PENGAPLIKASIAN EKSPLORASI PEWARNA GLOW IN THE DARK UNTUK BUSANA PRIA
|
|
- Devi Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain PENGAPLIKASIAN EKSPLORASI PEWARNA GLOW IN THE DARK UNTUK BUSANA PRIA Bhaskoro Wira Dr. Kahfiati Kahdar M.A. Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Kata Kunci : fosfor, glow in the dark, menswear,rajut,sablon Abstrak Perkembangan teknologi, media, dan dunia hiburan merupakan faktor yang memberikan dampak besar pada perkembangan fashion, terutama industri musik dan perfilman. Dunia hiburan sering dikaitkan pada kehidupan malam, sehingga image tersebut akan digunakan dalam pembuatan karya ini, sehingga digunakan warna-warna glow in the dark sebagai pengaplikasiannya. Teknik yang digunakan adalah screen print, celup, dan spraying. Diharapkan dengan digunakannya teknik tersebut dapat memberikan hasil eksplorasi yang berbeda. Produk yang akan dihasilkan berupa busana pria siap pakai dengan pembagian tema sesuai dengan imageboard yang didapat. Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat memunculkan ideide baru dalam perkembangan busana pria. Abstract Developments in technology, media and entertainment world are the factors that give a huge impact on fashion, especially the music and film industry. The entertainment world is often attributed to the night life, so that the image which will be used in making this work, so it will use glow in the dark colors as its application. The techniques used is screen printing, dyeing, and spraying. Hoping that the exploration will give us the different result than usual. The products will be ready-to-wear for men, which will be separated in a few different theme based on the imageboard which will be created based by the exploration. This study is expected to be able to bring new ideas in the development of menswear. 1. Pendahuluan Selain pangan dan papan, sandang merupakan kebutuhan pokok dari manusia. Sandang atau busana, yang berguna untuk menutupi tubuh, dan melindungi tubuh dari cuaca dan gangguan hewan seperti serangga dan semacamnya. Selain itu juga dibutuhkan sebagai keperluan sosial. Busana dapat juga disebut dengan pakaian. Pakaian merupakan satu bagian atau jenis yang dipakai di tubuh, sedangkan busana merupakan satu kesatuan pakaian yang digunakan di tubuh kita. Selain dari sesuatu yang dipakai di tubuh, Umberto Eco dan Desmond Morris member pengertian lain dari pakaian. Pakaian adalah salah satu mesin komunikasi atau sarana komunikasi dalam masyarakat, maka masyarakat sadar atau tidak sadar bisa menilai kepribadian seseorang dari apa yang dipakainya. (Umberto Eco, 1976: ). Pakaian juga menampilkan peran sebagai pajangan budaya (cultural display), yang di dalamnya membawa suatu pesan dan gaya hidup suatu masyarakat atau komunitas tertentu atau lebih spesifiknya, pakaian merupakan ekspresi identitas pribadi. (Desmond Morris, 1977) Seperti halnya dengan busana wanita, busana pria terus mengalami perubahan-perubahan dari tahun ke tahun, dari masa ke masa. Telah terjadi banyak perubahan pada bentuk dan gaya busana pria. Tren busana yang berkembang akibat perkembangan zaman, yang mempengaruhi kondisi sosial, ekonomi, politik, hingga kultural. Hal-hal tersebut memiliki dampak tidak langsung terhadap dunia fashion, Perkembangan dunia fashion secara global pun sedang mengalami perubahan yang banyak, termasuk juga dalam busana pria. Fashion mengenal istilah The history of fashion repeats it self, sehingga tren yang pernah terjadi di masa lalu dapat datang kembali. Seperti yang telah terjadi sekarang, muncul kembalinya tren-tren yang telah ada pada tahun-tahun sebelumnya, terjadinya penyamaran dalam batasan gender dari busana siap pakai. Busana-busana rajut, sulaman, yang biasanya digunakan oleh wanita, sekarang mulai dipakai oleh pria. Walaupun dalam sejarahnya, pria juga memiliki andil dalam perkembangan tekstil rajut.
2 Hal yang terjadi pada busana pria sekarang merupakan perkembangan yang sangat pesat. Busana-busana pria telah berkembang menjadi lebih variatif dan inovatif. Namun permasalahan yang terjadi adalah, busana pria masih sering dikeduakan dari busana wanita. Pernah dikemukakan juga oleh James Laver, seorang sejarawan fashion dalam bukunya yang berjudul 1937, Taste & Fashion. Dia mengatakan bahwa pria tidak dapat bersaing dengan wanita dalam bidang fashion hingga terjadinya yang disebut sebagai peacock revolution di tahun 1960-an. Jika dilihat kembali, sebenarnya pengaruh dari busana pria terhadap busana wanita lebih banyak daripada busana wanita terhadap busana pria. Busana wanita banyak yang diambil dari busana pria, seperti setelan jas, celana panjang, kemeja, dan celana jeans. Namun pria sedikit terpengaruh dari busana wanita seperti penggunaan gaun atau dress, serta rok. Walaupun sekarang mulai bermunculan busana-busana pria yang menyerupai busana wanita yang juga menandai memudarnya batasan gender dalam berbusana. Juga banyak subculture yang muncul dari pria, seperti punk, gangster, rockabilly, hippies, dan lain-lain. Busana merupakan salah satu bagian dari fashion, dan fashion merupakan suatu hal yang pasti melekat pada tiap individu. Fashion adalah isu, dan manusia sangat suka membicarakan banyak hal. Sebagai sesuatu yang terus-menerus berkembang dan berubah, fashion selalu dapat dijadikan bahan pembicaraan setiap orang. Karena itulah mengapa tren fashion sangat mudah menyebar dan memberikan dampak yang sangat cepat. Sifat dari fashion yang selalu berubah dan berkembang namun cepat pula dapat diterima perubahannya oleh tiap individu, maka fashion juga menjadi bisnis dan komoditas besar. Itulah alasan mengapa banyaknya perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang fashion. Fashion telah menjadi salah satu bidang usaha dengan pertukaran uang yang sangat cepat Selain itu, perkembangan media elektronik dan hiburan juga telah menjadi salah satu pemicu perkembangan yang terjadi pada fashion. Media elektronik dan hiburan memberikan pemgaruh yang sangat besar terhadap dunia fashion, ataupun sebaliknya. Sehingga penelitian yang akan dilakukan akan memiliki hubungan nantinya dengan dunia hiburan. Tema yang diambil juga akan terinspirasi dari dunia hiburan, dengan mengambil warna-warna dari dunia gemerlap dan produk yang dibuat merupakan busana siap pakai yang dapat digunakan sebagai clubwear. Adapun sasaran dari produk yang dihasilkan adalah pria berumur tahun yang berkecimpung di dunia hiburan atau pun sebagai pecinta fashion dan bergelut dalam dunia fashion. 2. Proses Studi Kreatif Eksplorasi yang dilakukan menggunakan tekstil rajut. Sesuai dengan isu yang terjadi pada tren busana pria, yaitu feminin. Tekstil rajut terutama rajut manual menjadi salah satu produk yang diangkat dalam isu tersebut. berdasarkannamun isu tersebut diangkat untuk mengubah Eksplorasi rajut yang akan discan untuk dijadikan motif screenprint. Gambar 1 Contoh eksplorasi rajut 1 (sumber: Wira, 2013) Gambar 2 Contoh eksplorasi rajut 2 (sumber: Wira, 2013) Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 2
3 Setelah rajutan dibuat, lalu discan dan diedit untuk dijadikan motif dari screen sablon. Bhaskoro Wira Gambar 3 Eksplorasi motif rajut 1 (sumber: Wira, 2013) Gambar 4 Eksplorasi motif rajut 2 (sumber: Wira, 2013) Setelah motif dipilih, lalu motif diafdruk sehingga screen dapat mulai digunakan. Untuk membuat larutan fosfor dalam proses sablon sedikit berbeda dengan teknik spraying. Larutan dibuat menggunakan sepuluh sendok bubuk fosfor dan sepuluh sendok bronze binder ke dalam gelas plastik. Setelah itu barulah proses penyablonan dilakukan. Teknik celup yang dilakukan menggunakan bubuk fosfor sebanyak tiga hingga lima sendok, manutek sebanyak 3 sendok, serta air setengah liter. Setelah mengental dengan rata, bahan dimasukkan ke dalam larutan dan diaduk terus agar fosfor tidak mengendap hingga 30 menit satu jam. Setelah itu bahan dibilas hingga tidak ada lagi cairan kental yang menempel. Lalu bahan dijemur hingga kering. Teknik spraying yang digunakan merupakan teknik spraying manual dengan menggunakan botol spray. Proses dimulai dengan membuat larutan fosfor menggunakan bubuk fosfor, bronze binder, dan air. Pertama-tama bubuk fosfor dimasukkan ke dalam botol dengan bantuan corong sebanyak sepuluh sendok, lalu larutan bronze binder sebanyak sepuluh sendok, lalu air panas agar lebih mudah melarutkan sebanyak setengah botol. Setelah bubuk dan bronze binder tercampur rata, lalu kain disemprot sesuai dengan eksplorasi yang akan dilakukan. Selain kain disemprot langsung, bentuk eksplorasi lain adalah dengan merentangkan kain rajut di atas kain yang diolah terlebih dahulu sehingga membentuk motif rajut atau lainnya sesuai perlakuan. Selain kedua teknik diatas, juga digunakan teknik celup, namun hasilnya tidak semaksimal dari kedua teknik sebelumnya. Gambar 5 Proses pencelupan (sumber: Wira, 2013) Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 3
4 Teknik Gambar proses Hasil Spraying Spraying dengan dilapisi kain rajut mesin Spraying dengan dilapisi kain rajut tangan Sablon Tabel 1 Hasil Eksplorasi 3. Hasil Studi dan Pembahasan Berdasarkan hasil eksplorasi yang telah dilakukan, serta konsep yang dibuat, maka dihasilkan tiga buah imageboard untuk tiga koleksi yang berbeda. Busana yang akan dibuat akan terbagi menjadi busana kasual, rajut, dan jaket. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 4
5 Bhaskoro Wira Gambar 6 Imageboard Karya 1 Casualwear Busana kasual menggunakan bahan sintetis dengan model kaos berlengan dan tanpa lengan. Menggunakan eksplorasi sablon dan spraying. Selain dapat digunakan sebagai clubwear, dapat juga digunakan sebagai pakaian sehari-hari. Eksplorasi sablon diaplikasikan pada bahan dasar berwarna biru, sedangkan eksplorasi spraying diaplikasikan pada bahan krem. Serta diberi efek gradasi warna pada beberapa bagian dengan menggunakan pewarna glow in the dark oranye dan biru. Karya 2 Knitwear Gambar 7 Casualwear (sumber: Wira, 2013) Menggunakan eksplorasi sablon dan eksplorasi pada tekstil rajut dengan teknik celup dan spraying. Eksplorasi sablon diaplikasikan pada bahan katun dan chiffon. Sedangkan pada tekstil rajut diaplikasikan eksplorasi celup dan spraying. Pada kain chiffon, menggunakan layering warna menggunakan warna hijau, biru, oranye, dan pink agar menghasilkan efek yang berbeda. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 5
6 Gambar 8 Knitwear (sumber: Wira, 2013) Karya 3 Jacket & Vest Menggunakan eksplorasi sablon dan spraying. Eksplorasi sablon diaplikasikan pada kain yang lebih bersifat keras, dan spraying pada kain yang lebih lembut. 4. Penutup / Kesimpulan Gambar 9 Jacket & Vest (sumber: Wira, 2013) Berdasarkan hasil eksplorasi dan eksperimen yang dilakukan menggunakan pewarna glow in the dark pada beberapa jenis tekstil, hingga pengaplikasiannya menjadi busana pria, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bubuk fosfor merupakan material yang tidak larut dalam air, setelah dicampur dengan bronze binder pun jika dibiarkan, bubuk fosfor akan mengendap sehingga pemakaiannya harus disesuaikan agar tidak terbuang siasia. 2. Hasil eksplorasi ditemukan dapat bereaksi dengan suhu. Didapati saat produk disetrika, hasil eksplorasi dapat menyala setelah diberi panas. 3. Tekstil yang dieksplorasi menggunakan larutan fosfor akan menjadi lebih keras dan kaku. 4. Eksplorasi menggunakan teknik celup kurang efektif, karena ditemukan masih banyaknya bubuk fosfor yang tidak menempel pada bahan sehingga dapat dikatakan kurangnya tingkat keamanan dan kenyamanan untuk digunakan. 5. Bubuk fosfor yang berbeda warna tidak dapat dicampur, penyampuran warna hanya akan mengakibatkan berkurangnya nyala dari hasil eksplorasi. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 6
7 Bhaskoro Wira Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Kriya FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Dr. Kahfiati Kahdar dan segenap keluarga besar staf dan dosen Program Studi Kriya FSRD ITB.. Daftar Pustaka Aspelund K The Design Process. United States of America: Fairchild Publication, inc Blackman C Years Of Menswear. London: Laurence King Publishing Ltd. Brockman H.L The Theory of Fashion Design. New York: John Wiley & Sons, inc. Rouse E Understanding Fashion. London: Blackwell Scientific Publications Ltd. Stone E Dynamics Of Fashion. Ed ke-3. New York: Fairchild Pubns. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 7
BAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Berikut adalah hasil karya Tugas Akhir Jessy Jasmine Fitria Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB dengan judul EKSPLORASI TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik ikat celup sudah mendunia di berbagai Negara, Contohnya di Negara India mempunyai teknik Bandhni, Jepang dengan Shibori, dan Thailand dengan Mudmeenya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang mempunyai berbagai macam kebutuhan, antara lain sandang, pangan, dan papan. Sandang merupakan kebutuhan primer yang digunakan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang mempunyai berbagai macam kebutuhan, antara lain sandang, pangan, dan papan. Sandang merupakan kebutuhan primer yang digunakan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Touch of Batik merupakan konsep yang menggabungkan dua latar belakang yang berbeda, yaitu batik hasil karya seni Indonesia pada gayastreetstyle. Batik yang diangkat
Lebih terperinciBAB III SURVEY LAPANGAN
BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kabuki merupakan teater asal Jepang yang terkenal dan mendunia, ceritanya didasarkan pada peristiwa sejarah, drama percintaan, konfilk moral, dan kisah kisah tragedi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan pemenuh kebutuhan primer manusia akan sandang, terkhusus untuk tujuan utama busana sebagai pelindung tubuh terhadap cuaca. Selain kebutuhan untuk melindungi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Victorian, Mekanika, Khayalan, Teknologi. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Steam of Victorian, terinspirasi dari gaya busana Steampunk yang di latar belakangi revolusi industri di Inggris. Revolusi industri tersebut memberikan pengaruh besar pada bidang, ekonomi, transportasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya teknologi dan informasi membuat masyarakat Indonesia lebih terbuka pada pengetahuan global. Tidak bisa dipungkiri lagi tren mode di Indonesia banyak dipengaruhi
Lebih terperinciEKSPLORASI TEKSTUR PADA KAIN CHIFFON SINTETIK
PENGANTAR KARYA STRATA I EKSPLORASI TEKSTUR PADA KAIN CHIFFON SINTETIK Disusun untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata KuliahTugas Akhir Kriya Tekstil (KR40ZJ) Disusun Oleh, Asri Syarifah Nuraini 17203029
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pakaian merupakan kebutuhan yang tidak mungkin dipisahkan dari manusia. Pada awalnya pakaian berfungsi sebagai alat perlindungan diri, baik itu dari cuaca ekstrim
Lebih terperinciABSTRAK. Keyword : dinamis, feminin, maskulin, futuristik
ABSTRAK Style In Acceleration adalah gaya berbusana yang dipengaruhi oleh percepatan waktu dari suasana yang diambil dari film In Time dimana gaya hidup seseorang sangat dinamis karena ditentukan oleh
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: origami, lipatan, struktural, tegas, modern. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Ori-kire merupakan tema yang diangkat untuk perancangan koleksi busana ready to wear untuk memenuhi tugas akhir fashion desain. Judul Ori-kire ini bermula dari kata origami yang merupakan inspirasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Penerapan Hasil Belajar Kria
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: strong, feminim, bold. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Fledermaus adalah judul tema sekaligus inspirasi dalam pembuatan koleksi busana Tugas Akhir. Fledermaus diambil dari kosakata Bahasa Jerman yang artinya adalah kelelawar. Kelelawar adalah hewan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan yang terbentang dari Sabang sampai dengan Merauke. Kebudayaan tersebut tertuang dalam berbagai bentuk, salah satunya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulis mengambil rancangan desain tema Demotic dari buku fashion trendforecasting 2014 Tradition Revolution dengan subtema totem. Mengangkat bahwa kehidupan suku Batak
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords : minimalis,modern, geometris and asimetri, Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Komposisi dua dimensi merupakan inspirasi dalam pembuatan busana siap pakai berupa hasil pemikiran manusia yang banyak menggunakan gradasi warna. Warna merupakan unsur rupa yang paling mudah ditangkap
Lebih terperinci- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;
CARA SABLON MANUAL ALAT DAN BAHAN CETAK SABLON Alat: - Meja sablon, selain digunakan untuk menyablon meja ini digunakan pada saat afdruk screen. Bagian utama meja adalah kaca (tebal 5 mm), lampu neon 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk
BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Sejak zaman purba, manusia sudah mulai menghias benda-benda yang mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk membuat suatu benda agar nampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern ini, kerap kali terjadi kebiasaan dan perubahan budaya yang membentuk pribadi itu sendiri, sehingga mempengaruhi keadaan sekitar, karena isu global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Limbah merupakan produk sisa hasil pengolahan pabrik atau industri kecil berupa sampah atau cairan kimia. Bagi masyarakat yang kurang mengerti akan cara penangulangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana telah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Jaman dahulu pertama-tama busana hanya digunakan untuk menutupi dan melindungi
Lebih terperinciDESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA
DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA Judul : Prada Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2010 Media : Batik di atas kain Dipamerkan pada acara Pameran Karya Seni Batik tingkat Nasional di Hall Rektorat UNY
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Etnik Kontemporer, Fashionable, Ready-to-wear Deluxe, Semi Formal, Urban. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK TA! ABO merupakan koleksi busana pria urban yang terinspirasi dari seni Aborigin Australia dan warna-warna musim gugur. Kata TA! ABO pada judul koleksi berasal dari bahasa keseharian Australia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah tekstil. Manusia melalui tekstil dapat membuat pakaian untuk melindungi tubuh atau sebagai pemuas hasrat manusia untuk menunjukan
Lebih terperinciKeywords: perkotaan, aktif, fungsional, geometris, teknologi.
ABSTRAK Dalam laporan ini dibahas mengenai realisasi pakaian ready-to-wear dengan judul Urban Activ-Fast. Inspirasi berasal dari isu yang berkaitan dengan gaya hidup masyarakat dan perkembangan teknologi,
Lebih terperinci1.2 Asumsi Dasar 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semangat untuk memahami dan menguasai keterampilan dan teknik menangani material (tertentu) merupakan bagian yang harus hadir dalam pembekalan pendidikan tinggi seni
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: edgy,eksentrik,fun,monster,ready-to-wear. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Karya Tulis Ilmiah yang berjudul I m Not Afraid ini secara umum membahas mengenai koleksi busana yang terinspirasi dari film animasi 3D persembahan Pixar Disney yang berjudul Monster University
Lebih terperinciBAB III PROSES BERKARYA
BAB III PROSES BERKARYA Terdapat beberapa tahapan yang saya lalui dalam menciptakan karya tugas akhir ini. Beberapa tahapan tersebut meliputi gagasan saya dalam berkarya, pendekatan material dan teknik
Lebih terperinciTIE DYE TECHNIQUES AND MATERIAL VARIATIONS
TIE DYE TECHNIQUES AND MATERIAL VARIATIONS Wyna Herdiana dan Yessy Y Khoe Desain Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya wynaherdiana@yahoo.co.id ABSTRAK Penggunaan motif tie dye yang cenderung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam siklus hidupnya tidak dapat melepaskan diri dari busana. Busana merupakan salah satu penunjang yang digunakan manusia agar bisa berinteraksi dan berkomunikasi
Lebih terperinciBAB II. Metodologi Perancangan
BAB II Metodologi Perancangan A. Orisinalitas Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya dan tidak akan indah atau menarik di lihat tanpa mempertimbangkan prinsipprinsip desain.
Lebih terperinciEKSPLORASI ORGANDI UNTUK PRODUK FASHION
PENGANTAR KARYA STRATA 1 EKSPLORASI ORGANDI UNTUK PRODUK FASHION SALLY SHEANTI NATANEGARA 17203002 Dosen Pembimbing Kahfiati Kahdar, S. Sn., MA. KRIYA TEKSTIL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciEKSPLORASI BOJAGI PADA PRODUK FASHION
Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain EKSPLORASI BOJAGI PADA PRODUK FASHION Teuku Muhammad Mirza Arief Dr. Kahfiati Kahdar, M.A Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: mirzateuku@gmail.com
Lebih terperinciKeywords : Bengkulu, feminine, kontemporer, Rafflesia Arnoldii, tie dye.
ABSTRAK Rafflesia Arnoldii merupakan tema utama yang diangkat kedalam koleksi Tugas Akhir yang berjudul Inscribed. Rafflesia Arnoldii menjadi sumber inspirasi karena merupakan bunga khas Bengkulu dan merupakan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Elegan, Feminim, India, Taj Mahal, dan Ready to Wear Deluxe. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pavitrata adalah koleksi busana yang terinspirasi dari bangunan Taj Mahal. Bangunan yang terletak di India ini dibuat oleh seorang raja bernama Shah Jahan untuk istri yang paling dicintainya yaitu
Lebih terperinciABSTRAK. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA - i
ABSTRAK Crafty merupakan ciri utama yang ingin ditonjolkan dalam pembuatan koleksi busana dengan judul Urbandigenous ini. Urbandigenous berasal dari dua kata yaitu urban yang berarti kota megapolitan dan
Lebih terperinciTUGAS PRAKARYA: SABLON
TUGAS PRAKARYA: SABLON Pengertian Sablon Kata sablon berasal dari bahasa Belanda yaitu schablon yang merupakan suatu teknik cetak-mencetak suatu desain grafis dengan menggunakan kain gasa atau biasa disebut
Lebih terperinciBAJAK LAUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA KASUAL PENCIPTAAN. Oleh: Gitty Febrianti NIM
BAJAK LAUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA KASUAL PENCIPTAAN Oleh: Gitty Febrianti NIM 1111622022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sidik jari adalah salah satu ciri-ciri fisik manusia yang bersifat unik, artinya diciptakan berbeda dengan ind4idu lainnya. Sidik jari manusia d2baratkan seperti pola
Lebih terperinciABSTRAK. Keyword : Rubber Duck, Nostalgia, Fun, Tegas, Minimalis. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Happy Go Ducky adalah judul yang diambil untuk koleksi rancangan busana ready-to-wear ini. Happy Go Ducky memiliki makna to be cheerful about most all things yang dalam bahasa Indonesia berarti,
Lebih terperinciKata kunci: fantasi, colorful, ready-to-wear deluxe, Alice in Wonderland, VirtuaLuxe
ABSTRAK Judul untuk tugas akhir ini adalah Mad Tea-Party, dengan tema utama fantasi. Konsep yang digunakan untuk desain koleksi ini diadaptasi dari sebuah kisah dongeng klasik dari Inggris yang berjudul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ini bisa dilihat dengan begitu maraknya shopping mall atau pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan fashion, model busana, rancangan pakaian, gaya kostum dan lain-lain di Indonesia sudah sampai dititik yang mengesankan. Ini bisa dilihat dengan begitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ready-to-wear di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat, banyak para desainer dan brand lokal bermunculan dengan karakteristik yang berbeda-beda dan
Lebih terperinciKata Kunci: Pakaian siap pakai, rotan, Suku Dayak Iban, Obnasel, Bordir
ABSTRAK Rancangan koleksi See Dayak merupakan sebuah rancangan ready to wear. Perancang terinspirasi dari budaya Suku Dayak Iban yang berasal dari Kalimantan Barat. Keindahan motif serta busana tradisional
Lebih terperinciAPLIKASI MOTIF BATIK GARUT MOJANG PRIANGAN PADA ORGANZA
Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain APLIKASI MOTIF BATIK GARUT MOJANG PRIANGAN PADA ORGANZA UNTUK BUSANA READY TO WEAR Cikita Wildainy Yan Yan Sunarya, S.Sn., M.Sn Program Studi Sarjana Kriya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA-1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Melihat dunia fashion yang dinamis, selalu berkembang dan memiliki perubahan seiring berjalannya waktu dan kebutuhan yang meningkat. Desain-desain ready to wear yang
Lebih terperinciBATIK DARI INDONESIA
BATIK DARI INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Rissa Destyan Anindita NIM : 09.12.3519 Kelas : S1SI4K SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstrak Seni batik adalah sebuah
Lebih terperinciBAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA
BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA 3.1 Gagasan Karya Setelah melihat fenomena-fenomena pada bab sebelumnya, maka gagasan karya penulis ini muncul sebagai ungkapan mengkritisi fenomena-fenomena tersebut.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Budaya adalah sebuah warisan sosial, sesuatu yang tercipta atau dilakukan oleh sekumpulan individu disuatu tempat tertentu di masa lampau dan terus dipertahankan dalam
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Kaporit atau kalsium hipoklorit adalah suatu senyawa kimia dengan rumus Ca(ClO)2. Senyawa ini luas digunakan
Lebih terperinciABSTRAKSI. Keywords :chic, modern dan sophisticated. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI Terraform adalah judul dari koleksi busana yang terinspirasi dari Terraforming Mars. Terraforming Mars adalah ilmu rekayasa planet yang mengubah biosfer planet Mars menjadi serupa dengan planet
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN KARYA
BAB IV PERANCANGAN KARYA 4.1 Perancangan Perancangan dibuat untuk memberikan gagasan dan konsep untuk karya. 4.1.1 Tema Tema mengedepankan mengenai romantisme yang menjadi aksentuasi tepat untuk gaya feminin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan
Lebih terperinciEKSPLORASI TEKNIK SUMINAGASHI PADA PRODUK FASHION
Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain EKSPLORASI TEKNIK SUMINAGASHI PADA PRODUK FASHION Dinar Amanda Prof. Dr Biranul Anas Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/ KOMUNITAS Tingginya antuasiasme masyarakat dalam mengenakan benda atau produk (khususnya dalam bidang cetak) yang berbeda antara satu dengan lainnya. Memicu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan Mesir Kuno merupakan salah satu kebudayaan tertua dan paling maju di dunia. Peradaban ini terpusat di sepanjang hilir sungai Nil yang merupakan urat nadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan busana di Indonesia makin hari semakin berkembang. Busana yang berganti-ganti model dan desainnya menyatakan bahwa fashion di Indonesia berkembang dan
Lebih terperinciEKSPLORASI MATERIAL RITSLETING PADA PRODUK FASHION
Jurnal Tingkat Sarjana bidang Seni Rupa dan Desain EKSPLORASI MATERIAL RITSLETING PADA PRODUK FASHION Dinda Pertiwi Dr.Ratna Panggabean, M.Sn. Program Studi Sarjana Kriya Tekstil, Fakultas Seni Rupa dan
Lebih terperinciPERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain PERHIASAN KONTEMPORER DENGAN SISTIM BONGKAR PASANG UNTUK WANITA URBAN Emiria Larasati Drs. Adhi Nugraha, MA, Ph.D Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan dasar manusia sepanjang hidupnya. Semakin tinggi taraf ekonomi seseorang, kebutuhan berbusana juga akan meningkat. Peningkatan tersebut dapat
Lebih terperinciBATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE
BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE Tania Andina Kardin Deni Yana, S.Sn, M.sn Program Studi Sarjana Kriya Keramik, Fakultas
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kreasi Baru Sumber: Makanan Hidangan Istimewa Kampung Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan hidangan istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan pokok manusia yang menjadi pelindung bagi tubuh, menyamarkan kekurangan tubuh, memberikan rasa percaya diri, menutupi aurat dan menggambarkan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: busana siap pakai, arsitektur Mamluk, masjid Sultan Hassan, urban
ABSTRAK Ma Fuane menjadi judul dari koleksi tugas akhir ini. Kata Ma Fuane berasal dari bahasa Mesir yang berarti tanah (land). Ma Fuane menjadi warna dasar dari tampilan koleksi busana, sebagaimana tanah
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Cina yang merupakan salah satu dengan penduduk terbanyak di dunia memiliki berbagai seni budaya maupun mitos yang masih sangat kental. Acara-acara besar yang
Lebih terperinciTRANSFORMASI NILAI BUDAYA DAYAK DALAM DESAIN PERHIASAN KONTEMPORER. Kata Kunci : budaya, dayak, perhiasan, rotan. Abstrak. Abstract.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain TRANSFORMASI NILAI BUDAYA DAYAK DALAM DESAIN PERHIASAN KONTEMPORER Bernadette Yodia I Adhi Nugraha, MA, Ph.d Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas Seni
Lebih terperinciKeyword: dynamic, modern, ready-to-wear deluxe, fabric painting, Patrakomala
ABSTRACT Caerrima dress collection inspired by Patrakomala flower (Caesalpinia Pulcherrima) which is typical flowers of Bandung City. The flowers are beautiful, graceful and exotic which the flower petals
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Wonder Woman merupakan karakter komik yang diciptakan oleh William Moulton Marston dan diterbitkan oleh DC Comics di Amerika. Tokoh Wonder Woman pertama kali muncul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kalangan masyarakat kelas menengah berkembang dengan pesat di Indonesia. Pertumbuhan ini merupakan dampak dari meningkatnya jumlah masyarakat usia produktif,
Lebih terperinciKata Kunci: asimmetrico, volcano, grafir retakan, sablon retakan, layering
ABSTRAK Tercano Asimmetrico merupakan tema yang diangkat dalam pembuatan koleksi tugas akhir. Asimmetrico memiliki arti tidak simetris, dengan tercano yang berarti serupa dengan inspirasi After Volcano
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan konsumen akan busana ready to wear saat ini menjadi kebutuhan primer. Tidak hanya ready-to-wear, kebutuhan cocktail dress juga saat ini meningkat, sehingga
Lebih terperinciKata kunci : ready-to-wear deluxe, VirtuaLuxe, supernova, nebula, futuristik, struktural.
ABSTRAK Exploring the Milky Way Galaxy diangkat berdasarkan eksplorasi (exploring) terhadap komponen dalam Galaksi Bima Sakti (Milky Way Galaxy), yaitu ledakan bintang atau supernova dan warna kosmik gas
Lebih terperinciEKSPLORASI RAGAM HIAS NAVAJO DENGAN TEKNIK OLAH REKA LATAR PADA PRODUK FASHION
Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain EKSPLORASI RAGAM HIAS NAVAJO DENGAN TEKNIK OLAH REKA LATAR PADA PRODUK FASHION Samina Febriska Vajni John Martono, S.Sn., M.Ds Program Studi Kriya Tekstil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Dunia fesyen merupakan salah satu gaya hidup manusia dan tidak dipungkiri menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Pertumbuhan masyarakat modern bersamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mode atau fashion merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sejak zaman dahulu. Kebutuhan akan dunia mode atau fashion termasuk dalam
Lebih terperinciEKSPLORASI MOTIF PUCUK REBUNG DENGAN TEKNIK OLAH REKA LATAR PADA BUSANA PENGANTIN MODERN
Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain EKSPLORASI MOTIF PUCUK REBUNG DENGAN TEKNIK OLAH REKA LATAR PADA BUSANA PENGANTIN MODERN Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Lebih terperinciA. Bagan Pemecahan Masalah
39 BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Dampak Fast Fashion dan Pewarna Sintetis Permasalahan Merancang karya tekstil dengan eco printing yang maksimal dengan menggunakan potensi alam
Lebih terperinciBAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas
BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan
Lebih terperinciEKSPLORASI PEWARNA ALAM INDIGO DIPADUKAN DENGAN SISTEM TEKSTIL MODULAR PADA PRODUK FESYEN
Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain EKSPLORASI PEWARNA ALAM INDIGO DIPADUKAN DENGAN SISTEM TEKSTIL MODULAR PADA PRODUK FESYEN Fadhila Ardanindita Arimurti Drs. Yan Yan Sunarya, M. Sn. Program
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN A.
BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Perancangan Motif teratai sebagai hiasan tepi kain lurik Sumber Ide teratai Identifikasi Masalah 1. Perancangan motif teratai sebagai hiasan tepi pada
Lebih terperinciEKSPLORASI PENGGABUNGAN KAIN BATIK PEKALONGAN DENGAN KAIN TULLE UNTUK FASHION
PENGANTAR KARYA STRATA I EKSPLORASI PENGGABUNGAN KAIN BATIK PEKALONGAN DENGAN KAIN TULLE UNTUK FASHION Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KR-40ZJ, Tugas Akhir Kria Tekstil, semester I tahun ajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia panggung industri hiburan kini berkembang menjadi sesuatu yang lebih menarik disimak dan diikuti oleh semua kalangan pelaku seni. Terlihat dari berbagai karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Modernitas berbagai segi kehidupan menuntut manusia lebih aktif serta produktif. Manusia sebagai subjek utama yang mengambil peran utama dari berbagai perubahan, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola hidup yang berkembang dalam masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, budaya memiliki kaitan yang sangat erat
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah A. Perancangan Motif Batik Geometri Permasalahan: 1. Pemahaman konsep perancangan. 2. Perancangan motif batik Geometri 3. Visualisasi bentuk dan warna
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Kutub Selatan, ready-to-wear, wax-dye, modern, minimalis. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Konsep desain ready-to-wear berjudul South Polarize terinspirasi dari fenomena pencairan es di Kutub Selatan. South Polarize memiliki makna pertentangan iklim yang terjadi dengan yang seharusnya
Lebih terperinciJURUSAN KRIYA SENI/TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
digilib.uns.ac.id DESAIN MOTIF BATIK KONTEMPORER DENGAN SUMBER IDE ROBOT PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Seni/Tekstil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi negara yang kaya dengan keunikan dari masing-masing suku tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ragam hias merupakan ciri khas dari setiap suku yang memilikinya. Indonesia yang merupakan negara dengan suku bangsa yang beraneka ragam tentulah juga menjadi negara
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords : Baroque, motif, bordir, hitam, emas. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Lady Baroque adalah nama dari Tugas Akhir penulis. Lady Baroque ialah judul untuk busana ready to wear deluxe wanita, dengan hiasan pada busana yang terinspirasi dari era Baroque, terutama pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengakuan United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNIK ARASHI SHIBORI PADA JENIS-JENIS KAIN SUTRA
APLIKASI TEKNIK ARASHI SHIBORI PADA JENIS-JENIS KAIN SUTRA UNTUK SCARF John Martono, S.Sn, M.Ds Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: riesyanita.maharani@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fashion sangat berkembang di era modern ini, tidak terkecuali di Indonesia. Perkembangan fashion ini berdampak positif, karena hal tersebut memudahkan serta memperbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Kebudayaan tersebut tidak terlepas dari pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia, salah satunya yaitu seni dekoratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Edelweis mempunyai nama Latin yaitu Leontopodium alpinum tumbuh di pegunungan tinggi Himalaya dan Siberia. Dalam bahasa Jerman, edel berarti mulia dan weis berarti
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BUSTIER DITINJAU DARI BAHAN PELAPIS (INTERFACING) DAN TEKNIK PENGEPRESAN LAPISAN DALAM
PERBEDAAN HASIL BUSTIER DITINJAU DARI BAHAN PELAPIS (INTERFACING) DAN TEKNIK PENGEPRESAN LAPISAN DALAM Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari :
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari : Internet Wawancara dengan owner Survey terhadap target audience 2.2 DATA UMUM
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Peony, bunga, sulam, Cina, feminin. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Koleksi busana ready-to-wear deluxe berjudul Mudanin. Mudanin merupakan nama Cina dari bunga Peony. Peony adalah bunga nasional Cina yang melambangkan kecantikan dan feminin. Sebagian besar Peony
Lebih terperinci