BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
|
|
- Widyawati Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis mempunyai peran yang sangat penting dalam sarana pelayanan kesehatan. Menurut Permenkes no. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis Pasal 1 ayat (1) yang berbunyi sebagai berikut; rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis juga digunakan sebagai alat komunikasi dokter dan penyedia pelayanan kesehatan lainnya di rumah sakit. Fungsi utama rekam medis (kertas) adalah untuk menyimpan data dan informasi pelayanan pasien. Data dan informasi tersebut membantu dokter dalam pengambilan keputusan tentang terapi, tindakan, dan penentuan diagnosis pasien, Pasal 5 ayat (1) yang berbunyi sebagai berikut; Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis. Proses pembuatan dan kelengkapan rekam medis memerlukan adanya tenaga kesehatan yang berwenang untuk mengisi secara lengkap data rekam medis. UU Republik Indonesia no. 29 tahun 2004 pasal 46 tenaga kesehatan yaitu tenaga yang bertanggung jawab dalam mengisi rekam medis adalah dokter atau dokter gigi dan rekam medis harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan. Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan. Laporan operasi harus segera dibuat setelah pembedahan dan dimasukkan dalam rekam kesehatan. Bila terjadi penundaan dalam pembuatannya maka informasi tentang pembedahan harus dimasukkan dalam catatan perkembangan, perlu diperhatikan catatan operasi yang terlalu singkat dapat mengakibatkan ketidakjelasan urutan prosedur dan hal tersebut dapat menimbulkan permasalahan serius terutama bila sampai di pengadilan (Hatta, 2011). Setiap pasien yang mendapatkan tindakan operasi hasil tindakan bedahnya harus segera diisi di lembar laporan operasi. Laporan operasi diisi 1
2 2 dengan lengkap dan ditanda tangani oleh dokter yang melakukan operasi. Dokter tidak melengkapi laporan operasi karena dokter terlalu sibuk dan banyak hal lain yang mempengaruhi misalnya dokter terburu-buru sehingga tidak sempat mengisi lengkap laporan operasi. Petugas rekam medis khususnya bagian assembling harus memeriksa kembali kelengkapan laporan operasi, yang harus diperiksa adalah Nomor rekam medis, Nama pasien, Alamat, Nomor telepon, Umur, Ruangan/kelas, Nama ahli bedah, Nama asisten, Nama ahli anastesi, Jenis anastesi, Diagnosa pre- operasi, Diagnosa post-operasi, Tindakan operasi, Klasifikasi, Jaringan yang di insisi, Jenis operasi, Tanggal operasi, Jam operasi dimulai, Jam operasi selesai, Laporan operasi, dan Tanda tangan dokter ahli bedah. Kelengkapan laporan operasi juga untuk mengukur mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit, mengukur mutu rekam medis, dan untuk pendokumentasian yang baik (Huffman,1994). Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti pada saat studi pendahuluan bulan Maret 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang, peneliti mengambil sampel 20 berkas rekam medis yang ada tindakan operasi, pada ke 24 item dalam laporan operasi peneliti menghitung persentase kelengkapan yaitu lengkap 68,54%, tidak lengkap 2,50% dan tidak ada 28,96%. Persentase pengisian laporan operasi yang tidak lengkap dan tidak ada adalah nomor register, nama ahli bedah, nama asisten bedah, nama perawat, jenis anestesi, macam pembedahan, jaringan yang dieksisi, dikirim untuk pemeriksaan PA, jam operasi dimulai, jam operasi selesai, lama operasi berlangsung dan keterangan keadaan pasien keluar. Bahkan ada beberapa lembar laporan operasi yang tidak berisi identitas sosial pasien dan nomor rekam medis yang semestinya itu adalah hal penting yang perlu diisi dan diperhatikan. Berdasarkan wawancara kepada petugas rekam medis salah satu faktor yang mempengaruhi adalah Dokter dan perawat terlalu sibuk dan terburu-buru dalam melaksanakan tugasnya. Permasalahan ini yang membuat peneliti tertarik untuk menganalisis kelengkapan pengisian data laporan operasi dan mengetahui persentase pengisian data laporan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang, sehingga jika banyak ditemukan ketidakkelengkapan pada laporan operasi seharusnya rumah
3 3 sakit membuat standar prosedur operasional (SPO), karena di RSUD Tidar Kota Magelang belum memiliki SPO terkait pengisian data laporan operasi. Laporan operasi sangat penting diisi dengan lengkap agar tidak menimbulkan masalah kedepannya. Kelengkapan pengisian data laporan operasi dapat juga digunakan untuk mengukur mutu rekam medis dan mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit. B. Rumusan Masalah Sesuai uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana Analisis Kelengkapan Pengisian Data Laporan Operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang Jawa Tengah? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kelengkapan pengisian data laporan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang Jawa Tengah. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang membangun sebagai upaya peningkatan pelaksanaan pengisian data laporan operasi, sehingga rumah sakit dapat mengetahui dampak jika pengisian data laporan operasi tersebut kurang lengkap, serta Rumah Sakit dapat mengatasi faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian lembar laporan operasi tersebut. Manfaat penelitian juga untuk menjaga mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang. b. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan serta pengalaman yang berharga secara langsung di rumah sakit dengan menerapkan teori yang peneliti peroleh dari institusi pendidikan sehingga peneliti akan lebih siap untuk terjun kedalam lingkungan kerja. Selain itu manfaat lainnya antara lain:
4 4 1) Peneliti mengetahui persentase kelengkapan pengisian data laporan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang 2) Peneliti mengetahui dampak yang diakibatkan oleh ketidaklengkapan pengisian data laporan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang 2. Manfaat Teoritis a. Bagi institusi pendidikan Dapat memberikan materi yang berharga bagi sumber pembelajaran dan sebagai bahan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam memahami teori yang telah diberikan. b. Bagi peneliti lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dengan topik permasalahan yang sama. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang Analisis Kelengkapan Data Laporan Operasi di Rumah Sakit Umum Tidar Magelang belum pernah dilakukan orang lain, namun penelitian yang hampir sama pernah dilakukan, antara lain: 1. Rohmawati, Dewi (2015), dengan judul penelitian Kelengkapan Catatan Operasi Terkait Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Yogyakarta. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pelaksanaan pengisian catatan operasi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dalam pemenuhan standar akreditasi KARS 2012, mengetahui pemenuhan Standar PAB.7.2, EP 1 terkait kelengkapan catatan operasi dan pemenuhan Standar PAB.7.2, EP 2 terkait ketersediaan catatan operasi dalam rekam medis. Sedangkan tujuan peneliti untuk mengetahui persentase kelengkapan pengisian data laporan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang. Hasil penelitian: Sampai saat ini belum ada SK maupun kebijakan terkait pemberlakuan formulir catatan operasi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Begitu juga dengan langkah-langkah pengisian yang belum dibakukan dalam SPO maupun petunjuk teknis pengisian catatan operasi. Persentase kelengkapan catatan operasi di RS PKU Muhammadiya Yogyakarta adalah 62%
5 5 maka dapat diketahui bahwa skor ketercapaian standar PAB.7.2, EP.1 adalah 5, dan nilai kelulusan Tercapai Sebagian (TS). Sedangkan persentase ketersediaan catatan operasi dalam rekam medis adalah 99% maka penilaian EP 2 terkait ketersediaan catatan operasi dalam rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah Tercapai Penuh (TP) dan diberikan skor 10. Persamaan: penelitiaan Rohmawati, Dewi (2015) menggunakan sampel berkas rekam medis kasus operasi serta untuk mengetahui kelengkapan pengisian laporan operasi. Perbedaan: penelitian Rohmawati, Dewi (2015) memiliki jenis penelitian, tempat, dan tujuan penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan crosssectional dan tempat penelitian adalah RS PKU MuhammadiyahYogyakarta. 2. Aisyah, Siti (2013), dengan judul penelitian Faktor-Faktor yang Menyebabkan Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Informed Consent Tindakan Bedah Mata di Rs. Mata Dr. Yap Yogyakarta. Tujuan penelitian: Mengetahui dan menjelaskan prosentase kelengkapan pada lembar Informed consent, faktor penyebab ketidaklengkapan serta dampak dan upaya ketidaklengkapan lembar Informed Consent. Sedangkan tujuan peneliti untuk mengetahui persentase kelengkapan pengisian data laporan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang. Hasil penelitian: 95 lembar informed consent lengkap dengan prosentase 38,13%, 49 lembar tidak lengkap dengan prosentase 19,41% dan 107 lembar tidak terisi dengan prosentase 42,43% dari 251 berkas yang dianalisis. Berdasarkan wawancara dan observasi faktor penyebab ketidaklengkapan terdapat pada sumber daya manusia yaitu dokter dan perawat. Sebagian besar dokter yang melakukan operasi adalah dokter tamu, kesibukan dokter, ketergantungan dokter terhadap perawat, kurangnya kesadaran dokter untuk melengkapi, kurangnya keaktifan perawat untuk melengkapi, kurangnya komunikasi perawat dengan dokter. Faktor SDM diatas dalam melakukan pengsian lembar informed consent belum mematuhi peraturan yang ada, Sedangkan peraturannya ( protap & BPPRM) sudah baik hanya saja terjadi ketidakefektifan dalam sosialisasinya. Selain itu faktor lain yaitu belum dilakukannya punishment dan reward. Dampak yang ditimbulkan antara lain waktu operasi dapat berubah diluar rencana jika lembar tidak cepat di isi, tidak
6 6 memenuhi penilaian dalam akreditasi, menurunnya mutu rekam medis serta menghambat dalam pengolahan data rekam medis. Namun rumah sakit sudah berupaya untuk menurunkan prosentase ketidaklengkapan dengan cara mengadakan sosialisasi rutin dalam rapat triwulan dan mengembalikan berkas rekam medis kepada dokter disertai memo sebagai petunjuk bagian yang harus dilengkapi. Persamaan: Penelitian Aisyah, Siti (2013) objek penelitiannya menggunakan perhitungan sampel acak (random). Perbedaan: Penelitian Aisyah, Siti (2013) memiliki jenis penelitian, tempat, dan tujuan penelitian yang berbeda. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan teknik studi dokumentasi, wawancara dan observasi. Untuk validasi data menggunakan triangulasi sumber dan teknik dan tempat penelitian adalah di Rs. Mata Dr. Yap Yogyakarta. 3. Fitriana, Syarah (2014), dengan judul penelitian Fakor -Faktor Yang Menyebabkan Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Jkn Dan Non-Jkn di Rs. Mata Dr. Yap Yogyakarta. Tujuan penelitian: Mengetahui persentase kelengkapan data identifikasi, laporan penting, dan autentikasi lembar resume, untuk mengetahui faktor-faktor ketidaklengkapan dan upaya untuk meningkatkan kelengkapan lembar resume pada berkas rekam medis rawat inap di RS Mata Dr. Yap Yogyakarta. Sedangkan tujuan peneliti untuk mengetahui persentase kelengkapan pengisian data laporan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang. Hasil penelitian:lembar resume medis pasien JKN lengkap dengan persentase 71,92% dan NON JKN 68,65%, lembar resume medis pasien JKN tidak lengkap dengan persentase 3,26% dan NON JKN 1,53% dan lembar resume medis pasien JKN tidak terisi 24,8% dan NON JKN 29,8% dari masingmasing 40 berkas yang dianalisis. Berdasarkan wawancara dan observasi faktor penyebab ketidaklengkapan terdapat pada sumber daya manusia yaitu dokter, perawat. Sebagian besar dokter yang praktik di RS. Mata Dr. Yap adalah dokter tamu, kesibukan dokter dalam melayani pasien, ketidakdisiplinan dokter dalam melengkapi lembar resume medis, keterbatasan waktu praktik, dan dokter bekerja di berbagai pelayanan kesehatan. Sedangkan perawat masih kurang mengingatkan dokter untuk melengkapi lembar resume medis juga menjadi salah
7 7 satu faktor ketidaklengkapan lembar resume medis. Faktor SDM diatas dalam melakukan pengisian lembar resume medis belum mematuhi peraturan yang ada, sedangkan peraturannya sudah ada dan sudah baik. Selain itu faktor lain yaitu belum diberlakukannya punishment dan reward. Upaya yang dilakukan oleh Instalasi Rekam Medis adalah melakukan verifikasi kelengkapan lembar resume medis, mengembalikan lembar resume medis pada dokter yang bertanggungjawab, melakukan rapat kelengkapan berkas rekam medis dan melakukan komunikasi antara petugas rekam medis dan dokter. Persamaan: penelitiaan Fitriana, Syarah (2014) objek penelitiannya menggunakan perhitungan sampel acak (random) dan mengetahui prosentase kelengkapan data. Perbedaan: penelitian Fitriana, Syarah (2014) memiliki jenispenelitian, tempat, dan tujuan penelitian yang berbeda. jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan teknik studi dokumentasi, wawancara dan observasi. Rancangan penelitian adalah cross sectional. Untuk validasi data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Pengambilan sampel subyek menggunakan purposive. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rekam Medis RS. Mata Dr. Yap Yogyakarta. F. Gambaran Umum 1. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang terletak pada jalur yang sangat stategis yaitu dikelilingi oleh Wilayah Kabupaten Magelang dan terletak di jalur persimpangan yang menghubunbgkan tiga kota besar yaitu Semarang, Yogyakarta dan Purworejo. Awalnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang adalah milik Yayasan Zending pada masa Kolonial Belanda (Zendingziekenhuis), kemudian diresmikan menjadi rumah sakit umum pada tanggal 25 Mei 1932 yang dipimpin oleh dr. G. J. Dreckmelers. Fasilitas awal yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang pada masa Kolonial Belanda adalah Ruang Rawat Inap A, Ruang Rawat Inap B, Ruang THT, Kamar Operasi dan Poliklinik, Dapur atau Instalasi Gizi dan Gedung Tengah atau Pendopo. Rumah sakit ini diambil alih oleh Pemerintah Jepang selama satu tahun pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Rumah sakit ini
8 8 menjadi milik Pemerintah Kotapraja Magelang pada tahun 1995 setelah proklamasi. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang menjadi rumah sakit type C pada tahun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang ditetapkan menjadi Unit Swadaya Daerah Kodya Dati II Magelang (Perda Nomer 7 Tahun 1992) yang berlangsung pada tahun 1992 sampai dengan tahun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang menjadi rumah sakit type B non Pendidikan berdasarkan SK Menkes No.108/Menkes/SK/I/1995 pada tanggal 30 Januari Dalam perkembangannya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang pernah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Swadana dan pada saat ini menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan pola pengelolaan keuangan (PPK) BLUD sejak 31 Desember 2008 berdasarkan Surat Keputusan Walikota Magelang No. 445/39/112/Tahun Organisasi rumah sakit ini sudah mengalami pergantian direktur sebanyak 14 kali dan saat ini direktur RSUD Tidar Kota Magelang dijabat oleh dr. Sri Harso M.Kes, Sp.S. Berikut ini adalah daftar pimpinan atau direktur RSUD Tidar Kota Magelang dari awal hingga sekarang. a. Dr. G. J. Dreckmeiers ( ) b. Dr. HRM Soemalyo ( ) c. Dr. M. Soepardji ( ) d. Dr. HR Soeparsono ( ) e. Dr. R. Soetikno Prawirosastro ( ) f. Dr. Sadjiman Atmosoedigio ( ) g. Dr. Hardjanto Winoto ( ) h. Dr. H. Zaenal Mustofa ( ) i. Dr. H. Muchsin Wanun ( ) j. Dr. Setyoko Moendanoe ( ) k. Dr. Moch Soedjoko, MMR ( ) l. Dr. Mardiatmo, SpR. ( ) m. Dr. Pantja Kuntjoro, MMR ( ) n. Dr. Sri Harso M.Kes, Sp.S (2008-sekarang) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang dalam perkembangannya terus menerus melakukan perbaikan dalam berbagai aspek seperti peningkatan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan fasilitas
9 9 peralatan kedokteran untuk menunjang operasional rumah sakit. Sejak tanggal 6 Maret 2016 rumah sakit ini sudah lulus akreditasi 16 pelayanan tingkat lengkap. 2. Visi, Misi dan Motto Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD Tidar Kota Magelang pada tanggal 25 Oktober 2010 Nomor 1723/05.011/700/2010, visi misi dan motto Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang adalah sebagai berikut : a. Visi Visi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang adalah Terwujudnya rumah sakit yang unggul, professional, beretika, dan berkeadilan. b. Misi Misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang adalah sebagai berikut: 1) memberikan pelayanan kesehatan dan rujukan secara profesional, bermutu, terjangkau, dan adil kepada segala lapisan masyarakat; 2) mengembangkan dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia rumah sakit; 3) meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan secara memadai dan berkesinambungan; 4) menyelenggarakan pengelolaan rumah sakit secara akuntabel; 5) menciptakan lingkungan kerja yang sehat, suasana kerja yang nyaman dan harmonis; dan 6) melaksanakan pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan. c. Motto Motto Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang adalah Mitra Menuju Sehat. 3. Profil Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang adalah rumah sakit Type B Non Pendidikan berdasarkan SK Menteri Kesehatan No 108/Menkes/SK/I/1995. RSUD Tidar Kota Magelang menempati dua lokasi yaitu lokasi induk berada di Jalan Tidar Nomor 30 A, Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang yang memiliki seluas m 2, sedangkan untuk pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (Rumah Sakit Budi Rahayu) berada di
10 10 Jalan Urip Sumoharjo Nomor 15 A, Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang dengan luas m 2. Kedua lokasi tersebut dengan status hak pakai dan status kepemilikan ada pada Pemerintah Kota Magelang. 4. Fasilitas Pelayanan Fasilitas pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang meliputi fasilitas rawat inap, rawat jalan, penunjang dan administrasi. Fasilitas fasilitas tersebut digunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien. Berikut ini adalah fasilitas yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang : a. Pelayanan Rawat Jalan Pelayanan rawat jalan terdiri atas : 1) poliklinik spesialis umum yang terdiri atas : a) klinik dalam; b) klinik bedah umum; c) klinik bedah orthopedi; d) klinik anak; e) klinik obsgyn (kebidanan dan kandungan); f) klinik KB; g) klinik syaraf; h) klinik jiwa; i) klinik THT; j) klinik mata; k) klinik kulit dan kelamin; l) klinik gigi dan mulut; m) klinik paru; n) klinik imunisasi; o) klinik orthodonti; p) klinik TB anak; q) klinik TB dewasa; r) klinik urology; dan s) klinik bedah anak. 2) Poliklinik Anggrek
11 11 Poliklinik Anggrek merupakan poliklinik VIP dimana pelayanan yang diberikan spesialis seperti pada poli umum namun pada poli ini dokter akan dihubungi perawat jika ada pasien yang akan periksa di poli ini sehingga pelayanan yang diberikan lebih cepat. b. Pelayanan Rawat Inap Pelayanan rawat inap terdiri atas 10 bangsal perawatan yaitu : 1) Bansal Aster Bangsal Aster digunakan bagi pasien rawat inap untuk unit umum. 2) Bangsal Anyelir Bangsal Anyelir digunakan bagi pasien rawat inap untuk unit umum. 3) Bangsal B Bangsal B digunakan bagi pasien dengan penyakit bedah. 4) Bangsal F Bangsal F digunakan bagi pasien dengan penyakit bedah. 5) Bangsal C Bangsal C digunakan bagi pasien dengan penyakit dalam. 6) Bangsal G Bangsal G digunakan bagi pasien dengan penyakit dalam. 7) Bangsal D Bangsal D digunakan bagi pasien dengan penyakit anak. 8) Bangsal E Bangsal E digunakan bagi pasien dengan penyakit dalam dan syaraf 9) Bangsal Perinatal 10) Bangsal Kebidanan dan Kandungan 11) Stroke Bangsal C dilakukan pembongkaran dan pembangunan bulan Agustus 2011 dan telah selesai diperbaiki pada bulan November Bangsal C sudah dioperasionalkan kembali untuk melayani pasien kelas I unit umum. Pelayanan rawat inap terbagi atas kelas perawatan VIP, utama, kelas I, kelas II, dan kelas III. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang mempunyai fasilitas tempat tidur sejumlah 259. Berikut ini adalah rincian tempat tidur yang ada di RSUD Tidar Kota Magelang sampai dengan akhir Desember 2013.
12 12 Tabel 1. Kapasitas Tempat Tidur No Ruang Unit Kelas TT Tanpa Utama I II III Cadangan Kelas 1 Aster Umum 20 2 Anyelir Umum 19 3 B Bedah 13 4 C Umum 22 5 D Anak E Dalam 20 dan Syaraf 7 F Bedah 27 8 G Dalam ICU Intensif PICU Intensif 5 11 Budi Rahayu Obsgyn Budi Rahayu Perinatal Stroke Unit Stroke 7 Jumlah Sumber : Profil Kinerja Pelayanan RSUD Tidar Kota Magelang Tahun 2013 c. Pelayanan Rawat Intensif Pelayanan rawat intensif didukung oleh tenaga yang terampil untuk pasien pasien yang memerlukan penanganan intensif. Bulan Agustus 2011 dilakukan pembangunan gedung pelayanan rawat intensif untuk meningkatkan pelayanan
13 13 pasien rawat intensif dan mulai bulan November 2012 gedung baru sudah dioperasionalkan. Pelayanan Intensif yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang yaitu ICU dan PICU. d. Pelayanan Penunjang Pelayanan penunjang yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang meliputi : 1) radiologi; 2) laboratorium klinik; 3) laboratorium patologi anatomi; 4) hemodialisa; 5) rehabilitasi medik; dan 6) akupuntur. e. Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan Gawat Darurat merupakan pelayanan yang diberikan selama 24 jam kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan dan akan dilayani oleh tenaga tenaga yang terampil serta sudah mendapatkan pelatihan di bidang PPDG (Penanggulangan Pasien Gawat Darurat) baik dokter maupun paramedis. Fasilitas yang ada pada pelayanan gawat darurat adalah evaluasi medic ambulance dan station. Ruangan Gawat Darurat meliputi ruang observasi, ruang tindakan, ruang jaga dan triase. f. Pelayanan Farmasi Pelayanan farmasi melayani pelayanan obat selama 24 jam baik pasien umum, askes sosial (PNS) maupun peserta jamkesmas yang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang. g. Pelayanan Gizi rumah sakit Pelayanan yang ada disamping melayani kebutuhan gizi rumah sakit juga melayani konsultasi gizi bagi pasien rawat jalan maupun rawat inap. h. Pelayanan Ambulance Pelayanan mobil ambulance ada tiga buah yang terdiri dari dua buah untuk pasien yang membutuhkan transportasi dan satu buah mobil jenazah. i. Peralatan Medik Rumah Sakit Peralatan Medik di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang pada tahun 2013 sejumlah 775 buah. j. Pelayanan Administrasi
14 14 Pelayanan administrasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang meliputi Visum et Repertum, Asuransi Jasa Raharja dan lain lain. k. Pelayanan Unggulan Pelayanan unggulan yang ada di Rumah Sakit Umum Tidar Kota Magelang meliputi : 1) pemeriksaan radiographic panoramic; 2) layanan laparoscopy; 3) arthroscopy; 4) penggantian sendi lutut atau tital knee replacement; 5) layanan operasi katarak dengan phace emulsifikasi; 6) layanan pemeriksaan endoskopik THT; dan 7) layanan pemeriksaan endoskopi. 5. Performance Rumah Sakit Tabel 2. Performance RSUD Tidar Kota Magelang Tahun BOR (%) LOS (hari) TOI (hari) BTO (kali) NDR ( 0 / 00 ) GDR ( 0 / 00 ) Sumber : Sub Bidang Penyusunan Program Perencanaan dan evaluasi Medik (P3EM) RSUD Tidar Kota Magelang. Keterangan : BOR : Bed Occupancy Ratio LOS : Length of Stay TOI : Turn Over Interval BTO : Bed Turn Over NDR : Gross Death Rate GDR : Net Death Rate
BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat in ap, rawat jalan,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat in ap, rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015
EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelayanan kesehatan, tidak dapat dilepaskan dari sarana pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada adalah rumah sakit. Menurut Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pelaksanaan praktik kedokteran seperti rumah sakit, harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana
Lebih terperinciBAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia dan merupakan hak dasar manusia. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi penting yang berfungsi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, masyarakat. Dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Daerah) yaitu Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya peyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin tinggi tingkat kecerdasan dan sosial ekonomi masyarakat, maka pengetahuan mereka terhadap penyakit, biaya, administrasi maupun upaya penyembuhan semakin baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, sehingga dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya kebutuhan pokok berupa kesehatan, seorang
Lebih terperinci2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, pengertian rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Dari kegiatan pelayanan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. No. 269/MENKES/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/MENKES/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan
Lebih terperinciLAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017
LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Jl. Diponegoro No. 125,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas yang masing-masing
Lebih terperinci1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
65 1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming Pemerintahan hindia belanda yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat yang didirikan untuk menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis, dan perawatan lanjutan untuk diagnosis dan perawatan tenaga medis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Oleh karena itu, rumah sakit harus berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UU RI No 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran menyatakan bahwa sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan tempat tidur rawat inap,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan tempat tidur rawat inap, pelayanan medis dan pelayanan perawatan terus menerus untuk diagnose dan pengobatan oleh staf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan yang tujuan utamanya adalah preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan) dengan sasaran masyarakat (Notoatmodjo,
Lebih terperinciTUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI MISI TUJUAN SASARAN Meningkatan Pengembangan Pelayanan Medis Spesialis Pengembangan Pelayanan Rumah Sakit Memenuhi Kebutuhan Sarana
Lebih terperinciPEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK
PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif
Lebih terperinciNAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis
NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BA'A Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Berkualitas Bertumpu Pada Semangat Melayani Dengan Memanfaatkan Sumber Daya Secara Optimal 1. Mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif. bersifat rahasia. Dokumen tersebut dinamakan sebagai rekam medis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (2000) rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan kepada masyarakat, baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat. Pelayanan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung
45 BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Berdirinya RSUD Kota Bandung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung merupakan salah satu instansi pemerintah kota Bandung yang bergerak dibidang layanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi
37 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi Sejarah berdirinya RSUD Dr Soeselo Kabupaten Tegal berawal dari Balai Pengobatan Karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu pelayanan kesehatan yang sering dikunjungi masyarakat. Menurut Kepmenkes No 128/Menkes/SK/II/2004, puskesmas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, pemerintah dituntut untuk memberikan pelayanan yang maksimal diberbagai bidang, salah satunya yaitu di bidang pelayanan kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit. rawat inap, rawat jalan, dan IGD. Rumah Sakit diselenggarakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan sebagai hak asasi manusia yang harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah instansi pemberi pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Hal itu terbukti dengan tidak pernah kosongnya rumah sakit yang ada di Indonesia. Rumah sakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Buleleng disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah secara periodik dalam mencapai
Lebih terperinciPenilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya Pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang optimal dari rumah sakit cenderung terus meningkat. Fenomena ini menuntut pihak rumah sakit
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permenkes No.147 tahun 2010 tentang perijinan Rumah Sakit menyatakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permenkes No.147 tahun 2010 tentang perijinan Rumah Sakit menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu. sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Kepmenkes Nomor 58 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka merupakan bagian pertanggung jawaban Rumah Sakit sebagai SKPD dalam menyampaikan laporan hasil program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL
BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL Analisa kondisi internal RSUD Kabupaten Belitung Timur akan ditentukan terlebih dahulu Variabel internal, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan salah satu unit usaha yang memberikan pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu pelayanan kesehatan yang diberikan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Obyek Penelitian 4.1.1.1 Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Dimulai sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan medis semakin meningkat, sehingga masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah sakit. Perubahan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penilaian sistem, dalam hal ini peneliti melakukan analisis terhadap interaksi yang terjadi pada input-proses-output yang terjadi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun. memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (2000) rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal. Untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi semua manusia di kehidupan masyarakat. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan globalisasi ekonomi di dunia menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi memperebutkan sumber daya
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan
RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : Misi 1 : Menjadi rumah profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
Lebih terperinciII. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha.
I. Gambaran Umum Rs. Umum Kabanjahe Kabupaten karo adalah RS kelas c berdasarkan surat keputusan menkes RI No HK.2.3/1/2/214 terletak di kota Kabanjahe Ibukota Kabupaten Karo berjarak ± 76 km dari ibukota
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015
LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 2016 DAFTAR ISI Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Maksud
Lebih terperinciTESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit
ANALISIS FAKT0R FAKTOR MOTIVASI YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN DOKTER SPESIALIS DALAM PENULISAN RESEP SESUAI FORMULARIUM DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TESIS Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis menurut Permenkes No.269 tahun 2008 adalah berkas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam Medis menurut Permenkes No.69 tahun adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya rumah sakit atau pihak asuransi kesehatan memiliki suatu formularium atau daftar obat, tetapi pemanfaatan formularium tersebut sebagai salah satu alat untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik adalah Rumah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi
96 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi KARS 2012 a. Standar APK 3.2 1) Untuk pengisian resume dokter sudah dilakukan oleh DPJP.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung operasional upaya kesehatan
Lebih terperinciJENIS FORMULIR REKAM MEDIS
JENIS FORMULIR REKAM MEDIS Formulir kertas Formulir elektronik Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk mencatat data yang akan diolah dalam pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat yang didirikan untuk menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara maksimal. Untuk mewujudkan pelayanan yang maksimal,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek
Lebih terperinci