4 CM BAB I PENDAHULUAN. ( berisi latar belakang penulisan laporan tiap acara ) Jarak antar kalimat terakhir dan sub bab 1 cm
|
|
- Veronika Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 2 CM 1.1. Latar Belakang Ditulis dengan rapido 0,5 dan di 0,5 di 0,3 Suatu bahan galian di alam masih berasosiasi dengan mineral pengotornya, oleh karena itu dibutuhkan suatu proses untuk memisahkan mineral tersebut dari pengotornya.. dst. ( berisi latar belakang penulisan laporan tiap acara ) Jarak antar kalimat terakhir dan sub bab 1 cm 1.2. Tujuan Praktikum di 0,3 Tujuan praktikum Mineral Separation yaitu : a. Untuk mengetahui konsep dasar dari pengujian acara III b. Untuk mengetahui prosedur praktikum acara III c. Untuk mengetahui aplikasi acara III di dunia pertambangan d. Untuk mengetahui parameter acara III ( Berisi tujuan diadakan praktikum pada setiap acara ) * : kata serapan bahasa asing menggunakan garis bawah
2 Ditulis dengan rapido 0,5 dan di BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar di Panning adalah proses pemisahan mineral yang berharga dengan mineral yang tidak berharga berdasarkan pada perbedaan berat jenis mineral dengan aliran fluida.. (Manusia, dkk.2001) ( Berisi konsep dasar pengujian dalam praktikum tiap acara, dilengkapi dengan rumus maupun grafik yang digunakan dalam praktikum) * : disertai dengan sumber teori boleh dari buku ataupun website yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya Faktor yang Mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi pada Panning : 1. Air di Pada saat air ditambahkan ke dalam alat panning harus sedikit demi sedikit agar mineral berharga tidak ikut terbuang bersama pengotornya. dst. Jarak antar kalimat terakhir dengan sub bab 1 cm CM ( berisi faktor yang mempengaruhi hasil secara teknis dalam pengujian )
3 Ditulis dengan rapido 0,5 dan di BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM 3.1 Peralatan dan Perlengkapan Ditulis dengan rapido 0,3 dan di Peralatan yang digunakan pada praktikum Panning yaitu: 1. Neraca Ohauss 2. Alat dulang 3... dst. Perlengkapan yang digunakan pada praktikum adalah: 1. Pasir Besi 2. dst. ( berisi tentang alat dan kelengkapan yang digunakan untuk praktikum ) Jarak kalimat terakhir dengan sub bab baru 1 cm di 3.2 Prosedur Praktikum Pada praktikum kali ini kita hanya mempraktikkan cara kerja panning (mendulang) yaitu sebagai berikut : 1. Ambil cawan dan timbang dengan neraca ohauss, kemudian cawan diisi pasir besi seberat.. dst. ( berisi prosedur yang dilakukan pada praktikum )
4 3.3 Gambar Peralatan di Gambar 3.1 Alat Dulang ( gambar peralatan yang digunakan dalam praktikum ) Gambar diberi kotak sebagai margin. Alat utama digambar dengan ukuran yang lebih besar. Ukuran gambar lain adalah 4x3,5 cm
5 Ditulis dengan rapido 0,3 dan di BAB IV HASIL PRAKTIKUM cm 3 cm 4.1 Tabulasi Data di No Sampel Tabel 4.1 Perhitungan Derajat Kemagnetan Berat Konsentrat Derajat Berat Awal (gram) (gram) Kemagnetan (%) A.... B.... ( berisi hasil yang didapatkan dalam praktikum ) Jarak 1 cm antara sub bab baru dengan kalimat / tabel terakhir 4.2 Perhitungan di Derajat Kemagnetan (DK) : x 100% Sampel A. DK = x 100%= 9,64 % Sampel B. DK = x 100%= 5,48 % ( berisi perhitungan dari data yang didapatkan dalam pengujian )
6 di 5.1 Analisis Data cm BAB V PEMBAHASAN 3 cm 0,5 CM Ditulis dengan rapido 0,5 dan di Pada praktikum acara 4 pengolahan bahan galian ini kita diperkenalkan cara kerja dan mempraktikkan proses panning. Dalam kegiatan ini sampel A dilakukan panning untuk memisahkan pengotor dalam pasir besi. Sementara sampel B tidak dilakukan panning dan langsung diambil pasir besi yang mempunyai sifat kemagnetan. ( berisi analisis dari hasil yang didapatkan dalam pengujian )
7 5.2 Aplikasi di Aplikasi kegiatan panning yaitu : 1. Pengambilan konsentrat bijih secara konvensional biasanya diterapkan pada tambang skala rakyat. 2. dst. ( berisi tentang penerapan nyata tentang pengujian maupun perusahaan yang menggunakan aplikasi dari pengujian acara tersebut )
8 di 2 CM BAB VI PENUTUP 0,5 CM 0.5 cm 6.1 Kesimpulan di Kesimpulan yang didapat dari hasil praktikum yaitu : 1. Panning adalah salah satu cara dalam pengambilan sampel dalam eksplorasi. Panning memiliki keterbatasan dalam jumlah konsentrat yang dapat terambil, sehingga metode ini tidak digunakan dalam skala besar / skala perusahaan. 2. Pada panning terdapat gaya dorong air, gaya gesek, gaya gravitasi dan gaya sentripetal. 3. Derajat Kemagnetan sampel A : 9,63 % Derajat Kemagnetan sampel B : 5,48 % 4.. Dst. ( Berisi tentang kesimpulan yang didapatkan dalam pengujian. Kesimpulan merupakan jawaban dari apa yang ada pada tujuan) Jarak 1 cm dari kalimat terakhir dengan subbab baru 6.2 Saran di 1. dst. ( berisi tentang saran untuk praktikum acara yang diujikan )
9 DAFTAR PUSTAKA 3 cm Ditulis dengan rapido 0,5 dan di Daftar buku yang digunakan dalam penulisan laporan diurutkan sesuai dengan abjad dan diberi nomor. Aturan : Contoh : [1]Sudaryanto; Untung Sukamto Petunjuk Praktikum Pengantar pengolahan mineral. Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN Veteran Yogyakarta. [2] Winanto Ajie, dkk PENGOLAHAN BAHAN GALIAN. Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN VETERAN YOGYAKARTA.
4 CM HALAMAN PERSEMBAHAN. Times New Roman 14, KAPITAL 4 CM 3 CM. HALAMAN iii, dst (Times New Roman 10 pt. iii 1,5 CM
HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN iii, dst (Times New Roman 10 pt iii KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmat-nya sehingga praktiakan dapat
Lebih terperinci4 CM HALAMAN PERSEMBAHAN. Times New Roman 14, KAPITAL 4 CM 3 CM. HALAMAN iii, dst. iii 3 CM
4 CM HALAMAN PERSEMBAHAN Times New Roman 14, KAPITAL 4 CM HALAMAN iii, dst iii Times New Roman 14, KAPITAL KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Lebih terperinciKETENTUAN PENULISAN LAPORAN RESMI MEKANIKA TANAH LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 2017/2018
KETENTUAN PENULISAN LAPORAN RESMI MEKANIKA TANAH LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 2017/2018 1. Laporan Wajib Ditulis Tangan (tinta hitam), kecuali halaman judul, halaman pengesahan,dan lembar konsultasi. (DILARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 4 CM 0,5 CM. Ditulis dengan rapido 0,5 dan di mal 0,5 2 CM. Ditulis dengan rapido 0, Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 2 CM 1.1. Latar Belakang 0,5 0,3 Latar belakang dari penulisan laporan praktikum beserta garis besar praktikum yang dilakukan. 1.2. Tujuan Praktikum 0,3 Tujuan dari praktikum yang dilakukan
Lebih terperinci4 CM BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 2 CM 1.1. Latar Belakang 0,5 0,3 Latar belakang dari penulisan laporan praktikum beserta garis besar praktikum yang dilakukan. 1 CM your 1.2. Tujuan Praktikum 0,3 Tujuan dari praktikum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 4cm. 5 spasi (single)
BAB I PENDAHULUAN Bold dan Kapital Times new roman Menjorok 1 cm 1.1. Latar Belakang Dalam teknologi penambangan bawah tanah ada dua masalah pokok yang menjadi kendala pada saat pelaksanaan, yaitu : Segi
Lebih terperinciPENGOLAHAN MINERAL. Oleh : Ir. M. WINANTO AJIE PH, MSc IR. UNTUNG SUKAMTO, MT IR. SUDARYANTO, MT
PETUNJUK PRAKTIKUM PENGOLAHAN MINERAL Oleh : Ir. M. WINANTO AJIE PH, MSc IR. UNTUNG SUKAMTO, MT IR. SUDARYANTO, MT LABORATORIUM PENGOLAHAN MINERAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN - FTM UPN VETERAN YOGYAKARTA
Lebih terperinciPENGOLAHAN BAHAN GALIAN
PETUNJUK PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN Oleh : IR. M. WINANTO AJIE PH, MSc IR. UNTUNG SUKAMTO, MT IR. SUDARYANTO, MT LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN - FTM UPN VETERAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Mineragrafi
BAB IV PEMBAHASAN Metode tabling adalah metode konsentrasi gravitasi yang digunakan untuk memisahkan dua atau lebih mineral berdasarkan perbedaan berat jenis dari mineral berharga dan pengotornya. Kriteria
Lebih terperinciKLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA
Yogyakarta, 3 November 212 KLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA Ir. Adullah Kuntaarsa, MT, Ir. Drs. Priyo Waspodo US, MSc, Christine Charismawaty Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciLEMBAR KERJA PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD PDGK 4107 MODUL 4 MEKANIKA
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD PDGK 4107 MODUL 4 MEKANIKA NAMA NIM UPBJJ : : : KEGIATAN PRAKTIKUM 1 A. Gaya Listrik statis B. Gaya magnet Tabel 4.1 Hasil Pengamatan gaya magnet No Magnet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari pengamatan terhadap penambangan bijih bauksit yang terdapat di Propinsi Kalimantan Barat, ditemukan bahwa endapan bauksit di daerah ini termasuk ke dalam jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2005 menurut penelitian South East Asia Iron and Steel Institute, tingkat konsumsi baja per kapita di Indonesia sebesar 26,2 kg yang lebih rendah dibandingkan
Lebih terperinciPenyusunan Matriks PMTB Tahun 2015
RAHASIA MI-04 Eksplorasi REPUBLIK INDONESIA Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Data nilai investasi kegiatan eksplorasi dan evaluasi menurut
Lebih terperinciBAB IV PETUNJUK PRAKTIKUM
BAB IV PETUNJUK PRAKTIKUM 1. CRUSHING DAN GRINDING Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir atau proses meliberasikan bijih. Yang dimaksud dengan proses meliberasi adalah proses melepaskan bijih tersebut
Lebih terperinciLaporan Praktikum IPA Modul 4. Gaya
Laporan Praktikum IPA Modul 4. Gaya A. GAYA LISTRIK STATIS Gambar 4.1 sisir yang telah digosok dengan rambut kering didekatkan dengan potongan kertas Sisir plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut
Lebih terperinciBAB IV PROSPEK MINERAL LOGAM DI DAERAH PENELITIAN
BAB IV PROSPEK MINERAL LOGAM DI DAERAH PENELITIAN 4.1. KONSEP DASAR EKSPLORASI Konsep eksplorasi adalah alur pemikiran yang sistimatis, dimana kita menentukan objek dari pencaharian itu atau jenis dan
Lebih terperinciPRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3.4. Shaking Table 3.4.1. Tujuan Tujuan dari praktikum ini, yaitu: a. Memahami mekanisme dan prosedur kerja alat. b. Menghitung kadar dan recovery. 3.4.2. Dasar Teori Konsentrasi gravitasi adalah proses
Lebih terperinciBAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN
BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN 3.1 Percobaan Percobaan tabling merupakan percobaan konsentrasi gravitasi berdasarkan perbedaan berat jenis dari mineral berharga dan pengotornya. Sampel bijih dipersiapkan
Lebih terperinciLABORATORIUM PERPETAAN
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PERPETAAN ACARA x Disusun oleh : Nama NPM Regu : : 112.12.00 : Pelaksanaan Praktikum : Hari / Tanggal : x, September 2013 Jam Asisten :.00.00 WIB : LABORATORIUM PERPETAAN PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Font Tulisan TNR 12, spasi 1,5 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Font Tulisan TNR 12, spasi 1,5 1.1 Latar Belakang Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alami dan terdiri atas mineral-mineral tertentu yang tersusun membentuk kulit bumi. Batuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alami dan terdiri atas mineralmineral tertentu yang tersusun membentuk kulit bumi. Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.35, 2014 KEMENESDM. Peningkatan. Nilai Tambah. Mineral. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENINGKATAN
Lebih terperinciPROSEDUR DAN PERCOBAAN
BAB III PROSEDUR DAN PERCOBAAN 3.1 Prosedur Percobaan Prosedur percobaan yang dilakukan selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Flow chart prosedur percobaan 24 25 3.1.1 Persiapan Red
Lebih terperinciPENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK
PENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK Yeremias K. L. Killo 1, Rian Jonathan 2, Sarwo Edy Lewier 3, Yusias Andrie 4 2 Mahasiswa Teknik Pertambangan Upn Veteran Yogyakarta 1,3,4
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS BATUBARA. Disusun oleh : MAS SABAR : XXX
4cm LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS BATUBARA TIMES NEW ROMAN,BOLD, FONT 14 TIMES NEW ROMAN,BOLD, FONT 14 NAMA NPM Disusun oleh : MAS SABAR : 112150XXX 4cm DIAMETER LOGO 4 CM TIMES NEW ROMAN, BOLD, FONT
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH AGRIBISNIS F KELOMPOK II. Yuni Khairatun Nikmah. E.Artanto S.T Nainggolan FAKULTAS PERTANIAN
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH AGRIBISNIS F KELOMPOK II Tri Prayogo Yuni Khairatun Nikmah Alvia Yorinda Amto Fariandi Soli Putra S E.Artanto S.T Nainggolan Rezi Yunesmi Ramses Simanjuntak D1B012097
Lebih terperinciHUKUM ARCHIMEDES KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI
KEGIATAN BELAJAR A. LANDASAN TEORI HUKUM ARCHIMEDES Bila kita mencelupkan suatu benda ke dalam zat cair, maka akan ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi pada benda itu yaitu tenggelam, melayang atau
Lebih terperinciTATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH
TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH 1.Ukuran kertas dan ruang pengetikan Pengetikan karya tulis ilmiah menggunakan kertas HVS atau duplikator putih ukuran kuarto (21,00 x 28,50). Ruang pengetikan pada setiap
Lebih terperinciBAB V DASAR-DASAR PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
BAB V DASAR-DASAR PENGOLAHAN BAHAN GALIAN 5.1. Pengolahan Bahan Galian Pengolahan Bahan Galian (Mineral dressing) adalah pengolahan mineral dengan tujuan untuk memisahkan mineral berharga dan gangue-nya
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 19 TAHUN 2006 TENTANG : PENGELOLAAN PASIR BESI GUBERNUR JAWA BARAT
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 19 TAHUN 2006 TENTANG : PENGELOLAAN PASIR BESI GUBERNUR JAWA BARAT Menimbang : a. bahwa Jawa Barat memiliki endapan pasir besi yang berpotensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan pretes atau uji kompetensi kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran ternyata hasil belajarnya rendah dengan nilai rata-rata
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2012/2013 ACARA D-4 HETP. (High Equivalent of Theoritical Plate)
MAKALAH SEMINAR PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2012/2013 ACARA D-4 HETP (High Equivalent of Theoritical Plate) DISUSUN OLEH : Maydian Eliza Putri (121100006) Esti Suryandini
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG
1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH
Lebih terperinciMODUL I MASSA JENIS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.
MODUL I MASSA JENIS Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang praktikum
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM SIMULASI DAN KOMPUTASI PERTAMBANGAN
4 cm LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SIMULASI DAN KOMPUTASI PERTAMBANGAN FONT BOLD TNR 14, 1.5 Spasi Diameter = 6 cm Oleh : 4 cm 1. 3 cm NAMA : ARIF SHUYOKO ADI NPM HARI : 112.13.XXXX : RABU SESI / WAKTU : II
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Siswa Kelas V SD Negeri Bawen 3 Kabupaten Semarang 11/12 hasil belajar IPA mengalami masalah. Materi yang disampaikan oleh guru kurang
Lebih terperinciDisusun oleh Retno santoro Melianny sitohang Dwita retnani Indah septiani
LAPORAN UJI LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Disusun untuk melengkapi laporan hasil praktikum pengujian tanah Disusun oleh Retno santoro 5423070321 Melianny sitohang 5423070322 Dwita retnani 5423070333 Indah
Lebih terperinciPEMBUATAN KONSENTRAT ZIRKON SEBAGAI UMPAN PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN SHAKING TABLE (MEJA GOYANG)
PEMBUATAN KONSENTRAT ZIRKON SEBAGAI UMPAN PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN SHAKING TABLE (MEJA GOYANG) Sajima, Sunardjo, Harry Supriyadi BATAN, Babarsari Yogyakarta, 55281 E-mail :ptapb@batan.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciFORMAT LAPORAN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN KOMPUTER TAHUN 2014
FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN KOMPUTER TAHUN 2014 1. Isi Laporan: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Manfaat 1.4 Batasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemrograman Komputer Berorientasi
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID
L1 LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID Hari/ Tanggal : Nama : 1. Apakah kamu memiliki komputer atau laptop? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang sering kamu lakukan saat menggunakan komputer? a. Bermain game c. Menonton
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1 P E D O M A N _ F E _
I. PENDAHULUAN Proposal merupakan karya tulis yang harus dipersiapkan mahasiswa sebagai syarat untuk memprogram tugas akhir dan merupakan bagian dari perencanaan penyusunan tugas akhir. Proposal dikembangkan
Lebih terperinciMENGHITUNG VOLUME CADANGAN DENGAN CARA NUMERIK
MENGHITUNG VOLUME CADANGAN DENGAN CARA NUMERIK Indun Titisariwati 1 1 Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN Veteran Yogyakarta e-mail: indun.titisariwati@yahoo.com Abstrak Di dalam
Lebih terperinciBAB 11 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE
BAB ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE TEGANGAN (STRESS) Adalah hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas penampang A. Tegangan F A REGANGAN (STRAIN) Adalah hasil bagi antara pertambahan panjang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauksit Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mengandung mineral dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al 2 O 3.H 2 O) dan mineral gibsit (Al 2 O 3.3H 2
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran : SMP N 2 Pegandon : VIII ( Delapan ) / Genap : Ilmu Pengetahuan Alam Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah tailing yang merupakan limbah hasil pengolahan mineral
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Limbah merupakan hasil buangan dari suatu proses pengolahan. Salah satu contohnya adalah tailing yang merupakan limbah hasil pengolahan mineral tambang. Tailing merupakan
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS EKSPLORASI PASIR BESI Disusun oleh Tim Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral ( Sekarang Pusat Sumber Daya Geologi ) 2005
PEDOMAN TEKNIS EKSPLORASI PASIR BESI Disusun oleh Tim Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral ( Sekarang Pusat Sumber Daya Geologi ) 2005 I. PENDAHULUAN Pasir besi merupakan salah satu endapan besi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi serta industri saat ini diikuti dengan bertambahnya permintaan dari industri untuk bahan tambang ataupun mineral, salah satunya yaitu timah.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BESI
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BESI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam bahan galian, yang kemudian bahan galian tersebut dimanfaatkan oleh industry pertambangan untuk memnuhi kebutuhan
Lebih terperinciMelalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nomor : 6 Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Fluida Statis Alokasi Waktu : 9 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali A. Kompetensi Dasar 3.7. Menerapkan hukum-hukum
Lebih terperinci01. Perhatikan gambar di bawah ini!
01. Perhatikan gambar di bawah ini! Sebuah papan mainan memiliki panjang 4 meter. Panjang AC = Panjang BC. Sejauh berapakah seorang anak yang beratnya 200 N harus berada di titik tumpu C supaya papan mainan
Lebih terperinciUN SMP 2014 Pre Fisika
UN SMP 2014 Pre Fisika Kode Soal Doc. Name: UNSMP2014PREFIS999 Doc. Version : 2014-01 halaman 1 01. Perhatikan gambar neraca berikut! Dari hasil penimbangan tersebut massa benda adalah (A) 521 gram (B)
Lebih terperinci5. Gaya Tekan Tekanan merupakan besarnya gaya tekan tiap satuan luas permukaan.
Gaya Doronglah daun pintu sehingga terbuka. Tariklah sebuah pita karet. Tekanlah segumpal tanah liat. Angkatlah bukumu. Pada setiap kegiatan itu kamu mengerahkan sebuah gaya. Gaya adalah suatu tarikan
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS METODA PREPARASI DAN ANALISIS MINERAL BUTIR. Oleh : Tim Penyusun
PEDOMAN TEKNIS METODA PREPARASI DAN ANALISIS MINERAL BUTIR Oleh : Tim Penyusun I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam eksplorasi suatu endapan mineral diperlukan adanya beberapa tahapan kegiatan, mulai
Lebih terperinciTata Cara Penulisan Laporan Praktikum
Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum 1) Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul. a. Naskah dibuat di atas kertas HVS 70 gram dan tidak bolak-balik b. Ukuran naskah adalah
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Hak Pemegang IUP dan IUPK dijamin haknya untuk melakukan usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pemegang IUP dan IUPK dapat memanfaatkan prasarana dan sarana umum untuk
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI PENGARUH PERCEPATAN GEMPABUMI TERHADAP KESTABILAN LERENG PADA TANAH RESIDUAL HASIL PELAPUKAN TUF LAPILI
BAB IV SIMULASI PENGARUH PERCEPATAN GEMPABUMI TERHADAP KESTABILAN LERENG PADA TANAH RESIDUAL HASIL PELAPUKAN TUF LAPILI 4.1. LONGSORAN DI DAERAH PENELITIAN Di daerah penelitian banyak ditemukan kasus longsoran.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM
- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Estimasi Sumber Daya Bijih Besi Eksplorasi adalah suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mencari sumberdaya bahan galian atau endapan mineral berharga dengan meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. administratif termasuk ke dalam provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pulau Sumbawa terletak di sebelah timur dari Pulau Lombok yang secara administratif termasuk ke dalam provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Sumbawa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK MODUL PRAKTIKUM NAMA PEMBIMBING NAMA MAHASISWA : MASSA JENIS DAN VISKOSITAS : RISPIANDI,ST.MT : SIFA FUZI ALLAWIYAH TANGGAL PRAKTEK : 25 September 2013 TANGGAL PENYERAHAN
Lebih terperinciPEMBUATAN KONSENTRAT ZIRKON DARI PASIR ZIRKON KALIMANTAN BARAT
PEMBUATAN KONSENTRAT ZIRKON DARI PASIR ZIRKON KALIMANTAN BARAT Sajima, Sunardjo, Mulyono -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor 21, Kotak pos 6101 Ykbb 55281 e-mail : ptapb@batan.go.id Abstrak PEMBUATAN
Lebih terperinciPENENTUAN TINGKAT KEMAGNETAN DAN INDUKSI MAGNETIK TOTAL ENDAPAN PASIR LAUT PANTAI PADANG SEBAGAI FUNGSI KEDALAMAN
Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia http://ejournal.unri.ac.id./index.php/jkfi Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. http://www.kfi.-fmipa.unri.ac.id Edisi April 217. p-issn.1412-296.; e-2579-521x
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Menjelaskan prinsip dasar pemisahan mineral secara magnetis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan Bahan Galian merupakan metode yang dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas bahan galian Proses pemisahan mineral secara magnetis masih tetap digunakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Hal LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR FOTO...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK...... KATA PENGANTAR... i ii iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR FOTO... ix x xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciTATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR
TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR A. Bahan dan ukuran Bahan dan ukuran mencakup : naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul dan ukuran. 1. Naskah Naskah dibuat pada kertas A5 (8,27
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II
MODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA I. PENGERINGAN A. PENDAHULUAN Pengeringan adalah proses pengeluaran
Lebih terperinciANALISIS PROFIL ALIRAN FLUIDA MELEWATI SUSUNAN SILINDER SEJAJAR
TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI ANALISIS PROFIL ALIRAN FLUIDA MELEWATI SUSUNAN SILINDER SEJAJAR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tahap Sarjana Oleh : GITO HARITS NBP:
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2017 KEMEN-ESDM. Nilai Tambah Mineral. Peningkatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.903, 2013 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Ekspor. Timah. Pemanfaatan. Pemenuhan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/M-DAG/PER/6/2013 TENTANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan yang berkembang pesat, terutama dalam hal pertukaran informasi.
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan zaman, yang juga diiringi dengan laju pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan manusia dalam hal ketersediaan energi perlu ditingkatkan pula.
Lebih terperinciBAB II. HAMMER MILL. 2.1 Landasan Teori
BAB II. HAMMER MILL 2.1 Landasan Teori Untuk dapat memisahkan mineral berharga dari mineral pengganggunya, material hasil penambangan harus direduksi / digerus hingga berukuran halus. Proses pengecilan
Lebih terperinciBAB II TAHAPAN UMUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
BAB II TAHAPAN UMUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN Pengolahan Bahan Galian (Ore Dressing) pada umumnya dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu : preparasi, konsentrasi, dan dewatering. 2.1. PREPARASI Preparasi
Lebih terperinciLampiran 1 Bahan baku dan hasil percobaan
LAMPIRAN 13 14 Lampiran 1 Bahan baku dan hasil percobaan a a. Sampel Bijih Besi Laterit dan b. Batu bara b a b a. Briket Bijih Besi Laterit dan b. Bentuk Pelet yang akan direduksi Hasil Titrasi Analisis
Lebih terperinciUN SMP 2013 Pre Fisika
UN SMP 2013 Pre Fisika Kode Soal Doc. Name: UNSMP2013PREFIS999 Doc. Version : 2013-04 halaman 1 01. Perhatikan gambar neraca berikut! Dari hasil penimbangan tersebut massa benda adalah... (A) 521 gram
Lebih terperinci5. Viscositas. A. Tujuan. Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum Stokes. B. Alat dan Bahan
5. Viscositas A. Tujuan Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum Stokes. B. Alat dan Bahan 1. Tabung stokes 1 buah [tinggi: 80 cm, Ø:10 cm, penyaring, 2 gelang pembatas] 2. Mistar
Lebih terperinciMAGNETIC SEPARATION DISUSUN OLEH : AVITA AVIONITA DEBORA PASARIBU ESTELA BR GINTING GIKA ARIANI PUTRI M. HAFIDZ FANSHURI SHELMA K.
MAGNETIC SEPARATION DISUSUN OLEH : AVITA AVIONITA DEBORA PASARIBU ESTELA BR GINTING GIKA ARIANI PUTRI M. HAFIDZ FANSHURI SHELMA K. SEJARAH Pada pertengahan tahun 1800, Faraday mendemonstrasikan serangkaian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Gbr. 2.1. Logo PT. Freeport Indonesia PT Freeport Indonesia merupakan sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport McMoran Copper & Gold Inc.. PT Freeport
Lebih terperinciRecovery Logam Titanium Dioxide (TiO 2 ) dari Limbah Proses Pengambilan Pasir Besi
LAPORAN PENELITIAN Recovery Logam Titanium Dioxide (TiO 2 ) dari Limbah Proses Pengambilan Pasir Besi Disusun Oleh : Mei Liana Sukarti 0931010003 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperincisumber daya alam yang tersimpan di setiap daerah. Pengelolaan dan pengembangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi sumber daya mineral yang sangat besar. Sumber daya mineral terbentuk melalui pembentukan pegunungan, aktivitas magma pada gunung api danproses
Lebih terperinciStudi Analisis Pengaruh Variasi Ukuran Butir batuan terhadap Sifat Fisik dan Nilai Kuat Tekan
Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Studi Analisis Pengaruh Variasi Ukuran Butir batuan terhadap Sifat Fisik dan Nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan sumber daya energi dan mineral semakin banyak. Salah satu yang paling banyak diminati oleh penduduk di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Nikel laterit adalah produk residual pelapukan kimia pada batuan ultramafik. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Fika Rakhmalinda 1112016200005 2. Naryanto 1112016200018 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tailing yang dihasilkan dari industri pertambangan menjadi perdebatan karena volume
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambangan adalah industri ekstraktif yang mengambil mineral berharga dari batuan bijih kemudian diolah untuk menghasilkan produk konsentrat, suatu produk yang ekonomis
Lebih terperinciKONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN. Oleh : Tim Penyusun
KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN Oleh : Tim Penyusun 1. PENDAHULUAN Kegiatan usaha pertambangan harus dilakukan secara optimal, diantaranya termasuk melakukan
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS BATUBARA
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS BATUBARA FONT 14 SPASI 1,5 FONT 12 SPASI 1,5 NAMA NPM Disusun oleh : NAMA PRAKTIKAN : 112120XXX 4 cm 4 cm FONT 14 SPASI 1 LABORATORIUM ANALISIS BATUBARA PROGRAM STUDI SARJANA
Lebih terperinciKADAR AIR TANAH ( Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan ) Oleh. Ferdy Ardiansyah
KADAR AIR TANAH ( Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan ) Oleh Ferdy Ardiansyah 1314151022 JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Dokuchnev
Lebih terperinciPROSES PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN MINERAL PENELITIAN
PROSES PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN MINERAL PENELITIAN OLEH : 1. Candra Asmitha Mewal 0731010041 2. Nina Yulia Rosita 0731010055 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X / Dua Peminatan : MIA Materi Pokok : Elastisitas dan Gaya Pegas Alokasi : 4 x 3 JP A. Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kominusi adalah suatu proses untuk mengubah ukuran suatu bahan galian menjadi lebih kecil, hal ini bertujuan untuk memisahkan atau melepaskan bahan galian tersebut
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA No.Dokumen IK-01-AKD-21C PENULISAN LAPORAN AKHIR PKL
Halaman 1 dari 6 A. PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN Laporan Praktik Kerja Lapangan () disusun dalam bentuk karya ilmiah dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Garis besar laporan : A. Bagian Awal 1. Halaman
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 13 TAHUN 2000 (13/2000) TENTANG DI BIDANG PERTAMBANGAN UMUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa ketentuan mengenai besarnya tarif atas jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian Indonesia mengalami peningkatan dalam berbagai sektor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2012 sebesar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah fisika. Fisika
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah fisika. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang paling mendasar karena berhubungan dengan perilaku dan struktur
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ANGGI YUNIAR PUTRI KELOMPOK IF2B
JURNAL PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ANGGI YUNIAR PUTRI 1301154492 KELOMPOK IF2B LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM UNIVERSITAS TELKOM 2015-2016
Lebih terperinci