APPENDIX A PERHITUNGAN PENGIRIMAN BAHAN BAKU. A.1. Bahan Baku dan Bahan Pembantu Pembuatan Opak Wafer 1. Tepung Terigu Kebutuhan per hari : 250 kg

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APPENDIX A PERHITUNGAN PENGIRIMAN BAHAN BAKU. A.1. Bahan Baku dan Bahan Pembantu Pembuatan Opak Wafer 1. Tepung Terigu Kebutuhan per hari : 250 kg"

Transkripsi

1 APPENDIX A PERHITUNGAN PENGIRIMAN BAHAN BAKU A.. Bahan Baku dan Bahan Pembantu Pembuatan Opak Wafer. Tepung Terigu Kebutuhan per hari : 50 kg Pengiriman : Setiap 3 hari Jumlah tepung terigu yang harus dikirim = 3x50 kg = 750 kg dan menambah 50 kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, tepung terigu yang dikirim adalah.000 kg/pengiriman (40 kg).. Tepung Tapioka Kebutuhan per hari : 50 kg Pengiriman : Setiap 3 hari Jumlah tepung tapioka yang harus dikirim = 3x50 kg = 450 kg dan menambah 50 kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, tepung tapioka yang dikirim adalah 600 kg/pengiriman ( kg). 3. Tepung Kedelai Kebutuhan per hari : 00 kg Pengiriman : Setiap hari Jumlah tepung kedelai yang harus dikirim = x00 kg = 00 kg dan menambah 00 kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, tepung kedelai yang dikirim adalah 300 kg/pengiriman.

2 3 4. Minyak Kelapa Sawit Kebutuhan per hari :,9 L Pengiriman : x/minggu Jumlah minyak kelapa sawit yang harus dikirim = 3x,9 kg = 35,7 kg dan menambah,3 kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, minyak kelapa sawit yang dikirim adalah 54 L (3 drum)/pengiriman. 5. Lesitin Kebutuhan per hari : 4,75 kg Pengiriman : x/ minggu Jumlah lesitin yang harus dikirim = x4,75 kg = 57 kg dan menambah kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, lesitin yang dikirim adalah75 kg/pengiriman. 6. Ammonium Bikarbonat Kebutuhan per hari :,6 kg Pengiriman : x/ minggu Jumlah ammonium bikarbonat yang harus dikirim = x,6 kg = 9, kg dan menambah 5, kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, ammonium bikarbonat yang dikirim adalah 5 kg/pengiriman. 7. Garam Kebutuhan per hari Pengiriman :, kg : x/minggu

3 4 Jumlah garam yang harus dikirim = 6x, kg = 7, kg dan menambah, kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, garam yang dikirim adalah 0 kg/pengiriman. Berdasarkan perhitungan kebutuhan dan pengiriman bahan baku dan bahan pembantu dalam pembuatan opak wafer di atas, maka dapat dirangkum seperti yang terdapat pada Tabel A.. Tabel A.. Tabel Kebutuhan dan Pengiriman Bahan Baku dan Bahan Pembantu dalam Pembuatan Opak Wafer Bahan Kebutuhan per hari (kg) Pengiriman Berat yang diorder Tepung Terigu Tepung Tapioka Tepung Kedelai Minyak Kelapa Sawit Lesitin Ammonium Bikarbonat Garam ,9 4,75,6, Setiap 3 hari Setiap 3 hari Setiap hari x/minggu x/ minggu x/ minggu x/minggu.000 kg 600 kg 300 kg 54 L 75 kg 5 kg 0 kg A.. Bahan Baku dan Bahan Pembantu Pembuatan Cream Wafer. Margarin Kebutuhan per hari : 474,9 kg Pengiriman : Setiap hari Jumlah margarin yang harus dikirim = x474,9 kg = 949,96 kg dan menambah 550,04 kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, margarin yang dikirim adalah.500 kg/pengiriman.

4 5. Gula Halus Kebutuhan per hari : 337,9 kg Pengiriman : Setiap 3 hari Jumlah gula halus yang harus dikirim = 3x337,9 kg = 0,7 kg dan menambah 4,3 kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, gula halus yang dikirim adalah.500 kg/pengiriman. 3. Susu Bubuk Kebutuhan per hari : 9,76 kg Pengiriman : Setiap hari Jumlah susu bubuk yang harus dikirim = x9,76 kg = 39,5 kg dan menambah 35,4 kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, susu bubuk yang dikirim adalah 75 kg/pengiriman (3 kg). 4. Coklat Bubuk Kebutuhan per hari : 39,5 kg Pengiriman : Setiap minggu Jumlah coklat bubuk yang harus dikirim = x39,5 kg = 474, kg dan menambah 5, kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, minyak kelapa sawit yang dikirim adalah 600 kg/pengiriman (4 kg). 5. Bahan Pewarna Kebutuhan per hari :,9 kg

5 6 Pengiriman : Setiap 3 hari Jumlah bahan pewarna yang harus dikirim = 3x,9 kg = 6,57 kg dan menambah 3,43 kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, bahan pewarna yang dikirim adalah 0 kg/pengiriman. 6. Lesitin Kebutuhan per hari : 4,39 kg Pengiriman : Setiap minggu Jumlah lesitin yang harus dikirim = x4,39 kg = 5,6 kg dan menambah,3 kg untuk disimpan apabila ada keterlambatan pengiriman, sehingga proses produksi tidak terganggu. Jadi, lesitin yang dikirim adalah75 kg/pengiriman. Berdasarkan perhitungan kebutuhan dan pengiriman bahan baku dan bahan pembantu dalam pembuatan cream wafer di atas, maka dapat dirangkum seperti yang terdapat pada Tabel A.. Tabel A.. Tabel Kebutuhan dan Pengiriman Bahan Baku dan Bahan Pembantu dalam Pembuatan Cream Wafer Bahan Kebutuhan per hari (kg) Pengiriman Berat per pengiriman Margarin Gula Halus Susu Bubuk Coklat Bubuk Bahan Pewarna Lesitin 474,9 337,9 9,76 39,5,9 4,39 Setiap hari Setiap 3 hari Setiap hari Setiap minggu Setiap 3 hari Setiap minggu.500 kg.500 kg 75 kg 600 kg 0 kg 75 kg

6 APPENDIX B PERHITUNGAN NERACA MASSA Asumsi: berat cream yang dibutuhkan untuk membuat lembar wafer cream dengan 3 opak dan cream adalah 70% dari berat opak Jadi, berat adonan cream yang dibutuhkan, adalah: (70/00) x 54,45 kg = 7, kg B.. Perhitungan Jumlah Air yang Hilang Selama Proses Pemanggangan Tabel B.. Bahan Penyusun Opak Wafer Komposisi Jumlah (%) Jumlah (%) Tepung Terigu 50 9,93 Tepung Tapioka 30,96 Tepung Kedelai 0 7,97 Air 47 5,59 Minyak Kelapa,3 0,95 Lesitin 0,95 0,3 Ammonium bikarbonat 0,3 0,3 Garam 0,4 0,09 TOTAL 50,9 00 Sumber : Pritchard dan Stevens (973) dalam Wade (995) Tabel B.. Komposisi Kimia Bahan Penyusun Adonan Wafer per 00 g BDD Bahan Penyusun Karbohidrat Protein Lemak Abu Air Tepung terigu (%) 77, 9,0,0,0, Tepung tapioka (%),, 0,5, 9, Tepung kedelai (%) 9,9 35,9 0,6 4,0 9,0 Air (%) 0,0 0,0 0,0 0,0 00,0 Minyak Kelapa 0,0 0,0 00,0 0,0 0,0 Sawit Lesitin (%) 0,0 0,0 95,0 0,0,0 Garam (%) 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 Sumber: Persatuan Ahli Gizi Indonesia (009) 7

7 a. Jumlah air pada bahan penyusun opak wafer = (9,93%x,) + (,96%x9,) + (7,97%x9,0) + (5,59%x00) + (0,3x) + (0,09x3) =,3574% +,036% + 0,773% + 5,59% + 0,003% + 0,007% = % Jumlah padatan kering (dry solid) pada adonan = 00% - 6,75% = 37,5% b. Kadar air opak wafer yang diinginkan setelah pemanggangan sebesar % (Matz, 96). c. Persentase air yang hilang selama pemanggangan: 6,99% berat adonan opak awal B.. Asumsi Loss Selama Proses Pengolahan a. Persentase loss - Loss adonan opak saat pencampuran : 0,0% berat adonan - Loss adonan opak patah saat pemanggangan : 0,05% berat opak - Loss bobot opak saat pendinginan : 0,05% berat opak - Loss adonan cream saat pencampuran : 0,04% berat cream - Loss cream tertinggal di mesin pengoles : 0,04% berat cream - Loss wafer patah saat pemotongan : 0,0% berat wafer b. Loss adonan saat pencampuran Loss adonan = 0,0%x54,45kg = 0,3 kg Adonan tersisa = 54,45-0,3 = 54,3 kg c. Loss opak patah saat pemanggangan Loss opak pada saat pemanggangan = 0,05%x54,3% = 0,63 kg

8 9 Berat uap air yang hilang selama pemanggangan = 60,75%x54,3 kg = 76,00 kg Berat opak yang dihasilkan = 54,3 kg (0,63+76,00) = 49,69 kg d. Loss bobot opak pada saat pendinginan 0,05%xberat opak yang dihasilkan pada saat pemanggangan 0,05%x49,69 = 0,5 kg Berat opak yang dihasilkan (o) = 49,69 kg-0,5 kg = 49,44 kg e. Loss adonan cream pada saat pencampuran dan pengolesan Loss adonan pada saat pencampuran adalah 0,04% Loss adonan pada saat pengolesan adalah 0,04% Total % loss cream pada saat pencampuran dan pengolesan = 0,04%+0,04% = 0,0% Total loss cream = 0,0%x7, = 0,70 kg Total cream yang tersisa (c) = 7, kg-0,70 kg = 77,4 kg f. Loss wafer patah pada saat pemotongan Berat wafer cream yang dihasilkan = Berat opak wafer yang dihasilkan + Berat cream yang dihasilkan = (o) + (c) = 49,44 kg+77,4 kg = 36,6 kg Berat wafer cream - loss wafer cream = w 36,6-(0,0%x36,6) = w 36,6-0,4 = w

9 30 w = 36,7 Berat loss saat pemotongan = 36,6 kg-36,7 kg = 0,4 kg B.3. Perhitungan Neraca Massa Kapasitas : tepung kedelai 00 kg/hari Satuan massa : kilogram (kg) a. Pencampuran bahan (% dalam total adonan) Tepung Terigu (9,93%) Tepung Tapioka (,96%) Tepung Kedelai (7,97%) Air (5,59%) Minyak kelapa (0,95%) Lesitin (0,3%) Ammonium bikarbonat (0,3%) Garam (0,09%) Pencampuran Adonan opak wafer Loss adonan opak wafer (0,0%) - Berat tepung terigu = 9,93% x 54,45 = 50,0 kg - Berat tepung tapioka =,96% x 54,45 = 50,0 kg - Berat tepung kedelai = 7,97% x 54,45 = 99,9 kg - Berat air = 5,59% x 54,45 = 734,9 kg Masuk kg Keluar kg 50 Adonan opak wafer 50 Loss adonan (0,0%) ,9 4,75,6, Tepung Terigu Tepung Tapioka Tepung Kedelai Air Minyak Kelapa Lesitin Ammonium bikarbonat Garam 54,3 0,3 TOTAL.54,45 TOTAL.54,45

10 3 - Berat miyak kelapa = 0,95% x 54,45 =,9 kg - Berat lesitin = 0,3% x 54,45 = 4,77 kg - Berat ammonium bikarbonat = 0,3% x 54,45 =,63 kg - Berat garam = 0,09% x 54,45 =,3 kg b. Pencetakan dan Pemanggangan Air hilang (6,99%) Adonan opak wafer Pemanggangan Opak wafer Loss opak patah (0,05%) Masuk kg Keluar Kg Adonan opak wafer.54,3 Opak wafer panas Uap air (6,99%) Loss opak (0,05%) 476,4 777,55 0,63 TOTAL.54,3 TOTAL.54,3 - Jumlah air hilang saat pemanggangan = 6,99%x54,3kg = 777,55 kg - Loss opak patah = 0,05% x (,54,3-777,55)kg = 0,4 kg - Berat opak wafer = 54,3 kg-777,55 kg-0,63 kg = 476,4 kg c. Pendinginan Opak Wafer Uap Panas Opak wafer panas Pendinginan Opak wafer dingin

11 3 - Jumlah uap panas hilang saat pendinginan = 0,05%x476,4 kg = 0,4 kg - Berat opak wafer dingin = 476,4 kg-0,4 kg = 475,9 kg Masuk kg Keluar kg Opak wafer panas 476,4 Opak Wafer dingin 475,90 Uap panas (0,05%) 0,4 TOTAL 476,4 TOTAL 476,4 d. Pencampuran Cream Wafer Margarin (54,09%) Gula Halus (3,4%) Susu Bubuk (,5%) Coklat Bubuk (4,50%) Pewarna (0,5) Lesitin (0,50%) Pencampuran Adonan cream Masuk kg Keluar kg 474,9 Adonan Cream 337,9 Loss cream (0,04%) 9,76 39,5,9 4,39 Margarin Gula Halus Susu Bubuk Coklat Bubuk Pewarna Lesitin Loss adonan cream wafer (0,04%) 77,77 0,35 TOTAL 7, TOTAL 7, - Berat margarin = 54,09%x7, kg = 474,9 kg - Berat gula halus = 3,4%x7, kg = 337,9 kg - Berat susu bubuk =,5%x7, kg = 9,76 kg - Berat coklat bubuk = 4,50%x7, kg = 39,5 kg - Berat pewarna = 0,5%x7, kg =,9 kg - Berat lesitin = 0,50%x7, kg = 4,39 kg

12 33 e. Pengolesan Cream Opak wafer dingin Adonan cream Pengolesan cream Wafer cream Loss adonan cream (0,04%) Masuk kg Keluar kg Opak wafer dingin Adonan cream wafer 475,90 77,77 Wafer cream Loss Cream (0,04%).353,3 0,35 TOTAL.353,67 TOTAL.353,67 - Loss cream saat pengolesan = 0,04%x77,77 kg = 0,35 kg - Wafer cream = 475,90 kg + (77,77-0,35) = 353,3 kg f. Pemotongan Wafer cream Pemotongan Wafer cream Loss wafer cream patah (0,0%) Masuk kg Keluar kg Wafer cream.353,3 Wafer cream Loss wafer (0,0%).353, 0,4 TOTAL.353,3 TOTAL.353,3 - Loss wafer cream patah = 0,0%x353,3 = 0,4 kg - Wafer cream yang dihasilkan = 353,3 kg-0,4 kg = 353, kg

13 APPENDIX C PERHITUNGAN NERACA PANAS C.. Perhitungan Fraksi Komposisi Bahan Penyusun Adonan Opak Wafer Tabel C.. Bahan Penyusun Adonan Opak Wafer Komposisi Jumlah (%) Jumlah (%) Tepung Terigu 50 9,93 Tepung Tapioka 30,96 Tepung Kedelai 0 7,97 Air 47 5,59 Minyak Kelapa,3 0,95 Lesitin 0,95 0,3 Ammonium bikarbonat 0,3 0,3 Garam 0,4 0,09 TOTAL 50,9 00 Sumber : Pritchard dan Stevens (973) dalam Wade (995) Tabel C.. Komposisi Kimia Penyusun Adpnan Opak Wafer (Dalam %) Bahan karbohidrat protein lemak abu air Penyusun Tepung terigu 77, 9,0,0,0, Tepung tapioka,, 0,5, 9, Tepung kedelai 9,9 35,9 0,6 4,0 9,0 Air 0,0 0,0 0,0 0,0 00,0 Minyak Kelapa 0,0 0,0 00,0 0,0 0,0 Sawit Lesitin 0,0 0,0 95,0 0,0,0 Garam 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 Sumber: Persatuan Ahli Gizi Indonesia (009) Contoh Perhitungan (Bahan: Tepung Terigu) a. Jumlah karbohidrat = 9,93% x 77, =5,39% b. Jumlah protein = 9,93% x 9,0 =,79% c. Jumlah lemak = 9,93% x,0 = 0,0% 34

14 35 d. Jumlah abu = 9,93% x,0 = 0,0% e. Jumlah air = 9,93% x, =,35% Sehingga didapatkan hasil seperti pada Tabel C.3. Tabel C.3. Jumlah Fraksi Komposisi Bahan Penyusun Adonan Opak Wafer (Dalam %) Bahan Penyusun karbohidrat Protein Lemak abu air Tepung terigu 5,39,79 0,0 0,0,35 Tepung tapioka 0,55 0,3 0,06 0,3,09 Tepung kedelai,3,6,64 0,3 0,7 Air 0,0 0,0 0,0 0,0 5,59 Minyak Kelapa 0,0 0,0 0,95 0,0 0,0 Sawit Lesitin 0,0 0,0 0,36 0,0 0,0 Garam 0,0 0,0 0,0 0,0 0,003 TOTAL,3 4,7 3, 0,65 6,75 C.. Perhitungan Fraksi Komposisi Bahan Penyusun Opak Wafer a. Berat adonan opak yang masuk pemanggangan = 54,3kg b. Kadar air dalam adonan = 6,75% c. Jumlah air dalam adonan = 6,75% x 54,3kg = 77,09kg d. Jumlah padatan pada adonan = jumlah padatan pada opak wafer = 54,3kg 77,09kg = 467,3kg e. Kadar air opak wafer = % f. Jumlah air yang hilang selama proses pemanggangan = 6,99% berat adonan opak awal g. Berat opak wafer yang dihasilkan = 54,3kg - (60,75% x 54,3kg) = 54,3kg - 76,00kg = 49,3kg

15 36 h. Perhitungan padatan pada opak wafer - Fraksi Karbohidrat Jumlah karbohidrat pada adonan opak =,3% x 54,3kg = 355,kg Kadar karbohidrat dalam opak wafer = (355,0kg/49,3kg) x 00% = 7,5% - Fraksi Protein Jumlah protein dalam opak wafer = 4,7% x54,3kg = 59,96kg Kadar protein dalam opak wafer = (59,96kg/49,3kg) x 00% =,% - Fraksi Lemak Jumlah lemak dalam adonan opak wafer = 3,% x 54,3kg = 40,6 kg Kadar lemak dalam opak wafer = (40,6kg/49,3kg) x 00% =,% - Fraksi Abu Jumlah abu dalam adonan opak wafer = 0,65% x 54,3kg =,5kg Kadar abu dalam opak wafer = (,5kg/49,3kg) x 00% =,66% Sehingga didapatkan hasil seperti Tabel C.4. Tabel C.4. Fraksi Komposisi Bahan Penyusun Opak Wafer Bahan Kadar Karbohidrat Kadar Protein Kadar Lemak Kadar Abu Kadar Air Opak Wafer 7,5%,%,%,66% %

16 37 C.3. Perhitungan Fraksi Komposisi Bahan Penyusun Cream Wafer Tabel C.5. Bahan Penyusun Adonan Cream Wafer Komposisi Jumlah (%) Jumlah (kg) Margarin 54,09 474,9 Gula Halus 3,4 337,9 Susu Bubuk,5 9,76 Coklat Bubuk 4,50 39,5 Pewarna 0,5,9 Lesitin 0,50 4,39 TOTAL 00 7, Sumber: Devananda (009) Tabel C.6. Komposisi Kimia Bahan Penyusun Adonan Cream Wafer Bahan Penyusun % % % % Abu % Air Karbohidrat Protein Lemak Margarin 0,4 0,6,0,5 5,5 Gula Halus 94,0 0,0 0,0 0,6 5,4 Susu Bubuk 36, 4,6 30,0 5,7 3,5 Coklat Bubuk 4,9,0 3, 5,4 3,9 Lesitin 0,0 0,0 0,36 0,0 0,3 Sumber: Persatuan Ahli Gizi Indonesia (009) Contoh Perhitungan (Bahan: Margarin) a. Jumlah karbohidrat = 54,09% x 0,4 = 0,% b. Jumlah Protein = 54,09% x 0,6 = 0,3% c. Jumlah Lemak = 54,09% x,0 = 43,% d. Jumlah Abu = 54,09% x,5 =,35% e. Jumlah air = 54,09% x 5,5 =,3%

17 3 Sehingga didapatkan hasil seperti pada Tabel C.7. Tabel C.7. Fraksi Komposisi Bahan Penyusun Cream Wafer Bahan % % % % % Air Penyusun Karbohidrat Protein Lemak Abu Margarin 0, 0,3 43,,35,3 Gula Halus 36, 0,00 0,00 0,3,07 Susu Bubuk 0, 0,55 0,6 0,3 0,0 Coklat Bubuk,0 0,36,0 0,69 0, Lesitin 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 TOTAL 39,34,3 45,5,4 0,7 C.4. Perhitungan Panas Spesifik Rumus perhitungan panas spesifik (cp) untuk bahan dengan komposisi yang diketahui menurut (Choi dan Okos, 96 dalam Tabil, 996) : Cp = 4,0 Xw +,7 Xp +,9 Xf +,547 Xc + 0,90 Xa dengan: Xw = fraksi massa air Xp = fraksi massa protein Xf = fraksi massa lemak Xc = fraksi massa karbohidrat Xa = fraksi massa abu Cp = panas spesifik (kj/kg o C) a. Panas spesifik bahan penyusun adonan opak wafer (Fraksi komposisi bahan dapat dilihat pada Tabel B.3.) kj = 4,6 kkal (Hadiat,dkk (004)) Tepung Terigu Cp =(4,0x,35) + (,7x,79) + (,9x0,0) + (,547x5,39) + (0,90x0,0) = 9,3 + 3, , , ,6

18 39 = 37,66 J/kg o C = 0,0373 kj/kg o C = (0,0373 kj/kg o C)/4,6 = 0,009 kkal/ kg o C Tepung Tapioka Cp =(4,0x,09) + (,7x0,3) + (,9x0,06) + (,547x0,55) + (0,90x0,3) = 4, ,43 + 0,56 + 6, ,04 =,333 J/kg o C = 0,03 kj/ kg o C = (0,03 kj/kg o C)/4,6 = 0,005 kkal/kg o C Tepung Kedelai Cp =(4,0x0,3) + (,7x,6) + (,9x,64) + (,547x,3) + (0,90x0,3) =, , ,69 + 3,66 + 0,9056 = 3,65596 J/kg o C = 0,037 kj/kg o C = (0,037kJ/kg o C)/4,6 = 0,0033 kkal/kg o C Air Cp air pada suhu 5 o C = 4,7 kj/kg o C =,0007 kkal/kg o C Minyak Kelapa Sawit Cp = (4,0x0)+(,7x0)+(,9x0,95)+(,547x0)+(0,90x0) = , =,36 J/kg o C = 0,00 kj/kg o C

19 40 = (0,00 kj/kg o C)/4,6 = 0,0004 kkal/kg o C Lesitin Cp = (4,0x0)+(,7x0)+(,9x0,36)+(,547x0)+(0,90x0) = , = 0,6940 J/kg o C = 0,0007 kj/kg o C = (0,0007 kj/kg o C)/4,6 = 0,000 kkal/kg o C Garam Cp = 4,0x0,003 = 0,054 J/kg o C =0,00003 kj/kg o C = (0,00003kJ/kg o C)/4,6 = 0, kkal/kg o C b. Panas spesifik adonan opak wafer (dari Tabel B.3.) Fraksi massa adonan adalah sebesar: Xc =,3% Xp = 4,7% Xf = 3,% Xa = 0,65% Xw = 6,75% Panas spesifik adonan opak wafer adalah: Cp =(4,x6,75) + (,7x4,7) + (,9x3,) + (,547x,3) + (0,90x0,65) = 6,95 +,75 + 6, + 43,04 +0,590

20 4 = 3,0637 J/kg o C = 0,3 kj/kg o C = (0,3 kj/kg o C)/4,6 = 0,0767 kkal/kg o C c. Panas spesifik opak wafer (dari Tabel B.4.) Xc = 7,5% Xp =,% Xf =,% Xa =,66% Xw = % Panas spesifik opak wafer adalah: Cp =(4,0x) + (,7x,) + (,9x,) + (,547x7,5) + (0,90x,66) =,36 + 0, ,7704 +,6605 +,507 = 5,09435 J/kg o C = 0,5 kj/kg o C = (0,5 kj/kg o C)/4,6 = 0,037 kkal/kg o C d. Panas spesifik cream wafer (dari Tabel B.7.) Fraksi massa adonan cream adalah sebesar: Xc = 39,34% Xp =,3% Xf = 45,4% Xa =,4% Xw = 0,7%

21 4 Panas spesifik cream wafer adalah: Cp =(4,x0,7) + (,7x,3) + (,9x45,4) + (,547x39,34) + (0,90x,4) = 44,767 +, , ,59 +,79 = 97,59595 J/kg o C = 0,976 kj/kg o C = (0,976 kj/kg o C)/4,6 = 0,047 kkal/kg o C C.5. Perhitungan Neraca Panas Kapasitas tepung kedelai yang dibutuhkan Satuan panas Basis waktu. Pencampuran bahan Tepung Terigu (9,93%) Tepung Tapioka (,96%) Tepung Kedelai (7,97%) Air (5,59%) Minyak kelapa (0,95%) Lesitin (0,3%) Ammonium bikarbonat (0,3%) Garam (0,09%) : 00kg/hari : kkal : per hari Pencampuran Adonan opak wafer - Suhu tepung terigu masuk = 7 o C - Massa tepung terigu masuk = 50kg - Panas spesifik tepung terigu = 0,009 kkal/kg o C - Suhu tepung tapioka masuk = 7 o C - Massa tepung tapioka masuk = 50kg - Panas spesifik tepung tapioka = 0,005 kkal/kg o C - Suhu tepung kedelai masuk = 7 o C - Massa tepung kedelai masuk = 00kg

22 43 - Panas spesifik tepung kedelai = 0,0033 kkal/kg o C - Suhu air masuk = 5 o C - Massa air masuk = 735kg - Panas spesifik air pada suhu 5 o C =,0007 kkal/kg o C - Suhu minyak kelapa sawit masuk = 7 o C - Massa minyak kelapa sawit masuk =,9kg - Suhu spesifik minyak kelapa sawit = 0,0004 kkal/kg o C - Suhu lesitin masuk = 7 o C - Massa lesitin masuk = 4,75kg - Panas spesifik lesitin = 0,000 kkal/kg o C - Suhu garam masuk = 7 o C - Massa garam masuk =,kg - Panas spesifik garam = 0, kkal/kg o C - Suhu adonan keluar = 5 o C - Massa adonan keluar = 54,3kg - Panas spesifik adonan = 0,0767 kkal/kg o C - Suhu basis = 0 o C a. Energi masuk = Hterigu + Htapioka + Htepung kedelai + Hair + Hminyak kelapa + Hlesitin + Hgaram = (m terigu xcp terigu terigu ) + (m tapioka xcp tapioka tapioka ) + (m tepung kedelai xcp tepung kedelai tepung kedelai ) + (m air xcp air air ) + (m minyak kelapa xcp minyak kelapa minyak kelapa ) + (m lesitin xcp lesitin lesitin ) + (m garam xcp garam garam ) = (50 x 0,009x (7-0)) + (50 x 0,005x (7-0)) + (00 x 0,0033 x (7-0)) + (735 x,0007 x (5-0)) + (,9 x 0,0004 x (7-0)) + (4,75 x 0,000 x (7-0)) + (, x 0, x (7-0))

23 44 = 60, ,655 +,9 +.37,65 + 0,5 + 0, , =.477,65677 kkal =.477,66 kkal b. Energi Keluar = Hadonan + Q lepas = (m adonan xcp adonan adonan ) + Q = (.54,3x0,0767x(5-0)) + Q =.405,56 kkal + Q =.405,6 kkal + Q c. Neraca Q masuk = Q keluar.477,66 kkal =.405,6 kkal + Q Q = 6.07,5 kkal Masuk kkal Keluar kkal Hterigu Htapioka 60,075 0,655 Hadonan opak wafer.405,6 6.07,5 Hkacang kedelai Hair Hminyak kelapa Hlesitin Hgaram,90.37,63 0,5 0,0565 0, Q lepas TOTAL.477,66 TOTAL.477,66. Pencetakan dan Pemanggangan Opak Wafer Q hilang (asumsi 5%) Adonan opak wafer Pemanggangan Opak wafer Q supply

24 45 - Suhu adonan masuk = 5 o C - Massa adonan masuk =.54,3kg - Panas spesifik adonan = 0,0767 kkal/kg o C - Suhu opak keluar = 70 o C - Massa opak keluar = 49,69kg - Panas spesifik opak = 0,037 kkal/kg o C - Asumsi energi hilang selama pemanggangan = 5% dari energi supply - Air hilang selama pemanggangan = 60,75% berat adonan = 76,00kg - Suhu penguapan air = 00 o C - Panas laten penguapan (Hv) =.676, kj/kg = 639,6033 kkal/kg (Singh dan Heldman, 94) - Suhu basis = 0 o C a. Energi masuk = Hadonan + Q supply = (m adonan xcp adonan x T adonan ) + Q = (.54,3 x 0,0767 x (5-0)) +Q = 405,56 + Q b. Energi keluar = Hopak + Hair menguap + Q hilang = (m opak xcp opak opak ) + (m air xhv) + 5%Q = (49,69x0,037x(70-0)) + (76x639,6033) + 0,05Q = 3.59, ,7 + 0,05Q = ,3 + 0,05Q

25 46 c. Neraca Q masuk = Q keluar.405,56 + Q = ,3 + 0,05Q 0,95Q = 4.3,54 Q = 53.3,373 kkal Masuk Kkal Keluar kkal Hadonan opak wafer Q supply.405, ,373 Hopak wafer panas H air hilang (60,75%) Q hilang (5%) 3.59, ,7 5.69,657 TOTAL 56.,4759 TOTAL 56., Pendinginan Opak wafer Q lepas Opak wafer panas Pendinginan Opak wafer dingin - Suhu opak wafer panas masuk = 70 o C - Massa opak wafer panas masuk = 49,69kg - Suhu opak wafer dingin keluar = 45 o C - Massa opak wafer dingin keluar = 49,44kg - Panas spesifik opak wafer = 0,0767 kkal/kg o C - Suhu basis = 0 o C a. Energi masuk = Hopak wafer panas = m opak wafer panas xcp opak opak wafer panas = 49,69 x 0,0767 x (70-0) = 6.4,459 kkal

26 47 b. Energi keluar = Hopak wafer dingin + Q lepas = (m opak wafer dingin xcp opak opak wafer dingin ) + Q = (49,44 x 0,0767 x (45-0)) + Q = 696,056 + Q c. Neraca Q masuk = Q keluar 6.4,459 =.696,056 + Q Q = 4.74,94075 kkal Masuk kkal Keluar kkal Hopak wafer panas 6.4,459 Hopak Wafer dingin Qlepas.696, ,94075 TOTAL 6.4,459 TOTAL 6.4,459

27 APPENDIX D PERHITUNGAN LUAS BANGUNAN GUDANG D.. Gudang Bahan Baku Gudang Bahan Baku digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan baku baik yang digunakan untuk pembuatan opak maupun pembuatan cream wafer. Perhitungan luas gudang bahan baku didasarkan pada perhitungan jumlah pallet yang digunakan sebagai alas bahan yang disimpan di dalam gudang tersebut dan ruang kosong yang dibutuhkan oleh karyawan, kereta dorong, dan forklift pada saat melintasi gudang. D... Perhitungan Kebutuhan Pallet untuk Gudang Bahan Baku Perhitungan jumlah pallet yang dibutuhkan untuk bahan baku pembuatan opak wafer terdapat pada Tabel D.. Perhitungan jumlah pallet untuk bahan baku pembuatan cream wafer terdapat pada Tabel D.. Rincian perhitungan jumlah kemasan per pallet ditunjukkan pada Tabel D.3. Perhitungan jumlah pallet yang dibutuhkan ini berdasarkan dari kebutuhan pallet selama seminggu. Kebutuhan pallet selama seminggu didapatkan dari jumlah berat bahan baku tiap pengiriman. Pengiriman bahan baku dilakukan berbeda-beda ( hari, 3 hari, seminggu, dan dua minggu sekali). Perbedaan waktu pengiriman ini berdasarkan atas daerah asal distributor. Asumsi: a. Ukuran pallet yang digunakan pxlxt = 0x0x5 cm (,x,x0,5 m). b. Perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah berat setiap pengiriman. 4

28 49 Tabel D.. Perhitungan Jumlah Pallet yang Dibutuhkan untuk Bahan Baku Pembuatan Opak Wafer Bahan Jumlah Terigu Tapioka Kedelai Minyak Kelapa Sawit Lesitin Amonium Bikarbonat Garam (kg) / pengiriman Berat (kg) / kemasan Jumlah kemasan / pengiriman Jumlah Kemasan / pallet Jumlah tumpukan kemasan 5 3 Jumlah pallet (untuk 6 hari) Total pallet yang digunakan 7

29 Tabel D.. Perhitungan Jumlah Pallet yang Dibutuhkan untuk Bahan Baku Pembuatan Cream Wafer Margarin Gula Halus Susu Bubuk Coklat Bubuk Bahan Pewarna Lesitin Bahan Jumlah (kg) / pengiriman Berat (kg) / kemasan Jumlah kemasan / pengiriman Jumlah Kemasan / pallet Jumlah tumpukan kemasan Jumlah pallet (untuk 6 hari) Total pallet yang digunakan

30 5 Tabel D.3. Perincian Perhitungan Jumlah Kemasan per Pallet Bahan Panjang (cm) Tepung Terigu Tepung Tapioka Tepung Kedelai Minyak Kelapa Sawit Lesitin Ammonium Bikarbnonat Garam Margarin Gula Halus Susu Bubuk Coklat Bubuk Bahan Pewarna Lebar (cm) Tinggi (cm) Luas alas bahan (cm ) Luas permukaan pallet (cm ) Keterangan: * jumlah kemasan / pallet / tumpukan = luas permukaan pallet / luas ppermukaan kemasan bahan Jumlah kemasan per pallet per tumpukan*

31 5 D... Perhitungan Luas Gudang Bahan Baku a. Jumlah total pallet = 4 pallet b. Luas tiap pallet =,6 m c. Total luas pallet = 4 x,6 = 30,4 m d. Jarak antar tiap bahan = m e. Jumlah jenis bahan = f. Sisi samping tembok gudang = 4 g. Jumlah jarak = (0+4) = m h. Ruang kosong =,76 m Total luas gudang bahan baku = 30,4 + +,76 = m D.. Gudang Produk Jadi Gudang Produk Jadi digunakan untuk menyimpan wafer cream yang merupakan produk akhir dari proses produksi pada pabrik wafer cream ini. Perhitungan luas gudang produk jadi ini juga didasarkan pada perhitungan jumlah pallet yang digunakan sebagai alas produk yang disimpan di dalam gudang tersebut dan ruang kosong yang dibutuhkan oleh karyawan, kereta dorong, dan forklift pada saat melintasi gudang. D... Perhitungan Kebutuhan Pallet untuk Produk Jadi a. Setiap kemasan primer produk berisi buah wafer cream dengan ukuran kemasan setiap produk sebagai berikut. Panjang : 6 cm Lebar : 3 cm Tinggi : cm

32 53 b. Setiap kemasan sekunder produk berisi 0 kemasan primer (0 buah wafer cream) dengan ukuran kemasan sekunder sebagai berikut. Panjang : 30 cm Lebar : 6 cm Tinggi : cm c. Setiap kemasan dus berisi 0 kemasan sekunder (400 buah wafer cream) dengan ukuran dus sebagai berikut. Panjang : 50 cm Lebar : 6 cm Tinggi : 30 cm d. Luas kemasan dus (pxl) = 300 cm = 0,03 m e. Luas tiap pallet =,6 m f. Jumlah dus / pallet = 65 dus g. Jumlah tumpukan maksimum = 5 tumpukan h. Jumlah dus / pallet / tumpukan = 35 dus i. Produksi wafer cream / hari = g = wafer cream =.765 kemasan primer =.76 kemasan sekunder = 564 dus j. Jumlah pallet yang dibutuhkan / hari = pallet k. Jangka waktu maksimum produk di gudang = 6 hari Jumlah pallet yang dibutuhkan untuk 6 hari = pallet D... Perhitungan Luas Gudang Produk Jadi a. Jumlah total pallet = pallet b. Luas tiap pallet =,6 m

33 54 c. Total luas pallet = x,6 = 5,93 m d. Jarak antar tiap produksi per hari = m e. Jarak sisi samping tembok gudang = 4 m f. Jumlah jarak = (4 m + 6 hari) = 0 m g. Ruang kosong = 35,07 m Total luas gudang produk jadi = 5, ,07 = m D.3. Gudang Bahan Pengemas Gudang Bahan Pengemas digunakan untuk menyimpan bahan pengemas yang digunakan untuk mengemas wafer cream, diantaranya pengemas primer, sekunder, tersier, dan dus. Perhitungan luas gudang bahan pengemas ini juga didasarkan pada perhitungan jumlah pallet yang digunakan sebagai alas produk yang disimpan di dalam gudang tersebut dan ruang kosong yang dibutuhkan oleh karyawan, kereta dorong, dan forklift pada saat melintasi gudang. D.3.. Perhitungan Kebutuhan Pallet untuk Bahan Pengemas. Kemasan primer (rol kemasan) Asumsi: bulan = 6 hari kerja a. Kebutuhan kemasan primer =.765 kemasan primer/hari = kemasan primer/bulan b. Setiap rol berisi = kemasan c. Rol yang dibutuhkan / bulan = 40 rol d. Jumlah rol / pallet / tumpukan = rol e. Jumlah tumpukan rol = 6 tumpukan Jumlah pallet yang dibutuhkan = pallet. Kemasan Sekunder berupa pak plastik a. Kebutuhan kemasan sekunder =.76 kemasan/hari = kemasan / bulan

34 55 b. Setiap pak berisi =.000 lembar plastik c. Jumlah pak plastik = 94 pak / bulan d. Jumlah pak / pallet / tumpukan = 5 pak e. Jumlah tumpukan pak plastik = 7 tumpukan f. Jumlah pallet yang dibutuhkan = pallet 3. Kemasan dus berupa dus karton a. Kebutuhan kemasan dus = 564 dus / hari = dus / bulan b. Setiap ikat berisi = 00 karton / ikat c. Jumlah ikat dus karton = 74 ikat / bulan d. Jumlah ikat dus / pallet / tumpukan = ikat dus e. Jumlah tumpukan ikat dus karon = 4 tumpuk f. Jumlah pallet yang dibutuhkan = 3 pallet Total pallet yang dibutuhkan = = 7 pallet D.3.. Perhitungan Luas Gudang Bahan Pengemas a. Jumlah total pallet = 7 pallet b. Luas tiap pallet =,6 m c. Total luas pallet = 7 x,6 = 5, m d. Jarak antar tiap pengemas = m e. Jenis pengemas = 3 f. Sisi samping tembok gudang = 4 m g. Jumlah jarak = (3 + 4) = 4 m h. Ruang kosong = 36, m Total luas gudang bahan pengemas = 67,5 m

35 56 APPENDIX E PERHITUNGAN UTILITAS E.. Air E... Air Untuk Proses Produksi Air yang digunakan untuk proses produksi adalah air PDAM yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan adonan opak. Air yang dibutuhkan untuk proses produksi adalah 735 L/hari (Appendix B). E... Air Untuk Pencucian Mesin dan Peralatan. Pencucian Mesin Pencampur Adonan Opak Wafer Mesin pencampur adonan opak wafer ini akan dicuci menggunakan air hangat. Jumlah air yang digunakan diasumsikan sebesar / volume tangki, di mana volume tangki mesin pencampur adonan opak wafer adalah 00 L. Jumlah air yang diperlukan = / x volume tangki = / x 00 L = 5 L. Pencucian Mesin Pencampur Adonan Cream ( Cream Mixer) Mesin pencampur adonan cream ini juga dicuci dengan menggunakan air hangat. Jumlah air yang digunakan diasumsikan sebesar / volume tangki, di mana volume tangki mesin pencampur adonan cream adalah 50 kg. Jumlah air yang diperlukan = / x volume tangki x air = / x 50 kg x = 3,5 L 3. Pencucian Oven Opak Wafer 56

36 57 Pencucian oven opak wafer ini juga menggunakan air hangat dan diasumsikan menggunakan air 0 L/hari. 4. Pencucian Mesin Pengoles Cream Pencucian mesin pengoles cream juga menggunakan air hangat dan diasumsikan untuk membersihkan roller mesin pengoles cream membutuhkan air sebesar 5 L per hari. 5. Bak Plastik Pencucian bak plastik diasumsikan menghabiskan L air/bak, dengan jumlah bak plastik yang terdapat pada perusahaan wafer cream ini adalah tiga buah. Oleh karena itu, jumlah air yang dibutuhkan untuk mencuci bak plastik adalah L x 3 buah = 3 L/hari. Penggunaan air untuk sanitasi mesin dan peralatan ditunjukkan pada Tabel E.. Tabel E.. Perincian Penggunaan Air untuk Sanitasi Mesin dan Peralatan Nama mesin dan peralatan Wafer Batter Mixer Cream Mixer Oven Wafer Automatic Contact Spreading Machine Ember Plastik Jumlah (buah) Jumlah air/mesin /hari (L) 5,00 3,5 0,00 5,00 Jumlah Pencucian/ bulan (asumsi) Jumlah air/bulan (L) 650,00,50 60,00 30,00 3,00 6 7,00 Jumlah.930,50 E..3. Air Untuk Sanitasi Pekerja Perincian penggunaan air untuk sanitasi pekerja dapat dilihat pada Tabel E..

37 5 Tabel E.. Perincian Penggunaan Air untuk Sanitasi Pekerja Kegiatan Jumlah pekerja Frekuensi kegiatan Cuci tangan Buang air kecil Buang Air Besar Wudhlu x x x Jumlah air/ kegiatan (L),5 3 5 Jumlah air/hari (L) Jumlah air/bulan (6 hari) (L) 7.00, , ,00 x ,00 Jumlah 7.040,00 E..4. Air Untuk Sanitasi Ruang dan Lingkungan Penggunaan air untuk sanitasi ruang dan lingkungan pabrik dihitung berdasarkan luas ruangan (m ), jumlah air (L)/m dan frekuensi sanitasi ruangan dan lingkungan per bulan. Penggunaan air untuk sanitasi ruang dan lingkungan pada Tabel E.3. E..5. Total Penggunaan Air Total penggunaan air pada pabrik wafer cream ini adalah L/bulan. Perincian total penggunaan air didapatkan dari hasil penjumlahan penggunaan air untuk proses produksi, sanitasi mesin dan peralatan, sanitasi pekerja, serta sanitasi ruang dan lingkungan. Perincian total penggunaan pada Tabel E.4. Tabel E.4. Perincian Total Penggunaan Air Penggunaan Air Jumlah/bulan (L) Proses produksi Sanitasi mesin dan peralatan Sanitasi pekerja Sanitasi ruang dan lingkungan 735,00.930, , ,0 Jumlah 43.,5

38 59 Tabel E.3. Perincian Penggunaan Air untuk Sanitasi Ruang dan Lingkungan Ruangan Luas Ruangan (m ) Jumlah air/m (L) Frekuensi sanitasi /bulan Jumlah air/bulan (L) Pos Satpam WC Umum Parkir Motor Parkir Mobil Mushola Tempat Wudhu Kantor Kantin Ruang QC Laboratorium QC Ruang Personalia Ruang Manajer Pabrik Ruang Kepala Produksi Gudang Barang Jadi Gudang Pengemas Ruang Ganti Karyawan Gudang Bahan Baku Ruang Timbang Pengolahan Limbah Taman Bengkel Ruang Genset Gudang Bahan Bakar Tandon Air Ruang Produksi 6,75 9,90 74,5 74,5 9,00 9,00 0,5 33,75 6,75 3,5 9,00 9,00 9,00,00 67,50 54,00,00 0,5 9,00 9,3,00,5,5 9,95 90,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0, ,63 57,40 74,5 74,5 7,00 7,00.36,5 77,50 7,75 35,00 7,00 7,00 7,00 405,00 337,50 405,00 405,00 56,50 35,00 3,6 46,00 4,3,50 9, ,50

39 60 Jumlah 4.77,0 Keterangan: Jumlah air/bulan (L) = Luas Ruangan (m ) x Jumlah air/m (L) x Frekuensi sanitasi/bulan E..6. Perhitungan Spesifikasi Pompa Air Tipe pompa : centrifugal pump Bahan : commercial steel pipe Pompa digunakan untuk memompa air dari tangki di bawah permukaan tanah menuju tandon atas dengan ketinggian 7 m. Kapasitas total tandon air adalah L. Penggunaan air per jam = 43.,5 L/bulan : 6 hari : jam = 0,97 L/jam Suhu air (T) = 5 o C o C) = 997, kg/m 3 = 6,4 lbm/ft 3 (Singh dan Heldman, 94) Viskositas ( ) air = 0,637 x 0-6 Pa.s Asumsi: a. Kapasitas pompa dirancang untuk memenuhi kebutuhan air per hari selama 5 jam. Total kapasitas pompa = 5 jam x 0,97 L/jam =.054,5 L/jam =,05 m 3 /jam b. Pengisian air ke dalam tandon oleh pompa diharapkan selesai dalam waktu 60 menit ( jam). Debit air: Debit (Q) air =,05 m 3 /jam = 0,0003 m 3 /s =,05 m 3 /jam : 0,03 ft 3 /jam

40 6 = 37,0 ft 3 /jam : 3600= 0,0 ft 3 /s Diameter pipa: Menurut Peter dan Timmerhaus (99), ukuran diameter pipa bagian dalam (ID) adalah sebagai berikut. ID = 3,9 x Q 0,45 ft 3 /s x 0,3 lb/ft 3 = 3,9 x (0,0) 0,45 ft 3 /s x (6,4) 0,3 lb/ft 3 = 0,4 inch Pipa commercial steel pipe,5 inchi (Singh dan Heldman, 00) adalah: (0,4 (,049 0,4)inchi 0,4)inchi (x 0,0093)m (0,0644 0,0093)m 0,06inchi (x 0,0093)m 0,5inchi 0,0055m 0,00006 = 0,5x-0, , = 0,5x x = 0,03 m =,3 cm Perhitungan laju alir air u Q A 0,5 0,0003 0,03 m 0,4m/s Perhitungan Bilangan Reynolds (N Re ) N Re p u D 3 997,kg/m 0,4 m/s 0,637x 0-6 Pa.s 0,03m 0.5,9 Menurut Singh dan Heldman (00), aliran fluida di pipa dengan N Re >00 termasuk aliran turbulen. Dari perhitungan didapatkan bahwa N Re pada pipa tersebut sebesar 0.5,9 (>00), sehingga dapat disimpulkan bahwa aliran air di pipa tersebut termasuk aliran turbulen.

41 6 Perhitungan faktor friksi Relative roughness untuk pipa berbahan steel adalah 45,7 x 0-6 m (Singh dan Heldman, 00). 45,7 6 0 m Relative roughness = 0, ,00 D 0,03m Nilai faktor friksi (f) = 0,007 (Nilai faktor friksi berdasarkan grafik The Moody Diagram Friction for The Fanning Friction Factor (Singh dan Heldman, 00)) Perhitungan panjang pompa Asumsi pipa yang digunakan: 3 standard elbow 90 o ; Le/D = 3 gate valve, open; Le/D = 7 Panjang pipa (Le) standard elbow 90 o = 3 x 0,03 x 3 =,909 m Panjang pipa (Le) gate valve, open = 7 x 0,03 x = 0,49 m Maka, total panjang pipa (Le) adalah,3 m Asumsi panjang pipa lurus adalah = (0,5 x ) + (,0 x ) + 3,0 + 7,0 =,5 m Skema aliran air dari tandon air bawah ke tandon air atas pada Gambar E..

42 63 Gambar E.. Skema Tandon Air Pabrik Wafer Cream Perhitungan Persamaan Fanning (E f ) Friksi karena panjang pipa: E f (u) L f D = (0,4 ) m/s (,5) 0,007 0,03m = 5,0 J/kg (u) E f (Cfc Cff) [(0,4 (,5-0)) (3x,5) =, J/kg E f total = 5,0 +, = 7,6 J/kg (0,4 ) m/s (x0,5)]x

43 64 Energi Pompa (Ep) Ep E f Ep g (Z Z ) u u P P E f Ep 9, (,3-0, ,6 Ep = 0,7 J/kg Perhitungan Daya Pompa Kecepatan aliran massa (m) = Q air air = 0,0003 m 3 /s x 996,54 kg/m 3 = 0,30 kg/s Daya pompa = m x Ep = 0,30 x 0,7 = 3,6 J/s Berdasarkan grafik Efficiencies of Centrifugal Pump dan Efficiencies of Three Phase Motors, maka efisiensi pompa adalah 30% Maka, daya pompa yang dibutuhkan = Daya pompa Efisiensi 3,6 = 0,30 = 0,7 W

44 65 E..7. Perhitungan Spesifikasi Tandon Air E..7.. Tandon Air Atas Tandon air dirancang dapat menampung kebutuhan air untuk satu hari. Kebutuhan air untuk satu hari adalah.67,79 L =.000 L = m 3 Asumsi ruang kosong tandon air apabila diisi penuh adalah 0% Volume tandon air atas = ( m 3 + ( m 3 x 0%)) =, m 3 Tandon air atas yang digunakan adalah satu buah tandon air berkapasitas.500 L E..7.. Tandon Air Bawah Tandon air bawah dirancang untuk memenuhi kebutuhan air untuk tiga hari. Hal ini digunakan untuk mencadangkan air apabila terjadi gangguan pada PDAM. Kebutuhan air untuk 3 hari adalah 5.063,37 L = L = 6 m 3 Asumsi ruang kosong tandon air bawah apabila diisi penuh adalah 0% Volume tandon air bawah = (6 m 3 + (6 m 3 x 0%)) = 6,6 m 3 Tandon air bawah dibuat dari beton dengan bagian dalam dilapisi keramik. Ukuran tandon air bawah adalah p x l x t = x x m 3 = m 3 E.. Listrik E... Listrik untuk Mesin dan Peralatan Perincian penggunaan listrik untuk mesin dan peralatan terdapat pada Tabel E.5.

45 66 Tabel E.5. Perincian Penggunaan Listrik untuk Mesin dan Peralatan Nama Mesin dan peralatan Wafer Batter Mixer Cream Mixer Oven Wafer Sheet Receiver Wafer Sheet Cooler Sheet Picking Machine Automatic Contact Spreading Machine Vertical Cooling Cabinet Wafer Cutting Machine Mesin Pengemas Carton Sealer Bench Scale Timbangan Digital Water Heater Daya (W) Jumlah Waktu operasi/ hari 4 4 Jumlah Daya/ hari (Wh) Jumlah Daya per Bulan (kwh).4,00 457,60.6,40 37,44 66,40 37,40.09,60.393,60 56,00 64,00 37,44 04,00, ,40 Total 6.95,3 E... Listrik untuk Penerangan Penggunaan listrik untuk penerangan dihitung berdasarkan luas ruangan, foot candles, lumen, jenis lampu, dan jumlah lampu. Menurut Sedarmayanti dalam Nuraida (00), foot candles adalah jumlah cahaya yang dipancarkan dari lilin berukuran biasa pada sebuah benda yang berukuran satu kaki. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa foot candle merupakan jumlah cahaya yang dibutuhkan untuk menerangi suatu

46 67 ruangan. Perincian penggunaan listrik untuk penerangan ditunjukkan pada Tabel E.6. E..3. Listrik untuk AC (Air Conditioning / Pendingin Ruangan) AC merupakan pendingin ruangan dan dipasang pada kantor, ruang QC, ruang kepala produksi dan laboratorium QC. Asumsi, AC yang digunakan memiliki kapasitas 500 Btu/hr untuk setiap m ; Pk setara dengan 9000 Btu/hr; Pk AC membutuhkan listrik 50 W. Jadi, Perincian Kebutuhan AC pada Tabel E.7. Tabel E.7. Perincian Kebutuhan AC No Ruangan Daya listrik.. 3. Kantor seluas 0,5 m (500 Btu/hr x 0,5m ) / 9000 Btu/hr = 6 Pk Ruang QC dan Laboratorium QC seluas 6,75 m + 3,5 m = 0,5 m (500 Btu/hr x 0,5 m ) / 9000 Btu/hr = Pk Ruang Kepala Produksi, Ruang Personalia, dan Ruang Manajer Pabrik seluas.500 W 50 W 500 W 9,0 m + 9,0 m + 9,0 m = 7,0 m (500 Btu/hr x 7,0 m ) / 9000 Btu/hr = Pk Total.50 W Waktu operasional dari setiap AC adalah jam per hari selama 6 hari/bulan, maka kebutuhan listrik dari AC per bulan adalah.50 W x jam x 6 hari = 46 kwh

47 Nama Ruang Luas (m ) Pintu Gerbang Pos Satpam WC Umum Parkir Motor Parkir Mobil Mushola Tempat Wudhu Kantor Kantin Ruang QC Laboratorium QC Ruang Personalia Ruang Manajer Pabrik Ruang Kepala Produksi Gudang Barang Jadi Gudang Pengemas Ruang Ganti Karyawan Gudang Bahan Baku Ruang Timbang Pengolahan Limbah Taman Bengkel Ruang Genset Gudang Bahan Bakar Tandon Air Ruang Produksi,00 6,75 9,90 74,5 74,5 9,00 9,00 0,5 33,75 6,75 3,5 9,00 9,00 9,00,00 67,50 54,00,00 0,5 9,00 9,3,00,5,5 9,95 90,5 Perhitungan: Lumen = ft x foot candle Tabel E.6. Perincian Penggunaan Listrik untuk Penerangan Luas (ft ) Foot Candle 6,0 7,63 06,5 79,9 79,9 96,4 96,4.09,4 363,4 7,63 45,6 96,4 96,4 96,4 7,54 76, 5,0 7,54 7, 96,4 05,3 93,67,05,05 07,06 3.3, Lumen Daya (W) 430,40 76,30.065, , ,55 96,40 96,40 3.6, ,40 76, ,0 96,40 96,40 96, ,0.7,40 5.0,0 6.46, ,40 96,40.05,30 5.0,0.0,50.0,50.070, ,30 Jumlah lampu Jumlah lampu = lumen/output lampu (0 W output lampu 50; 40 W output lampu 960) Waktu Operasi (jam) Jumlah Daya/Hari (Wh) 40,00 40,00 30,00 640,00 640,00 60,00 60, ,00 60,00 60,00 640,00 60,00 60,00 60, , ,00.0, ,00.0,00 60,00 40,00 960,00 30,00 30,00 30, ,00 Hari pemakaian /bulan Jumlah Daya per Bulan (kwh),4,4,3 6,64 6,64 4,6 4,6 4,44 7,6 4,6 6,64 4,6 4,6 4,6 4,0 36,0 74, 4,0 6,40 4,0 4,4 4,96,3,3,3 399,36 Jumlah.463,44 6

48 69 E..4. Total Penggunaan Listrik Total penggunaan listrik pada pabrik wafer cream ini adalah.3,76 kwh/bulan. Perincian total penggunaan air didapatkan dari hasil penjumlahan penggunaan listrik untuk mesin dan peralatan, penerangan, serta AC. Perincian total penggunaan pada Tabel E.. Tabel E.. Perincian Total Penggunaan Listrik Penggunaan Air Jumlah/bulan (kwh) Mesin dan Peralatan 6.95,3 Penerangan.464,44 AC 46,00 Jumlah.3,76 E.3. Tangki Solar Tangki solar digunakan untuk menyimpan solar sebagai bahan bakar generator. Perhitungan solar yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.. Asumsi listrik padam kali sebulan, dengan lama pemadaman masing-masing 3 jam. Kebutuhan listrik untuk generator =.3,76 kwh : 6 hari : 4 jam = 4,4 kw/jam = 4,4 x 6 jam = 5,44 kwh/bulan. Cadangan generator adalah 5% dari total kebutuhan listrik per bulan. = 5,44 + (5% x 5,44) = 06,0 kwh/bulan 3. Daya generator diasumsikan sebesar 0% Kapasitas generator lisrik = 06,0/0% = 33,50 kwh/bulan Diketahui: Btu/menit = 7,5 W (Singh dan Heldman, 00)

49 70 4. Tenaga generator listrik = (33,50 x 000)/7,5 = 7.593,6 Btu/menit/bulan = 9,06 Btu/menit/hari 5. Densitas solar = 53,66 lb/ft 3 (Severn, dkk., 954) 6. Heating value = Btu/lb 7. Volume solar yang dibutuhkan 9,06 Btu/menit/hari (hari/bulan 6 jam Btu/lb 53,66lb/ft 60 menit/jam) = 0,0 ft3/bulan (ft 3 =0,03 m 3 (Singh dan Heldman, 00)) = 0,003 m 3 /bulan = 3 L/bulan = 36 L/tahun E.4. Gas LPG Gas LPG diperlukan sebagai bahan bakar oven wafer sebesar 0-3 kg/jam. Jika sebuah mesin akan melakukan proses pemanggangan selama jam, maka kebuthan LPG perbulan adalah kg x jam x 6 hari = kg/bulan = 76 kg/hari = 4 tabung. Pengiriman LPG dilakukan setiap dua hari sekali dengan masing-masing pengiriman sebanyak kg.

50 APPENDIX F ANALISA EKONOMI F.. Perhitungan Harga Bahan Baku Perhitungan harga bahan baku didasari jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi per hari (Bab IV). Oleh karena itu, perincian harga bahan baku untuk proses pengolahan opak wafer cream pada Tabel F.. dan harga bahan baku untuk proses pengolahan cream pada Tabel F.. (Asumsi: bulan = 6 hari kerja) Tabel F.. Harga Bahan Baku untuk Proses Pengolahan Opak Wafer Cream Bahan Jumlah/ bulan (kg) Harga/kg (Rp) Harga/bulan (Rp) Harga/tahun (Rp) Tepung Terigu Tepung Tapioka Tepung Kedelai Minyak Kelapa Lesitin Ammonium bikarbonat Garam ,4 3,5 4, Total biaya bahan baku/tahun = Rp , , Jumlah Tabel F.. Harga Bahan Baku untuk Proses Pengolahan Cream Wafer Cream Bahan Margarin Gula Halus Susu Bubuk Coklat Bubuk Pewarna Lesitin Jumlah/ bulan (kg).349,4.769,54 53,76.07,6 56,94 4,4 Harga/ kg (Rp) Harga/bulan (Rp) Harga/tahun (Rp) Jumlah Jadi, Total biaya bahan baku/bulan = Rp ,00

51 7 F.. Perhitungan Harga Mesin dan Peralatan Perhitungan harga mesin dan peralatan ditunjukkan pada Tabel F.3. F.3. Perhitungan Harga Tanah dan Bangunan Luas tanah =.7 m Harga tanah/m = Rp ,00 Luas bangunan : pabrik = 944,73 m kantor = 0,5 m Harga bangunan : pabrik = Rp ,00 Kantor = Rp ,00 Biaya yang dibutuhkan untuk tanah dan bangunan adalah = (Rp x.7 m ) + (Rp x 944,73 m ) + (Rp x 0,5 m ) = Rp ,00

52 Tabel F.3. Perhitungan Harga Mesin dan Peralatan No Nama Alat Jumlah Harga / satuan (Rp) Wafer Batter Mixer Cream Mixer Oven Wafer Wafer Sheet Cooler Automatic Contact Spreading Machine Vertical Cooling Cabinet Wafer Cutting Machine Horizontal Flow Wrapping Machine Carton Sealer Roller Conveyor Bench Scale Timbangan Digital Hand Pallet Truck Hand Forklift Ember Plastik Kontainer Plastik Terbuka Pallet Kayu Pompa Air , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Total Harga (Rp) , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Lanju 73

53 Water Heater Tandon Air Bawah Tandon Air Atas Generator Lampu TL 0 W Lampu TL 40 W Fire Extinguisher AC PK AC PK Komputer Set meja kursi Telepon Set peralatan kebersiham Set loker karyawan Kloset Wastafel Hand Dryer Mesin foto copy Mesin faximile Tabel F.3. (Lanjutan) Perhitungan Harga Mesin dan Peralatan , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Total ,00 74

54 75 F.4. Perhitungan Harga Bahan Pengemas Pengemas yang digunkan untuk mengemas wafer cream terdiri dari kemasan primer, sekunder, dan tersier, serta isolasi. Kemasan primer yang digunakan adalah kemasan plastik PP 0,4; kemasan sekunder yang digunakan adalah kemasan plastik yang dicetak khusus; sedangkan kemasan tersier yang digunakan adalah kardus. Kardus ditutup menggunakan isolasi besar. Perhitungan harga pengemas pada Tabel F.4. Tabel F.4. Perhitungan Harga Bahan Pengemas Jenis Kemasan Jumlah Jumlah Harga Total (Rp) /bulan /tahun satuan Kemasan plastik PP 0,4 Plastik yang dicetak Dus karton Isolasi besar (Rp) Jumlah Asumsi dus karton membutuhkan 00 cm isolasi ( roll isolasi = 5 m), maka panjang isolasi yang dibutuhkan untuk mengisolasi dus adalah cm isolasi/bulan. Jadi, kebutuhan isolasi per bulan adalah cm : 500 cm = 97 roll isolasi/bulan. Harga bahan pengemas/bulan = Rp ,00 F.5. Perhitungan Gaji Karyawan Perincian gaji karyawan di pabrik wafer cream ini pada Tabel F.5.

55 76 Tabel F.5. Perincian Gaji Karyawan Jabatan Jumlah Gaji (Rp) Total (Rp) , , , , , ,00 Direktur Utama Manajer umum Manajer Pemasaran dan Pembelian Manajer Keuangan Manajer Personalia Karyawan Personalia Karyawan Keuangan Karyawan Pemasaran dan Pembelian Manajer Pabrik Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian QC Kepala Bagian Teknisi Kepala Gudang Karyawan Bagian QC Karyawan Penimbangan Karyawan Mixing Karyawan Pendinginan Karyawan Creaming Karyawan Cutting Karyawan Pengemasan Karyawan Gudang Bahan Baku Karyawan Gudang Bahan Pengemas Karyawan Gudang Bahan Jadi Teknisi Satpam Pegawai Kebersihan Sopir Sekretaris Customer Service , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Total ,00

56 77 F.6. Perhitungan Air untuk Minum Karyawan Orang dewasa dianjurkan untuk minum air putih -,5 L air/hari. Jika dalam satu hari kerja seorang karyawan bekerja di perusahaan wafer cream selama jam/hari, maka diasumsikan seorang karyawan akan meminum air sebanyak L, maka untuk 40 orang yang bekerja di perusahaan dibutuhkan 40 L air/hari. Air yang digunakan untuk keperluan minum karyawan ini digunakan air minum dalam kemasan galon dengan isi masing-masing kemasan sebanyak 9 L. Jadi, setiap harinya dibutuhkan 3 galon dengan harga Rp.500,00/galon. Oleh karena itu, dibutuhkan biaya sebesar Rp 5.500,00/hari atau Rp ,00/bulan. F.7.Biaya Utilitas Utilitas yang digunakan dalam pabrik wafer cream ini adalah air, listrik, solar, dan LPG.. AIR Kebutuhan air per bulan = 43.,5 L = 45 m 3 (Appendix E) Harga beli air PDAM tahun 00 untuk industry (PT.PDAM, 00) 0-0 m 3 = Rp 6.000,00-0 m 3 = Rp.000, m 3 = Rp 9.500,00 >30 m 3 = Rp 0.500,00 Biaya sewa meteran = Rp.400,00 Pajak sewa meteran = Rp 40,00 Total biaya yang harus dibayar = (0 m 3 x )+ (0 m 3 x.000) + (0 m 3 x 9.500) + ((45-30) m 3 x 0.500) = Rp ,00/bulan = Rp ,00 /tahun

57 7. LISTRIK Kebutuhan listrik per bulan =.3,76 kwh/bulan =.5 kwh/bulan Biaya pemakaian/kwh PLN 00 untuk industri adalah Rp 960,00 (PT. PLN, 00) Biaya pemakaian/bulan = Rp ,00 Biaya pemakaian/tahun = Rp ,00 3. SOLAR Kebutuhan solar/bulan = 3 L Harga solar/l = Rp 4.500,00 (PT. Pertamina, 00) Biaya solar/bulan = Rp 3.500,00 Biaya solar/tahun = Rp 6.000,00 4. LPG Kebutuhan LPG/bulan = kg Harga LPG/kg = Rp 7.355,00 (Republika, 009) Total biaya LPG/bulan = Rp ,00 Biaya LPG/tahun = Rp ,00 5. Total Biaya Utilitas/tahun = Biaya air + biaya listrik + biaya solar + biaya LPG = Rp ,00 + Rp ,00 + Rp 6.000,00 + Rp ,00 = Rp ,00

APPENDIX A NERACA MASSA DAN NERACA PANAS. A.1. Neraca Massa Kapasitas bahan baku = 500Kg/hari Tahap Pencampuran Adonan Opak Wafer Stick.

APPENDIX A NERACA MASSA DAN NERACA PANAS. A.1. Neraca Massa Kapasitas bahan baku = 500Kg/hari Tahap Pencampuran Adonan Opak Wafer Stick. APPENDIX A NERACA MASSA DAN NERACA PANAS A.1. Neraca Massa Kapasitas bahan baku = 500Kg/hari Tahap Pencampuran Adonan Opak Wafer Stick Bahan baku opak wafer stick Pencampuran Adonan Adonan yang tertinggal

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas produksi wafer roll berdasarkan 200 Kg terigu per hari: Ukuran yang direncanakan = diameter 7 mm, panjang 12 cm Asumsi berat per stik wafer roll = 7 gram

Lebih terperinci

APPENDIX A PERHITUNGAN NERACA MASSA

APPENDIX A PERHITUNGAN NERACA MASSA APPENDIX A PERHITUNGAN NERACA MASSA Berdasarkan pengamatan saya saat Praktek Kerja Lapangan di PT. Panca Sejati Mitra Dinamika, asumsi loss selama proses pengolahan adalah sebagai berikut: - Loss adonan

Lebih terperinci

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick APPENDIX A NERACA MASSA Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick Bahan % bahan Tepung terigu 38 Tapioka 3,61 Air 42,71 Minyak 0,83

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN I PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN I PERHITUNGAN NERACA MASSA Perhitungan Bahan yang Diperlukan untuk Memproduksi 1000 kg produk Wafer Stick/Hari: Tabel I.1. Bahan Penyusun Adonan Opak Wafer Formulasi Opak Wafer Stick % Bahan Terigu

Lebih terperinci

APPENDIX A PERHITUNGAN NERACA MASSA

APPENDIX A PERHITUNGAN NERACA MASSA APPENDIX A PERHITUNGAN NERACA MASSA Perhitungan Neraca Massa Yeast Raised Donut 1. Perhitungan bahan yang diperlukan untuk memproduksi 250 kg Yeast Raised Donut per hari. Kapasitas produksi 250 kg Yeast

Lebih terperinci

APPENDIX A PERHITUNGAN NERACA MASSA

APPENDIX A PERHITUNGAN NERACA MASSA APPENDIX A PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas Pabrik : 0.000 Kg/hari Satuan Waktu : hari Satuan Massa : Kg Jumlah Freezer : buah Jumlah Batch : batch. Pencucian I Asumsi: berat air dan es yang digunakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER CREAM DISUBSTITUSI TEPUNG KEDELAI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 100 KG TEPUNG KEDELAI/HARI

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER CREAM DISUBSTITUSI TEPUNG KEDELAI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 100 KG TEPUNG KEDELAI/HARI PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER CREAM DISUBSTITUSI TEPUNG KEDELAI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 100 KG TEPUNG KEDELAI/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: JULIANA (6103007069) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Terigu Tapioka Air Minyak Gula pasir Coklat bubuk Vanili bubuk Pewarna Lesitin Total ,83 Total ,83 b. Pasta Coklat

Terigu Tapioka Air Minyak Gula pasir Coklat bubuk Vanili bubuk Pewarna Lesitin Total ,83 Total ,83 b. Pasta Coklat 60 LAMPIRAN A. PERHITUNGAN NERACA MASSA WAFER STICK Neraca massa didasarkan pada kapasitas produksi wafer stick yang dihasilkan sebesar 7.128,02 kg/ hari dengan berat tepung terigu 4.564,91 kg terigu/

Lebih terperinci

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER ROLL DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 200 KG PER HARI

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER ROLL DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 200 KG PER HARI PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER ROLL DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 200 KG PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: SURYA MULYANTO GUNAWAN (6103003102) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

Lebih terperinci

BAB XIII PENUTUP Kesimpulan Saran

BAB XIII PENUTUP Kesimpulan Saran BAB XIII PENUTUP 13.1. Kesimpulan 1. Proses pengolahan biji kakao meliputi: penanaman buah kakao, pemetikan buah kakao, pemecahan, fermentasi, pencucian, pengeringan, sortasi, pengemasan, dan penyimpanan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A NERACA MASSA PENGOLAHAN WAFER STICK. Tabel A.1. Formulasi Opak Wafer Stick Bahan % Tepung terigu. 100 Tapioka. 12 Air.

LAMPIRAN A NERACA MASSA PENGOLAHAN WAFER STICK. Tabel A.1. Formulasi Opak Wafer Stick Bahan % Tepung terigu. 100 Tapioka. 12 Air. LAMPIRAN A NERACA MASSA PENGOLAHAN WAFER STICK Tabel A.1. Formulasi Opak Wafer Stick Bahan % Tepung terigu 100 Tapioka 12 Air 160 Minyak 2,4 Gula pasir 3 Coklat bubuk 10 Vanili bubuk 0,03 Pewarna 0,01

Lebih terperinci

Lampiran 1 Standard Mutu Bahan Baku dan Bahan pembantu

Lampiran 1 Standard Mutu Bahan Baku dan Bahan pembantu Lampiran 1 Standard Mutu Bahan Baku dan Bahan pembantu A. Standar Mutu Tepung Terigu (SNI 01-3751-2000) No Jenis Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan 1.1 Bentuk 1.2 Bau 1.3 1.4 Rasa 56 Serbuk Normal (bebas

Lebih terperinci

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN BISKUIT DI PT UNITED WARU BISCUIT MANUFACTORY (PT UBM) WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PEMBUATAN BISKUIT DI PT UNITED WARU BISCUIT MANUFACTORY (PT UBM) WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PEMBUATAN BISKUIT DI PT UNITED WARU BISCUIT MANUFACTORY (PT UBM) WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN DISUSUN OLEH: ANITA LUGITO 6103006007 INDAH KURNIASARI 6103006079

Lebih terperinci

TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN PENDIRIAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER STICK DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 500KG/HARI

TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN PENDIRIAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER STICK DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 500KG/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN PENDIRIAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER STICK DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 500KG/HARI OLEH FENSI SAFAN (6103006036) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

PERENCAAN PABRIK WAFER STICK MENGGUNAKAN SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR KUNING 5% DENGAN KAPASITAS PRODUKSI BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU 2.

PERENCAAN PABRIK WAFER STICK MENGGUNAKAN SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR KUNING 5% DENGAN KAPASITAS PRODUKSI BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU 2. PERENCAAN PABRIK WAFER STICK MENGGUNAKAN SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR KUNING 5% DENGAN KAPASITAS PRODUKSI BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU 2.000 KG/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH : NOVITA RIANY

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013. III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai

Lebih terperinci

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER STICK DENGAN KAPASITAS 1000 KG PRODUK/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER STICK DENGAN KAPASITAS 1000 KG PRODUK/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER STICK DENGAN KAPASITAS 1000 KG PRODUK/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: ANASTASIA EKA WAHYU PRATIWI 6103006055 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN BISKUIT MANIS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2,0 TON TEPUNG TERIGU/HARI

PERENCANAAN UNIT PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN BISKUIT MANIS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2,0 TON TEPUNG TERIGU/HARI PERENCANAAN UNIT PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN BISKUIT MANIS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2,0 TON TEPUNG TERIGU/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: PETRINA JOYOWIGUNA 6103010091 PROGRAM

Lebih terperinci

EVALUASI PROSES PENGOLAHAN WAFER STICK di PT. X SIDOARJO

EVALUASI PROSES PENGOLAHAN WAFER STICK di PT. X SIDOARJO EVALUASI PROSES PENGOLAHAN WAFER STICK di PT. X SIDOARJO TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: VANNY SANTOSO 6103007131 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN PADA PABRIK WAFER STICK DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7,1 TON PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN PADA PABRIK WAFER STICK DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7,1 TON PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN PADA PABRIK WAFER STICK DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7,1 TON PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: AGNES WIDYANTI SOESENO 6103006050 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK TEPUNG GATOT KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN O l e h : NURHUA KUMALA SARI YUSUF GUNAWAN L2C008141 L2C008155 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN BISKUIT ORIORIO VANILA DI PT. SIANTAR TOP, Tbk WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PEMBUATAN BISKUIT ORIORIO VANILA DI PT. SIANTAR TOP, Tbk WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PEMBUATAN BISKUIT ORIORIO VANILA DI PT. SIANTAR TOP, Tbk WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: FELICIA ONGGO 6103009030 TRIFONIA SIENNY.S 6103009031 STEPHANIE HANS

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI WAFER STICK DI PT. PANCA SEJATI MITRA DINAMIKA SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PRODUKSI WAFER STICK DI PT. PANCA SEJATI MITRA DINAMIKA SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PRODUKSI WAFER STICK DI PT. PANCA SEJATI MITRA DINAMIKA SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: 1. Lisa Novia S. (6103009054) 2. Monique Angela (6103009056) 3. Daniel Andi

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DI PABRIK PENGOLAHAN BISKUIT MANIS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2 TON TEPUNG TERIGU/HARI

PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DI PABRIK PENGOLAHAN BISKUIT MANIS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2 TON TEPUNG TERIGU/HARI PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DI PABRIK PENGOLAHAN BISKUIT MANIS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2 TON TEPUNG TERIGU/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: STEPHANIE LIVIA JOANA WIDIJA 6103010066

Lebih terperinci

PERENCANAAN PABRIK WAFER STICK DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 1 TON / HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERENCANAAN PABRIK WAFER STICK DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 1 TON / HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN PABRIK WAFER STICK DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 1 TON / HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: Daniel Andi Purnomo (6103009069) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PADA PT. PANCATRADI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI WAFER CREAM COKLAT KG TEPUNG TERIGU/HARI

PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PADA PT. PANCATRADI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI WAFER CREAM COKLAT KG TEPUNG TERIGU/HARI PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PADA PT. PANCATRADI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI WAFER CREAM COKLAT 2.000 KG TEPUNG TERIGU/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: GRACE PURWANEGARA

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sinar Bintang Selatan di Makassar 3.1.1. Sejarah Singkat PT. Sinar Bintang Selatan PT. Sinar Bintang Selatan adalah merupakan sebuah perusahaan

Lebih terperinci

C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter 2. Bak Pengendap Awal 3. Bak Penggumpal

C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter 2. Bak Pengendap Awal 3. Bak Penggumpal 83 C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter Kode : F-01 Fungsi : Menyaring kotoran-kotoran yang berukuran kecil maupun besar Lebar : 15 ft Panjang : 10 ft Diameter : 0,01 m 2. Bak Pengendap Awal Kode : B-01

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SIKLUS PLAN DO CHECK ACT

LAMPIRAN A SIKLUS PLAN DO CHECK ACT LAMPIRAN A SIKLUS PLAN DO CHECK ACT PLAN : Merencanakan kegiatan sanitasi agar sanitasi berjalan dengan baik dan memastikan area produksi dan semua permukaan yang kontak dengan produk pangan terbebas dari

Lebih terperinci

13. Utilitas: a. Air sumur : 1993,8 liter/hari. b. Air minum: 66 liter/hari. c. Listrik : 176 kwh/hari. d. Solar : 120 liter/bulan. e.

13. Utilitas: a. Air sumur : 1993,8 liter/hari. b. Air minum: 66 liter/hari. c. Listrik : 176 kwh/hari. d. Solar : 120 liter/bulan. e. BAB XI KESIMPULAN 1. Perusahaan yang akan didirikan adalah perusahaan industri pangan, yaitu pabrik wafer roll dengan kapasitas tepung terigu 200 kg per hari. 2. Lokasi perusahaan berada di jalan Raya

Lebih terperinci

Pabrik Sirup Glukosa dari Tepung Tapioka dengan Proses Hidrolisis Enzim

Pabrik Sirup Glukosa dari Tepung Tapioka dengan Proses Hidrolisis Enzim Pabrik Sirup Glukosa dari Tepung Tapioka dengan Proses Hidrolisis Enzim disusun oleh : Rizky Destya R 2309 030 008 Vivi Dwie Suaidah 2309 030 082 Pembimbing : Ir.Agung Subyakto, M.S. D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK WONOCAF DENGAN BAHAN BAKU UBI KAYU

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK WONOCAF DENGAN BAHAN BAKU UBI KAYU EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK WONOCAF DENGAN BAHAN BAKU UBI KAYU Oleh: ANGGRA WIDHI W NIM: 21030110151110 ARI EKO PRASETYO NIM: 21030110151116 JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT PENEPUNGAN UBI JALAR UNGU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 480 KG BAHAN BAKU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERENCANAAN UNIT PENEPUNGAN UBI JALAR UNGU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 480 KG BAHAN BAKU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN UNIT PENEPUNGAN UBI JALAR UNGU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 480 KG BAHAN BAKU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: TIFFANY GYSELLA HALIM (6103013035) REBECCA NATALIA (6103013048)

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI WAFER STICK DI PT. SEPANJANG PANGAN JAYA - SIDOARJO

PROSES PRODUKSI WAFER STICK DI PT. SEPANJANG PANGAN JAYA - SIDOARJO PROSES PRODUKSI WAFER STICK DI PT. SEPANJANG PANGAN JAYA - SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : MELINDA NATALIE INDRA (6103007089) MARKUS SUSANTO (6103007090) HARIATY (6103007092)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 49 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tahap Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT. MYR memprodusi puluhan jenis produk makanan ringan yang sering dikonsumsi sehari-hari dari beberapa

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN Nama : Arief Wibowo NPM : 21411117 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. Latar Belakang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari hingga November 2011, yang bertempat di Laboratorium Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI Yunus Zarkati Kurdiawan / 2310100083 Makayasa Erlangga / 2310100140 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

PABRIK SUSU TABLET EFFERVESCENT DARI SUSU KAMBING ETAWA DENGAN METODE GRANULASI BASAH

PABRIK SUSU TABLET EFFERVESCENT DARI SUSU KAMBING ETAWA DENGAN METODE GRANULASI BASAH PABRIK SUSU TABLET EFFERVESCENT DARI SUSU KAMBING ETAWA DENGAN METODE GRANULASI BASAH Disampaikan pada 23 Juni di ruang sidang D3 Teknik Kimia Amalia Putri Taranita (2311 030 007) Delita Kunhermanti (2311

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH FLY ASH PABRIK GULA DENGAN PEREKAT LUMPUR LAPINDO

PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH FLY ASH PABRIK GULA DENGAN PEREKAT LUMPUR LAPINDO PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH FLY ASH PABRIK GULA DENGAN PEREKAT LUMPUR LAPINDO Ahmad Fauzul A (2311 030 053) Rochmad Onig W (2311 030 060) Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT. LATAR BELAKANG MASALAH Sumber

Lebih terperinci

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER CREAM DENGAN KAPASITAS PRODUKSI WAFER CREAM 1477 KG/HARI ( GRAM)

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER CREAM DENGAN KAPASITAS PRODUKSI WAFER CREAM 1477 KG/HARI ( GRAM) PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER CREAM DENGAN KAPASITAS PRODUKSI WAFER CREAM 1477 KG/HARI (26.309 KEMASAN @ 55 GRAM) TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN Oleh : SHELLY WINARNO (6103006010) PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

METODE. Bahan dan Alat

METODE. Bahan dan Alat 22 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September sampai November 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan serta Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun yang menjadi tempat pada penelitian adalah Laboratorium Teknik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun yang menjadi tempat pada penelitian adalah Laboratorium Teknik 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun yang menjadi tempat pada penelitian adalah Laboratorium Teknik Industri Universitas Negeri Gorontalo Kota Gorontalo, sedangkan sasaran untuk penelitian ini yaitu untuk

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 52 BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik PEA adalah unit pengadaan air, unit

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN WAFER STICK DI PT. PANCA SEJATI MITRA DINAMIKA (PANCATRADI) SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHA PANGAN

PROSES PEMBUATAN WAFER STICK DI PT. PANCA SEJATI MITRA DINAMIKA (PANCATRADI) SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHA PANGAN PROSES PEMBUATAN WAFER STICK DI PT. PANCA SEJATI MITRA DINAMIKA (PANCATRADI) SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHA PANGAN OLEH : PHEBE MIRACLE (6103009006) NOVITA RIANY (6103009033) MELLYSA

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tampilan cokelat batangan dan desain kemasan cokelat batangan

Lampiran 1. Tampilan cokelat batangan dan desain kemasan cokelat batangan LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Tampilan cokelat batangan dan desain kemasan cokelat batangan Cokelat batangan Kemasan cokelat batangan Kemasan tanpa cokelat batangan Tampak depan dengan cokelat batangan Tampak

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 30000 TON PER TAHUN Disusun Oleh : Gita Lokapuspita NIM L2C 008 049 Mirza Hayati

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah

Lebih terperinci

BAB VII MESIN DAN PERALATAN

BAB VII MESIN DAN PERALATAN BAB VII MESIN DAN PERALATAN 7.1. Jenis dan Spesifikasi Mesin Dalam proses produksi diperlukan peralatan yang dapat mempermudah proses produksi yang dilakukan. Mesin merupakan peralatan yang digerakkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB III METODE PERENCANAAN 37 BAB III METODE PERENCANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Perencanaan 3.1.1 Tempat Perencanaan Perencanaan Instalasi Pengolahan Sampah (IPS) dilaksanakan di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN INDUSTRI KECIL MIE KERING DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 300 KG/HARI DI BANYUWANGI, JAWA TIMUR TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERENCANAAN INDUSTRI KECIL MIE KERING DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 300 KG/HARI DI BANYUWANGI, JAWA TIMUR TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN INDUSTRI KECIL MIE KERING DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 300 KG/HARI DI BANYUWANGI, JAWA TIMUR TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: VONNY INDRA SUTEJO 6103009071 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK FURFURAL DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN Oleh : Yosephin Bening Graita ( I 0509043 ) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian pirolisis dilakukan pada bulan Juli 2017. 3.1.2 Tempat Penelitian Pengujian pirolisis, viskositas, densitas,

Lebih terperinci

Proses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit

Proses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit TUGAS UNIT OPERASI II : MEKANIKA FLUIDA Proses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume 20000 Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit Disusun oleh : Kelompok 7 Abrar

Lebih terperinci

PERENCANAAN PABRIK JELLY DRINK TEH HITAM DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU TEH HITAM 9,6 KG PER HARI

PERENCANAAN PABRIK JELLY DRINK TEH HITAM DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU TEH HITAM 9,6 KG PER HARI PERENCANAAN PABRIK JELLY DRINK TEH HITAM DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU TEH HITAM 9,6 KG PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: INDAH MANDALA P.W.L 6103011017 NESSIE HUBERTA T.G 6103011023

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KONDISI PERUSAHAAN a. Proses Produksi Proses produksi merupakan rangkaian operasi yang dilalui bahan baku baik secara fisik maupun kimia untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Kidung Agung Food terkenal dengan produk kacang atom serta berbagai macam kudapan tradisional Indonesia (kuping gajah, plintiran dan

Lebih terperinci

Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Riau

Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Riau Lampiran 3. Luas areal perkebunan kelapa sawit tahun 2009. Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara Kabupaten Luas Areal (Ha) Labuhan Batu 85527 Tapanuli Selatan 57144 Simalungun

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 2012 di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Departemen Teknik

Lebih terperinci

III. METODA PENELITIAN

III. METODA PENELITIAN III. METODA PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium Proses Balai Besar Industri Agro (BBIA), Jalan Ir. H. Juanda No 11 Bogor. Penelitian dimulai pada bulan Maret

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

Pembuatan Biobriket dari Tempurung Kemiri sebagai Bahan Bakar Alternatif

Pembuatan Biobriket dari Tempurung Kemiri sebagai Bahan Bakar Alternatif Pembuatan Biobriket dari Kemiri sebagai Bahan Bakar Alternatif Disusun oleh : Alief Nasrullah Pramana 2306 030 043 Shendy Gilang Pradana2306 030 062 Dosen Pembimbing : Ir. Dyah Winarni Rahaju, MT Latar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP MUTU DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK IKAN LEMURU Penelitian tahap satu ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penggorengan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT PROSES ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS H 2 SO 4 KAPASITAS 18.000 TON/TAHUN Oleh : EKO AGUS PRASETYO 21030110151124 DIANA CATUR

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan di PT Energi Alamraya Semesta, Desa Kuta Makmue, kecamatan Kuala, kab Nagan Raya- NAD. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 44.000 TON / TAHUN MURTIHASTUTI Oleh: SHINTA NOOR RAHAYU L2C008084 L2C008104 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN 1 PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 25000 TON/TAHUN O l e h : Anita Hadi Saputri NIM. L2C 007 009 Ima Winaningsih NIM. L2C 007 050 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PENGOLAHAN MIE SEGAR SKALA INDUSTRI KECIL DENGAN KAPASITAS 150 KG TEPUNG TERIGU PER HARI DI MALANG TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PENGOLAHAN MIE SEGAR SKALA INDUSTRI KECIL DENGAN KAPASITAS 150 KG TEPUNG TERIGU PER HARI DI MALANG TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PENGOLAHAN MIE SEGAR SKALA INDUSTRI KECIL DENGAN KAPASITAS 150 KG TEPUNG TERIGU PER HARI DI MALANG TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: YOSEPHINE RENITA 6103009081 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pedoman mutu kulit kayu manis secara visual

Lampiran 1. Pedoman mutu kulit kayu manis secara visual Lampiran 1. Pedoman mutu kulit kayu manis secara visual Jenis mutu Pengikisan Asal kulit Warna Rasa Panjang Vera AA Bersih dan licin Batang, diameter Kuning atau Tidak terlalu Min. 10 cm dengan gulungan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK MODIFIED TAPIOCA STARCH DENGAN PROSES ASETILASI KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN O l e h : Bhagus Alfiyan Ni Wayan Santi Dewi NIM. L2C008023

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya I PENDAHULUAN Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya dibutuhkan penulisan laporan mengenai penelitian tersebut. Sebuah laporan tugas akhir biasanya berisi beberapa hal yang meliputi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Df adalah driving force (kg/kg udara kering), Y s adalah kelembaban

TINJAUAN PUSTAKA. Df adalah driving force (kg/kg udara kering), Y s adalah kelembaban TINJAUAN PUSTAKA Mekanisme Pengeringan Udara panas dihembuskan pada permukaan bahan yang basah, panas akan berpindah ke permukaan bahan, dan panas laten penguapan akan menyebabkan kandungan air bahan teruapkan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK DIMETHYL ETHER (DME) DARI GAS ALAM DENGAN PROSES SINTESA LANGSUNG KAPASITAS TON/TAHUN

PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK DIMETHYL ETHER (DME) DARI GAS ALAM DENGAN PROSES SINTESA LANGSUNG KAPASITAS TON/TAHUN PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK DIMETHYL ETHER (DME) DARI GAS ALAM DENGAN PROSES SINTESA LANGSUNG KAPASITAS 7.200 TON/TAHUN Diajukan oleh: Cicilia Setyabudi NRP: 5203011014 Stefani Tanda NRP: 5203011022

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Biomassa, Program Studi S-1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiayah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Pengujian Variasi sudut kondensor dalam penelitian ini yaitu : 0 0, 15 0, dan 30 0 serta aliran air dalam kondensor yaitu aliran air searah dengan laju uap (parallel

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 37 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA Pada bab ini dijelaskan bagaimana menentukan besarnya energi panas yang dibawa oleh plastik, nilai total laju perpindahan panas komponen Forming Unit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum

Lebih terperinci

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS CARA PEMBUATAN ROTI MANIS Tahap persiapan - Semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan di sediakan dalam jumlah dan takaran masing- masing (sehingga tidak memperlama proses pembuatan nanti), timbang terigu

Lebih terperinci

PERUSAHAAN ROTI MATAHARI DI PASURUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PERUSAHAAN ROTI MATAHARI DI PASURUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PERUSAHAAN ROTI MATAHARI DI PASURUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : APRILIA KURNIASARI (6103009038) NOVITA TRIJANTI W. N. (6103009065) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batangkuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan melalui

Lebih terperinci

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN Junaidi, Ariefin 2, Indra Mawardi 2 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi Dan Perawatan 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB VIII PEMBAHASAN 8.1. Faktor Teknis Bahan Baku dan Bahan pembantu

BAB VIII PEMBAHASAN 8.1. Faktor Teknis Bahan Baku dan Bahan pembantu BAB VIII PEMBAHASAN Roti tawar merupakan salah satu produk yang semakin banyak digemari dan permintaannya semakin tinggi. Roti tawar digemari masyarakat dari semua usia dan kelas sosial. Tingginya permintaan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan Lampiran 1: Mesin dan Peralatan 1. Mesin Mesin yang dipakai pada proses produksi kernel palm oil umumnya menggunakan mesin semi otomatis. Tenaga manusia digunakan untuk mengawasi jalannya proses produksi.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Pakan Uji Pakan yang digunakan adalah pelet kering berbasis sumber protein nabati yang berjenis tenggelam dengan campuran crude enzim dari rumen domba. Pakan uji yang diberikan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CUPCAKES POPPING CUPCAKES DENGAN KAPASITAS 642 BIJI (107 PACKS) PER HARI

PENGOLAHAN CUPCAKES POPPING CUPCAKES DENGAN KAPASITAS 642 BIJI (107 PACKS) PER HARI PENGOLAHAN CUPCAKES POPPING CUPCAKES DENGAN KAPASITAS 642 BIJI (107 PACKS) PER HARI PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: SUN SHINE MONINGGIANTI SIANI 6103012047 MAK ALAN DARMA SAPUTRA 6103012055 PROGRAM

Lebih terperinci

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN DONAT DENGAN KAPASITAS 150 KG TEPUNG TERIGU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN DONAT DENGAN KAPASITAS 150 KG TEPUNG TERIGU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN DONAT DENGAN KAPASITAS 150 KG TEPUNG TERIGU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: JASLYN FILICYTA LIJANTO 6103009096 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS

Lebih terperinci