DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG"

Transkripsi

1 Nomor : DPD.220/SP/11/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal : 28 Maret Waktu : WIB Selesai 4. Tempat : Gedung Nusantara V 5. Pimpinan Sidang : Pimpinan DPD 1. H. Irman Gusman, SE., MBA. (Ketua) 2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua) 3. GKR. Hemas (Wakil Ketua) 6. Sekretaris Sidang : 1. Plt. Sekretaris Jenderal DPD (Drs. Djamhur Hidayat) 7. Panitera : Kepala Biro Persidangan II (Ir. Sefti Ramsiaty, M.M.) 8. Acara : 1. Penandatangan MoU DPD RI dengan Universitas Sebelas Maret (Jateng), Universitas Airlangga (Jatim), Universitas Panca Bhakti (Kalbar). 2. Laporan pelaksanaan tugas alat kelengkapan DPD RI. 3. Pengesahan keputusan DPD RI. 4. Pidato penutupan MS III TS Hadir : 101 Orang 10. Tidak hadir : 30 Orang

2 II. JALANNYA SIDANG : SIDANG DIBUKA PUKUL WIB PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI) Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Bapak-Ibu yang saya hormati, para tamu undangan yang hadir pada ruangan ini, bagaimana lazimnya setiap kita memasuki Sidang paripurna, kita akan menyanyikan lagu Kebangsaan kita Indonesia Raya yang mana tim pemandu kita sudah siap untuk memandu kita untuk menyanyikan Lagu Kebangsaan kita. Untuk itu, kepada seluruh Anggota DPD RI yang hadir ya, dan ini masih berlanjut datang karena kami tadi ada rapat penting sehingga agak terlambat, tetapi tetap acara ini kita jalankan terus. Untuk itu, mari saya undang semuanya untuk berdiri di ruangan ini. Kita bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. PEMBICARA : PADUAN SUARA Hiduplah Indonesia raya Indonesia tanah airku. Tanah tumpah darahku. Di sanalah aku berdiri. Jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku. Bangsa dan tanah airku. Marilah kita berseru. Indonesia bersatu. Hiduplah tanahku. Hiduplah negeriku. Bangsaku rakyatku semuanya. Bangunlah jiwanya. Bangunlah badannya. Untuk Indonesia Raya. Indonesia Raya. Merdeka merdeka. Tanahku negeriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka merdeka. Hiduplah Indonesia Raya. Indonesia Raya. Merdeka merdeka. Tanahku negeriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka merdeka. Hiduplah Indonesia Raya 1

3 PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (SUMBAR) Para hadirin dipersilakan duduk kembali. Sebelum kita memasuki agenda Sidang Paripurna, perlu kami sampaikan terlebih dahulu bahwa pada hari ini kita akan melaksanakan penadatanganan Nota Kesepahaman bersama antara DPD RI dengan tiga universitas, yaitu: 1) Universitas Panca Bhakti Pontianak dari Provinsi Kalimantan Barat; 2) Universitas Sebelas Maret Surakarta, Provinsi Jawa Tengah; 3) Universitas Airlangga Surabaya dari Provinsi Jawa Timur. Selain itu, hadir pula dalam ruang sidang ini para tokoh masyarakat, para pejabat dari daerah Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat, dan juga bersama kita dari Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Kabupaten Jaya Wijaya Provinsi Papua untuk menyaksikan pengambilan keputusan, pandangan, dan pendapat DPD RI, tentang pembentukan daerah otonom baru, khususnya ketiga kabupaten tersebut. Kehadiran stakeholder ini, semua yang hadir di sini mempertegas kepada kita bahwa semakin pentingnya peranan dan fungsi DPD. Apalagi, kemarin termasuk hari yang bersejarah dalam sistem ketatanegaraan kita di mana keputusan dari Mahkamah Konstitusi yang telah mengabulkan judicial review mengenai kewenangan DPD, hak-hak konstitusionalnya telah dipulihkan kembali, yang selama ini direduksi melalui Undang-Undang Susduk. Dan, ini adalah kemenangan bagi daerah seluruh Indonesia, Bapak-Ibu sekalian. Dan, keputusan MK itu berlangsung sejak kemarin diumumkan sehingga apa yang kita keputusan ini harus dan wajib dipatuhi dan dilaksanakan bersama-sama DPR dan juga dengan presiden, Bapak-Ibu sekalian. Tepuk tangan buat fraksi yang ada. Sidang Dewan yang mulia, nota kesepahaman bersama yang akan dilakukan antara DPD RI dengan beberapa universitas yang telah saya sampaikan tadi, ini tentu dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan berbangsa dan bernegara kita dan juga pemahaman kita dalam konstitusi sebagai panduan dalam kehidupan berbangsa kita dan ini penting kita lakukan. Bagaimanapun perguruan tinggi sebagai lembaga daripada the dream of the dream daripada bangsa ini ya, berkumpulnya tokoh-tokoh intelektual, dan sinergitas ini diperlukan buat kita bersama, khususnya buat lembaga DPD RI yang mewakili daerah-daerah dari seluruh Indonesia untuk ke depan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ini bisa kita mendukung, mengakselerasi pembangunan Indonesia melalui percepatan pembangunan di daerah-daerah di seluruh tanah air ini, Bapak-Ibu sekalian. Untuk itu, DPD RI melalui Law Center, Pusat Hukum yang difasilitasi dan didorong oleh Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) namanya di sini atau Badan Legislatif yang ada di DPR dalam rangka bagaimana nanti harmonisasi, Undang-Undang, peraturan, baik yang ada di pusat dan daerah sehinga betul-betul Undang-Undang tersebut bisa dilaksanakan dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di tanah air kita. Untuk itu, bentuk kerja sama seperti nanti yang akan saya tanda tangani di mana meliputi dalam bentuk pengkajian, penelitian, dan merumuskan tindak lanjut isu-isu strategis yang berlangsung di daerah dengan harapan nantinya terbentuk bangunan hukum yang lebih baik maupun yang di pusat maupun di daerah, dan semakin nyata diimplementasikan dalam sistem hukum nasional. Jadi, Bapak-Ibu sekalian, inilah menurut saya dengan keputusan judicial review, dengan sinergi kita dengan berbagai universitas yang ada di tanah air, mudah-mudahan harapan rakyat, harapan daerah daripada wakil-wakilnya yang ada di Senayan ini lebih mudah untuk bisa kita wujudkan dalam bentuk perjuangan bersama dengan DPD RI dan juga dengan presiden yang mewakili pemerintah. Untuk itu, Bapak-Ibu sekalian, saya persilakan dan kembalikan kepada MC untuk memandu acara ini. 2

4 PEMBICARA : MC Pembacaan Nota Kesepahaman bersama oleh Kepala Biro Persidangan II. PEMBICARA : SEFTY RAMSIATY, Nota Kesepahaman bersama DPD RI dan Universitas Sebelas Maret No. DN.070/05/DPD/III/2013, No. 3482/UN27/KS/2013; Universitas Airlangga No. DN.070/06/DPD/III/2103, No. 5288/UN3/PN/2013; Universitas Panca Bhakti No. DN.070/07/DPD/III/2013, No. 084/UPB/E.04/2013. Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) sebagaimana diatur dalam UUD 1945 adalah perwakilan daerah yang mempunyai tugas dan wewenang mengajukan RUU bidang tertentu kepada DPR RI, ikut membahas RUU bidang tertentu dengan DPR RI, memberikan pertimbangan atas RUU bidang tertentu, dan memberikan pertimbangan dalam pemilihan anggota BPK kepada DPR RI, serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang bidang tertentu. Berkenaan dengan hal itu, DPD RI tergerak untuk mendorong adanya konsepsi pembangunan hukum yang berpihak kepada daerah. Dalam rangka penyusunan konsepsi pembangunan hukum tersebut, DPD RI telah membentuk sebuah pusat perancangan kebijakan dan informasi hukum pusat-daerah yang di dalamnya tidak saja secara statis membuat dokumentasi hukum pusat dan daerah sebagai referensi, namun juga secara dinamis berdasarkan konsepsi yang telah disusun mberusaha mengkaji, meneliti, dan menindaklanjuti isu-isu strategis yang tengah berlangsung di daerah. Dalam kaitan perancangan dan pembentukan hukum, baik yang bersifat nasional maupun daerah. Pusat perancangan kebijakan dan informasi hukum pusat-daerah ini merupakan sebuah sistem terpadu dalam kaitan pelaksanaan fungsi-fungsi konstitusional DPD RI. Komitmen untuk bersama-sama mendorong sebuah pusat perancangan kebijakan dan informasi hukum pusat-daerah sebagai pusat pengkajian dan pengumpulan data dituangkan dalam sebuah Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara DPD RI dan Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga, Universitas Panca Bhakti. Dalam Nota Kesepahaman ini dirinci isi persetujuan yang dicapai dan metode penyelenggaraan kerja sama sebagai panduan bagi kedua belah pihak. Pasal 1 Maksud dan Tujuan Kerja sama antara DPD RI dan Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga, Universitas Panca Bhakti dimaksudkan untuk mendorong kehidupan bernegara yang berlandaskan pada hukum melalui aktualisasi DPD RI dalam tugas-tugas konstitusionalnya berkaitan dengan otonomi daerah. Pasal 2 Ruang Lingkup Ruang lingkup kerja sama DPD RI dan Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga, Universitas Panca Bhakti meliputi: Butir 1. Pengkajian serta pengembangan konsep dan perancangan pusat, perancangan kebijakan dan informasi hukum pusat-daerah Law Center DPD RI melalui langkahlangkah konstitusional DPD RI dalam mengembangkan sistem hukum nasional yang memperhatikan kepentingan daerah. 3

5 Butir 2. Pengembangan kebijakan dan produk hukum tentang desain hubungan pusat dan daerah. Butir 3. Dukungan data dan informasi serta tenaga ahli. Pasal 3. Pelaksanaan dan Pembiayaan Ayat 1. Untuk setiap kegiatan, dilakukan pengaturan teknis bersama secara rinci oleh Sekretariat Jenderal DPD RI dan pihak Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga, Universitas Panca Bhakti. Ayat 2. Biaya yang timbul dari pelaksanaan kesepakatan bersama ini dibebankan kepada DPD RI. Pasal 4 Masa Berlaku Kerja sama ini berlaku sejak ditandatanganinya Nota Kesepahaman Bersama antara DPD RI dan Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga, Universitas Panca Bhakti sampai masa keanggotaan DPD RI berakhir. Pasal 5 Penyelesaian Perselisihan Bila terjadi perselisihan berkaitan dengan pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, maka akan segera diselesaikan dengan cara-cara musyawarah. Pasal 6 Ketentuan Penutup Nota Kesepahaman ini ditandatangani dalam rangkap tiga di Gedung Nusantara V, Jln. Jend. Gatot Soebroto No. 6, Jakarta, pada hari Kamis tanggal 28 Maret Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Ketua, H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. Universitas Sebelas Maret Rektor, Prof. DR. Ravik Karsidi, M.S. Universitas Airlangga Rektor, Prof. DR. H. Fasich, Apt. Universitas Panca Bhaktifd Rektor, DR. Ir. Rahmatullah Riziek, M.Si. 4

6 PEMBICARA : MC Dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman bersama antara Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dengan Universitas Panca Bhakti, Kalimantan Barat; dan Universitas Airlangga, Jawa Timur; dilanjutkan dengan penyerahan plakat. Kepada Yth. Pimpinan DPD RI didampingi oleh Sesjen DPD RI dan kepada Rektor UPB serta Rektor Unair, kami persilakan untuk mengambil tempat. Dilanjutkan dengan penyerahan plakat. Terima kasih. Dan, kami persilakan untuk berfoto bersama. Terima kasih. Kami persilakan untuk kembali ke tempat. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (SUMBAR) Sidang Dewan yang mulia, baru saja kita telah menyaksikan penandatanganan MoU antara DPD RI dengan tiga perguruan tinggi yang hari ini hanya ditandatangi dua karena kemarin sudah lebih dulu kemarin sore dari Rektor Universitas Sebelas Maret, Prof. DR. Ravik. Maka, tadi kita telah tanda tangan dengan Universitas Airlangga. Saya ingin mengenalkan kepada yang hadir pada kesempatan ini, langsung dipimpin oleh rektornya sendiri, yaitu Prof. DR. H. Fasich. Silakan berdiri, Pak Rektor. Tadi saya lihat alumninya barangkali ya yang menghampiri Pak Rektornya. Kemudian, juga tadi langsung ditandatangani dan dipimpin oleh Rektor Universitas Panca Bhakti dari Kalimantan Barat, DR. Ir. Rahmatullah Riziek. Jadi, kalau teman-teman berkunjung ke kampus di Jawa Timur dan juga di Kalimantan Barat, nah ini Pak Rektor yang kita hormati, Pak Ravik, Prof. Ravik. Yang dari Universitas Sebelas Maret, Rektor diwakili oleh Dekan Ibu Hartiwiningsih ya. Silakan berdiri, Ibu. Terima kasih sekali lagi atas kehadirannya. Kerja sama ini merupakan pengembangan bentuk kerja sama dengan pihak para akademisi yang ada di seluruh provinsi yang ada di tanah air ini di mana pertengahan tahun 2012, DPD RI telah melakukan kerja sama dengan 32 perguruan tinggi sehingga dengan bertambahnya stakeholder yang menjadi mitra kerja DPD tentu kita harapkan semakin meningkatkan kualitas kerja lembaga ini. DPD menyadari bahwa perguruan tinggi sebagai center of excellences memiliki peran penting dalam pengembangan daerah sehingga dipercaya kerja sama ini dapat membantu para anggota DPD RI, Pimpinan, dan juga Sekretariat Jenderal untuk terus memperbaiki pola-pola hubungan pusat dan daerah sebagaimana amanat konstitusi demi mewujudkan daerah yang lebih maju dan Indonesia yang lebih sejahtera. Tentu saja kita juga berharap bahwa kesepahaman bersama seperti ini akan menjadi bagiaan dari proses pendidikan politik rakyat dalam rangka pengembangan demokrasi secara nyata di tengah-tengah masyarakat. Kami berharap kerja sama ini dapat semakin memberi penyadaran kepada kita bahwa dengan lahirnya Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sebagai bagian daripada kehendak reformasi sehinga masyarakat daerah tidak lagi hanya diposisikan sebagai objek dari pembangunan, tetapi akan lebih merupakan subjek pembangunan yang berhak menentukan arah pembangunan bangsa ini ke depan, Bapak-Ibu sekalian. Baiklah, Bapak-Ibu sekalian, karena acara di awal Sidang Paripurna ini dengan agenda utama MoU telah selesai. Untuk itu kami mohon kepada para rektor dan para delegasi, mungkin kalau secara resminya acara untuk tanda tangan telah selesai, kalau memang ada kesibukan lain bisa meninggalkan ruang ini, ya dipersilakan. Tetapi, kalau ingin juga mengikuti sidang ini, kami juga dengan senang hati mempersilakan ya siapa pun. Dan, 5

7 sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja sama ini. Berikan aplaus buat Bapak-Ibu sekalian. Sidang Dewan yang mulia, berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal, sampai saat ini telah hadir 71 orang Anggota DPD RI yang telah menangani daftar hadir. Dengan demikian, sidang ini telah memenuhi syarat untuk dibuka. Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Sidang Paripurna ke-11 Masa Sidang III Tahun Sidang Dewan Perwakilan Daerah RI kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Agenda Pokok Sidang Paripurna ke-11 Masa Sidang III Tahun Sidang Sesuai dengan jadwal acara, sidang ini mempunyai tiga agenda pokok. Pertama adalah laporan pelaksanaan tugas alat kelengkapan. Kemudian, pengesahan keputusan DPD RI. Yang terakhir adalah pidato penutupan Masa Sidang III Tahun Sidang Sebelum memasuki agenda Sidang Paripurna ini, kami ingin menyampaikan hal-hal terkait dengan pertemuan bersama presiden dengan para ketua-ketua lembaga negara pada tanggal 22 Maret hari Jumat yang lalu di mana pertemuan rutin sebagai forum konsultasi dalam rangka untuk berkoordinasi dalam rangka menyamakan perspsi untuk mencari solusi berbagai permasalahan bangsa yang mengemuka. Pertemuan tersebut dirangkai dalam acara perpisahan dan pelepasan Ketua Mahkamah Konstitusi, yaitu Prof. DR. Mahfud M. D. yang akan segera berakhir masa baktinya pada akhir pada minggu ini. Dalam pertemuan tersebut, kami menyampaikan masalah stabilitas nasional dalam rangka menyongsong Pemilu Seperti kita tahu, tahun ini adalah tahun politik. Kemudian, juga mengenai revisi paket Undang-Undang Otonomi Daerah, yaitu Undang-Undang Pemda, Undang-Undang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan juga Undang-Undang Pemilukada dan Undang-Undang Desa, dan juga persoalan Ketahanan Pangan di mana materi ini mendapat respons yang baik dari peserta rapat konsultasi. Dan, ini tentu akan kita bahas dan akan kita tindak lanjuti. Sidang Dewan yang mulia, hal yang tidak kalah penting perlu kami sampaikan pada Sidang Dewan yang mulia ini terkait dengan keputusan Mahkamah Konstitusi atas permohonan uji materi Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, dan DPRD, dan juga Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan terhadap Undang-Undang No. 45 yang kita ajukan. Dan, kita patut memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada keputusan Mahkamah Konstitusi karena apa yang kita ajukan hampir sebagian besar disetujui, Bapak-Ibu sekalian. Seperti di awal Sidang Paripurna tadi yang telah saya sampaikan ya bahwasanya selama ini peran dan fungsi DPD RI ini itu direduksi melalui Undang-Undang Susduk sehingga kita tidak bisa maksimal memperjuangkan apa yang diinginkan oleh daerah. Sehingga, dengan mengembalikan hak-hak konstitusional DPD sehingga daya dorong dalam rangka untuk membangun Indonesia melalui memajukan daerah-daerah akan lebih bisa kita efektifkan lagi. Saya ingin menyampaikan beberapa poin saja ya, nanti akan dijelaskan lebih dalam. Saya minta nanti pada laporan alat kelengkapan, yaitu oleh tim litigasi yang juga Ketua PPUU. Ini karena tempat duduknya pindah-pindah, Pak Wayan Sudhirta di mana ya? Oh, masih di luar ya. Nanti akan bisa menjelaskan lebih detail, tetapi ingin saya menyampaikan beberapa hal bahwa inti daripada apa yang kita inginkan dan juga diputuskan, yaitu mengenai kewenangan pengajuan RUU di mana dalam ini majelis atau Mahkamah Konstitusi telah memutuskan bahwa DPD RI itu mempunyai kedudukan yang sama dan setara dengan DPR dan Presiden dalam hal mengajukan RUU yang berkaitan dengan hak kita. Yang kedua, dalam hal ikut membahas RUU, DPD dilibatkan secara penuh, baik sejak mulai pembahasan pada Tingkat I, yaitu menyampaikan pengantar musyawarah, mengajukan dan membahas daftar inventarisasi masalah serta menyampaikan pendapat ini sebagai tahap akhir dalam 6

8 pembahasan di Tingkat I. Jadi, Bapak-Ibu sekalian, para Anggota Dewan yang terhormat, jadi kita ikut penuh dalam semua tingkatan/tahapan yang ada di Tingkat I. Bahkan kemudian di pembahasan 32 dalam mengambil persetujuan DPD RI juga diberikan kesempatan untuk berpendapat dalam pembahasan pada Paripurna tersebut. Jadi menurut saya ini suatu hal yang sangat maju sekali apa yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi tersebut. Kemudian RUU yang dari DPD itu kedudukannya sama dengan RUU Inisiatif dari Presiden maupun juga dari DPR. Kemudian, konklusi Undang-Undang 1945 mengenai pembahasan RUU antara Presiden dan DPR serta DPD dilakukan antar lembaga negara sehingga daftar inventarisasi masalah itu diajukan oleh masing-masing lembaga negara dalam hal ini DPR mempunyai DIM sendiri kemudian juga DPD punya DIM sendiri maupun pemerintah sehingga kita ke depan tidak lagi berhadapan dengan fraksi-fraksi yang ada di DPR. Ini juga suatu kemajuan yang progresif sehingga juga akan memperbaiki mekanisme dalam membahas sebuah Undang-Undang. Jadi nanti akan terjadi three parted yang berkaitan dengan kewenangan DPD, ada DPR, ada DPD dan ada pemerintah dalam hal ini presiden. Jadi ini suatu hal yang cukup reformatif, cukup revolusionir perubahan ini. Ini juga menguntungkan buat pemerintah dan tentu pada akhirnya menguntungkan kepada rakyat sehingga kita harapkan nanti produk legislasi ini akan lebih berkualitas dan kuantitasnya juga bisa lebih banyak lagi. Mengenai kewenangan DPD ikut menyetujui RUU. DPD di sini hanya dapat ikut membahas dan memberikan pendapat pada saat debat Paripurna DPR pada 32. Yang selanjutnya, kita juga mempunyai keterbatasan dalam penyusunan Prolegnas dimana DPD besama DPR dan pemerintah ikut menyusun Program Legislasi Nasional dimana ini adalah merupakan konsekuensi dari diterimanya dan disetujuinya apa yang kita usulkan itu melalui judicial review Mahmakah Konstitusi. Kita tahu penyusunan Prolegnas ini adalah sebagai instrumen perencanaan dari program pembentukan Undang-Undang yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hak dan atau kewenangan untuk mengajukan RUU yang dimiliki oleh DPD. Selanjutnya mengenai kewenangan dalam memberikan pertimbangan terhadap RUU, DPD dapat memberikan pertimbangan tanpa ikut kita dalam pembahasan yang mana merupakan itu adalah kewenangan DPR dan presiden untuk menyetujuiny apakah pertimbangan itu diterima secara penuh atau hanya sebagian. Di luar permintaan pengujian yang dilakukan oleh DPD ternyata Mahkamah Konstitusipun memberikan keputusan di luar yang kita minta atau yang disebut dengan ultra petita dengan pertimbangan bahwa seluruh ketentuan Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 dan Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 yang telah mereduksi atau mengurangi kewenangan DPD yang ditentukan oleh Undang- Undang 1945 atau telah mengurangi fungsi tugas dan kewenangan DPD sebagaimana yang dikehendaki oleh konstitusi sehingga dengan ini akan bisa kita laksanakan dengan semaksimal mungkin. Tentu Bapak-Ibu sekalian, apa yang telah diputuskan oleh MK tersebut, boleh saya ingin katakan secara bahasa gamblangnya tentu peran dan fungsi DPD ini jauh lebih meningkat daripada apa yang ada sekarang. Dan tentu kita harapkan ini mampu direspon oleh kawan-kawan Anggota DPD untuk lebih lagi meningkatkan kinerjanya. Tetapi ini tentu perlu kerjasama kita semua karena kami dari pagi sudah Rapat Panmus dari jam sampai dengan jam hari ini perdebatannya agak sengit dan banyak sehingga dalam hal khusus merespon daripada Keputusan MK tersebut kita akan harus melakukan berbagai rapat khususnya di Badan Kehormatan untuk merubah tatib bersama juga PPUU dan juga kepada pimpinan-pimpinan alat kelengkapan karena hari ini kita akan berkirim surat kepada Pimpinan DPR kemudian juga kepada Presiden untuk melakukan rapat konsultasi supaya nanti implementasi daripada judicial review ini akan jelas untuk mengatur mekanisme kerja kita yang tentu nanti diakomodasi melalui tata tertib yang ada di masing-masing lembaga 7

9 baik di DPR maupun di DPD. Jadi Bapak Ibu sekalian, ini perlu saya menghimabau kepada Anggota DPD RI untuk memberikan perhatian yang penuh terhadap pasca Keputusan MK yang menurut saya memberikan banyak angin segar buat kita. Nah walaupun sekarang kita dalam prakteknya seperti yang dilakukan oleh Komite II maupun juga Komite I bahwasanya pembahasan kita sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya. Jadi pada Rapat Panmus kita sepakat bahwasanya pelaksanaan daripada Rapat apakah gabungan namanya setidaknya mengikuti apa yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi melalui putusannya. Jadi tadi telah saya kasih arahan terhadap Pimpinan Komite II Pak Bambang, mana Pak Bambang Susilo? Kemudian juga Komite I Pak Farouk. Harus menyesuaikan dengan keputusan yang telah dibuat oleh MK. Bapak Ibu sekalian, tentu atas nama Pimpinan kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kita semua, kepada anggota atas dukungan dan khususnya tentu kepada Tim Litigasi yang telah bekerja keras yang tentu dibantu oleh teman-teman yang lain. Dan atas nama kita semua mari kita berikan applause buat Tim Litigasi kita. Dan juga kita perlu memberikan apresiasi khusus kepada salah satu Anggota Tim Litigasi yang telah mendahului kita yaitu Saudara Alm. Mayor Jenderal TNI AD yaitu Bapak Ferry Tinggogoy dari Provinsi Sulawesi Utara atas kerja keras, atas kegigihannya untuk memperjuangkan bagaimana hak-hak konstitusi DPD ini dipulihkan tentu atas nama kita semua kita akan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Dan mudah-mudahan arwah almarhum yang telah ada di Padang Mashar ya? Karena belum masuk surga barangkali ya? Di Barzah, Bahasa Indonesianya apa itu ya? Di alam barzah, di alam gaib. Mudah-mudahan dilapangkan beliau di sana atas perjuangan yang beliau berikan kepada kita semua. Sidang Dewan yang mulia, kita akan melanjutkan sidang ini yaitu memasuki agenda pokok yaitu mendengarkan laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat kelengkapan DPD dan pengesahan Keputusan DPD yang mana sesuai yang kita sepakati tadi. Untuk urutan penyampaian laporan akan dimulai dari alat kelengkapan yang terhadap materi laporannya akan diambil putusan. Untuk itu kami persilakan kepada Pimpinan Komite I untuk menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya. Kami persilakan. PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (KETUA KOMITE I) Tidak apa-apa nanti dihadiahkan untuk yang lain. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat sore. Salam sejahtera untuk kita semua. Om swastyastu. Adil kata linu pacuram kasorugo basegat kajubata. Artinya, adil sesama kita manusia di dunia surga sebagai pandangan hidup kita. Yang saya hormati Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Yang saya hormati para Anggota Senator Republik Indonesia, Saudara Plt. Sekretaris Jenderal beserta seluruh jajarannya. Yang saya hormati para tetamu kita yang datang dari Papua, Nusa Tenggara Timur dan dari Kalimantan Barat yang berbahagia. Hadirin yang saya muliakan, pertama izinkan kami melaporkan secara singkat perkembangan tugas Komite I DPD RI. Pertama, RUU Inisiatif diantaranya adalah perbatasan antar daerah. Kemudian yang kedua, peradilan agraria. Dan yang ketiga adalah otonomi khusus Bali dan yang keempat adalah perlindungan masyarakat adat. Perlu kami sampaikan RUU Inisiatif DPD RI sebenarnya ada dua, diantaranya adalah perbatasan antar daerah dan yang kedua adalah peradilan agraria. Namun di dalam perjalanan pembahasan di Komite I berkembang betapa pentingnya persoalan peradilan agraria dan juga persoalan kajian terhadap otonomi khusus dengan studi kasusnya adalah Bali. 8

10 Kemudian selanjutnya perbatasan antar daerah ini Ketua Timjanya adalah Bapak Jacob Ospara, Pak Jack. Mana Pak Jack? Berdiri Pak Jack. Kemudian Ketua Timja Peradilan Agraria adalah Ir. Anang Prihantoro. Cocok dengan wajahnya yang selalu konflik di Mesuji. Kemudian kajian terhadap otonomi khusus adalah studi kasusnya Otsus Bali, Bapak I Wayan Sudirtha. Kemudian perlindungan masyarakat adat tim kecilnya adalah Prof. Dr. Irjen. Purn. Farouk Muhammad. Perlu kami sampaikan bahwa RUU Perlindungan Masyarakat Hukum Adat ini adalah merupakan RUU yang sudah diusulkan oleh Anggota Dewan Perwakilan Daerah Periode Dan sekarang keempat-empat Rancangan Undang-Undang ini masuk dalam Prolegnas di DPR. Untuk itulah Komite I mencoba walaupun anggarannya terbatas hanya 2 Undang-Undang yang disediakan oleh lembaga tapi Komite I bisa menyelesaikan tugasnya untuk 4 Rancangan Undang-Undang. Kemudian selanjutnya saat ini juga sedang berlangsung pembahasan di DPR beberapa Rancangan Undang-Undang diantaranya adalah Undang-Undang Pemerintah Daerah, pemilukada, desa dan PPDK. Alhamdulillah Undang-Undang Pemda dan Pilkada ini termasuk PPDK secara aktif timja yang bersangkutan terlibat langsung di Komisi II DPR RI. Mudah-mudahan dengan sudah diputuskannya judicial review posisi DPD akan semakin kuat dan semakin mantap. Kemudian yang selanjutnya, daerah otonomi baru. Bapak Ibu sekalian, ada tiga calon daerah otonomi baru yang akan dimintakan persetujuan di dalam Rapat Paripurna hari ini. Pertama adalah calon daerah otonomi baru Okika, pemekaran dari Jayawijaya, Provinsi Papua. Kemudian yang kedua adalah Sekayam Raya, pemekaran dari Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Kemudian yang ketiga adalah Kota Maumere, pemekaran dari Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya perlu kami sampaikan juga, Sidang Paripurna yang akan datang Komite I akan menyampaikan pandangan dan pendapat terhadap pembentukan Kabupaten Tayan sebagai pemekaran Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat yang tertunda pengesahannya karena belum dilakukan tinjauan fisik ke wilayahan. Namun secara prinsip calon kabupaten ini sangat layak untuk dijadikan calon daerah otonomi baru. Untuk itu dalam Sidang Paripurna ini tiga calon DOB kiranya dapat disahkan. Kemudian pengawasan. Pengawasan pada hari ini Komite I juga meminta persetujuan Sidang Paripurna diantaranya adalah pengawasan terhadap Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 ada dua hal. Pertama, pengawasan pemilukada dan yang ketiga adalah pengawasan terhadap batas antar daerah. Kemudian yang kedua, Undang-Undang No. 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Dengan segala hormat melalui forum atau Sidang Paripurna ini dua Undang-Undang ini dalam rangka pengawasan untuk dapat disahkan. Bapak dan Ibu, Saudara-saudara sekalian yang kami hormati, pada Sidang Paripurna ini pula kami sampaikan bahwa Tim Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang telah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Barat telah diberikan gelar kehormatan oleh Dewan Musyawarah Adat Dayak Tampun t Juah Keturunan Babe i Cinga k juga kepada enam orang Anggota DPD yang diberi gelar sebagai berikut : 1. Bapak H. Ishaq Saleh dengan gelar Luweh Mabasuha yang artinya adalah ksatria yang berwibawa dan agung. 2. H. Dani Anwar dengan gelar Dayaknya, berdiri dulu Pak Dani, ini panglima yang perintah. Dengan gelar Rokut Mapogat artinya adalah ksatria yang berani dan pintar. Nyaris saja, tidak ksatria baja hitam. 3. Kemudian yang selanjutnya Tellie Gozelie, SE., dengan gelar Dayak adalah Dayak Mariga dengan artinya adalah ksatria yang yang kaya raya dan bertangan dingin. Alhamdulillah, dasar orang kaya dapat gelar juga orang kaya. 9

11 4. Kemudian Said Ahmad Fauzi dengan gelar Nyadut Mabururuha dengan arti gelar ini adalah ksatria yang arif bijaksana dan adil dari Kalimantan Tengah. 5. Kemudian Adhariani, Adhariani hadir? Adhariani dengan gelarnya adalah Jarak Matinyo artinya adalah ksatria yang penyayang dan murah hati. Benar atau tidak Tuhan yang menterjemahkan. 6. Dan yang terakhir saya sendiri. Apa kira-kira? Ksatria baja hitam? Dengan gelar Tiok Mapangkas Artinya adalah panglima yang gagah perkasa dan sakti. Kami atas nama lembaga termasuk Komite I secara khusus dan tim menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Dayak yang kalau memberikan gelar kehormatan ini karena kami tahu ini diputuskan melalui musyawarah dan secara resmi sertifikatnya juga diserahkan kepada kami masing-masing. Artinya yang enam orang ini sudah menjadi warga Dayak. Jadi setiap upacara Dayak harus diundang yang enam ini. Saya kira demikian laporan singkat yang dapat kami sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua. Wabillahitaufik walhidayah. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat sore. Salam sejahtera untuk kita semua. Om santi santi om. PEMBICARA : MC Izin, Pak. Dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari daerah otonomi baru Kabupaten Sekayam Raya kepada Yang terhormat Ketua DPD RI yang akan diserahkan oleh Ketua Presidium Pembentukan Kabupaten Sekayam Raya, Bapak Christo Lomon. Kami persilakan kepada Pimpinan DPD RI untuk mengambil tempat, Ketua Komite I, kemudian Bapak Ishaq Saleh, Bapak Ir. Adhariani, SH, MH., Bapak Said Ahmad Fauzi, Bapak Tellie Gozelie dan Bapak Dani Anwar untuk dapat mengambil tempat dan akan diserahkan mandaun dari Kabupaten Sekayam Raya. Bapak Ketua DPD RI, Bapak Wakil Ketua, Ketua Komite I, H. Ishaq Saleh, Bapak. Adhariani, Bapak Said Ahmad Fauzi, Bapak Tellie Gozelie, dan Bapak Dani Anwar. Penyerahan dari Ketua Umum Presidium Pembentukan Kabupaten Sekayam Raya, Bapak Christo Lomon kepada Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bapak H. Irman Gusman, SE, MBA. Kemudian, dari Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Kembayan Bapak H. M. Guntur akan menyerahkan kepada Ibu Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang terhormat Ibu GKR. Hemas. Dilanjutkan penyerahan oleh Bapak H.M. Guntur kepada Ibu Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang terhormat Ibu Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Kami persilakan. Kemudian dari Temanggung Pancabenua Bapak S.L. Anging akan menyerahkan kepada Ketua Komite I DPD RI Bapak Alirman Sori. Dilanjutkan dari Temanggung Merowi, Bapak Krisantuslos kepada Bapak H. Ishaq Saleh. Dilanjutkan dari tokoh masyarakat Melayu, Bapak Ahmad Medani kepada Bapak Ir. Adhariani, S.H., M.H.. Dilanjutkan dari Temanggung Golik, Bapak A. Langai kepada Bapak Said Ahmad Fauzi. Dilanjutkan Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Beduai, Bapak Patrisius Sitepu kepada Bapak Tellie Gozelie. Dilanjutkan Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kecamatan Sekayang, Bapak H. Kasman yang akan menyerahkan kepada Bapak Dani Anwar. Kami mohon untuk dapat foto bersama. Terima kasih. Kami persilakan untuk kembali ke tempat. 10

12 PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI) Jadi tadi tidak ada ksatria baja hitam, saya sajalah ksatria baja hitamnya. Baik, Bapak-Ibu sekalian. Tadi kita telah ada sedikit surprise ya, di luar agenda itu sebenarnya tapi ini adalah bentuk apresiasi dari saudara-saudara kita yang jauh-jauh datang dari Sekayam Raya ya, dari Sanggau untuk menyampaikan rasa kegembiraannya. Tentu kami atas nama Pimpinan dan Anggota DPD RI mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan ini semua membawa berkah yang baik untuk kepentingan masyarakat dan bangsa kita. Baik, Bapak-Ibu sekalian, kita kembali ke acara untuk mendapatkan persetujuan kita. Ini kira-kira sudah pakai ksatria baja hitam sudah agak linglung sedikit yang mana mulainya ini., terlalu berat menyandang ksatria ini. Pertama kita harus menyetujui dulu hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Dapatkah ini kita setujui bapak dan ibu sekalian? Setuju. KETOK 1X Yang kedua, dapatkah kita menyetujui hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah khususnya terkait dengan permasalahan batas antar daerah, bisa kita sepakati? KETOK 2X Maaf tadi sekali ya. Pokoknya kita anggap sah saja dulu. Terlalu berat juga ini. Yang ketiga, hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah khususnya terkait dengan permasalahan pelaksanaan Pemilukada, dapatkah ini kita setujui? KETOK 2X Terima kasih. Nah ini harus satu-satu ini. Baik, pertama kita ingin meminta persetujuan kepada Sidang Paripurna ini pandangan dan pendapat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap daerah otonomi baru yaitu pembentukan calon Kabupaten Okika sebagai pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua, dapatkah kita setujui? KETOK 2X Tepuk tangan buat kita semua. Selanjutnya kepada Sidang Paripurna ini dimintakan juga persetujuannya terhadap keputusan kita mengenai pandangan dan pendapat DPD RI terhadap pembentukan calon Kota Maumere sebagai pemekaran dari Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapatkah kita setujui? KETOK 2X Selamat. Nah ini yang terakhir ini. Pada Sidang Paripurna DPD RI pada sore ini dapatkah kita untuk menyetujui pandangan dan pendapat dari Dewan Perwakilan Daerah Republik 11

13 Indonesia terhadap aspirasi masyarakat dan daerah tentang pembentukan Kabupaten Sekayam Raya sebagai pemekaran dari Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat, dapat kita setujui? KETOK 2X Baiklah Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati. Para hadirin yang berbahagia, alhamdulillah dengan diterimanya secara penuh apa yang telah menjadi aspirasi rakyat dan juga pengawasan yang kami lakukan, mudahmudahan keputusan ini membawa berkat buat kita semua atas izin ridho Tuhan Yang Maha Esa. Dan langkah selanjutnya ya seperti yang saya katakan dengan adanya judicial review yang kita ajukan ke MK membuat daya dorong kita untuk memperjuangkan aspirasi daerah yang telah kita terima ini akan lebih mulus lagi untuk kita perjuangkan. Sekali lagi mari kita berikan apresiasi terutama kepada Bapak-bapak, Ibu-ibu yang telah jauh-jauh datang ya dari berbagai daerah di seluruh nusantara. Dan mudah-mudahan apa yang Bapak harapkan aspirasi dari masyarakat dalam mensejahterakan daerah dan rakyatnya sehingga bisa menjadi sebuah kenyataan pada masa mendatang. Untuk itu sekali lagi kami ingin mengucapkan terima kasih dan kami akan melanjutkan sidang ini ya. Barangkali bagi Bapak/Ibu yang masih ada kegiatan lain kami persilakan untuk meninggalkan tempat tapi kalau ingin juga ikut mendengarkan ya kami persilakan juga tapi dengan mohon duduk dengan tertib. Silakan kalau mungkin barangkali ada yang telah selesai di sini kami persilakan biar kami tunggu dulu beberapa menit untuk bisa membagi kebahagiaannya di luar karena kami akan melanjuti sidang-sidang berikutnya ya. Mohon para anggota kembali ke tempatnya karena kita masih banyak lagi yang harus kita putuskan. Sidang dewan yang mulia, marilah kita lanjutkan sidang ini yang mana kita memasuki tahapan berikutnya yaitu kami persilakan kepada Komite II, pimpinannya untuk dapat menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaannya tugasnya. Waktu dan tempat kami persilakan. PEMBICARA : Ir. H. BAMBANG SUSILO, MM. (KETUA KOMITE II) Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat sore, salam sejahtera untuk kita semua. Om swastyastu. Yang saya hormati pimpinan DPD RI. Yang saya hormati rekan-rekan Senator. Yang saya hormati jajaran sekretariat dan seluruh undangan yang saya banggakan. Baiklah, Komite II secara singkat dan jelas akan menyampaikan laporannya pada Sidang Paripurna sore hari ini. Pertama, yang terhormat Pimpinan dan seluruh rekan-rekan Senator Sidang Paripurna sore hari ini Komite II memohon pengesahan. Pertama, Undang-Undang Nomor 27 tentang panas bumi. Yang kedua, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang kawasan ekonomi khusus. Ketiga, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Ini merupakan penyusunan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang tertentu. Yang kedua, saya laporkan bahwa Komite II sedang menginisiatif dua RUU dan sudah dalam taraf kegiatan uji sahih di 3 provinsi yaitu wilayah timur, barat dan tengah. Dua RUU tersebut adalah RUU Nomor 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air dan RUU Nomor 18 Tahun 2004 tentang perkebunan perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun

14 Yang ketiga, saya sampaikan kepada Pimpinan dan seluruh rekan-rekan Senator Sidang Paripurna pada sore hari ini, sesuai dengan program prioritas legislasi DPR RI, RUU Kelautan merupakan RUU prioritas yang tahun ini harus diundangkan. Oleh sebab itu perlu saya sampaikan kepada Pimpian dan seluruh Senator, Komite II telah membahas bersama DPR dan pemerintah insya Allah sesuai dengan keputusan MK yang telah diputuskan pada tanggal 27 Maret 2013 dan ini nanti merupakan usul inisiatif pertama DPD RI yang telah dibahas bersama-sama antara pemerintah, DPR dan DPD. Dan perlu saya sampaikan kepada Pimpinan dan Anggota Senator yang hadir pada Sidang Paripurna ini, RUU Kelautan ini merupakan RUU induk dan merupakan suatu perjuangan daripada Deklarasi Djuanda ketika memperjuangkan hukum internasional di PBB Jenewa ketika memperjuangkan hak-hak kelautan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pimpinan dan seluruh Senator yang saya hormati serta jajaran Sekjen dan undangan yang sangat kami cintai, pada masa sidang ini juga Komite II telah diundang oleh Komisi VI DPD RI untuk melakukan suatu dialog hasil pengawasan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal. Jadi sangat konkrit Pak Ketua, Mas Erlangga mengundang kita untuk membahas hasil pengawasan DPD RI. Itu yang perlu saya sampaikan. Selanjutnya saya memohon tiga RUU tersebut kepada Pimpinan dan seluruh Senator yang hadir untuk mengesahkan tiga Undang-Undang yang telah dihasilkan oleh Komite II DPD RI. Baik, saya akhiri. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarkatuh.. Selamat sore. Salam sejahtera untu kita semua. Om santi santi om. Terima kasih. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI) Baiklah Bapak-Ibu pada sidang dewan yang mulia, tadi kita telah mendengar laporan daripada Pimpinan atau Ketua Komite II dan untuk itu kepada Sidang Paripurna ini dimintakan persetujuannya kepada kita ada tiga. Saya ingin bacakan semuanya dan untuk itu dimintakan kepada kita persetujuannya. Pertama adalah apakah kita dapat menyetujui hasil pengawasan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi. Yang kedua, apakah dapat kita menyetujui hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Yang ketiga, apakah kita dapat menyetujui hasil pengawasan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus. Dapatkah ini kita setujui? KETOK 2X Baik, tepuk tangan buat kita semua. PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (NTB) Pimpinan, B-69. Pas lurus di depan. Tanpa mengurangi apa yang diputuskan, hanya mengingatkan seperti yang tadi diputuskan di Panmus agar naskahnya itu disesuaikan dengan Peraturan DPD Nomor 6 13

15 karena sampai sekarang naskah itu tidak dibagikan kepada kita. Jadi secara administratif mohon nanti disesuaikan. Terima kasih. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI) Baik ya, saya agak lupa tadi. Lupa dibikin catatan di sini. Tadi kami di Panmus ya kita ingin menegakan mekanisme kerja kita yang baik. Jadi walaupun tadi ini telah diputuskan kepada Pimpinan Komite II tolong norma-norma mengenai peraturan tadi yang telah disampaikan oleh Pak Farouk tadi untuk supaya diharmonisasikan supaya sesuai dengan metode dan kerja yang kita sepakati. Terima kasih Pak Farouk yang telah mengingati kita. Baiklah Bapak-Ibu sekalian, kita masih banyak lagi saya mohon ini bisa kita percepat karena waktu sudah jam untuk itu kami persilakan dari Pimpinan Komite III untuk menyampaikan progress report-nya atau keputusan yang ingin kita ambil pada kesempatan ini. Kami persilakan. PEMBICARA : Drs. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Bismillahirahmanirohim. Assalamu alaikum warahmatullahi wabaraktuh. Selamat sore. Salam sejahtera bagi kita semua. Pimpinan, rekan-rekan Senator yang kami muliakan, izinkanlah saya menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite III DPD RI sebagai berikut : Pertama kita telah melakukan sidang pleno untuk mengambil beberapa hal keputusan yang menjadi keputusan komite. Kedua, melakukan dengar pendapat umum dengan materi tentang sistem pendidikan nasional kemudian tentang dalam rangka penyusunan pandangan pendapat DPD RI tentang tenaga kesehatan bersama ikatan bidan, persatuan ahli gizi, ikatan apoteker dan juga dengar pendapat tentang pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang perlindungan tenaga kerja di luar negeri. Kemudian dengar pendapat umum terkait penyusunan naskah akademik RUU Perubahan atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Kemudian melakukan Rapat Kerja dengan Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang berkaitan terhadap RUU Keperawatan dan RUU Ketenagakesehatan dengan hasil-hasilnya sebagaimana di meja para Senator yang saya muliakan. Kemudian daripada itu dilanjutkan dengan pandangan dan pendapat terhadap dua hal yang kami sebutkan tadi yakni RUU tentang Keperawatan dan RUU tentang Ketenagakesehatan. Khusus tentang RUU Keperawatan telah menjadi Keputusan DPD Nomor 36 DPD RI Tahun sehingga proses pembahasannya kami hanya mengkoreksi apa yang menjadi usul inisiatif DPD RI untuk bagian-bagian tertentu dipersandingkan dengan hasil keputusan DPD. Oleh karena itu kami lebih tegasnya merekomendasikan kepada DPR RI agar menyesuaikan Rancangan Undang-Undang Keperawatan DPR RI dengan Rancangan Undang-Undang Keperawatan DPD RI yang telah kita selesaikan khususnya kami lanjutkan pada konsinyering itu adalah untuk memberikan pandangan, pendapat terhadap tenaga kesehatan. Dari ketenagakesehatan ini dapat kami nyatakan bahwasannya bahwa ada dua hal tenaga kesehatan yang satu telah pasti atau tidak termuat kepada RUU Ketenagakesehatan yakni tentang kedokteran dan kemudian apabila RUU Keperawatan ini disahkan maka juga 14

16 nanti akan mengakibatkan tidak atau dikeluarkan dari RUU Tenaga Kesehatan itu. Oleh karena itu kami menyimpulkan bahwa kontruksi yuridis RUU Tenaga Kesehatan tidak dapat menjadi regulasi yang bersifat umum dan tidak dapat dilakukan kepada seluruh jenis atau kelompok tenaga kesehatan. Oleh karena itu kami meminta meninjau kembali urgensi kepembentukan RUU Tenaga Kesehatan untuk dapat mengatur seluruh jenis kelompok tenaga kesehatan karena setiap jenis tenaga kesehatan memiliki watak, karakteristik dan kode etik yang berbeda untuk mendorong pembentukan undang-undang yang mengatur secara khusus bagi semua setiap jenis kelompok kesehatan. Oleh karena itu pada sidang yang mulia ini kami mengharapkan kepada Pimpinan dan seluruh anggota yang terhormat untuk dapat mengesahkan dua materi yaitu satu, padangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU Ketenagaperawatan dan yang kedua adalah pandangan pendapat DPD RI terhadap RUU Ketenagakesehatan sebagai Keputusan DPD RI. Demikian kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI) Terima kasih kami sampaikan kepada Pimpinan Komite III yang kita telah mendengarkan secara ringkas laporannya dan kepada Sidang Paripurna ini dimintakan dua persetujuan kepada kita. Pertama adalah apakah kita dapat menyetujui pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU tentang Keperawatan. Yang kedua, mengenai pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU tentang Tenaga Kesehatan. Apakah dua RUU ini dapat kita setujui? KETOK 2X Baik, tepuk tangan buat kita semua. Selanjutnya kami persilakan kepada Panitia Khusus Pansus Konflik Agraria dan Sumber Daya Alam untuk dapat menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya. Untuk itu kami persilakan. PEMBICARA : Ir. ANANG PRIHANTORO (WAKIL KETUA PANSUS KONFLIK AGRARIA DAN SDA) Assalamu alaikum warahmatullahi wabaraktuh. Shalom. Selamat sore. Om swastyastu. Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota DPD RI, Senator Indonesia yang saya hormati dan saya banggakan, perkenankan saya menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Panitia Khusus Konflik Agraria dan Sumber Daya Alam Masa Sidang III Tahun Sidang Dalam hal ini sebagai Wakil Ketua saya mewakili Ketua Pansus Bapak I Wayan Sudirta. Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah-nya kepada kita semua sehingga sidang hari ini dapat kita laksanakan. Hadirin yang kami hormati, sebelum memulai menyampaikan laporan ini, atas nama Pimpinan dan Anggota Pansus Konflik Agraria Sumber Daya Alam menyampaikan permohonan maaf dan permakluman kepada Pimpinan dan Anggota DPD seluruhnya karena beberapa kegiatan Pansus melampaui waktu yang telah disediakan oleh Panmus. Menangani konflik agraria di Indonesia seperti membuka kotak pandora yang kemudian kita masuk di dalamnya. Menurut data BPN tahun 2012 bahwa jumlah sengketa 15

17 agraria ada sebanyak mencangkup luas lahan hektar dan baru diselesaikan sebanyak kasus atau 24%. Dalam kasus konflik agraria diperlukan penanganan yang tidak hanya pendekatan keilmuan, tetapi juga multidimensi. Itulah sebabnya pada enam bulan yang pertama, yaitu pada 15 Mei 30 November 2013, kami melakukan pengayaan identifikasi dari akar-akar masalah konflik agraria dan sumber daya alam di Indonesia. Kemudian, tiga bulan berikutnya kami gunakan untuk melakukan mediasi terkait dengan aspirasi yang masuk kepada Pansus. Proses mewujudkan mediasi tidak juga mudah karena terkait dengan pihak-pihak yang berkonflik, tidak hanya konflik horizontal, tetapi juga konflik yang sifatnya vertikal. Inilah yang menyebabkan beberapa kasus mediasi yang kami lakukan di luar jadwal Pansus yang disediakan. Selama masa kerja Pansus, selain menyusun rekomendasi kami juga merancang melakukan mediasi penyelesaian beberapa masalah agaria yang ada di berbagai daerah. Bentuk mediasi ini kami harapkan menjadi model penyelesaian konflik agaria oleh komisi khusus penyelesaian konflik agaria sumber daya alam yang kami rekomendasikan untuk segera dibentuk oleh Presiden. Komisi ini jamak di beberapa negara yang melaksanakan reforma agraria, seperti halnya di Afrika Selatan yang di sebut Komisi Restitusi Konflik Agraria Sumber Daya Alam. Dalam beberapa mediasi yang kami lakukan, telah banyak mendapat, telah dapat banyak dikerucutkan dengan pembentukan tim bersama antara pihak yang bersengketa dengan disupervisi oleh Anggota DPD masing-masing provinsi. Untuk kasus Papua, misalnya, sebagaimana kesepakatan kami sebelumnya, kami mohon nantinya Pimpinan, maaf kami mohon nantinya ada SK Pimpinan DPD untuk tim penyelesaian konflik agaria untuk tanah transmigrasi di Distrik Nimbokrang dan Distrik Namblong Kabupaten Jayapura Provinsi Papua sebagai landasan hukumnya. Ada satu kebanggan yang dapat kami ungkapkan pada kesempatan ini Bapak-Ibu sekalian, bahwa dalam mediasi kami telah juga menuntaskan kasus di Provinsi Bali yang terjadi sejak 38 tahun yang lalu dan dalam jangka waktu tidak kurang dari sepuluh menit. Melalui mediasi, kasus tersebut bisa dituntaskan. Hadirin yang kami hormati, selain hal-hal di atas, rekomendasi Pansus yang dapat kami sampaikan sebagai berikut. 1. DPD RI perlu mendorong pelaksanaan ketetapan MPR No. 9 Tahun 2001 tentang pembaharuan agraria dan pengelolaan sumber daya alam sebagaimana arah kebijakan dan mandat reforma agraria. 2. Merekomendasikan kepada Presiden untuk secepatnya membentuk Panitia Ad Hoc untuk penyelesaian konflik agraria yang bertugas selama tahun dengan kewenangan mendaftarkan, mengadministrasikan, dan memverifikasikan proses konflik agraria yang diadukan oleh sekelompok masyarakat secara kolektif; melakukan audit atas izin-izin pemanfaatan tanah sumber daya alam yang menimbulkan konflik agraria dan sumber daya alam; membuat, menyampaikan rekomendasi penyelesaian kasus konflik agraria kepada pihak yang terlibat dalam konflik; memfasilitasi penyelesaian konflik melalui mediasi, negosiasi, arbitrasi, dan melakukan sosialisasi koordinasi kerja sama dengan DPR, DPD, Kementerian, dan lembaga pemerintah nonkementerian. 3. Merekomendasikan kepada Presiden menyelesaikan kasus-kasus konflik agraria yang melibatkan TNI dan Polri dengan cara yang damai. 4. Merekomendasikan agar segera dilakukan kajian terhadap pembentukan pengadilan khusus agraria dalam rangka menyelesaikan kasus-kasus konflik agraria hingga mendapat kepastian hukum yang mengikat. Keberadaan pengadilan khusus agraria ini harus berlandaskan kepada cita-cita untuk menuntaskan berbagai konflik agraria secara berkeadilan dengan menjunjung tinggi hak-hak masyarakat sehingga wujud dan tujuan dalam rangka memajukan kesejahteraan bangsa dan negara. 16

18 5. Berkaitan dengan konflik agraria dan sumber daya alam yang terdapat di semua daerah di Indonesia, Pansus Agraria dan Sumber Daya Alam merekomendasikan kepada DPD untuk mendorong gubernur, bupati, walikota sesuai dengan kewenangannya untuk bersama-sama dengan DPD melakukan identifikasi, inventarisasi konflik yang sedang berlangsung, mendeteksi dini potensi konflik pengelolaan sumber daya alam, dan menfasilitasi proses penyelesaian konflik yang berlangsung di sejumlah daerah. 6. Menyangkut hal-hal yang terkait di atas, karena keterbatasan waktu pelaksanaan tugas Pansus, namun masih banyak hal yang harus ditangani dan diselesaikan, maka pelaksanaan reforma agraria terkait dengan tugas, fungsi, wewenang DPD. Oleh karena itu, sesuai dengan ketentuan Pasal 48 Ayat (8) Huruf E peraturan DPD Nomor 2 Tahun 2012 tentang Tata Tertib, DPD RI perlu secepatnya membentuk desk atau tim khusus yang ditugasi menindaklanjuti seluruh rekomendasi Pansus Agraria agar tepat sasaran. Selain itu, desk atau tim khusus yang dibentuk dapat melanjutkan kegiatan mediasi dalam rangka penyelesaian konflik agraria dan sumber daya alam yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. 7. Pelaksanaan rembuk nasional reforma agraria. Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan menghadirkan seluruh stakeholder dalam bidang agraria dan sumber daya alam, termaksud akademisi dan para pakar. Rembuk nasional ini diharapkan menghasilkan resolusi bersama menuju pembaharuan agraria dan pengelolaan sumber daya alam yang mengedepankan kepentingan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan bangsa. Hadirin yang kami hormati, demikian penyampaian laporan Panitia Khusus Konflik Agraria dan Sumber Daya Alam, dan selanjutnya untuk diambil keputusan dalam Sidang Paripurna ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan dalam sidang kali ini dapat mengambil keputusan untuk empat hal. 1. Menerima laporan pelaksanaan tugas Pansus konflik agraria dan sumber daya alam DPD RI. 2. Menerima rekomendasi Pansus Konflik Agraria dan Sumber Daya Alam DPD RI. 3. Pembentukan desk atau tim khusus DPD RI yang bertugas menangani dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait dengan konflik agraria dan sumber daya alam yang terjadi di masyarakat. 4. Melaksanakan rembuk nasional tentang reforma agraria. Demikianlah yang kami sampaikan ucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota DPD RI serta jajaran Seketariat Jenderal yang mendukung pelaksanaan tugas Pansus selama ini. Atas perhatian Pimpinan dan Anggota, kami menyampaikan banyak terima kasih. Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi waabrakatuh. Salam sejahtera pada kita semua. Om shanty shanty shanty om. PIMPINAN SIDANG : IRMAN GUSMAN (KETUA DPD RI) Terima kasih kepada Pimpinan Pansus Pak Anang sebagai wakil ketua. Bapak-Ibu sekalian, ini mungkin barangkali hasil Alat Kelengkapan atau Pansus yang paling tebal yang diberikan ke kita. Ini tentu menunjukkan segudang permasalahan yang ada di konflik agraria tersebut. Ini makna simbolik dari itu, dan memang ini satu pekerjaan yang tidak ada akhirnya, continuous berlanjutan terus. Tetapi, baiklah pertama-tama tentu kita mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan oleh Pansus Agraria ini. Untuk itu, marilah kita semua untuk dapat menyetujui atas laporan pelaksanaan tugas Pansus Konflik Agraria dan Sumber Daya Alam Republik Indonesia. Apakah dapat kita terima Bapak-Ibu sekalian? 17

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2013-2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ------- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PERATURAN BERSAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2010 NOMOR 03/DPD RI/IV/2009-2010 TENTANG SIDANG BERSAMA DEWAN

Lebih terperinci

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1361, 2016 DPR. Prolegnas. Penyusunan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM

Lebih terperinci

Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 Pasal 100 Pasal 101 Pasal 102

Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 Pasal 100 Pasal 101 Pasal 102 Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 1. Rancangan undang-undang dapat berasal dari DPR, Presiden, atau DPD. 2. Rancangan undang-undang dari DPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA EKSEMINASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA EKSEMINASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA EKSEMINASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA Penyusun: Law Center DPD RI Satya Arinanto Makhfud Rofiqul Umam Ahmad

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1124 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. Program Legislasi Nasional. Penyusunan. Tata Cara. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN

Lebih terperinci

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273 LAPORAN BADAN LEGISLASI TENTANG PENETAPAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RUU PRIORITAS TAHUN 2016 DAN PERUBAHAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RUU TAHUN 2015-2019 DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI Tanggal 26 Januari

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.805, 2015 DPR. Tata Tertib. Perubahan. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P No.29, 2018 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6187) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : a. bahwa pembentukan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-1/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Sebagaimana

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011 SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU Kamis, 29 Desember 2011 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2011 SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN

Lebih terperinci

BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH

BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS, Menimbang : a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROVINSI KALIMANTAN BARAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS, Menimbang : Mengingat : a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME PENYUSUNAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 15 TAHUN 2015 TENTANG PROSEDUR PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 15 TAHUN 2015 TENTANG PROSEDUR PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 15 TAHUN 2015 TENTANG PROSEDUR PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA AMBON, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI, MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung Tahun 2016 2 BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa produk hukum

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NO. UU NOMOR 10 TAHUN 2004 1. Menimbang: Menimbang: a. bahwa pembentukan peraturan perundang undangan merupakan salah satu syarat dalam rangka pembangunan hukum nasional

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG 1 PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG Nomor : DPD./SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2012-2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILU ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD, UU NO. 23

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013

Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013 Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HARI ULANG

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/2/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2013 2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Nomor : 070 / PUU-II/2004 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------------------- RISALAH PANEL HAKIM PEMERIKSAAN BUKTI TERTULIS PERKARA NOMOR 070/PUU-II/2004 PENGUJIAN UU NO. 26 TAHUN 2004 PASAL

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR Rl PADA RAPAT PAR1PURNA DPR-RI PEMBUKAAN MASA PERSIDAN(3AN I TAHUN SIDANX3 201D-2011 SENIN,16AGUSTUS2010 Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 PERIHAL SENGKETA KEWENANGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA ANTARA KETUA DAN WAKIL KETUA DPRD PROVINSI

Lebih terperinci

Bagaimana Undang-Undang Dibuat

Bagaimana Undang-Undang Dibuat Bagaimana Undang-Undang Dibuat Sejak bulan November 2004, proses pembuatan undang-undang yang selama ini dinaungi oleh beberapa peraturan kini mengacu pada satu undang-undang (UU) yaitu Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, DIDAMPINGI PIMPINAN KOMISI-KOMISI DAN BADAN-BADAN DPR RI DENGAN MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO

Lebih terperinci

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.07,2016 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH.HUKUM.Pedoman.Pembentukan. Produk Hukum Daerah. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/8/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2012-2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KETUA BADAN LEGISLASI HASIL KONSULTASI PROGRAM LEGISLASI NASIONAL 2005-2009 DAN PRIORITAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN 2005 DALAM RAPAT PARIPURNA Tanggal

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.04,2015 Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pedoman, pembentukan, produk hukum, daerah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.04,2015 Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pedoman, pembentukan, produk hukum, daerah 1 2015 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL No.04,2015 Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pedoman, pembentukan, produk hukum, daerah BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang I. PEMOHON Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dalam hal ini diwakili oleh Irman Gurman,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPR RI OLEH: DRA. HJ. IDA FAUZIYAH WAKIL KETUA BADAN LEGISLASI DPR RI MATERI ORIENTASI TENAGA AHLI DPR RI APRIL

PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPR RI OLEH: DRA. HJ. IDA FAUZIYAH WAKIL KETUA BADAN LEGISLASI DPR RI MATERI ORIENTASI TENAGA AHLI DPR RI APRIL PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPR RI OLEH: DRA. HJ. IDA FAUZIYAH WAKIL KETUA BADAN LEGISLASI DPR RI MATERI ORIENTASI TENAGA AHLI DPR RI 25-27 APRIL 2011 Program Orientasi Tenaga Ahli DPR RI 25-27 April

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILU ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD, UU NO. 23

Lebih terperinci

DPD RI, BUBARKAN ATAU BENAHI?? Oleh: Moch Alfi Muzakki * Naskah diterima: 06 April 2016; disetujui: 15 April 2016

DPD RI, BUBARKAN ATAU BENAHI?? Oleh: Moch Alfi Muzakki * Naskah diterima: 06 April 2016; disetujui: 15 April 2016 DPD RI, BUBARKAN ATAU BENAHI?? Oleh: Moch Alfi Muzakki * Naskah diterima: 06 April 2016; disetujui: 15 April 2016 Dinamika perkembangan ketatanegaraan di Indonesia terusterjadi. Hal yang kembali mencuat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 01 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua LAPORAN KOMISI VIII DPR RI ATAS HASIL PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYANDANG DISABILITAS DISAMPAIKAN PADA RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KAMIS, 17 MARET 2016

Lebih terperinci

2 c. bahwa beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakila

2 c. bahwa beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakila LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.383, 2014 LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5650) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011 keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERTEMUAN SILATURAHMI PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR - 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI 1 BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAb BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa produk

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa pembentukan produk hukum daerah yang

Lebih terperinci

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa peraturan

Lebih terperinci

BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DHARMASRAYA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SALINAN - 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH 1 GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAHAKAM ULU DI

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR - 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a. bahwa produk hukum merupakan landasan dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 DPR RI DAN ASPIRASI MASYARAKAT Minggu, 25 Oktober 2009

Lebih terperinci

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH - 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5568 LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke Jenis rapat Hari/tanggal P u k u l T e m p a t A c a r a Ketua Rapat Sekretaris Hadir LAPORAN SINGKAT RAPAT KOORDINASI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 5 2010 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI, MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---------------------RANCAN------------ RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA BADAN LEGISLASI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM DAN DPD RI DALAM RANGKA USULAN PERUBAHAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2017 Tahun Sidang

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT DALAM ACARA PERESMIAN PENGANGKATAN DAN PENGUCAPAN SUMPAH JANJI ANGGOTA DPRD KABUPATEN KUBU RAYA Hari : Kamis

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT DALAM ACARA PERESMIAN PENGANGKATAN DAN PENGUCAPAN SUMPAH JANJI ANGGOTA DPRD KABUPATEN KUBU RAYA Hari : Kamis 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT DALAM ACARA PERESMIAN PENGANGKATAN DAN PENGUCAPAN SUMPAH JANJI ANGGOTA DPRD KABUPATEN KUBU RAYA Hari : Kamis Tanggal : 5 Juni 2008 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Gedung

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA MEMPERSIAPKAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN

Lebih terperinci