Ira Primona 1, Rasmaliah 2, Hiswani 2 ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ira Primona 1, Rasmaliah 2, Hiswani 2 ABSTRACT"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 0-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMARMATA KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 Ira Primona 1, Rasmaliah 2, Hiswani 2 1 Mahasiswa Peminatan Epidemiologi FKM USU 2 Staf Pengajar Epidemiologi FKM USU ABSTRACT Diarrhea is a condition where there is abnormal defecation frequency (more than 3 times / day) as well as changes in the content (more than 200 garm / day) and liquid stool consistency. According to Indonesia Health Profile (2010) diarrhea and gastroenteritis ranks first on the pattern of 10 main diseases in hospitalized patients in the hospital, with CFR 1.79%. This study aims to determine the factors related with diarrhea in children aged 0-59 months in the Public Health Center Simanindo Samosir in Design of this study was crosssectional. The population in this study were all children aged 0-59 months in the Public Health Center and samples taken at random is by simple random sampling, amounting to 126 people. Data obtained from interviews using questionnaires and observation. Data analysis includes univariate and bivariate analyzes. The results of this research got the proportion of diarrhea in children aged 0-59 months in the Public Health Center Simanindo Samosiy in 2013 was 36%. Results of the bivariate analysis showed significant association between age (p = 0.018; RP = ), sex ( p = ; RP = ), personal hygiene (p = 0,037 ; RP = 1,625 )with diarrhea in children aged 0-59 months and there is no significant relationship between mother educational ( p = ; RP = ) mother job (p= 0,296 ; RP = 0,623 ), waste management ( p = ; RP = ), sewerage ( p = ; RP = 1,615 ), availability of latrines ( p = ; RP = ), breastfeeding status exclusive ( p = ; RP = ), nutritional status ( p = ; RP = ), measles immunization status (p = 0,970 ; RP = 0,533 ) with diarrhea in children aged 0-59 months. It is suggested that the Public Health Center Simanindo Samosir to improve education and prevention about diarrhea such as to improve nutritional status, exclusive breastfeeding, and personal hygiene. Keywords : Diarrhea, Children Aged 0-59 Months, Environment PENDAHULUAN Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan akan mungkin dicapai pada suatu saat yang sesuai dengan kondisi dan situasi serta kemampuan yang nyata dari setiap anggota masyarakat dan harus selalu diupayakan peningkatan secara terusmenerus. Oleh karena itulah selalu dilakukan berbagai upaya dalam menanggulangi berbagai masalah kesehatan. 1 Penyakit adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal 1 (lebih dari 3 kali/hari) serta perubahan dalam isi (lebih dari 200 garm/hari) dan konsistensi feses cair. Penyakit merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat terutama bayi dan balita. Penyakit masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai negara termasuk Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta kematian per tahun pada balita disebabkan oleh. 2,3

2 Bertahun-tahun pemberantasan penyakit sudah dilakukan namun hingga saat ini KLB masih sering terjadi. Strategi penanggulangan yang telah dilakukan selama ini dimaksimalkan dengan memanfaatkan kerja sama lintas program dan ataupun kerja sama lintas sektor. 1,3 Salah satu langkah dalam pencapaian target Millenium Development Goals (MDG s) adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada tahun Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena perlu tata laksana yang cepat dan tepat. 4 Berdasarkan data WHO tahun 2010, pada Weekly Morbidity and Mortality Report (WMMR) IDP husting and crisis affected districts, Kyberpakhtunkhwa, Pakistan, dilaporkan bahwa pada minggu ke-22 (29 Mei-4 Juni 2010) dari semua jumlah kunjungan pasien 12% diantaranya adalah kasus penyakit dan dari semua jumlah kunjungan pasien 23% diantaranya adalah balita, dimana yang menderita penyakit adalah 9% dari semua jumlah kunjungan pasien balita. 5 Menurut Profil Kesehatan Indonesia (2010) dan gastroenteritis menempati urutan pertama pada pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit, dengan CFR 1,79%. Pada tahun 2010 Kejadian Luar Biasa (KLB) terjadi di 11 provinsi dengan CFR 1,74%. CFR tersebut sama dengan CFR tahun Angka CFR pada periode yaitu tahun ,26%, tahun ,79%, tahun ,94%, tahun ,74%, tahun ,74%. Tedapat peningkatan CFR yang cukup signifikan antara tahun 2007 dan tahun 2008 dari 1,79% menjadi 2,94% dan pada tahun 2009 dan 2010 angka ini mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh adanya perbaikan penatalaksanaan. 6 Dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 didapatkan 2 13,7% balita mengalami dalam waktu dua minggu sebelum survei, 3% lebih tinggi dari temuan SDKI (11 %). Prevalensi tertinggi adalah pada anak umur bulan (20,7%), diikuti umur 6-11 bulan (17,6%) dan umur bulan(15,3%). 7 Berdasarkan Survei Morbiditas Diare kejadian mempunyai trend yang semakin naik pada periode tahun Sedangkan dari tahun 2006 sampai tahun 2010 terjadi sedikit penurunan angka kesakitan, yaitu dari 423 menjadi 411 per penduduk. Untuk angka kesakitan balita tahun tidak menunjukkan pola kenaikan maupun pola penurunan (berfluktuasi). Pada tahun 2000 angka kesakitan balita per turun menjadi 1. per pada tahun 2003 dan naik lagi pada tahun 2006 menjadi per kemudian turun pada tahun 2010 menjadi per Sekalipun tidak ada peningkatan yang sifnifikan bahkan di beberapa tahun ada penurunan, namun kejadian di Indonesia masih tetap dikatakan tinggi sehingga masih perlu mendapat perhatian khusus. 8 Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sumatra Utara 2007, dilaporkan bahwa di beberapa kabupaten/kota di Sumatra Utara terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Di Tapanuli Tengah terjadi KLB dengan CFR 1,26%. Di Nias terjadi KLB dengan CFR 3,77%. Di Tapanuli Utara terjadi KLB dengan CFR 7,60%. 9 Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Tebing Tinggi 2008, dilaporkan dari semua kejadian 50,49% diantaranya terjadi pada anak balita Sementara tahun 2007 dari semua kejadian 49,90% diantaranya terjadi pada anak balita. 10 Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Samosir Pada tahun 2008 ditemukan kasus sebanyak kasus, dimana sebanyak penderita pada anak balita dan telah mendapat penanganan. Angka kesakitan di Kabupaten Samosir sebesar 32,10%. Sementara jika dilihat dari pola gambaran 10 penyakit terbesar berada pada peringkat kelima. 11

3 Rumusan Masalah Belum diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pada anak Puskesmas Samosir tahun Tujuan Penelitian Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pada anak Puskesmas Samosir tahun Tujuan khusus penelitian ini adalah : a. Mengetahui distribusi proporsi anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo berdasarkan kejadian tahun b. Mengetahui karakteristik anak usia 0-59 bulan meliputi umur, jenis kelamin, ASI eksklusif, status imunisasi, dan status gizi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo tahun c. Mengetahui karakteristik ibu anak usia 0-59 bulan meliputi pendidikan dan pekerjaan di wilayah kerja Puskesmas d. Mengetahui karakteristik lingkungan tempat tinggal anak usia 0-59 bulan meliputi pengelolaan sampah, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), Penyediaan Air Bersih (PAB), ketersediaan jamban, dan higiene peorangan di wilayah kerja Puskesmas e. Mengetahui proporsi kejadian pada anak Puskesmas Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun f. Mengetahui hubungan umur anak usia 0-59 bulan dengan kejadian pada anak usia bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo tahun g. Mengetahui hubungan jenis kelamin anak usia 0-59 bulan dengan kejadian pada anak usia bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo tahun 3 h. Mengetahui hubungan status ASI eksklusif dengankejadian pada anak Puskesmas Kecamatan Simanindo tahun i. Mengetahui hubungan status imunisasi dengankejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas j. Mengetahui hubungan status gizi dengankejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas k. Mengetahui hubungan pendidikan ibu dengankejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas l. Mengetahui hubungan pekerjaan ibu dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas 2013 m. Mengetahui hubungan pengelolaan sampah dengan kejadian pada anak Puskesmas tahun n. Mengetahui hubungan SPAL dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo tahun o. Mengetahui hubungan PAB dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo tahun p. Mengetahui hubungan ketersediaan jamban dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas q. Mengetahui hubungan higiene perorangan dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan dan informasi kepada Puskesmas Kecamatan

4 Simanindo Kabupaten Samosir dalam rangka pencegahan pada anak Ber usia keja 0-59 bulan. 2. Sebagai sarana bagi penulis untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan dan sebagai kesempatan bagi penulis untuk menyampaikan ilmu yang diperoleh selama pendidikan di FKM USU kepada masyarakat. 3. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM USU dan penelitian selanjutnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian analitik, dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Samosir. Waktu penelitian ini dilakukan mulai Maret sampai Agustus Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 0-59 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian anak usia 0-59 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun Data primer diperoleh dari responden yaitu ibu yang memiliki anak usia 0-59 bulan dan hasil pengamatan melalui observasi. Data sekunder diperoleh dari :Puskesmas tentang jumlah anak usia 0-59 bulan bulan tahun 2013 dan data umum sebagai data demografi lokasi penelitian. Analisis univariat digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menghitung rasio prevalens. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Proporsi Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Berdasarkan Kejadian Diare No f % Diare Tidak Diare ,5 63,5 4 Proporsi kejadian pada anak usia 0-59 bulan berdasarkan hasil penelitian dalam satu bulan terakhir adalah 36,5%. Tabel 2. Distribusi Proporsi Karakteristik Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tahun No Karakteristik Anak Usia 0-59 f % Bulan 1 Umur 0-36 bulan bulan 85 67, ,5 2 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan ,2 50,8 3 ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif Ya ASI Eksklusif ,5 32,5 4 Status Imunisasi Tidak mendapatkanimunisasi lengkap Ya mendapatkan imunisasi lengkap ,7 91,3 5 Status Gizi Status gizi tidak baik Status gizi baik ,9 84,1 Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang berumur 0-36 bulan yaitu 67,5% dan bulan yaitu 32,5%.Proporsi anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif yaitu 67,5%, sedangkan yang mendapat ASI Eksklusif yaitu 32,5%. Proporsi anak yang tidak mendapat imunisasi lengkap yaitu 8,7%, sedangkan yang mendapat imunisasi lengkap yaitu 91,3%. Proporsi anak yang memiliki status gizi baik yaitu 84,1%, sedangkan yang tidak memiliki status gizi baik yaitu 15,9%. Tabel 3. Distribusi Proporsi Karakteristik Ibu Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2013 No Karakteristik Ibu Anak Usia f % 0-59 Bulan 1 Pendidikan Pendidikan rendah Pendidikan tinggi ,0 54,0 2 Pekerjaan

5 Bekerja Tidak bekerja ,8 3,2 Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa proporsi ibu anak yang memiliki pendidikan rendah yaitu 46,0%, sedangkan yang memiliki pendidikan tinggi yaitu 54,0%. Proporsi ibu balita yang bekerja yaitu 96,8%, sedangkan yang tidak bekerja yaitu 3,2%. Tabel 4. Distribusi Proporsi Kategori Lingkungan Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2013 No Karakteristik Lingkungan f % Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan 1 Pengelolaan Sampah 80 63, ,5 2 SPAL 77 61, ,9 3 Penyediaan Air Bersih 3 2, ,6 4 Ketersediaan Jamban 93 73, ,2 5 Higiene Perorangan ,1 61,9 Berdasarkan tabel 4. di atas dapat dilihat bahwa proporsi pengelolaan sampah yang buruk yaitu 63,5%, sedangkan pengelolaan sampah yang baik yaitu 36,5%. Proporsi saluran pembuangan air limbah yang buruk yaitu 61,1%, sedangkan saluran pembuangan air limbah yang baik yaitu 38,9%. Proporsi penyediaan air bersih yang buruk yaitu 2,4%, sedangkan penyediaan air bersih yang baik yaitu 97,6%. Proporsi ketersediaan jamban yang buruk yaitu 73,8%, sedangkan ketersediaan jamban yang baik yaitu 26,2%. Proporsi higiene perorangan yang buruk yaitu 38,1%, sedangkan higiene perorangan yang baik yaitu 61,9%. Analisis Bivariat Tabel 5. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Umur Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Umur Diare Tidak 0-36 bulan bulan f % f % F % 37 43, , , ,0 41 5,556/ 0,018 Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa proporsi pada anak usia 0-36 bulan adalah 43,5% dan pada anak usia bulan adalah 22,0%. dengan uji Chi Square diperoleh nilai p<0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian pada anak Puskesmas. Faktor penyebab kejadian lebih tinggi pada anak usia 0-36 bulan adalah psikiologi perkembangan anak. Pada usia ini anak memiliki ciri khas yang cenderung melakukan gerakan-gerakan yang tidak disadari seperti menggerak-gerakkan kaki dan tangannya, mengedipkan mata, dan memasukkan tangan atau benda-benda lain ke dalam mulut. 12 Tabel 6. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jenis Diare Tidak kelami F % f % F % n Lakilaki Perem puan ,8 26, ,2 73, ,550/ 0,018 Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa proporsi pada anak usia 0-59 bulan dengan jenis kelamin laki-laki adalah 46,8% dan pada anak usia 0-59 bulan dengan jenis kelamin perempuan adalah 26,6%. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p<0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan 5

6 kejadian pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas. Tabel 7. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Status ASI Eksklusif Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Status ASI Eksklusif Tidak Ya Diare Tidak ,2 26, ,8 73, ,456/ 0,117 Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa proporsi pada anak usia 0-59 bulan yang tidak ASI Eksklusif adalah 41,2% dan pada anak usia 0-59 bulan yang ASI Eksklusif adalah 26,8%. yang bermakna antara status ASI Eksklusif dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas.). ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih sampai anak berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan baru anak diperkenalkan dengan makanan lain. komposisi ASI masih cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan anak apabila ASI diberikan secara tepat dan benar sampai berumur 6 bulan. Pada saat usia 6 bulan sistem pencernaan anak mulai matur. Jaringan pada usus halus anak pada umumnya seperti saringan pasir, pori-porinya berongga sehingga memungkinkan bentuk protein atau pun kuman langsung masuk dalam sistem peredaran darah dan dapat menimbulkan alergi. Pori-pori dalam usus anak ini baru akan tertutup rapat setelah anak berusia 6 bulan. Dengan demikian, usus anak setelah berumur 6 bulan mampu menolak faktor alergi atau pun kuman yang masuk. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang mendapatkan ASI Eksklusif jauh lebih sehat dari yang mendapat ASI hanya sampai 4 bulan dan frekuensi terkena jauh lebih kecil. 13 Tabel 8. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Status Imunisasi Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Status Imuni Diare Tidak sasi Tidak Ya ,6 33, ,4 66, ,82/ 0,97 Berdasarkan tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa proporsi pada anak usia 0-59 bulan dengan status imunisasi tidak lengkap adalah 63,6% dan dengan status imunisasi lengkap adalah 33,9%. Berdasarkan hasil analisis statistik yang bermakna antara status imunisasi dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas. Salah satu faktor risiko yang berpengaruh pada terjadinya penyakit adalah status imunisasi. 2 Tabel 9. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Status Gizi Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Status Gizi Diare Tidak Tidak baik f % f % F % ,86/ 0,172 Berdasarkan tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa proporsi pada anak usia 0-59 bulan dengan status gizi tidak baik adalah 50,0% dan dengan status gizi baik adalah 34%. Berdasarkan hasil analisis statistik yang bermakna antara status gizi dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas. Status gizi memiliki keterkaitan dengan etiologi beberapa jenis penyakit. Kesimpulan ini telah menghasilkan konsep tentang gizi optimal. Gizi optimal merupakan jumlah asupan yang diperlukan bagi pemeliharaan kondisi kesehatan yang baik, penurunan risiko penyakit kronik, pencegahan defisiensi gizi berat dan risikonya bagi kesehatan. Mencapai 6

7 status gizi optimal/baik dapat dilakukan dengan pemberian makanan suplementer, fortifikasi makanan. Namun untuk anak usia 0-6 bulan tidak dianjurkan untuk diberikan makanan suplementer atau pun fortifikasi makanan, hanya ASI saja. Ibu si anak yang dianjurkan untuk mencapai status gizi optimal sehingga akan dihasilkan ASI yang berkualitas baik. 14 Tabel 10. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Pendidikan Ibu Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pendidi kan Ibu Rendah Tinggi Diare Tidak 22 37, , , ,7 68 0,094/ 0,759 Berdasarkan tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak usia 0-59 bulan dengan tingkat pendidikan ibu dalam kategori rendah adalah 37,9% dan dengan tingkat pendidikan ibu dalam kategori tinggi adalah 35,3%. yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas. Pendidikan yang tinggi akan berdampak pada pengetahuan seseorang. Demikian halnya dengan tingkat pendidikan ibu akan berpengaruh pada seberapa besar tingkat pengetahuan ibu tentang kejadian pada anaknya. Ibu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi kemungkinan besar juga memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang kejadian. Pada penelitian ini didaptkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan. Seorang ibu bisa saja memiliki tingkat pendidikan atau pengetahuan yang tinggi namun belum tentu ibu tersebut memiliki pola perilaku yang sama dengan tingkat pendidikan atau pengetahuannya. Dalam penelitian ini dapat diasumsikan walaupun ibu dengan tingkat pendidikan tinggi akan tetapi memiliki pola perilkau yang sama terhadap kesehatan dan memiliki fasilitas lingkungan 7 hidup dalam keadaan buruk tetap saja anak memiliki resiko untuk mengalami. Tabel 11. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Pekerjaan Ibu Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pekerjaa an Ibu Diare Tidak Bekerja Tidak bekerja 4 37, 7 62, ,375/ 0,296 Berdasarkan tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa proporsi pada anak usia 0-59 bulan pada ibu yang bekerja adalah 37,7% dan pada ibu yang tidak bekerja 0%. Berdasarkan hasil analisis statistik yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas. Dalam penelitian ini sebagain besar ibu anak bekerja (96,8%), hanya sebagian kecil saja yang tidak bekerja/ibu rumah tangga (3,2%). Ibu yang bekerja pada umumnya selalu membawa anaknya ke tempat dimana mereka bekerja sehingga anak tetap dalam pengawasan ibu baik dari segi pola makannya atau pun lingkunga bermainnya. Sementara ibu yang bekerja yang tidak dapat membawa anaknya ke tempat kerja mereka biasanya menitipkan anaknya kepada keluarga seperti nenek sehingga anak tetap dalam pengawasan Tabel 12. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Pengelolaan Sampah di Wilayah Kerja Puskesmas Pengelolaan Sampah Diare Tidak 31 38, , , ,4 46 0,475/ 0,491 Berdasarkan tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa proporsi pada anak usia 0-59 bulan dengan pengelolaan sampah dalam kategori buruk adalah 38,8% dan dengan pengelolaan sampah dalam kategori baik adalah 32,6%. Berdasarkan hasil analisis statistik yang bermakna antara pengelolaan sampah

8 dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Pusekesmas. Pencapian Visi Indonesia Sehat ditentukan oleh Visi Pembangunan Kesehatan tiap provinsi yaitu Provinsi Sehat. Ada 16 indikator pencapaian Provinsi Sehat, salah satunya adalah membuang sampah pada tempat yang disediakan/memiliki pengelolaan sampah yang baik. Banyak penyakit yang ditularkan karena cara-cara atau pengelolaan sampah yang buruk. Rendahnya mutu pengelolaan sampah merupakan keadaan yang potensial untuk menjadi sumber penularan penyakit. 15 Akan tetapi dalam penelitian ini pengelolaan sampah tidak berhubungan dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan. Hal ini diasumsikan bahwa anak usia 0-59 bulan yang terkena bukan karena pengelolaan sampah yang buruk. Tabel 13. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Saluran Pembuang Air Limbah di Wilayah Kerja Puskesmas SPAL Diare Tidak 33 42, , , ,5 49 3,443/ 0,064 Berdasarkan tabel 13 di atas dapat dilihat bahawa proporsi pada anak usia 0-59 bulan dengan saluran pembuangan air limbah dalam kategori buruk adalah 42,9% dan dengan saluran pembuangan air limbah dalam kategori baik adalah 26,5%. yang bermakna antara saluran pembuangan air limbah dengan kejadian pada anak Puskesmas. Dalam penelitian ini 61,1% anak memiliki SPAL dalam kategori buruk. Ketersediaan SPAL berhubungan juga dengan ketersediaan jamban. Jika tidak memiliki jamban maka keluarga tersebut tidak memiliki SPAL dan ada juga beberapa keluarga yang memiliki jamban namun tidak memiliki SPAL. SPAL yang dimiliki pun belum tentu memenuhi syarat. Pada penelitian ini ada 38,9% anak yang memiliki SPAL dalam kategori baik. Kebanyakan SPAL yang 8 dimiliki oleh warga adalah SPAL yang terbuka. Tabel 14. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Penyediaan Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas PAB Diare Tidak , , ,767/ 0,299 Berdasarkan tabel 14 di atas dapat dilihat bahawa proporsi pada anak usia 0-59 bulan dengan penyediaan air bersih dalam kategori buruk adalah 0% dan dengan penyediaan air bersih dalam kategori baik adalah 37,4%. yang bermakna antara penyediaan air bersih dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas. Ada 3 faktor yang mempengaruhi kualitas air bersih yaitu faktor fisik, bakteriologis, dan kimiawi. Dalam penelitian ini hanya dapat dilihat dari faktor fisik saja. Untuk mencegah terjadinya maka air bersih harus diambil dari sumber yang terlindungi atau tidak terkontaminasi. Sumber air bersih harus jauh dari kandang ternak dan kakus paling sedikit 10m dari sumber air. Dalam penelitian ini, sumber air bersih bagi masyarakat berasal dari sumur gali dan dari sumber air alami (danau, mata air). Tabel 15. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Ketersediaan Jamban di Wilayah Kerja Puskesmas Ketersediaan Diare Tidak Jamban ,7 30, ,3 69, Berdasarkan Tabel 15 di atas dapat dilihat bahwa proporsi pada anak usia 0-59 bulan dengan ketersediaan jamban dalam kategori buruk adalah 38,7% dan dengan ketersediaan jamban dalam kategori baik adalah 30,3%. `

9 yang bermkana antara ketersediaan jamban dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas. Pembuangan tinja yang tidak tepat dapat berpengaruh langsung terhadap penyakit. Untuk mencegah kontaminasi tinja terhadap lingkungan, maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik pada jamban memnuhi syarat kesehatan (Haryoto, 1983). Tabel 16. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Higiene Perorangan di Wilayah Kerja Puskesmas Higiene Perorangan Diare Tidak 23 47, , , ,5 78 4,354/ 0,037 Berdasarkan tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa proporsi pada anak usia 0-59 bulan dengan higiene perorangan dalam kategori buruk adalah 47,9% dan dengan higiene perorangan dalam kategori baik adalah 29,5%. dengan uji Chi Square diperoleh nilai p<0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermkana antara higiene perorangan dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas. Higiene perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto & Wartonah, 2003). Rendahnya cakupan higiene perorangan sering menjadi faktor risiko terjadinya. 4 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Karakteristik anak usia 0-59 bulan diwilayah kerja Puskesmas Samosir tahun 2013 yang lebih banyak terdapat pada anak yang berumur 0-36 bulan 67,5%, jenis kelamin perempuan 50,8%, yang tidak ASI Eksklusif 67,5%, yang mendapat imunisasi lengkap 91,3%, dan yang memiliki status gizi baik 84,1% 2. Karakteristik ibu anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Samosir tahun 2013 yang lebih banyak terdapat pada pendidikan dalam kategori tinggi 54,0% dan status pekerjaan dalam kategori bekerja 96,8%. 3. Karakteristik lingkungan anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun 2013 yang lebih banyak terdapat pada pengelolaan sampah dalam kategori buruk 63,5%, SPAL dalam kategori buruk 61,1%, penyediaan air bersih dalam kategori baik 97,6%, ketersediaan jamban dalam kategori buruk 73,8%, dan higiene perorangan dalam kategori baik 61,9%. 4. Proporsi kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun 2013 adalah 36,5%. 5. Ada hubungan umur dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Samosir tahun 2013 (p = 0,018) 6. Ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Samosir tahun 2013 (p= 0,018) 7. Tidak ada hubungan status ASI Eksklusif dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun 2013 (p= 0,117) 8. Tidak ada hubungan status imunisasi dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun 2013 (p = 0,097) 9. Tidak ada hubungan status gizi dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Samosir tahun 2013 (p = 0,172) 10. Tidak ada hubungan pekerjaan ibu anak usia 0-59 bulan dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Samosir tahun 2013 (p = 0,296) 9

10 11. Tidak ada hubungan pendidikan ibu anak usia 0-59 bulan dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Samosir tahun 2013 (p = 0,759) 12. Tidak ada hubungan pengelolaan sampah dengan kejadian pada anak Puskesmas Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun 2013 (p= 0,491) 13. Tidak ada hubungan saluran pembuangan air limbah (SPAL) dengan kejadian pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Samosir tahun 2013 (p= 0,064) 14. Tidak ada hubungan penyediaan air bersih dengan kejadian pada anak Puskesmas Kcamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun 2013 (p= 0,299) 15. Tidak ada hubungan ketersediaan jamban dengan kejadian pada anak Puskesmas Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun 2013 (p= 0,389) 16. Ada hubungan higiene perorangan dengan kejadian pada anak Puskesmas Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun 2013 (p= 0,037) Saran 1. Kepada pihak Puskesmas Samosir diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang pola asuh anak yang harus disesuaikan dengan umur anak. 2. Kepada pihak Puskesmas Samosir diharapkan untuk memberikan penyuluhan tentang higiene perorangan Pencernaan. Yogyakarta: Gosyen Publishing 3 Widoyono, Penyakit Tropis Epidemiologis, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga Medical Series 4 Depkes RI, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Diare 5 WHO, Pakistan: IDP hosting and crisis affected districts, Khyber, Pakhtunkhwa, week 21, May Weekly Morbidity and Mortality Report 6 Depkes RI, Profil Kesehatan Indonesia Depkes RI, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Depkes RI, Survei Morbiditas Diare Depkes RI, Profil Kesehatan Sumatra Utara Depkes RI, Profil Kesehatan Kota Tebing Tinggi Depkes RI, Profil Kesehatan Kabupaten Samosir Sujanto, Agus, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta 13 Purwanti, HS, Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: Buku Kedokteran EGC 14 Barasi, Mary, Ilmu Gizi At a Glance. Jakarta: Erlangga Medical Series 15. Efendi, Ferry, Keperawatan Kesehatan Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika DAFTAR PUSTAKA 1 Kemenkes RI, Undang-undang Kesehatan No.36 Tahun Haryono, Rudi, Keperawatan Medikal Bedah Sistem 10

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan akan mungkin dicapai pada suatu saat yang sesuai dengan kondisi dan situasi

Lebih terperinci

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012 UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012 I GEDE DODY WIRADHARMA 0720025027 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015 HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015 Oleh : Beti khotipah ABSTRACT Di Negara berkembang dan

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Perbedaan Faktor Lingkungan, Perilaku Ibu dan Faktor Sosiodemografi Pasien Diare Anak di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Al Islam Bandung pada Peserta BPJS dan

Lebih terperinci

EDY MARJUANG PURBA NIM.

EDY MARJUANG PURBA NIM. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MATITI KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2012 Oleh : EDY MARJUANG PURBA NIM. 081000173

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat Ridha Hidayat FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BATITA USIA 12-23 BULAN DI DESA RANAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR TAHUN 2014 Ridha Hidayat Dosen S1 Keperawatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak umur bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, terutama penyakit infeksi (Notoatmodjo, 2011). Gangguan kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : YESI FEBRIYANI J 201110201138

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA BULAN DI PUSKESMAS TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2014 ABSTRACT

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA BULAN DI PUSKESMAS TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2014 ABSTRACT HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 12-24 BULAN DI PUSKESMAS TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2014 Henny Oktaviani Srg 1,Rahayu Lubis 2,Jemadi 2 1 Mahasiswi Departemen

Lebih terperinci

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE Andreas A.N*, Titi Astuti**, Siti Fatonah** Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal, ditandai dengan

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2 ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2 Lintang Sekar Langit lintangsekar96@gmail.com Peminatan Kesehatan Lingkungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian di negara berkembang bagi bayi (18%), yang artinya lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. kematian di negara berkembang bagi bayi (18%), yang artinya lebih dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare adalah salah satu penyakit menular yang merupakan penyebab kematian di negara berkembang bagi bayi (18%), yang artinya lebih dari 5.000 anak yang meninggal setiap

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELOMPOK MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI JAMBAN KELUARGA DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT YANG BELUM MEMILIKI JAMBAN KELUARGA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : Januariska

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan penyakit dimana buang air besar dalam bentuk cair sebanyak 3 kali sehari atau lebih dari normal, terkadang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan titipan illahi dan merupakan suatu investasi bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan titipan illahi dan merupakan suatu investasi bangsa 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan titipan illahi dan merupakan suatu investasi bangsa karena mereka adalah sebagai salah satu penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan sangat tergantung

Lebih terperinci

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG Volume, Nomor, Tahun 0, Halaman 535-54 Online di http://ejournals.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN

Lebih terperinci

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BATITA DI KELURAHAN GLUGUR DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR TAHUN 2011 Oleh : VALENTINA NIM. 071000070 FAKULTAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lendir(suraatmaja, 2007). Penyakit diare menjadi penyebab kematian

BAB I PENDAHULUAN. atau lendir(suraatmaja, 2007). Penyakit diare menjadi penyebab kematian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah gangguan buang air besar/bab ditandai dengan BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah dan atau lendir(suraatmaja,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG. 50 GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG

Lebih terperinci

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung HUBUNGAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI KABUPATEN TULANG BAWANG Reni Halimah Program Studi

Lebih terperinci

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGA KECAMATAN LEMBAH SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2015 Eskalila Suryati

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Gusti Ridha Ahda Putri 1 ; Amaliyah Wahyuni 2 ; Rina Feteriyani 3 Menurut WHO,

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Faktor penyebab diare yang sangat dominan adalah sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2013,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang sulit untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu penyakit

Lebih terperinci

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013 ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : SERLI NIM. 111021024 FAKULTAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50% BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di Negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan

Lebih terperinci

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh: NURSIANI GULTOM

Lebih terperinci

Purnama Sinaga 1, Zulhaida Lubis 2, Mhd Arifin Siregar 3

Purnama Sinaga 1, Zulhaida Lubis 2, Mhd Arifin Siregar 3 HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOPOSURUNG KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 204 (THE

Lebih terperinci

Grafik 1.1 Frekuensi Incidence Rate (IR) berdasarkan survei morbiditas per1000 penduduk

Grafik 1.1 Frekuensi Incidence Rate (IR) berdasarkan survei morbiditas per1000 penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diare sampai saat ini masih merupakan penyebab kematian utama di dunia, terhitung 5-10 juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya

Lebih terperinci

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI HUBUNGAN ANTARA WAKTU PENYAPIHAN, POLA PEMBERIAN MAKAN DAN FREKUENSI KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 12-60 BULAN DI DESA GARI, KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2012 Yelli

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA ASI EKSKLUSIF, KEBIASAAN CUCI TANGAN, PENGGUNAAN AIR BERSIH, DAN JAMBAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA (Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekardangan Kabupaten Sidoarjo) Oleh:

Lebih terperinci

PROFIL PENDERITA DIARE PADA ANAK BALITA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh : AHMAD SYAFIQ AKMAL BIN ISHAK

PROFIL PENDERITA DIARE PADA ANAK BALITA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh : AHMAD SYAFIQ AKMAL BIN ISHAK PROFIL PENDERITA DIARE PADA ANAK BALITA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2009 Oleh : AHMAD SYAFIQ AKMAL BIN ISHAK 070100463 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan Hubungan antara Polusi Udara Dalam Rumah dengan Kejadian ISPA pada Anak Usia Balita

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Evi Susanti 1), Tanto Hariyanto 2), Ragil Catur Adi 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL Oleh : MEIRINA MEGA MASTUTI 040112a028 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

STUDI KASUS KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYANAN TAHUN 2015

STUDI KASUS KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYANAN TAHUN 2015 STUDI KASUS KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYANAN TAHUN 2015 Mahmudah FKM Uniska, Banjarmasin, Kalimantan Selatan E-mail: mahmudah936@gmail.com Abstrak Latar belakang: Diare

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAHUNA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Meityn D. Kasaluhe*, Ricky C. Sondakh*, Nancy S.H. Malonda** *Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di negara berkembang dan negara maju. Hal ini disebabkan karena masih tingginya

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG Albrian Hizkia Lumentah, Nova H. Kapantouw, Dina V. Rombot *Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air besar tiga kali sehari atau lebih dan dengan perubahan konsistensi tinja dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Visi pembangunan kesehatan yaitu hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat diantaranya memiliki kemampuan hidup sehat, memiliki kemampuan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) tahun 2013 diare. merupakan penyebab mortalitas kedua pada anak usia

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) tahun 2013 diare. merupakan penyebab mortalitas kedua pada anak usia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampai saat ini diare masih menjadi masalah kesehatan di dunia sebagai penyebab mortalitas dan morbiditas. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare Departemen Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare Departemen Kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Survei

Lebih terperinci

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Muhammadiyah Semarang   ABSTRAK ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG PERAN SERTA TENAGA KESEHATAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PNEUMONIA PADA IBU BALITA USIA 0 5 TAHUN DI PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN MOTHER S PERCEPTIONS

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Jurnal maternal Dan Neonatal, 12/12 (2016), Hal 1-7 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Heni Triana,

Lebih terperinci

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA. 20 Jurnal Keperawatan Volume 2, Nomor 1, Juli 2016 Hal 20-25 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA Nandang Sutrisna 1, Nuniek Tri Wahyuni 2 1 Kepala Pustu Tajur Cigasong

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,

Lebih terperinci

Keywords: Diarrhea, Defecate, Kuningan Village

Keywords: Diarrhea, Defecate, Kuningan Village FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIARE DI KELURAHAN KUNINGAN KECAMATAN SEMARANG UTARA TAHUN 2016 (STUDI KASUS DI RT 01 RW III KELURAHAN KUNINGAN) Zulfrianingtias Cahyani Putri*), Supriyono Asfawi**)

Lebih terperinci

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh : FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PENCEGAHAN DINI PENYAKIT DIARE PADA ANAK USIA 1-2 TAHUN DI DESA TEMUIRENG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG Manuscript Oleh : KUKUH UDIARTI NIM : G2A212015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proportional Mortality Ratio (PMR) masing-masing sebesar 17-18%. 1

BAB I PENDAHULUAN. Proportional Mortality Ratio (PMR) masing-masing sebesar 17-18%. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gastroenteritis hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan semua kelompok usia

Lebih terperinci

Citra Puspitaningrum * Yuni Sapto Edhy Rahayu** Rusana** Abstract

Citra Puspitaningrum * Yuni Sapto Edhy Rahayu** Rusana** Abstract wilayah kerja Puskesmas Gandrungmangu I kabupaten Cilacap, 2006 PERBEDAAN FREKUENSI DIARE ANTARA BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN BAYI YANG DIBERI SUSU FORMULA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GANDRUNGMANGU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare hingga menjadi salah satu penyebab timbulnya kesakitan dan kematian yang terjadi hampir di seluruh dunia serta pada semua kelompok usia dapat diserang oleh diare,

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS DIARE DI PUSKESMAS ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS DIARE DI PUSKESMAS ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012 Jurnal Kesehatan Masyarakat FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS DIARE DI PUSKESMAS ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012 Intisari MUHZIADIˡ ˡMahasiswa STIKes U Budiyah Banda Aceh Diare didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hak bagi setiap warga Negara Indonesia, termasuk anak-anak. Setiap orang tua mengharapkan anaknya tumbuh dan berkembang secara sehat dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita ABSTRAK GAMBARAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADAPENDERITA DIARE DI DESA KINTAMANI KABUPATEN BANGLI BALI TAHUN 2015 Steven Awyono Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Diare masih merupakan penyebab kematian

Lebih terperinci

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Mahdalena, Faridha BD (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The purpose of this research is: knowing

Lebih terperinci

(STUDI DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK) SKRIPSI. Oleh: Ika Fransischasari NIM

(STUDI DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK) SKRIPSI. Oleh: Ika Fransischasari NIM HUBUNGAN KEKURANGAN ENERGI PROTEIN (KEP) DENGAN K E J A D I A N P E N Y A K I T I N F E K S I ( D I A R E ) S E R T A FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA BALITA (STUDI DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intoleran. Dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak adalah

BAB I PENDAHULUAN. intoleran. Dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya yaitu 3 atau lebih per hari yang disertai perubahan bentuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi buang air besar. Diare dapat juga didefinisikan bila buang air besar tiga kali atau lebih dan

Lebih terperinci

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016 30 KETERKAITAN KEKURANGAN ENERGI PROTEIN (KEP) DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA USIA (1-5 TAHUN) Nurwijayanti Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Surya Mitra

Lebih terperinci

Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi 0 24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service

Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi 0 24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi 0 24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service Tunik Wardianti¹, Nyna Puspitaningrum² 1. Mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan Universitas PGRI Adi

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Purbo Tahun 2014 Page 1

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Purbo Tahun 2014 Page 1 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Purbo Sa adhatun Nisak *), Yuliaji Siswanto **), Puji Pranowowati **) *) Mahasiswa PSKM STIKES Ngudi Waluyo **) Dosen PSKM STIKES

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular mengutamakan aspek promotif dan preventif dengan membatasi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular mengutamakan aspek promotif dan preventif dengan membatasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kematian dan kecacatan yang tinggi sehingga pemerintah melakukan penyelenggaraan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN 2015 1 Sondang, 2 Dame 1 STIKes Prima Jambi 2 Dinas

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014 http://jurnal.fk.unand.ac.id 635 Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014 Selvi Indriani Nasution 1, Nur Indrawati Liputo 2, Mahdawaty

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diperhatikan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diperhatikan untuk 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diperhatikan untuk kemajuan suatu bangsa selain pendidikan dan ekonomi sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia,

Lebih terperinci

Lesy Lailatul Hikmati 1) Siti Novianti dan Andik Setiyono 2)

Lesy Lailatul Hikmati 1) Siti Novianti dan Andik Setiyono 2) HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PEKERJAAN SERTA PERILAKU PENCEGAHAN DIARE IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE YANG DISERTAI DEHIDRASI PADA BALITA USIA 1-4 TAHUN (STUDI KASUS PASIEN RAWAT INAP RSUD DR.SOEKARDJOKOTA

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif. HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, PEKERJAAN IBU, DUKUNGAN SUAMI DAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENGKOL KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Fiji Claudia Pandean*, Adisti

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008

ABSTRAK GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008 ABSTRAK GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008 Ivone. 2008.Pembimbing I : July Ivone, dr., MS. Pembimbing II : Meilinah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. utama kematian balita di Indonesia dan merupakan penyebab. diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. utama kematian balita di Indonesia dan merupakan penyebab. diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah dunia sebagai penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak terutama di negara berkembang, dengan perkiraan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG Dewi Susanti, Yefrida Rustam (Poltekkes Kemenkes Padang ) ABSTRACT The aim of research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak. Pada tahun 2001 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak. Pada tahun 2001 sebanyak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di negara miskin dan negara berkembang, diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak. Pada tahun 2001 sebanyak 1,5 juta anak di bawah

Lebih terperinci

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama lebih dari tiga dasawarsa, Indonesia telah melaksanakan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Departemen Kesehatan

Lebih terperinci

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Relationship Nursing Mothers Work With Exclusive Breastfeeding In Public Health Mojolaban Sukoharjo Nuri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini berada jauh dari yang

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR Hanifati Sharfina, Rudi Fakhriadi, Dian Rosadi Program Studi Kesehatan

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG Ninda Ayu Pangestuti *), Syamsulhuda BM **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan. Secara nasional, target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan. Secara nasional, target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas anak di dunia. Kematian bayi dengan diare di negara berkembang sekitar 18% yang artinya lebih

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS KERTAPATI PALEMBANG TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS KERTAPATI PALEMBANG TAHUN 2014 HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS KERTAPATI PALEMBANG TAHUN 2014 Mardalena Program Studi D III Kebidanan STIKes Muhammadiyah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015 Klemens Waromi 1), Rahayu H. Akili 1), Paul A.T.

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR Esse Puji Pawenrusi 1) 1) Dosen STIK Makassar ABSTRACT Background: Based on data from health centers Tamamaung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan kehilangan cairan tubuh dalam 24 jam dengan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari (Word Health Organization, 2009). Gejala ini manifestasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN

Lebih terperinci

Putri E G Damanik 1, Mhd Arifin Siregar 2, Evawany Y Aritonang 3

Putri E G Damanik 1, Mhd Arifin Siregar 2, Evawany Y Aritonang 3 HUBUNGAN STATUS GIZI, PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, STATUS IMUNISASI DASAR DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN AKUT (ISPA) PADA ANAK USIA 12-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLUGUR DARAT KOTA MEDAN (THE CORRELATION

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:

Lebih terperinci

RASIONALITAS PERESEPAN OBAT DIARE PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS CURUG TAHUN 2015

RASIONALITAS PERESEPAN OBAT DIARE PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS CURUG TAHUN 2015 RASIONALITAS PERESEPAN OBAT DIARE PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS CURUG TAHUN 2015 RATIONALITY DIARRHEA PRESCRIBING IN CHILDREN PATIENTS IN CURUG PUSKESMAS AT 2015 Nita Rusdiana 1*, Sofi Nurmay Stiani

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI (Studi Observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar Tahun 2017) Elsa Mahdalena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan menempati kisaran ke dua sebagai

Lebih terperinci