BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan
|
|
- Ari Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Biaya Produksi Standar Biaya standar merupakan biaya yang dianggarkan terlebih dahulu sebelum perusahaan memulai produksi. Biaya Standar yang ditetapkan mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan informasi terhadap biaya yang akan dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dan juga untuk mengukur tingkat efisiensi biaya produksi. Biaya-biaya yang distandarkan oleh perusahaan antara lain biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Penetapan biaya produksi harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati oleh perusahaan. Tujuannya adalah agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena kesalahan dalam penetapannya. Standar bahan baku langsung yang dikembangkan oleh perusahaan adalah standar kuantitas bahan baku dan standar harga bahan baku. Standar kuantitas bahan baku ditetapkan berdasarkan jumlah bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu jenis barang. Sedangkan standar harga bahan baku berdasarkan pengalaman yang lalu. Standar tenaga kerja langsung yang ditetapkan oleh perusahaan adalah standar tarif upah dan standar efisiensi tenaga kerja langsung. PT XYZ menetapkan standar tarif berdasarkan atas tarif upah yang ditetapkan oleh pemerintah dan lamanya pekerja bekerja. Sedangkan standar efisiensi tenaga 58
2 59 kerja langsung didasarkan atas pelaksanaan kerja yang sesungguhnya oleh para pekerja yang mempunyai kemampuan sama rata ketika bekerja dengan mesin pada kondisi normal. Standar tarif overhead yang ditetapkan oleh perusahaan terdiri dari tarif biaya overhead tetap dan tarif overhead variabel. Standar overhead pabrik dengan jumlah jam kerja yang diperkirakan akan dibutuhkan untuk menghasilkan produk tertentu yang telah ditetapkan berdasarkan anggaran produksi. 1. Penetapan Biaya Standar Bahan Baku Dalam membuat Wood Stain, perusahaan menggunakan 6 jenis bahan baku yaitu SL006, AD7022, PRT, AD70410, RM40023, dan PGM Perusahaan melakukan pembelian bahan baku berdasarkan satuan berat yaitu kg. Berikut ini akan disajikan data yang memperlihatkan standar kuantitas tiap-tiap jenis bahan baku yang diperlukan. Tabel 4.1 Standar Bahan Baku untuk 1 Drum (114,305 kg) Wood Stain Bahan Baku Campuran Komposisi (kg) (%) Harga Standar Biaya Standar SL ,410 94,660 Rp 1.100,00 Rp ,00 AD7022 3,680 3,155 Rp 8.827,50 Rp ,20 PRT 0,018 0,015 Rp 7.500,00 Rp 135,00 AD ,840 1,578 Rp 3.100,00 Rp 5.704,00 RM ,230 0,197 Rp ,00 Rp 4.600,00 PGM ,460 0,394 Rp ,00 Rp 5.920,20 Total 116,638 Rp ,40 Hasil 114,305 Sumber : PT. XYZ Rasio Hasil = 114,305 = 0,98
3 60 116,638 Biaya Standar Hasil (Spy) = Rp /drum Jumlah Produksi Perusahaan selama Tahun 2006 adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Produksi Wood Stain Tahun 2006 Periode Produksi Wood Stain (Drum) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber : PT. XYZ
4 61 Standar bahan baku yang ditetapkan oleh perusahaan pada tahun 2006 adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Standar Kuantitas Bahan Baku (dalam satuan kg) Periode Bahan Baku SL006 AD7022 PRT AD70410 RM40023 PGM-1413 Total Januari , ,07 35, ,15 439,71 879, ,41 Februari , ,30 35, ,27 440,97 881, ,79 Maret , ,05 36, ,65 444,52 889, ,33 April , ,67 37, ,99 456,05 912, ,18 Mei , ,77 36, ,04 454,68 909, ,89 Juni , ,66 36, ,48 453,61 907, ,69 Juli , ,09 36, ,69 452,14 904, ,50 Agustus , ,08 36, ,67 444,64 889, ,80 September , ,48 36, ,88 447,29 894, ,74 Oktober , ,07 33, ,64 435,78 871, ,51 November , ,69 35, ,96 439,44 878, ,55 Desember , ,19 35, ,71 439,53 879, ,35 Total , ,12 432, , , , ,74 Sumber : PT. XYZ
5 62 Sedangkan standar campuran bahan baku adalah sebagai berikut : Rumus untuk menghitung standar mix bahan baku adalah : Standar Standar Mix Mix = (standar = standar proposi proporsi campuran campuran x total x total kuantitas kuantitas input input aktual aktual per per bulan) Tabel 4.4 Standar Campuran Bahan Baku (dalam satuan kg) Periode Bahan Baku SL006 AD7022 PRT AD70410 RM40023 PGM-1413 Total Januari , ,65 36, ,45 444,24 888, ,00 Februari , ,09 36, ,68 445,52 891, ,00 Maret , ,48 36, ,87 446,79 893, ,00 April , ,98 37, ,15 459,57 919, ,00 Mei , ,10 37, ,71 457,01 914, ,00 Juni , ,54 37, ,93 458,29 916, ,00 Juli , ,92 36, ,68 454,51 909, ,00 Agustus , ,98 36, ,13 448,07 896, ,00 September , ,32 36, ,81 451,90 903, ,00 Oktober , ,29 33, ,16 439,09 878, ,00 November , ,77 35, ,00 441,69 883, ,00 Desember , ,74 36, ,00 444,06 888, ,00 Total , ,86 435, , , , ,00 Sumber : Data primer diolah tahun 2008
6 63 Berikut ini akan disajikan data mengenai hasil standar berdasarkan standar campuran bahan baku : Rumus untuk menghitung hasil standar adalah : Hasil Standar = rasio input x total input aktual Tabel 4.5 Hasil Standar Periode Produksi Wood Stain (Drum) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber : Data primer diolah tahun 2008
7 64 Tabel 4.6 Standar Biaya Bahan Baku Tahun 2006 No. Bahan Baku Biaya Bahan Baku (Rp) 1 SL ,00 2 AD ,80 3 PRT ,00 4 AD ,00 5 RM ,00 6 PGM ,00 Sumber : Data primer diolah tahun 2008 Rumus : Standar Biaya Bahan Baku = (harga standar x total keseluruhan standar bahan baku) 2. Penetapan Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung Kegiatan proses produksi pada PT. XYZ untuk setiap harinya terdiri dari 2 (dua) shift yaitu shift pertama dari pukul 8.00 sampai dengan dan shift kedua dari pukul sampai dengan Pekerja bekerja selama 8 jam setiap harinya. Dalam seminggu pekerja bekerja dari hari senin sampai dengan hari jumat selama 5 hari atau 40 jam. Pekerja lembur dapat dilakukan antara pukul dan pukul untuk pekerja shift pertama dan antara pukul dan untuk pekerja shift kedua. Jam kerja standar yang dibutuhkan untuk membuat wood stain dibutuhkan 0,3 jam atau 18 menit. Dalam kegiatan proses produksi perusahaan membutuhkan 32 orang, yang meliputi 5 jenis pekerjaan sebagai berikut :
8 65 a. Unit Bumbary (6 orang), yang mempunyai tugas menimbang bahan baku sesuai dengan komposisi yang ada dan memasukkannya kedalam mesin bumbary secara kontinu untuk pengadukan lebih lanjut. b. Unit Mixing 1 (4 orang), yang mempunyai tugas mencampur bahanbahan dan proses pengadukan /mixer sampai rata. c. Unit Mixing 2 (4 orang), yang mempunyai tugas proses penyaringan dan mengontrol hasil dari proses pengadukan serta membersihkan adukan dari material/bahan cat yang tidak hancur pada proses tersebut. d. Unit Laboran (10 orang), yang mempunyai tugas pengetesan hasil pembuatan cat yaitu pemeriksaan kualitas cat oleh bagian teknik dan laboratorium apakah sudah memenuhi criteria dan standarisasi cat yaitu : Tes kehalusan, tes PH meter, tes warna, tes kekuatan atau daya rekat. e. Unit Packaging (8 orang), yang mempunyai tugas memproses lebih lanjut atas hasil produksi cat kedalam kaleng, gallon, pail atau drum sehingga siap untuk dipasarkan. Standar tarif upah untuk masing-masing pekerja ini ditentukan oleh bagian produksi dengan berpedoman terhadap pemerintah mengenai tarif upah minimum (UMR), sekaligus mempertimbangkan lamanya para pekerja bekerja. Sedangkan uang lembur dibayar berdasarkan banyak jam lembur dikalikan dengan upah lembur per jam. Satu orang tenaga kerja dibayar dengan upah pokok + upah makan, pembayaran dilakukan setiap bulan.
9 66 Besarnya upah per jam yang diterima masing-masing pekerja adalah sebesar : Unit Bumbary = Rp Rp Rp = 8 jam kerja 8 jam kerja Unit Mixing 1 = Rp Rp Rp = 8 jam kerja 8 jam kerja = Rp 4.000/jam = Rp 3.500/jam Unit Mixing 2 Rp Rp Rp = = 8 jam kerja 8 jam kerja = Rp 3.250/jam Rp Rp Rp Unit Laboran = = 8 jam kerja 8 jam kerja = Rp 3.400/jam Unit Packaging Rp Rp Rp = = 8 jam kerja 8 jam kerja = Rp 3.800/jam Tabel 4.7 Standar Jam Kerja Langsung untuk 1 Drum ( kg) Wood Stain Jenis Proporsi Standar Jam Pekerjaan Campuran (%) Harga Standar Biaya Standar Bumbary 0,050 16,67 Rp 4.000,00 Rp 200,00 Mixing 1 0,167 55,67 Rp 3.500,00 Rp 584,50 Mixing 2 0,050 16,67 Rp 3.250,00 Rp 162,50 Laboran 0,008 2,67 Rp 3.400,00 Rp 27,20 Packaging 0,025 8,33 Rp 3.800,00 Rp 95,00 Total 0,300 jam Rp 1.069,20 Sumber : PT. XYZ Rasio Hasil = 114,305 = 381 0,3 jam Biaya Standar Hasil (Spy) = Rp 1.069,20 / drum
10 67 Berikut ini akan disajikan data tentang standar jam kerja langsung pada masing-masing jenis pekerjaan, standar campuran jam kerja, dan biaya standar tenaga kerja langsung. Tabel 4.8 Standar Jam Kerja Langsung Periode Jenis Pekerjaan Bumbary Mixing 1 Mixing 2 Laboran Packaging Total Januari 95,70 319,50 95,70 15,30 47,80 574,00 Februari 96,00 320,60 96,00 15,40 48,00 576,00 Maret 96,90 323,30 96,90 15,50 48,40 581,00 April 99,20 331,20 99,20 15,80 49,60 595,00 Mei 98,90 330,10 98,90 15,70 49,40 593,00 Juni 98,70 329,60 98,70 15,70 49,30 592,00 Juli 98,40 328,50 98,40 15,60 49,10 590,00 Agustus 96,90 323,30 96,90 15,50 48,40 581,00 September 97,50 325,70 97,50 15,60 48,70 585,00 Oktober 94,90 316,80 94,90 15,10 47,30 569,00 November 95,50 319,10 95,50 15,20 47,70 573,00 Desember 95,70 319,50 95,70 15,30 47,80 574,00 Total 1.164, , ,30 185,70 581, ,00 Sumber : PT. XYZ Rumus standar campuran tenaga kerja langsung adalah : Standar Mix = standar proporsi campuran x total kuantitas input aktual per bulan
11 68 Periode Tabel 4.9 Standar Campuran Jam Kerja Langsung Jenis Pekerjaan Bumbary Mixing 1 Mixing 2 Laboran Packaging Total Januari 96,70 322,84 96,70 15,46 48,30 580,00 Februari 97,00 323,94 97,00 15,56 48,50 582,00 Maret 97,40 324,97 97,40 15,58 48,65 584,00 April 100,03 333,98 100,03 15,93 50,02 600,00 Mei 99,57 332,33 99,57 15,81 49,73 597,00 Juni 98,87 330,16 98,87 15,73 49,38 593,00 Juli 99,90 333,51 99,90 15,84 49,85 599,00 Agustus 97,57 325,53 97,57 15,61 48,73 585,00 September 98,33 328,48 98,33 15,73 49,12 590,00 Oktober 95,57 319,03 95,57 15,21 47,63 573,00 November 96,17 321,33 96,17 15,31 48,03 577,00 Desember 96,53 322,28 96,53 15,43 48,22 579,00 Total 1.173, , ,64 187,19 586, ,00 Sumber : Data primer diolah tahun 2008 Rumus : Standar biaya tenaga kerja = upah standar x total keseluruhan standar tenaga kerja Tabel 4.10 Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2006 Jenis Pekerjaan Biaya Tenaga Kerja (Rp) Bumbary ,00 Mixing ,00 Mixing ,00 Laboran ,00 Packaging ,00
12 69 3. Biaya Overhead Pabrik PT. XYZ telah mengelompokkan biaya overhead pabrik dalam 2 bagian, yaitu biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel, berdasarkan kapasitas normal Unit. Tabel 4.11 PT. XYZ Anggaran Biaya Overhead Pabrik JENIS BIAYA OVERHEAD PABRIK V/T JUMLAH BIAYA TETAP : Biaya Gaji dan Upah harian T Biaya Listrik T Biaya air T Biaya perbaikan mesin dan peralatan T Biaya perbaikan gedung T Biaya perbaikan kendaraan T Biaya penyusutan gedung T Biaya penyusutan mesin dan peralatan T Biaya penyusutan inventaris T Biaya penyusutan kendaraan T JUMLAH BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL : Biaya bahan baku tidak langsung V Biaya bahan bakar dan pelumas V Biaya upah lembur V JUMLAH BIAYA VARIABEL TOTAL Sumber : PT. XYZ
13 70 Diketahui bahwa pada kapasitas normal, jam mesin = jam, maka tarif BOP standar dapat dihitung sebagai berikut : Tarif Biaya Tetap Rp = Jam Mesin jam mesin Rp = tarif BOP tetap Tarif Biaya Variabel Jam Mesin = = Rp jam mesin Rp tarif BOP variabel Total BOP pada kapasitas normal : Tarif BOP Tetap + Tarif BOP Variabel = Rp = Rp per jam mesin B. Biaya Produksi Aktual 1. Biaya Bahan Baku Berikut ini akan disajikan data-data mengenai kuantitas bahan baku aktual, hasil aktual, dan harga aktual bahan baku :
14 71 Tabel 4.12 Kuantitas Bahan Baku Aktual (dalam satuan kg) Bahan Baku Periode Total SL006 AD7022 PRT AD70410 RM40023 PGM-1413 Mendatar Januari , ,47 38, ,43 471,30 962, Februari , ,11 38, ,54 438,73 941, Maret , ,20 38, ,69 455,87 959, April , ,33 39, ,77 445,56 938, Mei , ,97 38, ,40 486,75 986, Juni , ,63 39, ,20 455,74 972, Juli , ,28 38, ,17 455,93 943, Agustus , ,15 37, ,63 444,95 921, September , ,95 38, ,46 446,84 932, Oktober , ,21 37, ,27 436,69 932, November , ,29 38, ,04 434,11 892, Desember , ,59 38, ,61 445,45 905, Total , ,18 462, , , , Sumber : PT. XYZ
15 72 Tabel 4.13 Hasil Aktual Periode Produksi Wood Stain (Drum) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber : PT. XYZ Tabel 4.14 Harga Aktual Bahan Baku / kg No. Nama Bahan Harga (Rp) 1 SL AD PRT AD RM PGM Sumber : PT. XYZ
16 73 Sedangkan biaya bahan baku aktual selama tahun 2006 adalah sebagai berikut: Rumus : Biaya bahan baku aktual = harga aktual x total keseluruhan bahan baku aktual Tabel 4.15 Biaya Bahan Baku Aktual Tahun 2006 No. Nama Bahan Harga (Rp) 1 SL AD PRT AD RM PGM Biaya Tenaga Kerja Langsung Jumlah tenaga kerja langsung, tarif upah aktual, dan biaya aktual yang dibayar oleh perusahaan selama tahun 2006 adalah sebagai berikut :
17 74 Periode Tabel 4.16 Jam Kerja Langsung Aktual Jenis Pekerjaan Bumbary Mixing 1 Mixing 2 Laboran Packaging Total Januari 100,20 328,20 97,10 14,00 40,50 580,00 Februari 102,00 337,90 87,30 14,60 40,20 582,00 Maret 109,10 330,30 89,80 14,40 40,40 584,00 April 112,60 321,30 105,20 16,40 44,50 600,00 Mei 106,50 324,50 96,00 16,50 53,50 597,00 Juni 98,90 335,30 96,80 16,80 45,20 593,00 Juli 103,30 338,90 100,30 14,40 42,10 599,00 Agustus 102,30 330,70 92,00 18,50 41,50 585,00 September 110,20 333,50 91,10 14,50 40,70 590,00 Oktober 91,50 322,30 98,40 18,20 42,60 573,00 November 105,90 310,20 98,20 17,10 45,60 577,00 Desember 104,70 310,10 100,60 14,30 49,30 579,00 Total 1.247, , ,80 189,70 526, ,00 Sumber : PT. XYZ Tabel 4.17 Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung Aktual Jenis Pekerjaan Tarif Upah / jam (Rp) Bumbary Mixing Mixing Laboran Packaging Sumber : PT. XYZ Berikut akan disajikan biaya tenaga kerja langsung aktual adalah sebagai berikut : Rumus : Tabel 4.18 Biaya tenaga kerja langsung aktual = Tarif upah aktual x total keseluruhan jam kerja aktual
18 75 Tabel 4.18 Biaya Tenaga Kerja Langsung Aktual Tahun 2006 Jenis Pekerjaan Biaya Tenaga Kerja (Rp) Bumbary Mixing Mixing Laboran Packaging Biaya Overhead Pabrik Tabel 4.19 Biaya Overhead Pabrik Aktual. JENIS BIAYA OVERHEAD PABRIK V/T JUMLAH BIAYA TETAP : Biaya Gaji dan Upah harian T Biaya Listrik T Biaya air T Biaya perbaikan mesin dan peralatan T Biaya perbaikan gedung T Biaya perbaikan kendaraan T Biaya penyusutan gedung T Biaya penyusutan mesin dan peralatan T Biaya penyusutan inventaris T Biaya penyusutan kendaraan T JUMLAH BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL : Biaya bahan baku tidak langsung V Biaya bahan bakar dan pelumas V Biaya upah lembur V JUMLAH BIAYA VARIABEL TOTAL Sumber : PT. XYZ
19 76 C. Perhitungan dan Analisis Varian PT. XYZ telah menetapkan standar biaya produksi untuk setiap produk yang dihasilkan. Dengan adanya standar yang telah ditetapkan, perusahaan dapat mengetahui tingkat efisiensi biaya produksi dengan membandingkan antara biaya aktual yang terjadi dalam kegiatan produksi dengan biaya standar yang telah ditetapkan. Selisih antara biaya aktual dengan biaya standar disebut varian. Perbandingan antara biaya aktual yang terjadi dengan biaya standar yang telah ditetapkan kemungkinan dapat menimbulkan selisih yang menguntungkan (favourable) dan selisih biaya yang tidak menguntungkan (unfavourable). Kedua selisih ini sebaiknya dianalisa untuk dapat melakukan tindakan perbaikan. Analisa varian biaya produksi dibagi menjadi 3 bagian analisa yaitu analisa varian bahan baku langsung, analisa varian tenaga kerja langsung, dan analisa varian biaya overhead pabrik. 1. Analisa Varian Bahan Baku Langsung Untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat suatu rekapitulasi biaya bahan baku standar dan rekapitulasi biaya bahan baku aktual yang merupakan data olahan dari tabel-tabel yang berkaitan dengan bahan baku, sebagai berikut :
20 77 Rekapitulasi Biaya Bahan Baku Standar Tabel 4.20 Rekapitulasi Biaya Bahan Baku Standar No. Nama Bahan Standar Keseluruhan Bahan Baku (kg) Standar Harga Bahan Baku (Rp) Biaya Bahan Baku Standar (Rp) 1 SL , , ,00 2 AD , , ,80 3 PRT 432, , ,00 4 AD , , ,00 5 RM , , ,00 6 PGM , , ,00 Total ,80 Sumber : Data primer diolah tahun 2008 Rekapitulasi Biaya Bahan Baku Aktual Tabel 4.21 Rekapitulasi Biaya Bahan Baku Keseluruhan Bahan Harga Aktual Biaya Bahan Baku No. Nama Bahan Baku Aktual (kg) Bahan Baku (Rp) Aktual (Rp) 1 SL , , ,00 2 AD , , ,00 3 PRT 462, , ,00 4 AD , , ,80 5 RM , , ,00 6 PGM , , ,00 Total ,80 Sumber : Data primer diolah tahun 2008
21 78 a) Varian Harga Pembelian Bahan Baku MPV = (AP SP) x AQ SL006 : ( ) ,68 = ,00 UF AD7022 : ( ) ,18 = ,04 F PRT : ( ) 462,00 = ,00 F AD70410 : ( ) ,21 = ,20 F RM40023 : ( ) 5.417,92 = ,00 UF PGM-1413 : ( ) ,01 = ,30 UF 126,476,233,06 UF Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa jumah varian harga bahan baku keseluruhan adalah sebesar Rp ,06 yang sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable). Ini dikarenakan harga pembelian bahan baku untuk SL006, RM40023 dan PGM-1413 mengalami kenaikan harga. Sedangkan varian menguntungkan terdapat pada AD7022, PRT, dan AD Untuk memperkecil penyimpangan haga bahan baku, sebaiknya perusahaan mencari supplier yang baru sehingga mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan supplier yang lama. b) Varian Kuantitas Bahan Baku Dalam menghitung varian kuantitas, penulis menggunakan varian mix dan yield. Penulis menggunakan varian mix dan yield karena bahan baku dalam pembuatan cat merupakan bahan baku campuran. Perhitungan varian sebagai berikut : Varian Mix (AQ SM)SP
22 79 SL006 : ( , ,56 ) 1.100,00 = ( ,00) F AD7022 : ( , ,86 ) 8.827,50 = ( ,70) F PRT : ( 462,00-435,81 ) 7.500,00 = ,00 UF AD70410 : ( , ,58 ) 3.100,00 = ,00 UF RM40023 : ( 5.417, ,74 ) ,00 = ,00 UF PGM-1413 : ( , ,45 ) ,00 = ,20 UF ,50 UF Varian Yield (Hasil Standar Hasil Aktual)SPy ( ) Rp = ,00 UF Total Varian Kuantitas ,50 UF Total Varian Bahan Baku ,56 UF Jumlah varian kuantitas bahan baku secara keseluruhan adalah Rp ,50 dan sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable). Secara rinci penyimpangan tersebut yaitu Rp ,50 (UF) untuk varian mix dan Rp (UF) untuk varian yield. Informasi yang diperoleh dari manajemen menunjukan bahwa kualitas produk tahun 2006 adalah setara dengan kualitas produk pada tahun sebelumnya, sehingga selisih kuantitas tersebut diperkirakan terjadi akibat banyaknya kuantitas pemakaian bahan baku yang terbuang percuma yang disebabkan kecerobohan para pekerja, ketidakdisiplinan kerja, koordinasi yang kurang memadai, dan kurang memahami prosedur. Hal tersebut dapat diatasi dengan memberikan training atau latihan khusus kepada para pekerja sehingga mereka akan lebih terlatih dan disiplin. 2. Analisa Varian Biaya Tenaga Kerja Langsung
23 80 Untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat suatu rekapitulasi standar biaya tenaga kerja langsung dan rekapitulasi biaya tenaga kerja langsung aktual yang merupakan data olahan dari tabel-tabel yang berkaitan dengan upah langsung, sebagai berikut : Rekapitulasi Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Jenis Pekerjaan Tabel 4.22 Rekapitulasi Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar Keseluruhan Tarif Upah (Rp) Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp) (jam) Bumbary 1.164, , ,00 Mixing , , ,00 Mixing , , ,00 Laboran 185, , ,00 Packaging 581, , ,00 Total ,00 Rekapitulasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Aktual Jenis Pekerjaan Tabel 4.23 Rekapitulasi Biaya Tenaga Kerja Aktual Keseluruhan aktual Tarif Upah (Rp) Biaya Tenaga Kerja Langsung Aktual (Rp) (jam) Bumbary 1.247, , ,00 Mixing , , ,00 Mixing , , ,00 Laboran 189, , ,00 Packaging Total 526, , , ,00
24 81 a. Varian Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung Bumbary : ( ) 1.247,20 = ,00 F Mixing 1 : ( ) 3.923,20 = ,00 F Mixing 2 : ( ) 1.152,80 = ,00 UF Laboran : ( ) 189,70 = ,00 F Packaging : ( ) 526,10 = ,00 F ,00 F Jumlah penyimpangan tarif upah langsung secara keseluruhan adalah sebesar Rp yang sifatnya menguntungkan (favourable). Ini disebabkan karena tarif standar yang ditetapkan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan dengan tarif aktual. b. Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung Sama seperti halnya dengan varian kuantitas bahan baku, varian efisiensi tenaga kerja juga menggunakan varian mix dan yield. Varian ini digunakan karena terdapat berbagai macam jenis pekerjaan dan tingkat upah yang berbeda pada produksi Wood Stain. Varian Mix LRV = (AR SR) x AH (AH SM)SR Bumbary : ( 1.247, ,50 ) = ,00 UF Mixing 1 : ( 3.923, ,70 ) = ,00 UF Mixing 2 : ( 1.152, ,50 ) = ,00 F Laboran : ( 189,70-187,00 ) = 9.180,00 UF Packaging : ( 526,10-586,30 ) = ,00 F ,00 UF
25 82 Varian Yield (Hasil Standar Hasil Aktual)SPy ( ) Rp 1.069,20 = ,00 UF Total Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung ,00 UF Total Varian Tenaga Kerja Langsung ,00 F Jumlah penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung secara keseluruhan adalah sebesar Rp yang sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable). Rincian penyimpangan tersebut, yaitu Rp (UF) untuk varian mix dan Rp (UF) untuk varian yield. Penyimpangan ini terjadi karena kerusakan dan perbaikan pada mesin, sehingga menyebabkan proses kegiatan produksi menjadi lebih lambat dan lama. Tingkat keterampilan karyawan yang tidak merata, oleh karena sebagian merupakan karyawan baru sehingga perlu pelatihan. Kurang disiplin karyawan dalam bekerja sehingga banyak karyawan yang mengulur ulurkan pekerjaannya, ini menyebabkan pemborosan jam kerja. 3. Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik Sedikit berbeda dengan komponen biaya produksi sebelumnya, analisa varian untuk biaya overhead pabrik diatas tidak dapat diterapkan langsung. Untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat suatu rekapitulasi standar biaya overhead aktual dan anggaran biaya overhead pabrik yang merupakan data olahan dari tabel-tabel yang berkaitan dengan biaya overhead pabrik, sebagai berikut : Tabel 4.24
26 83 Rekapitulasi Anggaran Biaya Overhead Pabrik Standar / jam Standar Keseluruhan Standar tarif overhead Variabel Rp Rp Tetap Rp Rp Biaya Overhead Pabrik Rp Rp Tabel 4.25 Rekapitulasi Biaya Overhead Pabrik Aktual Aktual / jam Aktual Keseluruhan Aktual tarif overhead Variabel Rp Rp Tetap Rp Rp Biaya Overhead Pabrik Rp Rp tiga varian. Penulis melakukan analisa varian biaya overhead pabrik dengan metode a. Varian Pengeluaran Overhead pabrik aktual Rp Anggaran berdasarkan jam kerja aktual : Overhead Variabel (7.000 jam x Rp ) Rp Overhead tetap yang dianggarkan Rp Rp Varian Pengeluaran Rp UF
27 84 b. Varian Kapasitas Menganggur Anggaran berdasarkan jam kerja aktual Rp Jam kerja aktual x tarif Overhead (7.000 jam x Rp ) Rp Varian Kapasitas Menganggur Rp UF c. Varian Efisiensi Jam kerja aktual x tarif overhead standar (7.000 jam x Rp ) Rp Overhead standar yang dibebankan ke produksi (7.200 jam x Rp ) Rp Varian Efisiensi Rp Total Varian Biaya Overhead Pabrik Rp F UF Jumlah keseluruhan penyimpangan biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp yang sifatnya tidak menguntungkan (unfavorble) merupakan kombinasi dari varian pengeluaran sebesar Rp (UF), jumlah varian kapasitas menganggur Rp (UF), dan jumlah dari varian efisiensi Rp (F). Varian yang tidak menguntungkan disebabkan karena adanya perbedaan antara tarif overhead variabel dan tarif tetap yang aktual. Selain itu terdapatnya kapasitas menganggur yaitu sebesar 200 jam. Hal ini disebabkan oleh faktor interen seperti tenaga kerja yang lambat dan tingkat absensi yang tinggi.
28 85 D. Pengukuran Efisiensi Biaya Produksi Bab II telah menjelaskan bahwa efisiensi merupakan perbandingan antara keluaran dengan masukan atau keluaran yang dihasilkan dari satu unit input yang dipergunakan. Artinya, efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Efisiensi penting sebab jika pekerjaan telah dilakukan benar maka penyimpangan yang merugikan (unfavourable) dapat ditekan seminimal mungkin, bahkan dieliminasi. Pengukuran efisiensi dalam penyimpangan dalam biaya produksi merupakan perbandingan antara biaya produksi aktual yang terjadi dengan biaya produksi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penyimpangan biaya produksi pada PT. XYZ dapat diukur efisiensinya dalam penjelasan sebagai berikut. 1. Analisa Pengukuran Efisiensi Biaya Bahan Baku Perhitungan analisa penyimpangan biaya bahan baku secara kuantitatif menunjukan adanya penyimpangan sebesar Rp ,56 yang sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable). Analisa yang lebih mendalam juga menunjukan bahwa penyimpangan ini disebabkan oleh aspek harga bahan baku sebesar Rp ,06 (UF) dan kuantitas bahan baku sebesar Rp ,50 (UF). Penyimpangan tersebut tidak mencerminkan efisiensi.
29 86 2. Analisa Pengukuran Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Secara kuantitatif, penyimpangan biaya upah langsung adalah sebesar Rp (favourable). Penyimpangan yang terjadi disebabkan oleh berbagai aspek, seperti aspek tarif upah tenaga kerja langsung, dan efisiensi tenaga kerja langsung.aspek tarif tenaga kerja langsung menimbulkan penyimpangan yang sifatnya tidak menguntungkan yaitu sebesar Rp (F), sedangkan efisiensi tenaga kerja langsung menimbulkan penyimpangan yang tidak menguntungkan yaitu sebesar Rp (UF). Penyimpangan yang mencerminkan efisiensi terdapat varian tarif upah tenaga kerja langsung. Berikut ini akan disajikan persentase penyimpangan upah tenaga kerja langsung terhadap keseluruhan biaya aktual upah tenaga kerja langsung. Tabel 4.26 Persentase Penyimpangan Biaya Tenaga Kerja Langsung Persentase Berdasarkan Biaya Upah Langsung Aktual Keseluruhan Varian Tarif Upah 5,61% 3. Analisa Pengukuran Efisiensi Biaya Overhead Pabrik Secara kuantitatif, penyimpangan biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp yang sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable). Penyimpangan tersebut disebabkan oleh berbagai aspek, seperti aspek pengeluaran, aspek kapasitas menganggur maupun aspek efisiensi. Aspek pengeluaran dan kapasitas menganggur menimbulkan penyimpangan yang
30 87 sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable) masing-masing sebesar Rp (UF) dan Rp (UF), sedangkan aspek efisiensi menunjukan penyimpangan yang sifatnya menguntungkan (favourable) yaitu sebesar Rp (F). Yang mencerminkan efisiensi hanya terletak pada varian efisiensi. Berikut ini akan disajikan persentase penyimpangan biaya overhead pabrik. Tabel 4.27 Persentase Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik Persentase Berdasarkan Biaya Overhead Pabrik Aktual Keseluruhan Varian Tarif Upah 2,77% Umumnya penyimpangan biaya produksi yang terjadi pada PT. XYZ merupakan penyimpangan yang bersifat merugikan. Bila dikaitkan dengan pernyataan bab II dimana penyimpangan biaya produksi tersebut menimbulkan selisih yang tidak menguntungkan maka proses produksi secara umum dikategorikan belum efisiensi. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen terhadap komponen biaya bahan baku kurang efisiensi dibandingkan dengan manajemen pada produksi lainnya, dan manajemen yang terbaik adalah terhadap biaya kerja langsung.
31 88 Rekap Hasil Perhitungan Perbandingan Standar dan Aktual (2.135 Elemen Standar Aktual V Tota Biaya Bahan Baku : 1. Varians Harga Bahan Baku , ,80 ( Varians Quantitas Bahan Baku - Varian Mix , ,15 ( Varian Yield , ,91 ( ,86 ( Biaya Tenaga Kerja : 1. Varians Tarif Upah TKL , , Varians Efisiensi TKL - Varian Mix , ,00 (23 - Varian Yield , ,40 ( , Biaya Overhead Pabrik : 1. Varians Pengeluaran , ,00 ( Varians Kapasitas Menganggur , ,00 ( Varians Efisiensi , , Sumber : Data primer diolah tahun 2008
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Biaya Produksi Standar Biaya standar merupakan biaya yang dianggarkan terlebih dahulu sebelum perusahaan memulai produksi. Biaya standar yang ditetapkan
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 6.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 6.2.
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 7.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 7.2.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
75 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menarik simpulan bahwa penerapan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Aktivitas Perusahaan Dan Proses Produksi 1. Aktivitas Perusahaan Pada umumnya aktivitas awal dari keseluruhan perusahaan adalah aktivitas yang berhubungan dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kinerja perusahaan ditentukan oleh bagaimana perusahaan mampu menerapkan fungsi pengendalian yang baik atas aktivitas perusahaan. Biaya produksi juga harus
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Aktivitas Perusahaan Dan Proses Produksi 1. Aktivitas Perusahaan Pada umumnya aktivitas awal dari keseluruhan perusahaan adalah aktivitas yang berhubungan dengan
Lebih terperinciNama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18
ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI BUTRI CABANG TAMBUN Nama : WENY ANDRIATI NPM : 28210479 Kelas : 3 EB 18 BAB I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan
Lebih terperinciANALAISIS BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO NAHA BROWFFEE KAB. TANAH DATAR
ANALAISIS BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO NAHA BROWFFEE KAB. TANAH DATAR Nama : Yovhi Bendriza NPM : 28211868 Pembimbing : Budi Wahyudi, S.E., M.M. Latar
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan dalam penelitian ini adalah : 1. PT Sariyunika Jaya, telah menerapkan biaya standar untuk harga pokok produksi
Lebih terperinciACTIVITY BASED COSTING
Modul ke: Akuntansi Biaya ACTIVITY BASED COSTING Fakultas FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Manufacturing Costs Direct Direct Materials
Lebih terperinciEFISIENSI BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO ENNY BAKRY MELIA ULFA
EFISIENSI BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO ENNY BAKRY MELIA ULFA 24211412 LATAR BELAKANG Didalam pengendalian biaya, diperlukan patokan atau standar sebagai
Lebih terperinciBIAYA OVERHEAD PABRIK
Pert 14 BIAYA OVERHEAD PABRIK T E A M T E A C H I N G U N I V E R S I T A S I S L A M M A L A N G 2016 Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
Lebih terperinciAKUNTANSI MANAJERIAL AGRI BISNIS [AMA]
AKUNTANSI MANAJERIAL AGRI BISNIS [AMA] Instruktur Djoni Tanopruwito Pengendalian Biaya Produksi BIAYA STANDAR [Standard cost] Biaya standar adalah sebuah benchmark atau norma yang dipergunakan untuk pengukuran
Lebih terperinciANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014
ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014 Eva Puspa Asri Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) Diah Aulia Iswanty Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PT. XYZ. SKRIPSI Program Studi Akuntansi
ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PT. XYZ SKRIPSI Program Studi Akuntansi N a m a : EVI YENI N I M : 0320311-204 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciAnggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi
Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi METODE PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI Anggaran produksi adalah rencana perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA
ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA NAMA : SITI RAHAYU W NPM : 27212082 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Mencari
Lebih terperinciAnalisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra
Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Biaya overhead pabrik (BOP): semua biaya pendukung proses manufacturing di luar biaya bahan baku
Lebih terperinciANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI
ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI (Studi kasus pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Sidoarjo Periode Tahun 2012) Anindyta Diwayanti R.Rustam Hidayat Dwiatmanto Fakultas
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang maupun jasa selalu mengadakan stock persediaan untuk
Lebih terperinciA. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan teknologi yang mengarah kepada teknologi canggih, seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi Biaya Menurut Bustami dan Nurlela (2007:4) biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA
Nama ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA HOME INDUSTRI HENDRI BAG NPM : 25209876 : Eka Rahmawati Sunistiani Fakultas / Jurusan Dosen Pembimbing : Ekonomi/Akuntansi
Lebih terperinciStandard Costing. Harga Pokok Standar. 1
Standard Costing Harga Pokok Standar http://www.deden08m.com 1 STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa Dalam melakukan analisis biaya relevan, diperlukan pengklasifikasian biaya yang terjadi di dalam suatu perusahaan berdasarkan
Lebih terperinciPENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BAKERY. Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM :
PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA NIE NIE BAKERY Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM : 212 10 647 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Mulatsih SE., MM. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan
Lebih terperinciManfaat Harga Pokok Standar untuk:
STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu,
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Pia Saronde merupakan sebuah perusahaan yang melakukan aktifitas produksi makanan berupa pia dan roti saronde.
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan
Lebih terperinciStandard Costing. 1
Standard Costing Harga Pokok Standar http://www.deden08m.com 1 STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat
Lebih terperinciNisaa Aqmarina EB10
ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PERUSAHAAN ROTI LESTARI BOGOR Nisaa Aqmarina 25211190 3EB10 Latar Belakang Masalah Usaha Perencanaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun. industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu memperoleh laba/keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya
Lebih terperinci1 STANDARD COSTING
Standard Costing Harga Pokok Standar http://www.deden08m.com 1 STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat
Lebih terperinciANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR
ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR Misubargo Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung Timur
Lebih terperinciPENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA. Nama : Lely Yunita Sari NPM :
PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA Nama : Lely Yunita Sari NPM : 24209199 BAB PENDAHULUAN Latar Belakang Faktor yang berpengaruh besar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan,
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan, untuk itu perusahaan dapat merencanakan dan menetapkan berapa besarnya biayabiaya yang diperlukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dilakukan oleh PT. LEKJ dalam rangka melakukan evaluasi
66 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini penulis akan menguraikan mengenai pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh PT. LEKJ dalam rangka melakukan evaluasi perencanaan dan pengendalian anggaran
Lebih terperinciANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP
AKUNTANSI MANAJEMEN Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori. 2.1.1. Biaya Produksi. Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). Menurut
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk dicapai, salah satu tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan laba yang tinggi dengan meminimalkan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN
SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN Lianawati Christian ABSTRAK Sesuai dengan prinsip ekonomi maka penekanan terhadap setiap penggunaan biaya mengakibatkan harga pokok produksi menjadi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Objek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum UMKM Pupuk PAZ s Bio Fertilizer merupakan salah satu UMKM yang dikenal di Bondowoso Jawa Timur sebagai salah satu industri yang berdiri
Lebih terperinciANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY
ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY NAMA : AJENG DWI UTAMININGSIH NPM : 20212511 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Mencari
Lebih terperinciPenerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna. Chriselda Destio 3EB
Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna Chriselda Destio 3EB18 27211786 PENDAHUUAN atar Belakang 1. Faktor terbesar yang mempengaruhi kegiatan produksi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Kode Mata Kuliah : AKU506 Jumlah SKS : 3
: 1 (satu) KONSEP DASAR AKUNTANSI BIAYA Mahasiswa dapat menjelaskan kembali: 1. Pengertian akuntansi biaya 2. kedudukan akuntansi biaya dalam disiplin ilmu akuntansi 3. biaya dalam laporan keuangan berbagai
Lebih terperinciABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan harus dapat menghadapi dan memenangkan persaingan, karena itu tugas perusahaan bukan sekedar memproduksi dan memasarkan produknya, namun mempertimbangkan besar kecilnya biaya yang akan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO
ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO Siti Nur Aisyah, Widya Susanti, Tri Lestari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo)
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo) Andhita Dwi Mandasari M. G. Wi Endang, N.P. Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Masuknya globalisasi ke Indonesia, ditandai dengan meningkatnya persaingan yang ketat. Dalam dunia usaha, proses produksi merupakan salah satu kegiatan yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan,
Lebih terperinciPERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA
PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-06 Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara
1 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian 1. Gambaran umum PT DBS Indonesia i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia PT DBS Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang trading furniture,
Lebih terperinci3. Menggunakan Konsep Penganggaran Fleksibel Dalam Evaluasi Kinerja
BAB 11 ANGGARAN FLEKSIBEL DAN ANALISIS BIAYA OVERHEAD BAB 11 ANGGARAN FLEKSIBEL DAN ANALISIS BIAYA OVERHEAD A. ANGGARAN FLEKSIBEL 1. Karakteristik Anggaran Fleksibel Anggaran fleksibel memperhitungkan
Lebih terperinciPenganggaran Perusahaan 53 ANGGARAN PRODUKSI
Penganggaran Perusahaan 53 bab 3 ANGGARAN PRODUKSI A. Pengertian Anggaran Produksi Pengertian menurut R A Supriyono (2000) anggaran produksi adalah anggaran yang dinyatakandidalam satuan fisik produk yang
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang)
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang) Ariesta Rossanda Maharani Darminto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciAnalisa Perilaku Biaya
Modul ke: Analisa Perilaku Biaya Mengenali Prilaku biaya. Metode memisahkan biaya semivariabel atas biaya variable dan biaya tetap. Fakultas FEB Minanari, SE, M.Si Program Studi Manajemen Biaya VS Beban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi khususnya dunia usaha saat. ini meningkat sangat cepat yang diimbangi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi khususnya dunia usaha saat ini meningkat sangat cepat yang diimbangi dengan canggihnya teknologi. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatam perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA KONVEKSI KAOS LOB
ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA KONVEKSI KAOS LOB Nama : Fina Apilita NPM : 22212955 Kelas : 3EB18 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1 / Akuntansi Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu Fajril dan Syafitri (2014) meneliti tentang Analisis Biaya Standar Dalam Rangka Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. Pusri Palembang. Semakin meningkatnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Komposisi Biaya Perhitungan harga pokok produksi pada suatu perusahaan tidak hanya untuk menentukan harga jual serta besarnya pendapatan saja tetapi juga untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Plymilindo Perdana merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang supporting plywood dan cat tembok.pt.
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO Tri Wahyuni Pendidikan Akuntansi FPIPS 3Wahyuni414@gmail.com ABSTRAK Penelitian dilakukan di CV. IJO Ngawi dengan pendekatan
Lebih terperinciHARGA POKOK STANDAR Karakteristik Harga Pokok Standar : Proses penentuan harga pokok standar
HARGA POKOK STANDAR Adalah harga pokok yang ditentukan dimuka sebelum proses produksi berjalan dan merupakan harga pokok yang seharusnya untuk membuat suatu produk tertentu berdasarkan kondisi-kondisi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur oleh kemampuan untuk memperoleh laba. Untuk mendapatkan laba yang optimal, perusahaan harus mengefisienkan biaya produksi yaitu dengan cara mengendalikan
Lebih terperinciSISTEM HARGA POKOK STANDAR
SISTEM HARGA POKOK STANDAR I. BIAYA STANDAR UNTUK BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA LANGSUNG Biaya Standar untuk Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung mencakup beberapa hal seperti dibawah ini : a. BIAYA STANDAR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Biaya 1. Pengertian Biaya Segala tindakan yang telah dipikirkan secara matang akan meminta pertimbangan antara manfaat dan pengorbanan. Begitu juga dalam sektor produksi,
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010 E. Retno Maninggarjati (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda)
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.2 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER, DAN OKTBER 2016 Nama : Ellin Taufanny NPM :
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY
ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY Nama : Ayu Purnamasari NPM : 29210613 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Susanti Usman, SE., MMSI Latar Belakang Masalah Biaya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1. Anggaran Definisi anggaran ada bermacam-macam tetapi mempunyai karakterisrik yang hampir mirip, berikut salah satu definisi anggaran dari berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, berkembang pula dunia usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar, perusahaan menengah dan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku dan Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Rasio Profit Margin
Lebih terperinciBIAYA OVERHEAD PABRIK
BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik pada umumnya dikategorikan sebagai biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen
Lebih terperinciBiaya Overhead Pabrik
Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Biaya Overhead Pabrik REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Biaya Informasi biaya dapat dijadikan sebagai ukuran manajemen dalam menilai apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai yang lebih rendah dari pada nilai keluarannya, sehingga
Lebih terperinciStandar Costing PENDAHULUAN
1 PENDAHULUAN Secara umum harga pokok dibagi 2 kategori : 1. Harga Pokok Historis : Harga pokok yang dihitung pada saat produksi selesai (Historical Cost) atau dalam suatu periode dan bermanfaat dalam
Lebih terperinciAnggaran Biaya Administrasi
Anggaran Biaya Administrasi 1. Pengertian Anggaran biaya administrasi adalah Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya yang terjadi serta biaya lain yang sifatnya untuk keperluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah industri manufaktur
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan
AKUNTANSI BIAYA KA2083 Modul Praktek Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Daftar Penyusun Daftar Penyusun
Lebih terperinciBAB VI METODE HARGA POKOK PROSES
BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES Pengumpulan biaya produksi tergantung karakteristik perusahaan dalam melakukan proses produksi : Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan : pengumpulan biaya produksi
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Laba merupakan tolok ukur paling sederhana untuk menentukan kesuksesan kinerja suatu usaha. Kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba dipengaruhi
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015
ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015 Disusun oleh : Nama : Rizky Aulia NPM : 26212597 Jurusan : Akuntansi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan yang telah di bahas dalam bab empat mengenai akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan dalam menilai efektivitas biaya produksi pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan anggaran biaya produksi dalam menunjang efektivitas pengendalian biaya produksi (studi kasus pada
Lebih terperinciFakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi
Akuntansi Biaya Modul ke: Latihan-Latihan Soal Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Tradisional Pada PT. XYZ Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur masalah
Lebih terperinciJl. Raya Kalimalang No. 47 Jakarta Timur Jl. Raya Kalimalang No. 47 Jakarta Timur Jl. Raya Kalimalang No. 47 Jakarta Timur Jl. Raya Kalimalang No. 47 Jakarta Timur Jl. Raya Kalimalang No. 47 Jakarta
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan.
BAB IV PEMBAHASAN IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi Pada PT Grahacitra Adhitama ditemukan pengklasifikasian dan perhitungan biaya produksi yang kurang tepat, yaitu : 1. Ada beberapa unsur
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA
ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA Nama : LU LUATUL MA SUMAH NPM : 26214165 Jurusan : S-1 Akuntansi Pembimbing : Risa Septiani, SE., MM LATAR BELAKANG
Lebih terperinci