BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p5), sistem informasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29), sistem kebanyakan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan Pengertian Informasi Menurut O Brien (2005, p27), Informasi adalah data yangtelah diubah ke dalam konteks yang berguna dan memiliki artiuntuk pengguna.pemrosesan informasi atau pemrosesan data melalui proses nilai tambah adalah sebagai berikut: 1. Bentuk yang agregat, telah dimanipulasi atau diatur. 2. Isinya dianalisis dan dievaluasi. 3. Ditempatkan dalam konteks yang tepat untuk pemakainya.

2 Internet Menurut Hofstetter (2003, p2), Internet adalah koneksi seluruh dunia lebih dari 109 juta komputer yang menggunakan protokol internet untuk berkomunikasi. Awalnya Protocol Internet (IP) diciptakan untuk AS Department of Defense advance research projects agency (ARPA) tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah jaringan yang akan terus berfungsi jika bom menghancurkan satu atau lebih jaringan, informasi akan dapat dialihkan secara otomatis sehingga masih bisa mencapai alamatnya. sebagai hasil dari desain ini, setiap pengguna di internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lain, terlepas dari lokasi mereka World Wide Web Menurut Hofstetter (2003, p10),world Wide Web (WWW) adalah suatu jaringan hypertext sistem yang memungkinkan dokumen untuk dibagikan melalui internet. dikembangkan di European Particle Physics Center (CERN) di Jenewa, Swiss. Tujuan asli web adalah untuk memungkinkan para peneliti di seluruh dunia untuk berkolaborasi pada dokumen yang sama tanpa perlu ke manapun bepergian secara fisik Search Engine Optimization Menurut Sirovich dan Darie (2007, p14), search engine optimization bertujuan untuk daftar mesin pencari dengan peringkat teratas. Mengetahui dan memahami algoritma yang tepat digunakan oleh mesin pencari akan menawarkan keuntungan yang tak tergoyahkan untuk pemasar yang menggunakan mesin pencari. Selanjutnya, mesin pencari sebenarnya adalah sintesis dari ribuan

3 13 algoritma yang saling berhubungan secara kompleks. Diperdebatkan, bahkan ilmuwan komputer pribadi di Google tidak bisa mengetahui dan memahami segala sesuatu yang memberikan kontribusi untuk hasil pencarian halaman. Dan tentu saja, deduksi algoritma yang tepat adalah mustahil. Ada terlalu banyak variabel yang terlibat. Namun demikian, pemasar mesin pencari menyadari beberapa faktor yang mempengaruhi peringkat dengan penegasan atau pengaruh oleh perwakilan dari perusahaan mesin pencari itu sendiri. Ada faktor-faktor positif yang umumnya dikenal untuk meningkatkan peringkat situs web. Demikian juga, ada faktor-faktor negatif yang dapat menyakiti peringkat situs web. 2.3 Database Menurut Frost et al.(2006, p6),definisi database secara singkatadalah kumpulan data yang digunakan oleh sistem. Secara tradisional, datayang disebut nilai-nilai yang tersimpan dalam database. Tetapi hari ini, data mungkin sebuah lagu, gambar, atau klip video selain nilai. Sebuah database management system adalah kumpulan program yang membantu menyimpan, mengelola, dan menggunakan koleksi data, terlepas dari bentuk. Pengertian lebih formal, suatu database management system adalah perangkat lunak yang menciptakan, memelihara, dan menggunakan databeses. Database skala besar sistem manajemen yang pupuler termasuk oracle, microsoft SQL server, dan IBM DB2. Database sistem manajemen skala yang lebih kecil adalah seperti microsoft acces.

4 Analisis Sistem dan Perancangan Sistem Analisis sistem dan perancangan sistem dibagi menjadi dua bahasan, yang pertama adalah pengertian analisis sistem dan yang kedua adalah pengertian perancangan sistem Pengertian Analisis Sistem Menurut Bentley dan Whitten (2007, p32) analisis sistem adalah studi mengenai problem domain bisinis untuk merekomendasikan pengembangan dan mendefinisikan persyaratan bisnis dan prioritas solusi Pengertian Perancangan Sistem Menurut Bentley dan Whitten (2007, p33) perancangan sistem adalah pengembangan atau solusi teknikal berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. 2.5 Eight Golden Rules Menurut Shneiderman (2010, p88) mengemukakan delapan aturan yang dapat digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik untuk merancang suatu userinterface. Delapan aturan ini disebut dengan EightGoldenRulesofInterfaceDesign, yaitu: 1. Strive for consistency (Berusahan untuk konsisten) Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.

5 15 2. Enable frequent users to use shortcuts (Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut) Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro. 3. Offer Informative Feedback (Memberikan umpan balik yang informative) Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya. 4. Design dialog to yield closure (Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan) Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya. 5. Offer simple error handling (Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana) Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat

6 16 mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan. 6. Permit easy reversal of actions (Mudah kembali ke tindakan sebelumnya) Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan. 7. Support internal locus of control (Mendukung tempat pengendali internal) Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden. 8. Reduce short-term memory load (Mengurangi beban ingatan jangka pendek) Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan.

7 Pemasaran Menurut David (2010, p198), pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Ada tujuh fungsi pemasaran (function of marketing) pokok: analisis konsumen, penjualan produk/jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang. 1. Analisis Konsumen (customer analysis) adalah pengamatan dan evaluasi kebutuhan, hasrat, dan keinginan konsumen, melibatkan pengadaan survei konsumen, penganalisisan informasi konsumen, pengevaluasian strategi pemosisian pasar, pengembangan profil konsumen, dan penentuan strategi segmentasi pasar yang optimal. 2. Penjualan produk/jasa(selling). Penerapan strategi yang berhasil umumnya bergantung pada kemampuan sebuah organisasi untuk menjual produk atau jasa tertentu. Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasaran, seperti iklan, promosi, penjualan, publisitas, penjualan perorangan, manajemen tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan diler. 3. Perancangan produk dan jasa (product and service planning) meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran; pemosisian produk dan merek; pemanfaatan garansi; pengemasan; penentuan pilihan produk; fitur produk, gaya produk, dan kualitas produk; penghapusan produk lama; dan penyediaan layanan konsumen. 4. Penetapan harga (pricing). Lima pemangku kepentingan (stakeholder) memengaruhi keputusan penetapan harga: konsumen, pemerintah,

8 18 pemasok, distributor, dan pesaing. Kompetisi harga yang intens ditammbah dengan pembelian di Internetdi kebanyakan industri telah mengurangi margin laba ke tingkat minimum terendah untuk sebagian besar perusahaan. 5. Distribusi (distribution) mencakup penggudangan, saluran-saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, kurir transportasi, penjualan grosir, dan ritel. Distribusi menjadi sangat penting tatkala sebuah perusahaan berusaha menerapkan strategi pengembangan pasar atau integrasi ke depan. 6. Riset pemasaran (marketing research) adalah pengumpulan, pencatatan, dan penganalisisan data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan jasa. 7. Analisis peluang (oppoturnity analysis). Fungsi pemasaran yang ketujuh adalah analisis peluang, yang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat, dan resiko yang terkait dengan keputusan pemasaran Manajemen Pemasaran Menurut Komaruddin (2003, p9), diambil dari Dictinonary of Marketing Terms (yang disunting oleh Peter D. Bennet, dan diterbitkan oleh American Marketing Association, Chicago, 1995) mengemukakan bahwa menejemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.

9 19 Menejemen pemasaran pun dapat dipandang sebagai proses. Proses itu meliputi upaya untuk menarik perhatian, menguasai, dan mempertahankan para pelanggan yang relevan dengan organisasi. Secara spesifik, menejemen pemasaran itu meliputi: 1. Identifikasi, evaluasi, dan pemilihan publik yang menjadi sasaran. 2. Formulasi dan pengarahan kombinasi kegiatan yang dirancang untuk merangsang pertukaran dengan publik yang menjadi sasaran tersebut. Definisi lain mengatakan bahwa menejemen pemasaran adalah menejemen yang berhubungan dengan pertukaran nilai antara suatu organisasi dengan para pemegang taruhan yang relevan. Definisi lain ini lebih longgar daripada definisi pemasaran yang membatasi diri pada organisasi bisnis dan kegiatan dalam bentuk arus barang atau jasa dari produsen kepada konsumen Konsep Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p12), konsep pemasaran (marketing concept) menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing. Alih-alih filosofi membuat dan menjual yang berpusat pada produk, konsep pemasaran adalah filosofi merasakan dan merespons yang berpusat pada pelanggan. Konsep ini memandang pemasaran bukan sebagai kegiatan berburu tetapi sebagai kegiatan berkebun. Pekerjaan yang harus dilakukan bukanlah menemukan pelangan yang

10 20 tepat bagi product Anda, tetapi menemukan produk yang tepat bagi pelanggan Anda Unsur unsur Pemasaran Menurut Rangkutti (2008, p48),unsur-unsur utama dalam pemasaran dibedakan menjadi : Unsur Strategi Persaingan 1. Segmenting adalah suatu tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen yang terpisah (khusus). Masingmasing konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan, dan bauran pemasaran yang terpisah. 2. Targeting adalah tindakan untuk memilih satu atau lebih segmen pasar yang dituju. 3. Positioning adalah penetapan posisi pasar, tujuannya untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen. Unsur Taktik Pemasaran 1. Diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dengan penawaran pesaing. 2. Marketing mix (Bauran pemasaran), berkaitan dengan kegiatan mengenaiproduk, harga, promosi, dan tempat.

11 21 Unsur Nilai Pemasaran 1. Brand atau merk yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yangdimiliki atau melekat pada persahaan. 2. Service adalah nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa layanan kepadakonsumen. 3. Proses adalah nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untukmembuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen baik secara langsung ataupun tidak langsung Strategi Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p58), strategi pemasaran (marketing strategy) adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan. perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi dan penetapan target) dab bagaimana cara perusahaan melayaninya (diferensisasi dan positioning). Perusahaan mengenali keseluruhan pasar, lalu membaginya menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang paling menjanjikan, dan memusatkan perhatian pada pelayanan dan pemuasan pelanggan dalam segmen ini.

12 Bauran Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p62), bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menhasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variable yang disebut Empat P : Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi) : 1. Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. 2. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan unutk memperoleh produk. 3. Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. 4. Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. Program pemasaran yang efektif memadukan semua elemen bauran pemasaran ke dalam suatu progam pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen.

13 E-Marketing Menurut Strauss dan Frost (2009, p6), e-marketing adalah penggunaan teknologi informasi dalam proses menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemangku kepentingan. Lebih sederhana didefinisikan, e-marketingadalah hasil teknologi informasi diterapkan untuk pemasaran tradisional. E-marketing mempengaruhi pemasaran tradisional dalam dua cara. Pertama, meningkatkan efisiensi dan dan efektivitas dalam fungsi pemasaran tradisional. Kedua, teknologi e-marketing mengubah strategi pemasaran banyak.transformasi ini juga menghasilkan model bisnis baru yang menambah nilai pelanggan dan atau meningkatkan profitabilitas perusahaan. Menurut El-Gohary dalam jurnal E-Marketing - A literature Review from a Small Businesses perspective (2010, p216),pemasaran Elektronik (E-Marketing) dapat dipandang sebagai sebuah filosofi baru dan praktek bisnis modern yang terlibat dengan pemasaran barang, jasa, informasi dan ide melalui internet dan elektronik lainnya. Pemasaran elektronik menghasilkan beberapa kegiatan online shopping yang menurut Norazah dan Norbayah dari jurnal Online Buying Innovativeness : Effects of Perceived Value, Perceived Risk and Perceived Enjoyment (2007, p81), online shopping menggabungkan teknologi baru dan pola-pola perilaku baru ke dalam cara baru untuk membeli produk atau adopsi yang memungkinkan perusahaan untuk menyediakan informasi produk dan menawarkan penjualan langsung kepada pelanggan mereka melalui saluran elektronik atau bentuk ritel baru: toko virtual.

14 Lima Komponen E-Marketing Menurut Mohammed et al.(2003, p4), terdapat lima komponen dalam E- Marketing yaitu sebagai berikut: 1. Proses Proses dalam e-marketing meliputi tujuh tahap yang harus terkoordinasi dengan baik antara yang satu dengan yang lainnya yaitu sebagai berikut : i. Melihat kesempatan bisnis yang ada ii. Menyusun strategi pemasaran iii. Mendesain pengalaman pelanggan iv. Membuat hubungan antar muka dengan pelanggan v. Mendesain strategi atau program pemasaran vi. Meningkatkan informasi pelanggan melalui teknologi vii. Evaluasi program pemasaran 2. Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan merupakan tujuan dari pemasaran itu sendiri. Tiga tahapan hubungan dengan pelanggan adalah awareness, exploration dan commitment. Program pemasaran dapat dikatakan berhasil apabila mampu untuk mengarahkan pelanggan sampai pada tahap komitmen pada perusahaan dan tujuan dari e-marketing adalah menjalin hubungan dengan pelanggan, baik secara personal atau online maupun offline.

15 25 3. Online Sesuai dengan defenisinya, e-marketing adalah pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi atau komunikasi dengan menggunakan atau didunia internet namun terkait dengan program pemasaran secara tradisional 4. Pertukaran Dampak dari e-marketing adalah pertukaran yang tidak hanya terjadi di dalam dunia internet saja atau online, namun juga harus berdampak pada pertukaran di penjualan secara nyata. 5. Pemenuhan kepuasan dari tujuan kedua belah pihak Dengan adanya e-marketing, pemenuhan kepuasan akan kedua belah pihak lebih cepat terpenuhi, yaitu dari segi perusahaan yang menggunakane-marketing bisa mencapai tujuan perusahaan seperti meningkatkan laba atau profit perusahaan, pangsa pasar semakin luas, dan sebagainya. Dari segi pelanggan adalah terpenuhinya kebutuhan seperti mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat Manfaat E-Marketing Menurut Strauss dan Frost (2009, p21), lingkungan e-marketing yang dinamis menawarkan untuk membuka peluang mengembangkan produk baru, pasar baru, media baru, dan saluran baru. Pembeli individu memiliki kekuatan lebih karena alat-alat bantu teknologi seperti remote control televisi, mouse komputer, kemampuan untuk membandingkan harga produk dan online, dan kemampuan untuk meng-upload konten yang mempengaruhi citra merek. web 2.0

16 26 membentuk komunitas online untuk membahas produk, berbagi file, dan banyak lagi, dan kegiatan ini di luar kendali pemasar. Kebanyakan kegiatan bisnis di negara maju telah mengadopsi setidaknya beberapa teknologi informasi, namun mereka terus berusaha untuk efektif dan efisien dalam penggunaan dan pengembangan TI dengan tujuan untuk memikat dan menjual kepada pembeli. E-marketingsangat mempengaruhi banyak warga negara dan menginovasi para shopper marketing duina, menurut Shankar et al. dalam jurnal Innovations in Shopper Marketing: Current Insights and Future Research Issues (2011, p40), shopper marketing adalah kegiatan pemasaran yang mempengaruhi pembelanja sepanjang siklus belanja, bertujuan memungkinkan win-win-win solution bagi pembelanja-produsen-pengecer. Shopper marketing telah muncul sebagai praktek manajerial kunci antara produsen dan pengecer, yang bersemangat merangkul inovasi dalam aspek yang berbeda dari pemasaran pembelanja. Signifikan perubahan teknologi, regulasi ekonomi, dan globalisasi yang membentuk perilaku pembelanja dan inovasi dalam praktek-praktek pemasaran pembelanja produsen dan pengecer. 2.8 Metodologi Penelitan Menurut Sugiyono (2010, p6), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat tiga kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, empiris dan sistematis.

17 27 1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. 2. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. (bedakan cara yang tidak ilmiah, misalnya mencari uang yang hilang, atau provokator, atau tahanan yang melarikan diri melalui paranormal). 3. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. 2.9 Manajemen Strategis Menurut David (2010, p5), manajemen strategis dapat di definisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan serta mengevaluasi keputusan keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Sebagaimana diisaratkan oleh definisi ini, manajemen strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional Analisis Kompetitif : Model Lima Kekuatan Porter Menurut David (2010, p145), model Lima Kekuatan Porter (Porter Five- Forces Model) tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industri. Intensitas persaingan antarperusahaan sangat beragam dari satu industri ke industri lain.

18 28 Persaingan antarperusahaan yang sudah ada sangat ketat, pesaing-pesaing baru bisa masuk ke industri dengan relatif mudah, dan baik pemasok maupun konsumen dapat memilik daya tawar yang sangat besar. Menurut Porter, hakikat persaingan di suatu industri tertentu dapat dipandang sebagai perpaduan dari lima kekuatan: Potensi pengembangan produk pengganti Daya Tawar pemasok Persaingan antarperusahaan saingan Daya tawar konsumen Potensi masuknya pesaing baru Gambar 2.1 Model Lima Kekuatan Porter Sumber : David (2010, p146) Tiga langkah berikut untuk menggunakan Model Lima Kekuatan Porter dapat bagaimana persaingan di suatu industri tertentu sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang masuk akal: 1. Identifikasi berbagai aspek atau elemen penting dari setiap kekuatan kompetitif yang mempengaruhi perusahaan. 2. Evaluasi seberapa kuat dan penting setiap elemen tersebut bagi perusahaan.

19 29 3. Putuskan apakah kekuatan kolektif dari elemen-elemen tersebut cukup untuk membuat perusahaan terjun ke industri baru atau tetap bertahan di industri saat ini. Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karakteristik ekonomi (produk yang dihasilkan dan konsumen yang diperebutkan), situasi persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang.walaupun kekuatan persaingan dalam suatu industri tidak persis sama, namun secara umum, persaingan dalam suatu industri terbentuk dari lima kekuatan pembentuk persaingan Definisi Strategi Menurut David (2010, p18), definisi Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture Jenis Strategi Menurut David (2010, p248),strategi-strategi alternatif yang dapat dijalankan sebuah perusahaan yang dikategorikan menjadi 11 tindakan: integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi terkait, diversifikasi tak terkait, penciutan, divestasi, dan likuidasi.

20 30 1. Integrasi ke depan adalah memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor atau peritel. 2. Integrasi ke belakang adalah mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan. 3. Integrasi horizontal adalah mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing. 4. Penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa saat ini di pasar yang ada sekarang melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih baik. 5. Pengembangan pasar adalah memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke wilayah geografis baru. 6. Pengembangan produk adalah mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau pengembangan produk atau jasa baru. 7. Diversifikasi terkait adalah menambah produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan. 8. Diversifikasi tak terkait adalah menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan. 9. Penciutan adalah pengelompokan ulang (regrouping) melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun. 10. Divestasi adalah penjualan suatu divisi atau bagian dari sebuah organisasi.

21 Likuidasi penjualan seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah, untuk kekayaan berwujudnya Perumusan Strategi Perumusan strategi menggunakan tiga tahap yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap kepututsan. Tahap input menggunakan matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) dan matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI), tahap pencocokan menggunakan matriks SWOT dan matriks Internal Eksternal (IE), dan pada tahap keputusan menggunakan matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Tahap input Menurut David (2010, p325), alat-alat input mendorong para penyusun strategi untuk mengukur subjektivitas selama tahap awal proses perumusan strategi. Membuat berbagai keputusan kecil dalam matriks input menyangkut signifikasi relatif faktor-faktor eksternal dan internal memungkinkan para penyusun strategi untuk secara lebih efektif menciptakan serta mengevaluasi strategi alternatif. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan dalam menentukan bobot dan peringkat yang tepat. Di pembahasan ini, tahap input dari kerangka perumusan strategi terdiri atas dua teknik yang dapat digunakan: Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) dan Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI).

22 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Menurut David (2010, p158), matriks evaluasi faktor eksternal (external factor evaluation - EFE) memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan kompetitif.terdapat lima tahap dalam pengembangan matriks EFE diantaranya : 1. Buat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit. Cari antara 10 dan 20 faktor, termasuk peluang peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar peluang dahulu baru ancaman. Usahakan spesifik mungkin, gunakan selalu persentase, rasio dan angka perbandingan jika dimungkinkan. 2. Beri bobot pada setiap factor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (amat penting). Bobot menunjukkan kepentingan relative dari factor tersebut agar berhasil dalam lingkungan tersebut. Tetapi, ancaman dapat juga menerima bobot tinggi, jika berat atau sangat mengancam. Bobot yang wajar dapat ditentukan dengan membandingkan pesaing yang sukses dan yang gagal atau dengan mendiskusikan factor tersebut dan mencapai konsesus kelompok. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada factor diatas harus sama dengan 1,0 3. Berikan peringkat 1 sampai 4 kepada masing-masing factor eksternal kunci untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat itu merespon factor tersebut, dengan catatan 4 : respon luar biasa, 3 : respon diatas rata rata, 2 : respon rata-rata, 1 = respon jelek. Peringkat

23 33 didasarkan pada efektivitas strategi perusahaan. Peringkat didasarkan atas keadaan perusahaan, sedangkan bobot dalam langkah 2 didasarkan kepada industri. Perlu diperhatikan baik peluang maupun ancaman dapat memperoleh peringkat 1,2,3,4. 4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai bobot total bagi organisasi 5. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai bobot total bagi organisasi. Tabel 2.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Faktor- Faktor eksternal kunci Bobot Peringkat Nilai yang dibobot Peluang: - - Ancaman: - - xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Jumlah xxx xxx Sumber David (2010, p160) Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) Menurut David (2010, p229), matriks evaluasi faktor internal (internal factor evaluation - IFE) adalah alat perumusan strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasikan serta mengevaluasi

24 34 hubungan di antara area tersebut.penilaian intuitif digunakan dalam pengembangan matriks evaluasi faktor internal, sehingga tampilan ilmiahnya tidak boleh ditafsirkan sebagai bukti bahwa teknik ini benar-benar tanpa celah.terdapat lima tahap pemngembangan matriks IFE diantaranya : 1. Tulislah faktor internal utama sebagaimana teridentifikasi dalam proses audit internal. Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting, termasuk kekuatan maupun kelemhannya. Tuliskan kekuatan terlebih dahulu dan kemudian kelemahan. Usahakan spesifik mungkin, gunakan persentasi rasio dan angka perbandingan. 2. Berikan bobot dengan kisaran 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (terpenting pada setiap faktor. Bobot ini menunjukkan seberapa penting faktor tersebut sebagai penunjang keberhasilan perusahaan. Jumlah dari semua bobot harus 1,0. Bobot didasarkan berdasarkan keadaaan insutri. 3. Berikan bobot 1 4 pada setiap faktor apakah faktor itu merupakan kelemahan besar (peringkat = 1), kelemahan kecil (peringkat = 2). Kekuatan kecil (peringkat = 3) atau kekuatan besar (peringkat = 4). Peringkat diberikan berdasarkan keadaan perusahaan 4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot setiap variable 5. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variable untuk menentukan total nilai yang dibobot untuk organisasi.

25 35 Tabel 2.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal Faktor- Faktor Internal utama Bobot Nilai Nilai yang dibobot Kekuatan internal: - - Kelemahan internal: - - xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Jumlah xxx Xxx Sumber David (2010, p231) Matriks CPM Menurut David (2010,p160), Matriks CPM mengidentifikasi pesaingpesaing utama perusahaan, seta kekuatan dan kelemahannya terkait dengan contoh posisi strategis perusahaan. Bobot total dalam CPM sama dengan EFE.namun CPM memiliki cakupan lebih luas,dan fokus pada isu internal, serta pemeringkatan total nilai yang dibobot untuk perusahaan pesaing dapat dibandingkan dengan perusahaan sample. Sehingga memberikan informasi strategis internal yang penting.

26 36 Tabel 2.3 Matriks CPM Perusahaan 1 Perusahaan 2 Perusahaan 3 Faktor Faktor Keberhasilan Penting Bobot Peringkat Skor Bobot Bobot Peringkat Skor Bobot Bobot Peringkat Skor Bobot Total Sumber : David (2010, p160) Tahap Pencocokan Menurut David (2010, p325), mencocokan (matching) faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan strategi alternatif yang masuk akal. Di pembahasan ini, tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri atas dua teknik yang dapat digunakan dengan urutan manapun: Matriks SWOT dan Matriks Internal Eksternal (IE) Matriks SWOT Menurut David (2010, p327), matriks Kekuatan, kelemahan, Peluang, Ancaman (Strength Weaknesses Opportunity Threats SWOT) adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi:

27 37 1. Strategi SO (strength opportunities) Strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.perusahaan atau organisasi menginginkan kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai tren dan kejadian eksternal. 2. Strategi WO (weakness opportunities) Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluangpeluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya dalam memanfaatkan peluang tersebut. 3. Strategi ST (strength threat) Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternal. Jadi, perusahaan pesaing yang memiliki produksi yang sama merupakan salah satu ancaman eksternal yang dapat mengurangi pelanggan. 4. Strategi WT (weakness threat) Strategi ini merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal.jika sebuah perusahaan atau organisasi mengalami berbagai ancaman eksternal dan

28 38 internal, maka perusahaan atau organisasi ini harus berjuang untuk dapat bertahan dalam usahanya. Matriks SWOT dibuat melalui beberapa tahapan yaitu : 1. Tulis peluang eksternal perusahaan pada sel peluang (oportunities) yang telah disediakan pada tabel SWOT. 2. Tulis ancaman eksternal perusahaan pada sel ancaman (threats) yang telah disediakan pada tabel SWOT. 3. Tulis kekuatan internal perusahaan pada sel kekuatan (strengths) yang telah disediakan pada tabel SWOT. 4. Tulis kelemahan internal perusahaan pada sel kelemahan (weakness) yang telah disediakan pada tabel SWOT. 5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan tuliskan strategi yang diinginkan didalam sel SO yang disediakan. 6. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan tuliskan strategi yang diinginkan didalam sel WO yang disediakan. 7. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan tuliskan strategi yang diinginkan didalam sel ST yang disediakan. 8. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan tuliskan strategi yang diinginkan didalam sel WT yang disediakan.

29 39 Tabel 2.4 Matriks SWOT Kondisiinternal kondisi eksternal oportunities (peluang) - xxx - xxx - xxx threats (ancaman) - xxx - xxx - xxx strenghts (kekuatan) - xxx - xxx - xxx strategi (SO) oportunities strenghts - xxx - xxx - xxx Strategi (ST) threats strenghts - xxx - xxx - xxx weaknes (kelemahan) - xxx - xxx - xxx strategi (WO) oportunities weaknes - xxx - xxx - xxx strategi (WT) threats weaknes - xxx - xxx - xxx Sumber : David (2010, p328) Matriks Grand Strategy Menurut David (2010,p347), matriks Strategi Besar (Grand Strategy) ini membantu perusahaan untuk mendefenisikan strategi alternative yang baik untuk perusahaan. Matriks ini didasarkan atas dua dimensi penilaian: posisi persaingan dan pertumbuhan pasar. Strategi yang sesuai untuk sebuah organisasi dituangkan dalam urutan daya tarik di masing masing kuadran matriks. Matriks ini dibagi berdasarkan 4 kuadran berdasarkan pertumbuhan pasar.

30 40 Gambar 2.2 Matriks Grand Strategy Sumber : David (2010,p348) Matriks Internal Eksternal (IE) Menurut David (2010, p344), matriks IE (Internal Eksternal) memposisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam tampilan sembilan sel. Matriks IE tersebut menempatkan divisi-divisi organisasi dalam sebuah diagram sistematis. Matriks IE dibagi menjadi tiga bagian besar yang mempunyai implikasi strategi yang berbeda-beda : 1. Ketentuan untuk divisi-divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan membangun (grow and build). Strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi kedepan, integrasi kebelakang, dan integrasi horizontal) bisa menjadi yang paling tepat bagi divisi-divisi ini.

31 41 2. Divisi-divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat ditangani dengan baik melalui strategi menjaga dan mempertahankan (hold and maintain); penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang paling banyak dalam jenis divisi ini. 3. Ketentuan umum untuk divisi yang masuk dalam sel VI, VII, atu XI adalah panen atau divestasi (harvest or dives). Organisasi yang berhasil mampu mencapai portofolio bisnis yang masuk atau berada di seputar sel I dalam Matriks IE. Gambar 2.3 Matriks Internal - Eksternal Sumber : David (2010, p344)

32 Tahap keputusan : Matriks QSPM Menurut David (2011, p350), di luar strategi-strategi pemeringkatan untuk mendapatkan daftar prioritas, hanya ada satu teknik analisis dalam literatur yang dirancang untuk menentukan daya tarik relatif dari berbagai tindakan alternatif. Teknik tersebut adalah Matriks Perancangan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix - QSPM), yang menyusun tahap tiga dari kerangka analisis perumusan strategi. Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik. QSPM menggunakan analisis input dari tahap satu dan hasil pencocokan dari analisis tahap dua untuk secara objektif menentukan strategi yang hendak dijalankan di antara strategi-strategi alternatif. Menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun QSPM (tahap tiga). QSPM adalah alat yang memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal yang diidentifikasi sebelumnya. Seperti halnya alat-alat analisis perumusan strategi yang lain, QSPM membutuhkan penilaian intuitif yang baik.

33 43 Tabel 2.5 Matriks QSPM Alternatif strategi Strategi 1 Strategi 2 Faktor-faktor utama Bobot AS TAS AS TAS Peluang - - Ancaman - - Kekuatan - - Kelemahan - - Total Sumber : David (2010, p350) 2.11 Framework Perencanaan Strategi e-marketing Pada framework perancangan strategi e-marketing menggunakan metode Seven Stages of Internet Marketingdan metode perancangan OOA&D Object Oriented Analysis and Desain Menurut Mathiassen et al. (2000, p135), OOAD adalah suatu metode untuk analisis dan perancangan sistem yang berorientasi pada objek. Objek menurut Mathiassen et al. (2000, p4) adalah suatu entitas yang memiliki indentitas, state,

34 44 dan behavior. Identitas objek dalam objek menunjukkan bagaimana objek tersebut dapat dibedakan dengna objek lainnya dalam suatu konteks oleh para pengguna. Sedangkan identitas objek dalam perancangan menunjukkan bagaimana objekobjek lain dalam sistem dapat mengenali objek tersebut dan bagaimana mengkasesnya Rich Picture Mathiassen et al. (2000, p334) mendiskripsikan Rich Picture adalah sebuah gambaran dari orang, objek, proses, struktur dan masalah pada problem dan application domain suatu sistem. Penggambaran rich picture tidak didasarkan pada notasi khusus dan tidak memiliki standar baku dalam penggambarannya Usecase Diagram Menurut Mathiassen et al. (2000, p119) diagram usecase digunakan untuk menunjukkan hubungan antara actor (aktor) dan usecase, serta menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Aktor adalah suatu abstraksi dari pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem sasaran. Usecase didefenisikan sebagai suatu pola interaksi antara sistem tersebut dan aktor dalam application domain. Mathiassen et al. (2000, p129) juga menjelaskan bahwa usecase diagram dapat menunjukkan use-case groupings, dimana seorang aktor dapat berpartisipasi pada semua usecase dalam sebuah usecase diagram yang merepresentasikan area fungsionalitas tertentu dalam sistem.

35 45 Gambar 2.4Usecase Diagram Sumber : Mathiassenet al. (2000, p343) Class Diagram Menurut Mathiassen et al. (2000, p336) menyatakan bahwa class diagram mendeskripsikan kumpulan dari class dan hubungan strukturalnya. Masih menurut Mathiassen et al. (2000, p49) objek adalah suatu entitas yang memiliki identitas, kondisi dan perilaku. Event didefinisikan sebagai suatu kejadian langsung yang melibatkan suatu objek atau lebih. Class didefinisikan sebagai suatu deskripsi dari kumpulan objek yang memiliki struktur, perilaku, pola perilaku dan atribut yang serupa. (Mathiassen et al., 2000, p69) strutur antar class dan objek terdiri dari : i. Generalization, yakni suatu class umum (super class) yang mendeskripsikan properti umum untuk sekelompok dari class khusus (sub class). ii. Cluster, merupakan suatu kumpulan class yang saling berhubungan.

36 46 iii. Aggregation, yakni suatu objek superior (the whole) yang terdiri dari sejumlah objek (the parts). iv. Association, merupakan suatu relasi berarti antar sejumlah objek. Gambar 2.5Class Diagram Sumber : Mathiassen et al. (2000, p337)

37 Navigation Diagram Menurut Mathiassen et al. (2000, p344), diagram navigasi adalah statechart diagram khusus yang berfokus pada keseluruhan user interface yang dinamis. Diagram ini menunjukkan window yang berkaitan dan transisi di antara windowwindow tersebut. Gambar 2.6 Navigation Diagram Sumber : Mathiassen et al. (2000, p344)

38 Seven Stages of Internet Marketing Pada gambar beikut menyediakan gambaran dari Seven Stages of Internet Marketing: framing the market opportunity, formulating the market strategy, designing the customer experience, crafting the customer interface, designing the marketing program, leveraging customer information through technology, dan evaluating the results of the marketing program. stage 1 framing the market opportunity stage7 evaluating the results of the marketing program stage 2 formulating the market strategy stage 6 leveraging customer information through technology stage 3 designing the customer experience stage5 designing the marketing program stage 4 crafting the customer interface Gambar 2.7 Seven Stage of Internet Marketing Sumber : Mohammed et al. (2003, p9) Stage 1 : Framing the Market Opportunity Menurut Mohammed et al. (2003, p8), tahap satu melibatkan analisis peluang pasar dan thap awal dari konsep bisnis. yaitu, mengumpulkan cukup data online dan offline untuk menetapkan pembuktian penilaian pada kesempatan. mari

39 49 kita mengatakan, misalnya, bahwa Anda sedang menjalankan sebuah bisnis dotcom besar seperti amazon.com. tim manajemen senior secara terus menerus dihadapkan dengan go / no-go keputusan tentang apakah akan menambah unit usaha baru atau mengembangkan lini produk baru dalam unit bisnis yang ada. mekanisme apa yang mereka masukkan untuk mengevaluasi peluang tersebut? Dalam rangka bagi perusahaan untuk membuat pilihan informasi tentang kesempatan, tim manajemen perlu untuk memperoleh gambaran yang cukup dari pasar dan artikulasi yang jelas dari pengalaman pelanggan yang merupakan inti dari kesempatan. Pada tahap ini terdapat lima langkah investigasi yang diikuti oleh suatu keputusan lanjut atau tidak lanjut (go or not go decision), yaitu : 1. investigate opportunity in an existing or new value system (Menentukan peluang pada nilai system yang telah berjalan atau baru). Pada langkah ini dipergunakan untuk mengidentifikasi secara luas daerah mana yang akan dimasuki oleh perusahaan baru dan peluang peluang apa saja yang memungkinkan perusahaan untuk masuk ke pasar. Serta dengan adanya internet apakah peluang yang dimiliki oleh perusahaan dapat lebih dikembangkan. 2. Identify unmet to unserved needs(mengidentifikasikan kebutuhan kebutuhan yang belum terpenuhi) Pada langkah ini, proses bisnis perusahaan yang ada akan dianalisis untuk melihat apakah system yang ada sekarang telah dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau tidak. Kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh

40 50 system lama, akan dijadikan sebagai salah satu tujuan dari pengembangan system baru yang akan diekembangkan. 3. Determine target customer segment (Menentukan target segmentasi konsumen) Pengertian segmentasi adalah proses pengelompokan konsumen berdasarkan faktor faktor tertentu. Pada langkah ini akan ditentukan segmentasi dari pengguna produk perusahaan. Adapun segmentasi pasar dapat dibedakan berdasarkan : i. Demografis, membagi pasar berdasarkan nilai nilai demografis, seperti : umur, jenis kelamin, pendidikan, etnis, pendapatan, status keluarga dan lain sebagainya ii. Geografis membagi pasar ke dalam unit-unit geografis, seperti : kota, Negara, wilayah dan lain sebagainya iii. Firmografis, membagi pasar berdasarkan variable spesifikasi perusahaan : jumlah karyawan dan ukuran perusahaan. iv. Firmografis, membagi pasar berdasarkan variable spesifikasi perusahaan seperti jumlah karyawan dan ukuran perusahaan v. Tingkah laku, membagi pasar berdasarkan pada pengetahuan, sikap pemakaian atau tanggapan mereka terhadap suatu produk seperti : situasi yang menuntun kepada kebutuhan produk, pembelian atau kegunaan seperti yang bersifat rutin atau khusus. vi. Psikografis, membagi pasar berdasarkan pada gaya hidup dan kepribadian.

41 51 vii. Kesempatan (tergantung situasi) membagi pasar berdasarkan pada situasi yang mengarah pada kebutuhan suatu produk, membeli atau menggunakan, seperti : kesempatan rutin dan kesempatan khusus. viii. Keuntungan, membagi pasar berdasarkan pada keuntungan atau kualitas dari suatu produk seperti kenyaman, ekonomi dan kualitas. 4. Assess resource requirement to deliver the offering (Menilai kebutuhan sumber daya untuk memberikan penawaran) Pada tahap ini akan diidentifikasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Adapun sumberdaya tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga : i. Customer-facing : Sumber daya dalam customerfacing meliputi nama merk, tenaga penjualan yang handal dan saluran distribusi yang beragam. ii. Internal : Sumberdaya ini berhubungan dengan operasi manual perusahaan, seperti teknologi, pengembangan produk, pengalaman staff, skala ekonomis dan sebagainya. iii. Upstream : Sumber daya ini ada kaitannya dengan hubungan perusahaan dengan supplier (penyalur). Contohnya meliputi hubungan kerjasama dengan berbagai pemasok dan tingkatan kerjasama operasional antara perusahaan dengan pemasoknya

42 52 5. Assess competitive, technological and financial attractiveness of opportunity(menilai kekuatan persaingan teknologi dan financial perusahaan terhadap peluang) Pada tahap ini kita akan menentukan siapa saja pesaing perusahaan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung serta teknologi dan keuangan yang dapat dijadikan peluang bagi perusahaan Stage 2 : Formulating the Marketing Strategy Menurut Mohammed et al. (2003, p8), internet strategi pemasaran didasarkan pada perusahaan, unit bisnis, dan lebih darisemua strategi pemasaran perusahaan. tujuan strategi pemasaran, sumber daya, dan pengurutan tindakan harus erat selaras dengan strategi unit bisnis. akhirnya strategipemasaran secara keseluruhan mencakup kegiatan pemasaran offline dan online, bahkan untuk pemain murni bisnis online seperti alat-alat Amazon dan kelompok perangkat keras. Dalam analisis kali ini, pemasaran bersasaran mengharuskan pemasar melakukan tiga langkah utama : 1. Mengidentifikasikan dan memilah milah kelompok pembeli yang berbeda beda yang mungkin meminta produk atau bauran pemasaran tersendiri. 2. Memilih satu atau segmen pasar untuk dimasuki 3. Membentuk dan mengkomunikasikan manfaat utama yang membedakan produk perusahaan dengan produk lain dipasar

43 53 Segmentation Brick and Mortar Menurut Mohammed et al.(2003,p107), perusahaan tradisional yang baru terhadap internet akan menyadari bahwa segmentasi online dapat menghasilkan empat scenario berbeda. adapun kemungkinan segmentasi online diantaranya : Gambar2.8Segmentation Brick and Mortar Sumber ; Mohammed et al (2003,p108) Dimensi pertama dari matriks tersebut (Change in segmentation characteristic due internet) menjelaskan tentang karakteristik segmentasi pasar setelah perusahaan berpindah ke pemasaran melalui internet akan berubah atau tidak dan dimensi kedua (Change in Size of Market Segments) menjelaskan tentang ukuran segmentasi pasar setelah perusahaan beralih ke pemasaran melalui internet akan berubah atau tidak. Berdasarkan kedua dimensi tersebut dapat diperoleh empat kemungkinan posisi perusahaan yakni sebagai berikut :

44 54 1. Reclassified Expansion Posisi dimana karakteristik segmentasi perusahaan mengalami perubahan dari pemasaran offline serta ukuran segmen konsumennya juga mengalami perubahan setelah perusahaan menerapkan pemasaran online. 2. Market Expansion Posisi dimana karakteristik segmentasi perusahaan tidak mengalami perubahan dari pemasaran offline, tetapi ukuran segmen konsumennya mengalami perluasan setelah perusahaan menerapkan pemasaran online. 3. No Change Posisi dimana karakteristik segmentasi perusahaan serta ukuran segmen konsumennya tidak mengalami perubahan dari pemasaran offline setelah perusahaan menerapkan pemasaran online. 4. Market Reclassification Posisi dimana karakteristik segmentasi perusahaan mengalami perubahan dari pemasaran offline, tetapi ukuran segmen konsumennya tidak mengalami perubahan setelah perusahaan menerapkan pemasaran online. Targeting Brick and Mortar Menurut Mohammed et al. (2003,p109), terdapat 4 strategi scenario dimana perusahaan tradisional dapat menargetkan segmen online berhubungan dengan segmen offline yaitu:

45 55 Gambar 2.9Targeting Brick and Mortar Sumber : Mohammed et al. (2003,p110) Dari kedua dimensi diatas, diperoleh empat pilihan posisi yaitu : 1. New Opportunity Targeting Posisi dimana target segmentasi online yang dilayani secara keseluruhan berbeda dari target segmentasi offline. Jika posisi ini terpilih sebagai suatu kondisi bagi perusahaan, biasanya perusahaan harus dapat menawarkna produk yang sana sekali beda dengan produk yang ditawarkan selamaoffline. 2. Blanket Targeting Posisi dimana segmentasi online yang dilayani tidak mengalami perubahan dari saat offline, tetapi segmennya dapat meluas karena masalah geografis dapat diminimalkan. Hal ini membuat lebih banyak konsumen yang dapat dijangkau melalui internet.

46 56 3. Beachhead Targeting Posisi dimana target segmentasi online adalah lebih kecil dari offline. Kondisi ini muncul jika hanya sebagian konsumen perusahaan yang mengakses internet 4. Bleed Over Targeting Posisi dimana target segmentasi online merupakan sebagian dari offline ditambah dengan segmen baru pada saat online. Segmen tersebut, adakalanya merupakan konsumen yang selama ini terabaikan pada saat offline, namun pada saat ini menjadi target karena system online menawarkan sesuatu yang menarik bagi konsumen. Positioning Brick and Mortar Menurut Mohammedet al.(2003,p112) setiap skenario memerlukan pendekatan positioning yang berbeda. berikut adalahpositioning Brick and Mortar Gambar2.10Positioning Brick and Mortar Sumber : Mohammed et al (2003, p112)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi. berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi. berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan. 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p5), sistem inforasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardwar, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT ALAM AGUNG LESTARI. Abstrak

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT ALAM AGUNG LESTARI. Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT ALAM AGUNG LESTARI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.10 Pengertian Pemasaran Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatankesempatan baru telah menjadi sebab menariknya pengetahuan pemasaran bagi perusahaan-perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN INTERNET MARKETING PADA PT. LAPTOP SQUARE SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA OMEGA OPTIK SKRIPSI. Marsella Florentina

ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA OMEGA OPTIK SKRIPSI. Marsella Florentina ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA OMEGA OPTIK SKRIPSI Oleh : Marsella Florentina 0800747034 PROGRAM GANDA MANAJEMEN DAN SISTEM INFORMASI BINUS UNIVERSITY JAKARTA 2008 2009 ANALISA DAN PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING MECHANICAL INSTRUMENT PADA PT.PIRANTI WAHANA SENTOSA. Abstrak

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING MECHANICAL INSTRUMENT PADA PT.PIRANTI WAHANA SENTOSA. Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING MECHANICAL INSTRUMENT PADA PT.PIRANTI WAHANA

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Vaughan(2011,p1), Multimedia adalah kombinasi teks, gambar, suara, animasi dan video yang disampaikan kepada user melalui komputer.

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

Digital Marketing. Communication

Digital Marketing. Communication Digital Marketing Communication Modul ke: E-Marketing Planning Process Fakultas Ilmu Komunikasi Andri Budiwidodo, S.Si., M.Ikom. Program Studi Advertising and Markerting Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006/2007 Abstrak ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui flyer dan koran sedikit demi sedikit bergeser ke media online, disamping

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui flyer dan koran sedikit demi sedikit bergeser ke media online, disamping 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan serta perubahan pesat teknologi informasi terakhir ini memaksa dunia bisnis mengikuti arus perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan dinamis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI SKRIPSI Oleh : Adhitia Mandian 0800751284 Dimas Imam Pamuji 0800753245 Fakultas Ekonomi - Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi dan manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi dan manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi dan manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT. INTERIOR

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN INTERNET MARKETING PADA PT. FASHINDO PERSADA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini seperti yang diketahui telah membawa pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai salah satu Strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan internet saat ini sudah digunakan secara luas sebagai sarana pertukaran informasi. Perkembangan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 sudah mencapai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI.

ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI. ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI Oleh : Iin Hanifa - 1100037206 Randa Purnama Amin - 1100054830 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci