KATA PENGANTAR. Ternate, 29 Februari 2008 Kepala BPTP Maluku Utara, Dr. Ir. I Made Jana Mejaya, MSc NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Ternate, 29 Februari 2008 Kepala BPTP Maluku Utara, Dr. Ir. I Made Jana Mejaya, MSc NIP"

Transkripsi

1

2

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan Ridho dan Karunia-Nya maka Laporan Tahunan 2007 Balai Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara dapat diselesaikan. Laporan Tahunan 2007 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban BPTP Maluku Utara terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan pada periode tahun Sebagai BPTP baru yang terbentuk pada Maret 2006, Kami menyadari masih banyak keterbatasan selama melaksanakan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian spesifik lokasi di wilayah kerja Provinsi Maluku Utara. Laporan Tahunan 2007 ini memberikan informasi bagi kalangan atau pihak lain yang berkepentingan mengenai BPTP Maluku Utara. Laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga membutuhkan banyak masukan dan saran untuk perbaikan kinerja BPTP Maluku Utara di waktu mendatang. Akhirnya, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun yang telah menyelesaikan laporan ini. Semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh khalayak pembaca. Ternate, 29 Februari 2008 Kepala BPTP Maluku Utara, Dr. Ir. I Made Jana Mejaya, MSc NIP i

4 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... vi I. KELEMBAGAAN Kedudukan, Tugas, Fungsi, Visi dan Misi Struktur Organisasi Struktur Internal BPTP Maluku Utara Kelompok Pengkaji (Kelji) Anggaran... II. SUB BAGIAN TATA USAHA Kepegawaian Rumah Tangga III. SEKSI KERJASAMA DAN LAYANAN PENGKAJIAN Kerjasama Penelitian/ Pemetaan Kawasan Road Map Peternakan Provinsi Maluku Utara Penyusunan Road Map Pembangunan Tanaman Pangan Kota Tidore Kepulauan Penyusunan Road Map Tanaman Pangan Kabupaten Halmahera Timur Penyusunan Road Map Tanaman Pangan Kabupaten Halmahera Utara Penelitian dan Pengembangan Teknologi Budidaya Kabupaten Halmahera Barat Bimbingan Mahasiswa Pelayananan... 1 Kantor... 2 Kebun Percobaan (KP) Bacan... 3 Perpustakaan... IV KAJIAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) Maluku Utara Organisasi dan Jaringan Kerjasama Penumbuhan Klinik Agribisnis Pengembangan Sumber Daya Petani dan Kelembagaan Pemilihan Komoditas Unggulan dan Introduksi Inovasi Teknologi ii

5 4.1.5 Dampak Prima Tani Masalah-Masalah Prima Tani Upaya Pemecahannya V DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN Visitor Plot Keragaan Fisik Keragaan Ekonomi Kunjungan Lokasi Lokakarya Nasional dan Ekspose Teknologi Pelaksanaan Lokakarya Nasional Rempah Mengikuti Penas Petani Nelayan Indonesia Pengembangan Media Informasi Pembuatan Media Informasi Penyebaran Media Informasi VI KENDALA BPTP MALUKU UTARA DAN SARAN VII PENUTUP DAFTAR PUSTAKA iii

6 DAFTAR TABEL Tabel Keterangan Halaman 1 Realisasi Penggunaan Anggaran Tahun 2007, Balai Teknologi Pertanian Maluku Utara, per 8 Desember Jumlah PNS, CPNS dan Tenaga Honorer BPTP Maluku 11 Utara Berdasarkan Pendidikan per Desember Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan 12 Golongan per Desember Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan dan Kelompok Umur di BPTP Maluku Utara per Desember Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan 13 Fungsional Peneliti per Desember Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan 13 Fungsional Penyuluh per Desember Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan 13 Jabatan Fungsional per Desember Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan 13 Bidang Keahlian per Desember Pegawai di BPTP Maluku Utara yang Mengikuti 14 Program Pendidikan 10 Pengadaan Barang di BPTP Maluku Utara Tahun Inventarisasi Bangunan dan Sarana Penunjang Milik 15 BPTP Maluku Utara sampai dengan Desember Jenis dan Jumlah Barang lainnya yang ada di BPTP 15 Maluku Utara sampai dengan Desember Daftar Mahasiswa yang melaksanakan KUBERMAS di 24 BPTP Maluku Utara Tahun Perkiraan Penggunaan Lahan Kebun Percobaan Bacan, Judul Buku Petunjuk/Pedoman/Panduan, Jurnal, CD 27 Interaktif, Laporan Tahunan, Prosiding, Warta, dan Buletin yang masuk ke perpustakaan Tahun Bantuan Program Hasil Sinkronisasi Kegiatan Prima 33 Tani Dengan Pemda Maluku Utara, Teknologi Yang Telah Diadopsi Oleh Petani di Lokasi 42 Prima Tani Tahun Kunjungan Terhadap Kegiatan Visitor Plot di Lokasi 52 Kebun Percobaan Bacan (KP Bacan), Judul Makalah Utama dan Instansi Pemateri Loknas 53 Rempah Poster BPTP Maluku Utara Tahun Poster Komoditas Pertanian 59 iv

7 Tabel Keterangan Halaman 22 Judul leaflet dan brosur media informasi tahun Materi Siaran Pedesaan di RRI Kota Ternate Tahun Rekapitulasi Kegiatan Diseminasi Teknologi Pertanian 64 Tahun Materi kegiatan Sekolah Lapang Pertanian Terpadu di 65 Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur, Desember 2007 v

8 DAFTAR GAMBAR Gambar Keterangan Halaman 1 Bagan Struktur Balai Teknologi Pertanian 3 2 Struktur BPTP Maluku Utara Per Desember Keragaan Alokasi Anggaran Menurut Program dan 7 Jenis Belanja BPTP Maluku Utara, Desember Anggaran BPTP Maluku Utara Menurut Kegiatan 7 Prioritas, Tahun Persentase Jumlah Pegawai BPTP Maluku Utara, 10 Desember Persentase PNS BPTP Maluku Utara Berdasarkan 11 Tingkat Pendidikan, Desember Persentase Pegawai BPTP Maluku Utara Berdasarkan 11 Fungsionalnya, Desember Persentase Pegawai Fungsional (kiri) dan Non 12 Fungsional (kanan) BPTP Maluku Utara, Desember Kasie Kerjasama BPTP Maluku Utara (Ir. M. Assagaf, 18 M.Si) sedang Presentasi Hasil Pemetaan Kawasan Peternakan di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara 10 Kasie Kerjasama BPTP Maluku Utara (Ir. M. Assagaf, 20 M.Si) sedang presentasi Road Map Komoditas Tanaman Pangan di di Kantor Bupati Halmahera Timur (gambar kiri) Dan Peserta Pembahasan Road Map (gambar kanan) 11 Kepala BPTP Malut (Dr. I Made Jana Mejaya) 22 didampingi Kadis Pertanian Kab. Halut (Ir. Johni Banne) sedang Presentasi Road Map Komoditas Tanaman Pangan di Kantor Dinas Pertanian Halmahera Utara (Kanan) Dan Peserta Pembahasan Road Map (Kiri), Desember Peta Status P dan K di Halmahera Barat (Kanan) Dan 23 Peta Pola Tanam di Halmahera Barat (Kiri), Desember Identifikasi Jenis Tanaman di Pulau Tidore Gapura di Lab. Agribisnis Prima Tani Kelurahan Jaya, 30 Kota Tidore Kepulauan 15 Gapura di Lab. Agribisnis Prima Tani Desa Akediri, 31 Kab. Halmahera Barat 16 Sosialisasi Prima Tani di Aula Kantor Bupati Halmahera Barat di Jailolo yang Dibuka Oleh Sekda Halbar Ir. Abdjan Sofyan, MT (kiri) dan Peserta Sosialisasi di Kabupaten Halmahera Barat (Kanan) 32 vi

9 Gambar Keterangan Halaman 17 Sosialisasi Prima Tani di Aula Kantor Walikota Tidore 32 Kepulauan yang Dibuka Oleh Asisten II Walikota Husain Ibrahim, ST (kiri) dan Peserta Sosialisasi di Kota Tidore Kepulauan (Kanan) 18 Ka. BPTP Malut (Dr. I Made Jana Mejaya) dan Ka. BB 33 Pasca Panen (Ir. Wisnu Broto, MS) sedang beraudiensi dengan : (gambar kiri) Bupati Halmahera Barat (Ir. Namto H. Roba) dan (gambar kanan) Walikota Tidore (Drs. Achmad Mahifa) 19 Klinik Agribisnis di Kel. Jaya, Kota Tidore Kepulauan Klinik Agribisnis di Desa Akediri, Kab. Halmahera 34 Barat 21 Pelatihan Pengolahan Produk Ubi Kayu dan Pala di 36 Tidore oleh Peneliti dari BB Pasca Panen Bogor (Dr. Sri Widowati dan Ir. Sri Yuliani, MS) 22 Pelatihan Pengolahan Produk Kelapa dan Jagung di 36 Halbar oleh Peneliti dari BB Pasca Panen Bogor dan Balitka Manado (Dr. Nur Richana dan Ir. Barlina Rindengan, MS) 23 Kegiatan PTT Jagung Varietas Lamuru Proses Penyuntikan Insektisida Sistemik Spontan WSC Pada Batang Kelapa di Desa Akediri 25 Kegiatan PTT Padi gogo Varietas Situbagendit Produk Pengolahan Kelapa dan Jagung di klinik 39 agribisnis Desa Akediri 27 Kegiatan Pemeliharaan Ternak Semi Intensif Penyemprotan Pada Tanaman Pala yang Terserang 40 Penyakit 29 Pengamatan Pertumbuhan Ubi Kayu Varietas UJ Pembibitan Pala Petani Penangkar di Kelurahan Jaya Pemeliharaan Ayam Buras di Kelurahan Jaya Pendampingan Usaha Ayam Ras Pedaging yang 41 Sudah Berjalan di Kel. Jaya 33 Produk Olahan Pala dan Ubi Kayu yang Dipamerkan 41 Pada Pameran PKK Kota Tidore Kepulauan 34 Bantuan Hand Tractor dari Dinas Pertanian Provinsi 43 Maluku Utara (kiri) dan Mesin Pengolahan VCO (kanan) di Desa Akediri, Kab. Halmahera Barat 35 Peresmian dan Peninjauan Saluran Irigasi 44 Pegunungan Oleh Walikota Tidore Kepulauan (Drs. Achmad Mahifa) (kiri) dan Bantuan Mesin Pengolahan Minyak Atsiri (kanan) di Kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan 36 Tanaman Pala (Kanan) Dan Hamparan Tanaman 47 Kakao (Kiri) di KP Bacan 37 Tanaman Panili di KP Bacan 48 vii

10 Gambar Keterangan Halaman 38 Hasil Panen Tanaman Sela Tomat Tanaman Buncis Siap Panen Tanaman Cabai di Lokasi Visitor Plot Penanaman Pohon oleh Bupati (Kiri) dan Kapolres 51 (Kanan) Halmahera Selatan di KP Bacan 42 Kunjungan Masyarakat ke Lokasi Visitor Plot Beberapa Pemakalah Utama sedang Menyampaikan 54 Makalahnya 44 Antusiame Peserta Loknas Rempah Dalam 54 Memberikan Pertanyaan Kepada Pemakalah 45 Pameran Hasil dan Produk Pasca Panen 54 Pala 46 Penandatangan MOU Kerjasama Pengembangan 54 Rempah antara Rektor Unkhair Ternate, Asisten I Setda Malut, dan Kepala BPTP Malut 47 Produk yang Dipamerkan dalam Penas XII Anggota Gapoktan, Peserta Penas XII Website BPTP Maluku Utara; 58 http// 50 Poster Visi dan Misi BPTP Maluku Utara Poster Tupoksi BPTP Poster Karakteristik Mutu Biji Pala Poster Pohon Industri Tanaman Jagung Leaflet yang diterbitkan BPTP Maluku Utara Tahun Brosur yang diterbitkan BPTP Maluku Utara Tahun CD Interaktif BPTP Maluku Utara Beberapa Tampilan Isi dari CD Interaktif BPTP Maluku 61 Utara 58 Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Sanana, Kab. 64 Kepulauan Sula 59 Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Sahu, Kab. 64 Halmahera Barat 60 Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Weda, Kab. 65 Halmahera Tengah 61 Kepala BPTP Maluku Utara sedang menyerahkan 65 Leaflet dan Booklet di BPP Kao Barat, Kab. Halmahera Utara 62 Praktek Pengambilan Sampel Tanah di Sawah 66 Dibimbing Oleh Instruktur Nofyarjasri Saleh, SP di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur 63 Padi Varietas Cisantana Fase Berbulir di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur 66 viii

11 Gambar Keterangan Halaman 64 Telur Keong Mas yang Diletakkan Pada Semaian Padi Sawah dan Tanah di Pematang di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur 65 Pemanfaatan Lahan Sawah dengan Tanaman Sayuran di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur 66 Ka. BPTP Maluku Utara Dalam Sosialisasi Mutu Hasil Perkebunan Dengan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Utara di Sanana, Kab. Kepulauan Sula ix

12 LAPORAN TAHUNAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU UTARA TAHUN 2007 x

13 BAB KELEMBAGAAN 1.1. Kedudukan, Tugas, Fungsi, Visi, dan Misi 1) Kedudukan Berdasarkan peraturan Menteri Pertanian Nomor 16/Permentan/OT.140/ 3/2006 tanggal 1 Maret 2006, Balai Teknologi Pertanian yang selanjutnya disingkat BPTP adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2) Tugas Tugas BPTP adalah melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. 3) Fungsi BPTP menyelenggarakan fungsi yaitu : Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan; Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian; Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. 1

14 4) Visi Visi BPTP Maluku Utara merupakan bagian integral dari Visi Badan Litbang Departemen Pertanian Republik Indonesia, Pertanian Pedesaan 2020, dan Visi pembangunan pertanian provinsi Maluku Utara. Visi BPTP Maluku Utara dirumuskan sebagai sumber nilai, motivasi untuk menyamakan persepsi, pola tindak yang sama menuju masa depan pembangunan pertanian dan pedesaan yang diinginkan. Berdasarkan hal tersebut, BPTP Maluku Utara menetapkan visinya, yaitu : Menjadi lembaga pengkajian pertanian terdepan di Maluku Utara dalam menghasilkan, menyediakan, melayani informasi, teknologi inovasi tepat guna spesifik lokasi sesuai dinamika kebutuhan masyarakat pertanian. 5) Misi Menciptakan, merekayasa, dan mengembangkan teknologi inovasi pertanian tepat guna spesifik lokasi, serta rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian di provinsi Maluku Utara sesuai dinamika kebutuhan masyarakat pertanian. Meningkatkan efisiensi dan percepatan diseminasi teknologi inovasi pertanian kepada para pengguna serta meningkatkan penjaringan umpan balik inovasi pertanian. Mengembangkan jaringan kerjasama lokal, nasional dan internasional dalam rangka penguasaan IPTEK, pengembangan pusat data bisnis pertanian di daerah dan peningkatan peran BPTP Maluku Utara dalam pengembangan usaha dan sistem agribisnis, ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan petani. Mengembangkan kapasitas BPTP dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanan prima kepada pengguna Struktur Organisasi Berdasarkan SK Mentan No. 16/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1 Maret 2006, susunan organisasi BPTP terdiri dari : 1) Kepala BPTP Kepala BPTP mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan program dan keuangan BPTP, mengkoordinasikan dan mengarahkan serta mengadakan kerjasama dengan instansi terkait, 2

15 menyelenggarakan pembinaan secara umum, dan menggariskan kebijaksanaan secara umum BPTP. 2) Sub Bagian Tata Usaha Sub bagian Tata Usaha ini mempunyai tugas yaitu melakukan urusan Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan, Surat Menyurat dan Kearsipan serta Rumah Tangga. 3) Seksi Kerjasama dan Pelayanan Seksi Kerjasama dan Pelayanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan Penyusunan Rencana, Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi serta Laporan, Penyiapan Bahan Kerjasama Informasi, Dokumentasi, Penyebarluasan dan Pendayagunaan Hasil, serta Pelayanan Sarana, Perakitan dan Pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. 4) Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional Peneliti, Penyuluh Pertanian dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang masing-masing sesuai perundang-undangan yang berlaku. KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1. Bagan Struktur Balai Teknologi Pertanian 3

16 Kepala Balai Dr. Ir. I Made Jana Mejaya, MSc Sub Bag. Tata Usaha Seksi Kerjasama dan Pelayanan Ir. Tufail Iskandar Alam Drs. Muhamad Syukur Kelompok Jabatan Fungsional 1. Budidaya : Nofyarjasri Saleh, SP. 2. Sosial Ekonomi : Drs. Muhammad Syukur 3. Pasca Panen : Ir. Muh Assagaf, M.Si. Gambar 2. Struktur BPTP Maluku Utara Per Desember Struktur Internal BPTP Maluku Utara Kepala Balai Ka. Sub Bag TU : Dr. I Made Jana Mejaya, M.Sc : Drs. Muhamad Syukur Ka. Urusan Kepegawaian dan Rumah Tangga : Drs. Muhamad Syukur - Sub Urusan Kepegawaian : 1) Nurswita 2) Sarpina, STP 3) Lubna Baghuna, SP 4

17 - Sub Urusan Rumah Tangga : 1) Heru Ponco, SPt 2) Munafri 3) Boy Firmansyah Ka. Urusan Keuangan dan Perlengkapan : Ir. Sitti H. Talaohu - Bendahara Pengeluaran : Ir. Sitti H. Talaohu - Bendahara Penerimaan : Nursin Tuatoy - Staf Keuangan dan Perlengkapan : 1) Yopi Saleh, SP 2) Mansur Sumaila 3) Rohani Umanailo Ka. Seksi Kerjasama dan Pelayanan : Ir. Tufail Iskandar Alam - Sub Seksi Kerjasama : 1) Chris Sugihono, STP 2) Sarpina, STP - Sub Seksi Sarana : 1) Indra Heru, SPt 2) Munafri - Sub Seksi Informasi/ Perpustakaan : 1) Agus Hadiarto, SP 2) Boy Firmansyah - Ka. Kebun Percobaan Bacan : Rustam Olabahim 1.4. Kelompok Pengkaji (Kelji) 1) Kelji Budidaya Ketua Anggota : Nofyarjasri Saleh, SP : Dr. I Made Jana Mejaya, MSc Ir. Tufail Iskandar Alam Fredy Lala, SP Zainuddin Dumade, SP Lubna Baguna, SP Ir. Sofyan Bachmid Hakim Ode Ramida, SP Heru Ponco W, SPt Indra Heru H, SPt Musa Waraiya, SPt 2) Kelji Sosial Ekonomi Ketua Anggota : Drs. M. Syukur : Dra. Sitti H. Talaohu Mardianah, SP Yopi Saleh, SP Agus Hadiarto, SP 5

18 3) Kelji Pasca Panen Ketua Anggota : Ir. M Assagaf, M.Si : Chris Sugihono, STP M Seni Kulle, STP Sarpina, STP 1.5. Anggaran Pada tahun 2007, Balai Teknologi Pertanian Maluku Utara mengelola anggaran sebesar Rp Juta. Alokasi tersebut diarahkan kepada peningkatan kinerja melalui efisiensi pemanfaatan sumber daya, pengadaan barang dan jasa penunjang, serta program pengembangan agribisnis khususnya diseminasi teknologi pertanian di Provinsi Maluku Utara. Dibadingkan dengan tahun 2006, terdapat kenaikan anggaran sebesar Rp Juta atau 228,20%. Hal ini dikarenakan beban biaya pembangunan gedung kantor di Desa Kusu, Kecamatan Oba Utara, Tidore Kepulauan yang menghabiskan dana sebesar Rp juta atau 43,34% dari total anggaran BPTP Maluku Utara. Pemanfaatan anggaran secara keseluruhan dalam rangka mendukung program dan kegiatan BPTP Maluku Utara diklasifikasikan dalam tiga jenis belanja, yaitu belanja pegawai, barang dan modal. Belanja pegawai sebesar Rp ribu (15,15%), untuk membiayai kebutuhan gaji, tunjangan, honor, serta upah tim dan upah tenaga lepas (detasering) dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan. Belanja barang sebesar Rp ribu (29,65%), difokuskan untuk membiayai kegiatan/program BPTP Maluku Utara, yaitu untuk mendukung pengeluaran belanja barang dan jasa yang habis pakai dalam kegiatan pengkajian, operasional, dan pemeliharaan alat maupun sarana prasarana. Belanja modal sebesar Rp ribu (55,20%), dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan pemupukan modal, seperti pembangunan gedung kantor, pengadaan perlengkapan sarana gedung kantor, pengadaan alat sarana pendukungnya. Pada gambar 3 dapat dilihat keragaan alokasi anggaran menurut program dan jenis belanja tahun

19 Gambar 3. Keragaan Alokasi Anggaran Menurut Program dan Jenis Belanja BPTP Maluku Utara, Desember 2007 Berdasarkan prioritas kegiatannya, anggaran BPTP Maluku Utara dialokasikan dana sebesar Rp ribu atau 19,39% dari total anggaran balai Terdapat lima kegiatan prioritas di tahun 2007, yaitu Prima Tani Kota Tidore Kepulauan, Prima Tani Kab. Halmahera Barat, Visitor Plot KP Bacan, Lokakarya Nasional Rempah, dan Diseminasi Hasil Teknologi Pertanian. Proporsi anggaran menurut kegiatan prioritas tahun 2007 dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini. Gambar 4. Anggaran BPTP Maluku Utara Menurut Kegiatan Prioritas, Tahun

20 Tabel 1. Realisasi Penggunaan Anggaran Tahun 2007, Balai Teknologi Pertanian Maluku Utara, per Desember 2007 Program, Kegiatan, Sub Keg. Mak Sb Anggaran Realisasi Sisa Dana Program Pengembangan Agribisnis Pengembangan Kelembagaan dan Komunikasi Hasil Litbang Pertanian (Rp.) Rp. % Rp % Administrasi Umum RM Jumlah , , Pengembangan Sistem Informasi Manajemen RM Jumlah , , Peny. Prog. Dan Rencana Kerja/Teknis/Program Pembangunan Gedung Kantor Jumlah 0051 RM , ,3 Jumlah 0162 RM , , Pemb. Prasarana & Sarana Lingkungan Gedung Perawatan Gedung Kantor Perawatan Alat Besar/Alat Bantu Jumlah 0167 RM , ,1 Jumlah 0205 RM Jumlah 0250 RM , , Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung Pengadaan Meubelair Pengadaan Alat Pertanian Pengadaan Alat Pengolah Data Pengadaan Kendaraan Roda Pengadaan Kendaraan Roda Pengadaan Tanah Jumlah 0272 RM Jumlah 0273 RM , ,4 Jumlah 0276 RM , ,3 Jumlah 0277 RM , ,3 Jumlah 0289 RM Jumlah 0290 RM Jumlah 0297 RM Teknologi Pengembangan Agribisnis Pertanian Terpadu Jumlah 0323 RM , , Peng. Sumberdaya Info, IPTEK, Diseminasi & Jaringan Umpan Balik Peningkatan Kemampuan SDM Sewa Gedung Kantor/Mess Jumlah 0470 RM , ,8 Jumlah 0578 RM , ,6 Jumlah 2003 RM JUMLAH ( ) , , Prog. Peny. Pimpinan Kenegaraan & Kepemerintahan Pembayaran Gaji,Lembur,Hononarium dan Vakasi Jumlah 0001 RM , ,1 8

21 Lanjutan Tabel 1. Program, Kegiatan, Sub Keg. Mak Sb Anggaran Realisasi Sisa Dana (Rp.) Rp. % Rp % Pengadaan Pakaian Dinas Jumlah 0002 RM Langganan Daya Dan Jasa Jumlah 2007 RM , ,1 JUMLAH ( ) , ,6 JUMLAH ( ) , ,1 Realisasi anggaran BPTP Maluku Utara tahun 2007 adalah sebesar Rp atau 91,90% dari total pagu anggaran di tahun Ada perubahan kebijakan dari pemerintah bagi APBN yang terjadi secara nasional (semua departemen), hal ini adalah pemotongan anggaran biaya perjalanan sebesar 30% dari sisa anggaran berjalan per Agustus Oleh karena itu, secara realisasi banyak yang tidak penuh anggaran digunakan (realisasinya tidak 100%), karena memang sudah dibebankan untuk pemotongan anggaran di pos perjalanan dinas pegawai. 9

22 BAB SUB BAGIAN TATA USAHA Berdasarkan SK Mentan No. 16/Permentan/OT.140/3/2006, telah diatur dalam Bab II Pasal 5 tentang susunan organisasi bahwa Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga balai Kepegawaian Berdasarkan data kepegawaian Per Desember 2007 BPTP Maluku Utara didukung sumber daya manusia (SDM) berjumlah 34 orang, jumlah ini tidak berbeda jauh dengan keadaan SDM pada tahun sebelumnya hanya komposisi CPNS dan honorer yang berubah. Pada tahun 2007, ada 4 orang honorer lulusan SMA sederajat yang diangkat menjadi CPNS. Berdasarkan statusnya, jumlah pegawai negeri sipil seluruhnya berjumlah 25 orang (73%), Calon Pegawai Negeri Sipil sebanyak 4 orang (12%) dan tenaga honorer sebanyak 5 orang (15%). Gambar 5. Persentase Jumlah Pegawai BPTP Maluku Utara, Desember 2007 Berdasarkan tingkat pendidikan, pegawai BPTP Maluku Utara baik peneliti maupun non peneliti didominasi oleh S1 sebanyak 15 orang (60%), SLTA sederajat sebanyak 8 (32%), S2 sebanyak 1 orang (4%), dan S3 sebanyak 1 orang (4%). Sedangkan untuk CPNS di BPTP Maluku Utara seluruhnya berlatar belakang 10

23 pendidikan SLTA sederajat. Untuk pegawai honorer ada 3 orang (60%) S1 dan 2 orang (40%) SLTA sederajat. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Jumlah PNS, CPNS dan Tenaga Honorer BPTP Maluku Utara Berdasarkan Pendidikan per Desember 2007 Pendidikan Terakhir Jumlah PNS CPNS Honorer Total S S S SLTA/sederajat Jumlah Gambar 6. Persentase PNS BPTP Maluku Utara Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Desember 2007 Dilihat dari fungsionalnya, baru 7 orang (28%) dari total pegawai adalah tenaga fungsional, sisanya 10 orang (40%) adalah tenaga struktural yaitu administrasi dan staf teknis, serta 8 orang (32%) tenaga non fungsional. 7 orang Tenaga fungsional khusus terdiri dari peneliti 4 orang (57%) dan penyuluh 3 orang (43%), sedangkan tenaga non fungsional terdiri dari yang terdiri dari calon peneliti 5 orang (62%) dan calon penyuluh 3 orang (38%). Komposisi pegawai BPTP Maluku Utara berdasarkan fungsionalnya dapat dilihat pada gambar 7 dan gambar 8. Gambar 7. Persentase Pegawai BPTP Maluku Utara Berdasarkan Fungsionalnya, Desember

24 Gambar 8. Persentase Pegawai Fungsional (kiri) dan Non Fungsional (kanan) BPTP Maluku Utara, Desember 2007 Situasi pegawai berdasarkan golongan/ruang, tingkat pendidikan dan umur, jabatan fungsional peneliti dan penyuluh, serta bidang kepakaran fungsional peneliti dan penyuluh dapat dilihat dalam Tabel 3 sampai dengan Tabel 8 di bawah ini. Tabel 3. Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Golongan per Desember 2007 Golongan R u a n g Jumlah A B C D E Pegawai IV III II T o t a l 25 Tabel 4. Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan dan Kelompok Umur di BPTP Maluku Utara per Desember 2007 Pendidikan Kelompok Umur Total >57 S3 1 1 S2 1 1 S SM D3 D2 SLTA SLTP SD TOTAL

25 Tabel 5. Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Fungsional Peneliti per Desember 2007 No Nama Dr. I Made Jana Mejaya, MSc. Drs. Muhammad Syukur Ir. Muhammad Assagaf, Msi Ir. Tufail Iskandar Alam Kelompok Fungsional Peneliti Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama Peneliti Pertama Golongan IV/a III/d III/b III/b Tabel 6. Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Fungsional Penyuluh per Desember 2007 No Nama Nofyarjasri Saleh, SP M Seni Sotomo Kulle, STP Mardianah, SP Kelompok Fungsional Penyuluh Penyuluh Pertanian Pertama Penyuluh Pertanian Pertama Penyuluh Pertanian Pertama Golongan III/b III/b III/a Tabel 7. Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Jabatan Fungsional per Desember 2007 No Kriteria Jenjang Fungsional 2007 Peneliti Madya 1 1 Peneliti Peneliti Muda 1 Peneliti Pertama 2 2 Penyuluh Penyuluh Pertanian Pertama 3 Jumlah 7 Tabel 8. Jumlah Pegawai di BPTP Maluku Utara Berdasarkan Bidang Keahlian per Desember 2007 No Bidang Keahlian Jumlah (Orang) 1 Ekonomi Pertanian 2 2 Pemuliaan Tanaman 1 3 Sistim Usaha Pertanian - 4 Agronomi 1 5 Hama dan Penyakit Tanaman 2 6 Pakan dan Nutrisi ternak - 7 Budidaya Ternak 2 8 Kesuburan Tanah dan Biologi Tanah - 9 Teknologi Pasca Panen 4 10 Agribisnis 3 11 Ilmu Tanah - 12 Agroklimat - 13 Sosiologi Pedesaan - 14 Komunikasi - 15 Ilmu Komputer - Jumlah 15 13

26 Pada tahun 2007 terdapat satu orang peneliti S2 yang mengikuti program pelatihan jangka panjang (pendidikan/sekolah S3) di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Tabel 9. Pegawai di BPTP Maluku Utara yang Mengikuti Program Pendidikan No Nama NIP Golongan Pendidikan 1 Ir. Muhammad Assagaf, M.Si III/b S-3 UGM 2.2. Rumah Tangga Urusan rumah tangga mengatur seluruh kegiatan rumah tangga kantor mulai dari pemeliharaan barang, kendaraan bermotor dan pemeliharaan bangunan maupun halaman. Tabel 10. Pengadaan Barang di BPTP Maluku Utara Tahun 2007 No Jenis Barang Jumlah Satuan Kondisi 1 Portable water pump 2 Unit Baik 2 Mesin diesel (Honda generator 6000 watt) 2 Unit Baik 3 Mini bus (Kijang Innova) 1 Unit Baik 4 Sepeda motor (Honda Supra) 2 Unit Baik 5 Penyemprot tangan/hand (Solo) 2 Unit Baik 6 Alat pengukur kadar air (Crown) 2 Unit Baik 7 Alat pengukur ph Tanah (Model DM-5) 2 Unit Baik 8 Lemari besi/metal (pintu kaca) 3 Unit Baik 9 Filing kabinet besi 3 Unit Baik 10 Brankas (standar) 1 Unit Baik 11 Meja kerja kayu (1/2 biro) 8 Unit Baik 12 Kursi besi/metal 9 Unit Baik 13 Sice (kursi tamu, standar) 1 Set Baik 14 Meja rapat 1 Set Baik 15 Mesin pemotong rumput 4 Unit 1 Rusak 16 AC Split 4 Unit Baik 17 Uniterruptable power suply 2 Unit Baik 18 ph meter (Hanna) 2 Unit Baik 19 PC Unit (Asus) 8 Unit Baik 20 Laptop (Toshiba) 2 Unit Baik 14

27 Tabel 11. Inventarisasi Bangunan dan Sarana Penunjang Milik BPTP Maluku Utara sampai dengan Desember 2007 No Nama Barang Jumlah Kantor KP Bacan BPTP Jml Kondisi 1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1 (31,259 m 2 ) 1 2 Baik 2 Tanah Padang Semak Belukar 279 Ha 1 Baik 3 Tanah untuk jalan khusus/komplek m 2 1 Baik 4 Bangunan gedung kantor permanen Baik 5 Bangunan gedung tempat pertemuan permanen 1 1 Rusak 6 Bangunan gedung tempat pertemuan 1 1 Baik permanen 7 Gedung pos jaga semi permanen 1 1 Baik 8 Jalan khusus kompleks 1(5,000 m 2 ) 1 Baik 9 Jalan khusus kompleks 1 1 Baik 10 Jalan khusus kompleks 1 1 Baik 11 Jembatan pada jalan khusus kompleks 1 1 Rusak Berat 12 Instalasi gardu listrik distribusi kapasitas kecil 1 1 Rusak Berat 13 Jaringan sambungan ke rumah 1 1 Baik 14 Jaringan distribusi tegangan s/d 20 KV 1 1 Baik 15 Tugu/Tanda Batas Administrasi Kepemilikan 16 Rumah negara golongan II tipe C permanen 17 Rumah negara golongan III tipe A permanen 18 Mess/wisma/bungalow/tempat peristirahatan permanen 19 Mess/wisma/bungalow/tempat peristirahatan permanen 2 2 Baik 8 (Unit) 8 Rusak 6 (unit) 6 Baik 1 (Unit) 1 Rusak 1 (Unit) 1 Baik Tabel 12. Jenis dan Jumlah Barang lainnya yang ada di BPTP Maluku Utara sampai dengan Desember 2007 No Jenis Barang Jumlah Tahun Pengadaan Kondisi 1 Portable water pump Baik Baik 2 Pompa angin Rusak Berat 3 Mesin diesel Rusak Berat 4 Mini bus (Hartop) Rusak Berat 5 Sepeda motor (Honda Supra) Baik 6 Mesin las listrik Rusak 15

28 Lanjutan Tabel No Jenis Barang Jumlah Tahun Kondisi Pengadaan 7 Mesin gergaji Rusak Berat 8 Traktor four whell Rusak 9 Traktor tangan/hand Baik 10 Mesin ketik manual portable Baik Baik 11 Mesin hitung Baik 12 Lemari besi/metal Baik Baik 13 Lemari kayu Baik 14 Brankas Baik 15 Papan nama/papan visual Rusak 16 Mesin absensi Baik 17 Meja kerja kayu Kursi besi/metal Kursi kayu Sice (kursi tamu) Baik Baik Baik Baik Baik 5 Rusak Berat 1 Rusak Berat Baik Rusak Berat 21 AC Split Baik 22 Kipas angin Rusak 3 Rusak Berat 23 Wireless Baik 24 Handy cam Baik 25 Camera elektronis (Olympus) Baik 26 Slide projector Baik 27 Faximile Baik 28 PC Unit Baik Baik Baik Rusak Berat 29 Laptop (Acer) Baik 30 Disk Pack Baik 31 Printer (Epson) Baik 32 Printer (HP Laserjet) Baik 33 Scanner (Canon) Baik 16

29 BAB KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN 3.1. Kerjasama Penelitian/ Kegiatan kerjasama penelitian ataupun pengkajian baik dengan instansi pemerintah daerah ataupun swasta merupakan salah satu bagian yang cukup penting dalam menunjang program BPTP Maluku Utara. Pada tahun 2007, BPTP Maluku Utara telah melaksanakan kerjasama dalam negeri dengan mitranya adalah Pemerintah Daerah di Provinsi Maluku Utara. Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan peran serta mitra kerjasama dalam kegiatan penelitian, pengkajian, dan pengembangan khususnya dan pembangunan sektor pertanian pada umumnya. Selain itu juga untuk mengoptimalkan penggunaan tenaga dan sarana serta meningkatkan pelayanan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan adanya sharing dari mitra baik berupa SDM, keuangan, maupun sarana prasarana. Kerjasama yang dilakukan oleh BPTP Maluku Utara terdiri dari 2 hal yaitu kerjasama oleh unit kerja dan kerjasama oleh peneliti dan penyuluh. Pada poin pertama, BPTP Maluku Utara bertindak sebagai penanggung jawab dan pelaksana kegiatan. Sedangkan pada poin kedua, BPTP Maluku Utara menugaskan peneliti dan penyuluh untuk melaksanakan kegiatan, penanggung jawab kegiatan berada di pihak mitra kerjasama. Tahun 2008, BPTP Maluku Utara melaksanakan 5 bentuk kerjasama, diantaranya adalah: Pemetaan Kawasan Road Map Peternakan Provinsi Maluku Utara - Mitra kerjasama : Subdin perkebunan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Maluku Utara - Penanggungjawab kegiatan BPTP : Dr. I Made Jana Mejaya, M.Sc - Jangka waktu kerjasama: 4 bulan - Tanggal kesepakatan kerjasama ditandatangani : 6 Agustus

30 - Keikutsertaan BPTP: Sebagai penanggungjawab - Sumber dana : Mitra kerjasama sebesar Rp ,- - Kesimpulan hasil kegiatan kerjasama: a. Teridentifikasi komoditas unggulan nasional peternakan di Maluku Utara antara lain : Sapi (dengan wilayah basis Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, dan Kepulauan Sula), Kambing (dengan wilayah basis Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, dan Kepulauan Sula.), Ayam Ras Pedaging (dengan wilayah basis Kota Ternate) dan Ayam Ras Petelur (dengan wilayah basis Halmahera Barat, Halmahera Timur, dan Kota Ternate). Gambar 9. Kasie Kerjasama BPTP Maluku Utara (Ir. M. Assagaf, M.Si) sedang Presentasi Hasil Pemetaan Kawasan Peternakan di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara b. Pengembangan komoditas sapi potong diarahkan untuk mendukung target swasembada daging 2010, pemantapan gizi masyarakat, dan akselerasi pertumbuhan. Strategi pengembangan sapi potong dapat ditempuh melalui strategi subsistem hulu, strategi pada subsistem usahatani (on Farm), strategi pada subsistem hilir, strategi pada subsistem perdagangan dan pemasaran, strategi pada subsistem penunjang dan kebijakan. c. Pengembangan komoditas kambing diarahkan pada pemantapan gizi masyarakat, dan akselerasi pertumbuhan. Strategi yang ditempuh, yaitu melalui peningkatan kualitas bibit dan penyediaan pakan berkualitas. d. Pengembangan komoditas ayam ras pedaging dan petelur diarahkan pada akselerasi pertumbuhan untuk mencapai swasembada telur. Strategi yang ditempuh adalah melalui pembangunan industri agribisnis komoditas ternak ayam ras, yang mencakup kegiatan-kegiatan dari sektor hulu sampai hilir. 18

31 Penyusunan Road Map Pembangunan Tanaman Pangan Kota Tidore Kepulauan - Mitra kerjasama : Dinas Pertanian Kota Tidore Kepulauan - Penanggungjawab kegiatan BPTP : Dr. I Made Jana Mejaya, M.Sc - Jangka waktu kerjasama: 3 bulan - Tanggal kesepakatan kerjasama ditandatangani : 30 Agustus Keikutsertaan BPTP: Sebagai penanggungjawab - Sumber dana : Mitra kerjasama sebesar Rp ,- - Pengelola anggaran kerjasama: BPTP Maluku Utara - Kesimpulan hasil kegiatan kerjasama: a. Teridentifikasi komoditas tanaman pangan di Tidore Kepulauan sebanyak 7 komoditas yaitu jagung, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang kedelai. Dengan mempertimbangkan nilai LQ tertinggi dan kebijakan pemda Kota Tidore Kepulauan, terpilih komoditas unggulan yaitu jagung dengan wilayah basis berada di Oba dan Oba Utara. b. Sasaran dalam pengembangan komoditas jagung di Kota Tidore Kepulauan adalah: pencapaian produksi sebesar sebesar 3513,84 ton pada tahun 2012, dengan produktivitas sebesar 5,86 ton/ha, dan luas panen berturut-turut mencapai 600 ha serta peningkatan kualitas, jenis, dan nilai gizi, selaras dengan dinamika permintaan dan preferensi konsumen yang makin beragam dan meningkat yang ditempuh melalui pendekatan teknologi budidaya maupun teknologi pascapanen. c. Kebijakan pengembangan jagung diarahkan pada: - Kebijakan subsektor hulu pada penerapan teknologi produksi spesifik lokasi dan bantuan subsidi pupuk dan benih hibrida maupun komposit. - Kebijakan subsektor hilir diarahkan pada penyediaan infrastruktur peralatan seperti dryer, pemipil, dan silo/gudang. Selain itu juga penumbuhan kelembagaan pemasaran. - Kebijakan penunjang seperti penyediaan kredit agribisnis jagung, baik untuk petani maupun pengusaha yang bergerak dalam pengembangan agribisnis jagung dan Insentif untuk meningkatkan produksi. 19

32 Penyusunan Road Map Tanaman Pangan Kabupaten Halmahera Timur - Mitra kerjasama : Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Timur - Penanggungjawab kegiatan BPTP : Dr. I Made Jana Mejaya, M.Sc - Jangka waktu kerjasama: 3 bulan - Tanggal kesepakatan kerjasama ditandatangani : 13 Agustus Keikutsertaan BPTP: Sebagai penanggungjawab - Sumber dana : Mitra kerjasama sebesar Rp ,- - Pengelola anggaran kerjasama: BPTP Maluku Utara - Kesimpulan hasil kegiatan kerjasama: a. Teridentifikasi komoditas tanaman pangan di Halmahera Timur sebanyak 7 komoditas yaitu padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang kedelai. Dengan mempertimbangkan nilai LQ tertinggi dan kebijakan pemda Kabupaten Halmahera Timur, terpilih komoditas unggulan yaitu Padi dengan wilayah basis berada di Wasile Timur, Wasile, Wasile Selatan, dan Maba Tengah. b. Sasaran dalam pengembangan komoditas padi di Kabupaten Halmahera Timur adalah: pencapaian produksi sebesar ,4 ton pada tahun 2012, dengan produktivitas masing-masing 4,75 ton GKG/ha, dan luas panen berturut-turut mencapai ha serta peningkatan kualitas, jenis, dan nilai gizi, selaras dengan dinamika permintaan dan preferensi konsumen yang makin beragam dan meningkat yang ditempuh melalui pendekatan perbaikan genetik maupun teknologi pascapanen. Gambar 10. Kasie Kerjasama BPTP Maluku Utara (Ir. M. Assagaf, M.Si) sedang Presentasi Road Map Komoditas Tanaman Pangan di di Kantor Bupati Halmahera Timur (gambar kiri) Dan Peserta Pembahasan Road Map (gambar kanan) Kebijakan pengembangan padi diarahkan pada: - Perluasan areal tanam - Penyebaran penerapan teknologi 20

33 - Pengembangan sarana dan prasarana - Pengembangan kelembagaan - Pengembangan pemasaran - Revitalisasi penyuluhan - Peningkatan kemampuan manajemen usaha tani - Peningkatan minat investasi - Pengembangan produk dan peningkatan nilai tambah Penyusunan Road Map Tanaman Pangan Kabupaten Halmahera Utara - Mitra kerjasama : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Halmahera Utara - Penanggungjawab kegiatan BPTP : Dr. I Made Jana Mejaya, M.Sc - Jangka waktu kerjasama: 3 bulan - Tanggal kesepakatan kerjasama ditandatangani : 31 Agustus Keikutsertaan BPTP : Sebagai penanggungjawab - Sumber dana : Mitra kerjasama: Rp ,- - Pengelola anggaran kerjasama: BPTP Maluku Utara - Kesimpulan hasil kegiatan kerjasama: a. Teridentifikasi komoditas tanaman pangan di Halmahera Utara sebanyak 8 komoditas yaitu padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang kedelai. Dengan mempertimbangkan nilai LQ tertinggi dan kebijakan pemda Kabupaten Halmahera Utara, terpilih komoditas unggulan yaitu Padi dengan wilayah basis berada di Morotai Timur dan Kao Barat. b. Sasaran dalam pengembangan komoditas padi di Kabupaten Halmahera Utara adalah: pencapaian produksi sebesar ,4 ton pada tahun 2012, dengan produktivitas masing-masing 4,75 ton GKG/ha, dan luas panen berturut-turut mencapai ha serta peningkatan kualitas, jenis, dan nilai gizi, selaras dengan dinamika permintaan dan preferensi konsumen yang makin beragam dan meningkat yang ditempuh melalui pendekatan perbaikan genetik maupun teknologi pascapanen. c. Kebijakan pengembangan padi diarahkan pada: - Pencetakan sawah - Perbaikan jaringan irigasi (JITUT, JIDES) dan Farm road - Pengembangan kelembagaan - Pengembangan pemasaran 21

34 - Revitalisasi penyuluhan - Peningkatan kemampuan manajemen usaha tani - Peningkatan minat investasi - Pengembangan produk dan peningkatan nilai tambah Gambar 11. Kepala BPTP Malut (Dr. I Made Jana Mejaya) didampingi Kadis Pertanian Kab. Halut (Ir. Johni Banne) sedang Presentasi Road Map Komoditas Tanaman Pangan di Kantor Dinas Pertanian Halmahera Utara (Kanan) Dan Peserta Pembahasan Road Map (Kiri), Desember Penelitian dan Pengembangan Teknologi Budidaya Kabupaten Halmahera Barat - Mitra kerjasama : Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Barat - Penanggungjawab kegiatan BPTP : - - Jangka waktu kerjasama: 4 bulan - Tanggal kesepakatan kerjasama : Tidak ada (Swakelola Pemda Kab. Halbar) - Keikutsertaan BPTP : Sebagai anggota - Sumber dana : Mitra kerjasama sebesar Rp ,- - Pengelola anggaran kerjasama: Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Barat Data dan informasi potensi sumberdaya lahan beserta status hara P dan K yang sangat dibutuhkan tanaman di Kabupaten Halmahera Barat sampai saat ini belum banyak diketahui. Oleh karena itu potensi lahan pertanian di daerah ini belum banyak diusahakan dan dimanfaatkan secara optimal pada skala agribisnis, bahkan masih banyak di antaranya yang berstatus lahan tidur. Untuk mendukung pembangunan dan pengembangan wilayah, di sektor pertanian yang berbasis lahan mencakup sub sektor tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan, diperlukan tersedianya data dan informasi sumberdaya lahan yang akurat. 22

35 Data dan informasi potensi sumberdaya lahan yang harus tersedia tidak cukup dalam bentuk tabulasi, tetapi harus dalam bentuk parsial yaitu berupa peta. Dari data parsial tersebut akan dapat diketahui status hara P dan K serta pola tanam yang dapat direkomendasikan untuk petani. Hasil dari kegiatan ini adalah: a. Luas lahan di Halmahera Barat yang disurvei sebesar ha, dengan status hara P rendah, sedang dan tinggi berturut-turut adalah ha, ha, dan ha dan dengan status hara K rendah, sedang dan tinggi berturut adalah ha, ha, dan ha. b. Kebutuhan pupuk SP36/musim tanam dprediksi sesuai dengan luas lahan yang diusahakan, yaitu sekitar ,7 ton/musim tanam. Kebutuhan pupuk KCl yaitu sekitar ,05 ton/musim tanam bahkan jika jerami(±5 ton/ha) dikembalikan ke dalam lahan sawah maka kebutuhan pupuk KCl berkurang menjadi sekitar 4.079,1 ton/musim tanam. Gambar 12. Peta Status P dan K di Halmahera Barat (Kanan) Dan Peta Pola Tanam di Halmahera Barat (Kiri), Desember 2007 c. Disarankan musim tanam pertama (MT1) pada periode Desember-Maret, dilanjutkan dengan musim tanam kedua (MT2) pada periode April-Juli, dan musim tanam ketiga (MT3) pada periode Agustus-November. d. Aspek sosial ekonomi menunjukkan petani Halmahera Barat rata-rata berpendidikan setara SD dengan rata-rata kepemilikan lahan yang relatif 23

36 kecil 1-2 ha dan belum mampu mengakses saprodi dan sekaligus tidak selalu tersedia. e. Aspek kelembagaan menunjukkan bahwa kelembagaan petani masih belum berjalan sesuai dengan fungsinya, begitu juga keberadaan PPL sangat dibutuhkan petani tetapi masih belum mampu mengatasi masalah yang ada ditingkat petani. Selain kerjasama dalam bentuk prosedural tersebut, BPTP Maluku Utara melalui staf peneliti dan penyuluh yang ada juga berperan dalam kegiatan eksplorasi plasma nutfah tanaman obat dan perkebunan bekerjasama dengan Pusat Penelitian Tanaman Tropika (Puspemantro) Universitas Khairun Ternate. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli Hasil dari kegiatan ini adalah teridentifikasinya beberapa jenis tanaman khas perkebunan dan tanaman obat Maluku Utara yang kemudian di karakterisasi oleh Pusat Konservasi Tanaman Bogor. Gambar 13. Identifikasi Jenis Tanaman di Pulau Tidore Bimbingan Mahasiswa BPTP Maluku Utara sebagai lembaga penelitian mempunyai peran strategis meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) khususnya di Maluku Utara. BPTP Maluku Utara telah memulai memfasilitasi hal tersebut khususnya kepada mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) atau magang dan skripsi. Selama tahun 2007 hanya ada satu orang mahasiswa yang melaksanakan KKN KUBERMAS (Kuliah Bersama Masyarakat) selama 2 bulan. Tabel 13. Daftar Mahasiswa yang melaksanakan KUBERMAS di BPTP Maluku Utara Tahun 2007 No Nama NIM Jur./Fak./Universitas Waktu Judul Makalah 1 Patmiasih Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Univ. Khairun Ternate Mei Juni 2007 Pengaruh pupuk bokashi dalam memanipulasi tailing sebagai media tumbuh sawi (Brassica Juncea) 24

37 3.2. Pelayanan Seksi pelayanan pengkajian memiliki tugas dan fungsi yaitu melaksanakan pelayanan secara teknis kegiatan pengkajian teknologi pertanian serta berfungsi dalam penyiapan bahan kerjasama pengkajian, informasi hasil pengkajian serta melaksanakan penyiapan, pendayagunaan dan pemilikan sarana teknis. Dalam menjalankan tugasnya, seksi pelayanan pengkajian memiliki beberapa fasilitas yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan pengkajian khususnya di bidang pertanian, diantaranya yaitu : Kantor Kantor sementara BPTP Maluku Utara berada di Kota Ternate, tepatnya di Jalan Inpres No. 241 Kelurahan Ubo-Ubo, Kec. Ternate Selatan, Kode Pos Kantor Permanen sedang dibangun di daerah Sofifi, Kota Tidore Kepulauan, tepatnya berada di Km 10 Kecamatan Oba Utara. Kantor tersebut memiliki luasan sebesar 3 ha. Bangunan fisik yang telah selesai pada akhir 2006 adalah gedung utama seluas ± 300 m 2, sedangkan di tahun 2007 sedang dibangun aula kantor dan rumah dinas pegawai. Direncanakan tahun 2008 semua pekerjaan tersebut sudah selesai dan bangunan kantor sudah bisa dipergunakan Kebun Percobaan (KP) Bacan Dalam melaksanakan tupoksinya Balai Teknologi Pertanian Maluku Utara memiliki Kebun Percobaan di Bacan, tepatnya di Kabupaten Halmahera Selatan sebagai penunjang dan pelengkap kinerja. Kebun Percobaan (KP) Bacan terletak pada ketinggian m dpl, dengan luas wilayah 279 ha dan dikategorikan pada Lahan Kering Dataran Rendah Iklim Basah (LDKRIB) dengan curah hujan mm/tahun. KP Bacan berada di Jalan Madiadi Desa Kampung Makian, Kecamatan Bacan. KP Bacan didukung oleh sarana/prasarana yang dapat dilihat pada Tabel 14. Komoditas yang dikembangkan pada 2007 adalah tanaman perkebunan (kakao, pala dan panili) dan tanaman sela (bibit cabai, tomat dan buncis), kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan pada tahun Kegiatan fisik BPTP Maluku Utara di Kebun Percobaan Bacan meliputi; (1) tanaman Perkebunan dengan Tanaman Sela, dan (2) Koleksi Plasma Nutfah Perkebunan. 25

38 Tabel 14. Perkiraan Penggunaan Lahan Kebun Percobaan Bacan, 2007 Jenis Sarana Luasan Blok-blok lahan untuk koleksi plasma nutfah & visitor plot 6 ha Zone-zone penyangga/buffer area/produksi 12 ha Ruang produksi dan pelatihan/ transfer teknologi 240 m 2 Emplasemen dan jalan kantor 5000 m 2 Jalan kebun 5000 m Lahan belum terberdayakan > 250 ha Perpustakaan Perpustakaan berperan sangat penting dalam menunjang kinerja BPTP Maluku Utara yang dapat berfungsi sebagai jembatan teknologi dari/dan ke peneliti, penyuluh, mahasiswa, dan pengguna lainnya. Mereka dapat menggunakan perpustakaan tersebut sekaligus menyumbang referensi kepada perpustakaan sebagai hasil penelitian/pengkajian yang telah dilaksanakan. Seluruh Balai Penelitian (Balit) dan Pusat Penelitian (Puslit) lingkup Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian adalah sebagai supporting system dari sumber informasi teknologi pertanian bagi BPTP di seluruh Indonesia. Paket-paket teknologi pertanian yang telah dihasilkan oleh Balit maupun puslit adalah sumber utama bagi BPTP untuk melakukan diseminasi teknologi pertanian. Seiring berjalannya waktu, untuk lebih menambah literatur dan koleksi di perpustakaan, BPTP Maluku Utara berusaha menambahnya melalui pengadaan buku-buku, jurnal penelitian, serta kiriman dari Puslit dan Balit lingkup Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian. Adapun untuk tambahan koleksi perpusakaan di BPTP Maluku Utara pada periode tahun 2007, yaitu perpustakaan memperoleh tambahan buku petunjuk/pedoman/paduan sebanyak 15 judul, laporan tahunan 3 buah, jurnal 15 judul, buletin 5 judul, CD interaktif 2 buah, prosiding 11 judul, dan 3 judul warta. Pada tahun ini BPTP Maluku Utara juga menambahkan koleksinya dengan 93 judul buku wacana pertanian dan teknis pertanian yang merupakan hasil pengadaan buku tahun 2007 untuk perpustakaan. 26

39 Tabel 15. Judul Buku Petunjuk/Pedoman/Panduan, Jurnal, CD Interaktif, Laporan Tahunan, Prosiding, Warta, dan Buletin yang masuk ke perpustakaan Tahun 2007 NO JUDUL SUMBER Buku Petunjuk/Pedoman/Panduan 1 Petunjuk Teknis Proses Pembuatan Aneka Tepung Dari Bahan Pangan Sumber Karbohidrat Lokal Balai Penelitian Pascapanen Pertanian 2 Pedoman Pembuatan Serbuk labu Kuning Instan s.d.a. 3 Petunjuk Teknis Baseline Survey Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pertanian (Prima Tani) 4 Petunjuk Teknis Participatory Rural Appraisal (PRA) s.d.a. Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) 5 Panduan Penyusunan Petunjuk Teknis Rancang s.d.a. Bangun Laboratorium Agribisnis (Prima Tani) 6 Petunjuk Pelaksanaan Pemandu Teknologi Prima s.d.a. Tani 7 Petunjuk Pelaksanaan Program Tugas Belajar Jangka s.d.a. Panjang Lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 8 Panduan Teknis Pemahaman Pedesaan Secara s.d.a. Partisipatif Menunjang Kegiatan Usaha Tani Terpadu 9 Pedoman Umum Produksi benih Sumber Kedelai s.d.a. 10 Pedoman Umum Produksi benih Sumber Jagung s.d.a. 11 Petunjuk Teknis Budidaya Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) 12 Buku Pedoman Pengelolaan Plasma Nutfah Perkebunan 13 Petunjuk Teknis Kajian Kebutuhan Pupuk NPK Pada Padi Sawah Melalui Petak Omisi di Wilayah Pengembangan PTT 14 Panduan Workshop Iptek Sumberdaya Lahan Mendukung Prima Tani 15 Pedoman umum Program Aksi Desa Mandiri Pangan (Desa Mapan) Laporan Tahunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan s.d.a. Balai Penelitian Tanaman Padi Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Ketahanan Pangan. Departemen Pertanian 1 Laporan Tahunan 2005 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Maluku Utara 2 Laporan Tahunan 2006 Balai Teknologi Pertanian Sulawesi Utara 3 Laporan Tahunan 2006 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian 27

40 Lanjutan Tabel NO JUDUL SUMBER Jurnal 1 Jurnal Agro Ekonomi. Voloume 24 Nomor 2, Oktober 2006 Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian s.d.a. 2 Analisis Kebijakan Pertanian.(Agricultural Policy Analysis) Volume 4 Nomor 3, September Forum Penelitian Agro Ekonomi. FAE, Volume 24, s.d.a. Nomor 2, Desember Analisis Kebijakan Pertanian.(Agricultural Policy s.d.a. Analysis) Volume 4 Nomor 4, Desember Analisis Kebijakan Pertanian.(Agricultural Policy s.d.a. Analysis) Volume 5 Nomor 1,Maret Analisis Kebijakan Pertanian.(Agricultural Policy s.d.a. Analysis) Volume 5 Nomor 2, Juni Jurnal Agro Ekonomi. Voloume 25 Nomor 1, Juli 2007 s.d.a. 8 Forum Penelitian Agro Ekonomi. FAE, Volume 25, s.d.a. Nomor 1,Juli Analisis Kebijakan Pertanian.(Agricultural Policy s.d.a. Analysis) Volume 5 Nomor 3, September Jurnal Penelitian Tanaman Industri. Volume 12 Nomor 4, Desember 2006 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 11 Perspektif Review Penelitian Tanaman Industi. s.d.a. Volume 5, Nomor 2, Desember Informatika Pertanian. Volume 15, 2006 Sekretarian Badan Litbang Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 13 Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. Indonesia Journal Of Agricultural Postharvest Research. Volume 3, Nomor 2, 2006 Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian 14 Jurnal dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Volume 10 Nomor 1, Juni Jurnal dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Volume 10 Nomor 2, Juli 2007 Buletin Balai Besar dan Pengembangan Teknologi Pertanian s.d.a. 1 Buletin Plasma Nutfah. Volume 10, Nomor 1, 2004 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2 Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. Volume 2. Nomor Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian 3 Informatika Pertanian. Volume 15, 2006 Sekretarian Badan Litbang Pertanian 4 Informatika Pertanian. Volume 16.Nomor 1, 2007 s.d.a. 5 Informatika Pertanian Volume 16 Nomor 2, 2007 s.d.a. 28

41 Lanjutan Tabel NO JUDUL SUMBER CD Interaktif 1 Penyebaran Terbaru dan Terseleksi Tahun 2007 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Litbang Pertanian 2 Pedoman Umum Upaya Peningkatan Beras Nasional Tahun 2007, Rencana Aksi Upaya Peningkatan Produksi Beras Nasional Tahun 2007 Prosiding 1 Prosiding Simposium Nasional Pengelolaan Pemuliaan Plasma Nutfah "Ilmu Pengetahuan dan Teknologi" Pemuliaan dan Pemanfaatan Plasma Nutfah Ekonomi (BUKU 1, 2 & 3) 2 Prosiding Lokakarya Sinkronisasi Program Penelitian dan Teknologi Pertanian 3 Prosiding Rapat Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian "Konsolodasi Manajemen Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Mendukung Revitalisasi Pertanian 4 Prosiding Seminar Sistim dan Kelembagaan Usahatani Tanaman - Ternak 5 Prosiding Rapat Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Peningkatan Kinerja Manajemen Sumberdaya Badan Litbang Pertanian 6 Prosiding Lokakarya Nasional Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi JAGUNG - SAPI 7 Prosiding Seminar Revitalisasi Ketahanan Pangan " Membangun Kemandirian Pangan Berbasis Pedesaan" 8 Prosiding Kinerja dan Prospek Pembangunan Pertanian Indonesia 9 Prosiding Workshop Rancang Bangun Laboratorium Agribisnis Prima Tani Bengkulu 10 Proceeding Workshop On The Utilization Of The ATT& T Networking System 11 Prosiding Lokakarya Nasional Akselerasi Diseminasi Inovasi teknologi Pertanian Mendukung Pembangunan Berawal Dari Desa Warta 1 Wartazoa. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. Volume 16 Nomor 2, Warta Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Industri. Volume 12, Nomor 2,Desember Warta Primatani. Program. Rintisan dan Teknologi Pertanian. Volume 2. Nomor Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Departemen Pertanian Pengurus Pusat Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian s.d.a. s.d.a. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Pusat Analisa Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian s.d.a. Badan Litbang Pertanian Bekerjasama dengan Universitas Bengkulu Indonesian Agency For Agricultural Research and Development (IAARD) Balai Besar dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Balai Besar dan Pengembangan Teknologi Pertanian 29

42 BAB KAJIAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS 4.1. Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) Maluku Utara Prima Tani pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari paradigma baru Badan Litbang Pertanian. Pada masa lalu, paradigma yang dianut dapat disebut sebagai Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) dengan fokus melaksanakan penelitian dan pengembangan untuk menemukan atau menciptakan teknologi. Kegiatan diseminasi lebih dominan pada mempublikasikan karya ilmiah dan menginformasikan keberadaan inovasi teknologi. Dengan paradigma lama tersebut tugas dan tanggung jawab Badan Litbang Pertanian ditafsirkan sempit, terbatas pada menyediakan dan menginformasikan teknologi inovatif. Penyebaran teknologi inovatif yang dihasilkan tersebut dipandang sebagai di luar mandat Badan Litbang Pertanian. Dengan paradigma penelitian dan pengembangan itu pula, maka sasaran Badan Litbang Pertanian berorientasi pada menghasilkan teknologi inovatif dan mempublikasikan karya ilmiah sebanyakbanyaknya. Kesesuaian teknologi yang dihasilkan dengan preferensi pengguna menjadi kurang diperhatikan. Penyaluran (delivery) dan penerapan (receiving/adopsi) teknologi yang dihasilkan dipandang sebagai di luar tugas pokok Badan Litbang Pertanian. Kegiatan yang dilakukan cenderung bersifat Penelitian untuk Penelitian (Research for Research) dan Penelitian untuk Publikasi (Research for Publication). Barangkali paradigma inilah salah satu penyebab utama fenomena lamban dan rendahnya 30 Gambar 14. Gapura di Lab. Agribisnis Prima Tani Kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan

43 tingkat penerapan teknologi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian oleh pengguna. Menyadari hal itu, Badan Litbang Pertanian akan menerapkan paradigma baru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yaitu Penelitian untuk Pembangunan (Research for Development). Penelitian dan pengembangan haruslah dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan perwakilan calon pengguna outputnya. Dalam program Prima Tani tahun 2007, BPTP Maluku Utara memilih lokasi Prima Tani berada di dua lokasi yaitu Desa Akediri, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat dan Kelurahan Jaya, Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan. Kedua lokasi ini sesuai dengan kondisi agroekosistem lahan kering dataran rendah iklim basah dengan komoditas utama di Desa Akediri adalah kelapa, jagung, padi gogo, dan ternak sapi sedangkan di Kelurahan Jaya adalah pala yang didukung dengan komoditas prospektif ubi kayu, dan diintegrasikan dengan ternak ayam buras. Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi ini adalah : a. Adanya kesesuaian dengan agroekosistem lahan kering dataran rendah iklim basah (LKDRIB). b. Adanya peluang pengembangan jika dikaitkan dengan kesesuaian inovasi teknologi dan kelembagaan, respon petani dan pelaku agribisnis lainnya, serta peluang pasar yang cukup terbuka. c. Adanya peluang keberhasilan yang dilihat dari besarnya dukungan Pemerintah Daerah setempat, serta dukungan sarana dan prasarana oleh Pemda. d. Aksessibilitas yang mudah dengan kondisi jalan yang memadai Organisasi dan Jaringan Kerjasama Gambar 15. Gapura di Lab. Agribisnis Prima Tani Desa Akediri, Kab. Halmahera Barat Organisasi Prima Tani ditingkat Propinsi telah dibentuk melalui Surat Keputusan Gubernur Maluku Utara No. 104 / KPTS / MU / 2007 Tentang Pembentukan Tim Pembina Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) Provinsi Maluku Utara. Sedangkan organisasi Prima Tani ditingkat Kabupaten juga sudah dibentuk, yaitu dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Halmahera Barat No. 5 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat 31

44 dan Surat Keputusan Walikota Tidore Kepulauan No Tahun 2007 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan Prima Tani di Kota Tidore Kepulauan. Pembentukan jaringan kerja lintas institusi juga diharapkan dapat lebih mensinergikan program-program yang ada di pemerintah daerah sehingga penggunaan sumberdaya baik SDM maupun keuangan dapat lebih efisien dan tepat sasaran. Pembentukan jaringan kerja lintas institusi diawali dengan kegiatan sosialisasi Prima Tani dengan stakeholder yang ada di Pemerintah Daerah. Tujuan dari kegiatan sosialisasi adalah mempresentasikan konsep dan strategi Prima Tani, memaparkan rencana kegiatan dan hasil rancang bangun Lab. Agribisnis selama 3 tahun, dan meujudkan komitmen antar stakeholder dalampembangunan pertanian melalui kegiatan Prima Tani yang terintegrasi dan berkelanjutan berbasis potensi lokal. Dari hasil sosialisasi kegiatan Prima Tani di lingkup pemerintah daerah maka didapatkan beberapa sinkronisasi program daerah seperti yang terlihat di tabel 16 berikut ini. Gambar 16. Sosialisasi Prima Tani di Aula Kantor Bupati Halmahera Barat di Jailolo yang Dibuka Oleh Sekda Halbar Ir. Abdjan Sofyan, MT (Kiri) dan Peserta Sosialisasi di Kabupaten Halmahera Barat (Kanan) Gambar 17. Sosialisasi Prima Tani di Aula Kantor Walikota Tidore Kepulauan yang Dibuka Oleh Asisten II Walikota Husain Ibrahim, ST (Kiri) dan Peserta Sosialisasi di Kota Tidore Kepulauan (Kanan) 32

45 Gambar 18. Ka. BPTP Malut (Dr. I Made Jana Mejaya) dan Ka. BB Pasca Panen (Ir. Wisnu Broto, MS) sedang beraudiensi dengan : (gambar kiri) Bupati Halmahera Barat (Ir. Namto H. Roba) dan (gambar kanan) Walikota Tidore (Drs. Achmad Mahifa) Tabel 16. Bantuan Program Hasil Sinkronisasi Kegiatan Prima Tani Dengan Pemda Maluku Utara, 2007 No Jenis Bantuan Instansi Pemberi Bantuan Estimasi Nilai (Rp.) Lokasi Prima Tani 1 Hand tractor 1 unit Dinas Pertanian Prov Akediri, Halbar Malut 2 Pemipil jagung 1 unit Dinas Pertanian Prov Akediri, Halbar Malut 3 Pacul 25 buah Dinas Pertanian Prov Akediri, Halbar Malut 4 Parang 25 buah Dinas Pertanian Prov Akediri, Halbar Malut 5 Linggis 25 buah Dinas Pertanian Prov Akediri, Halbar Malut 6 Alat pengolah VCO 1 unit BKPMD Prov. Malut Akediri, Halbar 7 Bantuan ayam buras 300 ekor 8 Pembangunan Irigasi Pengunungan di Kel. Jaya disertai adanya TMMD (Tentara Manunggal Membangun Desa ) Imbangan ke 79 9 Bantuan alat kemasan botol sirup pala 10 Bantuan alat pengolahan minyak pala 11 Pemesanan bibit pala petani penangkar, binaan Prima Tani Kel.Jaya sebanyak pohon tahun 2008 Dinas Pertanian Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Dinas Pertanian Kota Tikep dan Tentara KOMPI Bantuan 732 KOREM Disperindangkop Kota Tikep Dinas Pertanian Kota Tikep Dinas Pertanian Kota Tikep TOTAL Jaya, Tikep Jaya, Tikep Jaya, Tikep Jaya, Tikep Jaya, Tikep 33

46 Penumbuhan Klinik Agribisnis Klinik Agribisnis merupakan salah satu elemen lembaga yang dibangun dan dikembangkan dalam pelaksanaan Primatani di Maluku Utara. Klinik ini merupakan salah satu lembaga pelayanan jasa konsultasi, diseminasi dan informasi yang terkait dengan pengembangan Agribisnis Industrial Pedesaan (AIP), sehingga dapat berperan menjadi wadah untuk menampung permasalahan dan ketersediaan inovasi teknologi pertanian yang dibutuhkan oleh pelaku agribisnis/usahatani. Inovasi teknologi pertanian tersebut berupa teknologi produksi, panen dan pascapanen, sosial kelembagaan sampai pada pemasaran. Inti dari peran klinik ini adalah lebih mendekatkan sumber-sumber teknologi pertanian kepada pengguna, khususnya petani dan sekaligus menjadi wahana untuk mendapatkan umpan balik untuk penyempurnaan penyelenggaraan penelitian, dan diseminasi. Pelayanan informasi melalui kilinik agribisnis dilakukan melalui tiga kegiatan utama yaitu : 1) penyebaran informasi secara tertulis maupun lisan; 2) pemberian jasa konsultasi usahatani dan 3) pelayanan pemecahan masalah di lapangan usahatani. Klinik Agribisnis secara fisik telah dibentuk dan disediakan kelengkapan pendukungnya seperti Organisasi klinik agribisnis, informasi agribisnis, informasi teknologi budidaya tanaman dan ternak, informasi teknologi pemupukan dan irigasi, informasi panen dan pasca panen, informasi pasar dan pemasaran, maupun kelembagaan. Pada pelaksanaannya, klinik memberikan konsultasi dan informasi, walaupun belum semua pengurus klinik terlibat secara aktif. Klinik Agribisnis juga menyediakan pelayanan jasa pelatihan petani dalam bentuk sekolah lapang. Di samping itu, klinik berfungsi sebagai tempat untuk Kelompok Tani atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) melakukan pertemuan dan kegiatan pelatihan. Gambar 19. Klinik Agribisnis di Kel. Jaya, Kota Tidore Kepulauan Gambar 20. Klinik Agribisnis di Desa Akediri, Kab. Halmahera Barat 34

47 Tahapan penumbuhan klinik Agribisnis di dua lokasi Prima Tani Maluku Utara adalah sebagai berikut : 1. Persiapan dan koordinasi dengan perangkat desa setempat. 2. Penentuan lokasi dan rumah yang dijadikan klinik agribisnis. 3. Renovasi bangunan klinik sehingga lebih memenuhi aspek kesekretariatan/ sebagai posko Prima Tani. 4. Melakukan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan sarana pendukung kegiatan di klinik seperti komputer supplies dan ATK, meja kursi kantor, lemari perpustakaan, meja baca, peragaan inovasi pertanian dalam bentuk leaflet, brosur, dan tabloid Sinar Tani, serta perlengkapan base camp. 5. Pembentukan pengurus klinik agribisnis yang mayoritas masih didominasi tim Prima Tani dari BPTP Maluku Utara. Untuk tahun ke-2 akan dilakukan transformasi pengurus yang akan didominasi oleh petani dan masyarakat. 6. Perencanaan arah dan program Klinik Agribisnis, yang secara garis besar disepakati adalah: permasalahan yang ada di lapangan, memanfaatkan dan mengembangkan potensi dan peluang yang tersedia, memperbaiki teknologi existing dan inovasi teknologi sesuai kebutuhan lapangan, dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola usahataninya. 7. Perencanaan kegiatan utama di klinik agribisnis yaitu: penyebaran informasi secara tertulis maupun lisan; pemberian jasa konsultasi usahatani dan pelayanan pemecahan masalah di lapangan usahatani. 8. Persiapan pembuatan visitor plot pemanfaatan lahan pekarangan Pengembangan sumber daya petani dan kelembagaan Salah satu variabel mendasar dalam prima tani adalah aspek pemberdayaan petani. Penumbuhan maupun penguatan kelembagaan petani menjadi media dalam melakukan proses pemberdayaan yang berkelanjutan. Pada pertengahan tahun 2007 yaitu di lokasi Prima Tani Desa Akediri, Kabupaten Halmahera Barat sudah dibentuk Gapoktan dengan nama Gapoktan Bhineka Prima. Sedangkan di Kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan juga telah dibentuk Gapoktan dengan nama Gapoktan Prima Jaya. Nama prima pada kedua Gapoktan tersebut mengacu pada nama Prima Tani. Gapoktan yang dibentuk sudah dilengkapi dengan struktur organisasi, AD/ ART dan tupoksinya. Esensi pembentukan Gapoktan ini adalah untuk meningkatkan posisi tawar petani dalam perdagangan hasil pertanian dan penyediaan sarana produksi secara kolektif. 35

48 Pelatihan yang sudah dilaksanakan antara lain: 1) Pelatihan Capacity Building/TOT kader petani sebagai motor penggerak Prima Tani. 2) Pelatihan Manajemen Keuangan Sederhana dengan instruktur dari Bank Muamalat. 3) Pelatihan Pengolahan/Pasca Panen produk Kelapa, Jagung, dan Aren serta pala dan ubi kayu dengan instruktur dari Balai Besar Pasca Panen (Dr. Sri Widowati, M.App.Sc; Dr. Nur Richana; Ir. Sri Yuliani, Apt.,MS) dan dari Balitka (Ir. Barlina Rindengan, MS). 4) Pelatihan Pengendalian Hama Sexava dan penyakit busuk buah pala dengan instruktur dari BPTP Maluku Utara dan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan. 5) Pelatihan Penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). 6) Pelatihan Pembuatan Kompos dari kotoran sapi ditambah campuran lain. 7) Pelatihan Pembuatan VCO dengan instruktur dari Konsultan di bawah pengawasan Badan Koordinasi Penanaman Modal Maluku Utara. 8) Penyuluhan Terpadu. Daerah (BKPMD) Prov. Gambar 21. Pelatihan Pengolahan Produk Ubi Kayu dan Pala di Tidore oleh Peneliti dari BB Pasca Panen Bogor (Dr. Sri Widowati dan Ir. Sri Yuliani, MS) Gambar 22. Pelatihan Pengolahan Produk Kelapa dan Jagung di Halbar oleh Peneliti dari BB Pasca Panen Bogor dan Balitka Manado (Dr. Nur Richana dan Ir. Barlina Rindengan, MS) 36

49 Pemilihan Komoditas Unggulan dan Introduksi Inovasi Teknologi Komoditas unggulan ditentukan berdasarkan hasil PRA yang kemudian disusun alternatif teknologi yang akan diintroduksikan. Inovasi teknologi yang ada sedapat mungkin bersumber dari Badan Litbang Pertanian serta mudah diperoleh dan diterapkan. Inovasi teknologi yang diintroduksikan di KabupatenHalmahera Barat terdiri dari : a. Intensifikasi tanaman kelapa melalui pengendalian hama sexava (Balitka) Pengendalian dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengendalian secara biologis dan pengendalian secara kimia. Pengendalian secara biologis dilakukan dengan cara pelepasan hama sexava sp yang sudah terinfeksi parasitoid Leefmansia bocolor. Pengendalian penyakit dilakukan secara kimia melalui Injeksi batang degan menggunakan insektisida sistemik Spontan 400 WSC dengan dosis 5-10 cc per pohon. Injeksi tanaman menggunakan bor tangan / bor listrik dengan jenis mata bor 5/8 inchi. b. PTT jagung dengan rekomendasi budidaya dari Balit Sereal dengan varietas Lamuru dan Srikandi Kuning. - Introduksi varietas lamuru dan srikandi kuning dengan daya kecambah tidak kurang dari 90%. - Penanaman dengan ditugal (1-2 biji/lubang). Jarak tanam : 75 x 40 cm (Lamuru) dan 75 x 20 cm (Srikandi Kuning). - Pemupukan diberikan dalam lubang ± 10 cm disamping tanaman. Pemupukan I pada rumur 7 10 hst, 100 kg urea kg SP Kg KCl / ha; dan Pemupukan II pada umur 30 hst, kg urea/ha; - Penyiangan pada umur 14 hst dan umur 30 hst, dengan herbisida Gramoxone - Pengendaian penyakit bulai dengan perlakuan 1 kg benih dicampur dengan 2 gr Randomil yang dilarutkan dalam 7,5 ml air. - Pengendalian penggerek dengan Furada 3 G melalui pucuk tanaman, 3-4 butir/tanaman. - Roguing (Seleksi malai pada umur 50 HST) - Jagung dipanen jika klobot sudah mengering dan berwarna coklat muda, biji mengkilap dan jika ditekan kuku tidak membekas ( HST). - Seleksi Benih 37

50 c. Introduksi padi gogo varietas Situ Bagendit (BB Penelitian Padi) - Introduksi varietas Situ Bagendit dengan daya tumbuh benih 94 %, jenis benih FS, dan kebutuhan benih 25 kg/ha. - Benih ditanam dengan sistem larik (lokal : larik potong) dengan kedalaman lubang tanam 3-5 cm. - Pemupukan dengan 150 kg/ha Urea, 70 kg/ha SP-36 dan 50 kg/ha KCl. - Penyiangan gulma yang tumbuh di areal tanaman padi gogo umumnya dari jenis rumput teki dan berdaun lebar. Penyiangan dilakukan sebanyak dua kali, pertama saat tanaman berumur 3-4 mst dan kedua tanaman berumur 6-7 mst. d. Diversifikasi produk olahan kelapa (Balitka) dan jagung (Balai Besar Litbang Pasca Panen) - Pembuatan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO), Gula Semut, dan Nata de Coco. - Pembuatan jagung menjadi Tepung Jagung, Mie Jagung, Cheese Stick Jagung, Susu Jagung, Marning Jagung, dan Tortilla. Gambar 23. Kegiatan PTT Jagung Varietas Lamuru Gambar 24. Proses Penyuntikan Insektisida Sistemik Spontan 400 WSC Pada Batang Kelapa di Desa Akediri 38

51 Gambar 25. Kegiatan PTT Padi gogo Varietas Situbagendit Gambar 26. Produk Pengolahan Kelapa dan Jagung di klinik agribisnis Desa Akediri e. Sistem pemeliharaan sapi semi intesif pola Integrasi Tanaman- Ternak (Balitnak). Pembuatan Kandang Sapi sesuai dengan anjuran yaitu: - Pemilihan sapi bakalan berdasarkan umur (> 1 tahun), bobot badan ideal dan kondisi kesehatan baik. - Penyediaan pakan dan penyusunan Ransum dengan menggunakan bahan lokasi. yang tersedia di - Pengumpulan dan pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk kandang. - Pengukuran pertambahan bobot badan dengan cara mengukur lingkar dada. Inovasi teknologi yang diintroduksikan di Kota Tidore Kepulauan terdiri dari: a. Teknologi PTT pala untuk meningkatkan produktivitas buah pala (Balitri). - Penangkatan bibit pala yang bersertifikat dan asal benih dari Blok Penghasil Tinggi (BPT) sebanyak bibit. - Pengendalian hama penyakit melalui pemberian pupuk secara berimbang Urea, TSP dan KCl masing masing dengan dosis 1,1; 1,1; dan 1,2 kg per pohon secara bersamaan dan menggunakan fungisida yaitu Delsene MX 80 WP dan Dithane M WP dengan konsentrasi 2 gr/liter air. Gambar 27. Kegiatan Pemeliharaan Ternak Semi Intensif 39

52 b. Teknologi PTT ubi kayu melalui introduksi varietas unggul UJ 5 dengan ciri produktivitas tinggi dan umur panen lebih cepat sekitar 8-10 bulan (Balitkabi). c. Diversifikasi produk olahan pala dan ubi kayu (Balai Besar Litbang Pasca Panen). Jenis produk yang telah dihasilkan: - Aneka olahan pala seperti sirup pala, selai pala, bubuk daging buah pala (bubuk rempah), selai pala, balsam pala, permen pala, dodol pala, dan sambal (chutney) pala. - Aneka olahan ubi kayu seperti sagu kasbi aneka rasa, tepung cassava, kue putu ayu, kue maharani, cookies, cheese stick, dan klepon d. Sistem pemeliharaan ayam buras dan ras pedaging semi intensif (Balitnak), kegiatan ini diawali dengan berbagai pelatihan seperti : - Pelatihan manajemen pemeliharaan Ayam buras secara intensif. - Pelatihan pembuatan ransum pakan ayam dari sumber daya lokal. - Pelatihan penggunaan mesin penetas ayam buatan ransum pakan ayam dari sumber daya lokal. - Pembangunan kandang untuk pembibitan ayam buras dengan ukuran 6x 9 m. - Pemeliharaan awal ayam buras sejumlah 10 ekor siap produksi ( 8 ekor betina, 2 ekor pejantan). - Pelatihan dan pendampingan manajemen pemeliharaan Ayam Ras Pedaging bantuan dari Dinas Pertanian Kota Tikep dan antisipasi bahaya Flu Burung pada ayam potong yang dipelihara. Gambar 28. Penyemprotan Pada Tanaman Pala yang Terserang Penyakit Gambar 29. Pengamatan Pertumbuhan Ubi Kayu Varietas UJ 5 40

53 Gambar 30. Pembibitan Pala Petani Penangkar di Kelurahan Jaya Gambar 31. Pemeliharaan Ayam Buras di Kelurahan Jaya Gambar 32. Pendampingan Usaha Ayam Ras Pedaging yang Sudah Berjalan di Kel. Jaya Gambar 33. Produk Olahan Pala dan Ubi Kayu yang Dipamerkan Pada Pameran PKK Kota Tidore Kepulauan Dampak Prima Tani Prima Tani tidak selamanya berada di Desa Akediri ataupun Kelurahan Jaya. Sesuai dengan Road Map, Prima Tani di masing-masing lokasi akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah pada tahun Diharapkan sampai dengan tahun 2009 di Desa lokasi sudah dapat terbentuk Agribisnis Industrial Pedesaan (AIP) dan masyarakat taninya sudah menerapkan Sistem Usahatani Intensifikasi Diversifikasi (SUID). Keberhasilan Prima Tani di dua lokasi dapat dilihat dari beberapa faktor, yaitu : 1) Diadopsinya inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian. Selama satu tahun berjalan, Prima Tani di dua lokasi sudah melakukan beberapa kali pelatihan, baik pelatihan yang menyangkut inovasi teknologi maupun inovasi kelembagaan. Teknologi yang telah diadopsi oleh petani dapat dilihat pada tabel

54 Tabel 17. Teknologi Yang Telah Diadopsi Oleh Petani di Lokasi Prima Tani Tahun 2007 No Komoditi Adopsi Petani 1 Pala Pengendalian Hama Busuk Buah Kering Penangkaran bibit pala Pengolahan sirup pala dan selai pala 2 Ubi Kayu Varietas unggul UJ 5 ( Ubi Kayu ) Pengolahan sagu kasbi aneka rasa 3 Ayam Buras dan Perkandangan komunal ras Pembuatan pakan lokal 4 Kelapa Pengendalian Hama Sexava Pengolahan produk olahan kelapa 5 Jagung Varietas unggul lamuru Penangkaran benih jagung Pengolahan produk olahan jagung 6 Padi Gogo Varietas Situbagendit Penangkaran benih 7 Sapi Perkandangan komunal Teknologi pakan 2) Peningkatan produktivitas tanaman minimal sebesar 10% dan pendapatan petani melalui peningkatan nilai tambah komoditi. Dampak dari penerapan PTT adalah produktivitas tanaman dapat dilihat peningkatannya, khususnya pada tanaman jagung. Sebelumnya hasil produksi jagung hanya mencapai 3 ton/ha, kemudian saat ini jagung telah mampu berproduksi 5 ton/ha. Walaupun produksi yang meningkat tersebut hanya pada luasan 3 ha, contoh yang ada akan memberikan motivasi bagi petani lainnya untuk mengikuti konsep PTT. Di kabupaten Halmahera Barat, sebelum adanya Prima Tani hasil produksi jagung hanya mencapai 3 ton/ha, kemudian saat ini jagung telah mampu berproduksi 5 ton/ha. Walaupun produksi yang meningkat tersebut hanya pada luasan 3 ha, contoh yang ada akan memberikan motivasi bagi petani lainnya untuk mengikuti konsep PTT. Penamanan jagung dan padi gogo oleh petani Desa Akediri diarahkan untuk perbenihan. Diharapkan benih yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan benih di Kabupaten Halmahera Barat. Jagung yang dijual dalam bentuk benih jauh lebih mahal daripada jagung yang dijual dalam bentuk pipilan untuk konsumsi. Hal tersebut akan membawa harapan kepada peningkatan pendapatan petani. Dari hasil produksi yang ada, sekitar 2 ton jagung layak untuk dijadikan benih. Disamping itu, harga jagung saat ini sedang mengalami kenaikan dari Rp per kg pipilan kering menjadi Rp 42

55 2.800 per kg. Dengan demikian, penghasilan dari penjualan jagung pipilan meningkat daripada musim tanam sebelumnya pada luasan 3 ha. Sedangkan di Kota Tidore Kepulauan, kegiatan budidaya ubi kayu masih belum memperlihatkan peningkatan produktivitas karena panen akan dilakukan pada bulan februari sedangkan pada tanaman pala, hasil produktivitas diperoleh dari pendampingan kegiatan pengkajian agribisnis pada tahun 2006 yang sampai sekarang masih diterapakan petani di Kelurahan jaya. Dari pengendalian hama penyakit pala diperoleh peningkatan produktivitas sebesar 13,3 %. Peningkatan pendapatan juga diperoleh dari pengolahan produk pala dan sagu kasbi. Untuk pengolahan sirup pala diperoleh B/C sebesar 1,2 dan selai pala sebesara 1,22. sedangkan dari perbaikan pengolahan sagu kasbi satu rasa menjadi aneka rasa terjadi peningkatan keuntungan dari Rp , ,- sekali produksi (50 kg ubi kayu) menjadi Rp ,- atau terjadi peningkatan pendapatan sebesar 446,29%. Sedangkan B/C dari usaha sagu aneka rasa adalah 1,79. 3) Adanya sinkronisasi program Pemda di Lokasi Prima Tani. Di kabupaten Halmahera Barat terdapat alokasi program Pemda berupa 1 paket mesin VCO sistem sentrifugal, 1 unit hand tractor, 1 unit mesin pemipil jagung, 20 buah pacul, 20 buah linggis, dan 20 buah parang. Sedangkan di Kota Tidore Kepulauan diperoleh sinkronisasi program berupa pembuatan saluran irigasi pengunungan, bantuan bibit ayam buras, alat penyuling minyak atsiri, dan alat pengemas botol sirup pala. Selain itu di Kelurahan Jaya juga dipakai sebagai tempat pembelajaran mahasiswa KKN Universitas Khairun Ternate, dan juga tempat TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Gambar 34. Bantuan Hand Tractor dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara (kiri) dan Mesin Pengolahan VCO (kanan) di Desa Akediri, Kab. Halmahera Barat 43

56 Gambar 35. Peresmian dan Peninjauan Saluran Irigasi Pegunungan Oleh Walikota Tidore Kepulauan (Drs. Achmad Mahifa) (kiri) dan Bantuan Mesin Pengolahan Minyak Atsiri (kanan) di Kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan 4) Dikembangkannya model Prima Tani di desa/lokasi di Maluku Utara. Salah satu indikator keberhasilan Prima Tani adalah diterapkannya model Prima tani di Wilayah lain di Provinsi maluku Utara. Sehingga menunjukkan keberhasilan di lokasi yang saat ini dikembangkan. Meskipun demikian, BPTP Maluku Utara senantiasa mensosialisasikan program ini pada berbagai kesempatan di Pemda yang wilayahnya belum ada Prima Tani Masalah-Masalah Prima Tani 1) Belum optimalnya dukungan Pemda Kabupaten Halmahera Barat secara signifikan. 2) Alat dan Mesin Pertanian seperti Mesin Pengeringan Jagung, Mesin Pemipil Jagung, dan Mesin Pengolahan Tepung Jagung sampai saat ini belum tersedia. Padahal mesin-mesin tersebut sifatnya mendesak untuk disediakan guna menunjang kegiatan Prima Tani. 3) Perizinan, kemasan yang memberikan informasi alamat produsen, kandungan isi, masa kadaluarsa sehingga dapat diterima di pasaran bebas. 4) Pada kelompok usahatani gula aren memerlukan pembinaan khususnya terhadap alat peralatan yang telah tidak layak pakai, karena telah lama dipakai. 5) Gapoktan dan Kelompok Tani yang ada masih kekurangan modal untuk pengembangan usaha. 6) Penerapan teknologi PTT pala melalui pemupukan masih belum bisa diadopsi oleh petani, dikarenakan peningkatan produksinya masih belum seimbang dengan pembelian pupuk dan tenaga kerja. 7) Penyediaan bahan-bahan tambahan dalam pengolahan produk pala dan ubikayu belum tersedia di lokasi. 44

57 8) Petani masih belum dapat mengakses permodalan di lembaga keuangan Upaya Pemecahannya A. Kabupaten Halmahera Barat a. Dukungan yang telah diberikan oleh Bupati dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Barat harus ditindaklanjuti dengan mengadakan perencanaan bersama dan sinkronisasi di bidang program dan pembiayaan yang terkoordinasi. b. Membentuk usaha penangkaran padi gogo dan jagung di lokasi binaan, menyiapkan kemasan untuk benih berlabel/bersertifikat, dan membantu pemasarannya serta membantu menyediakan bahan-bahan dan kemasan yang tidak berada di lokasi binaan. c. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Disperindag untuk memperoleh perizinan di bidang usaha pasca panen dan meningkatkan mutu produk dan kemasan, sehingga dapat bersaing di pasar bebas. Kedepan pada kelompok pasca panen perlu dipertimbangkan adanya study banding kepada home industri yang telah maju untuk memperluas wawasan dan pengetahuannya. d. Membantu kelompok tani pasca panen gula aren dalam bidang alat pengolahan prosessing dan teknologi, sehingga terjadi pemerataan kesejahteraan melalui koordinasi dengan Disperindag dan Dinas P2HP Propinsi / Kabupaten. e. Gapoktan dan Kelompok Tani yang ada perlu dibantu dalam permodalan untuk usahatani, pengolahan pasca panen minyak kelapa, dan pemasaran. Permodalan ini dapat diperoleh dengan advokasi di tingkat kabupaten agar Prima Tani Desa Akediri dapat dibiayai dari APBD Kab. Halbar. Selain itu, Prima Tani Desa Akediri pada tahun 2008 dapat dibantu dari dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) yang merupakan program Departemen Pertanian. B. Kota Tidore Kepulauan a. Teknologi PTT pala dan pasca panen pala (pengadaan mesin pengolah minyak atsiri) akan dikaji lebih lanjut. b. Mengupayakan penyediaan sarana produksi usahatani dan pasca panen pala dan ubi kayu melalui penumbuhan waserda yang dikelola oleh Gapoktan. c. Kerjasama lintas instansi untuk melakukan advokasi terhadap produk yang sudah dihasilkan. d. Penguatan kelembagaan dengan penguatan permodalan mandiri dan pendampingan. 45

58 BAB DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN Kegiatan diseminasi unit kerja lingkup Badan Litbang Pertanian dan media komunikasi yang digunakan dapat dikelompokan ke dalam beberapa kategori yaitu peragaan teknologi (visitor plot, gelar teknologi), pertemuan (lokakarya), dan pengembangan informasi bermedia (publikasi ilmiah, siaran radio dan lain-lain). (Harpini, 2006). Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian di Maluku Utara ditentukan oleh tingkat pemanfaatan informasi dan penerapan teknologi yang digunakan oleh masyarakat secara luas. Agar hasil-hasil penelitian dan pengkajian BPTP dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tani dan pelaku agribisnis lainnya, maka dilakukan upaya diseminasi hasil pengkajian. Kegiatan Diseminasi Hasil unit kerja BPTP Maluku Utara tahun 2007 adalah : 1) Visitor Plot 2) Lokakarya Nasional dan Ekspose Teknologi 3) Pengembangan Media Informasi 5.1. Visitor Plot Kegiatan visitor plot merupakan suatu wahana peragaan hasil pengkajian secara terpadu dengan pemanfaatan Kebun Percobaan (KP) Bacan sehingga terbuka peluang pemerintah daerah untuk menjadikannya sebagai contoh pengembangan dalam pembangunan pertanian daerah. Selain itu, KP Bacan dapat dimanfaatkan oleh Perguruan Tinggi sebagai lapangan penelitian yang terfokus pada tanaman yang ada. Kegiatan visitor plot ini bertujuan untuk : 1) Menyebarluaskan desiminasi kepada masyakat petani di KP Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan dengan komoditas perkebunan. 2) Memelihara koleksi dan rehabilitasi tanaman perkebunan dan industri varietas lokal komoditas pala, kakao, dan panili di KP Bacan, Kabupaten Halmahera 46

59 Selatan untuk digunakan sebagai kebun induk untuk pembibitan tanaman perkebunan dan perbenihan tanaman hortikultura. 3) Menyebarluaskan hasil-hasil desiminasi dengan memperlihatkan kunjungan masyarakat petani di lokasi kegiatan. 4) Memperlihatkan pendapatan dari usaha kegiatan visitor plot Keragaan Fisik Kegiatan visitor plot dilakukan di lokasi Kebun Percobaan (KP) Bacan, Halmahera Selatan sebagai bentuk penyebaran informasi dalam bentuk peta percontohan yang melibatkan tenaga teknisi KP. Bacan dan petani disekitar lokasi. Visitor plot di KP. Bacan, kabupaten Halmahera Selatan terdiri dari tanaman sayuran seperti cabai, tomat, dan buncis yang ditumpangsarikan pada tanaman perkebunan yaitu: pala, panili, dan kakao masing-masing seluas dua hektar. Tanaman perkebunan ini sebagian besar merupakan varietas unggul dan lokal sudah berumur ± 1 s/d 2 tahun. Tanaman visitor plot yang diusahatanikan yaitu cabai, tomat dan buncis. Gambar 36. Tanaman Pala (Kanan) Dan Hamparan Tanaman Kakao (Kiri) di KP Bacan Tanaman perkebunan sudah ditanam di lokasi kegiatan sejak tahun KP. Bacan terdiri dari tanaman kakao pohon, pala 226 pohon dan panili pohon masing- masing 2 hektar. Jarak tanam dari tanaman perkebunan diatas dimanfaatkan untuk kegiatan visitor plot seperti tanaman sayuran tomat, cabai dan buncis agar memanfaatkan lahan di sekitar dan nantinya mempunyai nilai tambah dari usahatani perkebunan. Pengusahaan tanaman sayuran diantara tanaman kakao, pala dan panili dapat dilakukan dengan penanaman tanaman umur pendek seperti tanaman hortikultura sayuran. Tanaman sayuran yang diusahatanikan yaitu cabai, tomat dan 47

60 buncis. Pada tiap 2 ha tanaman perkebunan terbagi menjadi 1 ha tanaman cabai, 0,5 ha tomat, 0,5 ha buncis. Selama tahun 2007 beberapa kegiatan sudah dilakukan seperti pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hasil pengamatan menunjukan bahwa ratarata pertumbuhan tanaman pala sebagai Gambar 37. Tanaman Panili di KP Bacan tanaman induk pada bulan Mei 2007 yaitu tinggi tanaman (TT) 19,58 cm, diameter batang (DB) 0,38 cm, jumlah daun (JD) 11,0 lembar, panjang daun (PD) 14,6 cm, lebar daun (LD) 5,9 cm, jumlah cabang (JC) 2,44 dan panjang cabang (PC) 8,5 cm. Pengamatan dilakukan juga pada bulan Agustus 2007 yang menunjukan bahwa rata-rata pertumbuhan tanaman pala sebagai tanaman induk perkebunan dengan tinggi tanaman (TT) 26,43 cm, diameter batang (DB) 0,39 cm, jumlah daun (JD) 23,51 lembar, panjang daun (PD) 15,46 cm, lebar daun (LD) 5,2 cm, jumlah cabang (JC) 3,38 dan panjang cabang (PC) 13,35 cm. Hal ini menunjukan ada perkembangan pertumbuhan yang nyata pada tanaman pala (Gambar 29). Keragaan morfologis pada tanaman kakao pada bulan Juni 2007 menunjukan bahwa rata-rata pertumbuhan tanaman Kakao sebagai tanaman induk dengan tinggi tanaman (TT) 71,47 cm, diameter batang (DB) 1,37 cm, jumlah daun (JD) 34,92, panjang daun (PD) 13,37 cm, lebar daun (LD) 6,66 cm, jumlah cabang (JC) 0, dan panjang cabang (PC) 0 cm. Sedangkan pada bulan September 2007 tinggi tanaman (TT) 92,57 cm, diameter batang (DB) 2,04 cm, jumlah daun (JD) 40,17 lembar, panjang daun (PD) 34,39 cm, lebar daun (LD) 5,77 cm, jumlah cabang (JC) 3,27 dan panjang cabang (PC) 35,96 cm Keragaan Ekonomi Usahatani pertanian melalui kegiatan visitor plot dengan menggunakan tanaman sayuran, nampaknya dapat memberikan keuntungan yang cukup signifikan dari masing-masing komoditi yang diusahakan seperti tomat, cabai dan buncis. Tanaman tomat dengan luasan 0,5 ha dapat menghasilkan produksi sebesar 2,0 ton dengan harga jual rata-rata Rp 4.000,- per kg maka pendapatan yang diperoleh mencapai Rp ,-. Sedangkan, sub total biaya yang dikeluarkan untuk usaha tanaman tomat ini sampai pada panen membutuhkan biaya tunai sebesar Rp. 48

61 ,- dan sub total biaya yang harus juga diperhitungkan adalah sebesar Rp ,- sehingga total biaya usahatani yang dikeluarkan sebesar Rp ,-. Semua biaya yang harus diperhitungkan dalam kegiatan ini termasuk tenaga kerja diluar keluarga (TKLK) maupun tenaga kerja dalam keluarga (TKDK). Tenaga kerja ini dalam kondisi yang sebenarnya tidak diperhitungkan namun dalam analisa usaha tani perlu diperhitungkan karena merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan usahatani. Hasil analisis usahatani tomat menunjukan bahwa nilai R/C yang diperoleh sebesar 1,85 berarti bahwa setiap Rp 1,- biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar, 1,85 dan nilai B/C sebesar 0,85, ini berarti bahwa analisa usaha dari kegiatan visitor plot melalui usahatani sayuran tomat layak untuk dilaksanakan lagi untuk kegaiatan-kegiatan berikutnya karena dapat memberikan keuntungan yang memadai. Hasil panen dapat lihat pada Gambar 31. Gambar 38. Hasil Panen Tanaman Sela Tomat Tanaman sayuran buncis dengan luasan 0,5 ha menghasilkan produksi sebesar 597 kg (0.597 ton). Harga buncis mencapai Rp ,- per kg, karena permintaan pasar akan buncis cukup baik pada saat panen berlangsung, sehingga nilai jual yang diperoleh sebesar Rp ,-. Sub total biaya tunai yang dikeluarkan untuk usahatani buncis ini sebesar Rp ,-, sedangkan untuk sub total biaya yang harus diperhitungkan adalah sebesar Rp ,- maka pendapatan bersih yang diperoleh sebesar Rp ,-. Nilai R/C yang diperoleh sebesar 2,10 berarti setiap Rp. 1 biaya yang dikeluarkan dapat menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 2,10,-. Nilai B/C yang diperoleh sebesar 1,10 akan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp. 1,10,-. Dari kegiatan usahatani 49

62 tanaman sayuran buncis dinilai sangat layak untuk dilakukan (dilanjutkan) pada usahatani berikutnya. Hasil panen dapat dilihat pada Gambar 32. Gambar 39. Tanaman Buncis Siap Panen Analisa usahatani sayuran cabai dari luasan 1 ha dapat menghasilkan produksi sebesar 2000 kg (2 ton) dengan harga jual di lokasi sebesar Rp. 5000,- per kg, sehingga pendapatan kotor diperoleh sebesar Rp ,-. Selama panen sub total biaya tunai yang dikeluarkan sebesar Rp ,- dan sub total biaya yang harus diperhitungkan sebesar Rp ,-, sehingga total biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp ,- maka pendapatan bersih yang didapat sebesar Rp ,-. Nilai R/C diperoleh sebesar 1,58 dan B/C sebesar 0,58, dari hasil analisa usahatani pada tanaman sayuran cabai masih menguntungkan (Gambar 33). Gambar 40. Tanaman Cabai di Lokasi Visitor Plot Hasil analisis usahatani dari tiga komoditas sayuran dari kegiatan visitor plot yang dilakukan di KP. Bacan dapat menguntungkan dari segi ekonomi, hal ini perlu 50

63 dilanjutkan oleh petani disekitarnya agar penambahan pendapatan untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik Kunjungan Lokasi KP. Bacan telah dikunjungi pada tanggal 28 November 2007 oleh Bupati dan Kapolres Kab. Halmahera Selatan serta masyarakat setempat. Kunjungan ini dilakukan pada saat tanaman sayuran sudah tumbuh dengan baik sampai pada saat panen. Kunjungan tersebut bertepatan dengan acara penanaman pohon dalam rangka HUT (Hari Ulang Tahun) lingkungan hidup yang disponsori oleh Dinas Kehutanan Pemerintah Daerah Halamahera Selatan. Acara tersebut sekaligus melakukan penanaman tanaman kenari, mahoni, durian dan duku dengan jumlah keseluruhan tanaman bibit (Gambar 34). Gambar 41. Penanaman Pohon oleh Bupati (Kiri) dan Kapolres (Kanan) Halmahera Selatan di KP Bacan Gambar 42. Kunjungan Masyarakat ke Lokasi Visitor Plot di KP Bacan Adanya kegiatan penanaman pohon ini dapat diamanfaatkan untuk mengundang para undangan dan petani untuk berkunjung pada lahan visitor plot 51

64 untuk melihat dan menilai tanaman visitor plot sayuran yang siap panen (Gambar 35). Untuk mengetahui jumlah peserta kunjungan dapat dilihat tabel berikut : Tabel 18. Kunjungan Terhadap Kegiatan Visitor Plot di Lokasi Kebun Percobaan Bacan (KP Bacan), 2007 No Status Pengunjung Jumlah Tanggapan Pengunjung Terhadap tanaman Visitor Plot Tomat Cabai Buncis 1 Petani PKK Keterangan : Instansi Pemerintah dan Lainnya 1 = Tidak Baik 4 = Baik 2 = Kurang Baik 5 = Sangat baik 3 = Cukup Baik Lokakarya Nasional dan Ekspose Teknologi Pelaksanaan Lokakarya Nasional Rempah Kegiatan Lokakarya Nasional (Loknas) Rempah telah diselenggarakan oleh BPTP Maluku Utara bekerjasama dengan Pemda Propinsi Maluku Utara dan Universitas Khairun Ternate. Loknas dilaksanakan pada tanggal November 2007 di Resto Floridas, Ternate dengan tema Mengembalikan Kejayaan Rempah Indonesia Mendukung Revitalisasi Pertanian, serta dengan Sub tema: Optimalisasi Agribisnis Rempah dan Usahatani Pendukung. Loknas diikuti oleh sekitar 190 orang peserta yang terdiri dari peneliti, pengkaji, akademisi, dinas terkait, penyuluh, praktisi/pengusaha rempah, KTNA, petani rempah, dan masyarakat umum. Lokakarya ini dibuka oleh Asisten I bidang Pemerintahan Provinsi Maluku Utara yaitu Drs. Mochtar Daengbarang yang diawali dengan pembacaan sambutan Gubernur Maluku Utara. Dalam lokakarya telah disampaikan keynote speech dari Direktorat Jenderal Perkebunan (dibacakan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Utara) dengan judul Kebijakan Subsektor Perkebunan dalam Mendukung Agribisnis Rempah. Para narasumber dari luar Maluku Utara, terutama dari Bogor dan Jakarta tidak dapat hadir di Loknas, karena kondisi Maluku Utara yang kurang kondusif pada tanggal 12 November. Makalah dari kepala Puslitbang Perkebunan, disampaikan oleh staf peneliti senior dari Balittri yaitu Drs. M. Hadad. Makalah dari kepala Balai Besar Litbang Pasca Panen, disampaikan oleh staf peneliti dari BPTP Maluku Utara yaitu Ir. M. Assagaf, MS. 52

65 Makalah dari kepala Balai Besar dan Pengembangan Teknologi Pertanian, disampaikan oleh kepala BPTP Maluku Utara Mejaya, MSc. yaitu Dr. I Made Jana Acara Loknas diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) kerjasama pengembangan rempah di Maluku Utara, yang ditandatangani oleh Kepala BPTP Maluku Utara, Rektor Universitas Khairun Ternate, dan Pemprov Maluku Utara (yang diwakili oleh Asisten I Sekda Maluku Utara). Tabel 19. Judul Makalah Utama dan Instansi Pemateri Loknas Rempah 2007 No. Judul Makalah Instansi Pemateri 1 Program dan Kebijakan Teknis Pengembangan Agribisnis Rempah Maluku Utara 2 Ketersediaan Teknologi Dalam Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Produksi Rempah 3 Status Teknologi Pengolahan Pasca Panen Rempah Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani 4 Program BPTP Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian di Daerah 5 Dukungan Perbankan Dalam Pembangunan Maluku Utara Berbasis Agroindustri Rempah 6 Dukungan Kebijakan Investasi Dalam Pengembangan Agroindustri Berbasis Rempah di Maluku Utara 7 Strategi Pembangunan Maluku Utara Berbasis Agroindustri Rempah 8 Analisis Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Rempah di Maluku Utara 9 Kompetensi Perguruan Tinggi Dalam Menunjang Peningkatan Agribisnis Rempah 10 Program dan Kebijakan Strategis Dalam Pengembangan Industri dan Perdagangan Rempah di Maluku Utara 11 Program Peningkatan Kualitas Pala berorientasi ekspor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maluku Utara Puslitbang Perkebunan Balai Besar Litbang Pasca Panen BBP2TP Bank Indonesia Ternate BKPMD Prov. Maluku Utara KADIN Maluku Utara Balitbangda Prov. Maluku Utara Fakultas Pertanian Univ. Khairun Ternate Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku Utara PT. OLAM dan AMARTA Jakarta Pada tabel 19 menggambarkan kegiatan Loknas ini membahas 11 makalah utama dari instansi terkait. Pada Loknas ini juga ditampilkan Poster dan Abstrak dari sekitar 28 makalah penunjang, serta pameran hasil-hasil penelitian ekspose teknologi yang merupakan media komunikasi yang bertujuan untuk mengenalkan, memamerkan, mengkomunikasikan hasil penelitian dan pengkajian kepada pengguna, praktisi lain, pengambil kebijakan atau masyarakat umum. Kegiatan ini merupakan satu rangkaian yaitu bersamaan dengan kegiatan seminar/lokakarya 53

66 nasional. Peserta ekspose teknologi adalah Gapoktan Prima Tani kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan. Gambar 43. Beberapa Pemakalah Utama sedang Menyampaikan Makalahnya Gambar 44. Antusiame Peserta Loknas Rempah Dalam Memberikan Pertanyaan Kepada Pemakalah Gambar 45. Pameran Hasil Teknologi dan Produk Pasca Panen Pala Gambar 46. Penandatangan MOU Kerjasama Pengembangan Rempah antara Rektor Unkhair Ternate, Asisten I Setda Malut, dan Kepala BPTP Malut Dari hasil paparan keynote speech, dan makalah utama, diskusi, dan arahan Gubernur dapat dirumuskan hasil Lokakarya sebagai berikut: 1. Diharapkan Indonesia kembali menjadi Negara penghasil dan pemeran perdagangan rempah nomor satu di dunia dengan pusat di Maluku Utara. 2. Kekayaan biodiversitas sumberdaya alam masih berpeluang besar untuk mengembangkan bahan baku rempah nasional mengharapkan untuk segera didaftarkan dan dilindungi untuk menjaga kelestarian dan kepemilikan daerah untuk generasi yang akan datang. 54

67 3. Upaya meningkatkan mutu dan daya saing produk dibutuhkan muatan IPTEK dan tenaga yang profesional sehingga menghasilkan produk-produk yang dapat bersaing dipasar Internasional. 4. Semangat untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia melalui potensi sumberdaya alam dan manusia di Maluku Utara sangat memungkinkan dan menunjukkan tekad kebersamaan. 5. Untuk mendukung dan mempercepat realisasi pembangunan perempahan di Maluku Utara dengan tujuan menjadi pusat rempah di Indonesia telah dilakukan suatu MoU antara Pemda Provinsi Maluku Utara dengan Badan Litbang Pertanian / BPTP Maluku Utara dan Universitas Khairun Ternate. Embrio ini bercita-cita untuk menemukan teknologi tepat guna, tenaga yang profesional dan terampil, masyarakat yang dinamis dan bersifat kreatif, enterpreneurship, dan penciptaan kondisi wilayah yang kondusif untuk pembangunan rempah di Maluku Utara. 6. Dalam jangka panjang arah kebijakan pengembangan rempah adalah mewujudkan agribisnis rempah secara efisien holistik, terintegrasi dan berkelanjutan dari hulu sampai hilir sehingga dapat mengatasi hambatanhambatan yang terjadi seperti penurunan mutu, pencemaran, pemalsuan yang dapat memberikan kesejahteraan bagi semua para pelaku usaha, petani, dan masyarakat. 7. Kebijakan jangka menengah sampai dengan 2012 adalah pelepasan dan perlindungan varietas spesifik lokasi Maluku Utara, Rehabilitasi dan peremajaan, peningkatan produksi dan mutu, pemberdayaan petani dan kelembagaan, pengembangan industri perbenihan, penguatan sistem perlindungan perkebunan, peningkatan kesejahteraan dan dukungan penyediaan pembiayaan. 8. Prioritas komoditas rempah yang akan dikembangkan di Maluku Utara adalah pala, cengkeh, panili, kayu manis, dan lada. 9. Dalam upaya meningkatkan produksi akan ditempuh kesepakatan bersama melalui: Pendekatan kawasan sebagai sentra produksi multi komoditas, Penerapan Good Agriculture Practices, Diversifikasi produk, dan Penguatan kelembagaan petani, dan usaha dengan fokus kepada Gapoktan. 10. Untuk memulai upaya pengembalian Maluku Utara sebagai pusat rempah, Pemda Provinsi Maluku Utara telah merancang strategi pembangunan pertanian di Maluku Utara ke dalam lima (5) Wilayah Pembangunan Pertanian (WPP) yang memilih komoditas unggulan yang terbagi atas komoditas prioritas, potensial, dan komoditas yang berpeluang sehingga 55

68 memungkinkan untuk tumbuh dan perkembangannya dan diharapkan dimulai pada tahun Beberapa teknologi untuk mendukung percepatan pengembalian kejayaan rempah di Indonesia melalui pusatnya di Maluku Utara telah tersedia. Melalui kerjasama semua pihak diharapkan dapat segera disosialisasikan kepada para petani, seperti pada kegiatan pendampingan, maupun pelatihan. 12. Pemerintah secara nasional telah membuat kebijakan tentang bantuan permodalan dalam mendukung pengembangan agribisnis rempah, sehingga diperlukan usaha penyesuaian kebijakan dengan kondisi spesifik lokasi di Maluku Utara 13. Diharapkan Pemda Maluku Utara memanfaatkan dana APBD sebagai penjaminan kredit bagi petani yang kekurangan modal untuk pembangunan kebun dan pabrik rempah. Untuk mendukung percepatan pembangunan rempah di Maluku Utara akan ditempuh kebijakan pelaksanan kegiatan penelitian yang akan memanfaatkan dukungan dana dan kondisi dari Pemerintah Daerah dengan tenaga para peneliti dari BPTP Maluku Utara, Balitbangda MalukuUtara, dan Universitas Khairun Mengikuti Penas Petani Nelayan Indonesia Kegiatan lokakarya dan ekspose teknologi di luar propinsi Maluku Utara adalah mengikuti Pekan Nasional XII Petani Nelayan Indonesia Tahun 2007 yang dilaksanakan di Desa Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 7-12 Juli Tim BPTP Maluku Utara terdiri dari tiga orang peneliti dan satu orang penyuluh. Pameran tim BPTP Maluku Utara berupa produk pasca panen pala dan ubi kayu hasil kegiatan anggota Gapoktan Prima Tani kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan. Pameran dilaksanakan bergabung dengan tim Pemerintah Provinsi Maluku Utara (terdiri dari enam Kabupaten dan dua Kota) dalam satu stand Pameran Maluku Utara. Sesuai dengan jadwal kegiatan, Panitia Penas 2007 dari Maluku Utara membagi tugas kepada anggota tim dari BPTP Maluku Utara untuk mengikuti beberapa kegiatan antara lain: 1. Mengikuti diskusi interaktif tentang SP3 (Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian) dengan pembicara dari Bank BNI 46, Bank Pembangunan NTB, dan Bank Syariah. 56

69 2. Memfasilitasi petani dan penyuluh dari tim Maluku Utara untuk mengikuti acara sukses penyuluh dan petani. 3. Mengikuti seminar dengan topik Penerapan Undang-Undang Penyuluhan dan Kehutanan dalam Mensukseskan Revitalisasi Pertanian. 4. Diskusi tentang kelembagaan penyuluh dan petani yang difasilitasi oleh Bidang Kelembagaan Pusat Penyuluhan Pertanian, Deptan. Gambar 47. Produk yang Dipamerkan dalam Penas XII Gambar 48. Anggota Gapoktan, Peserta Penas XII 5.3. Pengembangan Media Informasi Pembuatan Media Informasi 1) Website BPTP Maluku Utara Selain memberikan informasi, media internet BPTP Maluku Utara berusaha untuk mendidik dengan memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai informasi teknologi pertanian, serta mempengaruhi pengguna informasi untuk dapat mengadopsi teknologi pertanian yang sudah ada. Website ini juga dapat menjadi kontrol sosial bagi BPTP Maluku Utara dalam menjalankan tugas dan fungsi yang sudah ditentukan oleh masyarakat luas. Target tahun 2007 ini BPTP Maluku Utara harus sudah mempunyai alamat website sendiri. Adanya program Media Informasi ini maka telah hadir website BPTP Maluku Utara dan telah dilakukan registrasi (didaftarkan) dalam website Badan Litbang Departemen Pertanian. Alamat website BPTP Maluku Utara adalah http// atau bisa masuk melalui link website/situs Departemen Pertanian, Badan Litbang Pertanian, BPTP Maluku Utara. Dengan adanya website kantor akan menunjang kinerja BPTP agar lebih baik dan profesional lagi dari sebelumnya. Pada gambar 8 adalah tampilan website BPTP Maluku Utara. Telah hadirnya website BPTP Maluku Utara adalah salah satu sarana yang dapat digunakan dalam proses penyebaran informasi teknologi pertanian. Sampai 57

70 dengan saat ini (per 31 Desember 2007) jumlah pengunjung di website BPTP Maluku Utara terdapat pengunjung. Gambar 49. Website BPTP Maluku Utara; http// 2) Poster a. Poster BPTP Maluku Utara Display-display poster yang ada di BPTP Maluku Utara masih sangat terbatas. Untuk memberikan informasi dan menyuguhkan suasana kantor yang menarik maka dibuatlah beberapa poster penunjang kinerja Balai sebanyak 4 58

71 (empat) buah poster besar ukuran A 0 (ukuran 110x70 cm). Pada tabel 20 adalah berisi daftar poster BPTP Maluku Utara yang telah dibuat T.A Tabel 20. Poster BPTP Maluku Utara Tahun 2007 No Judul Poster Ukuran Kertas 1 Visi dan Misi Badan Litbang Pertanian A 0 2 Tupoksi BPTP A 0 3 Visi dan Misi BPTP Maluku Utara A 0 4 Teknologi Peternakan A 0 Gambar 50. Poster Visi dan Misi BPTP Maluku Utara Gambar 51. Poster Tupoksi BPTP b. Poster Komoditas Pertanian Untuk poster komoditas pertanian telah dibuat 2 (dua) buah poster besar ukuran A 0 (ukuran 110x70 cm) dan 2 (dua) buah poster ukuran A 1 (ukuran 90x60 cm). Poster yang dibuat sesuai dengan yang terdapat pada tabel 21 berikut ini : Tabel 21. Poster Komoditas Pertanian No Judul Poster Ukuran Kertas 1 Karakteristik Mutu Biji Pala A 0 2 Pohon Industri Tanaman Jagung A 0 3 Ketersediaan Benih Asal Blok Penghasil Tinggi dan A 1 Pohon Imduk Pala Varietas Unggul Maluku Utara 4 Cengkeh AFO Varietas Unggul Spesifik Ternate, Tetua Cengkeh Zanzibar A 1 59

72 Gambar 52. Poster Karakteristik Mutu Biji Pala Gambar 53. Poster Pohon Industri Tanaman Jagung 3) Leaflet dan Brosur Pembuatan leaflet dan brosur dibuat dengan mengambil beberapa komoditas pertanian dengan informasi mengenai cara budidaya (teknik produksi) komoditas terkait. Komoditas pertanian sebagai bahan untuk pembuatan leaflet dan brosur dipilih berdasarkan pertimbangan kebutuhan di lokasi, khususnya Maluku Utara. Berikut ini daftar judul leaflet dan brosur yang telah dibuat serta jumlah cetakannya : Tabel 22. Judul leaflet dan brosur media informasi tahun 2007 No Judul Keterangan Jumlah Cetakan (Eks) 1 Budidaya Kakao Leaflet Budidaya Panili Leaflet Budidaya Tanaman Cabai Leaflet Panduan Beternak Kambing Leaflet Memelihara Itik Petelur Leaflet Cara Berusahatani Jeruk Leaflet Teknik Budidaya Jambu Mente Leaflet Teknologi Produksi Kedelai Leaflet Budidaya Padi Sawah di Maluku Utara Brosur Budidaya Padi Ladang di Maluku Utara Brosur 25 Leaflet dan brosur telah disebarluaskan melalui berbagai kegiatan diseminasi inovasi teknologi pertanian, yaitu pada kegiatan Pameran pada 60

73 Lokakarya Nasional Rempah dan Usahatani Pendukungnya tahun 2007, kunjungan ke/di dinas atau instansi lain serta kegiatan yang dibuat khusus untuk Gambar 54. Leaflet yang diterbitkan BPTP Maluku Utara Tahun 2007 menyebarluaskan inovasi teknologi pertanian dalam Diseminasi Teknologi Pertanian ke Kabupaten di Prov. Maluku Utara. Gambar 55. Brosur yang diterbitkan BPTP Maluku Utara Tahun ) CD Interaktif BPTP Maluku Utara selaku instansi Departemen Pertanian yang baru saja terbentuk masih memerlukan media promosi untuk memperkenalkan keberadaan BPTP Maluku Utara bagi pihak lain yang belum mengetahuinya. CD interaktif adalah salah satu cara yang tepat untuk menjadi media promosi informasi. Melalui media CD interaktif, kita bisa menampilkan dan menyuguhkan profil maupun produk yang diinginkan dengan tampilan yang berbeda dan menarik. Gambar 56. CD Interaktif BPTP Maluku Utara Gambar 57. Beberapa Tampilan Isi dari CD Interaktif BPTP Maluku Utara 61

74 5) Rencana Strategis dan Laporan Tahunan 2006 BPTP Maluku Utara Rencana Strategis BPTP Maluku Utara adalah penjabaran dari Renstra Badan Litbang Pertanian dan Renstra Puslitbang lingkup Badan Litbang Pertanian. Renstra BPTP ini menjadi acuan untuk menyusun kegiatan pengkajian (RPTP) dan kegiatan diseminasi hasil (RDHP). Dalam perspektif waktu, Renstra ini merupakan bagian dari skenario jangka panjang dan sekaligus sebagai acuan untuk Rencana Kerja Tahunan BPTP Maluku Utara. Renstra BPTP Maluku Utara yang sudah dibuat kemudian dicetak (diperbanyak) untuk disebarluaskan ke instansi-instansi lain seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Maluku Utara, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Prov. Maluku Utara, BPP Kota Ternate, dan lain-lain, untuk memperkenalkan instansi BPTP Maluku Utara di jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara guna membuka jaringan kerja khususnya dalam membangun pertanian Maluku Utara. Laporan Tahunan 2006 BPTP Maluku Utara yang telah selesai dikerjakan kemudian dicetak dan diperbanyak sebagai bahan evaluasi kegiatan yang sudah berjalan dan dan bahan acuan bagi kegiatan BPTP Maluku Utara selanjutnya. Renstra dan Laporan Tahunan 2006 masing-masing dicetak sebanyak 25 eksemplar Penyebaran Media Informasi 1) Siaran RRI Salah satu program diseminasi adalah melakukan siaran pedesaan dengan tema pertanian melalui siaran radio di RRI Kota Ternate. Siaran radio RRI dapat diakses oleh sebagian besar warga/ masyarakat/ petani hingga ke pelosok desa. Sampai dengan saat ini sudah dilakukan 13 (tiga belas) kali siaran pedesaan dengan rincian seperti yang terdapat pada tabel

75 Tabel 23. Materi Siaran Pedesaan di RRI Kota Ternate Tahun 2007 No Judul Materi Pemateri Waktu 1 Intensifikasi Ayam Buras Mardianah 02 April Metode Pengendalian Hama Busuk Kering Pada Tanaman Pala 3 Hama dan Penyakit Penting Pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot utilissima) 4 Pelestarian dan Pemanfaatan Plasma Nutfah Tanaman Pala Mardianah 09 April 2007 Mardianah 12 April 2007 Mardianah 16 April Pembuatan Sambal (Chutney) Pala Mardianah 19 April Cara Pembuatan Selai dari Daging Buah Pala Mardianah 23 April Budidaya Tanaman Ubi Kayu Mardianah 04 Mei Mengolah Bahan Minuman Pala Instan Mardianah 28 Mei Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani Agus H. 11 Juni Cara Bercocok Tanam Kubis (Brassica coleracea) Mardianah 03 Juli Teknologi Produksi Kedelai (Glicyne max L) Mardianah 05 Oktober Cara Bercocok Tanam Jeruk Mardianah 12 November Budidaya Vanili Mardianah 06 Desember ) Diseminasi Teknologi Pertanian ke Beberapa Kabupaten Penyuluhan merupakan salah satu cara dalam mendiseminasikan hasil inovasi teknologi pertanian kepada penggunanya. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan peran BPTP Maluku Utara maka dilakukanlah kegiatan Diseminasi Teknologi Pertanian ke Kabupaten di Provinsi Maluku Utara. Terdapat 4 (empat) Kabupaten terpilih dari kegiatan ini, yaitu Kab. Halmahera Barat, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, dan Kepulauan Sula. Peserta kegiatan ini difokuskan kepada PPL (Petugas Penyuluh Pertanian) sebagai petugas yang langsung bersentuhan dan berhubungan dengan petani di lokasi wilayah kerjanya maupun Dinas Pertanian setempat. Kegiatan ini selain sebagai sarana untuk mensosialisasikan program kerja BPTP Maluku Utara terutama Program Prima Tani yang sudah dilakukan di Kab. Halmahera Barat dan Kota Tidore Kepulauan, juga sebagai momentum untuk melakukan kunjungan kerja. Pada tabel 24, disajikan rekapitulasi kegiatan diseminasi teknologi pertanian yang sudah dilakukan. 63

76 Tabel 24. Rekapitulasi Kegiatan Diseminasi Teknologi Pertanian Tahun 2007 No Lokasi Nama Petugas Kegiatan Yang Dilakukan 1 BPP Sanana, Kab. Kepulauan Sula 2 BPP Sahu, Kab. Halmahera Barat 3 BPP Weda, Kab. Halmahera Tengah 4 BPP Kao Barat, Kab. Halmahera Utara M. Seni S. Kulle, STP Agus Hadiarto, SP Nofyarjasri Saleh, SP Yopi Saleh, SP M. Seni S. Kulle, STP Heru Ponco W, S.Pt Dr. I Made Jana M, MSc Mardianah, SP 1. Sosialisasi Program BPTP Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Maluku Utara (PRIMA TANI) 2. Eksplorasi kebun Jambu Mete di Kec. Fogi Barat, Kepulauan Sula 1. Perkenalan dan aplikasi alat uji tanah pada lahan Padi Sawah (Paddy Soil Test Kit) 2. AEZ (Agro Ecological Zone) Kab. Halmahera Barat 1. Sosialisasi Program BPTP Maluku Utara AEZ (Agro Ecological Zone) Kab. Halmahera Timur 3. Sosialisasi Road Map tanaman pangan di Kab, Halmahera Utara 4. Sosialisasi Prima Tani Kota Tidore Kepulauan 5. Sosialisasi Prima Tani Kab. Halbar 1. PTT Padi Sawah 2. Pengembangan Model Prima Tani di Maluku Utara 3. Peranan Media Informasi Teknologi Pertanian Penyebaran media informasi yang dilakukan BPTP Maluku Utara berupa pembagian leaflet & brosur komoditas pertanian yang telah dibuat serta profil BPTP Maluku Utara dalam bentuk leaflet. Kegiatan utamanya berupa diseminasi teknologi pertanian hasil penelitian dan pengkajian instansi lingkup Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian. Gambar 58. Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Sanana, Kab. Kepulauan Sula Gambar 59. Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Sahu, Kab. Halmahera Barat 64

77 Gambar 60. Kegiatan Diseminasi Teknologi di BPP Weda, Kab. Halmahera Tengah Gambar 61. Kepala BPTP Maluku Utara Sedang Menyerahkan Leaflet dan Booklet di BPP Kao Barat, Kab. Halmahera Utara Khusus untuk kegiatan Diseminasi Teknologi Pertanian ini, antusiasme peserta baik itu PPL maupun Dinas Pertanian setempat sangat baik serta banyak harapan dari mereka agar BPTP Maluku Utara bisa melakukan program (kegiatan) di wilayahnya. Hasil dari kegiatan ini ke depan adalah adanya kerjasama antara BPTP Maluku Utara dengan instansi daerah, khususnya Dinas Pertanian untuk kegiatankegiatan yang bersifat membangun pertanian lokal daerah (spesifik lokasi), seperti; adopsi kegiatan Prima Tani yang sudah berjalan, Road Map tanaman pangan Kabupaten, hingga pewilayahan komoditas pertanian (AEZ). Selain kegiatan kunjungan kegiatan diseminasi seperti yang dilakukan diatas, para peneliti dan penyuluh di BPTP Maluku Utara juga diundang dalam kegiatan pelatihan oleh Dinas maupun instansi terkait. Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Halmahera Timur sangat merespon dengan positif adanya BPTP Maluku Utara, hal ini dibuktikan dengan diundangnya peneliti dan penyuluh BPTP Maluku Utara untuk menjadi Nara Sumber dalam kegiatan Sekolah Lapang Pertanian Terpadu (SL-PT) petani padi sawah di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur. Pada kesempatan ini, ada beberapa materi yang disampaikan oleh peneliti dan penyuluh BPTP Maluku Utara, diantaranya seperti yang terdapat pada tabel 25. Tabel 25. Materi kegiatan Sekolah Lapang Pertanian Terpadu di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur, Desember 2007 No Nama Jabatan Materi Yang Disampaikan 1 Nofyarjasri Saleh, SP Penyuluh Pertanian 1. Analisis Kandungan Unsur Hara Tanah Sawah Dengan Menggunakan Metode Paddy Soil Test Kit. 2. Pemupukan Padi Sawah Berdasarkan Target Hasil Panen. 1. Pengenalan Varietas Unggul Padi Sawah. 2 Mardianah, SP Penyuluh Pertanian 3 Fredy Lala, SP Peneliti 1. Pengendalian Hama Penyakit Terpadu Pada Tanaman Padi Sawah. 65

78 Gambar 62. Praktek Pengambilan Sampel Tanah di Sawah Dibimbing Oleh Instruktur Nofyarjasri Saleh, SP di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur Gambar 63. Padi Varietas Cisantana Fase Berbulir di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur Gambar 64. Telur Keong Mas yang Diletakkan Pada Semaian Padi Sawah dan Tanah di Pematang di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur Gambar 65. Pemanfaatan Lahan Sawah dengan Tanaman Sayuran di Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur Gambar 66. Ka. BPTP Maluku Utara Dalam Sosialisasi Mutu Hasil Perkebunan Dengan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Utara di Sanana, Kab. Kepulauan Sula 66

79 BAB KENDALA BPTP MALUKU UTARA DAN SARAN Dari analisis kondisi eksternal dan internal BPTP Maluku Utara, dalam melaksanakan tupoksinya sampai saat ini belum maksimal dikarenakan beberapa kendala sebagai berikut : 1. Dari sisi manajemen litkaji, Untuk tahun 2007 pelaksanaan tupoksi pengkajian di BPTP Maluku Utara tidak dialokasikan dana, hal ini disebabkan alokasi dana seluruhnya untuk Program Utama Departemen Pertanian yaitu Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) dan Diseminasi hasil pengkajian berupa media informasi, lokakarya dan visitor plot. 2. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada belum memenuhi Critical Mass (CM) sehingga belum mampu melaksanakan pengkajian secara optimal dan berbasis visi dan misi balai. 3. Akses ke daerah kepulauan membutuhkan biaya yang sangat besar apalagi untuk wilayah-wilayah tertentu belum didukung dengan infrastruktur yang memadai sehingga BPTP Maluku Utara belum dapat menjangkau 5 kabupaten selain lokasi Prima Tani (Kab. Halmahera Barat dan Kota Tidore Tidore Kepulauan) dan Kebun Percobaan (KP) di Bacan Kab. Halmahera Selatan. Selain itu biaya transportasi di daerah kepulauan sangat mahal. 4. Permintaan pemerintah daerah kepada BPTP untuk melakukan pengkajian pertanian untuk beberapa komoditi pertanian dan perkebunan terpaksa tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan dana pengkajian dan jumlah SDM peneliti dan penyuluh yang ada. 5. Sarana dan prasarana balai berupa perpustakaan dan Kebun Percobaan yang ada masih sangat minimal. Referensi buku dan publikasi ilmiah masih sangat terbatas sedangkan akses teknologi informasi masih lambat. 67

80 Sedangkan infrastruktur yang ada di Kebun Percobaan banyak yang rusak pasca konflik, dan masih belum ada perbaikan yang signifikan. 6. Laboratorium penunjang kegiatan pengkajian belum tersedia, sehingga kebutuhan untuk analisis-analisis laboratorium belum bisa dilaksanakan. Dari beberapa kendala yang dialami oleh BPTP Maluku Utara dalam melaksanakan tupoksinya, maka ada beberapa alternatif solusi yang bisa dilakukan diantaranya adalah: 1. Pendanaan untuk kegiatan pengkajian spesifik lokasi dan kearifan lokal perlu ditingkatkan mengingat BPTP baru berumur 1 tahun sehingga sangat perlu dilakukan penelitian-penelitian adaptif skala kecil di beberapa kabupaten dengan agroekosistem yang berbeda sebelum dilakukan pengkajian spesifik lokasi untuk menghasilkan rekomendasi teknologi. 2. Jumlah SDM peneliti yang ada di BPTP perlu ditambah sesuai dengan Critical Mass (CM), dan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh jumlah critical mass BPTP Maluku Utara untuk melaksanakan pengkajian dibutuhkan adalah 1 orang S3 ekivalen. 3. Perlu adanya perubahan mekanisme kerjasama yang dilakukan oleh BPTP, karena selama ini salah satu indikator kinerja BPTP adalah banyaknya kerjasama yang dilakukan dengan Pemda. 4. Sarana Prasarana balai perlu ditingkatkan, perpustakaan perlu dilengkapi dengan berbagai publikasi ilmiah dalam bentuk fisik maupun akses jaringan teknologi informasi/internet. Kebun percobaan perlu dilengkapi dengan sarana yang memadai, dan perlu dibangun laboratorium penunjang yang sesuai dengan kebutuhan daerah yaitu pasca panen dan tanah. 5. Untuk mensosialisasikan keberadaan BPTP serta pelaksanaan tupoksi di daerah yang belum dapat dijangkau (aksesibilitasnya rendah), maka dibutuhkan koordinasi dan sinkronisasi program secara intensif dengan lembaga litbang daerah (Balitbangda) dan universitas lokal (Univ. Khairun Ternate). 68

81 BAB PENUTUP BPTP Maluku Utara adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian di Provinsi Maluku Utara yang baru terbentuk pada bulan Maret 2006 yang lalu. Kami sadari dalam perjalanannya menjalankan tugas di bidang pengkajian dan pengembangan pertanian masih belum optimal, bahkan masih banyak wilayah di Maluku Utara terutama yang letak lokasinya berada jauh dari Ternate masih belum tersentuh peranan BPTP Maluku Utara. Sampai dengan saat ini Kami masih berusaha untuk mengoptimalkan peran BPTP Maluku Utara dalam berbagai macam kesempatan yang ada, mulai dari kunjungan kerja, kerjasama antar institusi, hingga menghadiri undangan-undangan dari instansi lain. Semua Kami coba untuk menjalin hubungan yang baik antar instansi. Mohon masukan berupa kritik dan saran untuk perbaikan ke depannya. Demikianlah Laporan Tahunan ini Kami buat, semoga di tahun-tahun berikutnya akan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Mari Bersama Kita Membangun Pertanian Maluku Utara... Jayalah Pertanian Indonesia... 69

82 DAFTAR PUSTAKA Anonimous Maluku Utara dalam Angka. Badan Pusat Statistik, Maluku Utara. Anonimous b Rencana Strategi Pembangunan Pertanian Maluku Utara , Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maluku Utara, Anonimous Kebijakan Pembangunan Pertanian Propinsi Maluku Utara. Anonimous Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Propinsi Maluku Utara. Anonimous Laporan Akhir Diseminasi Hasil Penelitian dan Teknologi Pertanian. BPTP Maluku Utara. Ternate. Chaniago, D., M.T. Muhammad dan K. Sukartaatmadja Survey pohon induk pala di Daerah Istimewa Aceh. Pemberitaan LPTI. No. 22 Juli September 1976, hal Kartaatmadja S, dan A.M. Fagi, Pengelolaan Tanaman Terpadu, Konsep dan Penerapannya. Prosiding Tonggak Kemajuan Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Badan Litbang Pertanian, Jakarta. Las. I Petunjuk Teknis Litkaji PTT, Puslitbang Tanaman Pangan, BB Padi Sukamandi, Revision Draft I, 24 halaman. Malian, A.H Analisis ekonomi Usahatani dan kelayakan Finansial Teknologi pada Skala. Makalah Analisis Finansial dan Ekonomi bagi Pengembangan Sistem dan Usahatani Agribisnis Wilayah. Bogor, 29 November 9 Desember Rismunandar, Budidaya dan tataniaga pala hal Soedijanto Menata Kembali Penyuluhan Pertanian di Era Pembangunan Agribisnis. Departemen Pertanian, Jakarta. Zaini, Z, Diah W.S. dan Wahyuddin Syam Petunjuk Lapangan PTT Padi Sawah. BP2TP Bogor, BPTP Sumut, NTB, BB Padi Sukamandi dan IRRI. 70

83

Oleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi. Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018

Oleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi. Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018 Oleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018 1 Pendahuluan Tujuan, Output, Prakiraan Manfaat & Dampak Metodologi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ternate, 17 Juni 2007 Kepala BPTP Maluku Utara, Dr. Ir. I Made Jana Mejaya, MSc NIP

KATA PENGANTAR. Ternate, 17 Juni 2007 Kepala BPTP Maluku Utara, Dr. Ir. I Made Jana Mejaya, MSc NIP i i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka Laporan Tahunan 2006 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara dapat

Lebih terperinci

TEMU INFORMASI TEKNOLOGI LAHAN KERING MENDUKUNG INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN DAN DISEMINASI

TEMU INFORMASI TEKNOLOGI LAHAN KERING MENDUKUNG INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN DAN DISEMINASI TEMU INFORMASI TEKNOLOGI LAHAN KERING MENDUKUNG INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN DAN DISEMINASI Abstrak Kebijaksanaan pembangunan pertanian di Sulawesi Tengah diarahkan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyuluhan pertanian mempunyai peranan strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (petani) sebagai pelaku utama usahatani. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Perumusan kebijakan tehnis dan perencanaan program kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura

BAB I PENDAHULUAN. 1. Perumusan kebijakan tehnis dan perencanaan program kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri dibentuk berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008. Tugas pokok Dinas

Lebih terperinci

Prima Tani Kota Palu (APBN) Tuesday, 27 May :32 - Last Updated Tuesday, 27 October :40

Prima Tani Kota Palu (APBN) Tuesday, 27 May :32 - Last Updated Tuesday, 27 October :40 Kegiatan Prima Tani Kota Palu yang dilaksanakan di Kelurahan Kayumalue Ngapa Kecamatan Palu Utara merupakan salah satu kegiatan Prima Tani yang dilaksanakan pada Agroekosistem Lahan Kering Dataran Dataran

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, telah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui pembangunan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG Resmayeti Purba dan Zuraida Yursak Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp) BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi A.1. Kedudukan 1. Dinas Pertanian dan Peternakananian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pertanian

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Sejalan dengan Visi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian tahun , untuk menjadi lembaga pengkajian dan pengembangan

Sejalan dengan Visi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian tahun , untuk menjadi lembaga pengkajian dan pengembangan Sejalan dengan Visi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian tahun 2010-2014, untuk menjadi lembaga pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian tepat guna bertaraf internasional, maka

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA TA Nomor : 521/Distan-S/2012/01...

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA TA Nomor : 521/Distan-S/2012/01... PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KOMPLEK BHAKTI PRAJA JL. KARYA PRAJA NO. 2 TELP/FAX (0761) 494812 PANGKALAN KERINCI Kode Pos 28300 PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Kabupaten Kendal Satuan Kerja : BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PEL.PENYULUHAN Tahun Anggaran : 2016 No Nama Paket Jenis Volume Pagu 1. Pengadaan Pakaian

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses PROGRAM DAN KEGIATAN. A. Program Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA JALAN PROF. MUH. YAMIN NO. 89 KENDARI 93114 KOTAK POS 55 TELEPON : (0401)325871

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM Hingga tahun 2010, berdasarkan ketersediaan teknologi produksi yang telah ada (varietas unggul dan budidaya), upaya mempertahankan laju peningkatan produksi sebesar

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) 9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN

Lebih terperinci

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. W. Rembang 1), dan Andi Tenrirawe 2) Peneliti pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara 1) Balai Penelitian

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

TAHUN ANGGARAN SKPD : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT ALAMAT : Jl. PEMBANGUNAN NO. 183 GARUT

TAHUN ANGGARAN SKPD : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT ALAMAT : Jl. PEMBANGUNAN NO. 183 GARUT SKPD : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT ALAMAT : Jl. PEMBANGUNAN NO. 183 GARUT TAHUN ANGGARAN 2011 No. Kegiatan /Paket Pekerjaan Volume Satuan Pengadaan Barang Pagu Anggaran/Jenis

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Sekilas Kebun Percobaan Natar

Sekilas Kebun Percobaan Natar PENDAHULUAN Kebun Percobaan (KP) Natar merupakan salah satu dari 3 kebun milik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung yang mempunyai areal paling luas yaitu 60 ha. Menurut sejarahnya, awal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan beras di Indonesia pada masa yang akan datang akan meningkat. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi dengan besarnya konsumsi beras

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu : PROJECT DIGEST NAMA CLUSTER : Ternak Sapi JUDUL KEGIATAN : DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI pembibitan menghasilkan sapi bakalan super (bobot lahir > 12 kg DI LOKASI PRIMA TANI KABUPATEN TTU PENANGGUNG JAWAB

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut

Lebih terperinci

13 diantaranya merupakan kelompok tani padi sawah, sisanya yakni 4 kelompok tani kakao, 5 kelompok tani

13 diantaranya merupakan kelompok tani padi sawah, sisanya yakni 4 kelompok tani kakao, 5 kelompok tani Kegiatan Prima Tani Kabupaten Donggala dilaksanakan di Desa Tonggolobibi, Kecamatan Sojol. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan memperhatikan saran dan masukan pemerintah Kabupaten Donggala

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan data per 17/05/2016 Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Kabupaten Kendal Satuan Kerja : BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PEL.PENYLHAN Tahun Anggaran : 2016 No Nama Paket Jenis Volume Pagu 1. Pengadaan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang

Lebih terperinci

Trenggalek, Mei Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek

Trenggalek, Mei Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Pertanian Dalam Angka Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek ini telah tersusun sebagai

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I Tahun Anggaran : 2014 : Provinsi Banten 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Fasilitasi Obatobatan Hewan Pengadaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DAERAH PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 KABUPATEN SIJUNJUNG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DAERAH PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 KABUPATEN SIJUNJUNG RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DAERAH PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 KABUPATEN SIJUNJUNG Urusan : Pertanian SKPD : Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Plafon Anggaran (Rp.) No Program/Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN NO NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN PLAFON ANGGARAN LOKASI SUMBER KELUARAN

Lebih terperinci

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT Ir. Mewa Ariani, MS Pendahuluan 1. Upaya pencapaian swasembada pangan sudah menjadi salah satu

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016

PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016 PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014 No. Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program Kegiatan Lokasi Volume APBN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG :

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI GELAR TEKNOLOGI DAN TEMU LAPANG

LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI GELAR TEKNOLOGI DAN TEMU LAPANG LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI GELAR TEKNOLOGI DAN TEMU LAPANG BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH 2003 1 LAPORAN PELAKSANAAN DISEMINASI GELAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI BALAI TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA (Peraturan Menteri kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/2007 tanggal 1 februari 2007)

STRUKTUR ORGANISASI BALAI TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA (Peraturan Menteri kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/2007 tanggal 1 februari 2007) 3 STRUKTUR ORGANISASI BALAI TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA (Peraturan Menteri kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/ tanggal 1 februari ) KEPALA BALAI SUB BAGIAN TATA USAHA SPTN WIL. I DI WEDA SPTN WIL.

Lebih terperinci

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. awal: akhir: awal: akhir: awal: akhir: awal: akhir: awal: akhir: awal: akhir: awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. awal: akhir: awal: akhir: awal: akhir: awal: akhir: awal: akhir: awal: akhir: awal: akhir: data per 24/04/2015 RENCANA MM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATAN KERJA : KABPATEN KENDAL : BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PEL.PENYLHAN TAHN ANGGARAN : 2015 No Kegiatan Volume Pagu Pelaksanaan Pekerjaan

Lebih terperinci

PERUBAHAN NILAI PENDAPATAN RUMAH TANGGA TANI DI KAWASAN PRIMA TANI LAHAN KERING DATARAN TINGGI IKLIM BASAH KABUPATEN GIANYAR

PERUBAHAN NILAI PENDAPATAN RUMAH TANGGA TANI DI KAWASAN PRIMA TANI LAHAN KERING DATARAN TINGGI IKLIM BASAH KABUPATEN GIANYAR PERUBAHAN NILAI PENDAPATAN RUMAH TANGGA TANI DI KAWASAN PRIMA TANI LAHAN KERING DATARAN TINGGI IKLIM BASAH KABUPATEN GIANYAR Jemmy Rinaldi dan I Ketut Kariada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI PENGEMBANGAN MEDIA CETAK

LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI PENGEMBANGAN MEDIA CETAK LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI PENGEMBANGAN MEDIA CETAK Oleh Caya Khairani, dkk BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH 2005 LAPORAN PELAKSANAAN DISEMINASI PENGEMBANGAN MEDIA CETAK Abstrak Teknologi

Lebih terperinci

Sekilas Kebun Percobaan Natar. BPTP Lampung

Sekilas Kebun Percobaan Natar. BPTP Lampung 0 BPTP Lampung PENDAHULUAN Kebun Percobaan (KP) Natar merupakan salah satu dari 3 kebun milik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung yang mempunyai areal paling luas yaitu 60 ha. Menurut sejarahnya,

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR LAMPIRAN - 3

Lebih terperinci

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang membantu Rencana Kerja (RENJA) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lamandau Tahun 2011.

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang membantu Rencana Kerja (RENJA) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lamandau Tahun 2011. Rencana Kerja (RENJA) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 2011 Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tahun Anggaran 2011 Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN 2014 SKPD : DINAS TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SIJUNJUNG NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN TARGET 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Kegiatan Penunjang Operasional

Lebih terperinci

MATRIKS KEGIATAN Dua rekomendasi dapat memberikan manfaat terhadap pengembangan pembangunan pertanian di Maluku Utara

MATRIKS KEGIATAN Dua rekomendasi dapat memberikan manfaat terhadap pengembangan pembangunan pertanian di Maluku Utara MATRIKS KEGIATAN 2018 UK/UPT : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU UTARA JUDUL RPTP/RDHP/RKTM DAN KEGIATAN STATUS (BARU/ LANJUT) TAHUN MULAI TAHUN BERAKHIR NO JUSTIFIKASI JAWAB KETERANGAN s.d 2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum 1.1. Geografi Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ir. SITI NURIANTY, MM Jabatan : Kepala

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN PELAKSANA PENYULUH PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEEN HALMAHERA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG INTENSIFIKASI PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah

Lebih terperinci

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode 00 NON URUSAN 00 00 PROGRAM SETIAP SKPD 00 00 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 00 00 0 00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya pengadaan meterai dan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

Kode Rekening Kode Program. Perkiraan Waktu no. Lokasi Perkiraan Biaya Sumber Dana Pelaksanaan Kode Kegiatan 1

Kode Rekening Kode Program. Perkiraan Waktu no. Lokasi Perkiraan Biaya Sumber Dana Pelaksanaan Kode Kegiatan 1 PEMERINTAH KABUPATEN SEKA DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN Jl. Merdeka Timur KM. 09 Sekadau No. Telp. (0564) 2042064 KOMPLEK KANTOR BUPATI SEKA RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA Nomor.027

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEP. BANGKA BELITUNG BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BANGKA BELITUNG BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan di Indonesia telah sejak lama mengedepankan peningkatan sektor pertanian. Demikian pula visi pembangunan pertanian tahun 2005 2009 didasarkan pada tujuan pembangunan

Lebih terperinci

Renstra BKP5K Tahun

Renstra BKP5K Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN Revitalisasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci