PEDOMAN LAPORAN BERKALA BANK UMUM (LBBU)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN LAPORAN BERKALA BANK UMUM (LBBU)"

Transkripsi

1 Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/15/DPNP tanggal 12 Juli 2006 PEDOMAN LAPORAN BERKALA BANK UMUM (LBBU) JULI

2 Informasi Pokok Bank Pelapor INFORMASI POKOK BANK PELAPOR 1. Sandi bank : 2. Nama bank : 3. Alamat : 4. Nama kota : 5. Dati II : 6. Bank pelapor : 000 Bank Pelapor yang memiliki cabang 001 Bank Pelapor yang tidak memiliki kantor cabang 030 Bank Pelapor Asing/Campuran yang memiliki kantor cabang pembantu 031 Bank Pelapor Asing/Campuran yang tidak memiliki kantor cabang pembantu 7. Status kantor pusat : 01 Devisa 02 Non Devisa 8. Status Kepemilikan : 01 Bank Persero 02 Bank Swasta Nasional 03 Bank Asing 04 Bank Eks Campuran 05 Bank Pemerintah Daerah 9. Wilayah BI : 10. No. telephone : 11. No. fax : 12. No. telex : 13. Penanggung jawab penyusun laporan : a. Nama : b. Bagian/Divisi : c. No. telephone : d. No. fax : 14. Petugas penyusun laporan : a. Nama : b. Bagian/Divisi : c. No. telephone : d. No. fax : 15. Nomor rekening giro rupiah : 16. Nomor rekeningi giro valas : iii 23

3 Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR Informasi yang mencakup beberapa data penting mengenai bank pelapor yang harus diisi pada saat pertama kali menyusun Laporan Berkala Bank Umum (LBBU). Untuk penyusunan laporan bulanan berikutnya, cukup dilakukan penyesuaian (updating) atas data yang telah berubah. Informasi Pokok Bank Pelapor meliputi : 1. Sandi Bank Adalah sandi laporan bank pelapor, diisi dengan 6 digit. 2. Nama Bank Diisi dengan nama bank pelapor. 3. Alamat Diisi dengan alamat kantor bank pelapor. 4. Nama kota Diisi dengan nama kota di mana bank pelapor beroperasi. 5. Dati II Diisi sandi Lokasi Dati II di mana bank pelapor beroperasi. Sandi Dati II dapat dilihat pada Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia. 6. Bank pelapor Diisi dengan status kepemilikan cabang bank pelapor apakah sebagai bank tunggal, bank non tunggal (memiliki kantor cabang) dan bank asing/campuran. 7. Status kantor pusat Diisi dengan status kegiatan operasional kantor pusat bank pelapor apakah sebagai bank devisa atau non devisa, sesuai dengan ijin operasi dari Bank Indonesia. 8. Status Kepemilikan Diisi dengan status kepemilikan bank pelapor apakah sebagai Bank Persero, Bank Swasta Nasional, Bank Asing, Bank Eks Campuran dan Bank Pemerintah Daerah. 9. Wilayah BI Diisi dengan sandi Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia di mana bank pelapor menyampaikan laporan. Sandi wilayah BI dapat dilihat pada Daftar Sandi Wilayah Kerja Bank Indonesia. 10. No. telepon Diisi dengan nomor telepon pimpinan kantor bank pelapor. 11. No. fax 12. No. telex 13. Penanggung jawab penyusun laporan Diisi dengan data penanggung jawab penyusun LBBU. iv 24

4 Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor a. Nama Diisi dengan nama yang bertanggung jawab atas penyusunan LBBU. b. Bagian/Divisi Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penanggung jawab penyusunan laporan bertugas. c. No. telepon Diisi dengan nomor telepon penanggung jawab penyusunan laporan. d. No. fax 14. Petugas penyusun laporan Diisi dengan data petugas penyusun LBBU. a. Nama Diisi dengan nama yang menyusun LBBU. b. Bagian/Divisi Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penyusun laporan bertugas. c. No. telepon Diisi dengan nomor telepon penyusun laporan. d. No. fax 15. Nomor rekening giro rupiah Diisi dengan nomor rekening giro rupiah milik bank pelapor di Bank Indonesia untuk kepentingan Giro Wajib Minimum (GWM) 16. Nomor rekening giro valas Diisi dengan nomor rekening giro valas milik bank pelapor di Bank Indonesia untuk kepentingan Giro Wajib Minimum (GWM) v 25

5 BAB I PENJELASAN UMUM i 26

6 BAB I PENJELASAN UMUM A. Tujuan Pelaporan Sebagaimana diketahui bahwa dalam rangka mendukung penetapan dan pelaksanaan kebijakan moneter dan pengawasan bank yang berdasarkan risiko, Bank Indonesia telah melakukan beberapa penyempurnaan terhadap ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Untuk mendukung penyempurnaan ketentuan-ketentuan tersebut, maka data dan informasi bank yang selama ini dilaporkan dalam Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) dipandang perlu untuk diatur kembali agar format laporan dan penjelasannya selaras dengan ketentuan baru yang dikeluarkan. Selain itu, untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas laporan yang disampaikan kepada Bank Indonesia, maka beberapa laporan bank yang disampaikan secara off line ke Bank Indonesia digabungkan dalam LBBU sehingga dapat disampaikan secara on line. B. Pelapor/Penyedia Informasi Laporan Berkala ini disusun oleh kantor pusat bank umum konvensional termasuk kantor cabang bank asing yang berkedudukan di Indonesia. Untuk formulir-1, formulir-2, formulir-3, dan formulir 14, memuat laporan gabungan dari kantor-kantor yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Sementara itu, untuk formulir-4a sampai dengan formulir-13, memuat laporan gabungan dari seluruh kantor baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Dalam pengertian laporan gabungan bank konvensional, tidak termasuk data Dana Pihak Ketiga (DPK) dari kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha berdasakan prinsip syariah (kantor cabang syariah). C. Jenis Laporan (Data Yang Dilaporkan) Jenis informasi dalam LBBU merupakan data posisi dan laporan yang bersifat kualitatif. Adapun jenis-jenis laporan yang wajib disampaikan oleh bank pelapor terdiri dari 14 (empat belas) jenis formulir LBBU yaitu : I-1 27

7 No Formulir Periode Data 1 Formulir 1 Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing 2 Formulir 2 Neraca Mingguan pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan 3 Formulir 3 Laporan Dana Pihak Ketiga Milik Pemerintah 4 Formulir 4.a Laporan Maturity Profile (Rupiah) 5 Formulir 4.b Laporan Maturity Profile (Valuta Asing) 6 Formulir 5.a Laporan Pelanggaran BMPK Mingguan Mingguan Mingguan Bulanan Bulanan Bulanan 7 Formulir 5.b Triwulanan (Posisi bulan Laporan Pelanggaran BMPK Secara Konsolidasi Untuk Pihak Tidak Terkait 8 Formulir 6.a Laporan Pelampauan BMPK Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan 9 Formulir 6.b Triwulanan (Posisi bulan Laporan Pelampauan BMPK Secara Konsolidasi Untuk Pihak Tidak Terkait 10 Formulir 7.a Laporan Penyediaan Dana Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan 11 Formulir 7.b Triwulanan (Posisi bulan Laporan Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Bank Secara Konsolidasi 12 Formulir 8 Laporan Kredit yang Direstrukturisasi pada Bulan Laporan 13 Formulir 9.a Risiko Spesifik - Eksposur Surat Berharga (Trading Book) Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan Bulanan I-2 28

8 No Formulir Periode Data 14 Formulir 9.b Risiko Umum Eksposur Suku Bunga (Trading Book) Metode Jatuh Tempo (Maturity Method) 15 Formulir 9.c Risiko Umum - Eksposur Suku Bunga (Trading Book) - Metode Jangka Waktu (Duration Method) 16 Formulir 9.d Eksposur Nilai Tukar (Banking Book dan Trading Book) Bulanan Bulanan Bulanan 17 Formulir 9.e Triwulanan (Posisi bulan Eksposur Ekuitas (Trading Book) secara Konsolidasi 18 Formulir 9.f Eksposur Komoditas (Banking Book dantrading Book) secara Konsolidasi - Metode Sederhana (Simplified Approach) 19 Formulir 9.g Ekposur Komoditas (Banking Book dan Trading Book) secara Konsolidasi Metode Jatuh Tempo (Maturity Ladder Approach) 20 Formulir 9.h Laporan Perhitungan Value at Risk dan Beban Modal 21 Formulir 9.i Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Maret, Juni, September, dan Desember) Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan Bulanan 22 Formulir 9.j Triwulanan (Posisi bulan Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Secara Konsolidasi Maret, Juni, September, dan Desember) 23 Formulir 9.k Triwulanan (Posisi bulan Laporan Hasil Back Testing dan Penerapan Faktor Tambahan Maret, Juni, September, dan Desember) I-3 29

9 No Formulir Periode Data 24 Formulir 9.l Triwulanan (Posisi bulan Laporan Data 5 Kerugian Harian Terbesar Maret, Juni, September, dan Desember) 25 Formulir 9.m Triwulanan (Posisi bulan Laporan Hasil Stress Testing Maret, Juni, September, dan Desember) 26 Formulir 9.n Pengungkapan & Penjelasan Tambahan I-4 Bulanan 27 Formulir 10 Bulanan Laporan Deposan dan Debitur Inti 28 Formulir 11 Triwulanan (Posisi bulan Laporan Sensitivity to Market Risk Nilai Tukar Maret, Juni, September, dan Desember) 29 Formulir 12 Triwulanan (Posisi bulan Laporan Sensitivity to Market Risk Suku Bunga 30 Formulir 13.a Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Individual 31 Formulir 13.b Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Individual 32 Formulir 13.c Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Individual Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan Bulanan Bulanan 33 Formulir 13.d Triwulanan (Posisi bulan Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 34 Formulir 13.e Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Maret, Juni, September, dan Desember) Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) 30

10 No Formulir Periode Data 35 Formulir 13.f Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 36 Formulir 13.g Pengungkapan & Penjelasan Tambahan 37 Formulir 14 Perhitungan Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate) Rupiah Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan Bulanan D. Periode Penyampaian Laporan Dan Periode Data Periode penyampaian LBBU adalah tanggal batas waktu penyampaian LBBU dari bank pelapor ke Bank Indonesia. Pada setiap bulan, Bank Wajib menyampaikan LBBU dalam periode penyampaian laporan yang ditetapkan sebagai berikut : 1. Periode Penyampaian I, dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 6; 2. Periode Penyampaian II, dari tanggal 8 sampai dengan tanggal 13; 3. Periode Penyampaian III, dari tanggal 16 sampai dengan tanggal 21; dan 4. Periode Penyampaian IV, dari tanggal 24 sampai dengan tanggal 29. Sementara itu, periode data merupakan masa dan atau posisi pelaporan data yang harus disampaikan bank pelapor ke Bank Indonesia yang dibagi menjadi : 1. Laporan Dana Pihak Ketiga, Laporan Pos-pos Neraca Mingguan, dan Laporan Dana Pihak Ketiga milik Pemerintah yang disusun untuk 4 periode data laporan setiap bulan yaitu : a. Periode Data laporan minggu pertama (periode data laporan minggu I), meliputi data sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 7; b. Periode Data laporan minggu kedua (periode data laporan minggu II), meliputi data sejak tanggal 8 sampai dengan tanggal 15; c. Periode Data laporan minggu ketiga (periode data laporan minggu III), meliputi data sejak tanggal 16 sampai dengan tanggal 23; d. Periode Data laporan minggu keempat (periode data laporan minggu IV), meliputi data sejak tanggal 24 sampai dengan tanggal akhir bulan. I-5 31

11 2. Laporan Maturity Profile, Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Secara Individual yang terdiri dari Laporan Pelanggaran Batas Maksimum Kredit, Laporan Pelampauan Batas Maksimum Kredit, Laporan Penyediaan Dana, serta Laporan Kredit yang Direstrukturisasi, Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk) Bank Secara Individual, Laporan Deposan dan Debitur Inti, Laporan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Individual, dan Laporan Perhitungan Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate) yang disusun untuk posisi tanggal akhir bulan setiap bulannya. 3. Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Secara Konsolidasi yang terdiri dari Laporan Pelanggaran Batas Maksimum Kredit, Laporan Pelampauan Batas Maksimum Kredit, Laporan Penyediaan Dana, Laporan Sensitivity to Market Risk Nilai Tukar dan Laporan Sensitivity to Market Risk Suku Bunga, Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk) Bank Secara Konsolidasi, dan Laporan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi yang disusun untuk posisi laporan tanggal akhir bulan pada setiap akhir triwulan. Adapun periode data yang wajib disampaikan untuk masing-masing periode penyampaian adalah sebagai berikut : Periode Penyampaian / Form 1. Periode Penyampaian I, tgl 1 s.d. 6 Periode Data a. Formulir-1. Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan b. Formulir-2. Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan c. Formulir-3. Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan d. Formulir-4.a. Posisi akhir bulan sebelumnya e. Formulir-4.b. Posisi akhir bulan sebelumnya f. Formulir-5.a Posisi akhir bulan sebelumnya g. Formulir-6-a Posisi akhir bulan sebelumnya I-6 32

12 Periode Penyampaian / Form Periode Data h. Formulir-7.a Posisi akhir bulan sebelumnya i. Formulir-8 Posisi akhir bulan sebelumnya j. Formulir-9.a Posisi akhir bulan sebelumnya k. Formulir-9.b Posisi akhir bulan sebelumnya l. Formulir-9.c Posisi akhir bulan sebelumnya m. Formulir-9.d Posisi akhir bulan sebelumnya n. Formulir-9.h Posisi akhir bulan sebelumnya o. Formulir-9.i Posisi akhir bulan sebelumnya p. Formulir-10 Posisi akhir bulan sebelumnya q. Formulir-11 Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Sebagai contoh : Data bulan Maret disampaikan pada periode penyampaian I bulan April yaitu pada tanggal 1 s.d. 6 r. Formulir-12 Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. s. Formulir-13.a Posisi akhir bulan sebelumnya t. Formulir-13.b Posisi akhir bulan sebelumnya u. Formulir-13.c Posisi akhir bulan sebelumnya v. Formulir-14 Posisi akhir bulan sebelumnya 2. Periode Penyampaian II, tgl 8 s.d.13 a. Formulir-1. Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 1 s.d. 7 b. Formulir-2. Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 1 s.d. 7 c. Formulir-3. Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 1 s.d. 7 I-7 33

13 Periode Penyampaian / Form 3. Periode Penyampaian III, tgl 16 s.d. 21 Periode Data a. Formulir-1. Minggu ke II bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 8 s.d. 15 b. Formulir-2. Minggu ke II bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 8 s.d. 15 c. Formulir-3. Minggu ke II bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 8 s.d. 15 d. Formulir-5.b Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Sebagai contoh : Data bulan Maret disampaikan pada periode penyampaian III bulan April yaitu pada tanggal 16 s.d. 21 e. Formulir-6.b Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. f. Formulir-7.b Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. g. Formulir-9.e Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. h. Formulir-9.f Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. i. Formulir-9.g Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. j. Formulir-9.j Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. k. Formulir-9.k Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. l. Formulir-9.l Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. m. Formulir-9.m Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. I-8 34

14 Periode Penyampaian / Form Periode Data n. Formulir-13.d Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. o. Formulir-13.e Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. p. Formulir-13.f Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. 4. Periode Penyampaian IV, tgl 24 s.d. 29 a. Formulir-1. Minggu ke III bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 16 s.d. 23 b. Formulir-2. Minggu ke III bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 16 s.d. 23 c. Formulir-3. Minggu ke III bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 16 s.d. 23 E. Penyusunan Laporan Laporan disampaikan secara elektronis langsung ke Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta. Komunikasi pelaporan yang digunakan adalah melalui media extranet yang dikembangkan oleh Direktorat Pengelolaan Sistem Informasi (DPSI) Bank Indonesia. Kebutuhan informasi bagi Kantor Bank Indonesia (KBI) yang berkaitan dengan pengawasan bank di wilayah kerja KBI yang bersangkutan akan dipenuhi melalui Kantor Pusat Bank Indonesia. F. Penyampaian Laporan Dalam sistem laporan ini Bank Indonesia memberikan sistem aplikasi kepada bank pelapor dalam bentuk CD. Laporan ini disusun dan disampaikan dalam bentuk text file dengan berpedoman pada spesifikasi dalam buku pedoman LBBU ini. G. Penyampaian Data Koreksi Bank hanya diperkenankan menyampaikan koreksi atas LBBU dalam periode penyampaian laporan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan. I-9 35

15 H. Sanksi Ketentuan tentang sanksi diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI). I. Penyampaian Pertanyaan Jika dalam pelaksanaan penyusunan pelaporan terdapat hal-hal yang kurang jelas, maka bank pelapor dapat menyampaikan pertanyaan kepada Bank Indonesia sebagai berikut : 1. Hal-hal yang berkaitan dengan materi pelaporan. a. Bank pelapor yang berkantor pusat di wilayah Jabodetabek, pertanyaan diajukan kepada : a.1 Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter c.q. Tim Statistik Moneter, Keuangan dan Fiskal untuk formulir 1, formulir-2 dan formulir-3 a.2 Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, untuk formulir 4.a sampai dengan formulir 14. b. Bank pelapor yang berkantor pusat di luar wilayah Jabodetabek, pertanyaan di ajukan kepada kantor Bank Indonesia setempat. 2. Hal-hal yang berkaitan dengan aplikasi dan otomasi sistem penyampaian laporan, pertanyaan diajukan kepada Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter c.q. Tim Statistik Moneter, Keuangan dan Fiskal. I-10 36

16 BAB II LAPORAN PER BANK PELAPOR ii 37

17 Formulir 1 LAPORAN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING TANGGAL RUPIAH (Dalam Jutaan Rupiah) VALAS (Ekuivalen Dalam Ribuan USD) II-1 JUMLAH RATA-RATA Formulir 1 38

18 FORMULIR 1 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING Dalam formulir ini dilaporkan mengenai Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing sesuai dengan pembukuan Bank pelapor. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. Tanggal Baris 1 s.d 8, diisi tanggal-tanggal secara harian sebagaimana tanggal periode data laporan pada penjelasan umum. II. Jumlah (baris 9) Baris ini diisi penjumlahan dari baris 1 s.d 8. (diisi oleh program secara otomatis). III. Rata-rata (baris 10) Baris ini diisi angka rata-rata dari Dana Pihak Ketiga yaitu dari baris 9 dibagi dengan banyaknya tanggal yang terisi (n) dalam satu masa laporan (diisi oleh program secara otomatis). IV. DPK rupiah Baris ini diisi dalam jutaan rupiah dan merupakan penjumlahan dari komponen sebagaimana diuraikan pada penjelasan komponen Dana Pihak Ketiga Rupiah. V. DPK valuta asing Baris ini diisi dalam ekuivalen ribuan USD dan merupakan penjumlahan dari komponen sebagaimana diuraikan pada penjelasan Dana Pihak Ketiga Valuta Asing. Pengisian posisi DPK adalah berdasarkan kegiatan Bank sesuai dengan hari kerja Bank. Dalam hal Bank pelapor melakukan kegiatan operasional baik sebagian atau seluruh kantornya pada hari Sabtu, Minggu dan atau hari libur maka kolom tersebut diisi dengan posisi DPK pada tanggal yang bersangkutan. Apabila pada hari Sabtu, Minggu dan atau hari libur Bank pelapor tidak melakukan kegiatan operasional, posisi DPK hari tersebut diisi dengan posisi hari kerja sebelumnya. PENJELASAN KOMPONEN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING : A. DANA PIHAK KETIGA RUPIAH Yang dimasukkan ke dalam komponen DPK rupiah adalah kewajiban-kewajiban Bank pelapor yang tercatat dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan Bank baik kepada penduduk maupun bukan penduduk. Untuk kewajiban kepada bukan penduduk termasuk pula kewajiban luar negeri kepada Bank lain dan atau KP/KCnya yang melakukan kegiatan operasional di luar negeri. Khusus DPK yang berasal dari penerbitan obligasi, perhitungannya berdasarkan selisih antara nilai obligasi yang diterbitkan dengan cadangan pelunasan obligasi II-2 39

19 Formulir 1 (sinking fund). Bagi Bank yang bertindak sebagai Wali Amanat (trustee), sinking fund yang diterima dihitung sebagai komponen DPK. Yang dikecualikan dari perhitungan DPK adalah seluruh dana yang diterima dari Bank Indonesia, Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di lndonesia dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease), dan dana kelolaan termasuk dana dalam rangka two step loan yang diterima dari Departemen Keuangan dan Departemen lainnya. Komponen Dana Pihak Ketiga Dalam Rupiah Definisi dari pos-pos yang merupakan komponen Dana Pihak Ketiga dalam rupiah adalah sama dengan definisi pos-pos yang terdapat dalam Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). 1. Giro Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Giro dalam bentuk Rupiah. 2. Tabungan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Tabungan dalam bentuk Rupiah. 3. Simpanan Berjangka Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Simpanan Berjangka dalam bentuk Rupiah. 4. Kewajiban-Kewajiban Lainnya Yaitu semua kewajiban dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan Bank, selain dari kewajiban pada angka 1 s.d. 3 tersebut di atas, yang berupa: a. Surat berharga yang diterbitkan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban yang timbul karena penerbitan surat berharga yang diterbitkan dalam Rupiah. Dalam komponen ini tidak termasuk cadangan pelunasan obligasi (sinking fund) yang ditempatkan pada Bank Wali Amanat (trustee) yang dilaporkan sebagai faktor pengurang obligasi yang diterbitkan, cadangan pelunasan obligasi tersebut diperhitungkan sebagai dana pihak ketiga oleh Bank Wali Amanat. b. Kewajiban pada Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua jenis kewajiban Bank pelapor dalam rupiah kepada Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya PT. Bank Central Asia (sebagai Bank pelapor) menerima simpanan dari Citibank di London. Saldo rekening-rekening ini tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening-rekening tagihan Bank pelapor kepada Bank lain. c. Pinjaman yang diterima Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Pinjaman yang diterima dalam Rupiah. Dalam komponen ini tidak termasuk pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease). d. Kewajiban lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Kewajiban Lainnya dalam Rupiah. II-3 40

20 Formulir 1 e. Antar kantor pasiva yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban Bank pelapor dalam rupiah kepada Bank yang sama yaitu kantor pusat dan atau kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Komponen ini dilaporkan secara bruto sesuai dengan jenis transaksinya. Misalnya PT. BCA di Jakarta sebagai Bank pelapor menerima dana dari cabang (KC) PT. BCA di Bahama. Khusus bagi kantor cabang Bank asing, yang diperhitungkan dalam komponen ini adalah semua kewajiban kantor cabang Bank asing kepada kantor pusat dan atau kantor-kantor cabang di luar Indonesia dikurangi dengan Dana Usaha yang telah dinyatakan sebagai komponen modal. f. Setoran jaminan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Setoran jaminan dalam Rupiah. g. Lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan Bank yang tidak dapat dimasukkan pada butir 4.a. sampai dengan 4.f. Pada tanggal akhir periode data laporan, pos-pos tersebut di atas kecuali untuk pos surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima harus sama dengan pos-pos dimaksud yang terdapat pada Formulir 2 Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan, yang tercantum di kolom rupiah. B. DANA PIHAK KETIGA DALAM VALUTA ASING Yang dimasukkan ke dalam komponen DPK dalam valuta asing adalah kewajiban Bank pelapor yang tercatat dalam valuta asing kepada penduduk maupun bukan penduduk, termasuk pula kewajiban kepada Bank Indonesia, Bank lain, BPR dan KP/KC-nya yang beroperasi di luar negeri. Khusus untuk surat berharga yang diterbitkan dalam bentuk obligasi, perhitungan DPK berdasarkan selisih antara nilai obligasi yang diterbitkan dengan cadangan pelunasan obligasi yang diterbitkan (sinking fund). Bagi Bank yang bertindak sebagai Wali Amanat, sinking fund yang diterima dihitung sebagai komponen DPK. Dikecualikan dari perhitungan DPK adalah pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease). DPK dalam valuta asing dilaporkan dalam ekuivalen ribuan USD. Komponen Dana Pihak Ketiga Dalam Valuta Asing Definisi dari pos-pos yang merupakan komponen Dana Pihak Ketiga dalam valuta asing adalah sama dengan definisi pos-pos yang terdapat dalam Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). 1. Giro Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Giro dalam bentuk Valuta asing milik pihak ketiga bukan Bank. 2. Simpanan Berjangka Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Simpanan berjangka dalam bentuk valuta asing milik pihak ketiga bukan Bank. II-4 41

21 Formulir 1 3. Kewajiban-Kewajiban Lainnya Yaitu semua kewajiban dalam valuta asing, selain dari kewajiban pada angka 1 s.d. 2 tersebut di atas, yang berupa: a. Surat berharga yang diterbitkan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban yang timbul karena penerbitan surat berharga dalam valuta asing. Dalam komponen ini tidak termasuk cadangan pelunasan obligasi (sinking fund) yang ditempatkan pada Bank Wali Amanat (trustee). Sinking fund tersebut dilaporkan sebagai faktor pengurang obligasi yang diterbitkan. b. Kewajiban pada Bank Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban dalam valuta asing yang diterima oleh Bank pelapor dari Bank Indonesia. c. Kewajiban pada Bank lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah semua jenis kewajiban Bank pelapor dalam valuta asing kepada Bank lain baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Misalnya PT. Bank Central Asia (sebagai Bank pelapor) mempunyai kewajiban kepada PT BRI di Jakarta atau kepada Citibank di London. Saldo rekening-rekening ini tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening-rekening tagihan Bank pelapor kepada Bank lain. d. Pinjaman yang diterima Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Pinjaman yang diterima dalam valuta asing. Dalam komponen ini tidak termasuk pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease). e. Kewajiban lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Kewajiban Lainnya dalam valuta asing. f. Antar kantor pasiva yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban Bank pelapor dalam valuta asing kepada Bank yang sama yaitu kantor pusat dan atau kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Komponen ini dilaporkan secara bruto sesuai dengan jenis transaksinya. Misalnya PT. BCA di Jakarta sebagai Bank pelapor menerima dana dari cabang (KC) PT. BCA di Bahama. Khusus bagi kantor cabang Bank asing yang diperhitungkan dalam komponen ini adalah semua kewajiban kantor cabang Bank asing. kepada kantor pusat dan atau kantorkantor cabang di luar Indonesia dikurangi dengan Dana Usaha yang telah dinyatakan sebagai komponen modal. g. Setoran jaminan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah setoran jaminan dalam valuta asing. h. Lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban dalam valuta asing kepada pihak ketiga yang tidak dapat dimasukkan pada butir 4.a. sampai dengan 4.g. (dana pihak ketiga dalam valuta asing termasuk kewajiban kepada Bank dan bukan Bank). II-5 42

22 Formulir 1 Pada tanggal akhir masa laporan, setelah dikonversikan dalam rupiah maka pos-pos tersebut diatas, kecuali pos surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima harus sama dengan pos-pos dimaksud pada Formulir 2 Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan, yang tercantum di kolom valas. II-6 43

23 Formulir 2 NERACA MINGGUAN PADA TANGGAL AKHIR PERIODE DATA LAPORAN (Dalam jutaan rupiah) Penduduk Bukan Penduduk Jumlah No. Pos-pos Sandi Pemerintah Pusat Lainnya seluruh Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rp&Va ASET 1. Kas Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN) i. Bank pelapor lain ii. Bank Perkreditan Rakyat b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN) Tagihan Spot dan Derivatif Surat-surat Berharga a. Bank Indonesia b. Bank c. Non Bank i. SBN/SBSN ii. Lainnya Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) a. Bank Indonesia b. Bank c. Non Bank i. SBN/SBSN ii. Lainnya Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) 8. Tagihan Akseptasi Kedit yang diberikan a. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank b. Kepada Pihak Bank Penyertaan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/ Aset Tidak Berwujud Akumulasi Amortisasi -/ Aset tetap dan inventaris Akumulasi penyusutan Aset tetap & inventaris -/ Properti Terbengkalai Aset Yang Diambil Alih Rekening Tunda Aset Antarkantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di Luar Indonesia Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya dan PPA Non Produktif -/- 19. Aset Pajak Tangguhan Rupa-rupa Aset Total Aset KEWAJIBAN 1. Giro a. Giro yang diblokir b. Giro Lainnya Tabungan a. Tabungan yang diblokir b. Tabungan Lainnya Simpanan berjangka a. Simpanan Berjangka yang diblokir b. Simpanan Berjangka Lainnya Kewajiban kepada Bank Indonesia Kewajiban kepada bank lain a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN) i. Bank pelapor lain ii. Bank Perkreditan Rakyat b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN) Kewajiban Spot dan Derivatif Kewajiban Atas Surat Berharga Yang Dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 8. Kewajiban Akseptasi Surat-surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Setoran jaminan Kewajiban Antarkantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di Luar Indonesia II-7 44

24 Lanjutan Formulir 2 (Dalam jutaan rupiah) Penduduk Bukan Penduduk Jumlah No. Pos-pos Sandi Pemerintah Pusat Lainnya seluruh Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rp&Va 13. Kewajiban Pajak Tangguhan Rupa-rupa Kewajiban a. Kewajiban kepada Pemerintah yang belum dipindah bukukan b. Lainnya Modal pinjaman Modal disetor Perkiraan tambahan modal disetor a. Agio b. Disagio -/ c. Modal Sumbangan d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan i. Faktor Penambah ii. Faktor Pengurang e. Pendapatan Komprehensif i. Keuntungan ii. Kerugian f. Lainnya i. Faktor Penambah ii. Faktor Pengurang g. Dana Setoran Modal Selisih penilaian kembali Aset tetap Cadangan Laba/rugi a. Tahun-tahun lalu i. Laba ii. Rugi -/ b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi -/ Catatan : Dapat diisi - Tidak dapat diisi Total Kewajiban II-8 45

25 FORMULIR 2 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN NERACA MINGGUAN PADA TANGGAL AKHIR PERIODE DATA LAPORAN Dalam formulir ini dilaporkan mengenai Neraca Mingguan Bank Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan sesuai dengan pembukuan Bank pelapor. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM 1. Pos-pos Neraca Mingguan Pos-pos Neraca Mingguan diisi dalam jutaan rupiah sesuai dengan pembukuan bank pelapor pada posisi tanggal akhir periode data laporan yang bersangkutan. Untuk pos-pos Neraca valuta asing, dilaporkan dalam jutaan rupiah pada kolom valas setelah masing-masing jenis valuta asing dijabarkan menurut ketentuan kurs yang ditentukan dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. 2. Status Kepemilikan (Penduduk dan Bukan Penduduk) Masing-masing pos harus diisi berdasarkan status kepemilikannya yaitu pada kolom penduduk yang dibagi menjadi Pemerintah Pusat dan Lainnya serta kolom Bukan Penduduk, apabila dalam kolom-kolom tersebut dimungkinkan untuk diisi. Penjelasan kolom dimaksud adalah sebagai berikut : a. Penduduk Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang berdomisili, atau berencana berdomisili di Indonesia sekurang-kurangnya satu (1) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik Republik Indonesia di luar negeri. Kolom ini dirinci : 1) Pemerintah Pusat Yaitu seluruh instansi Pemerintah, baik departemen maupun lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. II-9 46

26 Termasuk juga ke dalam kewajiban kepada Pemerintah Pusat adalah pajak-pajak yang belum dipindahbukukan ke rekening Induk Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN). 2) Lainnya Yaitu semua tagihan atau kewajiban Bank pelapor kepada Penduduk selain Kepada Pemerintah Pusat. b. Bukan Penduduk Yang dimaksud dengan bukan penduduk adalah orang, badan hukum atau badan lainnya yang tidak berdomisili, atau berencana berdomisili di Indonesia kurang dari satu tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik negara lain di Indonesia. Rincian dan penjelasan lebih lanjut mengenai penduduk dan bukan penduduk tersebut adalah sebagaimana yang terdapat pada lampiran I. PENJELASAN POS-POS NERACA MINGGUAN : A. ASET 1. Kas Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen sebagaimana diatur dalam pos Kas di neraca dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 2. Penempatan pada Bank Indonesia Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen sebagaimana diatur dalam pos Penempatan pada Bank Indonesia di neraca dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum 3. Penempatan pada Bank Lain. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen sebagaimana diatur dalam pos Penempatan pada Bank Lain di neraca dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. II-10 47

27 Subpos ini dirinci : i. Bank pelapor lain ii. Bank Perkreditan Rakyat b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. 4. Tagihan Spot dan Derivatif Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tagihan Spot dan Derivatif di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 5. Surat surat Berharga Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Surat Berharga yang Dimiliki di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Bank Indonesia Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank bank pelapor yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. b. Bank Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank pelapor yang diterbitkan oleh bank lain. c. Non Bank i. SBN/SBSN Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank pelapor berbentuk Surat Berharga Negara dan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. ii. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank pelapor yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank dan tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf i. II-11 48

28 6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Bank Indonesia b. Bank c. Non Bank i. SBN/SBSN ii. Lainnya 7. Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 8. Tagihan Akseptasi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tagihan Akseptasi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 9. Kredit yang Diberikan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kredit yang Diberikan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kredit yang diberikan oleh bank pelapor kepada pihak ketiga bukan bank. b. Kepada Pihak Bank Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kredit yang diberikan oleh bank pelapor kepada pihak ketiga bukan bank. 10. Penyertaan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Penyertaan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. II-12 49

29 11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/- Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 12. Aset Tidak Berwujud Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Aset Tidak Berwujud di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Akumulasi Amortisasi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis dari jumlah aset tidak berwujud yang dapat didepresiasi selama masa manfaat aset, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 13. Aset Tetap dan Inventaris Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset tetap dan inventaris milik bank pelapor dan digunakan dalam kegiatan operasional, termasuk yang berasal dari sewa pembiayaan (finance lease), sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum 14. Properti Terbengkalai Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki bank pelapor tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha bank yang lazim (abandoned property), sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 15. Aset yang Diambil Alih Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang diperoleh bank pelapor baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank pelapor, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. II-13 50

30 16. Rekening Tunda Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah transaksi yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumentasi pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat direklasifikasi dalam pos yang seharusnya., sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 17. Aset Antarkantor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Aset Antarkantor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 19. Rupa-Rupa Aset Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah saldo rekening aset yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 18 di atas, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. B. KEWAJIBAN 1. Giro Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Giro di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Giro yang diblokir Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah giro yang diblokir untuk tujuan tertentu, misalnya dalam rangka escrow account, setoran jaminan dan diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara. II-14 51

31 b. Giro Lainnya Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah saldo giro yang tidak diblokir dan kredit yang bersaldo kredit. 2. Tabungan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tabungan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Tabungan yang diblokir b. Tabungan Lainnya 3. Simpanan Berjangka Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Simpanan Berjangka di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Simpanan Berjangka yang diblokir b. Simpanan Berjangka Lainnya 4. Kewajiban kepada Bank Indonesia Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban kepada Bank Indonesia di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 5. Kewajiban kepada Bank Lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban kepada Bank Lain di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas: a. Kegiatan Operasional di Indonesia (DN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Sub pos ini dirinci : i. Bank pelapor lain ii. Bank Perkreditan Rakyat II-15 52

32 b. Kegiatan Operasional di luar Indonesia (LN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. 6. Kewajiban Spot dan Derivatif Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Spot dan Derivatif di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 7. Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 8. Kewajiban Akseptasi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Akseptasi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 9. Surat-surat Berharga Yang Diterbitkan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos 9. Surat-surat Berharga Yang Diterbitkan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 10. Pinjaman yang Diterima Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Pinjaman yang Diterima di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 11. Setoran Jaminan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Setoran Jaminan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 12. Kewajiban Antar kantor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Antar kantor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. II-15.a 53

33 Pos ini dirinci : a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 13. Kewajiban Pajak Tangguhan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. 14. Rupa-Rupa Kewajiban Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah saldo rekening kewajiban lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 13 dan pos 15 sampai dengan 20, sebagaimana dimaksud dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Kewajiban kepada Pemerintah yang Belum Dipindahbukukan Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua kewajiban dalam rupiah dan valuta asing kepada pemerintah pusat seperti kewajiban pajak-pajak yang harus disetorkan kepada KPKN. b. Lainnya 15. Modal Pinjaman Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Modal Pinjaman di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 16. Modal Disetor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Modal Disetor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 17. Perkiraan Tambahan Modal Disetor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen pos Perkiraan tambahan Modal Disetor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Agio b. Disagio c. Modal sumbangan II-15.b 54

34 d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan Sub pos ini dirinci : i. Faktor Penambah ii. Faktor Pengurang e. Pendapatan Komprehensif Sub pos ini dirinci : i. Keuntungan ii. Kerugian f. Lainnya Sub pos ini dirinci: i. Faktor Penambah ii. Faktor Pengurang g. Dana Setoran Modal 18. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 19. Cadangan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 20. Laba/Rugi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Laba/Rugi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Tahun-tahun lalu i. Laba ii. Rugi b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi II-15.c 55

35 Jenis Sandi 1. Giro Tabungan Deposito Total Formulir 3 LAPORAN DANA PIHAK KETIGA MILIK PEMERINTAH (Dalam Jutaan Rupiah) PEMERINTAH PUSAT PEMDA Jumlah KPKN Departemen Keuangan Departemen Lainnya Sub Jumlah Tingkat I Tingkat II Sub Jumlah Seluruh Rp Va Rp Va Rp Va Rp Va Rp Va Rp Va Rp Va (Rp & Valas) Formulir 3 II-16 56

36 FORMULIR 3 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN DANA PIHAK KETIGA MILIK PEMERINTAH Pada formulir ini dilaporkan posisi dana pihak ketiga berupa giro, tabungan dan simpanan berjangka (deposito) dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II sesuai dengan pembukuan bank pelapor. Yang dimaksud dengan pemerintah pusat adalah seluruh instansi pemerintah baik departemen maupun lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerahdaerah (lihat penjelasan pada lampiran I). Sementara itu, yang dimaksud pemerintah daerah adalah seluruh instansi/lembaga pemerintah yang anggaran keuangannya diatur dalam Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk kantor wilayah/ perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. Sebagai contoh, PEMDA DKI, PEMDA JAWA BARAT, Dinas Kebersihan pemda dan dinas bangunan dan tata kota. Termasuk dilaporkan dalam jenis-jenis dana pihak ketiga milik pemerintah adalah sebagai berikut : 1. Giro. a. Dapat ditarik sewaktu-waktu b. Dalam rangka kustodian Yaitu rekening simpanan giro milik pemerintah dalam rangka penyelesaian transaksi di pasar uang dan pasar modal melalui bank pelapor c. Diblokir i. Dalam rangka escrow account Yaitu rekening giro milik pemerintah untuk menampung peneriman atas transaksi tertentu dan penarikannya hanya dapat dilakukan dengan suatu syarat tertentu. ii. Dalam rangka setoran jaminan Rekening giro yang diblokir dalam rangka setoran jaminan. 2. Tabungan a. Tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu Yaitu jenis tabungan dengan frekuensi penarikan tidak dibatasi yang penarikannya dilakukan dengan menggunakan mesin ATM maupun buku tabungan. b. Tabungan Berjangka Yaitu jenis tabungan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu yang telah disepakati. Termasuk pula dalam jenis ini adalah Tabungan Asuransi Berjangka (TASKA) dan Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH). Tabungan berjangka yang sudah jatuh waktu tetap dilaporkan dalam jenis ini. c. Lainnya Yaitu jenis tabungan yang tidak dapat digolongkan pada jenis a dan jenis b di atas. II-17 57

37 Formulir 3 3. Simpanan Berjangka a. Deposit on Call Simpanan yang hanya dapat ditarik dengan syarat pemberitahuan sebelumnya. b. Deposito Berjangka Simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. c. Sertifikat Deposito Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti simpanannya dapat dipindahtangankan. d. Lainnya Yaitu jenis simpanan berjangka yang tidak dapat digolongkan pada jenis a, b,c dan jenis d di atas. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. Pemerintah Pusat 1. Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara. Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik KPKN dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. 2. Departemen Keuangan. Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Departemen Keuangan dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. 3. Departemen Lainnya Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Depertemen lainnya dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. Yang dimaksud dengan Departemen lainnya adalah Departemen selain KPKN dan Departemen Keuangan seperti Departemen Pertahanan, Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, Departemen Pertambangan dan Energi dan Departemen lainnya. II. Sub Jumlah Kolom ini diisi penjumlahan dari dana pihak ketiga milik KPKN, Departemen Keuangan dan Departemen lainnya berdasarkan jenis valutanya yang dirici menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. Kolom Sub Jumlah ini harus sama dengan pos-pos Dana Pihak Ketiga pada Formulir-2. III. Pemerintah Daerah 1. Pemerintah Daerah Tingkat I Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat I dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. 2. Pemerintah Daerah Tingkat II Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat II dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. II-18 58

38 Formulir 3 IV. Sub Jumlah Kolom ini diisi penjumlahan dari dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II masing-masing menurut jenis valuta, yang dirici menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. V. Total Kolom ini diisi penjumlahan dari seluruh dana pihak ketiga milik pemerintah pusat (KPKN, Departemen Keungan, Departemen lainnya) dan milik pemerintah daaerah (Pemda Tingkat I dan Pemda Tingkat II) dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. II-19 59

39 Formulir 4.a LAPORAN MATURITY PROFILE (Rupiah) II-20 (Dalam Jutaan Rupiah) JATUH TEMPO *) POS-POS Sandi Saldo Sampai dengan > 1 minggu sampai > 2 minggu sampai > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai 1 minggu dengan 2 minggu dengan 1 bulan dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan > 12 bulan I. Neraca A. Aset Kas Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro b. SBI c. Lainnya Penempatan pada bank lain Surat Berharga **) a. SUN ) diperdagangkan ) tersedia untuk dijual ) dimiliki hingga jatuh tempo ) pinjaman yang diberikan dan piutang b. Surat berharga korporasi ) diperdagangkan ) tersedia untuk dijual ) dimiliki hingga jatuh tempo ) pinjaman yang diberikan dan piutang c. Lainnya Kredit Yang Diberikan a. Belum Jatuh Tempo b. Sudah Jatuh Tempo ***) Tagihan Lainnya a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) b. Lainnya Lain-lain B. Kewajiban Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka ) Deposit on call ) Deposito berjangka ) Lainnya Kewajiban kepada Bank Indonesia Kewajiban kepada bank lain Surat Berharga yang Diterbitkan a. Obligasi b. Subordinasi ****) c. Lainnya Pinjaman yang Diterima a. Pinjaman Subordinasi ****) b. Lainnya

40 Lanjutan Formulir 4a (Dalam Jutaan Rupiah) JATUH TEMPO *) POS-POS Sandi Saldo Sampai dengan > 1 minggu sampai > 2 minggu sampai > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai 1 minggu dengan 2 minggu dengan 1 bulan dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan > 12 bulan 6. Kewajiban Lainnya a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) b. Lainnya Lain-lain C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca II. Rekening Administratif A. Tagihan Rekening Administratif Komitmen a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan ) Spot ) Derivatif c. Lainnya Kontijensi *****) II-21 B. Kewajiban Rekening Administratif Komitmen a. Fasilitas kredit yang belum ditarik b. Irrevocable L/C yang masih berjalan c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan ) Spot ) Derivatif d. Lainnya Kontijensi ******) C Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] Selisih Kumulatif *) Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual **) Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ***) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo. ****) Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman *****) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan) ******) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban) 61

41 Formulir 4.b LAPORAN MATURITY PROFILE (Valuta Asing) II-22 (Ekuivalen dalam ribuan USD) JATUH TEMPO *) POS-POS Sandi Saldo Sampai dengan > 1 minggu sampai > 2 minggu sampai > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai 1 minggu dengan 2 minggu dengan 1 bulan dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan > 12 bulan I. Neraca A. Aset Kas Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Surat Berharga **) a. Surat berharga korporasi ) diperdagangkan ) tersedia untuk dijual ) dimiliki hingga jatuh tempo ) pinjaman yang diberikan dan piutang b. Lainnya Kredit Yang Diberikan a. Belum Jatuh Tempo b. Sudah Jatuh Tempo ***) Tagihan Lainnya a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) b. Lainnya Lain-lain B. Kewajiban Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka ) Deposit on call ) Deposito berjangka ) Lainnya Kewajiban kepada Bank Indonesia Kewajiban kepada bank lain Surat Berharga yang Diterbitkan a. Obligasi b. Subordinasi ****) c. Lainnya Pinjaman yang Diterima a. Pinjaman Subordinasi ****) b. Lainnya

42 Lanjutan Formulir 4.b (Ekuivalen dalam ribuan USD) JATUH TEMPO *) POS-POS Sandi Saldo Sampai dengan > 1 minggu sampai > 2 minggu sampai > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai 1 minggu dengan 2 minggu dengan 1 bulan dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan > 12 bulan 6. Kewajiban Lainnya a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Rep b. Lainnya Lain-lain C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca II. Rekening Administratif A. Tagihan Rekening Administratif Komitmen a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan ) Spot ) Derivatif c. Lainnya Kontijensi *****) II-23 B. Kewajiban Rekening Administratif Komitmen a. Fasilitas kredit yang belum ditarik b. Irrevocable L/C yang masih berjalan c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan ) Spot ) Derivatif d. Lainnya Kontijensi ******) C Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] Selisih Kumulatif *) **) Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ***) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo. ****) Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman *****) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan) ******) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban) 63

43 FORMULIR 4 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN MATURITY PROFILE RUPIAH DAN VALUTA ASING Formulir 4.a dan Formulir - 4.b ini merupakan gambaran dari pos-pos aset, kewajiban, dan rekening administratif yang dipetakan ke dalam skala waktu. Pemetaan dilakukan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM 1. Pos-pos Maturity Profile Dalam Rupiah (Formulir - 4.a.) Pos ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pelapor, dalam jutaan rupiah, berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). 2. Pos-pos Maturity Profile Dalam Valuta Asing (Formulir 4.b.) Pos ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pelapor, dalam ekuivalen ribuan USD, berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pemetaan skala waktu pada formulir -4.a. dan formulir 4.b. adalah sebagai berikut: a. Untuk yang akan jatuh tempo sampai dengan 1 (satu) minggu yang akan datang; b. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 1 (satu) minggu sampai dengan 2 minggu yang akan datang; c. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 2 (dua) minggu sampai dengan 1 bulan yang akan datang; d. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 1 (satu) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan yang akan datang; II-24 64

44 e. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan yang akan datang; f. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 6 (enam) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan yang akan datang; g. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan yang akan datang. 3. Saldo Kolom ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan, dalam rupiah untuk formulir-4.a dan ekuivalen ribuan USD untuk formulir-4.b. Jumlah saldo untuk masing-masing pos harus sama dengan jumlah seluruh skala waktu atas masing-masing pos. PENJELASAN POS-POS MATURITY PROFILE DALAM RUPIAH (Formulir 4.a.): POS POS NERACA Yang dimasukkan dalam pos-pos neraca adalah hanya pos-pos dengan karakteristik memiliki arus kas masuk dan/atau arus kas keluar, sehingga tidak seluruh pos di neraca dimasukkan dalam laporan ini. Contoh pos neraca yang tidak dimasukkan dalam laporan ini antara lain aset tetap, AYDA, properti terbengkalai, penyertaan, dan modal. A. ASET Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos aset dalam rupiah adalah pos-pos aset dalam rupiah sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos aset dalam rupiah yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut: 1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. SBI b. Giro II-25 65

45 c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Penempatan pada Bank Indonesia yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 3. Penempatan pada bank lain 4. Surat Berharga Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) juga termasuk dalam pos Surat Berharga. Rincian pos Surat Berharga meliputi: a. SUN 1) diperdagangkan 2) tersedia untuk dijual 3) dimiliki hingga jatuh tempo 4) pinjaman yang diberikan dan piutang b. Surat Berharga Korporasi 1) diperdagangkan 2) tersedia untuk dijual 3) dimiliki hingga jatuh tempo 4) pinjaman yang diberikan dan piutang c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 5. Kredit Yang Diberikan a. belum jatuh tempo diisi sesuai jumlah kredit yang belum jatuh tempo berdasarkan kontrak. b. sudah jatuh tempo diisi berdasarkan perkiraan diperolehnya pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo. II-25.a 66

46 6. Tagihan Lainnya a. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) b. Lainnya 7. Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Tagihan Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6. B. KEWAJIBAN Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos kewajiban dalam rupiah adalah pos-pos kewajiban dalam rupiah sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos kewajiban dalam rupiah yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut : 1. Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka 1) Deposit on call 2) Deposito berjangka 3) Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Simpanan Berjangka yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari angka 1) dan angka 2). II-25.b 67

47 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 3. Kewajiban kepada bank lain 4. Surat Berharga yang Diterbitkan a. Obligasi b. Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah Surat Berharga subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang Diterbitkan yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 5. Pinjaman yang Diterima a. Pinjaman Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah pinjaman subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Pinjaman yang Diterima yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. 6. Kewajiban Lainnya a. Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) b. Lainnya 7. Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Kewajiban Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6. Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum. II-25.c 68

48 POS-POS REKENING ADMINISTRATIF Yang dimasukkan dalam pos-pos rekening administratif adalah hanya bagian dari pos tersebut yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan atau kewajiban). A. TAGIHAN REKENING ADMINISTRATIF 1. Komitmen a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot 2) Derivatif c. Lainnya 2. Kontijensi Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah tagihan komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. Seluruh tagihan kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan). B. KEWAJIBAN REKENING ADMINISTRATIF 1. Komitmen a. Fasilitas kredit yang belum ditarik Fasilitas kredit yang belum ditarik meliputi fasilitas kepada nasabah dan bank lain. Fasilitas tersebut juga meliputi fasilitas committed dan uncommitted. b. Irrevocable L/C yang masih berjalan Irrevocable L/C yang masih berjalan meliputi LC luar negeri dan L/C dalam negeri. c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot II-25.d 69

49 2) Derivatif d. Lainnya 2. Kontijensi Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a sampai dengan huruf c. Seluruh kewajiban kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban). Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum. PENJELASAN POS-POS MATURITY PROFILE DALAM VALUTA ASING (Formulir 4.b.): POS POS NERACA Yang dimasukkan dalam pos-pos neraca adalah hanya pos-pos dengan karakteristik memiliki arus kas masuk dan/atau arus kas keluar, sehingga tidak seluruh pos di neraca dimasukkan dalam laporan ini. Contoh pos neraca yang tidak dimasukkan dalam laporan ini antara lain aset tetap, AYDA, properti terbengkalai, penyertaan, dan modal. A. ASET Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos aset dalam valuta asing adalah pos-pos aset dalam valuta asing sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos aset dalam valuta asing yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut: 1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain II-25.e 70

50 4. Surat Berharga Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) juga termasuk dalam pos Surat Berharga. Rincian pos Surat Berharga meliputi: a. Surat Berharga Korporasi 1) diperdagangkan 2) tersedia untuk dijual 3) dimiliki hingga jatuh tempo 4) pinjaman yang diberikan dan piutang b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. 5. Kredit Yang Diberikan a. belum jatuh tempo diisi sesuai jumlah kredit yang belum jatuh tempo berdasarkan kontrak. b. sudah jatuh tempo diisi berdasarkan perkiraan diperolehnya pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo. 6. Tagihan Lainnya a. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) b. Lainnya 7. Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Tagihan Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6. II-25.f 71

51 B. KEWAJIBAN Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos kewajiban dalam valuta asing adalah pos-pos kewajiban dalam valuta asing sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos kewajiban dalam valuta asing yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut: 1. Dana Pihak ketiga a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka 1) Deposit on call 2) Deposito berjangka 3) Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Simpanan Berjangka yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari angka 1) dan angka 2). 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 3. Kewajiban kepada bank lain 4. Surat Berharga yang Diterbitkan a. Obligasi b. Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah Surat Berharga subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang Diterbitkan yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. II-25.g 72

52 5. Pinjaman yang Diterima a. Pinjaman Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah pinjaman subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Pinjaman yang Diterima yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. 6. Kewajiban Lainnya a. Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) b. Lainnya 7. Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Kewajiban Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6. Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum. POS-POS REKENING ADMINISTRATIF Yang dimasukkan dalam pos-pos rekening administratif adalah hanya bagian dari pos tersebut yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan atau kewajiban). A. TAGIHAN REKENING ADMINISTRATIF 1. Komitmen a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot 2) Derivatif Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option. II-25.h 73

53 c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah tagihan komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 2. Kontijensi Seluruh tagihan kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan). B. KEWAJIBAN REKENING ADMINISTRATIF 1. Komitmen a. Fasilitas kredit yang belum ditarik Fasilitas kredit yang belum ditarik meliputi fasilitas kepada nasabah dan bank lain. Fasilitas tersebut juga meliputi fasilitas committed dan uncommitted. b. Irrevocable L/C yang masih berjalan Irrevocable L/C yang masih berjalan meliputi LC luar negeri dan L/C dalam negeri. c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot 2) Derivatif d. Lainnya Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a sampai dengan huruf c. 2. Kontijensi Seluruh kewajiban kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban). Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum. II-25.i 74

54 75

55 76

56 77

57 78

58 79

59 80

60 81

61 82

62 83

63 84

64 85

65 86

66 87

67 88

68 89

69 90

70 91

71 92

72 93

73 94

74 95

75 96

76 97

77 98

78 99

79 100

80 Formulir 8 LAPORAN KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI PADA BULAN LAPORAN Formulir 8 SEBELUM RESTRUKTURISASI SETELAH RESTRUKTURISASI Tungga Bunga Cara kan Admini Nama NPWP Alamat Nilai Agunan Plafon Saldo Jangka Waktu Saldo Jenis Bunga strasi Jangka Waktu Kerugian Restrukturisasi Suku Kualitas Jenis Suku Kualitas Nilai Plafon Kredit valuta (On (Off Bunga Kredit Kredit Valuta Bunga Kredit Agunan Restruktu Balance Balance risasi Jatuh Jatuh Sheet) Sheet) Mulai Waktu Mulai Waktu I. II III IV V VI VII VIII IX X.1. X.2. XI XII XIII XIV XV XVI XVII.1 XVII.2 XVIII XIX XX XXI Total Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan ini Saldo Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan lalu Saldo Kumulatif Kredit yang Direkstrukturisasi II

81 FORMULIR 8 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI PADA BULAN LAPORAN Dalam formulir ini dilaporkan seluruh restrukturisasi kredit dalam rupiah dan valuta asing yang telah dilakukan dalam bulan laporan. Yang dimaksud dengan restrukturisasi kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan bank dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui : a. Penurunan suku bunga kredit; b. Perpanjangan jangka waktu kredit; c. Pengurangan tunggakan pokok kredit; d. Pengurangan tunggakan bunga kredit; e. Penambahan fasilitas kredit; dan atau f. Konversi kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. Nama. Kolom ini diisi nama debitur, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Debitur Perorangan Kolom ini diisi dengan nama perorangan secara lengkap (tidak disingkat) dengan ketentuan : i. Debitur perorangan sebagaimana tercantum dalam KTP. Jika yang tercantum dalam KTP terdapat bagian nama yang disingkat harus diisi secara lengkap. Termasuk dalam pengertian debitur perorangan adalah usaha dagang (UD, PO, dan lain-lain), industri, atau usaha lainnya yang NPWPnya menjadi satu dengan NPWP perorangan. Nama debitur, tidak melebihi 30 karakter dan tidak mengandung tanda baca termasuk tanda petik ( ). Apabila nama perorangan mempunyai lebih dari satu kata, maka antara kata berikutnya harus menggunakan spasi. ii. Diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam KTP. Dalam hal usaha dagang, industri, atau usaha lainnya yang dimiliki perorangan, nama yang diisi adalah nama pemilik sesuai dengan yang tercantum dalam KTP. Dimulai dengan nama diri, diikuti dengan nama keluarga atau nama marga. iii. Tidak boleh dimulai dengan singkatan. iv. Nama keluarga atau marga (bila dicantumkan sesuai KTP) diketik penuh/lengkap. v. Nama debitur yang mengunakan kata bin/binti sebagaimana tercantum dalam KTP juga harus diisi secara lengkap pada kolom nama. b. Debitur Badan Usaha Kolom ini diisi nama badan usaha sebagai berikut : (i) Debitur badan usaha atau lembaga sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP/Akte. Nama II

82 Formulir 8 (ii) debitur tidak melebihi 30 karakter, dan tidak mengandung tanda baca termasuk tanda petik ( ). Apabila nama debitur badan usaha mempunyai lebih dari satu kata, maka antara kata berikutnya harus menggunakan spasi. Diisi sesuai dengan nama badan usaha yang tercantum dalam kartu NPWP atau Akte (tidak termasuk bentuk badan usaha). Pengisiannya tidak boleh disingkat. Jenis badan usaha, seperti PT., CV., FA., PERSERO, dll diisi dibelakang nama badan usaha. Contoh : Artha Mandiri P.T., Sinar Terang Sejati Persero dll. c. Debitur Kelompok Kolom ini diisi dengan nama kelompok dengan ketentuan pengisian sesuai dengan pengisian debitur perorangan. Yang dimaksud debitur kelompok adalah debitur yang anggotanya dibentuk atas dasar kepentingan bersama dan dipimpin oleh seorang ketua dan bukan berbentuk badan usaha yang memperoleh satu/lebih fasilitas penyediaan dana. Contoh : Kelompok Tani Nelayan Andrawina, diisi dengan nama Kelompok Tani Nelayan Andrawina. II. NPWP NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperoleh perorangan atau badan usaha sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat.ketentuan pencantuman NPWP sesuai ketentuan pajak yang berlaku. Kolom NPWP diisi secara lengkap sesuai dengan cara penomoran yang tercantum dalam kartu NPWP (14/ 15 digit tanpa titik). III. Alamat Kolom ini diisi alamat debitur yang direstrukturisasi termasuk kata JALAN, DESA, PERUMAHAN, KOMPLEK, GEDUNG, WISMA, dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP atau KTP bagi debitur yang tidak wajib memiliki NPWP. IV. Cara Restrukturisasi, diisi dengan sandi : No. Cara Restrukturisasi Sandi 1. Penurunan suku bunga kredit 1 2. Perpanjangan jangka waktu kredit 2 3. Pengurangan tunggakan pokok kredit 3 4. Pengurangan tunggakan bunga kredit 4 5. Penambahan fasilitas kredit 5 6. Konversi Kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara 6 7. Penambahan fasilitas kredit dan pengurangan tunggakan bunga kredit 7 8. Penambahan fasilitas kredit dan perpanjangan jangka waktu kredit 8 9. Penambahan fasilitas kredit dan penurunan suku bunga kredit Penambahan fasilitas kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit dan penurunan 10 suku bunga kredit 11. Penambahan fasilitas kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit dan perpanjangan 11 jangka waktu kredit II

83 Formulir 8 V. Plafon Kolom ini diisi dengan plafon kredit sebelum restrukturisasi. Yang dimaksud dengan plafon adalah jumlah maksimum fasilitas yang diterima debitur sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian/akad. Pengisian jumlah plafon dalam rupiah maupun valuta asing dinyatakan dalam jutaan rupiah. Plafon untuk fasilitas kredit diisi sebagai berikut: 1. Pembiayaan Bersama/Sindikasi Kolom ini diisi jumlah pangsa plafon masing-masing bank peserta. 2. Kredit Lainnya Kolom ini diisi jumlah maksimum fasilitas yang tercantum dalam surat perjanjian. VI. VII. Saldo Kredit Kolom ini diisi jumlah baki debet (dalam jutaan rupiah) pada akhir bulan laporan masing-masing rekening sebelum kredit direstrukturisasi. Jika baki debet dalam valuta asing, maka baki debet yang diisikan merupakan penjabaran nilai valuta asing ke dalam nilai rupiah berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Jenis Valuta Kolom ini diisi dengan jenis valuta dari kredit yang diberikan oleh bank pelapor kepada debitur sebelum direstrukturisasi. Adapun jenis valuta ini diisi sesuai dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta sebagaimana pada lampiran IV. Apabila bank pelapor memberikan fasilitas kredit dalam valuta asing, namun dalam penarikannya bank memberikan dalam valuta rupiah (multi currency), kredit tersebut dilaporkan sebagai valuta asing sesuai dengan akad kredit yang bersangkutan. Contoh : Sesuai dengan perjanjian, plafond kredit diberikan dalam USD, namun kredit tersebut dapat dicairkan dalam mata uang rupiah. Kredit ini diperlakukan sebagai piutang/pembiayaan dalam valuta asing, dan kolom Jenis Valuta diisi dengan sandi 840 (USD). VIII. IX. Tunggakan Bunga Kolom ini diisi dengan tunggakan bunga yang tercatat di neraca sebelum kredit direstrukturisasi Bunga Administrasi Kolom ini diisi dengan kewajiban pembayaran bunga debitur yang tercatat dalam rekening administratif sebelum kredit direstrukturisasi X. Jangka waktu 1. Bulan dan Tahun Mulai Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun awal penyediaan fasilitas kredit sebelum kredit direstrukturisasi sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit. 2. Bulan dan Tahun Jatuh Tempo Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun jatuh tempo penyediaan fasilitas kredit sebelum kredit direstrukturisasi sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit. II

84 Formulir 8 XI. XII. Suku Bunga Kolom ini diisi dengan suku bunga terakhir sebelum kredit direstrukturisasi. Kualitas Kredit Kolom ini diisi dengan kualitas kredit sebelum dilakukan restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Kolom ini diisi dengan sandi : No. Kualitas Kredit Sandi 1. Lancar 1 2. Dalam Perhatian Khusus 2 3. Kurang Lancar 3 4. Diragukan 4 5. Macet 5 XIII. XIV. XV. XVI. XVII. Nilai Agunan Kolom ini diisi dengan nilai agunan terakhir sebelum kredit direstrukturisasi. Plafon Kolom ini diisi dengan plafon kredit setelah restrukturisasi. Saldo Kredit Kolom ini diisi dengan baki debet akhir bulan laporan setelah kredit direstrukturisasi. Jenis Valuta Kolom ini diisi jenis valuta dari kredit yang telah direstrukturisasi. Adapun jenis valuta ini diisi sesuai dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta sebagaimana pada lampiran IV. Jangka waktu 1. Bulan dan Tahun Mulai Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun awal perjanjian kredit baru sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit. 2. Bulan dan Tahun Jatuh Tempo Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun jatuh tempo perjanjian kredit baru sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit. XVIII. XIX. Suku Bunga Kolom ini diisi dengan suku bunga terakhir setelah kredit direstrukturisasi Kualitas Kredit Kolom ini diisi dengan kualitas kredit setelah dilakukan restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Kolom ini diisi dengan sandi : No. Kualitas Kredit Sandi 1. Lancar 1 2. Dalam Perhatian Khusus 2 3. Kurang Lancar 3 II

85 Formulir 8 4. Diragukan 4 5. Macet 5 XX. XXI. XXII. XXIII. XXIV. Nilai Agunan Kolom ini diisi dengan nilai agunan terakhir setelah kredit direstrukturisasi. Kerugian Restrukturisasi Kolom ini diisi dengan nilai kerugian karena restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Total Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan Ini Kolom ini diisi dengan penjumlahan baki debet seluruh kredit yang direstrukturisasi selama bulan laporan. Saldo Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan Lalu Kolom ini diisi dengan baki debet dari seluruh kredit yang direstrukturisasi pada laporan bulan lalu. Saldo Kumulatif Kredit Yang Direstrukturisasi Kolom ini diisi dengan total baki debet kredit yang direstrukturisasi. II

86 Formulir 9.a. Risiko Spesifik Eksposur Surat Berharga (Trading Book) No. 1 Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Pemerintah Indonesia % Surat Berharga dan Instrumen Derivatif dengan surat berharga sebagai instrumen yang mendasari: Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Pemerintah Negara Lain a. peringkat AAA s.d AA % b. peringkat A+ s.d BBB- dengan: i. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo kurang dari atau sama dengan 6 bulan ii. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 6 bulan sampai dengan 24 bulan ,25% % iii. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 24 bulan ,60% c. peringkat BB+ s.d B % d. peringkat kurang dari B % e. tanpa peringkat % Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Kualifikasi dengan: a. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo kurang dari atau sama dengan 6 bulan b ,25% % c. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 24 bulan ,60% a. diterbitkan oleh Korporasi, dengan: i. peringkat jangka pendek A ,60% ii. peringkat jangka pendek A ,00% iii. peringkat jangka pendek A ,00% iv. peringkat jangka pendek kurang dari A ,00% v. peringkat AAA s.d AA ,60% vi. peringkat A+ s.d A ,00% vii. peringkat BBB+ s.d BB ,00% viii. peringkat kurang dari BB ,00% ix. tanpa peringkat ,00% b. diterbitkan oleh Bank: c. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 6 bulan sampai dengan 24 bulan Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Lainnya i. Tagihan Jangka Pendek ii. 1) peringkat jangka pendek kurang dari A ,00% 2) peringkat BB+ s.d B ,00% 3) peringkat kurang dari B ,00% 4) tanpa peringkat ,00% Tagihan Jangka Panjang 1) peringkat jangka pendek kurang dari A ,00% 2) peringkat BB+ s.d B ,00% 3) peringkat kurang dari B ,00% 4) tanpa peringkat ,00% diterbitkan oleh entitas sektor publik dan bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional dengan: i. peringkat BB+ s.d B ,00% ii. peringkat kurang dari B ,00% iii. tanpa peringkat ,00% Sandi Total Beban Modal Posisi (capital charge ) untuk Bobot Risiko Spesifik TOTAL Risiko (berdasarkan posisi bruto, Long Short yaitu posisi long ditambah posisi short ) I II III IV V TOTAL KEPALA DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN MULYA E. SIREGAR II

87 108

88 109

89 110

90 111

91 112

92 113

93 114

94 115

95 116

96 117

97 118

98 119

99 120

100 121

101 Formulir 9.i Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Sandi Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit (sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* Modal Inti (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* Modal Pelengkap (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* Faktor Pengurang Modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk Risiko Kredit TOTAL ATMR RISIKO PASAR (Jutaan Rp) a. Perhitungan Beban Modal Menggunakan Metode Standar Risiko Suku Bunga Risiko Nilai Tukar Risiko Perubahan Harga Option Total 12,5 x Total (Ekuivalen ATMR) Risiko Spesifik Risiko Umum Risiko Suku Bunga Risiko Nilai Tukar b. Perhitungan Beban Modal Menggunakan Model Internal Risiko Spesifik Risiko Umum Total 12,5 x Total (Ekuivalen ATMR) 7 Modal Inti yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (minimum 28.5% x total beban modal) Modal Pelengkap yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (yaitu yang dapat ditambahkan untuk Modal Pelengkap Tambahan) 9 Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan a.kelebihan Pinjaman Subordinasi yang tidak dapat diperhitungkan dalam Modal Pelengkap b.pinjaman Subordinasi dengan maturitas awal minimum 2 tahun dan memenuhi kriteria Pinjaman Subordinasi yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal Modal Pelengkap Tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar TOTAL MODAL (Modal Inti + Modal Pelengkap + Modal Pelengkap Tambahan) ATMR untuk RISIKO KREDIT ATMR untuk RISIKO OPERASIONAL ATMR untuk RISIKO PASAR TOTAL ATMR (RISIKO KREDIT + RISIKO OPERASIONAL + RISIKO PASAR) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum setelah memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar Rasio Kelebihan Modal Pelengkap Tambahan * Laporan Bank dilakukan berdasarkan perhitungan Bank sendiri, sedangkan Bank Indonesia akan menggunakan data pengawasan yang ada di Bank Indonesia II-65.d 122

102 Formulir 9.j Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi) Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi) Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit (sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* Modal Inti (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* Modal Pelengkap (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* Faktor Pengurang Modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk Risiko Kredit TOTAL ATMR RISIKO PASAR a. Perhitungan Beban Modal menggunakan Metode Standar Sandi (Jutaan Rp) Risiko Suku Bunga Risiko Spesifik Risiko Umum Risiko Nilai Tukar Risiko Ekuitas Risiko Spesifik Risiko Umum Risiko Komoditas Risiko Suku Bunga Risiko Perubahan Harga Option Risiko Nilai Tukar Risiko Ekuitas Risiko Komoditas Total 12,5 x Total (Ekuivalen ATMR) b. Perhitungan Beban Modal menggunakan Model Internal Risiko Spesifik Risiko Umum Total 12,5 x Total (Ekuivalen ATMR) 7 Modal Inti yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (minimum 28.5% x total beban modal) Modal Pelengkap yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (yaitu yang dapat ditambahkan untuk Modal Pelengkap Tambahan) 9 Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan a.kelebihan Pinjaman Subordinasi yang tidak dapat diperhitungkan dalam Modal Pelengkap b.pinjaman Subordinasi dengan maturitas awal minimum 2 tahun dan memenuhi kriteria Pinjaman Subordinasi yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal Modal Pelengkap Tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar TOTAL MODAL (Modal Inti + Modal Pelengkap + Modal Pelengkap Tambahan) ATMR untuk RISIKO KREDIT ATMR untuk RISIKO OPERASIONAL ATMR untuk RISIKO PASAR TOTAL ATMR (RISIKO KREDIT + RISIKO OPERASIONAL + RISIKO PASAR) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum setelah memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar Rasio Kelebihan Modal Pelengkap Tambahan * Laporan Bank dilakukan berdasarkan perhitungan Bank sendiri, sedangkan Bank Indonesia akan menggunakan data pengawasan yang ada di Bank Indonesia II-65.e 123

103 124

104 125

105 126

106 127

107 128

108 Formulir 10 LAPORAN DEPOSAN DAN DEBITUR INTI No. Keterangan SANDI I DEPOSAN INTI 1. Deposan Inti bulan ini (A) a. Giro b. Tabungan c. Deposito Total Dana Pihak Ketiga (B) Persentase Deposan Inti (A / B ) x 100% Deposan Inti bulan sebelumnya (C) Persentase Pertumbuhan Deposan Inti ((A C) / C ) x 100% Nominal (Dalam Jutaan Rupiah) Keterangan II-67 II DEBITUR INTI Kredit kepada Debitur Inti (D) Total Kredit (E) Persentase Debitur Inti (D / E) x 100% Formulir

109 FORMULIR 10 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN DEPOSAN DAN DEBITUR INTI PADA BULAN LAPORAN Pada formulir ini dilaporkan : 1. Jumlah dana milik Deposan Inti yaitu 10, 25, atau 50 depositors terbesar sesuai total aset Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, sebagai berikut: a. Bank dengan total aset sampai dengan 1 trilyun rupiah, deposan inti = 10 deposan b. Bank dengan total aset antara 1 trilyun rupiah sampai dengan 10 trilyun rupiah, deposan inti = 25 deposan c. Bank dengan total aset lebih besar dari 10 trilyun rupiah, deposan inti = 50 deposan. Posisi dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Deposan Inti tersebut di atas dirinci dalam bentuk giro, tabungan dan simpanan berjangka (deposito) dalam rupiah dan valuta asing sesuai dengan laporan keuangan bank pelapor pada bulan laporan. Yang dimaksud Deposan adalah nasabah yang memiliki giro,tabungan, dan atau deposito. Misalnya PT X memiliki giro sebesar Rp.100 milyar, tabungan sebesar Rp.10 milyar, dan deposito sebesar Rp.50 milyar sehingga secara total PT X memiliki simpanan di bank sebesar Rp.160 milyar dan merupakan 25 depositor terbesar dengan asumsi total aset bank sebesar Rp. 10 trilyun. 2. Posisi kredit kepada Debitur Inti yaitu 10,15 atau 25 debitur/grup (one obligor concept) di luar pihak terkait sesuai total aset Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, sebagai berikut: a. Bank dengan total aset sampai dengan 1 trilyun rupiah, debitur inti = 10 debitur/grup b. Bank dengan total aset antara 1 trilyun rupiah sampai dengan 10 trilyun rupiah, debitur inti = 15 debitur/ grup c. Bank dengan total aset lebih besar dari 10 trilyun rupiah, debitur inti = 25 debitur/grup PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. DEPOSAN INTI 1. Deposan Inti Bulan ini Baris ini diisi secara sistem dengan total dana milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing pada bulan laporan yang dirinci menurut giro, tabungan dan deposito. a. Giro. Baris ini diisi jumlah giro milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing. II

110 Formulir 10 b. Tabungan. Baris ini diisi jumlah tabungan milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing. c. Deposito. Baris ini diisi jumlah deposito milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing. Penjelasan mengenai giro, tabungan dan deposito (simpanan berjangka) sebagaimana penjelasan dalam Formulir-1, Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing. 2. Total Dana Pihak Ketiga Baris ini diisi seluruh dana milik pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing dalam bentuk giro, tabungan dan deposito sesuai dengan laporan keuangan bank pelapor sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). 3. Persentase Deposan Inti Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Deposan inti dibagi dengan total dana pihak ketiga di bank pelapor dikalikan 100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan : DPK Deposan Inti x 100% Total DPK 4. Deposan Inti bulan sebelumnya Baris ini diisi dengan total dana milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing pada bulan sebelum bulan laporan. 5. Persentase Pertumbuhan Deposan Inti Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan laporan dikurangi dengan jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan sebelumnya dibagi dengan jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan sebelumnya dikalikan 100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan : (DPK Deposan Inti bulan laporan DPK Deposan Inti bulan sebelumnya ) x 100% DPK Deposan Inti bulan sebelumnya II. DEBITUR INTI 1. Kredit Kepada Debitur Inti Baris ini diisi dengan total baki debet (outstanding) kredit kepada Debitur Inti. 2. Total Kredit Baris ini diisi dengan baki debet seluruh kredit dalam rupiah dan valuta asing sesuai dengan laporan keuangan bank pelapor sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). II

111 Kredit Debitur Inti x 100% Formulir Persentase Debitur Inti Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu baki debet kredit kepada Debitur inti dibagi dengan total kredit dikalikan 100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan : Total Kredit II

112 Formulir 11 LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK - NILAI TUKAR Formulir 11 (Dalam Jutaan Rupiah) No. BUSINESS LINE/ AKTIVITAS FUNGSIONAL CURRENCY USD GBP SGD HKD JPY AUD EURO MYR OTHERS 1. LENDING (Long) 2. TREASURY & INVESTMENT a. Long b. Short II TRADE FINANCE & BANK GUARANTEE a. Long b. Short 4. FUNDING & DEBT INSTRUMENT (Short) 5. LAIN-LAIN a. Long b. Short Keterangan Diisi dengan posisi bulan laporan berdasarkan valuta dan aktivitas fungsional baik yang tercatat di banking book maupun di trading book 133

113 FORMULIR 11 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK NILAI TUKAR Pada formulir ini dilaporkan eksposur bank yang dipengaruhi oleh risiko pasar - nilai tukar yang disajikan berdasarkan aktivitas fungsional bank pelapor. Form ini digunakan untuk penilaian tingkat kesehatan bank untuk faktor sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk) akibat fluktuasi (adverse movement) nilai tukar. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. Lending Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk lending menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya. II. III. IV. Treasury & Investment Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk treasury atau investment untuk posisi long atau short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya. Trade Finance & Bank Guarantee Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk trade finance dan bank guarantee untuk posisi long maupun short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya. Funding & Debt Instrument Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk funding atau debt instrument untuk posisi short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya. V. Lain-lain Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank selain pada angka romawi I s.d. IV untuk posisi long maupun short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya. II

114 Formulir 12 Formulir 12 LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK SUKU BUNGA (Dalam Jutaan Rupiah) SKALA WAKTU Sandi NOMINAL AKTIVA AKTIVA PASIVA PASIVA RUPIAH VALAS RUPIAH VALAS I II III IV ZONA 1 Sampai dengan bulan 1 11 >1-3 bulan 12 >3-6 bulan 13 >6-12 bulan 14 ZONA 2 >1-2 tahun 21 >2-3 tahun 22 >3-4 tahun 23 ZONA 3 >4-5 tahun 35 >5-7 tahun 37 >7-10 tahun 40 >10-15 tahun 45 >15-20 tahun 50 lebih dari 20 tahun 60 II

115 FORMULIR 12 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK SUKU BUNGA Pada formulir ini dilaporkan eksposur bank dalam rupiah maupun valuta asing yang dipengaruhi oleh risiko pasar - suku bunga yang dipetakan berdasarkan jatuh tempo (zona). Form ini digunakan untuk penilaian tingkat kesehatan bank untuk faktor sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk) akibat perubahan suku bunga. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. ZONA 1 Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 1) sebagai berikut : Sampai dengan 1 bulan lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan lebih dari 3 bulan sampai dengan 6 bulan lebih dari 6 bulan sampai dengan 12 bulan II. Zona 2 Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 2) sebagai berikut : lebih dari 1 tahun sampai dengan 2 tahun lebih dari 2 tahun sampai dengan 3 tahun lebih dari 3 tahun sampai dengan 4 tahun III. Zona 3 Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 3) sebagai berikut : lebih dari 4 tahun sampai dengan 5 tahun lebih dari 5 tahun sampai dengan 7 tahun lebih dari 7 tahun sampai dengan 10 tahun lebih dari 10 tahun sampai dengan 15 tahun lebih dari 15 tahun sampai dengan 20 tahun lebih dari 20 tahun II

116 Formulir 13.a Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Individual 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi. No Kategori Portofolio Sandi Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih I II III (I- II) 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia ) Penempatan pada Bank Indonesia ) Surat Berharga ) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ) Kredit yang diberikan ) Tagihan Lainnya ) Tagihan Bunga yang belum diterima b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain ) Surat Berharga ) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ) Tagihan Akseptasi ) Kredit yang diberikan ) Tagihan Lainnya ) Tagihan Bunga yang belum diterima Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek ) Penempatan pada Bank lain ) Surat Berharga ) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ) Tagihan Akseptasi ) Kredit yang diberikan ) Tagihan Lainnya ) Tagihan Bunga yang belum diterima b. Tagihan Jangka Panjang ) Penempatan pada Bank lain ) Surat Berharga ) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ) Tagihan Akseptasi ) Kredit yang diberikan ) Tagihan Lainnya ) Tagihan Bunga yang belum diterima Kredit Beragun Rumah Tinggal a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima Kredit Beragun Properti Komersial a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima Kredit Pegawai/Pensiunan a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel a. Tagihan Akseptasi b. Kredit yang diberikan c. Tagihan Lainnya d. Tagihan Bunga yang belum diterima II

117 Lanjutan Formulir 13.a No Kategori Portofolio Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih 9. Tagihan Kepada Korporasi a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal ) Penempatan pada Bank lain ) Surat Berharga ) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ) Tagihan Akseptasi ) Kredit yang diberikan ) Tagihan Lainnya Aset Lainnya a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) ) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit ) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa ) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa c. Aset tetap dan inventaris Neto d. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) e. Antar Kantor Neto f. Lainnya Total Eksposur untuk Posisi Aset di Neraca II

118 Lanjutan Formulir 13.a 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi dalam Transaksi Rekening Administratif (TRA), kecuali eksposur sekuritisasi a. Kelonggaran Tarik No Kategori Portofolio Sandi Nilai TRA PPA Khusus Nilai TRA Neto 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal Total Eksposur untuk Kelonggaran Tarik I II III (I - II) b. Transaksi Rekening Administratif Lainnya No Kategori Portofolio Sandi Nilai TRA PPA Nilai TRA Neto 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Total Eksposur dari Transaksi Rekening Administratif Lainnya I II III (I - II) II

119 Lanjutan Formulir 13.a 3. Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) a. Transaksi Repo No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih I 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Total Eksposur dari Transaksi Repo b. Transaksi Reverse Repo No Kategori Portofolio Sandi Tagihan CKPN Tagihan Bersih 1. Tagihan kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Total Eksposur dari Transaksi Reverse Repo I II III (I - II) c. Transaksi Derivatif Over The Counter (OTC) No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Derivatif 1. Tagihan kepada Pemerintah a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Lain a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Total Eksposur dari Transaksi Derivatif OTC I II

120 Lanjutan Formulir 13.a 4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) No Jenis Transaksi Sandi Nilai Eksposur 1. Untuk transaksi yang tergolong Delivery versus Payment (DvP) a. Bobot Risiko 8% (5-15 hari) b. Bobot Risiko 50% (16-30 hari) c. Bobot Risiko 75% (31-45 hari) d. Bobot Risiko 100% (lebih dari 45 hari) Untuk transaksi yang tergolong Non-delivery versus payment (non-dvp) Total Eksposur dari Settlement Risk I 5. Eksposur Sekuritisasi No Sandi 1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan a. First Loss Facility b. Second Loss Facility Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan a. Senior Trance b. Junior Tranche Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehatihatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum Total Eksposur dari Transaksi Sekuritisasi Jenis Transaksi Eksposur Merupakan Eksposur Faktor Pengurang diperhitungkan sebagai Modal ATMR I II 6. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) No Jenis Transaksi Sandi Faktor Pengurang Modal ATMR 1. Total Eksposur I II II

121 Formulir 13.b Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Indiv idual 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi 1.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Tagihan Bersih I Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan Bersih I II-80 Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Bersih I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 142

122 Lanjutan Formulir 13.b 1.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Bersih I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Memenuhi Kriteria Bobot Risiko 0% % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan Bersih I II-81 Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang Tagihan Bersih I Kategori Sandi Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 143

123 Lanjutan Formulir 13.b 1.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal I Tagihan Bersih Kategori Sandi Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK II III IV V VI VII VIII IX X LTV 70% % 70% < LTV 80% % 80% < LTV 95% % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.6. Kredit Beragun Properti Komersial I Tagihan Bersih Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Beragun Properti Komersial % ATMR setelah MRK II-82 Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.7. Kredit Pegawai/Pensiunan I Tagihan Bersih Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Pegawai/Pensiunan % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel I Tagihan Bersih Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK II III IV V VI VII VIII IX X Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 144

124 Lanjutan Formulir 13.b 1.9. Tagihan Kepada Korporasi I Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BB % Peringkat dibawah BB % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih I Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II-83 Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Beragun Rumah Tinggal % Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi 2.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) Sandi % % (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 145

125 Lanjutan Formulir 13.b 2.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % % (A) Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % ATMR setelah MRK II-84 Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 2.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % % (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 146

126 Lanjutan Formulir 13.b 2.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % % (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kriteria Bobot Risiko 0% % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) II a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % % (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 147

127 2.4.b. Lanjutan Tagihan Formulir Kepada Bank 13.b - Tagihan Jangka Panjang Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % (A) II-86 Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 2.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Sandi Kelonggaran Tarik Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII LTV 70% % 70% < LTV 80% % 80% < LTV 95% % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 148

128 Lanjutan Formulir 13.b 2.6. Kredit Beragun Properti Komersial Sandi Kelonggaran Tarik Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % (A) Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Beragun Properti Komersial % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 2.7. Kredit Pegawai/Pensiunan II-87 Kelonggaran Tarik Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % (A) Sandi Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Pegawai/Pensiunan % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 149

129 Lanjutan Formulir 13.b 2.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Lanjutan Formulir 13.b Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) Kategori % % (A) Bobot Risiko Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 2.9. Tagihan Kepada Korporasi Sandi Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II-88 Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BB % Peringkat dibawah BB % Tanpa peringkat % ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 150

130 Lanjutan Formulir 13.b Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Sandi Kelonggaran Tarik - Kredit Beragun Rumah Tinggal Kelonggaran Tarik - Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Beragun Rumah Tinggal % Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 3.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia II-89 Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK VI VII VIII IX X ATMR setelah MRK 151

131 Lanjutan Formulir 13.b 3.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) 0 (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % ATMR setelah MRK II-90 Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) 3.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 152

132 Lanjutan Formulir 13.b 3.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih VI VII VIII IX X Kriteria Bobot Risiko 0% % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) 3.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 153

133 Lanjutan Formulir 13.b 3.5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih VI VII VIII IX X Tagihan Portofolio Ritel % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II Tagihan Kepada Korporasi Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BB % Peringkat dibawah BB % Tanpa peringkat % ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) 4. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum Nilai Eksposur I Kategori Sandi Bobot Risiko Nilai Eksposur ATMR II III IV Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BB % Peringkat dibawah BB % Tanpa peringkat Bobot Risiko 20% % Bobot Risiko 50% % Bobot Risiko 100% % Bobot Risiko 150% % Total ATMR Risiko Kredit (A) 154

134 Formulir 13.c Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Indiv idual 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi No 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal Aset Lainnya TOTAL Kategori Portofolio a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) ) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit ) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa ) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa c. Aset tetap dan inventaris Neto d. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) e. Antar Kantor Neto f. Lainnya Sandi Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK I II III 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo TOTAL a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK I II III II

135 Lanjutan Formulir 13.c 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) No Kategori Portofolio 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi TOTAL Sandi Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK I II III 4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) No Jenis Transaksi Sandi Nilai Eksposur 1. Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (5-15 hari) b. Beban Modal 50% (16-30 hari) c. Beban Modal 75% (31-45 hari) d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) Non-delivery versus payment TOTAL Faktor Pengurang ATMR I II III 5. Eksposur Sekuritisasi No Sandi 1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan a. First Loss Facility b. Second Loss Facility Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan a. Senior Trance b. Junior Tranche Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsipprinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum. TOTAL Jenis Transaksi Faktor Pengurang Modal I ATMR II 6. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) No Jenis Transaksi Sandi 1. Total Eksposur Faktor Pengurang I ATMR II 7. Total Pengukuran Risiko Kredit TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL (A) (B) II

136 Formulir 13.d Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi. No Kategori Portofolio Sandi Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih I II III (I-II) 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia ) Penempatan pada Bank Indonesia ) Surat Berharga ) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ) Kredit yang diberikan ) Tagihan Lainnya ) Tagihan Bunga yang belum diterima b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain ) Surat Berharga ) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ) Tagihan Akseptasi ) Kredit yang diberikan ) Tagihan Lainnya ) Tagihan Bunga yang belum diterima Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek ) Penempatan pada Bank lain ) Surat Berharga ) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ) Tagihan Akseptasi ) Kredit yang diberikan ) Tagihan Lainnya ) Tagihan Bunga yang belum diterima b. Tagihan Jangka Panjang ) Penempatan pada Bank lain ) Surat Berharga ) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ) Tagihan Akseptasi ) Kredit yang diberikan ) Tagihan Lainnya ) Tagihan Bunga yang belum diterima Kredit Beragun Rumah Tinggal a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima Kredit Beragun Properti Komersial a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima Kredit Pegawai/Pensiunan a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel a. Tagihan Akseptasi b. Kredit yang diberikan c. Tagihan Lainnya d. Tagihan Bunga yang belum diterima II

137 Lanjutan Formulir 13.d No Kategori Portofolio Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih 9. Tagihan Kepada Korporasi a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal ) Penempatan pada Bank lain ) Surat Berharga ) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ) Tagihan Akseptasi ) Kredit yang diberikan ) Tagihan Lainnya Aset Lainnya a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) ) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit ) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa ) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa c. Aset tetap dan inventaris Neto d. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) e. Antar Kantor Neto f. Lainnya Total Eksposur untuk Posisi Aset di Neraca Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi dalam Transaksi Rekening Administratif (TRA) a. Kelonggaran Tarik No Kategori Portofolio Sandi Nilai TRA PPA Khusus Nilai TRA Neto 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal Total Eksposur untuk Kelonggaran Tarik I II III (I-II) b. Transaksi Rekening Administratif Lainnya No Kategori Portofolio Sandi Nilai TRA PPA Nilai TRA Neto 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Total Eksposur dari Transaksi Rekening Administratif Lainnya I II III (I-II) II

138 Lanjutan Formulir 13.d 3. Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) a. Transaksi Repo No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih I 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Total Eksposur dari Transaksi Repo b. Transaksi Reverse Repo No Kategori Portofolio Sandi Tagihan CKPN Tagihan Bersih 1. Tagihan kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Total Eksposur dari Transaksi Reverse Repo I II III (I-II) c. Transaksi Derivatif Over The Counter (OTC) No Kategori Portofolio 1. Tagihan kepada Pemerintah a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Lain a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Total Eksposur dari Transaksi Derivatif OTC Sandi Tagihan Derivatif I 4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) No Jenis Transaksi Sandi Nilai Eksposur 1. Untuk transaksi yang tergolong Delivery versus Payment (DvP) a. Bobot Risiko 8% (5-15 hari) b. Bobot Risiko 50% (16-30 hari) c. Bobot Risiko 75% (31-45 hari) d. Bobot Risiko 100% (lebih dari 45 hari) Untuk transaksi yang tergolong Non-delivery versus payment (non-dvp) Total Eksposur dari Settlement Risk I II

139 Lanjutan Formulir 13.d 5. Eksposur Sekuritisasi No Sandi 1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan a. First Loss Facility b. Second Loss Facility Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan a. Senior Trance b. Junior Tranche Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehatihatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum Total Eksposur dari Transaksi Sekuritisasi Jenis Transaksi Eksposur Merupakan Faktor Pengurang Modal I Eksposur diperhitungkan sebagai ATMR II 6. Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) No Jenis Transaksi Sandi 1. Total Eksposur Faktor Pengurang Modal I ATMR II II

140 Formulir 13.e Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi 1.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Tagihan Bersih I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah MRK Tagihan Bersih I II-99 Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % ATMR sebelum ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Bersih I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah MRK 161

141 Lanjutan Formulir 13.e 1.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Bersih I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Memenuhi Kriteria Bobot Risiko 0% % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan Bersih I II-100 Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang Tagihan Bersih I Kategori Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum MRK setelah MRK II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 162

142 Lanjutan Formulir 13.e 1.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Tagihan Bersih I Kategori Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X LTV 70% % 70% < LTV 80% % 80% < LTV 95% % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.6. Kredit Beragun Properti Komersial Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan Bersih I Kategori Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum MRK setelah MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Beragun Properti Komersial % II-101 Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.7. Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Bersih I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Pegawai/Pensiunan % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 1.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Bersih I Kategori Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum MRK setelah MRK II III IV V VI VII VIII IX X Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 163

143 Lanjutan Formulir 13.e 1.9. Tagihan Kepada Korporasi Tagihan Bersih I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BB % Peringkat dibawah BB % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II-102 Tagihan Bersih Kategori Sandi I Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Beragun Rumah Tinggal % Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal % ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK (B) 164

144 Lanjutan Formulir 13.e 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi 2.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat % berharga) (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum ATMR setelah MRK II b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat % berharga) (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum ATMR setelah MRK 165

145 Lanjutan Formulir 13.e 2.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % % (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum MRK setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) II Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % % (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum MRK setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kriteria Bobot Risiko 0% % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 166

146 Lanjutan Formulir 13.e 2.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % % (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % II-105 Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 2.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % % (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 167

147 Lanjutan Formulir 13.e 2.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Sandi Kelonggaran Tarik Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % (A) Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII LTV 70% % 70% < LTV 80% % 80% < LTV 95% % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 2.6. Kredit Beragun Properti Komersial Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Sandi Kelonggaran Tarik Nilai TRA Neto (1) II-106 Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % (A) Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih Sandi Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Beragun Properti Komersial % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 2.7. Kredit Pegawai/Pensiunan Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Sandi Kelonggaran Tarik Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % (A) Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih Sandi Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Pegawai/Pensiunan % ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 168

148 2.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % % (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 2.9. Tagihan Kepada Korporasi Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Nilai TRA Neto (1) II-107 Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) % Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) % % (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek A % Peringkat Jangka Pendek lainnya % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BB % Peringkat dibawah BB % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Sandi Kelonggaran Tarik - Kredit Beragun Rumah Tinggal Kelonggaran Tarik - Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun % Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun % (A) Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Beragun Rumah Tinggal % Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal % ATMR sebelum ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK (C) 169

149 Lanjutan Formulir 13.e 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 3.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum ATMR setelah MRK IX X XI XII XIII II b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum ATMR setelah MRK 170

150 Lanjutan Formulir 13.e 3.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) Tagihan Bersih setelah MRK 3.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) ATMR sebelum ATMR setelah MRK II-109 Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK IX X XI XII XIII Kriteria Bobot Risiko 0% % Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % ATMR sebelum ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) 3.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa Peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum ATMR setelah MRK 171

151 Lanjutan Formulir 13.e 3.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang Lanjutan Formulir 13.e Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d BBB % Peringkat BB+ s.d B % Peringkat dibawah B % Tanpa peringkat % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum ATMR setelah MRK II Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih IX X XI XII XIII Tagihan Portofolio Ritel % Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) Tagihan Bersih setelah MRK 3.6. Tagihan Kepada Korporasi Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo < 1 tahun Transaksi Reverse Repo thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif > 5 tahun (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BB % Peringkat dibawah BB % Tanpa peringkat % ATMR sebelum ATMR sebelum ATMR setelah MRK ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK (D) 172

152 Lanjutan Formulir 13.e 4. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum Nilai Eksposur I Kategori Sandi Bobot Risiko Nilai Eksposur ATMR II-111 II III IV Peringkat AAA s.d AA % Peringkat A+ s.d A % Peringkat BBB+ s.d BB % Peringkat dibawah BB % Tanpa peringkat Bobot Risiko 20% % Bobot Risiko 50% % Bobot Risiko 100% % Bobot Risiko 150% % Total ATMR Risiko Kredit (A) 0 173

153 Formulir 13.f Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih ATMR Sebelum ATMR Setelah MRK MRK I II III 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal Aset Lainnya a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) ) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit ) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa ) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa c. Aset tetap dan inventaris Neto d. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) e. Antar Kantor Neto f. TOTAL Lainnya Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih ATMR Sebelum ATMR Setelah MRK MRK I II III 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal TOTAL II

154 Lanjutan Formulir 13.f 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih ATMR Sebelum ATMR Setelah MRK MRK I II III 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi TOTAL Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan setelmen (settlement risk) No Jenis Transaksi Sandi Nilai Eksposur 1. Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (5-15 hari) b. Beban Modal 50% (16-30 hari) c. Beban Modal 75% (31-45 hari) d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) Non-delivery versus payment TOTAL Faktor Pengurang Modal ATMR I II III 5. Eksposur Sekuritisasi No Jenis Transaksi Sandi 1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan a. First Loss Facility b. Second Loss Facility Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan a. Senior Trance b. Junior Tranche Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip TOTAL Faktor Pengurang Modal I ATMR II 6. Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) No Jenis Transaksi Sandi 1. Total Eksposur Faktor Pengurang Modal I ATMR II 7. Total Pengukuran Risiko Kredit TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL (A) (B) II

155 Formulir 13.g Pengungkapan & Penjelasan Tambahan II

156 FORMULIR 13 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN PERHITUNGAN ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR Pada formulir ini dilaporkan posisi seluruh eksposur yang diperhitungkan dalam risiko kredit, baik bagi Bank secara individual maupun secara konsolidasi dengan Perusahaan Anak, yang tata cara pengisian formulirnya sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. II

157 Formulir 14 TABEL KOMPONEN PERHITUNGAN SUKU BUNGA DASAR KREDIT RUPIAH (PRIME LENDING RATE) (efektif % per tahun) Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate ) Berdasarkan Segmen Kredit No. Komponen 1) Sandi Kredit Kredit Kredit Kredit Konsumsi 2) Korporasi 2) Ritel 2) Mikro 3) KPR Non KPR 4) 1 Harga Pokok Dana untuk Kredit - HPDK ( ) Biaya Dana Biaya Dana Pihak Ketiga Biaya Dana Bukan Pihak Ketiga Biaya Dana Kewajiban pada Bank Lain Biaya Dana Kewajiban pada Bank Indonesia Biaya Dana Surat Berharga Biaya Dana Pinjaman yang Diterima Biaya Dana Kewajiban Antar Kantor Biaya Dana Modal Pinjaman Biaya Dana Lainnya (sebutkan rinciannya): Biaya Promosi dan Pemasaran terkait Pendanaan Lainnya Biaya Jasa Biaya Regulasi Biaya Giro Wajib Minimum (GWM) Biaya Premi Penjaminan LPS HPDK Lainnya (sebutkan rinciannya): Biaya Kas Lainnya Biaya Overhead ( ) Biaya Tenaga Kerja Biaya Pendidikan dan Pelatihan Biaya Penelitian dan Pengembangan Biaya Sewa Biaya Promosi dan Pemasaran Cash Back Hadiah Iklan dan Promosi Lainnya (sebutkan rinciannya): Sponsorship/Entertainment Lainnya Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Biaya Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris Biaya Overhead Lainnya (sebutkan rinciannya): Biaya Barang/Jasa dan Administrasi Lainnya Marjin Keuntungan (Profit Margin ) Suku Bunga Dasar Kredit - Prime Lending Rate (1+2+3) Estimasi Premi Risiko Suku Bunga Kredit ( ) Keterangan: 1) Masing-masing komponen diisi sepanjang digunakan untuk membiayai kredit 2) Penggolongan kredit korporasi, kredit ritel dan kredit konsumsi (KPR dan Non KPR) dilakukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh internal bank 3) Penggolongan kredit mikro berpedoman pada definisi usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 4) Tidak termasuk kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA) II

158 FORMULIR 14 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN PERHITUNGAN SUKU BUNGA DASAR KREDIT RUPIAH (PRIME LENDING RATE) A. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) merupakan suku bunga terendah yang mencerminkan kewajaran biaya yang dikeluarkan oleh Bank termasuk ekspektasi keuntungan yang akan diperoleh. SBDK digunakan sebagai dasar bagi bank dalam menetapkan suku bunga kredit yang akan dikenakan kepada nasabah. B. SBDK dihitung secara per tahun dalam bentuk persentase (%) dan merupakan SBDK efektif (annualized effective rate), yang penghitungannya dilakukan berdasarkan 3 (tiga) komponen yaitu Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK), Biaya Overhead, dan Marjin Keuntungan (Profit Margin). Khusus untuk segmen Kredit Konsumsi KPR, SBDK dihitung untuk suku bunga normal (suku bunga pasar), bukan SBDK selama periode fixed rate (misalnya 1-2 tahun pertama). C. Penghitungan SBDK berlaku untuk jenis Kredit Korporasi, Kredit Ritel, Kredit Mikro dan Kredit Konsumsi. Yang termasuk dalam pengertian jenis Kredit Konsumsi adalah KPR dan Non KPR. Dalam Kredit Konsumsi Non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui Kartu Kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA). D. Penghitungan SBDK hanya berlaku untuk kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah. E. Penghitungan SBDK tidak termasuk komponen estimasi premi risiko, yang merupakan penilaian Bank terhadap prospek pelunasan kredit oleh calon debitur, baik debitur individual maupun kelompok debitur, yang antara lain mempertimbangkan kondisi keuangan, jangka waktu kredit, dan prospek usaha. F. Suku bunga kredit merupakan penjumlahan SBDK dengan estimasi premi risiko. G. Laporan SBDK memuat rincian penghitungan masing-masing komponen SBDK per jenis kredit, komponen estimasi premi risiko, serta suku bunga kredit. II

159 H. Laporan perhitungan SBDK dirinci sebagai berikut: 1. Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) Yang dimaksud dengan HPDK adalah beban/biaya yang timbul dari kegiatan penghimpunan dana yang terdiri dari Biaya Dana, Biaya Jasa, Biaya Regulasi, dan HPDK Lainnya. Adapun perhitungan HPDK dirinci sebagai berikut: 1.1. Biaya Dana Yang dimaksud dengan biaya dana adalah biaya dari kewajiban bank kepada penduduk maupun bukan penduduk, yaitu berupa biaya bunga yang timbul dari kewajiban kepada pihak ketiga, kewajiban kepada bukan pihak ketiga dan kewajiban biaya bunga lainnya, dengan rincian sebagai berikut: Biaya Dana Pihak Ketiga Yang dimaksud dengan biaya dana pihak ketiga adalah seluruh biaya bunga atas kewajiban bank kepada pihak ketiga bukan bank dalam bentuk giro, tabungan, dan simpanan berjangka Biaya Dana Bukan Pihak Ketiga Yang dimaksud dengan biaya dana bukan pihak ketiga adalah seluruh biaya bunga atas kewajiban bank kepada bukan pihak ketiga, yang terdiri dari: Biaya Dana Kewajiban pada Bank Lain Yang dimaksud dengan kewajiban pada bank lain adalah seluruh beban bunga pada bank lain dalam bentuk giro, interbank call money, tabungan, simpanan berjangka, dan lainnya Biaya Dana Kewajiban pada Bank Indonesia Yang dimaksud dengan kewajiban pada Bank Indonesia adalah seluruh beban bunga atas pinjaman dari Bank Indonesia Biaya Dana Surat Berharga Yang dimaksud dengan biaya dana surat berharga adalah seluruh beban bunga yang dibayar atas penerbitan surat berharga (kepada Bank Indonesia, bank lain, dan/atau pihak ketiga bukan bank) Biaya Dana Pinjaman yang Diterima Yang dimaksud dengan biaya dana pinjaman yang diterima adalah seluruh beban bunga yang dibayar atas pinjaman yang diterima bank dari bank lain dan/atau pihak ketiga bukan bank. II

160 Biaya Dana Kewajiban Antar Kantor Yang dimaksud dengan biaya dana kewajiban antar kantor adalah seluruh beban bunga yang dibayar atas dana yang berasal dari kewajiban antar kantor Biaya Dana Modal Pinjaman Biaya Dana Lainnya 1.2. Biaya Jasa Yang dimaksud dengan biaya dana modal pinjaman adalah seluruh beban bunga yang dibayar yang berasal dari penerbitan surat berharga dan/atau pinjaman yang diterima yang memenuhi seluruh persyaratan untuk dapat diperhitungkan sebagai komponen modal sebagaimana diatur dalam ketentuan bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. Yang dimaksud dengan biaya dana lainnya adalah seluruh beban bunga yang dibayar karena kewajiban bank selain butir dan butir diatas Biaya Promosi dan Pemasaran terkait Pendanaan Dalam pos ini dimasukkan seluruh biaya yang dibayar atas kegiatan promosi dan pemasaran yang dilakukan terkait dengan pendanaan (funding) yakni berupa Cash Back, Hadiah, Iklan dan Promosi, serta Lainnya Lainnya Dalam pos ini antara lain termasuk beban bunga/diskonto yang dibayar bank yang timbul dari penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo). Sub komponen Lainnya dapat merupakan gabungan dari beberapa sub komponen. Yang dimaksud dengan biaya jasa adalah seluruh biaya yang dibayar karena kewajiban bank yang berhubungan langsung dengan kegiatan pendanaan (funding) bank seperti komisi atau provisi kredit yang dibayar bank karena penerimaan kredit dari bank lain, penerbitan surat berharga, atau lainnya. II

161 1.3. Biaya Regulasi Yang dimaksud dengan biaya regulasi adalah seluruh biaya yang dibayar karena kewajiban bank yang dikenakan oleh otoritas kepada bank terkait dengan kegiatan penghimpunan dana (funding), berupa: Biaya Giro Wajib Minimum (GWM) Biaya Premi Penjaminan LPS 1.4. HPDK Lainnya Yang dimaksud dengan HPDK lainnya adalah seluruh biaya yang dikeluarkan bank selain yang terdapat pada butir 1.1., 1.2., dan 1.3. diatas. Komponen HPDK Lainnya dibagi menjadi 2 (dua) sub komponen yaitu Biaya Kas dan Lainnya. Sub komponen Lainnya dapat merupakan gabungan dari beberapa sub komponen. 2. Biaya Overhead Yang dimaksud dengan biaya overhead adalah beban operasional bukan bunga yang dikeluarkan untuk kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran kredit termasuk biaya pajak yang harus dibayar. Perhitungan biaya overhead dirinci sebagai berikut: 2.1. Biaya Tenaga Kerja Yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja adalah: a. Gaji pokok, upah beserta tunjangan-tunjangan yang dibayarkan kepada direksi/pengurus harian dan karyawan-karyawan bank, baik yang berstatus pegawai tetap maupun tidak tetap sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan dan potongan-potongan lain. Dalam hal pajak penghasilan ditanggung oleh bank, jumlahnya harus ditambahkan ke dalam pos ini. b. Biaya untuk honorarium komisaris/dewan pengawas bank. c. Seluruh biaya tenaga kerja di luar gaji, upah, dan honorarium, misalnya uang lembur dan perawatan kesehatan Biaya Pendidikan dan Pelatihan Yang dimaksud dengan biaya pendidikan dan pelatihan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam rangka pendidikan dan pelatihan pegawai bank, termasuk kursus dan seminar. Dalam pos ini termasuk pula dilaporkan sumbangan-sumbangan yang diberikan untuk lembaga pendidikan yang mengkhususkan pada pendidikan perbankan Biaya Penelitian dan Pengembangan Yang dimaksud dengan biaya penelitian dan pengembangan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan kegiatan usaha bank. II

162 2.4. Biaya Sewa Yang dimaksud dengan biaya sewa adalah biaya sewa yang dibayar oleh bank kepada pihak ketiga, misalnya sewa kantor, sewa rumah, sewa alat-alat, dan sewa perabot Biaya Promosi dan Pemasaran Yang dimaksud dengan biaya promosi dan pemasaran adalah seluruh biaya untuk kegiatan promosi produk/jasa bank namun tidak terkait dengan kegiatan pendanaan (funding), yang dibagi menjadi 4 (empat) komponen yakni Cash Back, Hadiah, Iklan dan Promosi, serta Lainnya. Komponen Lainnya dibagi menjadi 2 (dua) sub komponen yaitu Sponsorship/Entertainment dan Lainnya. Sub komponen Lainnya dapat merupakan gabungan dari beberapa sub komponen. Biaya promosi dan pemasaran yang terkait dengan kegiatan pendanaan (funding) menjadi bagian dari Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) yakni dimasukkan kedalam komponen Biaya Dana Lainnya Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Yang dimaksud dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan adalah seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dikeluarkan oleh bank untuk pemeliharaan/perbaikan atas gedung-gedung/rumahrumah, mesin-mesin, alat-alat pengangkutan dan perabot milik bank Biaya Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris Yang dimaksud dengan biaya penyusutan aset tetap dan inventaris adalah beban penyusutan atas aset tetap dan inventaris bank Biaya Overhead Lainnya Yang dimaksud dengan biaya overhead lainnya adalah semua beban operasional bukan bunga yang dikeluarkan atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran kredit selain yang terdapat pada butir 2.1 sampai dengan 2.8 diatas. 3. Marjin Keuntungan (Profit Margin) Yang dimaksud dengan marjin keuntungan (profit margin) adalah marjin keuntungan yang ditetapkan oleh bank dalam kegiatan penyaluran kredit. Penetapan marjin keuntungan tersebut didasarkan pada marjin keuntungan setelah memperhitungkan pajak yang harus dibayar. II

163 4. Estimasi Premi Risiko Yang dimaksud dengan estimasi premi risiko adalah perkiraan marjin (margin) yang ditetapkan bank kepada debitur untuk mengkompensasi kemungkinan risiko gagal bayar atas kredit yang diberikan. Estimasi premi risiko tersebut merepresentasikan penilaian bank terhadap prospek pelunasan kredit oleh calon debitur baik debitur individual maupun kelompok debitur, yang antara lain mempertimbangkan kondisi keuangan, jangka waktu kredit, dan prospek usaha. KEPALA DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN MULYA E. SIREGAR II

164 LAMPIRAN iii 185

165 Lampiran I DAFTAR SANDI BANK I. SANDI BANK DI INDONESIA NO. NAMA BANK SANDI BANK INDONESIA 001 BANK PERSERO 1 BANK RAKYAT INDONESIA BANK EKSPOR INDONESIA BANK MANDIRI BANK NEGARA INDONESIA BANK TABUNGAN NEGARA 200 BANK SWASTA NASIONAL DEVISA 1 BANK ANTAR DAERAH BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL BANK ARTA NIAGA KENCANA BANK PERMATA BANK BUANA INDONESIA BANK BUKOPIN BANK BUMI ARTA BANK BUMIPUTERA INDONESIA BANK CENTRAL ASIA BANK CENTURY INDONESIA BANK DANAMON INDONESIA BANK EKONOMI RAHARJA BANK GANESHA BANK HAGAKITA BANK HAGAKU BANK HALIM INDONESIA BANK INDONESIA FINANCE AND INVESTMENT COMPANY BANK INTERNASIONAL INDONESIA BANK KESAWAN BANK LIPPO BANK MASPION INDONESIA BANK MAYAPADA INTERNASIONAL BANK MESTIKA DHARMA 151 LP-1 186

166 Lampiran I 24 BANK METRO EXPRESS BANK MUAMALAT INDONESIA BANK NIAGA BANK NILAI INTI SARI PENYIMPAN (NISP) BANK NUSANTARA PARAHYANGAN BANK PANIN LTD BANK SHINTA INDONESIA BANK SWADESI BANK WINDU KENTJANA BANK MEGA BANK SYARIAH MANDIRI 451 BANK SWASTA NASIONAL NON DEVISA 1 BANK AGRONIAGA BANK AKITA BANK ALFINDO BANK ANGLOMAS INTERNASIONAL BANK ARTOS INDONESIA BANK HARFA (EX.BANK BERSAUDARA JAYA) BANK BINTANG MANUNGGAL BANK BISNIS INTERNASIONAL BANK CENTRATAMA NASIONAL BANK DIPO INTERNASIONAL BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL BANK FAMA INTERNASIONAL BANK HARDA INTERNASIONAL BANK HARMONI INTERNASIONAL BANK HIMPUNAN SAUDARA BANK INA PERDANIA BANK INDEX SELINDO BANK INDO MONEX BANK JASA ARTA BANK JASA JAKARTA BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI BANK LIMAN INTERNASIONAL BANK MAYORA BANK MITRA NIAGA BANK MULTI ARTA SENTOSA BANK PRIMA MASTER BANK PURBA DANARTA BANK ROYAL INDONESIA 501 LP-2 187

167 Lampiran I 29 BANK SERI PARTHA BANK SINAR HARAPAN BALI BANK SWAGUNA BANK PERSYARIKATAN INDONESIA BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) BANK UIB BANK SYARIAH MEGA INDONESIA BANK VICTORIA INTERNASIONAL BANK YUDHA BAKTI 490 BANK ASING 1 ABN AMRO BANK NV AMERICAN EXPRESS BANK BANGKOK BANK LTD BANK OF AMERICA NT & SA CITIBANK DEUTSCHE BANK AG STANDARD CHARTERED BANK THE BANK OF TOKYO MITSHUBISHI LTD JP MORGAN CHASE BANK THE HONGKONG & SHANGHAI BANK CORP THE BANK OF CHINA 069 BANK CAMPURAN 1 ANZ PANIN BANK BANK COMMONWEALTH BANK BNP INDONESIA BANK CHINATRUST INDONESIA BANK CAPITAL INDONESIA BANK DBS INDONESIA BANK FINCONESIA BANK WOORI INDONESIA BANK MULTINATIONAL FINANCE CORP.(MULTICOR BANK) BANK OCBC INDONESIA BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA BANK RESONA PERDANIA KOREA EXCHANGE BANK INDONESIA RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA UNITED OVERSEAS BANK INDONESIA 058 LP-3 188

168 Lampiran I 16 BANK MIZUHO INDONESIA BANK UFJ INDONESIA BANK MAYBANK INDOCORP 947 BANK PEMERINTAH DAERAH 1 BPD ACEH BPD BALI BPD BENGKULU BPD DKI JAKARTA (BANK DKI) BPD IRIAN JAYA BPD JAMBI BPD JAWA BARAT BPD JAWA TENGAH BPD JAWA TIMUR BPD KALIMANTAN BARAT BPD KALIMANTAN SELATAN BPD KALIMANTAN TENGAH BPD KALIMANTAN TIMUR BPD LAMPUNG BPD MALUKU BPD NUSA TENGGARA BARAT BPD NUSA TENGGARA TIMUR BPD RIAU BPD SULAWESI SELATAN BPD SULAWESI TENGAH BPD SULAWESI TENGGARA BPD SULAWESI UTARA BPD SUMATERA BARAT (BANK NAGARI) BPD SUMATERA SELATAN BPD SUMATERA UTARA BPD TIMOR TIMUR BPD YOGYAKARTA 112 BANK DALAM LIKUIDASI (BDL) 1 BANK ANDROMEDA BANK ANRICO BANK ASTRIA RAYA BANK CITRAHASTA DHANAMANUNGGAL BANK DWIPA SEMESTA BANK GUNA INTERNASIONAL 155 LP-4 189

169 Lampiran I 7 BANK HARAPAN SANTOSA BANK INDUSTRI BANK JAKARTA BANK KOSAGRAHA SEMESTA BANK MATARAM DHANARTA BANK UMUM MAJAPAHIT JAYA SEJAHTERA BANK UMUM SOUTH EAST ASIA BANK 399 A. BANK BEKU OPERASI (BSO) 1 BANK DAGANG NASIONAL INDONESIA (BDNI) BANK DEKA BANK HOKINDO BANK KREDIT ASIA (ISTIMARAT) BANK UMUM NASIONAL (BUN) BANK SUBENTRA BANK SURYA BANK PELITA BANK MODERN BANK CENTRIS INTERNASIONAL 551 A. BANK BEKU KEGIATAN USAHA (BBKU) 1 BANK AKEN BANK ALFA BANK ARYA PANDUARTA BANK ASIA PACIFIC (ASPAC BANK) BANK BAHARI BANK BAJA INTERNASIONAL BANK BEPEDE INDONESIA BANK BUDI INTERNASIONAL BANK BUMI RAYA UTAMA BANK CENTRAL DAGANG BANK CIPUTRA BANK CITRA MAKMUR ASIA (eks.yama BANK) BANK DAGANG DAN INDUSTRI BANK DANA ASIA BANK DANA HUTAMA BANK DEWA RUTJI BANK DHARMALA BANK FIRST INDONESIA FINANCE AND INVESTMENT CORPORATION (FICORINVEST) BANK HASTIN INTERNASIONAL 149 LP-5 190

170 Lampiran I 20 BANK INDOMITRA DEVELOPMENT (INDOTRADE BANK) BANK INDONESIA RAYA BANK INVESTMENT INTERNASIONAL (INDOVEST) BANK INTAN BANK KHARISMA BANK LAUTAN BERLIAN BANK MASHILL UTAMA BANK METROPOLITAN RAYA BANK NAMURA INTERNUSA BANK ORIENT BANK PAPAN SEJAHTERA BANK PESONA KRIYADANA BANK PUTERA MULTIKARSA BANK PUTERA SURYA PERKASA BANK SAHID GAJAH PERKASA BANK SEMBADA ARTANUGROHO (SANHO BANK) BANK SEWU INTERNASIONAL BANK SINO BANK TATA INTERNATIONAL BANK UMUM SERVITIA BANK USAHA PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN INDONESIA (UPPINDO) 065 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) 600 BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) 601 LP-6 191

171 Lampiran I II. SANDI BANK NASIONAL YANG BEROPERASI DI LUAR INDONESIA NO. NAMA BANK SANDI 1 BANK RAKYAT INDONESIA A. NEW YORK 700 B. CAYMAN ISLAND MANDIRI A. TOKYO 706 B. CAYMAN ISLAND 707 C. SINGAPORE 708 D. HONGKONG 709 E. COOK ISLAND BANK NEGARA INDONESIA A. NEW YORK 729 B. CAYMAN ISLAND 730 C. LONDON 731 D. TOKYO 732 E. HONGKONG 733 F. SINGAPORE BANK DANAMON INDONESIA - CAYMAN ISLAND BANK PERMATA A. CAYMAN ISLAND 748 B. LOS ANGELES BANK CENTRAL ASIA A. NEW YORK 752 B. BAHAMA BANK INTERNASIONAL INDONESIA A. CAYMAN ISLAND 758 B. COOK ISLAND 759 C. BOMBAY (INDIA) 760 D. PORT LOUIS (REP.MAURITIUS) PANIN BANK LTD A. CAYMAN ISLAND 766 B. COOK ISLAND BANK NIAGA A. CAYMAN ISLAND 770 B. LOS ANGELES 771 LP-7 192

172 Lampiran I III.SANDI BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA NO. BANK SANDI 1 BANK SENTRAL NEGARA ASING BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA A. PRIME BANK - TERKAIT DENGAN BANK TIDAK TERKAIT DENGAN BANK 795 B. NON PRIME BANK - TERKAIT DENGAN BANK TIDAK TERKAIT DENGAN BANK 797 LP-8 193

173 Lampiran I PENJELASAN DAFTAR SANDI BANK Daftar Sandi Bank digunakan dalam Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) untuk menunjukkan status counterparty banks. Daftar Sandi Bank dibagi atas 3 sub kategori, yaitu : I. Sandi Bank di Indonesia Sub ini memuat sandi bank-bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia baik bank swasta nasional, bank campuran, maupun kantor cabang bank asing yang beroperasi di Indonesia. Sandi yang digunakan adalah 3 digit pertama dari Sandi Laporan masing-masing bank. Misalnya, BRI : 3 digit pertama dari sandi laporannya adalah 002. II. Sandi Bank Nasional Yang Beroperasional di Luar Indonesia Sub ini memuat sandi bank-bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Sandi yang digunakan tidak sama dengan Sandi Laporan masing-masing kantor bank. Sandi bank pada sub ini disusun sebagaimana pada Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank. Misalnya, BRI-New York dengan sandi laporan , dalam daftar ini kantor bank yang bersangkutan diberi sandi 700. III. Sandi Bank Lainnya di Luar Indonesia Sub ini memuat sandi bank lainnya yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya, Citibank- New York, Sanwa Bank-Tokyo, Standard Chartered Bank-Singapore, masing-masing dimasukkan ke dalam kategori Bank Lainnya di Luar Indonesia (sandi 799). LP-9 194

174 Lampiran I DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK I. Penduduk SANDI a. Sektor Pemerintah 1. Pemerintah Pusat - Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) Departemen Keuangan Departemen Pertahanan dan Keamanan Departemen Kehutanan dan Perkebunan Departemen Pertanian Departemen Pertambangan dan Energi Departemen Agama Departemen lainnya Pemerintah Daerah (Pemda) - Pemda tingkat I Pemda tingkat II Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah - Badan Urusan Logistik (BULOG) Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Lainnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran - Pertamina PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) PT. Industri Dirgantara Nusantara (IDN) PT. Garuda Indonesia Airways (GIA) PT. Telkom PT. Jasa Marga PT Pos Indonesia PT Danareksa Perusahaan Asuransi = Jamsostek 836 = Taspen 837 = Jiwasraya 838 = Jasa Raharja 839 = Jasindo 840 = Lainnya PT. Pegadaian Perusahaan pembiayaan 843 LP

175 Lampiran I - Modal ventura Lainnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 849 b. Sektor Swasta 1. Perusahaan asuransi - Nasional Patungan Asing Lembaga pembiayaan - Perusahaan pembiayaan = Nasional 855 = Patungan 856 = Asing Modal ventura = Nasional 858 = Patungan 859 = Asing Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Lainnya = Nasional 867 = Patungan 868 = Asing Perusahaan-perusahaan lainnya - Nasional Patungan Asing Dana Pensiun Perusahaan reksadana Yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan - Badal Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) Lainnya Lembaga pendidikan Koperasi - Koperasi primer Lainnya Kantor perwakilan lembaga milik asing di Indonesia - Lembaga keuangan Lainnya Perseorangan Sektor swasta lainnya 889 LP

176 Lampiran I II. Bukan penduduk 1. Pemerintah pusat Perwakilan negara-negara asing dan stafnya BUMN milik negara asing Lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia Swasta lainnya Lembaga-Lembaga Internasional a. Bank pembangunan multilateral 896 b. Islamic Development Bank (IDB) 897 c. Lainnya 899 LP

177 Lampiran I PENJELASAN DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK I. Penduduk Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang berdomisili atau berencana berdomisili di Indonesia sekurang-kurangya 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik Republik Indonesia di luar negeri. Termasuk kategori Penduduk (Residents) : 1. Perorangan : a. Seluruh penduduk yang menetap dan tinggal di Indonesia b. Warga Negara Asing (WNA) yang datang dan bekerja di Indonesia serta memiliki izin menetap/ KIMS (Kartu Izin Menetap Sementara) c. Warga negara Indonesia yang berada di luar negeri dalam rangka : i. Tugas-tugas diplomatik dan kenegaraan lainnya ii. Pengobatan iii.perjalanan ke luar negeri lainnya, misalnya dalam rangka tour d. Karyawan yang bekerja pada kantor lembaga-lembaga internasional yang berada di Indonesia e. Penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di perbatasan wilayah RI dengan negara lain, yang karena pekerjaannya diharuskan untuk melintasi batas wilayah negara Indonesia secara harian dan rutin. Sebagai contoh, penduduk Indonesia yang tinggal di Kalimantan dekat perbatasan dengan Malaysia, setiap hari bekerja di Malaysia dan pada hari yang sama pulang kembali ke rumahnya. 2. Institusi : a. Perwakilan lembaga-lembaga pemerintah yang beroperasi di luar negeri, seperti kedutaan besar RI, Konsulat, Biro Pendidikan, Pusat Perdagangan dan lain-lain b. Seluruh lembaga bisnis dan industri, perusahaan dan institusi keuangan (termasuk bank) serta organisasi non-profit milik swasta atau pemerintah, yang berlokasi di Indonesia c. Anak perusahaan atau kantor cabang perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, termasuk kantor cabang bank asing yang ada di Indonesia, misalnya Citibank dan Hongkong Bank di Jakarta d. Kantor perwakilan perusahaan industri dan bisnis asing yang beroperasi di Indonesia. Penduduk dikelompokkan menjadi dua sektor yaitu: a. Sektor Pemerintah b. Sektor Swasta a. Sektor Pemerintah Sektor pemerintah adalah lembaga/instansi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk lembaga-lembaga, badan-bandan maupun perusahaan-perusahaan milik oleh pemerintah. Sektor pemerintah dibagi atas : LP

178 Lampiran I 1. Pemerintah pusat Yang dimaksud dengan Pemerintah Pusat adalah seluruh instansi pemerintah baik departemen maupun lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. Termasuk dalam klasifikasi Pemerintah Pusat adalah : - Lembaga tinggi/tertinggi negara, termasuk MPR, DPR, MA, BPK, dan Kejaksaan Agung - Departemen - Lembaga/kantor setingkat departemen yang dipimpin oleh seorang menteri beserta perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah - BAPPENAS - Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) - Kantor Pelayanan Pajak - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) - Badan Pertanahan Nasional (BPN) - Direktorat Jenderal (Ditjen) di bawah departemen - Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi - Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) - Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP) - Badan Lainnya Tidak termasuk dalam klasifikasi Pemerintah Pusat : - Bank Indonesia - Seluruh lembaga pemerintahan daerah (Pemda Tingkat I dan II) - Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) - Seluruh Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD) - Lembaga pendidikan milik pemerintah (SDN, SMPN, SMUN, dan PTN) - Sektor swasta dan perorangan Pemerintah Pusat dirinci atas : i. Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) ii. Departemen Keuangan iii. Departemen Pertahanan dan Keamanan iv. Departemen Kehutanan dan Perkebunan v. Departemen Pertanian vi. Departemen Pertambangan dan Energi vii. Departemen Agama viii. Departemen lainnya Lihat kategori termasuk dalam klasifikasi pemerintah pusat di atas 2. Pemerintah Daerah Yang dimaksud dengan pemerintah daerah adalah seluruh instansi/lembaga pemerintah yang anggaran keuangannya diatur dalam Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk kantor wilayah/ LP

179 Lampiran I perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. Contoh : - Pemda DKI Jakarta - Pemda Jawa Barat - Dinas Kebersihan Pemda - Dinas Bangunan dan Tata Kota Pemerintah Daerah dirinci atas : i. Pemda tingkat I ii. Pemda tingkat II 3. Badan-badan dan Lembaga-lembaga pemerintah Yang dimaksud di sini adalah seluruh badan-badan atau lembaga-lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk suatu tugas/misi tertentu. Tidak termasuk dalam klasifikasi ini adalah yayasan-yayasan sosial/pendidikan yang dibentuk oleh pemerintah/departemen. Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah dirinci atas : i. Badan Urusan Logistik (BULOG) ii. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) iii. Lainnya Contoh : - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) - Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) 4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran Yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran adalah seluruh badan, lembaga, dan perusahaan milik negara dengan motif mencari keuntungan. BUMN atau Pemerintah Campuran dapat berbentuk Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), PT (Persero) maupun perusahaan lainnya, yang seluruh atau sebagian modalnya secara langsung/tidak langsung menjadi milik/ atau diterima dari pemerintah pusat/perusahaan-perusahaan pemerintah yang tergolong pada sektor pemerintah seperti tersebut di atas dan sebagian dimiliki oleh swasta nasional atau swasta nasional bersama-sama dengan swasta asing, atau hanya swasta asing. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran dirinci atas : i. Pertamina ii. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) iii. PT. Industri Dirgantara Nusantara(IDN) iv. PT. Garuda Indonesia Airways (GIA) v. PT. Telkom vi. PT. Jasa Marga vii. PT. Pos Indonesia LP

180 Lampiran I viii. PT. Danareksa ix. Perusahaan asuransi Perusahaan asuransi adalah lembaga yang melakukan usaha jasa keuangan dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi yang memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi. Termasuk pula dalam pengertian ini adalah perusahaan asuransi yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah (Takaful). Termasuk dalam perusahaan asuransi adalah lembaga-lembaga yang melakukan bidang usaha asuransi kerugian, asuransi jiwa dan reasuransi. Tidak termasuk dalam klasifikasi di sini adalah seluruh lembaga penunjang usaha asuransi, misalnya pialang asuransi/reasuransi, penilai kerugian asuransi, konsultan aktuaria, usaha agen asuransi dan lembaga penunjang usaha asuransi lainnya. Yang dimasukkan ke dalam kelompok ini adalah seluruh lembaga asuransi milik pemerintah maupun patungan antara pemerintah dan swasta nasional/asing. Perusahaan asuransi dalam kelompok ini, dirinci atas : - Jamsostek - Taspen - Jiwasraya - Jasaraharja - Jasindo - Lainnya x. PT. Pegadaian xi. xii. xiii. Perusahaan pembiayaan Perusahaan Pembiayaan adalah perusahaan yang melakukan 1 atau lebih kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, kartu pembiayaan dan pembiayaan nasabah. Modal ventura Modal ventura adalah perusahaan/badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan bagi perusahaan/badan usaha lain dalam bentuk penyertaan modal/saham selama jangka waktu tertentu. Lainnya Yang digolongkan ke dalam lainnya adalah perusahaan-perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki pemerintah, yang tidak dapat digolongkan ke dalam jenis di atas. 5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Yang diklasifikasikan dalam kategori ini adalah seluruh badan usaha milik pemerintah daerah, yang seluruh atau sebagian saham-sahamnya dimiliki pemerintah daerah (perusahaan patungan antara pemerintah dan swasta). b. Sektor Swasta Yang dimaksud dengan sektor swasta adalah perorangan (warga negara Indonesia) yang tinggal di Indonesia dan seluruh lembaga/badan/perusahaan yang dibentuk dan tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia, LP

181 Lampiran I misalnya : - Perusahaan non-bank yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) yang beroperasi di Indonesia - Kantor cabang perusahaan non-bank milik asing yang beroperasi di Indonesia - Yayasan-yayasan, baik yang dibentuk oleh pemerintah maupun swasta. - Lembaga pendidikan milik pemerintah maupun swasta - Perusahaan patungan antara swasta nasional dengan asing, yang beroperasi di Indonesia Sektor swasta dirinci atas : 1. Perusahaan asuransi Pengertian perusahaan asuransi, lihat pengertian pada sektor pemerintah di atas. Perusahaan asuransi dirinci berdasarkan kepemilikan oleh : i. Nasional Yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki atau berasal dari institusi/ warga negara Indonesia. ii. Patungan Yaitu perusahaan yang sebagian modalnya dimiliki atau berasal dari institusi/warga negara Indonesia. iii. Asing Yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh institusi/warga negara asing. Tidak termasuk perusahaan asuransi, lihat penjelasan di atas. 2. Lembaga pembiayaan Yang dimaksud dengan lembaga pembiayaan adalah lembaga yang bergerak di bidang keuangan tidak termasuk bank, asuransi, dan pegadaian. Lembaga pembiayaan dibedakan atas : i. Perusahaan pembiayaan Perusahaan pembiayaan dirinci berdasarkan kepemilikan : - Nasional - Patungan - Asing ii. Modal ventura Modal ventura dirinci berdasarkan kepemilikan : - Nasional - Patungan - Asing iii. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) BMT yang sudah mempunyai badan hukum dari instansi yang berwenang. iv. Lainnya Yang termasuk dalam lainnya di sini adalah lembaga pembiayaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis lembaga pembiayaan di atas, dan dirinci atas kepemilikan : LP

182 Lampiran I - Nasional - Patungan - Asing 3. Perusahaan-perusahaan lainnya Yang diklasifikasikan ke dalam status ini adalah seluruh perusahaan swasta yang tidak digolongkan ke dalam lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan, yang beroperasi di Indonesia, baik yang dimiliki sepenuhnya oleh swasta nasional, patungan antara swasta nasional dan asing, maupun yang dimiliki sepenuhnya oleh asing, misalnya perusahaan industri yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA). Tidak termasuk dalam klasifikasi ini adalah : a. Kantor cabang, anak perusahaan, dan kantor perwakilan milik swasta nasional yang beroperasi di luar Indonesia. Jenis ini termasuk klasifikasi Bukan Penduduk. b. Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D) maupun badan usaha lainnya yang dimiliki secara patungan antara pemerintah dan swasta. Jenis ini termasuk klasifikasi BUMN atau Pemerintah Campuran. Golongan ini dirinci atas : i. Nasional ii. Patungan iii. Asing 4. Dana Pensiun Yang dimaksud dengan dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Temasuk dalam kelompok ini adalah : 1. Seluruh lembaga/yayasan dana pensiun yang beroperasi di Indonesia milik swasta nasional, baik yang berbentuk yayasan maupun badan usaha lainnya. 2. Seluruh lembaga/yayasan dana pensiun yang dibentuk, dimiliki, dikelola dan dimanfaatkan oleh BUMN/D. 5. Perusahaan Reksadana Yang dimaksud dengan perusahaan reksadana adalah perusahaan yang bidang usahanya menerima dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan ke dalam portfolio investasi baik di sektor perbankan maupun di pasar modal. 6. Yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan Yang dimaksud dengan yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan adalah lembaga yang didirikan untuk melakukan usaha yang bersifat sosial dan tidak untuk mencari keuntungan. Termasuk pula dalam kategori ini antara lain : - Yayasan atau badan yang didirikan untuk menangani Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) - Yayasan atau badan sosial yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta - Partai politik - Organisasi pemuda dan kemasyarakatan Tidak termasuk dalam kategori ini adalah : - Yayasan dana pensiun, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta LP

183 Lampiran I - Yayasan yang bergerak di bidang PENDIDIKAN a. Badan Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS) b. Lainnya 7. Lembaga pendidikan Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan adalah lembaga-lembaga/badan-badan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan atau pelatihan baik yang didirikan oleh pemerintah, swasta nasional/asing maupun secara bersama-sama antara pemerintah dan swasta nasional/asing. Termasuk dalam kategori lembaga pendidikan, antara lain : - Sekolah, universitas maupun lembaga kursus, baik milik pemerintah, swasta nasional maupun secara bersama-sama antara pemerintah dan swasta nasional/asing - Lembaga-lembaga pelatihan 8. Koperasi Yang dimaksud dengan koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat sesuai dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian. Golongan ini dirinci atas : i. Koperasi primer ii. Lainnya 9. Kantor perwakilan lembaga milik asing di Indonesia Golongan ini dirinci atas : i. Lembaga keuangan ii. Lainnya 10. Perseorangan Yang dimaksud dengan persorangan adalah orang atau usaha-usaha perseorangan yang tidak berbentuk PT, CV, Fa. dan MAI. 11. Sektor swasta lainnya Yang dimaksud dengan sektor swasta lainnya adalah pihak lain yang tidak dijelaskan di atas, misalnya perusahaan/bank dilikuidasi. II. Bukan Penduduk Yang dimaksud dengan bukan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang tidak berdomisili atau berencana berdomisili di Indonesia kurang dari 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik negara lain di Indonesia. Termasuk kategori Bukan Penduduk : 1. Perorangan a. Duta besar dan diplomat asing yang bertugas di Indonesia dengan status diplomatik b. Turis asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun, baik yang bertujuan untuk rekreasi atau liburan, pengobatan, kunjungan keagamaan, urusan keluarga, keikutsertaan dalam konferensi atau pertandingan olah raga internasional, dan lain-lain. LP

184 Lampiran I c. Awak (Crew) pesawat atau anak buah kapal (ABK) asing yang singgah di Indonesia. d. Pekerja musiman yang berada di Indonesia dengan tujuan semata-mata untuk pekerjaan musiman e. Pelaku bisnis warga negara asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun 2. Institusi : a. Pemerintahan asing beserta perwakilannya yang beroperasi di Indonesia b. Anak perusahaan, kantor cabang, atau kantor perwakilan perusahaan swasta nasional yang beroperasi di luar Indonesia Bukan Penduduk dirinci atas : 1. Pemerintah Pusat Yang digolongkan ke dalam status ini adalah pemerintah negara lain. 2. Perwakilan negara-negara asing dan stafnya Yang dimaksud dengan negara-negara asing dan stafnya adalah perwakilan negara asing dan stafnya yang berstatus diplomatik. 3. BUMN Milik negara asing Yang dimaksud dengan BUMN milik negara asing adalah badan usaha yang dimiliki pemerintah negara asing. 4. Lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia adalah seluruh lembaga keuangan bukan bank baik milik pemerintah, swasta nasional maupun asing yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. 5. Swasta lainnya Termasuk dalam swasta lainnya, antara lain : a. perorangan yang berdomisili di luar Indonesia, orang-orang asing yang tinggal sementara di Indonesia dan tidak bermaksud tinggal di Indonesia. b. Perusahaan-perusahaan di luar negeri yang tidak bergerak di sektor keuangan (bank maupun bukan bank) yang beroperasi di luar Indonesia, serta lembaga pemerintah asing lainnya yang beroperasi di luar Indonesia. 6. Lembaga-lembaga internasional Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga internasional adalah lembaga/organisasi internasional yang beroperasi di luar Indonesia. a. Bank pembangunan multilateral Termasuk dalam kategori bank pembangunan multilateral antara lain ADB, IBRD, dan AfDB. b. Islamic Development Bank (IDB) c. Lainnya Merupakan lembaga/organisasi internasional selain bank pembangunan multilateral, misalnya PBB, IMF,ASEAN, MEE, IIFM, IFSB, AAOIFI dan lain-lain. Status bukan penduduk untuk bank yang beroperasi di luar Indonesia terdapat dalam Daftar Sandi Bank, misalnya Bank Sentral (sandi 798) dan BRI New York (sandi 700). LP

185 Lampiran II PENJELASAN STATUS HUBUNGAN DENGAN BANK Pengendali Bank Pengendali Akhir ³ 10% Saham PT.A ³ 10% Saham PT.A1 ³ 10% Saham BANK Diagram di atas merupakan contoh dan Bank yang dimiliki secara langsung oleh PT Al. Adapun pengendali dari pengendali pada diagram di atas adalah PT A, dan Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut maka Pengendali Akhir, PT. A, dan PT. Al ditetapkan sebagai pengendali Bank sehingga merupakan Pihak Terkait dengan Bank. Pengendali Bank secara Bersama-sama Pengendali Akhir ³ 10% Saham ³ 10% Saham PT.A PT.A2 ³ 10% Saham 3% Saham PT.A1 7% Saham BANK Pada Diagram di atas merupakan contoh pengendalian Bank yang dilakukan melalui kepemilikan saham secara bersama-sama oleh PT Al dan PT.A. Pengendali dan PT. Al adalah PT. A2 dan Pengendali Akhir. Sementara itu, pengendali dari PT. A adalah Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut, maka Pengendali Akhir, PT.A, PT.Al, dan PT.A2 ditetapkan sebagai pengendali Bank sehingga merupakan Pihak Terkait dengan Bank. LP

186 Lampiran II Pada Diagram di atas, PT. B 1 merupakan perusahaan/badan yang dikendalikan Bank. PT. B dan Ultimate Subsidary juga merupakan perusahaan yang berada dibawah pengendalian Bank melalui PT. B I secara berjenjang. Berdasarkan hal tersebut, Ultimate Subsidary, PT. B, dan PT. B1 merupakan Pihak Terkait dengan Bank. Pada Diagram di atas, contoh dari pengendali lain dari perusahaan/badan yang dibawah pengendalian Bank adalah PT. C dan Ultimate C. PT C memiliki 10% (sepuluh perseratus) atau lebih saham PT. B 1 yang merupakan perusahaan dibawah pengendalian Bank. Sementara itu, Ultimate C adalah Pengendali dari PT. C. Oleh karena itu PT. C dan Ultimate C merupakan pihak terkait. LP

187 Lampiran II Pada diagram tersebut di atas dapat dilihat bahwa pihak-pihak yang ditetapkan sebagai pengendali Bank, yaitu Pengendali Akhir dan PT. A. PT A, memiliki 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih saham PT. D1.2. dan PT. D1.3. Sementara itu pengendali akhir memiliki 10% (sepuluh perseratus) saham PT. Dl dan kepemilikan saham tersebut merupakan porsi terbesar. Dengan demikian PT. D1, PT. D1.2, dan PT. D1.3, ditetapkan pula sebagai Pihak Terkait dengan Bank. Sementara itu, pengendali lain dari anak perusahaan Bank (PT.B 1) adalah PT. C. Dalam hal ini PT.C memiliki 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih saham masing-masing PT. D2 dan PT. D2. 1. Dengan demikian, PT. D2 dan PT. D2. 1 ditetapkan sebagai Pihak Terkait dengan Bank. Selain itu keluarga dan pengendali perorangan juga merupakan Pihak Terkait dengan Bank. Demikian juga halnya dengan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh keluarga pengendali perorangan tersebut juga merupakan Pihak Terkait. Pada Diagram di bawah, Bank beserta Pihak Terkait dengan Bank (PT. D1.3 dan PT. B1) secara kumulatif memiliki lebih dari 10% (sepuluh perseratus) saham pada Manajer Investasi yang mengelola portfolio Kontrak Investasi Kolektif RD. Berdasarkan hal tersebut, maka penanaman dana pada Kontrak Investasi Kolektif RD dan atau Penyediaan Dana kepada Manajer Investasi Kontrak Investasi Kolektif RD ditetapkan sebagai Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait. LP

188 Lampiran II Kontrak Investasi Kolektif Pengendali Akhir ³ 10% Saham ³ 10% Saham ³ 25% Saham ³ 25% Saham PT.A PT.A2 ³ 10% Saham PT.D1 PT.D1.2 3% Saham PT.A1 7% Saham PT.D1.3 ³ 25% Saham BANK >10% Saham >10% Saham PT.C ³ 25% Saham 5% PT.D2 4% PT.B1 PT.B >10% Saham ³ 25% Saham Manajer Investasi Kontrak Investasi Kolektif RD 5% >10% Saham Ultimate Subsidary PT.D2.1 Peminjam-peminjam dalam Satu Pengendalian Pengendali ³ 25% Saham ³ 25% Saham Pemegang Saham lain Dengan Porsi Kepemilikan Masing-masing < dari 15 % saham Kredit 1 Peminjam 2 Peminjam 1 ³ 25% Saham 10% Saham PT.A1 Kredit 2 BANK 85% Saham 5% Saham Peminjam 3 Kredit 3 Pada Diagram diatas, Bank memberikan Kredit masing-masing kepada Peminjam 1, Peminjam 2, dan Peminjam 3. Dapat dilihat pada diagram tersebut Peminjam 1, dan Peminjam 2 dikendalikan oleh 1 (satu) pihak yang sama, yaitu Pengendali. Pengendali memiliki masing-masing 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih pada Peminjam 1 dan Peminjam 2, sehingga Peminjam 1 dan Peminjam 2 digolongkan kedalam I (satu) kelompok Peminjam. Peminjam 3 dalam diagram tersebut dikendalikan oleh pengendali yang sama dengan pengendali Peminjam 1 dan Peminjam 2. LP

189 Lampiran II Pengendalian terhadap Peminjam 3 oleh Pengendali dilakukan secara berjenjang melalui Peminjam 1 dan Peminjam 2 dengan kepemilikan saham sebesar 15% (lima belas perseratus) dan porsi kepemilikan ini adalah porsi terbesar. Dengan demikian, Peminjam 1, Peminjam 2, dan Peminjam 3 digolongkan kedalam 1 (satu) kelompok Peminjam dan BMPK untuk keseluruhan kelompok Peminjam tersebut tidak boleh melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dan Modal Bank. Pejabat Eksekutif PT D1.3 duduk sebagai Direktur di perusahaan A, sehingga perusahaan A menjadi Pihak Terkait. Salah satu Komisaris Bank memiliki lebih dari 25% saham di perusahaan B, sehingga perusahaan B menjadi Pihak Terkait. Kepemilikan Komisaris Bank pada perusahaan B dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 8 ayat (3) PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, antara lain melalui atau bersama-sama dengan keluarga. Komisaris PT. C merupakan istri dari Direktur Bank. Oleh karena itu PT. C merupakan Pihak Terkait. LP

190 Lampiran III TATA CARA PENGISIAN KOLOM JENIS PENYEDIAAN DANA DAN BENTUK JAMINAN/AGUNAN Tata cara pengisian kolom jenis penyediaan dana dan bentuk jaminan/agunan ini khusus untuk formulir-5, formulir-6 dan formulir-7 yaitu tentang Laporan Pelanggaran BMPK, Pelampuan BMPK dan Penyediaan Dana. Apabila peminjam atau kelompok peminjam (group) memperoleh fasilitas 1 (satu) jenis penyediaan dana dengan jenis jaminan/agunan lebih dari 1 (satu), dan atau memperoleh fasilitas lebih dari 1 (satu) jenis penyediaan dana dengan jenis jaminan/agunan lebih dari 1 (satu), maka tata cara pelaporan jenis penyediaan dana dan atau bentuk jaminan/agunan yang kedua maupun seterusnya dilaporkan pada baris berikutnya dengan cara sebagai berikut : 1. Penyediaan Dana hanya 1 (satu) jenis dan Bentuk Jaminan lebih dari 1 (satu) bentuk jaminan Sebagai contoh : Seorang nasabah bernama Agus untuk usahanya telah memperoleh penyediaan dana dari bank A dalam bentuk kredit sebesar Rp.250 milyar. Sebagai jaminan atas perolehan penyediaan dana dari bank A tersebut, nasabah Agus menyerahkan 3 asetnya dalam bentuk deposito senilai Rp.25 milyar, SB L/C senilai Rp.250 juta dan setoran jaminan senilai Rp.500 juta. Dalam hal ini, sesuai dengan ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, misalnya bank A telah melakukan pelanggaran BMPK untuk nasabah individu yaitu sebesar Rp. 20 milyar (15%). Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengisian laporan BMPK pada kasus tersebut dilakukan sebagai berikut : a. Pada baris pertama Seluruh kolom diisi sesuai dengan ketentuan. Dalam hal ini, maka kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol. VI) diisi kredit (sandi 30) senilai Rp.250 milyar dan kolom Bentuk Jaminan (Kol.XII) diisi deposito (sandi 32) senilai Rp.25 milyar. b. Pada baris kedua dan ketiga Mengingat nasabah Agus menyerahkan 3 bentuk jaminan kepada bank A yaitu deposito, SB L/C dan setoran jaminan, dimana jaminan deposito telah dilaporkan pada baris pertama, maka bentuk jaminan kedua (SB L/C) dan jaminan ketiga (setoran jaminan) tersebut harus dilaporkan pada baris selanjutnya yaitu baris kedua dan baris ketiga. Adapun pada baris kedua dan ketiga langsung diisi kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) dengan sandi 98. Sementara itu, kolom-kolom jaminan yang diberikan dan Realisasi Jaminan (khusus untuk form-06 dan form-07) diisi dengan cara sebagaimana yang dijelaskan dalam buku pedoman. Selanjutnya kolom lainnya yaitu kolom Peminjam, kolom Penyediaan Dana lainnya, kolom Pelanggaran BMPK dan kualitas tidak dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem. LP

191 Lampiran III Ilustrasi 1 (Form-5): 2. Penyediaan Dana lebih dari 1 (satu) jenis dan Bentuk Jaminan hanya 1 (satu) jenis atau lebih Sebagai contoh : Sebuah perusahaan A memperoleh 3 fasilitas penyediaan dana dari bank C dalam bentuk kredit (Rp.50 milyar), bank garansi (Rp.5 milyar) dan Letter of Credit (Rp.1 milyar) dengan jaminan/aguan tunai (cash collateral) yang dirinci sebagai berikut : Dalam hal ini, sesuai dengan ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, misalnya bank A telah melakukan pelanggaran BMPK untuk nasabah perusahaan (individu) tersebut sebesar Rp.1 milyar (1%). Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengisian laporan BMPK pada kasus tersebut dilakukan sebagai berikut : a. Pada baris pertama Seluruh kolom diisi sesuai dengan ketentuan. Dalam hal ini, kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol. VI) diisi kredit (sandi 30) senilai Rp.50 milyar dan kolom Bentuk Jaminan (Kol.XII) diisi deposito (sandi 32) senilai Rp.5 milyar. LP

192 Lampiran III b. Pada baris kedua Mengingat perusahaan A memperoleh 3 fasilitas penyediaan dana dari bank C yaitu kredit, bank garansi dan L/C, dimana fasilitas penyediaan dana dalam bentuk kredit telah dilaporkan pada baris pertama, maka fasilitas penyediaan dana lainnya harus dilaporkan pada baris kedua. Adapun pengisian pada baris kedua tersebut dilakukan dengan cara pada kolom Status Keterkaitan dengan Bank (Kol.V) langsung diisi dengan sandi 98. Dengan demikian, maka kolom yang harus diisi pada baris kedua hanya kolom jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) berupa Bank Garansi (sandi 65) senilai Rp.5 milyar dan Jaminan yang diberikan (Kol.XII) berupa Setoran Jaminan (sandi 37) senilai Rp.1 milyar. Sementara itu, kolom-kolom lainnya yaitu Realisasi Jaminan (khusus untuk form-06 dan form-07), Kualitas Penyediaan Dana dan Jaminan lainnya diisi dengan cara sebagaimana yang dijelaskan dalam buku pedoman. Sedangkan kolom Peminjam dan kolom Pelanggaran BMPK tidak dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem. c. Pada baris ketiga dan keempat Dalam hal ini, mengingat jenis Penyediaan Dana berupa Bank Garansi (sandi 65) tersebut memiliki lebih dari satu jaminan/agunan, maka untuk pengisian Bentuk Jaminan lainnya berupa SB L/C (Sandi 65) senilai Rp.2 milyar dan Tabungan (sandi 33) senilai Rp.1 milyar harus diisi pada baris ketiga dan keempat dengan cara pada kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) langsung diisi dengan sandi 98 sebagaimana contoh pada penjelasan butir 1 di atas. Dengan demikian, maka dalam suatu baris bila kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) = 98, secara sistem kolom Peminjam, kolom Penyediaan Dana, kolom Pelanggaran BMPK dan kolom Kualitas tidak akan dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem, dan demikian pula cara pengisian pada baris kelima dan keenam untuk jenis penyediaan dana berupa L/C (sandi 70) senilai Rp.1 milyar dengan jaminan/agunan berupa giro (Sandi 30) senilai Rp. 150 juta dan tabungan (sandi 33) senilai Rp.50 juta cara pengisiannya masing-masing sesuai dengan penjelasan sebagaimana pada baris kesatu, kedua, ketiga dan keempat. LP

193 Lampiran III Ilustrasi 2 (Form-5): LP

194 Lampiran IV DAFTAR SANDI NEGARA DAN VALUTA No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 1 AFGHANISTAN AF AFN Afghanistan Afghani 2 ALBANIA AL ALL Albanian Lek 3 ALGERIA/ ALJAZAIR DZ DZD Algerian Dinar 4 AMERICA SAMOA AS USD US Dollar 5 ANDORRA AD ADP Andorran Peseta 6 ANDORRA AD FRF French Franc 7 ANDORRA AD ESP Spanish Peseta 8 ANGOLA AO AOA Angolan Kwanza 9 ANGUILLA AI XCD East Caribbean Dollar 10 ANTARCTICA AQ NOK Norwegian Krone 11 ANTIGUA AND BARBUDA AG XCD Antigua Dollar 12 ARGENTINA AR ARS Argentine Peso 13 ARMENIA AM AMD Armenia Dram 14 ARUBA AW AWG Aruban Guilder 15 AUSTRALIA AU AUD Australian Dollar 16 AUSTRIA AT ATS Austrian Schilling 17 AZERBAIJAN AZ AZM Azerbaijan Mant 18 BAHAMAS BS BSD Bahamas Dollar 19 BAHRAIN BH BHD Bahraini Dinar 20 BANGLADESH BD BDT Bangladesh Taka 21 BARBADOS BB BBD Barbados Dollar 22 BELARUS BY BYR Belarus Rouble 23 BELGIUM BE BEF Belgian Franc 24 BELIZE BZ BZD Belize Dollar 25 BENIN BJ XOF CFA Franc BCEAO 26 BERMUDA BM BMD Bermudian Dollar 27 BHUTAN BT INR Indian Rupee LP

195 Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 28 BHUTAN BT BTN Bhutan Ngultrum 29 BOLIVIA BO BOB Bolivian Boliviano 30 BOSNIA-HERZEGOWINA BA BAM Bosnia-Herze Conv Marka 31 BOTSWANA BW BWP Botswana Pula 32 BOUVET ISLAND BV NOK Bouvet Is Kroner 33 BRAZIL BR BRL Brazilian Real 34 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO USD US Dollar 35 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO GBP Pound Sterling (United Kingdom Pound) 36 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO SCR Seychelles Rupee 37 BRUNEI DARUSSALAM BN BND Brunei Dollar 38 BULGARIA BG BEN Bulgarian Lev 39 BURKINA FASO BF XOF CFA Franc BCEAO 40 BURUNDI BI BIF Burundi Franc 41 CAMBODIA KH KHR Cambodia Riel 42 CAMEROON CM XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 43 CANADA CA CAD Canadian Dollar 44 CAPE VERDE CV CVE Cape Verde Escudo 45 CAYMAN ISLANDS KY KYD Cayman Islands Dollar 46 CENTRAL AFRICAN REPUBLIC CF XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 47 CHAD TD XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 48 CHILE CL CLP Chilean Peso 49 CHILE CL CLF Chilean Fomento 50 CHINA CN CNY China Renminbi 51 CHRISTMAS ISLANDS CX AUD Christmas Island Dollar 52 COCOS (KEELING) ISLAND CC AUD Cocos (Keeling) Island Dollar LP

196 Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 53 COLOMBIA CO COP Colombian Peso 54 COMOROS KM KMF Comoros Franc 55 CONGO CG XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 56 CONGO, THE DEMOCRATIC REPUBLIC OF THE CD CDF Democratic Rep.Congo Franc 57 COOK ISLAND CK NZD New Zealand Dollar 58 COSTA RICA CR CRC Costa Rican Colon 59 COTE D IVOIRE ( lihat Ivory Coast) CI XCD CFA Franc BCEAO 60 CROATIA HR HRK Croatian Kuna 61 CUBA CU CUP Cuban Peso 62 CYPRUS CY CYP Cypriot Pound 63 CZECH REPUBLIC CZ CZK Czech Koruna 64 DENMARK DK DKK Danish Krone 65 DJIBOUTI DJ DJF Djibouti Franc 66 DOMINICAN REPUBLIC DO DOP Dominican Republic Peso 67 DOMONICA DM XCD East Caribbean Dollar 68 ECUADOR EC ECS Ecuadorean Sucre 69 EGYPT EG EGP Egyptian Pound 70 EL SALVADOR SV SVC El Salvador Colon 71 EQUATORIAL GUINEA GQ XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 72 ERITREA ER ERN Eritreian Nakfa 73 ESTONIA EE EEK Estonian Kroon 74 ETHIOPIA ET ETB Ethiopian Birr 75 EUROPEAN COMMUNITY EUR Euro 76 FALKLAND ISLANDS (MALVINAS) FK FKP Falkland Islands Pound 77 FAROE ISLANDS FO DKK Faroe Island Krone 78 FIJI FJ FJD Fiji Dollar 79 FINLAND FI FIM Finnis Markka LP

197 Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 80 FRANCE FR FRF French Franc 81 FRANCE, METROPOLITAN FX FRF French Franc 82 FRENCH GUIANA GF FRF French Guiana Franc 83 FRENCH POLYNESIA PF XPF Franc Pacific Is.Fran 84 FRENCH SOUTHERN TERRITORIES TF FRF French Franc 85 GABON GA XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 86 GAMBIA GM GMD Gambian Dalasi 87 GEORGIA GE GEL Georgian Lari 88 GERMANY DE DEM German Mark 89 GHANA GH GHC Ghana Cedi 90 GIBRALTAR GI GIP G ibraltar Pound 91 GREENLAND GL DKK Greenland Krone 92 GRENADA GD XCD Grenada Dollar 93 GUADELOUPE GP FRF Guadeloupe Franc 94 GUAM GU USD Guam Dollar 95 GUATEMALA GT GTQ Guatemala Quetzal 96 GUINEA GN GNF Guinea Franc 97 GUINEA BISSAU GW XOF Guinea Bissau Franc 98 GUYANA GY GYD Guyana Dollar 99 HAITI HT HTG Haiti Gourde 100 HEARD AND MCDONALD ISLAND HM AUD Australian Dollar 101 HONDURAS HN HNL Honduras Lempira 102 HONGKONG HK HKD Hong Kong Dollar 103 HUNGARY HU HUF Hungarian Forint 104 ICELAND IS ISK Icelandic Krona 105 INDIA IN INR Indian Rupee 106 INDONESIA ID IDR Indonesian Rupiah 107 IRAN IR IRR Iranian Rial LP

198 Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 108 IRAQ IQ IQD Iraqi Dinar 109 IRELAND IE IEP Irish Punt 110 ISRAEL IL ILS Israeli Shekel 111 ITALIA IT ITL Italian Lira 112 IVORY COAST CI XOF CFA Franc BCEAO 113 JAMAICA JM JMD Jamaican Dollar 114 JAPAN JP JPY Japanese Yen 115 JORDAN JO JOD Jordanian Dinar 116 KAZAKHSTAN KZ KZT Kazakhstan Tenge 117 KENYA KE KES Kenyan Shilling 118 KIRIBATI KI AUD Australian Dollar 119 KOREA SELATAN KR KRW Korean Won 120 KOREA UTARA KP KPW North Korean Won 121 KUWAIT KW KWD Kuwaiti Dinar 122 KYRGYZSTAN KG KGS Kyrgyzstan Som 123 LAINNYA N1 N11 atau sandi yang telah ditentukan 124 LAO PEOPLE S DEMOC. REP. LA LAK Laos New Kip 125 LATVIA LV LVL Latvian Lats 126 LEBANON LB LBP Lebanese Pound 127 LESOTHO LS LSL Loti Lesatho 128 LIBERIA LR LRD Liberian Dollar 129 LIBYAN ARAB JAMAHIRIYA LY LYD Libyan Dinar 130 LIECHTENSTEIN LI CHF Liechtenstein Franc 131 LITHUANIA LT LTL Lithuanian Litas 132 LUXEMBOURG LU LUF Luxembourg Franc 133 MACAU MO MOP Macau Pataca 134 MACEDONIA MK MKD Macedonian Denar 135 MADAGASCAR MG MGF Madagascar Franc 136 MALAGASI MG MGF Malagasy Franc LP

199 Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 137 MALAWI MW MWK Malawi Kwacha 138 MALAYSIA MY MYR Malaysian Ringgit 139 MALDIVES MV MVR Maldives Rufiyaa 140 MALI ML XOF Mali Republic Franc 141 MALI ML MLF Malian Franc 142 MALTA MT MTL Maltese Lira 143 MARSHALL ISLANDS MH USD US Dollar 144 MARTINIQUE MQ FRF French Franc 145 MAURITANIA MR MRO Mauritania Ouguiya 146 MAURITIUS MU MUR Maurutius Rupee 147 MAYOTTE YT FRF French Franc 148 MEXICO MX MXN Mexican Peso 149 MICRONESIA, FEDERATED STATE OF FM USD US Dollar 150 MOLDOVA, REPUBLIC OF MD MDL Moldova Lei 151 MONACO MC FRF French Franc 152 MONGOLIA MN MNT Mongolia Tugrik 153 MONTSERRAT MS XCD Montserrat Dollar 154 MOROCCO MA MAD Moroccan Dirham 155 MOZAMBIQUE MZ MZM Mozambique Metical 156 MYANMAR (BURMA) MM MMK Myanmar Kyat 157 NAMIBIA NA NAD Namibia Dollar 158 NAMIBIA NA ZAR Rand (South African Rand) 159 NAURU NR AUD Australian Dollar 160 NEPAL NP NPR Nepalese Rupee 161 NETHERLANDS NL NLG Netherlands Guilder/ Gulden/ Florin 162 NETHERLANDS ANTILLES AN ANG Netherlands Antillian Guilder / Florin 163 NEW CALEDONIA NC XPF Franch Pacific Is.Fran LP

200 Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 164 NEW ZEALAND NZ NZD New Zealand Dollar 165 NICARAGUA NI NIO Nicaragua Cordoba 166 NIEUE NU NZD New Zealand Dollar 167 NIGER NE XOF Niger Republic Franc 168 NIGERIA NG NGN Nigeria Naira 169 NORFOLK ISLANDS NF AUD Norfolk Islands Dollar 170 NORTHERN MARIANA ISLAND MP USD US Dollar 171 NORWAY NO NOK Norwegian Krone 172 OMAN OM OMR Omani Rial 173 PAKISTAN PK PKR Pakistan Rupee 174 PALAU PW USD US Dollar 175 PANAMA PA PAB Panamanian Balboa 176 PAPUA NEW GUINEA PG PGK Papua New Guinea Kina 177 PARAGUAY PY PYG Paraguayan Guarani 178 PERU PE PEN Peruvian Nuevo 179 PHILIPPINES PH PHP Philippines Peso 180 PITCAIRN PN NZD New Zealand Dollar 181 POLAND PL PLN Polish Zloty/New Zloty 182 PORTUGAL PT PTE Portuguese Escudo 183 PUERTO RICO PR USD US Dollar 184 QATAR QA QAR Qatari Rial 185 REUNION RE FRF Reunion Franc 186 ROMANIA RO ROL Romanian Leu 187 RUSSIAN FEDERATION RU RUB Russian Rouble 188 RWANDA RW RWF Rwanda Franc 189 SAINT LUCIA LC XCD East Caribbean Dollar 190 SAMOA WS WST Samoan (West) Tala 191 SAMOA WS USD Samoan Dollar 192 SAN MARINO SM ITL San Marino Lira LP

201 Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 193 SAO TOME & PRINCIPE ST STD Sao Tome Dobra 194 SAUDI ARABIA SA SAR Saudi Riyal 195 SENEGAL SN XOF Senegal Franc 196 SEYCHELLES SC SCR Seychelles Rupee 197 SIERA LEONER SL SLL Sierra Leone Leone 198 SINGAPORE SG SGD Singapore Dollar 199 SLOVAKIA (SLOVAK REPUBLIC) SK SKK Slovakian Koruna 200 SLOVENIA SI SIT Slovenia Tolar 201 SOLOMON ISLANDS SB SBD Solomon Islands Dollar 202 SOMALIA SO SOS Somali Schilling 203 SOUTH AFRICA ZA ZAR South Afrian Rand 204 SOUTH GEORGIA AND THE SOUTH GS GBP Pound Sterling SANDWICH I. 205 SPAIN ES ESP Spanish Peseta (convertiable Peseta Acc) 206 SPAIN ES ESB Spanish Peseta 207 SRI LANGKA/CEYLON LK LKR S ri Langka Rupee 208 ST. HELENA SH SHP St. Helena Pound 209 ST. KITTAND NEVIS/ SAINT KITTS C. AND KN XCD St. Kitts Dollar NEVIS 210 ST. PIERRE & MIQUELON PM FRF French Franc 211 ST. VINCENT & THE GRENADES VC XCD St. Vincent Dollar 212 SUDAN SD SDP Sudanese Pound 213 SUDAN SD SDD Sudanese Dinar 214 SURINAME SR SRG Surinam Guilder 215 SURINAME SR SRD Surinam Dollar 216 SVALBARD AND JAN MAYEN ISLAND SJ NOK Norwegian Krone 217 SWAZILAND SZ SZL Swaziland Lilangeni 218 SWEDIA/SWEDEN SE SEK Swedish Krone LP

202 Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 219 SWISS/SWITZERLAND CH CHF Swiss Franc 220 SYRIAN ARAB REPUBLIC SY SYP Syrian Pound 221 TAIWAN/REP. OF CHINA/PROVINCE OF CHINA TW TWD Taiwan Dollar 222 TAJIKISTAN TJ TJS Tajikistan Somoni 223 TANZANIA (TAGANZICA & ZANZIBAR) TZ TZS Tanzanian Shilling 224 THAILAND TH THB Thai Bath 225 TIMORLESTE TL USD East Timor Dollar 226 TOKELAU TK NZD Tokelau Dollar 227 TONGA TO TOP Tonga Pa anga 228 TRINIDAD & TOBAGO TT TTD Trinidad & Tobago Dollar 229 TUNISIA TN TND Tunisian Dinar 230 TURKEY TR TRL Turkish Lira 231 TURKMENISTAN TM TMM Turkmenistan Manat 232 TURKS & CAICOS ISLAND TC USD Turks & Caicos Dollar 233 TUVALU TV AUD Australian Dollar 234 UGANDA UG UGX Ugandan Shilling 235 UKRAINE UA UAH Ukrainian Hryvna 236 UNITED ARAB EMIRAT AE AED UAE Dirham 237 UNITED KINGDOM (INGGRIS) GB GBP Pound Sterling 238 UNITED STATES OF AMERICA US USD US Dollar 239 URUGUAY UY UYU Uruguay Peso 240 US MINOR OUTLYING ISLANDS UM USD US Dollar 241 UZBEKISTAN UZ UZS Uzbekistan Sum 242 VANUATU VU VUV Vanuatu Vatu 243 VATICAN CITY STATE (HOLY SEE) VA ITL Vatican City Lira 244 VENEZUELA VE VEB Venezuelan Bolivar 245 VIETNAM VN VND Vietnam Dong 246 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG USD US Dollar 247 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG GBP Pound Sterling LP

203 Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 248 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG XCD East Caribbean Dollar 249 VIRGIN ISLANDS (US) VI USD US Dollar 250 WALLIS AND FUTUNA ISLANDS WF XPF Wallis and Futuna Islands Franc 251 WEST AFRICA XO XOF CFA Franc BCEAO 252 WESTERN SAHARA EH MAD Morrocoan Dirham 253 WESTERN SAHARA EH ESP Spanish Peseta 254 WESTERN SAHARA EH MRO Mauritian Ouguiya 255 YEMEN YE YER Yemeni Rial 256 YUGOSLAVIA YU YUM Yugoslav Dinar 257 YUNANI (lihat Greece) GR GRD Greek Drachma 258 ZAMBIA ZM ZMK Zambian Kwacha 259 ZIMBABWE ZW ZWD Zimbabwe Dollar 260 ZIMBABWE ZW XDR Special Drawing Right 261 ZIMBABWE ZW XAG Silver 262 ZIMBABWE ZW XAU Gold LP

204 Lampiran V DAFTAR SANDI WILAYAH BANK INDONESIA NO. KANTOR BANK INDONESIA SANDI 1. AMBON BALIKPAPAN BANDA ACEH BANDUNG BANJARMASIN BATAM BENGKULU CIREBON DENPASAR JAKARTA JAMBI JAYAPURA JEMBER KEDIRI KENDARI KUPANG LAMPUNG LHOKSEUMAWE MALANG MATARAM MEDAN MENADO PADANG PALANGKARAYA PALEMBANG PALU PEKANBARU PONTIANAK PURWOKERTO SAMARINDA SEMARANG SIBOLGA SOLO SURABAYA TASIKMALAYA TERNATE UJUNG PANDANG YOGYAKARTA LP

205 226

206 227

207 228

208 229

209 230

210 231

211 232

212 233

213 234

214 235

215 236

216 237

217 238

218 239

219 240

220 241

221 242

222 243

223 244

224 245

225 246

226 247

227 248

228 249

229 250

230 251

231 252

232 253

233 254

234 255

235 256

236 257

237 258

238 259

239 260

240 261

241 262

242 263

243 264

244 265

245 266

246 267

247 268

248 269

249 270

250 271

251 272

252 273

253 274

254 275

255 276

256 277

257 278

258 279

259 280

260 281

261 282

262 283

263 284

264 285

265 286

266 287

267 288

268 289

269 290

270 291

271 292

272 293

273 294

274 295

275 296

276 297

277 298

278 299

279 300

280 301

281 302

282 303

283 304

284 305

285 306

286 307

287 308

288 309

FORMULIR 1 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING

FORMULIR 1 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING FORMULIR 1 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING Pada formulir ini dilaporkan mengenai Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta asing sesuai dengan pembukuan bank

Lebih terperinci

(Formulir 9.f) 29. Tabel Posisi Option (Formulir 9.c) II Tabel Eksposur Nilai Tukar (Banking Book dan Trading Book)

(Formulir 9.f) 29. Tabel Posisi Option (Formulir 9.c) II Tabel Eksposur Nilai Tukar (Banking Book dan Trading Book) LAMPRAN SURAT EDARAN BANK NDONESA NOMOR 14/ 8 /DPNP TANGGAL 6 MARET 2012 PERHAL PERUBAHAN KEDUA ATAS SURAT EDARAN BANK NDONESA NOMOR 8/15/DPNP TANGGAL 12 JUL 2006 PERHAL LAPORAN BERKALA BANK UMUM DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENJELASAN UMUM

BAB I PENJELASAN UMUM BAB I PENJELASAN UMUM A. Tujuan Pelaporan Sebagaimana diketahui bahwa dalam rangka mendukung penetapan dan pelaksanaan kebijakan moneter dan pengawasan bank yang berdasarkan risiko maka Bank Indonesia

Lebih terperinci

Daftar Isi. 33. Lampiran IV Daftar Sandi Negara dan Valuta LP Lampiran V Daftar Sandi Wilayah Bank Indonesia LP-40

Daftar Isi. 33. Lampiran IV Daftar Sandi Negara dan Valuta LP Lampiran V Daftar Sandi Wilayah Bank Indonesia LP-40 DAFTAR ISI 1. Kata Pengantar 2. Daftar Isi i 3. Informasi Pokok Bank Pelapor iii 4. Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor v 5. Penjelasan Umum I-1 6. Tabel Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Likuiditas Rupiah. Laporan Berkala

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Likuiditas Rupiah. Laporan Berkala Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Rupiah Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Rupiah Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra Murniadi Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Zulkarnain Sitompul

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA Menimbang: a. bahwa dalam rangka penetapan kebijakan moneter, pemantauan stabilitas sistem keuangan,

Lebih terperinci

No. 14/ 8 /DPNP Jakarta, 6 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 14/ 8 /DPNP Jakarta, 6 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA No. 14/ 8 /DPNP Jakarta, 6 Maret 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp.

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp. Neraca (Dalam Jutaan Rupiah) Bank Konsolidasi 03-2006 03-2005 03-2006 03-2005 AKTIVA Kas 39,883 33,731 Penempatan pada Bank Indonesia 1,213,314 1,541,286 a. Giro Bank Indonesia 833,099 543,590 b. Sertifikat

Lebih terperinci

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657 NERACA POS-POS KONSOLIDASI Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 1. AKTIVA Kas 41,215 28,657 2. Penempatan pada Bank Indonesia 850,832 615,818 a. Giro Bank Indonesia 732,894 554,179 b. Sertifikat Bank Indonesia

Lebih terperinci

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 68.597 55.437 2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.410.533 982.799 b. Sertifikat Bank Indonesia 743.202 800.000 c. Lainnya

Lebih terperinci

NERACA BULANAN Tanggal : 31 Maret 2015

NERACA BULANAN Tanggal : 31 Maret 2015 NERACA BULANAN Tanggal : 31 Maret 2015 No. POS - POS (dalam jutaan rupiah) Posisi Tgl. Laporan ASET 1. Kas 10,645 2. Penempatan pada Bank Indonesia 291,694 3. Penempatan pada bank lain 5,851 4. Tagihan

Lebih terperinci

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 No. NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 POS POS (dalam jutaan rupiah) Posisi 31 Desember Th. ASET 1. Kas 11.925 11.327 2. Penempatan pada Bank Indonesia 215.761 264.622 3. Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Utang akseptasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo )

LAPORAN KEUANGAN. d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Utang akseptasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo ) KantorPusat: JalanBasuki Rahmat No. 6 Lt. 2 Bengkulu Telp. (0736) 341170 Fax. (0736) 21178 Website: www.bankbengkulu.co.id Email: info@bankbengkulu.co.id NERACA PER 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 No.

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009

Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009 Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009 Bangkok Bank Public Company Limited Jakarta Branch NERACA BANGKOK BANK PCL Per 30 September 2009 dan 2008 (dlm.jutaan rupiah) No. POS - POS 30 September 2009

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Tanggal : 31 Juli 2015 (dalam jutaan rupiah) POS - POS

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 28 PEBRUARI 2015 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 28 PEBRUARI 2015 ASET 1. Kas 35,513 2.

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 28 PEBRUARI 2015 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 28 PEBRUARI 2015 ASET 1. Kas 35,513 2. LAPORAN POSISI KEUANGAN PERIODE 28 PEBRUARI 2015 ASET 1. Kas 35,513 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,006,101 3. Penempatan pada bank lain 150,101 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga a.

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASI NO. POSPOS Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 Bank : JTRUST INDONESIA Periode : AGUSTUS 2017 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN POS-POS (dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. NERACA BANK BENGKULU PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah) BANK. BANK No. POS - POS

LAPORAN KEUANGAN. NERACA BANK BENGKULU PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah) BANK. BANK No. POS - POS NERACA No. POS - POS No. POS - POS ASET Kantor Pusat: Jalan Basuki Rahmat No. 6 Lt. 2 Bengkulu Telp. (0736) 341170 Fax. (0736) 21178 Website: www.bankbengkulu.co.id Email: info@bankbengkulu.co.id LIABILITAS

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Posisi Tanggal POS POS ASET 1. Kas 17,985 2. Penempatan pada Bank Indonesia 400,137 3. Penempatan pada bank lain 48,646 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/3/DPNP tanggal 16 Desember 211 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank Tanggal : JTRUST INDONESIA, Tbk. : 31-Jul-16 (dalam jutaan rupiah) ASET 1.

Lebih terperinci

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Laporan Keuangan Publikasi triwulanan Laporan Posisi Keuangan/Neraca PT BANK SINAR HARAPAN BALI JL MELATI NO 65 DENPASAR BALI 80233 Telp (0361) 227076 FAX (0361) 227783 per March 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS ASET 1. Kas 5,177 4,547 2. Penempatan pada Bank Indonesia 331,111 576,314 3. Penempatan pada bank lain 501,231 192,880 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Tanggal : 31 Agustus 2015 (dalam jutaan rupiah) POS -

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 153,176 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,126,301 3. Penempatan pada bank lain 3,505,058 4. Tagihan spot dan derivatif 327,757 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 157,319 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,325,607 3. Penempatan pada bank lain 2,586,248 4. Tagihan spot dan derivatif 331,150 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 156,848 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,696,413 3. Penempatan pada bank lain 1,306,415 4. Tagihan spot dan derivatif 321,745 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 127,300 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,573,635 3. Penempatan pada bank lain 2,831,923 4. Tagihan spot dan derivatif 280,677 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 14,035 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,027,339 3. Penempatan pada bank lain 555,780 4. Tagihan spot dan derivatif 628,229 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 258,339 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,342,932 3. Penempatan pada bank lain 682,217 4. Tagihan spot dan derivatif 1,379,129 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 218,353 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,136,091 3. Penempatan pada bank lain 1,266,599 4. Tagihan spot dan derivatif 1,337,163 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 236,736 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,487,295 3. Penempatan pada bank lain 835,588 4. Tagihan spot dan derivatif 1,335,674 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 236,065 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,838,433 3. Penempatan pada bank lain 1,540,080 4. Tagihan spot dan derivatif 1,292,070 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MEI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MEI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 242,104 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,227,297 3. Penempatan pada bank lain 1,182,927 4. Tagihan spot dan derivatif 1,263,817 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 225,519 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,858,624 3. Penempatan pada bank lain 3,248,948 4. Tagihan spot dan derivatif 982,947 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 234,890 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,459,225 3. Penempatan pada bank lain 840,906 4. Tagihan spot dan derivatif 918,812 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 340,986 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,168,772 3. Penempatan pada bank lain 1,323,770 4. Tagihan spot dan derivatif 998,706 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 381,279 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,883,109 3. Penempatan pada bank lain 2,626,732 4. Tagihan spot dan derivatif 634,232 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 248,071 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,253,934 3. Penempatan pada bank lain 2,071,318 4. Tagihan spot dan derivatif 1,467,778 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 192,729 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,705,671 3. Penempatan pada bank lain 1,009,313 4. Tagihan spot dan derivatif 701,783 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. 7,590 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. 7,590 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-Jan-16 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. 23,230 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. 23,230 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-Mar-16 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-Oct-15 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 No. NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 POS POS (dalam jutaan rupiah) Posisi 31 Desember Th. ASET 1. Kas 10,117 11,327 2. Penempatan pada Bank Indonesia 226,726 264,622 3. Penempatan

Lebih terperinci

55,049 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

55,049 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-May-17 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-Jan-17 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

TOTAL ASET ,708,580

TOTAL ASET ,708,580 Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank Tanggal : JTRUST INDONESIA, Tbk. : 31-Jan-2018 (dalam jutaan rupiah) POS

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 28-Feb-17 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

TOTAL ASET ,901,863

TOTAL ASET ,901,863 Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank Tanggal : JTRUST INDONESIA, Tbk. : 31-Mar-2018 (dalam jutaan rupiah) POS

Lebih terperinci

TOTAL ASET ,610,946

TOTAL ASET ,610,946 Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank Tanggal : JTRUST INDONESIA, Tbk. : 28-Feb-2018 (dalam jutaan rupiah) POS

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 30-Nov-16 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

96,876 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

96,876 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 30-Sep-17 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

42,611 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

42,611 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 30-Apr-17 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

TOTAL ASET ,099,545

TOTAL ASET ,099,545 Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank Tanggal : JTRUST INDONESIA, Tbk. : 30-Apr-2018 (dalam jutaan rupiah) POS

Lebih terperinci

65,104 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

65,104 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-Jul-17 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank Tanggal : JTRUST INDONESIA, Tbk. : 31-Dec-16 (dalam jutaan rupiah) POS -

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-Mar-17 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-Oct-16 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

85,243 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

85,243 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-Aug-17 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

: BANK JTRUST INDONESIA, Tbk. (dalam jutaan rupiah) BANK Posisi Tgl. Laporan. POS - POS Sandi

: BANK JTRUST INDONESIA, Tbk. (dalam jutaan rupiah) BANK Posisi Tgl. Laporan. POS - POS Sandi Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank Tanggal : JTRUST INDONESIA, Tbk. : 31-Dec-2017 (dalam jutaan rupiah) POS

Lebih terperinci

h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-May-16 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 247,900 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,956,541 3. Penempatan pada bank lain 840,697 4. Tagihan spot dan derivatif 980,182 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 219,153 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,642,683 3. Penempatan pada bank lain 1,024,072 4. Tagihan spot dan derivatif 931,484 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 198,661 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,601,278 3. Penempatan pada bank lain 2,041,048 4. Tagihan spot dan derivatif 1,229,373 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 234,233 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,002,762 3. Penempatan pada bank lain 4,093,650 4. Tagihan spot dan derivatif 932,799 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 197,711 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,095,629 3. Penempatan pada bank lain 927,102 4. Tagihan spot dan derivatif 1,284,113 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 235,221 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,405,563 3. Penempatan pada bank lain 1,078,107 4. Tagihan spot dan derivatif 1,019,212 5. Surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/3/DPNP tanggal 16 Desember 211 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank Tanggal : PT JTRUST INDONESIA Tbk. : 3-Jun-16 (dalam jutaan rupiah) POS - POS

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah) PT BANK INDEX SELINDO PT BANK INDEX SELINDO PT BANK INDEX SELINDO LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI BULANAN January18

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. 30,674 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. 30,674 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 30-Apr-16 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 224,423 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,797,958 3. Penempatan pada bank lain 1,249,597 4. Tagihan spot dan derivatif 1,441,841 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 186,094 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,098,202 3. Penempatan pada bank lain 695,544 4. Tagihan spot dan derivatif 910,732 5. Surat berharga

Lebih terperinci

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA BULANAN BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017 POS - POS ASET 1. Kas 9,157 2. Penempatan pada Bank Indonesia 44,950 3. Penempatan pada bank lain 2,401 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BU. Bank : BANK JTRUST INDONESIA Periode : 31-Dec-15

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BU. Bank : BANK JTRUST INDONESIA Periode : 31-Dec-15 Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/3/DPNP tanggal 16 Desember 211 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BU Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-Dec-15 POS-POS PENDAPATAN DAN

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 10.521 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 317.299 281.605

Lebih terperinci

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 30 April 2017

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 30 April 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 23,425 2. Penempatan pada Bank Indonesia 175,990 3. Penempatan pada bank lain 792,788 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga a. Diukur pada nilai

Lebih terperinci

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Desember 2016

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Desember 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Desember 2016 ASET 1. Kas 14,407 2. Penempatan pada Bank Indonesia 109,334 3. Penempatan pada bank lain 1,151,498 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga

Lebih terperinci

TOTAL ASET ,799,495

TOTAL ASET ,799,495 Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA, Tbk. Tanggal : Thursday, November 30, 2017 (dalam jutaan

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI ( BULANAN ) NERACA / BALANCE SHEET (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN PUBLIKASI ( BULANAN ) NERACA / BALANCE SHEET (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA / BALANCE SHEET POSPOS 29 Februari 2016 ASET Kas 9,267 Penempatan pada Bank Indonesia 582,347 Penempatan pada bank lain 1,120 Tagihan spot dan derivatif Surat berharga 415,294 a. Diukur pada nilai

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2013 31 Dec 2012 ASET 1. Kas 5,416 5,177 2. Penempatan pada Bank Indonesia 229,426 331,111 3. Penempatan

Lebih terperinci

106,620 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

106,620 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : Tuesday, October 31, 2017

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Sep 2015 31 Dec 2014 ASET 1. Kas 9,942 10,443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,520,489 1,473,201

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT. Bank Sulut PER 30 JUNI 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT. Bank Sulut PER 30 JUNI 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN ASET POS POS Sandi 1. Kas 100 152,611 2. Penempatan pada Bank Indonesia 120 2,230,903 3. Penempatan pada bank lain 130 744,103 4. Tagihan spot dan derivatif 135

Lebih terperinci

63,065 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

63,065 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/3/DPNP tanggal 16 Desember 211 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : Friday, June 3, 217 POS-POS

Lebih terperinci

53,771 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

53,771 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 30-Nov-15 (dalam jutaan rupiah)

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 138,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,967,265 3. Penempatan pada bank lain 488,298 4. Tagihan spot dan derivatif 577 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 124,877 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,489,384 3. Penempatan pada bank lain 394,768 4. Tagihan spot dan derivatif 74,842 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 97,734 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,540,949 3. Penempatan pada bank lain 1,189,868 4. Tagihan spot dan derivatif 5,950 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 88,246 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,217,499 3. Penempatan pada bank lain 334,458 4. Tagihan spot dan derivatif 1,286 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 106,921 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,652,083 3. Penempatan pada bank lain 560,019 4. Tagihan spot dan derivatif 4,903 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 89,341 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,106,222 3. Penempatan pada bank lain 284,267 4. Tagihan spot dan derivatif 23,154 5. Surat berharga

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 9.988 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 385.826 281.605 3. Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9.601.772 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37.086.352 3. Penempatan pada bank lain 14.455.137 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11.253.358 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39.954.020 3. Penempatan pada bank lain 19.876.744 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 16,585,317 2. Penempatan pada Bank Indonesia 38,046,361 3. Penempatan pada bank lain 22,931,445 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,417,472 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37,972,458 3. Penempatan pada bank lain 19,313,423 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11,609,497 2. Penempatan pada Bank Indonesia 34,482,395 3. Penempatan pada bank lain 26,093,132 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,260,695 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,182,944 3. Penempatan pada bank lain 26,766,738 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci