PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2014"

Transkripsi

1 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 203 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN KARAWANG TAHUN 204 PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 203

2 . Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Tahun 204 merupakan tahuntahun terakhir pelaksanaaan RPJMD Kabupaten Karawang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, mulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk kurun waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk perencanaan pembangunan tahunan. Pemerintah Kabupaten Karawang telah menyusun RPJPD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 200, dan RPJMD yang ditetapkan dengan Perda Nomor 8 Tahun 20. Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan dalam dokumen perencanaan tahunan berupa RKPD. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RKPD Kabupaten sekurang-kurangnya memuat tentang kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun sumber-sumber lain. Penetapan program prioritas berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkesinambungan serta berkelanjutan. RKPD harus mempunyai keterkaitan erat dengan RPJMD, RPJPD dan juga memperhatikan RPJMN dan RKP. Dalam rangka fasilitasi kepada setiap SKPD, dokumen RKPD Kabupaten Karawang digunakan sebagai acuan penyusunan Renja SKPD. Beberapa upaya untuk mensinergikan program dan kegiatan di tahun 204 diantaranya melalui inventarisasi data, permasalahan, dan potensi yang

3 ada. Selain itu juga dilakukan diskusi dalam berbagai forum antara lain Forum SKPD Kabupaten dan Musrenbang RKPD Kabupaten Karawang Tahun 204 yang melibatkan unsur Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Instansi Vertikal di Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Pakar Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Asosiasi Profesi. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 204 dimaksudkan sebagai bagian dari upaya menyeluruh untuk mewujudkan pencapaian visi misi Kabupaten Karawang sekaligus sebagai pedoman penyusunan RAPBD Kabupaten Karawang Tahun 204 sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara..2 Landasan Hukum Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Kabupaten Karawang tahun 204 adalah sebagai berikut :. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 2286); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 442); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 26,Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 2

4 7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 464); 0. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 474); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 485); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 486); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan 3

5 Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 487); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor ); 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 200; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Perubahan Kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 20; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200 Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 22. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (SISRENBANGDA); 23. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun ; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 tahun 200 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Karawang Tahun ; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 8 Tahun 20 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun Hubungan Antar Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 204 ini merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Karawang tahun yang telah memasuki tahun transisi sebagai suatu kesatuan langkah akselerasi pencapaian Visi Kabupaten Karawang Tahun Dokumen RPJMD dalam penyusunannya berpedoman pada RPJPD. 4

6 Dalam penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Karawang Tahun 204 digunakan sejumlah dokumen perencanaan yang ada di tingkat nasional maupun daerah (Jawa Barat dan Kabupaten Karawang), yaitu sebagai berikut: ) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional sudah ditetapkan dengan Peraturan Presiden No.5/200 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun , pada tanggal 5 Januari 200. Ada 3 (tiga) dokumen sebagai lampiran dari Perpres No.5/200, yaitu: (i) Buku I dengan judul: Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan, (ii) Buku II dengan judul: Memperkuat Sinergi Antar bidang Pembangunan, dan (iii) Buku III dengan judul: Memperkuat Sinergi Antara Pusat dan Daerah dan Antar Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tersebut menjadi acuan penyusunan Rancangan Awal RKPD Kabupaten Karawang, khususnya dalam menjabarkan program-program sektoral dan program kewilayahan / regional. Program yang bersifat sektoral, antara lain dapat dilihat pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 200 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Inpres ini memuat program-program yang dinaungi ke dalam Program Pro-Rakyat, Program Keadilan untuk Semua (justice for all); dan Program Pencapaian Tujuan Milenium (Millenium Development Goals - MDGs). 2) RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun Sesuai dengan Surat Kepala Bappeda Propinsi Jawa Barat Nomor 050/65/Prp Tanggal 8 Januari 203 perihal Jadwal Penyelenggaraan Musrenbang Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten Tahun 204 dalam rangka Penyusunan RKPD Tahun 204, diharapkan setiap daerah dalam rangka penyusunan RKPD Tahun 204 dan penyelenggaraan Musrenbang Tahun 204 memperhatikan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah yang untuk Kabupaten Karawang menetapkan arah kebijakan pembangunan daerah melalui prioritas pembangunan tahun 204 yang masih difokuskan pada peningkatan pencapaian IPM Kabupaten Karawang sesuai arah RPJMD Kabupaten Karawang dengan focus kepada: 5

7 . Peningkatan Kesejahteraan sosial melalui upaya Peningkatan kualitas Pendidikan melalui Pendidikan Untuk Semua, pelayanan kesehatan melalui universal coverage dan pemberdayaan ekonomi masyarakat serta perwujudan kehidupan sosial yang harmonis sebagai antisipasi perkembangan Sosbud dan Ekonomi Kabupaten Karawang menjadi gateway city 2. Peningkatan sarana prasarana dasar, pengelolaan persampahan, pembangunan jalan 5 batang 2 cabang, serta Rencana Detail Tata Ruang wilayah perkotaan, berkaitan dengan penyiapan infrastruktur pendukung perkembangan Karawang dengan adanya pembangunan pelabuhan Cilamaya dan Pengembangan Bandara Soetta 3. Optimalisasi pengelolaan potensi sumberdaya alam, pengembangan potensi ekonomi lokal melalui peningkatan produk unggulan daerah, peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui penyediaan Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota sebagai daya dukung dan daya tampung perkembangan Kab. Karawang yang akaan menjadi daya tarik investor secara besar-besaran di berbagai bidang 4. Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab dengan tantangan Sukses Penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 204, melalui penyiapan SDM aparatur yang handal dan berkulitas 3) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Karawang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karawang Tahun yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 20 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karawang Tahun ; memuat visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah terpilih; dan rancangan rencana teknokratik, untuk periode perencanaan 5 tahunan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 204 ini merupakan tahun-tahun terakhir pelaksanaan RPJMD Kabupaten Karawang ) RENJA SKPD Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu () tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan 6

8 pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penyusunan rancangan Renja SKPD merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja SKPD yang definitif. Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD Tahun 204 sebagai bahan untuk penyusunan Rancangan RKPD Kabupaten Karawang Tahun 204. Prinsip-prinsip di dalam penyusunan Rancangan Renja SKPD, adalah sebagai berikut: a. Mengacu pada rancangan awal RKPD Tahun 204, yang digunakan sebagai acuan perumusan program, kegiatan, indikator kinerja dan pagu indikatif dalam Renja SKPD Tahun 204, sesuai dengan rencana program prioritas pada rancangan awal RKPD Tahun 204. b. Mengacu pada Renstra SKPD Tahun , sebagai acuan penyusunan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan serta prakiraan maju berdasarkan program prioritas rancangan awal RKPD yang disusun ke dalam rancangan Renja SKPD, selaras dengan Renstra SKPD. c. Mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, sebagai acuan perumusan kegiatan alternatif dan/atau baru untuk tercapainya sasaran Renstra SKPD berdasarkan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya. d. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi, sebagai acuan perumusan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan serta prakiraan maju dalam rancangan Renja SKPD, serta dapat menjawab berbagai isu-isu penting terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD. e. Memasukkan usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan yang terkait dengan SKPD, sebagai acuan perumusan kegiatan dalam rancangan Renja SKPD, mengakomodir usulan masyarakat yang selaras dengan program prioritas yang tercantum dalam rancangan awal RKPD. Selain itu RKPD Kabupaten Karawang juga mengacu, memperhatikan, diserasikan dengan RKP Nasional dan RKPD Provinsi Jawa Bara dalam rangka sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan pusat melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Sinkronisasi yang dimaksud terutama dalam hal penetapan prioritas pembangunan daerah yang relevan dengan provinsi maupun pusat. Hal ini merupakan perwujudan keterpaduan dan kesatuan perencanaan pembangunan secara nasional, dengan tetap memperhatikan kondisi, potensi serta dinamika perkembangan daerah, nasional dan global. Hubungan antar dokumen perencanaan pembangunan bersifat saling mengisi dan melengkapi untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yang mencakup semua 7

9 bidang kehidupan secara terpadu dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam konteks pembangunan perencanaan pembangunan daerah yang berdimensi kewilayahan, haruslah disinergikann dengan dokumen perencanaan tata ruang wilayah (RTRW) baik dalam skala lokal, regional maupun nasional. Perencanaan pembangunan yang berorientasi padaa kewilayahan akan memberikan kejelasan sasaran serta target pembangunan di berbagai aspek dan wilayah. Pada gilirannya dapat menghasilkan pembangunan yang lebih efektif, efisien dan bermanfaat secara maksimal di setiap wilayah pembangunan. Untuk melihat hubungan antar dokumen pada tiap jenjang dan tingkatan pemerintahan, dapat dilihat padaa gambar. berikut ini:..4. Sistematikaa Dokumen RKPD RKPD Kabupaten Karawang tahun 204 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Padaa bagian ini memuat tentang latar belakang penyusunan dokumen RKPD, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika dokumen RKPD, serta maksud dan tujuan penyusunann dokumen RKPD Kabupaten Karawang Tahun

10 .. Latar Belakang Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, proses penyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun 204 dalam periode dokumen RPJMD, keterkaitan antara dokumen RKPD dengan dokumen RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD..2. Dasar Hukum Penyusunan Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RKPD, baik yang berskala nasional, maupun local..3. Hubungan Antar Dokumen Bagian ini menjelaskan hubungan RKPD dengan dokumen lain yang relevan beserta penjelasannya..4. Sistematika Dokumen RKPD Mengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD serta garis besar isi setiap bab didalamnya..5. Maksud dan Tujuan Memberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumen RKPD dan sasaran penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Karawang Tahun 204. BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Bagian ini menjelaskan tahapan evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan. Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan daerah di Kabupaten Karawang. 2.. Gambaran Umum Kondisi Daerah Bagian ini menjelaskan dan menyajikan gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah Aspek Geografi dan Demografi Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek Pelayanan Umum Aspek Daya Saing Daerah 2.2.Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun 202 dan Realisasi RPJMD Tahun

11 Mengemukakan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah tahun lalu Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah berisi uraian rumusan umum permasalahan pembangunan daerah Permasalahan Daerah Yang berhubungan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. 3.. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3... Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 20 dan 202 dan Perkiraan Tahun Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 202 dan Tahun Arah Kebijakan Keuangan Daerah Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Arah Kebijakan Keuangan Daerah Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Arah Kebijakan Belanja Daerah Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 204 Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. 4.. Tujuan dan Sasaran Pembangunan 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah 0

12 BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. BAB VI PENUTUP Menguraikan tentang pedoman pelaksanaan dan kaidah pelaksanaannya..5. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan RKPD Kabupaten Karawang Tahun 204 adalah untuk mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunan daerah. Tujuan dari penyusunan RKPD ini sebagai pedoman dalam penyusunan perencanaan pembangunan tahunan daerah Kabupaten Karawang yang bersumber dari dana APBD maupun dana non APBD, dan merupakan dasar hukum perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan bagi :. Penyusunan Renja SKPD, KUA-PPAS, serta APBD Kabupaten Karawang tahun 204; 2. Memfasilitasi berbagai potensi sumber daya masyarakat/ swasta/ institusi non pemerintah dalam mendukung pelaksanaan pembangunan Kabupaten Karawang Tahun 204. BUPATI KARAWANG, ADE SWARA

13 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2... Aspek Geografi dan Demografi Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara BTdan LS, termasuk daerah dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0-20, 2-50, 5-400, dan diatas 400 dengan suhu rata-rata 270 C. Topografi di KabupatenKarawang sebagian besar berbentuk dataran yang relatif rendah (25 m dpl) terletak pada bagianutara mencakup Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Pedes, Rengasdengklok, Kutawaluya,Tempuran, Cilamaya, Rawamerta, Telagasari, Lemahabang, Jatisari, Klari, Karawang,Tirtamulya, sebagian Telukjambe, Jayakerta, Majalaya, sebagian Cikampek dan sebagianciampel. Hanya sebagian kecil wilayah yang bergelombang dan berbukit-bukit di bagian selatandengan ketinggian antara dpl. Daerah perbukitan tersebut antara lain : Gunung Pamoyanan, Dindingsari, Golosur, Jayanti, Godongan, Rungking, Gadung, Kuta, Tonjong, Seureuh, Sinalonggong, Lanjung dan Gunung Sanggabuana. Terdapat pula Pasir Gabus, Cielus,Tonjong dengan ketinggian bervariasi antara m dpl dan tersebar di KecamatanTegalwaru, sebagian kecil Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Ciampel.Kabupaten Karawang terutama di pantai utara tertutup pasir pantai yang merupakanbatuan sedimen yang dibentuk oleh bahan bahan lepas terutama endapan laut dan alluviumvulkanik. Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan terutama dibentuk oleh batuan sedimen,sedangkan dibagian selatan terletak Gunung Sanggabuana dengan ketinggian ±.29 m dpl,yang mengandung endapan vulkanik. Kabupaten Karawang dilalui oleh beberapa sungai yangbermuara di Laut Jawa. Sungai Citarum merupakan pemisah antara Kabupaten Karawang dengankabupaten Bekasi, sedangkan sungai Cilamaya merupakan batas wilayah dengan KabupatenSubang. Selain sungai, terdapat 3 buah saluran irigasi yang besar, yaitu : Saluran Induk TarumUtara, Saluran Induk Tarum Tengah, dan Saluran Induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan sawah, tambak dan pembangkit tenaga listrik. Luas wilayah Kabupaten Karawang.753,27 Km2 atau Ha, luas tersebut merupakan 4,72 % dari luas Provinsi Jawa Barat (37.6,54 2

14 Km2) dan memiliki laut seluas 4 Milx 84,23 Km, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : Batas Alam yaitu Laut Jawa. Sebelah Timur : Kabupaten Subang Sebelah Tenggara : Kabupaten Purwakarta Sebelah Selatan : Kab. Bogor dan Kabupaten Cianjur Sebelah Barat : Kabupaten Bekasi. Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan subur di Jawa Barat, sehingga sebagian besar lahannya digunakan untuk pertanian. Wilayah ini, secara administrasi terdiri dari 30 kecamatan, 297 desa dan 2 kelurahan. Penamaan Kecamatan baru menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 3 Tahun 2004 yaitu tentang Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan, yaitu:. Kecamatan Pangkalan 2. Kecamatan Tegalwaru 3. Kecamatan Ciampel 4. Kec.Telukjambe Tmr 5. Kec. Telukjambe Brt 6. Kecamatan Klari 7. Kecamatan Cikampek 8. Kecamatan Purwasari 9. Kec. Tirtamulya 0. Kecamatan Jatisari. Kecamatan Banyusari 2. Kecamatan Kotabaru 3. Kec Cimalaya Wetan 4. Kec Cilamaya Kulon 5. Kec Lemahabang 6. Kecamatan Telagasari 7. Kecamatan Majalaya 8. Kec. Karawang Timur 9. Kec. Karawang Barat 20. Kecamatan Rawamerta 2. Kecamatan Tempuran 22. Kecamatan Kutawaluya 23. Kec. Rengasdengklok 24. Kecamatan Jayakerta 25. Kecamatan Pedes 26. Kecamatan Cilebar 27. Kecamatan Cibuaya 28. Kecamatan Tirtajaya 29. Kecamatan Batujaya 30. Kecamatan Pakisjaya 3

15 Gambar 2. Kabupaten Karawang sebagai Lingkup Wilayah Perencanaan Kabupaten Karawang beriklim tropis, mempunyai musim yang hampir sama dengann wilayah di Kabupaten wilayah Pantai Utaraa Jawa pada umumnya, yaitu musim kemarau dan musim hujan dengan suhu rata-rata berkisar antara 26, 8 0 celcius sampai dengan 27,77 0 celcius. Potensi sumberdaya air di Kabupaten Karawang terdiri atas sumberdayaa air permukaan (sungai, danau, dan waduk) dan air tanah. Pemanfaatan air tanah di Kabupaten Karawang terutama dari endapan aluvial hasil sedimentasi sungai berumur resen(qa). Daratan Kabupaten Karawang tidak terlepas dari pegunungan dan bukit yang terdapat di hampir seluruh Kabupaten wilayah selatan Jawa Barat dengan kategori kemiringan diatas 40%. Kemiringan lereng di Kabupaten Karawang sebagian besar datar, yaitu sebesar 80,44% luas lahan. Kabupaten Karawang diarahkan menjadi salah satu gerbang (gateway city) pembangunan di wilayah Indonesia bagian barat sebagai penyangga Ibukota Negara. Dikenal juga sebagai gudang beras dan lumbung pangann nasional. Kabupaten Karawang di sektor sumber daya alam memiliki potensi pertambangan/bahan mineral berupa batu kapur yang terdapat di Wilayah Selatan (Kecamatan Pangkalann dan Tegalwaru). Wilayah Kabupaten Karawang berdasarkan kondisii geologis merupakan kawasan yang relatif aman dari bencana gempa bumi, walaupun mempunyai resistensi dari beberapa potensi bencana 4

16 seperti: banjir (kawasan perkotaan disepanjang hilir sungai dan pesisir laut); tanah longsor (Pangkalan, Tegalwaru). Kabupaten Karawang juga mempunyai potensi pariwisata berupa wisata alam, budaya, dan sejarah. Wisata Alam berupa keindahan pantai dan curug antara lain Pantai Tanjung Baru, Pantai Tanjung Pakis, Pantai Pisangan, Pantai Samudra Baru, Curug Cigeuntis, Curug Bandung, Curug Koleangka, Curug Lalay; wisata sejarah berupa Tugu Perjuangan Rengasdengklok, Rumah Sejarah Ir Soekarno di Rengasdengklok, Monumen Rawagede, Situs Candi Jiwa dan candi Blandongan dan Monumen Surotokunto. Kabupaten Karawang memiliki luas wilayah Ha. Hingga tahun 2009 (BPN Kabupaten Karawang, 2009) penggunaan lahan di Kabupaten Karawang sebagian besar terdiri dari areal pesawahan dengan luas mencapai Ha (5,%), yang sebagian besar telah didukung oleh sistem irigasi. Oleh karena itu Karawang dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat. Adapun penggunaan lahan dominan lainnya adalah lahan Pekarangan dan Bangunan 8.35 Ha (0,47%), Tegal dan Kebun Ha (9,00%), Hutan Negara Ha (8,74%), Pertambangan 2.83 Ha (7,32%) dan Industri 0.38 Ha (5,95 %) dari luas Kabupaten Karawang. Data luas tutupan lahan di Kabupaten Karawang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel.II. Luasan Penggunaan Lahan di Kabupaten Karawang Tutupan Lahan Luas (ha) Persentase (%) Pertanian Padi Sawah , Pekarangan dan Bangunan ,47 Tegal/Kebun ,00 Ladang/Huma 3.72,8 Penggembalaan Padang 2.52,23 Lahan Tidak Diusahakan 4 0,23 Hutan Rakyat 598 0,34 Rawa 40 0,02 Pertambangan ,32 Kolam/Empang 50 0,09 Hutan Negara ,74 Perkebunan 793 0,45 Perkebunan 9.055,0 6,80 Kawasan Industri ,39 JUMLAH ,00 Sumber :Bappeda Kabupaten Karawang 5

17 Jumlah penduduk Kabupaten Karawang pada tahun 202 sebesar jiwa naik 4.85 jiwa dibanding pada tahun 20, sejumlah jiwa,dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk,77 % per tahun. Kepadatan penduduk adalah.082 jiwa/km2. Pola persebaran penduduk Kabupaten Karawang menurut luas wilayah rata-rata berimbang di angka,66 s.d 3,54 persen, sehingga tingkat kepadatan penduduk antar daerah yang merata, terutama antar Kecamatan dan desa. Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Karawang masih lebih banyak dibanding perempuan.ini terlihat dari rasio jenis kelamin yang mencapai 0,96% Aspek Kesejahteraan Masyarakat. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Laju pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional. Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya. Laju pertumbuhan ekonomi juga banyak digunakan sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya. Laju pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Karawang tahun 202 triwulan III dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) mencapai positif 6,26 persen, lebih rendah dari tahun 20 yang berada pada kisaran 7,39% dengan migas. 6

18 Tabel II.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun Indikator Tahun 20* 202** LPE dengan Migas (%) 7,39 6,26 LPE tanpa Migas (%) 8,03 6,53 Sumber Data : BPS Kab. Karawang * = angka sementara ** = angka sangat sementara Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang pada tahun 20 yang berada pada kisaran 7,39% sedangkan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 202 berada pada kisaran 6,26%. Tumpuan harapan pergerakan roda ekonomi yang realistis di Kabupaten Karawang, bukan lagi bersumber pada keunggulan sumberdaya alam (gas dan minyak bumi) yang ada (comparative advantage) melainkan kemampuan untuk mengolah dan menghasilkan produk unggulan yang berkualitas (competitive advantage). b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang umum digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian dengan fungsinya yang dapat menggambarkan struktur ekonomi dan laju pertumbuhan serta pendapatan perkapita penduduk. Pada tingkat regional PDRB dapat dijadikan ukuran kemampuan suatu wilayah dalam menciptakan nilai tambah yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Semakin besar nilai tambah yang dihasilkan suatu daerah menggambarkan besaran pendapatan masyarakat yang bersangkutan. Bila dilihat berdasarkan sektor, bahwa tiga sektor penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB di Kabupaten Karawang adalah sektor industri (47,3%), sektor perdagangan (23,2%) dan sektor pertanian (8,6%) Distribusi persentase PDRB secara sektoral menunjukkan peranan masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB secara keseluruhan. Semakin besar persentase suatu sektor maka semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam perkembangan ekonomi. 7

19 Tabel II.3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun INDIKAT Tahun OR PDRB dengan Migas Harga Berlaku (juta Rp) Harga Konstan (juta Rp) Sumber Data : BPS Kab. Karawang * = angka sementara ** = angka sangat sementara 20* 202** c. Laju Inflasi Perkembangan harga barang dan jasa selama tahun 202 di Kabupaten Karawang mengalami inflasi sebesar 3,33%, lebih tinggi dibanding inflasi tahun 20 sebesar 2,2%. Sedangkan untuk angka inflasi tahun berjalan Maret 203 dibanding angka tahun yang 202 (year-on -year) BPS mencatat angka inflasi 0,63%. Angka ini lebih rendah dibanding bulan Pebruari 203 yang berada di angka 0,75%. Inflasi tahun kalender berada sekitar 2,43 % dan inflasi secara year on year (yoy) di angka 5,90%. Sementara secara yoy inflasi inti berada pada 4,2% dan 0,3% di Bulan Maret 203. Dibandingkan dengan tahun 2008 s.d 202 inflasi ini jauh lebih tinggi. Hal ini terjadi akibat kenaikan harga bahan makanan. 2. Fokus Kesejahteraan Sosial Beberapa indikator kinerja pada fokus kesejahteraan sosial adalah indikator di bidang pendidikan. Indikator pendidikan Kabupaten Karawang yang salah satunya dapat diukur dari angka rata-rata lama sekolah selalu mengalami kecenderungan meningkat yaitu dari 6,68 tahun 2008 meningkat menjadi 6,83 tahun 2009, 6,95 Tahun 200 dan 7,04 Tahun 20 di tahun 202 RLS Kabupaten Karawang naik lagi menjadi 7,47 Tahun. Ini berarti penduduk Kabupaten Karawang setiap tahun mengalami kenaikan dalam rata-rata lama sekolah. Pada Komponen AMH juga menagalami kenaikan dari tahun ke tahun dengan data 93,06% di 8

20 tahun 2008, 93,09% di tahun 2009, 93, 2% di tahun 200, 93,26% ditahun 20 dan 93,25% di tahun 202. Seiring dengan itu pula, penduduk usia 0 tahun ke atas yang berpendidikan rendah (Tidak/Belum sekolah dan tamat SD sd. SLTP) persentasenya mencapai 0,08% untuk putus sekolah SD/MI, 0,39% putus sekolah SLTP/MTs dan 087% untuk putus sekolah SLTA/SMK. Situasi ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam keseriusannya dalam mencanangkan program Wajar 9 sd. 2 tahun, sehingga infrastruktur dan suprastruktur pendidikan semakin dilengkapi. Namun demikian 6,75% penduduk yang masih Buta Aksara tetap menjadi Pekerjaan Rumah dari Pemerintah Kabupaten Karawang. Indikator pendidikan lainnya yang sangat berperan dalam pembangunan bidang ekonomi adalah angka transisi, angka drop out, angka repetisi, angka partisipasi dan lain-lain. Indikator angka partisipasi umumnya berkaitan dengan keberhasilan suatu daerah dalam melibatkan sebanyak-banyaknya anak usia sekolah masuk sekolah. Angka partisipasi dibagi dalam APK (Angka Partisipasi Kasar) dan APM (Angka Partisipasi Murni) Aspek Pelayanan Umum. Fokus Layanan Urusan Wajib a. Pendidikan Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah, sehingga naiknya persentase jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai makin meningkatnya partisipasi sekolah. Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan bertambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah, sehingga partisipasi sekolah seharusnya tidak berubah atau malah semakin rendah. Pencapaian APK dan APM SD dan SLTP pada tahun 20 dan 202 lebih jelas disajikan pada tabel berikut ini : 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kabupaten Karawang merupakan bagian dari wilayah pantai utara Pulau Jawa, dalam hal ini kabupaten yang termasuk dalam wilayah tersebut yaitu Kabupaten

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR : TAHUN 2012 TANGGAL : 2012 TENTANG : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 22 TAHUN 2014

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 22 TAHUN 2014 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 22 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang :

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG

PROFIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG PROFIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG I. VISI, MISI DAN NILAI-NILAI A. Visi Dengan dasar menyelenggarakan Pembangunan Kesehatan yang Berkualitas dan juga dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Pemerintah Kabupaten Pacitan DINAS KESEHATAN Jl. Letjend Soeprapto No. 42 Pacitan KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

PROFILE DINAS CIPTA KARYA

PROFILE DINAS CIPTA KARYA PROFILE DINAS CIPTA KARYA A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI Dinas Cipta Karya adalah pelaksanaan Bidang Pekerjaan Umum Khususnya bidang Keciptakaryaan yang diberikan kewenangan dan kepercayaan untuk menjadikan

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PERUBAHAN (RKPD-P) KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah tantangan realitas masyarakat dalam berbagai bidang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah tantangan realitas masyarakat dalam berbagai bidang seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditengah tantangan realitas masyarakat dalam berbagai bidang seperti ekonomi, politik, sosial, budaya dan berbagai aspek seperti konservasi lingkungan, hak asasi manusia,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA 1 Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis

Lebih terperinci

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN 2015 Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KOTA TEGAL TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Jenis Kebencanaan dan Sebarannya... II-7 Tabel 2.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jeneponto Tahun 2008-2012...

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2014 TANGGAL : MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja Kabupaten Parigi Moutong bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR ISI i

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2016 SASARAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan daerah tahun keempat RPJMD Kabupaten Tebo tahun 2011 2016, dalam rangka mendukung Menuju

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016 Daftar Tabel Tabel 2.1 Luas Wialayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Jeneponto berdasarkan BPS... II-5 Tabel 2.3 Daerah Aliran

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

IV. KONDISI UMUM WILAYAH 29 IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 LS dan 104 48-104 48 BT dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, selaras,

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 272 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN SERDANG

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya...

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 ini dapat diselesaikan. RKPD Tahun 2015 ini disusun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci