer atau turbulen tergantung pada kondisi pipa dan aliran. Universitas Mercu Buana 35

29 I. Aliran Laminer Pada aliran laminer akan terjadi bila bilangan reynold (Re) < 2000, dengan persamaan kehilangan energi pada aliran laminer sepanjang pipa L menurut Hagen Poiseuille adalah sebagai berikut :... (2.13) h = Tinggi kehilangan energi (m) ν = Viskositas zat cair ( ) g = Percepatan gravitasi (9,81 ) D = Diameter pipa (m) V = Kecepatan aliran ( ) L = Panjang pipa (m) Persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk:... (2.14) Dalam hal aliran laminer, koefisien kerugian gesek dalam pipa ( ) dalam persamaan (2.10) dapat dinyatakan dengan... (2.15) = Koefesien kerugian gesek Universitas Mercu Buana 36

30 64 = Koefisien aliran laminer yang terjadi = Bilangan Reynolds (tak berdimensi) II. Aliran Turbulen Untuk menghitung kerugian gesek dalam pipa pada aliran turbulen terdapat berbagai rumus empiris. Di bawah ini akan diberikan cara perhitungan dengan rumus Darcy, Hazen-Williams, dan Blasius. - Rumus Darcy Dengan cara Darcy, koefisien kerugian gesek ( ) dari persamaan (2.14) dihitung menurut rumus:... (2.16) = Koefesien kerugian gesek D = Diameter pipa (m) Rumus ini berlaku untuk pipa baru dari besi cor. Jika pipa telah dipakai selama bertahun-tahun, harga ( ) akan menjadi 1,5 sampai 2,0 kali harga barunya. Atas dasar rumus Darcy ini kerugian head untuk setiap 100 m panjang pipa lurus, dapat dihitung dari diagram dalam gambar 2.20 Universitas Mercu Buana 37

31 Gambar 2.21 Kerugian Gesek Pada Pipa Lurus (Rumus Darcy) Sumber : Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha - Rumus Hazen-Williams Rumus ini pada umumnya dipakai untuk menghitung kerugian head dalam pipa yang relatif sangat panjang seperti jalur pipa penyalur air minum. Bentuknya serupa dengan persamaan (2.7) dan dinyatakan sebagai berikut:... (2.17) Universitas Mercu Buana 38

32 ... (2.18) = Kecepatan rata-rata di dalam pipa ( ) = Koefisien, seperti diberikan dalam Tabel 2.1 = Jari-jari hidrolik (m) R = untuk pipa berpenampang lingkaran = Gradien hidrolik ( = ) = Kerugian head (m) = Kapasitas aliran ( ) = Panjang pipa (m) Kerugian head dalam 100 m panjang pipa lurus yang dihitung dengan rumus diatas ditunjukan dalam gambar Universitas Mercu Buana 39

33 Gambar 2.22 Kerugian Gesek Pada Pipa Lurus (Rumus Hazen-William, C=100) Sumber : Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha Universitas Mercu Buana 40

34 Tabel 2.1 Kondisi pipa dan harga C (formula Hazen-William) Jenis Pipa C Pipa besi cor baru 130 Pipa besi cor tua 100 Pipa baja baru Pipa baja tua Pipa dengan lapisan semen Pipa dengan lapisan tar arang batu Rumus Blasius Rumus blasius juga dapat mencari nilai koefisien gesekan ( ) dengan nilai pipa halus dan pipa kasar dengan nilai kekasaran relatif ke arah smooth, atau dengan nilai kekasaran relatif yang kasar. Dengan menggunakan persamaan dibawah ini : Pipa halus Harga f tersebut diperoleh dari persamaan Poiseuille yang ditulis dalam bentuk persamaan Darcy-Weisbach. Pada aliran turbulen, pipa dapat bersifat hidraulis halus atau hidraulis kasar. Untuk pipa halus, Blasius mengemukakan rumus gesekan f dalam bentuk : Universitas Mercu Buana 41

35 ...(2.19) = Koefesien kerugian gesek = Bilangan Reynolds Rumus tersebut berlaku untuk 4000<Re<10 5 Pipa kasar Untuk pipa kasar nilai f tidak hanya tergantung pada angka Reynolds tetapi juga pada sifat dinding pipa yaitu kekasaran ( /D) atau:...(2.20) = Koefesien kerugian gesek = Bilangan Reynolds = Kekasaran permukaan di dalam pipa (feet) D = Diameter pipa (m) III. Kekasaran Relatif Untuk menghitung kekasaran permukaan pada pipa yang digunakan dalam instalasi pipa pada aliran dengan cara menentukan nilai kekasaran pada material pipa. Untuk mencari kekasaran pipa dapat dilihat dalam tabel 2.2 yang ada di bawah ini : Universitas Mercu Buana 42

36 Tabel 2.2 Nilai Kekasaran Permukaan Pipa Setelah menentukan nilai kekasaran permukaan pipa, dapat menentukan nilai roughness pipe, fungsimya untuk menentukan jenis aliran yang terjadi pada laju aliran didalam pipa akibat adanya tekanan pompa. Untuk menghitung roughness pipe yang terjadi dapat menggunakan rumus dibawah ini :... (2.21) = Kekasaran permukaan di dalam pipa (feet) D = Diameter pipa (m) Universitas Mercu Buana 43

37 Gambar 2.23 Diagram Moody Sumber : Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha Kerugian head pada belokan, sambungan dan katup Kerugian head pada belokan, sambungan dan katup dapat ditulis sebagai berikut:... (2.22) = Koefisien pada belokan, sambungan dan katup = Kecepatan rata-rata di pipa ( ) = Percepatan gravitasi (9,81 ) = Kerugian head pada belokan, sambungan dan katup (m) Universitas Mercu Buana 44

38 Tabel 2.3 Harga Koefisien Tahanan Pipa Pada Berbagai Macam Fitting Fitting Types K 45 Elbow Standard (R/D = 1) 0.35 Long Radius (R/D = 1.5) Elbow Curved Standard (R/D = 1) 0.75 Long Radius (R/D = 1.5) Elbow Square or Mitered Bend Close Return 1.5 Tee, Run Through Branch Blanked 0.4 Tee, as Elbow Entering in run 1 Tee, as Elbow Entering in branch 1 Tee, Branching Flow 1 Coupling 0.04 Union 0.04 Gate valve Fully Open 0.17 Universitas Mercu Buana 45

39 3/4 Open 0.9 1/2 Open 4.5 1/4 Open 24 Fully Open 2.3 Diaphragm valve 3/4 Open 2.6 1/2 Open 4.3 1/4 Open 21 Globe valve, Bevel Seat Globe Valve, Composition seat Fully Open 6 1/2 Open 9.5 Fully Open 6 1/2 Open 8.5 Fully Open 9 Plug disk 3/4 Open 13 1/2 Open 36 1/4 Open 112 Universitas Mercu Buana 46

40 Angle valve Fully Open 2 Y valve or blowoff valve Fully Open 3 θ = θ = Plug cock θ = θ = θ = θ = θ = Butterfly valve θ = θ = θ = Swing 2 Check valve Disk 10 Ball 70 Universitas Mercu Buana 47

41 Foot valve 15 Disk 7 Piston 15 Water meter Rotary (star-shaped disk) 10 Turbine-wheel 6 Flowmeter 1 Kerugian head dalam jalur pipa Dalam aliran melalui jalur pipa, kerugian juga akan terjadi apabila ukuran pipa, bentuk penampang, atau arah aliran berubah. Kerugian head di tempat-tempat transisi yang demikian itu dapat dinyatakan secara umum dengan rumus:... (2.23) = Kecepatan rata-rata di dalam pipa ( ) = Koefisien kerugian = Percepatan gravitasi (9,81 ) = Kerugian head (m) Universitas Mercu Buana 48

42 a. Ujung masuk pipa Jika menyatakan kecepatan aliran setelah masuk pipa, maka harga koefisien kerugian dari rumus persamaan 2.20 untuk berbagai bentuk ujung masuk pipa seperti diperlihatkan dalam gambar (i) = 0,5 (ii) = 0,25 (iii) = 0,06 (untuk r kecil) sampai 0,005 (untuk r besar) (iv) = 0,56 (v) = 3,0 (untuk sudut tajam) sampai 1,3 (untuk sudut 45 0 ) (vi) = 1 + o,3 cos +. Dimana 1 adalah koefisien bentuk dari ujung masuk dan mengambil harga (i) sampai (v) sesuai dengan bentuk yang dipakai. Dapat dilihat pada gambar Gambar 2.24 Berbagai Bentuk Ujung Masuk Pipa Sumber : Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha Universitas Mercu Buana 49

43 b. Koefisien kerugian pada belokan pipa Ada dua macam belokan pipa, yaitu belokan lengkung dan belokan patah (mister atau multipiece bend). Untuk belokan lengkung sering dipakai rumus Fuller dimana dari persamaan 2.21 dinyatakn sebagai berikut:... (2.24) = Diameter dalam pipa (m) = Jari-jari lengkung sumbu belokan (m) = Sudut belokan (derajat) = Koefisien kerugian Gambar 2.25 Koefisien Kerugian Pada Belokan Sumber : Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha Dari percobaan Weisbach dihasilkan rumus yang umum dipakai untuk belokan patah sebagai berikut: Universitas Mercu Buana 50

44 ... (2.25) = Sudut belokan = Kofisien kerugian Hubungan antara sudut dan koefisien kerugian diberikan dalam tabel 2.4. Adapun koefisien kerugian untuk belokan patah dengan potongan banyak (multipiece) diberikan dalam tabel 2.5 Tabel 2.4 Koefisien kerugian belokan pipa , Halus 0,016 0,034 0,066 0,130 0,236 0,471 1,129 Kasar 0,024 0,44 0,154 0,165 0,320 0,684 1,265 Tabel 2.5 Koefisien kerugian belokan pipa potongan banyak 0,71 0,943 1,174 1,42 1,86 2,56 3,72 4,89 6,28 a Halus 0,507 0,350 0,333 0,261 0,289 0,356 0,356 0,389 0,399 Kasar 0,510 0,415 0,384 0,377 0,390 0,429 0,460 0,455 0,444 b 1,23 1,67 2,37 4,11 6,10 Halus 0,195 0,150 0,167 0,190 0,201 Universitas Mercu Buana 51

45 Kasar 0,347 0,300 0,337 0,354 0,360 1,186 1,40 1,63 1,86 2,325 2,91 3,49 4,65 6,05 c Halus 1,120 0,125 0,124 0,117 0,096 0,108 0,130 0,148 0,142 Kasar 0,294 0,252 0,266 0,272 0,317 0,317 0,318 0,310 0,313 1,23 1,67 2,37 3,77 d Halus 0,157 0,156 0,143 0,160 Kasar 0,300 0,378 0,264 0,242 c. Kerugian karena pembesaran penampang secara gradual Dalam hal ini kerugian head dinyatakan sebagai:... (2.26) = Kecepatan rata-rata di penampang yang kecil ( ) = Kecepatan rata-rata di penampang yang besar ( ) = Koefisien kerugian = Percepatan gravitasi (9,81 ) = Kerugian head (m) d. Ujung keluar pipa Kerugian keluar pada ujung pipa keluar diberikan menurut rumus: Universitas Mercu Buana 52

46 ... (2.27) = 1,0 = Kecepatan rata-rata di pipa keluar ( ) Panjang pipa ekivalen dari peralatan pipa Dalam menghitung kerugian pada pipa dengan diameter kecil, akan sangat mudah apabila dipakai panjang pipa lurus ekuivalen. Besaran ini menyatakan kerugian dalam peralatan pipa (sambungan, belokan, katup, dsb) dalam ukuran panjang ekuivalen dari pipa lurus. Harga-harga untuk berbagai peralatan pipa yang umum, diberikan dalam tabel 2.6 Tabel 2.6 Panjang pipa lurus ekivalen, Universitas Mercu Buana 53

47 Gambar 2.26 Jenis Sambungan dan Ekivalennya Sumber : Tyler, H., G., Edwadrs, T., 1971, Pump Application Engneering, McGraw-hill, Singapore. Universitas Mercu Buana 54

48 2.4. Daya Pompa Daya Hidrolis Pompa Energi yang secara efektif diterima oleh air dari pompa per satuan waktu disebut daya hidrolis, yang dapat ditulis sebagai berikut ( Khurmi R.SGupta dan Gupta J.k, A text book of machine design, Eurasia publishing house LTD, Rem Nagar,New delhi, 1982 ):... (2.28) = Berat air per satuan volume ( ) = Kapaasitas ( ) = Percepatan gravitasi (9,81 m/s 2 ) = Head pompa (m) = Daya Hidrolis (watt) Apabila nilai kapasias aliran atau Q tidak ada, dapt dicari menggunakan rumus dasar untuk menghitungnya, dengan cara dibawah ini:... (2.29) = Kecepatan Aliran (m/s) = Luas Penampang (m 2 ) Q = Debit Aliran ( ) Jika posisi pada pipa terdapat kemiringan sudut dalam pemasangan, untuk mencari debit aliran yang terjadi, dapat menggunakan rumus dibawah ini :... (2.30) Universitas Mercu Buana 55

49 = Percepatan gravitasi (9,81 m/s 2 ) = Beda Ketinggian (m) = Sudut Kemiringan Q = Debit Aliran ( ) Untuk mencari kecepatan aliran menggunakan rumus yang ada di bawah ini:... (2.31) = Kecepatan Aliran (m/s) = Luas Penampang (m 2 ) Q = Debit Aliran ( ) Untuk mencari luas penampang aliran pada pipa menggunakan rumus yang ada di bawah ini :... (2.32) = Luas Penampang (m 2 ) D = Diameter Pipa (m) Jadi untuk mencari keceapatan aliran :... (2.33) = Kecepatan Aliran (m/s) = Nilai fie (3,14 atau 22/7) Universitas Mercu Buana 56

50 D = Diameter Pipa (m) Q = Debit Aliran ( ) Daya Poros Pompa Daya poros yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah pompa adalah sama dengan daya air ditambah kerugian daya di dalam pompa. Daya ini dapat dinyatakan ( Khurmi R.SGupta dan Gupta J.k, A text book of machine design, Eurasia publishing house LTD, Rem Nagar,New delhi, 1982 ):... (2.34) = Tegangan Pompa (volt) = Arus Pompa (ampere) = Daya Poros (watt) Daya Penggerak Pompa Sentrifugal Daya atau horse power yang diperlukan untuk menggerakkan suatu pompa sentrifugal, besarnya dapat dihitung dari manometric head atau dengan cara menggambar segitiga kecepatan. Besar daya yang diperlukan oleh pompa dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:... (2.35) = Daya penggerak pompa(watt) = Manometric head (m) Universitas Mercu Buana 57

51 = Berat air per satuan volume ( ) = Kapasitas ( ) = Efisiensi keseluruhan pompa 2.5 Efisiensi Pompa Efisiensi merupakan parameter yang sangat penting dalam merencanakan pompa. Dengan kondisi sistem yang ada pompa harus dirancang sedemikian hingga menghasilkan efisiensi yang optimal. Efisiensi pompa merupakan perbandingan daya yang diberikan pompa kepada fluidadengan daya yang diberikan motor listrik kepada pompa. Efisiensi total pompa dipengaruhi oleh efisiensi hidrolis, efisiensi mekanis dan efisiensi volumetri. Akan tetapi nilai efisiensi yang biasa digunakan 70 % - 80 %. Efisiensi dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : a) Efisiensi Hidrolis dapat dihitung dengan rumus ( Khurmi R.SGupta dan Gupta J.k, A text book of machine design, Eurasia publishing house LTD, Rem Nagar,New delhi, 1982 ) :... (2.36) ini : = Efisiensi Pompa (%) = Daya Hidrolik (watt) = Daya Poros (watt) Untuk mencari kecepatan spesifik menggunakan rumus yang ada di bawah... (2.37) Universitas Mercu Buana 58

52 = Putaran Pompa (rpm) = Debit Aliran ( ) = Head Pompa (m) = Kecepatan spesifik (rpm) b) Efisiensi Volumetris, disebakan adanya kebocoran aliran setelah melalui impeler, yaitu adanya aliran balik menuju sisi isap. Dapat ditentukan dengan berdasarkan grafik pada gambar sebagai berikut : Gambar 2.27 Grafik Penentuan Efisiensi Volumetris Pompa Sentrifugal Sumber : Karassik, I.J., dkk., 1976, Pump Handbook, Mc.Graw-Hill Book Company, New York c) Efisiensi Mekanis, dipengaruhi oleh kerugian yang terjadi yang disebabkan oleh gesekan pada bantalan, gesekan pada cakra dan gesekan pada paking. Universitas Mercu Buana 59

53 2.6. Kavitasi Dan NPSH Pengertian Kavitasi Kavitas adalah gejala menguapnya air yang sedang mengalir, karena berkurang sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Sebagai contoh pada tekanan 1 atmosfir air mendidih pada suhu 100 o C tetapi jika tekanannya diturunkan maka titik didih air berkurang dari harga tersebut. Mendidihnya zat cair ini akan menimbulkan gelembung-gelembung. Gejala Kavitasi ini dapat terjadi pada air yang sedang mengalir didalam pompa maupun pipa. Tempat-tempat bertekanan rendah dan atau kecepatan tinggi didalam aliran sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi. Pada pompa bagian yang rawan mengalami kavitasi adalah pada bagian isapannya. Kavitasi akan timbul bila tekanan isapnya terlalu rendah. Timbulnya kavitasi pada pompa dapat dideteksi dengan timbulnya suara berisik dan getaran. Selain itu performasi pompa akan turun dengan tiba-tiba, sehingga pompa tidak dapat bekerja dengan baik. Bila keadaan berlangsung lama, kavitasi dapat menyebabkan erosi dan kerusakan pada impeller. Karena kavitasi sanga meugikan, yaitu dapat menimbulkan turunnya performan, suara berisik dan getaran, serta rusaknya pompa, maka gejala ini harus dicegah. Untuk mencegah gangguan ini, harus dicegah agar head isap pompa jangan terlalu rendah Pengertian NPSH (Net Positive Suction Head/Head Isap Positip Neto) NPSH adalahkebutuhan minimum agar pompa dapat bekerja sesuai dengan tugasnya. NPSH dapat dibagi menjadi dua, NPSH required dan NPSH Universitas Mercu Buana 60

54 available. NPSH required adalah energi minimum yang terdapat didalam fluida agar sebuah pompa dapat bekerja dengan baik, sedangkan NPSH available adalah energi yang tersedia dalam fluida yang akandipindahkan. Agar pompa dapat bekerja dengan baik maka NPSH availabel harus lebih besar dari NPSH required. Secara umum NPSH available lebih besar 10% dari NPSH required. Untuk menentukan NPSH available maka perlu dihitung tekanan sumber (dalam satuan panjang), tekanan hidrostatik (satuan panjang), hilang tekan akibat perpipaan (dalamsatuan panjang), tekanan uap fluida (dalam satuan panjang) dan tekanan inlet pompa (dalam satuan panjang). NPSH yang tersedia > NPSH yang diperlukan A. NPSHa (NPSH yang tersedia) Head isap positip netto yang tersedia atau NPSH Available (NPSHa) merupakan head yang dimiliki fluida pada sisi isap pompa (equvalen dengan tekanan mutlak pada sisi isap pompa) dikurangi dengan tekanan uap jenuh fluida di tempat tersebut. Perhitungan NPSH Available dilakukan berdasarkan instalasi dan posisi/letak pompa, beberapa di antaranya seperti berikut ini: 1. Pompa menghisap cairan dari tempat terbuka, posisi pompa di atas permukaan cairan yang dihisap : Universitas Mercu Buana 61

55 Gambar 2.28 Instalasi Pompa Dengan Posisi Pompa Di Atas Permukaan Cairan Isap Sumber Karassik, I.J., dkk., 1976, Pump Handbook, Mc.Graw-Hill Book Company, New York 2. Pompa menghisap cairan dari tangki terbuka, posisi pompa di bawah permukaan cairan yang dihisap : Gambar 2.29 Instalasi Pompa Dengan Posisi Pompa Di Bawah Permukaan Cairan Isap Sumber : Karassik, I.J., dkk., 1976, Pump Handbook, Mc.Graw-Hill Book Company, New York Universitas Mercu Buana 62

56 3. Pompa menghisap cairan dari tangki tertutup, letak pompa di bawah cairan yang dihisap: Gambar 2.30 Instalasi Pompa Dengan Posisi Pompa Di Bawah Tangki Isap Tertutup Sumber Karassik, I.J., dkk., 1976, Pump Handbook, Mc.Graw-Hill Book Company, New York 4. Pompa menghisap cairan dari tangki tertutup, pompa terletak di atas permukaan yang dihisap: Gambar 2.31 Instalasi Pompa Dengan Posisi Pompa Di Atas Tangki Isap Tertutup Sumber : Karassik, I.J., dkk., 1976, Pump Handbook, Mc.Graw-Hill Book Company, New York Universitas Mercu Buana 63

57 Besarnya NPSH yang tersedia untuk empat sistem di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:... (2.38) Pa = Tekanan Atmosfer (N/m 2 ) Pv = Tekanan Uap Jenuh (N/m 2 ) hs = Head Isap Statis (m) (+) untuk kondisi pompa di bawah permukaan cairan yang dihisap (-) untuk kondisi pompa di atas permukaan cairan yang dihisap = Tinggi tekan yang hilang akibat gesekan (m) = Berat Jenis Fluida (N/m 3 ) B. NPSHr (NPSH yang diperlukan) Head isap positip netto yang diperlukan atau NPSH Required (NPSHr) adalah head minimal yang diperlukan untuk mencegah kavitasi pada laju aliran fluida yang diberikan. Besarnya harga NPSHr biasanya ditentukan dari pabrik pembuat pompa melalui beberapa pengujian. Untuk keperluan perancangan, besarnya NPSHr dihitung dengan persamaan : NPSHr H... (2.39) Dimana : H = Head aktual per tingkat pompa Universitas Mercu Buana 64

58 = Bilangan Kavitasi Thoma / 3 = N 2 sq h h = Efisiensi Hidrolis Pompa Nsq = Kecepatan Spesifik Kinematis n Q 3/ 4 H Q = Debit Aliran (m 3 /s) H = Head Per Tingkat (m) n = Putaran Pompa (rpm) Agar pompa dapat beroperasi dengan aman dan terhindar dari peristiwa kavitasi, maka sebagai syarat utama adalah harga NPSH yang tersedia (NPSHa) harus lebih besar daripada NPSH yang diperlukan (NPSHr) Cara Mengatasi Kavitasi Beberapa Metode Pencegahan Kavitasi: a. Menaikkan besarnya head statis pompa 1) Menambah ketinggian level fluida dalam tangki. 2) Menaikkan posisi tangki. 3) Meletakkan pompa dalam sebuah sumuran penampung. 4) Mengurangi kerugian head pada pipa. 5) Memasang pompa penguat (booster pump). 6) Memberi tekanan pada tangki penyalur. - Kerugian head pada pipa dapat terjadi karena beberapa alasan sebagai berikut : Universitas Mercu Buana 65

59 1) Kesalahan dalam perencanaan sistem, terlalu banyak fitting dan/atau diameter pipa terlalu kecil. 2) Kebocoran dalam saluran pipa. 3) Timbul kerak dan/atau terjadi korosi pada bagian dalam pipa. b. Menurunkan temperatur fluida yang dipompa 1) Menginjeksi fluida pendingin pada sisi isap (telah banyak dilakukan) 2) Mengisolasi pipa-pipa dari sinar matahari c. Menurunkan besarnya NPSH yang Diperlukan (NPSHr) 1) Menggunakan pompa isap ganda (double suction pump). Hal ini dapat menurunkan NPSHr hingga 27%. 2) Menggunakan pompa dengan kecepatan yang lebih rendah 3) Jika dimungkinkan dapat digunakan inducer, hal ini dapat mengurangi NPSHr hingga 50%. Menggunakan beberapa pompa yang lebih kecil Operasi Pompa Seri Dan Paralel dengan Karakteristik Berbagai rangkaian dapat digunakan memenuhi suatu keadaan tertentu. Yaitu sistem paralel dan seri. Universitas Mercu Buana 66

60 Gambar 2.32 Operasi seri dan paralel dengan pompa karakteristik sama Sumber : Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha Gambar di atas menunjukkan karakteristik sama dari pompa yang dipasang secara seri dan paralel. Dimana untuk pompa tunggal diberi tanda (1), pompa seri (2), dan pompa paralel (3). Untuk rangkaian seri menghasilkan head yang 2 kali lebih besar dibandingkan pompa tunggal, tapi headnya sama atau tetap. Jadi rangkaian seri digunakan untuk menaikkan head, sedangkan parallel untuk menaikkan kapasitas aliran. Gambar 2.33: Operasi seri dan paralel pompa dengan karakteristik beda. Sumber : Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha Universitas Mercu Buana 67

61 Dua pompa dengan karakteristik berbeda yang disusun secara seri dapat dilihat dari gambar di atas. Pompa (1) dengan karakteristik kurva (1), Pompa (2) dengan karakteristik pompa (2), Pompa (3) dengan kurva karakteristik seri. Disinilah terlihat bahwa pompa (1) bekerja pada titik nol (0) sedangkan pompa U bekerja pada titik B dan pompa dengan susunan seri beroperasi di titik c. Ternyata head total pompa dengan susunan seri adalah jumlah head pompa I dan pompa II Rumus-Rumus Pendukung 1. Persamaan Bernoulli Dalam suatu cairan fluida incompressible memiliki tekanan (p) dan kecepatan (v), serta beda ketinggian (h) atau (z), besarnya aliran adalah:... (2.40) p = Tekanan (kg/cm 2 ) v = Kecepatan (m/s) = Massa Jenis Fluida (kg/m 3 ) h = Beda Ketinggian (m) g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s 2 ) 2. Energi dengan head Mencari besarnya Energi Potensial (EP)... (2.41) = Berat air per satuan volume ( ) = Beda ketinggian (m) Universitas Mercu Buana 68

62 = Energi Potensial (J) Mencari besarnya Energi Kinetik (EK)... (2.42) = Massa Jenis Fluida (kg/m 3 ) v = Kecepatan (m/s) = Energi Kinetik (J) Mencari besarnya Energi Tekanan (EF)... (2.43) = Tekanan Fluida (kg/cm 2 ) = Luas Penampang (m 2 ) = Panjang Pipa (m) = Berat air per satuan volume ( ) = Energi Tekanan (J) Total Head Energi... (2.44) = Massa Jenis Fluida (kg/m 3 ) = Tekanan Fluida (kg/cm 2 ) = Beda Ketinggian (m) g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s 2 ) Universitas Mercu Buana 69

63 = Berat air per satuan volume ( ) = Total Energi (m) 3. Penerapan Bernoulli untuk persamaan energi terhadap kerugian head Dengan menggunakan rumus penerapan Bernoulli untuk persamaan energi terhadap kerugian head, dapat dinyatakan seperti dibawah ini: (Sumber: Giles, Ranald, Mekanika Fluida Dan Hidraulika; Soemitro, Herman Widodo; Schaum. Jakarta: Erlangga).... (2.45) Rumus ini dapat dihitung dengan mengeluarkan setiap variabel untuk mencari laju aliran air yang terjadi pada pompa sentrifugal, dikarenakan adanya tekanan dan daya yang dihasilkan, sehingga dapat dijabarkan dari rumus diatas, sebagai berikut :... (2.46) = Temperatur ( 0 c) = Energi yang dihasilkan (J/s) = Massa Jenis Fluida (kg/m 3 ) = Debit Aliran ( ) = Tekanan Fluida (kg/cm 2 ) = Beda Ketinggian (m) g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s 2 ) = Berat air per satuan volume ( ) v = Kecepatan (m/s) Universitas Mercu Buana 70

ABSTRACT. Keywords: electromagnetic Pump, Discharge, pressure, Flow and Power of the pump. ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords: electromagnetic Pump, Discharge, pressure, Flow and Power of the pump. ABSTRAK EXPERIMENT ALAT SIMULATOR RADIATOR UNTUK PERHITUNGAN DAYA PENGGERAK POMPA SENTRIFUGAL TERHADAP LAJU ALIRAN FLUIDA Oleh Fajar Fransiskus Simatupang (43090002) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL AUFA FAUZAN H. 03111003091 TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump). BAB II DASAR TEORI 2.1. Dasar Teori Pompa 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pompa Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain yang diinginkan. Pompa beroperasi dengan membuat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. BAB II DASAR TEORI 2.1. Dasar Teori Pompa 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media aluran pipa dengan cara menambahkan energi

Lebih terperinci

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3 BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3.1.Kerja Pompa Sentrifugal Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan BAB II DASAR TEORI 2.1. DASAR TEORI POMPA 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin-Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2 POMPA SENTRIFUGAL Oleh Kelompok 2 M. Salman A. (0810830064) Mariatul Kiptiyah (0810830066) Olyvia Febriyandini (0810830072) R. Rina Dwi S. (0810830075) Suwardi (0810830080) Yayah Soraya (0810830082) Yudha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Dasar Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanis yang digerakkan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai

Lebih terperinci

15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Pompa Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara memberikan energi mekanik pada pompa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal Pompa digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang terpasang pada poros tersebut. Zat cair

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah peralatan mekanis untuk meningkatkan energi tekanan pada cairan yang di pompa. Pompa mengubah energi mekanis dari mesin penggerak pompa menjadi energi

Lebih terperinci

ANALISIS PENURUNAN KAPASITAS POMPA NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM

ANALISIS PENURUNAN KAPASITAS POMPA NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM Hal 35-45 ANALISIS PENURUNAN KAPASITAS POMPA NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM Agus Setyo Umartono, Ahmad Ali Fikri Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Gresik ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar-dasar Pompa Sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan teori pompa beberapa parameter yang berkaitan dengan kenerja pompa. Semua karateristik, teori perhitungan dan efisiensi di jelaskan

Lebih terperinci

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.

Lebih terperinci

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id POMPA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id PENGERTIAN KARAKTERISTIK SISTIM PEMOMPAAN JENIS-JENIS POMPA PENGKAJIAN POMPA Apa yang dimaksud dengan pompa dan sistem pemompaan? http://www.scribd.com/doc/58730505/pompadan-kompressor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Salah satunya adalah pompa sentrifugal. Pompa irigasi ini dipakai untuk memompa air dari sungai maupun

Lebih terperinci

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB 5 DASAR POMPA. pompa BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Teknologi dispenser semakin meningkat seiring perkembangan jaman. Awalnya hanya menggunakan pemanas agar didapat air dengan temperatur hanya hangat dan panas menggunakan heater, kemudian

Lebih terperinci

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA POMPA Kriteria pemilihan pompa (Pelatihan Pegawai PUSRI) Pompa reciprocating o Proses yang memerlukan head tinggi o Kapasitas fluida yang rendah o Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurrie (lumpur)

Lebih terperinci

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR KOMPRESOR Sebelum membahas mengenai jenis-jenis kompresor yang ada, lebih baiknya kita pahami dahulu apa itu kompressor dan bagaimana cara kerjanya. Kompressor merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan pompa sangat luas hampir disegala bidang, seperti industri, pertanian, rumah tangga dan sebagainya. Pompa merupakan alat yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana

Lebih terperinci

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Kimia Industri (TIN 4206) PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV Reaktor V Crystallization VI Heat treatment

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR

BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR Jansen A.Sirait / 4130610019 BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR 3.1. Bagian Yang Dirancang, Dirakit, Diuji dan Perhitungan Pompa Pada proses

Lebih terperinci

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL LOGO POMPA CENTRIFUGAL Dr. Sukamta, S.T., M.T. Pengertian Pompa Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Klasifikasi

Lebih terperinci

LU N 1.1 PE P N E G N E G R E TI T AN

LU N 1.1 PE P N E G N E G R E TI T AN BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN POMPA Pompa adalah peralatan mekanis yang diperlukan untuk mengubah kerja poros menjadi energi fluida (yaitu energi potensial atau energi mekanik). Pada umumnya pompa digunakan

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK Dalam ilmu hidraulik berlaku hukum-hukum dalam hidrostatik dan hidrodinamik, termasuk untuk sistem hidraulik. Dimana untuk kendaraan forklift ini hidraulik berperan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menambah energi pada cairan dan berlangsung secara kontinyu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menambah energi pada cairan dan berlangsung secara kontinyu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahk an cairan dari suatu tempat ke tempat lainnya melalui suatu media dengan cara menambah energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pandangan Umum Pompa Pompa adalah suatu jenis mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG Tugas Akhir ini Disusun dan Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI II-1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengairan Tanah Pertambakan Pada daerah perbukitan di Atmasnawi Kecamatan Gunung Sindur., terdapat banyak sekali tambak ikan air tawar yang tidak dapat memelihara ikan pada

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL PADA WATER TREATMENT DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM DI PKS PT UKINDO LANGKAT LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL PADA WATER TREATMENT DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM DI PKS PT UKINDO LANGKAT LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL PADA WATER TREATMENT DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM DI PKS PT UKINDO LANGKAT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah

BAB I PENDAHULUAN. hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Dewasa ini penggunaan pompa mempunyai peranan sangat luas, hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah tangga, sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Tentang Pompa Hydrant Hydrant merupakan suatu sistem keamanan untuk perlindungan kebakaran yang mekanisme kerjanya menggunakan sistem pompa air dengan tekanan cukup tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada tiga jenis zat, zat padat, zat cair dan gas. Yang memiliki sifat, wujud dan cara transfortasi yang berbeda-beda. Dalam materi yang akan kita bahas kali ini adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HATOP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Mikrohidro atau biasa disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang. Material atau bahan dalam industri teknik kimia dapat berupa bentuk padat, cair dan gas. Material dalam bentuk cair sendiri misalnya saja pada industri minuman, tentunya

Lebih terperinci

Oleh: Dr.Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS Evi Kurniati, STP., MT

Oleh: Dr.Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS Evi Kurniati, STP., MT Oleh: Dr.Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS Evi Kurniati, STP., MT Email: evi_kurniati@yahoo.com SEJARAH Diawali, kebutuhan untuk membawa air dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus susah payah mengangkut.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL Oleh: ANGGIA PRATAMA FADLY 07 171 051 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sifat Sifat Zat Air zat cair mempunyai atau menunjukan sifat-sifat atau karakteristik-karakteristik yang dapat ditunjukkan sebagai berikut. 2.1 Tabel Sifat-sifat air sebagai fungsi

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4. 1. Perhitungan Pompa yang akan di pilih digunakan untuk memindahkan air bersih dari tangki utama ke reservoar. Dari data survei diketahui : 1. Kapasitas aliran (Q)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating.

Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating. Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating Santoso_ilham@yahoo.com Ilhambudi.santoso@se1.bp.com Definisi Pompa : peralatan yang digunakan untuk memindahkan cairan dengan cara menaikkan tingkat energi cairan.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP Suhariyanto, Joko Sarsetyanto, Budi L Sanjoto, Atria Pradityana Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya Email : - ABSTRACT - ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV. P O M P A. P untuk menaikkan kecepatan aliran ( ), dan/atau untuk menaikkan tekanan ( ),

BAB IV. P O M P A. P untuk menaikkan kecepatan aliran ( ), dan/atau untuk menaikkan tekanan ( ), 1 BAB IV. P O M P A LEARNING OUTCOME Bab IV ini adalah mahasiswa diharapkan dapat: mengetahui cara kerja pompa, mengetahui kelebihan dan kekurangan pompa dan kompresor, memilih jenis pompa dan kompresor.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Tekanan Atmosfer Tekanan atmosfer adalah tekanan yang ditimbulkan oleh bobot udara di atas suatu titik di permukaan bumi. Pada permukaan laut, atmosfer akan menyangga kolom air

Lebih terperinci

Dr. Sukamta, S.T., M.T.

Dr. Sukamta, S.T., M.T. POMPA ROTARI ROTARI Dr. Sukamta, S.T., M.T. POMPA Pompa merupakan peralatan mekanik yang digerakan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lainnya,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tabel 5.1 Hasil perhitungan data NO Penjelasan Nilai 1 Head kerugian mayor sisi isap 0,14 m 2 Head kerugian mayor sisi tekan 3,423 m 3 Head kerugian minor pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi potensial dan sebaliknya, merubah energi mekanik dalam bentuk fluida, dimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat cair melalui saluran tertutup. Atas dasar kenyataan tersebut maka pompa harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat cair melalui saluran tertutup. Atas dasar kenyataan tersebut maka pompa harus 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pompa Pompa merupakan pesawat angkut yang bertujuan untuk memindahkan zat cair melalui saluran tertutup. Atas dasar kenyataan tersebut maka pompa harus mampu membangkitkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN 3.1 Kapasitas Pompa 3.1.1 Kebutuhan air water cooled packaged (WCP) Kapasitas pompa di tentukan kebutuhan air seluruh unit water cooled packaged (WCP)/penyegar udara model

Lebih terperinci

ANALISA POMPA AIR PENDINGIN (COOLING WATER PUMP) KAPASITAS 166M 3 /H, HEAD 25M DI PLTA RENUN LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISA POMPA AIR PENDINGIN (COOLING WATER PUMP) KAPASITAS 166M 3 /H, HEAD 25M DI PLTA RENUN LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA POMPA AIR PENDINGIN (COOLING WATER PUMP) KAPASITAS 166M 3 /H, HEAD 25M DI PLTA RENUN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head BAB III TEORI DASAR POMPA 3.1 Pengkajian Pompa Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head total dan berat cairan yang dipompa dalam jangka waktu yang diberikan. Daya batang torak

Lebih terperinci

UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA

UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HOT MARHUALA SARAGIH NIM. 080401147 DEPARTEMEN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik.

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin Pompa air dengan menggunakan tenaga angin merupakan sistem konversi energi untuk mengubah energi angin menjadi putaran rotor

Lebih terperinci

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT MEKANISME KERJA POMPA SENTRIFUGAL RANGKAIAN SERI NAMA : YUFIRMAN NPM : 20407924 PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT JURUSAN TEK NIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2014 LATAR BELAKANG Pompa adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia selalu berusaha untuk menciptakan sistem pompa dengan performansi yang maksimal. Salah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antarmolekul

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN

ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN 1 ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN Puji Saksono Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Balikpapan ABSTRAK Dengan kemajuan ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI QQ =... (2.1) Dimana: VV = kebutuhan air (mm 3 /hari) tt oooo = lama operasi pompa (jam/hari) nn pp = jumlah pompa

BAB II DASAR TEORI QQ =... (2.1) Dimana: VV = kebutuhan air (mm 3 /hari) tt oooo = lama operasi pompa (jam/hari) nn pp = jumlah pompa 4 BAB II DASAR TEORI 1.1 Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pompa merupakan peralatan mekanik yang digunakan untuk memindahkan fluida berupa zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Pompa beroperasi membuat perbedaan tekanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Pembangunan sebuah PLTMH harus memenuhi beberapa kriteria seperti, kapasitas air yang cukup baik dan tempat yang memadai untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Turbin Air Turbin air adalah turbin dengan media kerja air. Secara umum, turbin adalah alat mekanik yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu tetap atau stationary blade, tidak

Lebih terperinci

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA Syofyan Anwar Syahputra 1, Aspan Panjaitan 2 1 Program Studi Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Tanjungbalai Sei Raja

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52 KINERJA MULTISTAGE HP/IP FEED WATER PUMP PADA HRSG DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON F Gatot Sumarno, Suwarti Program Studi Teknik Konversi

Lebih terperinci

PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN. Disusun Oleh : Latif Wahyu

PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN. Disusun Oleh : Latif Wahyu PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN Disusun Oleh : Latif Wahyu 121724015 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BANDUNG 2014 PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA IMPELER POMPA SCALE WELL

BAB III ANALISA IMPELER POMPA SCALE WELL BAB III ANALISA IMPELER POMPA SCALE WELL 3.1 Metode Perancangan Pada Analisa Impeller Didalam melakukan dibutuhkan metode perancangan yang digunakan untuk menentukan proses penelitian guna mendapatkan

Lebih terperinci

Vol 9 No. 2 Oktober 2014

Vol 9 No. 2 Oktober 2014 VARIASI TINGGI PIPA HISAP PADA POMPA TERHADAP PERUBAHAN KAPASITAS ALIRAN(APLIKASI PADA PENAMPUNGAN EMBER TUMPAH WATERBOOM ) Budi Johan, Agus wibowo2, Irfan Santoso Mahasiswa, Progdi Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Pemipaan Sistem pemipaan adalah suatu system jaringan pipa yang terpasang pada suatu rangkaian yang mempunyai fungsi untuk menyalurkan fluida. Komponen dalam system pemipaan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI DEBIT ALIRAN DAN PIPA ISAP (SECTION) TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SECARA PARALEL

PENGARUH VARIASI DEBIT ALIRAN DAN PIPA ISAP (SECTION) TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SECARA PARALEL PENGARUH VARIASI DEBIT ALIRAN DAN PIPA ISAP (SECTION) TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SECARA PARALEL Supardi 1,Max Millian Renwarin 2 Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH )

PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH ) PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH ) Mustakim 1), Abd. Syakura 2) Program Studi Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Tanjungbalai.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Kerja Pompa Hidram Prinsip kerja hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk mendorong ke

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA

BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA 4. 1. Perhitungan Kapasitas Aliran Air Bersih Berdasarkan acuan dari hasil pengkajian Puslitbang Permukiman Dep. Kimpraswil tahun 2010 dan Permen Kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Dasar Teori Pompa Sentrifugal... Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan gaya sentrifugal.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pompa adalah mesin yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi tekanan. Menurut beberapa literatur terdapat beberapa jenis pompa, namun yang akan dibahas dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU BAB III TURBIN UAP PADA PLTU 3.1 Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh suatu sumber tenaga yang digunakkan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kompresor Kompresor merupakan mesin fluida yang menambahkan energi ke fluida kompresibel yang berfungsi untuk menaikkan tekanan. Kompresor biasanya bekerja dengan perbedaan

Lebih terperinci