BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ) Gambaran Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu SMA N Tengaran Kab. Semarang. SMA tersebut beralamat di Kembangsari Karangduren Tengaran Po. Box No. 6 Salatiga. SMA ini mempunyai beberapa kelas yang terdiri dari kelas X, XI IPA, XI IPS, XI Bahasa, XII IPA, XII IPS, dan XII Bahasa. Siswa SMA tersebut di tahun pelajaran 0/0 berjumlah 95 siswa, secara rinci sebagai berikut. Tabel 4. Jumlah Siswa SMA N Tengaran Kab. Semarang KELAS Jumlah Siswa Laki-laki ( % ) Perempuan ( % ) X 6 8,97 70,88 XI 50 4, ,4 XII 59 6,55 70,88 Jumlah Total Sumber = data yang diolah Tabel 4. menjelaskan bahwa jumlah siswa kelas X terdiri dari 6 lakilaki dan 70 perempuan, kelas XI terdiri dari 50 laki-laki dan 77 perempuan, dan kelas XII terdiri dari 59 laki-laki dan 70 perempuan. Sehingga jumlah total ada 95 siswa yang terdiri dari 45 laki-laki dan 57 perempuan.

2 . Visi dan Misi SMA N Tengaran a. Visi Unggul dalam prestasi dan sopan santun dalam bertindak b. Misi ) Meningkatkan perolehan Nilai Ujian Murni ( Danum ) ) Mendorong minat siswa untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi ) Meningkatkan kualitas kegiatan ekstrakurikuler bidang Iptek, Olah raga dan Seni 4) Meningkatkan kedisiplinan siswa 5) Meningkatkan kualitas kegiatan kesiswaan 6) Meningkatkan sikap dan kepribadian siswa melalui keluhuran akhlaq yang mulia 7) Meningkatkan kuantitas dan kualitas kehidupan keagamaan pada diri setiap komponen sekolah. Struktur Organisasi SMA N Tengaran Komite Sekolah ( Achid M.) Kepala Sekolah (Drs. Maikal Soedijarto) Kepala KTA ( Endang S. ) Wakasek Kesiswaan (Bambang P.) Wakasek Kurikulum (Drs. Budhi N.) Wakasek Sarana/ Prasarana ( Siswanto, MSS,S.Pd.) Wakasek Humas (Dra. Agustin D. A.) Guru Siswa 4

3 ) Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPS, Guru Ekonomi kelas XI IPS dan Guru Geografi kelas XI IPS. Jumlah responden untuk guru ekonomi orang dan siswa kelas XI IPS 8 orang. Rincian dari responden siswa sebagai berikut : Tabel 4. Jumlah Responden Dari Siswa Kelas XI IPS SMA N Tengaran KELAS Jumlah Siswa Laki-laki ( % ) Perempuan ( % ) XI IPS 6 7, 5,74 XI IPS 5 5,4 8 6,09 XI IPS 4,7 9 7,54 XI IPS 4 4,7 7 4,64 Jumlah Total Tabel 4. menjelaskan bahwa jumlah responden siswa kelas XI IPS terdiri dari 59 laki-laki dan 69 perempuan sehingga jumlah total ada 8 siswa. 5

4 ) Data Hasil Penelitian Dari Responden a. 8 siswa kelas XI IPS Tabel 4. Metode Mengajar yang Digunakan Guru Ekonomi Kelas XI IPS Jawaban yang dipilih Jumlah Orang yang Memilih Metode ceramah dan pemberian tugas Metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas 7 Metode ceramah, diskusi, dan pemberian tugas Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemecahan masalah Metode ceramah, tanya jawab, penampilan, diskusi, pemberian tugas, seminar dan proyek Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, dan proyek 4 Metode ceramah, penampilan, diskusi, pemberian tugas, dan pemecahan masalah Metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, dan pemecahan masalah 4 Metode ceramah, demonstrasi, diskusi, pemberian tugas, studi kasus, dan proyek Metode ceramah, diskusi, pemberian tugas, dan pembelajaran terprogram Meode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, dan seminar Metode ceramah, tanya jawab, penampilan, dan pemberian tugas Metode ceramah, demonstrasi, diskusi, dan pemberian tugas Metode ceramah, diskusi, pemberian tugas, dan metode lain ( mencatat ) Metode ceramah, tanya jawab, penampilan, pemberian tugas, pembelajaran terprogram, pemecahan masalah, dan studi kasus Metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, pemberian tugas, dan seminar Metode ceramah, penampilan, pemberian tugas, pemecahan masalah, studi kasus, dan seminar Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas dan pembelajaran terprogram Metode tanya jawab, pemberian tugas, dan pemecahan masalah Metode ceramah, pemberian tugas, dan proyek Metode ceramah, diskusi, pemberian tugas, pemecahan masalah, studi kasus, dan seminar Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, dan pemecahan masalah Metode ceramah, pemberian tugas, dan pemecahan masalah Persentase (%) 4,,8 6,4,56,,56,,56,56,56,56,4,56 6

5 Metode ceramah, penampilan,diskusi, pemberian tugas, dan studi kasus Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas Metode ceramah, penampilan,diskusi, dan pemberian tugas Metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, pembelajaran terprogram, pemecahan masalah, studi kasus, dan seminar Metode ceramah, demonstrasi, penampilan, diskusi, dan pemberian tugas Metode ceramah, demonstrasi, penampilan, diskusi, pemberian tugas, dan metode lain ( mencatat ) Metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, penampilan, diskusi, pemberian tugas, pembelajaran terprogram, pemecahan masalah, studi kasus, seminar, dan proyek Metode ceramah, tanya jawab, penampilan, diskusi, pemberian tugas, pemecahan masalah, studi kasus, dan proyek Metode ceramah, demonstrasi, diskusi, pemberian tugas, pembelajaran terprogram, studi kasus, dan proyek Metode ceramah, diskusi, pemberian tugas, dan studi kasus Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, pemecahan masalah, studi kasus,,seminar, dan proyek Metode ceramah, demonstrasi, diskusi, pemberian tugas, dan pemecahan masalah Metode demonstrasi, diskusi, pemberian tugas,pemecahan masalah, dan studi kasus Metode tanya jawab dan pemberian tugas 7,56 5,47,4,56 Jumlah 8 00 Pada Tabel 4. menunjukkan bahwa metode ceramah dan pemberian tugas tugas paling banyak dipilih responden yaitu sebanyak orang ( 4, %) sebagai metode mengajar yang digunakan guru konomi kelas XI IPS di kelas tersebut. Jawaban tersebut berbeda-beda meskipun guru ekonomi hanya orang, dikarenakan setiap siswa mempunyai pendapat sendiri-sendiri yang menurut mereka benar. Begitu juga dengan tabel yang lain. 7

6 Tabel 4.4 Metode Mengajar yang Sering Digunakan Oleh Guru Ekonomi Kelas XI IPS Jawaban yang dipilih Jumlah Orang yang Memilih Persentase (%) Tidak ada Metode pemberian tugas Metode ceramah Metode ceramah dan pemebrian tugas Metode diskusi dan pemberian tugas Metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas Metode tanya jawab, pemberian tugas, dan pemecahan masalah Metode tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas Metode ceramah, tanya jaewab, diskusi, dan pemberian tugas Metode demonstrasi Metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi Metode ceramah, diskusi, pemberian tugas, dan pemecahan masalah Metode ceramah, pemberian tugas, pemecahan masalah, dan proyek Metode ceramah, penampilan, diskusi, dan pemberian tugas Metode ceramah, penampilan, diskusi, pemberian tugas, dan pemecahan masalah Metode ceramah, pemberian tugas, dan pemecahan masalah Metode penampilan, diskusi, dan metode lain ( mencatat ) Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, dan proyek Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, dan pembelajaran terprogram Metode ceramah, demonstrasi, diskusi, dan pemberian tugas Metode ceramah, diskusi, pemberian tugas, dan proyek ,8,5,09 5,47 6,5,56,56,56 8,59,4,4,56,4 Jumlah 8 00 Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa metode pemberian tugas banyak dipilih responden yaitu sebanyak 40 orang (,5%) sebagai metode mengajar yang sering digunakan oleh guru ekonomi kelas XI IPS di Kelas tersebut. 8

7 Tabel 4.5 Metode Mengajar yang Digunakan Guru Ekonomi Menjadikan Siswa Kelas XI IPS Mudah Memahami Materi Pelajaran Ekonomi Jawaban yang dipilih Jumlah Orang yang Memilih Persentase (%) Tidak ada Metode pemberian tugas Metode studi kasus Metode pemecahan masalah Metode ceramah Metode diskusi Metode demonstrasi Metode tanya jawab Metode ceramah dan pemberian tugas Metode tanya jawab dan pemberian tugas Metode diskusi dan pemberian tugas Metode ceramah, diskusi, dan pemberian tugas Metode diskusi dan metode lain ( mencatat ) ,69 8,75,56,9 8,75 0,6,4 5,47 4,69,4 Jumlah 8 00 Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden paling banyak berjumlah 8 orang (9,69 %) menyatakan tidak ada metode mengajar yang digunakan guru ekonomi menjadikan siswa kelas XI IPS mudah memahami pelajaran ekonomi. 9

8 Tabel 4.6 Metode Mengajar yang Digunakan Guru Ekonomi Menjadikan Siswa Kelas XI IPS Mudah Mengerjakan Tugas/Soal Latihan Pemberian Guru Ekonomi Jawaban yang dipilih Jumlah Orang yang Memilih Persentase (%) Tidak ada Metode pemberian tugas Metode diskusi Metode ceramah Metode tanya jawab Metode pemecahan masalah Metode demonstrasi Metode seminar Metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas Metode proyek Metode ceramah dan pemberian tugas Metode ceramah, diskusi, dan pemberian tugas Metode penampilan Metode diskusi dan pemberian tugas ,0 4,,09 6,5,,4,56,56,4,56,56 Jumlah 8 00 Pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden paling banyak berjumlah 4 orang (,0 %), menyatakan tidak ada metode mengajar yang digunakan guru ekonomi menjadikan siswa kelas XI IPS sulit memahami materi pelajaran ekonomi. b. Guru ekonomi kelas XI IPS ) Metode mengajar yang digunakan guru ekonomi kelas XI IPS di kelas tersebut adalah metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas. ) Metode mengajar yang sering digunakan oleh guru ekonomi kelas XI IPS di kelas tersebut adalah metode ceramah dan metode pemberian tugas. 0

9 ) Metode mengajar yang digunakan guru ekonomi menjadikan siswa kelas XI IPS mudah memahami materi pelajaran ekonomi adalah metode pemberian tugas. 4) Metode mengajar yang digunakan guru ekonomi menjadikan siswa kelas XI IPS mudah mengerjakan tugas/soal latihan pemberian guru ekonomi adalah metode tanya jawab. 4. Gabungan Data Hasil Penelitian a. Beberapa siswa dan guru ekonomi memilih metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas sebagai metode mengajar yang digunakan guru ekonomi kelas XI IPS di kelas tersebut. b. Beberapa siswa dan guru ekonomi memilih metode ceramah dan metode pemberian tugas sebagai metode mengajar yang sering digunakan oleh guru ekonomi kelas XI IPS di kelas tersebut. c. Beberapa siswa lainnya dan guru ekonomi memilih metode pemberian tugas sebagai metode mengajar mengajar yang digunakan guru ekonomi menjadikan siswa kelas XI IPS mudah memahami materi pelajaran ekonomi. d. Beberapa siswa dan guru ekonomi memilih metode tanya jawab sebagai metode mengajar yang digunakan guru ekonomi menjadikan siswa kelas XI IPS mudah mengerjakan tugas/soal latihan pemberian guru ekonomi.

10 B. Pembahasan penelitian Pembahasan penelitian pada penelitian ini akan membahas jawaban dari kedua responden sebagai berikut :. Siswa kelas XI IPS Berdasarkan jawaban dari beberapa siswa kelas XI IPS ternyata guru ekonomi menggunakan beberapa seperti metode ceramah, metode tanya jawab, metode pemberian tugas, metode studi kasus, metode pembelajaran terprogram metode seminar maupun metode mencatat. Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu cabang dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ), maka perlu metode yang sesuai dengan materinya. Sehubungan dengan pemilihan dan penggunaan metode yang ada untuk pengajarkan IPS, maka perlu lebih dahulu diketahui apa yang menjadi tujuan pengajaran IPS. Edwin Fenton menyebutkan tiga tujuan pendidikan IPS sebagai berikut, pemerolehan pengetahuan, pengembangan ketrampilan, dan pengembangan sikap-sikap dan nilai. Berkaitan dengan tujuan-tujuan pendidikan IPS di atas, maka guru harus memilih metode yang dapat digunakan agar tujuan-tujuan pendidikan itu tercapai. Metodemetode tersebut diantaranya sebagai berikut :. Metode ceramah adalah metode yang umum dipakai. Di dalam bentuknya yang klasik guru memberi ceramah (expository), sedangkan siswa duduk mendengar, mencatat, dan menghapal. Metode diskusi, jika metode ceramah belum dinilai cukup efektif, maka setelah guru selesai berceramah dapat diikuti dengan diskusi antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa lainnya mengenai materi yang dibahas.. Metode Tanya Jawab berlangsung dalam interaksi antara guru dan siswa setelah guru selesai berceramah/membahas materi. 4. Metode Proyek, pegertian proyek di sini ialah semacam penelitian (inkuiri) yang dilakukan di luar kelas/sekolah yang dilakukan oleh siswa kemudian hasil akhir dibawa dan dibicarakan bersama di dalam kelas. 5. Metode Karya Wisata. Siswa dibawa menggunjungi objek-objek pemukiman,transmigrasi, situs sejarah, museum atau tempat wisata yang relevan.

11 6. Metode bermain peran (tole playing). Termasuk simulasi atau sosio drama 7. Metode inkuiri/discovery, termasuk metode yang paling canggih yang menuntut fakta-fakta dan generalisas-generalisasi. ( Susilo, 00 dalam ) Jadi yang disebutkan siswa ada beberapa metode yang masuk ke dalam metode pengajaran IPS. Jika jawaban dari beberapa responden siswa dikaitkan dengan teori yang menjelaskan bahwa bahwa strategi atau metode adalah komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini ( Wina, 007:58). Ada jawaban yang sesuai dengan teori dan ada yang tidak. Tujuan yang dimaksud dalam teori tersebut adalah tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran misalnya seperti siswa mudah memahami materi pelajaran atau siswa mudah mengerjakan soal latihan penberian guru. Pada tabel Tabel 4.5 terdapat jawaban yang sesuai dengan teori, responden berjumlah 4 orang (8,75 %) memelih metode pemberian tugas sebagai metode mengajar yang digunakan guru ekonomi kelas XI IPS menjadikan siswa kelas tersebut mudah memahami materi pelajaran ekonomi. Ternyata metode mengajar seperti pemberian tugas menghasilkan output pembelajaran yang lebih baik. Jawaban lain pada tabel 4.6 ada yang tidak sesuai dengan teori, responden paling banyak berjumlah 4 orang (,0 %) menyatakan tidak ada metode mengajar yang digunakan guru ekonomi kelas XI IPS menjadikan siswa kelas tersebut mudah mengerjakan tugas/soal latihan pemberian guru ekonomi.

12 . Guru Ekonomi kelas XI IPS Berdasarkan jawaban dari responden guru ekonomi ternyata guru tersebut menggunakan beberapa seperti metode ceramah, metode tanya jawab dan metode pemberian tugas. Jadi yang disebutkan guru ada beberapa metode yang masuk ke dalam metode pengajaran IPS. Jika jawaban dari responden guru ekonomi dikaitkan dengan teori yang menjelaskan bahwa bahwa strategi atau metode adalah komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini ( Wina, 007:58). Ada jawaban yang sesuai dengan teori dan ada yang tidak. Tujuan yang dimaksud dalam teori tersebut adalah tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran misalnya seperti siswa mudah memahami materi pelajaran atau siswa mudah mengerjakan soal latihan penberian guru. Pada hasil data penelitian guru ekonomi, terdapat jawaban yang sesuai dengan teori. Responden memelih metode pemberian tugas sebagai metode mengajar yang digunakannya di kelas XI IPS menjadikan siswa kelas tersebut mudah memahami materi pelajaran ekonomi. Ternyata metode mengajar lama seperti pemberian tugas menghasilkan output pembelajaran yang lebih baik. Jawaban lain ada yang sesuai dengan teori, responden memilih metode tanya jawab sebagai metode mengajar yang digunakannya di kelas XI IPS menjadikan siswa kelas tersebut mudah mengerjakan tugas/soal latihan pemberian guru ekonomi. 4

METODE MENGAJAR YANG DIGUNAKAN OLEH GURU EKONOMI PADA PEMBELAJARAN EKONOMI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I TENGARAN SKRIPSI

METODE MENGAJAR YANG DIGUNAKAN OLEH GURU EKONOMI PADA PEMBELAJARAN EKONOMI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I TENGARAN SKRIPSI METODE MENGAJAR YANG DIGUNAKAN OLEH GURU EKONOMI PADA PEMBELAJARAN EKONOMI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I TENGARAN SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun

BAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum SMA IPIEMS SMA IPIEMS Surabaya merupakan salah satu sekolah swasta unggulan di kota Surabaya merupakan sekolah yang terintegrasi A sejak tahun ajaran 2005 dengan visi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum SMA Ar-Risalah SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri, merupakan salah satu instansi yang membutuhkan sistem informasi sehingga kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian M², SMA Negeri 1 Suwawa adalah sekolah yang dikelilingi oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian M², SMA Negeri 1 Suwawa adalah sekolah yang dikelilingi oleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Suwawa didirikan pada tahun 1991 dengan luas 10.812 M², SMA Negeri 1 Suwawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa merupakan input atau masukan dalam proses pembelajaran. Sehingga dia dijadikan sebagai subjek dan sebagai objek dalam pembelajaran, maka inti proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Rancah merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri di kabupaten Ciamis yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelas IPS 3 untuk Mata Pelajaran Ekonomi diampu oleh Dra, Yuliati Eko Atmojo,

BAB I PENDAHULUAN. kelas IPS 3 untuk Mata Pelajaran Ekonomi diampu oleh Dra, Yuliati Eko Atmojo, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMA Negeri 02 Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah atas negeri yang berada di Salatiga. SMA Negeri 02 terletak di pinggiran Kota Salatiga, walaupun demikian

Lebih terperinci

BAB II HASIL SUREY. sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM).

BAB II HASIL SUREY. sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM). BAB II HASIL SUREY 2.1 Gambaran Umum SMA IPIEM Surabaya SMA IPIEMS Surabaya merupakan satu sekolah unggulan di kota surabaya merupakan sekolah yang terakreditasi A sejak tahun ajaran 2005/2009 dan tahun

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. yang dimiliki SMAN 2 Tanjung adalah sebagai berikut: a. Nama Sekolah : SMAN 2 Tanjung

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. yang dimiliki SMAN 2 Tanjung adalah sebagai berikut: a. Nama Sekolah : SMAN 2 Tanjung BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Profil Sekolah Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Tanjung Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong. Secara umum keadaan sekolah, sarana dan prasarana

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: HAKIKAT MATEMATIKA 1.1 Matematika sebagai Studi Deduktif... 1.2 Latihan... 1.7 Rangkuman... 1.7 Tes Formatif 1..... 1.8 Matematika sebagai Bahasa... 1.9

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI 101 JAKARTA Sejarah Berdirinya SMA Negeri 101 Jakarta

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI 101 JAKARTA Sejarah Berdirinya SMA Negeri 101 Jakarta BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI 101 JAKARTA 2.1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 101 Jakarta SMA Negeri 101 Jakarta berdiri sejak tahun 1990, sesuai SK Mendikbud Nomor D 389/1990 tertanggal 11 Juni 1990. Bangunan

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. enam kelas IPA dan tujuh kelas IPS. SMAN 1 Driyorejo memiliki fasilitas ruang

BAB II HASIL SURVEY. enam kelas IPA dan tujuh kelas IPS. SMAN 1 Driyorejo memiliki fasilitas ruang BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum SMAN 1 Driyorejo SMAN 1 Driyorejo beralamat di Jl. Raya Tenaru-Gresik. Saat ini SMAN 1 Driyorejo terdapat kurang lebih sekitar 1680 siswa yang terbagi menjadi beberapa

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SD N 21 SUNGAI KENTEN BANYUASIN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SD N 21 Sungai Kenten Banyuasin

BAB III GAMBARAN UMUM SD N 21 SUNGAI KENTEN BANYUASIN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SD N 21 Sungai Kenten Banyuasin 66 BAB III GAMBARAN UMUM SD N 21 SUNGAI KENTEN BANYUASIN A. Sejarah Singkat Berdirinya SD N 21 Sungai Kenten Banyuasin SD Negeri 21 Sungai Kenten merupakan lembaga pendidikan formal di bawah naungan Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami kemajuan dalam segala aspek, baik dalam hal Proses Belajar Mengajar, kualitas dan kuantitas tenaga pendidik serta

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 SEJARAH SMA MUHAMMADIYAH 1 TAMAN SIDOARJO Berawal dari Banyaknya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) khususnya putra-putri warga Muhammadiyah Sepanjang yang ingin melanjutkan

Lebih terperinci

BAB II SMA NEGERI 2 MEDAN

BAB II SMA NEGERI 2 MEDAN BAB II SMA NEGERI 2 MEDAN A. Sejarah Ringkas SMA Negeri 2 Medan SMA Negeri 2 Medan telah melalui banyak hal hingga menjadi salah satu sekolah yang membanggakan saat ini. Awalnya pada tahun 1950 berdirilah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Pagerharjo 02 terletak di Desa Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati yang dipimpin oleh seorang Kepala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. KH. Tb Ismail Kav Blok F Kota Cilegon.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan sengaja guna meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan tertentu ke suatu keadaan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 10 Bandar Lampung

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 10 Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 0 Bandar Lampung SMA Negeri 0 Bandar Lampung terletak pada tempat yang strategis dengan luas hanya 790 meter persegi dan ditambah

Lebih terperinci

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PIYUNGAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sangat paham dengan kebutuhan akan tenaga pendidik yang berkualitas, sehingga didesainlah sebuah kegiatan magang atau Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN I Tabukan Kabupaten Barito SMAN I Tabukan berdiri pada tahun 2006 dengan SK Nomor: 422 Tahun 2006 dan Nomor

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Madrasah Aliyah Negeri 3 Barabai

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Madrasah Aliyah Negeri 3 Barabai BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Madrasah Aliyah Negeri 3 Barabai 1. Gambaran Umum MAN 3 Barabai MAN 3 Barabai terletak di kelurahan Birayang sebagai ibu kota kecamatan Batang Alai Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia khususnya pembelajaran matematika harus. informasi, serta kemampuan memecahkan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia khususnya pembelajaran matematika harus. informasi, serta kemampuan memecahkan masalah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi menghantarkan suasana kehidupan semakin rumit, cepat berubah, dan sulit diprediksi. Kondisi ini membawa dampak persaingan yang sangat ketat untuk mendapatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, I. PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Untuk lebih jelasnya peneliti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di

I. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan hanya dengan menempuh pendidikan tertentu maka manusia dapat menguasai

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Metodologi Penelitian Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam melaksanakan kerja praktek di SMA GIKI 2 Surabaya, ada beberapa cara yang telah dilakukan diantaranya sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri (Hamalik, 2001:82).

Lebih terperinci

1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA. 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP

1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA. 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP 1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP BIDANG KURIKULUM JUNDAN ISKANDAR, M.PD. DRA. RATMINI KADIRAN, S.KOM DRS. SAKSI GINTING RASIONAL Kurikulum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri Gorontalo SMA Negeri Gorontalo adalah Sekolah Menengah Atas yang pertama berdiri di Grorontalo.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru adalah tenaga pendidik yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah, sesuai dengan standar pendidik guru harus memiliki kualifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 10 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo. siswa untuk memperoleh prestasi di sekolah maupun di luar sekolah.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo. siswa untuk memperoleh prestasi di sekolah maupun di luar sekolah. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo SMAK Untung Suropati Sidoarjo beralamat di Jln Untung Suropati No 33. terhitung tanggal 1 September 2012 SMAK Untung Suropati

Lebih terperinci

TUGAS SETIAP MASING-MASING BAGIAN SEKOLAH SMA N 1 Ambarawa

TUGAS SETIAP MASING-MASING BAGIAN SEKOLAH SMA N 1 Ambarawa TUGAS SETIAP MASING-MASING BAGIAN SEKOLAH SMA N 1 Ambarawa Sejarah SMA N 1 Ambarawa SMA Negeri 1 Ambarawa berdiri tahun 1982, berdasarkan peresmian oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMA N I Jogonalan SMA Negeri 1 Jogonalan berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tahun 1990, dimulai dengan Tahun Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional adalah. pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional adalah. pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses pelatihan dan pengajaran terutama bagi anak-anak maupun remaja di sekolah, perguruan tinggi dll yang benar-benar dirancang

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG 1 Ria Hadri Anti, 2 Andari Puji Astuti, 3 Bambang Hermanto 1 Pendidikan Kimia,, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru, siswa,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

Lebih terperinci

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo LAMPIRAN II PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG A. Data Sekolah 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo Status : Negeri 2. Alamat Sekolah : Jalan Raya Karangrejo Sendang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Blaru 02 terletak di desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama

Lebih terperinci

PELATIHAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI SMA DARUL ISLAM GRESIK

PELATIHAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI SMA DARUL ISLAM GRESIK PELATIHAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI SMA DARUL ISLAM GRESIK Oleh Achmad Lutfi 1), Mitarlis 1), Muchlis 1), Bertha Yonata 1), dan Dian Novita 1) Abstrak Mencermati karakteristik Lesson Study dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa disegala bidang, ekonomi, politik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari kualitas pendidikan dari bangsa di negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari kualitas pendidikan dari bangsa di negara tersebut. 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Permasalahan dalam bidang pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan bahkan masalah pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan untuk pemecahan masalah juga sangat penting terhadap proses. Menurut Wahid Umar (2012) menelaah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan untuk pemecahan masalah juga sangat penting terhadap proses. Menurut Wahid Umar (2012) menelaah kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedisiplinan siswa sangat diperlukan dalam belajar matematika. Kedisiplinan diperlukan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran matematika. Oleh karena

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Lere Pada Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Problem Solving

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Lere Pada Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Lere Pada Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Armin SDN Inpres 2 Lere ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu aset yang dapat mendukung serta menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu aset yang dapat mendukung serta menunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu aset yang dapat mendukung serta menunjang kemajuan bangsa. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2. BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah SMA 17 Agustus 1945 SMA 17 Agustus 1945 didirikan pada tahun 1984 oleh Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 dengan Ketua Yayasan I.B. Alit, S.H. yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian Penilitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang self control

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Fokus Penelitian, Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian...

DAFTAR ISI. Halaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Fokus Penelitian, Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian... DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1 i

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang merupakan mata pelajaran yang diberikan di tingkat SD dan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN 1 Barabai SMAN 1 Barabai didirikan pada tahun 1962 dan merupakan salah satu sekolah menengah atas

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA 3 di

BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA 3 di BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA 3 di SMAN X Bandung yang berjumlah 40 siswa terdiri dari 25 siswa perempuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfikir kepada hal yang konkret dalam proses pembelajaran. Kreativitas. belajar dari berbagai sumber serta media belajar.

BAB I PENDAHULUAN. berfikir kepada hal yang konkret dalam proses pembelajaran. Kreativitas. belajar dari berbagai sumber serta media belajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak SD menghendaki suatu hal yang bisa menjembatani cara berfikir kepada hal yang konkret dalam proses pembelajaran. Kreativitas anak yang belum maksimal karena

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suradji Tirtonegoro Klaten; Nomor Rekening: BRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suradji Tirtonegoro Klaten; Nomor Rekening: BRI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Identitas Sekolah Nama Sekolah: SMP Negeri 7 Klaten; Alamat Sekolah: Jl. Dr. RT. Suradji Tirtonegoro Klaten; Nomor Rekening: 0035-0-0770-50-

Lebih terperinci

Tupoksi, Program Kerja, Bentuk Kegiatan Dan Bukti Fisik Kerja Kepala Sekolah

Tupoksi, Program Kerja, Bentuk Kegiatan Dan Bukti Fisik Kerja Kepala Sekolah Tupoksi, Program Kerja, Bentuk Kegiatan Dan Bukti Fisik Kerja Kepala Sekolah Apa Tupoksi, Program Kerja, Bentuk Kegiatan, dan Bukti Fisiknya yang perlu dibuat oleh seorang kepala sekolah? Berikut ini contoh

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis merasa perlu untuk mengungkapkan gambaran umum lokasi penelitian yang isinya antara lain: Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk manusia dengan tujuan tertentu dan merupakan upaya manusia secara sadar untuk mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran berbahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan pengajaran keterampilan-keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang berbahasa. Keterampilan-keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan membahas hasil-hasil penelitian tentang pemilihan media pembelajaran oleh guru ekonomi SMA Negeri 3 Salatiga. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI 2.1. Sejarah Umum Sekolah SMP Negeri 7 Medan pada awal mulanya merupakan sekolah dasar cina yang secara historis tidak jelas keberadaan tahun pendiriannya. Pada tahun 1964

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan III. METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Yang dimaksud dengan gambaran umum obyek penelitian adalah gambaran yang menerangkan tentang keberadaan situasi dan kondisi atau keadaan dari obyek

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN. berada di Jl. Asri Lestari Raya, Jakasetia, Bekasi Selatan.

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN. berada di Jl. Asri Lestari Raya, Jakasetia, Bekasi Selatan. BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu Sekolah Menengah Atas di Kota Bekasi, yaitu SMA Negeri 6 Bekasi. SMA Negeri 6 Bekasi berada di Jl. Asri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Legiman, A.Ma.Pd.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan. untuk belajar, khususnya pada mata pelajaran IPS.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan. untuk belajar, khususnya pada mata pelajaran IPS. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklim pembelajaran yang dikembangkan oleh guru mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan dan kegairahan belajar (Wahab, 1986), demikian pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepribadian manusia sangat bergantung pada pendidikan yang diperolehnya, baik dari lingkungan keluarga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepribadian manusia sangat bergantung pada pendidikan yang diperolehnya, baik dari lingkungan keluarga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepribadian manusia sangat bergantung pada pendidikan yang diperolehnya, baik dari lingkungan keluarga maupun sekolah. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk

Lebih terperinci

Timur, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Maret-Mei tahun

Timur, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Maret-Mei tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Peneletian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tapa, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fasilitas serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fasilitas serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Keadaan sekolah SMA Negeri 1 Tapa cukup baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mencakup kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap secara terpadu. Penilaian pada kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Siswa Kelas V SD Negeri Bawen 3 Kabupaten Semarang 11/12 hasil belajar IPA mengalami masalah. Materi yang disampaikan oleh guru kurang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya. Dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS 32 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Kabupaten Sleman. SMA ini beralamat di Jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Kabupaten Sleman. SMA ini beralamat di Jalan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Data Lokasi Penelitian SMA Kolombo merupakan salah satu sekolah menengah atas swasta yang terletak di Kabupaten

Lebih terperinci

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIK PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI SIDOMULYO 01 KECAMATAN GUNUNGWUNGKAL KABUPATEN PATI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan salah satu aset penting negara. Sumber daya manusia yang dimiliki akan menentukan berkembang atau tidaknya suatu

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Anjir Pasar

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Anjir Pasar 72 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Anjir Pasar SMA Negeri 1 Anjir Pasar terletak di Jalan Trans Kalimantan Km. 28 Kec. Anjir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMA Negeri 1 Boyolali beralamat di Jl. Kates nomor 8 Boyolali adalah

BAB I PENDAHULUAN. SMA Negeri 1 Boyolali beralamat di Jl. Kates nomor 8 Boyolali adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMA Negeri 1 Boyolali beralamat di Jl. Kates nomor 8 Boyolali adalah sekolah yang pernah berstatus Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). Jumlah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo SMAK Untung Suropati Sidoarjo beralamat di Jln Untung Suropati No 33 Saat ini SMAK Untung Suropati Sidoarjo terdapat kurang

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang I. METODE PENELITIAN 1.1 Subjek Penelitian Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang Bandar Lampung yang berjumlah siswa 41 orang, 21 perempuan dan 20 laki-laki. 1.2 Tempat Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 DONDO KABUPATEN TOLI-TOLI

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 DONDO KABUPATEN TOLI-TOLI 1 PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 DONDO KABUPATEN TOLI-TOLI MOH TAUFIK A 351 09 013 JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAKS... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAKS... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAKS... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... i ii v viii ix x xi xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di kota Bandung pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Pasundan 8 Bandung pada tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Semakin meningkat kualitas suatu pendidikan, maka kualitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP Negeri 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMA SANTA THERESIA. Pos No.2, sebuah sekolah yang didirkan oleh para biarawati Ursulin pada tahun 1960.

BAB III GAMBARAN UMUM SMA SANTA THERESIA. Pos No.2, sebuah sekolah yang didirkan oleh para biarawati Ursulin pada tahun 1960. BAB III GAMBARAN UMUM SMA SANTA THERESIA III.1 Latar Belakang SMA Santa Theresia III.1.1 Sejarah SMA Santa Theresia Asal sekolah Santa Theresia adalah sekolah Santa Ursula yang berlokasi di Jalan Pos No.2,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI 90 JAKARTA Sejarah berdirinya SMA Negeri 90 Jakarta

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI 90 JAKARTA Sejarah berdirinya SMA Negeri 90 Jakarta BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI 90 JAKARTA 2.1. Sejarah berdirinya SMA Negeri 90 Jakarta SMA 90 Jakarta berdiri sejak 1986 dengan sebutan SMA Pesanggrahan. Sekolah ini berlokasi di Jl. Sabar Petukangan Selatan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung nilai penguasaan konsep pada materi pokok asam basa pada tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

LAMPIRAN LOKASI. 1. Deskripsi Singkat MTs Darussalam Kademangan Blitar. : MTs Darussalam Kademangan. No. Telepon / Faksimile : (0342)

LAMPIRAN LOKASI. 1. Deskripsi Singkat MTs Darussalam Kademangan Blitar. : MTs Darussalam Kademangan. No. Telepon / Faksimile : (0342) LAMPIRAN LOKASI A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Deskripsi Singkat MTs Darussalam Kademangan Blitar Nama Sekolah Alamat : MTs Darussalam Kademangan : Jl. Bima No. 42 Kademangan Blitar No. Telepon / Faksimile

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

BAB II KAJIAN TEORI. mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. 11 BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yangdiberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa,

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan

Lebih terperinci

AHMAD SAID Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2010

AHMAD SAID Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2010 AHMAD SAID 3201404040 Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2010 LATAR BELAKANG Pandangan yang salah bahwa pengetahuan sebagai fakta yang harus dihafal -> Ceramah sebagai strategi

Lebih terperinci