BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan merupakan hasil
|
|
- Sugiarto Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan merupakan hasil penggabungan dari: Kantor Akuntan Publik Jamaludin Iskak (Jakarta) 1. Jamaludin Iskak (NIAP : ) Profesi Penunjang Pasar Modal No 365/PM/STTD-AP/2004 Kantor Akuntan Publik Aria & Jonnardi (Jakarta) 2. Aria Kanaka (NIAP : ) Profesi Penunjang Pasar Modal No. 354/PM/STTD-AP/ Jonnardi (NIAP : ) Profesi Penunjang Pasar Modal No. 358/PM/STTD-AP/200 Kantor Akuntan Publik Sukimto Sjamsuli (Batam) 4. Sukimto Sjamsuli (NIAP : ) Dengan semakin bertambahnya jumlah klien dan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan jasa Kantor Akuntan Publik, maka pada tanggal 27 Januari 2009 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 93/KM.1/2009, ketiga Kantor Akuntan tersebut bergabung menjadi Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan. 30
2 Kantor Pusat Graha Atrium Lt. 10 Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta Telp : (021) / Fax : (021) Workshop Jl. Tanjung Duren Barat III/ I Jakarta Barat Telp : (021) Fax : (021) Cabang Ruko Bukit Beruntung Blok C No. 2 Batam Telp : (021) Fax : (021) III.1.2 Jasa-Jasa Yang Diberikan Perusahaan Sebagaimana umumnya Kantor Akuntan Publik, jenis jasa yang ditangani oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & rekan antara lain: 1. Audit atas Laporan Keuangan (Financial Statement Audit / General Audit) 2. Review atas Laporan Keuangan (Limited Review for Financial Statement) 3. Jasa atestasi lainnya; (Agreed Upon Procedures, Due Dilligent, Audit on Financial Statement Projection) 4. Jasa Advisory Manajemen (Management Advisory Services) 5. Jasa Konsultasi Perpajakan (Tax Consultation Services) 31
3 Selama tahun 2011, jumlah klien yang ditangani sebanyak 126 klien. Sebagian besar merupakan jasa audit atas laporan keuangan dan konsultasi perpajakan. Sedangkan klasifikasi klien yang ditangani memiliki perincian sebagai berikut: Jenis Usaha Jumlah Persentase Jasa Konstruksi/ Manajemen/ Lainnya % Perdagangan % Real Estate % Industri Manufaktur % Perhutanan/ Pertambangan % Perhotelan % Koperasi % Percetakan % Lembaga Swadaya Masyarakat % Rumah Sakit % Pelayaran dan Travel Agent % Lembaga Keuangan Non Bank % Total % 32
4 III.1.3 Susunan dan Profil Partner Susunan Partner Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan adalah sebagai berikut: 1. Jamaludin Iskak 2. Aria Kanaka 3. Sukimto Sjamsuli 4. Jonnardi 5. Sampurna Bahri Profil Partner 1. Jamaludin Iskak, Ak., M.Si., CPA a. Pimpinan Rekan pada KAP JAS (Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan) b. Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1984 c. Lulusan Universitas Gadjah Mada pada program Magister Sains (Bidang Akuntansi) tahun 1997 d. Memperoleh sertifikat akuntan publik dari IAI pada tahun Pengalaman Audit: 1. Auditor pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) 2. Partner pada KAP Drs. Paul Lembong & Rekan 3. Pimpinan KAP Jamaludin Iskak ( ) 2. Aria Kanaka, S.E., Ak. CPA a. Rekan pada KAP JAS (Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan) b. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun
5 Pengalaman Audit: 1. KAP Prasetyo Utomo & Co. Andersen (Sekarang Prasetyo, Sarwoko &Sandjaja, Ernst & Young) 2. Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2000 s/d sekarang) 3. Drs. Sukimto Sjamsuli a. Rekan pada KAP JAS (Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan) b. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Sumatera Barat Tahun 1991 Pengalaman Audit: 1. KAP Drs. Sukimto Sjamsuli 4. Jonnardi, S.E., MM., Ak., CPA a. Rekan pada KAP JAS (Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan) b. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Sumatera Barat Tahun 1990 c. Lulusan Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Trisakti tahun 1995 Pengalaman Audit : 1. KAP Drs. Sayuti Gazali tahun 1986 s/d KPMG Soesanto Lukman tahun 1991 s/d Partner KAP Eka Masni & Rekan 4. Partner KAP Hasnil & M. Yasin & Rekan 5. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara 5. Sampurna Bahri, S.E., Ak., CPA a. Rekan pada KAP JAS (Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan) 34
6 III.1.4 Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab Struktur organisasi dan tanggung jawab pada KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan adalah: 1. Partner Bertanggung jawab untuk memelihara hubungan dengan klien. Dalam hubungan ini termasuk diskusi dengan klien tentang tujuan dan ruang lingkup audit, penyelesaian masalah-masalah perbedaan pendapat tentang penyajian laporan keuangan dan menghadiri RUPS atas undangan klien. Partner juga bertanggung jawab untuk melakukan recruitment staf baru pada jenjang manager dan supervisor, review audit working paper dan menandatangani Laporan Auditor Independen. 2. Manager/ Supervisor Bertanggung jawab untuk melakukan supervisi atas dua atau lebih penugasan audit yang sedang berjalan, termasuk review working papers dan mendiskusikan dengan staf audit dan klien atas berbagai masalah akuntansi dan audit yang timbul selama perikatan audit. Manager dan supervisor juga bertanggung jawab untuk menentukan prosedur audit yang dapat diterapkan atas audit spesifik serta menjaga keseragaman standar audit. Disamping itu, bertanggung jawab atas pemahaman ketentuan perpajakan dan teori akuntansi yang sedang berkembang. 3. Auditor Bertanggung jawab untuk merencanakan dan melakukan audit dan penyusunan laporan audit untuk ditinjau dan disetujui oleh manager dan partner. Auditor juga bertanggung jawab untuk men-supervisi beberapa aspek dari audit. Selain itu, tanggung jawab besar lainnya bagi auditor adalah untuk melakukan pelatihan- 35
7 pelatihan mengenai pekerjaan kepada stafnya. III.1.5 Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) pada KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan memiliki perincian sebagai berikut: Posisi Managing Partner Partner Kantor Pusat 1 Orang 2 Orang Workshop Manager 2 Orang 1 Orang Supervisor 3 Orang 1 Orang Senior Auditor 10 Orang 2 Orang Junior Auditor 5 Orang 3 Orang Magang 1 Orang Staf Perpajakan 3 Orang 1 Orang Bagian Keuangan 2 Orang 1 Orang Administrasi 5 Orang 1 Orang 34 Orang 10 Orang 36
8 Kualifikasi SDM tersebut yaitu untuk tenaga profesional auditor hampir seluruhnya berlatar belakang sarjana strata 1 Akuntansi sebanyak 73%, yang berpendidikan DIII Akuntansi hanya sebanyak 23%. Posisi Audit Manajer dan Audit Supervisor diduduki oleh sarjana akuntansi yang sudah bergelar akuntan / beregister negara. Sedangkan posisi tax division diduduki oleh mereka yang telah memiliki brevet pajak. Tingkat Pendidikan Jumlah Persen DIII 6 Orang 23% S1 20 Orang 73% S2 1 Orang 4% III.2 Lokasi dan Waktu Penelitian III.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada kantor pusat KAP JAS & Rekan yang beralamat di Graha Atrium Lt. 10, Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta dan workshop yang beralamat di Jl. Tanjung Duren Barat III/ I, Jakarta Barat III.2.2 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 2,5 bulan, mulai minggu ketiga bulan Maret 2012 sampai dengan minggu keempat bulan Mei 2012 dengan pembagian waktu sesuai dengan kapasitas yang harus diteliti pada kantor pusat dan workshop. 37
9 III.3 Metode Penelitian III.3.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, yang berlokasi di Jakarta. Lingkup penelitian hanya dibatasi pada KAP pusat dan workshop yang berlokasi di Jakarta. Dari segi personel auditor, pengumpulan data diambil dari staf profesional auditor dengan posisi dari Partner sampai dengan Junior Auditor. Sedangkan untuk kebutuhan review akan ketaatan dalam pelaksanaan field work audit, penulis memilih objek review atas kertas kerja pemeriksaannya adalah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang sebagai berikut: - Audit atas perusahaan industri : 2 Klien - Audit atas perusahaan jasa : 2 Klien - Audit atas perusahaan perdagangan : 2 Klien - Audit atas yayasan : 2 Klien - Audit atas perusahaan Real Estate : 2 Klien III.3.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian pada KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku dan literatur serta ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. Dari penelitian ini akan diperoleh gambaran teoritis tentang permasalahan yang akan 38
10 dibahas. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Pengumpulan data dengan teknik penelitian lapangan merupakan penelitian secara langsung pada Kantor Akuntan Publik yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian lapangan ini digunakan beberapa cara yaitu: a. Wawancara (Interview) Wawancara tidak hanya dilakukan kepada Partner (pimpinan) kantor akuntan, tetapi juga pada jenjang Audit Manager, Audit Supervisor, Senior dan Junior Auditor. b. Kuesioner Pengajuan daftar pertanyaan secara tertulis diberikan kepada Manager, Supervisor, Senior Auditor dan Junior Auditor. Penerapan sistem pengendalian mutu KAP bersifat subjektif dan tidak bisa diukur secara langsung karena merupakan aspek mental. Oleh karena itu, digunakan suatu skala untuk bisa mengukur penerapan pengendalian mutu tersebut yaitu dengan cara memberikan skor untuk setiap jenis jawaban dari kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Tingkat Penerapan Skor Tidak Tahu 0 TidakPernah 1 Jarang 2 Sering 3 Selalu 4 39
11 Untuk mengambil kesimpulan apakah penerapan setiap unsur SPM KAP cukup baik ataupun tidak, ditentukan dari besar persentase total jawaban positif, yakni jawaban sering (skor 3) dan jawaban selalu (skor 4). c. Review Untuk menguji apakah hasil wawancara dan kuesioner telah mencerminkan penerapan Sistem Pengendalian Mutu, penelitian juga dilakukan dengan melakukan review atas sejumlah Audit Working Paper, yang mencakup Audit Planning Memorandum, Audit Program dan Audit Procedures yang dilakukan dalam pemberian jasa profesi serta Laporan Auditor Independen. Hasil review dimaksudkan untuk melihat apakah Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik, terutama yang menyangkut unsur supervisi dan konsultasi serta penugasan staf sudah diterapkan secara memadai yang menjamin bahwa perikatan audit telah dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dan Aturan Etika Akuntan Publik, serta ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan oleh badan pengatur. III.3.3 Teknik Pengolahan Data Dalam melakukan penelitian pada KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, maka teknik pengolahan data yang digunakan adalah: a. Manual Dengan melakukan rekapitulasi data secara tradisional yaitu dengan perhitungan langsung dan juga dengan menggunakan kemampuan analisa serta 40
12 pertimbangan pribadi untuk aspek-aspek yang bersifat kuantitatif. b. Program Komputer Untuk pengolahan data kuantitatif yang diperoleh penulis, misalnya hasil kuesioner, penulis memilih menggunakan program Microsoft Excel dimana outputnya akan berupa table, grafik/chart dan angka. III.4 Penetapan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu KAP Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil pertemuan pendahuluan antara penulis dengan pihak pimpinan KAP, ditemukan fakta bahwa KAP telah menetapkan pengendalian intern atas operasi kantor, yang terdiri atas pengendalian intern aspek profesional praktik akuntansi dan audit KAP; dan aspek bisnis praktik, yang terdiri atas prosedur-prosedur akuntansi dan keuangan perusahaan. Pengendalian intern tersebut tercantum dalam Pedoman Operasi Kantor Akuntan Publik Jamaudin, Aria,Sukimto & Rekan. Sedangkan atas profesional praktik akuntansi dan audit tertuang dalam pedoman audit yang berisikan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP. Sistem Pengendalian Mutu sebagaimana yang telah ditetapkan oleh KAP mencakup struktur organisasi, kebijakan dan prosedur yang dimaksudkan untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian perikatan profesional dengan Standar Profesional Akuntan Publik. a. Independensi Berikut ini beberapa prosedur independensi yang dikutip dari pedoman sistem pengendalian mutu KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan 41
13 a. Informasikan kebijakan dan prosedur independensi KAP kepada personel dan beritahu mereka bahwa mereka diharapkan memahami kebijakan dan prosedur tersebut. b. Tekankan sikap mental independen dalam program pelatihan dan dalam supervisi dan review audit. b. Penugasan Personel Berikut ini beberapa prosedur yang berkaitan dengan penugasan personel yang ditetapkan oleh KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan a. Rencanakan kebutuhan personel KAP secara keseluruhan. b. Identifikasi kebutuhan personel untuk perikatan tertentu secara rutin. c. Siapkan anggaran jumlah waktu pelaksanaan (timing budget) perikatan untuk penentuan kebutuhan personel dan penjadwalan pekerjaan lapangan. d. Pertimbangkan faktor-faktor berikut: a. Ukuran dan kompleksitas perikatan b. Ketersediaan personel c. Keahlian khusus yang diperlukan d. Waktu pelaksanaan pekerjaan e. Rotasi personel secara berkelanjutan dan periodic f. Kesempatan untuk pelatihan selama perikatan (on job training) g. Evaluasi kualifikasi personel, pengalaman, posisi, latar belakang dan keahlian khusus h. Supervisi terencana dan keterlibatan personel supervisor i. Situasi yang memungkinkan terjadinya masalah independensi dan benturan 42
14 kepentingan, seperti penugasan personel ke klien tertentu yang merupakan mantan atasannya atau atasan orang yang memiliki hubungan keluarga tertentu dengannya. c. Konsultasi Berikut ini adalah beberapa prosedur yang berkaitan dengan konsultasi yang ditetapkan oleh KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan a. Informasikan kebijakan dan prosedur konsultasi KAP kepada personel. b. Tentukan bidang atau situasi khusus yang karena jenis atau kompleksitasnya mengharuskan personel untuk berkonsultasi misalnya: c. Penerapan standar teknis yang baru diterbitkan d. Industri dengan akuntansi, audit, standar pelaporan khusus e. Problem praktik yang muncul f. Berbagai alternatif pilihan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia apabila perubahan akuntansi akan dilakukan g. Kewajiban pelaporan kepada badan pengatur. d. Supervisi Berikut ini beberapa prosedur yang berkaitan dengan supervisi yang ditetapkan oleh KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan a. Lakukan supervisi memadai pada semua tingkat organisasi dengan mempertimbangkan pelatihan, kemampuan dan pengalaman personel yang ditugasi. b. Kembangkan pedoman mengenai bentuk dan isi kertas kerja. c. Manfaatkan lembar isian, daftar pengecekan dan kuesioner standar, sejauh 43
15 sesuai dengan kondisi untuk membantu pelaksanaan perikatan. d. Sediakan prosedur untuk menyelesaikan perbedaan pertimbangan profesional diantara anggota tim audit. e. Pemekerjaan (Hiring) Berikut ini beberapa prosedur pengendalian mutu yang ditetapkan oleh KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan berkaitan dengan Pemekerjaan (Hiring) a. Identifikasi atribut calon personel KAP, seperti intelegensi, integritas, kejujuran, motivasi dan bakat untuk profesi akuntan public. b. Identifikasi prestasi dan pengalaman yang diinginkan dan personel yang belum memiliki pengalaman kerja dan personel yang telah memiliki pengalaman kerja, misalnya latar belakang akademik, prestasi pribadi, pengalaman kerja dan minat pribadi. c. Buat pedoman yang harus diikuti saat mempekerjakan individu pada situasi khusus, seperti mempekerjakan family personel atau family klien, mempekerjakan kembali personel yang telah mengundurkan diri dan mempekerjakan karyawan klien. d. Dapatkan informasi mengenai latar belakang dan dokumentasi kualifikasi pelamar kerja dengan alat yang tepat, seperti resume, formulir lamaran kerja, transkrip perguruan tinggi, ataupun referensi pekerjaan sebelumnya. e. Lakukan evaluasi kualifikasi personel baru, termasuk personel yang berasal dari proses perekrutan yang tidak umum, misalnya mereka yang bergabung dengan KAP langsung pada tingkat supervisor atau melalui merger atau akuisisi, untuk menentukan apakah mereka memenuhi persyaratan dan standar KAP. 44
16 f. Pengembangan Profesional Berikut ini beberapa pengendalian mutu yang ditetapkan oleh KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan berkaitan dengan pengembangan professional a. Sediakan bagi personel literatur profesional mengenai perkembangan terkini dalam standar profesional. b. Distribusikan kepada personel materi umum profesi, misal standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia yaitu Standar Profesional Akuntan Publik. c. Distribusikan terbitan mengenai topik khusus, seperti peraturan BAPEPAM, Direktorat Jenderal Pajak dan badan pengatur lainnya kepada personel yang bertanggung jawab dalam bidang yang bersangkutan. d. Distribusikan kepada personel, materi panduan mengenai kebijakan dan prosedur KAP untuk masalah teknis yang telah dimutakhirkan sesuai dengan perkembangan baru dan perubahan kondisi. e. Dorongan bagi partisipasi personel pada program pendidikan eksternal, pertemuan dan konferensi untuk mendapatkan keahlian teknis atau industry khusus. g. Promosi Beberapa prosedur pengendalian mutu yang ditetapkan oleh KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan berkaitan dengan promosi 1. Siapkan panduan yang menjelaskan tanggung jawab dan kinerja yang diharapkan, serta kualifikasi untuk promosi pada setiap tingkat organisasi, termasuk: 45
17 a. Nama jabatan dan tanggung jawab untuk jabatan tersebut b. Jumlah pengalaman kerja (yang dapat dinyatakan dalam satuan jangka waktu) yang umumnya disyaratkan untuk promosi ke tingkat organisasi yang lebih tinggi. c. Identifikasi kriteria yang akan dipertimbangkan untuk mengevaluasi kinerja personel dan keahlian yang diharapkan seperti hal-hal berikut: pengetahuan teknis, kemampuan analisis dan judgement, kemahiran berkomunikasi, kemahiran memimpin dan melatih, hubungan dengan klien, sikap mental pribadi dan profesional (karakter, intelegensi, pertimbangan dan motivasi) dan gunakan buku panduan personel atau alat lain untuk mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur promosi kepada personel. h. Penerimaan dan Keberlanjutan Klien Beberapa prosedur pengendalian mutu yang ditetapkan oleh KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan berkaitan dengan penerimaan dan keberlanjutan klien 1. Pertimbangkan prosedur evaluasi berikut sebelum menerima klien: a. Dapatkan dan lakukan review terhadap informasi keuangan yang tersedia mengenai calon klien, seperti laporan tahunan, laporan keuangan interim, laporan lain kepada badan pengatur dan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan b. Dapatkan informasi dari pihak ketiga mengenai calon klien, termasuk informasi mengenai manajemen dan pemiliknya, yang mungkin berpengaruh terhadap proses evaluasi calon klien. Perolehan informasi tersebut mungkin banker, penasehat umum, banker investasi, penjamin 46
18 emisi calon klien dan pihak lain yang mungkin memiliki informasi tersebut. Laporan kredit dapat juga bermanfaat dalam hal ini. c. Lakukan komunikasi dengan auditor pendahulu sebagaimana diatur dalam SPAP. Pengajuan pertanyaan tersebut harus mencakup pertanyaan mengenai fakta yang mungkin berpengaruh terhadap integritas manajemen, mengenai ketidaksepakatan dengan manajemen dalam penerapan prinsip akuntansi, prosedur audit, atau hal signifikan yang sejenis dan juga pemahaman auditor pendahulu mengenai alasan penggantian auditor. d. Pertimbangkan keadaan yang mungkin menjadikan KAP menganggap perikatan tersebut sebagai perikatan yang memerlukan perhatian khusus atau beresiko yang tidak wajar. e. Lakukan evaluasi independensi dan kemampuan KAP untuk menyediakan jasa bagi calon klien. Dalam evaluasi kemampuan KAP, pertimbangkan kebutuhan akan keahlian teknis, pengetahuan industri dan personal. f. Tentukan bahwa penerimaan klien tidak akan menyalahi ketentuan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia atau ketentuan lain dari badan pengatur. 2. Tentukan kondisi yang mengharuskan evaluasi klien untuk menentukan apakah hubungan dengannya perlu dilanjutkan. Kondisi ini dapat mencakup: a. Berakhirnya jangka waktu tertentu b. Perubahan signifikan sejak evaluasi terakhir, termasuk perubahan besar pada satu atau lebih hal berikut: Manajemen; Komisaris; Kepemilikan; Penasehat Hukum; Kondisi Keuangan; Status Perkara Pengadilan; Jenis 47
19 Usaha Klien; Lingkup Perikatan. c. Keberadaan kondisi yang akan menyebabkan KAP menolak klien apabila kondisi tersebut telah ada pada saat penerimaan klien untuk pertama kalinya. 48
BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu
BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil pembicaraan dengan top manajemen KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa assurans dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK JAMALUDIN, ARIA, SUKIMTO & REKAN
PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK JAMALUDIN, ARIA, SUKIMTO & REKAN Kevin Muhammad Rizka, Hidayatullah Amri Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan/Palmerah
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Pertanyaan Kuesioner. Tidak Tahu
L1 Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Kuesioner No. 1 INDEPENDENSI 1 Saudara diwajibkan untuk mematuhi ketentuan independensi sebagaimana diatur oleh IAPI Tidak Tahu Tidak Pernah Jarang Hampir Selalu Selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi yang mengarah pada perdagangan bebas kini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Derasnya arus globalisasi yang mengarah pada perdagangan bebas kini tengah melanda Negara-negara di dunia terutama di Indonesia yang sekarang ini sedang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada seluruh Kantor Akuntan Publik yang ada di Bandung. Penelitian dimulai pada bulan Mei 2006 sampai dengan selesai pada bulan Oktober 2006. BAB II
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. II.1 Pemahaman Akan Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemahaman Akan Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik Pengendalian mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) harus diterapkan oleh setiap KAP pada semua jasa audit, atestasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik Faisal Riza.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Faisal Riza., Ak CA CPA adalah Kantor Akuntan Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang audit, pajak, dan konsultasi manajemen. Rekan-rekan Drs.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Drs. Amir Hadyi adalah Kantor Akuntan Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Pembinaan Akuntan Departemen Keuangan Republik Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Herman, Dody, Tanumihardja & REKAN atau biasa disebut KAP HDT & REKAN merupakan merger dari beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Jalan Raya Joglo, Kembangan, Jakarta Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Faisal Riza Ak., CA., CPA., merupakan Kantor Akuntan Publik bersetifikat yang didirikan pada
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN MUTU
SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR JASA AKUNTANSI YANISWAR & DIRGA KJA YANISWAR & DIRGA JL. RAWA INDAH RUKO BLOK A NO. 1 B PEKANBARU RIAU PEDOMAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU KJA YANISWAR DAN DIRGA I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Akuntan Drs. Chaeroni adalah Kantor Akuntan Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang audit,pajak, dan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sistem pengendalian mutu memberikan panduan bagi Kantor Akuntan Publik dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya. Dalam perikatan jasa profesional, Kantor Akuntan
Lebih terperinci2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA
40 4. Standar pelaporan Ke-4: Tujuan standar pelaporan adalah untuk mencegah salah tafsir tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh akuntan bila namanya dikaitkan dengan laporan keuangan: 01. Seorang akuntan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Chaeroni & Rekan didirikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk,Bidang,dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Chaeroni & Rekan didirikan pada tahun 1997 dengan nama KAP Drs. CHAERONI & INDRA. Namun pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Perizinan, Bidang dan Perkembangan Usaha. 9/KM.1/2007 nama Kantor Akuntan Publik Drs. Chaeroni & Indra berubah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Perizinan, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Moch. Chaeroni & Rekan adalah Kantor Akuntan Publik yang terdaftar menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik (KAP) Faisal Riza.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Faisal Riza.,Ak CA CPA berdiri sejak Desember 2014 berkantor di Rukan Botanical Junction, Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. didirikan pada bulan Desember 2014 di Jakarta, Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Faisal Riza., Ak CA CPA yang terletak di Rukan Botanical Junction Blok H-7 No.37 Jalan Raya Joglo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Derasnya arus globalisasi yang mengarah pada perdagangan bebas kini tengah melanda negara-negara di dunia.terutama Indonesia yang sekarang sedang berupaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kantor akuntan publik (KAP) dari waktu ke waktu semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kantor akuntan publik (KAP) dari waktu ke waktu semakin berkembang, yang menyebabkan persaingan cukup ketat antar kantor akuntan publik untuk mendapatkan
Lebih terperinciStandar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Penelitian Guna menghadapi era globalisasi yang menuju ke arah pasar bebas, terutama di Indonesia akan banyak masuk akuntan luar
1.1 Latar Belakang Penelitian Guna menghadapi era globalisasi yang menuju ke arah pasar bebas, terutama di Indonesia akan banyak masuk akuntan luar negeri yang kualitasnya lebih baik. Seiring dengan hal
Lebih terperinciTATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON
TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON Lampiran I Tata cara verifikasi pengalaman praktik berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Asosiasi Nomor
Lebih terperinciSTANDAR PERIKATAN AUDIT
EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia
Lebih terperinciStandar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan
SA 0 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 :0: AM STANDAR AUDIT 0 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini dapat memberikan kontribusi yang besar untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Salah satu lapangan pekerjaan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterbukaan komunikasi, ketrampilan mempresentasikan bukti, frekuensi perselisihan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis meneliti, memahami, dan menganalisis mengenai usaha
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah penulis meneliti, memahami, dan menganalisis mengenai usaha akuntan publik dalam melaksanakan praktik audit yang sesuai dengan standar pengendalian mutu
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang
BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntan. KAP Bayudi Watu dan Rekan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam rangka mendukung perekonomian yang sehat dan efisien,
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN MUTU. KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN
KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN A. Pendahuluan Untuk menjamin Kantor Jasa Akuntansi (KJA) Dr. Suryo Pratolo & Rekan bekerja secara profesional dan menjaga etika profesi, maka perlu
Lebih terperinciDAN KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK by Ely Suhayati SE MSi Ak Ari Bramasto SE Msi Ak
STANDAR AUDITING DAN KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK by Ely Suhayati SE MSi Ak Ari Bramasto SE Msi Ak Standar Profesional Akuntan Publik merupakan standar auditing yang menjadi kriteria atau pedoman kerja minimum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Tri Purwanto adalah Kantor Akuntan yang telah terdaftar dan didirikan untuk memberikan jasa profesional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan lingkungan bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan peningkatan pesat tuntutan masyarakat atas mutu dan jenis usaha profesi akuntan publik.
Lebih terperinciKuesioner Penelitian SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Lampiran A Kuesioner Penelitian SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Kepada Yth. Bapak/Ibu Auditor ( Supervisor/Senior/Assistant Auditor ) di Tempat Dengan Hormat, Saya
Lebih terperinciANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KAP HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL JAKARTA. Irene Victoria Go. A. Yanti Ardiarti
ANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KAP HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL JAKARTA Irene ictoria Go A. Yanti Ardiarti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Lebih terperinciTANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK
TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK Tujuan Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG. C2 No. 01 Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Selatan.
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Sebelum penulis melaksanakan kegiatan magang, terlebih dahulu penulis mengajukan surat permohonan magang yang ditujukan kepada Kantor Akuntan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Bisnis Berjalan pada Perusahaan Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan yang sebelumnya bernama Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto &
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
122 KUESIONER PENELITIAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan (Fraud) (Studi Empiris Pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Kantor Akuntan Publik di Daerah Istimewa
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 20 /PM/2002 TENTANG INDEPENDENSI AKUNTAN YANG MEMBERIKAN JASA AUDIT DI PASAR MODAL
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 20 /PM/2002 TENTANG INDEPENDENSI AKUNTAN YANG MEMBERIKAN JASA AUDIT DI PASAR MODAL KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Herman Dody Tanumihardja & Rekan (KAP HDT & Rekan) merupakan merger dari beberapa Kantor Akuntan Publik
Lebih terperinci: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, permasalahan yang sering dihadapi oleh suatu lembaga pemerintahan salah satunya adalah tindakan KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme). Banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib membuat laporan keuangan pada setiap periode pembukuaan. Tujuan dari pembuatan laporan keuangan tersebut adalah untuk menyediakan informasi
Lebih terperinciLampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/ 57 /DPbS tanggal 22 Desember 2005
Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/ 57 /DPbS tanggal 22 Desember 2005 No : Lamp : Kepada Dewan Gubernur Bank Indonesia Jl. M.H. Thamrin No.2 JAKARTA 10110 Up. Direktorat Perizinan dan Informasi
Lebih terperinciAUDITING DAN AKUNTAN PUBLIK
AUDITING DAN AKUNTAN PUBLIK SASARAN BELAJAR Mendifinisikan auditing Membedakan auditing dengan akuntansi Menjelaskan: berbgai jenis audit jenis-jenis auditor persyaratan menjadi auditor/akuntan publik
Lebih terperinciPertemuan 1 AUDITING
Pertemuan 1 AUDITING PENGERTIAN AUDITING (SUKRISNO AGUS) Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis 2), oleh pihak yang independen 3), terhadap laporan keuangan 1) yang telah disusun
Lebih terperinciNo. 3/32/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 3/32/DPNP Jakarta, 14 Desember 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Hubungan Antara Bank, Akuntan Publik dan Bank Indonesia ------------------------------------------------------
Lebih terperinciGambar 2.1 Hirarki Standar Auditing Sumber: SPAP Per 1 Januari 2001 (IAI, 2001: )
MODUL APLIKASI KOMPUTERISASI AUDITING BAB 1 PENGANTAR AUDITING 2.2 HIRARKI STANDAR AUDITING Landasan Konseptual Landasan Konseptual Umum Pekerjaan Lapangan Pelaporan Keahlian dan pelatihan teknis yang
Lebih terperinciBuku Wajib: Standar Profesional Akuntan Publik, 2007, Ikatan Akuntan Indonesia
Buku Wajib: Standar Profesional Akuntan Publik, 2007, Ikatan Akuntan Indonesia 1 Materi Perkuliahan 1 Auditing dan Profesi Akuntan Publik 2 Audit Laporan Keuangan dan Tanggungjawab Auditor 3 Etika Profesi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan ekonomi dewasa ini, pencapaian kemampuan di bidang ekonomi cenderung diiringi dengan munculnya bentuk-bentuk kejahatan baru. Para
Lebih terperinciBAB 1 PROFESI AUDITING
PERTANYAAN TINJAUAN BAB 1 PROFESI AUDITING 1-1 (Tujuan 1-5) Jelaskan hubungan antara jasa audit, jasa atestasi, dan jasa assurance, serta berikan contoh masing-masingnya. Jasa Assurance adalah jasa professional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Derasnya arus globalisasi yang mengarah pada perdagangan bebas kini tengah melanda negara-negara di dunia.terutama Indonesia yang sekarang sedang berupaya
Lebih terperinciBAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si
BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1 Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PROFESI AKUNTAN PUBLIK Timbul dan Berkembangnya Profesi Akuntan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Beberapa tahun terakhir sangat berarti bagi profesi akuntan khususnya para auditor. Munculnya beberapa kasus mengenai profesi auditor di awal abad ini mempengaruhi
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 86/BL/2011 TENTANG INDEPENDENSI
Lebih terperinci3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja
BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja Sebelum penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu Penulis mengajukan Surat permohonan magang yang ditunjukan kepada Kantor
Lebih terperinciBATANG TUBUH PENJELASAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2016 TENTANG TATA CARA DALAM MENGGUNAKAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK BAGI LEMBAGA YANG DIAWASI OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 310/BL/2008 TENTANG INDEPENDENSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Profesi seorang akuntan publik merupakan salah satu profesi kepercayaan bagi para pihak yang berkepentingan, di antaranya adalah kreditor, investor, pemilik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembang pesatnya dunia usaha dewasa ini diiringi dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembang pesatnya dunia usaha dewasa ini diiringi dengan semakin besarnya organisasi dan luasnya aktivitas usaha. Organisasi yang terus berkembang ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang
Lebih terperinciAUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI
AUDIT MUTU INTERNAL AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI JL. RAYA TANJUNG BARAT NO. 11 PS. MINGGU JAKARTA SELATAN TELP. 021 781 7823, 781 5142 FAX. -21 781 5144
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut De Angelo (1981) dalam Watkins et al (2004) mendefinisikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Audit 2.1.1 Pengertian Kualitas Audit Menurut De Angelo (1981) dalam Watkins et al (2004) mendefinisikan kualitas sebagai kemungkinan dimana or akan menemukan dan melaporkan
Lebih terperinciPerencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang
Pada Standar Pekerjaan Lapangan #1 (PSA 05) menyebutkan bahwa Pekerjaan (audit) harus direncanakan sebaik-baiknya, dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya Perencanaan audit meliputi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat sesuai dengan keahlian yang mereka miliki (Chua et al, 1991 dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profesi Akuntansi Dunia keprofesian adalah bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan masyarakat. Masyarakat pada umumnya mengenal suatu profesi tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan perlu dijaga dan hal itu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan perlu dijaga dan hal itu sepenuhnya tergantung pada praktek professional yang dijalankan oleh para akuntan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mahasiswa. Auditor memiliki tanggung jawab dalam melakukan audit atas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran auditor sudah menjadi pusat riset dan kajian di kalangan mahasiswa. Auditor memiliki tanggung jawab dalam melakukan audit atas laporan keuangan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENGANTAR AUDITING
BAB 1 PENGANTAR AUDITING 1.1 PENDAHULUAN AUDITING 1.1.1 PENGERTIAN AUDITING Menurut Soekrisno Agoes, (2004:3): Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistimatis, oleh pihak yang rofessiona,
Lebih terperinciIKATAN AKUNTANSI INDONESIA
IKATAN AKUNTANSI INDONESIA Aturan Etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran
BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran secara umum variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini, maka penulis mencoba menarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. due professional care dan selalu menjunjung tinggi kode etik profesinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik dalam menjalankan profesinya diatur oleh kode etik profesi. Di Indonesia dikenal dengan nama Kode Etik Akuntan Indonesia. Pasal 1 ayat 2 Kode
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT Salah satu jasa yang diberikan oleh akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan
Lebih terperinciStandar Auditing & Kode Etik
Standar Auditing & Kode Etik ( Pertemuan ke-7) Antariksa Budileksmana antariksa_b@yahoo.com www.antariksa.info 2007 Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 7-1 Standar Auditing Suatu ukuran pelaksanaan
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA
No.7/ 57/DPbS Jakarta, 22 Desember 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Hubungan Antara Bank yang Melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan, baik besar maupun kecil pada umumnya mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba. Laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan
Lebih terperinciPANDUAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR JASA AKUNTANSI
PANDUAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR JASA AKUNTANSI Kompartemen Kantor Jasa Akuntansi Oleh Feroza Ranti Ketua Bidang Peningkatan Kompetensi & Implementasi IAI Kompartemen Akuntan Kantor Jasa Akuntansi
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN
BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Konsultan Pajak Pho Seng Ka KAP (Kantor Akuntan Pajak) Pho Seng Ka, Ak, BKP, CPA, CPMA, yang beralamat di Jalan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pesertanya pada saat itu 30 orang termasuk Prof. Soemardjo dan Prof. Hadibroto.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan akuntansi hanya diselenggarakan oleh Departemen Keuangan berupa
Lebih terperinciEVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KAP NOOR SALIM DAN REKAN
EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KAP NOOR SALIM DAN REKAN Ryanfeiza Harashta Husri Bina Nusantara University, Jl. KH. Syahdan No.9 Palmerah Jakarta Barat 11480 Abstrak Penelitian ini membahas
Lebih terperinciAuditing 1. I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali
Auditing 1 I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali 2013 Satuan Acara Pengajaran (SAP) Chapter Materi Meeting I Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) dan Profesi
Lebih terperinciABSTRAK. Key words : Pengauditan, Standar Pengendalian Mutu. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dewasa ini profesionalisme dari kinerja akuntan publik memang banyak dipertanyakan berbagai pihak baik dari segi independensi, kualitas sumber daya manusianya, dan lainnya. Maka dari itu kantor
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan sekarang ini sangat meningkat, terlebih lagi semakin meningkatnya permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan terutama di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa akuntan publik semakin tinggi dikarenakan bukan hanya perusahaanperusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan Publik merupakan profesi yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Khususnya bagi masyarakat yang mempunyai bisnis atau perusahaan, baik perusahaan perorangan,
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat. Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang dilakukan sehingga menghasilkan
Lebih terperinciED SPM 1: PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS
1 ED SPM 1: PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Grha Akuntan, 3 Agustus 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan
Lebih terperinciStandar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor
SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. suatu KAP diharuskan untuk mentaati peraturan dan standar yang berlaku serta harus
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pengendalian Mutu Sistem pengendalian mutu merupakan suatu konsep yang mensyaratkan bahwa suatu KAP diharuskan untuk mentaati peraturan dan standar yang berlaku serta harus
Lebih terperinci-2- Untuk itu, dalam rangka menjaga kepercayaan publik terhadap kualitas informasi keuangan, Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan harus menj
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Akuntan Publik. Jasa Keuangan. Penggunaan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 62) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan auditor adalah melakukan audit yang tujuannya terdiri dari tindakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap Kantor Akuntan Publik menginginkan untuk memiliki auditor yang dapat bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan
Lebih terperinciAUDIT I. The Audit Standars Setting Proces. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI
AUDIT I Modul ke: The Audit Standars Setting Proces Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI PENGERTIAN STANDAR AUDITING Standard Auditing adalah Landasan konseptual
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI
SA Seksi 315 KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI Sumber: PSA No. 16 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang komunikasi antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki laporan keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pada umumnya memiliki laporan keuangan yang menggambarkan semua aktifitas usahanya. Laporan keuangan tersebut menggambarkan secara terinci
Lebih terperinci