PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK MESIN DI PT X DENGAN DIAGRAM KONTROL MAHALANOBIS DISTANCE (D 2 )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK MESIN DI PT X DENGAN DIAGRAM KONTROL MAHALANOBIS DISTANCE (D 2 )"

Transkripsi

1 PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK MESIN DI PT X DENGAN DIAGRAM KONTROL MAHALANOBIS DISTANCE (D 2 ) Septyarini Dwi Rianti, dan Muhammad Mashuri Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya r2n_09@yahoo.com ; m_mashuri@statistika.its.ac.id Abstrak Kualitas merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan oleh konsumen. Kualitas menjadi salah satu pertimbangan penting bagi konsumen, untuk menjadi konsumen yang loyal. Oleh karena itu suatu industri atau perusahaan harus selalu menjaga kualitas hasil produksinya agar bisa mendapatkan konsumen yang loyal dan mampu bertahan di pasaran dan persaingan global. PT X merupakan salah satu indutri rokok yang selalu berupaya meningkatkan dan menjaga kualitas rokoknya. Pada penelitian ini pengontrolan kualitas dilakukan pada tahapan making unit sigaret kretek mesin. Penilaian kualitas hasil proses produksi pada tahapan ini dilakukan pada beberapa karakteristik kualitas sehingga mengarah pada konsep multivariat dan bersifat atribut. Diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) merupakan salah satu diagram kontrol yang dapat digunakan untuk memonitor proses produksi rokok dengan karakteristik kualitas yang bersifat multivariat atribut. Dengan menggunakan diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ), proses produksi rokok tahap making menunjukkan hasil yang belum terkendali dan belum stabil. Hal ini dikarenakan pada fase II terdapat 32 pengamatan dari 187 pengamatan atau sebanyak 17,1% pengamatan yang terdeteksi tidak terkontrol. Kata kunci: Produksi Rokok, Diagram Kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ), Multivariat atribut, Pengontrolan Kualitas 1. Pendahuluan Industri rokok di Indonesia merupakan industri yang cukup besar dan mampu bertahan untuk tetap menjadi sumber penerimaan negara terbesar melalui penerimaan cukai walaupun terjadi banyak pro dan kontra di masyarakat (Wibowo, 2003). Industri rokok yang bisa bertahan pasaran dan persaingan global adalah perusahaan rokok yang mampu menjaga kualitas produknya serta mampu mengendalikan kualitas produknya agar selalu sesuai standar. Metode statistik yang bisa digunakan untuk mengetahui stabilitas suatu proses produksi adalah diagram kontrol. Menurut Montgomery (2005) tujuan utama pengontrolan kualitas statistik adalah pengurangan variabilitas yang sistematik dalam karakteristik utama suatu produk. Variabilitas merupakan sesuatu yang dilihat dan dirasakan oleh pelanggan atau konsumen dari suatu hasil poduksi, semakin kecil variasi akan semakin disukai oleh konsumen, karena hal tersebut menunjukkan konsistensi dalam kualitas (Gaspersz, 2002). PT. X merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang produknya tersebar di berbagai daerah di Indonesia. PT. X selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas produknya demi kepuasan pelanggan dan mendapatkan konsumen yang loyal, untuk menghasilkan kualitas produk yang bagus tentu saja diperlukan suatu proses produksi yang terkendali. Oleh karena itu perlu diadakannya pengontrolan proses produksi di PT X supaya bisa menghasilkan kualitas produk yang bagus. Salah satu tahapan proses pada unit SKM di PT. X adalah tahapan making, merupakan tahapan yang outputnya berupa rokok batangan. Pada tahapan ini ditemukan masih banyak cacat yang terjadi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengontrolan kualitas produksi rokok reguler setelah keluar dari mesin pelinting. Pada tahapan making terdapat 21 karakteristik kualitas atribut yang digunakan, terdapat lebih dari satu atribut dalam tahapan ini sehingga proses ini termasuk dalam multivariat atribut. Ketika terdapat lebih dari satu atribut yang 1

2 digunakan maka diagram kontrol yang digunakan adalah diagram kontrol D 2 atau Mahalanobis Distance (Mukhopadhyay, 2008). Oleh karena itu, pada penelitian Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai stabilitas proses produksi rokok tahap making, serta dibahas mengenai variabel-variabel yang menyebabkan ketidakstabilan proses. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hasil stabilitas proses produksi rokok tahap making dengan menggunakan diagram kontrol mahalanobis distance(d 2 ), serta dibahas mengenai variabelvariabel yang menyebabkan ketidakstabilan proses. 2. Diagram Kontrol Multivariat Atribut Diagram kontrol merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengendaliaan kualitas baik industri jasa maupun manufaktur. Diagram kontrol adalah tampilan dalam bentuk grafik dari beberapa karakteristik kualitas yang telah diukur dan dihitung (Montgomery, 2005). Dimana diagram kontrol dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi perubahan proses produksi, mendeteksi adanya penyebabpenyebab yang mempengaruhi proses, dan membuat standar suatu proses. Secara umum diagram kontrol ada dua macam yaitu diagram kontrol variabel dan diagram kontrol atribut. Menurut Montgomery (2005), banyak karakteristik kualitas tidak dapat dengan mudah dinyatakan secara numerik karena pada banyak kasus, kualitas dapat dilihat secara langsung tanpa melakukan pengukuran secara numerik. Pada keadaan seperti itu, biasanya tiap obyek yang diperiksa akan diklasifikasikan sebagai objek yang sesuai dengan spesifikasi dan objek yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Batas spesifikasi yang digunakan merupakan batas atau standar yang ditentukan perusahaan. Karakterstik kualitas seperti ini dinamakan atribut. Montgomery (2005) mengatakan bahwa ada beberapa diagram kontrol yang digunakan untuk menganalisis kasus univariat atribut yaitu diagram kontrol p, np, c,dan u. Tetapi dalam dunia nyata tidak jarang ditemui kasus-kasus dengan karakteristik atribut lebih dari satu. Jika variabel karakteristik kualitas yang diperiksa lebih dari satu dan antar variabel yang satu dengan yang lain ada hubungan maka disebut multivariat (Johnson & Winchern, 1998). Diagram kontrol multivariat atribut adalah diagram kontrol yang digunakan ketika terdapat lebih dari satu karakteristik kualitas berupa atribut dalam suatu pemeriksaan (Mukhopadhyay, 2008). Beberapa diagram kontrol yang digunakan untuk menganalisis kasus multivariat atribut yaitu multivariate np chart (MNP chart), diagram kontrol multivariat atribut berdasarkan jarak chi-square, dan CCC & C chart. Lu, et al (1998) mengembangkan kontrol np untuk univariat atribut menjadi diagram kontrol Multivariat np (Mnp chart) untuk data multivariat atribut. Sedangkan Niaki & abbasi (2007) mengembangkan suatu metode pembuatan diagram kontrol berdasarkan cumulative counts of conforming (CCC) items. Diagram kontrol multivariat atribut berdasarkan jarak chi-square telah diterapkan oleh Mufidati (2009) pada proses produksi panel PT. Siemens Indonesia. 3. Konsep Diagam Kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) Konsep perhitungan diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) mirip dengan perhitungan statistik T 2 Hotelling (Montgomery, 2005). Jika x dan s adalah vektor rata-rata dan matrik kovarian dari sampel berukuran n, dan x ~ N [μ, ], maka n-1(x μ) T s (x μ)~ T (, n-1). (1) 4. Diagram Kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) Jarak mahalanobis didasarkan pada korelasi antara variabel-variabel dengan pola yang berbeda dapat di identifikasi dan dianalisis (Anonim1, 2010). Menurut Hair, et al (1998) konsep Mahalanobis Distance adalah jarak di ruang multidimensi antara sebuah pengamatan dengan pusat dari semua pengamatan. Jarak Mahalanobis merupakan salah satu metode pengukuran jarak yang paling penting dan paling banyak dibicarakan dalam berbagai permasalahan. Prinsip diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) adalah jarak proporsi jumlah ketidaksesuaian sebuah pengamatan terhadap jumlah ketidaksesuaian seluruh pengamatan dengan rata-rata proporsi untuk setiap variabel (Mukhopadhyay, 2008). Misalkan ada m pengamatan dengan k karakteristik kualitas, maka p i T = [p i1, p i2,, p ik ] menyatakan vektor proporsi jumlah cacat pengamatan ke-i untuk 2

3 setiap variabel terhadap jumlah sampel pada pengamatan ke-i (n i ) dengan i = 1, 2,, m. T Dengan p i ~ berdistribusi multinomial dengan parameter p, sehingga diperoleh k j=1 p ij = 1, karena itu matrik varian-kovarian dari vektor T p i adalah matrik singular. Perhitungan jarak mahalanobis untuk masing-masing pengamatan adalah sebagai berikut D = p i p T p i p (2) dengan p i = [p i1, p i2,, p ik ] T p = [p, p,, p k ] T i = generalized inverse matriks i = matriks varian kovarian dari vektor p i dan nilainya sama dengan n i dimana Σ = σ (3) σ ij = p i (1 p i ) untuk i=j p i p j untuk i j (4) dengan i=1, 2,, k j=1, 2,, k Sehingga diperoleh matrik adalah sebagai berikut p (1 p ) p p p p = p (1 p ) p p p (1 p ) Karena merupakan matriks singular, maka generalized inverse dari matriks adalah = diag.p, p,, p k (5) Ukuran jarak mahalanobis dapat diperoleh dengan D = p i p T p i p dengan matriks i adalah sebagai berikut i = n = n i diag.p, p,, p k n i 0 0 p n i 0 0 = p 0 0 n i p k Persamaan jarak mahalanobis untuk masingmasing pengamatan adalah n i 0 0 p 1 n p i1 -p 1 D i 0 0 p = [(p i1 -p 1 ) (p i2 -p 2 ) (p ik -p k ) ] p 2 i2 -p n p i ik -p k p k = n i (p i1 p ) n (p i2 p ) n i (p p i1 p ik p k ) p i2 p p p p k p ik p k D = (6) Jika p i ~ multinomial [p, n i ] dengan k variabel dan matriks varian kovarian i, diperoleh perhitungan nilai Mahalanobis Distance (D 2 ) antara p i dan p adalah sebagai berikut D 2 p i, p = n i p i p T p i p (7) sehingga, berdasarkan konsep diagram kontrol mahalanobis pada persamaan (1) diperoleh D 2 p i, p ~ T ( k-1, n i ) (8) Mukhopadhyay (2008) menjelaskan bahwa derajat bebas pertama untuk distribusi T pada persamaan (8) adalah k-1 bukan k seperti distribusi T pada persamaan (1) karena k j=1 p ij = 1. Sedangkan derajat bebas ke dua adalah n i itu sendiri, bukan n i -1 karena i merupakan penaksir tak bias untuk populasi dengan ukuran sampel sebanyak n i. Batas kontrol untuk diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) dengan tingkat signifikan α adalah sebagai berikut BKA (Batas Kendali Atas) = T k-1, n i, α = n i (k-1) (n i k+2) F k-1, n i k+2, α BKB (Batas Kendali Bawah) = 0 5. Identifikasi Variabel Penyebab Sinyal Tidak Terkontrol Dalam Montgomery (2005), dijelaskan bahwa salah satu pendekatan yang dapat 3

4 digunakan dalam mendiagnosis sinyal tidak terkontrol adalah menguraikan statistik T 2 ke dalam komponen-komponen yang menunjukkan kontribusi dari masing-masing variabel. Jika T 2 adalah sebuah nilai statistik, dan T 2 (i) adalah sebuah nilai statistik untuk semua variabel proses tanpa variabel ke-i, maka Runger, Alt dan Montgomery (1996b) dalam Montgomery (2005) menjelaskan bahwa d i = T T (i) (9) Dengan perhitungannya nilai T sesuai dengan persamaan (1). Karena pada penelitian ini, statistik yang digunakan adalah D 2, maka perhitungan d i dilakukan dengan nilai statistik D 2 dan D 2 (i). Sehingga persamaan yang digunakan untuk perhitungan d i pada penelitian ini adalah d i = D D (i) (10) Perhitungan D 2 mengacu pada persamaan (2) dan D (i) adalah hasil perhitungan D 2 tanpa variabel ke-i. d i merupakan indikator kontribusi relatif dari variabel ke-i untuk keseluruhan statistik. Perbaikan proses difokuskan pada pada variabel yang memiliki nilai d i lebih besar dari χ (, 1) 6. Proses Produksi Rokok Unit SKM (Secondary) Proses secondary merupakan tahapan proses lanjutan dari blending atau bahan setengah jadi hingga menjadi produk rokok. Pada tahap ini blended tobacco diolah menjadi produk jadi (rokok) beserta pengemasannya. Tahap secondary ini di bagi menjadi dua unit produksi, yaitu unit Sigaret Kretek Mesin dan Sigaret Kretek Tangan. Proses secondary unit Sigaret Kretek Mesin terbagi dalam beberapa tahapan proses yang meliputi : 1. Proses Making atau Pembuatan Pada tahapan proses making bahan campuran tembakau, clove, dan saos yang diolah menjadi bancuran akan diproses menjadi batangan rokok yang siap pakai atau finish good. Pengontrolan mutu fisik batang (atribut) pada tahapan making dilakukan oleh departemen quality control, dengan pengambilan sampel sebanyak 20 batang rokok dengan selang waktu 30 menit. 2. Proses Packing Pada tahapan proses packing batangan rokok yang memenuhi standart kualitas dikemas menjadi kemasan perbungkus dengan jumlah satuan tertentu. 3. Proses Wrapping Tahapan wrapping merupakan tahapan proses pembungkusan pack dengan OPP Film dengan mesin TAM. 4. Proses Sloft dan Wrapping Sloft Merupaka suatu tahapan pengaturan pack kecil ke dalam dos sloft dengan jumlah tertentu sesuai dengan spesifikasi produk. Ukuran untuk satu dos sloft berisi 20 pack, sebagai kelanjutan dilakukan wrapping sloft yaitu pembungkusan dengan OPP film untuk menjaga kualitas aroma dan taste. 5. Proses Ball dan Penempelan Logo Yaitu proses dimana dos-dos sloft yang sudah terbungkus dikemas dalam ball dan dimasukkan ke box dengan jumlah tertentu. Box-box yang telah terisi kemudian ditempeli logo 7. Metodologi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari departemen Quality Control. Data difokuskan pada data hasil produksi pada tahapan making di unit SKM (sigaret kretek mesin) mulai bulan Februari 2010 sampai dengan Maret Pengamatan yang digunakan sebanyak 153 pengamatan dengan jumlah n sampel dalam setiap pengamatan adalah sama yaitu 20 batang rokok. Karakteristik kualitas pada tahapan making yaitu seanyak 21 karakteristik kualitas. Dalam penelitian ini, tidak semua karakteristik kualitas dari perusahaan digunakan. Hal ini dikarenakan dalam menerapkan diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) diperlukan karakteristik kualitas yang harus terisi data ketidaksesuaian (cacat) atau dengan kata lain tidak boleh terisi nilai nol semua. Jika dalam variabel kualitas layanan terisi nilai nol semua maka perhitungan nilai jarak Mahalanobis tidak dapat dilakukan. Sehingga variabel kualitas layanan yang digunakan dalam penelitian ini hanya sejumlah 10 variabel. Variabel-variabel yang digunakan antara lain variabel pedot (X 1 ), variabel gembos (X 2 ), variabel lem bobbin kurang (X 3 ), variabel bobbin sobek(x 4 ), variabel tipping tidak nyetrip (X 5 ), variabel tipping kusut (X 6 ), variabel vlek atau noda (X 7 ), variabel rokok bocor (X 8 ), variabel filter lepas (X 9 ), variabel stempel kurang (X 10 ).. Organisasi data dalam satu periode proses produksi panel listrik 4

5 pada diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) terdapat pada tabel 1 berikut Tabel 1 Organisasi Data Diagram Kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) pada Call Center Surabaya dengan (a) Jumlah ketidaksesuaian layanan dan (b) Proporsi ketidaksesuaian layanan n i = 20 (a) pengamatan n r X 1 X k X 10 Total 1 n 1 n 11 n 1k n 1 10 n 1 2 n 2 n 21 n 2k n 2 10 n 2 3 n 3 n 31 n 3k n 3 10 n 3 i n i n i1 n ik n i10 n i 153 n 153 n n 153 k (b) n n 153 pengamatan X 1 X s X 10 D 1 p 11 p 1s p 1 10 D 1 2 p 21 p 2s p 2 10 D 2 I p i1 p ik p i10 D i 153 p p 153 k p D 153 p p k p 10 dengan n i = jumlah sampel tiap pengamatan X k = karakteristik kualitas (variabel) ke-k n ik =jumlah cacat pengamatan ke-i variabel ke-k D i = jarak Mahalanobis pengamatan ke-i p ik = proporsi cacat pengamatan ke-i variabel ke-k dan p ik = n ik n i p k = rata-rata proporsi cacat variabel ke-k i = 1, 2, 3, m m = 153 k = 1, 2, 3,..., 10 Langkah-langkah memperoleh nilai jarak Mahalanobis pada masing-masing pengamatan ke-m (D 2 i) adalah sebagai berikut : 1. Menghitung proporsi ketidaksesuaian masing-masing variabel untuk tiap pengamatan, sehingga diperoleh nilai p ik yaitu proporsi ketidaksesuaian pengamatan ke-i variabel ke-k dengan i = 1, 2,, 153 dan k = 1, 2,, Menghitung rata-rata proporsi ketidaksesuaian variabel, sehingga diperoleh nilai p k. 3. Menghitung nilai jarak Mahalanobis dengan mengacu pada persamaan (6) 8. Jenis Cacat Dominan Departemen Quality Control sebuah perusahaan rokok di Surabaya mengatakan bahwa karaketristik kualitas proses produksi rokok tahap making adalah sebanyak 21 karakteristik kulaitas atau yang disebut juga dengan variabel cacat. Untuk mengetahui karakteristik kecacatan yang dihasilkan dapat menggunakan diagram pareto. Diagram pareto adalah histogram dari data atribut yang disusun berdasarkan kategori tertentu. Dalam hal ini frekuensi cacat tertinggi dari suatu karakteristik kualitas selalu diletakkan paling kiri, kemudian diikuti oleh frekuensi yang lebih rendah sampai frekuensi yang terendah diletakkan paling kanan. Diagram pareto digunakan untuk menemukan jenis cacat yang paling dominan atau jenis cacat yang paling banyak terjadi pada periode tersebut. Dengan bantuan software minitab dapat diketahui variabel cacat dibagian mana sajakah yang paling banyak terjadi selama proses produksi dengan menggunakan diagram pareto seperti pada Gambar 4.1 Count x17 25 x x3 x13 x4 6 x19 4 x x11 x6 Gambar 1 Diagram Pareto karakteristik kualitas proses produksi Rokok tahap making Berdasarkan gambar 4.1 sumbu horizontal menunjukkan variabel karakteristik kualitas x14 x7 x20 x9 x16 x12 x21 x1 x5 x2 x15 0 x18 100% 80% 60% 40% 20% 0% Percent 5

6 sedangkan sumbu vertikal kiri menunjukkan jumlah banyaknya cacat yang terjadi pada setiap variabel dan sumbu vertikal kanan menunjukkan persentase banyaknya cacat. Gambar 4.1 menunjukkan jenis cacat yang paling dominan adalah jenis cacat filter lepas, dengan persentase sebesar 29%. Selain itu, jenis cacat yang juga sering terjadi dalam proses produksi yaitu tipping tidak nyetrip sebanyak 23,4%. Kemudian jenis cacat vlek dan pedot memiliki persentase yang sama yaitu sebesar 11,2 %, jenis cacat gembos memiliki persentase sebesar 10,3 %, jenis cacat stempel kurang memiliki persentase sebesar 5,6 %, jenis cacat tipping kusut memiliki persentase sebesar 3,7 %, jenis cacat bobbin sobek memiliki persentase terkecil yaitu sebesar 1,9 %, dan jenis cacat sisanya ada sebanyak 13 karakteristik kualitas dengan presentase sebesar 3,7 % jika dibandingkan dengan variabel lainnya Garis merah pada diagram pareto tersebut menunjukkan persentase kumulatif cacat bahwa 80% cacat yang terjadi didominasi pada bagian filter lepas, tipping tidak nyetrip, vlek, pedot, dan gembos. Sehingga dapat dikuantifikasikan kedalam 80% - 23% yang artinya adalah 80% kerusakan pada hasil proses produksi disebabkan oleh 23% faktor penyebabnya 9. Penerapan Diagram Kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) Penerapan diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) dilakukan pada fase I dan fase II. Diagram kontrol fase I diterapkan pada data sampel hasil proses produksi periode sekarang dan periode sebelumnya untuk memperoleh taksiran parameter yang nantinya akan digunakan pada fase II (Montgomery, 2005). Sehingga, penerapan diagram kontrol fase I dilakukan secara berulang sampai menunjukkan keadaan proses yang terkontrol. Jika pada fase I terdapat pengamatan yang tidak terkontrol, maka pengamatan tersebut dihilangan dan kemudian dibuat diagram kontrol lagi yang baru, begitu seterusnya sampai semua pengamatan dalam keadaan terkontrol, dan parameternya dapat ditaksir. Sedangkan diagram kontrol fase II diterapkan pada pengontrolan proses produksi periode berikutnya yaitu periode Maret 2010 dengan menggunakan taksiran parameter yang telah diperoleh pada fase I. Penerapan fase I dan fase II dilakukan secara progresif, artinya jika pada penerapan fase II masih menunjukkan keadaan yang belum stabil maka perlu dilakukan pengontrolan seperti pada fase I dan juga perlu dilakukan identifikasi variabel penyebab sinyal tidak terkontrol agar perbaikan terhadap proses lebih tepat sasaran. Ketika keadaan proses telah stabil atau terkontrol maka bisa dilakukan kembali penerapan fase II pada data periode berikutnya. Namun, jika pada fase II sudah menunjukkan keadaan yang telah stabil, tidak perlu dilakukan pengontrolan seperti pada fase I. Diagram kontrol fase II bisa diterapkan langsung untuk data periode berikutnya. Penerapan fase I dan II ini dilakukan secara terus-menerus dan berulang. Diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) pada fase I menggunakan data proses produksi rokok tahap making unit SKM pada bulan Februari Banyaknya sampel yang diambil dalam setiap pengamatan adalah sebanyak 20 batang rokok untuk setiap pengamatan, dengan jumlah pengamatan adalah sebanyak 153 pengamatan. Sesuai dengan metode perhitungan nilai jarak dalam diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) yang telah dijelaskan pada bab metodologi penelitian, didapatkan nilai statistik D 2 yang kemudian diperoleh diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) seperti pada Gambar 2. Diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) fase I menggunakan α =0,05, dan BKA= n i k-1 (n i k+2) F k-1, n i k+2, α dengan n i merupakan jumlah sampel masing-masing pengamatan yaitu sebesar 20 batang rokok dan k adalah jumlah variabel yang digunakan yaitu sepuluh variabel ditambah dengan jumlah sampel yang tidak cacat atau bisa disebut dengan variabel baik. Sehingga total jumalah vaiabel atau k adalah 11 6

7 Gambar 2 Diagram Kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) Fase I Pada gambar 2, sumbu horizontal menunjukkan pengamatan dan sumbu vertikal menunjukkan nilai statistik D 2 dan batas kontrolnya. Nilai BKA yang ditunjukkan pada Gambar 2 adalah 51,8841 dan BKB adalah 0. Dengan nilai BKA dan BKB tersebut, terlihat bahwa proses produksi ternyata belum terkontrol karena terdapat enam pengamatan yang diluar batas kendali atas yaitu pengamatan ke 10, 31, 66, 86, 107 dan 126. Observasi pengamatan yang diluar batas dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Observasi Pengamatan tidak terkontrol pengamatan nilai D Karena penerapan diagram kontrol D 2 fase I digunakan untuk mendapatkan taksiran parameter, maka semua pengamatan harus dalam keadaan terkontrol. Oleh karena itu, apabila ada pengamatan-pengamatan yang berada diluar batas kontrol, maka pengamatanpengamatan tersebut dieliminasi atau tdak diikutsertakan. Begitu pula pada kasus ini, pengamatan yang berada diluar batas kontrol seperti pada tabel 2 yaitu pengamatan ke 10, 31, 66, 86, 107, dan 126 harus dieliminasi. Hal ini dilakukan secara iteratif sampai semua pengamatan sudah terkontrol. Pada penelitian ini untuk mendapatkan diagram kontrol D 2 fase I yang terkontrol, diperlukan satu kali iterasi. Gambar 2 menunjukkan iterasi satu, dimana terdapat enam pengamatan yang berada diluar batas kontrol atas. Pegamatan tersebut dihilangkan, kemudian dilakukan pengontrolan kembali dengan diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ). Ternyata pada setelah iterasi I sudah tidak ditemukan pengamatan yang berada diluar batas atau dapat dikatakan bahwa proses telah terkontrol. Dari proses yang terkontrol ini didapatkan taksiran parameter rata-rata proporsinya yang nantinya akan digunakan pada fase II. Diagram kontrol D 2 fase I setelah iterasi satu dapat dilihat pada Gambar Gambar 3 Diagram Kontrol D 2 (Mahalanobis Distance) setelah Iterasi I Berdasarkan Gambar 3, setelah mngeliminasi pengamatan-pengamatan yang berada diluar batas kendali atas, secara visual sudah menunjukkan proses telah terkontrol karena sudah tidak terdapat pengamatan berada diluar batas kendali. Setelah pengamatan sudah dalam fase I telah terkontrol diperoleh taksiran parameter. Taksiran parameter yang diperoleh adalah taksiran rata-rata proporsi cacat setiap pengamatan pada masing-masing variabel. Nilai taksiran parameter yang diperoleh ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai Taksiran Parameter Taksiran parameter Nilai d BKA BKB

8 Taksiran parameter Nilai P P P P Tabel 3 menunjukkan taksiran parameter yang merupakan hasil rata-rata proporsi cacat setiap pengamatan pada masing-masing variabel pada fase satu setelah satu kali iterasi. Rata-rata proporsi ketidaksesuaian pengamatan terbesar yaitu pada variabel stempel kurang yang memiliki nilai proporsi sebesar 0, Sedangkan rata-rata proporsi ketidaksesuaian layanan terkecil yaitu sebesar 0,00009 atau mendekati 0,0001 terjadi pada tiga variabel, yaitu karakteristik kualitas lem bobbin kurang, karakeristik kualitas tipping kusut, dan karakteristik kualitas rokok bocor. Nilai taksiran parameter yang diperoleh pada penerapan diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) fase I tersebut digunakan dalam perhitungan nilai jarak pada diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) fase II. Penerapan diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) Fase II menggunakan data proses produksi rokok tahap making unit SKM pada bulan Maret Banyaknya sampel yang diambil dalam setiap pengamatan adalah sama dengan data pada fase I yaitu sebanyak 20 batang rokok dengan pengamatan sebanyak 187 pengamatan. Perhitungan nilai-nilai statistik D 2 pada fase II ini menggunakan taksiran parameter yang telah diperoleh pada fase I sebelumnya. Setelah diperoleh nilai-nilai statistik D 2 dari masing-masing pengamatan tersebut kemudian dicari BKA dan BKB. Karena taksiran parameternya telah dtemukan maka pada fase II ini digunakan BKA = χ (k,) (Montgomery, 2005). Sehingga diperoleh diagram kontrol fase II adalah sebagai berikut terlihat pada gambar Gambar 4. Diagram Kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) Fase II Berdasarkan diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) fase II, secara visual terlihat bahwa terdapat pengamatan-pengamatan yang terdeteksi tidak terkontrol karena memiliki nilai D 2 yang lebih besar dari BKA. Setelah ditelusuri ternyata terdapat 32 pengamatan dari 187 pengamatan atau sebanyak 17,1% pengamatan yang terdeteksi tidak terkontrol. Hal ini menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali dan belum stabil. Oleh karena itu langkah selanjutnya yaitu dilakukan identifikasi variabel penyebab sinyal tidak terkontrol. Identifikasi penyebab sinyal tidak terkontrol dilakukan agar perbaikan proses akan tepat sasaran. Sehingga diharapkan proses produksi rokok untuk waktu berikutnya akan semakin baik bkb bka 10. Identifikasi Variabel Penyebab Sinyal Tidak terkontrol Pada diagram kontrol D 2 fase II ditemukan adanya pengamatan-pengamatan yang berada diluar batas kendali atas. Terdeteksinya sinyal tidak terkontrol atau pengamatan-pengamatan yang berada diluar batas dalam pengontrolan proses, mengindikasikan bahwa proses belum terkendali dan perlu dilakukan suatu perbaikan proses. Agar perbaikan proses mencapai hasil yang maksimal, variabel penyebab sinyal tidak terkontrol harus diidentifikasi. Ringkasan variabel penyebab sinyal tidak terkontrol ditunjukkan dalam Tabel 4. Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan untuk identifikasi sinyal tidak terkontrol adalah seperti identifikasi variabel penyebab sinyal tidak terkontrol pada diagram kontrol T 2 Hotteling, yaitu dengan cara d 8

9 menguraikan statistik D 2 ke dalam komponenkomponen yang menunjukkan kontribusi dari masing-masing variabel individual. Perhitungan yang digunakan adalah perhitungan nilai d i yang merupakan selisih nilai D 2 dengan nilai D 2 (i). Nilai D 2 (i) merupakan nilai statistik untuk semua variabel proses tanpa variabel ke-i dengan i = 1, 2, 3,..., 6. Perbaikan proses difokuskan pada pada variabel yang memiliki nilai d i lebih besar dari χ (, 1). Tabel 4 Variabel Penyebab Sinyal Tidak Terkontrol Pengamatan yang tidak terkontrol variabel penyebab tidak terkontrol 3 X 6 4 X 8 7 X 8 & X X 8 18 X 6 22 X 6 & X 8 31 X 8 32 X 6 38 X 8 43 X 8 51 X 8 53 X 6 56 X 8 & X X 8 & X X 6 & X 8 96 X 6 97 X X X X X X X X X X X X 8 Pengamatan yang tidak terkontrol variabel penyebab tidak terkontrol 171 X X X 6 Tabel 4 menunjukkan bahwa variabel penyebab yang teridentifikasi menyebabkan pengamatan tidak terkontrol tidak selalu sama. Variabel penyebab yang teridentifikasi merupakan variabel yang memiliki kontribusi relatif besar yang menyebabkan pengamatan terdeteksi tidak terkontrol. Terdapat 14 pengamatan tidak terkontrol yang disebabkan oleh variabel X 6 yaitu pengamatan ke- 3,18, 22, 32, 53, 77, 96, 115, 122, 130, 146, 161, 171, dan 180. Sembilan belas pengamatan tidak terkontrol disebabkan oleh variabel X 8 yaitu pengamatan ke- 4, 7, 12, 22, 31, 38, 43, 51, 56, 65, 77, 97, 104, 113, 129, 140, 156, 170, dan 178. Sedangkan variabel X 10 menjadi variabel penyebab dari tiga pengamatan saja, yaitu pengamatan ke- 7, 56, dan 65. Variabel X 6 dan variabel X 8 merupakan variabel yang menyebabkan paling banyak pengamatan yang tidak terkontrol. Oleh karena itu variabel X 6 dan variabel X 8 menjadi variabel yang diprioritaskan dalam perbaikan proses nantinya. Variabel X 6 adalah variabel atau karakteristik kualitas tipping kusut, sedangkan variabel X 8 adalah variabel atau krakteristik kualitas rokok bocor. 11. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ), proses produksi rokok tahap Making di PT Gelora Djaja Surabaya menunjukkan hasil yang belum stabil dan belum terkendali. Hal ini dikarenakan pada fase II terdapat 32 pengamatan dari 187 pengamatan atau sebanyak 17,1% pengamatan yang terdeteksi tidak terkontrol atau berada diluar batas kontrol. Variabel penyebab yang menyebabkan pengamatan terdeteksi tidak terkontrol yaitu variabel X 6, variabel X 8, variabel X 10. Terdapat 14 pengamatan tidak terkontrol yang disebabkan oleh variabel X 6, sembilan belas pengamatan tidak terkontrol disebabkan oleh variabel X 8 dan 9

10 variabel X 10 menjadi variabel penyebab dari tiga pengamatan saja. Variabel X 6 dan variabel X 8 merupakan variabel yang menyebabkan paling banyak pengamatan yang tidak terkontrol. Oleh karena itu variabel X 6 dan variabel X 8 menjadi variabel yang diprioritaskan dalam perbaikan proses nantinya. Pada penelitian ini, tidak ditelusuri faktorfaktor penyebab terjadinya cacat karena keterbatasan data. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar menggunakan datadata yang diperlukan untuk menelusuri faktorfaktor yang menyebabkan proses tidak terkontrol. 12. Daftar Pustaka Anonim1. (2009). Mahalanobis. URL: (tanggal akses: 28 Februari 2010). Gaspersz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9001:2000, MBNQA dan HACCP. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Hair, J. F. and Anderson, R.E. (1998). Multivariate Data Analysis, 5 th. Prentice Hall Inc. New Jersey. Johnson, A.R. and Wichern, D.W. (1998). Applied Multivariate Statistical Analysis. New Jersey. Prentice Hall, Upper Saddle River. Lu, X.S., et al. (1998). Control Chart for Multivariate Attribute Processes. International Journal of Production Research, Vol.36, No.12, Montgomery, D. C. (2005). Introduction to Statistical Quality Control, 5 th. Ed.New York,N. Y. John Wiley and Sons. Mukhopadhyay,A.R. (2008).Multivariate Attribute Control Chart Using Mahalanobis D 2 Statistic. Journal of Applied Statistics,Vol.35, No.4, Niaki, S.T.A. and Abbasi, B. (2007).On The Monitoring of Multi-Attributes High- Quality Production Processes. Metrika,Vol.35, Wibowo, T. (2003). Potret Industri Rokok di Indonesia. Kajian Ekonomi dan Keuangan,Vol.7, No.2,

Seminar Hasil Tugas Akhir

Seminar Hasil Tugas Akhir Seminar Hasil Tugas Akhir Pengontrolan Kualitas Pada Proses Produksi Rokok Unit Sigaret Kretek Mesin (SKM) di PT. X Dengan Diagram Kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) Dosen Pembimbing : Dr. Muhammad Mashuri,

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Oleh: Wenny Rakhmania 1306 100 032 Jurusan Statistika Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK TANGAN SEBUAH PERUSAHAAN ROKOK DI SURABAYA MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK TANGAN SEBUAH PERUSAHAAN ROKOK DI SURABAYA MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK TANGAN SEBUAH PERUSAHAAN ROKOK DI SURABAYA MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np ( Mnp ) 1 Wenny Rakhmania, 2 Dr. Muhammad Mashuri, MT 1

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL DI PT. MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL DI PT. MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL DI PT. MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE) Taufiq Primananda 1, Slamet Mulyono 2, Dedy Dwi Prastyo 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Seminar Hasil Tugas Akhir PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Febrianto 1308 100 075 Dosen

Lebih terperinci

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Program Studi MMT-ITS, Surabaya Februari 3 PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Rizal Rinumpoko *), Septia Fendiasari, Lucia Aridinanti,

Lebih terperinci

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI Nonik Brilliana P 1, Sudarno 2, dan Suparti 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM Undip 2 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM Undip Abstrak Pada era globalisasi

Lebih terperinci

Oleh: Sri Sulistyawati Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT

Oleh: Sri Sulistyawati Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT Penerapan Diagram MEWMA Baru Pada Proses Blending Bagian Primary di Perusahaan Rokok X Oleh: Sri Sulistyawati 1306100060 Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN Latar Belakang.. Industri

Lebih terperinci

Dlri Fiuia $trbi# Nn/l. N

Dlri Fiuia $trbi# Nn/l. N 4di ". ; :W -":Es-..3rys\ il., F. ii) I _-- ::...-.ij.jr,-i:lii:{aid{*;f,!.:rtq {'!%EEryryrynr:rirjt'i',r\14:Er:i{Y.ii.. :1 t:irrri,' -.,::ffi.t I A*ikel sleh Dwi Fiuia Subiakti ini Telah diperiksa dan

Lebih terperinci

LOGO. Pengontrolan Kualitas Produksi Mebel Di PT. Majawana dengan Diagram Kontrol Multivariat Atribut Berdasarkan Jarak Chi-Square

LOGO. Pengontrolan Kualitas Produksi Mebel Di PT. Majawana dengan Diagram Kontrol Multivariat Atribut Berdasarkan Jarak Chi-Square Pengontrolan Kualitas Produksi Mebel Di PT. Majawana dengan Diagram Kontrol Multivariat Atribut Berdasarkan Jarak Chi-Square BAGUS YUSWANTANA 1306 1000 30 Dosen Pembimbing : Drs. Haryono, M.Sc LOGO PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 471-479 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN DIAGRAM KONTROL MAHALANOBIS PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X Utami Rizky Damayanti 1308 030 06 Dosen Pembimbing: Dra. Sri Mumpuni R., MT Sidang Tugas Akhir Diploma III Statistika Institut

Lebih terperinci

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 161 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGONTROLAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE BAGAN KENDALI MULTIVARIAT NP DALAM USAHA PENINGKATAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Juli 03 PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA Marlon Stivo Noya Van Delsen, *) dan Muhammad Mashuri ) ) Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM MEWMA BARU PADA PROSES BLENDING BAGIAN PRIMARY DI SEBUAH PERUSAHAAN ROKOK DI SURABAYA

PENERAPAN DIAGRAM MEWMA BARU PADA PROSES BLENDING BAGIAN PRIMARY DI SEBUAH PERUSAHAAN ROKOK DI SURABAYA PENERAPAN DIAGRAM MEWMA BARU PADA PROSES BLENDING BAGIAN PRIMARY DI SEBUAH PERUSAHAAN ROKOK DI SURABAYA Sri Sulistyawati. 1, Muhammad Mashuri 2 1) Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA ITS 2) Dosen Jurusan

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual JURUSAN STATISTIKA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual Silvia Setia Armadi 1308 030 006 Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI Dwi Yuli Rakhmawati, Muhammad Mashuri 2,2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember dwiyuli_rakhmawati@yahoo.com,

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MEWMA PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MEWMA PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MEWMA PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC Putu Witri Dewayanti, Muhammad Mashuri, Wibawati 3 ) Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA ITS,3) Dosen Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Diagram ARL W i & W Ri. Varian

Diagram ARL W i & W Ri. Varian maka nilai RL 1 yang ada ditambah satu sampai ditemui adanya out of control. Menentukan 1 dengan menghitung rata-rata RL 1 dari keseluruhan replikasi. Untuk aplikasi data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 40 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum 1308030047 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan manufacturing

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA Disusun oleh: Eko Oktiningrum Suhartono NRP 1309 030 034 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL JENIS KURSI INDOOR DI PT.MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT ATRIBUT BERDASARKAN JARAK CHI-SQUARE

PENGONTROLAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL JENIS KURSI INDOOR DI PT.MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT ATRIBUT BERDASARKAN JARAK CHI-SQUARE PENGONTROLAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL JENIS KURSI INDOOR DI PT.MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT ATRIBUT BERDASARKAN JARAK CHI-SQUARE 1 Bagus Yuswantana, 2 Haryono 1 Mahasiswa Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T 2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang)

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T 2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 311-320 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis

Lebih terperinci

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011 PUTU WITRI DEWAYANTI 137131 1 PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MULTIVARIATE EXPONENTIAL WEIGHTED MOVING AVERAGE (MEWMA) PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri,

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 111-120 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGONTROLAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 121-130 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA

Lebih terperinci

Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah

Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah 1 Shobrina Nuradhanti Nugroho, 2 Teti Sofia Yanti, 3 Suwanda Idris 1,2,3 Prodi Statistika, Fakultas

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA22 MENGGUNAKAN PETA KENDALI T 2 HOTTELING

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA22 MENGGUNAKAN PETA KENDALI T 2 HOTTELING PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA MENGGUNAKAN PETA KENDALI T HOTTELING Oleh : PARAMITHA DIAN LINGGANI PUTRI NRP 308 030 008 Dosen Pembimbing Dr. Muhammad Mashuri, MT. LATAR BELAKANG Bidang

Lebih terperinci

PETA KENDALI MULTIATRIBUT C DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI MULTIVARIAT POISSON

PETA KENDALI MULTIATRIBUT C DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI MULTIVARIAT POISSON PETA KENDALI MULTIATRIBUT C DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI MULTIVARIAT POISSON Reny Anggraeni, Erna Tri Herdiana, Nasrah Sirajang Program Studi Statistika, FMIPA, Universitas Hasanuddin Abstrak Kualitas

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistika Pada Proses Produksi Kaca Dengan Peta p Multivariat Di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk.

Pengendalian Kualitas Statistika Pada Proses Produksi Kaca Dengan Peta p Multivariat Di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk. Pengendalian Kualitas Statistika Pada Proses Produksi Kaca Dengan Peta p Multivariat Di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk. Fanny Ayu Octaviana 1312105005 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti, MT. Jurusan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS)

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS) Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 104 111 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI GRAFIK KENDALI MULTIVARIAT DENGAN JARAK CHI SQUARE (Studi Kasus di PT.Ongkowidjojo Malang)

IMPLEMENTASI GRAFIK KENDALI MULTIVARIAT DENGAN JARAK CHI SQUARE (Studi Kasus di PT.Ongkowidjojo Malang) 1 IMPLEMENTASI GRAFIK KENDALI MULTIVARIAT DENGAN JARAK CHI SQUARE (Studi Kasus di PT.Ongkowidjojo Malang) Wulanita Dewi Anggraeni 1, Hendro Permadi Universitas Negeri Malang Email: moonietada@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permasalahan yang teridentifikasi adalah PT. Vonex Indonesia belum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permasalahan yang teridentifikasi adalah PT. Vonex Indonesia belum BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada Bab I bahwa permasalahan yang teridentifikasi adalah PT. Vonex Indonesia belum memiliki cara untuk mengatur proses stabilitasi

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian pada proses produksinya.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 17 4 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T HOTELLING KLASIK DENGAN T HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 85 92 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama

Lebih terperinci

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya Seminar Tugas Akhir Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 3 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya Rista Wijayanti (37 6) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo,

Lebih terperinci

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) PROSIDING ISBN : 978 979 6353 6 3 S 0 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) Wirayanti ), Adi Setiawan ), Bambang Susanto

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati Tugas Akhir Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh: Zubdatu Zahrati 309 030 002 Pembimbing: Dra. Lucia Aridinanti, MT JURUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.3 Peta Kendali Hotelling Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali proses produksi yang memiliki karakteristik kualitas lebih dari satu. Proses yang seperti ini disebut dengan

Lebih terperinci

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 7 14 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan antara perusahaan industri satu dengan yang lainnya menyebabkan semakin banyak dan beragam industri saat ini yang berusaha untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MULTIVARIAT PADA PROSES PENGGILINGAN AKHIR SEMEN DI PT. SEMEN GRESIK

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MULTIVARIAT PADA PROSES PENGGILINGAN AKHIR SEMEN DI PT. SEMEN GRESIK Seminar Tugas Akhir Diploma III Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember 011 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MULTIVARIAT PADA PROSES PENGGILINGAN AKHIR SEMEN DI PT. SEMEN GRESIK Oleh : Yuanita

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T 2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T 2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 583-592 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T 2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI

Lebih terperinci

Aplikasi Diagram Kontrol Atribut Bivariat Beradasarkan Model Log-Linear Dua Dimensi

Aplikasi Diagram Kontrol Atribut Bivariat Beradasarkan Model Log-Linear Dua Dimensi Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 009 Aplikasi Diagram Kontrol Atribut Bivariat Beradasarkan Model Log-Linear Dua Dimensi Wibawati dan Muhammad Mashuri Jurusan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS X MENGGUNAKAN GRAFIK PENGENDALI HOTELLING T 2 UNIVARIAT DAN MULTIVARIAT

PENGENDALIAN KUALITAS X MENGGUNAKAN GRAFIK PENGENDALI HOTELLING T 2 UNIVARIAT DAN MULTIVARIAT PENGENDALIAN KUALITAS X MENGGUNAKAN GRAFIK PENGENDALI HOTELLING T UNIVARIAT DAN MULTIVARIAT Lellie Sulistyawati Darmawan, Adi Setiawan, Lilik Linawati Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN KEMASAN RETURNABLE GLASS BOTTLE. (Studi Kasus di PT. Coca-cola Bottling Indonesia Central Java)

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN KEMASAN RETURNABLE GLASS BOTTLE. (Studi Kasus di PT. Coca-cola Bottling Indonesia Central Java) PENERAPAN DIAGRAM KONTROL MAHALANOBIS PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN KEMASAN RETURNABLE GLASS BOTTLE (Studi Kasus di PT. Coca-cola Bottling Indonesia Central Java) SKRIPSI Disusun Oleh: MUHAMMAD ABID MUHYIDIN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 248 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC )

BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 248 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC ) BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 48 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC ) 3.1. Pendahuluan Metode yang akan dipakai dalam pengendalian kualitas benang TS 48 adalah diagram

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS LAYANAN AGEN KARTU SELULER PRABAYAR TERTENTU PADA CALL CENTER SURABAYA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE)

PENGONTROLAN KUALITAS LAYANAN AGEN KARTU SELULER PRABAYAR TERTENTU PADA CALL CENTER SURABAYA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE) TUGAS AKHIR ST 1325 PENGONTROLAN KUALITAS LAYANAN AGEN KARTU SELULER PRABAYAR TERTENTU PADA CALL CENTER SURABAYA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE) RISMA ERNITA NRP 1305 100 043 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA Julianus Hutabarat 1, Ellysa Nursanti 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang Kampus

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk 228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad

Lebih terperinci

Analisis Kapabilitas Proses Produk Transformator Hermetically Sealed 100 kva di PT. X

Analisis Kapabilitas Proses Produk Transformator Hermetically Sealed 100 kva di PT. X D-384 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (06) 337-350 (30-98X Print) Analisis Kapabilitas Proses Produk Transformator Hermetically Sealed 00 kva di PT. X Geniuzan Nimas Bianti dan Sri Mumpuni Retnaningsih

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN : Seminar Nasional Statistika 12 November 2011 Vol 2, November 2011

PROSIDING ISSN : Seminar Nasional Statistika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (DS.6) ANALISIS KURVA PERTUMBUHAN SEBAGAI ANALISIS SETELAH MANOVA UNTUK DATA LONGITUDINAL Enny Supartini Statistika F MIPA Universitas Padjadjaran Bandung e-mail : arthinii@yahoo.com Abstrak Eksperimen

Lebih terperinci

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur M.Fariz Fadillah Mardianto,

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) (Studi Kasus Di CV. Garuda Plastik Karangawen) SKRIPSI Disusun Oleh: Nama : Rahma Kurnia Widyawati

Lebih terperinci

KINERJA DIAGRAM KONTROL W DAN DIAGRAM KONTROL G PERFORMANCE OF W CONTROL CHART AND G CONTROL CHART

KINERJA DIAGRAM KONTROL W DAN DIAGRAM KONTROL G PERFORMANCE OF W CONTROL CHART AND G CONTROL CHART Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Desember 06 Volume 0 Nomor Hal. 37 47 KINERJA DIAGRAM KONTROL W DAN DIAGRAM KONTROL G M. Stivo Noya Van Delsen, Mozart Winston Talakua,, Jurusan Matematika FMIPA UNPATTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 6/18/2014 Sidang Tugas Akhir 1 PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK KACA LEMBARAN (GLASS) DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK. SIDOARJO. Oleh : SIGIT BUDIANTONO (1311030075) Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni

Lebih terperinci

DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT BERDASARKAN JARAK CHI-KUADRAT UNTUK QUALITY CONTROL PRODUKSI DI PT ARA SHOES

DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT BERDASARKAN JARAK CHI-KUADRAT UNTUK QUALITY CONTROL PRODUKSI DI PT ARA SHOES ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 683-690 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT BERDASARKAN JARAK CHI-KUADRAT UNTUK

Lebih terperinci

PRODUK WIRE ROD STEEL DI PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK CILEGON

PRODUK WIRE ROD STEEL DI PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK CILEGON PENGONTROLAN KUALITAS STATISTIKA PRODUK WIRE ROD STEEL DI PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK CILEGON ------------------ Aditya rahadian Fachrur 1308 100 017 Ruang Sidang Lantai 4 Gedung U Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Monitoring Uji Stabilitas Jenis Tablet Antibiotik Pada Masa Kadaluarsa Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat (Studi Kasus : PT X )

Monitoring Uji Stabilitas Jenis Tablet Antibiotik Pada Masa Kadaluarsa Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat (Studi Kasus : PT X ) Monitoring Uji Stabilitas Jenis Tablet Antibiotik Pada Masa Kadaluarsa Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat (Studi Kasus : PT X ) Rindang Sukmanita dan Muhamad Mashuri Mahasiswa Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit

Analisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit Analisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit Nur Lailiyah Wakhidah 1308 030 030 Dosen Pembimbing: Drs. Haryono Ms. Msc. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistical Process Control (SPC) Statistical Process Control (SPC) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola,

Lebih terperinci

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra. Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh Zubdatu Zahrati 32 05 004 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat Batasan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut: . Menyiapkan gugus data pencilan dengan membangkitkan peubah acak normal ganda dengan parameter µ yang diekstrimkan dari data contoh dan dengan matriks ragam-peragam yang sama dengan data contoh. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas produk memegang peranan penting dalam menentukan maju atau mundurnya perusahaan. Pengendalian kualitas proses produksi merupakan faktor penting dalam kegiatan

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) ( X Print) A 6

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) ( X Print) A 6 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) A 6 Perbandingan Diagram Kontrol X Shewhart dan X VSSI (Variable Sample Size and Sampling Interval) dalam Pengendalian Kualitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari 3 bagian. Pada bagian pertama diberikan tinjauan pustaka dari penelitian sebelumnya. Pada bagian kedua diberikan teori penunjang untuk mencapai tujuan penelitian

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Produksi Botol RC Cola 200 ML di PT. IGLAS (Persero) Gresik Menggunakan Diagram Kontrol DOB (Decision On Belief)

Pengendalian Kualitas Produksi Botol RC Cola 200 ML di PT. IGLAS (Persero) Gresik Menggunakan Diagram Kontrol DOB (Decision On Belief) JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (204) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) D-254 Pengendalian Kualitas Produksi Botol RC Cola 200 ML di PT. IGLAS (Persero) Gresik Menggunakan Diagram Kontrol DOB

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) SKRIPSI

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) SKRIPSI Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) SKRIPSI Disusun oleh : ALFAHARI ANGGORO NIM. 24010210141045 DEPARTEMEN STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Ida Nursanti* 1, Eny Rokhayati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Hidayah Dosen pembimbing: Dra. Laksmi Prita, M.Si

Oleh: Nurul Hidayah Dosen pembimbing: Dra. Laksmi Prita, M.Si KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 057 Dosen pembimbing:

Lebih terperinci

UNTUK PENGENDALIAN VARIABEL PROSES MULTIVARIAT

UNTUK PENGENDALIAN VARIABEL PROSES MULTIVARIAT BAGAN KENDALI UNTUK PENGENDALIAN VARIABEL PROSES MULTIVARIAT (Studi Kasus pada data Nilai Tukar Mata Uang Rupiah terhadap Mata Uang Asing Dollar Amerika Serikat, Euro dan Real UEA mulai pada tanggal 3

Lebih terperinci

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto Surabaya 60236, Indonesia

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto Surabaya 60236, Indonesia Interpretasi Out of Control Signal pada Peta Kendali T 2 Hotelling dengan Metode Dekomposisi sebagai Upaya untuk Mendeteksi Kecacatan Debora Anne Y.A. 1, a, Adelina Hendryanto 2,b 1 Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 30 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tunamerupakan komoditas komersial tinggi dalam perdagangan internasional. Salah satu bentuk olahan tuna adalah tuna loin, tuna steak, dan tuna saku. Tuna loin merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum (Studi Kasus di PDAM Gresik)

Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum (Studi Kasus di PDAM Gresik) J. Math. and Its Appl. ISSN: 19-65X Vol., No. 1, May. 5, 47 59 Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum (Studi Kasus di PDAM Gresik) Nuri Wahyuningsih, Dwi Pusdikarta Jurusan Matematika Institut

Lebih terperinci

Analisis Mutu Ketebalan Roti Sisir Pada Perusahaan XYZ

Analisis Mutu Ketebalan Roti Sisir Pada Perusahaan XYZ Jurnal Matematika Vol. 2 No. 1, Desember 2011. ISSN : 1693-1394 Analisis Mutu Ketebalan Roti Sisir Pada Perusahaan XYZ Ni Luh Putu Suciptawati Wella Dhanuantari Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Udayana

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print) D-290

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print) D-290 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (04) 337-350 (30-98X Print) D-90 Pengontrolan Kualitas Diameter Pipa Baja pada Proses Tube Mill dengan Menerapkan Diagram Kontrol Kombinasi MEWMA Dimas N. D. Seputro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

Diagram Kontrol Data Depth untuk Memonitor Proses Multivariat

Diagram Kontrol Data Depth untuk Memonitor Proses Multivariat Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Diagram Kontrol Data Depth untuk Memonitor Proses Multivariat 1 Mutia Laksmi, 2 Suwanda, 3 Lisnur Wachidah 1,2,3 Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DAN ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PRODUK SUSU BALITA DENGAN GRAFIK KENDALI Z-MR

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DAN ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PRODUK SUSU BALITA DENGAN GRAFIK KENDALI Z-MR PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DAN ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PRODUK SUSU BALITA DENGAN GRAFIK KENDALI Z-MR Inge Ratih Puspitasari, Hendro Permadi, dan Trianingsih Eni Lestari Universitas

Lebih terperinci

Pengembangan Kerangka Pengendalian Kualitas dengan Multi-Attribute Control Chart pada Produksi Sambungan Pipa Berbahan Perunggu

Pengembangan Kerangka Pengendalian Kualitas dengan Multi-Attribute Control Chart pada Produksi Sambungan Pipa Berbahan Perunggu Pengembangan Kerangka Pengendalian Kualitas dengan Multi-Attribute Control Chart pada Produksi Sambungan Pipa Berbahan Perunggu Aditya Putra Setyana, Isti Surjandari Departemen Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA. Skripsi. Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA. Skripsi. Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA Skripsi Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah 24010210120022 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Zubdatu Zahrati dan Lucia Aridinanti Jurusan Statistika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya

Lebih terperinci

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika Muhammad Arif Tiro Program Studi Statistika FMIPA Universitas Negeri Makassar Abstrak Salah satu alat

Lebih terperinci