BAB III KONDISI OBJEKTIF PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR LUBUKLINGGAU. A. Latar Belakang Sejarah Berdirinya
|
|
- Shinta Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III KONDISI OBJEKTIF PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR LUBUKLINGGAU A. Latar Belakang Sejarah Berdirinya Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau merupakan panti bagi para orang tua lanjut usia yang terlantar dan tidak mampu. Dalam usaha mewujudkan kesejahteraan social bagi lanjutusia/ jompo. Sebagaimana ditetapkan dalamundang- Undang Nomor 4 tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan Penghidupan Orang Jompo (peraturan pelaksanaanya dituangkan dalam surat Keputusan Menteri Sosial RI Nomor Huk / 170 tahun 1971), Undang-Undang Nomor 6 tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan social telah diberikan bantuan pelayanan bagi para lanjut usia/ jompo. Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau terletak di jalan Garuda Kelurahan Kayuara Kecamatan Lubuklinggau Barat Kabupaten Lubuklinggau. Panti ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial RI Nomor : 72/Huk/24 Oktober 1997, adalah usaha untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi lansia bukan hanya tanggung jawab Pemerintah semata, melainkan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Partisipasi aktif dari masyarakat akan sangat membantu Pemerintahan mempercepat tercapainya tujuan tersebut. 1 1 Sumber: DokumenPantiSosialTresnaWerdha Budi LuhurLubuklinggau 49
2 50 Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau ini didirikan pada 23 Agustus 1983, yang telah diresmikan oleh Gubernur Sumatera Selatan. Dengan adanya anggaran dana dan proyek bantuan dan penyatunan lanjut usia kantor wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Panti ini mempunyai tugas memberikan pelayanan dan perawatan jasmani dan rohani kepada orang tua lanjut usia yang terlantar agar para orang tua lanjut usia ini dapat hidup secara wajar. 2 B. Kondisi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau mempunyai kapasitas tampung 60 orang namun pada saat ini tinggal 29 orang, yang terdiri dari 15 lansia laki-laki dan 12 lansia perempuan. Panti ini terdiri dari beberapa wisma Bahagia, wisma Sejahtera, wisma Sentosa, wisma Eka Setia, dan Ruang Isolasi bagi lansia yang tidak berdaya, ruang dapur umum, kantor kepala panti dan staf pegawai, ruang pertemuan, dan musollah. Fasilitas yang diterima klien/lansia yaitu : 1. Wismadan Tempat tidur 2. Makan dan minum 3 ( Tiga ) kali sehari 3. Kama rmandi 2 Ibid
3 51 4. Penerangan Listrik 5. 1 Telivisi di setiap masing-masing wisma 6. Pelayanan kesehatan dari puskesmas perumus Lubuk Tanjung setiap hari rabu. C. Sasaran Garapan dan Persyaratan Sasaran garapan pembinaan kesejahteraan social lansia adalah: 1. Sudah lanjut usia/ jompo 2. Tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk kepentingan sehari-hari. 3. Tidak mempunyai sanak keluarga yang dapa tmemberikan bantuan untuk kelangsungan hidupnya. Persyaratannya: a. Berusia 55 tahun ke atas b. Laki-laki atau perempuan c. Terlantar atau sosial d. Tidak berpenyakit menular atau lumpuh e. Surat keterangan tidak mampu dengan butir (3) dari RT dan Kepala Desa atau Lurah.
4 52 f. Surat keterangan kesehatan kejiwaan dari Dokter Pemerintah atau PUSKESMAS g. Pas foto ukuran 3x4 (4 lembar) h. Surat pernyataan dari lurah setempat yang menyatakan tidak ada tuntutan dari keluarga dikemudian hari apa bila penghuni tersebut meninggal dunia. Prosedur masuk: Setelah semua persyaratan di atas dipenuhi oleh yang berkepentingan, yang bersangkutan mengajukan permohonan melalui Dinas Sosial Kota Lubuklinggau. 3 D. Tugas dan Fungsi Panti Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau 1.Tujuan Panti Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang Sosial khususnya pelayanan lanjut usia terlantar. 2. Fungsi Adapun fungsi Panti Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau yaitu : 3 Ibid
5 53 a. Pelaksanaan penyusunan rencana program b. pelaksanaan kebijakan teknis, bimbingan, pembinaan, dan koordinasi teknis sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. c. pelaksanaan fasilitasi pelayanan social khsusnya lanjut usia terlantar E. Struktur Organisasi dan Personalia KEPALA PANTI TWBL SALPIN NIP SUB BAGIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TATA USAHA SUWARNI, Amd.Keb UNIT OPERASIONAL UNIT SARANA DAN PRASARANA Sumber: Dokumen Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau.
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Sejarah Singkat Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya memperbaiki taraf hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini bangsa Indonesia mengalami berbagai kemajuan. Hal ini merupakan hal yang positif karena dengan kemajuankemajuan tersebut maka bisa
Lebih terperinciPELAYANAN REHABILITASI SOSIAL PSIKOTIK DI PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 3 CEGER
PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL PSIKOTIK DI PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 3 CEGER Jl. Budi Murni III No. 66 Rt. 008/04 Ceger Cipayung Jakarta Timur Telp. 8445016 Fax. 8445016 TUGAS POKOK O DAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Umum UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Umum UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru 1. Latar Belakang UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dikeluarkannya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soekanto (1982: 243) berpendapat bahwa peranan adalah. seseorang dalam suatu masyarakat.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Tentang Peranan 2.1.1 Pengertian Peranan Menurut Soekanto (1982: 243) berpendapat bahwa peranan adalah suatu aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulus sehingga tidak menimbulkan ketidakmampuan atau dapat terjadi sangat nyata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia adalah orang yang sistem-sistem biologisnya mengalami perubahan-perubahan struktur dan fungsi dikarenakan usianya yang sudah lanjut. Perubahan ini dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang harus dicapai, untuk itu diperlukan upaya-upaya dalam mengatasi
1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup manusia yang harus dicapai, untuk itu diperlukan upaya-upaya dalam mengatasi masalah
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PERMAKANAN
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak di sebelah Selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Kabupaten Bantul 1. Kondisi Geografis Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul terletak di sebelah Selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berbatasan dengan: Sebelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harapan hidup penduduknya (life expectancy). Indonesia sebagai salah satu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari angka harapan hidup penduduknya (life expectancy). Indonesia sebagai salah satu negara
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI WILAYAH. A. Deskripsi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. 1. Deskripsi Dinas Sosial Sulawesi Selatan
BAB II DESKRIPSI WILAYAH A. Deskripsi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan 1. Deskripsi Dinas Sosial Sulawesi Selatan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai tugas menurunkan angka populasi
Lebih terperinciKEBIJAKAN PROGRAM LANSIA
KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA Disampaikan oleh: R.Siti Maryam,MKep,Ns.Sp.Kep.Kom MK Keperawatan Gerontik Februari 2014 STATISTIK TAHUN 2010 JUMLAH LANSIA 23.992.552 JIWA TAHUN 2020 DIPREDIKSI MENINGKAT 11,2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juta jiwa. (United Nation, 2002). Populasi lansia di dunia mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1950 jumlah lanjut usia di dunia sebanyak 205 juta jiwa, sedangkan pada tahun 2000 telah meningkat menjadi 606 juta jiwa. (United Nation, 2002). Populasi
Lebih terperinciWALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN LANJUT USIA
WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BALIKPAPAN,
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Unit Budi Luhur Yogyakarta. Dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Pelayanan publik bagi lanjut usia di Kabupaten Bantul dapat diketahui dari setiap program, yaitu Program Rutin (Reguler), Program Pelayanan Khusus dan Program Day Care Services,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari kepribadian yang sebenarnya. 1 Perilaku manusia dapat dikatakan sebagai perwujudan dari kepribadiannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data dari berbagai sumber, salah satu indikator keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduknya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak semua manusia, baik kaya, msikin, tua, maupun muda.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah hak semua manusia, baik kaya, msikin, tua, maupun muda. Pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang layak bagi seluruh masyarakat. Semua
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1/2015 28 January 2015 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah lansia didunia sebesar 400 juta berada di Asia (Data Informasi &
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah lanjut usia diseluruh dunia saat ini diperkirakan lebih dari 629 juta dan pada tahun 2025 lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Setengah dari jumlah lansia didunia
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1041, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN SOSIAL. Panti Sosial. Tresna Werdha Minaula. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI
Lebih terperinciBAB IV. PROFIL PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar. A. Sejarah Berdirinya PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar
BAB IV PROFIL PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar A. Sejarah Berdirinya PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Kasih Sayang Ibu Batusangkar merupakan salah satu Unit Pelaksana
Lebih terperinciBUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA
BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang yaitu kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan
Lebih terperinciCONTOH SURAT LAMARAN (ditulis tangan) Kepada Ketua KPU Kab. Demak di- DEMAK
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KPU KABUPATEN DEMAK NOMOR : 05-KWK/Kpts/KPU-Kab-012.329254/2010 TANGGAL : 9 Agustus 2010 MODEL KP1 PPK/PPS/KPPS CONTOH SURAT LAMARAN (ditulis tangan) Yth. Kepada Ketua KPU Kab. Demak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 62 tahun pada negara berkembang dan 79 tahun pada negara maju (WHO, 2015).
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang terutama bidang kesehatan menyebabkan terjadinya peningkatan usia harapan hidup (UHH) penduduk (Kemenkes RI, 2014). Usia
Lebih terperinci2015 GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA MENGENAI SENAM LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI PERTIWI KOTA BANDUNG
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Lanjut usia merupakan salah satu fase hidup yang akan dialami oleh setiap manusia, meskipun usia bertambah dengan diiringi penurunan fungsi organ tubuh tetapi lansia
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT
C GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTITUSI. Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara dalam melakukan sistem pendidikan
BAB II PROFIL INSTITUSI A. Sejarah Ringkas Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara dalam melakukan sistem pendidikan dan pelatihan sebagai upaya peningkatan keterampilan dan keahlian bagi remaja, institusi
Lebih terperinciBULETIN ORGANISASI DAN APARATUR
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN LANJUT USIA DALAM PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) SABAI NAN ALUIH SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oleh : ZUKHRI, S.Sos Fungsional Pekerja
Lebih terperinciTugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kota Bandung A. Kepala Dinas B. Sekretariat
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung No. 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung, Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penitipan orang tua ke panti jompo menjadi alternatif pilihan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini penitipan orang tua ke panti jompo menjadi alternatif pilihan bagi anak yang memiliki kegiatan yang padat atau bekerja dalam waktu yang lama. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berstruktur lanjut usia karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk Indonesia yang berusia 60 tahun ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. (Sumber:
BAB I PENDAHULUAN Pengertian panti jompo menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata panti jompo diartikan sebagai tempat merawat dan menampung jompo. Perda No, 15 Tahun 2002 mengenai Perubahan atas Perda
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN DALAM PEMBERDAYAAN LANSIA TAHUN 2016
EVALUASI KINERJA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN DALAM PEMBERDAYAAN LANSIA TAHUN 2016 (Studi Kasus Pusat Pelayanan Sosial Lanjut Usia Mappakasunggu Kota Parepare) Andi Nur Pratiwi Fatmala UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Lanjut Usia Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.13 Tahun 1998 tentang
Lebih terperinciPROVINSI KALIMANTAN SELATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP
Model F1.A-KWK.KPU-PPK/PPS/KPPS *) DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama Lengkap Calon : 2. Tempat/Tanggal Lahir/Umur : 4. A g a m a : 5. Alamat Tempat Tinggal : 6. Nomor Kontak (Telp/HP) : 7. Riwayat Pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN LURAH DESA ( PERLURDES ) NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN LURAH DESA ( PERLURDES ) NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DESA PANGGUNGHARJO NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Secara konsepsional, pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan pada
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara konsepsional, pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, memperluas kesempatan kerja dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa lanjut usia (lansia) merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia. Lansia bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 04 /Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN BADAN PENYELENGGARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. empat masa yaitu: masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja dan masa lanjut usia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkaran kehidupan manusia dilihat dari penggolongan umur terdiri dari empat masa yaitu: masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja dan masa lanjut usia. Khususnya
Lebih terperinciN OMOR 13 TAHUN 20 14
1 GUBERNUR J AMBI P E RATURAN GUBERNUR JAMBI N OMOR 13 TAHUN 20 14 TENTANG K OMISI DAERAH LANJUT USIA PROVINSI JAMBI D ENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA G UBERNUR JAMBI, Menimbang a. bahwa Komisi Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama di bidang kedokteran, seperti penemuan antibiotika yang mampu melenyapkan berbagai penyakit infeksi,
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK PENGUMUMAN Nomor : 06/PP.05.1-PU/1372/KPU-Kot/I/2018 PENDAFTARAN CALON ANGGOTA P ANITIA PEMILIHAN KECAMATAN (PPK) PEMILU 2019 A. Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan
Lebih terperinciRINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor Tanggal : 12 TAHUN 2016 : 23 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejalagejala
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Depresi merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PROGRAM PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG SOSIAL GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN BALAI
BAB II TINJAUAN BALAI 2.1 Tinjauan Balai Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pelayanan I adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang mempunyai tugas sebagai pelaksana operasional lapangan yang bertanggung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi 70 tahun dan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih. Secara global pada tahun 2013 proporsi dari populasi penduduk berusia lebih
Lebih terperinciG U B E R N U R L A M P U N G
G U B E R N U R L A M P U N G KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G / 136 / B.I / HK / 2008 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2008 GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang
Lebih terperincisebaya, dan masyarakat. Hubungan ini dikaji sebagai bentuk kegiatan yang diikuti para lansia dalam kehidupan sehari hari. Pada umumnya, hubungan sosia
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Lansia (lanjut usia) merupakan periode dimana seorang individu telah mencapai kematangan dalam ukuran, fungsi, dan telah menunjukan kemunduran baik fisik, maupun
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 01 Tahun 2015 12 Januari 2015 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciSURAT PENDAFTARAN SEBAGAI CALON ANGGOTA PPS KOTA TANJUNGBALAI
SURAT PENDAFTARAN SEBAGAI CALON ANGGOTA PPS KOTA TANJUNGBALAI Yang bertanda tangan di bawah ini : Tempat Tgl. Lahir/ Usia :.../...Tahun Dengan ini mendaftarkan diri sebagai calon anggota PPS berdasarkan
Lebih terperinciGAMBARAN SKALA DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MARGOMULYO KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER
GAMBARAN SKALA DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MARGOMULYO KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TAHUN Pembinaan Anak Terlantar bantuan.
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS SOSIAL Tahun Anggaran : 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) 1 2 3 4 5 6 1 Meningkatnya kemauan
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 204 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lansia. Semua individu mengikuti pola perkemban gan dengan pasti. Setiap masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu atau Manusia dalam hidupnya mengalami perkembangan dalam serangkaian periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lansia. Semua
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 59 TAHUN 2015 PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 43 TAHUN 2015 PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG
CAMAT 1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN Bimbingan yang dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werda Budi Sejahtera bermacam-macam diantaranya: bimbingan sosial, bimbingan fisik dan kesehatan, bimbingan psikososial,
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 69 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 69 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL UNTUK PENYANDANG CACAT DAN LANJUT USIA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL UNTUK PENYANDANG CACAT, LANJUT USIA DAN PSIKOTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP. 1. Nama Lengkap Calon :... 2. Tempat/Tanggal Lahir/Umur :... 3. Jenis Kelamin :... 4. Agama :... 5. Alamat Tempat Tinggal :...
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Model F1.A-KWK.KPU-PPK/PPS/KPPS*) 1. Nama Lengkap Calon :... 2. Tempat/Tanggal Lahir/Umur :... 3. Jenis Kelamin :... 4. Agama :... 5. Alamat Tempat Tinggal :... 6. Nomor Kontak (Telp/HP)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan hajat hidup orang banyak itu harus atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa Negara wajib melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP
Model F1.A-KWK.KPU-PPK/PPS/KPPS*) DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama Lengkap Calon : 2. Tempat/ Tanggal Lahir/Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. A g a m a : 5. Alamat Tempat Tinggal : 6. Nomor Kontak (Telp/HP) : 7.
Lebih terperinciKOP LKS ..., Kepada Yth. BUPATI CILACAP c.q. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap di - C I L A C A P
KOP LKS...,... 0... Lampiran Perihal : : : Permohonan Pendaftaran / Perpanjangan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Kepada Yth. BUPATI CILACAP q. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten
Lebih terperinciGUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 1998 TENTANG
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 1998 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS LINGKUP DINAS SOSIAL
Lebih terperinciLampiran 7 LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama responden Umur :. :. Menyatakan bersedia menjadi subyek (responden) dalam penelitian dari : Nama
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. berjumlah 142 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tiga kali
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara global pada tahun 2013 proporsi dari populasi penduduk berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi dunia dan diperkirakan jumlah tersebut
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 8 TAHUN 2004 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL,PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 8 TAHUN 2004 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL,PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penuaan merupakan proses normal perubahan yang berhubungan dengan waktu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penuaan merupakan proses normal perubahan yang berhubungan dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Usia tua adalah fase akhir dari rentang
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR-RI PROVINSI SULAWESI SELATAN JUNI 2013 * * * ** ** *** *** **** *** *** ** ** * * *
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR-RI PROVINSI SULAWESI SELATAN 14 16 JUNI 2013 SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI JAKARTA 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penanganan masalah kesejahteraan
Lebih terperinciBENTUK DAN JENIS FORMULIR PEMBENTUKAN DAN SELEKSI BADAN PENYELENGGARA PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH TAHUN 2013
BENTUK DAN JENIS FORMULIR PEMBENTUKAN DAN SELEKSI BADAN PENYELENGGARA PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH TAHUN 2013 1. Daftar Riwayat Hidup Untuk PPK/PPS/KPPS (Model F1.A-KWK.KPU - PPK/PPS/KPPS*);
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2015 merupakan salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN LAMONGAN
27 LEMBARAN A DAERAH Nopember KABUPATEN LAMONGAN 3/D 2007 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN LAMONGAN DENGAN
Lebih terperinci- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG
- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI,TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA KELURAHAN DI
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASKA BENCANA
BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASKA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Kota Bandung merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat yang memiliki jumlah penduduk 2.470.802 jiwa pada tahun 2014 dengan kepadatan penduduk
Lebih terperinciTugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung penyelenggaraan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sering kali keberadaan lanjut usia dipersepsikan secara negatif, dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA DINAS SOSIAL KOTA TANGERANG TAHUN 2016 Dinas Sosial Kota Tangerang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014. Organisasi dan tata kerja Dinas Sosial Kota
Lebih terperinciBAB II. GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL BINA KARYA YOGYAKARTA. Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta adalah Unit Pelaksana Tehnis Dinas
BAB II. GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL BINA KARYA YOGYAKARTA A. Pengertian dan Domisilih Lembaga Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta adalah Unit Pelaksana Tehnis Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Adanya keberhasilan dalam program kesehatan dan pembangunan. sosial ekonomi dapat dilihat dari peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya keberhasilan dalam program kesehatan dan pembangunan sosial ekonomi dapat dilihat dari peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) penduduk dari suatu negara. Begitu
Lebih terperinciTENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS LINGKUNGAN PONDOK SOSIAL KEPUTIH PADA DINAS SOSIAL KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS LINGKUNGAN PONDOK SOSIAL KEPUTIH PADA DINAS SOSIAL KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1220, 2012 KEMENTERIAN SOSIAL. Taruna. Siaga Bencana. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM TARUNA SIAGA BENCANA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KPM) DI KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KPM) DI KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP
Pas Foto 4 X 6 cm DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. : 2. : 3. Tempat Tgl. Lahir/ Usia : 4. : 5. Agama : 6. : 7. Status Perkawinan : a. Belum / sudah / pernah kawin *) b. istri / suami : c. Jumlah Anak Orang 8. Riwayat
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PERMAKANAN DI KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kajian tentang Pendidikan Seumur Hidup
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik 1. Kajian tentang Pendidikan Seumur Hidup Sudjana (2004:225) menyatakan bahwa, pendidikan sepanjang hayat (lifelong education) merupakan peristiwa yang wajar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergeseran demografis (demographical shift) selama 30 tahun ini karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia kesehatan Indonesia akan mengalami sebuah pergeseran yang disebut pergeseran demografis (demographical shift) selama 30 tahun ini karena keberhasilan program
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN BANGLI NOMOR : 460/750/DINSOS TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DINAS SOSIAL KABUPATEN BANGLI
PEMERINTAH DINAS SOSIAL Jalan Brigjen Ngurah Rai No. 85 Bangli Telepon No. (0366) 93640 PAX No. (0366) 91045 Email : disos@banglikab.go.id KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL NOMOR : 460/750/DINSOS TENTANG STANDAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik pula kualitas hidupnya, tetapi lain halnya jika menghadapi. sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian mereka di dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu memiliki kualitas hidup yang berbeda tergantung dari masing-masing individu dalam menyikapi permasalahan yang terjadi dalam dirinya. Jika menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinci