UNJUK KERJA POMPA SIRKULASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASI CHILLED WATER SYSTEM TAHUN Maryudi, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
|
|
- Devi Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UNJUK KERJA POMPA SIRKULASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASI CHILLED WATER SYSTEM TAHUN 2005 Maryudi, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK UNJUK KERJA POMPA SIRKULASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASI CHILLED WATER SYSTEM TAHUN Telah dilakukan pengoperasian pompa sirkulasi untuk menunjang operasi Chilled Water System di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR). Pompa sirkulasi digunakan untuk mendistribusikan media pendingin yang berupa air yang telah didinginkan oleh Chiller dalam Chilled Water System ke peralatan proses. Seperti halnya Chiller, pompa sirkulasi dioperasikan 24 jam dalam 5 hari kerja. Sampai akhir tahun 2005, 3 dari 4 unit pompa sirkulasi berhasil dioperasikan secara bergantian, karena 1 unit pompa sirkulasi yang lainnya dalam keadaan rusak dan sedang dalam perbaikan. Pompa sirkulasi tersebut dioperasikan secara bergantian dengan formasi 2 unit pompa sirkulasi beroperasi dan 1 unit pompa sirkulasi dalam posisi stand by. ABSTRACT PERFORMANCE OF CIRCULATION PUMP TO SUPPORTING CHILLED WATER SYSTEM OPERATION IN THE YEAR The operation of circulation pump to supporting Chilled water system operation in the Radioactive Waste Technology Center (RWTC) has been done. The Circulation pump is used to distributes cooling media, the cooling media is water which cooled by Chiller in The Chilled Water System. Just like Chiller, circulation pump has been operated during 24 hour in 5 workday. Until the end of year 2005, 3 from 4 unit circulation pump existing can be operate successfully with rotation operation, while 1 unit of circulation pump was damage and in the repaired progress. That three circulation pump being operate with formation two unit of circulation pump working and the other stand by. PENDAHULUAN Chilled Water System merupakan suatu sistem yang menghasilkan air dingin dengan temperatur hingga 6 0 C C. Air tersebut digunakan sebagai media pendingin untuk air pendingin evaporator juga untuk mendinginkan udara Ruangan proses gedung IPLR. Untuk mensirkulasikan air pendingin tersebut diperlukan perangkat pompa sirkulasi yang terdiri dari motor yang berfungsi untuk menggerakkan pompa dan pompa yang berfungsi untuk memompakan air. Dalam hal ini pengoperasian pompa disesuaikan dengan kebutuhan beban pendinginan, apabila evaporator dioperasikan untuk pengolahan limbah radioaktif maka beban pendinginan pun besar sehingga chiller yang dioperasikan minimal 3 unit. Demikian juga untuk pompa, dibutuhkan 3 buah pompa untuk mendukung operasi chiller tersebut, sedang 1 pompa sirkulasi yang lain dalam kondisi stand by.
2 Mengingat pompa chiller harus beroperasi terus-menerus selama 24 jam selama 5 hari kerja secara bergantian, kecuali pada bulan Ramadhan hanya beroperasi 8 jam/hari, maka pompa harus selalu dalam kondisi siap operasi sehingga tidak mengganggu kegiatan sehari-hari IPLR. Spesifikasi chiller Code : E.62301, E.62302,E.62303,E Model : Air Cooled / YCAC 175 Merk : YORK Kapasitas /unit : TR Spesifikasi Pompa Sirkulasi (terdiri dari pompa dan motor pompa) Code : P.62301,P.62302,P.62303,P Pompa - Type : ETA- N 100 X Kapasitas : 284 US GPM /25 HP - Putaran : 1450 Rpm Motor Pompa - Type : KMER 180 MACP - Kapasitas : 25 PS / 18,5 Kw - Putaran : 1450 Rpm-380 Volt / 3 Phasa TATA KERJA Bahan Bahan yang digunakan: - Air pendingin - Bearing - Karet kopling Metode Dalam rangka pelaksanaan kalibrasi maupun pengesetan antara pompa dengan motor diperlukan beberapa standarisasi sehingga kesempurnaan operasi pump-set dapat terjamin. Skema pompa sirkulasi ditunjukkan pada gambar 1, menyatakan kelurusan posisi antara motor dengan pompa yang secara berkala harus dilakukan langkah alignment untuk memaksimalkan umur operasional. 474
3 Gambar 1. Skema Pompa sirkulasi Keterangan: 1. Motor 3. Bearing Pompa 2. Bearing Motor 4. Pompa 3. Clutch 1. Standarisasi Aligment - Clearance kelurusan Poros Motor terhadap Poros Pompa Maksimum 0,5 mm Langkah Aligment a. Dial Indicator diposisikan pada coupling b. Jarum indikator diposisikan pada angka 0 (nol) c. Coupling beserta Dial Indicator diputar 90 0 ke kiri dan ke kanan serta angka yang ditunjuk Dial Indicator dicatat. d. Perbedaan angka yang ditunjuk dial saat diputar ke kiri dan kanan < 0,5 mm e. Bila perbedaan angka tersebut lebih besar dari 0,5 mm maka harus merubah posisi dudukan motor sehingga perbedaannya menjadi < 0,5 mm 2. Standarisasi Bearing Data acuan yang digunakan untuk menganalisis kerusakan bearing motor maupun bearing pompa ditunjukan pada Tabel
4 Tabel 1. Standarisasi Bearing BEARING Suara (kebisingan) Temperatur ALAT Sound level meter Thermocouple STANDAR OPERASIONAL 60 Db ( Decibel ) Maksimum 80 0 C Untuk mengetahui bearing masih layak digunakan atau tidak, ada dua parameter yang dapat kita syaratkan, yaitu suara/kebisingan dan temperature. Setelah dilakukan alignment, bila suara bearing lebih besar dari 60 Db atau temperature melebihi 80 0 C, maka bearing tersebut harus diganti. 3. Standarisasi Megger Motor Sebelum dan setelah perbaikan pada motor dilakukan magger yang bertujuan untuk menganalisis kondisi electrical motor, Magger dilakukan pada terminal electric pada motor yang skema Phasanya ditunjukkan pada Gambar 2. Magger yang dilakukan sebelum perbaikan digunakan untuk menganalisis kerusakan electric pada motor, misalnya apakah pada motor tersebut terhubung pendek atau gulungan motor putus. Magger yang dilakukan setelah perbaikan bertujuan untuk mengetahui apakah perbaikan yang telah dilakukan sudah berhasil. MOTOR TERMINAL U1 W1 U1 V1 W1 Phase 1 Phase 2 U2 W2 V1 Phase 3 V2 W1 U1 V1 Gambar 2. Diagram Phasa pada motor dan terminal A. Metode pengukuran Megger Pengukuran megger dilakukan antara Phasa ke Phasa dan Phasa ke graund, yang ditunjukan pada table
5 Tabel 2. Standarisasi Magger No Kegiatan Megger Pengukuran Secara Teoritis 1 Isolasi antar Phasa 2 Phasa And Ground U V U W V W U Ground V Ground W - Ground Min 1000 x Teg kerja (380 volt) Min 1000 x Teg kerja (380 volt) Standar minimum 5 M ohm 5 M ohm Bila dalam pengukuran tidak memenuhi standar pengukuran (dibawah 5 M ohm) maka isolasi yang diukur tersebut kurang baik, bahkan bila tidak ada hambatan sama sekali (0 ohm) maka bisa disimpulkan bahwa telah terjadi hubung pendek (short contact). HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan operator dalam menjaga dan menjamin kelancaran operasional chilled water pump dalam menunjang chilled water system selain pengoperasian juklak dan protapnya, juga ada beberapa hal yang harus dilaksanakan, yaitu seperti yang tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Jadwal kegiatan operator dalam pemeriksaan motor pompa No Jenis Kegiatan Periodik waktu kegiatan Pelaksanaan MEGGER pada motor penggerak pompa Pemeriksaan suara, getaran dan temperatur operasional bearing Pelaksanaan alignment antara motor dan pompa Penggantian clutch dan Rubber Coupling 3 bulanan 6 bulanan 9 bulanan 12 bulan/1 Tahun Clutch atau coupling berfungsi sebagai penerus putaran motor ke pompa sehingga pompa dapat beroperasi. Mengingat pentingnya fungsi clutch maka secara periodik yaitu 1 tahun sekali harus secara fisik diperiksa keutuhannya. Adapun rubber coupling setiap 1 tahun sekali apapun kondisinya harus diganti dengan yang baru. Karena dalam satu tahun elastisitas karetnya berkurang, sehingga sifat fleksibel yang harus dimiliki rubber coupling sudah tidak terpenuhi. 477
6 Adapun hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2005 adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan preventif maintenance 2. Pelaksanaan pengoperasian 3. Laporan status akhir kondisi pompa chiller 1. Preventive Maintenance Preventive maintenance merupakan kegiatan yang dilakukan oleh operator alat secara berkala dengan melakukan pemeriksaan kondisi bearing, melaksanakan alignment serta pemeriksaan motor seperti yang tertera pada table 4. Waktu (Bulan) Tabel 4. Kegiatan operator dalam preventive maintenance Temperatur Bearing motor Pengukuran Alignment Coupling set Bearing Tindak Lanjut I C 0,40 mm Normal Normal - II C 0,40 mm Normal Normal - III C 0,45 mm Normal Normal - IV C 0,50 mm Sdkt getar Normal - V C 0,9 mm Bergetar Dengung Perhatian VI C 1,0 mm Bergetar Dengung Alignment ulang VII C 0,3 mm Normal Normal Ganti karet coupling VIII C 0,3 mm Normal Normal IX C 0,4 mm Normal Normal X C 0,5 mm Normal Normal Ganti karet XI C 0,8 mm Sdkt getar Dengung Alignment ulang XII C 1,2 mm Bergetar Dengung Ganti bearing Keterangan: - Pompa yang dioperasikan hanya P dan P Sedangkan Pompa P dan P mengalami kerusakan pada panel kontrol. Dari hasil preventive maintenance dapat disimpulkan bahwa setiap 6 bulan pump-set harus dilakukan alignment dan setiap 1 tahun harus dilakukan penggantian karet kopling sedangkan bearing pompa harus dilakukan penggantian setiap 2 tahun operasi. 2. Kegiatan Operasianal Pump-set (Januari 2005 Desember 2005) Pada tahun 2005, triwulan I sampai dengan triwulan III, pompa sirkulasi beroperasi 24 jam sehari, sedangkan pada triwulan IV pompa sirkulasi hanya beroperasi 8 jam sehari. Dan pada hari libur, dari triwulan I sampai dengan triwulan IV, 478
7 pompa sirkulasi tidak dihidupkan (off). Jam operasi pada masing-masing pompa sirkulasi ditunjukan pada table 5. Tabel 5. Kegiatan operasional pump-set (Januari 2005 Desember 2005) NO POMPA CHILLER JAM OPERASI (TRIWULAN) I II III IV KETERANGAN 1 P Kerusakan pada panel kontrol dan terminal motor 2 P Beroperasi Normal 3 P Pelaksanaan Rewingding motor dan penggantian bearing (pompa beroperasi normal) 4 P Beroperasi normal Dari hasil kegiatan operasi pump-set dapat disimpulkan bahwa: - Setelah dilakukan perbaikan pada P Ke empat pump-set beroperasi normal, namun karena terjadi kerusakan pada panel control pompa P 62301, pompa P62301 tidak dapat dioperasikan. - Rata-rata operasi pompa 2400 jam. 3. Status Akhir Kesiapan Operasi Pompa Chiller 2005 Kondisi akhir pump-set pada tahun 2005 di tunjukan pada table 6. Tabel 6. Status Akhir Kesiapan Operasi Pompa Chiller 2005 NO POMPA CHILLER STATUS KETERANGAN 1 P Tidak beroperasi Kerusakan pada terminal motor pompa dan panel kontrol 2 P Beroperasi Normal 3 P Beroperasi Normal 4 P Beroperasi Normal Dari Tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa pada akhir 2005 dari ke-4 pumpset yang ada, hanya 3 pump-set dapat dioperasikan. 1 pump-set tidak dapat dioperasikan karena ada kerusakan pada panel kontrol 479
8 PENUTUP Kesimpulan Setiap 6 bulan beroperasi Pompa sirkulasi harus dilakukan alignment ulang dan penggantian karet couplingnya Setiap 12 bulan beroperasi pompa sirkulasi harus dilakukan penggantian bearing motor Setiap 2 tahun beroperasi dilakukan penggantian bearing pompa Pompa sirkulasi rata-rata beroperasi 2400 jam/tahun. Dari ke-4 pump-set yang ada, hanya 3 pump-set dapat dioperasikan. 1 pumpset tidak dapat dioperasikan karena ada kerusakan pada panel kontrol DAFTAR PUSTAKA 1. MARYUDI, Prosedur Maintenance Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif, Serpong, PT. JAYA Teknik, YORK AIR CONDITIONING SINGAPORE, Diktat seminar York Air Conditioning service & Maintenance, Jakarta, 9 Juli BATAN/ UPT-PPIN, DOKUMEN 42, E42-623, control & Instrument note for Chilled Water System, Jakarta, Desember BATAN/ UPT-PPIN, DOKUMEN 75, E75-623, Data sheet for Chilled Water Control System, Jakarta, Desember
PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT
Lebih terperinciSri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN
Hasil Penelilian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG PENGELOLAAN TAT A UDARA IPLR TAHUN 2006 Sri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif,
Lebih terperinciPENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
ABSTRAK PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Budi Arisanto, Heri Witono, Arifin Istavara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN 2005 Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN 2005. Telah dilakukan pengoperasian Sistem Sarana Penunjang
Lebih terperinciPENGOPERASIAN COOLING WATER SYSTEM UNTUK PENURUNAN TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN EVAPORATOR. Ahmad Nurjana Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
PENGOPERASIAN COOLING WATER SYSTEM UNTUK PENURUNAN TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN EVAPORATOR ABSTRAK Ahmad Nurjana Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PENGOPERASIAN COOLING WATER SYTEM UNTUK PENURUNAN
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF-GAS. Pengoperasian sistem VAC & Off-gas dilakukan
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SERVICE & DOMESTIC WATER SYSTEM SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN PENAMBAHAN AIR PADA SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI
PENGOPERASIAN SERVICE & DOMESTIC WATER SYSTEM SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN PENAMBAHAN AIR PADA SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI ABSTRAK Sri Maryanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS. Gatot Sumartono Pusat T eknologi Limbah Radioaktif, BAT AN
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TAT A UDARA) Gatot Sumartono Pusat T eknologi Limbah Radioaktif, BAT AN ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM AIR ElEBAS MINERAL SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF. Sri Maryanto Pusat Teknologi Limbah RAdioaktif, BATAN
--- ---~----- -- - --- - -- ------- - -- ---- - - ------- -- Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN SISTEM AIR ElEBAS MINERAL SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF
Lebih terperinciPENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 202 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 202 Heri Witono, Ahmad Nurjana
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM SERVICE WATER DAN DOMESTIC WATER PAD A INSTALASI PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 /SSN 0852-2979 PENGOPERASIAN SISTEM SERVICE WATER DAN DOMESTIC WATER PAD A INSTALASI PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF Sri Maryanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif,
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA & ENERGI. Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA & ENERGI ABSTRAK Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH
Lebih terperinciPENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Telah dilakukan kegiatan Pengoperasian dan pengembangan Bengkel
Lebih terperinciPEMANTAUAN TINGKAT KEBISINGAN DAERAH KERJA UNTUK MENUNJANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PTLR-BATAN
PEMANTAUAN TINGKAT KEBISINGAN DAERAH KERJA UNTUK MENUNJANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PTLR-BATAN Adi Wijayanto, L. Kwin Pudjiastuti Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN adi_w@batan.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan oleh mesin pendingin ( mesin Chiller ) untuk didistribusikan ke unit unit mesin pendingin
Lebih terperinciPEMELIHARAAN INSTALASI PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF TAHUN 2006
PEMELIHARAAN INSTALASI PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF TAHUN 2006 Yhon Irzon Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN ABSTRAK PEMELIHARAAN INSTAlASI PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF TAHUN 2006. Perawatan atau
Lebih terperinciTUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL
TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL Disusun Oleh: KELOMPOK 9 Angga Eka Wahyu Ramadan (2113100122) Citro Ariyanto (2113100158) Ahmad Obrain Ghifari (2113100183) INSTITUT
Lebih terperinciJonner Sitompul Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BAT AN
Hasil Penelilian dan Kegialan PTLR Tahun 2006 PENGOPERASIAN PUSAT TEKNOLOGI SISTEM CATU DAYA LlMBAH RADIOAKTIF Jonner Sitompul Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BAT AN ABSTRAK Pengoperasian Sistem Catu
Lebih terperinciUNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Budiyono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN
Lebih terperinciPERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Purwantara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Purwantara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK Instalasi pengolahan limbah radioaktif telah berdiri sejak 5 Desember 1988. Untuk kelangsungan operasional
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Garis Besar Penelitian Penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah melakukan pengujian pengaruh putaran mesin terhadap performansi sistem pengkondisian udara
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI
ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif-BATAN PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI. Pada Tahun Anggaran 2012 telah dilakukan perawatan peralatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN 3.1 Kapasitas Pompa 3.1.1 Kebutuhan air water cooled packaged (WCP) Kapasitas pompa di tentukan kebutuhan air seluruh unit water cooled packaged (WCP)/penyegar udara model
Lebih terperinciPERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
. ABSTRAK PERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN 4.1 TUJUAN PERAWATAN WATER PUMP a) Menyediakan informasi pada pembaca dan penulis untuk mengenali gejala-gejala yang terjadi pada water pump apabila akan mengalami kerusakan.
Lebih terperinciPENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR Harwata Pusat Teknologi Limbah Radiaoaktif, SATAN ABSTRAK PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEl
Lebih terperinciBAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat
BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR Resistance Temperature Detector (RTD) atau dikenal dengan Detektor Temperatur Tahanan adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di PT. INDORAMA SYNTHETICS, Tbk Jatiluhur Purwakarta. Yang akan dijadikan subjek skripsi adalah motor induksi 3 fasa yang
Lebih terperinciPERAWATAN UNIT KOMPAKSI. Sung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN
PERAWATAN UNIT KOMPAKSI Sung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN ABSTRAK PERAWATAN UNIT KOMPAKSI. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar peralatan unit kompaksi dapat digunakan setiap saat
Lebih terperinciBAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon
BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3 4.1 Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon Untuk menjalankan operasi produksi pada PT. Krakatau Steel
Lebih terperinciPENAMBAHAN PENGAMAN MOTOR LISTRIK DENGAN SENSOR SUHU IC LM 135
ISSN 0854 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2006 PENAMBAHAN PENGAMAN MOTOR LISTRIK DENGAN SENSOR SUHU IC LM 135 Saud Maruli Tua, Tonny Siahaan, Suhardi, Wagiman ABSTRAK Penambahan Pengaman Motor Listrik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Kinerja Damper Position Blower Persiapan Pencatatan data awal Pengujian Kinerja Blower: -Ampere Actual - Tekanan Pencatatan hasil pengujian performance
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGUJIAN
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Percobaan yang dilakukan adalah percobaan dengan kondisi bukan gas penuh dan pengeraman dilakukan bertahap sehingga menyebabkan putaran mesin menjadi berkurang, sehingga nilai
Lebih terperinciV12 V10 V11 BAB IV BAHASAN UTAMA. 4.1 Analisa Kerja Mesin Pendingin. Gambar 4.1 Skema Distribusi Aliran Analisa Penggunaan Chiller
4.1 Analisa Kerja Mesin Pendingin BAB IV BAHASAN UTAMA G3 V1 V2 V3 V4 G2 V5 V6 V7 V8 G1 V9 V10 V11 V12 Gambar 4.1 Skema Distribusi Aliran 4.1.1 Analisa Penggunaan Chiller [Oventrop Technical Training]
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN PROSES EVAPORASI. Bambang Sugito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahz/n 2006 fssn 0852-2979 PERAWATAN PERALATAN PROSES EVAPORASI Bambang Sugito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN PROSES EVAPORASI.
Lebih terperinciANALISA GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL TEBAL 7,5 MM DAN LEBAR 145 MM
108, Inovtek, Volume 3, Nomor 1, Juni 2013, hlm. 108-24 ANALISA GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL TEBAL 7,5 MM DAN LEBAR 145 MM Erwin Martianis Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bengkalis Jl. Bathin
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN HASIL PENGUKURAN DISTRIBUSI TEMPERATUR
BAB III PROSES DAN HASIL PENGUKURAN DISTRIBUSI TEMPERATUR 3.1 ALAT DAN BAHAN PENGUKURAN Pengukuran distribusi temperatur pada ice bank ini dilakukan dengan menggunakan beberapa alat dan bahan, diantaranya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Alir Perancangan Muiai Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP I Sketsa alat Desain gambar Perancangan alat Kerangka Mesin Kerangka Meja Poros Perakitaiimesin
Lebih terperinciCommissioning & Maintenance of Air Conditioning System
Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 29 July 2009 Commissioning of Air Conditioning System Commissioning
Lebih terperinciAVR OPERATOR TRAINING. Oleh: PT. LIMAWIRA WISESA JAKARTA
AVR OPERATOR TRAINING Oleh: PT. LIMAWIRA WISESA JAKARTA 1 1. Keterangan sistem Agenda Training AVR 2. Instalasi unit 3. Pengoprasian unit 4. Metering unit 5. Trouble shooting 6. Maintenace 2 Bag: 1 agenda
Lebih terperinciKiswanto, Teguh Sulistyo, Muhammad Taufiq, Yuyut S
KEHANDALAN SISTEM HIDRAN GEDUNG RSG-GAS DENGAN CARA PENAMBAHAN CATU DAYA LISTRIK DARI DISEL BRV 30 Kiswanto, Teguh Sulistyo, Muhammad Taufiq, Yuyut S Sub Bidang Sistem Elektrik Bidang Sistem Reaktor Pusat
Lebih terperinciDESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT
DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA Rohmad Salam Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir ABSTRAK DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI
Lebih terperinciPEMAKAIAN BAHAN BAKAR SOLAR UNTUK OPERASI BOILER, GENERATOR SET DAN FORKLIFT SELAMA TAHUN Atam Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
PEMAKAIAN BAHAN BAKAR SOLAR UNTUK OPERASI BOILER, GENERATOR SET DAN FORKLIFT SELAMA TAHUN 2010-2012 ABSTRAK Atam Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR SOLAR UNTUK OPERASI GENERATOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, energi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan selalu dibutuhkan dalam jumlah yang tidak sedikit. Jumlah populasi manusia yang semakin
Lebih terperinciProsedur Pengetesan Injektor
Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan
Lebih terperinciNo. Nama Komponen Fungsi
Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL DOUBLE LID HOTCELL 001/102 DI IRM
ISSN 1979-2409 Identifikasi Kerusakan Barrel Lifting Device Dan Barrel Double Lid Hotcell 001/102 Di IRM (Junaedi, Darma Adiantoro, Saud Maruli Tua) IDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN LlSTRIK (PENGENDALI) PROSES SEMENT ASI
Hasi/ Penelitian dan Kegialan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 PERAWATAN PERALATAN LlSTRIK (PENGENDALI) PROSES SEMENT ASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN LlSTRIK
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA POMPA SIRKULASI PENDINGIN GENERATOR DI PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
ANALISA EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA POMPA SIRKULASI PENDINGIN GENERATOR DI PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENT ASI. Tarmusid Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 PERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENT ASI Tarmusid Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENTASI.
Lebih terperinciSimulator Otomatisasi Chilled Water Pump pada Sistem Pendingin Terpusat
Simulator Otomatisasi Chilled Water Pump pada Sistem Pendingin Terpusat Nama : NRP : 0522011 Faustus Yulius Waiz Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria
Lebih terperinciJOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU
JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU Job No 1 Simple Air Conditioning System Kompresor dihubungkan dengan arus 3 phasa dan tiap phasa menggunakan sekring. 3 kipas evaporator dengan 1 phasa dihubungkan terpisah
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN SISTEM KONTROL SUHU DAN TEKANAN AIR PENDING IN DI IRM
ANALISIS KERUSAKAN SISTEM KONTROL SUHU DAN TEKANAN AIR PENDING IN DI IRM Nasorudin ABSTRAK ANALISIS KERUSAKAN SISTEM KONTROL SUHU DAN TEKANAN AIR PENOINGIN 01 IRM. Telah dilakukan analisis kerusakan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan kondisi udara yang nyaman pada saat ini sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, terutama pada kendaraan seperti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan sinyal getaran untuk mendeteksi kerusakan elemen bola pada bantalan. Bantalan normal dan bantalan cacat elemen bola akan diuji
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI. Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif
PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN PROSES UNIT SEMENTASI. Pada Tahun Anggaran 2005 telah dilakukan perawatan peralatan proses Unit
Lebih terperinciCONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban
Lebih terperinciAgung Nugroho, dkk. KARTINII PROSIDING SEMINAR. ABSTRAK. penggantian ABSTRACTT. been done. to enhance. Revitalization.
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR REVITALISASI POMPA PENDINGIN SEKUNDER REAKTOR KARTINII Agungg Nugroho, Sutarto BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 ykbb, Yogyakartaa 55281 ptapb@batan.go.id
Lebih terperinciBAB III PENELITIAN KINERJA CHILLER (AIR COOLED)
BAB III PENELITIAN KINERJA CHILLER (AIR COOLED) 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian Menggunakan program monitor dari Air Cooled 640 TR 3.2 Prosedur Standar acuan untuk Uji Air Cooled dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Boiler Longchuan Boiler Longchuan adalah boiler jenis thermal yang dihasilkan dari air, dengan sirkulasi untuk menyalurkan panasnya ke mesin-mesin produksi. Boiler Longchuan mempunyai
Lebih terperinciANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA
ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA Budi Yanto Husodo 1,Nurul Atiqoh Br. Siagian 2 1,2 Program Studi Teknik
Lebih terperinciOPTIMALISASI DAN MODIFIKASI FASILITAS IPLR
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 OPTIMALISASI DAN MODIFIKASI FASILITAS IPLR Suryarito Pusat Teknologi Limbah Radiokatif, BATAN ABSTRAK Optimalisasi dan Modifikasi Fasilitas IPLR. Telah dilakukan
Lebih terperinciPERHITUNGAN KESEIMBANGAN CATU DAYA SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS
PERHITUNGAN KESEIMBANGAN CATU DAYA SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS YAN BONY MARSAHALA PRSG - BATAN KAWASAN PUSPIPTEK- SERPONG, TANGERANG 15310 Abstrak PERHITUNGAN KESEIMBANGAN CATU DAYA SISTEM PENDINGIN
Lebih terperinciPertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN
AR-3121: SISTEM BANGUNAN & UTILITAS Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN 12 Oktober 2009 Dr. Sugeng Triyadi PENDAHULUAN Penghawaan pada bangunan berfungsi untuk mencapai kenyamanan thermal. Dipengaruhi:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan
Lebih terperinciUji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi
Uji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi Wismanto Setyadi, Asmawi, Masyhudi, Basori Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional Jakarta Korespondensi: tmesin@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)
Lebih terperinciMENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN
MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ARIF KURNIAWAN LF30144 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang 003 A
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MCB SEBAGAI PEMUTUS dan PENGHUBUNG MERESPONS TERJADINYA GANGGUAN CATU DAYA INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
KARAKTERISTIK SEBAGAI PEMUTUS dan PENGHUBUNG MERESPONS TERJADINYA GANGGUAN CATU DAYA INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF ABSTRAK Jonner Sitompul Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN KARAKTERISTIK
Lebih terperinciMEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK
BAB III MEMBUAT STANDAR OPERA SIONA L PR OSEDUR PADA UNIT WA TER TRUC K MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK 1.1 Bagian-Bagian Utama water truck. Pada bagian ini dijelaskan nama-nama
Lebih terperinciPERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI
PERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI Junaedi, Darma Adiantoro, Saud Maruli Tua Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Kawasan PUSPIPTEK Tangerang 15314 ABSTRAK PERBAIKAN CRANE HOTCELL
Lebih terperinciBAB III ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA 3.1 Alat Uji Kerusakan Bantalan Pada penelitian tugas akhir ini, alat uji yang digunakan adalah alat uji test rig yang digerakkan menggunakan sebuah motor dan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM
LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL Oleh : RIVALDI KEINTJEM 13021024 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI MANADO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 2016 BAB
Lebih terperinciSTUDI SPESIFIKASI TEKNIK WATER CHILLER VAC IEBE
ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 STUDI SPESIFIKASI TEKNIK WATER CHILLER VAC IEBE Tonny Siahaan ABSTRAK STUDI SPESIFIKASI TEKNIK WATER CHILLER VAC IEBE. Telah dilakukan studi terhadap
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. side) A unit 10 yang diambil oleh pihak CBM ( condition based maintenance) termography infrared sebanyak 2 buah.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diambil pada panel listrik 3 fasa Generator A.C sealing oil pump motor (air side) A
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari hasil penyelesaian tugas akhir dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil penyelesaian tugas akhir dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Cooling tower yang dibuat dapat disirkulasikan dengan lancer dan layak untuk dilakukan pengujian
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja
BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN BEBAN PENDINGIN 4.1 PERHITUNGAN SECARA MANUAL DAN TEORISTIS
56 BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN BEBAN PENDINGIN 4.1 PERHITUNGAN SECARA MANUAL DAN TEORISTIS Perhitungan beban thermal secara manual dan teoristis merupakan prinsip dasar. Beban termal pada sebuah
Lebih terperinci"CAP COMBI 2600 CL" (10,000 L tangki lumpur L air, total 15,250 L)
"CAP COMBI 2600 CL" (10,000 L tangki lumpur + 5250 L air, total 15,250 L) Peralatan kombinasi yang diperuntukkan untuk menyedot & membersihkan saluran dan cairan apapun (tidak termasuk limbah berbahaya),
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER 4.1 Pemilihan Komponen Dalam pemilihan komponen yang akan digunakan, diperlukan perhitunganperhitungan seperti perhitungan daya, arus, serta mengetahui
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING
PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN... 1 2. TUJUAN PENGUJIAN... 1 3. MACAM MACAM PERALATAN UJI... 2 4. INSTALASI PERALATAN UJI...
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004
22 BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 3.1 Tempat Dan Objek Analisis Tempat untuk melakukan analisis dan perbaikan pada tugas akhir ini, adalah workshop otomotif
Lebih terperinciPengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 1, No. 1, April 1999 : 8-13 Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSHAFT ALIGNMENT. Definisi shaft alignment?
ALIGNMENT POROS SHAFT ALIGNMENT Definisi shaft alignment? Adjustment posisi relatif dari dua poros, ex. motor (driver & pompa (driven). Pengaturan posisi center pada kondisi operasi normal. EFEK MISALIGNMENT
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR.... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian.............
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Blok alat yang dirancang ditunjukan oleh Gambar 3.1. Jahe Retort ( Ketel Uap ) Kondensor
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL
BAB IV ANALISIS HASIL 4.1 Karakteristik Umum Bangunan Hotel Pullman Gadog ini tepatnya di wilayah Ciawi Bogor. Hotel ini terdiri dari beberapa fungsi bangunan utama yaitu Main Building, Conference area,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri
Lebih terperinciOPERASI SISTEM LAUNDRY PADA PROSES MESIN CUCI (WASHING MACHINE) Atam Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
OPERASI SISTEM LAUNDRY PADA PROSES MESIN CUCI (WASHING MACHINE) Atam Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK OPERASI SISTEM LAUNDRY PADA PROSES MESIN CUCI (WASHING MACHINE), Untuk mendukung kelancaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Tata Udara Hampir semua aktifitas dalam gedung seperti kantor, hotel, rumah sakit, apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu penerangan,
Lebih terperinciCOOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )
COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK
BAB III PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI VISKOSITAS, TBN DAN KANDUNGAN LOGAM PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN MESIN SERVICE MESIN UJI KONDISI MESIN DALAM
Lebih terperinciREVITALISASI DAN PEMELIHARAAN PERALATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
REVITALISASI DAN PEMELIHARAAN PERALATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Gatot Sumartono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK REVITALISASI DAN PEMELIHARAAN PERALATAN INSTALASI PENGOLAHAN
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO MODIFIKASI ALAT PERAGA PENGUKURAN GETARAN PADA ALIGNMENT POROS MOTOR LISTRIK - GEARBOX POMPA
UNIVERSITAS DIPONEGORO MODIFIKASI ALAT PERAGA PENGUKURAN GETARAN PADA ALIGNMENT POROS MOTOR LISTRIK - GEARBOX POMPA STUDI KASUS PERGESERAN MOTOR LISTRIK KE SISI KANAN DAN SISI KIRI (PANDANGAN DARI SISI
Lebih terperinciKonservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung
Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung 1. Ruang lingkup 1.1. Standar ini memuat; perhitungan teknis, pemilihan, pengukuran dan pengujian, konservasi energi dan rekomendasi sistem tata
Lebih terperinciPratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS
Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900
Lebih terperinci