Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin 2012 KATA PENGANTAR
|
|
- Hadian Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Penyusunan Rencana Kinerja (Renkin) tahun anggaran 2012 ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dan fungsi Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 44/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Logam dan Mesin. Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan pengembangan industri logam dan pemesinan melalui kegiatan penelitian terapan serta layanan pengujian, jasa keteknikan dan peningkatan SDM, dengan misi utamanya menumbuhkembangkan industri logam dan mesin berskala kecil dan menengah. Rencana Kinerja BBLM tahun anggaran 2012 dibuat berdasarkan keputusan Menperindag No. 398/MPP/6/2003 tentang pedoman penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja (Renkin) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) di lingkungan Departemen Perindustrian dan perdagangan dengan penekanan pada pengembangan kompetensi inti dibidang pemrosesan logam yang mencakup: pengecoran (casting), pemesinan dan pengelasan serta kalibrasi dan pengujian dengan produk akhir berupa prototipe pembangkit listrik tenaga alternatif dan komponennya, rekayasa alat uji komponen kerndaraan bermotor serta produk-produk tools dan komponen engine. Kegiatan pendukung lainnya berupa pelatihan, SDM industri, pelayanan teknik dan pembinaan industri melalui konsultansi dan supervisi serta bantuan teknik lainnya. Rencana Kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi serta menjadi acuan bagi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan BBLM. Kami Mengharapkan kepada semua pihak, berkenan untuk memberikan masukan dan saran dalam rangka meningkatkan kinerja BBLM dimasa mendatan. Bandung, Pebruari 2011 Kepala Balai Besar Logam dan Mesin Sardjono i
2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Tugas Pokok dan Fungsi Ruang Lingkup 3 BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI Hasil-hasil Pembangunan Hasil Litbang Pelayanan JPT Sumber Daya Manusia (SDM) Sarana dan Prasarana Arah Pembangunan 8 BAB III RENCANA KINERJA Sasaran Indikator Kerja 13 BAB IV PENUTUP LAMPIRAN : PENATAPAN KINERJA 2012 ii
3 BAB I PENDAHULUAN Rencana Kinerja 1.1 Latar Belakang Akuntabilitas merupakan salah satu asas umum penyelenggaraan negara seperti yang tertuang dalam penjelasan UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan diaplikasikan melalui Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Presiden mewajibkan penyelengara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan dengan diawali perencanaan strategis (RENSTRA) sebagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) lima tahunan yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional duapuluh lima tahunan. Penjabaran RENSTRA dilaksanakan setiap tahun melalui Rencana Kinerja (RENKIN) pada setiap awal tahun. RENKIN yang merupakan Rencana Kinerja untuk kegiatan tahunan akan dipertanggungjawabkan melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Berdasarkan alur tersebut, Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) menyusun Rencana Kinerja (RENKIN) tahun 2012 yang menjabarkan target kinerja tahun anggaran 2012 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang tertuang dalam RENSTRA. RENKIN juga merupakan komitmen BBLM untuk mewujudkan visinya sebagai lembaga litbang terkemuka dibidang desain proses dan produk engineering yang mampu memberikan solusi kepada industri logam dan mesin pada tahun Dengan disusunnya RENKIN tahun 2012 sebagai action plan tahun anggaran 2012, maka arah pelaksanaan sasaran yang tertuang dalam rencana strategis dan disertai dengan strategi pencapaian melalui program dan kegiatankegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2012 dapat lebih 1
4 terfokus. Penetapan kinerja kegiatan dan sasaran akan memberikan daya dorong sekaligus sebagai komitmen perencanaan dan pengendalian sumber daya yang diberikan dan akan dilaporkan pertanggungjawabannya melalui Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) pada akhir tahun anggaran Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin tahun 2012 dimaksudkan sebagai penjabaran Rencana Strategis Balai Besar Logam dan Mesin tahun dengan tujuan penyusunan adalah: 1. Sebagai gambaran program dan kegiatan yang akan dilaksanakan BBLM pada tahun Sebagai arah dan panduan formal dalam melaksanakan program dan kegiatan BBLM selama tahun anggaran Sebagai dasar pengukuran capaian kinerja baik sasaran, program maupun kegiatan BBLM pada tahun Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 44/M- IND/PER/6/2006 tanggal 29 juni 2006, Balai Besar Logam dan Mesin mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pengembangan industri logam dan pemesinan, penelitian terapan serta layanan pengujian, jasa keteknikan dan peningkatan SDM, sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai Besar Logam dan Mesin menyelenggarakan fungsi untuk: Melaksanakan kerjasama dan pengembangan usaha, monitoring dan evaluasi serta konsultasi dan supervisi. Melaksanakan penelitian dan pengembangan, perancangan keteknikan, standarisasi proses dan produk serta teknologi informasi. 2
5 Melaksanakan alih teknologi, pengecoran logam, pemesinan dan perlakuan panas serta pengelasan dan pelapisan. Melaksanakan penilaian dan kesesuaian, kalibrasi, pengujian dan inspeksi serta sertifikasi produk dan profesi. Melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi bagi semua unsur di lingkungan BBLM. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin tahun 2012 meliputi: Penjabaran kegiatan strategis Balai Besar Logam dan Mesin yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2012; Kegiatan yang diprogramkan dan diukur kinerjanya merupakan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pelayanan publik dan yang bertujuan meningkatkan kemampuan kelembagaan Balai Besar Logam dan Mesin; Penetapan indikator kinerja dilakukan pada sasaran strategis Pelaksanaan program dan kegiatan dimulai dari bulan Januari hingga Desember tahun anggaran 2012; Pembiayaan kegiatan yang tercakup bersumber pada APBN dan PNBP. 3
6 BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI 2.1 Hasil-hasil Pembangunan Dalam menghadapi era globalisasi, Balai Besar Logam dan Mesin akan berupaya meningkatkan layanan dalam bidang: pengujian; kalibrasi; pendidikan dan pelatihan; pembuatan produk; bimbingan, konsultasi dan supervisi. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BBLM selalu berusaha meningkatkan kredibilitas dengan pengembangan hasil litbang, pelayanan JPT, SDM serta sarana dan prasarana lainnya Hasil Litbang Dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu lembaga litbang di lingkungan kementerian perindustrian, Balai Besar Logam dan Mesin telah mempunyai banyak hasil penelitian dan pengembangan yang telah diterapkan di industri, baik industri kecil, mengah maupun besar Pelayanan JPT Pengujian Jasa pelayanan teknis pengujian merupakan salah satu kegiatan pelayanan yang diberikan oleh BBLM kepada masyarakat industri dalam menjalankan peran untuk memajukan industri nasional. Jasa pelayanan pengujian di BBLM sampai saat ini, telah melakukan banyak kegiatan pengujian komoditi diantaranya: pengujian kompor,tabung gas LPG, selang, regulator dan logam (terutama baja). Layanan pengujian yang dilakukan BBLM pada tahun 2011 sebanyak 1172 pengujian yang dilakukan BBLM pada tahun 2010 sebanyak 1218 pengujian yang terdiri dari berbagai perusahaan, 4
7 diantaranya: PT. SURYA BESINDO SAKTI, PT. WINN APPLIANCE dan lainnya. Dibandingkan dengan tahun 2009 dengan jumlah pengujian sebanyak 1399 pengujian, jumlah layanan pengujian tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 12,93%, dan dibandingkan dengan tahun 2010, jumlah pengujian tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 3,7% Sebagian besar perusahaan pengguna jasa layanan pengujian BBLM merupakan perusahaan yang secara berkelanjutan memantau kualitas produknya, sehingga permintaan layanan pengujian akan berulang karena merupakan keharusan dari pihak produsen untuk memberikan jaminan kualitas sebelum produk dipasarkan. Laboratorium pengujian BBLM telah mempunyai sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang harus direakreditasi/akreditasi ulang setiap empat tahun. Kalibrasi Selain layanan pengujian, BBLM juga menyediakan layanan kalibrasi peralatan kepada industri. Laboratorium kalibrasi juga telah mempunyai sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang harus direakreditasi/akreditasi ulang setiap empat tahun. Layanan kalibrasi BBLM meliputi: kalibrasi dimensi; suhu dan kelistrikan; masa dan volume; gaya dan tekanan. Layanan kalibrasi yang dilakukan BBLM pada tahun 2011 sebanyak 2563, kalibrasi yang dilakukan BBLM pada tahun 2010 sebanyak 2621 kalibrasi/alat dari berbagai perusahaan, diantaranya: PT. GE NUSANTARA TURBINE, PT. YAMAHA DIESEL INDONESIA dan lainnya Dibandingkan dengan tahun 2009, jumlah layanan kalibrasi sebanyak 2436 kalibrasi/alat dan bila dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 7,59%. Dan jika dibandingkan dengan 2010 maka pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 2,21% Sebagian besar 5
8 perusahaan pengguna jasa layanan kalibrasi BBLM merupakan perusahaan yang secara berkelanjutan memantau kualitas alatnya, sehingga permintaan layanan kalibrasi akan berulang karena merupakan keharusan dari pihak perusahaan yang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001,. Hal ini dilakukan untuk memberikan jaminan kualitas produk sebelum produk dipasarkan. Layanana kalibrasi alat dapat dilakukan di laboratorium BBLM ataupun secara in situ, tergantung kondisi peralatan (bobot, ukuran/dimensi ) dan persyaratan standar. petugas kalibrasi akan mengunjungi perusahaan yang bersangkutan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Pendidikan dan pelatihan Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh BBLM merupakan salah satu layanan yang diberikan untuk pengembangan kompetensi SDM pada sektor industri. Dari tahun ketahun penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan terus menurun. Pada tahun 2009 layanan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan sebanyak 12 pelatihan pada tahun 2010 sebanyak 4 dan pada tahun 2011 dilakukan pelatihan sebanyak 13 kali. Litbang Teknologi Produk dan Proses BBLM yang merupakan lembaga litbang juga menghasilkan produk yang berguna untuk membantu industri dalam memenuhi komponen sukucadang. Beberapa industri maupun perusahaan telah menggunakan jasa layanan pembuatan produk untuk menunjang kinerjanya. Sudah banyak pembuatan produk yang dilakukan di BBLM diantaranya: pada tahun 2009 (roda gigi, shootblast,pembuatan pasak, pembuatan casting, dan lainnya); pada tahun 2010 (pembuatan komponen, produk casting dan lainnya); pada tahun 2011 Perusahaan maupun industri yang menggunakan jasa pembuatan produk di BBLM, ada yang berulang dan ada yang baru. Pembuatan 6
9 produk di BBLM juga disesuaikan dengan kemampuan dan peralatan yang tersedia. Bimbingan, konsultasi dan supervisi Bimbingan konsultasi dilaksanakan BBLM kepada instansi, industri atapun perusahaan yang membutuhkan sesuai dengan permintaan. Layanan yang diberikan akan disesuaikan dengan permintaan dari pihak luar dan kompetensi yang tersedia di BBLM. Layanan yang sudah pernah dilakukan oleh BBLM diantaranya: supervisi bidang pengecoran, supervisi engineering, dan lainnya. Pada tahun 2010 layanan konsultasi dan supervisi yang dilaksanakan tidak ada dan pada tahun 2011 dilakukan sebanyak 4 kali Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia yang ada di BBLM saat ini berjumlah 168 orang dengan tingkat pendidikan SLTP, SMU, D-1, D-3, S1, S- 2 dan S-3, mewujudkan visi dan misinya, yaitu menjadi sebagai lembaga litbang terkemuka dibidang desain proses dan produk engineering yang mampu memberikan solusi kepada industri logam dan mesin pada tahun Sarana dan Prasarana Dalam menunjang kinerja yang optimal, dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai agar dapat berjalan dengan baik. Sarana dan prasarana yang terdapat di BBLM dari tahun ke tahun terus dikembangkan seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan indutri yang semakin maju, baik untuk pengembangan litbang dan layanan permintaan industri. Peningkatan sarana dan prasarana di BBLM dilaksanakan dari pendanaan DIPA dan bantuan dari luar negeri. Misalnya dalam beberapa tahun terakhir BBLM telah melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana diantaranya: lab pengujian otomotif, tempat uji kompetensi (TUK) dan lainnya. 7
10 2.2 Arah Pembangunan Rencana Kinerja Sesuai dengan Kebijakan Industri Nasional dan PP No. 28 Tahun 2008 dan RPJMN , maka arah kebijakan litbang industri tahun adalah: a. Mempertajam fokus litbang industri yang berorientasi pada penerapan dan kebutuhan dunia usaha dengan road map yang jelas; b. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas litbang industri dengan memperkuat sumber daya manusia, kelembagaan intermediasi dan sarana litbang; c. Meningkatkan networking (jejaring) antara lembaga litbang, memperkuat kompetensi inti balai dan memperkuat pemasaran hasil litbang; d. Meningkatkan pengelolaan pengetahuan (knowledge management) melalui pusat-pusat inovasi industri, inkubator dan pilot project di daerah-daerah; e. Meningkatkan pelayanan teknis standar industri & regulasi teknis. Sejalan dengan arah Kebijakan Pembangunan Industri Nasional yang menerapkan pendekatan klaster industri, Balai Besar Logam dan Mesin sebagai lembaga litbang terapan dan pusat teknologi dalam lingkup Kementerian Perindustrian harus menjalankan peran dibidang: a. Peningkatan standardisasi dalam mendukung daya saing produk industri nasional; b. Pengembangan teknologi industri yang berdaya saing termasuk nanoteknologi, bioteknologi serta teknologi informatika dan komunikasi; c. Pengembangan material, produk, proses yang berwawasan lingkungan (green industry); d. Mendukung pengembangan industri regional melalui penyediaan teknologi tepat guna. 8
11 Sejalan dengan kebijakan industri nasional maka Balai Besar Logam dan Mesin menetapkan arah kebijakan dalam bidang penelitian dan pengembangan industri; bidang penilaian kesesuaian; tempat uji kompetensi bidang teknologi pengelasan, pengecoran, pemesinan, perancangan teknis dan pelapisan logam; kerjasama dengan lembaga litbang, perguruan tinggi, dan industri di dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan kompetensi BBLM. Program strategis BBLM adalah mewujudkan cita-cita organisasi sesuai visi & misi melalui program: 1. Peningkatan kompetensi BBLM yang meliputi program penguasaan desain produk dan proses engineering dengan fokus peralatan energi, tooling, mold & dies dan mesin peralatan produksi lainnya; 2. Menumbuhkembangkan industri secara berkelanjutan; 3. Pengembangan usaha jasa pelayanan teknis dan intensitas promosi serta pemasaran. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada kurun waktu , meliputi kegiatan-kegiatan yang mendukung program: Peningkatan Bidang Litbang Peningkatan Bidang Manufacturing Peningkatan Bidang Penilaian Kesesuaian Penguatan Bidang Kerjasama dan Pelayanan Jasa Teknis Pengawasan, pengendalian dan evaluasi SDM Perencanaan Keuangan Organisasi, metode dan ketatalaksanaan Sarana dan prasarana termasuk sistem IT Kegiatan ini didukung dari dana DIPA, dengan rincian kegiatankegiatan sebagai berikut : a) Peningkatan Bidang Litbang Peningkatan data/survei/identifikasi kebutuhan litbang industri (data bank) 9
12 Peningkatan/penguatan perancangan keteknikan, engineering design dan material Peningkatan validasi/evaluasi material, produk dan proses Peningkatan standarisasi material/produk/proses. b) Peningkatan Bidang Manufacturing Peningkatan/penguatan pusat teknologi pengecoran Peningkatan/penguatan pusat teknologi perlakuan panas Peningkatan/penguatan pusat teknologi permesinan Peningkatan/penguatan pusat teknologi pengelasan Peningkatan/penguatan pusat teknologi pelapisan logam c) Peningkatan Bidang Penilaian Kesesuaian Peningkatan/penguatan laboratorium pengujian Peningkatan/penguatan laboratorium kalibrasi Peningkatan/penguatan sertifikasi produk. d) Penguatan Bidang Kerjasama dan Pelayanan Jasa Teknis Peningkatan/penguatan pelayanan, pemasaran dan kerjasama Peningkatan/penguatan pendidikan dan pelatihan SDM bagi dunia industri logam dan mesin Peningkatan/penguatan penyebarluasan informasi teknologi industri logam dan mesin. e) Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi Mengoptimalkan Sistem Pengendalian Internal Meningkatkan evaluasi dan efektifitas pencapaian kinerja Meningkatkan penerapan IT untuk mendukung f) SDM pengendalian internal. Mengembangkan/menguatkan SDM yang memiliki semangat kerja, integrasi, loyalitas, moralitas, tanggung jawab dan kompetensi yang optimal dengan sistem reward yang fair. 10
13 g) Perencanaan Rencana Kinerja Meningkatkan kualitas perencanaan dan sistematika penyusunan program sesuai tugas dan fungsi. h) Keuangan Mengembangkan efisiensi, efektifitas, ekonomis dan transparasi penggunaan anggaran berdasarkan sistem prioritas, proporsionalitas yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. i) Organisasi, Metode dan Ketatalaksanaan Membangun organisasi yang profesional dan probisnis dengan tatanan organisasi yang seimbang dan optimal baik struktural maupun fungsional. j) Sarana dan Prasarana termasuk Sistem IT Mengembangkan sarana prasarana kerja yang memadai sesuai tugas pokok dan fungsi dan pengoptimalan sistem IT yang terintegrasi dan handal. 11
14 BAB III RENCANA KINERJA Rencana Kinerja 3.1 Sasaran Berdasarkan Rencana Strategis Balai Besar Logam dan Mesin , terdapat tiga sasaran strategis yang diharapkan dapat dicapai pada tahun anggaran Setiap sasaran strategis yang diharapkan dapat dicapai tersebut memiliki beberapa indikator kinerja. Cara mencapai sasaran strategis tersebut dibagi menjadi beberapa kegiatan yang diharapkan dapat mewujudkan tercapainya target sasaran berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Sasaran stategis tersebut adalah: meningkatkan hasil inovasi litbang yang siap diterapkan dan dimanfatkan oleh industri; meningkatkan ragam dan kompetensi SDM dan meningkatnya JPT. Sasaran strategis meningkatkan hasil inovasi litbang yang siap diterapkan dan dimanfatkan oleh industri terdiri dari beberapa rencana kegiatan penelitian, yaitu: Pengembangan Proses ADI (Austempered Ductile Iron) untuk Memperbaiki Kekuatan Crankshaft Motor Diesel; Proses Coating Rotor (Blade dan/atau Shaft) dengan Metode Metal Arc Spray (HVOF); Teknologi Penanganan Partikel Nano Logam dari Oksidasi; Ujicoba Produksi Biodiesel; Rekayasa Proses Produksi Biofuel Rumput Laut; Pembuatan Prototipe Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut; Perancangan Pemurnian Biodiesel dengan Menggunakan Ultrasound; Perancangan dan Pembuatan Alternator Putaran Rendah Kapasitas 50 kw; Pembuatan Turbin Aliran Sungai Tipe Vertikal; Analisa GDT Blade Turbin dan Pengaruhnya terhadap Efisiensi; Pembuatan Komponen Otomotif; dan Pengembangan Material Komposit untuk Exhaust Valve Otomotif Engine; Metoda Pengujian Temperatur Rendah dan Tinggi Komponen Kendaraan; Pulley Drive; Packing Silinder Head Kendaraan Bermotor; Pompa Air untuk Rumah Tangga; dan Gear Box Percepatan. 12
15 Sasaran strategis meningkatkan ragam dan kompetensi SDM mencakup kegiatan pelatihan pegawai untuk kebutuhan struktural, penjenjangan, teknis dan manajemen. Rintisan pendidikan formal unutk jenjang S2 dan S3 juga masuk ke dalam sasaran strategis ini. Sasaran strategis meningkatnya JPT mencakup kegiatan yang merupakan kegiatan pelayanan, yaitu kalibrasi, pengujian, sertifikasi produk dan personel, pembuatan produk, pelatihan, bimbingan, konsultasi dan supervisi. Selain itu faktor pendukung baik langsung maupun tidak langsung terhadap peningkatan penerimaan JPT, seperti: kegiatan promosi, workshop, seminar, kerjasama dengan institusi/lembaga, penambahan sarana dan prasarana penambah lingkup (alat uji kendaraan bermotor, alat uji boiler, alat uji kelompok baja, lembaga pelatihan pengecoran, upgrading sarana IT). 3.2 Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan variabel penentu keberhasilan ataupun kegagalan setiap sasaran strategis yang ingin dicapai. Lebih jauh mengenai rumusan masing-masing indikator kinerja pada setiap sasaran strategis dapat dilihat pada Lampiran Formulir Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin tahun
16 BAB IV PENUTUP Rencana Kinerja Rencana Kinerja BBLM 2012 adalah merupakan program tahun 2012 dari program strategi lima tahun yang diarahkan untuk mengembangkan potensi inti BBLM di bidang pemrosesan logam dengan misi utama membantu penyelesaikan masalah design dan proses di industri logam dan mesin dan melakukan pelayanan kepada Industri. Produk inti yang akan dikembangkan mencakup Turbin aliran listrik. Sedangkan kegiatan jasa pelayanan teknis kepada industri untuk tahun 2012 adalah dengan meningkatkan mutu jasa pelayanan pengujian, kalibrasi, pelatihan, konsultasi & Supervisi dan produk 14
17 Lampiran RENCANA KINERJA BBLM TA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) Penelitian dan pengembangan teknologi Jumlah hasil litbang yang dihasilkan 7 industri Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 14 Jumlah hasil litbang yang telah 1 diimplementasikan 7 Pelayanan jasa teknis industri Jumlah Orang 225 Jumlah Sampel 800 Tingkat kepuasan pelanggan (indeks 1-5) 4 Menurunnya jumlah komplain (%) 15 Peningkatan Standardisasi Industri Balai Besar dan Baristand Industri Ketepatan pelayanan sesuai SPM (%) 90 Jumlah Perusahaan yang dilayani 385 Peningkatan jumlah pelanggan (%) 10 Nilai (Rp.) JPT ,- Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat 15 Jumlah pengadaan alat laboratorium 6 Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN 20 15
Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Penyusunan Rencana Kinerja (Renkin) tahun anggaran 2013 ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dan fungsi Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), sesuai dengan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015
RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu
Lebih terperinciRencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin 2014 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Penyusunan Rencana Kinerja (Renkin) tahun anggaran 2014 ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dan fungsi Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), sesuai dengan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013
RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017
RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TA. 2012
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TA. 2012 BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016
RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.
Lebih terperinciRencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin 2015 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Rencana Kinerja (Renkin) tahun anggaran 2015 disusun dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2014 Kepala Balai Besar Logam dan Mesin. Eddy Siswanto
KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Triwulan IV TA. 2013 dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dan fungsi Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi 1.1.1 Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) atau lebih dikenal dengan nama Metal Industries Development Center (MIDC)
Lebih terperinciBAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN
BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN A. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dalam upaya untuk mencapai Visi dan Misi Baristand Industri Bandar Lampung maka perlu disusun
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciBAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018
RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR
Lebih terperinciKAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN
KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil
Lebih terperinci!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( )
!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( ) *(+(, ( -./ *0$" I. Pendahuluan A. Ciri Umum ILMTA B. Lingkup Industri Binaan Ditjen ILMTA C. Gambaran Umum Perkembangan Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Tahun 2005 s/d 2009
Lebih terperinciKAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN
KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, April 2013 Kepala Balai Besar Logam dan Mesin. Eddy Siswanto
KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Triwulan I TA. 2013 dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dan fungsi Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Lebih terperincimenjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia telah terbukti terutama pada saat krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan sektor yang menjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia
Lebih terperinciRENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI
RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI 2010-2014 KATA PENGANTAR Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai peran dan tugas melaksanakan pengkajian, pengujian, pengembangan,
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2019
RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2019 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN KATA PENGANTAR RENKIN (RENCANA KINERJA)
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan
Lebih terperinciKAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN
KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI Program : Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017
PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Lebih terperinciParagraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
BAB XXIX BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 576 Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: - 697 -
Lebih terperinciRenstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN
RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 Kata Pengantar Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014
RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR TAHUN 2014 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN KATA PENGANTAR RENKIN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA (RENKIN) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN 2012
RENCANA KINERJA (RENKIN) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN 2012 Lampiran 1 FORMULIR
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA 2016
PERJANJIAN KINERJA 2016 Perjanjian Kinerja 2016 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENGERTIAN Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017
RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciRENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2012
RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2012 JANUARI 2012 KATA PENGANTAR Penetapan kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh para pejabat di setiap
Lebih terperinciAKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013 BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JL. Kusumanegara No.7 Yogyakarta 55198
Lebih terperinciBAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN
BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN A. GAMBARAN UMUM KINERJA TAHUN BERJALAN 1. Aspek Keuangan. Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokoknya didukung oleh anggaran yang bersumber dari
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
Lebih terperinciBUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN
BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN. pemerintah dalam hal ini Departemen Perindustrian memandang perlu untuk
24 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Dalam rangka menunjang laju perkembangan industri logam dan mesin, pemerintah dalam hal ini Departemen Perindustrian memandang perlu untuk secara
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN (REVISI II)
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN 2010-2014 (REVISI II) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM MUTU INDUSTRI BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN 2014 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Balai Besar Tekstil yang selanjutnya dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 778/MPP/Kep/11/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang
Lebih terperinciBAB II RUANG LINGKUP B4T
BAB II RUANG LINGKUP B4T 2.1 Sejarah B4T Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) sebagai salah satu institusi penelitian dan pengembangan di bawah BPPI, Departemen Perindustrian RI, telah berpengalaman
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN
RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi
Lebih terperinciLAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015
LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315, 8314312,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
Lebih terperinciBAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2015
TAHUN ANGGARAN 5 (9) () (9..) SATUAN KERJA () BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN BANDUNG PROPINSI () JAWA BARAT (5) KOTA BANDUNG PERHITUNGAN TAHUN 5 /KEGIATAN/OUUT/ SUB OUUT / KOMPONEN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2010 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK Jl. Kusumanegara No.7
Lebih terperinciKATA PENGANTAR LINTONG SOPANDI HUTAHAEAN
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Keramik disusun sebagai perwujudan pelaksanaan kewajiban Balai Besar Keramik selaku Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan secara tepat,
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam bidang Perhubungan komunikasi dan Informatika dituntut adanya peningkatan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN LEMBAGA SERTIFIKASI (PNBP) TAHUN ANGGARAN 2015
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN LEMBAGA SERTIFIKASI (PNBP) TAHUN ANGGARAN 2015 KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Perindustrian RI UNIT ORGANISASI : Badan Pengkajian Kebijakan,
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016
SATUAN KERJA PROPINSI RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 6 () () (4) BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG () SUMATERA SELATAN () KOTA PALEMBANG BAGIAN-A Halaman A ANGGARAN
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM)
STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) SEMESTER II JULI S/D DESEMBER 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN Jl. Sisingamangaraja No. 24, Telp. (061)
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat BBT Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) bernayng
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016
Laporan Kinerja Baristand Industri Manado 1. LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015
Dok L.11/19/03/2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan
Lebih terperinciKegiatan Prioritas Tahun 2010
Kementerian Perindustrian pada Tahun Anggaran 2010 mendapat alokasi pagu definitif sebesar Rp.1.665.116.721.000. Kegiatan Prioritas Tahun 2010 Pembangunan sektor industri tahun 2010 akan difokuskan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek
Lebih terperinciKAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI
F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon
Lebih terperinciFORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016
FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2. Program : Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 3. Sasaran
Lebih terperinciLAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Memaparkan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan, serta pembahasan tentang RENSTRA, tujuan dan Sasaran Visi dan Misi, Penetapan Kinerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang
Lebih terperinciRencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,
- 1 - WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MADIUN TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBadan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) B PMPT Provinsi Jawa Barat sebagai
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum
BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2011
RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo
Lebih terperinciWALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016
SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 373 ayat (4) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pembinaan yang bersifat umum dan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar belakang
PENDAHULUAN Latar belakang Pembangunan aparatur negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia
Lebih terperinciRencana Strategis (RENSTRA)
Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017
LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO Jln. Diponegoro No. 21 23
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SAMARINDA TAHUN ANGGARAN 2017
LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SAMARINDA TAHUN ANGGARAN 2017 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA Jl. MT Haryono/Jl.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo No. 360 Surabaya Telp. (031) 8410054, +628113400610
Lebih terperinciLAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN
2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan IV Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah
Lebih terperinciB. KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIAN SATKER LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN
B. KRITERIA DAN INDIKATOR SATKER LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN STANDAR ALAT PANDUAN I. SUBSTANSI PENELITIAN 1.1. Progress capaian RPI 1.2. Progress pelaksanaan PIU Merupakan tolok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) merupakan dokumen perencanaan yang bersifat jangka panjang sampai dengan tahun 2036. RUPM berfungsi untuk mensinergikan & mengoperasionalisasikan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun
BAB IV PENUTUP Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran program, karena masih dipengaruhi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.844, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BATAN. Unit Kerja. Rinvian Tugas. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016
TAHUN ANGGARAN 6 () () (..) PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KEBIJAKAN INDUSTRI SATUAN KERJA (43) Badan Penelitian dan Pengembangan Industri PROPINSI () DKI JAKARTA () KOTA JAKARTA PUSAT PERHITUNGAN TAHUN 6
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA 2018
PERJANJIAN KINERJA 2018 Tahun Anggaran 2018 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2018 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinci