Karakteristik Morfologi dan Potensi Produksi Aren Genjah Kutim

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Karakteristik Morfologi dan Potensi Produksi Aren Genjah Kutim"

Transkripsi

1 Karakteristik Morfologi dan Potensi Produksi Aren Genjah Kutim ELSJE T. TENDA DAN ISMAIL MASKROMO Balai Penelitian Tanaman Palma Jalan Raya Mapanget, Kotak Pos 1004 Manado Diterima 9 Juli 2012 / Direvisi 10 September 2012 / Disetujui 5 November 2012 ABSTRAK Aren adalah salah satu jenis palma yang penyebarannya sangat luas di Indonesia, antara lain Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi dan mengevaluasi potensi produksi tanaman aren Genjah di Kutai Timur. Metode pengamatan yang digunakan adalah metode observasi dengan lokasi contoh dipilih secara sengaja. Pengamatan dilakukan terhadap populasi aren tipe Genjah di Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), yang disebut Aren Genjah Kutim. Parameter yang diamati adalah karakter morfologi yang meliputi karakter vegetatif, generatif termasuk produksi nira selama tiga tahun dan komponen buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua karakter vegetatif aren Genjah Kutim memiliki keragaman yang rendah, sedangkan sebagian karakter generatif memiliki keragaman yang tinggi, yaitu karakter jumlah mayang betina, lilit tangkai mayang betina dan panjang rangkaian mayang jantan. Sifat Genjah, pohon yang pendek dan umur mulai berproduksi sekitar 5-6 tahun pada aren Genjah Kutim, menjadi nilai tambah tanaman aren ini. Potensi produksi benih pohon induk aren Genjah Kutim sebanyak 4032 butir/pohon yang dapat digunakan untuk pengembangan aren seluas ha. Produktivitas nira aren Genjah Kutim cukup tinggi, yaitu berkisar 12,4 l 15,57 l/mayang/hari atau rata-rata 14,2 l/mayang/hari, dengan kadar gula 12,38% dan lamanya penyadapan > 2,5 bulan/mayang. Pohon induk aren Genjah Kutim telah diseleksi sebanyak 26 pohon sebagai sumber benih. Kata kunci : Aren Genjah Kutim, karakterisasi, produksi. ABSTRACT Characteristic of Morphology And Production of Kutim Sugar Palm Dwarf Variety Sugar palm is a type of palm that is very widely spread in Indonesia, among other things in East Kutai Regency, East Kalimantan Province. The objectives of this research is to identify morphological characters and evaluate potential production of Kutim Dwarf sugar palm. The observation method used is a purposevely selected sample location. Observation made on the type of Kutim Dwarf sugar palm in Kandolo Village. Morphology charachteristics that has been observed was vegetative and generative characters included sap production for three years. The result obtained indicated that almost all vegetative characters of Kutim Dwarf sugar palm has a low diversity, while some of the generative characters has a high diversity, namely number of female flower bunches, girth of female bunch and the length of male flower bunch. The early production 5 6 years old and short stem give an added value of Kutim Dwarf sugar palm. Seed production potency of the mother palm is around 4032 seeds/palm, that can be used for the development of sugar palm covering ha. The sap production per bunch of Kutim dwarf sugar palm around 12,14 l -15,57 l or on average 14,02 l/bunch/day, and the duration of tapping > 2,5 month/bunch. The number of selected mother palm is 26 palms as seed resources. Keywords : Kutim dwarf sugar palm, characterization, production. PENDAHULUAN Tanaman aren adalah salah satu jenis palma yang penyebarannya sangat luas di Indonesia, dengan luas areal ha, yang terdiri atas Sumatera ha, Jawa ha, Bali 587 ha, NTB ha, Kalimantan ha, Sulawesi ha dan maluku ha (Ditjenbun, 2009). Saat ini, beberapa daerah mulai membudidayakan, tetapi umumnya tanaman aren masih tumbuh secara alami. Aren merupakan tanaman serba guna karena hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan. Aren sangat potensial untuk mengatasi kekurangan pangan dan mudah beradaptasi pada berbagai agroklimat dari dataran rendah hingga ketinggian meter dari permukaan laut (Saleh, 2010). Selain itu, aren digunakan sebagai bahan baku untuk bermacammacam kerajinan tangan, peralatan serta perlengkapan rumah tangga. Hasil utama tanaman aren adalah nira, yang selanjutnya diolah menjadi gula cetak, gula semut dan alkohol. Gula cetak dan gula semut menggunakan bahan baku nira segar, sedangkan alkohol bahan baku nira yang terfermentasi (Lay dan Karouw, 2008). 115

2 Karakteristik Morfologi dan Potensi Produksi Aren Genjah Kutim (Elsje T. Tenda dan Ismail Maskromo) Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi penyebaran tanaman aren, yaitu meliputi Samarinda, Balikpapan, Bontang, Paser, TPU, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Nunukan, dengan total luas areal ha. Kabupaten Kutai Timur memiliki areal tanaman aren terluas kedua setelah Kabupaten Kutai Kartanegara (Anonim, 2008). Dalam bahasa Kutai, aren disebut Bandah. Di Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan, Kutai Timur, tanaman aren merupakan sumber pendapatan petani. Nira yang disadap setiap hari diolah menjadi gula (gula cetak dan gula semut) atau alkohol. Harga gula cetak pada tingkat petani Rp6.000/buah (0,5 kg) dan gula semut Rp20.000/kg. Rantai pemasaran gula aren dimulai dari penyadap nira sekaligus pembuat gula selanjutnya dijual ke pedagang pengumpul tingkat desa, kemudian dijual ke pasar. Hasil lain dari tanaman aren seperti ijuk, dan lidi dibuat sapu tetapi umumnya masih terbatas untuk konsumsi sendiri. Potensi tanaman aren di Kabupaten Kutai Timur, yaitu 312,50 ha, dengan produksi gula 83,50 ton, dan produksi gula rata-rata 402,41 kg/ha, serta tenaga kerja yang terlibat sebanyak 559 Kepala Keluarga. Tanaman aren menyebar di sembilan kecamatan, dan terbesar di Kecamatan Sangkurilang, yaitu seluas 200 ha dan Teluk Pandan seluas 67 ha. (Anonim, 2008). Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah tanaman aren umumnya belum dibudidayakan dan areal tanaman aren banyak yang sudah beralih fungsi dengan tanaman lain atau pemukiman. Kebutuhan yang paling mendesak adalah pelaksananaan budidaya tanaman aren, dan terkait dengan hal tersebut penyediaan benih bermutu yang berasal dari pohon-pohon aren berproduksi tinggi sangat diperlukan. Informasi adanya populasi tanaman aren tipe Genjah di Kutai Timur membuka peluang dilakukan pengamatan dan evaluasi secara langsung, tentang potensinya sebagai sumber benih untuk pengembangan aren di wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi dan mengevaluasi potensi produksi tanaman aren Genjah di Kabupaten Kutai Timur. BAHAN DAN METODE Eksplorasi dan identifikasi pohon induk aren dilakukan tahun 2009 di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, dengan metode survei berdasarkan Pedoman Pengelolaan Plasma Nutfah Perkebunan (Anonim, 2005). Pengamatan produktivitas nira dilakukan selama 3 tahun, yaitu tahun 2009 hingga Lokasi observasi ditentukan secara sengaja. Pengamatan awal dilakukan secara menyeluruh terhadap populasi aren yang menyebar di wilayah Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dengan luas areal sekitar 60 ha. Pengamatan morfologi tanaman meliputi karakter vegetatif dan generatif dilakukan pada 30 pohon aren Genjah yang sedang disadap sebagai pohon contoh. Karakter morfologi dan produksi tanaman yang diamati meliputi: a. Batang: lingkar batang diukur pada 1 m dari permukaan tanah serta tinggi batang diukur dari permukaan tanah sampai daun hijau terbawah. b. Daun: diukur panjang tangkai daun, lebar dan tebal tangkai daun, panjang rachis, panjang anak daun, lebar anak daun. c. Bunga: dihitung jumlah mayang jantan, panjang rangkaian mayang jantan, panjang tangkai dan lingkar mayang jantan; jumlah mayang betina, panjang rangkaian mayang betina, panjang dan lingkar tangkai mayang betina, jumlah buah pada mayang betina yang sudah matang fisiologis. d. Komponen buah: dihitung berat buah utuh, panjang dan lebar buah, jumlah biji per buah, panjang dan lebar biji. e. Nira: diukur produksi nira per mayang per hari. Pengamatan dilakukan selama 3 tahun ( ), setiap tahun dipilih 10 pohon dan setiap pohon dipilih 1 mayang jantan untuk disadap sampai nira dari mayang tersebut habis, dihitung lama penyadapan per mayang, dan kadar gula nira. Pada tahun 2010 selain 10 pohon contoh, juga diamati 7 pohon yang memiliki mayang ke-1 sampai mayang ke-7, kemudian diukur produksi niranya dari awal sampai selesai. Data yang diperoleh dihitung nilai rata-rata, standar deviasi dan koefisien keragaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Aren Genjah di Kutai Timur banyak terdapat di Kecamatan Teluk Pandan, khususnya di Desa Kandolo. Tanaman aren ini banyak tumbuh di Taman Nasional Kutai. Masyarakat mulai menyadap nira aren sekitar 30 tahun lalu. Oleh karena penampilan tanaman yang relatif pendek dan lebih cepat disadap, masyarakat setempat tertarik dan mulai menanamnya, dengan memanfaatkan bibit yang tumbuh di sekitar pohon yang disadap. Dengan pola tersebut terjadi proses seleksi yang tidak disadari masyarakat setempat, dan terbentuk populasi aren Genjah di Desa Kandolo seperti saat ini. 116

3 B. Palma Vol. 13 No. 2, Desember 2012 : Karakteristik Morfologi Hasil pengamatan karakter morfologi varietas aren Genjah Kutim yang berada di Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur disajikan pada Tabel 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakter vegetatif memiliki keragaman rendah (seragam), sedangkan sebagian karakter generatif memiliki keragaman tinggi (beragam). Nilai KK (koefisien keragaman) karakter vegetatif < 20% terdapat pada karakter tinggi batang, lilit batang, jumlah daun hijau, panjang tangkai daun, panjang rachis, panjang anak daun dan lebar anak daun. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keragaman pada karakter-karakter tersebut cukup rendah. Daun berperan dalam proses fotosintesa menghasilkan karbohidrat yang dibutuhkan tanaman aren untuk tumbuh dan menghasilkan nira. Berdasarkan karakter-karakter jumlah daun hijau, panjang rachis, panjang anak daun dan lebar anak daun tersebut maka nira yang dihasilkan pada mayang yang sama tidak beragam. Karakter generatif yang memiliki nilai KK < 20% adalah jumlah mayang, yaitu lilit tangkai mayang bunga jantan, panjang rangkaian mayang bunga betina, panjang tangkai mayang bunga betina, dan panjang tangkai bunga jantan. Karakter yang memiliki nilai KK < 20% adalah karakter-karakter yang memiliki keragaman sempit, artinya seleksi tidak bisa dilakukan pada karakter-karakter tersebut karena tidak akan mengalami kemajuan untuk perbaikan sifat. Karakter generatif yang memiliki keragaman > 20% adalah jumlah mayang bunga betina, lilit tangkai mayang bunga betina dan panjang rangkaian mayang bunga jantan. Karakter yang memiliki nilai KK > 20%, adalah karakterkarakter yang memiliki keragaman tinggi, sehingga seleksi untuk perbaikan sifat aren Genjah Kutim akan diarahkan pada karakter-karakter tersebut. Keragaman genetik diperlukan untuk mengetahui besarnya variasi genetik yang ada. Keragaman genetik yang besar mencerminkan sumber genetik yang diperlukan untuk adaptasi ekologi dalam jangka pendek dan evolusi dalam jangka panjang. Suatu tanaman seharusnya mempunyai dasar keragaman genetik KK >20% untuk dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan (Rimbawanto dan Widyatmoko, 2006). Lilit tangkai mayang bunga jantan dan panjang rangkaian mayang bunga jantan, berpengaruh pada jumlah nira yang dihasilkan dan lama penyadapan. Makin besar lilit batang dan makin panjang rangkaian mayang bunga jantan, makin banyak nira yang dihasilkan dan makin lama penyadapan. Aren Genjah Kutim yang berada di Kecamatan Teluk Pandan sangat berbeda dengan Aren Dalam yang ada di Kecamatan Sangkuliran, Kutai Timur. Perbedaan yang sangat nyata terletak pada tinggi batang, aren Genjah Kutim mempunyai tinggi batang rata-rata 1,6 m, sedangkan aren Dalam di Tabel 1. Keragaman karakter vegetatif dan generatif aren Genjah Kutim di Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan Kutai Timur dan populasi aren Dalam Kutim di Desa Paridan, Kecamatan Sangkuliran, Kutai Timur. Table 1. Diversity of vegetative and generative characters of Kutim Dwarf sugar palm at Kandolo Village, Teluk Pandan District and Kutim Tall sugar palm at Paridan Village, Sangkuliran Sub District, Kutai Timur District. No Karakter-karakter Characters Aren Genjah Kutim Kutim Dwarf sugar palm Rata-rata Average Sd KK (%) CV Rata-rata Average Aren Dalam Kutim Kutim Tall sugar palm 1 Tinggi batang/height (m) 1,60 0,13 18,35 10,43 2,24 26,56 2 Lilit batang/girth (cm) 139,20 8,90 15,60 156,40 21,29 13,61 3 Jumlah daun hijau/number of green leaf 23,50 4,40 18,80 25,30 3,46 13,70 4 Panjang tangkai daun/length of peduncle (cm) 178,40 31,70 17, ,90 5 Panjang rachis/length of rachis (cm) 547,90 86,60 15, ,20 14,75 6 Panjang anak daun/length of leaflet (cm) 115,40 12,50 10, ,60 13,86 7 Lebar anak daun/widht of leaflet (cm) 6,50 0,70 10,80 7,20 0,90 12,50 8 Jumlah mayang betina/number of female inflorecense 7,20 2,50 34,70 6,10 1,40 22,46 9 Jumlah mayang jantan/number of male inflorecense 7,90 0,70 9,30 8,40 1,90 22,60 10 Lilit tangkai mayang betina/girth of female peduncle (cm) 35,80 8,40 23,50 29,40 5,27 17,94 11 Lilit tangkai mayang jantan/girth of male peduncle (cm) 29,00 4,30 14,70 29,40 5,27 17,94 12 Panjang rangkaian mayang betina/length of female inflorecense (cm) 137,60 17,80 12, ,44 21,28 13 Panjang rangkaian mayang jantan/length of male inflorecense (cm) 101,80 31,10 30,60 105,00 27,80 20,30 14 Panjang tangkai mayang betina/length of female peduncle (cm) 176,20 12,40 7, ,44 21,28 15 Panjang tangkai mayang jantan/length of male peduncle (cm) 163,80 11,26 6,87 196,50 30,16 15,35 Sd KK (%) CV 117

4 Karakteristik Morfologi dan Potensi Produksi Aren Genjah Kutim (Elsje T. Tenda dan Ismail Maskromo) Sangkuliran mempunyai tinggi batang rata-rata 10,43 m. Umur mulai berproduksi juga sangat berbeda, yaitu Aren Genjah Kutim mulai disadap pada umur 5 6 tahun, sedangkan aren Dalam mulai disadap pada umur tahun. Tinggi batang aren tipe Dalam di Tomohon, Sulawesi Utara berkisar 13,58 15,4 m dan mulai disadap pada umur tahun (Tenda, 2009), aren Dalam di Kalimantan Selatan mempunyai tinggi batang berkisar 7,65 m 10,00 m, sedangkan aren Genjah rata-rata 5,10 m (Tenda dan Maskromo, 2008). Selain di Kutai Timur, aren tipe Genjah ditemukan pula di beberapa provinsi lainnya tetapi bercampur dengan aren tipe Dalam. Di Provinsi Bengkulu dikenal 2 jenis aren Genjah, yaitu Kijang dan Kancil. Hasil penelitian Novarianto et al. (1994) menunjukkan bahwa aren Genjah jenis Kijang memiliki letak mayang bunga betina, letak mayang bunga jantan, dan tinggi mayang bunga jantan terpendek dibandingkan dengan aren Genjah jenis Gading di Sumatera Barat dan aren Genjah di Sumatera Utara. Produksi Nira Hasil utama tanaman aren adalah nira, tepung dan ijuk (Saleh, 2010). Nira merupakan produk ekonomi tanaman aren yang dapat diolah menjadi gula cetak, gula kristal, anggur palma, alkokol dan lain-lain (Lay dan Helyanto, 2011). Satu pohon Aren Genjah Kutim rata-rata memiliki mayang bunga jantan 8 buah, tetapi umumnya yang disadap hanya sampai mayang ke-7 dan lama penyadapan setiap mayang rata-rata 2,5 bulan. Hasil pengamatan produksi nira per mayang dan lama penyadapan per mayang (mayang 1-7) menunjukkan bahwa produksi nira dan lamanya penyadapan mulai menurun setelah mayang ke-3. Produksi nira pada mayang ke-1 dan ke-2 masing-masing liter dan liter, tetapi pada mayang ke-3 produksi nira menurun menjadi 836 liter dan pada mayang ke-7 produksi nira hanya 148 liter. Secara keseluruhan dalam satu pohon aren Genjah Kutim dan 7 mayang yang disadap diperoleh produksi nira liter dan lama penyadapan 478 hari (Tabel 2). Hasil pengamatan selama 3 tahun ( ), menunjukkan bahwa rata-rata produksi nira per mayang per hari pada tahun 2009 adalah 15,57 liter dengan kadar gula 12,14%, dan lamanya penyadapan rata-rata 87,7 hari; pada tahun 2010 adalah 12,14 liter dengan kadar gula 12,60%, dan lama penyadapan rata-rata 74,4 hari; sedangkan pada tahun 2011 adalah 14,35 liter dengan kadar gula 12,4%, dan lamanya waktu penyadapan 66,4 hari (Tabel 3). Rata-rata produksi nira Aren Genjah Kutim berkisar 12,14 l - 15,57 l/hari, lebih tinggi dibandingkan dengan aren Genjah di Bengkulu, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Hasil observasi terhadap populasi aren Genjah yang ada di Curup dan Kecamatan P.U. Tanding, Bengkulu, serta Pasaman, Sumatera Barat dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menunjukkan bahwa produksi nira per mayang per hari berkisar 4 10 liter dengan lama penyadapan sekitar 3 bulan (Novarianto et al., 1994). (a) (b) Gambar 1. Penampilan tanaman aren Genjah Kutim (a) dan aren Dalam Sangkuliran (b). Figure 1. Performance of Kutim Dwarf supar palm (a) and Sangkuliran Tall sugar palm (b). 118

5 B. Palma Vol. 13 No. 2, Desember 2012 : Tabel 2. Produksi nira pada mayang 1-7 dan lama penyadapan aren Genjah Kutim di Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan-Kutai Timur. Table 2. Sap production of 1-7 bunches and duration of tapping of Kutim dwarf sugar palm, at Kandolo Village, Teluk Pandan Sub District, Kutai Timur District. Mayang bunga jantan Male flowers bunch Produksi nira/mayang (liter) Sap production/bunch (litre) Lamanya Penyadapan/mayang (hari) Duration of taping/bunch (day) Jumlah/Total Tabel 3. Produksi nira aren Genjah Kutim selama 3 Tahun ( ) di Desa Kandolo Kecamatan Teluk Pandan Kutai Timur. Table 3. Sap production of Kutim dwarf sugar palm for three years ( ) at Kandolo Village, Teluk Pandan Sub District, Kutim District. Pohon Palm Produksi nira/ mayang/hari Sap production/ bunch/day Tahun/Year 2009 Tahun/Year 2010 Tahun/Year 2011 Produksi nira/ Produksi nira/ Produksi nira/ Produksi nira/ Mayang mayang/hari Mayang Mayang/hari Sap production/ Sap production/ Sap production/ Sap production/ bunch bunch/day bunch bunch Produksi nira/ hari Sap production/ day liter/litre , , , , , ,60 945, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Rata-rata 15, ,14 903,30 14,35 952,90 Sd 2,40 186,80 2,03 296,30 2,60 336,10 KK(%) 15,41 14,50 16,73 32,80 18,50 35,28 Tabel 4. Karakter komponen buah aren Genjah Kutim di Desa Kandolo-Teluk Pandan. Table 4. Fruit component character of Kutim dwarf sugar palm at Kandolo Village, Teluk Pandan Sub District. Karakter Characters Aren Genjah Kutim Kutim Dwarf sugar palm Aren Genjah Anduhum Anduhum Dwarf sugar palm Aren Dalam Peridan Peridan Tall sugar palm X Sd KK(%) X Sd KK(%) X Sd KK(%) Berat buah/weigth of fruit (g) 25,92 2,86 11,03 27,0 3,94 14,6 42,20 6,58 15,60 Panjang buah/length of fruit (cm) 3,57 0,27 7,56 3,40 0,13 3,80 4,20 0,23 5,70 Lebar buah/width of fruit (cm) 3,91 0,20 5,11 3,60 0,21 5,90 4,40 0,19 4,40 Berat biji/weigth of kernel (g) 1,14 0,30 26,30 2,00 0,43 21,50 4,90 0,56 11,40 Panjang biji/length of kernel (cm) 2,10 0,17 8,41 2,30 0,15 6,50 2,60 0,07 2,60 Lebar biji/width of kernel (cm) 1,40 0,12 8,94 1,50 0,14 9,10 1,90 0,08 4,10 119

6 Karakteristik Morfologi dan Potensi Produksi Aren Genjah Kutim (Elsje T. Tenda dan Ismail Maskromo) Umumnya buah aren Genjah Kutim yang tua berwarna kuning kehijauan sampai dengan kuning dengan bentuk buah umumnya agak bulat. Hasil analisis komponen buah aren menunjukkan bahwa semua karakter yang diamati memiliki keragaman rendah. Karakter komponen buah aren Genjah Kutim hampir sama dengan aren Genjah Anduhum asal Kalimantan Selatan, yaitu terlihat bahwa semua karakter komponen buah pada aren Genjah Kutim dan aren Genjah Anduhum memiliki keragaman rendah kecuali berat biji, keduanya memiliki keragaman tinggi (KK > 20%). Komponen buah aren Dalam sangat berbeda dengan aren Genjah terutama pada karakter berat buah dan berat biji. Biji aren Genjah Kutim yang telah tua pada umumnya berbentuk agak bulat, berwarna hitam kecoklatan, mengkilap, permukaan licin, sayatan melintang berbentuk segitiga. Setiap pohon aren Genjah Kutim rata-rata memiliki enam mayang betina dan setiap mayang memiliki 280 buah, setiap buah terdapat tiga biji, jadi dalam satu mayang terdapat 840 biji, dan berpotensi untuk menjadi benih sekitar 80% atau 672 benih aren. Jadi rata-rata dalam satu pohon aren Genjah dapat diperoleh benih butir. Menurut Maliangkay (2007), satu pohon aren Dalam produktif menghasilkan 4 7 mayang betina (rata-rata 6 mayang betina) dan setiap mayang terdapat sekitar buah aren, pada setiap buah terdapat 3 biji yang bisa dijadikan benih atau satu pohon aren dapat menghasilkan benih. Seleksi Pohon Induk sebagai Sumber Benih Hasil inventarisasi aren Genjah Kutim di Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur diperoleh jumlah total aren sekitar tanaman produktif dan tanaman muda. Setelah dilakukan seleksi berdasarkan rata-rata produksi nira > 10 liter/mayang/hari dengan lama penyadapan 2-5 bulan, diperoleh jumlah tanaman aren Genjah yang sedang disadap sebanyak 212 pohon, yang akan disadap sebanyak 307 pohon, dan tanaman muda sebanyak 422 pohon. Setelah dilakukan seleksi berdasarkan persyaratan pohon induk maka diperoleh 26 pohon sebagai sumber benih dengan produksi nira berkisar liter/ mayang/hari. Untuk pengembangan diperlukan 156 pohon aren/hektar. Apabila hasil seleksi benih sampai bibit siap tanam sekitar 50% dari jumlah benih, maka mayang betina dalam satu pohon dapat digunakan sebagai sumber benih untuk pengembangan tanaman aren Genjah sekitar hektar. Tanaman aren merupakan tanaman yang menyerbuk terbuka/silang sehingga genotipe tanaman lebih bersifat heterozigot. Jika dilakukan penyerbukan sendiri menggunakan polen yang berasal dari pohon yang sama, dikuatirkan akan terjadi depresi silang dalam akibat bertemunya alelalel yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan tingkat kemurnian dan pewarisan alel-alel pengontrol sifat pada tanaman aren Kutim secara seimbang pada generasi berikutnya, disarankan untuk melakukan penyerbukan buatan menggunakan polen campuran yang berasal dari pohon-pohon terseleksi. Pohon-pohon terseleksi diamati hingga bunga betina reseptif yang ditandai dengan keluarnya nektar diujung bunga betina. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat bunga-bunga betina yang reseptif yang siap dilakukan penyerbukan, hingga semua bunga betina dalam satu mayang selesai diserbuki. Lamanya penyerbukan dalam satu mayang berkisar 7-10 hari. Penyerbukan aren secara buatan ini dilakukan pada pohon-pohon aren terseleksi menggunakan kerodong. Pengerodongan dilakukan hingga satu bulan setelah seluruh bunga betina selesai diserbuki. Buah aren mencapai kematangan fisiologis setelah 24 bulan diserbuki, sehingga untuk memperoleh benih aren diperlukan waktu >24 bulan. KESIMPULAN 1. Semua karakter vegetatif aren Genjah Kutim memiliki keragaman yang rendah, sedangkan karakter generatif yang memiliki keragaman tinggi pada karakter jumlah mayang bunga betina, lilit tangkai mayang bunga betina, dan panjang rangkaian mayang bunga jantan dan produksi nira. 2. Seleksi untuk perbaikan sifat varietas aren Genjah Kutim akan diarahkan pada karakterkarakter yang memiliki keragaman tinggi, yaitu jumlah mayang bunga betina, lilit mayang bunga bunga betina dan panjang rangkaian bunga bunga jantan. 3. Potensi produksi benih pohon induk aren Genjah Kutim sebanyak butir/pohon, dan dapat digunakan untuk pengembangan aren seluas ha. 4. Produksi nira aren Genjah Kutim berkisar 12,14 15,57 liter/mayang/hari, kadar gula 12,38% dengan lama penyadapan >2,5 bulan/ mayang. 120

7 B. Palma Vol. 13 No. 2, Desember 2012 : UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Perkebunan Kutai Timur dan Bapak A. Saragih, Staf Dinas Perkebunan Kutai Timur yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan. DAFTAR PUSTAKA Anonim Pedoman pengelolaan plasma nutfah perkebunan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Bogor. Anonim Laporan tahunan dinas perkebunan Kutai Timur. Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur, Dinas Perkebunan. Direktorat Jendral Perkebunan Luas area dan produksi perkebunan seluruh Indonesia menurut provinsi dan status pengusahaan (Area and Production by Province an Category of Producers Komoditi/Comodity: Aren) Tahun Direktorat Jendral Perkebunan. Jakarta. Lay, A. dan S. Karouw Mutu gula aren dan perubahannya selama penyimpanan (Studi kasus di Desa Hariang Lebak Provinsi Banten. Buletin Palma No. 35 : Lay, A. dan B. Helyanto Prospek agroindustri aren (Arenga pinnata. Merr ). Perspektif. 10 (1) : Maliangkay, R.B Teknik budidaya dan rehabilitasi tanaman aren Buletin Palma No. 33. Novarianto, H., H.G. Lengkey, dan E.T. Tenda Karakteristik dan kemiripan populasi aren dari Provinsi Bengkulu, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Kelapa. 7(2 : 1-7). Rimbawanto, A. dan AYPBC Widyatmoko Keragaman genetik empat populasi Intsia Bijuga berdasarkan penanda RAPD dan implikasinya bagi program konservasi genetik. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 3 (3) : Saleh, M.S Pematahan dormasi benih aren secara fisik pada berbagai lama ekstraksi buah. Agrosains 6 (2) : Tenda, E.T dan I. Maskromo Karakteristik empat aksesi baru aren (Arenga pinnata Merr) dari Kalimantan Selatan. Buletin Palma No.35. hal Tenda, E.T Eksplorasi aren (Arenga pinnata Merr) di Tomohon, Sulawesi Utara Buletin Palma No. 37 :

POTENSI PENGEMBANGAN AREN GENJAH KUTIM

POTENSI PENGEMBANGAN AREN GENJAH KUTIM POTENSI PENGEMBANGAN AREN GENJAH KUTIM Elsje T. Tenda, Donata S.Pandin, Ismail Maskromo Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain ABSTRAK Tanaman aren adalah salah satu jenis palma yang penyebarannya

Lebih terperinci

Eksplorasi Plasma Nutfah Aren ( Arenga pinnata Merr) di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur

Eksplorasi Plasma Nutfah Aren ( Arenga pinnata Merr) di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur Eksplorasi Plasma Nutfah Aren (Arenga pinnata Merr) di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur ELSJE T. TENDA, ISMAIL MASKROMO DAN BAMBANG HELIYANTO Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain, Manado

Lebih terperinci

Production Potency of Toddy and Seeds of Akel Toumuung Sugar Palm Variety

Production Potency of Toddy and Seeds of Akel Toumuung Sugar Palm Variety Potensi Produksi Nira dan Benih Aren Varietas Akel Toumuung Production Potency of Toddy and Seeds of Akel Toumuung Sugar Palm Variety ELSJE T. TENDA DAN WEDA M. MAHAYU Balai Penelitian Tanaman Palma Jalan

Lebih terperinci

Elsje T. Tenda dan Jeanette Kumaunang Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain Indonesian Coconut and Other Palmae Research Institute RINGKASAN

Elsje T. Tenda dan Jeanette Kumaunang Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain Indonesian Coconut and Other Palmae Research Institute RINGKASAN Keragaman Fenotipik Kelapa Dalam di Kabupaten Pacitan, Tulung Agung dan Lumajang, Jawa Timur Phenotipic Variation of Tall Coconut in Pacitan, Tulung Agung and Lumajang, East Java Elsje T. Tenda dan Jeanette

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN AREN (Arenga pinnata,merr.)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN AREN (Arenga pinnata,merr.) 2013, No.1178 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN AREN

Lebih terperinci

Ismail Maskromo Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain Indonesian Coconut and Other Palmae Research Institute RINGKASAN

Ismail Maskromo Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain Indonesian Coconut and Other Palmae Research Institute RINGKASAN Identifikasi Blok Penghasil Tinggi dan Potensi Produksi Benih Kelapa Dalam di Provinsi Bali Identification of High Yielding Block and Seed Production Potency of Tall Coconut in Bali Province Ismail Maskromo

Lebih terperinci

POTENSI KELAPA GENJAH HIJAU MANIS UNTUK TENDER COCONUT

POTENSI KELAPA GENJAH HIJAU MANIS UNTUK TENDER COCONUT POTENSI KELAPA GENJAH HIJAU MANIS UNTUK TENDER COCONUT Meity A. Tulalo, Hengky Novarianto dan Chandra Indrawanto Balai Penelitian Tanaman Palma, Manado Jalan Raya Mapanget, PO Box 1004 Manado 95001 ABSTRAK

Lebih terperinci

EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI KARAKTER FENOTIPIK TANAMAN ENAU (Arenga pinnata Merr.) DI KABUPATEN PESISIR SELATAN OLEH AZFANI NELZA

EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI KARAKTER FENOTIPIK TANAMAN ENAU (Arenga pinnata Merr.) DI KABUPATEN PESISIR SELATAN OLEH AZFANI NELZA EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI KARAKTER FENOTIPIK TANAMAN ENAU (Arenga pinnata Merr.) DI KABUPATEN PESISIR SELATAN OLEH AZFANI NELZA 07112032 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 ABSTRAK EKSPLORASI

Lebih terperinci

Karakteristik Generasi Selfing Kelapa Dalam Mapanget untuk Seleksi Pohon Induk Sumber Polen

Karakteristik Generasi Selfing Kelapa Dalam Mapanget untuk Seleksi Pohon Induk Sumber Polen Karakteristik Generasi Selfing Kelapa Dalam Mapanget untuk Seleksi Pohon Induk Sumber Polen WEDA MAKARTI MAHAYU DAN HENGKY NOVARIANTO Balai Penelitian Tanaman Palma Jalan Raya Mapanget, Kotak Pos 1004

Lebih terperinci

AREN (Arenga pinnata MERR)

AREN (Arenga pinnata MERR) AREN (Arenga pinnata MERR) Aren (Arenga pinnata MERR) adalah tanaman perkebunan yang sangat potensial untuk mengatasi kekurangan pangan. Tanaman ini mudah beradaptasi pada berbagai agroklimat, mulai dari

Lebih terperinci

INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN ARENS

INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN ARENS 1 INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN ARENS (Arenga pinnata Merr) DI KAWASAN HUTAN BATANG TORU (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara) SKRIPSI Oleh: Ijon

Lebih terperinci

AREN. Gambar 1. Pohon Industri Produk Turunan Aren Sumber : BPTP Banten (2005)

AREN. Gambar 1. Pohon Industri Produk Turunan Aren Sumber : BPTP Banten (2005) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aren atau enau (Arrenga pinnata Merr) merupakan salah satu tanaman perkebunan jenis palma yang memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi dan dapat tumbuh subur di wilayah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Aren (Arenga pinnata) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang

I. PENDAHULUAN. Aren (Arenga pinnata) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aren (Arenga pinnata) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dapat tumbuh di daerah-daerah perbukitan dengan curah hujan yang relatif tinggi. Awalnya aren merupakan

Lebih terperinci

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana) SNI 01-7158-2006 Standar Nasional Indonesia Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi atau ahli bidang ilmu lainnya yang mungkin tidak setuju dengan statement

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi atau ahli bidang ilmu lainnya yang mungkin tidak setuju dengan statement BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara agraris, walau sekarang ini banyak para ahli ekonomi atau ahli bidang ilmu lainnya yang mungkin tidak setuju dengan statement

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia yang digunakan sebagai sayuran maupun

Lebih terperinci

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica) Standar Nasional Indonesia Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi...

Lebih terperinci

POTENSI DAN PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO

POTENSI DAN PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO POTENSI DAN PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO SKRIPSI NURHASANAH BR GINTING 101201091 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Correlation on Vegetative and Generative to Production of the Six Mapanget Tall Coconuts Due Self Pollination

Correlation on Vegetative and Generative to Production of the Six Mapanget Tall Coconuts Due Self Pollination Korelasi Vegetatif dan Generatif Terhadap Produksi Kelapa Dalam Mapanget Open Pollinated dan Selfing Correlation on Vegetative and Generative to Production of the Six Mapanget Tall Coconuts Due Self Pollination

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman aren ( Arenga pinnata Merr) adalah salah satu jenis tumbuhan palma yang memproduksi buah, nira dan pati atau tepung di dalam batang. Hasil produksi aren ini

Lebih terperinci

Analisis Jarak Fenotipik dan Potensi Produksi Enam Aksesi Pinang Asal Provinsi Jambi

Analisis Jarak Fenotipik dan Potensi Produksi Enam Aksesi Pinang Asal Provinsi Jambi Analisis Jarak Fenotipik dan Potensi Produksi Enam Aksesi Pinang Asal Provinsi Jambi MIFTAHORRACHMAN DAN ISMAIL MASKROMO Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain, Manado Jalan Raya Mapanget, Kotak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit

I. PENDAHULUAN. Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia (Makmur,

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unsrat Manado, )

Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unsrat Manado, ) BEBERAPA KARAKTER MORFOLOGIS TANAMAN SALAK (Salacca zalacca (Gaert) Voss) DI KAMPUNG BAWOLEU, KECAMATAN TAGULANDANG UTARA, KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO SOME MORPHOLOGICAL CHARACTERS OF BARK

Lebih terperinci

PENILAIAN DAN PENETAPAN CALON BLOK PENGHASIL TINGGI (BPT) KELAPA DALAM DI KABUPATEN TAMBRAUW PROVINSI PAPUA BARAT

PENILAIAN DAN PENETAPAN CALON BLOK PENGHASIL TINGGI (BPT) KELAPA DALAM DI KABUPATEN TAMBRAUW PROVINSI PAPUA BARAT PENILAIAN DAN PENETAPAN CALON BLOK PENGHASIL TINGGI (BPT) KELAPA DALAM DI KABUPATEN TAMBRAUW PROVINSI PAPUA BARAT Oleh Agung mahardhika, SP ( PBT Pertama ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan

Lebih terperinci

POTENSI PRODUKSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN AREN (Arenga pinnata MERR) DI KALIMANTAN TIMUR

POTENSI PRODUKSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN AREN (Arenga pinnata MERR) DI KALIMANTAN TIMUR Jurnal AGRIFOR Volume XII Nomor 2, Oktober 2013 ISSN : 1412 6885 POTENSI PRODUKSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN AREN (Arenga pinnata MERR) DI KALIMANTAN TIMUR Production Potential and Development Prospects

Lebih terperinci

Stratifikasi III. METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Waktu dan Tempat Penelitian

Stratifikasi III. METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Waktu dan Tempat Penelitian DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1

Lebih terperinci

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. Sondakh 1), dan Andi Tenrirawe 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS LINTAS BEBERAPA KARAKTER TANAMAN LADA PERDU DI KEBUN PERCOBAAN PAKUWON

ANALISIS LINTAS BEBERAPA KARAKTER TANAMAN LADA PERDU DI KEBUN PERCOBAAN PAKUWON ANALISIS LINTAS BEBERAPA KARAKTER TANAMAN LADA PERDU DI KEBUN PERCOBAAN PAKUWON Dibyo Pranowo Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT Karina Shafira*), Lily Fauzia **), Iskandarini ***) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Peningkatan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah.

Lebih terperinci

MENGENAL KELAPA DALAM UNGGUL LOKAL ASAL SULAWESI UTARA (Cocos nucifera. L) Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya

MENGENAL KELAPA DALAM UNGGUL LOKAL ASAL SULAWESI UTARA (Cocos nucifera. L) Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya A. Pendahuluan MENGENAL KELAPA DALAM UNGGUL LOKAL ASAL SULAWESI UTARA (Cocos nucifera. L) Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya Kelapa (Cocos nucifera. L) merupakan tanaman yang sangat dekat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 45 V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1 Sentra Penanaman Anggrek Dendrobium Bunga Potong di Indonesia Dendrobium merupakan salah satu genus dalam famili Orchidaceae yang dapat tumbuh di dataran rendah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hampir semua bagian dari tanaman kelapa baik dari batang, daun dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hampir semua bagian dari tanaman kelapa baik dari batang, daun dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa merupakan salah satu tanaman yang terpenting dalam perekonomian Indonesia. Hampir semua bagian dari tanaman kelapa baik dari batang, daun dan buah mempunyai

Lebih terperinci

KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN Characterization Quantitative Characters Of Kosta Buck In Pandeglang Regency Province Banten Fajar Purna

Lebih terperinci

PENETAPAN BPT KELAPA DALAM SEBAGAI BENIH SUMBER DI KABUPATEN SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Oleh Yeany M. Bara Mata, SP

PENETAPAN BPT KELAPA DALAM SEBAGAI BENIH SUMBER DI KABUPATEN SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Oleh Yeany M. Bara Mata, SP PENETAPAN BPT KELAPA DALAM SEBAGAI BENIH SUMBER DI KABUPATEN SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Oleh Yeany M. Bara Mata, SP (PBT Pertama - Dinas Pertanian dan Perkebunan Propinsi NTT) Tanaman kelapa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang dapat tumbuh di Indonesia sepanjang tahun. Pemanfaatan ubikayu sebagai

I. PENDAHULUAN. yang dapat tumbuh di Indonesia sepanjang tahun. Pemanfaatan ubikayu sebagai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman pangan daerah tropis yang dapat tumbuh di Indonesia sepanjang tahun. Pemanfaatan ubikayu sebagai bahan

Lebih terperinci

Identifikasi Kelapa Dalam Unggul Lokal untuk Materi Kebun Induk Kelapa Dalam Komposit di Provinsi Jawa Tengah

Identifikasi Kelapa Dalam Unggul Lokal untuk Materi Kebun Induk Kelapa Dalam Komposit di Provinsi Jawa Tengah Identifikasi Kelapa Dalam Unggul Lokal untuk Materi Kebun Induk Kelapa Dalam Komposit di Provinsi Jawa Tengah Jeanette Kumaunang Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Dengan perkembangan teknologi, ubi kayu dijadikan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Hutan memberikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah- Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015 dapat kami susun dan sajikan.

Lebih terperinci

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT SKRIPSI KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT Oleh: Fitri Yanti 11082201730 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

Lebih terperinci

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

PERAKITAN VARIETAS SALAK : PERAKITAN VARIETAS SALAK : SARI INTAN 48 : SK Mentan No.3510/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 541 : SK Mentan No.3511/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 295 : SK Mentan No.2082/Kpts/SR.120/5/2010 KERJASAMA ANTARA

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula pasir merupakan sumber bahan pemanis yang banyak digunakan, baik untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun untuk bahan baku industri makanan dan minuman. Gula

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG 1 ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG Analysis of Value Added Palm Sugar Processing Business at Suka Maju Village Sibolangit District

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan pembangunan pertanian ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan, mengembangkan agribisnis dan meningkatkan kesejahteraan petani, mengisyaratkan bahwa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang Pepaya merupakan salah satu komoditi buah penting dalam perekonomian Indonesia. Produksi buah pepaya nasional pada tahun 2006 mencapai 9.76% dari total produksi buah

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI JENIS TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA SKRIPSI

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI JENIS TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA SKRIPSI IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI JENIS TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH: MUHAMMAD FAUZI 100301147 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Kelapa Dalam (Cocos Nucifera L.) Di Kabupaten Sarmi, Papua

Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Kelapa Dalam (Cocos Nucifera L.) Di Kabupaten Sarmi, Papua Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Kelapa Dalam (Cocos Nucifera L.) Di Kabupaten Sarmi, Papua Oleh : Septyan Adi Pramana, SP Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan semakin ketat dalam suatu industri termasuk pada agroindustri. Salah satu produk komoditi yang saat ini sangat digemari oleh perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Berdasarkan SK Menhut No.742/Kpts-VI/1992 tanggal 21 Juli 1992, kawasan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Berdasarkan SK Menhut No.742/Kpts-VI/1992 tanggal 21 Juli 1992, kawasan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Berdasarkan SK Menhut No.742/Kpts-VI/1992 tanggal 21 Juli 1992, kawasan hutan Register 19 Gunung Betung (hutan lindung) diubah fungsinya menjadi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi. kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga

PENDAHULUAN. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi. kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam melimpah. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satunya

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas 29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Talas (Colocasia sp) merupakan tanaman pangan dari umbi-umbian yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berwatakan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) Oleh: 1 Septiawan, 2 Dini Rochdiani, 3 Muhamad Nurdin Yusuf

Lebih terperinci

Wa Ode Yusria 1), Sitti Kurniansi 2) 1 Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO 2 Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO

Wa Ode Yusria 1), Sitti Kurniansi 2) 1 Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO 2 Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO 1 Analisis Biaya dan Pendapatan Pengolahan Gula Aren Di Desa Tolowe Ponre Waru Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka (Cost and Income Analysis of Palm Sugar Processing in Tolowe Ponre Waru Village, Wolo Subdistrict,

Lebih terperinci

KARAKTERISASI DAN ANALISIS DAYA HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI POHON INDUK

KARAKTERISASI DAN ANALISIS DAYA HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI POHON INDUK KARAKTERISASI DAN ANALISIS DAYA HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI POHON INDUK CHARACTERIZATION AND YIELD ANALYSIS OF PHYSIC NUT (Jatropha curcas L.) AS PARENTAL TREES Resti Puji Lestari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal dan Karakteristik Tanaman Aren

TINJAUAN PUSTAKA Asal dan Karakteristik Tanaman Aren 5 TINJAUAN PUSTAKA Asal dan Karakteristik Tanaman Aren Di wilayah Indonesia, tanaman aren (Arenga pinnata) mempunyai banyak nama daerah seperti bajuk (Aceh), pola/paula (Karo), bagot (Toba), anau/neluluk/nanggong

Lebih terperinci

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 KENTANG (Disarikan dari PPPVH 2004) Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura I. UJI ADAPTASI 1. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE : Analsis Keanekaragaman Kayu Manis (Cinnamomum burmannii (Nees & T. Nees) Blume.) Di Kabupaten Agam, Sumatera Barat Berdasarkan Karakter Morfologi SISKA SRI WAHYUNI 1*, FITMAWATI 2, NERY SOFIYANTI 3 Jurusan

Lebih terperinci

KELAPA. (Cocos nucifera L.)

KELAPA. (Cocos nucifera L.) KELAPA (Cocos nucifera L.) Produksi tanaman kelapa selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, juga diekspor sebagai sumber devisa negara. Tenaga kerja yang diserap pada agribisnis kelapa tidak sedikit,

Lebih terperinci

Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi

Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi ZULHENDRA 1*, FITMAWATI 2, NERY SOFIYANTI 2 123 Jurusan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 dapat kami susun dan sajikan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan daerah tropis. Ubi kayu menjadi tanaman pangan pokok ketiga setelah padi dan jagung.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di Indonesia. Daerah utama penanaman kedelai

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa

Lebih terperinci

KERAGAAN POHON CENGKEH TERPILIH TIPE ZANZIBAR DAN SIPUTIH PALABUHANRATU

KERAGAAN POHON CENGKEH TERPILIH TIPE ZANZIBAR DAN SIPUTIH PALABUHANRATU KERAGAAN POHON CENGKEH TERPILIH TIPE ZANZIBAR DAN SIPUTIH PALABUHANRATU Enny Randriani dan Syafaruddin Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Jalan Raya Pakuwon km 2 Parungkuda, Sukabumi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi Masalah, (1.3.) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4.) Manfaat Penelitian, (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa

Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Maliangkay Ronny Bernhard Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan jagung yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan jagung yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan jagung yang terbentuk akibat jagung biasa yang mengalami mutasi secara alami. Terdapat gen utama

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai (Glycine soya/ Glycine max L.) berasal dari Asia Tenggara dan telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah ditanam di negara tersebut dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil No Jenis Analisis Nilai Metode 1. C-Organik (%) 1,53 Spectrophotometry 2. N-Total (%) 0,16 Kjeldahl 3. P-Bray I (ppm) 16,31 Spectrophotometry

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1) Persyaratan Tumbuh Aren (Arenga pinnata)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1) Persyaratan Tumbuh Aren (Arenga pinnata) 7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Aren a. Budidaya 1) Persyaratan Tumbuh Aren (Arenga pinnata) Menurut peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 133 tahun 2013

Lebih terperinci

PENGARUH PANJANG AXIS EMBRIO DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BIBIT AREN

PENGARUH PANJANG AXIS EMBRIO DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BIBIT AREN J. Agroland 18 (1) : 22-28, April 2011 ISSN : 0854 641X PENGARUH PANJANG AXIS EMBRIO DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BIBIT AREN The Influence of Embryonic Axis Length and Storage Duration on

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1 Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1 Dilepas tahun : 2008 Nama galur : MMC 157d-Kp-1 Asal : Persilangan buatan tahun 1996 Tetua jantan : VC 1973 A Tetua betina : VC 2750A Potensi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan PENDAHULUAN Latar Belakang Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan bunga jantan tanaman penghasil nira seperti aren, kelapa, tebu, bit, sagu, kurma, nipah, siwalan, mapel,

Lebih terperinci

SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL. Oleh DR. M. Rahmad Suhartanto Dr. Sobir DR. M. Arif Nasution Heri Harti, SP

SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL. Oleh DR. M. Rahmad Suhartanto Dr. Sobir DR. M. Arif Nasution Heri Harti, SP PENGEMBANGAN PISANG SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL Oleh DR. M. Rahmad Suhartanto Dr. Sobir DR. M. Arif Nasution Heri Harti, SP LATAR BELAKANG Sumber pangan penting setelah, padi gandum dan

Lebih terperinci

POTENSI PRODUKSI POHON INDUK KELAPA DALAM KOPYOR ASAL KALIANDA, LAMPUNG SELATAN

POTENSI PRODUKSI POHON INDUK KELAPA DALAM KOPYOR ASAL KALIANDA, LAMPUNG SELATAN POTENSI PRODUKSI POHON INDUK KELAPA DALAM KOPYOR ASAL KALIANDA, LAMPUNG SELATAN Ismail Maskromo 1,2*, Sudarsono 2 dan Hengky Novarianto 1 1 Balai Penelitian Tanaman Palma (BalitPalma), PO. Box 1004, Manado.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar

I. PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar dan banyak dimanfaatkan oleh manusia. Tanaman ini dapat dikonsumsi segar sebagai

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Stabilitas Galur Sidik ragam dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap karakter pengamatan. Perlakuan galur pada percobaan ini memberikan hasil berbeda nyata pada taraf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk,

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk, BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Enau atau aren (Arenga pinnata, suku Arecaceae) adalah palma yang terpenting setelah kelapa (nyiur) karena merupakan tanaman serba guna. Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai

Lebih terperinci

EVALUASI KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF DARI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L.) SKRIPSI. Oleh : LISTIA ARI DEWI / BDP PET

EVALUASI KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF DARI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L.) SKRIPSI. Oleh : LISTIA ARI DEWI / BDP PET EVALUASI KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF DARI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L.) SKRIPSI Oleh : LISTIA ARI DEWI / 030307017 BDP PET PROGRAM STUDI PEMULIAAN TANAMAN DEPARTEMEN BUDI DAYA PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini kebutuhan kayu di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini kebutuhan kayu di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan kayu di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan ini terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, yang mengakibatkan peningkatan konsumsi

Lebih terperinci

Teknik Budidaya dan Rehabilitasi Tanaman Aren The Rehabilitation and Cultivation Technique of Sugar Palm

Teknik Budidaya dan Rehabilitasi Tanaman Aren The Rehabilitation and Cultivation Technique of Sugar Palm Teknik Budidaya dan Rehabilitasi Tanaman Aren The Rehabilitation and Cultivation Technique of Sugar Palm Maliangkay Ronny Bernhard Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain Indonesian Coconut and

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 462/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA HONEY GLOBE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 462/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA HONEY GLOBE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 462/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA HONEY GLOBE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilakukan di Desa Dukuh Asem, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada tanggal20 April sampai dengan 2 Juli 2012. Lokasi percobaan terletak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan alam yang salah satunya berupa hasil pertanian yang melimpah. Kekayaan alam dari sektor pertanian ini menjadi salah satu

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar, 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar, Lampung Selatan mulai Maret 2013 sampai dengan Maret 2014. 3.2 Bahan dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen dalam bentuk polong muda. Kacang panjang banyak ditanam di

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif

PENDAHULUAN. Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif PENDAHULUAN Latar Belakang Jeruk Keprok Maga merupakan salah satu komoditi buah buahan andalan Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif dengan kultivar atau varietas jeruk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

KARAKTERISASI PALA SIAU (Myristica fragrans Houtt) BERDASARKAN MORFOLOGI BUAH

KARAKTERISASI PALA SIAU (Myristica fragrans Houtt) BERDASARKAN MORFOLOGI BUAH KARAKTERISASI PALA SIAU (Myristica fragrans Houtt) BERDASARKAN MORFOLOGI BUAH CHARACTERIZATION OF SIAU NUTMEG (Myristica fragrans Houtt) BASED ON MORPHOLOGY FRUIT Seistelin Horonis 1), Semuel Runtunuwu

Lebih terperinci

DESKRIPSI VARIETAS BARU

DESKRIPSI VARIETAS BARU PERMOHONAN HAK PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DESKRIPSI VARIETAS BARU Kepada Yth.: Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kantor Pusat Deprtemen Pertanian, Gd. E, Lt. 3 Jl. Harsono RM No. 3, Ragunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi Tanaman Aren. sampai 65 cm dan tinggi 15 m bahkan mencapai 20 m dengan tajuk daun yang

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi Tanaman Aren. sampai 65 cm dan tinggi 15 m bahkan mencapai 20 m dengan tajuk daun yang TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Aren Tanaman aren dapat tumbuh mencapai tinggi dengan diameter batang sampai 65 cm dan tinggi 15 m bahkan mencapai 20 m dengan tajuk daun yang menjulang di atas batang.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa , , ,16

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa , , ,16 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industrialisasi (agroindustri) dapat menjadi salah satu pilihan strategis dalam menghadapi masalah dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat di pedesaan serta mampu

Lebih terperinci