BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Toyota TGN40 yang mempunyai spesifikasi tersendiri, berikut: Tabel 3.1Spesifikasi Lampu
|
|
- Ade Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data Spesifikasi Bola Lampu Pada setiap kendaraan mempunyai spesifikasi masing-masing pada setiap sistemnya, salah satu diantaranya pada sistem penerangan pada Toyota TGN40 yang mempunyai spesifikasi tersendiri, berikut: Tabel 3.1Spesifikasi Lampu Nama Lampu Daya V-W Jumlah Lampu Warna Lensa Ket. Lampu Besar Lampu kombinasi depan Lampu sein/ Lampu tanda bahaya /100 2 Putih Halogen Kuning - Lampu senja Putih - Lampu Lampu rem, Lampu senja Kombinasi Merah - Belaakang Lampu sein/ Lampu tanda bahaya Kuning - Lampu mundur Putih - Lampu plat nomor Putih - Lampu kabin 12 V 1 Putih LED (Sumber: Temuan Hasil Observasi)
2 B. Cara Kerja dan Perhitungan Kuat Arus 1. Lampu Kepala Lampu kepala merupakan sebuah sistem lampu penerangan untuk menerangi jalan pada bagian depan kendaraan khususnya pada malam hari maupun pada keadaan jalan berkabut. Pada umumnya lampu kepala ini dilengkapi dengan lampu jauh dan lampu dekat, dan dapat dihidupkan dari salah satu switch yaitu oleh dimmer switch. Gambar 3.1 Lampu Kepala (Sumber : Dokumentasi)
3 Gambar 3.2 Rangkaian Lampu Kepala Sumber : Toyota Astra Motor (2008)
4 Gambar 3.3 Jenis dan Kode Soket Lampu Kepala Sumber : Toyota Astra Motor (2008) a. Cara Kerja Lampu Dekat (Low Beam) 1) OFF : Arus (+) Baterai H-LP Relay 2 H-LP Relay 1 J4, J5 (Stand by di C12(A) Combination SW) 2) ON : Arus (+) Baterai H-LP Relay 3 H-LP relay 5 DIM Relay 3 dan 4 H- LP LL dan H-LP RL H1 dan H2 (filament lampu dekat) massa b. Perhitungan Arus Lampu Dekat (Low Beam)
5 Diketahui spesifikasi daya lampu untuk low beam yaitu 12V - 100W, maka untuk menghitung arus yang dibutuhkan oleh lampu tersebut adalah: Diketahui: o Jumlah bola lampu = 2 buah o P = 100W o V = 12V Ditanyakan: I=? Jawab: I = P = V I P x jumlah lampu V = I = 16,67 A = 16,67 A Jadi, arus yang digunakan untuk lampu low beamyaitu sebesar 16,67 A. c. Cara Kerja Lampu Jauh (High Beam) 1) OFF : Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP 2 dan H-LP 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H- LP Relay 5 DIM Relay 2 DIM Relay 1 J4, J5 (Stand by di C12(A) Combination SW) 2) ON : Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H-LP Relay 5 (Terjadi kemagnetan di DIM Relay 2 dan 1 maka
6 arus langsung masuk ke) DIM relay 3 DIM relay 5 H- LP LH dan H-LP RH Massa. d. Perhitungan Arus Lampu Jauh (High Beam) Diketahui spesifikasi daya lampu untuk high beam yaitu 12V - 130W, maka untuk menghitung arus yang dibutuhkan oleh lampu tersebut adalah: Diketahui: o Jumlah bola lampu = 2 buah o P = 130W o V = 12V Ditanyakan: I=? Jawab: I = P = V I P x jumlah lampu V = I = 21,67 A = 21,67 A Jadi, arus yang digunakan untuk lampu high beamyaitu sebesar 21,67 A. e. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Setelah diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu dekat yaitu A dan lampu jauh yaitu A, maka berdasarkan tabel 2.4Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat mm 2 dan diameter luar 2.9 mm, jadifuse yang akan digunakan menurut
7 table 2.4 untuk lampu dekat adalah 20A (yellow) untuk lampu dekat dan 25A (clear) untuk lampu jauh. 2. Lampu Tanda Belok/ Lampu Hazard Gambar 3.4 Lampu Tanda Belok/ Lampu Hazard Sumber : Toyota Astra Motor (2008)
8 a. Cara Kerja Lampu Tanda Belok Pada Posisi OFF Gambar 3.5 Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazard (OFF) Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Lampu Hazard : Arus (+) baterai main fuse hazard fuse arus stand by di H5 (untuk hazard switch) Lampu Tanda Belok: Arus (+) baterai main fuse arus stand by di kunci kontak (untuk combination switch)
9 b. Cara Kerja Lampu Tanda Belok Pada Posisi (ON Right) Gambar 3.6 Rangkaian Lampu Tanda Belok (On Right) Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Arus (+) baterai main fuse kunci kontak (ON) fuse H5 (OFF) flasher C12 combination swtich L T8 FR dan R7 RR massa. 2) Perhitungan Arus Lampu Tanda Belok (ON right) Untuk lampu tanda belok (ON right) depan: Diketahui : o P = 21W o V = 12 V
10 Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Untuk Lampu tanda belok (ON right) belakang: Diketahui : o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Total arus yang dibutuhkan lampu tanda belok sebelah kanan yaitu: 1,75 + 1,75 = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk menghidupkan lampu tanda belok sebelah kanan sebesar 3.5 A. c. Cara Kerja Lampu Tanda Belok Pada Posisi (ON Left)
11 Gambar 3.7 Rangkaian Lampu Tanda Belok (ON Left) Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Arus (+) baterai main fuse kunci kontak (ON) fuse H5 (OFF) flasher C12 combination swtich L T7 FL dan R6 RL massa. 2) Perhitungan Arus Lampu Tanda Belok (ON left) Untuk lampu tanda belok (ON left) depan: Diketahui :
12 o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Untuk Lampu tanda belok (ON left) belakang: Diketahui: o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: v P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Total arus yang dibutuhkan lampu tanda belok sebelah kiri yaitu: 1,75 + 1,75 = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk menghidupkan lampu tanda belok sebelah kiri sebesar 3.5 A
13 d. Cara Kerja Lampu Hazard Gambar 3.8 Rangkaian Lampu Hazard Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Arus (+) baterai main fuse fuse H5 (ON) T13 flasher H5 T8 FR, T7 FL, R7 RR dan R6 RL massa. 2) Perhitungan arus lampu hazard Untuk lampu hazard dapaat dihitung dari jumlah semua arus yang masuk ke lampu tanda belok kiri dan kanan, adapun perhitungannya yaitu: 3,5 + 3,5 = 7 A
14 Jadi, arus yang dibutuhkan untuk menghidupkan lampu hazard yaitu sebesar 7 A. e. Ukuran Kabel dan Fuseyang Digunakan Setelah diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu hazardyaitu 7 A, maka berdasarkan tabel 2.24kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat mm 2 dan diameter luar 1.8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut table 2.25 untuk lampu hazard adalah 7.5 A (brown). 3. Lampu Rem Gambar 3.9 Rangkaian Lampu Rem (Stop Light) Sumber: Toyota Astra Motor(2008)
15 a. Cara Kerja Lampu Rem (Stop Light) Arus (+) baterai fuse S13 J35(A), J26 (B) R6, R7 dan C15 massa. b. Perhitungan Arus Lampu Rem Diketahui : o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Jadi, arus yang dibutuhkan lampu rem sebesar 1,75 A. c. Ukuran Kabel dan Fuse yang Digunakan Setelah diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu rem yaitu 1.75 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat mm 2 dan diameter luar 1.8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut table 2.25 untuk lampu rem adalah 5 A (yellowish brown). 4. Lampu Belakang, Lampu Senja, dan Lampu Plat Nomor
16 Gambar 3.10 Rangkaian Lampu Belakang (Taillight) Sumber:Toyota Astra Motor (2008) a. Cara Kerja Lampu belakang, lampu plat nomor dan lampu jarak akan menyala bersamaan dengan lampu kepala. Cara kerja dari masing-masing lampu akan diterangkan di bawah ini: 1) Lampu Belakang, Lampu Plat Nomor dan Lampu Jarak - Light control s/w (+B + T).
17 - Baterai F18 Terminal +B light control s/w Terminal T light control s/w Lampu belakang bagian kiri dan kanan Massa. Lampu Plat Nomor Massa. Lampu Jarak bagian kiri dan kanan Massa. (lampu belakang, lampu plat nomor dan lampu jarak menyala). b. Perhitungan Arus 1) Perhitungan Arus Lampu Bagian Senja Depan Diketahui: o Jumlah lampu Senja = 2 buah o P = 5 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 10 = 0.83 A 12 I = 0.83 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu senja bagian depan yaitu sebesar 0.83 A 2) Perhitungan Arus Lampu Belakang Diketahui:
18 o Jumlah lampu belakang = 2 buah o P = 21 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 42 = 3.5 A 12 I = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu senja bagian belakang yaitu sebesar 3.5 A 3) Perhitungan Arus Lampu Plat Nomor Diketahui: o Jumlah lampu plat nomor = 2 buah o P = 5 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 10 = 0.83 A 12 I = 0.83 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu plat nomor yaitu sebesar 0.83 A
19 c. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu senja bagian depan 0.83 A, lampu plat nomor 0.83 A, dan lampu belakang 3.5 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat mm 2 dan diameter luar 1.8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut table 2.25 untuk lampu senja bagian depan, lampu plat nomor dan lampu belakang adalah 5 A (yellowish brown). 5. Fog Lamp Gambar 3.11 Rangkaian Fog Lamp Sumber : Toyota Astra Motor (2008)
20 a. Cara Kerja Arus (+) baterai fuse 15 FOG FOG Relay(terjadi kemagnetan maka arus langsung masuk ke) J 2 (A), J 3 (B) F1 dan F2 massa. b. Perhitungan Arus Diketahui: o Jumlah lampu fog lamp = 2 buah o P = 100 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = = 16.7 A I = 16.7 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk fog lamp yaitu sebesar 16.7 A c. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Diketahui arus yang dibutuhkan untuk fog lamp yaitu 16.7 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 1,287 mm 2 dan diameter luar 2,5 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut tabel 2.25 untukfog lampadalah 20 A (yellow).
21 6. Lampu Mundur Gambar 3.12 Rangkaian Lampu Mundur Sumber : Toyota Astra Motor (2008)
22 a. Cara Kerja Arus (+) baterai IG fuse B1 J35 (A), J35 (B) R6 dan R7 massa. b. Perhitungan Arus Diketahui: o Jumlah lampu mundur = 2 buah o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 42 = 3.5 A 12 I = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu mundur yaitu sebesar 3.5 A c. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu mundur yaitu 3.5 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat mm 2 dan diameter luar 1,8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut tabel 2.25 untuk lampu rem adalah 5 A (yellowish brown). Setelah dilakukan perhitungan tentang arus yang dibutuhkan oleh setiap lampu, maka arus yang dibutuhkan ketika semua lampu
23 dihidupkan adalah penjumlahan dari semua arus yang telah dihitung maka baterai yang dipakai harus sesuai dengan kebutuhan. Arus total pada Toyota TGN40 Tipe V ketika semua lampu dihidupkan adalah: Tabel 3.2 Total Arus Nama Lampu Arus (Ampere) Lampu kepala 38,34 Lampu hazard 7 Lampu Jarak 0,83 Lampu mundur 3,5 Lampu rem 3.5 Lampu belakang 1.35 Lampu plat nomor 0.83 Fog lamp 16.7 TOTAL ARUS A Sumber: Temuan Hasil Perhitungan C. Analisis Masalah Berdasarkan analisis dilapangan terdapat masalah pada sistem kelistrikan diantaranya adalah lampu kepala kiri menyala dan lampu kepala kanan mati/tidak menyala.
24 Gambar 3.13 Lampu Kepala (Sumber: Toyota Astra Motor) Berikut adalah cara pemecahan masalah mengenai kerusakan diatas dengan dilakukan proses pemeriksaan, pembongkaran, pengetesan dan pemasangan komponen yang berkaitan, dan hal perlu dilakukan adalah: 1. Konfirmasi pada rangkaian Konfirmasi pada rangkaian artinya dilakukannya penganalisaan pada rangkaian kelistrikan sesuai dengan wiring diagram agar memperkecil kemungkinan-kemungkinan pemeriksaan yang tidak diperlukan.
25 Gambar 3.14 Analisis Rangkaian Lampu Kepala (Sumber: Toyota Astra Motor)
26 Penganalisaan padawiringdiagram, bahwaarus yang masukadalahsebagaiberikut: Lampu Dekat (Low Beam): Arus (+) Baterai H-LP Relay 3 H-LP relay 5 DIM Relay 3 dan 4 H- LP LL dan H-LP RL H1 dan H2 (filament lampu dekat) massa. LampuJauh (High Beam):Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H-LP Relay 5 (Terjadi kemagnetan di DIM Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) DIM relay 3 DIM relay 5 H- LP LH dan H-LP RH massa. Dapat disimpulkan bahwa arus tidak masuk ke beberapa komponen yang menyebabkan lampu kepala sebelah kiri mati/tidak menyala, diantaranya: Head LH Fuse Headlight LH Connector. Maka lakukan pemeriksaan pada: a. Fuse Lakukan pemeriksaan fusible portion pada fuse karena bisa terjadi kemungkinan fusible portionputus. Gambar 3.15 Fuse (Sumber: Astra Daihatsu Motor)
27 b. Head Light Lakukan pemeriksaan pada headlight baik secara visual ataupun menggunakan alat ukur, karena hal ini bisa juga disebabkan karena putusnya filament pada headlight. Gambar 3.16 Head Lamp (Sumber: Astra Daihatsu Motor) c. Connector Lakukan pengecekan pada connector lampu kepala, karena bisa terjadi kemungkinan hubungan antar konektor tidak benar (terlepas/putus). Gambar 3.17 Connector (Sumber: Toyota Astra Motor)
28 D. Pembahasan Permasalahan yang terjadi pada sistem penerangan pada Toyota TGN40 Type V tahun 2004 ini yaitu lampu kepala (head light) sebelah kanan mati/ tidak menyala dan lampu kepala sebelah kiri menyala. Hal ini disebabkan karena sekring/ fuse putus dikarenakan besarnya pemakaian arus lampu kepala, karena lampu kepala yang tidak sesuai standar spesifikasi. Dapatdisimpulkanbahwaarus yang masukpadasistemlampukepalaadalahsebagaiberikut: Lampu Dekat (Low Beam): Arus (+) Baterai H-LP Relay 3 H-LP relay 5 DIM Relay 3 dan 4 H- LP LL dan H-LP RL H1 dan H2 (filament lampu dekat) massa. LampuJauh (High Beam):Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H-LP Relay 5 (Terjadi kemagnetan di DIM Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) DIM relay 3 DIM relay 5 Hanyamasukke H-LP RH massa. Pada saat penggantian lampu yang tidak sesuai standar spesifikasi, sebaiknya diperhatikan juga ukuran fuse dan kawat penghantar/ kabel, agar sistem kelistrikan pada kendaraan aman dan komponen kelistrikan lainya berumur panjang/ awet, karena bisa berakibat kurang baik bahkan fatal pada sistem kelistrikan lainnya apabila tidak diperhatikan dengan benar.
Gambar Lampu kepala
BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT 3.1 Tujuan Perancangan Adapun tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk menghasilkan suatu model electrical trainer yang diharapkan dapat mempermudah dalam proses
Lebih terperinciKELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY
KELISTRIKAN BODI Komponen-komponen kelistrikan bodi adalah komponen kelistrikan yang dilengkapi dalam bodi kendaraan termasuk komponen sistem penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan washer dan komponen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pemeriksaan Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio No. Hasil / Kondisi Standar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 tahanan sekering voltase battery Tegangan pada
Lebih terperinciBAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)
BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan
40 BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW A. Kronologi masalah Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mendapat suatu masalah yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan
Lebih terperinciMODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI
2010 MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI 1 P a g e Budi Waluyo, ST MESIN OTOMOTIF FT UM MAGELANG 1/1/2010 BAB I PENDAHULUAN Modul praktek ini merupakan salah satu materi pengajaran praktek kelistrikan
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi
Lebih terperinciGambar Konstruksi Kontaktor Magnit Merk HKE HRM1-5-DC12V
MEMBUAT LAMPU HAZARD SEPADA MOTOR Lampu Hazard sering dikaitkan dengan lampu sein karena berada pada tempat yang sama. Bedanya ketika lampu hazard dihidupkan maka lampu sein kanan kiri akan hidup secara
Lebih terperinciMEKANISME LAMPU KEPALA PADA ISUZU PANTHER HI-GRADE
MEKANISME LAMPU KEPALA PADA ISUZU PANTHER HI-GRADE TUGAS AKHIR Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh Achmad Fanani 5250307012 PROGRAM
Lebih terperinciMELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT
Lebih terperinciSekring Mobil Meleleh atau Putus Mengganti
Sekring Mobil Meleleh atau Putus Mengganti www.mobilku.org -Sekring mobil sangat penting fungsinya dalam mengendalikan besarnya arus listrik yang mengalir pada komponen-komponen mobil yang membutuhkan
Lebih terperinciREKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982
REKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982 PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.
BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Tempat Dan Waktu 1. Tempat Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem kelistrikan bodi penerangan dan motor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuangan, penerus daya, alat kemudi, sistem roda-roda, sistem suspensi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan duniaotomotifpada kendaraan semakin variatif dan inovatif, tetapi tidak terlepas dari itu juga tetap memperhatikan peraturan dalam spesifikasi kendaraan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO..
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN LEMBAR PERSOALAN..... HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN...... i ii iii SURAT PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO.. KATA PENGANTAR. v vi vii INTISARI... ix ABSTRACT..
Lebih terperinciCARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING PADA LAMPU TANDA BELOK (LAMPU SEIN) PADA ENGINE STAND TOYOTA KIJANG 5K
CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING PADA LAMPU TANDA BELOK (LAMPU SEIN) PADA ENGINE STAND TOYOTA KIJANG 5K Laporan Tugas Akhir Disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Diploma 3 Untuk memperoleh gelar Ahli
Lebih terperinciTabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus
BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KESALAHAN PADA PEMASANGAN TERMINAL BATERAI KENDARAAN
PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KESALAHAN PADA PEMASANGAN TERMINAL BATERAI KENDARAAN Saparudin, Sukma Firdaus, Marlia Adriana Jurusan Mesin Otomotif Politeknik Negeri Tanah Laut Email : Syafar.dea@gmail.com
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Teori... 7 B. Uraian Sistem Power Window C. Cara Kerja Sistem Power Window... 22
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR NOTASI... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Batasan Masalah...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO..
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i HALAMAN LEMBAR PERSOALAN...... ii HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN...... iii HALAMAN PERSEMBAHAN. iv HALAMAN MOTTO..v KATA PENGANTAR.vi ABSTRACT viii DAFTAR ISI ix DAFTAR NAMA SIMBOL..
Lebih terperinciCARA KERJA DAN JUMLAH ARUS LAMPU KEPALA YANG MENGALIR PADA KELISTRIKAN ENGINE STAND PROYEK AKHIR
CARA KERJA DAN JUMLAH ARUS LAMPU KEPALA YANG MENGALIR PADA KELISTRIKAN ENGINE STAND PROYEK AKHIR Disusun guna menyelesaikan studi Diploma III Disusun Oleh : Nama : Lutfi Ari Artanto NIM : 5250306502 Program
Lebih terperinciDESKRIPSI : KELISTRIKAN BODI
DESKRIPSI : KELISTRIKAN BODI Mata Kuliah kelistrikan bodi merupakan ilmu dan ketrampilan yang sangat penting untuk masuk ke dunia kerja. Dengan memahami dasar-dasar kelistrikan Bodi, mahasiswa bias dengan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PERAWATAN LAMPU KEPALA KIJANG INNOVA
TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PERAWATAN LAMPU KEPALA KIJANG INNOVA Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Gelar Ahli Madya Oleh : Nama : Lingga Pradita NIM :
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS DAN MAINTENANCE SISTEM LAMPU TANDA BELOK ISUZU PANTHER
TUGAS AKHIR ANALISIS DAN MAINTENANCE SISTEM LAMPU TANDA BELOK ISUZU PANTHER Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Progam Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Nama : Arman Seruli
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO..
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i HALAMAN LEMBAR PERSOALAN...... ii HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN...... iii HALAMAN PERSEMBAHAN. iv HALAMAN MOTTO.. v KATA PENGANTAR. vi ABSTRACT viii DAFTAR ISI ix DAFTAR NAMA SIMBOL..
Lebih terperinciPerancangan Fog Lamp Otomatis dengan Substitusi Sensor
Perancangan Fog Lamp Otomatis dengan Substitusi Sensor Dianna Ratnawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa E-mail: ratnawatidianna@gmail.com Abstrak. Banyaknya
Lebih terperinciBersihkan Socket. Pengetesan Socket
Pemecahan Auto Light Mari kita asumsikan mobil atau truk ringan terkendala dengan lampu atau dua yang tidak bekerja. Di mana tepatnya Anda mulai? Mari kita mulai dari awal dan meneliti bagaimana pencahayaan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
3.1 Sistem Kerja Panel Kontrol Lift BAB III LANDASAN TEORI Gambar 3.1 Lift Barang Pada lift terdapat 2 panel dimana satu panel adalah main panel yang berisi kontrol main supaly dan control untuk pergerakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Alat Dan Bahan Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota maka alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi. 3.1.1. Alat Alat-alat yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab - bab sebelumnya serta pelaksanaan proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi Colt T120 tahun 1977, maka
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi
BAB II DASAR TEORI Pendekatan pemecahan masalah dapat digunakan untuk merekondisi sepeda motor Honda C86 tahun 1986. Salah satu hal yang menyangkut pendekatan pemecahan masalah adalah dasar teori. Dasar
Lebih terperinciBAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN
BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN 6.1. Pendahuluan Listrik mengalir dalam suatu rangkaian dengan besar arus tertentu sesuai dengan besarnya tahanan pada rangkaian tersebut. Penghantar atau kabel
Lebih terperinciPENGGUNAAN PANEL PERAGA DAN WIRING DIAGRAM SISTEM PENERANGAN MOBIL TERHADAP HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA TEKNIK OTOMOTIF SKRIPSI
PENGGUNAAN PANEL PERAGA DAN WIRING DIAGRAM SISTEM PENERANGAN MOBIL TERHADAP HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA TEKNIK OTOMOTIF SKRIPSI Disusun Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start
BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem
Lebih terperinciANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO. Disusun oleh : FAIZAL BAGUS ADI NUGRAHA
ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO Disusun oleh : FAIZAL BAGUS ADI NUGRAHA 20133020027 LAPORAN TUGAS AKHIR DITULIS DAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI
Lebih terperinciPERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG
PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG LAPORAN SEMESTER Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif
Lebih terperinciBAB IV HASIL & PEMBAHASAN
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Sistem Kelistrikan Bodi 1. Lampu kepala Jika lampu kepala memiliki spesifikasi 12V-25/25W maka tahananya adalah sebagai berikut : a. Tahanan lampu dekat 25 = 7
Lebih terperinciRN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA
RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.. 1 II. SPESIFIKASI TEKNIK.... 2 III. KETERANGAN ALAT.. 3 IV. PEMASANGAN UPS 3 V. PROSES PENGETESAN UPS.. 4 VI. CARA MENGOPERASIKAN
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN)
RANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN) Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Oleh:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang
7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga
Lebih terperinciKurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika
Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Listrik Dinamis - Soal Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR09FIS0201 Doc. Version : 2015-11 halaman 1 01. Arus listrik yang mengalir di dalam sebuah kawat penghantar disebabkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. suatu gerakkan elektron yang berputar secara beraturan mengelilingi inti dalam
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Teori Kelistrikan Listrik merupakan suatu bentuk energi yang tidak dapat dilihat oleh mata tetapi dapat dirasakan manfaatnya. Timbulnya listrik disebabkan karena adanya suatu gerakkan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)
Lebih terperinciMELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
Lebih terperinciMODIFIKASI SISTEM KELISTRIKAN BODI MOBIL TOYOTA HI-ACE PROYEK AKHIR
MODIFIKASI SISTEM KELISTRIKAN BODI MOBIL TOYOTA HI-ACE PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK
RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 Muhammad Hafidz Anshori 1 dan Misbachudin 1 1) Program Studi D3 Teknik Otomotif Politeknik Hasnur Banjarmasin ABSTRAK Tingkat pencurian mobil
Lebih terperinciLetak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia
Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Letak sensor pada Avanza/ Xenia 1. Vacuum switching Valve (EVAP) 2. Sensor Tekanan Absolut Manifold 3. Pompa nahan Bakar 4. Sensor oksigen (sensor
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Mohamad
Lebih terperinciPENERAPAN PANEL PERAGA SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK N 1 TENGARAN
PENERAPAN PANEL PERAGA SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK N 1 TENGARAN SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 Untuk mencapai gelar
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN NOMOR PERSOALAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN BODI YAMAHA MIO-J
TUGAS AKHIR ANALISIS RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN BODI YAMAHA MIO-J Diajukan dalam rangka untuk menyelesaikan Studi Diploma 3 Untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Disusun Oleh : Rifky Wirya Amiarja 5211310009
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Berikut ini merupakan artikel atau tulisan dan kegiatan yang berhubungan dengan skripsi ini, antara lain : Penelitian yang pertama yang menjadi refensi penulis
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam
BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan
Lebih terperinciRANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN LAMPU PENERANGAN, LAMPU REM, DAN KLAKSON PADA KENDARAAN MITSUBISHI L300
RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN LAMPU PENERANGAN, LAMPU REM, DAN KLAKSON PADA KENDARAAN MITSUBISHI L300 Evia Ludvita Sari 1, Noor Setyo H.D 2, Wandi Arnandi 3 1,2,3 Program Studi Diploma III Teknik Mesin
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.
22 III. METODE PENELITIAN 3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas ng. Penelitian di mulai pada bulan Oktober 202 dan berakhir
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS
BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang
Lebih terperinci4.2 Analisa Kebutuhan Berikut ini adalah analisa kebutuhan untuk penerapan aplikasi Augmented Reality Sistem Kelistrikan Body berbasis Android.
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Masalah Metode pembelajaran yang dalam sistem kelistrikan body saat ini tergolong metode lama, dimana metode tersebut masih menggunakan modul dan juga alat peraga
Lebih terperinciAntiremed Kelas 08 Fisika
Antiremed Kelas 08 Fisika Potensial dan hantaran listrik Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR08FIS0503 Version : 2014-10 halaman 1 01. Arus litrik yang mengalir didalam sebuh kawat penghantar disebabkan oleh
Lebih terperinciAPLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR
APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR DiajukanKepadaFakultasTeknikUniversitasNegeriYogyakarta UntukMemenuhiSebagianPersyaratan GunaMemperolehGelarAhliMadya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan alat :
Lebih terperinciHilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK
RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan mekanik
BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan mekanik Dalam perancangan mekanik robot ini saya menggunakan software AutoCad 2009 untuk mendesign mekanik dan untuk bahan saya menggunakan Acrylic dengan ketebalan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
BAB III ANALISIS SISTEM KONTROL ELEKTRONIK 3.1. KronologisPermasalahan Kondisi dari suatu mobil tidak selamanya baik, seiring dengan waktu dan cara pemakaian, prosedur perawatan berkala maupun kesalahan
Lebih terperinci8. Parts location. page Part number (assy) : A802S of 1. Product name : COVER SET; WINK, MIRROR, AGYA 13. Figure or Photo Part on Location
8. Parts location Part number (assy) : A80S07800 of No Part Name Figure or Photo Part on Location COVER ASSY; CHROME, RH, MIRROR, AGYA COVER ASSY; CHROME, LH, MIRROR, AGYA 9. Electrical Wiring Diargam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor Yamaha Mio 4.1.1 Sistem Pengapian Yamaha Mio ( DC ) 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio Pada
Lebih terperinciNO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Perencanaan dan Perhitungan Bahan Dalam pengoperasian motor induksi tiga fasa direncanakan menggunakan PLC ZEN, sebagai alat control utamanya. Selain PLC ZEN juga
Lebih terperinciUNJUK KERJA ALAT PERAGA SISTEM PENERANGAN KENDARAAN MITSUBISHI L300
UNJUK KERJA ALAT PERAGA SISTEM PENERANGAN KENDARAAN MITSUBISHI L300 Trifin Adi Kurniawani 1, A Noor setyo 2, Nurhadi 3 1,2,3 Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tidar Trivinadi27@gmail.com,
Lebih terperinciRANCANGAN STABILIZER TEGANGAN LISTRIK UNTUK SISTEM PENERANGAN PADA SEPEDA MOTOR
RANCANGAN STABILIZER TEGANGAN LISTRIK UNTUK SISTEM PENERANGAN PADA SEPEDA MOTOR Makalah Hasil Penelitian Oleh : Inu Hardi Kusumah A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian penting pada
Lebih terperinciBAB V SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM)
44 BAB V SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM) a. Uraian Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-kompenen listrik pada mobil tersebut seperti motor starte, lampu-lampu
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah
BAB III METODE PELAKSANAAN 1.1 Tempat Pelaksanaan Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem pengapian dan pengisian sepeda motor Yamaha
Lebih terperinciRANGKAIAN KOMBINASI SAKLAR. KELOMPOK 2 Dwi Melati Nova Maulana
RANGKAIAN KOMBINASI SAKLAR KELOMPOK 2 Dwi Melati 0602398 Nova Maulana 0602359 1. TUJUAN Mampu membuat rancangan alat untuk menyelesaikan permasalahan Mampu membedakan perbedaan fungsi saklar tunggal, ganda,
Lebih terperinciCrane Hoist (Tampak Atas)
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. pada jenjang Diploma III pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan kekuatan lahir maupun batin sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir. Penyusunan tugas akhir ini
Lebih terperinciBAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN
BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel
Lebih terperinciUNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE
UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE I. TUJUAN 1. Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis saklar, pemakaian saklar cara kerja saklar. 2. Praktikan dapat memahami ketentuanketentuan instalasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja
BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih
Lebih terperinciJOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU
JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU Job No 1 Simple Air Conditioning System Kompresor dihubungkan dengan arus 3 phasa dan tiap phasa menggunakan sekring. 3 kipas evaporator dengan 1 phasa dihubungkan terpisah
Lebih terperinciPerbaikan Sistem Kelistrikan
SPEKTRUM KEJURUAN TEKNIK SEPEDA MOTOR MODUL GURU MATA PELAJARAN MUHAMMAD IFWANDI, S.PD NIP: 19790502 200801 1 015 N JANUARI-JUNI 2011 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK YPTN BANGKINANG Jl. A. Rahman Saleh Bangkinang
Lebih terperinci1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.
TUGAS MANDIRI KELAS XI SCI Jum at 2 September 2016 1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. 2. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Maksud Penelitian Penelitian yang dimaksud yaitu melakukan pengamatan, observasi dan pengambilan data dilokasi kerja dan melihat kondisi lapangan panel tegangan rendah PT.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR BERBASIS LED UNTUK PEMBELAJARAN KOMPETENSI MENDIAGNOSA RANGKAIAN
PENGEMBANGAN MEDIA SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR BERBASIS LED UNTUK PEMBELAJARAN KOMPETENSI MENDIAGNOSA RANGKAIAN Skripsi Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana
Lebih terperinciLISTRIK DALAM RUMAH TANGGA
LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA PENDAHULUAN Kamu telah mengetahui dan memahami bahwa manusia pada saat ini dan saat yang akan datang selalu membutuhkan listrik, baik di rumah, di kantor, di pabrik, di sekolah,
Lebih terperinciPERINGATAN PERINGATAN PERHATIAN PERHATIAN PERINGATAN. Bahasa Indonesia Panduan awal cepat. Tindakan Pencegahan Saat Pemasangan
Identifikasi Simbol Panduan ini menggunakan simbol dan ikon untuk menunjukkan tindakan pencegahan keselamatan dan kekhawatiran selama prosedur pemasangan. Pastikan untuk membaca dan memahami dengan saksama
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)
Lebih terperinciDiode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.
Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena
Lebih terperinciUSER MANUAL INDIKATOR LEVEL AIR MATA DIKLAT : OTOMASI & PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA XII TEI 1 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU
USER MANUAL INDIKATOR LEVEL AIR MATA DIKLAT : OTOMASI & PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA XII TEI 1 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW AGUS SAYHKUL MUSAFAK EKO SUDARWANTO JATI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.
BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara
Lebih terperinciUSER MANUAL LEGO LINE FOLLOWING MATA DIKLAT : SISTEM OTOMASI DAN PENGENDALIAN ELEKTRONIKA
USER MANUAL LEGO LINE FOLLOWING MATA DIKLAT : SISTEM OTOMASI DAN PENGENDALIAN ELEKTRONIKA SISWA XII TEI-1 ELEKTRONIKA INDUSTRI 2008 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH DI SMKN 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW MOH.BAHRUDIN
Lebih terperinciA. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -
Terimakasih atas kepercayaan Anda terhadap Alarm Sepeda Motor Zuvitronic ZN01 sebagai pengaman sepeda motor Anda. Keunggulan Alarm ini adalah: 1. Password 3 digit. Motor tidak akan bisa dihidupkan tanpa
Lebih terperinciUNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG
UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG I. TUJUAN 1. Praktikan dapat melakukan pengasutan serta membalik putaran motor tiga fase
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
PEMBUATAN INTERIOR DAN KELISTRIKAN MOBIL BAHAN BAKAR ETANOL (BBE) PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi D-III Teknik Mesin Disusun oleh: SYARIF FAHRURRAHMAN
Lebih terperinciNo. Nama Komponen Fungsi
Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 32 3.1 Langkah-langkah Perancangan Langkah dalam membuat rancangan alat kontrol menormalkan fungsi sein pada mobil saat lampu hazard difungsikan ini dilandasi dengan ide awal karena
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Teknik Mesin Oleh
Lebih terperinciBAB IV PROSES PERANCANGAN SISTEM KONTROL MOTOR LISTRIK DENGAN SAKLAR CAHAYA ( LDR )
BAB IV PROSES PERANCANGAN SISTEM KONTROL MOTOR LISTRIK DENGAN SAKLAR CAHAYA ( LDR ) Dalam studi perancangan system control ini melalui beberapa proses yang perlu diperhatikan antara lain proses perakitan
Lebih terperinciANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TUGAS AKHIR
ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TUGAS AKHIR Disusun oleh : FAIZAL BAGUS ADI NUGRAHA 20133020027 JURUSAN TEKNIK MESIN DAN MANUFAKTUR PROGRAM
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN KIPAS ANGIN DENGAN LAMPU NEON & RADIO AM/FM POWER AC/DC ISI ULANG
PETUNJUK PENGGUNAAN KIPAS ANGIN DENGAN LAMPU NEON & RADIO AM/FM POWER AC/DC ISI ULANG MODEL: EF70 PERINGATAN: ISILAH BATERAI PADA SAAT CAHAYA LAMPU MEREDUP KETERANGAN GAMBAR 1. TUTUP BELAKANG KIPAS 11.
Lebih terperinci