BAB IV DESKRIPSI UMUM PROGRAM DAN SMA NEGERI 1 DRAMAGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV DESKRIPSI UMUM PROGRAM DAN SMA NEGERI 1 DRAMAGA"

Transkripsi

1 52 BAB IV DESKRIPSI UMUM PROGRAM DAN SMA NEGERI 1 DRAMAGA 4.1 Profil Tayangan Jika Aku Menjadi Jika Aku Menjadi adalah salah satu program Trans TV yang menayangkan informasi tentang lika-liku kehidupan orang dengan pekerjaan atau profesi tertentu dari kalangan masyarakat kelas bawah, namun segmentasi pemirsa adalah tetap kelas A dan B (kelas atas dan kelas menengah ke atas). Program ini diharapkan bisa membangkitkan semangat toleransi dan solidaritas sosial dari masyarakat kelas atas terhadap mereka yang di kalangan bawah. Melalui tayangan ini, penonton yang dari kelas segmen A dan B diharapkan akan lebih memahami bagaimana kehidupan masyarakat bawah, dan dengan demikian bisa lebih berempati dan solider, karena selama ini kalangan bawah itu hanya mereka lihat dari permukaan. Nama program : Jika Aku Menjadi. Tayang perdana : 27 November Durasi Hari tayang Target audiens : 30 menit termasuk iklan. : Sabtu dan Minggu, pukul sampai WIB. : A dan B (kelas kelas atas dan menengah ke atas), perempuan dan laki-laki. Konsep tayangan Jika Aku Menjadi adalah program majalah berita, yang menyuguhkan informasi seputar kehidupan kalangan kelas bawah (pemulung, nelayan, buruh panggul pasar, kuli panggul pelabuhan, petani penggarap, penangkap kalong, buruh pemetik jamur, tukang kayu, tukang ojek sepeda, dan lain-lain). Informasi dalam Jika Aku Menjadi ditujukan untuk memberi pemahaman, empati pada masyarakat kelas atas. Tidak dengan cara membagi-bagi uang atau barang atau renovasi rumah (seperti program di stasiun-stasiun TV lain), tetapi dengan menampilkan keseharian mereka di rumah, di lingkungan sekitar, di tempat kerja, dan sebagainya. Penonton dalam paket program ini diwakili oleh talent, yang berasal dari kelas A dan B (kelas atas dan menengah ke atas). Tayangan ini mengeksploitasi kekikukan dan benturan budaya ketika talent harus belajar memahami, dan menyesuaikan diri dengan kondisi

2 53 narasumber kelas bawah yang ditampilkan. Misalnya, bagaimana talent (dengan tampilan urban), yang biasa menggunakan toilet duduk ala budaya Barat, harus belajar buang air besar di WC kali atau di sawah, bagaimana talent yang biasa makan di restoran, harus makan cuma dengan nasi dan ikan asin murahan, bahkan nasi aking (nasi basi yang dijemur lalu dimasak kembali) bersama tuan rumah, karena ia menginap di rumah petani miskin. Si talent dalam tayangan ini harus tinggal setidaknya empat sampai lima hari dan menjalani hidup seperti orang dari kalangan bawah yang menjadi narasumbernya. Ia harus mengikuti aktivitas orang itu, mulai dari pagi, siang, sore, malam (si talent menumpang atau menginap di rumah si narasumber), sampai pagi lagi. Apabila si narasumber biasa mandi di kali, si talent juga harus ikut mandi di kali, kalau si narasumber tidur di kolong jembatan atau rumah gubuk di pinggir rel kereta api, si talent juga harus bergabung di sana, kalau si narasumber adalah kenek bus, si talent juga harus membantu menarik uang tarif bus dari para penumpang. Letak daya tarik tayangan ini adalah mengeksploitasi kelucuan, kekikukan, kegerahan, ketidaknyamanan, dan penderitaan dari talent, dalam menjalani kehidupan sebagai orang kalangan bawah. Pada akhir episode tayangan, talent menyatakan kesan-kesannya dan hikmah yang ia peroleh, setelah empat sampai lima hari menjalani kehidupan sebagai orang kalangan bawah, si narasumber juga mengomentari, bagaimana ketahanan mental si talent ketika harus hidup bersama mereka sebagai orang kalangan bawah. Wilayah tema tayangan ini adalah kehidupan kumuh atau sederhana atau unik atau susah dari masyarakat kelas bawah di perkotaan (pemulung, tukang bangunan, tukang ojek sepeda, dan sebagainya). Objek atau narasumber yang dipilih adalah figur yang memberi inspirasi (biar miskin, tetapi mau bekerja keras, bukan pemalas). Jadi, figur seperti pengemis, yang hanya mau minta-minta tapi tak bekerja, tidak akan dipilih. Acara ini dibawakan oleh seorang talent, yang tampil dengan gaya veritee (penceritaan dari sudut pandang orang pertama) di setiap episode. Satu episode berisi satu objek atau narasumber utama yang dieksploitasi seluruh sisi kehidupannya, melalui kacamata atau pengalaman langsung talent, sehingga diharapkan dalam satu episode, pemirsa memperoleh informasi secara utuh dan menyeluruh tentang kehidupan si narasumber (petani, nelayan, pemulung, guru di tempat terpencil, dan sebagainya). Pemirsa seolah-olah diwakili keterlibatannya di dalam tayangan, melalui kesan atau komentar atau pengalaman suka-duka si talent, dalam usahanya memahami, menghayati, dan ikut menjalani kehidupan si narasumber. Hali ini bisa menjadi pengalaman eksistensial yang mengejutkan dan

3 54 mengesankan buat si talent sendiri, maupun para pemirsa (segmen A dan B), yang dalam kehidupan sehari-hari mungkin tidak pernah tahu detail kehidupan kalangan kelas bawah. 4.2 Profil SMA Negeri 1 Dramaga Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Dramaga terletak di Jalan Babakan Dramaga No. 122 Bogor. SMAN 1 Dramaga dekat dengan instansi pendidikan lainnya yaitu SMPN 1 Dramaga dan kampus Institut Pertanian Bogor. SMAN 1 Dramaga berdiri pada tanggal 16 Juli 2006 dengan visi Terwujudnya peserta didik yang berprestasi berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan misi: 1) menumbuhkan budaya membaca bagi warga sekolah; 2) melakukan proses pembelajaran yang efektif; 3) menumbuhkan semangat berprestasi warga sekolah dalam berkarya; 4) meningkatkan prestasi non akademis bagi siswa yang berbakat; 5) meningkatkan sarana atau prasarana ibadah; dan 6) mengembangkan partisipasi warga sekolah dan komite sesuai dengan tugas dan fungsi. Kelaskelas yang ada di SMAN 1 Dramaga adalah kelas X1, X2, X3, XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPS, XII IPA 1, XII IPA 2, dan XII IPS, dengan jumlah murid sebanyak 325 orang. Guru SMAN 1 Dramaga berjumlah 20 orang yang 100 persen bergelar sarjana dan pegawai tata usaha berjumlah lima orang. SMAN 1 Dramaga memiliki beberapa sarana fisik seperti: ruang belajar, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, laboratorium komputer, lapangan upacara, lapangan olahraga, mushola, kamar kecil atau WC, kantin, dan pos satpam. 4.3 Profil Siswa Kelas X dan XI SMA Negeri 1 Dramaga Pada awal penelitian, dilakukan full enumeration survey kepada seluruh siswa kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga dan hasilnya tersaji pada Tabel 2. Pada Tabel tersebut diketahui bahwa dari 228 (100 persen) siswa, ternyata 113 (49,5 persen) siswa yang menonton tayangan Jika Aku Menjadi. Siswa yang menonton tayangan tersebut adalah responden dalam penelitian ini. Profil siswa kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga meliputi faktor internal (jenis kelamin, motivasi menonton, dan peringkat di kelas) dan faktor eksternal (domisili, uang saku, kegiatan ekstrakurikuler, pekerjaan orang tua, dan pendapatan orang tua) remaja merupakan faktor yang diduga berhubungan dengan terpaan tayangan Jika Aku Menjadi.

4 55 Tabel 2. Jumlah dan Persentase Siswa Kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga yang Menonton dan Tidak Menonton Jika Aku Menjadi Berdasarkan Jenis Kelamin, Domisili, Uang Saku, dan Kegiatan Ekstrakurikuler Jenis Kelamin: Laki-laki Perempuan Profil siswa Domisili: Desa Kota Uang Saku (per hari): Rendah (< Rp5.000,00) Sedang (Rp5.000,00 sampai Rp10.000,00) Tinggi (> Rp10.000) Kegiatan Ekstrakurikuler: Tidak ikut Sedikit (ikut satu kegiatan) Banyak (ikut > 1 kegiatan) Menonton JAM Jumlah (orang) Persen (%) 29,2 62,5 48,2 87,5 50,0 51,0 45,0 Tidak menonton JAM Jumlah Persen (orang) (%) ,8 37,5 51,8 12,5 50,0 49,0 55,0 Jumlah (orang) Total Persen (%) ,8 58, ,2 41,1 0, Total , , Jenis Kelamin Siswa kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga dibedakan menurut jenis kelamin berdasarkan pembedaan secara biologis yang dikategorikan atas laki-laki dan perempuan. Tabel 2 menunjukkan siswa kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga yang berjenis kelamin lakilaki yang menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 26 (29,2 persen) siswa dan yang tidak menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 63 (70,8 persen) siswa, sedangkan siswa yang berjenis kelamin perempuan yang menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 87 (62,5 persen) siswa dan yang tidak menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 52 (37,5 persen) siswa. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa mayoritas siswa perempuan menonton Jika Aku Menjadi. Berdasarkan jawaban beberapa siswa laki-laki maupun perempuan tidak menonton Jika Aku Menjadi dengan alasan mereka tidak tertarik ketika melihat iklan promo tayangan tersebut di TV, sebagian lagi bahkan mengatakan mereka tidak tahu kalau ada tayangan Jika Aku Menjadi di TV Domisili

5 56 Siswa kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga dibedakan menurut domisili berdasarkan tempat tinggal siswa yang dikategorikan atas desa dan kota. Data pada Tabel 2 menunjukkan siswa kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga yang berdomisili di desa yang menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 106 (48,2 persen) siswa dan yang tidak menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 114 (51,8 persen) siswa, sedangkan siswa yang berdomisili di kota yang menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 7 (87,5 persen) siswa dan yang tidak menonton hanya satu (12,5 persen) siswa. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa persentase siswa yang berdomisili di kota lebih banyak yang menonton Jika Aku Menjadi daripada yang berdomisili di desa Uang Saku Uang saku siswa kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga dikategorikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan jumlah uang yang diberikan orang tua setiap harinya meliputi uang jajan dan biaya transportasi ke sekolah. Data pada Tabel 2 menunjukkan siswa kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga memiliki uang saku rendah yang menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 16 (50,0 persen) siswa dan yang tidak menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 16 (50,0 persen) siswa. Siswa yang memiliki uang saku sedang yang menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 74 (51,0 persen) siswa dan yang tidak menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 71 (49,0 persen) siswa, sedangkan siswa yang memiliki uang saku tinggi yang menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 23 (45,0 persen) siswa dan yang tidak menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 28 (55,0 persen) siswa. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa persentase siswa yang memiliki uang saku sedang lebih banyak yang menonton Jika Aku Menjadi daripada siswa yang memiliki uang saku rendah dan tinggi Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler siswa kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga meliputi Pramuka, Paskibra, PMR, Seni Musik, dan Olahraga (Basket, Bulu Tangkis, Sepak Bola). Data yang tersaji pada Tabel 2 menunjukkan siswa kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga yang tidak ikut kegiatan ekstrakurikuler yang menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 56 (37,8 persen) siswa dan yang tidak menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 92 (62,2 persen) siswa. Siswa yang sedikit mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 33 (58,9 persen) siswa dan yang tidak menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 23 (41,1 persen)

6 57 siswa, sedangkan siswa yang banyak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seluruhnya menonton Jika Aku Menjadi sebanyak 24 ( persen). Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa seluruh siswa yang mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya menonton Jika Aku Menjadi. 4.4 Profil Responden Siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah siswa yang pernah menonton tayangan Jika Aku Menjadi dan telah dipilih secara simple random sampling. Profil responden terdiri dari faktor internal (jenis kelamin, motivasi menonton, dan peringkat di kelas) dan faktor eksternal (domisili, uang saku, kegiatan ekstrakurikuler, pekerjaan orang tua, dan pendapatan orang tua). Faktor-faktor ini diduga berhubungan dengan terpaan tayangan Jika Aku Menjadi. Sebaran data responden diuraikan pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Motivasi Menonton, Peringkat di Kelas, Domisili, Uang Saku, Kegiatan Ekstrakurikuler, Pekerjaan Orang Tua, dan Pendapatan Orang Tua Profil responden Jumlah (orang) Persen (%) Jenis Kelamin: Laki-laki Perempuan ,3 65,7 Motivasi Menonton: Informasi Hiburan Interaksi Sosial Identitas Pribadi ,6 10,0 74,3 7,1 Peringkat di Kelas: Tidak diketahui Rendah (peringkat > 10) Sedang (peringkat enam sampai 10) Tinggi (peringkat satu sampai lima) Domisili: Desa Kota Uang Saku (per hari): Rendah (< Rp5.000,00) Sedang (Rp5.000,00 sampai Rp10.000,00) Tinggi (> Rp10.000) Kegiatan Ekstrakurikuler: Tidak ikut Sedikit (ikut satu kegiatan) Banyak (ikut lebih dari satu kegiatan) Pekerjaan Orang Tua Ayah: Buruh Wiraswasta Pegawai Swasta PNS Petani ,9 54,2 12,9 20,0 92,9 7,1 10,0 71,4 18,6 35,7 40,0 24,3 14,3 38,6 30,0 12,8 4,3

7 58 Ibu: Ibu rumahtangga Buruh Wiraswasta Pegawai Swasta Pendapatan Orang Tua (per bulan): Rendah (< Rp ,00) Sedang (Rp ,00 sampai Rp ,00) Tinggi (> Rp ,00) Total ,4 1,4 7,1 17,1 42,9 42,9 14, Jenis Kelamin Data yang tersaji pada Tabel 3 menunjukkan responden mayoritas berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 46 (65,7 persen) responden. Hal ini dapat dipahami karena jumlah siswa lebih banyak berjenis kelamin perempuan, sehingga ketika dipilih secara acak jumlah responden tetap didominasi oleh perempuan Motivasi Menonton Motivasi menonton meliputi motivasi pengetahuan, hiburan, interaksi sosial, dan identitas sosial. Data yang tersaji pada Tabel 3 menunjukkan responden mayoritas memiliki motivasi interaksi sosial dalam menonton tayangan Jika Aku Menjadi, yaitu sebanyak 52 (74,3 persen) responden. Berdasarkan jawaban responden pada kuesioner, menunjukkan bahwa responden termotivasi menonton tayangan Jika Aku Menjadi karena melalui tontonan tersebut, responden menemukan bahan percakapan untuk berinteraksi dengan orang lain, misalnya teman kelasnya. Responden yang memiliki motivasi informasi menyatakan mereka menonton tayangan Jika Aku Menjadi dikarenakan ingin mencari berita tentang peristiwa yang terjadi di masyarakat, memuaskan rasa ingin tahu mereka tentang kondisi lingkungan terdekat. Responden yang memiliki motivasi hiburan menyatakan mereka menonton tayangan Jika Aku Menjadi untuk menghabiskan waktu luang, sedangkan responden yang memiliki motivasi identitas pribadi menyatakan mereka menonton tayangan Jika Aku Menjadi dikarenakan ingin meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri Peringkat di Kelas Peringkat di kelas responden dikategorikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan penilaian guru yang dinyatakan pada akumulasi nilai akademik total setiap

8 59 semester dalam buku rapor. Peringkat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peringkat di kelas yang diraih pada semester awal kelas X dan XI. Data yang tersaji pada Tabel 3 menunjukkan responden mayoritas memiliki peringkat di kelas yang rendah, yaitu sebanyak 38 (54,2 persen) responden. Ada Sembilan (12,9 persen) responden yang tidak diketahui peringkat di kelasnya. Hal ini dikarenakan pemberian ranking di rapor tidak lagi dilakukan oleh wali kelas untuk kelas X3 dan XI IPA 2, tetapi wali kelas X1, X2, XI IPA 1, dan XI IPS masih memberikan ranking pada rapor untuk dengan alasan memacu anak-anak didik untuk berprestasi. Perbedaan ini terjadi karena Kepala SMAN 1 Dramaga memberikan wewenang kepada tiap wali kelas untuk mengatur sendiri teknis penulisan ranking di rapor pada masingmasing kelas Domisili Domisili responden adalah situasi yang menggambarkan lokasi tempat tinggal responden. Domisili responden digolongkan menjadi desa dan kota. Responden dikategorikan berdomisili di desa jika tempat tinggal mereka berada di wilayah Kecamatan Dramaga, sedangkan kategori kota jika responden bertempat tinggal di kota Bogor. Data yang tersaji pada Tabel 3 menunjukkan hampir seluruh responden berdomisili di desa, hanya 5 (7,1 persen) dari total responden yang berdomisili di kota. Berdasarkan jawaban responden yang terdapat pada kuesioner, mereka yang berdomisili di desa bertempat tinggal dekat dengan sekolah mereka, yaitu berlokasi di Desa Babakan Lebak, Desa Babakan Lio, Desa Ciampea dan di Desa Cibanteng. Hasil wawancara kelompok antara peneliti dengan responden yang berdomisili di kota, mereka memilih bersekolah di SMAN 1 Dramaga dengan alasan tidak diterima di sekolah negeri yang berada di sekitar Kota Bogor karena nilai mereka tidak memenuhi kriteria untuk masuk di sekolah tersebut Uang Saku Uang saku responden dikategorikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan jumlah uang yang diberikan orang tua setiap harinya meliputi uang jajan dan biaya transportasi ke sekolah. Data yang tersaji pada Tabel 3 menunjukkan mayoritas responden memiliki uang saku sedang (sekitar Rp5.000,00 sampai Rp per hari), yaitu sebanyak 50 (71,4 persen) responden. Berdasarkan jawaban responden yang terdapat pada kuesioner,

9 60 sebagian besar dari mereka setiap harinya mendapat uang saku sebesar Rp10.000,00. Hasil wawancara kelompok antara peneliti dengan responden yang memiliki uang saku tergolong sedang menyatakan uang saku mereka hanya digunakan untuk jajan di sekolah, karena sebagian besar dari mereka bertempat tinggal dekat dengan sekolahan sehingga tidak memerlukan uang tambahan untuk ongkos, berbeda dengan responden yang tinggal di Kota Bogor Kegiatan Ekstrakurikuler Berdasarkan jawaban yang terdapat dalam kuesioner, kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti responden meliputi Pramuka, Paskibra, PMR, Seni Musik, dan Olahraga (Basket, Bulu Tangkis, Sepak Bola). Responden pada penelitian ini dikategorikan berdasarkan yang tidak ikut, sedikit, dan banyak kegiatan ekstrakurikuler. Data yang tersaji pada Tabel 3 menunjukkan responden yang tidak mengikuti dan yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kategori sedikit (hanya mengikuti satu kegiatan ekstrakurikuler saja) mempunyai angka yang tidak berbeda jauh, yaitu sebanyak 25 (35,7 persen) dan 28 (40,0 persen) responden. Menurut keterangan sebagian responden yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya melalui hasil wawancara kelompok menyatakan kesibukan mereka di luar sekolah, misalnya ikut bimbingan belajar, kursus Bahasa Inggris, dan membantu orang tua. Mereka juga menambahkan adanya jadwal masuk sekolah siang hari, yaitu pukul WIB membuat mereka mengalami keterbatasan waktu untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah Pekerjaan Orang Tua Pekerjaan orang tua merupakan macam usaha yang dilakukan bapak atau ibu atau wali yang menjadi sumber penghasilan utama keluarga, yang dikategorikan menjadi ibu rumahtangga, buruh, wiraswasta, PNS, swasta, nelayan, dan lainnya. Data yang tersaji pada Tabel 3 menunjukkan pekerjaan orang tua responden beragam. Proporsi terbesar pekerjaan ayah responden adalah wiraswasta, yaitu sebanyak 27 (38,6 persen) responden, sedangkan proporsi terkecil pekerjaan ayah responden adalah petani, yaitu sebanyak 3 (4,3 persen) responden. Berdasarkan jawaban responden melalui wawancara kelompok, wiraswasta mencakup memiliki usaha sendiri, seperti padagang keliling, pengelola warung atau toko, dan penjual usaha jasa. Proporsi terbanyak pekerjaan ibu adalah ibu rumahtangga, yaitu sebanyak

10 61 52 (74,4 persen) siswa, sedangkan proporsi terkecil pekerjaan ibu responden adalah buruh, yaitu hanya 1 (1,4 persen) responden saja Pendapatan Orang Tua Pendapatan orang tua adalah sejumlah uang yang dihasilkan ayah dan ibu atau wali dari pekerjaannya dalam satu bulan, yang dikategorikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Data hasil survei melalui kuesioner yang tersaji pada Tabel 3 menunjukkan proporsi pendapatan orang tua responden yang tergolong rendah (berkisar dibawah Rp per bulan) dan sedang (berkisar Rp sampai Rp per bulan) adalah sama, yaitu sebanyak 30 (42,9 persen) responden, sedangkan proporsi terkecil pendapatan orang tua responden tergolong tinggi (berkisar di atas Rp perbulan) hanya sebanyak 10 (14,3 persen) responden saja. Berdasarkan jawaban responden yang terdapat dalam kuesioner, untuk pendapatan orang tua responden yang tergolong tinggi dimiliki oleh mereka yang kedua orang tuanya (ayah dan ibu) bekerja dan mempunyai pendapatan. Berdasarkan data yang ada, sebagian besar ibu responden adalah ibu rumahtangga sehingga pendapatan yang diperoleh dalam rumahtangga hanya bersumber dari ayah saja, oleh karena itu pendapatan dalam rumahtangga hanya tergolong kecil dan sedang.

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Terutama di dunia penyiaran. Hal ini juga berdampak dalam bidang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti) KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV Peneliti bernama Ruth Elisabeth Silitonga, merupakan mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana

Lebih terperinci

IV. DESKRIPSI UMUM 4.1 Deskripsi SMP Tamansiswa 4.2 Karakteristik Responden

IV. DESKRIPSI UMUM 4.1 Deskripsi SMP Tamansiswa 4.2 Karakteristik Responden IV. DESKRIPSI UMUM 4. Deskripsi SMP Tamansiswa Sekolah Menengah Pertama Tamansiswa berada di Kota Jakarta Pusat DKI Jakarta, terletak di Jl. Garuda No.5. Letak sekolah SMP Tamansiswa memiliki letak strategis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 85 86 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan A. Siswa Kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga 1. Mengapa anda tidak pernah tayangan Jika Aku Menjadi? 2. Di mana tempat tinggal anda saat ini? B. Responden 1. Mengapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian yang di peroleh dari lapangan dan juga melakukan pembahasan berdasarkan atas data yang di peroleh dari 97

Lebih terperinci

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV 54 BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV Untuk dapat bersaing dengan program-program yang disajikan televisi lain, berbagai cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV 5.1 Profil Khalayak Langsung Acara Musik Derings Khalayak langsung acara musik Derings adalah khalayak yang berada dilokasi penayangan acara

Lebih terperinci

BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU

BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU Secara umum, rumahtangga miskin di Desa Banjarwaru dapat dikatakan homogen. Hal ini terlihat dari karakteristik individu dan rumahtangganya. Hasil tersebut

Lebih terperinci

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Opini Khalayak Langsung Acara Musik Derings Opini responden sebagai khalayak langsung acara musik

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI

BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan salah satu faktor yang diduga berhubungan dengan kompetensi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keterdedahan Berita Kriminal di Televisi Keterdedahan berita kriminal di televisi merupakan beragam penerimaan khalayak remaja terhadap siaran berita kriminal di televisi, meliputi

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. bagaimana hubungan intensitas menonton acara on the spot di tarns 7 terhadap

BAB III PENYAJIAN DATA. bagaimana hubungan intensitas menonton acara on the spot di tarns 7 terhadap BAB III PENYAJIAN DATA A. Hubungan Intensitas Menonton Acara on the Spot di trans 7 Terhadap Tingkat Ilmu Pengetahuan Umum di Kalangan Siswa-Siswi Kelas 2 SMPN 23 Pekanbaru. Penyajian data berikut ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam jenis program seperti edukatif, informatif, hingga hiburan pun ditayangkan di TRANS TV. Dari berbagai macam jenis program acara yang ada di TRANS TV,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR 62 BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR 6.1 Agenda Pendengar Agenda pendengar adalah tingkat perbedaan penonjolan suatu berita menurut opini pendengar dan pengetahuan mereka.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan visual memiliki berbagai macam program yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN I Tabukan Kabupaten Barito SMAN I Tabukan berdiri pada tahun 2006 dengan SK Nomor: 422 Tahun 2006 dan Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa adalah peserta didik yang duduk di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar merupakan proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Menengah Atas Negeri yang ada di ProvinsiRiau, Indonesia. Terletak di jalan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Menengah Atas Negeri yang ada di ProvinsiRiau, Indonesia. Terletak di jalan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis SMA Negeri (SMAN) 9 Pekanbaru merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di ProvinsiRiau, Indonesia. Terletak di jalan Simeru kecamatan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP Negeri 1 Prambanan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY) BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY) 5.1 Karakteristik Karakteristik pendengar merupakan salah satu faktor yang diduga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program hiburan mendapat posisi yang digemari dalam khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. program hiburan mendapat posisi yang digemari dalam khalayak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak program-program yang ditayangkan di media televisi Indonesia, termasuk program hiburan seperti Sinetron, Drama, Games, Music, Reality Show, Gosip

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. SMA Negeri (SMAN) 9 Pekanbaru, merupakan salah satu Sekolah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. SMA Negeri (SMAN) 9 Pekanbaru, merupakan salah satu Sekolah BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Sekolah SMA Negeri (SMAN) 9 Pekanbaru, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di ProvinsiRiau, Indonesia. Sama dengan SMA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai analisis karakteristik profil pemirsa JTV melalui segmentasi, preferensi dan penentuan posisi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VI KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI 6.1. Karekteristik Umum Responden Konsumen yang berkunjung ke Restoran Mira Sari memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri media massa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sekarang ini orang dihadapkan kepada berbagai macam media massa yang sesuai dengan berbagai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan bagian dari Trans Corporation yang berdiri sejak bulan Oktober 1998 dan memperoleh izin siaran serta dinyatakan lulus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K)

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K) MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K) Calzulina WIDODO Binus University, Jakarta, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05) 59 BAB VIII FAKTOR-FAKTOR YA G BERHUBU GA DE GA PERSEPSI KHALAYAK TE TA G PROGRAM ACARA REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI 8.1. Hubungan Faktor Intrinsik Khalayak dengan Persepsi Khalayak tentang Program Acara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan 2.1.1 Sejarah SMA Negeri 1 Pandaan SMA Negeri 1 Pandaan berdiri pada tahun 1974 dengan nama SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan).

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 39 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang terletak di Utara Pantai Jawa dengan luas wilayah 2 040 110 Km 2. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kotak yang bernama televisi, seseorang dapat melihat peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kotak yang bernama televisi, seseorang dapat melihat peristiwa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri televisi telah menimbulkan berbagai dampak terhadap kehidupan masyarakat. Salah satu dampak positifnya yaitu masyarakat semakin mudah dan cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

1) Identitas Sekolah

1) Identitas Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM ACARA TELEVISI CHARITY SHOW

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM ACARA TELEVISI CHARITY SHOW 1 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM ACARA TELEVISI CHARITY SHOW (Program Acara Televisi Bedah Rumah dan Uang Kaget ) (Studi Kasus: RT 04 RW 04 Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini kebutuhan informasi sangatlah penting bagi masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari semakin berkembangnya media komunikasi, sehingga memungkinkan orang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi massa yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi menjadi primadona

Lebih terperinci

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang

Lebih terperinci

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program Lampiran 1 Kuesioner penelitian Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program Acara Kick Andy di MetroTV Responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah Dasar Negeri Ngrukeman teletak di desa Ngrukeman, Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi menayangkan berbagai jenis program acara setiap harinya dalam jumlah yang banyak dan beragam. Ada program berita yang terbagi menjadi hardnews dan

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu memperkecil jarak antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri Gorontalo SMA Negeri Gorontalo adalah Sekolah Menengah Atas yang pertama berdiri di Grorontalo.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, walaupun perkembangan tersebut dirasakan memiliki ketimpangan atau ketidakseimbangan pada pemerataan pembangunan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada V. GAMBARAN UMUM LOKASI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Keadaan Umum Kecamatan Cicurug Kecamatan Cicurug berada di bagian Sukabumi Utara. Kecamatan Cicurug memiliki luas sebesar 4.637 hektar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa Indonesia sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah satu tayangan yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi sikap penontonnya, karena media televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana untuk menyebarkan pesan dari komunikator ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat membantu kita untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada

BAB 4 HASIL PENELITIAN. SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Latar Belakang Sekolah 4.1.1 Sejarah Sekolah SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada tahun 1981, sesuai dengan Keputusan Mendikbud Nomor : 0230

Lebih terperinci

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media komunikasi massa memiliki beberapa fungsi, yang sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli mengungkapkan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k 13 PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR Profil Desa Cihideung Ilir memuat informasi mengenai desa yang dijadikan tempat penelitian. Adapun informasi yang tersaji dalam bab ini adalah mengenai kondisi geografis Desa

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143 ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir Nama NIM : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C00543 Televisi lokal memiliki kekuatan pada kedekatannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

Nielsen Newsletter. Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa

Nielsen Newsletter. Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa Nielsen Newsletter EDISI 4 30 April 2010 Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa Kalau Anda berpikir sinetron atau reality show masih menjadi program yang paling banyak ditonton, mungkin Anda perlu

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 5.1 Faktor Internal Responden Penelitian Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Media massa sudah menjadi sumber informasi masyarakat dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Media massa sudah menjadi sumber informasi masyarakat dewasa ini. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media massa sudah menjadi sumber informasi masyarakat dewasa ini. Kehadiran media massa membawa dunia kepada era dengan pertukaran informasi dengan cepat

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 54 BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 5.1 Faktor Individu Sesuai dengan pemaparan pada metodologi, yang menjadi responden pada penelitian ini adalah warga belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat akan membawa dampak kemajuan dibidang kehidupan. Agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. SCTV menghadirkan program EAT BULAGA INDONESIA yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. SCTV menghadirkan program EAT BULAGA INDONESIA yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SCTV menghadirkan program EAT BULAGA INDONESIA yang di tayangkan setiap hari senin-sabtu pukul 14.30 WIB, yang di bawakan oleh host yang sangat lucu dan menarik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai Profil Pengguna Jasa Transportasi Kereta Api Stasiun Rancaekek Kabupaten Bandung sebagai bab akhir dari penulisan skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci