BAB I PENDAHULUAN. musik, pemilihan instrumen musik, dan cara ia membawakannya. Musik adalah
|
|
- Irwan Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik seringkali digunakan sebagai media penyampaian pesan secara unik melalui lagu. Lagu sebagai media yang universal dan efektif, dapat menuangkan gagasan, pesan, dan ekspresi pencipta kepada pendengarnya melalui lirik, komposisi musik, pemilihan instrumen musik, dan cara ia membawakannya. Musik adalah bahasa yang universal, idiom ini mungkin sudah sangat sering kita dengar, dimana dalam pernyataan tersebut kita meyakini bahwa musik dapat diterima oleh siapapun bahkan oleh orang yang tidak mengerti akan musik sekalipun (non-musisi). Kehadiran musik dalam peradaban manusia sangat berkaitan erat, bahkan musik bisa dianalogikan sebagai air bagi kehidupan manusia. Bisa dipastikan bahwa kehidupan akan sangat membosankan jika musik tidak pernah ada. Sejarah selalu mencatat bahwa musik selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, hampir tidak ada peradaban yang tidak menyertakan musik sebagai bagian dari kebudayaannya. Mulai dari hal yang paling sederhana dalam kehidupan sampai hal yang paling kompleks musik selalu dilibatkan. Dari nyanyian pengantar tidur sampai nyanyian penyemangat perang ada dalam kebudayaan musik. Bahkan saat menulis penelitian ini pun, penulis senantiasa mendengarkan alunan musik melalui software itunes pada komputer.
2 Gagasan dalam lagu dapat berupa ungkapan cinta, protes terhadap suatu hal, kemarahan, kegundahan dan sebagainya. Yang kesemuanya itu dirangkai dengan kata-kata indah, puitis dan tidak selalu lugas. Tak dapat dipungkiri lirik lagu adalah faktor dominan dalam penyampaian pesan sebagai bagian kerangka lagu yang akhirnya dinikmati oleh pendengarnya. Musik yang mengandung sebuah teks (lirik dalam lagu) akan mengkomunikasikan beberapa konsep. Konsep tersebut diantaranya menceritakan sesuatu, membawa kesan dan pengalaman pengarang, dan menimbulkan komentarkomentar atau opini sosial. Musik digunakan sebagai kendaraan pengarang untuk membawa ide (pesan) yang dirasakan oleh pengarang. Interaksi diantara musik dan drama (cerita) dalam teks seringkali menjadi kontributor penting dalam kinerja kesuluruhan sistem ini. Seiring dengan perkembangan teknologi yang kian modern, musik pun mengalami kemajuan yang cukup pesat. Beragamnya alat musik yang diciptakan semakin menambah kekayaan akan warna musik yang ada. Musik tidak lagi dinyanyikan dengan suara manusia saja karena alat musik digunakan pula sebagai pengiring suara manusia sehingga menghasilkan musik yang lebih menarik untuk di dengar. Musik memiliki kekuatan tersendiri untuk menyampaikan pesan, baik penyampaiannya secara eksplisit maupun dalam cara yang lebih implisit. Namun, pada dasarnya lirik lagu tetap menjadi kekuatan inti musik, yaitu sebagai media penyampai pesan dari penciptanya.
3 3 Berbagai fenomena banyak mengilhami terciptanya sebuah lagu, baik yang bersifat personal maupun universal. Seperti lagu Seperti Para Koruptor karya Slank yang terilhami dari budaya korupsi yang tengah tejadi dan mengakar di kalangan para pejabat, Heal The World yang dipopulerkan Michael Jackson mengisahkan tentang penderitaan yang disebabkan oleh kekejaman perang atau bahkan lagu Membakar Jakarta karya Seringai yang menceritakan tentang kekesalan masyarakat dalam menghadapi kehidupan sehari-harinya di kota Jakarta. Hal tersebut menggambarkan bahwa lirik sebuah lagu dan musik pengiringnya dapat mengekspresikan sesuatu dengan cara yang menarik. Dengan hadirnya berbagai industri rekaman, musik dapat dinikmati oleh siapapun tanpa dibatasi umur dan wilayah geografisnya. Musik dapat hadir di tengah tengah kehidupan manusia. Musik juga dapat disiarkan melalui media elektronik seperti radio, televisi dan perangkat media elektronik lainnya. Musik juga bahkan dapat disajikan dalam sebuah panggung pertunjukkan yang dikemas dengan berbagai aliran, warna, gaya dan irama yang menarik sehingga membuat musik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan peradaban kebudayan manusia. Musik dapat dikategorikan sebagai salah satu media komunikasi massa namun tidak secara mutlak, tergantung pada saat apa dan bagaimana musik itu ditampilkan. Pada dasarnya musik tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan saja tetapi dapat juga dijadikan sebagai sarana kontrol sosial, seperti yang diekspresikan dalam lirik lagunya.
4 Fenomena tentang kesenjangan sosial pun ikut mewarnai kehidupan masyarakat saat ini, dimana yang kaya semakin berkuasa dan si miskin semakin tertindas. Berbagai fakta tentang kemiskinan dan tingkat kesejahteraan masyarakat kini sedang marak dibicarakan. Kejahatan kerah putih, korupsi dari hulu sampai hilir pun tidak mau tertinggal dalam meramaikan tema-tema pembicaraan. Para pejabat seakan tidak punya malu terhadap dirinya sendiri. Dengan santai dan tanpa rasa berdosa, mereka tetap menggerogoti aset dan keuangan negara. Tak hanya itu, orang-orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai lembaga legislatif pun ikut berbicara tentang keinginan mereka. Tanpa rasa segan mereka mengatasnamakan kepentingan rakyat, agar keinginan mereka terpenuhi. Semua fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa citra bangsa Indonesia kini sudah berubah. Bangsa Indonesia tengah berada pada satu keadaan ketidakpastian moral. Satu keadaan yang membingungkan antara benar dan salah. Lalu dimanakah karakter budaya orang Indonesia yang menjunjung tinggi nilai moralitas? Apakah nilai kebersamaan, teposeliro dan gotong royong telah punah? Benarkah nilai-nilai budaya Indonesia telah luntur akibat pengaruh budaya asing? Hal seperti inilah yang menjadikan Bangkutaman, sebuah grup musik beraliran pop-alternative yang berasal dari Jakarta menjadi band yang kerap menciptakan lagu-lagu lewat mata hatinya. Melalui lirik - lirik lagunya, Band Bangkutaman dapat dikategorikan sebagai kelompok musik berhaluan indie-pop, karena liriknya banyak memuat nilai nilai kemanusiaan, tema-tema politik, dan
5 5 semangat perubahan sosial. Lirik yang syarat akan pesan moral yang secara tidak langsung mengajak setiap elemen bangsa untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa. Penetapan band Bangkutaman sebagai objek penelitian ini, didasarkan karena hampir dari karya lagu - lagunya berbicara tentang politik, pesan moral dan nilai - nilai kemanusiaan yang membawa pendengarnya pada kekayaan batin yang luas dan karakter yang khas. Band Bangkutaman juga merupakan salah satu band indie Jakarta yang mengangkat berbagai realitas sosial yang terjadi di negeri Indonesia ini. Selain itu dengan mengangkat band Bangkutaman dalam penelitian ini, maka kita juga ikut memberikan kesempatan kepada Bangkutaman untuk dapat menyuarakan apa yang sedang terjadi di kalangan masyarakat serta memotivasi untuk terus berkreasi dalam menciptakan karya - karya yang lebih besar lagi guna kemajuan bangsa. Isi atau pesan yang ingin disampaikan Bangkutaman dalam setiap liriknya sangat menonjol dan sesuai dengan situasi yang terjadi pada saat itu. Disinilah Bangkutaman mengekspresikan penglihatan mata hati dan kepekaan sosial mereka. Lagu Ode Buat Kota yang diciptakan J.Irwin dan Wahyu Nugroho ini mungkin akan menyadarkan masyarakat dari keterlelapannya selama ini. Bahkan mempengaruhinya dan membangkitkan semangatnya untuk ikut membenahi keadaaan Ibu kota Indonesia yang menyedihkan seperti sekarang ini. Begitu signifikannya peranan pesan dalam sebuah proses komunikasi, menjadi
6 telaah tersendiri yang menarik perhatian banyak pihak untuk menelitinya lebih dalam tentang ilmu komunikasi. Begitupun halnya dengan penelitian ini yang akan menganalisis pesan dalam bentuk sebuah wacana teks (lirik lagu). Penelitian ini, diarahkan untuk menelaah secara kewacanaan tentang muatan pesan yang memiliki tendensi realitas sosial yang terdapat di masyarakat Indonesia saat ini. Analisis wacana dalam konteks sebuah musik mengambil lirik sebagai pondasi utama penelitiannya. Melalui pendekatan Analisis Wacana Teun A. Van Dijk, yang juga termasuk dalam analisis wacana kritis (CDA-Critical Discourse Analysis). Dalam penelitian ini, penulis menelaah lirik lagu Ode Buat Kota hanya pada dimensi teks semata pembuat wacana tersebut, dalam hal ini adalah band Bangkutaman. Metode kualitatif dengan pisau bedah Analisis Wacana pendekatan Teun A. Van Dijk, ditempuh untuk memperoleh kedalaman pemaknaan secara interpretatif dari teks wacana lirik lagu Ode Buat Kota, terutama menyangkut muatan pesan yang mengandung realitas sosial yang terjadi saat ini di negara kita tercinta. Dengan menggunakan metode analisis wacana, peneliti menganalisis unsur teks lirik pada lagu band Bangkutaman dari berbagai segi internal dan eksternal yang melingkupinya. Analisis ini ditempuh untuk menemukan makna pesan yang hendak disampaikan kepada audiens. Dengan segala pertimbangan di atas maka perlunya mengangkat bait demi
7 7 bait lirik dari lagu Ode buat kota untuk diteliti dan mencoba menyampaikan isi pesan yang terkandung di dalamnya dengan judul skripsi REPRESENTASI KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU ODE BUAT KOTA KARYA BAND BANGKUTAMAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan, yakni : Bagaimana Representasi Realitas Sosial dalam lirik lagu Karya Band Bangkutaman. 1.3 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan penjabaran dari tema sentral masalah mengenai sub masalah yang khusus, yang dirumuskan berupa pertanyaan atau pernyataan. Berdasarkan latar belakang masalah, dan perumusan yang telah lebih dahulu dipaparkan, maka penulis mengidentifikasi beberapa permasalah yang diperkirakan muncul, sebagai berikut: 1. Bagaimana Representasi Realitas Sosial dalam lirik lagu karya band Bangkutaman dilihat dari Struktur Makro 2. Bagaimana Representasi Realitas Sosial dalam lirik lagu karya band Bangkutaman dilihat dari Super Struktur 3. Bagaimana Representasi Realitas Sosial dalam lirik lagu karya band
8 Bangkutaman dilihat dari Struktur Mikro 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui representasi realitas sosial dalam lirik lagu karya band Bangkutaman dilihat dari Struktur Makro 2. Untuk mengetahui representasi realitas sosial dalam lirik lagu karya band Bangkutaman dilihat dari Super Struktur 3. Untuk mengetahui representasi realitas sosial dalam lirik lagu karya band Bangkutaman dilihat dari Struktur Mikro 1.5 Kegunaan Penelitian 1. Secara teoritis, penulis berharap bahwa penelitian ini akan berguna dan memberikan kontribusi kongkret atas progresivitas kajian ilmu komunikasi terutama yang berkaitan dengan metodologi kualitatif tentang analisis kewacanaan dengan menggunakan pendekatan Teun A. Van Dijk. Pendekatan analisis wacana yang pada hakekatnya diciptakan untuk menalaah pemberitaan pada suatu media, pada perkembangannya bisa juga digunakan untuk meneliti wacana-wacana diluar pemberitaan media. Selama yang menjadi objek kajiannya adalah sebuah wacana, maka pendekatan analisis wacana bisa digunakan, seperti halnya penelitian ini yang menelaah lirik lagu sebagi objek kajiannya. Semoga dengan adanya penelitian ini, bisa
9 9 menambah referensi dan pijakan bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 2. Secara praktis, dengan adanya penelitian tentang representasi sosial dibalik lirik lagu ini, penulis berharap khalayak luas bisa dan mau membuka mata tentang representasi sosial yang kadang-kadang secara implisit tersembunyi dibalik wacana yang dikemukan, baik dalam wacana-wacana pemberitaan dalam media maupun wacana-wacana lainnya seperti dalam penelitian ini yang menelaah lirik lagu. Semoga dengan terkuaknya tabir representasi sosial dalam sebuah wacana bisa membawa angin perubahan atas tatanan sosial di negara kita ini yang semakin lama semakin menunjukan degradasi. 1.6 Pembatasan Masalah Agar penelitian lebih sistematis dan untuk mempermudah dalam pembahasan masalah dan menghindari salah pengertian, termasuk menghindari penelitian yang keluar jalur, maka penulis membatasi permasalahan yakni : 1. Objek yang diteliti adalah lagu karya Band Bangkutaman yang isinya bertemakan realitas sosial yang berfungsi untuk melihat wajah perkotaan yang sebenarnya yang terdapat pada album Ode Buat Kota. 2. Analisis dilakukan pada teks media yang berupa lirik lagu berjudul Ode Buat Kota.
10 3. Metode yang digunakan adalah metodologi kualitatif dengan pendekatan Analisis Wacana Kritis Kognisi Sosial, Teun A. Van Dijk. 4. Penulis menggunakan model analisis wacana kritis, Teun A. Van Dijk dan membatasinya pada aspek dimensi teks semata yaitu untuk meneliti struktur dari teks yang terdiri dari : a. Struktur Makro yaitu tematik (topik), b. Super Struktur yaitu skematik (alur/skema), dan c. Struktur Mikro yaitu semantik (hanya pada elemen latar), stilistik (hanya pada elemen leksikon) dan retoris (hanya pada elemen metafora). 1.7 Kerangka Pemikiran Pada konteks penelitian ini, gagasan Berger dalam konstruksi realitas yang terdapat di lirik lagu Ode Buat Kota, proses yang pertama kali terjadi adalah eksternalisasi, pengarang lagu (J.Irwin dan Wahyu Nugroho) memiliki konsepsi dan kerangka pemikiran tersendiri mengenai kondisi kota (Jakarta) yang tidak baik-baik saja. Sedangkan dalam ideologi dominan (penguasa), mereka memiliki pandangan bahwa kota (Jakarta) ini tengah berada dalam situasi yang stabil, rakyat sejahtera, tingkat kemiskinan menurun atau dalam kata lain bahwa kota (Jakarta) ini baik-baik saja. Berbagai skema dan pemahaman tentang kota (Jakarta) ini digunakan untuk mendeskripsikan fenomena yang ada. Proses selanjutnya adalah internalisasi, dimana
11 11 Bangkutaman mengamati dan mengobservasi mengenai realitas sebenarnya dari kondisi kota (Jakarta) ini. Dan dari proses-proses ini terjadilah suatu proses dalam pikiran pembuat lagu, yang kemudian menjadi suatu objektivasi yang termanifestasikan dalam bentuk sebuah wacana lirik lagu. Maka melalui tiga momen tersebut kita bisa melihat bagaimana hubungan antara manusia dan masyarakatnya dimana dalam masing-masing tiga momen tersebut saling berkesesuaian dengan suatu karakterisasi yang esensial dari dunia sosial. Hubungan antara manusia dan masyarakat ini dapat dipahami sebagai berikut; Bahwa masyarakat adalah produk manusia dan manusia adalah produk masyarakat. Bahwa manusia adalah pencipta kenyataan sosial yang obyektif melalui proses eksternalisasi, sebagaimana kenyataan obyektif mempengaruhi kembali manusia melalui proses internalisasi. Definisi dari pernyataan di atas menurut Peter L Berger dan Thomas Luckman (dalam Eriyanto) dalam bukunya Konstruksi atas Realitas Sosial Artinya, manusia (tentunya tidak dalam keadaan terisolasi, tetapi dalam kolektivitas-kolektivitasnya) dan dunia sosial saling berinteraksi satu sama lainnya. Produk berbalik mempengaruhi produsennya. Masyarakat merupakan produk manusia. Masyarakat merupakan kenyataan obyektif. Manusia merupakan produk social.(1991;87). Lirik dalam Lagu sebagai sebuah wacana selalu mengandung teks dan konteks didalamnya. Ketika kita berbicara tentang teks yang tertulis, maka kita sudah berbicara tentang konteks yang berkembang di masyarakat pendukung musik
12 tersebut. Musik yang tidak bisa dipisahkan dari konteks sosialnya, yaitu tempat dimana musik tersebut diproduksi, akan selalu berkaitan erat dengan struktur yang lebih besar dari entitas-entitas pembentuk musik itu sendiri yakni struktur besar masyarakat. Dimana dalam fungsi yang pragmatis, wacana dalam konteksnya digunakan untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk didalamnya praktik kekuasaan dan bahkan untuk mengkritisi kekuasaan yang ada, seperti halnya dalam wacana lirik lagu pada penelitian ini. Hal ini bisa kita lihat dari pernyataan Eriyanto dalam bukunya Analisis Wacana di bawah ini : Dalam analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis/CDA), Bahasa dianalisis bukan dengan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan, tetapi juga menghubungkan dengan konteks. Konteks di sini berarti bahasa itu dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk didalamnya praktik kekuasaan. (2001; 7). Indonesia sebagai konteks sosial dari lirik lagu Ode Buat Kota tengah berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Pengangguran, pengemis, pengamen dimana-mana, sungai atau kali yang sangat kotor dan hitam, jalanan macet, penataan kota yang berantakan, pendidikan dan biaya kesehatan mahal, kelaparan menyeruak di pinggiran kota, sementara itu korporasi berskala nasional maupun internasional memperkosa kekayaan alam demi memperoleh akumulasi profit dan memuaskan nafsu rakusnya yang mengerikan. Kondisi ini menjadi gambaran yang secara umum dengan mudah dapat kita temui di Jakarta. Sementara itu representasi merujuk pada bagaimana seseorang atau sekelompok orang atau bahkan sesuatu (seperti halnya Indonesia) ditampilkan dan
13 13 mungkin diberi arti secara tidak langsung melalui praktik-praktik yang terdapat dalam suatu diskursus kewacanaan. Dalam penelitian ini, penulis menganalisa realitas sosial yang terkandung dalam lirik lagu tersebut dengan menggunakan pendekatan model Teun A.Van Dijk yang merupakan salah satu model analisis wacana kritis (Critical Disource Analysis/CDA). Alasannya, karena analisis wacana menggambarkan teks dan konteks secara bersamaan. Selain itu di dalam sebuah lirik lagu selalu ada bahasa yang tersirat dan tersurat dan wacana merupakan pembahasan terhadap hubungan antara konteks - konteks yang terdapat di dalam teks. Pendekatan tersebut mempunyai tiga dimensi/bangunan: teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Penggabungan ketiga dimensi tersebut menjadi satu kesatuan analisis merupakan inti dari analisis dengan model van Dijk. Analisis wacana kritis adalah salah satu cara menganlisis wacana secara mendalam. Hal ini karena fungsi bahasa disini bukan hanya sebagai alat percakapan sehari-hari saja tetapi lebih kepada alat untuk menginformasikan, mengkonfirmasikan, memproduksi suatu kejadian. Juga sebagai alat untuk bertanya dalam memberikan pemahaman mengenai kebenaran hubungan antara peristiwa, sejarah dan ideologi yang dianut dalam masyarakat.
14 Gambar 1.1 : Struktur Teks Analisis Wacana Van Dijk STRUKTUR WACANA Struktur Makro Super Struktur Struktur Mikro HAL YANG DIAMATITematik Tema/topik yang di kedepankan dalam suatu berita (lirik lagu).skematik Bagimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh.semantik Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita (lirik lagu). Misal dengan memberi detil pada satu sisi atau membuat eksplisit satu sisi dan mengurangi detil sisi lain. ELEMEN Topik Skema Latar, Detil, Maksud, Praanggapan, NominalisasiSumber : Eriyanto,2001:228
BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis wacana kritis. Pendekatan analisis wacana kritis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hal tersebut didasari oleh penggunaan data bahasa berupa teks di media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Musik juga menjadi warna tersendiri yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Musik adalah salah satu bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam elemen kehidupan masyarakat. Musik juga menjadi warna tersendiri yang dapat menghipnotis, membawa
Lebih terperinciBagan 3.1 Desain Penelitian
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti mencoba mengilustrasikan desain penelitian dalam menganalisis wacana pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sementara itu, istilah politik pada konteks ini berarti kekuasaan. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah ekologi politik secara etimologis berasal dari dua kata, yaitu ekologi dan politik. Ekologi di sini difokuskan pada konteks sumberdaya alam. Artinya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari manusia pasti melakukan komunikasi, baik dengan antar individu, maupun kelompok. Karena
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.
BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana. Relevansi Dalam perkuliahan ini mahasiswa diharapkan sudah punya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Burhan Bungin (2003:63) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan data secara
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008
31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Mendengar kata kekerasan, saat ini telah menjadi sesuatu hal yang diresahkan oleh siapapun. Menurut Black (1951) kekerasan adalah pemakaian kekuatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Esai merupakan suatu ekspresi diri berupa gagasan atau pemikiran seseorang tentang suatu hal yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang berupa teks. Esai atau tulisan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan & Jenis Penelitian Eriyanto (2001) menyatakan bahwa analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel merupakan salah satu jenis media dimana penyampaianya berupa teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh tertentu ataupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis, yaitu analisis sosiokognitif. Berangkat dari pendapat van Dijk yang merupakan pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi tentang suatu fenomena atau deskripsi sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa Negara sangat strategis dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Sebagai salah satu pilar pendukung
Lebih terperinciSKRIPSI. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diajukan oleh: Agatha Rebecca Rajagukguk
PEMBERITAAN MEDIA TERHADAP BENCANA JEPANG (STUDI ANALISIS WACANA TEUN A. VAN DIJK PADA HARIAN KOMPAS TENTANG PEMBERITAAN GEMPA DAN TSUNAMI JEPANG) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Sebagaimana dikemukakan Mahsun (2007:257) penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical discourse analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu-isu konflik kemanusiaan yang berujung kepada perang atau tindak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu-isu konflik kemanusiaan yang berujung kepada perang atau tindak kekerasan tidak hanya terjadi di zaman dulu. Di era zaman modern seperti sekarang, isu-isu perang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah homo pluralis yang memiliki cipta, rasa, karsa, dan karya sehingga dengan jelas membedakan eksistensinya terhadap makhluk lain. Karena memiliki
Lebih terperinciIMPERIALISME BUDAYA DALAM KOMIK JEPANG (Analisis Wacana tentang Bentuk Imperialisme Budaya dalam Komik Jepang)
IMPERIALISME BUDAYA DALAM KOMIK JEPANG (Analisis Wacana tentang Bentuk Imperialisme Budaya dalam Komik Jepang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kajian dalam mempelajari peraturanperaturan yang terdapatdalam penelitian (Usman&Akbar,2008:41). Metode dalam penelitian juga diartikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana tidak hanya dipandang sebagai pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan, tetapi juga sebagai bentuk dari praktik sosial. Dalam hal ini, wacana adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian atau metodologi riset berasal dari Bahasa Inggris. Metodologi berasal dari kata methology, yang berarti ilmu yang menerangkan metode-metode
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Sebagaimana dikemukakan Mahsun (2007:257) penelitian kualitatif berfokus
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.
233 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyajikan beberapa simpulan dari hasil analisis atau hasil penelitian. Selain itu, peneliti juga menyampaikan beberapa saran berkaitan dengan hasil
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penggunaan bahasa yang menarik perhatian pembaca maupun peneliti adalah penggunaan bahasa dalam surat kabar. Kolom dan rubrik-rubrik dalam surat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam menyelesaikan persoalan penelitian dibutuhkan metode sebagai proses yang harus ditempuh oleh peneliti. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye politik juga terus berkembang. Mulai dari media cetak, seperti: poster, stiker, dan baliho. Media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau member informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka anda haruslah mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan adanya motivasi
18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Bilamana anda ingin meraih suatu mimpi anda yaitu menjadi orang sukses, maka anda haruslah mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan adanya motivasi yang diterapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian akan menggunakan metode penelitian kualitatif non kancah. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungannya hanya memaparkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pascaruntuhnya runtuhnya kekuasaan orde baru terjaminnya kebebasan pers telah menjadi ruang tersendiri bagi rakyat untuk menggelorakan aspirasi dan kegelisahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK
ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkahlangkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seringkali kita jumpai dalam ajang peragaan busana banyak memamerkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Seringkali kita jumpai dalam ajang peragaan busana banyak memamerkan item terbaru rancangan dari desainer kawakan di seluruh belahan dunia. Baik dari pakaian serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis dan sistematis. Metodologis berarti menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Bayu Hendrawan, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masyarakat saat ini semakin mengerti dengankemajuan sebuah ilmu pengetahuan. Seiring berjalannya waktu, informasi yang diperoleh semakin mudah. Hal tersebut
Lebih terperinciANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita olahraga merupakan salah satu berita yang sering dihadirkan oleh media untuk menarik jumlah pembaca. Salah satu berita olahraga yang paling diminati masyarakat
Lebih terperinciREPRESENTASI ETNIS TIONGHOA DALAM NOVEL DIMSUM TERAKHIR. Diajukan Oleh : YOHANNA ILMU KOMUNIKASI
REPRESENTASI ETNIS TIONGHOA DALAM NOVEL DIMSUM TERAKHIR (Studi Analisis Wacana Tentang Representasi Etnis Tionghoa dalam Novel Dimsum Terakhir oleh Clara Ng) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik atau prosedur, yang lebih merujuk kepada alur pemikiran umum atau menyeluruh dan juga gagasan teoritis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita berbahasa atau berkomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Musik dangdut merupakan sebuah genre musik yang mengalami dinamika di setiap jamannya. Genre musik ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Berkembangnya dangdut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. disebut: Science Research Method. Metodologi berasal dari kata methodogy,
43 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi Penelitian atau Metodologi Riset bahasa Inggrisnya adalah disebut: Science Research Method. Metodologi berasal dari kata methodogy, maknanya ilmu yang menerangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial lain, kegiatan berbahasa baru terwujud apabila manusia terlibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran manusia. Dalam musik terdapat lirik lagu dan alunan musik yang harmonis, dapat membawa seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa pada masa kini telah menjadi salah satu komponen terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Melalui media massa, masyarakat dapat mengetahui segala
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitian deskriptif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,
Lebih terperinciANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA
ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA Subur Ismail Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Analisis Wacana Kritis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan kesenian. Kesenian merupakan pencitraan salah satu sisi realitas dalam lingkungan rohani jasmani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Kata metode memiliki arti suatu cara yang di tempuh dan digunakan secara jelas untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian merupakan usaha
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkapkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan kualitatif ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup terkenal dengan lirik-lirik lagunya yang kritis atas fenomena sosial yang terjadi di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mencapai tujuannya, manusia berupaya membentuk citra yang memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu juga berlaku untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi dalam kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi itu misalnya dari yang paling sederhana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah media audio visual yang memiliki peranan penting bagi perkembangan zaman di setiap negara. terlepas menjadi bahan propaganda atau tidak, terkadang sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa saat ini tidak bisa lepas oleh kehidupan manusia dan telah menjadi konsumsi sehari-hari. Televisi bagian dari media massa elektronik telah mengambil
Lebih terperinciKARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara holistik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa menempati posisi penting dalam kehidupan manusia. Karena dalam aktivitas sehari-hari, hampir dipastikan manusia menggunakan bahasa sebagai media komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada keberhasilan khalayak dalam proses negosiasi makna dari pesan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film sebagai bagian dari media massa dalam kajian komunikasi masa modern dinilai memiliki pengaruh pada khalayaknya. Munculnya pengaruh itu sesungguhnya sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai
9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan maksud tertentu oleh seseorang kepada orang lain. Dengan kata lain, untuk berkomunikasi. Menurut Keraf
Lebih terperinciKonsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom
Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya sastra terdapat kenyataan yang dialami oleh masyarakat itu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metode riset berasal dari Bahasa Inggris. Metode berasal dari kata method, yang berarti ilmu yang menerangkan cara-cara. Kata penelitian merupakan terjemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Buku merupakan jendela ilmu. Dengan membaca buku akan banyak pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan yang dikuasai dengan menuliskannya
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan mempunyai kesenian sendiri-sendiri berdasarkan ciri khas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya dengan berbagai suku, bahasa, dan adat istiadat. Salah satunya adalah seni. Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Seperti yang dikatakan oleh Syamsuddin dan Damaianti (2007:74) penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris research. Research
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan ini merupakan studi penelitian komunikasi, sehingga mengacu pada landasan dan teori komunikasi yang mendukung. Berikut ini, penulis akan memaparkan konsep-konsep
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat
36 BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam suatu penelitian, seorang peneliti memerlukan suatu metode untuk dijadikan pijakan dalam mengerjakan penelitiannya tahap demi tahap. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Drama merupakan kisah utama yang memiliki konflik yang disusun untuk sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini drama bukan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra adalah sebuah karya imajiner yang bermedia bahasa dan memiliki nilai estetis. Karya sastra juga merupakan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak masih terpinggirkan dalam khazanah kesusastraan di Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang sastra anak. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangannya, media massa merupakan bagian pelengkap kehidupan manusia. Dengan media massa manusia mendapatkan informasi yang dan pengalaman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik lima tahunan bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan dalam proses Pemilu
Lebih terperinci